Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

27
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan terutama bagi guru pada tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) karena pada tingkat inilah yang pertama dan paling utama dalam membentuk peserta didik. Bagi peserta didik, tingkat SD/MI merupakan tempat awal terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, interaksi antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan warga sekolah yang lainnya dan interaksi yang lebih khusus lagi terjadi melalui proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang merupakan proses komunikasi dua arah, dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar terpusat pada peserta didik. 1 Setiap guru (terutama guru SD/MI) harus menggunakan strategi dan media pembelajaran yang tepat karena peningkatan mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pembelajaran dalam kelas. Saat pembelajaran dalam kelas berlangsung, akan ditemui masalah atau persoalan yang menghambat proses pembelajaran dan berpengaruh langsung terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. 1 Tantri, Tanggu Dan Pudjawan, Pengaruh Model pembelajaran Quantum Teaching Bermuatan Permainan Puzzle Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Gugus I Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Penelitian Pendidikan, (Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan PGSD dan Teknologi Pendidikan, 2012), hlm. 2. 1

Transcript of Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

Page 1: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua

pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan terutama bagi guru pada

tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) karena pada tingkat

inilah yang pertama dan paling utama dalam membentuk peserta didik. Bagi

peserta didik, tingkat SD/MI merupakan tempat awal terjadinya interaksi

antara siswa dengan guru, interaksi antara siswa dengan siswa, antara siswa

dengan warga sekolah yang lainnya dan interaksi yang lebih khusus lagi

terjadi melalui proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang merupakan

proses komunikasi dua arah, dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,

sedangkan belajar terpusat pada peserta didik.1

Setiap guru (terutama guru SD/MI) harus menggunakan strategi dan

media pembelajaran yang tepat karena peningkatan mutu pendidikan

berkaitan erat dengan proses pembelajaran dalam kelas. Saat pembelajaran

dalam kelas berlangsung, akan ditemui masalah atau persoalan yang

menghambat proses pembelajaran dan berpengaruh langsung terhadap

pencapaian prestasi belajar siswa.

1Tantri, Tanggu Dan Pudjawan, Pengaruh Model pembelajaran Quantum Teaching

Bermuatan Permainan Puzzle Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Gugus I Kecamatan Nusa

Penida Kabupaten Klungkung Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Penelitian Pendidikan,

(Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan PGSD dan

Teknologi Pendidikan, 2012), hlm. 2.

1

Page 2: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

2

Berkenaan dengan proses pembelajaran dalam kelas, kurikulum 1984

Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama, pada lampiran di dalam

bab pokok-pokok pelaksanaan kurikulum tersurat bahwa proses belajar

mengajar dilaksanakan dengan pendekatan keterampilan proses. Begitu juga

Kurikulum 1994 Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah Umum

menekankan penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pengajaran

IPA. Dengan demikian, jelaslah bahwa aspek proses dituntut dalam

pembelajaran IPA dan sudah sewajarnya pula apabila keterampilan proses

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari guru sains pada jenjang

pendidikan manapun.2

Setiap materi pembelajaran yang diajarkan pasti berbeda dan memiliki

tujuan yang berbeda, oleh karenanya akan ditemui masalah pembelajaran

yang berbeda dan membutuhkan penerapan strategi pembelajaran yang

berbeda pula. Begitu juga halnya dengan pembelajaran IPA, materi

pembelajaran yang berbeda dan sudah tercantum dalam buku pelajaran

menjadi hal pokok bagi guru dalam membuat perencanaan pembelajaran yang

tepat.

Berdasarkan survey awal pada hari senin tanggal 15 September 2014 di

Madrasah Ibtidaiyah Sunan Gunung Jati Sukun dan di Madrasah Ibtidaiyah

Ma’arif I Kota Malang, peneliti mendapatkan hal yang menjadi masalah pada

proses pembelajaran IPA yang dilaksanakan di kelas, yakni:

2Nuryani, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), hlm. 76.

