BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK...

106

Click here to load reader

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

1MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka usaha pemerintah untuk meningkatkanpendidikan salah satunya diterapkanya pendidikananak usia sejak dini, dengan suatu tujuan agar anak-

anak Indonesia ketika melanjutkan pendidikan kejenjangyang lebih tinggi sudah ada bekal persiapan, karena perkembangananak usia dini sangatlah pesat, sebab pada masa-masa inilahsegala potensi kemampuan anak dapat dikembangkan secaraoptimal, tentunya dengan bantuan dari orang-orang yang adadi lingkungan anak-anak tersebut, misalnya orang tua dan guru.

Penggunaan media merupakan salah satu bantuan yangmemiliki peranan penting dalam proses pembelajaran anakusia dini. Karena media memiliki fungsi sebagai alat bantu untukmemperjelas informasi/pesan yang disampaikan oleh pengirimpesan kepada si penerima pesan, yang dalam hal ini guru adalahpengirim pesan dan anak usia dini sebagai penerima pesan.

Kemudian kehadiran media juga dapat menunjangkebutuhan para anak-anak mendapatkan materi yang lebihmudah dan cepat didapat tentunya lembaga harus menyiapkan

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

2 3MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

BAB II

DEFENISI, TUJUAN, CIRI, DANMANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN

ANAK USIA DINI

A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi MediaPembelajaran AUD

1. Pendidikan Anak Usia Dini

Anak usia dini ialah mereka yang berusia antara3-6 tahun menurut Biechler dan Snowman (dalamPatmonodewo, 2003). Mereka biasanya mengikuti

program pendidikan anak usia dini, yang meliputi tempatpenitipan anak (3 bulan-5 tahun) dan kelompok bermain(usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya merekamengikuti program Taman Kanak-kanak. Program pendidikanini ditujukan untuk mengoptimalkan seluruh potensi padaaspek pengembangan anak usia dini yang meliputi aspek sosialemosional, aspek agama, aspek kognitif, aspek motorik (motorikhalus dan kasar), dan aspek seni.

media-media yang pas dan cocok untuk diterapkan padaanak-anak. Karna media yang tepat akan sangat membantulembaga tersebut dalam mencapai suatu tujuan yang telahditetapkan bersama.

3

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

4 5MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dengan demikian, para pendidik anak usia dini khususnyaguru harus memahami kebutuhan khusus atau kebutuhanindividual anak. Akan tetapi, disadari pula ada faktor-faktoryang sulit atau tidak dapat diubah dalam diri anak yaitu faktorgenetis, menurut Safaria (2005) faktor genetik/keturunanmerupakan faktor kecerdasan yang sudah ada atau terberikankarena terkait dengan syaraf-syaraf yang ada pada organ otak.Kecepatan otak mengolah atau memproses masukan yangdidapat amat tergantung pada kondisi dan kematangan otak.Jika organnya dalam keadaan baik, maka proses pengolahanapapun yang di terima otak akan ditangkap dengan baik dandijalankan sesuai perintah otak. Hal ini dipertegas denganpendapat Mangoenprasodjo dan Hidayati (2005) bahwa kecerdasanatau daya tangkap sangat dipengaruhi oleh garis keturunanatau genetik yang dibawanya dari keluarga ayah dan ibu.Oleh karena itu, PAUD diarahkan untuk memfasilitasi setiapanak dengan lingkungan dan bimbingan belajar yang tepatagar anak dapat berkembang sesuai kapasitas genetisnya.Dan kehadiran media pendidikan merupakan medium/pelantarayang sangat efektif dalam menstimulasi perkembangan anakusia dini tersebut. Sebab Perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuandalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yangtersedia di sekolah, guru juga dituntut untuk dapat mengem-bangkan keterampilan membuat media pengajaran yangakan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.Dalam dunia pendidikan media merupakan salah satu sumberbelajar yang dapat menyalurkan pesan-pesan sehingga membantuguru untuk meningkatkan potensi anak. Karena:

Oleh karena itu, ilmu pendidikan telah berkembangpesat dan spesialisasi melalui PAUD (pendidikan anak usiadini), sehingga PAUD mendapat perhatian yang luar biasaterutama di negara-negara maju. Karena menurut ilmu tersebutpengembangan kapasitas manusia akan lebih mudah dilakukansejak usia dini.

PAUD adalah investasi besar bagi keluarga dan juga bangsa.Sebab anak-anak adalah merupakan generasi penerus keluargadan bangsa. alangkah bahagianya keluarga yang melihat anak-anaknya yang berhasil baik dalam pendidikan, masyarakat,maupun di dalam keluarganya. Demikian juga bangsa inisangat membutuhkan manusia-manusia yang tumbuh dengankarakter yang baik sehingga dapat hidup makmur dan tentram.dengan kehadiran PAUD maka diharapkan dapat mengembangkanseluruh potensi anak, sebagaimana yang dikemukakan olehSuyanto (2005) bahwa:

Anak dipandang sebagai individu yang baru mulai mengenaldunia, ia belum mengetahui tatakrama, sopan santun, aturan,norma, etika dan berbagai hal tentang dunia, Ia juga sedangbelajar berkomunikasi dengan orang lain dan belajar memahamiorang lain, anak perlu dibimbing agar memahami tentangdunia dan juga isinya. Ia juga perlu dibimbing agar memahamiberbagai fenomena alam dan dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup di masyarakat.Interaksi anak dengan benda dan orang lain diperlukanagar anak dapat mengembangkan kepribadian, watak danakhlak yang mulia. Usia dini merupakan saat yang sangatberharga untuk menanamkan nilai-nilai Nasionalisme, agama,etika, moral, dan sosial yang berguna untuk ehidupan anakselanjutnya.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

6 7MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

(2005) mangajar jangan diartikan sebagai proses menyampaikanmateri pembelajaran, atau memberikan stimulus sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi lebih dipandang sebagaiproses pengatur lingkungan agar siswa belajar sesuai dengankemampuan dan potensi yang dimiliki. Selanjutnya menurutSuyono dan Hariyanto (2012) mengajar adalah suatu proseskegiatan untuk membantu orang lain mencapai kemajuanseoptimal mungkin sesuai dengan tingkat perkembanganpotensi kognitif, afektif maupun pisikomotornya. Hal inidipertegas dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dewey(dalam Santrock, 2007) bahwa anak-anak akan belajar denganlebih baik jika mereka aktif, kemudian pendidikan seharusnyadifokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuatkemampuan anak untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.Oleh karena itu, James (dalam Santrock, 2007) menegaskanpentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelasguna meningkatkan mutu pendidikan.

Dengan demikian, mengajar adalah suatu yang kompleksdimana terjadinya interaksi antara guru, siswa dan alat (media)sebagai pelantara dalam proses pembelajaran untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu,guru sebagai pendidik harus menguasai berbagai perspektifdan strategi dan dapat mengaplikasikannya secara fleksibel.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Lisa dan Burnaford(dalam Santrock, 2007) bahwa guru yang baik ialah guru yangpunya barang-barang yang bisa menarik perhatiannmu. Kadang-kadang kamu mulai belajar dan kamu bahkan tidak menyadarinya,guru yang baik adalah guru yang membuat kamu berfikir.Untuk itu, guru harus mengetahui cara mengajar yang efektif.Adapun cara mengajar yang efektif sebagai berikut:

Jadi, media mempunyai pengaruh yang besar terhadapdunia pendidikan, terutama anak yang masih dalam tingkatanPra sekolah yang fikirannya mudah terangsang oleh berbagaibentuk-bentuk, warna-warna, dan gambar-gambar yangdisajikan, yang mana media ini bisa memberikan pengaruhpositif maupun negatif. Untuk lebih jelasnya mengenai kaitanmedia dengan anak usia dini akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

2. Pengertian Media Pembelajaran AUD

Sebelum kita membahas mengenai pengertian mediapembelajaran lebih luas, maka terlebih dahulu akan dijelaskanpengertian dari pembelajaran. karena dari pemahaman terhadappembelajaran tersebut, kita akan dapat memperoleh pengertianlebih jelas mengenai media pembelajaran. Menurut Sanjaya

KITA BELAJAR

10 % dari apa yang kita baca

20 % dari apa yang kita dengar

30 % dari apa yang kita lihat

50 % dari apa yang kita lihat dan dengar

70 % dari apa yang kita katakan

90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan

Vernon A. Magnesen

Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie, Needham Heights, MA:Allyn and Bacon.

http://www.thelearningweb.net/chapter02/page 100.html

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

8 9MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

f) Bertanggung jawab untuk memaksimalkan potensi anakdan keluarganya

2) Kompetensi Profesional

Adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harusditampilkan pendidik dalam melaksanakan tugasnya secarakhusus sebagai pendidik anak usia dini. kompetensi ini antaralain:

a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan.

b) Mengetahui dan memahami karakteristik kebutuhandan perkembangan anak serta mampu menerapkannyadalam praktek.

c) Memiliki berbagai pengetahuan dalam bidang pendidikananak usia dini.

d) Mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi perkem-bangan dan cara belajar anak.

e) Menggunakan pengetahuan tentang perkembangan anakuntuk menciptakan lingkungan dan iklim belajar kondusifdan menantang.

f) Merencanakan dan melaksanakan kurikulum yangberorientasi perkembangan.

g) Memahami tujuan dan manfaat penilaian bagi perkembangananak.

h) Memahami dan mampu mempraktekkan penilaian yangdapat dipertanggung jawabkan dalam bermitra dengankeluarga dan profesi lainnya.

i) Menggunakan berbagai pendekatan dan strategi pem-belajaran yang berorientasi pada perkembangan anak.

a. Pengetahuan dan Keahlian Profesional

Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahliandan keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memilikistrategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapantujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Merekatahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungansecara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakangkultural. Mereka juga memahami cara menggunakan tegnologiyang tepat guna di dalam kelas. (Santrock, 2007)

Kemudian, guru yang profesional di bidang pendidikananak usia dini harus memiliki empat kompetensi, sebagaimanayang terdapat di dalam peraturan pemerintah No. 19 tahun2005 tentang standart Nasional pendidikan pasal 28 ayat 3,kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada jenjangpendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usiadini meliputi:

1) Kompetensi Kepribadian

Adalah kemampuan pendidik untuk menampilkan pribadinyasecara utuh, antara lain meliputi:

a) Siap mendengarkan anak untuk memahami keluhandan perasaannya.

b) Menggunakan komunikasi personal baik secara verbalmaupun non verbal melindungi anak tanpa mengorbankanspontanitas dan kegembiraannya.

c) Menghargai perbedaan dan keunikan anak, serta tanggapoterhadap kesulitan yang dihadadapi anak.

d) Sabar dalam menghadapi setiap kesulitan.

e) Membawa humor dan imajinasi ke dalam kelompok anak.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

10 11MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

b) Pemahaman terhadap peserta didik

c) Pengembangan kurikulum atau silabus

d) Perancangan pembelajaran

e) Pelaksanaan pemebelajaran yang mendidik dan dialogis

f) Pemanfaatan tegnologi pembelajaran

g) Evaluasi hasil belajar dan

h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikanberbagi potensi yang dimilikinya

2) Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakupkepribadian yang:

a) Mantap

b) Stabil

c) Dewasa

d) Arif da bijaksana

e) Berwibawa

f) Berakhlak mmulia

g) Menjadi atauladan bagi peserta didik dan masyarakat

h) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri dan

i) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

3) Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru seabgaibagian dari mamsyarakat yang sekurang-kurang meliputikompetensi untuk:

a) Berkomunikais lisan, tulisan, dan atau isyarat

b) Menggunakan tegnologi komunikasi dan informasisecara fungsional

c) Bergaul secara efekif dengan peserta didik, sesama

j) Mengembangkan kurikulum bermakna dan sesuai dengankarakteristik perkembangan dan kebutuhan anak

k) Bersikap kreatif dan inovatif serta terbuka terhadap ide-ide baru.

3) Kompetensi Sosial

Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan gurusebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial,meliputi:

a) Memahami anak dalam onteks keluarga, budaya danmasyarakat

b) Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang keluargadan masyarakat

c) Mendukung dan memberdayakan keluarga dan masyarakatmelalui hubungan timbal balik yang saling menghargai

d) Melibatkan keluarga dan masyarakat dalam mendukungperkembangan dan belajar anak

e) Mampu berkomunikasi, bekerja sama serta memanfaatkansumber-sumber belajar yang ada di lingkungan keluargadan masyarakat baik sumber daya manusia maupunsumber daya alam.

Selanjutnya dalam rancangan keputusan pemerintahansetiap kompetensi dijelaskan seperti di bawah ini:

1) Bahwa kompetensi paedagogis merupakan kemampuanguru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didikyang sekurang-kurangnya meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

12 13MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

memilih media yang tepat dalam proses belajar mengajar.Kemudian Association for education and communication technology(AECT), mendefenisikan media yaitu segala bentuk yang diper-gunakan untuk suatu proses penyaluran informasi (Usman:2002). Kemudian Olson (dalam Miarso, 2005) juga mengemukakanbahwa media ialah sebagai alat tegnologi untuk menyajikan,merekam, membagi dan mendistribusikan simbol denganmelalui rangsangan indra tertentu, disertai penstrukturaninformasi. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Newby(dalam Prawiradilaga, 2009) bahwa media pembelajaran adalahmedia yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran ataumengandung muatan untuk membelajarkan seseorang. Sedangkanbeberapa ahli memberikan definisi media sebagaimana yangdikutip oleh Arsyad (2009) bahwa:

a. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahamisecara garis besar manusia, materi atau kejadian yangmembangun kondisi yang membuat siswa mampu memperolehpengetahuan, keterampilan atau sikap.

b. Fleming mengemukakan bahwa media adalah penyebabatau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak danmendamaikannya.

c. Heinich dan kawan-kawan mengemukakan istilah mediumsebagai perantara yang mengantar informasi antarasumber dan penerima (Arsyad: 1996).

Dari defenisi yang dikemukakan oleh Susilana dan Riyana,Arsyad, Gerlach, Ely, Fleming dan Heinich, serta Sujiono makadisimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifatmenyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaandan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau walipeserta didik,

d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar

4) Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaanmateri pembelajaran secara luas dan mendalam (Sanjaya:2008).

b. Komitmen dan Motivasi

Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmendalam motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik danperhatian kepada murid. (Santrock, 2007)

Dari penjelasan di atas, mengenai pembelajaran, makaterlihat bahwa dalam proses pembelajaran terdapat proseskomunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, dan didalamnya terdapat media pembelajaran sebagai salah satukomponen sistem pembelajaran tersebut. Menggunakan mediadalam proses pembelajaran harus didasarkan filosofi ataualasan teoritis yang benar. Istilah “Media” berasal dari katalatin, yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” (Susilanadan Riyana: 2007). Sedangkan dalam bahasa arab media adalahperantara (�����) (Arsyad: 2009), secara harfiah katatersebut mempunyai arti perantara atau pengantar pesandari pengirim kepada penerima pesan (Susilana dan Riyana:2007). Materi/kejadian yang membangun kondisi yang membuatsiswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan/sikap(Arsyad: 2009).

Lebih lanjut Sujiono (2007) mengemukakan bahwa mediaialah sebagai perantara yang menghubungkan antara gurudengan anak didik, guru sebagai pengajar hendaknya mampu

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

14 15MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

a. Ranah Kognitif

Gambar. 1Taksonomi Ranah Kognitif

Keterangan:

1) Pengetahuan

Pengetahuan didefenisikan sebagai ingatan terhadaphal-hal yang telah dipelajari seblumnya. Kemampuan inimerupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahuisekaligus menyampaikan ingatannya bila diperlukan. Halini termasuk mengingat bahan-bahan, benda, fakta, gejala,dan teori. Hasil belajar dari pengetahuan merupakan tingkatanrendah. Misalnya kata kerja: meniru, menyebutkan, menghafal,mengulang, mengenali, menamakan, atau memberi label,mendaftar, mengurutkan, menyadari, menyusun, mengaitkan,dan memproduksi.

proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatifakan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baikdan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengantujuan yang ingin dicapai.

Jika dikaitkan dengan pendidikan anak usia dini, makamedia pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat dijadikanbahan (software) dan alat (hardwere) untuk bermain, agaranak mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, danmenentukan sikap.

3. Tujuan Media Pembelajaran AUD

Media merupakan medium/pelantara yang dapat mem-pengaruhi sikap, nilai, emosi dan mampu membangkitkanminat anak dalam proses kegiatan pembelajaran, dan jugadapat membantu menggabungkan pengalaman belajar yangbaru dengan yang sebelumnya. Dengan demikian secara umummedia pendidikan dapat membangkitkan dan menstimulasiranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sebagai mana di dalamtaksonomi Bloom menggolongkan tiga kategori perilaku belajaryang berkaitan dan saling melengkapi, sebagai berikut:

Penilaia

Sintesis

Analisis

Penerapan

Pemahaman

Pengetahuan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

16 17MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

4) Analisis

Analisis ialah merupakan kemampuan untuk mengurakanmateri ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponenyang lebih terstruktur dan mudah dimengerti. Kemampuanmenganalisis termasuk mengidentifikasi bagian-bagian, meng-analisis kaitan antar bagian, serta mengenali atau mengemukakanorganisasi dan hubungan antar bagian tersebut. Hasil belajaranalisis merupakan tingkatan kognitif yang lebih tinggi darikemampuan memahami dan menerapkan, karena untuk memilikikemampuan menganalisis, seseorang harus mampu memahamiisi/substansi sekaligus struktur organisasinya. Contoh kata kerja:membedakan, membandingkan, mengolah, menganalisis, memberiharga/nilai, mengkategorikan, mengontraskan, mendiversifikasikan,mengkritik, mengunggulkan, melakukan, melakukan pengujian,melakukan percobaan, mempertanyakan, dan mengetes.

5) Sintesis

Sintesis merupakan kemampuan untuk mengumpulkanbagian-bagian menjadi suatu bentuk yang utuh dan menyeluruh.Kemampuan ini meliputi memproduksi bentuk komunikasi yangunik dari segi tema dan cara mengkomunikasikannya, mengajukanproposal penelitian, membuat model atau pola yang mencerminkanstruktur yang utuh dan menyeluruh dari keterkaitan pengertianatau informasi abstrak. Hasil belajar sintesis menekankanpada perilaku kreatif dengan mengutamakan perumusan polaatau struktur yang baru dan unik. Contoh kata kerja: menyiapkan,menyusun, mengoleksi, menulis, mengubah, mengkonstruksi,menciptakan, merancang, mendesain, merumuskan, membangun,mengelola, mengorganisasikan, merencanakan, mengajukanproposal, membentuk, membuat pola/model, dan menulis.

2) Pemahaman

Pemahaman didefenisikan sebagai kemampuan untukmemahami materi/bahan. Proses pemahaman terjadi karenaadanya kemampuan menjabarkan suatu materi/bahan lain.Seseorang yang mampu memahami sesuatu antara lain dapatmenjelaskan narasi (pernyataan dengan kalimat sendiri) kedalam angka, dapat menafsirkan sesuatu melalui pernyataandengan kalimat sendiri atau dengan rangkuman. Pemahamanjuga dapat ditunjukkan dengan kemampuan memperkirakankecenderungan, kemampuan meramalkan akibat-akibat dariberbagai penyebab sutau gejala. Hasil belajar dari pemahamanlebih maju dari ingatan sederhana, hafalan atau pengetahuantingkat rendah. Contoh kata kerja: menjelaskan, mengemukakan,menerangkan, menguraikan, memilih, menunjukkan, menyatakan,memihak, menempatkan, mengenali, menguji ulang, menurunkandan menjabarkan.

3) Penerapan

Penerapan didefenisikan sebagai kemampuan untukmenggunakan materi yang telah dipelajari dan dipahami kedalam situasi konkrit, nyata, atau baru. Kemampuan ini mencakuppenggunaan pengetahuan, aturan, rumus, konsep, prinsip,hukum, dan teori. Hasil belajar untuk kemampuan menerapkanini tingkatannya lebih tinggi dari pemahaman. Contoh katakerja: menerapkan, menggunakan, memilih, menentukan,mendemonstrasikan, mendramatisasi, mengajukan permohonan,menafsirkan, mempraktikkan, menjadwalkan, mensketsa,mencari jawaban dan menulis.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

18 19MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Keterangan:

1) Penerimaan

Penerimaan merupakan kesadaran atau kepekaan yangdisertai keingginan untuk memegang atau bertoleransi terhadapsuatu gagasan, benda atau gejala. Hasil belajar penerimaanmerupakan pemilikan kemampuan untuk membedakan danmenerima perbedaan. Contoh: menunjukkan penerimaandengan mengiyakan, mendengarkan, dan menanggapi sesuatu

2) Penanggapan

Penanggapan, merupakan kemampuan memberikantanggapan atau respons terhadap suatu gagasan, benda, bahan,atau gejala tertentu. Hasila belajar penanggapan merupakansutau komitmen untuk berperan serta berdasarkan penerimaan.Contoh: mematuhi, menuruti, tunduk, mengikuti, mengomentari,bertindak, suka rela, mengisi waktu senggang atau menyambut

3) Perhitungan atau penilaian

Perhitungan merupakan kemampuan memberi penilaianatau perhitungan terhadap gagasan, bahan, benda atau gejala.Hnan untuk diterimaasil belajar perhitungan atau penilaianmerupakan keinginan untuk diterima, diperhitungkan dandinilai oleh orang lain. Contoh: meningkatkan kelancaranberbahasa atau di dalam berinteraksi, menyerahkan, melepaskansesuatu, membantu, menyumbnag, mendukung dan mendebat.

4) Pengaturan atau pengelolaan

Pengaturan atau pengelolaan merupakan kemmapuanmengatur atau mengelola berhubungan dengan tindakan

6) Penilaian

Penilaian ialah kemampuan untuk memperkirakan danmneguji nilai sutau materi untuk tujuan tertentu. Penilaiandidasari dengan kriteria yang terdefenisikan. Kriteria terdefenisikanini mencakup kriteria internal (organisasi) atau kriteria eksternal(terkait dengan tujuan) yang telah ditentukan. Peserta didikdapat menentukan kriteria sendiri atau memperoleh kriteriadari nara sumber. Hasil belajar penailaian merupakan tingkatankognitif paling tinggi sebab berisi unsur-unsur dari semuakategori, termasuk kesadasaran untuk melakukan pengujianyang syarat nilai dan kejelasan kriteria. Contoh kata kerja:menghargai, menyanggah, menilai, menguji, mengintegrasikan,mempertahankan, meramalkan, mendukung memilih danmengevaluasi.

b. Ranah Afektif

Gambar. 2Taksonomi Ranah Afektif

Bermuatan nilai

Pengaturan/pengelolaan

Perhitungan/penilaian

Penanggapan

Penerimaan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

20 21MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

penilaian dan perhitungan yang telah dimiliki. Hasil belajarnyamerupakan kemampuan mengatur dan mengelola sesuatusecara harmonis dan konsisten berdasarkan pemilikan filosofiyang dihayati. Contoh: mendiskusikan, menteorikan, merumuskan,membangun opini, menyeimbangkan dan menguji.

5) Bermuatan nilai

Bermuatan nilaia merupakan tindakan puncak dalamperwujudan perilaku seseorang yang secara konsisten sejalandengan nilai atau seperangkat nilai-nilai yang dihayatinyasecara mendalam. Hasil belajarnya merupakan perilaku seimbang,harmonis, dan bertanggung jawab dengan standar nilai yangtinggi. Contoh: memperbaiki, membutuhkan, menempatkanpada standar yang tinggi, mencengah, berani menolak, mengelola,dan mencari penyelesaian dari suatu masalah.

c. Ranah Psikomotor

Gambar. 3Taksonomi Ranah Psikomotor

Gambar. 3

Taksonomi Ranah Psikomotor

Komunikasi tidak berwacana

Kegiatan Fisik

Gerakan Tanggap Perseptual

Gerakan Dasar

Gerakan Refleksi

Keterangan:

1) Gerakan refleks

Gerakan refleks merupakan tindakan yang ditujukantanpa belajar dalam menanggapi stimulus. Contoh: merentangkan,memperluas, melenturkann, meregangkan, dan menyesuaikanposter tubuh dengan keadaan.

2) Gerakan dasar

Gerakan dasar merupakan pola gerakan yang diwarisiyang terbentuk berdasarkan campuran gerakan refleks dangerakan yang lebih kompleks. Hasil belajarnya sesuai dengancontoh berikut: contoh kata kerja: berlari, berjalan, mendorong,menelikung, menggenggam, mencengkeram, mencekal, merenggut,menyambar, memegang, merebut, menggunakan atau memanipulasi.

3) Gerakan tanggap

Gerakan tanggap merupakan penafsiran terhadap segalarangsang yang membuat seseorang mampu menyesuaikandiri terhadap lingkungan. Hasil belajarnya berupa kewaspadaanberdasarkan perhitungan dan kecermatan. Contoh: waspada(awas), kecermatan melihat, mendengar dan bergerak atauketajaman dalam melihat perbedaan, misalnya pada gerakanterkoordinasi seperti meloncat, bermain tali, menangkap,menyepak, dan mengalah

4) Kegiatan fisik

Kegaitan fisik merupakan kegiatan yang memerlukankekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan, kecerdasan,

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

22 23MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

kegesitan, dan kekuatan suara, hasil belajarnya sesuai dengancontoh berikut. Contoh: semua kegiatan fisik yang memerlukanusaha dalam jangka panjang dan berat, pengerahan otot,gerakan sendi yang cepat, serta gerakan yang cepat dan tepat.

5) Komunikasi tidak berwacana

Komunikasi tidak berwacana merupakan komunikasimelalui gerakan tubuh. Gerakan tubuh ini merentang dariekspresi mimik muka sampai dengan gerakan koreografiyang rumit. (Yulaelawati, 2004)

Dengan demikian, pengaruh media sangat besar peranannyadalam proses belajar anak. Oleh sebab itu, untuk menarikminat anak-anak, maka materi harus disajikan secara tematikyaitu menyajikan pembelajaran secara konkrit tanpa dipilahsatu dengan yang lainnya menjadi bidang-bidang ilmu tertentu,implikasi dari pembelajaran tematik antara lain adalah guruyang akan menyajikan pembelajaran harus memiliki kreatifitasdalam kegiatan pembelajaran terutama dalam membuatalat peraga dan media pembelajaran. Karena tanpa alat peragadan media yang tepat, kegiatan pembelajaran akan menjadibiasa dan hanya bersifat monoton. Sedangkan secara khususada beberapa tujuan penggunaan media pembelajaran padapendidikan anak usia dini antara lain:

1) Membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yangbersifat konseptual, sehingga mengurangi kesalah pahamananak dalam mempelajarinya.

2) Meningkatkan minat anak dalam membahas materi pelajaran

3) Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yangmerangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar

4) Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan

5) Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudahdi dapat melalui materi-materi yang lain dan menjadiproses belajar mendalam dan beragam. (Smaldino, 2007)

4. Fungsi Media Pembelajaran AUD

Media dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila mediaitu digunakan untuk perorangan atau kelompok atau kelompokpendengar yang besar jumlahnya yaitu:

a) Minat atau tindakan

b) Menyajikan informasi, dan

c) Memberi instruksi, untuk memenuhi fungsi motivasi,media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknikdrama atau hiburan, hasil yang diharapkan adalah melahirkanminat dan merangsang para siswa atau pendengar untukbertindak. (turut memikul tanggung jawab) melayanisecara sukarela, atau memberikan sumbangan mate-rial). Pencapaian tujuan akan mempengaruhi sikap,nilai dan emosi (Arsyad: 2009).

Dengan demikian, dalam proses pembelajaran, mediamemiliki manfaat sebagai pembawa informasi dari sumber(guru) menuju penerima (anak). Sedangkan metode adalahprosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolahinformasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi mediadalam proses pembelajaran ditunjukkan pada gambar. 4berikut:

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

24 25MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Gambar. 4Fungsi Media Dalam Proses Pembelajaran

B. Ciri dan Manfaat Media PembelajaranAUD

1. Ciri-ciri Media Pembelajaran AUD

Adapun ciri-ciri umum yang terkandung pada setiapbatasan media diantaranya yaitu:

a) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasaini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitusesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau dirabadengan panca indera.

b) Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yangdewasa ini dikenal sebagai software (perangkat lunak),yaitu kandungan peran yang terdapat dalam perangkat kerasyang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

c) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual danaudio.

d) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu padaproses belajar baik di dalam maupun diluar kelas.

e) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasidan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

f) Media pendidikan dapat digunakan secara massa, misalnyaradio, televisi. Kelompok besar dan kelompok kecil misalnyamodul, komputer, poster, radio tape, video recorder.

g) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan mangement yangberhubungan dengan penerapan suatu ilmu (Arsyad: 1996).

2. Manfaat Media Pembelajaran AUD

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan,manfaat media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihanmedia dalam proses pembelajaran. Berbagai kajian teoritikmaupun empirik menunjukkan kegunaan media dalampembelajaran sebagai berikut:

a) Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasikepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secaraoptimal.

b) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yangdimiliki oleh anak

c) Media dapat malampaui batas ruang kelas.

d) Media memungkinkan adanya interaksi langsung anataraanak dan lingkungannya.

e) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

f) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

g) Media membangkitkan motiivasi dan merangsang untukbelajar.

METODE

SISWA GURU MEDIA PESAN

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

26 27MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

h) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruhdari sesuatu yang konkrit maupun abstrak.

i) Media memberikan kesempatan kepada anak untukbelajar mandiri, pada tempat dan waktu secara kecepatanyang ditentukan sendiri.

j) Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru(new literacy), yaitu kemampuan untuk membedakandan menafsirkan objek, tindakan, dan lambang yangtampak, baik yang alami maupun buatan manusia yangterdapat dalam lingkungan.

k) Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu denganmeningkatkan kesadarana kan dunia sekitar.

l) Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diriguru dan anak. (Miarso, 2005)

Sedangkan menurut Latif (2013) mengemukakan manfaatmedia pembelajaran, meliputi:

a) Pesan/Informasi pembelajaran dapat disampaikan denganlebih jelas, menarik, konkret dan tidak hanya dalam bentukkata-kata ttertulis atau lisan belaka (verbalistik)

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.Misalnya objek yang terlalu besar dapat digantikan denganrealitas, gambar, film bingkai, film, atau model. Kejadianatau peristiwa yang terjadi di masa lalau dapat ditampilkanlagi lewat rekaman film, video, dan lain-lain. objek yangterlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram,dan lain-lain.

c) Meningkatkan sikap aktif siswa dalam belajar

d) Menimbulkan kegairahan dan motivasi dalam belajar

e) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antarasiswa dengan lingkungan dan kenyataan

f) Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurutkemampuan dan minatnya

g) Memberikan perangsang, pengalaman, dan persepsi yangsama bagi siswa.

Selanjutnya Kemp dan Dayton (dalam Latif, 2013) beberapamanfaat dari media, yaitu:

a) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih standart

b) Pembelajaran dapat lebih menarik

c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkanteori belajar

d) Waktu pelaksanaan pemeblajaran dapat diperpendek

e) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

f) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dandimanapun diperlukan

g) Sikap positif siswa terhadap materi pelajaran serta prosespembelajaran dapat ditingkatkan

h) Peranan guru ke arah yang positif.

Kegunaan media atau manfaatnya di dalam dunia pendidikan,menurut Rudi Susilana, yaitu:

a) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan dayaindera

c) Menimbulkan gairah belajar interaksi lebih langsung

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

28 29MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

BAB III

PENGEMBANGANMEDIA PEMBELAJARAN

ANAK USIA DINI

Keterampilan yang harus dimiliki oleh guru pendidikananak usia dini yaitu harus dapat mengembangkanmedia pembelajaran di dalam dunia pendidikan.

Tahap pengembangan media pembelajaran ini terkait denganjenis, pemilihan, syarat, prinsip dan penggunaan, serta padabab ini akan dijelaskan juga mengenai peranan media dalampembelajaran anak usia dini.

