BAB I PENDAHULUAN -...

21
24 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perhatian terhadap dunia perbankan Indonesia yang datang dari berbagai pihak baik dari pemerintah, masyarakat, maupun swasta semakin lama semakin besar. Ditengah keterpurukan dunia kita saat ini dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang belum pulih dan ditambah dengan tingkat persaingan yang tidak hanya regional saja, tetapi sudah mengglobal. Bank-bank yang masih hidup sekarang ini hendaknya secara cepat tanggap mengkaji ulang kembali tentang perubahan-perubahan tersebut, termasuk perubahan formasi peta pasar yang terjadi. Dari sudut pemasaran, dikalangan usaha perbankan dan bidang usaha apapun untuk dapat bertahan dalam situasi persaingan pasar yang mega kompetitif dan dinamis saat ini sangatlah perlu untuk dicermati perubahan-perubahan pada komponen pemasarannya. Hal ini dimaksudkan agar penerapan strategi dan taktik perusahaan khususnya dibidang marketing (pemasaran) sesuai dengan apa yang diharapkan atau diinginkan oleh pasar. Sebuah bank yang ingin memperoleh pangsa pasar yang besar dalam suatu persaingan yang ketat, hendaknya mampu memberikan kualitas pelayanan yang baik dan membangun kepercayaan masyarakat dengan harapan akan dapat menjaring nasabah lebih banyak lagi.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perhatian terhadap dunia perbankan Indonesia yang datang dari berbagai

pihak baik dari pemerintah, masyarakat, maupun swasta semakin lama semakin

besar. Ditengah keterpurukan dunia kita saat ini dengan tingkat kepercayaan

masyarakat yang belum pulih dan ditambah dengan tingkat persaingan yang tidak

hanya regional saja, tetapi sudah mengglobal. Bank-bank yang masih hidup

sekarang ini hendaknya secara cepat tanggap mengkaji ulang kembali tentang

perubahan-perubahan tersebut, termasuk perubahan formasi peta pasar yang

terjadi. Dari sudut pemasaran, dikalangan usaha perbankan dan bidang usaha

apapun untuk dapat bertahan dalam situasi persaingan pasar yang mega kompetitif

dan dinamis saat ini sangatlah perlu untuk dicermati perubahan-perubahan pada

komponen pemasarannya. Hal ini dimaksudkan agar penerapan strategi dan taktik

perusahaan khususnya dibidang marketing (pemasaran) sesuai dengan apa yang

diharapkan atau diinginkan oleh pasar.

Sebuah bank yang ingin memperoleh pangsa pasar yang besar dalam suatu

persaingan yang ketat, hendaknya mampu memberikan kualitas pelayanan yang

baik dan membangun kepercayaan masyarakat dengan harapan akan dapat

menjaring nasabah lebih banyak lagi.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

25

Kepercayaan masyarakat terhadap sebuah bank bermuara kepada loyalitas

nasabah. Loyalitas merupakan tujuan relationship marketing. Relationship

marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan dengan

pelanggan (Tung, 1997). Dalam hal ini nasabah dipandang sebagai mitra yang

harus terus-menerus dibina melalui pola win-win solution.

Relationship marketing merupakan suatu topik yang akhir-akhir ini

mendapat cukup perhatian didunia usaha. Betapa tidak, konsep relationship

marketing dapat dipandang sebagai korelasi yang cukup mendasar atas pemikiran

dan praktek pemasar yang telah ada sebelumnya terutama terhadap praktek

pemasaran yang lebih menekankan asas transaksi (one-time transaction marketing)

(Wilfridus, 1997). Bahkan konsep ini dapat dianggap lebih maju dibandingkan

dengan konsep market-driven strategi. Jika konsep market-based transaction

menekankan pada bagaimana pemasar dapat menciptakan penjualan berikutnya,

maka konsep relationship marketing menaruh perhatian pada penjualan yang telah

terjadi dan hubungan yang berkelanjutan (ongoing relationship).