Page 3: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

3

1. Guru masih mengeluh tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan

kurangnya waktu untuk mengajarkan semua materi pembelajaran

2. Keterbatasan kemampuan pendidik dalam pemanfaatan media

pembelajaran elektronik seperti laptop dalam mengemas pembelajaran

berbasis tampilan gambar dan suara saat menyampaikan materi

pembelajaran

3. Rendahnya daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran membuat

guru pengampu mata pelajaran IPA mengalami kesulitan dalam

mengaktifkan siswa untuk terlibat langsung dalam proses penggalian dan

penelaahan materi pelajaran

4. Rendahnya daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran yang telah

diajarkan,3 hal ini diketahui peneliti pada saat melakukan observasi

langsung dalam kelas

5. Siswa masih beranggapan mata pelajaran IPA sebagai mata pelajaran

yang bersifat teoritis semata. Akibatnya, ketika mengikuti pembelajaran

IPA siswa merasa cukup mencatat dan menghafal materi yang

disampaikan oleh guru, bahkan tugas-tugas yang diberikan dikerjakan

hanya sekedar menyelesaikan tugas semata.4

Masalah-masalah dalam penyelenggaraan pembelajaran IPA

sebagaimana dikemukakan di atas, jelas membawa pengaruh pada kualitas,

proses dan hasil pembelajaran. Kondisi semacam ini tentu tidak sejalan

3Sumartiasih Guru IPA Kelas V Dan Lilik Malihah Guru Wali Kelas V, Wawancara

Pribadi Pada Survey Awal, Sukun, Senin 20 Oktober 2014, Pukul 09.30-11.00 Wib. 4Yulia Distri Andini, Guru Kelas V MI Sunan Gunung Jati, Tahun Ajaran 2014/2015,

Wawancara Pribadi Pada Survey Awal, Sukun, Senin, 15 September 2014, Pukul 11.00–13.30

Wib.

Page 4: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

4

dengan semangat untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi

siswa, apabila pada proses pembelajaran guru masih menerapkan strategi

ceramah dan pendekatan pembelajaran konvensional, komunikasi lebih

banyak berlangsung searah, dan penilaian hanya menekankan aspek kognitif,

maka pembelajaran yang kurang bermakna ini akan semakin meluas pada

materi pembelajaran berikutnya.

Dalam usaha meningkatkan proses dan prestasi pembelajaran mata

pelajaran IPA, guru diharapkan mampu menciptakan variasi dalam kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan media dan alat peraga pengajaran dalam

proses pembelajaran untuk membuat situasi menjadi nyata bagi murid-murid

sehingga membantu memotivasi murid-murid dan mampu membangkitkan

minat murid-murid terhadap persoalan yang dihadapi.

Semua bentuk belajar tidak memiliki konsekwensi otomatis yang

memastikan siswa langsung cerdas, pintar atau bijak dari perenungan

informasi ke dalam benak siswa, begitu juga dengan belajar IPA. Belajar

memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri yang diarahkan oleh

guru. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil

belajar yang maksimal tanpa adanya kegiatan belajar aktif. Belajar aktif

memerlukan sarana dan media pembelajaran, harus gesit, menyenangkan, dan

bersemangat. Sehingga siswa akan lebih mudah menyerap ilmu pengetahuan

dan dapat bertahan untuk mengikuti proses pembelajaran dengan adanya

media yang digunakan dalam menyampaikan materi.

Page 5: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

5

Dari survey lanjutan yang dilakukan pada hari Selasa 23 September

2014 di Madrasah Ibtidaiyah Sunan Gunung Jati dan pada hari Senin 20

Oktober 2014, dilakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas V

sekaligus pengambilan data Daftar Kumpulan Nilai (DKN) harian semester

ganjil mata pelajaran IPA pada materi Penyesuaian Makhluk Hidup Dengan

Lingkungannya. Data nilai dalam DKN tersebut merupakan nilai yang

diperoleh peserta didik ketika pembelajaran yang disampaikan masih

menerapkan pembelajaran konvensional. Kemudian diklasifikasikan dengan

nilai tertinggi, terendah dan nilai rata-rata siswa.5

Tabel 1.1

Daftar Kumpulan Nilai Ulangan IPATahun Ajaran 2010/2011

No Nomor

Nama Nilai Induk

1 576 Rahma Puspitasari 60

2 606 Gagah Nur Muhammad 60

3 640 Farid Hananto 60

4 557 Muhammad Yusuf 60

5 562 Achmad Muslih 60

6 603 Fajrianto 60

7 604 Fajar Naili 65

8 626 Aziz Miftahul Huda 65

9 627 Agus Setiawan 70

10 629 Atim Guntur Wijaya 60

11 631 Ficky Febriansyah 65

5Yulia Distri Andini, Guru Kelas V MI Sunan Gunung Jati, Tahun Ajaran 2014/2015,

Wawancara Pribadi Pada Survey Lanjutan Dan Pengambilan DKN, Sukun, Senin, 23 September

2014, Pukul 11.00–13.30 Wib.

Page 6: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

6

12 632 Igun Kurniawan 65

13 633 Novita Kurnia Sari 60

14 647 Yuliana 70

15 683 Fitri Awaliyah 70

16 684 Muhammad Fajar Mujahid 70

17 639 Wahyu Ramadhan 65

18 702 Mohammad Siswanto 65

19 717 Novan Eka Saputra 65

20 639 Dewi A. 70

Jumlah 1285

Tertinggi 70

Terendah 60

Rata-rata 64,30

Data nilai harian siswa di atas memaparkan bahwa siswa dengan nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 5 siswa, berarti tingkat kelulusan

siswa pada materi penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya hanya

sebesar 25 %, dan sebanyak 15 siswa tidak mencapai KKM berati 75 % dari

keseluruhan siswa.

