BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id · sebuah rumusan program “TIRIS” yang diciptakan...

7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran berupa televisi dan radio merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Menurut Efendi (2000:124) dalam Lamintang (2013:22) menjelaskan bahwa: Televisi (TV) adalah media massa yang menggunakan alat-alat eklektronis dengan memadukan radio (broadcast) dan film (moving picture). Para penonton di rumah-rumah tak mungkin menangkap siaran televisi, kalau tidak ada unsut-unsur radio. Dan tak mungkin dapat melihat-lihat gambar yang bergerak pada layar pesawat televisi, jika tidak ada unsur-unsur film. Bedasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa televisi memiliki kelebihan dari media lainnya, karena audio visual dapat dilihat dan didengar hidup menggambarkan kenyataan dan langsung menyajikan peristiwa yang tengah terjadi ke setiap rumah pemirsa. Televisi pada hakikatnya merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan dan diiringi dengan media unsur audio. Stasiun televisi di Indonesia saling bersaing dalam memberikan program terbaik untuk penonton. Program merupakan segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program atau acara yang

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - repository.bsi.ac.id · sebuah rumusan program “TIRIS” yang diciptakan...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Program

Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan

orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan

karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian

pesan. Media penyiaran berupa televisi dan radio merupakan salah satu bentuk

media massa yang efisien dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat

banyak.

Menurut Efendi (2000:124) dalam Lamintang (2013:22) menjelaskan

bahwa:

Televisi (TV) adalah media massa yang menggunakan alat-alat eklektronis

dengan memadukan radio (broadcast) dan film (moving picture). Para

penonton di rumah-rumah tak mungkin menangkap siaran televisi, kalau

tidak ada unsut-unsur radio. Dan tak mungkin dapat melihat-lihat gambar

yang bergerak pada layar pesawat televisi, jika tidak ada unsur-unsur film.

Bedasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa televisi memiliki

kelebihan dari media lainnya, karena audio visual dapat dilihat dan didengar

hidup menggambarkan kenyataan dan langsung menyajikan peristiwa yang tengah

terjadi ke setiap rumah pemirsa. Televisi pada hakikatnya merupakan suatu sistem

komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang

dipancarkan secara cepat, berurutan dan diiringi dengan media unsur audio.

Stasiun televisi di Indonesia saling bersaing dalam memberikan program

terbaik untuk penonton. Program merupakan segala hal yang ditampilkan stasiun

penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program atau acara yang

2

disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang

dipancarkan stasiun penyiaran, tidak terkecuali program drama televisi.

Menurut Irwanto dkk (2014:48) menjelaskan bahwa, “program drama

adalah suatu program televisi yang menayangkan cerita fiksi yang memuat unsur

narasi, dialog, adegan, penokohan, dan musik yang dikemas sedemikian rupa

dalam durasi tertentu”.

Dengan demikian progam drama biasanya mempertunjukkan atau

menampilkan sejumlah pemain (artis) yang memerankan tokoh tertentu dan suatu

kisah drama akan mengikuti kehidupan atau petualangan para tokohnya.

Sedangkan menurut Soenarto (2007:62-63) dalam Lamintang (2013:24-25)

menyebutkan bahwa:

Program siaran drama berisi cerita fiksi. Istilah ini juga disebut sinetron

cerita. Untuk membedakannya dengan sinetron yang terdiri dari beberapa

jenis, yaitu: sinetron drama modern, sinetron drama legenda, sinetron drama

komedi, sinetron drama saduran dan sinetron yang dikembangkan dari cerita

atau buku novel, cerita pendek dan sejarah.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, program drama televisi

yang berisikan cerita fiksi disebut juga dengan sinetron. Sinetron yang berbentuk

film tunggal kisahnya selesai pada saat itu juga sesuai jadwal dan durasi waktu

tayang. Sedangkan sinetron yang berbentuk film serial kisahnya terus berlanjut.