A. Jenis, Pemilihan dan Syarat MediaPembelajaran AUD

1. Jenis- jenis Media Pembelajaran AUD

Media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajarkhususnya di Indonesia, yaitu a) media Grafis, b) media audio,dan c) media proyeksi diam. d) media grafis termasuk media

d) Memungkinkan gairah belajar mandiri sesuai denganbakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya

e) Memberi ragsangan yang sama, mempersamakan pengalamandan menimbulkan persepsi yang sama (Susilana dan Riyana:2007).

Dari pendapat Miarso, Latif, Susilana, Riyana, disimpulkanbahwa manfaat dari media pembelajaran pada anak usiadini meliputi: 1) Melatih konsentrasi anak, maksudya permainandan pengajaran yang menggunakan alat dan media yangbaik akan membantu mempertahankan daya tangkap murid,2) Mengajari anak lebih cepat dengan waktu relatif singkat,maksudnya jika pelajaran diisampaikan dengan kata-katakemungkinan bisa menimbulkan kesalah pahaman dalammemaknainya, tetapi dengan bantuan alat atau media tersebutguru akan dapat menjelaskan dengan waktu yang cepat sertadapat mencapai indikator keberhasilan dengan cepat juga,3) Menambah daya pengertian dan ingatan, maksudnya dalammenjelaskan sesuatu dengan menggunakan alat/media akandapat memudahkan guru dalam memberikan pemahamankepada anak, memperdalam pengalaman belajar serta ingatananak akan bertahan lama terhadap pengetahuan yang didapatnya.Kemudian melalui indera penglihatan dan pendengaran anakjuga dapat memahami perbedaan arti warna serta bentuk,dan 4) Pembelajaran yang menyenangkan, maksudnya proseskegiatan belajar tersebut tidak membosankan, karena kehadiranmedia pembelajaran akan dapat membangkitkan motivasidan minat belajar anak.

29

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

30 31MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Lebih lanjut Latif dkk (2013) menjelaskan secara rincimengenai jenis-jenis media yang digunakan di dalam kegiatanpembelajaran, diantaranya:

a. Media visual/media grafis: adalah media yang hanya dapatdilihat. Jenis medi visual ini tampaknya yang paling seringdigunakan oleh guru pada lembaga pendidikan anak usiadini untuk membantu menyampaikan isi dari tema pendidikanyang sedang dipelajari. Media visual terdiri atas mediayang dapat diproyeksikan (projected visual) dan mediayang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual). Mediagrafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkanpesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang digunakanmenyangkut dengan indera penglihatan. Pesan dituangdalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual. Selainsederhana dan mudah membuatnya biayanyapun relatifmurah. Pada lembaga PAUD yang ada di daerah perkotaanyang memiliki kemampuan untuk mengadakan alat proyeksiini tentu sangat menguntungkan, sebab pembelajaranbisa ditata lebih menarik perhatian dibandingkan denganmedia yang tidak diproyeksikan. Namun pada umumnyalembaga PAUD di daerah-daerah tertentu, terutama dipedesaan, dapat menggunakan media visual lainnya yang

visual karena saluran yang dipakai adalah indra pengliahatan.e) media audio berbeda dengan media grafis, media audioberkaitan dengan indra pendengaran. f) media proyeksi diammempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikanrangsangan-rangsangan visual.

Sedangkan menurut Kemp, Morisson dan Ross (dalamPrawiradilaga, 2009) Kategori media pembelajaran/sumberbelajar, sebagai berikut:

Tabel. 1(Kemp, Morisson, dan Ross)

Kategori Contoh

Benda nyata Pembicara tamu

Benda dan peralatan

Mode dan mock ups

Dua dimensi Bahan ajar (foto copy)

Papan tulis dan papan flip

Diagram, grafik

Foto

Petunjuk kerja

CD ROM

Foto CD

Audio Kaset audio

CD audio

Diproyeksikan, diam Bahan transparansi

Gambar computer

Film bingkai

Film rangkai

Diproyeksikan, gerak Film

Video tapes, DVD

Media paduan Bahan cetak/pita audio

Film bingkai/pita audio

Film rangkai/pita audio

Multimage/pita audio

Teknologi interaktif Computer-based instruction (CBI)

Interactive computer/video disc or CD-ROM

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

32 33MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

5) Grafik: gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar, untuk melengkapinya seringkali menggunakan simbol-simbol verbal. Fungsinyaadalah untuk menggambarkan data kuantitatif secarateliti, menerangkan perkembangan atau perbandingansuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungansecara singkat dan jelas.

6) Kartun: suatu gambar interpretatif yang menggunakansimbol-simbol untuk mneyampaikan suatu pesansecara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadaporang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.

7) Poster: gambar yang berfungsi untuk memengaruhidan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.

8) Peta dan globe; berfungsi untuk menyajikan data-data dan informasi tentang lokasi.

9) Papan flanel (flannel board): media grafis yang efektifuntuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasarantertentu pula.

10) Papan bulerin (bulletin board): berfungsi selainmenerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkanuntuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.

Arsyad (2007) mengemukakan bahwa di dalam prosespenataan media visual di atas, maka harus diperhatikanbeberapa prinsip-prinsip desain tertentu yang meliputi:

a) KesederhanaanSecara umum kesederhanaan itu mengacu kepadajumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual.Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswamenangkap dan memahami pesan yang disajikan

dapat dijangkau dengan harga relatif murah dan dapatpula dengan cara membuat sendiri.

1) Gambar/foto yang mempunyai sifat konkret dapatmengatasi batasan ruang dan waktu, mengatasiketerbatasan pengamatan (seperti tulang, daun atauserangga), dapat memperjelas suatu maslah, harganyamurah, mudah didapat, dan mudah digunakan. Adapunenam syarat gambar/foto yang baik, sehingga dapatdijadikan suatu media pendidikan, yaitu:

a) Autentik (jujur/sebenarnya).

b) Sederhana (poin-poinnya jelas).

c) Ukuran relatif.

d) Mengandung gerak atau perbuatan (menunjukkanobjek dalam aktivitas tertentu).

e) Gambar atau foto karya siswa sendiri akan lebihbaik.

f) Gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuaidengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2) Sketsa: gambar sederhana, atau draf kasar yangmelukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.Sketa dapat dibuat secara cepat saat guru menerangkandengan tujuan mencapai inti yang ingin dibahas.

3) Diagram; sebagai suatu gambar yang sederhana yangmenggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram,atau skema menggambarkan struktur dari objek secaragaris besar.

4) Bagan/chart: mempunyai fungsi pokok menyajikanide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanyadisampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

34 35MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Selanjutnya Arsyad (2007) mengemukakan beberapaunsur-unsur yang terdapat di dalam visual yaitu:

a) BentukBentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat mem-bangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu,pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajianpesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.

b) GarisGaris digunakan untuk menghubungkan unsur-unsursehingga dapat menuntun perhatian siswa untukmempelajari suatu urutan-urutan khusus.

c) TeksturTekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkankesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan untukpenekanan suatu unsur seperti halnya warna.

d) WarnaWarna merupakan unsur visual yang penting, tetapiia harus digunakan dengan hati-hati untuk memperolehdampak yang baik.

b. Media audio: media audio berkaitan dengan indera pendengaran.Pesan yang akan disampaikan dituangakan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (lisan), maupun non verbal.Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkandalam media audio yaitu; radio, alat perekam pita magnetik,piringan hitam dan laboraturium bahasa.

c. Media proyeksi diam (audio-visual): mempunyai persamaandengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya adalah pada mediagrafis dapat berintegrasi secara langsung dengan pesan

visual itu. Pesan atau informasi yang panjang ataurumit harus dibagi-bagi ke dalam beberapa bahanvisual yang mudah dibaca dan mudah dipaham, demikianjuga teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi(misal antara 15 sampai 20 kata). Kata-kata harusmemakai huruf yang sederhana dengan gaya hurufyang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalamsatu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual.Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi padat,dan mudah dimengerti.

b) KeterpaduanKeterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapatdiantara elemen-elemen visual yang ketika diamatiakan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemenitu harus saling terkait dan saling menyatu sebagai suatukeseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentukmenyeluruh yang dapat dikenal yang dapat memebantupemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

c) PenekananMeskipun penyajian visual dirancang sesederhanamungkin, seringkali konsep yang ingin disajikanmemerlukan penekanan terhadap salah satu unsuryang akan menjadi pusat perhatian siswa. Denganmenggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif,warna, atau ruang penekanan dapat diberikan kepadaunsur terpenting.

d) KeseimbanganBentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruangpenayangan yang memberikan persepsi keseimbanganbagan meskipun semuanya tidak simetris.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

36 37MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu pemilihanmedia pembelajaran sangatlah penting diperhatikan olehpara pendidik anak usia dini, khususnya guru. Sebab di dalampemilihan media sangat diperlukan pengetahuan berupawawasan dan keterampilan, sehingga media yang dipilih sesuaidengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini sertadapat mencapai tujuan pengembangan yang telah direncanakansebelumnya. Jadi kriteria dalam pemilihan media pembelajarananak usia dini harus dijadikan pegangan, dan juga harusmempertimbangkan faktor-faktor dalam pememilihan mediatersebut, agar media tersebut dapat memberikan pengaruhyang besar bagi anak serta dapat menciptakan pembelajaranyang efektif dan efesien. Adapun dasar yang menjadi pertimbanganyang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajarantersebut diantaranya, sebagai berikut:

a. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya disesuaikandengan kebutuhan pemakai (anak usia dini) yang dilayaniserta mendukung tujuan pembelajaran.

b. Media pembelajaran yang dipilih perlu didasarkan atasasas manfaat, untuk apa dan mengapa media pembelajarantersebut dipilih.

c. Pemilihan media pembelajaran hendaknya berposisi gandabaik berada pada disudut pandang pemakai (guru, anak)maupun dari kepentingan lembaga. Dengan demikian,kepentingan kedua belah pihak akan terpelihara dan tidakada yang dirugikan manakala kepentingan masing-masingada yang kurang selaras.

d. Pemilihan media pembelajaran harus didasarkan pada kajianedukatif dengan memperhatikan kurikulum yang berlaku,cakupan bidang pengembangan yang dikembangkan,

media bersangkutan, sedangkan pada media proyeksidiam terlebih dahulu harus diproyeksikan dengan proyektoragar dapat dilihat oleh sasaran, adakalanya media ini disertaidengan rekaman audio, tetapi ada pula yang hanya visualsaja. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain: filmbingkai, film rangkai, media transparansi, proyektor taktembus pandang, mikrofis, film, film gelang, televisi, video,permainan (game), dan simulasi. Adapun kelebihan darimedia vidio ini, yaitu (1) dapat menstimulasi efek gerak,(2) dapat diberi suara maupun warna, (3) tidak memerlukankeahlian khusus dalam penyajiannya, dan (4) tidak memerlukanruangan gelap dalam penyajiannya. Sedangkan kekurangandari media vidio tersebut, yaitu (1) memerlukan peralatankhusus dalam penyajiannya, (2) memerlukan tenaga listrik,dan (3) memerlukan keterampilan dan kerja tim dalampembuatannya (Susilana dan Riyana: 2007).

Dengan demikian, media audio visual di samping menarikdan memotivasi anak untuk mempelajari lebih banyak, materiaudio dapat digunakan untuk: (1) mengembangkan keterampilanmendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar, (2)mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat, (3) menjadikanmodel yang akan ditiru oleh siswa, dan (4) menyiapkan variasiyang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatanbelajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.(Arsyad, 2007).

2. Pemilihan Media Pembelajaran AUD

Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunyatidak digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

38 39MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

a. Kemampuan membaca situasi atau keadaan saat menyajikanmedia yang digunakan dalam pengajaran baik dalamkelompok besar maupun kelompok kecil

b. Kemampuan menyajikan dari tiap-tiap jenis media (misalnya:media diam, visual gerak, kata-kata bercetak atau kata-kata yag disuarakan).

Kemudian, Prawiradilaga (2009) mengungkapkan bahwauntuk dapat memanfaatkan media dan sumber belajar secaraoptimal, maka pemilihan media/sumber belajar dapat ditentukanoleh:

a. Situasi pembelajaranApakah sistem penyampaian ditujukan untuk seorangpeserta didik atau pebelajar, kelompok kecil peserta didik,kelas konvensional atau belajar jarak jauh

b. Peserta didik atau pembelajar berikut karakteristiknyaseperti tipe belajar usia dan minta.

c. Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dipelajarioleh peserta didik

d. Ketersediaan media dan sumber belajar itu sendiri di lokasibelajar

e. Kemampuan pengajar untuk menggunakannya jika akandigunakan dalam KBM dengan pola konvensional.

Sedangkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkanguru dalam memilih media pembelajaran menurut Degeng(1993), yaitu:

a. Tujuan intruksionalb. Keefektifan

karakteristik peserta didik serta aspek-aspek lainnya yangberkaitan dengan pengembangan pendidikan dalam arti luas.

e. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya memenuhipersyaratan kualitas yang telah ditentukan antara lainrelevansi dengan tujuan, persyaratan fisik, kuat dantahan lama, sesuai dengan dunia anak, sederhana, atraktif,dan berwarna, terkait dengan aktivitas bermain anakserta kelengkapan lainnya.

f. Pemilihan media pembelajaran hendaknya memerhatikanpula kesimbangan koleksi (well rounded collection), termasukmedia pembelajaran pokok dan bahan penunjang sesuaidengan kurikulum baik untuk kegiatan pembelajaranmaupun media pembelajaran penunjang untuk pembinaanbakat, minat, dan keterampilan yang terkait.

g. Untuk memudahkan memilih media pembelajaran yangbaik perlu kiranya menyertakan alat bantu penelusuraninformasi, seperti katalok, kajian buku, review, ataubekerja sama dengan sesama komponen fungsional sepertiguru-guru atau kepada pimpinan lembaga PAUD dalamforum KKG (kelompok kerja guru), misalnya para gurudari berbagai lemabag PAUD dimungkinkan untuk salingtukar informasi mendiskusikan berbagai hal yang berkaitandengan penigkatan proses belajar mnegajar (PBM) dantentang kondisi keberadaan media pembelajaran yangdiperlukan. (Mukhtar Latif, dkk: 2013)

Selanjutnya Sanjaya (2007) mengemukakan bahwa dalammemilih media ada beberapa hal yang harus diperhatikan olehpara pendidik yaitu:

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

40 41MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

jika belum, apakah dapat diperoleh dengan mudah?, apakahmedia tersebut akan dibuat sendiri/ membuat bersama-sama dengan anak/ meminjam/ menyewa/ membeli?. 5)Kualitas teknis Artinya apakah media yang dipilih itu mempunyaikualitas yag baik?, apakah memenuhi syarat sebagai me-dia pendidikan?, bagaimana keadaan daya tahan mediayang dipilih?. 6) Biaya Artinya bila memerlukan biaya untukpengadaan media, apakah tersedia biaya untuk itu?, apakahyang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasilpenggunaannya?, adalah media lain yang lebihmurah tetapimemiliki keefektifan yang setara?. 7) Fleksibilitas Artinyadalam memilih media harus dapat digunakan dalam berbagaisituasi. 8) Kemampuan orang yang menggunakannya Artinyabetapapun tingginya nilai kegunaan media pembelajaran,tidak akan memberikan manfaat yang banyak jika kurangmampu dalam menggunakannya. 9) Alokasi waktu yangtersedia. Artinya, waktu yang tersedia dalam proses pembelajaranakan berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran.oleh karena itu, dalam memilih media kita dapat mengajukanbeberapa pertanyaan seperti: apakah waktu yang tersediacukup untuk pengadaan media?, dan apakah waktu yangtersedia juga cukup untuk penggunaannya?

Dengan demikian, Perlu kiranya diketahui bahwa kategorisasimedia dan sumber belajar sangatlah banyak tergantungdari siapa yang merumuskannya. tetapi, hal yang lebih pentinglagi dalam proses belajar-mengajar ialah bagaimanamemanfaatkan media tersebut secara optimal. Untuk pemanfaatanmedia dan sumber belajar yang optimal tersebut, maka diperlukankriteria tertentu yang dapat membantu seorang pengajaratau disain pembelajaran menentukan pilihannya.

c. Siswad. Ketersediaane. Biaya pengadaanf. Kualitas teknis

Dari pendapat Latif, Sanjaya, Sudjana dan Degeng mengenaipemilihan media pendidikan tersebut, bahwasanya prinsip-prinsip dari pendapat mereka memiliki kesamaan dan salingmelengkapi, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam pemilihanmedia pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagaiberikut: 1) Tujuan pembelajaran Artinya media yang dipilihdapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yangtelah ditetapkan sebelumnya, mungkin ada sejumlah alternatifyang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu, sedaat mungkinplilihlah yang cocok. Kecocokan banyak ditentukan olehkesesuaian karakteristik media yang akan digunakan. 2)Keefektifan Artinya dari beberapa alternatif media yangsudah dipilih, mana yang dianggap paling efektif untukmecapai tujuan yang telah ditetapkan. 3) Peserta didik/anak Artinya ada beberapa pertanyaan yang bisa kitaajukanyang berkaitan dengan peserta didik, seperti: apakah me-dia yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik pesertadidik, baik dari kemampuan berfikirnya, pengalamannya,media tersebut dapat memberikan daya tarik bagi anakatau tidak?, apakah untuk belajar individual atau klompok?,berapa jumlah anak?, di mana lokasinya?, dan bagaimanagaya belajarnya?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harusmenjadi pertimbangan bagi pendidik anak usia dini dalammemilih dan menggunakan media pembelajaran. 4) KetersediaanArtinya apakah media yang dibutuhkan tersebut sudah tersedia?,

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

42 43MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dengan demikian, disimpulkan bahwa di dalam meng-gunakan media seorang pendidik harus memperhatikanpersyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pada suatumedia agar medapat hasil yang optimal yaitu persyaratannilai pendidikan, persyaratan langkah dan prosedur pembuatanserta persyaratan keindahan

B. Prinsip dan Penggunaan MediaPembelajaran AUD

1. Prinsip-prinsip Pembuatan MediaPembelajaran AUD

Dalam pembuatan media pembelajaran harus mem-perhatikan prinsip-prinsip yang terdapat di dalam pembuatannya,dimana prinsip-prinsip pembuatan ini harus sesuai denganprinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini sebagaimanayang dikemukakan oleh Forum PAUD (2007) sebagai berikut:

a) Berorientasi pada kebutuhan anakKegiatan pembelajaran apada anak harus senantiasaberorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia dini adalahanak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikanuntuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembanganbaik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelegtual,bahasa, motorik, dan sosio emosional.

b) Belajar melalui bermainBermain merupakan sarana belajar anak usia dini. melaluibermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan,memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan mengenaibenda disekitarnya.

3. Syarat Pembuatan Media Pembelajaran AUD

Selain harus pandai dalam pemilihan media, guru jugaharus memperhatikan syarat-syarat dalam pembuatan sumberbelajar yang meliputi:

a. Segi edukatif/nilai-nilai pendidikan

1) Kesesuaian dengan program kegiatan belajar/kurikulumPAUD.

2) Kesesuaian dengan didaktik/metodik (kaidah mengajar)antara lain:

a) Sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

b) Daat mendorong aktivitas dan kreativitas anak.

c) Membantu kelancaran dan kegiatan belajar mengajar.

b. Segi teknik/langkah dan prosedur pembuatan;

1) Kebenaran

2) Ketelitian (tidak menimbulkan salah konsep)

3) Keawetan (kuat dan tahan lama)

4) Ketahanan (efektivitasnya tetap walau cuaca berubah)

5) Keamanan

6) Ketepatan ukuran

7) Kompatibilitas (keluasaan/fleksibiitas) dari bagian-bagian suatu alat sehingga dappat digunakan denganalat ain.

c. Estetika/keindahan:

d. Bentuk yang elastis

e. Kesesuaian ukuran

f. Warna/kombinasi warna yang sesuai. (Latif, 2013)

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

44 45MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dengan demikian, adapun prinsip-prinsip dalam pembuatanmedia pembelajaran yang dikemukakan oleh Latif (2013)yang harus diperhatikan, yaitu:

a) Media pembelajaran yang dibuat hendaknya multiguna.Maksudnya media tersebut digunakan untuk pengembanganberbagai aspek perkembangan anak. Contoh: mediayang berupa bola tangan. Bola dapat digunakan untukperkembangan motorik seperti saling melemparkan boladengan sesama teman, aspek kognitif seperti bola dirancangdengan menggunakan berbagai warna, sedangkan aspeklainnya seperti mengenal berbagai macam bunyi-bunyiandan lain-lain.

b) Bahan mudah didapat di lingkungan sekitar lembagaPAUD dan murah atau bisa dibuat dari bahan bekas atausisa. Contoh: bekas bungkus susu bubuk dapat kita gunakanuntuk membuat kapal-kapalan. adapun nilai-nilai pendidikanyang ditanamkan yaitu anak dilath untuk bersikap hidupsederhana dan kreatif.

c) Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak.Contoh: penggunaan jenis cat yang digunakan untukmewarnai alat permainan tertentu sebaiknya yang tidakmembahayakan mengandung bahan kimia yang berbahayabagi anak.

d) Dapat menimbulkan kreativitas, dapat dimainkan sehinggadapat menambah kesenangan bagi anak, menimbulkandaya khayal dan daya imajinasi serta dapat digunakan untukbereksperimen dan bereksplorasi. Contoh alat permainankonstruktif yaitu balok-balok kayu, dimana permainanini cukup menarik ddan menantang anak untuk berkreasi.

c) Menggunakan lingkungan yang kondusifLingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehinggamenarik dan menyenangkan dengan memperhatikankeamanan serta kenyamanan yang dapat mendukungkegaitan belajar melalui bermain.

d) Menggunakan pembelajaran terpaduPembelajaran pada anak usia dini harus menggunakankonsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melaluitema. Tema yang dibangun harus menarik dan dapatmembangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual.Hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagaikonsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaranmenjadi mudah dan bermakna bagi anak.

e) Mengembangkan berbagai kecakapan hidupMengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukanmelalui berbagai proses pembiasan. Hal ini dimaksudkanagar anak belajar untuk menolong diri sendiri, mandiri,dan bertanggung jawab serta memiliki disiplin diri.

f) Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajarMedia dan sumber pembelajaran dapat berasal darilingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang senagajadisiapkan oleh pendidik/guru.

g) Pembelajaran yang Dekat dengan AnakPembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukansecara bertahap, dimulai dari konsep yang sederhanadan dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai denganbaik hendaknya guru menyajikan kegiatan-kegiatan yangberulang.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

46 47MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

terarh,terpadu dan dilaksanakan secara dan salingmenguatkan oleh semua pihak yang terpanggil.

e) Pendidikan anak adalah suatu upaya yang berdasarkankesepakatan sosial seluruh lapisan dan golongan masyarakat.

f) Anak mempunyai kedudukan sentraldalam pembangunan,dimana PAUD memiliki makna setrategis dalampembangunan sumberdaya manusia.

g) Orang tua dalam keteladanan adalah pelaku utamadan pertama komunikasi dalam PAUD.

h) Program PAUD harus melingkupi inisiatif berbasis or-ang tua, berbasis masyarakat,dan institusi formal sekolah.

2. Penggunaan Media Pembelajaran AUD

Adapun pedoman umum penggunaan media dalamproses pembelajaran anak usia dini, dapat digambarkandengan berbagai pola sebagai berikut:

Gambar. 5Penggunaan Media Pada Proses Pembelajaran

e) Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana maksudnya setiappermainan mempunyai fungsi yang berbeda, maka guruharus menjadikan fungsi dan tujuan sarana ini sebagaibagian yang penting untuk diperhatikan

f) Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikalmaksudnya media yang dirancang oleh guru harus dapatdigunakan baik secara indivisual, kelompok maupunklasikal.

g) Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak, maksudnyatingkat perkembangan anak yang berbeda sangat mempunyaipengaruh terhadap jenis mainan yang dirancang olehguru. Contoh: puzzle (kepingan gambar) tingkat kesulitandan dan jumlah kepingan gambar harus disesuaikandengan tingkatan jenjang pendidikan anak seperti TKA dan Tk B. (Mukhtar Latif, dkk: 2013)

Sedangkan menurut Rosadi (dalam Latif, 2013) adapunprinsip pembuatan pendidikan anak usia dini harus sejalandengan prinsip pelaksanaan keseluruhan proses pendidikandiantaranya sebagai berikut:

a) Pengembangan diri, pribadi, karakter, serta kemampuanbelajar anak diselenggarakan secara tepat, terarah, cepatberkesinambungan

b) Pendidikan dan pengembangan anak mencakup upayameningkatkan sifat mampu mengembangkan diri dalamanak.

c) Pemantapan diri yang dihayati oleh anak sesuai sistemdalam masyarakat.

d) Pendidikan anak adalah usaha sadar, ysaha yang menyeluruh,

KURIKULUM

Guru Guru Media Media Guru dengan Media

Media

Guru

Anak

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

48 49MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengancara ini pemanfaat media diharappkan tidak akan menganggukelancaran proses belajar mengfajar dan mengurangiwaktu belajar.

e. Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajarandigunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatianpada hal-hal yang penting selama penyajian denganmedia berlangsung.

f. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasamelibatkan partisipasi aktif peserta.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arsyad(2009) bahwasanya penggunaan media dalam proses belajarmempunyai nilai-nilai praktisi sebagai berikut:

a) Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalamanyang dimiliki siswa atau mahasiswa

b) Media dapat mengatasi ruang kelas

c) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antarasiswa dengan lingkungan

d) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

e) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,konkrit dan realistis

f) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yangbaru

g) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsangsiswa untuk belajar.

h) Media dapat memberikan pengalaman yang integraldari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak.

Keterangan:

- Pola No. 1, yaitu memberikan pembelajaran tanpamenggunakan media.

- Pola No. 2, guru mulai menggunakan media yangdikembangkan sendiri

- Pola No. 3, guru menggunakan media yang telah tersedia

- Pola No. 4, guru berbagi tugas dengan media

- Pola No. 5, terjadi belajar

Dalam usaha menggunakan media di dalam kegiatanbelajar anak usia dini, maka adapun pedoman yang menjadipeganggan dalam penggunaannya, yaitu (Miarso, 2005):

a. Tidak ada suatu media yang rebaik untuk mencapaisutau tujuan pembelajaran. masing-maisng jenis me-dia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karenaitu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akanlebih mampu membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

b. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuanpembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikianpemanfaatan media harus menjadi bagian yang inte-gral dari penyajian pelajaran.

c. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentukkegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajarsecara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajarsecara individual, atau belajar mandiri.

d. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukupseperti mepreview media yang akan dipakai, mempersiappkanberbagai peralatan yang dibutuhkan diruang kelas sebelum

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

50 51MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dengan demikian, penggunaan media yang sesuai denganpedoman-pedoman yang telah di jelaskan di atas, akan dapatmembantu orang tua maupun para pendidik anak usia dinidalam menstimulasi perkembangan anak secara optimal.Adapun tingkat capaian perkembangan anak pada setiapjenjang usia berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagaimanayang terdapat di dalam peraturan menteri pendidikan nasionalrepuplik Indonesia Nomor 58 tahun 2009 tentang standarttingkat pencapaian perkembangan anak, sebagai berikut:

a. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 0 –< 12 Bulan

Lingkup Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

‹ 3 bulan 3 - ‹ 6 bulan 6 - ‹ 9 bulan 9 - ‹ 12 bulan

I. Nilai-nilai agama dan moral

*) *) *) *)

II. Motorik

1. Motorik Kasar

1. Refleks menggenggam benda yang menyentuh telapak tangan.

2. Menegakkan kepala saat ditelungkupkan.

3. Tengkurap. Berguling ke kanan dan ke kiri.

1. Meraih benda di depannya.

2. Tengkurap dengan dada diangkat dan kedua tangan menopang

3. Duduk dengan bantuan.

1. Melempar benda yang dipegang

2. Merangkak ke segala arah.

3. Duduk tanpa bantuan

4. Berdiri dengan bantuan

5. Bertepuk tangan.

1. Menarik benda yang terjangkau.

2. Berjalan dengan berpegangan.

3. Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan.

4. Melakukan gerak menendang bola.

2. Motorik Halus

1. Memainkan jari tangan dan kaki

3. 2.Memegang benda dengan lima jari

1. Memasukkan benda ke dalam mulut.

2. Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain.

1. Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjumput)

2. Meremas

1. Menggaruk kepala.

2. Memegang benda kecil atau tipis (misal: potongan buah atau biskuit). Memukul-mukul atau mengetuk-ngetuk mainan

III. Kognitif 1. Mengenali

apa yang diinginkan.

1. Membedakan apa yang diinginkan (ASI atau dot).

1. Memperhatikan permainan yang diinginkan.

1. Mengamati benda yang bergerak.

1. Mulai memahami perintah sederhana

2. Menunjukan reaksi atas rangsangan.

1. Berhenti menangis setelah keinginannya terpenuhi (misal: setelah digendong atau diberi susu).

1. Mengulurkan kedua tangan untuk digendong.

1. Berpaling kearah sumber suara.

2. Mengamati benda yang dipegang kemudian dijatuhkan.

1. Menunjukan reaksi saat namanya dipanggil.

2. Mencoba mencari benda yang disembunyikan

3. Mencoba membuka/ melepas benda yang tertutup.

IV. Bahasa Mengeluarkan suara untuk menyatakan keinginan atau sebagai reaksi atas rangsangan

a. Menangis.

b. Berteriak.

c. Bergumam.

1. Memperhatik n/mendengarkan ucapan orang.

2. Mengoceh.

3. Tertawa kepada orang yang mengajak ber-komunikasi.

1. Mulai meniruk n ucapan.

2. Merespons permainan cilukba.

3. Menunjuk benda dengan mengucapkan satu kata.

1. Mengucapkan dua kata untuk menyatakan keinginan.

2. Menyatakan penolakan.

3. Menyebut nama benda atau binatang (pus untuk kucing; oti untuk roti).

V. Sosial-emosional Menunjukkan respons emosi

a. Menatap dan tersenyum.

b. Menangis untuk mengekspresi kan ketidak nyamanan.

1. Merespons dengan gerakan tangan dan kaki.

2. Menangis apabila tidak mendapat-kan yang diingin-kan.

1. Mengulurkan tangan atau menolak untuk diangkat (digendong).

2. Menunjuk sesuatu yang diinginkan.

1. Menempelkan kepala bila merasa nyaman dalam pelukan (gen-dongan) atau meronta kalau merasa tidak nyaman.

2. Menyatakan keinginan dengan berbagai gerakan tubuh dan ungkapan kata-kata sederhana.

3. Meniru cara menyatakanperasaan sayang dengan memeluk.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

52 53MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

*) Nilai-nilai agama dan moral pada usia 12 - <24 bulan tidakdiatur secara spesifik, sehingga pelaksanaannya diserahkan kepadamasing-masing lembaga.

c. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 2 –<4 Tahun

b. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 12–< 24 Bulan

1. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia0 – < 12 Bulan

Lingkup perkembangan

Tingkat pencapaian perkembangan

12 – < 18 bulan 18 – < 24 bulan

I. Nilai-nilai agama dan moral

*) *)

II. Motorik

A. Motorik Kasar

1. Berjalan sendiri.

2. Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan merangkak.

3. Menendang bola ke arah depan.

4. Berdiri dengan satu kaki selama satu detik.

1. Melompat di tempat.

2. Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan berpegangan.

3. Berjalan mundur beberapa langkah.

4. Menarik benda yang tidak terlalu berat (kursi kecil).

B. Motorik Halus

1. Memegang alat tulis.

2. Membuat coretan bebas.

3. Menyusun menara dengan tiga balok.

4. Memegang gelas dengan dua tangan.

5. Menumpahkan benda-benda dari wadah dan memasukkannya kembali.

1. Meniru garis vertikal atau horisontal.

2. Memasukkan benda ke dalam wadah yang sesuai.

3. Membalik halaman buku walaupun belum sempurna.

4. Menyobek kertas.

C. Mengenal konsep ukuran dan bilangan.

Membedakan ukuran benda (besar-kecil).

Membilang sampai lima.