Tabel 1.2

Daftar Kumpulan Nilai Ulangan IPA Tahun Ajaran 2011/2012

No No

Nama Nilai Induk

1 608 Muhammad Arif 40

2 611 Rangga Adi Putra 60

3 628 Ardi Rizal Setiawan 60

4 637 Tutik Setyaningsih 55

Page 7: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

7

5 652 Achmad Hanafi 60

6 653 Alfina Maulina Amanda 50

7 654 Ariel Efendi Widian 80

8 655 Andalusia Islami Matsusitha 85

9 656 Anggi 60

10 657 Bagas Aryahadi Saputra 70

11 658 Desi Novitasari 35

12 659 Dinna Siti Chodijah 70

13 663 Elsa Ilmiah 75

14 669 Muhammad Annas Al-Mukarrom 90

15 671 Mirza Rachma Nabila 80

16 672 Muhammad Isyaiyas sadewa 65

17 676 Reza Putra 65

18 677 Rifky Andika Saputra 60

19 680 Rizan Rochmad dewantoro 60

20 682 Agustin Mega utami 70

21 729 Putri Gita Cahyani 65

22 750 Muhammad Barda Sadeli 60

23 638 Vico Savril Setya Yoga 65

Jumlah 1480

Tertinggi 90

Terendah 35

Rata-rata 64.34

Dari paparan data nilai harian siswa di atas diperoleh keterangan

bahwa siswa yang mencapai nilai KKM hanya 8 siswa berarti tingkat

kelulusan siswa hanya 28 % pada materi penyesuaian makhluk hidup dengan

lingkungannya dan 15 siswa tidak mencapai KKM berarti yang tidak lulus

materi 72 %.

Page 8: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

8

Tabel 1.3

Daftar Kumpulan Nilai Ulangan IPA Tahun Ajaran 2012/2013

No No

Nama Nilai Induk

1 542 Bagus Dwi Saputro 43

2 686 Dinda Mukti Aisyah 68

3 665 Farid Alamsyah Maulana 82

4 691 Handa Astika Prahma 73

5 688 Ika Anggarista 62

6 666 Lilis Nur Syamsiah 53

7 673 Maria Melinda 70

8 689 Mita Ratnasari 68

9 690 Mohammad Rendy Setyo Putro 72

10 675 Panca Prasetyo 56

11 692 Pramodya Regina Salsabila 60

12 678 Sebtian Febrianto 52

13 693 Siti Halimah 60

14 694 Triana Auviatu Nur Azizah 70

15 695 Ulfi Fathurrohman 68

16 696 Fiona Afadilla 63

17 791 Wimpi Setya Aditya 75

18 793 Tito Bagaskara Pratama 60

Jumlah 1155

Tertinggi 82

Terendah 43

Rata-rata 64.16

Dari data nilai siswa di atas diperoleh keterangan bahwa siswa yang

mencapai KKM hanya 6 siswa berarti yang lulus hanya 35 % dan 12 siswa

tidak mencapai KKM atau berkisar 65 %.

Page 9: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

9

Tabel 1.4

Daftar Kumpulan Nilai Ulangan IPA Tahun Ajaran 2013/2014

No No

Nama Nilai Induk

1 706 Ayu Wandira 50

2 789 Deffi Putri Chandrawati 75

3 709 Deva Chandra Eko Prasetyo 65

4 710 Dinda Hendriyana Tantri 75

5 687 Hendra Novan Riyanto 65

6 712 Indah Maulina 40

7 701 Madhan Siwi 40

8 717 Nur Chasanah 70

9 718 Nurul Hikmah 90

10 719 Nessa Amelia 60

11 720 Nazwa Sandra Febrina 100

12 798 Sabilla Rina Cahyani 60

13 722 Siti Khodijah Nisa' Mukaromah 60

14 723 Shinta Fadilla Nur Rochmah 90

15 797 Tubagus Reyhan Fahreza 60

16 726 Widiya Safitri 60

17 721 Rizki 40

Jumlah 1100

Tertinggi 100

Terendah 40

Rata-rata 64,70

Dari data nilai siswa di atas diperoleh keterangan bahwa siswa yang

mencapai KKM hanya 6 siswa berarti yang lulus hanya 30 % dan 11 siswa

tidak mencapai KKM atau berkisar 70 %. Data nilai yang telah dipaparkan di

atas menjadi pembuktian bahwa begitu rendahnya prestasi belajar ilmu

Page 10: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

10

pengetahuan alam siswa pada materi penyesuaian makhluk hidup dengan

lingkungannya setiap tahunnya.

Berdasarkan masalah pembelajaran dan pemaparan data di atas, perlu

dilakukan suatu penelitian, oleh karenanya penulis menyusun rencana

penelitian “Efektifitas Strategi Learning Cycle Untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Sunan Gunung Jati Dan

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif I Sukun Malang”.