Didunia usaha dengan karakteristik seperti bank, praktek pemasaran

dengan dasar relationship marketing sangat diperlukan. Hal ini mengingat jasa

merupakan usaha yang berbentuk intangible (tidak berwujud) yang tidak dapat

dilihat, hanya dapat dirasakan sehingga cenderung diungkapkan melalui

pelayanan. Kebersihan suatu usaha jasa yang dikembangkan melalui pola

relationship marketing ditentukan oleh mutu pelayanan, jalinan hubungan yang

baik serta didorong oleh berbagai fasilitas produk yang menarik, sehingga

terciptanya kepuasan serta loyalitas konsumen.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

26

Melalui fasilitas produk-produk perbankan, Bank BCA telah menjadi

suatu lembaga perbankan yang sukses dalam menarik dan melayani nasabah yang

besar. Oleh karena jumlah nasabah yang dimiliki cukup besar, Bank BCA dituntut

untuk dapat meningkatkan mutu dan layanan kearah yang lebih baik. Hal ini

dimaksud untuk menciptakan kepuasan serta loyalitas nasabah terhadap bank

sehingga mereka tidak berpindah atau lari kebank yang lain. Salah satu cara

mengantisipasinya adalah dengan melakukan strategi pemasaran melalui

relationship marketing. Inti dari relationship marketing adalah membangun suatu

hubungan yang baik dan berkelanjutan dalam jangka panjang antara pihak bank

dengan nasabahnya, dimana hal ini diwujudkan dalam bentuk hubungan dan

komitmen yang menyeluruh antara kedua belah pihak.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Leanne H. Y. Too, Anne L. Souchon, Peter C. Thirkell (2000) yang membahas

tentang bagaimana implikasi relationship marketing dapat meningkatkan loyalitas

konsumen pada bisnis retail. Penelitian tersebut mengunakan dyadyc exploration,

yaitu mengunakan dua jenis kuesioner yang disebarkan pada dua buah pendekatan,

yaitu sisi konsumen dan sisi manajemen perusahaan. Ada beberapa kelemahan

dalam penelitian tersebut, yaitu:

a. Penelitian ini hanya berfokus pada satu bidang usaha saja, yaitu toko baju

(lebih berifat barang atau tangible), dalam arti bahwa penelitian terhadap

bisnis jasa belum pernah dilakukan.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

27

b. Praktek relationship marketing yang diamati hanya berkisar ditoko didalam

toko baju tersebut, sehingga metode relationship marketing yang dipakai

hanya sebatas pada metode face-to-face saja.

Dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti mengenai implikasi

relationship marketing terhadap loyalitas nasabah pada bisnis jasa, yaitu pada

Bank BCA Cabang Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan untuk meneliti bagaimana

keefektifan dari praktek relationship marketing yang dijalankan oleh bank

tersebut dalam menciptakan loyalitas kepada nasabahnya. Akan tetapi penelitian

ini hanya mengunakan satu jenis kuesioner saja yang ditujukan kepada pihak

nasabah, dalam artian bahwa pihak manajemen dari Bank BCA Cabang

Yogyakarta tidak diamati, karena penelitian ini dilakukan hanya untuk sebatas

mencari tahu persepsi nasabah terhadap jasa pemasaran yang ditawarkan oleh

bank tersebut.

Keberhasilan praktek relationship marketing yang dilakukan oleh sebuah

bank dapat dinilai dari persepsi dan kepercayaan para pelanggan terhadap usaha-

usaha yang telah dilakukan dalam praktek relationship marketing itu sendiri.

Sebuah bank yang dapat memahami kebutuhan dan harapan nasabahnya,

membangun kemitraan jangka panjang dengan nasabah, maka diharapkan akan

memiliki nasabah yang puas, setia, dan merasa bank tersebut mempunyai kualitas

pelayanan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan mendatangkan manfaat-manfaat

spesifik yang dirasakan oleh bank tersebut.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

28

Adapun model yang diuji dalam penelitian ini adalah model dari pengaruh

relationship marketing terhadap loyalitas konsumen:

Gambar 1.1 Model Penelitian Relationship Marketing

Sumber: Leanne H. Y. Too, Anne L. Souchon, Peter C. Thirkell “Relationship Marketing and Customer Loyalty in a Retail Setting”, Juni 2001.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka terlihat

bahwa relationship marketing mempunyai peranan yang sangat penting bagi

loyalitas pelanggan (nasabah). Tanpa adanya jalinan relationship yang kuat

dengan nasabahnya, maka sebuah bank akan mengalami kesulitan dalam

menghadapi persaingan yang serba ketat dimasa sekarang ini. Oleh karena itu

penulis tertarik untuk meneliti tentang: “Analisis Pengaruh Relationship

Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Bank BCA Cabang

Yogyakarta”.