III. Bahasa

A. Menerima Bahasa.

1. Menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan.

2. Memahami tema cerita pendek.

1. Menaruh perhatian pada gambargambar dalam buku.

2. Menggunakan kata-kata sederhana untuk menyatakan keingintahuan.

B. Mengungkap-kan Bahasa.

1. Merespons pertanyaan dengan jawaban “Ya atau Tidak”

2. Mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata

1. Menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek.

2. Menyanyikan lagu sederhana.

IV. Sosial-Emosional menunjukkan respon emosi

1. Menunjukkan reaksi marah apabila merasa terganggu, seperti permainanya diambil

2. menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap orang yang baru di kenal

3. Bermain bersama teman tetapi sibuk dengan mainannya sendiri

4. Memperhatikan/mengamati teman-temannya yang beraktivitas.

i. Mengekspresikan berbagai reaksi emosi (senang, marah, takut, kecewa).

ii. Menunjukkan reaksi menerima atau menolak kehadiran orang lain

iii. Bermain bersama teman dengan mainan yang sama.

iv. Berekspresi dalam bermain peran (pura-pura)

Lingkup perkembangan

Tingkat pencapaian perkembangan

2 – <3 tahun 3 – <4 tahun

I. Nilai-nilai agama dan moral Merespon hal-hal yang terkait dengan nilai agama dan moral.

*) *)

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

54 55MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

II. Motorik

1. Motorik Kasar

1. Mulai meniru gerakan berdoa/sembahyang sesuai dengan agamanya.

2. Mulai meniru doa pendek sesuai dengan agamanya.

3. Mulai memahami kapan mengucapkan salam, terima kasih, maaf, dsb.

1. Mulai memahami pengertian perilaku yang berlawanan meskipun belum selalu dilakukan seperti pemahaman perilaku baik-buruk, benar-salah, sopantidak sopan.

2. Mulai memahami arti kasihan dan sayang kepada ciptaan Tuhan

II. Motorik

A. Motorik Kasar

1. Berjalan sambil berjinjit

2. Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki

3. Melempar dan menangkap bola

4. Menari mengikuti irama

5. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan berpegangan.

1. Berlari sambil membawa sesuatu yang ringan (bola).

2. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan kaki bergantian

3. Meniti di atas papan yang cukup lebar

4. Melompat turun dari ketinggian kurang lebih 20 cm (di bawah tinggi lutut anak).

5. Meniru gerakan senam sederhana seperti menirukan gerakan pohon, kelinci melompat).

B. Motorik Halus 1. Meremas kertas atau kain dengan menggerak-kan lima jari

2. Melipat kertas meskipun belum rapi/lurus

3. Menggunting kertas tanpa pola.

4. Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti sikat gigi, sendok.

1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam tempat penampung (mangkuk, ember)

2. Memasukkan benda kecil ke dalam botol (potongan lidi, kerikil, biji-bijian)

3. Meronce manik-manik yang tidak terlalu kecil dengan benang yang agak kaku

4. Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus.

III. Kognitif A. Mengenal

Pengetahuan umum.

1. Menyebut bagian-bagian suatu gambar seperti gambar wajah orang, mobil, binatang, dsb.

2. Mengenal bagian-bagian tubuh (lima bagian).

1. Menemukan/mengenali bagian yang hilang dari suatu pola gambar seperti pada gambar wajah orang, mobil, dsb.

2. Menyebutkan berbagai nama makanan dan rasanya (garam, gula atau cabai).

3. Memahami perbedaan antara dua hal dari jenis yang sama seperti membedakan antara buah rambutan dan pisang; perbedaan antara ayam dan kucing.

B. Mengenal konsep ukuran, bentuk, dan pola

1. Memahami konsep ukuran (besar-kecil, panjang-pendek).

2. Mengenal tiga macam bentuk ( , , ).

3. Mulai mengenal pola.

1. Menempatkan benda dalam urutan ukuran (paling kecil-paling besar).

2. Mulai mengikuti pola tepuk tangan.

3. Mengenal konsep banyak dan sedikit

IV. Bahasa A. Menerima

Bahasa

1. Hafal beberapa lagu anak sederhana.

2. Memahami cerita/ dongeng sederhana.

3. Memahami perintah sederhana seperti letakkan mainan di atas meja, ambil mainan dari dalam kotak.

1. Pura-pura membaca cerita bergambar dalam buku dengan kata-kata sendiri.

2. Mulai memahami dua perintah yang diberikan bersamaan contoh: ambil mainan di atas meja lalu berikan kepada ibu pengasuh atau pendidik.

B. Mengungkapkan Bahasa.

1. Menggunakan kata tanya dengan tepat (apa, siapa, bagaimana, mengapa, dimana).

1. Mulai menyatakan keinginan dengan mengucapkan kalimat sederhana (saya ingin main bola).

2. Mulai menceritakan pengalaman yang dialami dengan cerita sederhana.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

56 57MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

d. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 4 – 6 Tahun

V. Sosial-Emosional Mampu mengendalikan emosi

1. Mulai bisa mengungkap-kan ketika ingin buang air kecil dan buang air besar.

2. Mulai memahami hak oranglain (harus antri, menunggu giliran).

3. Mulai menunjukkan sikap berbagi, membantu, bekerja bersama.

4. Menyatakan perasaan terhadap anak lain (suka dengan teman karena baik hati, tidak suka karena nakal, dsb.).

5. Berbagi peran dalam suatu permainan (menjadi dokter, perawat, pasien penjaga toko atau pembeli).

1. Mulai bisa melakukan buang air kecil tanpa bantuan.

2. Bersabar menunggu giliran.

3. Mulai menunjukkan sikap toleran sehingga dapat bekerja dalam kelompok.

4. Mulai menghargai orang lain.

2. Bereaksi terhadap hal-hal yang dianggap tidak benar (marah apabila diganggu atau diperlakukan berbeda).

3. Mulai menunjukkan ekspresi menyesal ketika melakukan kesalahan.

Lingkup perkembangan

Tingkat pencapaian perkembangan

Usia 4 - <5 tahun Usia 5 - ≤6 tahun

I. Nilai-nilai agama dan moral

1. Mengenal Tuhan melalui agama yang dianutnya.

2. Meniru gerakan beribadah.

3. Mengucapkan doa sebelum dan/atau sesudah melakukan sesuatu.

4. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk.

5. Membiasakan diri berperilaku baik.

6. Mengucapkan salam dan membalas salam.

1. Mengenal agama yang dianut.

2. Membiasakan diri beribadah.

3. Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb).

4. Membedakan perilaku baik dan buruk.

5. Mengenal ritual dan hari besar agama.

6. Menghormati agama orang lain.

II. Fisik

A. Motorik Kasar

1. Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb.

2. Melakukan gerakan menggantung (bergelayut).

3. Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi

4. Melempar sesuatu secara terarah

5. Menangkap sesuatu secara tepat

6. Melakukan gerakan antisipasi

7. Menendang sesuatu secara terarah

8. Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.

1. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan.

2. Melakukan koordinasi gerakan kaki-tangan-kepala dalam menirukan tarian atau senam.

3. Melakukan permainan fisik dengan aturan.

4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.

5. Melakukan kegiatan kebersihan diri.

B. Motorik Halus 1. Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring kiri/ kanan, dan lingkaran.

2. Menjiplak bentuk.

3. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit.

4. Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan meng-gunakan berbagai media.

5. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media.

1. Menggambar sesuai gagasannya.

2. Meniru bentuk.

3. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.

4. Menggunakan alat tulis dengan benar.

5. Menggunting sesuai dengan pola.

6. Menempel gambar dengan tepat.

7. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

58 59MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

C. Kesehatan Fisik

1. Memiliki kesesuaian antara usia dengan berat badan.

2. Memiliki kesesuaian antara usia dengan tinggi badan.

3. Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan.

1. Memiliki kesesuaian antara usia dengan berat badan.

2. Memiliki kesesuaian antara usia dengan tinggi badan.

3. Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan.

III. Kognitif A. Pengetahuan

umum dan sains

1. Mengenal benda berdasarkan fungsi (pisau untuk memotong, pensil untuk menulis).

2. Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (kursi sebagai mobil).

3. Mengenal gejala sebab-akibat yang terkait dengan dirinya.

4. Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, gelap, terang, temaram, dsb).

5. Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri.

1. Mengklasifikasi benda berdasarkan fungsi.

2. Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi ketika air ditumpahkan).

3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.

4. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun bergerak, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah.)

5. Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan (seperti: ”ayo kita bermain pura-pura seperti burung”).

6. Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

B. Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola

1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk atau warna atau ukuran.

2. Mengklasiifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi.

3. Mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC.

4. Mengurutkan benda berdasarkan seriasi ukuran atau warna.

1. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih dari”;“kurang dari”; dan “paling”.

2. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi)

3. Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang lebih dari 2 variasi.

4. Mengenal pola ABCD-ABCD.

5. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya.

C. Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

1. Mengetahui konsep banyak dan sedikit.

2. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh.

3. Mengenal konsep bilangan.

4. Mengenal lambang bilangan.

5. Mengenal lambang huruf.

1. Menyebutkan lambang bilangan 1-10.

2. Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan.

3. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan.

IV. Bahasa A. Menerima

bahasa

1. Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya).

2. Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan.

3. Memahami cerita yang dibacakan.

4. Mengenal perbenda-haraan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb.).

1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.

2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks.

3. Memahami aturan dalam suatu permainan.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

60 61MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

C. Peranan Media Pembelajaran padaPAUD

1. Posisi Media dalam Pembelajaran AUD

Media pembelajaran menempati posisi yang sangat pentingsebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Peranmedia pembelajaran menurut Smaldino (dalam Prawiradilaga,2009) ialah:

a) Diatur pengajar (instructor-directed)

Media pembelajaran yang difungsikan oleh pengajar danmenjadi bagian dari penyajian materi yang disajikan olehpengajar tersebut.

B. Mengungkapkan Bahasa

1. Mengulang kalimat sederhana.

2. Menjawab pertanyaan sederhana.

3. Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat (baik, senang, nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb.).

4. Menyebutkan kata-kata yang dikenal.

5. Mengutarakan pendapat kepada orang lain.

6. Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau ketidaksetujuan.

7. Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar.

1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.

2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama.

3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbenda-haraan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung.

4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-predikat-keterangan).

5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikan ide pada orang lain.

6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah sdiperdengarkan.

C. Keaksaraan 1. Mengenal simbol-simbol.

2. Mengenal suara–suara hewan/benda yang ada di sekitarnya.

3. Membuat coretan yang bermakna.

4. Meniru huruf.

1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.

2. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya.

3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama.

4. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.

5. Membaca nama sendiri.

6. Menuliskan nama sendiri.

V. Sosial emosional 1. Menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan.

2. Mau berbagi, menolong, dan membantu teman.

3. Menunjukan antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara positif.

4. Mengendalikan perasaan.

5. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan.

6. Menunjukkan rasa percaya diri.

7. Menjaga diri sendiri dari lingkungannya.

8. Menghargai orang lain.

1. Bersikap kooperatif dengan teman.

2. Menunjukkan sikap toleran.

3. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb.)

4. Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat.

5. Memahami peraturan dan disiplin.

6. Menunjukkan rasa empati.

7. Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah).

8. Bangga terhadap hasil karya sendiri.

9. Menghargai keunggulan orang lain.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

62 63MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

b) Diatur peserta didik (learner-directed)

Media pembelajaran yang difungsikan oleh peserta didikitu sendiri karena ia merasa bahwa ia ingin terlibat langsungdalam kegiatan belajarnya

c) Belajar jarak jauh (distance-education)

Belajar jarak jauh memerlukan sarana telekomunikasiyang memadai baik untuk interaksi yang bersifat sinkronatau asinkron.

Dengan demikian, tanpa kehadiran media dalam pendidikananak usia dini, komunikasi tidak akan terjadi dan prosespembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akanbisa berlangsung secara optimal. Jadi media merupakankomponen integral dari sistem pembelajaran, sehingga dapatmembantu anak dalam memberikan perhatian terhadap materiyang berkaitan dengan tema atau sub tema yang sedang dipelajariserta indikator-indikator yang ingin dikembangkan oleh guru.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Santrock (2007) adapunlangkah-langkah pembelajaran yang dapat membantu anakmemberi perhatian, ialah sebagai berikut:

a) Ajak murid untuk memberi perhatian dan meminimalkangangguan. Bicaralah kepada anak tentang betapa pentingnyamemberi perhatian ketika mereka harus mengingat sesuatu.Beri mereka latihan dimana mereka bisa memperhatikansesuatu tanpa ada gangguan.

b) Gunakan isyarat atau petunjuk bahwa ada sesuatu yangpenting. Caranya bisa dengan memperkeras suara, mengulangisesuatu dengan penekanan, dan menulis konsep di papantulis.

c) Bantu murid untuk membuat isyarat atau petunjuk sendiriatau memahami satu kalimat yang perlu mereka perhatikan.Beri variasi dari bulan ke bulan. Beri mereka menu opsiuntuk dipilih, seperti”perhatian”, “fokus”, “ingat”. Biarkanmereka mengatakan kata ittu atau mengucapkannyadalam hati pada diri mereka untuk memfokuskan kembalipikiran mereka yang mungkin tidak perhatian.

d) Gunakan komentar intruksional.

e) Buat pembelajaran menjadi menarik. Kejemuan mudahmuncul dalam diri anak, dan kejemuan akan mengurangiperhatian mereka. Menghubungkan suatu gagasan denganminat murid akan meningkatkan atensi mereka.

f) Gunakan media dan tegnologi secara efektif sebagai bagiandari pengajaran di kelas. Vidio dan acara televisi punyategnologi untuk menarik perrhatian, seperti pembesarangambar di layar, tulisan yang menari dan berwarna dilayar, dan pemindahan atau ppenggeseran dari suatugambar kegambar lainnya.

g) Fokuskan pada pembelajaran aktif untuk membuat prosesbelajar menjadi menyenangkan. Menggunakan mediadan tegnologi secara efektif bukan satu-satunya cara.Latihan yang berbeda-beda, tamu kelas, perjalanan keluar,dan banyak aktivitas lainnya dapat dipakai untuk membuatpelajaran menjadi lebih menyenangkan, mengurangikejemuan, dan meningkatkan perhatian mereka.

h) Jangan terlalu banyak membebani murid dengan terlalubanyak informasi. Kita hidupp di masyarakat informasidimana kadang-kadang ada kecenderungan untuk merasabahwa anda harus membuat murid mempelajari semua

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

64 65MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

hal. Tetapi, murid yang terlalu banyak diberi informasiterlalu cepat mungkin malah tidak akan bisa memperhatikanapapun.

i) Perhatikan perbedaan individual dalam kemampuanatensi murid.

Dari langkah-langkah pembelajaran yang dikemukakandi atas, dalam membantu anak memfokuskan perhatiannya,maka media juga memberikan peranan besar di dalamnya.Agar dapat dipahami lebih jelas, mengenai posisi media pem-belajaran sebagai komponen komunikasi dapat dilihat padagambar. 7 di bawah ini, sebagai berikut:

Gambar. 6Posisi Media Sebagai Komponen Komunikasi

2. Pengaruh Media Terhadap Pembelajaran AUD

Dengan hadirnya media pembelajaran di tengah-tengahdunia pendidikan, ternyata memberikan pengaruh yang sangatbesar pada proses pembelajaran hingga kepada tujuan yang

diinginkan. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Arsyad(2007) bahwa media mempunyai pengaruh yang besar terhadapPemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksiantara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialamisebelumnya. Oleh karena itu, haruslah tercipta kebermaknaandalam belajar. Sebab belajar merupakan suatu proses usahayang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahantingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasilpengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya(Slameto, 2010). Hal ini diperkuat dengan pendapat yangdikemukakan oleh Hamalik (2008) bahwa belajar adalahmodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.(learning is defined as the modification or streng thening of behaviorthrough experiencing). Kemudian hal yang sama juga dikemukakanoleh Syamsudin (2003) bahwa belajar merupakan prosesperubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktikatau pengalaman tertentu”. Dimana perubahan perilaku initentu yang diharapkan adalah perubahan perilaku kearahyang baik menuju terbentuknya kedewasaan dirinya (Hamalik,2001). Sedangkan Gagne (dalam, Dimyati dan Mudjiono, 2009)mengemukakan bahwa belajar merupakan kegiatan yangkompleks. Artinya hasil belajar berupa kapabilitas setelah belajarorang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.

Dari defenisi yang telah dikemukakan oleh Slameto, Hamalikdan Gagne mengenai belajar, dipahami bahwa belajar merupakansuatu proses perubahan yang terjadi pada manusia yaituperubahan tingkah laku yang dialaminya yang meliputi segalaaspek kehidupan dan pembelajaran berlangsung dalam kehidupanmanusia kerena adanya interaksi antara dua orang atau

SUMBER PENGALAMAN PENGALAMAN PENERIMA

IDE MENGERTI MEDIA PENAFSIRAN PENGKODEAN

GANGGUAN

UMPAN BALIK

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

66 67MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

lebih, dimana Interaksi yang terjadi melibatkan pertukaraninformasi. Sebagaimana bagan yang digambarkan oleh Winkel(2004) mengenai rangkaian fase-fase dalam proses belajarsebagai berikut:

Tabel. 2Rangkaian Fase-Fase Proses Belajar

Hal di atas, diperkuat dengan pendapat yang dikemukakanoleh Bruner (dalam Arsyad, 2007) bahwa terdapat tiga tingkatan

utama dalam modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive),pengalaman piktoria/gambar (iconic) dan pengalaman abstrak(symbolik). Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnyaarti kata simpul’ dipahami dengan langsung membuat ‘simpul’.Pada tingkatan kedua yang diberi label iconic (artinya gambar atauimage), kata simpul dipelajari dari gambar, lukisan, foto ataufilm. Meskipun siswa belum pernah mengikat tali untuk membuatsimpul mereka dapat mempelajari dan memahaminya dari gambar,lukisan, foto atau film. Selanjutnya pada tingkatan simbol, siswamembaca (atau mendengar) kata simpul dan mencoba mencocok-kannya dengan simpul pada image mental atau mencocokkannyadengan pengalamannya membuat ‘simpul. Ketiga tingkatpengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperolehpengalaman (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang baru.

Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu komunikasi yangbaik dalam belajar agar pesan dapat diinternalisasikan kepadasi pembelajar sebagai suatu proses komunikasi. Sebagaimanayang dikemukakan oleh Santrock (2007) bahwa yang amatdiperlukan dalam mengajar adalah keahlian di dalam komunikasiyaitu berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasiverbal, memahami komunikasi non verbal dari murid, danmampu memecahkan konflik secara konstruktif. Jadi, materiyang ingin disampaikan dan dijnginkan anak dapat menguasainyadisebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkanpesan ke dalam simbol-simbol tertentu (encoding) dan siswa sebagaipenerima menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahamisabagai pesan (decoding). Lebih lanjut Albert, Emmmons, EvertsonEmmer dan Worsham (dalam Santrock, 2007) mengungkapkanbahwa guru yang efektif juga bekerja untuk meningkatkankeahlian komunikasi para murid.

Skema

1. Fase motivasi siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri.

2. Fase konsentrasi siswa harus memperhatikan unsur-unsur yang relevan, sehingga terbentuk pola perseptual tertentu.

3. Fase mengolah

siswa menahan informasi dalam STM dan mengolah informasi untuk diambil maknanya (dibuat berarti).

4. Fase menyimpan siswa menyimpan informasi yang telah diolah dalam LTM; informasi dimasukkan ke dalam ingatan. Hasil belajar sudah diperoleh, sebagian atau keseluruhan.

5. Fase menggali (1)

siswa menggali informasi yang tersimpan dalam ingatan dan memasukkannya kembali ke dalam STM (working memory). Informasi ini dikaitkan dengan informasi baru atau dikaitkan dengan sesuatu di luar lingkup bidang studi yang bersngkutan (transfer). Dimasukkan ke LTM

6. Fase menggali (2)

siswa menggali informasi yang tersimpan dalam LTM dan mempersiapkannya sebagai masukan sebagai fase prestasi. Langsung atau melalui ST.

7. Fase prestasi

informasi yang tergali digunakan untuk memberikan pprestasi yang menampakkan hasil belajar.

8. Fase umpan balik siswa mendapat konfirmasi, sejauh prestasinya tepat.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

68 69MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dengan demikian, cara pengolahan pesan oleh guru danmurid dapat di gambarkan sebagai berikut (Arsyad, 2007):

Tabel.3Pengolahan Pesan Antara Guru dan Murid

Dari uraian di atas, terlihat bahwa proses belajar mengajardapat berhasil dengan baik, jika anak diajak untuk dapatmemanfaatkan semua alat inderanya. Dengan cara guru berusahauntuk melakukan rangsangan (stimulus) yang dapat diprosesdengan berbagai indera. Semangkin alat indera yang digunakananak tersebut selanjutnya dapat menerima dan mengolahinformasi yang semangkin besar lagi, sehingga informasitersebut dapat dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan.Dengan demikian, anak diharapkan akan dapat menerimadan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalammateri yang disajikan.

Adapun tiga tipe memori yang bervariasi sesuai dengankerangka waktunya adalah memori sensoris (yang berlangsunghanya beberapa detik); memori jangka pendek (juga disebutworking memory, bertahan sekitar 30 detik); dan memorijangka panjang (bertahan sampai seumur hidup).

Memori sensoris atau sensory memory mempertahankaninformasi dari dunia dalam bentuk sesnsoris aslinya hanya

selama beberapa saat, tidak kelebih lama ketimbang waktumurid menerima senasai visual, suara dan sensai lainnya.Murid punya memori sensoris untuk suara selama beberapadetik, kurang lebih seperti lamanya gema suara. Akan tetapi,memori sensoris untuk gambar visual hanya bertahan sekitarseperempat detik, karena informasi sensoris bertahan hanyasesaat, adalah penting bagi murid untuk meemerhatika informasisensoris yang penting bagi pembelajaran mereka.

Memori jangka pendek adalah sistem memori berkapasitasterbatas dimana informasi dipertahankan sekitar 30 detik,kecuali informasi itu diulang atau diproses lebih lanjut. Dimanadalam kasus itu daya simpannya dapat lebih lama. Dibandingkandengan memori sensoris, memori jangka penndek kapasitasnyaterbatas tetapi durasinya relatif penjang.

Sedangkan memori jangka panjang adalah tipe memoriyang menyimpan banyak informasi selama priode waktu yanglama secara relatif permanen. Kapasitas memmory jjangkapanjang manusia sungguh mengherankan. Ilmuan komputerJohn von Neumann menyebutkan ukuran 2,8 x 10 (280 kuintiliun)bit, yang berarti bahwa kapasitas penyimpanan memeori jangkapanjang pada dasarnya tak terbatas. Bahkan yang lebih mengesankanadalah efesiensi yang dilakukan oleh seseorang untuk mengambilinformasi yang kita inginkan dari gudang penyimpanan yangamat luas ini. (Santrock, 2007).

Oleh karena itu, Belajar dengan menggunakan inderaganda-pandang dan dengar dapat memberikan keuntunganbagi anak yaitu dapat membentuk memori jangka panjangnya.Sebab Anak akan belajar lebih banyak daripada materi pelajaranyang disajikan hanya dengan stimulus dengar. Para ahli memilikipandangan yang searah mengenai hal itu. Perbandingan

Pesan diproduksi dengan: Pesan dicerna dan

inter-Pretasi dengan:

Berbicara, Menyanyi, Memainkan, alat musik, dsb Mendengarkan

Memvisualisasikan melalui film Foto, lukisan, gambar, model,Patung, grafik, kartun, gerakan Non verbal

Mengamati

Menulis atau mengarang Membaca

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

70 71MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

pemerolehan hasil belajar melalui indera pendang dan inderadengan sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90%hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang,dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan5% lagi dengan indera lainnya. (Arsyad, 2007).

Salah satu gambar yang paling banyak dijadikan acuansebagai landasan teori penggunaan media dalam prosesbelajar adalah Dale’s Cone off Experience (Kerucut pengalamandale). Sebagai berikut: (Arsyad, 2007).

Gambar. 7Krucut Pengalaman Belajar

Gambar kerucut di atas, merupakan elaborasi yang rincidari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakanoleh Bruner yang telah di bahas sebelumnya. Dimana hasilbelajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung

(kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupanseseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepadalambang verbal (abstrak). Sebagaimana proses pembelajaranobservasional yang dikemukakan oleh bandura (dalam Santrock,2007) sebagai berikut:

a) Atensi

Sebelum murid dappat meniru tindakan meodel, merekaharus memerhatikan apa yang dilaukan atau dikatakan si model.Mereka harus memperhatikan apa yang dilakukan atau yangdikatakan model. Seorang murid yang terganggu oleh dua muridlainnya yang sedang bicara mungkin tak mendengar apa yangdikatakan guru. Atensi pada model dipengaruhi oleh sejumlahkarakteristik. Misalnya, orang yang hangat, kuat dan ramahakan lebih diperhatikan ketimbang orang yang dingin, lemahdan kaku. Murid lebih mungkin memerhatikan model berstatustinggi ketimbang model berstatus rendah. Dalam kebanyakankasus, guru adalah model berstatus tinggi di mata murid.

b) Retensi

Untuk memproduksi tindakan model, murid harusmengodekan informasi dan menyimpannya dalam ingatan(memori) sehingga informasi itu bisa diambil kembali. Deskripsiverbal sedehana atau gambar (media) yang menarik atauhidup dari apa yang akan dilakukan model akkan bisa membantudaya retensi murid.

c) Produksi

Anak mungkin memerhatikan model dan mengingat apayang mereka lihat, tetapi, karena keterbatasan dalam kemampuangerakknya, mereka tidak bisa memproduksi perilaku model.

Lambang Kata

Lambang Visual Gambar Diam,

Rekaman Vidio Gambar Hidup Pameran

Televisi

Karyawisata

Dramatisasi

Benda Tiruan/Pengamatan

Pengalaman Langsung

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

72 73MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

d) Motivasi

Sering kali anak memerhatikan apa yang dikatakanatau dilakukan model, menyimpan informasi dalam memoridan memiliki kemampuan gerak untuk meniru tindakanmodel, namun tidak termotivasi untuk melakukannya.tetapisetelah mereka diberi insentif atau penguat, mereka melakukanapa yang dilakukan model.

Jadi, semangkin ke atas dipuncak kerucut semangkinabstrak media penyampai pesan itu. Perlu dicatat bahwaurutan-urutan ini tidak berarti proses belajar dan interaksibelajar mengajar harus selalu dimulai dari pengalaman langsung,tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuaidengan kebutuhan dan kemampuan kelompok anak yangdihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajarnya.

Dasar pengembangan media kerucut di atas, bukanlahtingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan jumlahjenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pengajaranatau pesan. Penngalaman langsung akan memberikan kesanpaling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dangagasan yang terkandung dalama pengalaman itu, oleh karenaitu ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan,penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan learning by doingmisalnya keikut sertaan dalam menyiapkan makanan, membuatperabot rumah tangga, mengumpulkan perangko, melakukanpercobaan dan lain-lain. yang kesemuanya itu memberikandampak langsung terhadap pemerolehan dan pertumbuhanpengetahuan, keterampilan dan sikap.

Tingkat keabstrakan pesan akan semangkin tinggi ketikapesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang. Seperti

bagan, grafik atau kata. Jika pesan terkandung dalam lambangseperti itu, indera yang dilibatkan untuk menafsirkannyasemangkin terbatas, yakni indera penglihatan atau inderapendengaran. Meskipun tingkat partisipasi fisik berkurang,keterlibatan imajinatif semangkin bertambah dan berkembang.Sesungguhnya pengalaman komkret dan pengalaman abstrakdialami silih berganti; hasil belajar dari pengalalaman langsungmengubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorangdan sebaliknya kemampuan interpretasi lambang kata membantuseseorang untuk memahami pengalaman yang di dalamyaia terlibat langsung. (Arsyad, 2007)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

74 75MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

1. Media /Alat Peraga

Alat peraga adalah semua alat yang dipergunakan olehpendidik untuk menerangkan/memperagakan berbagai halyang berkaitan denga proses belajar mengajar.

Contohnya tema tanaman: pada tema ini anak-anak diper-kenalkan dengan berbagai tanaman yang ada di sekitar sekolahmaupun di rumah, selain itu anak juga diberi pengetahuantentang perkembangbiakan tumbuhan serta proses pertumbuhannyadan cara merawatnya. Maka dalam rancangan pembelajarannya,guru memilih media yang tepat untuk disesuaikan dengantema dan tingkat capaian perkembangannya.

2. Media /Alat Permainan

a. Pengertian Bermain

Sebelum kita masuk kepada pokok bahasan mengenaialat permainan, maka akan dikemukakan terlebih dahulumengenai apakah yang dimaksud dengan bermain?

Bermain menurut Santoso (2002) ialah suatu kegiatanatau tingkah laku yang dilakukan anak secara sendirian atauberkelompok dengan menggunakan alat atau tidak untukmencapai tujuan teretentu. Mengutip pernyataan Mayesty(1990) bagi seorang anak bermain adalah kegiatan yang merekalakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalahhidup dan hidup adalah permainan. Selanjutnya Buhhler danDanziger (Roger dan Sawyers, 1995) berpendapat bahwabermain adalah kegiatan yang menimbulkan kenikmatan,sedangkan Fleer (Docket, Fleer, 2000) berpendapat bahwabermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui

BAB IV

MACAM-MACAMMEDIA PEMBELAJARAN

ANAK USIA DINI

A. Macam-macam Media PembelajaranAUD

Mendidik anak usia dini gampang-gampang susah,terkadang orang tua/guru memberikan fasilitasbelajar yang mahal dan berharap anak akan belajar

banyak, tetapi kenyataannya anak tidak belajar. Kadangdengan mainan yang sangat sederhana dan murah anak-anak sangat tertarik dan ingin tahu banyak tentang mainanitu beserta mekanisme kerjanya. Untuk dapat memudahkanpara orang tua dan guru khususnya sebagai pendidik anakusia dini disini akan dijelaskan mengenai macam-macammedia/alat yang dapat digunakan dalam pembelajaran anakusia dini guna mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.

74

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

76 77MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

itu anak juga dapat menyalurkan energi yang berlebih sehinggaanak tidak merasa gelisah.

2) Perkembangan aspek motorik halus dan kasar

Melalui aktivitas bermain anak berkesempatan berlatihutnuk menggunakan otot kasar seperti menangkap bola dankemudian melemparkkannya, berkejaran, bergelutan, dansebagainya. Di samping itu, anak dapat berlatih memanfaatkanotot halusnya seperti untuk menggambar, membuat garislurus dan lengkung. Keterampilan seperti itu akan sangatbermanfaat bagi kehidupan anak selanjutnya.

3) Perkembangan aspek sosial

Sesuai kodratnya mansuia adalah makhluk sosial yangtidak dapat hidup menyendiri tanpa orang lain. melalui bermainanak dapat berlatih dalam kehidupan bersosial seperti keterampilanbersosialisasi dan bernegosiasi. Melalui aktivitas anak dalambermain peran misalnya sebagai orang tua, guru, atau polisiakan memberikan rangsangan kepada anak tidak saja berkenaandengan perilaku sosial tetapi juga akan membuka pikirananak untuk berimajinasi.

4) Perkembangan aspek emosi dan kpribadian

Aturan dan larangan yang ditetapkan secara sepihak olehorang tua, guru dan juga pengasuh akan menghambat aktivitasyang diinginkan sehingga kan menjadi katarsis. Melalui aktivitasbermain, anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminyasehingga akan menghilangkan katarsiss tersebut. Di sampigitu, melalui bermain anak juga dapat memuaskan kebutuhan

bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang dappatmengembangkan kemampuan dirinya. Bermain merupakansuatu aktivitas yang khas dan sangat berbeda dengan katifitaslain seperti belajar dan bekerja yang selalu dilakukan dalamrangka mencapai suatu hasil akhir. Lebih lanjut Vygotsky(dalam Naughton, 2003) mengungkapkan bahwa bermaindapat menciptakan suatu zona perkembangan proximal padaanak. Dalam bermain, anak selalui berperilaku di atas usiarata-ratanya, di atas perilakunya sehari-hari, dalam bermainanak dianggap lebih dari dirinya sendiri. Selanjutnya dijelaskanterdapat dua ciri utama bermain yaitu pertama semua aktivitasbermain representasional menciptakan situasi imajiner yangmemungkinkan anak untuk menghadapkan keinginan-keinginanyang tidak dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata,da kedua bermain representasional memuat aturan-aturanberperilaku yang harus diikuti oleh anak untuk dapat menjalankanadegan bermain.