Dalam proses pembelajaran nantinya akan digunakan media alat

peraga berupa gambar berbentuk kartu . Penggunaan media ini dimaksudkan

untuk membuat suasana pembelajaran lebih aktif, inovatif serta

menyenangkan, tidak kalah pentingnya pembelajaran IPA melalui Strategi

Learning Cycle diharapkan merangsang peningkatan kemampuan profesional

guru dalam merancang media pembelajaran sendiri sehingga pelaksanaan

pembelajaran lebih bermanfaat dan menyenangkan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan adalah:

1. Bagaimana penerapan Strategi Learning Cycle untuk mengefektifkan

proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga belajar tidak

menjadi beban moril bagi peserta didik?

2. Apakah Strategi Learning Cycle berpengaruh positif terhadap peningkatan

daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan?

3. Apakah dengan menggunakkan Strategi Learning Cycle prestasi belajar

siswa mengalami peningkatan secara signifikan?

Page 11: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

11

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Strategi Learning Cycle guna

mengefektifkan proses pembelajaran yang menyenangkan.

2. Untuk mengetahui apakah Strategi Learning Cycle berpengaruh positif

terhadap peningkatan daya ingat siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan dan peningkatan prestasi belajar

siswa yang signifikan dengan menggunakan Strategi Learning Cycle.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan akan bermanfaat memberikan

sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pendidikan, khususnya

pengembangan Strategi Learning Cycle pada berbagai mata pelajaran tingkat

dasar hingga perguruan tinggi guna menemukan konsep metode pembelajaran

yang dinilai efektif. Maksud pengembangan disini adalah pengembangan

Learning Cycle untuk diterapkan pada berbagai disiplin ilmu sehingga

berbagai macam model atau strategi pembelajaran tidak hanya sekedar

diketahui semata tanpa digunakan, tetapi benar-benar diterapkan oleh tenaga

pendidik dalam jenjang pendidikan apapun.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Sebagai panduan bagi guru atau peneliti lain mengenai prosedural

penggunaan media Strategi Learning Cycle dalam penyusunan rencana

Page 12: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

12

kegiatan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, sehingga

menghilangkan kejenuhan siswa pada saat belajar.

2. Meningkatan prestasi belajar siswa, diarahkan untuk memberikan

pemahaman kepada siswa bahwa materi pembelajaran IPA berkaitan

langsung dengan kehidupan nyata dan berpengaruh langsung dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Bagi kepala sekolah untuk pemantauan pengembangan perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian proses semua materi pembelajaran yang

dilakukan oleh guru khususnya pelajaran IPA.

E. Hipotesis Penelitian

Peneliti memahami usia siswa pada tingkat pendidikan SD/MI

khususnya kelas V yang masih memiliki keinginan bermain yang begitu

besar, perlu diterapkan media pembelajaran yang tepat dan strategi

pembelajaran yang baik, guna menyeimbangakan emosional siswa saat

belajar, oleh karena itu peneliti memahami strategi yang tepat digunakan

dalam pembelajaran IPA pada saat penelitian nantinya adalah strategi

leraning cycle yang dipadu dengan media card sort, sehingga dengan

berdasarkan latar belakang masalah pembelajaran yang dipaparkan di atas

maka hipotesis penelitian ini adalah dengan Strategi Learning Cycle proses

pembelajaran mejadi lebih aktif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi penyesuaian diri

makhluk hidup dengan lingkungannya di MI Sunan Gunung Jati dan MI

Ma’arif I Sukun Malang.

Page 13: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

13

F. Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran IPA kelas V yang

mencakup:

1. Standar Kompetensi: Mengidentifikasi cara makhluk hidup

menyesuaikan diri dengan lingkungannya

2. Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan

lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup dan Mengidentifikasi

penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk

mempertahankan hidup

3. Uraian Materi adalah penyesuaian hewan dengan lingkungannya dan

penyesuaian tumbuhan dengan lingkungannya.

G. Originalitas Penelitian

Setiap rencana penelitian yang akan dilakukan harus benar-benar

berbeda dengan penelitian yang pernah dilaksanakan oleh peneliti lain, agar

karya ilmiah yang disusun benar-benar orisinil dan tidak merupakan karya

tulis yang disusun berdasarkan plagiasi. Di bawah ini dipaparkan penelitian

terdahulu yang relevan terhadap penelitian yang akan dilaksanakan.

Hendri Setiawan, Penerapan Model Pembelajaran Card Sort Berbasis

Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas

VII SMP An Nur Bululawang Pada Mata Pelajaran PKN, Pascasarjana

Universitas Negeri Malang Program Studi Pendidikan Dasar, Juli 2010.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan bidang penelitian tindakan

Page 14: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

14

kelas (PTK).6 Penerapan media pembelajaran card sort pada penelitian ini

diterapkan pada siswa Sekolah Menengah atau Madrasah Tsanawiyah MTs

pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan tujuan

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Kesimpulan penelitian ini menerangkan bahwa (1) penerapan model

pembelajaran tipe card sort berbasis kontekstual dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa hal ini dapat dilihat dari aktivitas kooperatif siswa berjalan

dengan relatif baik, dilihat dari elemen-elemen saling ketergantungan positif

siswa terlihat saling membantu dalam kelompok yang ditunjukkan dengan

yang lainnya serta saling memberi motivasi dalam bentuk verbal. (2) model

pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

PKN Kelas VII SMP Annur Bululawang. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-

rata tes siswa sebelum diterapkan pembelajaran tipe card sort hanya 74,48 %.