1.2. Perumusan Masalalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka pokok

permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

Apakah relationship marketing yang dilakukan oleh Bank BCA Cabang

Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

nasabah pada bank tersebut?

Relationship Marketing

Implementation

Customer Trust

Customer Commitment

to the Relationship

Customer Loyalty

Customer Perception of Relationship Marketing

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

29

1.3. Batasan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk menganalisa bagaimana implikasi

relationship marketing dalam penciptaan loyalitas nasabah pada suatu bank,

dengan studi kasus yang dilakukan dan mencakup:

1.3.1. Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah nasabah Bank BCA yang merupakan

salah satu dari sekian banyak bank yang berada di kota Yogyakarta.

1.3.2. Daerah Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi hanya pada nasabah atau

mereka yang pernah melakukan transaksi pada Bank BCA di kotamadya

Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.3.3. Karakteristik Penelitian

a. Jenis kelamin

1) Pria

2) Wanita

b. Status

1) Belum menikah

2) Menikah tanpa anak

3) Menikah dengan ana

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

30

c. Usia responden

1) >18 – 23 tahun

2) >23 – 28 tahun

3) >28 – 33 tahun

4) >33 – 38 tahun

5) >38 tahun

d. Pendidikan

1) Sampai dengan SMU

2) Akademi (D1, D2, D3)

3) Perguruan tinggi (S1, S2, S3)

e. Pendapatan

1) >Rp 800.000 – Rp 1.300.000 / bulan

2) >Rp 1.300.000– Rp 1.800.000 / bulan

3) >Rp 1.800.000 – Rp 2.300.000 / bulan

4) >Rp 2.300.000 / bulan

f. Pekerjaan

1) Pelajar / mahasiswa

2) Pegawai negeri sipil / swasta

3) Wiraswasta (pedagang / pengusaha)

4) Lain-lain (Mis : Ibu rumah tangga, Petani, ABRI, Pensiunan)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

31

1.3.4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Maret

sampai dengan bulan April 2005.

1.3.5. Atribut-atribut yang diteliti

Metode penelitian relationship marketing ini dikembangkan oleh

Leanne H. Y. Too, Anne L. Souchon, Peter C. Thirkell. Mereka

mengemukakan lima tahap untuk mencapai loyalitas konsumen didalam

penerapannya pada relationship marketing, yaitu: Relationship Marketing

Implementation, Customer Perception of Relationship Marketing,

Customer Trust, Customer Commitment to the relationship, dan Customer

Loyalty.

a. Relationship Marketing Implementation, meliputi antara lain:

1) Long-term and mutuality

2) Komunikasi interaktif

3) Pengetahuan yang selalu berkembang

b. Customer Perception of Relationship Marketing, meliputi antara lain:

1) Pengertian ekspektasi konsumen

2) Jasa pelayanan partnership

3) Manajemen kualitas terpadu

4) Tanggung jawab karyawan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

32

c. Customer Trust, meliputi antara lain:

1) Kepercayaan

2) Kenyamanan

3) Pemahaman

4) Perhatian

d. Customer Commitment to the Relationship, meliputi antara lain:

1) Efektivitas komunikasi

2) Kualitas fungsional

3) Kualitas teknikal

e. Customer Loyalty, meliputi antara lain:

1) Struktur keyakinan

2) Sikap

3) Niat dalam pembelian ulang

Gambar 1.2 Langkah-langkah dalam penelitian

Sumber: Leanne H. Y. Too, Anne L. Souchon, Peter C. Thirkell “Relationship Marketing and Customer Loyalty in a Retail Setting”, Juni 2001.

Relationship Marketing

Implementation

Customer Trust

Customer Commitment

to the Relationship

Customer Loyalty

Customer Perception of Relationship Marketing

H1 H2 H3 H4

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

33

1.4. Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh relationship marketing

terhadap loyalitas nasabah pada Bank BCA Cabang Yogyakarta.