Sejalan dengan pendapat di atas, Maka Suratno (2005)mengemukakan bahwa bermain merupakan hak anak yangharus dihormati, karena bermain merupakan kegiatan yangberguna dan tidak hanya membuang-buang enerji saja, tetapimelalui kegiatan bermain anak dapat dimanfaatkan untukmembantu mengembnagkan berbagai aspek perkembangananak, yang meliputi:

1) Perkembangan fisik

Kegiatan anak dalam bermain, terutama yang banyakmelibatan aktivitas fisik seperti bermain petak umpet, berlari,naik turun tangga dan prosotan tidak hanya menyebabkan anakmenjadi sehat tetapi juga otot anak menjadi kuat. Di samping

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

78 79MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Jadi, dalam melakukan aktivitas bermain, anak sangatdipengaruhi oleh jenis dan alat bermain yang dimilikinya.Yang dimaksud dengan alat permainan ialah semua alatyang dipergunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suratno (2005) bahwaalat permainan mempunyai pengaruh baik terhadap aspekdaya khayal atau imajinasi anak dan juga aspek keterampilan.Contoh alat permainan yang dapat merangsang daya khayaladalah boneka, robot-robotan, pesawat terbang dan binatang-binatang, sedangkan alat permainan seperti balok-balok,cat air dan keping-keping plastik untuk dirakit akan membuatanak terdorong untuk melakukan aktivitas bermain yangkonstruktif, karena itu akan sangat bijaksana bila orang tuaatau pendidikan anak usia dini dapat menyediakan alatpermainanayang bervariasi sehingga berbagai jenis kegiatan bermaindapat dilakukan. Alat yang bervariasi tidak harus mahal, namunyang terpenting adalah aman bagi anak di samping menggugahrasa keinginan anak untuk berkesprerimen dan ber’eksplorasi.Hal ini penting artinya untuk mengembangakan berbagaiaspek perkembangan anak secara optimal.

Tetapi, para pendidik/orang tua juga harus memperhatikanhal-hal yang berkaitan dengan esensi dari bermain tersebut.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suyanto (2005) adapunesensi bermain meliputi:

1) Aktif

Hampir semua permainan anak aktif, baik secara fisik maupunpsikis. Anak melakukan eksplorasi, investigasi, eksperimentasi,danningin tahu ingin tentang orang ataupun kejadian. Anakmenggunakan berbagaoi benda untuk bermain. Mereka jugamampu menggunakan suatu benda dan memainkannya menjadi

dan dorongan dari dalam dirinya. Dengan demikina, anakakan menjadi lega dan rileks serta bebas dari ketegangan.

5) Perkembangan aspek kognisi

Banyak konsep dasar dan pengetahuan yang diperolehanak pra sekolah melalui bermain. Konsep dasar seperti warna,ukuran, bentu, arah merupakan dasar bagai anak sebelummenulis, matematikan dan pegetahuan lainnya. Pengetahuankonsep dasar tersebut akan mudah dipelajari anak melaluiaktivuitas bermian. Melalui aktiitas mendengarkan cerita yangdiebrikan oleh guru TK ataupun yang lainnya, atau memperhatikanalam diingkungannya akan merangsang anak untuk mengetahuilebih lkanjt apa yang didengar dan diketahuinya itu.

6) Perkembangan ketajaman indera

Indra yang kita miliki seperti pendengaran, penglihatan,penciuman, pengecapan dan perabaan merupakan karuniaTuhan yang diberikan kepada kita semua. Indera yang kitamiliki itu perlu diasah ketajamannya sehingga lebih tanggapterhadap lingkungan yang dihadapinya. Pengasahan inderatersebut akan menjadikan anak aktif, kreatif, tanggap terhadaprangsang yang dierimanya.

Dari pendapat para ahli di atas, mengenai konsep bermainmaka dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan saranayang melatih keterampilan, pengalaman yang melibatkansemua indera dan kecerdasan serta cara untuk belajar tentangbagaimana seharusnya belajar. Dengan demikian, anak dapatmelakukan proses belajar dengan cara yang menyenangkan.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

80 81MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Anak yang ditemukan paling awal dalam permainan akanmenjadi pencari berikutnya. Jika anak yang bersembunyitidak kunjung ditemukan, mereka jug akan memberi clue atautanda agar mereka bisa ditemukan oleh temannya yang mencari.

5) Simbolis dan berarti

Pada saat bermain anak menghubungkan antara pengalamanlampaunya yang tersimpan dalam LTM dengan kenyataanyang ada. Pada saat bermian anak bisa berpura-pura menjadiorang lain dan menirukan karakternya. Ia bisa menjadi seorangpolisi, guru, ayah, ibu, atau menjadi bayi. Jadi, bermaianmemungkinkan anak menggunakan berbagai objek sebagaisimbol dari benda. Atau orang lain sehingga bermain disebutsimbolis. Peran-peran yang dimainkan anak biasanya meniruperan orang dewasa dalam masyarakatnya sehingga kegiatantersebut sangat berarti (meaningful) bagi kehidupan anakkelak. Banayak anak-anak yang sejhak kecil suka berpura-pura menjadi penyanyi, ternyata ketika dewasa menjadi penyanyibetulan. Anak-anak yang suka berperan sebagai dokter, dapatkelak menjadi dokter sungguhan. Hal itu bukan hal yang kebetulan,tetapi apa yang dimainkan anak memaliki arti bagi dirinya.

b. Bentuk Bermain

Bentuk bermain pada umumnya terdiri dari tiga bentukyang meliputi, sebagai berikut:

1) Bermain sosial

Bermain sosial dapat dilakukan sendiri dengan alat bermain,attau bersama orang lain dengan menggunakan alat bermain.Bentuk ini dibedakan menjadi:

benda lain. misalnya: sebuah balok kayu bisa menjadi mobil.Anak berpura-pura menggunakan balok kayu tersebut sepertigerakan mobil sambil meniirukan gerakna mobil. Anak jugasenang bermian dengan berbagai gerakan, seperti berlari,mengejar, menangkap, dan melompat. Permainan kejar dantangkap lalu berguling-guling (rough and tumble play) seiringdimainkan anak laki-laki di lapangan rumput. Jadi, padasaat bermian anak aktif melakukan berbagi kegiatan baikfisik maupun fisikis.

2) Menyenangkan

Kegiatan bermian tampak seabgai kegiatan yang bertujuanuntuk bersenang-senang. Meskipun tidak jarang saat bermainmenimbulkan tangis diantara anak yang terlibat, tetapi anak-anak menikmati permainannya. Mereka bernyanyi, tertawa,berteriak lepas, dan ceria seakan tidak memiliki beban hidup.

3) Motivasi internal

Anak ikut dalam suatu kegiatan permainan secara siukarela. Mereka termotivasi dari dalam dirinya (motivasi internal)untuk ikut bermain. Bentuk permiananya juga dipilih danditentukan bersama. Begitu pula peran tiap-tiap anak ditentukansecara adil sesuai aturan yang berlaku.

4) Memiliki aturan

Setiap permianan ada aturannya. Untuk bermian petakumpat misalnya, ada aturannya, baik untuk menentukananak yang akan berperan sebagai pencari maupun yang dicari.Aturan tersebut misalnya dengan “ping-sut” atau “hompimpa”.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

82 83MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

4) Berwarna dominan

5) Tidak mudah rusak

6) Ringan atau yang berat tetapi tidak dapat dipindahkanoleh anak.

Setiap anak memiliki pribadi yang berbeda, maka semuapersyaratan di atas pelaksanaannya harus disesuaikan dengantingkat perkembangan, kematangan, kemampuan, kepekaan,dan keunikan anak. Tiap anak mempunyai cipta, rasa, karsa,dan intuisi sendiri, juga mempunyai atensi dan hobi. Oelhkarena itu ketika memilih alat bermain jangan dipaksa ataudisuruh memakai alat yang kita hendaki. Kalau sekedar dimotivasiboleh, misalnya anak tidak mau bermain lalu didorong untukbermian dengan alat yang ada. Alat-alat bermainnya lebih baikdibiarkan agar mereka memilih sendiri. Disaat anak bermain,guru atau pembimbing wajib memantau, meenawasi, danmengamatai perilakunya agar dapat dijadikan bahan untukdata penelitian. Jika tiap saat dilakukan maka adata akanbertambah lalu dipilah, dipilih, dan dianalisasi. Akhirnyadisimpulkan untuk menjadi sebuah haiusl penelitian yangberharga dengan menggunaka n metode penelitian. Denganmenggunakan metode penelitian’metode observasi”.

3) Bermain sosio dramatik

Menurut Brewer bermain sosiodramatik memiliki beberapaelemen, yaitu:

a) Bermain dengan melakukan imitasiYaitu beramian dengan melakukan imitasi adalah bermianpura-pura, nak melakukan peran orang disekitarnyadengan menirukan tigkah laku dan pembicaraan.

a) Bermain sendiriDisini anak bermain dengan manggunakan alat yang ada,namun tidak mmperhatikan kegiatan anak lain diruanganyang sama.

b) Bermain sebagai penontonAnak bermain sambil melihat anaknya bermain dalamsatu ruangan. Anak mungkin berbicara dengan temannya,mengatamati temanhya lalau bermain sendiri. Ada poulayang duduk, ada yang aktif bermia.

c) Bermain paralelDilakukan oleh sekelompok anak dengan menggunakanalat bermain yang sama, tetapi anak bermain sendiri-sendiri.

d) Bermain asosiatifAnak bermain bersama tetapi tidak ada aturannya. Tiapanak memilih perannhya sendiri.

e) Beriman kooperatif (bersama)Dalam permainan ini setiap anak bermain sesuai dengan perannya.Tiap anak sesuai dengan perannya menampilkan kebolehan,keterampilannya. Anak betanggung jawab atas tindakannya.

2) Bermain dengan benda

Bentuk bermain ini bersifat praktis, sebab semua anakdapat menggunakan alat bermain dengan bebas. Merekasenang, dapat berimajinasi dan bekerjasama. Alat bermainyang ada dapat digunakan sendiri atau oleh beberapa anaksekaligus. Beberapa persyaratan dalam penyediaan alat bermain:

1) Tidak berbahaya

2) Gapang di dapat3) Sebaiknya dibuat sendiri

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

84 85MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

perhatian baik dari segi keamanan maupun kesehatan yangharus menjadi bahan pemikira utama bagi orang tua ataupendidik anak usia dini. Kapan menggunakannya dan bagaimanapengawasannya, senantisa perlu dipikirkan orang tua danpara pendidik anak usia dini. Berikut ini akan dibahasa beberapakegiatan bermain yang berkaitan dengan pengembangankreatif anak, sebagai berikut:

a) Bermain air

Anak sangat menyukai bermain air terutama saat mandi.Sesuai dengan sifat air itu sendiri, bermain air akan membuatarena bermain menjai becek atau basah dbahkan bisa mem-bahayakan annak seperrti terpeleset atau airnya terminum.Walaupun demikian melalui kegiatan bermian anak dapatebrkesperimen dan ber’eksplorasi sehingga akan meransangpemimikran inajinatifnya. Beberapa kosakata yang dapatdipelajari anak yang berhubungan bermain air misalnya:

a. Air dapat mengalir

b. Air dapat masuk ke dalam botol

c. Air mengalir lebih panjang dan lelbih pendek

d. Air lebih rendah dan lebih tinggi dan sebagainya

b) Bermain pasir

Anak juga menyukai untuk bermain pasir ataupun tanah.Dalam permainan ini perlu dipersiapkan hal-hal yang berkaitandengan jenis permainan ini. Tujuannya agar anak bermaindengan nyaman, mengasyikkan, dan terhindar dari bahaya.Persiapan tersebut misalnya mengatur letak ketinggian bakpasir yang disesuaikan dengan ukuran anak akan bermain.Untuk menjaga kesehatan dan keamanan abak, sebaiknya

b) Bermain pura-puraBermain pura-pura terhadap barang atau objek tertentu.Misalnya mobil, jadi anak yang bersangkutan menjadimobil, ia lari sambil meniru-niru seperti suara mobil.

c) Bermain peranBermain peran yaitu anak bermain dengan memerankansebagai guru, bapak, ibu, anak yang manja, anak yangnakal, kakek, nenek, tamu, dan seabgainya.

d) Bermain persistenBermaian persisten adalah anak melakukan kegiatanbermain dengan tekun sedikitnya selama 10 menit.

e) Bermain interaksiBermain interaksi adalah bermain anatara teman dalamsatu adegan paling seidkit dilakukan dua orang.

f) Bermain komunikasi verbalBermain komunikasi verbal dilakukan antar anak denagncara berkomunikasi, jadi terdapat interaksi verbal. (Santoso,2007).

c. Jenis Alat Permainan

Berkenaan dengan alat permainan yang dapat diberikankepada anak, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi2, yaitu:

1) Alat permainan alamiah

Alat permainan alamiah adalah alat permainan yangbersumber dari alam. Misalnya dengan menggunakan biji-bijian, batu-batuan, pasir, air, kardus, bekas, dan seagainya.Pengumpulan semua alat permainan seprti itu memerlukan

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

86 87MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

yang lain sesuai dengan kesepakatan diantara mereka. Permainanini bersifat interaksi dan mengasyikkan anak-anak.

Dalam permainan ini anak dapat mengembanagkankemampuannya dalam berhitung, bersosialisasi, bernegosiasi,berbahasa dan juga belajar bagaimana membelanjakan uangsecara hemat ataupun berdagang dengan mendatangkanuang sebanyak-banyaknya. Cara-cara seperti itu akan merangsangpikiran imajinatif anak.

e) Bermain sepak tekong

Bermain sepak tekong sesungguhnya merupakan kombinasidari permainan kejar-kejaran dan petak umpat denganmenggunakan bola, pecahan genteng, bebatuan atau yanglainnya sebagai alat kelengkapan bermian. Karena kegiatanini termasuk dalam permainan rakyat.

Dalam aktifitas bermain sepak tekong, anak-anak dapatseacra bebas untuk ber’eksperimen dan ber’eksplorasi, baikketika anak harus bertugas masang sebgaia pencari maupunketika anak bersembunyi dan mengelabui petugas masang.Di samping itu, permaiann ini melibatkan banyak individudan keragaman usian, ada yang lebih tua dan ada juga lebihmuda. Dengandemikian pada saat mereka berinteraksi, yangtua akan mengajarkan kepada yang lebih muda dan yangmuda akan belajar kepada yang lebih tua. Melalui aktifitasseperti ini kemampuan berbahasa, bersosialisasi dan bernegosiasianak akan berkembang. Sehingga pemikiran imajinatif anakmenjadi terangsang.

Dalam permainan ini orang tua tidak perlu mengaturaktiviitas meraka, tetapi yang diperlukan adalah pengawasan

pasir itu dibersihkan dari kotoran dan jika dipandang perlupasirtersebut dicuci secara berkala. Dengan menggunakan pasirkering anak dapat ber’eksperimen dan ber’eksplorasi denganberbagai bentuk kegiatan seperti membuat terowongan danmembuat gambar, sedangkan dengan menggunakan pasirbasah anak dapat membuat patung, tugu/menara, gambardan sebagainya. Karena itu berilah anak kesempatan bermainbaik dalam kondisi pasir kering maupun pasir basah.

c) Bermain air dan pasir

Air dan pasir dapat dikombinasi sebagai alat bermianyang dapat digunakan secara bersama-sama. Pengkombinasianini merupakan salah satu bentuk upaya menjaga anak darikejenuhan dalam bermain dan mendapatkan berbagai pengalamanbaru. Untuk memulai kegiatan bermain air dan pasir, perludipersiapkan berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatantersebut. Misalnya sendok untuk menggali pasir, mangkokuntuk membuat cetakan, corong plastik dan juga berbagaialat lainnya yang memungkinkan anak untuk ber’eksperimendan ber’eksplorasi.

d) Bermain dagang-dagang

Bermain dagang-dagangan atau bermain jual beli. Kegiatanpermainan ini melibatkan banyak anak, ada yang beperansbagai penjual dan ada juga yang berperan sebagai pembeli.Barang yang diujual sering dilambangkan dengan berbagaibentuk barang, misalnya pecahan genteng, batu-batuan, kertasbekas, kotak bekas, dan seabgaianya. Sebagai alat bayar atauyang dijadikan uang sering dilambangkan dengan daun ataupun

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

88 89MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

c. Alat dapat digunakan secara variatif sehingga dapatmengembangkan berbagai aspek perkembangan kecerdasandan keterampilan motorik anak.

Dalam memilih alat permainan edukatiif yang akan diberikankepada anak, orang tua harus mengetahui baik kondisi fisikseperti kesehatan anak dan kemampuan intelegtual dan jugakematangan emosinya. Jika oorang tua atau para pendidikanak usia dini salah dalam memilih alat permainan edukatifyang akan diberikan kepada anak, maka,hal ini membuatanak menjadi frustasi atau marah-marah secara tidak terkendali.Hal itu akibat karena permainan tersebut tidak sesuai ataumungkin terlalu sulit bagi anak. Berikut diberikan dua contohalat permainan edukatif tersebut, sebagai berikut:

1) Alat permainan edukatif untuk membentukYang termasuk jenis alat ini adalah balok-nalok kayudengan berbagai ukuran dan bentuk dan blok-blok plastik.Dengan menggunakan alat permainan tersebut anakdapat menyusunnya sepperti menjadi sebuah bangunan,mobil, pesawat terbang, jembatan dan sebagainya. Dengandemikian alat permainan ini juga dapat menumbuhkanpikiran imajinatif anak.

2) Alat permainan yang berkenaan dengan warna, bentukdan ukuran alat permainan ini dapat dibuat dengan meng-gunakan berbagai acam bahan asal aman dan tidak mem-bahayakan anak. Alat permainan ini bnayak terdapatdi toko yang menjual buku-buku pelajaran. Dengan meng-gunakan alat permianan ini anak dapat bereksplorasidan ber’eksperimen berkaitan dengan warna, bentuk,ukuran dan sebagainya. (Suratno, 2005).

dan bimbingan agar mereka tidak saling bertentang, bertengkar,tidak saling menyakiti, ataupun ssaling mengejek. Berilahbimbingan bagaimana berperilaku hidup sehat, berperilakusopan, saling menghargai, dan menghormati sesuai normahidup bermasyarakat.

2) Alat permainan buatan/edukatif

a) Pengertian dan ciri permainan edukatif

Alat permainan buatan atau alat permainan edukatifialah alat permainan tradisional yang diambil dari bahan-bahan disekitar tempat tinggal, adalah alat permainan buatanatau alat permainan edukatif. segala sesuatu yang dapatdipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermainyang menggandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapatmengembangkan seluruh kemampuan anak. (Departemanpendidikan nasional, 2003). Dengan demikian, alat permainanedukatif dapat berupa apa saja yang terdapat disekitar kita,baik itu benda-benda bekas yang meliputi: kaleng, botol aqua,sedotan plastik, sapu, dan sebagainya. Dimana benda-bendabekas ini dapat diubah oleh guru menjadi suatu media dalambentuk yang kreatif sehingga mempunyai unsur-unsur pendidikandi dalamnya.

Adapun tiga ciri utama alat permainan edukatif menurutSuratno (2005) yaitu:

a. Alat permainan dapat digunakan berkali-kali denganberbagai bentuk variasi ataupun cara sehingga anak tidakcepat bosan.

b. Alat aman digunakan anak-anak atau tdiak membahayakanbagi anak.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

90 91MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Oleh karena itu, alat bermain yang dibuat oleh anaksendiri biasanya awet artinya disukai walaupun barangnyasudah rusak atau jelek. Begitu juga sebaliknya biarpun alatbermainnya bagus bahkan mahal tetapi kalau bukan buatannyasendiri, biasanya anak akan merasa bosan. Hal ini terjadikarena anak merasa puas dan bangga. Oleh sebab itu, anakperlu diberi kesempatan seluas-luasnya untuk membuatalat bermain dan bermain bersama teman-temannya, kreativitasanak itu perlu diberi alat, lingkungan yang kondusif, enak,bersih dan aman. (Santoso, 2002)

b) Fungsi alat bermain

Adapun fungsi alat/media dalam bermain akan dijelaskandi bawah ini, sebagai berikut:

a. Melatih panca indera supaya anak peka terhadap sesuatuyang ada di lingkungan

b. Melatih kecerdasan emosionalnya yang meliputi keyakinan,rasa ingin tahu, niat, kendali diri, keterkaitan denganorang lain, kecakapan berkomunikasi, dan kreatif.

c. Menanamkan nilai, norma, etika moral, budi perkertidan aspek lainnya (mengandung unsur pendidikan)

d. Melatih kecerdasan intelegtual anak(walaupun masihsederhana), sehingga ia mengenal konsep, pengertian yanglangsung diterapkan, atau mengerti setelah mempraktekkanalat bermain

e. Menanamkan nilai agama. Anak dibiasan untuk mendengar,melakukan dan mengerti sesuai dengan tingkat perkem-bangan dan kematangannya.

f. Melatih keterampilan anak dengan alat bermain sehinggaiabisa mencoba, menyusun, mengangkat, menghitung,memindahkan, membalik, mendorong, dan melemparsesuai dengan fungsinya.

g. Melatih keberanian, kepercayaan, kejujuran, kebanggaan,kreativitas, dan tanggung jawab anak.

h. Mengembangkan fantasi, imajinasi, dan idealisme anak

i. Memperkenalkan dan membiasakan anak terhadap kesehatan,kebersihan, makanan bergizi, kedisiplinan, dan kemandirian

j. Melatih kerjasama, gotong royong, toleransi, saling menghargai,dan saling membutuhkan antar anak

k. Mengenal angka dan huruf yang merupakan tahap awaldalam pelajaran membaca, menulis, dan berhitung

l. Mengenal bentuk benda, warna, garis, dan benda yangberguna bagi manusia (udara, air, tanah, api, tanaman,dan binatang) melalui gambar, benda atau yang lain

m. Mengenal dan mengetahui rambu-rambu atau tandayang berlaku di masyarakat (rambu-rambu lalu lintas,listrik, rumah sakit, rumah makan, dan lain-lain)

n. Membuat senang anak. (santoso, 2002)

3. Media/ Alat Manipulatif

Media manipulatif merupakan segala benda yang dapatdilihat, disentuh, didengar, dirasakan, dan dimanipulasikan.Dengan demikian, segala sesuatu yang bisa dan biasa ditemukanoleh anak dalam kesehariannya dapat dijadikan media pem-belajaran yang lebih kontekstual, Misalnya penggunaan kancing,

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

92 93MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

gelas plastik, kardus, tutup botol, botol, karet gelang, kaleng,gelas plastik, dan sebagainya.

4. Media/ Alat Pictorial

Media pictorial merupakan media ilustrasi dari mediayang sebenarnya, biasanya diimplementasikan dalam bentukgambar-gambar. Sebab media-media ini sesuai dengan perkem-bangan pemahaman anak yang mulai memasuki masa transisidari praoperasional menuju operasional konkrit. Sebagaimanayang dikemukakan oleh Piaget dalam Khadijah (2013) meng-ungkapkan bahwa terdapat empat tahapan dalam perkembangankognitif (berfikir) anak, tahap-tahap tersebut meliputi:

a) Tahap Sensomotorik (sensoris motorik)

Tahap sensomotorik merupakan tahap pertama dalamperkembangan kognisi anak. Proses ini dimulai pada saatusia lahir hingga usia 2 tahun. Pada masa ini anak (bayi) belummembedakan dirinya dengan isi dunia yang lain. Tingkah lakunyaterbatas pada penggunaan pola-pola respon baru dan dengansengaja melakukan/membuat gerakan-gerakan baru yangdisengaja. Beberapa gerakan yang secara refleks dan sengaja,yaitu menghisap (sucking), menyerap (grasping), fleksi-gerakanmengecilkan sudut persendian, misal membungkuk (flexion),gerakan ekstensi membesarkan sudut, misal mendongak(extension), postural adjusment merupakan gerak yang dapatdilakukan dengan dukungan pertumbuhan jasmani. Padatahap ini tergantung sepenuhnya pada tingkatan fisik danindra dalam mengenali sesuatu.

b) Tahap Praoperasional

Pada tahap ini, yaitu usia sekitar dua tahun sampai tujuhtahun anak semakin banyak belajar. la mulai membedakandirinya dengan lingkungannya. Pada tahap ini cara berpikiranak masih didominasi oleh bagaimana hal-hal atau bendaitu tampak. Mereka masih kesulitan untuk memikirkan danmenyatakan sesuatu yang tidak kelihatan bentuknya. Misalnya,anak-anak belum bisa menyadari bahwa jumlah benda akantetap sama walau pengaturannya berubah. Hal itu juga akankelihatan, misalnya anak melakukan eksperimen pada duabuah gelas yang sama besar dan berisi air yang sama banyaknya.Bila ditanya mana gelas yang airnya lebih banyak anak akantahu bahwa isi gelas sama banyak. Namun, jika salah satuisi gelas diisikan ke gelas yang lebih tinggi dan kecil dan airkelihatan lebih tinggi permukaannya dari gelas lain yangberisi air tadi, anak akan kesulitan menjawab mana gelasyang berisi air yang lebih banyak. Mungkin anak akan menjawabgelas yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa proses berpikiryang terbentuk belum mampu melihat selain dari apa yangtampak itu. Pada masa ini perkembangan bahasa anak majupesat. Anak sudah mulai dapat mengemukakan pikirannyadengan menggunakan kalimat sederhana.

c) Tahap Operasional Konkrit

Tahap operasional konkrit dilalui anak pada usia sekitar7 tahun sampai 11 tahun. Pada tahap ini anak mulai memilikikemampuan berpikir melihat hal-hal dibalik yang tampakbentuknya/wujudnya. Berkaitan dengan eksperimen air yangditunjukkan pada masa praoperasional di atas, anak sudahbisa melihat bahwa air dalam gelas yang lebih tinggi dengan

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

94 95MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

gelas yang lain sama banyaknya. Namun, pada masa ini anakbelum dapat menjelaskan alasan mengapa hal itu demikian.Bila pada anak ditunjukkan sepotong besi seberat satu kilogramdan satu kilogram kapas dan ditanya mana yang lebih beratantara kapas dengan besi anak akan dapat menjawab sama.Namun, bila ditanya alasan mengapa sama anak belum dapatmenjawab karena proses berpikir yang terjadi belum sampaike taraf tersebut.

d) Tahap Operasional Formal Usia 11 - 15 ke atas.

Kemampuan berpikir pada tahap operasional formaldilalui anak sekitar usia 11 tahun ke atas. Anak sudah mulaidapat berpikir logis seperti orang dewasa. la sudah mulai meng-gunakan aturan-aturan formal dan logika dalam berpikir,melihat sesuatu dan memecahkan masalah yang ada. Ide-ideyang dikemukakan dalam bentuk abstrak, membuat generalisasidengan menggunakan konsep yang abstrak dari satu situasike situasi yang lain. Mereka mampu membuat hipotesis, mem-bangun model mental, menemukan hukum-hukum umumyang mendasari fenomena tertentu. Fungsi intelektual padamasa itu telah berkembang sebagaimana halnya orang dewasa.

5. Media/ Alat Symbolic

Media symbolic merupakan media yang diberikan kepadaanak yang sudah memiliki tingkat pemahaman yang cukupmatang, media ini tidak lagi menggunakan benda atau gambar,melainkan dengan rumus-rumus, grafik atau lambang operasional.

6. Media/ Alat Puzzle

Pazle yang dipakai ialah pazle yang sederhana gambarnyabelum terlalu rumit dan cocok untuk anak prasekolah sampaiumur 8 tahun. Pazle ini suatu bentuk permainan yang bereguyang menugasi pemain untuk menggabungkan atau merangkaikembali potongan-potongan kertas berbangun tak beraturansehingga menjadi suatu bangaun atau bentuk tertentu sepertibujur sangkar, empat persegi panjang, trapesium, jajarangenjang, lingkaran, dan segi tiga. Tujuan dari pemainan diharapkanmengandung aspek moral dan intelegnya. Pemainnya ialahanak usia dini atau pra sekolah yang baru belajar mengenalbangun dan bentuk. Alat pada permianan ini adalah kertasberbagun tertentu mislanya bujur sangkar, kemudia dipotongmenjadi beberapa bagian dan beragam bentuknya.

Sebelum permainan dimulai guru menjelaskan terlebihdahulu macam-macam bentuk sederhana dan bangun. Gurumemimpin permainan dan menjelaskan bahwa dalam permainanini dieprlukan kerjasama dan kebersamaan. Guru juga memberikancontoh kerjasama dalam kehidupan nyata, misalnya kerjabakti membersihkan halaman rumah, membangun jalan,dan sebagainya.

Guru juga memberi contoh macam-macam benda yangmirip dengan bentuk bagun tersebut yang bisa ditemukandalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu guru menjelaskanciri-ciri dari bangun yang akan dimainkan tersebut. Misalnyakanjumlah sisinya, bentuk sudutnya. Gruu mengumuman bahwaanak-anak akan diajak bersama-sama memainkan permainanmembentuk bangun/bentuk itu; kemudian pemimpin permainamempersiapkan tempat dan alatnya dengan sedapat mungkinmelibatkan anak-anak. Selantunya guru pemimpin permainan

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

96 97MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

merekrut permainan jumlah pemain adalah sama denagnjumlah kepingan kertas nyang tersedia dalam satu set alatpermainan. Pemain kemudian diminta berdiri mengelilingimeeja tempat permainan. Anak-anak yang lain dimintamenonoton jalannya permainan. Kemudian guru pemimpinmainan harus pula menjelskan bahwa kerjasama juga diperlukandalam pekerjaan-pekerjaan lainnya (pemimpin permainanharus menunjukkan contohnya yang dapat dilihat oleh anak-anak dalam lingkungan amsing-masing, mislanya membuatrumah, membersihkan got/sungai, menata rumah, dan menjagarumah atau menjaga keamanan kampung).

7. Building/ Alat Block

Building block dapat dibuat dengan kayu atau plastikbiasanya permainan ini membangun rumah, istana, ada jembatandan banyak pilihan banguna lainnya. Pada prinsipnya permainanini ialah membangun atau mendirikan suatu bangunan. Anakdibagi dalam beberapa kelompok, mislanya lima orang. Kemudiantiap kelompok diberi potongan-potiongan bangunan yangnantinya akan dibangun sebelumnya guru menjelaskan aturanpermainannya. Tidak ada siswa yang bertukar atau mencarripotongan lain pada kelompok lain. jadi, dari potongan yangdiberikan guru harus dibangun semua.

Nilai yang diambil dari pemainan ini ialah kecepatan,kebersamaan, dan yang paling penting adalah kerjasama anakdalam membangun. Sebenarnya kecepatan tidak terlalu diutamakan,tetapi untuk memotivasi anak hal itu harus disampaikan.Setelah dibagi dalam kelompok, guru memimpin mainan.Guru hanya memberi arahan dan motivasi dari permainan

itu. Setelah selesai guru menilai kecepatan, dan kerjasamadario masing-maisng kelompok. Setelah itu guru memberievaluasi bahwa dari permainan tadi banyak nilai-nilai yangdidapatkan. Misalnya kerjasama, guru menjelaskan bahwadalam hal apapun jika dikerjakan secara bersama-sama akanringandan cepat selesai. Guru juga menjelaskan bahwa dalamkehidupan sehari-hari sangat dieprlukan kerjasama baik disekolah, di rumah atau dimasyarakat.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

98 99MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

lain-lain. jadui, semua media produk tegnologi yang beradadisekitar sekolah harus dimanfaatkan untuk pembelajaran.