Yang kemudian meningkat menjadi 76,11 % pada siklus I dan meningkat

menjadi 80,07 % pada pelaksanaan siklis II.7

Islamijati Setyaningsih, Pembelajaran Menggunakan Peta Konsep

Melalui Strategi Learning Cycle Dalam Upaya Membangun Pemahaman

Fungsi Kuadrat Dan Grafiknya, Pascasarjana Universitas Negeri Malang,

Program Studi Pendidikan Matematika, Desember 2010. Penelitian ini adalah

penelitian kualitatif dengan desain penelitian tindakan kelas, Penelitian ini

6Hendri Setiawan, Penerapan Model Pembelajaran Card Sort Berbasis Kontekstual

Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP An Nur Bululawang Pada

Mata Pelajaran PKN, Pascasarjana Universitas Negeri Malang Program Studi Pendidikan Dasar,

Juli 2010, hlm. 53. 7Hendri Setiawan, Penerapan Model Pembelajaran Card Sort … hlm. 136-138.

Page 15: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

15

dilaksanakan di SMA Negeri I Malang Kelas X-2 pada tahun ajaran

2009/2010.

Dalam penelitian ini Islamijati kesimpulan yang diterangkannya

adalah, (1) pembelajaran menggunakan peta konsep melalui strategi

Learning Cycle 5E dapat membangun pemahaman siswa kelas X-2 SMA

Negeri I terhadap konsep fungsi kuadrat dan grafiknya. (2) Hasil penelitian

dilihat dari hasil observasi, hasil tes akhir siklus, hasil pembuatan peta konsep

dan wawancara. Dari hasil tes akhir siklus sangat memuaskan, yaitu

persentase ketuntasan belajar klasikal (TB) sebesar 97,4% yang

menunjukkan bahwa siswa dapat membangun pemahaman fungsi kuadrat dan

grafiknya.8

Febi Dwi Widayanti, Pengaruh Pengelompokan Siswa Berdasarkan

Gaya Belajar Dan Multiple Intelegences Pada Model Pembelajaran Learning

Cycle Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMAN 3

Lumajang, Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi Magister

Pendidikan Kimia, Tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimental semu (quasi eksperimental design) yang bertujuan menguji

pegaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.9 Penelitian ini

menyimpulkan bahwa (1) ada pengaruh pengelompokan siswa berdasarkan

8Islamijati Setyaningsih, Pembelajaran Menggunakan Peta Konsep Melalui Strategi

Learning Cycle Dalam Upaya Membangun Pemahaman Fungsi Kuadrat Dan Grafiknya,

Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi Pendidikan Matematika, Desember 2010,

hlm. 241-242. 9Febi Dwi Widayanti, Pengaruh Pengelompokan Siswa Berdasarkan Gaya Belajar Dan

Multiple Intelegences Pada Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Hasil Belajar Kimia

Siswa Kelas XI IPA SMAN 3 Lumajang, Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi

Magister Pendidikan Kimia, Tahun 2010, hlm. 49.

Page 16: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

16

gaya belajar terhadap kemampuan higher order thinking pada model

pembelajaran learning cycle (LC) siswa kelas XI IPA SMAN 3 Lumajang. (2)

Ada pengaruh multiple intelegensi dan kemampuan higher order thinnking

pada model pembelajaran LC siswa kelas XI IPA SMAN 3 Lumajang. (3)

Ada pengaruh pengelompokan berdasarkangaya belajar dan tingkat multiple

intelegences siswa terhadap hasil belajar dan kemampuan higher order

thinking pada model pembelajaran LC siswa kelas XI IPA SMAN 3

Lumajang.10

Saudah, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bercirikan Learning

Cycle Untuk Meningkatkan Pemahaman Pada Materi Persamaan Garis Lurus,

Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi Pendidikan

Matematika, Maret 2013. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan

yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,

Development, Implementation, Evaluation) yang dilaksanakan di SMP Negeri

1 Blitar Kelas VIII A Tahun Ajaran 2012/2013.

Pada penelitian tersebut data hasil validasi dan observasi digunakan

untuk menentukan tingkat validasi, tingkat kepraktisan dan tingkat

keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Analisis data hasil

validasi RPP memiliki rata-rata 3,564 dan hasil validasi LKS rata-ratanya

3,61. Berdasarkan kriteria kevalidan data hasil validasi mendapat kategori

10

Febi Dwi Widayanti, Pengaruh Pengelompokan Siswa Berdasarkan… hlm. 83-84.