1.5. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang dilakukan terhadap nasabah bank,

maka hipotesis yang diajukan adalah relationship marketing yang diterapkan

oleh Bank BCA Cabang Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas nasabah pada bank tersebut, dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1.5.1. Hipotesa 1: Relationship marketing yang diterapkan oleh Bank BCA

Cabang Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

Customer Perception of Relationship Marketing dibank tersebut.

1.5.2. Hipotesa 2: Customer Perception of Relationship Marketing Bank BCA

Cabang Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

Customer Trust pada bank tersebut.

1.5.3. Hipotesa 3: Customer Trust Bank BCA Cabang Yogyakarta mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap Customer Commitment to the

Relationship dibank tersebut.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

34

1.5.4. Hipotesa 4: Customer Commitment to the Relationship Bank BCA

Cabang Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

Customer Loyalty pada bank tersebut.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1.6.1 Bagi Bank BCA Cabang Yogyakarta

Merupakan masukan informasi dalam memahami kondisi nasabah

mereka dan bahan pertimbangan untuk menyikapi langkah-langkah dalam

kebijakan dan strategi pemasaran yang lebih baik.

1.6.2 Pemerhati perbankan

Agar dapat memberikan suatu pemahaman yang lebih jelas dan

luas tentang manajemen perbankan, khususnya dari segi pemasaran.

1.6.3. Bagi penulis

Penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk memperdalam teori

yang telah diperoleh serta menerapkannya secara langsung.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

35

1.7. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian digunakan agar dalam proses pengumpulan data

maupun dalam teknik penganalisaan penelitian yang dilakukan dapat mencapai

tujuan yang diharapkan. Objek yang diteliti adalah konsumen dikota Yogyakarta

yang mengunakan jasa perbankan Bank Central Asia (BCA). Adapun metodologi

yang dipakai adalah sebagai berikut:

1.7.1. Sumber Data

Untuk penyusunan dan penelitian skripsi ini, penulis menggunakan

berbagai sumber data. Adapun sumber data yang digunakan terdiri atas:

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh penulis dengan cara

wawancara langsung, secara sistematis yang berlandaskan pada tujuan

penelitian. Selain itu, penulis juga melakukan observasi yaitu dengan

mengadakan pencatatan dan pengamatan secara langsung serta

membagikan kuesioner kepada para responden.

1) Kuesioner

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat

daftar pertanyaan kemudian dibagi untuk dijawab oleh responden.

Jumlah responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 50 orang.

Dengan pertimbangan bahwa responden adalah nasabah dari Bank

BCA Cabang Yogyakarta.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

36

2) Interview / wawancara

Interview adalah mengumpulkan data dengan cara mengadakan

wawancara secara langsung dengan pihak yang berkepentingan

(nasabah) yang berhubungan erat dengan objek penelitian. Cara ini

digunakan dengan maksud untuk memperoleh data tambahan yang

tidak tercakup dalam kuesioner.

3) Observasi

Observasi adalah pengamatan secara langsung untuk

memperoleh gambaran jelas tentang obyek yang akan diteliti, serta

melakukan pencatatan sistematis sesuai data yang diperlukan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil studi pustaka

yaitu dengan jalan buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian

tersebut.

1.7.2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah atau kumpulan dari unsur atau elemen yang

menjadi objek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua

warga yang menggunakan jasa dari Bank BCA Cabang Yogyakarta. Sedangkan

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya dalam

penelitian, dimana jumlah sampel lebih sedikit dari jumlah populasi. Sampel

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

37

dalam penelitian ini adalah warga yang menggunakan jasa dari Bank BCA

Cabang Yogyakarta dengan pertimbangan bahwa warga tersebut sudah

mempunyai pengalaman yang cukup bagus terhadap jasa yang digunakannya

selama ini.

1.7.3. Metode Pengambilan Sampel

Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak

menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian, akan tetapi hanya

sebagian dari populasi saja yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari

populasi tersebut.

Metode sampling yang digunakan adalah metode Accidental Sampling.

Metode Accidental Sampling adalah metode pengambilan sample yang dilakukan

pada individu atau anggota populasi yang mudah ditemukan dan secara acak,

dengan catatan bahwa sampel tersebut representatif atau mewakili populasi.

Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah warga yang kebetulan

dijumpai dan yang menggunakan jasa dari Bank BCA Cabang Yogyakarta.

1.7.4. Uji Instrumen

Kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data dari responden

terlebih dahulu akan diuji validitas dan reliabilitasnya yang dilakukan terhadap

butir-butir pertanyaan. Apabila pengukuran instrumen memperlihatkan validitas

dan reliabilitas yang tinggi, berarti data yang didapat merupakan data yang

berkualitas baik.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

38

a. Uji Validitas

Suatu alat ukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang

harus diukur oleh alat itu. Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas dinyatakan secara

empiris oleh koefisien validitas yang disebut corected item-total

correlation (r). koefisien validitas menyatakan korelasi antara distribusi

skor instrumen pengukur yang bersangkutan dengan distribusi skor suatu

kriteria.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kemampuan untuk mengumpulkan data

secara tetap pada sekelompok individu. Pengukuran reliabilitas ini

menggunakan komputer dengan program SPSS versi 10.0. Analisis ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

konsisten apabila pengukuran tersebut diulangi. Uji reliabilitas dilakukan

setelah uji validitas dan hanya pada item yang dinyatakan valid saja yang

diuji reliabilitasnya. Suatu alat ukur dikatakan reliable bila alat itu dalam

mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa

menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten

memberi hasil ukuran yang sama. Informasi yang reliabel akan menjadi

informasi yang tahan uji karena walaupun diuji ulang hasilnya akan tetap

konsisten. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode

koefisien – α (alpha cronbach). Metode ini mengasumsikan bahwa tes

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

39

dibagi kedalam dua bagian yang setara atau homogen. Formula yang

digunakan dirumuskan sebagai berikut:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−

−=

VyVx

MMr 1

1

Dimana: r = Koefisien Korelasi Alpha Cronbach

M = Jumlah Butir

Vx = Variansi buitr-butir

Vy = Variansi Total (faktor)

Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas alpha cronbach

berkisar antara 0 sampai 1, akan tetapi pada kenyataannya koefisien

sebesar 1 dan sekecil 0 tidak pernah dijumpai (Azwar, 1992:9). Koefisien

reliabilitas yang semakin mendekati 1 semakin reliabel.

1.8. Analisis Data

1.8.1 Analisis Persentase

Masalah pertama tentang karakteristik responden yang diteliti dan

dianalisis dengan analisis persentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuesioner

tentang identitas karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia,

pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Analisis persentase ini bertujuan untuk

mengetahui profil dari para nasabah (responden) Bank BCA Cabang Yogyakarta

dengan mengadakan perbandingan ukuran persentase jawaban pada kuesioner.

Rumus Persentase yang digunakan ( Supramono, 1992)

100%BA

AA % ×+

=

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

40

dimana : A = Jumlah Yang Dianalisis

A + B = Jumlah Responden

1.8.2. Analisis Korelasi Rank Spearman dan Uji Signifikansi Spearman

Untuk menjawab ada tidaknya pengaruh antara relationship marketing

dengan loyalitas nasabah pada Bank BCA Cabang Yogyakarta dan pengujian

benar atau tidaknya hipotesis yang diajukan, maka dilakukan pengolahan data dan

pengujian terhadap kuesioner yang dikumpulkan dari para responden. Ini semua

dikarenakan hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif yang merupakan

dugaan adanya pengaruh antara relationship marketing dengan loyalitas nasabah

dalam populasi. Maka dari itu perlu dihitung terlebih dahulu koefisien korelasi

variabel-variabel relationship marketing dengan loyalitas nasabah dalam sample,

kemudian koefisien korelasi yang ditemukan diuji signifikansinya.

Didalam penelitian ini, peneliti menganalisis data menggunakan alat

Analisis Korelasi Rank Spearman. Analisis ini dikemukakan oleh Prof. Charles

Spearman. Analisis Korelasi Rank Spearman adalah alat statistik yang digunakan

untuk mengetahui korelasi (hubungan) antara dua variabel, yaitu variabel X

(Relationship Marketing) dan Variabel Y (Loyalitas Nasabah) yang telah disusun

menurut peringkat atau rangkaiannya (Algifari, 1997 : 87). Dalam penelitian ini

kedua variabel dinotasikan sebagai X dan Y, dimana X merupakan Relationship

Marketing dan Y merupakan Loyalitas Nasabah. Sedangkan penilaiannya

menggunakan skala 5 tingkat (linkert).