2. Pemanfaatan Produk TegnologiPembelajaran AUD

Banyak produk tegnologi yang dapat dimanfaatkan untukkegiatan pembelajaran aanak usia dini. Banyak pulla alatpermainan yang merupakan produk tegnologi. Mobil mainan,termasuk Tamiya, crash gear dan mobil mainan dengan remotecontrol sangat disukai anak. Untuk itu guru pendidikan anakusia dini perlu memanfaatkan produk tegnologi tersebutkepada anak. Adapun contoh pemanfaatan produk tersebutmenurut Suyanto (2005), yaitu:

a) Kalkulator

Kalkulator mempunyai manfaat yang postif bagi anak,jika penggunaannya dilaksanakan dengan benar, seperti anak-anak diperkenalkan dengan bentuk kalkulator yang didalamnyaterdapat banyak angka. selain anak-anak kenal dengan alathitung ini, hal ini juga akan mengasah kecerdasan logikalmatematic mereka.

b) Komputer

Komputer juga merupakan alat yang menyenangkanbagi anak, dilihat dari sisi positifnya, komputer merupakanmultimedia yang sangat baik untuk belajar. Untuk belajarmenulis, dan membaca komputer sangat mudah untuk digunakan.Komputer menyediakan berbagai jenis huruf dan word artdengan ukuran dan warna apa saja yang dikehendaki. Kemudiankomputer juga mudah digunakan untuk menggambar. Berbagai

BAB V

MEDIA PRODUK TEGNOLOGIANAK USIA DINI

A. Media Produk Tegnologi PembelajaranAUD

1. Produk Tegnologi Pembelajaran AUD

Kemajuan media produk tegnologi perlu dikenalkankepada anak, sebab dengan pengenalan tersebutkelak anak akan dapat beradaptasi dengan berbagai

macam alat meedia tegnologi tersebut. Sehingga kelak akanmampu mengembangkan media tegnologi tersebut.

Pengenalan media tegnologi dapat dilakukan mulai darimedia yang sederhana sampai dengan yang canggih. Sepertisenter, kalkulator, setrika listrik, radio, televisi, dan komputer.Dimana tujuannya yaitu fungsi, bahaya dan juga penggunaannya.Kemudian tidak smua media tegnologi tersebut dapat dihadirkandi dalam kelas tetapi ada juga yang bisadieknalkan disekiatsekolah. Seperti sepeda motor, pesawat terbang, mobil dan

98

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

100 101MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

dan tayangan edukatif. Efek dari media tersebut sangat tergantungpada jenis isi tanyangannya. Oleh karena itu, guru dan orangtua harus selektif dan bijaksana memilih jenis program tayanganuntuk anak usia dini.

e) Vidio Game

Permainan dalam vidio game banyak membutuhkan koordinasitangan dan organ visual. Menurut Greenfield (dalam Suyanto,2005) bahwa vidio game yang berupa film action mengembangkankecepatan dan efesiensi keterampilan motorik.

Dengan demikian, para harus membekali para guruagar mampu menggunakan tegnologi canggih dalam mendidikanak. Salah satu ciri dari masyarakat modren ialah melektegnologi sejak dini. Untuk itu, anak-anak perlu dikenalkandengan produk tegnologi. Dengan begitu, televisi, vidio, radio,kalkuator, kulkas, kompor gas, kamera, dipenser, mobil, motordan komputer akan menjadi barang keseharian bagi anak.Untuk mengenalkan tegnologi kepada anak, sekolah perlubekerjasama dengan orang tua dan masyarakat disekitar sekolah.Pengenalan tegnologi diharapkan akan memberi wawasandan juga menarik minta anak mengembangkan cita-cita learningto be untuk menajdi ahli dalam bidang tertentu. Sesuai denganbakat dan mintanya kelak ada anak yang ahli pertanian, ahlikomputer, ahli otomotif, dan sebaginya. Di samping memilikisegi positif, produk tegnologi juga memiliki segi negatif bilatidak digunakan dengan benar. Banyak acra ditelevisi danCD, atau program DVD yang tidak baik untuk anak usia dini.Untuk itu, guru dan orang tua perlu memahami bagaimanacara menggunakan produk tegologi dengan benar, agar tidakmemberi efek negatif kepada anak.

bentuk (shapes) seperti segitiga, segi empat, segi lima, segienam, dan bangun ruang ada di dalam komputer, Sehinggahal ini akan membangkitkan gairah belajar anak.

Pada perkembangan berikutnya komputer telah dilengkapidengan CD ROM sehingga dapat digunakan untuk memutarCD. Berbagai program tayangan seperti dinousaurus, filmkartun, dan discovery yang ada di dalam CD dapat diputardengan CD ROM dalam komputer. Kini semangkin banyakjenis koleksi CD dan harganyapun relatif murah. Anak-anakpada umunya sangat menyukai program-program tersebut.Oleh karena itu guru/orang tua harus pandai-pandai dalammemilih CD dan menggunakannya untuk kegiatan pembelajaran.

Perkebangan selanjutnya ialah internet. Komputer yangdisambungkan dengan internet merupakan media belajaryang sangat menabjubkan anak. Anak-anak dapat belajarapa saja dengan gambar-gambar animasi yang ssangat menarikdari internet. Gempa bumi, tata surya, angin, hujan, banjir,hutan, gurun dan kutub dapat dilihat anak melalui internet.

c) Televisi

Televisi merupakan media yang paling banyak ditontonoleh anak. Televisi dapat memberikan pengaruh efek negatifdan positif, oleh karena itu, guru/orang tua hendaklah meng-arahkan tontonan anak kepada hal-hal yang bermanfaatbagi perkembangnnya.

d) Video dan VCD Player

VCD dapat memebrikan banyak manfaat sebagai mediayaitu dengan VCD kita dapat menikmati musik, film kartun,

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

102 103MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

3. Tegnologi dan Perkembangan Kosa KataAnak

Adapun tiga cara untuk membantu perkembangan kosakata anak dengan menggunakan 3 jenis tegnologi, yaitu;(Miller, 2001)

a. Komputer

CD/ROOM berisi cerita, seperti living books, dapat membantupenguasaan kosa kata oleh anak-anak, terutama jika ada opsionline untuk menemukan makna dari kata yang belum dikenalnya.Menggunakan komputer untuk mendengar dan melihat ceritadapat menjadi bagian dari tugas membaca anak, atau sebgaipilihan tugas. Mempelajari kata-kaa baru dapat lebih baik jikaguru selalu mengajak murid unutki menemukan kata baru.Misalnya, murid dapat mencatat kata baru dalam satu bukuuntuk menjadi referensi nanti.

Kemudian, analisis yang dilakukan terhadap produksoftware untuk pengembangan kosakata anak memberikanbeberapa pedoman sebagai berikut (Wood, 2001);

a) Menghubungkan kata baru dengan kata yang sudah diketahui.Kosakata baru disajikansedmikian ruupa shingga berkaitandengan kata yang sudah dikenal oleh murid; murid didoroonguntuk mememetakan makna kata baru itu dalam pengalamannya.

b) Promosikan pemprosesan aktif dan mendalam. Muriddimotivasi untuk mengkonstruksi makna, bukan hanyadiajari melalui memorisasi makna kata. Ini bisa denganmemperkenalkan sinonim untuk kata baru atau menunjukkanbagaimana kata baru itu berhubungan dengan kontekstertentu; membantu murid mengaplikasikan kata merkauntuk konteks tertentu dan menantang anak untuk meng-

gunakan kata baru itudengan cara yang baru untukamengilustrasikan pemahaman akan maknanya.

c) Mendorong kegaitan membaca. Membaca akan meningkatkanpenguasaan kata. Software harus mempromosikan perk-embangan kosa kata untuk memmotivasi murid agarmemeperluas pembelajaran mereka melalui membaca.

b. Audio books

Guru bisa bisa membuat pusatkegiatan mendengarkanuntuk membantu pengemabnagna kosakata. Pusat mendengarkanini harus memiliki Tape Recorder, headphone audio book,dan lieratur yang terkait. Audio book dapat diigunakan untukmelengakapi materi cetak, mendengarkan dramatisasi cerita,dan menarik minta murid. Audo book mungkin bermanfaatoleh murid yang tertarik dengan bidang tertentu (casberguedan Harris, 1996). Misalnya, murid yang bahasa utamanya Iggrisdapat menggunakan tape untuk meningkatkan perkembanganosakata, kemampuan membaca dan pelafalan kata (pronunciation). Membaca yang lemah dapat menggunakan tape untukmembantu diskusi dalam kelas meskipun mereka membacamateri yang tidak terlalu kompleks.

c. Televisi pendidikan

Televisi pendidikan dapat membantu anak untuk mempelajarialfabet, melihat orang menggunakan koakata dalamkonteksyang berbeda-beda dan mendengar cerita yang akan emmotivasianak untuk membaca cerita itu nanti (lasser, 1989). Salah satuacara pendidikan itu ialah reading rainbow. Dalam salah satustudi, ditemukan bahwa program ini meningkatkan kemampuan

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

104 105MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

kosa kata dan kemampuan baca anak (Wood dan Duke, 1997).Acara ini membantu anak untuk memperbanyak kosa katadengan memperkenalkan banyak kata yang meugkin belumdikenal perepisoodenya, mengaitkan kata denagn tema, men-ciptakan konteks yang kaya saat menggunakan kata, menerangkandengan jelas dan lagsung makna kata baru, dan menghubungkankata-kata aru dengan cara yang menyenangkan. Selama masakanak-kanak peroide menengah dan akhir (middle and latechildhood), terjadi perubahan cara anak berfikir tentang kata.Mereka menjadi tiidak terlalu terikat dengan perbuatan dandimensi perseptual yang berhubungan dengan akta, dan merekamenjedi mangguk analisitis dalam memahami kata.

Ketika diminta mengatakan kata pertama yang munculdibenak mereka saat merka mendengar satu kata, anak padatahap ini biasanya memberikan kata yang mengikuti katatersebut dalam kelaimat. Misalnya, ketika menjawab untukkata “Anjing” sianak mungkin menjawab “menggonggong”atau untuk kata makan mereka menjawab “sarapan”. Padausia sekitar 7 tahun anak mulai meresppon denga kata yangmerupakan sejenis dengan kata yang didengar. Misalnya, anakdapat merespons kata”anjing” dengan kata “kucing” atau “kuda”.“makan dan minum”. Ini adalah bukti bahwa anak mulai meng-golongkan kosa kata mereka bersadarkan suatu jenis katadari pembicaraan (Berko Gleason, 2002).

Ada satu hal yang harus diperhatikan dalam perkembangankosa kata ini. anak-anak yang masuk sekolah dasar denganpenguasaan kosakata yang sedikit akan mengalamai saatmulai belajar membaca (Berko Gleason, 2002). Anak-anakjuga akan membuat kemajuan dalam pengausaan tatabahasa.Peningkatan keahlian penalaran logis dana anlistis dikalangan

anak akan mebantu untuk memahami suatu konstruksi katauntuk perbandingan (lebih panjang, lebih pendek)..

Tabel. 4Periode Umur Perkembangan Perilaku Anak.

(Santrock, 2007)

Periode Umur Perkembangan Perilaku Anak

0 - 6 bulan - Sekedar bersuara - Membedan huruf hidup - Berceloteh pada akhir periode

6 - 12 bulan - Celoteh bertambah dengan mencakup suara dari bahasa ucap

- Isyarat diguuankan untuk mengkomunikasikan suatu obyek

12 - 18 bulan - Kata pertama diucapkan - Rata-rata memahami 50 kosakata lebih

18 - 24 bulan - Kosakata bertambah sampai 200 buah - Kombinasi dua kata

2 tahun - Kosakata bertambah cepat - Penggunaan bentuk jamak secara tepat - Penggunaan kata lampau (pastense) - Penggunaan beberapa preposisi atau awalan

3 - 4 tahun - Rata-rata panjag ucapan naik dari 3 sampai 4 morfen perkalimat

- Menggunakan pertanyaan “ya’ dan “tidak” dan pertanyaan”mengapa, dimana, siapa, dan kapan”

- Menggunakan beentuk negati dan perintah - Pemhaman prakmatis bertambah

5 - 6 tahun - Kosakat mencapair rata-rata 10.000.00 kata - Koordinasi kalimat sederhana

6 - 8 tahun - Kosakata terus bertambah cepat - Lebih ahli menggunakan aturan sintaksis - Keahlian bercakap-cakap meningkat

Page 54: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

106 107MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

bumi ini. Kelebihan manusia dibandingkan makhluk lainnyaadalah karena manusia mempunyai akal dan pikiran yangmerupakan satu kesatuan hasil kerja otak. Melalui akal pikirannyainilah manusia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannyauntuk dapat mempertahankan diri dan melanjutkan keturunannya,selanjutntya ciri yang paling dominan adalah manusia mampumengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui proseseksplorasi dan belajar dari lingkungannya.

Masa usia dini merupakan masa awal perkembangansetelah anak dilahirkan kedunia ini. Banyak pakar perkembanganmeyakini bahwa masa ini merupakan masa keemasan untukmelakukan stimulasi fungsi otak melalui berbagai aktivitasyang dapat menstimulasi organ penginderaan berupa kemampuanvisual, auditori, sensori, dan motorik.

Menurut Clarrk dalam Semiawan (2002:13) mengungkapkanbahwa ketika dilahirkan otak seorang anak manusia telahmembawa potensi yang terdapat di dalam 100-200 miliyarsel neuron yang tersimpan di otaknya. Setiap sel neuron tersebutsiap ditumbuh kembangkan untuk memproses beberapa triliuninformasi. Selama masa perkembanganya otak terus menagalamiperubahan-perubahan sesuai dengan stimulasi yang diterimamelalui seluruh panca idera, hal ini pulalah yang akan mem-pengaruhi tingkat kecerdasan, kepribadian dan kualitas hidupseorang anak. Selanjutnya Andree dalam Jalal (2005:34)mengungkapkan bahwa pada hakekatnya otaklah yang menentukankepribadian, otak yang menyimpan ingatan pengalaman.Atau denagn perkataan lain otak dan sistem saraf merupakansuatu perangkat yang memproduksi dan dan mengatur seluruhkegiatan tubuh.

BAB VI

PENGEMBANGANKECERDASAN JAMAK

(MULTIPLE IN- TELLIGENCES)MELALUI MEDIA/ALAT BERMAIN

Pada bab ini akan dibahas mengenai; 1) kecerdasanyang meliputi teori perkembangan otak, pengertiankecerdasan, jenis-jenis kecerdasan, dan faktor-faktor

yang mempengaruhi kecerdasan. 2) bagaimana perananorang tua/pendidik dalam melejitkan kecerdasan-kecerasantersebut agar berkembang dengan optimal melalui kegiatanbermain dengan menggunakan media pembelajaran.

A. Kecerdasan AUD1. Perkembangan Otak AUD

Anak manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makhlukciptaan Tuhan telah dikaruniakan sejumlah kemampuan yangmelebihi kemampuan ciptaan Tuhan lainnya yang ada di muka

106

Page 55: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

108 109MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

function) berupa respon adequate terhadap lingkungan dan situasiyang berubah-ubah. (Dennison dan dennison, 2004:1-2)

Berdasarkan hukum perkembangan otak, diketahui bahwaapabila otak diberi rangsangan melalui stimulus yang masukmelalui panca idera akan otak itu akan terus bekerja dan sebaliknyaapabila otak tidak dirangsang, maka akan dimusnahkan.Berkaitan dengan hal tersebut stimulasi otak pada anak usiadini mengacu pada proses kerja otak yaitu mengindera segalasesuatu stimulasi otak pada anak usia dini mnegacu padaproses kerja otak, yaitu mengindera segala sesuatu yang adadi lingkungan melalui seluruh alat-alat indera kemudianmelalui serabut-serabut otak menjadi gelombang listrik dandisimpan di dalam otak menjadi memory atau ingatan yangkemudian dapat dimunculkan kembali persis seperti aslinya.

Semiawan (2002:49) mengemukakan bahwa selamalima tahun pertama kehidupan seorang anak otak berkembangdengan pesat, terlebih lagi pada usia 2-5 tahun yang seringsekali diistilahkan dengan masa kritis pertama keberfungsianattak anak anak merupakan hasil interaksi antara pola cetakbiru (blue print) yang bersifat genetik dengan lingkungan.Sehubungan dengan potensi kecerdasan yang dibawa anaksejak lahir tidaklah akan berarti apa-apa apabila lingkungantidak memberikan stimulus. Bahkan di dalam perkembanganya,otak yang selalu diberi stimulus akan semangkin memperbanyakdan memperkuat jaringan sel neuronnya dan sebaliknyaapabila tidak mendapat stimulus maka pertumbuhan otakakan berhenti sama sekali.

Dengan demikin, otak merupakan organ yang sangatkompleks. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang telahdilakukan oleh para peneliti di Baylor College of Medicine

Berkat kemampuan otaknya manusia dapat menjalankanfungsi fisik dan psikososialnya dan dapat lebih meningkatkankemampuan tersebut melalui kegiatan belajar yang merupakaninteraksi dengan lingkungannya baik sengaja maupun tidaksengaja. Otak terbagi menjadi dua bagian, yaitu belahan otakkiri dan otak kanan. Masing-masing belahan otak mempunyaifungsi yang berbeda, belahan otak kiri mempunyai fungsiyang bersifat logis, analitis, bertahap dan linier berfikir konvergen,mengarah pada satu jawaban, ya/tidak/benar/salah danrasional. Sedangkan belahan otak kanan mempunyai fungsiintuitif holistic, gestalt, non linier, berfikir divergen, mengarahpada jawaban yang menyebar/toleran terahdap kedwiartiandan irrasional. (Semiawan, 2002:13)

Menurut Dennison dan Dennison (2004,1-2) bahwasetiap belahan otak terdiri dari lobus depan yang berfungsiuntuk berfikir, lobus samping berfungsi untuk mendengardan fungsi bahasa, lobus atas berfungsi untuk pusat rasa dangerak serta lobus belakang berfungsi untuk penglihatan.Selanjutnya dijelaskan bawa pusat-pusat otak akan terangsangmelalui indera yang mengalirkan aliran listrik kepusat-pusatotak emlalui serabut-serabut sarafnya. Dalam kehidupan, otakmerupakan oorgan yang memiliki fungsi vital, yaitu mengaturfungsi organ-organ tubuh lainnya (basic brain function) yaitusejumlah kemampuan yang telah dapat berfungsi tanpa prosespembelajaran, seperti kemampuan utnuk melaihat, bergerak,meraba, mendengar dan fungsi pengaturan organ lainnya.Selain itu, otak juga mempunyai fungsi lebih tinggi yangdisebut dengan fungsi luhur (high brain function) yang berfungsiuntuk berfikir, emosi, belajar dan mengerti tentang apa yangdilihat, didengar, dilakukan) serta fungsi sosial (social brain

Page 56: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

110 111MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

2) Keberfungsian dari ke dua belah otak tersebut tidak dapatdipisahkan antara satu dengan yang lainnya, sebabperkembangan pada otak kanan sangat mempengraruhiperkembangan belahan otak kiri, demikian juga sebaliknya.Jadi bila dikaitkan dengan alat/media pembelajaran makaperananan media harus dapat mengembangkan keduabelah otak dalam kaitannya dengan kecerdasan.

3) Pada masa perkembangan otak tersebut harus selalumendapatkan ransangan/stimulasi yang baik, guna meng-optimalkan perkembangan otak ketaraf selanjutnya. Artinyasebuah lingkungan yang subur atau penuh rangsanganakan mampu meningkatkan perkembangan otak.

2. Pengertian dan Jenis Kecerdasan AUD

Kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk: a) memperolehpengetahuan (yakni belajar dan memahami), b) mengaplikasikanpengetahuan (memecahkan masalah), dan c) melakukanpenalaran abstra. Kecerdasan adalah kekuatan akal seseorang,dan itu jelas-jelas sangat penting bagi kehidupan manusiakarena merupakan aspek dari keseluruhan kesejahteraanmanusia. (Boeree, 2008). Kemudian Gardner (dalam Megawangi,2005) juga mengemukakan bahwa kecerdasan ialah kemampuanuntuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupandan dapat menghasilkan barang atau jasa yang bergunadalam berbagai aspek kehidupan dan merupakan kemampuantertinggi yang dimiliki oleh manusia. Tingkat kecerdasan dapatmembantu seseorang dalam menghadapi berbagai permasalahanyang muncul dalam kehidupannya. Kecerdasan sudah dimilikisejak manusia lahir dan terus-menerus dapat dikembangkanhingga dewasa. Pengembangan kecerdasan akan lebih baik

menemukan bahwa anak yang tidak memiliki banyak kesempatanuntuk bermain atau jarang sekali tersentuh otaknya akanberkembang sekitar 20-30 persen lebih kecil dari pada anaknormal pada usia mereka. (Amstrong: 2003)

Lebih lanjut Amstrong (2003) menjelaskan mengenaijadwal pertumbuhan otak, sebagai berikut; a) tiga minggusetelah masa pembuahan: selsel otak mulai otak akan terbentuk,b) 10 sampai 18 minggu setelah pembuahan; jumlah sel otakakan terbentur namun sel-sel itu akan terus berkembang,c) 20 minggu setelah masa pembuahan yang akan berakhirsampai usia dua tahun; neuron akan mengalami peningkatandalam ukurannya; beberapa dendritas bercabang dan tumbuh,sedangkan yang lain akan dihancurkan, d) 20 minggu setelahpembuahan; proses menyelinasasi akan berawal dan berlanjutdengan langkah yang cepat sampai usia empat tahun, e) padasaat lahir: otak anak yang baru lahir adalah 25 persen dariberat otak orang dewasa, f) pada usia enam bulan: otak bayiadalah 50 persen dari berat otak orang dewasa, g) pada usiasatu tahun; otak anak berat 20 persen otak orang dewasa,dan h) pada usia tiga tahun: otak anak beratnya lebih dari90 persen otak orang dewasa.

Dari pendapat ahli di atas mengenai otak, maka disimpulkanbeberapa hal mengenai perkembangan otak sebagai berikut, yaitu:

1) Belahan otak dapat diberikan stimulasi sesuai denganfungsi dari masing-masing belahan otak tersebut. dimanapada belahan otak kiri berhubungan dengan kecerdasanlingguistik, logika, matematika, kinestetik, visual danspasial. Sedangkan pada belahan otak kanan berhubungandengan kecerdasan interpersonal, intrapersonal, musical,naturalis dan spritual.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

112 113MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Adapun 7 kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner(dalam Amstrong, 1994) yaitu sebagai berikut:

a. Lingguistic IntellegenceThe capacity to use words effectively, whether orally (e.g.as a storyteller, orator, or politician) or in writing (e.g. asa poet, playwright0, editor, or journalist). This is intellegenceincludes the ability to manipulate the syntax or structureof language, the phonology or sounds of language, the semanticsor meanings of language, and the pragmatic dimenssionsor practical uses of language. Some of theses uses includerhetoric (using language to convince others to take a specificcourse of action), menmonics (using language to rememberinformation), explanation, (usiang language to inform),and metalanguage (using language to talk about it self).

b. Logical Mathematical IntellegenceThe capacity to use numbers affectively (s.g. as a math-ematician, tax accountant, or statistician) and to reasonwell (e.g. as a scientist, computer programer, or logician).This intellegence includes sensitivity to logikal patterns andrelationships, statement and propositions (if-then, cause-effect), functions, and other related abstractions. The kindsof processes used in the sevice of logical-mathematical intellegenceinclude: categorizational, classification, inference, generalization,calculation, and hypothesis testing.

c. Spatial IntellegenceThe ability to perceive the visual-spatial world accurately(e.g. as a hunter, scout, or guide) and to perform trans-formations upon those perceptions (e.g. as an interior decorator,architect, artist, or inventor). This intellegence involves sensitivityto color, line, shape, form, space, and the relationships that

bila dilakukan sedini mungkin melalui pemberian stimulasipada kelima panca inderanya. Kemudian kecerdasan jugamempunyai manfaat bagi diri sendiri dan pergaulannya dimasyarakat. Melalui tingkat kecerdasan yang tinggi seseorangakan semangkin dihargai di masyarakat apalagi apabila iamampu berkiprah dalam menciptakan hal-hal baru yangbersifat fenomenal.

Selanjutnya Gardner mengungkapkan tentang kecerdasanmanusia ditemukan bahwa pada hakikatnya; 1) setiap manusiamemiliki delapan spektrum kecerdasan yang berbeda-bedadan menggunakannya dengan cara-cara yang sangat individual;2) setiap orang dapat mengembangkan kesemua kecerdasansampai mencapai suatu tingkat yang memadai; 3) setiapkecerdasan bekerjasama satu sama lain secara kompleks karenadalam tiap kecerdasan ada berbagai cara untuk menumbuhkansalah satu aspeknya.

Gardner (1999) mengungkapkan bahwa kecerdasanjamak (multiple intellegence) adalah sebuah penilaian yangmelihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakankecerdasannya untuk memecahkan masalah dalam menghasilkansesuatu. Adapun delapan kecerdasan menurut Gardner (2013)meliputi kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik tubuh,kecerdasan logis-matematis, kecerdasan linguistik, kecerdasanspasial, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.

Dengan demikian, pendekatan ini merupakan alat untukmelihat bagaimana pikiran manusia mengoperasikan dunia,baik itu benda-benda yang kongkret maupun hal-hal yangabstrak, bagi Gardner tidak ada anak yang bodoh atau pintar,yang ada anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapajenis kecerdasan.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

114 115MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

accurate picture of oneself (one’s strengths and limitations);awareness of inner moods, intentions, motivations, temperaments,and desires; and the capacity for self-discipline, self-under-standing, and self-esteem.

3. Faktor-Faktor yang MempengaruhiKecerdasan AUD

Amstrong (1994) mengemukakan bahwa terdapat 3faktor yang mempengaruhi kecerdasan individu yaitu biologis,sejarah hidup pribadi, serta latar belakang budaya dan sejarah,sebagai berikut:

a. Faktor Biologis

Faktor biologis termasuk di dalamnya faktor keturunanatau genetis, luka atau cedera otak sebelum, selama dansesudah kelahiran. Gardner (dalam Musfiroh, 2008) menyatakansemua indeks dalam riset otak menyatakan bagian depanotak memainkan peran yang menonjol dalam pengetahuanantarpribadi, kerusakan otak bagian depan akan berpengaruhpada kecerdasan seseorang, terutama kaitannya denganorang lain.

b. Sejarah Hidup Pribadi

Amstrong (1994) mengemukakan bahwa sejarah hiduppribadi termasuk di dalamnya pengalaman dengan orangtua, guru, teman sebaya, kawan-kawan dan orang lain, baikyang membangun maupun yang menghambat pengembangankecerdasan. Dengan demikian pengalaman masa kecil dalambermain, bergaul dengan teman sebaya akan memberi kesanmendalam bagi dasar perkembangan di masa mendatang.

exist between these elements. It includes the capacity tovisualize, to graphically represent visual or spatial ideas,and to orient oneself appropriately in a spatial matrix.

d. Bodily kinesthetic intellegenceEexpertise in using one’s whole body to express ideas andfeelings (e.g. as an actor, a mime, an athlete, or a dancer) andfacility in using one’s hands to produce or transfom things(e.g. as a craftsperson, sculptor, mechanic, or sugeon). Thisintellegence includes specific physical skills such as coor-dination, balance, dexterity, strength, flexibility, and speed,as well as proprioceptive, tactile, and haptic capacities.

e. Musical IntellegenceThe capacity to perceipe (e.g. as a music aficionado), dis-criminate (e.g. as a music critic), transform (e.g. as a composer),and express (e.g. as a performer) musical forms. This intellegenceincludes sensitivity to the rhythm, pitch or melody, and timbreor tone color of a musical piece. One can have a figural or“top down” understanding of music (global, intuitive), a formalor”bottom-up”understanding (analytic, technical), or both.

f. Interpersonal IntellegenceThe ability to perceive and make distinctions in the moods,intentions, motivations, and feeling of other people. Thiscan include sensitivity to facial expressions, voice, and gestures;the capacity for discriminating among many different kindsof interpersonal cues; and the ability to respond effectivelyto those cues in some pragmatic way (e.g. to influence agroup of people to follow a certain line of action).

g. Intrapersonal IntellegenceSelf-knowledge and the ability to actadaptively on the basisof that knowledge. This intellegences includes having an

Page 59: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

116 117MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

stimulasi lingkungan dan pendidikan yang tepat pada usiadini, akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang percayadiri, berani tampil, mampu bekerjasama, menghargai pendapatorang lain, saling menolong, dan bertanggung jawab atassegala perbuatan yang dilakukan. Oleh karena itu stimulanmelalui alat bermain yang diberikan kepada anak dalampembelajaran, harus tepat sesuai dengan karakteristik anakpada setiap tingkat usia dan jalur kecerdasan.

B. Meningkatkan Kecerdasan JamakAUD Melalui Media BermainBagaimanakah cara melejitkan kecerdasan jamak (multiple

intelegences) pada anak usia dini melalui media?, pertanyaanini merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk diketahuioleh para pendidik/orang tua khususnya, agar membantumereka dalam mestimulasi kecerdasan-kecerdasan tersebut.

Pada pokok bahasan sebelumnya telah dijelaskan secaramendetail mengenai apa itu kecerdasan serta jenis-jenisnyayang meliputi lingguistic intelligence, logical mathematicalintelligence, spatiasl intelligence, bodily kinesthetic intelligence,musical intelligence, interpersonal intelligence dan intrapersonalintelligence, tetapi pada bahasan ini akan ditambah dua kecerdasanlagi yaitu naturalis intelligence dan spritual intelligence. Makauraian selanjutnya akan dijelaskan tentang peranan mediadalam melejitkan setiap aspek-aspek kecerdasan tersebut,sebagai berikut:

a. Kecerdasan Lingguistik

Sujiono dan sujiono (2004:285-288) mengungkapkanbahwa adapun materi program dalam kurikulum yang dapat

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aktivitas bermainbagi anak prasekolah menurut Soetjiningsih (1995) adalahekstra energi, waktu, alat permainan, ruangan untuk bermain,pengetahuan cara bermain, dan teman bermain. Anak harusmerasa yakin bahwa ia mempunyai teman bermain kalauia memerlukan, apakah itu saudaranya, orang tuanya atautemannya. Karena kalau anak bermain sendiri, maka ia akankehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Sebaliknyakalau terlalu banyak bermain dengan anak lain, maka dapatmengakibatkan anak tidak dapat mempunyai kesempatanyang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukankebutuhan sendiri. Bila kegiatan bermain dilakukan bersamaorang tuanya, maka hubungan orang tua dengan anak menjadiakrab, dan ibu/ayah akan segera mengetahui setiap kelainanyang terjadi pada anak mereka secara dini.

c. Latar belakang budaya dan sejarah

Amstrong (1994) mengemukakan yang termasuk latarbelakang budaya dan sejarah yaitu waktu dan tempat dimana seseorang lahir dan dibesarkan serta sifat dan kondisiperkembangan budaya atau sejarah.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh Safaria dan Amstrong,maka disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhikecerdasan interpersonal dan intrapersonal ialah faktor genetik/biologis dan faktor lingkungan yang meliputi lingkunganrumah, sekolah dan tempat tinggal.

Dengan demikian, perkembangan kecerdasan anak menurutErickson (dalam Bronson, 1999) mengemukakan bahwa untukmemaksimalkan kepandaian anak, stimulasi harus diberikansejak usia tiga tahun pertama kehidupannya, anak yang mendapat

Page 60: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

118 119MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

dokter. Bermain peran ini dapat membantu anak mencobaberbagai peran sosial yang diamatinya.

g) Memperdengarkan dan memperkenalkan lagu-lagu anak-anak.ajaklah anak ikut bernyanyi denganpenyanyi yangmendendangkan lagu dari kaset yang diputar. Kegiatanini sangat mengembirakan anak,m selain mempertajampendengaran anak, memperdengarkan lagu juga menuntutanak untuk menyimak setiap lirik yang dinyanyikan,yang kemudian anak menirukan lagu tersebut dan jugamenambah kosa kata dan pemahamn arti kata bagi anak.

b. Kecerdasan logika matematika

Cample, Cample dan Dickinson (2002: 44-58) mengemukakanbahwa tujuan dan program kurikulum yang dapat mengem-bangkan kecerdasan logika matematika antara lain; bilangan,beberapa pola, perhitungan, pengukuran, geometri, statistik,peluang, pemecahan masalah, logika, game strategi, dan ataupetunjuk grafik.