Page 17: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

17

sangat tinggi dan berdasarkan kriteria tersebut perangkat pembelajaran yang

dikembangkan memenuhi validitas isi maupun konstruk.11

Eni Titikusumawati, Penerapan Pembelajaran Pendidikan Matematika

Realistik (PMR) Melalui Lerning Cycle Untuk Meningkatkan Pemahaman

Dan Aplikasi Konsep Peluang Siswa SMAN 1 Plosoklaten Kediri,

Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi Pendidikan

matematika, Juli 2009. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan

desain penelitian tindakan kelas yang bertujuan menghasilkan model

pembelajaran matematika realistuk yang diimplementasikan melalui strategi

learning cycle.

Penelitian tersebut menyimpulkan, (1) Bahwa telah dihasilkan model

pembelajaran dalam PMR melalui learning cycle yang dapat meningkatkan

pemahaman dan aplikasi siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Plosoklaten Kediri

pada konsep peluang. (2) Penerapan model pembelajaran PMR telah dapat

meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep peluang, yang ditunjukkan

dengan keberhasilan siswa menguasai aspek pemahaman dan aplikasi

melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 85% total siswa

kelas XI IPA 1 yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65 setelah

melalui 2 siklus tindakan. Aspek pemahaman siklus 1 sebesar 66,67 dan

siklus 2 sebesar 84,6%. Sedangkan pada aspek aplikasi siklus 1 sebesar

66,67% dan siklus 2 sebesar 92,3 %. Skor rata-rata yang diperoleh pada aspek

pemahaman dan aplikasi siklus 1 adalah 70,3 dan siklus 2 adalah 80,3. (3)

11

Saudah, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bercirikan Learning Cycle Untuk

Meningkatkan Pemahaman Pada Materi Persamaan Garis Lurus, Pascasarjana Universitas

Negeri Malang, Program Studi Pendidikan Matematika, Maret 2013, hlm. 122.

Page 18: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

18

Siswa memberikan respon yang positif terhadap penerapan model

pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Melalui Lerning

Cycle Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Aplikasi Konsep Peluang.12

Wulan Agustini, Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Learning Cycle 5 Fase (LCM) Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Purwosari, Pascasarjana Universitas Negeri

Malang, Program Studi Pendidikan Fisika, Februari 2011. Pendekatan

penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu

(quasi Eksperimental) bertujuan untuk menguji perbedaan model

pembelajaran PBL dengan LCM terhadap prestasi belajar siswa kelas X

SMKN I purwosari.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa, (1) Prestasi belajar fisika

siswa yang belajar menggunakan PBL berbeda dengan yang menggunakan

LCM. Pada pembelajaran PBL siswa lebih termotivasi dan mendapatkan

pengalaman yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. (2) PBL lebih

efektif daripada LCM, model pembelajaran tersebut memberikan respon yang

positif terhadap model pembelajaran yang diberikan, sedangkan siswa yang

belajar menggunakan model LCM memberikan respon yang netral terhadap

model pembelajaran yang diberikan.13

12

Eni Titikusumawati, Penerapan Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik

(PMR) Melalui Lerning Cycle Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Aplikasi Konsep Peluang

Siswa SMAN 1 Plosoklaten Kediri, Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi

Pendidikan Matematika, Juli 2009, hlm. 138-139. 13

Wulan Agustini, Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Learning Cycle 5 Fase (LCM) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 1

Purwosari, Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi Pendidikan Fisika, Februari

2011, hlm. 61.

Page 19: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

19

Fenti Eka Nurulia, Pengembangan Modul Elektronik Senyawa

Hidrokarbon Berbasis Mind Map Dengan Pendekatan Learning Cycle 5 E

Untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Lumajang, Pascasrajana Universitas

Negeri Malang, Januari 2013. Desai penelitian ini pengembangan yang

menggunakan model penegembangan 4D. Penelitian ini menyimpulkan, (1)

Modul elektronik materi senyawa hidrokarbon berbasis mind map dengan

pendekatan learning cycle 5 e hasil pengembangan dikemas dalam bentuk file

elektronik. Berdasarkan penilaian kelayakan isinya, modul pembelajaran

pengembangan termasuk layak. Berdasarkan penilaian kelayakan

penampilannya, media pembelajaran hasil pengembangan juga termasuk

layak. (2) Berdasarkan evaluasi terhadap hasil belajar siswa, maka siswa yang

dibelajarkan denganb modul elektronik materi senyawa hidrokarbon berbasis

mind map dengan pendekatan learning cycle 5E lebih efektif dibandingkan

dengan yang dibelajarkan tanpa berbasis mind map.14

Untuk memperjelas bagaimana originalitas penelitian ini dengan

penelitian yang telah dilakukan penelliti-peneliti sebelumnya dan untuk

menghindarkan penelitian ini dari hasil plagiasi, pada tabel di bawah ini

dicantumkan secara jelas perbedaan atau persamaan penelitian terdahulu:

14

Fenti Eka Nurulia, Pengembangan Modul Elektronik Senyawa Hidrokarbon Berbasis

Mind Map Dengan Pendekatan Learning Cycle 5 E Untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 2Lumajang,

Pascasrajana Universitas Negeri Malang, Januari 2013. hlm. 82.