Untuk memenuhi kepentingan tugas akhir dan terlaksananya proses

produksi, maka penulis mengangkat program drama televisi dengan judul “TIRIS”

sebagai tugas akhir. Alasan memilih program drama televisi sebagai tugas akhir

adalah karena televisi merupakan media massa yang banyak peminatnya dan

tujuan utama program siaran televisi adalah menghibur. Namun, disini tidak

hanya menghibur audien saja, melainkan menginformasikan serta mendidik agar

cara pandang individu dikemudian akan membentuk karakter dan mempengaruhi

3

tatanan sosial kemasyarakatan berbangsa dan bernegara yang positif. Selain itu,

penulis ingin mengembangkan program drama televisi dalam film drama yang

berbeda dengan siaran atau tayangan televisi yang sudah ada, yaitu dengan

memiliki kualitas terhadap isi cerita (naratif), unsur mise-en-scene, unsur

pandangan sinematik, penataan suara, penataan cahaya, penataan artistik hingga

hasil penyuntingan gambar dan suara.

Sedangkan dari pemilihan judul “TIRIS” yang mengusung genre fiksi

ilmiah (science fiction) menggambarkan isi dari sebuah cerita pada tahun 2020

disebuah negara Mareliberum sedang berlangsung masa kampanye pemilihan

Perdana Menteri. Dengan terpilihnya Vincent Adrain sebagai Perdana Menteri

yang baru, ia pun memberikan berbagai fasilitas untuk warga yang memilihnya.

Mengingat pada periode sebelumnya terjadi peraturan dari pemerintahan baru

perihal akses yang dibatasi dan untuk periode saat ini dengan kepemimpinan yang

sama memberikan kemudahan bagi warga apabila memilih beliau kembali.

Hingga pada suatu hari terjadi polemik antara perdana menteri dengan

Alberto, yaitu salah satu staf kepemerintahan yang memiliki kemampuan

merancang seluk-beluk akses internet untuk memberikan kebebasan kepada

masyarakat di negaranya yang mana suatu saat akan dibekukan oleh

kepemimpinan perdana menteri untuk kepentingannya sendiri. Pada suatu hari

berkat kegigihan Aleandro dan Mendez pun berhasil meretas situs tersebut dengan

sebuah rumusan program “TIRIS” yang diciptakan Alberto melalui beberapa teka-

teki yang harus dipecahkan.

4

1.2. Kegunaan Program

Kegunaan program pada tugas akhir program drama televisi dengan judul

“TIRIS” terbagi tiga, yaitu sebagai berikut:

1.2.1. Kegunaan Khalayak

Sebagai sarana hiburan menyajikan tontonan berupa cerita film drama untuk

semua kalangan dengan menghadirkan pengaruh emosional yang kuat, sehingga

sanggup menghubungkan penonton dengan kisah-kisah personal. Selain itu dapat

memotivasi audien untuk membuat perubahan positif.

1.2.2. Kegunaan Praktisi

Penulis menerapkan kemampuan akademik baik secara teori maupun praktik

yang sudah didapat selama masa perkuliahan 6 semester. Sebagai bahan referensi

atau acuan secara aplikatif terhadap perwujudan ilmu pengetahuan dibidang

penyiaran dan seni agar bisa mengembangkan ide kreatif, serta konsep sinematik

dalam karya program drama televisi.

1.2.3. Kegunaan Akademis

Program drama televisi dengan judul “TIRIS” yang dibuat penulis ini adalah

sebagai salah satu syarat kelulusan program Diploma III jurusan Penyiaran

Akademi Komunikasi BSI Jakarta.

1.3. Referensi Audio Visual

Referensi audio visual pada sebuah program acara televisi maupun film

merupakan acuan untuk lebih memperkuat isi cerita yang akan dibuat. Berikut

5

adalah beberapa referensi audio visual dalam produksi drama televisi “TIRIS”:

1.3.1. In Time (2011)

“In Time” adalah sebuah film tegang fiksi ilmiah yang

menceritakan pada masa depan ketika gen penuaan

dimatikan, orang-orang harus membayar agar dapat

tetap hidup. Semua orang berhenti menua pada usia 25

tahun. Untuk mencegah kelebihan penduduk, waktu

menjadi mata uang dan alat pembayaran. Orang kaya

dapat hidup selamanya, sementara lainnya mencoba

bernegosiasi untuk hidup abadi.