Kemudian sujiono dan sujiono (2002: 288-290) menge-mukakan bahwa adapun cara mengembangkan kecerdasanlogika matematika yaitu:

a) Menyelesaikan puzzle, permainan ular tangga, dominodan lain-lain. Permainan ini akan membatu anak di dalammengasah kemampuan memecahkan berbagai masalahmenggunakan logika

b) Mengenal bentuk geometri, dapat dimulai dengan kegiatansederhana sejak anak masih bayi, misalnya dengan meng-gantung berbagai bentuk geometri berbagai warna.

c) Mengenalkan bilangan melalui sajak berirama dan lagu.

mengembangkan kecerdasan lingguistik antara lain yaituabzad, bunyi, ejaan, mambaca, menulis, menyimak, berbicara/berdiskusi, dan menyampaikan laporan seacra lsian, bermaingame atau mengisi teka-teki silang.

Maka adapun cara untuk mengembangkan kecerdasanlingguistik pada anak usia dini, yaitu:

a) Mengajak anak berbicara sejak bayi, anak memiliki pendengaranyang cukup baik sehingga baik sekali berkomunikasi danmenstimulais anak dengan mengajaknya berbicara.

b) Membacakan cerita atau mendongeng dapat dilakukankapan saja bahkan sejak bayi.

c) Bermain dengan mengenalkan huruf-huruf abzad dapatdilakukan sejak kecil, seperti bermain huruf huruf sandpaper(amplas), anak belajar mengenali huruf-huruf dengancara melihat dan menyentuhnya, di samping mendengarkanhuruf-huruf yang diucapkan oleh orang tua atau guru. Seiringdengan pemahaman anak akan huruf dan penggunaannyayaitu dengan bermian kartu bergambar berikut kosa katanya.

d) Merangkai cerita, sebelum dapat membaca tulisan, anak-anak umumnya gemar membaca gambar. Berikanlahanak potongan gambar dan biarkan anak mengungkapkanapa yang ia pikirkan tentang gambar itu.

e) Berdiskusi, berbagai hal disekitar dapat didiskusikan dengananak-anak. Bertanya tentang yang ada di lingkungan sekitar,misalnya mungkin anak mempunyai pendadi rumah. Apapunpendapatnya harus menghargai isi dari pembicaraannya.

f) Bermain peran, ajaklah anak melakukan suatau adeganseperti yang pernah dialami. Misalnya berkunjung ke

Page 61: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

120 121MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

tentu langsung terlihat isi pikirannya. Selain itu, kegiatanini juga menuntut koordinasi tangan-mata anak.

b) Menggambar dan melukis, kegiatan menggambar danmelukisa dapat dilakukan dimana saja, kapan saja denganbiaya yang relatif murah. Sediakan alat-alat yang dieprlukanseperti kertas, pensil warna, dan rayon. Biarkan anakmenggambar atau melukis apa yang ia inginkan sesuaidengan imajinasi dan kreatifitasnya, karena menggambardan melukis merupakan ajang bagi anak untuk meng-ekspresikan diri.

c) Kegiatan membuat prakarya atau kerajinan tangan menuntutkemampuan anak memanipulasi bahan. Kreativitas danimajinasi anakpun terlatih karenanya. Selain itu kerajinantangan dapat membangun kepercayaan diri anak.

d) Mengunjungi berbagai tempat.

e) Anak dapat memperkaya pengalaman visualanak denganmengajaknya ke museum, kebun binatnag, menempuhjalan alam lainnya dan memberinya buku ilustrasi.

f) Melakukan permainan konstruktif dan kreatif, sejumlahpermainan seperti membangun konstruksi dengan meng-gunakan balok, mazes, puzzle, permainan rumah-rumahanataupun peralatan vidio, film, peta atau gambar dan slide.

g) Mengatur dan merancang, kejelian anak untuk mengaturdan merancang, juga dapat diasah dengan mengajaknyadalam kegiatan mengatur ruang di rumah, seperti ikutmenata kamar tidurnya. Kegiatan seperti ini juga baikuntuk meningkatkan kepercayaan diri anak, bahwa iamampu memutuskan sesuatu.

d) Eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan,dengan obrolan ringan misalnya mengaitkan pola hubungansebab akibat atau perbandingan, bermain tebak-tebakanangka dan sebagainya.

e) Pengenalan pola, permainan menyusun pola tertentudengan menggunakankancing warna-warni, pengamatanatas kejadian sehari-hari, sehingga anak dapat mencernadan memahaminya sebagai hubungan sebab akibat.

f) Memperkaya pengalaman beruinteraksi dengan konsepmatemtaika, dapat denagn cara mengikut sertakan anakbelanja, membantu mengecek barang yang sudah masukdalam kreta belanjaan, mencermati berat ukuran berangyang kita beli, memilih dan mengelompokkan sayur mayurmaupun buah yang akan dimasak.

c. Kecerdasan Visual Spasial

Cample, Cample dan Dickinson (2002: 112-136) meng-ungkapkan bahwa tujuan materi program dalam kurikulumyang dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial yaituvidio, gambar atau model dan atau diagram.

Kemudian sujiono dan sujiono (2002: 292-295)mengungkapkan bahwwa cara mengembangkan kecerdasanvisual spasial pada anak yaitu:

a) Mencoret-coret, untuk mampu menggambar, anakmemulainya dengan tahapan mencoret terlebih dahulu.Mencoret yang biasanya dimulai sejak anak berusia sekitar18 bulanini, merupakan sarana untuk mengekspresikandiri. Meski apa yang digambarnya atau coretannya belum

Page 62: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

122 123MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

d. Kecerdasan Kinstetik

Cample, Cample dan Dickinson (2002: 77-96) mengungkapkanbahwa tujuan materi program kurikulum yang dapatmengembangkan kecerdasan fisik antara lain yaitu berbagaiaktivitas fisik, berbagai jenis olah raga, medeling, dansa, menari,body langguages.

Kemudian sujiono dan sujiono (2002: 290-292) meng-ungkapkan bahwa adapun cara menstimulasi kecerdasanfisik pada anak antara lai:

a) Menari, anak-anak pada dasarnya menyukai musik dantari. Untuk mengasah kecerdasan fisik ini kita dapatmengajaknya utnuk menari bersama. karena menarimenuntut keseimbangan, keselarsan gerak tubuh, kekuatandan kelenturan otot.

b) Bermain peran/drama, melalui kegiatan bermaian peran,kecerdasan gerakan tubuh anak juga dapat terangsang.Kegiatan ini menuntut bagaimana anak menngunakantubuhnya menyesuaikan dengan perannya, bagaimanaia harus ber’ekspresi, termasuk juga gerakan tangan.Kemampuan bersosialisasipun berkembang, karena iadituntut dapat bekerjasama dengan orang lain.

c) Latihan keterampilan fisik, berbagai latihan fisik dapatmembantu meningkatkan keterampilan motorik anak,tentunya latihan tersebut disesuaikan dengan usia anak.Misalnya, aktivitas berjalan di atas papan. Aktivitas ini dapatdilakukan saat anak berusia 3-4 tahun. Selain melatih kekuatanotot, aktivitas ini juga membuat belajar keseimbangan.

d) Berbagai olah raga, berbagai kegiatan olah raga dapatmeningkatkan kesehatan dan juga pertumbuhan. Olah

raga harus dilakukan sesuai dengan perkembangan motorikanak, seperti berenang, sepak bola mini, main tenis, bulutangkis ataupun senam. Seluruh cabnag olah raga padadasarnya merangsang kecerdasan gerakan tubuh, mengingatsemuanya hampair menggunakan anggota tubuh.

e. Kecerdasan Musikal

Cample, Cample dan Dickinson (2002:151-164) meng-ungkapkan bahwa tujuan materi program dalam kurikulumyang dapat mengembangkan kecerdasan musikal yaitumendeengarkaan musik, melodi, instrumentalia, dan menyanyibersama atau sendiri.

Kemudian Sujiono dan Sujiono (2002: 288-300) mengungkapkanbahwa cara mengembangkan kecerdasan musikal pada anakdengan cara, yaitu:

a) Beri kesempatan kepada anak didik untuk melaihat kemampuanyang ada pada diri mereka, buat mereka lebih percayadiri. Misalnya langkah pertama beri pertanyaman’siapayang suka musik?”dan selanjutnya”siapa yang suka memainkanalat musik?”

b) Buatlah kegiatan-kegiatan khusus yang dapat dimasukkandan dikembangkan dalam kecerdasan musikal, misal:”careerday”dimana anak diajak kestasiun radio untuk memutarkanlagu-lagu, biografi dan musisi terkenal, paduan suaradan lain-lain.

c) Pengalaman empiris yang praktis, buatlah penghargaanterhadap karya-karya yang dihasilkan anak, sepeertibuat rak pameran seni atau buatpentas seni.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

124 125MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

f. Kecerdasan Interpersonal

Cample, Cample dan Dickinson (2002: 183-196) meng-ungkapkan bahwa tujuan materi program kurikulum yangdapat mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anakantara lain yaitu belajar kelompok, mengerjakan suatu proyek,resolusi konflik, mencapai konsensus, tanggungjawab padadiri sendiri, berteman dalam kehidupan sosial dan atau pengenalanjiwa orang lain.

Kemudian sujiono dan sujiono (2002: 297-298) meng-ungkapkan bahwa adapun cara menstimulasi kecerdasaninterpersonal pada anak antara lain:

a) Mengembangkan dukungan kelompok.

b) Menetapkan aturan tingkahlaku

c) Memberi kesempatan bertanggungjawab di rumah

d) Bersama-sama menyelesaikan konflik

e) Melakukan kegiatan sosial di lingkungan

f) Menghargai perbedaan pendapat antara si kecil denganteman sebaya

g) Menumbuhkan sikap ramah dan memahami keragamanbudaya lingkungan sosial

h) Melatih kesabaran menunggu giliran berbicara danmendengarkan pembicaraan orang lain terlebih dahulu.

g. Kecerdasan Intrapersonal

Cample, Cample dan Dickinson (2002: 204-229) meng-ungkapkan bahwa tujuan materi program kurikulum yangdapat mengembangkan kecerdasan intrapersonal antara lainyaiturefleks, perasaan self analysis, keyakinan diri, mengagumidiri sendiri, organisasi waktu, perencanaan untuk masa depan.

Kemudian sujiono dan sujiono (2002: 295-297) mengungkapkanbahwa adapun cara menstimulasi kecerdasan intrapersonalpada anak antara lain:

a) Menciptakan citra diri positif

b) Pendidik dapat memberikan self image-citra diri yangbaik pada anak, yaitu dengan menampilkan sikap yanghangat namun tegas sehingga anak tetap dapat memilikisikap hormat. Selain itu juga guru yang juga menghormatidan peduli terhadap anak didiknya, akan akan mendapatibahwa ia lebih mudah menawarkan perhatian, penghargaandan penerimaan pada muridnya

c) Ciptakan situasi dan kondisi yang kondusif suasana dirumah dan sekolah yang mendukung pengembangankemampuan intrapersonal dan penghargaan diri anak.

d) Menuangkan isi hati dalam jurnal pribadi, setiap anak tentumemiliki suasana hati yang dialaminya pada suatu saat tertentu.Agar anak terbiasa dan mampu mencurahkan isi hatinya,beri kegiatan semisal mengisi buku harian. Anak dapat menuangkanisi hatinya dalam bentuk tulisan ataupun gambar.

e) Bercakap-cakap memperbincangakan kelemahan, kelebihandan minat anak didik. Pendidik dapat menanyakan padaanak dengana suasana santai, hal-hal apa saja yang iarasakan sebagai kelebihannya dan dapat ia banggakan,serta kegiatan apa yang saat ini tengah ia minati. Bantuanak untuk menemukan kekurangan dirinya semisal sikap-sikap negatif yang harus ia perbaiki.

f) Membayangkan diri dimasa datang, lakukan perbincangandengan anak semisal anak ingin seperti apa bila besarnanti, dan apa yang akan dilakukann bila dewasa nanti.

Page 64: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

126 127MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

g) Mengajak berimajinasi jadi satu tokoh sebuah cerita,berandai-andai menjadi tokoh cerita yang tengah anakgemari, dapat pula orang tua dan anak lakukan. Biarkananak berepran menjadi salah satu tokoh cerita yangtengah digemari.

h. Kecerdasan naturalis

Campbell, Campbell dan Dickinson (2002) menjelaskanbahwa tujuan materi program dalam kurikulum yang dapatmengembangkan kecerdasan naturalis anatara lain yaitusains permulaan, ilmu botani, gejala-gejala alam, atau hubunganantara benda-benda hidup dan tak hidup yang ada di alamsekitar.

Sujiono dan Sujiono (2002: 300-301) mengemukakanbahda adapun cara dalam mengembangkan kecerdasan naturalispada anak, yaitu:

a) Beri kesempatan pada anak didik untuk mengetahuikemampuan yang ada pada dirinya

b) Ceritakan kondisi akhir sebagai keteladanan dan inspirasibagi mereka, misalnya ahli-ahli binatang, para penelitialam.

c) Buatlah kegiatan-kegaitan khusus yang dapat dimasukkanke dalam kecerdasan naturalis misalnya”career day”dimanapara dokteer hewan dan ahli binatang menceritakan tentangkecerdasan naturalisnya

d) Karyawisata ke kebun binatan, pengalaman empiris praktis,misalnya mengamati alam dan makhluk hidup, buat rakpameran simulasi ekosistem, dan papan permainan.

i. Kecerdasan Spritual

Sujiono dan Sujiono (2002:122) mengemukakan bahwamateri program yang dapat dikembangkan mengajarkan doaatau puji-pujian kepada sang pencipta, membiasakan diriuntuk bersikap sesuai ajaran agama seperti memberi salam,belajar mengikuti tatacara beribadah sesuai dengan agamayang dianut, mengembangkan sikap toleransi terhadap sesama.

Cara mengembangkan kecerdasan spritual pada anakusia dini, antara lain melalui tauladan dalam bentuk nyatayang diwujudkan perilaku baik lisan, tulisan maupun perbuatan,meallaui cerita atau dongeng untuk menggambarkan perilakubaik-buruk, mengamati berbagi bukti-bukti kebesaran sangpencipta seperti beragam binatang dan aneka tumbuhan sertakekayaan alam lainnya, megenalkan dan mencontohkan kegiatankeagamaan secara nyata, membangun sikap toleransi kepadasesama sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Kemudian Amstrong (2003) juga menjelaskan mengenaidelapan cara belajar untuk mengembangkan setiap kecerdasansampai tingkat potensi yang cukup tinggi, sebagai berikut:

Tabel. 5Delapan Cara Belajar

Anak yang Memiliki

Kecenderungan Cara Berfikir Kegemaran Kebutuhan

Linguistik Melalui kata-kata

Membaca, menulis, berceriita, bermian permainan kata

Buku, alat rekam, alat tulis, kertas, buku harian, dialoq, diskusi, debat, cerita.

Page 65: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

128 129MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Lebih lanjut Amstrong (2003) juga menjelaskan mengenaidelapan cara mengajar untuk mengembangkan setiap kecerdasansampai tingkat potensi yang cukup tinggi, sebagai berikut:

Tabel. 6Cara Mengajar untuk Mengembangkan Setiap

Kecerdasan Sampai Tingkat Potensi yang Cukup Tinggi

Matematis-logis Melalui penalaran

Bereksperimen, tanyajawab, memecahkan masalah teka teki logis, berhitung.

Bahan-bahan untuk bereksperimen, materi sains, kegiatan manipulatif, kunjungan ke planetarium dan museum pengetahuan.

Spasial Melalui kesan dan gambar

Mendesain, menggambar, membayangkan, mencoret-coret

Seni, lego, vidio, game imajinasi, labirin, teka-teki, buku yang berisi banyak ilustrasi, kunjungan ke museum seni.

Kinestetis-jasmani

Melalui sensasi somatis

Menari, berlari, melompat, membuat bangunan, meraba, menggerakkan isyarat tangan.

Bermain drama, bergerak, benda rakitan, olah raga atau permainan fisik, pengalaman yang berhubungan dengan indera peraba (tactile experiences), belajar dengan cara yang terlibat langsung (hands-on learning)

Musikal Melalui irama dan melodi

Bernyanyi, bersiul, bersenandung, mengetuk-ngetuk tangan dan kaki, mendengarkan.

Waktu bernyanyi bersama, kunjungan ke konser musik, musik di sekolah dan di rumah

Interpersonal Dengan cara melemparkan gagasan pada orang lain

Memimpin, mengorganisasi, menghubungkan, menebarkan pengaruh, menjadi mediator, berpesta

Teman-teman, permainan kelompok, pertemuan sosial, perlombaan atau peristiwa sosial, perkumpulan, penasihat atau magang

Intrapersonal Berhubungan dengan kebutuhan, perasaan, cita-citanya

Menyusun tujuan, bermiditasi, melamun, merencanakan, merenung

Tempat rahasia, waktu menyendiri, proyek yang direncanakan sendiri, pilihan

Naturalis Melalui alam dan pemandangan alam

Bermain dengan binatang peliharaan, berkebun, meneliti alam, memelihara binatang, peduli pada lingkungan.

Akses ke alam, kesempatan untuk berinteraksi dengan binatang, peralatan untuk meneliti alam (misalnya kaca pembesar, teropong)

Kecerdasan Kegiatan Mengajar

(contoh) Bahan/Alat

Mengajar (contoh) Strategi

Pengajaran

Lingusitik Uraian diskuei, permainaan kata, berita, deklamasi, menulis jurnal

Buku, tape rcorder, mesin ketik, beberapa set stempel, buku kaset

Membacanya, menuliskannya, membicarakannya, dan mendengarkannya

Matematis logis

Pengasah otak, pemecahan masalah, eksperimen ilmiah, mencongkak, permainan angka, berfikir kritis

Kalkulator, manipulasi matematika, perlengkapan sains, permainan matematika

Menghitungnya, berfikir kritis tentangnya, me-masukkannya ke dalam kerangka logis, bereksperimen dengannya

Page 66: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

130 131MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dari penjelasan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwakegiatan bermain melalui penggunaan media/alat bermainsangat dapat membantu anak dalam mengembangkan kecerdasanyang terdapat dalam dirinya. Sebagaimana yang dikemukakanoleh para ahli psikologi bahwa permainan dapat menciptakansuatu pembelajaran dengan suasana santai dan menyenangkan,sehingga anak-anak dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.(Dirjenmandikdasmen, 2010).

Agar tercapainya tujuan pendidikan, maka orang tuadan para guru pendidik anak usia dini juga hendaknya mengetahuikecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak, Sehingga dapatmengamati dan menstimulasi anak agar tidak salah mengasahnya.Jenis kecerdasan bukan hanya satu tetapi terdiri dari beberapakecerdasan yang dikenal dengan kecerdasan jamak (multipleintelegences) pada anak usia dini. Sejalan dengan pendapatyang dikemukakan oleh Sabri (1996) bahwa tujuan pentingdalam mengetahui berbagai aspek yang terdapat di dalamkecerdasan jamak adalah diharapkan para pendidik dapatmelakukan anak sesuai dengan cara-cara dan gaya belajarnyamasing-masing. Lebih lanjut Samples (1999) mengemukakanbahwa pemahaman terhadap kecerdasan individual masing-masing anak dan gaya belajar anak mereka akan membantupara pendidik dalam menghadapi anak terutama dalammengajari anak-anak dengan cara yang paling sesuai dengannyaatau dengan cara yang paling mudah untuk mereka dapatmengusai suatu pelajaran atau pekerjaan, menangkap informasiatau konsep atau berbagai keterampilan secara lebih cepat.

Spasial Presentase visual, kegiatan seni, game imajinasi, pemetaan pikiran, metamofora, visualisasi

Grafik, peta, video, rangkaian konstruksi LEGO, bahan-bahan seni, ilusi optik, kamera, perpustakaan gambar-gambar

Melihatnya, meng-gambarnya, mem-visualisasikannya, mewarnainya, memetakannya

Kinestetik-jasmani

Handson learning, drama, olah raga yang mengandung materi pelajaran, kegiatan taktil (berkaitan dengan indera perasa), latihan relaksasi)

Peralatan bangunan, tanah liat, peralatan olah raga, bahan belajar yang dapat diutak atik dan taktil

Membangunnya, melakukannya, menyentuhnya, merasa ingin, “membongkar pasang” terhadapnya, menarikannya

Musikal Pelajaran yang berirama, menari rap, menggunakan lagu yang mengandung materi pelajaran

Taep recorder, koleksi kaset, alat-alat musik

Menyanyikannya, menariknya dengan ketukan, mendengarkannya

Interpersonal Belajar kelompok, mengajari teman sekelas, ikut kegiatan masyarakat, pertemuan sosial, stimulasi

Board game, berbekalan pesta, peralatan persiapan pentas

Mengajarkannya, beekeerjasama dengannya,

Intrapersonal Pengajaran per-seorangan, belajar yang mendiri, kebebasan memilih bidang pelajaran, pembentukan sikap, pembentukan sikap penghargaan diri

Materi-materi yang berkenaan dengan diri, jurnal, bahan untuk menyelenggarakan proyek

Menghubungkannya dengan kehidupan pribadi anda, membuat pilihan sesuai dengan prosesnya, merefleksikannya.

Naturalis Studi alam, kesadaran ekologis, kepeduliaan pada binatang

Tanaman, binatang, peralatan naturalis (misalnya teropong), alat-alat berkebun

Menghubungkannya dengan makhluk hidup dan fenomena alam

Page 67: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

132 133MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

dalam mendengar, berbicara, persiapan menulis dan membaca.Adapun Perlengkapan media yang dibutuhkan untuk membantumengoptimalkan kemampuan berbahasa ini, yaitu:

1) Poster alfabet

2) Buku dan kaset bercerita

3) Kartu bergambar untuk bercerita dengan anak-anak

4) Lotto

5) Objek dan gambar yang dilengkapi dengan kata, sajakatau inisial bunyi

6) Gambar domino

7) Permainan menebak gerakan (pantonim) atau gambarmelalui permainan jari, syair dan bercerita

8) Pertunjukkan wayang golek

9) Puzzle huruf

10) Rekaman suara, seperti suara binatang, suara benada-benda yang dikenal

11) Tanda atau label

2. Area Matematika

Area matematika adalah wilayah permainan yang mengem-bangkan kemampuan logika dan kognitif anak. Aktivitasdi area matematika ini dapat berbentuk pengenalan konsepangka, bentuk (geometri), ukuran, ruang, posisi, dan arahdan logika sederhana. Beberapa perlengkapan media yangdapat disediakan untuk memfasilitasi pengembangan kemampuanmatematika anak meliputi:

1) Sempoa

2) Manik-manik

BAB VII

SETTING AREAPEMBELAJARAN PADA AUD

Area kegiatan atau disebut juga dengan istilah sudutdalam pembelajaran, bukanlahide baru karena sejakdulupun area-area kegiatan ini telah dilakukan

hanya saja peristilahannya yang berbeda. Area pembelajaranmerupakan serangkaian tempat yang memberikan kesempatanpada anak, untuk memilih sendiri aktivitas yang diminatinya.(Dockett and Fleer, 1999).

A. Area Pembelajaran AUDAdapun beberapa area yang lazim dipakai pada Taman

Kanak-kanak beserta kelengkapan medianya akan dijelaskandi bawah ini, sebagai berikut: (Mariyana:2005).

1. Area Bahasa

Ialah tempat aktivitas anak untuk melatih kemampuanberbahasa. Di area ini anak dapat mengembangkan kemampuannya

132

Page 68: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

134 135MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

4. Area Bermain Drama

Karakteristik area permainan drama ialah mirip dengansudut rumag tangga. Arena perabitannya cukup besar danbanyak seperti tungku, tempat mainan, kursi, dan meja mini,maka area permainan memerlukkan ruangan yang cukupluas. Jika tempat berpakaian dimasukkan, maka diperlukanruangantambahan. Penggunaan karpet tidak diperlukan dalamarea ini.

Aturan yang ditekankan diantaranya adalah anak-anaktidak diperbolehkan mempergunakan air ketika mereka bermainmasak-masakan di dapur mini. Untuk kegiatan yang bervariasipara guru dapat menambhkan bahan-bahan lain sepertikotak, botol, kaleng, tali, roda, dan pekaks keras di area ini.

Guru dapat mendorong anak untuk mengekspresiksanpengalaman apapun yang mereka inginkan. Dalam bermaindrama, anak memainkan peran sebagai anggota keluarga,melakukan pekerjaan masyarakat, melakukan kembali aktivitassekolah dan menceritakannya kembali. Selain itu anak jugabelajar sosial yang menyenangkan seperti tata krama di meja.Dan sopan santun ketika berbicara melalui televon.

Adapun beberapa media yang lengkapi pada area drama,meliputi:

1) kamera (mainan atau kamera”polorait”dengan film asli).

2) kostum diantaranya kostum binatang, sayap bidadari,topi, kaca mata.

3) perlengkapan yang digunakan dalam pekerjaan masyarakat(seperti tas dokter dan stetoskop mainan) dan kostumuntuk cerita selanjutnya.

3) Berbagai contoh bentuk-bentuk geomettri

4) Kayu panjang, pendek, timbangan, benjana air dalamberbagai bentuk untuk mengembangkan konsep ukuran

5) Kalender, termoeter, jam dan skala

6) Lotto

7) Gelas ukur

8) Kartu bilangan, domino serta puzzle.

3. Area Balok

Dalam permainan balok, terdapat kecenderungan kearahagresif dan tindakan menyendiri. Karena itu area balokharus mengakomodasi anak yang ingin bekerja sendiri,mengakomodasi anak yang ingin bermain dengan anaklain, atau mengakomodasi anak yang ingin main secaraberkelompok yang terdiri dari empat atau lima anak.

Adapun media yang terdapat di area balok, meliputi:

1) Asesoris untuk bangunan balok seperti bintang danorang (kkayu, karet, plastik).

2) Roda yag didorong di lantai, stir dan balok tambahan.

3) Kreta dorong.

4) Balok besar.

5) Papan yang disambungkan.

6) Lego, lasi, atau balok yang disambungkan satusama lainnya(banyak macam yanga akan di dapatkan dari kayu danpalstik.

7) Ballok berlubang.

8) Papan, box, rumah kayu, tong dll.

9) Perlengkapan tanda-tanda lalu lintas, dll.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

136 137MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

5. Area Seni dan Keterampilan Tangan

Area seni dan keterampilan tangan harus memiliki tempatuntuk memajang ahsil karya anak atau individu atau kelompok.Tempat memajang karya anak dapat berupa tembok ataupapan. Selain itu untuk kegiatan melukis sebaiknya sekolahmenyediakan meja berdiri yang dapat dipindah-pindahkan.

Adapun media yang harus dilengkapi pada area seni,meliputi:

1) Celemek atau baju pelapis

2) Kapur (denfan berbagai warna)

3) Tanah liat, platisin

4) Papan tempat bermain tanah liat

5) Krayon

6) Cat air, cet poster, cet spanduk

7) Lem,

8) Manik-manik

9) Bulu ayam

10) Benang wol

11) Kapas

12) Kertas warna

13) Kartun duplek

14) Kotak dus dan botol plastik bekas

15) Papan display dan meja

16) Rak atau tali jemuran (pengering lukisan ataupun karnaanak yang lain

17) Kuas dan polek, dan penghaspus (karet dan kain untukpenghapus papan tulis)

4) furniture boneka atau permainan ular tangga (sepertiboneka, meja, dan dua sampai empat kursi, tempat tiduratau ayunan, kreta bayi, peti untuk pakaian, kulkas, kompor,bak cuci, lemari makanan dan mesin pengering, lemaripakaian dan seprai, panci, wajan, piring plastik, papanstrikaan dan setrikanya), sapu, penghisap debu, pengki,dan lap, makan siap saji dan lain sebagainya.

5) Boneka

6) Pakaian untuk laki-laki dan perempuan (rok panjang,blus, gaun, kemeja, celana panjang wanita, sepatu, peci,topi, spatu bot, koper kecil, skrap dan pita, bunga, barang-barang perhiasan, dompet, dasi dan potongan bahan).

7) Kain selendang (setiap orang diberi dua tau tiga potong,yang dapat menjadi imajinatif.

8) alat atau perkakas (seperti pipa air dari karet, stir, pipa,keran air, kunci pintu, pegas, kunci, alat dan derek, del,skala, jam alarm, mesin hitung uang dan uang mainan,tombol lampu, dan kertas berlubang untuk tiket).

9) miniatur rumah boneka, masyarakat, perkebunan, stasiun,dan lain-lain.

10) Cermin (penuh setinggi anak dan cerminnya dapat dipegang).

11) Layar mainan, rumah papan.

12) Wayang golek dan panggungnya.

13) Kursi goyang.

14) Televon dan sejenis.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

138 139MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

tangan, lonceng diperhelangan kaki, alat kocok, meracas,stik berirama, simbal jari dan gong)

13) Cerita (seperti buku bergambar tentang musik dan suara,dan.

14) Tape recorder

7. Area Pasir dan Air

Area pasir dan air pada umumnya ditempatkan di luar kelas,karena beresiko basah dan kotor terkena pasir dan air yangtumpah. Walaupun demikian banyak pula TK yang menempatkanpasir dan air di dalam kelas mengingat anak sangat menyukainyaserta kegunaannya dalam mengembangkan daya eksplorasidan sensoris kinestetis anak. Penyediaan area pasir dan airdi ruang kelas dapat emnambah pilhan bagi anak saat kegiatan“choice time”dilaksanakan.

Adapun media yang harus dilengkapai pada area pasirdan air, meliputi:

1) Pengepel dan spon untuk membersihkan

2) Pasir laut (putih atau coklat)

3) Mainan pasir dan lumpur (truk, jip, kreta, buldoser, traktor,kotak kardus, kaleng, glatin atau cetakan pasir, pisaukue, sendok, pancing, gelas, piring, saringan, kaleng air,skop, balok, boneka pasir, kendi, ember pasir, sendok besar,kain kasar, sikat pasir, papan dan batu).

4) Meja/kontainer pasir

5) Pipa penyedot

6) Sabun (trapung)dan serpihan sabun

7) Sedotan

6. Area Musik

Anak-anak dapat menyimak musik di salah satu tempatsunyi untuk mendengarkan radio dengan menggunakanheandset. Kendatipun demikian, tempat untuk menari danbernyanyi harus terpisah secara fisik atau secara akusticaldiupayakan dapat mengolah bunyi dengan baik. Penggunaankarpet di tempat kegiatan ritmik atau tarian kurang memberikankebebasan bergerak. Namun pengguna karpet ini dapatmeminimalkan resiko saat terjatuh. Hal lain yang perlu diperhatikanadalah cara menempatkan piano yang tidak boleh ditempatkandi dekat jendela, dekat pintu, atau dekat peralatan pemanasatau dekat pendingin (AC).

Anak-anak menanggapi music dengan cara mendengarkan,bernyayi, bermain alat musik, dan menari. Adapun mediayang dipersiapkan pada area music ini, meliputi:

1) Kecapi

2) Mantel tanpa lengan dan rok panjang untuk menari

3) Bel nada

4) Suling kunci nada

5) Henset dan ruang untuk mendengarkan

6) Buku musik untuk bernyanyi, irama, dan apresiasi

7) Kreta musik

8) Piano dan bangku piano

9) Gambar tentang musisi, alat musik, penari

10) VCD/DVD player

11) Rak atau lemari DVD/CD/kaset

12) Alat musik (drum, piano, krincing, temborin, simbal, tam-tam, loceng tangan, stik bergerincing, lonceng dipergelangan

Page 71: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

140 141MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

5) Buku dan gambar yang berhubungan dengan; binatang,tumbuhan, fenomena alam, dan tegnologi.

6) Pipa gelembung dan sabun

7) Koleksi (batu, sarang burung, serangga, kerang laut dll)

8) Roda warna, prisma, kompas.

9) Batrei kering, bola lampu, senter, bel, stok kontak danalat kawat elektrik.

10) Kaleodoskop

11) Magnet (batangan, sepatu kuda, dan jembatan)

12) Kaca pembesar (yang dapat dipegang dan menggunakanstandar kaki tiga)

13) Perlengkapan ukur (cangkir tankaran dan sendok; skalakeseimbangan, kartu pos; alat pengukur waktu atau alatpetunjuk waktu dengan bantuan bayangan sinar matahari,jam; termometer (nyata dan mainan); dan alat ukuran panjang.