Page 20: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

20

Tabel 1.5

Perbedaan Dan Persamaan Dengan Penelitian Sebelumnya

N

o.

Nama Peneliti,

Judul Dan

Tahun

Penelitian

Persamaan Perbedaan Originalitas

Penelitian

1. Fenti Eka

Nurulia,

Pengembangan

Modul

Elektronik

Senyawa

Hidrokarbon

Berbasis Mind

Map Dengan

Pendekatan

Learning Cycle

5 E Untuk Siswa

Kelas X SMA

Negeri 2

Lumajang,

Pascasrajana

Universitas

Negeri Malang,

Januari 2013.

Strategi Yang

Digunakan

Adalah

Learning

Cycle

- Desain

Penelitian

Pengembangan

- Menggunakan

Model

Pengembangan

4D

- Diterapkan Pada

Tingkat SMA

- Bertujuan

Mengembangka

n Modul

Pembelajaran

- Betujuan

Meningkatkan

Hasil Belajar

Siswa

- Menggunakan

Strategi

Pembelajaran

Learning

Cycle

- Menggunakan

Media Card

Sort sebagai

pendukung

pembelajaran

- Bertujuan

Meningkatkan

Aktivitas

Belajar

- Bertujuan

Meningkatkan

Hasil Belajar

- Diterapkan

Pada Mata

Pelajaran Ilmu

Pengetahuan

Alam (IPA)

- Dilaksanakan

2. Islamijati

Setyaningsih,

Pembelajaran

Menggunakan

Menggunakan

Strategi

Pembelajaran

Learning

- Dilaksanakan

Pada Tingkat

SMA

- Pembelajaran

Page 21: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

21

Peta Konsep

Melalui Strategi

Learning Cycle

Dalam Upaya

Membangun

Pemahaman

Fungsi Kuadrat

Dan Grafiknya,

Pascasarjana

Universitas

Negeri Malang,

Program Studi

Pendidikan

Matematika,

Desember 2010.

Cycle Peta Konsep

- Bertujuan

Untuk

Memahami

Fungsi Kuadrat

Dan Grafiknya

- Desain

Penelitian

Tindakan Kelas

(PTK)

Pada Kelas

Tinggi, Yaitu

Kelas V MI

- Penelitian

Yang

Dilakukan

Adalah

Penelitian

Kuantitatif

Dengan Desain

Penelitian

Eksperimen

Murni.

3. Febi Dwi

Widayanti,

Pengaruh

Pengelompokan

Siswa

Berdasarkan

Gaya Belajar

Dan Multiple

Intelegences

Pada Model

Pembelajaran

Learning Cycle

Terhadap Hasil

Belajar Kimia

Siswa Kelas XI

IPA SMAN 3

Menggunakan

Model

Pembelajaran

Learning

Cycle

- Desain

Penelitian

Eksperimen

Semu

- Bertujuan

Menguji

Pegaruh

Variabel-

Variabel Bebas

Terhadap

Variabel Terikat

- Diterapkan Pada

Tingkat SMA

Page 22: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

22

Lumajang,

Pascasarjana

Universitas

Negeri Malang,

Program Studi

Magister

Pendidikan

Kimia, Tahun

2010.

4. Saudah,

Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran

Bercirikan

Learning Cycle

Untuk

Meningkatkan

Pemahaman

Pada Materi

Persamaan Garis

Lurus,

Pascasarjana

Universitas

Negeri Malang,

Program Studi

Pendidikan

Matematika,

Maret 2013.

Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran

Bercirikan

Learning

Cycle

- Desain

Penelitian

Pengembangan

- Bertujuan

Mengembangka

n Perangkat

Pembelajaran

Berupa RPP

Dan LKS

- Model

Pengembangan

ADDIE

- Diterapkan

Pada Tingkat

SMP

5. Eni

Titikusumawati,

Strategi Yang

Digunakan

- Diterapkan

Pada Tingkat

Page 23: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

23

Penerapan

Pembelajaran

Pendidikan

Matematika

Realistik (PMR)

Melalui Lerning

Cycle Untuk

Meningkatkan

Pemahaman

Dan Aplikasi

Konsep Peluang

Siswa SMAN 1

Plosoklaten

Kediri,

Pascasarjana

Universitas

Negeri Malang,

Program Studi

Pendidikan

matematika, Juli

2009.