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

41

Rumus Korelasi Rank Spearman adalah:

)1(6

1 2

2

−= ∑

nndi

rs

dimana:

sr : Koefisien Korelasi Rank Spearman

n : Banyaknya data

di : Selisih rangking data variabel X dengan data variabel Y

Adapun korelasi (r) ini dinyatakan dengan angka antara -1 sampai

dengan +1 (Djarwanto, 1993 : 324 dan Algifari, 1997 : 38) sebagai berikut:

a. Jika r = -1 : berarti terdapat pengaruh negatif

b. Jika r = +1 : berarti terdapat pengaruh positif

c. Jika r = 0 : berarti tidak ada pengaruh sama sekali

Tabel 1.1

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

(Djarwanto dan Subagyo, 1998:343)

Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0.00 - 0.20 Sangat lemah 0.21 - 0.40 Sedang 0.41 - 0.70 Kuat 0.71 - 1.00 Sangat Kuat

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

42

Besarnya koefisien korelasi akan berkisar antara -1 sampai dengan +1.

Jika koefisien korelasi mendekati -1, berarti hubungan variabel yang diuji

terdapat pengaruh negatif dan semakin rendah. Sebaliknya jika koefisien korelasi

mendekati +1, berarti hubungan variabel yang diuji terdapat pengaruh positif dan

semakin tinggi (Djarwanto dan Subagyo, 1998:343).

Uji signifikansi bermaksud untuk menguji koefisien korelasi yang ada

pada sample untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sample diambil.

Maka untuk itu dilakukanlah pengujian hipotesis. Uji signifikasi spearman antara

relationship marketing dengan loyalitas nasabah digunakan pengujian sebagai

berikut:

a. Uji hipotesis

1) Ho : ρ = 0 artinya tidak terdapat pengaruh positif antara relationship

marketing dengan loyalitas nasabah

2) Ha : ρ ≠ 0 artinya terdapat pengaruh positif antara relationship

marketing dengan loyalitas nasabah

b. Level of significant (α ) 5% (0.05)

c. Dasar pengambilan keputusan:

1) Membandingkan thitung dengan ttabel, dengan ketentuan:

a) Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima

b) Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

43

2) Melihat probabilitas, dengan ketentuan:

a) Probabilitas > 0.05, maka Ho diterima

b) Probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak

d. Keputusannya adalah membandingkan thitung dengan ttabel

1) Mencari thitung

212

ss r

nrt−−

=

dimana:

sr : Koefisien Korelasi Rank Spearman

n : Jumlah sample

2) Mencari ttabel

Dengan tingkat kepercayaan 95% dan α 5%, kemudian dilakukan

uji dua sisi sebagai berikut (gambar tabel uji t):

Gambar 1.3 Daerah Keputusan Pengujian Hipotesis Dua Arah

Daerah Ho diterima

Daerah Ho ditolak

-2.0096

Daerah Ho ditolak

+2.0096

2.5 % 2.5 %

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - sinta.ukdw.ac.idsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11013579/d3c7338b12... · marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan

44

1.9. Sistematika Penulisan

Sistematika dari penulisan penelitian ini adalah untuk memberikan

gambaran secara umum mengenai keseluruhan bab yang akan dibahas. Adapun

sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini memuat tentang pendahuluan dari pembahasan skripsi ini. Yaitu

meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan penelitian,

tujuan penelitian, hipotesa, manfaat penelitian, metode penelitian,

analisis data, dan sistematika penelitian.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini akan membahas dasar-dasar teori dan rumus-rumus yang akan

mendukung penelitian ini.

Bab III : Gambaran Umum

Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran perusahaan secara umum,

dan daerah yang diteliti.

Bab IV : Analisis Data

Bab ini berisi tentang hasil pengolahan data dan analisis data serta

penafsiran hasil analisis yang diperoleh dari kuesioner.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Merupakan bab terakhir dalam rangkaian penelitian yang berisi tentang

kesimpulan dari hasil penelitian dan pengolahan data serta memberikan

saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.