Alasan penulis menjadikan film ini sebagai referensi audio visual karena,

penulis mengutip ide cerita dari film tersebut sebuah negara dengan menentukan

nasib seseorang dari waktu tentang waktu adalah nyawa. Jika dikaitkan dengan

cerita dalam program drama televisi ini dibuat sedikit berbeda, yaitu tentang

internet adalah nyawa.

1.3.2. Elysium (2013)

Pada tahun 2154, dimana kehidupan Bumi berubah

karena populasi penduduk serta tingkat polusi yang

terlalu tinggi. Perang, penyakit, bahkan kemiskinan

terjadi pada Bumi. Pada akhirnya, tedapat dua status

sosial yang terbentuk atas peristiwa tersebut. Kaum elit

yang memiliki kekayaan baik secara ekononi maupun

sosial memutuskan untuk pindah tempat tinggal menuju

Gambar I.1. In Time

Sumber: www.imdb.com

Gambar I.2. Elysium

Sumber: www.imdb.com

6

koloni luar angkasa bernama “Elysium”, sedangkan mereka yang tidak mampu

harus rela tinggal di Bumi yang sudah tercemar polusi.

Alasan penulis menjadikan film ini sebagai referensi audio visual karena,

memiliki ide cerita bahwa kalangan atas yang memiliki negara bahkan planet

sendiri diluar Bumi, yang didalamnya penuh dengan kemewahan, namun lain hal

dengan nasib orang-orang yang tidak memiliki kekayaan materi berada di Bumi

dengan penuh kesengsaraan. Selain itu disisa hidupnya, pemeran utamanya

memiliki tujuan sebagai kunci untuk menciptakan kembali kesetaraan dimuka

bumi.

1.3.3. Hacker (2016)

Bercerita tentang seorang pemuda bernama Alex yang

sedang mengalami masalah keuangan. Ia mulai terjun

ke dalam dunia cyber-crime saat mengenal

perdagangan pasar gelap. Dari yang awalnya cuma

sebagai dollar hunter kini Alex mulai menggeluti

carding. Suatu ketika ia menemukan kelemahan pada

bank yang telah memecat ibunya. Dengan bantuan Kira

dan Sye, ia memutuskan untuk balas dendam.

Alasan penulis menjadikan film ini sebagai referensi audio visual, karena

dari segi ceritanya seorang anak yang terobsesi untuk menjadi seorang hacker

agar memiliki kekayaan untuk membantu kondisi ekonomi ayah dan ibunya.

Gambar I.3. Hacker

Sumber: www.imdb.com

7

1.3.4. The Amazing Spider-Man: Rise Of Electro (2014)

Bercerita tentang kehidupan Peter Parker disibukkan

dengan memberi pelajaran kepada kriminal serta

menghabiskan waktu dengan wanita yang dicintainya,

Gwen. Peter belum melupakan janjinya pada ayah

Gwen yang tewas akibat serangan The Lizard, bahwa ia

akan menjauhi hidup Gwen demi keselamatannya.

Namun janji itu sulit dijalankan Peter. Kondisi tersebut

kemudian berubah ketika karakter jahat Electro

bergabung dengan teman lamanya Harry Osborn. Peter

juga menemukan petunjuk baru tentang masa lalunya.

Alasan penulis menjadikan film ini sebagai referensi audio visual, karena

mengambil potongan adegan yang merupakan warisan video dari sang ayah untuk

membangunkan robot, diaplikasikan ke dalam drama televisi “TIRIS” sebagai

proses peretasan.

Gambar I.4. The Amazing

Spider-Man 2: Rise Of

Electro

Sumber: id.wikipedia.org