Learning

Cycle

SMA

- Desain

Penelitian

Tindakan Kelas

- Bertujuan

Menghasilkan

Model

Pembelajaran

Matematika

Realistik (PMR)

- Diterapkan

Pada Materi

Pelajaran

Matematika

6. Wulan Agustini,

Efektivitas

Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Learning Cycle

5 Fase (LCM)

Terhadap

Prestasi Belajar

Strategi Yang

Digunakan

Learning

Cycle

- Desain

Penelitian

Eksperimen

Semu

- Bertujuan

Menguji Model

Pembelajaran

PBL Dan LCM

Terhadap

Prestasi Belajar

Page 24: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

24

Siswa Kelas X

SMK Negeri 1

Purwosari,

Pascasarjana

Universitas

Negeri Malang,

Program Studi

Pendidikan

Fisika, Februari

2011.

- Diterapkan

Pada Tingkat

SMK

- Pada

Pembelajaran

Fisika

7. Hendri

Setiawan,

Penerapan

Model

Pembelajaran

Card Sort

Berbasis

Kontekstual

Untuk

Meningkatkan

Aktivitas Dan

Hasil Belajar

Siswa Kelas VII

SMP An Nur

Bululawang

Pada Mata

Pelajaran PKN,

Pascasarjana

Universitas

Negeri Malang

Program Studi

- Menggunakan

Model

Pembelajaran

Card Sort

- Bertujuan

Meningkatkan

Aktivitas

Belajar

Bertujuan

Meningkatkan

Hasil Belajar

- Dilaksanakan

Pada Siswa

Tingkat

Menengah

Yaitu Kelas VII

SMP

- Desain

Penelitian

Tindakan Kelas

(PTK)

- Diterapkan Pada

Mata Pelajaran

Pendidikan

Kewarganegaraa

n (PKN)

Page 25: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

25

Pendidikan

Dasar, Juli 2010.

Berdasarkan pemaparan penelitian terdahulu di atas, menunjukkan

bahwa Strategi Learning Cycle proses berpengaruh positif terhadap

pengembangan kemampuan siswa dalam belajar dan dapat meningkatan

prestasi belajar siswa. oleh karena itu, rencana penelitian dengan

menggunakan Strategi Learning Cycle juga akan dilakukan pada siswa Kelas

V MI Sunan Gunung Jati dan MI Ma’arif I Sukun Malang dengan tujuan

utama memperbaiki proses pembelajaran yang kurang baik dan meningkatkan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pembelajaran

Penyesuaian Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional kata kuci penelitian ini adalah:

1. “Learning Cycle” merupakan model pembelajaran yang berbasis

konstruktivisme, hal ini senada dengan penjelasan Nina pada seminar

nasional matematika 3 Desember 2011 di Yogyakarta yang kemudian

disusun dalam prosiding UNY, beliau menjelaskan bahwa siswa memiliki

kemungkinan untuk menemukan konsep sendiri tentang materi

pembelajaran atau memantapkan konsep yang dipelajari, mencegah

terjadinya kesalahan konsep, dan memberikan peluang kepada siswa untuk

menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari pada situasi baru.

Implementasi model pembelajaran learning cycle dalam pembelajaran

Page 26: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

26

sesuai dengan kontruktivisme dimana pengetahuan dibangun pada diri

peserta didik.15

2. “Card Sort” merupakan metode yang menciptakan kondisi pembelajaran

yang bersifat kerjasama, saling menolong dan tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan lewat permainan kartu. Merupakan

kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengerjakan konsep,

karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objek atau mereview informasi.16

3. ”Mata Pelajaran IPA” ini merupakan salah satu mata pelajaran eksakta

yang diajarkan mulai dari sekolah tingkat dasar sampai tingkat atas. Dalam

penelitian ini bagian dari mata pelajar IPA yang menjadi materi pokok

penelitian adalah pada materi BAB 5 Penyesuaian Makhluk Hidup Dengan

Lingkungannya,17

yang diajarkan pada semester ganjil kelas V.

4. ”Prestasi Belajar siswa” yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil

belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA yang telah diberikan

penerapan media card sort dan strategi learning cycle.

5. ”Siswa Kelas V” dalam penelitian adalah siswa kelas V MI Sunan Gunung

Jati yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V MI

Ma’arif I Sukun malang sebagai kelas kontrol.

15

Nina Agustyaningrum, Prosiding Pascasrjana Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan

Pendidikan Matematika, Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas IX B SMP Negeri 2 Sleman,

Yogyakarta, 2011, hlm. 381. 16

Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insani Madani, 2008),

hlm. 50. 17

Erni Puspita, Mahir Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas V, (Bogor: Jatiwangi,

2012), hlm. 43-48.

Page 27: Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni

27

Definisi istilah di atas dipaparkan dengan alasan karena dalam sebuah

penelitian, segala komponen yang berkaitan dengan penelitian harus memiliki

definisi yang tepat agar tidak menimbulkan ambiguitas (bermakna ganda)

ketika karya ilmiah tersebut dilaksanakan dan dibaca oleh orang banyak.