14) Beraneka ragam bahan (benang, tape, kompor listrik,botol panci dalam berbagai ukuran, timba, spons, danalat-alat keras)

15) Model (binatang, tempat perlengkapan, mesin, tata surya dll)

16) Roda penjepit

17) Tanaman, bibit dan ubi-ubian (dengan pot tanaman, tanah,pupuk, dan kaleng air)

18) Katrol dan roda gigi (perseneling)

19) Puzzle dengan tema ilmu pengetahuan

20) Grobak tangan

21) Benda bersuara yang bersumber dari objek

22) Pot bunga dan jambangan untuk kodok

8) Kerang, daun, batu, kayu

9) Meja/kontainer bermain air

10) Permainan air (kendi kecil), kaleng air, gelas takaran,berbagai macam bentuk mangkokm botol plastik, botolpencet diterjen, pipet (alat obat tetes), corong, saringan,slang karet, pelampung, spoins, boneka yang dapat dicuci,kawat penyapu, pengocok mentega dan sikat cukur.

11) Pompa air untuk meja air di dalam ruangan

8. Area Sains

Dalam area sains anak-anak mengenal konsep sebab akibatsecara langsung atau hands on eksperience. Mereka dapatmelakukan eksperimen dan mengeksplorasi apapun yang merekainginkan. Pada umumnya guru hanya menyediakan bahan-abahan dasar untuk pembentukan konsep-konsep sederhanatentang sains. Walaupun pada perkembangan berikutnya kadang-kadang guru merasa heran dan takjub terhadap kemajuan yangdiperoleh anak, dengan kemampuan mengkonstruk pengetahuannyasecra mandiri tersebut. beberapa perlengkapan dan bahanyang dibutuhkan adalah:

1) Binatang dan kandang serangga (kotak untuk seranggakecil), kepompong, kandang kecil, kotak belakang danlain-lain).

2) Binatang, serangga dan ikan

3) Aquarium (dilengkapi dengan pompa udara dan slangkaret, saringan, kerikil, jala ikan, lampu termometer, obatikan dan buku panduan aquarium.

4) Burung, tempat menyimpan makanan dan sangkar,

Page 72: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

142 143MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

9. Area Komputer

Area migro komputer memiliki ciri khas dengan kesunyiannya.Anak-anak yang memiliki area tersebut biasanya bekerja sendiri,atau secara berkelompok dengan bantuan guru melalui komputerini anak-anak diperkenalkan dengan tegnologi, masa kiniyang telah menjadi kebutuhan hidup masyarakat perkotaan.Anak-anak juga dapat dengan mudah belajar membaca, belajarmatematika dan mengenal konsep-konsep dasar keilmuan,serta mengenal bahasa inggris melalui permainan yang variatifdalam komputer. Seklaipun area tersbeut mungkin kecil, migrokomputer biasanya memerluka tiga atau lebih oylet elektrikuntuk mengoperasikannya. Keamnan untuk migro komputerjuga dapat merupakan suatu permasalahn bagi sekolah.Penempatan komputer di ruang yang kecil, namun memilikipintu besi yang terkunci dapat menjadi salah satu alternatifmenjaga keamanan.

10. Area Hewan dan Tumbuhan

Hingga hari ini Taman kanak-akank masih banyak yangmemiliki program pemeliharaan hewan dan tanaman disekolah. Hal ini dilakaukan untuk melatih tanggungjawabdan pengembangan perasaan kasih saynag anak terhadapmakhhluk lain. Pperamsalahn utama yang baisa dihadapaidalam program ini adalah perilaku anak yang adpat mengagangukehidupan makhluk hidup. Dengan demikian, perancanaanpenempatan makhluk hidup harsu diperkirakan secara cermatsejak awal untuk memberikan keamanan bagi makhluktersebut dan sekaligus akan beramnafaat bagi pembelajarananak.

Penempatan hewan dan tanaman dapat diletakkan diatas meja yang tepat; menempatkan kandang binatang diouar lalu lalang orang; berikan meja yang kokoh (lebih disukaisetinggi anan duduk); serta menambhkan kursi biasa ataukursi kecil di seputar meja untuk pengamatan anak. Perludiperhhatikan bahwa tanaman perlu membutuhkan intensitascahaya dan kelmebaban yang bervariasi, sehingga harusdipertimbangkan dalam nempatkan makhluk hidup tersebutdi dalam ruangan. Adapun pula Tk yang menempatkan biantangdi luar kelas. Mereka menyaipak kebun sekolah atau areakhusus kandang binatang. Untuk pemeliharaannya anak-anak mendapatkan tiket untuk memebrikan makanan ataumenyiram tanaman.

11. Area Pengembangan Agama

Sebagai bangsa timur program pendidika di indonesiasenantiasa tidak lepas dari kehidupan keberagamaan teruatamdi dalam bidang pendidikan. Prigram-program ini mengedepankannilai-nilai budi pekerti yang luhur dan pengenalan tatacaraperibadahan sesuai dengan agama dan kkepercayaan masing-masing.

Pada area gama ini dapat disediakan berbagai media/alat peribadahan, meliputi:

a) qur’an,

b) iqro,

c) kain mukenah

d) sarung

e) peci

f) tasbih

Page 73: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

144 145MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

pandangan tentang tujuan dikembangkannya strategi pem-belajaran adalah dalam rangka pengembangan kognisi danaktivitas belajar peserta didik merupakan hal penting yangharus diperhatikan” (Halimah: 2008).

Strategi dapat diartikan sebagai a plan of operation achievingsomething (rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu). Strategibelajar mengajar merupakan rancangan dasar bagi seorangguru tentang cara ia membawakan pengajarannya di kelassecara bertanggung jawab (W. Gulo: 2008).

Dapat disimpulkan, strategi adalah suatu teknik ataucara yang dilakukan guru untuk dapat menyampaikan materipembelajaran yang tengah berlangsung dalam kegiatan prosesbelajar mengajar agar mencapai tujuan dari pembelajaran.Dari berbagai pandangan yang telah dibahas pada paragrafsebelumnya, ditinjau dari segi konsep dan perkembangannya,strategi pembelajaran merupakan hal-hal berikut:

1) Suatu keputusan tindakan guru dengan menggunakankecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untukmencapai tujuan. Pencapaian tujuan tersebut dilakukanmelalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan kondisiyang paling meguntungkan. Lingkungan yang dimaksuddalam hal ini adalah lingkungan yang memungkinkan pesertadidik dapat belajar dan guru dapat mengajar. Sedangkankondisi yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu iklimkondusif, kreatif, inisiatif, dan lain-lain.

2) Garis besar haluan dalam bertindak dalam mengelola prosespembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuanpembelajaran secara efektif dan efesien.

BAB VIII

KEDUDUKAN STRATEGIDALAM MEDIA PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI

A. Pengertian dan Kriteria PemilihanStrategi Pembelajaran AUD

1. Pengertian Strategi Pembelajaran AUD

Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam keduniamiliteran. “Strategi berasal dari bahasa Yunani “stragos”yang berarti jendral atau panglima sehingga strategi

diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan.Strategi dalam dunia kemiliteran berarti cara penggunaanseluruh kekuatan militer untuk mencapai tujuan perang”(W. Gulo: 2008). Kegunaan strategi dahulu hanya terfokuspada usaha perjuangan militer dalam memperoleh kemenangandi peperangan dan penjajahan.

Dalam perkembangan selanjutnya istilah strategi tidaklagi hanya untuk dunia kemiliteran.”Berdasarkan berbagai

144

Page 74: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

146 147MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

a. Agar anak percaya akan adanya Tuhan dan mampuberibadah serta mencintai sesamanya.

b. Agar anak mampu mengelola keterampilan tubuhnyatermasuk gerakan motorik kasar dan motorik halus,serta mampu menerima rangsangan sensorik.

c. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahamanbahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif sehinggadapat bermanfaat untuk berfikir dan belajar.

d. Anak mampu berfikir logis, kritis, memberikan alasan,memecahkan maslah dan menemukan hubungan sebabakibat.

e. Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungansocial, peranan masyarakat dan menghargai keragamansosial dan budaya serta mampu mengembangkan konsepdiri yang positif dan control diri.

f. Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, berbagaibunyi, serta menghargai karya kreatif.

Sedangkan menurut Santoso (2002) fungsi dari pendidikananak usia dini ialah:

a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepadaanak indonesi untuk mengikuti pendidikan anak usia dinisesuai dengan potensi yang dimilikinya, bahkan secaratidak langsung sejak anak masih dalam kandungan.

b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensianak bangsa secara utuh dilingkungan keluarga, masyarakat(kelompok bermain, tempat penitipan anak).

c. Membantu memperbaiki mutu dan relevansi pendidikan anakusia dini setara dengan mutu pendidikan dari negara lain.

3) Sebagai suatu rencana yang dipersiapkan secara seksamaoleh guru untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

4) Pola umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudankegiatan pembelajaran. Pola ini menunjukkan jenis-jenisdan urutan perbuatan yang ditampilkan guru maupunmurid di dalam bermacam-macam peristiwa belajar(Halimah: 2008).

2. Kriteria Pemilihan Strategi Pendidikan AUD

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikanguru dalam proses pembelajaran. Adapun faktor-faktor yangberpengaruhi di dalam pemilihan strategi pembelajaran untukPAUD yaitu kegiatan dilakukan di dalam atau di luar kelas;keterampilan yang hendak dikembangkan melalui berbagaikegiatan; tema yang dipilih dalam kegiatan tersebut; polakegiatan itu sendiri. Sebagaimana yang dikemukakan olehBrown bahwa ada kegiatan yang cocok dilakukan di dalamkelas tetapi di samping itu juga ada kegiatan yang hanya cocokdilakukan di luar kelas. Maka keterampilan yang hendakdikembangkan melalui berbagai kegiatan dapat dibedakanatas pengembangan keterampilan kognitif, bahasa, kreativitas,motorik dan emosi serta pengembangan sikap hidup.

Hal di atas, sejalan dengan tujuan umum pendidikan anakusia dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejakdini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikandiri dengan lingkungannya.

Secara khusus tujuan pendidikan anak usia dini adalah(Sujiono: 2009):

Page 75: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

148 149MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Besar Nasional dan Hari Besar Agama seperti Hari RayaIdul Fitri, Bulan Ramadhan, Hari Natal, Hari Nyepi, Waisak,dan sebagainya. Selanjutnya guru harus mendesain kegiatanbelajar dengan menggunakan tema-tema sesuai dengan haritersebut, misalnya Hari Kartini, anak-anak memakai pakaiankebaya, dll.

3. Small Project

Metode proyek merupakan salah satu cara pemberianpengalaman belajar dengan menghadapkan anak denganpersoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok.Sehingga anak memperoleh pengalaman belajar dalam berbagaipekerjaan dan tanggung jawab untuk dapat dilaksanakansecara terpadu dalam rangka mencapai tujuan akhir bersama.Adapun rancangan kegiatan proyek bagi anak Paud yaitu:

a) Rancangan persiapan yang dilakukan oleh guru:

1. Menetapkan tujuan dan tema kegiatan pengajarandengan menggunakan metode proyek

2. Menetapkan bahan rancangan dan alat yang diperlukandalam kegiatan proyek

3. Menetapkan rancangan pengelompokkan anak untukmelaksanakan kegiatan proyek

4. Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatansesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

5. Menetapkan rancangan penilaian kegiatan pengajarandengan metode proyek.

b) Tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan proyek bagiPAUD yaitu:

d. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyeleng-garaan pendidikan anak usia dini berdasarkan prinsipotonomi daerah dalam konteks negara kesatuan repuplikindonesia.

e. Setiap instansi pemerintah, swasta, LSM, yayasan ataulembaga pendidikan yang lain boleh melaksanakan programPAUD dengan mengacu pada pedoman dari DirektoratPADU Depdiknas.

B. Macam-Macam Strategi PembelajaranAktif PAUDStrategi pembelajaran untuk anak usia dini hendaknya

menantang dan menyenangkan, melibatkan unsur bermain,bergerak, bernyanyi, dan belajar. Adapun beberapa strategiaktif yang digunakan untuk pembelajaran anak usia diniantara lain :

1. Circle Time 4

Pada strategi pembelajaran ini kegiatan anak-anak dudukmelingkar dan guru berada di tengah lingkaran. Berbagaikegiatan, seperti membaca puisi, bermain peran, bernyanyi,mengaji, atau bercerita, dan sebagainya.

2. Sistem Kalender

Pembelajaran dihubungkan dengan kalender dan waktu.Guru menandai tanggal-tanggal pada kalender yang terkaitdengan berbagai kegiatan, seperti Hari Kemerdekaan, HariKartini, Hari Pendidikan Nasional, Hari Pahlawan dan Hari

Page 76: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

150 151MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

4) Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan untukkaryawisata.

5) Menetapkan tatatertib berkaryawisata

6) Permintaan izin dan berpartisipasi orang tua anak

7) Persiapan guru di kelas

b. Rancangan pelaksanaan kegiatan karyawisata

1) Kegiatan penyiapan akhir bahan dan peralatan yangharus dibawa dalam melaksanakan karyawisata sesuaidengan yang sudah dirancang

2) Membagi anak dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing dibimbing guru atau orang tua anak yang bersediaturut serta beerpartisipasi dalam kegiatan karyawisata ini.

3) Pada saat berangkat menuju sasaran karyawisatalangkah ini didahului dengan membaca doa dengankeyakinan masing-masing.

4) Setelah sampai di tempat sasaran karyawisata. Gurumengatur kelompok yang sudah disusun masing-masinganggota kelompok berkumpul dalam kelompoknyamasing-masing.

c. Rancangan penilaian karyawisataApabila kegiatan karyawisata selesai dilaksanakan, perluadanya penilaian atau evaluasi untuk mengetahui apakahkaryawisata memberikan hasil sebagaimana yang diharapkanatau tidak (Moeslichaton: 2004).

6. Permainan

Permainan yang menarik dan tidak banyak aturan padaumumnya disukai anak-anak. Guru dapat menggunakan

1. Kegitan pra-pengembangan

2. Kegiatan pengembangan

3. Kegiatan penutup (Moeslichatoen, 2004).

4. Kelompok Besar (Big Team)

Metode ini menggunakan kelompok besar, yaitu satukelas penuh untuk membuat sesuatu. Misalnya untuk mendirikantenda yang besar di dalam kelas, semua anak memegang peran,guru bertugas memberi aba-aba. Anak biasanya amat puassetelah sesuatu berhasil dikerjakan bersama-sama.

5. Kunjungan/Karyawisata

Karyawisata merupakan salah satu meode melaksanakankegiatan pengejaran di taman kanak-kanak dengan caramengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secaralangsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhandan benda-benda lainnya. Dengan mengamati secara langsunganak memperoleh kesan yang sesuai dengan pengamatannya,dan pengamatan ini diperoleh melalui panca indera yaitumata, telinga, lidah, hidung atau penglihatan, pendengaran,pengecapan, pembauan dan perabaan. Adapun rancangankaryawisata sebagai berikut:

a. Rancangan persiapan karyawisata oleh guru

1) Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai temakegiatan belajar yang dipilih

2) Mengadakan hubungan dan pengenalan medansasaran karyawisata

3) Merumuskan program keegiatan melalui karyawisata

Page 77: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

152 153MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

permainan untuk membelajarkan anak. Caranya, guru mengajarkanpermainan tersebut kepada anak. Setelah anak mampu memain-kannya, guru menambahkan muatan edukatif pada permainantersebut, sehingga secara tidak langsung anak belajar. Berbagaijenis permainan, seperti petak-umpet, dan bermain peranamat potensial untuk membelajarkan anak. Membelajarkananak menggunakan esensi bermain dikenal dengan bermainsambil belajar. Adapun rancangan kegiatan bermain yaitu:

1. Menentukan tujuan dan tema kegiatan bermain.

2. Menentukan macam kegiatan bermain.

3. Menentukan tempat dan ruang bermain.

4. Menentukan bahan dan peralatan bermain.

5. Menentukan urutan langkah bermain.

Adapun pelaksanaan kegiatan bermain, sebagai berikut:

a. Kegiatan pra bermain:

1) Kegiatan penyiapan siswa dalam melaksanakan kegiatanbermain.

2) Kegiatan penyiapan bahan dan leralatan yang siapuntuk diperguankan.

b. Kegiatan bermain.

c. Kegiatan penutup:

1) Menarik perhatian dan membangkitkan minat anaktentang aspek-aspek penting.

2) Menghubungkan pengalaman anak.

3) Menunjukkan aspek-aspek penting.

4) Memahami seberapa dalam penghayatan anak dalamkegaitan bermain.

7. Bercerita

Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalamanbelajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepadaanak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik,dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuanpendidikan bagi anak TK. Ada beberapa macam teknik berceritayang dapat dipergunakan di dalam pembelajaran PAUD yaitu:

1) Membaca langsung dari buku cerita.

2) Menceritakan dongeng.

3) Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku.

4) Bercerita dengan menggunakan papan flanel.

5) Bercerita dengan menggunakan media boneka.

6) Dramatisasi suatu cerita.

7) Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan.

Adapun rancangan kegiatan bercerita yaitu:

a. Rancangan persiapan guru:

1) Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih untukkegiatan bercerita.

2) Menetapkan rancangan bentuk bercerita yang dipilih.

3) Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan untukkegiatan bercerita.

4) Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatanbercerita.

5) Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita(Moeslichaton: 2004).

Page 78: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

154 155MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Oleh karena itu, hal ini sejalan dengan yang dikemukakanoleh Gallagher (dalam Munandar, 1999) mengungkapkanbahwa kreativitas berhubungan dengan kemampuan untukmenciptan, mengadakan, menemukan suatu bentuk baru danatau untuk menghasilkan sesuatu melalui keterampilan imajinatif,hal ini berarti kreativitas berhubungan dengan pengalamanmengekspresikan dan mengaktualisasikan identittas individudalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri,dengan alam dan orang lain.

Kemudian Freeman dan Munandar (dalam Suyanto, 2005)mengemukakan bahwa kreativitas ialah ekspresi seluruh kemampuananak. Oleh karena itu, kreativitas hendaknya sudah dikembangkansedini mungkin semenjak anak dilahirkan. Selanjutnya Semiawandan Munandar (1999) berpendapat bahwa kreativitas merupakankemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru danmenerapkannya dalam pemecahan masalah.

Sedangkan Hurlock mengungkapkan bahwa terdapatbanyak arti kreativitas yang populer, diantaranya delapanyang sering digunakan:s

Pertama, salah satu arti kreativitas yang paling populermenekankan perbuatan sesuatu yang baru dan berbeda. kebanyakanorang beranggapan kreativitas dapat dinilai melalui hasil atauapa saja yang diciptakan seseorang. Akan tetapi, kreativitastidak selalu membuahkan hasil yang dapat diamati dan dinilai,sebagai contoh, pada saat melamun seseorang merancangsesuatu yang baru dan berbeda, tetapi hanya pelamun itu sendiriyang mengetahuinya. Jadi, kreativitas haruslanh dianggapsebagai suatu proses-suatu proses adanya suatu yang baru,apakah itu gagasan atau benda dalam bentuk atau rangkaianayang baru dihasilkan.

BAB IX

MENINGKATKAN KREATIVITASANAK USIA DINI MELALUI

MEDIA PEMBELAJARAN

A. Kreativitas AUD1. Pengertian Kreativitas AUD

Kreativitas bagi individu atau masyarakat merupakansuatu hal yang sangat penting. Pada masa lampau,orang yang kreatif ditemukan hanya jika mereka

telah membuat suatu produk yang orisinil. Padahal pengertianatau maksud dari kreativitas tidak hanya terbatas seperti itusaja tetapi memiliki cakupan yang luas. Kreativitas menurutSantrock (2002) yaitu kemampuan untuk memikirkan sesuatudengan cara-cara yang baru dan tidak biasa serta melahirkansuatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah yang dihadapi.Mayesty (1990) menyatakan bahwa kreativitas adalah caraberfikir dan bertindak atau menciptakan sesuatu yang originaldan bernilai/berguna bagi orang tersebut dan orang lain.

154

Page 79: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

156 157MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

dan mencoba berbagai kemungkinan bahkan juga bila merekasalah. Pemikiran seperti ini yang sering dilakukan dalam kegaitansehari-hari biasanya tidak diangap kreatif. Akan tetapi orangyang kreatif lebih luwes dan lancar dalam pemikiran selarasdan tidak terikat pada informasi yang ada. Ini menimbulkanarus gagasan yang lebih kaya dan haislnya membuka jalanke arah penyelesaian yang baru dan karenanya kreatif.

Kelima, kreativitas sering kali dianggap sinonim dengankecerdasan tinggi. keyakinan ini telah diperkuat dengan kenyataanbahwa orang dengan IQ yang sangat tinggi disebut”jenius”istilahyang oleh orang awam disamakan dengan kreativitas. Hanyasedikit bukti yang menunjukkan bahwa kecerdasan tinggi dankreativitas tinggi selalu berjalan seiring. Sebaliknya, kreativitashanyalah salah satu aspek kecerdasan sebagaimana kolegaingatan atau penalaran.

Keenam, kreativitas yaitu seperci kejeniusan yang diwariskanpada seseorang dan tidak ada kaitannya dengan belajar ataulingkungan menyatakan, bahwa orang kreatif merupakansarana konsep. Ini menyetakan bahwa mereka tidak berperandalam perilaku kreatif mereka, kecuali untuk mengungkapkansuatu ciri bawakan dalam tindakan yang jelas yang tidak berkaitandengan pengalaman dan keputusannya sendiri. Sebaliknyaterdapat bukti bahwa jika orang ingin kreatif, mereka memerlukanpengetahuan yang diterima sebeelum merka dapat mengguna-kannya dengan cara yang baru dan orisiinal.

Ketujuh, kreativitas umumnya dianggap sinonim denganimajinasi dan fantasi dan karenanya merupakan bentukpermainan mental.

Kedelapan, konsep ini menyatakan bahwa semua orangumumnya terbagi dalam dua kelompok besar “penurut” dan

Kedua, yang populer dari kreativitas memandangnyasebagai suatu kreasi baru dan orisinal secara kebetulan,,sebagaimana seorang anak yang bermain dengan balok-balok kayu membangun tumpukan yang meyerupai rumahdan kemudian menyebutnya rumah. Terdapat sedikit buktitentang kesahihan konsep kreativitas yang populer ini. Sekarangtelah diketahui bahwa semua kreativitas mempunyai tujuan,walaupun tujuan itu tidak lebih dari kesenangan langsungyang diperoleh orang itu dari berabgai kegiatan.

Ketiga, konsep kreativitas ini menyatakan bahwa apa sajayang diciptakan selalu baru dan berbeda dari yang telah adadan karenanya unik. Terdapat banyak bukti bahwa konsepini tidak benar atau hanya benar sebagian. Diakui bahwa semuakreativitas mencakup ganbungan dari gagasan atau produklama ke dalam bentuk baru, tetapi yang lama merupakan dasarbagi yang baru. Pelukis yang menghasilkan warna merah yangbaru menggunakan warna lama seperti halnya anak yangmenciptakan dunia impian dan menggunakan suasana danpengalaman dari kehidupan sehari-hari atau media massa.Selanjutnya keunikan merupakan prestasi yang sifatnya pribadi,namun belum tentu merupakan prestasi yang universal. Sebagaicontoh, orang yang dapat menjadi kreatif bila mereka menghasilkansesuatu yang belum pernah mereka hasilkan sebelumya, walaupunhal itu sudah pernah dihasilkandalam bentuk yang hampirsama atau bahkan sangat serupa oleh orang lain.

Keempat, kreativitas merupakan proses mental yang unik,suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkansesuatu yang baru, berbeda, dan orisinil. Sebaliknya keativitasmencakup jenis pemikiran spesifik atau berbeda. Orang yangkreatif suka mengotak-ngatik segala sesuatu secara mental

Page 80: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

158 159MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

b) Proses itu mempunyai tujuan, yang mendatangkankeuntungan bagi orang itu sendiri atau kelompok sosialnya.

c) Kreativitas mengarah kepenciptaan sesuatu yang baru,berbeda, dan karenanya unik bagi orang itu, baik ituberbentuk tulisan maupun konkret atau abstrak.

d) Kreativitas timbul dari pemikiran divergen, sedangkankonfirmitas dan pemecahan masalah sehari-hari timbuldari pemikiran konvergen.

e) Kreativitas merupakan suatu cara berfiki; tidak sinonimdenga kecerdasan, yang mencakup kemampuan men-tal selain berfikir.

f) Kemampuan untuk mencipta bergantung pada perolehanpengetahuan yang diiterima.

g) Kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikanyang menjurus ke arahbeberapa bentuk prestasi, misalnyamelukis, membangun dengan balok, atau melamun.

3. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif AUD

Anak-anak yang kreatif adalah anak-anak yang tumbuhdi suatu lingkungan yang banyak memberikan stimulasi padaperkembnagan dan pertumbuhan mereka khsusnya melaluimedia pendidikan yang tepat. Untuk mempermudah paraorang tua ataupun pendidik anak usia dini agar mengetahuiapakah anak-anak tersebut dalam kategori kreatif atau tidak,.Maka Jamaris (2006) mengungkapkan secara umum karakteristikdari suatu bentuk kreativitas yaitu:

1) Kreativitas tampak dalam proses berfikir saat seseorangmemecahkan masalah yang berhubungan dengan:

“pencipta”. Penuurt (conformers) melakukan apa yang diharapkandari mereka tanpa mengganggu atau menyulitkan orang lain.sebaliknya, pencipta (creators) yang menyertakan gagasanorisinal, titik pandang yang berbeda, atau cara baru menanganimasalah dan menghadapinya. Mereka tidak mengikuti jalanyang banyak ditempuh dan adakalanya menjadi unsur penganggudalam kelompok sosial. Tingkat gangguan dan penerimaanmereka bergantung pada seberapa jauh mereka menyimpangdari jalan yang lazim ditempuh kebanyakan orang. Jadi, konsepini menyatakan bahwa anak merupakan orang yang kreatifatau tak kreatif, penurut atau pencipta. Konsep ini tidak mengakuiadanya variasi dalam tingkatan kreativitas yang dimiliki seseorang.

Dari penjelasan para ahli di atas mengenai kreativitas,maka dimpulkan bahwa kreativitas ialah kemampuan sesoranguntuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apasaja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak ada yangmembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesispemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman, tetapimencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasiyang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokanhubungan lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukankorelasi baru. Hasil dari sebuah kreativitas meliputi produkseni, kesusastraan, produk ilmiah, atau mungkin bersifatprocedural atau metodologis.

2. Unsur-unsur Kreativitas AUD

Adapun unsur-unsur dari karakteristik kreativitas menurutHurlock (1978), yaitu sebagai berikut:

a) Kreativitas merupakan proses, bukan hasil.

Page 81: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

160 161MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

4) Bersifat spontasn menyatakan fikiran dan perasaannya

5) Suka bertualang; selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru

6) Suka melakukan eksperimen; membongkar dan mencoba-coba berbagai hal

7) Jarang merasa bosan; ada-ada saja hal yang igin dilakukan

8) Mempunyai daya imajinasi yang tinggi.

Lebih lanjut Csikszentmihalyi (dalam Munandar, 1999)mengemukakan bahwa yang terutama menandai orang-orang kreatif adalah kemampuan mereka yang luar biasauntuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi danuntuk melakukan apa yang perlu untuk mencapainya. Dengandemikian, Munandarmengenai menerangkan sepuluh pasangciri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksaltetapi saling terpadu secara dialektis, sebagai berikut:

1) Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yangmemungkinkan mereka bekerja berjam-jam dengankonsentrasi penuh, tetapi mereka juga bisa tenang danrileks, bergantung pada situasinya.

2) Pribadi kreatif, cerdas dan cerdik, tetapi pada saat yangsama mereka juga naif. Di satu pihak mereka memilikikebijakan (wisdom), tetapi juga bisa seperti anak-anak(childlike). Insight yang mendalam dapat tampak bersama-sama dapat tampak bersama-sama dengan ketidak matanganemosional dan mental. Mereka mampu berfikir konvergendan divergen.

3) Ciri-ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasiantara sikap bermain dan disiplin. Kreativiitas memerlukan

a. Kelancaran dalam memberikan jawaban dan ataumengemukakan pendapat atau ide-ide.

b. Kelenturan berupa kemampuan untuk mengemukakanberbagai alternatif dalam memecahkan masalah.

c. Keaslian berupa kemampuan untuk menghasilkanberbagai ide atau karya yang asli hasil pemikiran sendiri.

d. Elaborasi berupa kemampuan untuk memperluaside dan aspek-aspek yang mungkin tidak terpikirkanatau terlihat oleh orang lain.

e. Keuletan dan kesabaran dalam menghadapi suatusiatusi yang tdiak menentu.

2) Kreativitas memiliki ciri-ciri non abtitude seperti rasaingin tahu, senang mengajukan pertnayaan dan selaluingin mencari pengalaman-pengamalaman baru.

3) Kreativitas juga berhubungan dengan proses berfikiryang dilakukan oleh seseorang., dalam hal ini kemampuanberfikir menyebar (divergent thinking) dan bukan berfikiryang menyempit (convegent thinking). Dalam kenyataannya,orang yang intelegensinya tinggi belum tentu kreatif, tetapiorang yang kreatif umumnya orang yang cukup intelegen.

Sedangkan Suyanto (2005) mengemukakan adapunperilaku yang mencerminkan kreativitas alamiah pada anakprasekolah dapat diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri berikut:

1) Senang menjajaki lingkungannya.

2) Mengamati dan memegang segala sesuatu; eksplorasisecara ekspansif dan eksesif.

3) Rasa ingin tahunya besar, suka mengajukan pertanyaantak henti-hentinya.

Page 82: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

162 163MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

9) Kebanyakan orang kreatif sangat bersemangat (passionate)bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat objektifdalam penilaian karyanya. Tanpa “passion” seseorangbisa kehilangan minat terhadap tugas yang sangat sulit,tetapi tanpa objektivitas, karyanya bisa menjadi kurangbaik dan kehilangan kredibilitasnya.

10) Sikap keterbukaan dan sesitivitas orang kreatif seringmembuatnya menderita jika mendapat banyak kritik danserangan terhadap hasil jjerih payahnya, namun disaatyang sama ia juga merasakan kegembiraan yang luarbiasa. Keunggulan sering mengundang tantangan darilingkungan dan pribadi kreatif bisa merasa terisolisirdan seperti tidak dipahami.

Kemudian, Mayesty (1990) juga menyatakan bahwa anak-anak secara almiah pada dasarnya kreatif. Ini berarti bahwamereka adalah unik dan berguna bagi diri mereka sendiri danbahkan juga berguna bagi orang lain. anak-anak secara alamiadalah sosok yang kreatif, umumnya mereka mengeksplorasidunia ini dengan ide-ide yang cemerlang dan bahkan menggunakanapa yang mereka lihat dengan cara-cara yang alami dan asli.Kreativitas berarti memiliki kekuatan atau kualitas untukmengekspresikan diri dengan cara anak sendiri, mereka selalumengadakan perubahan yang dilakukan setiap saat dan semuadilakukan oleh mereka sendiri. Artinya orang lain dan lingkungandi luar diri mereka hanya perlu mendorong keativitas alamiyang sudah ada dalam diri anak. Dengan demikian, Semiawan(dalam Santoso, 2002) mengungkapkan bahwa Inti pengertiankreativitas anak yaitu kemampuan untuk menciptakan suatuproduk baru. Oleh karena itu, jika kreativitas ini dapat berkembangdengan baik maka anak dikemudian hari setelah dewasa akan

kerja keras, keuletan, dan ketekunan untuk menyelesaikansutau gagasan atau karya baru dengan mengatasi rintanganyang sering dihadapi.

4) Pribadi kreatif dapat berselang seling antara imajinasidan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas. Keduanyadieprlukan untuk dapat melapaskan diri dari kekiniantanpa kehilangan dengan masa lalu.

5) Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversimaupun ekstroversi. Seseorang perlu dapat bekerja sendiriuntuk dapat berkreasi-menulis, melukis, melakukan eks-perimen, tetapi juga penting baginya untuk bertemu oranglain, bertukar pikiran, dan mengenal karya-karya orang ain.

6) Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akankaryanya pada saat yang sama. Mereka puas dengan prestasimereka tetapi biasanya tidak terlalu ingin menonjolkanapa yang telah mereka capai dan mereka juga mengakuiadanya faktor kkeberuntungan dalam karier meraka. Merekalebih berminat terhadap apa yang masih akan mereka lakukan.

7) Pribadi kreatif menunjukkan kkecenderungan androginipsikologis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari streotipgender, yaitu (maskulin-feminin). Leppas dari kedudukangendeer, mereka bisa sensitif dan asertif, dominan dan submisifpada saat yang sama. Perempuan yang kreatif pada umumnyacenderung lebih dominan daripada perempuan lain dan priacenderung lebih sensitif dan kurang agresif daripada pria lainnya.

8) Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang,tetapi di lain pihak mereka bisa tetap tradisional dan konservatif.Bagaimanapun, kesedian untuk mengambil resiko danmeninggalkan keterikatan pada tradisi juga perlu.

Page 83: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

164 165MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

1) Menghargai pendapat orang lain

2) Kesempatan untuk berfikir, berkhayal

3) Kesempatan untuk memutuskan sendiri

4) Menghargai pendapat orang lain

5) Menghargai sesuatu yang dihasilkan orang lain

6) Memberikan pujian

7) Mendorong kegiatan orang

8) Mampu memutuskan sendiri.

Dari ciri-ciri pribadi kreatif yang telah dikemukakan diatas beserta cara pengembangan kreativitas tersebut, makahal ini sangat membantu para orang tua/pendidik anak usiadini dalam mengidentifikasi dan menumbuhkan kreativitasanak. Walaupun demikian, guru/ pendidik anak usia dini jugaharus mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangankreativitas, sebab banyak faktor yang dapat mempengaruhinya,sebagaimana yang dikemuakan oleh Simonton (dalam Munandar,1999) mengenai tujuh perubahan yang dapat mempengaruhiperkembangan kreatif seseorang, yang meliputi:

1) Pendidikan formalPendidikan mempunyai pengaruh yang kuat terhadapkreativitas individu selama tumbuh kembang, tetapi diluar batas tertentu dapat menghambat perkembangankreativitas dengan memaksakan komitmen yang berlebihterhadap perspektif tradisional. Hal ini didukung olehbeberapa penelitian yang menemukan hubungan langsungantara intelegensi dan keunggulan dan bahwa di atasIQ 120 hampir tidak ada hubungan antara intelegensidan kreativitas.

memiliki kemampuan, keterampilan, dan profesi yang baikbahkan luar biasa.

Adapun 8 cara untuk membantu anak dalam mengekspresikankreativitas, yaitu:

1) Membantu anak menerima perubahan (help childrenaccept change)

2) Membantu anak menyadari bahwa beberapa masalahtidak mudah dipecahkan (help children realize that someproblem have no easy answers)

3) Membantu anak untuk mengenali berbaagai masalahmemiliki solusi (help children recognize that many problemshave a possible answwers)

4) Membantu anak untuk belajar menafsirkan dan menerimaperasaannya (help children learn to judge and accept theirown feeling)

5) Memberi penghargaanp pada kreativitas anak (rewardchildren for being creative)

6) Bantu anak untuk merasa nyaman dalam melakukan kreativitaskreatif dan dalam memecahkan masalah (help children feel joyin their creative productions and in working through a problem)

7) Bantu anak untuk menghargai perbedaan dalam dirinya(help children appreciate themselves for being different)

8) Bantu anak dalam membangun ketekunan dalam dirinya(help children develop perseverance). (Mayesty, 1990)

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suyanto(2002), adapun beberapa wujud dari kreativitas peserta didikyang perlu dipupuk meliputi:

Page 84: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

166 167MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

6) Gangguan sipil, misalnya pemberontakan rakyat, pertentangandan revolusi dapat mempunyai pengaruh potensial yangnegatif terhadap perkembangan bakat dan kreativitas.

7) Dari semua pengaruh ini, ketidak stabilian politis palingmerugikan perkembangan kreativitas karena untuk dapatmenjadi kreatif seseorang harus menghayati dunianyasebgaia dapat diandalkan dan dikendalikan, dan upayapribadi harus mempunyai prospek membuahkan sesuatuyang bermakna.

B. Teori Proses Kreatif AUD1. Teori Wallas

Berabad-abad orang berupaya menjelaskana apa yangterjadi apabila seseorang mencipta. Salah satu teori yang sampaisekarang banyak dikutip adalah teori Wallas yang dikemuykakanpada tahun 1926 dalam bukunya “the art of thought” yangmenyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu:1) persiapan, 2) inkubasi, 3) iluminasi, 4) verifikasi.

Pada tahap pertama, seseorang mempersipakan diri untukmemecahkan maslah dengan belajar berfikir, mencari jawaban,bertanya kepada orang lain, dan sebagainya.

Pada tahap kedua, kegiatan mencari daan menghimpundata/informasi tidak dilanjutkan. Tahap inkubasi adalah tahapdimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementaradari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkanmasalah secara sada, tetapi’mengeramnya”dalam alam pra-sadar. Sebagaimana terlihat dalam analisis biografi maupundari laporan tokoh seniman dan ilmuan, tahap ini penting

2) Adanya pencipta ulung yang dapat menjadi model peranuntuk identifikasi sangat penting bagi munculnya penciptalain yang unggul, sehingga mangkin banyak model peranyang ada untuk dentifkasi selama masa perkembanganseorang yang genius, mangkin banyak peningkatan bakatkreatif. Pada umunya, identifikasi terjadi dlam bidangatau disiplin yang sama, misalnya anak berbakat musikakan lebih mudah dipengarruhi oleh musisiulung daripadaislmuan atau sastrawan. Jika ada pegaruh silang budaya,dampaknya tidak selalu bermanfaat.

3) Sehubungan dengan Zeitgeist, yaitu adanya pengaruhdari iklim mental pada kala waktu terteentu dalam sejarah,penelitian Simonton menunjukkan bahwa pemikir ulungbanyak dipengaruhi oleh zeitgeist yang mendominasi situasiintelgtual pada masa perkambangan merka, yang membuatmerka khusuk bersibuk diiri dengan mengembangkangaagsan-gagasan yang banyak dittampilkan. Dalam halini merka menciptakan sintesis, dari prestasi atau karyasebelumnya menjadi satu sistem falsafah yang menyeluruh.

4) Fragmentasi politis, yaitu adanya berbagai negara bagianyang independen dalam satu peradapan, menimbullkanperbedaan kultural yang sangat mempengaruhi perkembangankrreativitas, karna membentuk dasar intelegtual penciptakeearah keterbukaan terhadap pengalaman, perubahan,individualisme, dan kesejahteraan material.

5) Keadaan perang yang terus menerus dalam kehidupangenius muda mempunyai dampak merugikan perkembangankreativitas dan keebrbakatan karena tidak mendorongkualitas intelegtual.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

168 169MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Tabel. 7Dikotomi Mental

Sumber: springer, S.P dan Deutsch, G., 1981

C. Hubungan Kreativitas dan MediaPembelajaran AUDMedia belajar dapat digunakan anak dan guru serta

merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhipenguasaan anak terhaadap materi yang diberikan. Melaluimedia belajar inilah anak akan bereksplorasi dan bereksperimendengan bahan yang ada. Sebagaimana yang diungkapkanoleh Lee (1989) bahwa sebagian besar peralatan rumah tangga

artinya dalam proses timbulnya inspirasi yang merupakantitik mula dari suatu penemuan atau kreasi baru berasaldari daerah pra-sadar atau timbul dalam keadaan ketidaksadaran penuh.

Tahap ilumunasi adalah tahap timbulnya”insight’atau”Aha-Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, besertaproses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnyainspirasi atau gagasan baru.

Tahap verifikasi atau evaluasi adalah tahap dimanaide atau kreasi baru tersebut harus diuji tterhadap realitas.Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Denganperkataan lain, proses divergen (pemikiran kreatif) harusdiikuti oleh proses konvergensi (pemikiran kritis).

2. Teori tentang belahan otak kanan dan kiri

Segera seudah anak dilahirkan, gerakan-geraknnya yangsemula belum berdiferensisasi berkembang menjadi poladengan preferensi untuk kiri atau kanan. Hampir setiap orangmempunyai sisi yang dominan. Pada umumnya orang lebihbiasa menggunakan tangan kanan (berarti dominasi belahanotak kiri); tetapi ada orang-orang yang termasuk kidal (left-handed). Mereka lebih diikuasai oelh belahan otak kanan.Dihipotesiskan bahwa belahan otak kanan terutma berkaitandengan fungsi-fungsi fisik, sehingga terjadi “dichotomania”,membagi-bagi semua fungsi mental menajdi fungsi belahanotak kanan atau kiri, lihat tabel. 1.4 teori ini, walaupundidukung oleh bukti-bukti empiris, namun masih memerlukanpengkajian lebih lanjut untuk keabsahannya: (Munandar,1999)

Belahan Otak Kiri Belahan Otak Kanan

Intelek Konvergen Intelektual Rasional Verbal Horizontal Konkret Realistis Diarahkan Diferensial Sekuensial Historikal Analitis Eksplisit Objektif Suksesif

Intuisi Divergen Emosional Metaforik, intuitif Non verbal Vertikal Abstrak Impulsif Bebas Eksistensial Multipel Tanpa batas waktu Sintesis, holitik Implisit Subjektif Simultan

Page 86: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

170 171MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

atau rongsongan yang tidak terpakai lagi dapat digunakansebagai media kreatif yang dapat menghasilkan suatu karyayang inovatif. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakanoleh Santoso (2002) bahwa sifat kreatif dapat diberikan kepadaanak pada waktu bermain secara individual atau kelompok.Oleh sebab itu, maka berilah kesempatan atau peluang yangcukup agar anak mencoba, mengamati dan menggunakanpermainan itu sepuas-puasnya.

Adapun kondisi yang dapat meningkatkan kreativitasanak, yaitu dengan cara:

1) WaktuUntuk menjadi kreatif kegiatan anak seharusnya jangandiatur sedmikian rupa sehingga hanya seedkiit waktu bebasbagi mereka untuk bermain-main denga gagasan dan konsep-konsep dan mencobanya dalam bentuk baru dan orisinal.

2) Kesempatan menyendiriHanya apabila tidka mendapat tekanan dari kelompk sosialanak dapat menjadi kreatif. Singer menrenagkan anakmembuthkan waktu dan kesmepatan menyendiri untukuntuk mengembangkan kehidupan imajinasi yang kaya.

3) DoronganTerlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standartorang dewasa, mereka harus didorong untuk kreatif danbebas dari ejekan dan kritik yang sering kali dilontarkanpada anak yang kreatif.

4) SaranaSarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus disediakanuntuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi,yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas.

5) Lingkungan yang merangsangLingkungan rumah dan sekolah hyarus merangsang kreativitasdengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk meng-gunakan sarana yang akan mendorong kreativitas. Ini harusdilakukan sedini mungkin sejak masa bayi dan dilanjutkanhingga masa sekolah dengan menjadikan kreativitas suatupengalaman yang menyenangkan dan dihargai secara sosial.

6) Hubungan orang tua dan anak yang tidak posesifOrang tua yang tidak terlalu melindungi atau tidak terlaluposesif terrhadap anak, mendorong anak untuk mandiridan percaya diri, dua kualitas yang sangat mendukungkreativitas.

7) Cara mendidik anakMendidik anak secara demokratis dan permisif di rumahdan sekolah meningkatkan kreativitas, sedangkan caramendidik otoriter memadamkannya.

8) Kesempatan untuk memperoleh pengetahuanKreativitas tidak muncul dalam kehampaan. Semangkinbanyak pengetahuan yang dapat diperoleh anak, semangkinbaik dasar untuk mendapat hasil yang kreatif.

Selanjutnya Munandar (1999) menjelaskan mengenaistrategi empat P dalam pengembangan kreativitas, yaitu:

1) Pribadi

Kreativitas adalah ungkapan dari keunikan individu dalaminteraksi dengan lingkungannya. Dari ungkapan pribadi yangunik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang yang inovatif. Oleh karena tiu, pendidik hendaknyadapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya

Page 87: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

172 173MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

dan jangan mengharapkan semua melakukan dan menghasilkanhal-hal yang sama, atau mempunyai minat yang sama. Guru hendaknyamembantu siswa menemukan bakat-bakatnya dan menghargainya.

2) Pendorong

Untuk perwujudan bakat kreatif anak diperlukan dorongandan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal), yangberupa apresiasi, dukungan pemberian penghargaan, pujian,insentif, dan lain-lainnya dan dorongan kuat dalam diri anakitu sendiri (motivasi internal) untuk mengahsilkan sesuatu.Jadi bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yangmendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkunganyang tidak menunjang pengembangan bakat itu. Di dalamkeluarga, di sekolah maupun di dalam masyarakat harus adapenghargaan atau dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatifindividu, banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatankreatif anak mereka, yang lebih memprioritaskan pencapaianprestasi akdemis yang tinggi dan memperoleh renking tinggidi dalam kelas. Mengambil les piano atau melukis tidak begitupenting atau diprioritaskan meskipun anak menunjukkanbakat dan minat terhadap bidang tersebut, karena kekhawatirandapat menurunkan “ranking” di dalam kelas. Demikian pulabeberapa guru meskipun menyadari pentingya pengembangankreativitas, tetapi denngan kurikulum yang ketat dan kelas-kelas dengan jumlah anak yang banyak, maka tidak ada waktuuntuk kreativitas menjadi lebii di ke depankan. Padahal kesibukankreatif memperkaya hidup anak dan tidak sampai merugikanprestasi akdemis; justru sebaliknya, karena nak merasa senangdan puas bahwa bakat dan minatnya dapat dikembangkan,ia menjadi lebih semangat untuk belajar.

Dorongan internal dan eksternal sama-sama diperlukan,dan pendidik harus berupaya untuk dapat memupuk danmeningkatkan dorongan eksternal dan dorongan internalanak; namun pendidik perlu berhati-hati pula jangan sampaidorogan eksternal yang berlebihan atau tidak pada tempatnyajustru dapat melemahkan dorongan internal (minat dankebutuhan anak).

3) Proses

Untuk mengembangkan kreativitas anak, ia perlu diberikesempatan utnuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendakanyadapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalamberbagai kegiatan kreatif. Dalam hal ini yang penting adalahmemberikan kebebasan kepada anak untuk mengekspresikandirinya secara kreatif. Misalnya dalam tulisan, lukisan, bangunandan sebagainya tentu saja dengan persyaratan tidak merugikanorang lain atau lingkungan. Pertama-tama yang perlu adalahproses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalucepat menuntut dihasilkannya produk-produk kreatif yangbermakna. Misalnya dalam lomba lukis, orang tua karenaanak ingin menjadi pemenang terus mengawasi upaya anak,memberikan instruksi atau contoh, sehingga mengurangispontanitas dan kegembiraan anak untuk berkreasi.

Produk kreatif akan muncul dengan sendirinya dalamiklim yang menunjang, menerima dan menghargai anak. Perlupula diingat bahwa kurikulum sekolah yang terlalu padatsehingga tidak ada peluang untuk kegiatan kreatif, dan jenispenugasan atau pekerjaan yang monoton, tidak menunjangpengembagan kreativita anak. Hendaknya orang tua guruda menyadari nbahwa waktu luang digunakan seyogyanya

Page 88: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

174 175MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

untuk melakukan kegiatan konstruktif yang diminati anakdan tidak belajar semata-mata atau melakukan kegaitanyang pasif apalagi desktruktif.

4) Produk

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakanproduk kreatif yang bermakna adaah kondisi pribadi danlingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseoranguntuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan)kreatif. Dengan menemu kenali bakat dan ciri-ciri pribadikreatif anak. Dan dengan dorongan (motiviasi internal danmotivasi eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif denganmenyediakan waktu dan sarana prasarana yang menggugahminat anak meskipun tidak perlu mahal, maka produk-produkkreativitas anak dan remaja dipastikan akan timbul. Yang tidakboleh dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai produkkreativitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain,misalnya dengan mempertunjukkan atau memaerkan hasilkarya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.

Dengan demikian, hubungan media dengan kreativitassangat berkaitan antara satu dengan yang lain, sebab melaluisarana/media dapat memberikan kesempatan, melatih danmembangun sikap kreatif pada diri anak usia dini.

D. Upaya Guru dalam MelejitkanKreativitas Anak Usia DiniGuru berperan penting dalam pengembangan kreativitas

anak, hal ini karena guru pada jenjang pendidikan prasekolah

akan dijadikan figur oleh anak-anak. Apa yang dikatakan guruakan diikuti dan dipatuhi oleh anak. Guru akan menjadi tauladansehingga amat berpengaruh bagi penumbuhan kreativitas anak.

Mengingat posisi yang seperti itu, guru harus berperanbijaksana jangan sampai aturan-aturan yang ditetapkan gurujustru akan mematikan kreativitas anak. Di samping itu, guruharus dapat memilih dan memanfaatkan setiap kesempatanbelajar untuk mengembangkan kreativitas anak yaitu melaluiberbagai macam media. Dalam kesempatan apa saja baik didalam ruangan maupun di luar ruangan guru dapat mengajakanak untuk mengembangkan kreativitasnya.

Dalam aktiftas keseharian di Taman Kanak-kanak terutamadisisi kegiatan bermain musik, menggambar, berpuisi, bercerita,berdongeng dan sebagainya. Melalui kegiatan seperti itu dapatdimanfaatkan untuk membentuk dan mengembangkan kreativitasanak. Sebagaimna yang dikemukakan oleh Maxim (dalamSuratno, 2005) bahwa pembentukan dan pengembangankreativitas anak Prasekolah terutama dilakukan melalui bidangseni dan musik daripada kegiatan lainnya. Pendapat ini kiranyadapat diikuti oleh guru Taman Kanak-kanak, tetapi hendaknyaguru tidak hanya mengembangkan bidang seni dan musiksaja, melainkan dikaitkan juga dengan aspek pembelajaranlain yaitu spek sosial, motorik. Senada dengan hal tersebut,adaapun upaya guru dalam membangkitkan kreativitas anak,yaitu dengan cara:

1) Memanfaatkan berbagai barang bekas seperti kaleng untukbermain musik atau aktifitas lainnya

2) Memilih topik-topik cerita yang merangsang anak untukberfikir secara kreatif

Page 89: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

176 177MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

BAB XIII

EVALUASI MEDIA PEMBELAJARANANAK USIA DINI

A. Hakikat, Tujuan dan Jenis EvaluasiAUD

1. Hakikat dan Tujuan Evaluasi AUD

Sebelum kita membahas mengenai hakekat dan tujuandari evaluasi media pembelajaran secara spesifik/khususpada anak usia dini, maka terlebih dahulu penulis

akan menjelaskan mengenai konsep evaluasi dalam pembelajarananak usia dini secara umum. Slavin (2008) mengungkapkanbahwa evaluasi merujuk pada semua sarana yang digunakandisekolah untuk secara resmi mengukur kinerja siswa. Saranaini meliputi ulangan singkat dan ujian, evaluasi tertulis, dan nilai.Selanjutnya Jamaris (2006) mengungkapkan bahwa assemen/evaluasi ialah suatau proses kegiatan yang dilaksanakan bertujuanuntuk mengumpulkan data atau bukti-bukti atau perkembangandan hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan anakusia dini. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Winkel (2004)

3) Tidak memaksakan kehendak kepada anak jika anaktidak menyukai.

4) Berhemat untuk menggunakan kata jangan dan tidakkarena itu akan menghambat anak untuk berimajinasi.

5) Memilih media pembelajaran yang tepat, tidak berbahayadan cepat membosankan bagi anak.

6) Membimbing dan mengarahkan anak untuk beranimemunculkan kreativitasnya.

7) Membimbing anak yang lain untuk menghargai karyateman-temannya walaupun kelihatannya aneh.

177

Page 90: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

178 179MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

mungkin dilakukan. Informasi tersebut dapat digunakansebagai bahan untuk menentukan ketercapaian setiap anakdalam mengikuti setiap kegiatan pelaksanaan program dankeberhasilan dalam kegiatan tersebut. Berdasarkan informasitersebut, guru menentukan kegiatan belajar berikutnya baikuntuk semua anak maupun untuk anak secara individu.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Moechlicaton (2004)mengenai komponen-komponen evaluasi terdiri dari:

1) Pertama-tama kita memilih apa yang akan dievaluasi,kemudian menentukan siapa yang akan dievaluasi dandalam situasi apa evaluasi itu dilaksanakan.

2) Menentukan tujuan evaluasi secara jelas. Mengetahuialasan mengapa kita mengadakan evaluasi dan manfaatapa yang dapat ditarik dari kegiatan evaluasi tersebut.

3) Menentukan bagaimana cara memperoleh data evaluasitersebut. Data evaluasi kegiatan makan bersama dalamkeluarga tadi, dapat diperoleh melalui observasi dantanya jawab.

4) Mengetahui kegunaan evaluasi yang diperoleh.

5) Menyatakan tujuan kegiatan secara jelas.

6) Tindak lanjut.

Melihat begitu pentingnya komponen evaluasi dalamkegiatan belajar bagi anak usia dini, guru harus benar-benarmencermati komponen evaluasi tersebut. Guru harus memahamikonsep evaluasi dalam kegaiatan pelaksanaan program dandapat menentapkan kapan saat yang tepat untuk melaksanakanevaluasi serta cara dan alat apa yang paling tepat digunakandalam melakukan penilaian.

bahwa evaluasi ialah penentuan sampai berapa jauh sesuatuberharga, bermutu atau bernilai. Selanjutnya Purwanto (1984)memberikan defenisi yang lebih terperinci mengenai evaluasi,evaluasi ialah suatu proses merencanakan, memperoleh data,dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuatalternatif0alternatif untuk mengambil keputusan. Pernyataanini didukung oleh Brondisky dalam Decker dan Decker meng-ungkapkan bahwa pelaporan merupakan aspek penting dariprogram anak usia dini yang juga melibatkan orang tua agarmereka menjadi lebih bertanggungjawab terhadap perkembangananaknya. Pelaporan ini dapat berbentuk narasi atau dan bukansekedar check list atau angka-angka yang kurang berarti.

Sedangkan beberapa ahli pendidikan yang lain juga men-defenisikan evaluasi dengan berbagai argumen yang berbedawalaupun pada hakekatnya tetap mempunyai tujuan yangsama. Adapun beberapa pendapat tersebut, sebagai berikut:

1) Penilaian/evaluasi menurut Ralph Tyler merupakan sebuatproses pengumpulan data untuk menentukan sejauhmana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikansudah tercapai. (Yus: 2012).

2) Evaluasi/penilaian: penentuan sampai berapa jauh sesuatuberharga, bermutu atau bernilai (Winkel: 2004).

3) Evaluasi/penilaian merupakan proses unutk mengetahuiapakah suatu kegiatan, proses kegiatan, dan keluarankegiatan telah mencapai tujuan atau kriteria yang ditentukan.

Jadi, secara umum evaluasi ialah sebagai salah satu komponenkegiatan belajar/pembelajaran yang berfungsi memberi informasitentang kegiatan apa yang telah dilalui anak, bagaiamanakegiatan tersebut telah dilakukan dan kegaitan apalagi yang

Page 91: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

180 181MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

a) assesmen seharusnya menguntungkan anak. Sulit untukmengumpulkan informasi yang akurat dari anak danberpotensi untuk tertekan. Assesmen formal bisa jadi mahaldan mengeluarkan biaya yang besar bagi program danpelayan anak usia dini. Untuk menjamin pelaksanaanassesmen, harus ada keuntungan yang jelas bagi pelayananlangsung pada anak usia dini atau meningkatkan mutuprogram pendidikan.

b) Untuk menjamin pelaksanaan assesmen harus ada keuntunganyang jelas dalam melayani anak secara langsung ataumeningkatkan kualitas program pendidikan.

c) Kebijakan assesmen harus didesain sesuai dengan validitasdan reliabilitasnya sesuai dengan peningkatan usia anak.Pada anak usia dini sangat sulit memperoleh data assesmenyang valid dan reliable. Karena permasalahan valid danreliable, beberapa macam bentuk assesmen sebaiknyaditunda sampai usia anak lebih matang, ketika jenis assesmenyang lain dapat dicapai, tetapi hanya dengan surat pengantaryang diperlukan.

d) Masa berlaku assesmen seharusnya disesuaikan denganisi dan metode pengumpulan data. Asessmen pada anak usiadini seharusnya mencakup pembelajaran dan perkembanganawal termasuk kesehatan fisik dan perkembangan motorik,perkembangan sosial emosional, pengembangan bahsadan kognitif serta pengetahuan umum. Metode assesmenseharusnya mengenal kebutuhan anak sehari-hari yangditunjukkan dalam kemampuannya. Secara abstrak,penugasan dengan pisnsil dan kertas aan mempersulitanak untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui.

2. Prinsip-prinsip Evaluasi AUD

Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang kitakenal, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasiformatif adalah proses yang dimaksud untuk mengumpulkandata tentang efektivitas dan efesiensi bahan-bahan pembelajaran(termasuk ke dalamnya media) untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk mem-perbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutanagar lebih efektif dan efesien.

Dalam bentuk finalnya, setelah diperbaiki dan disempurnakanorang lain atau mungkin anda sendiri, akan mengumpulkan datauntuk menentukan apakah media yang dibuat itu patut digunakandalam situasi-situasi seperti yang dilaporkan. Jenis evaluasiini disebut dengan evaluasi sumatif. Dalam pengembangan mediasering menitik beratkan pada kegiatan evaluasi formatif. Melaluievaluasi ini diharapkan pengembangan media tidak hanya dianalisissecara teoritis, tetapi benar-benar telah dibuktikan di lapangan.

3. Jenis-jenis Evaluasi AUD

Pada tahun 1990 Presiden Geoger Bush dan Guberner mambuatcita-cita pendidikan nasional yang akan dicapai pada tahun2000, cita-cita pertama sebagai berikut pada tahun 2000 seluruhanak di Amerika akan memulai sekolah siap untuk belajar.Bagaimana tujuan ini dapat diukur, dan tantangan unik mengukuranak pada tahun-tahun pertama yang disesuaikan dengankelompok sumber tujuan nasional pada anak usia dini untukmenetapkan prinsip-prinsi dan rekomendasi. Prinsip-prinsiptersebut akan dikembangkan oleh kelompok ini (NationalEducational goals Panel (dalam Wortham, 2005):

Page 92: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

182 183MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

1. Alat dan Cara Evaluasi AUD

Dalam melaksanakan penilaian, alat dan cara yangdapat digunakan antara lain sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data untukmendapatkan informasi dengan cara pengamatan langsungterhadap sikap dan perilaku peserta didik, maka diperlukanpedoman observasi yang dikembangkan oleh guru denganmengacu pada indikator yang telah ditetapkan.

Contoh Format Observasi:

Jakarta, Agustus 2013

Guru RA

(……………………..)

e) Assesmen seharusnya dapat dibahasakan dengan tepat.,untuk mengenali lebih luas semua aspek yang diukur.Dengan mengabaikan apakah suatu assesmen yang dimaksuduntuk mengukur keterampilan membaca permulaan,pengetahuan tentang nama-nama warna, atau potensibelajar, hasil assesmen mudah ditemukan melalui kecakapanbahsa khususnya pada anak yang latar belakang kemampuanbahasa inggrisnya terbatas, oleh karena itu assesmentersebut berlaku bagi mereka yang mempunyai kemampuanbahasa inggriis. Selain itu, perkembangan awal bahasaanak harus diperhitungkan ketika menentukan metodeassesmen yang dapat menginterpretasikan maksud dantujuan assesmen.

f) Orang tua seharusnya dihargai sebagai sumber innformasiasessmen, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Karenapengukuran pada anak usia dini kemungkinan bisa salah,assesmen sebaiknya mencakup semua sumber dari buktiterutama laporan dari orang tua dan guru. Tujuan assesmenharus melibatkan orang tua dalam proses pendidikanyang berkesinambungan.

B. Alat, Cara, Prosedur dan PelaporanEvaluasi AUDPenilaian dilaksanakan berdasarkan gambaran atau

deskripsi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yangdiperoleh dengan menggunakan alat dan cara cara penilaianserta serangakaian prosedur.

Hari/Tgl Nama Kegiatan

Pembelajaran Aspek yang

Diamati Hasil

Pengamatan Ket

Senin,5 Agustus 2013

Erizal Sahpa Nabila Tazkia Nadin Dana Azam Pasha Rendi Ibrahim

Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

a. Cara mencuci tangan

b. Penggunaan air

c. Penggunaan lap tangan

Dapat mencuci tangan dengan baik

Page 93: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

184 185MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Contoh Format Percakapan Peserta Didik RA;

Nama: Rendi Kelompok: B

Jakarta, Agustus 2013

Guru RA

(……………………..)

d. Penugasan

Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberiantugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentubaik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya: melakukanpercobaan dengan menanamkan biji kacang hijau.

b. Catatan Anekdot (anecdotal record)

Catatan anekdot adalah catatan tentang sikap dan perilakupeserta didik secara khusus (peristiwa yang terjadi secarainsidental/tiba-tiba).

Contoh Format Catatan anekdot:

Jakarta, Agustus 2013

Guru RA

(……………………..)

c. Percakapan

Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasitentang pengetahuan atau penalaran peserta didik mengenalsuatu hal. (contoh lampiran 6)

Hari/Tgl Nama Anak Didik Peristiwa Tafsiran Keterangan

Rabu, 26 Agustus 2013

Ibrahim Murung terus, padahal anak tersebut selalu ceria/gembira serta melaksana-kan kegiatan Kemungkinan ada permasalahan di rumah (keluarga)

Kemungkinan ada permasalahan dirumah (keluarga)

Melakukan kunjungan kerumah untuk mengkomunikasikan yang terjadi pada diri anak. Ternyata dirumah anak tersebut sering ditinggal ibunya diluar kota.

No Hari/Tgl Kegiatan Pembelajaran

Aspek yang Ditanyakan Hasil Percakapan

1.

28 September

2013

a. Tanya jawab tentang nama dan jenis kelamin

a. Nama lengkap

b. Nama panggilan

b. Jenis kelamin

Mampu menyebutkan nama diri dengan lengkap Dapat menyebutkan nama panggilan dengan tepat Mampu menyebutkan jenis kelamin

Page 94: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

186 187MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Contoh Format Unjuk Kerja Peserta Pendidik RA

Kelompok A

Hari/Tgl : Selasa, ……………20….

Kegiatan Pembelajaran : Berjalan pada garis lurus

Jenis Penugasan : a. Keseimbangan

b. Cara berjalan

c. Ketetapan

Ket : BB = Belum Berkembang

MB = Mulai Berkembang

BSH = Berkembang sesuai Harapan

BSB = Berkembang Sangat Baik

f. Hasil Kerja

Hasil kerja adalah hasil kerja peserta didik setelah melakukansuatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni.

Contoh Format Penugasan Peserta Didik RA

Kelompok B

Hari/Tgl : Senin, ……………20….Kegiatan Pembelajaran : membuat teh manisJenis Penugasan : a. Menyiapkan alat dan bahannya

b. Proses pembuatan teh manis

Ket : BB = Belum Berkembang

MB = Mulai Berkembang

BSH = Berkembang sesuai Harapan

BSB = Berkembang Sangat Baik

e. Unjuk Kerja

Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut pesertadidik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang diamati,misalnya : prktik menyanyi, olahraga, memperagakan sesuatu.

No Nama BB MB BSH BSB KET

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Erizal

Sahpa

Nabila

Tazkia

Nadin

Dana

Azam

Pasha

Rendi

Ibrahim

√ √ √

√ √ √ √

√ √

No Nama BB MB BSH BSB KET

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

10.

Erizal

Sahpa

Nabila

Tazkia

Nadin

Dana

Azam

Pasha

Rendi

Page 95: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

188 189MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

dapat ditempuh terdiri dari tahap evaluasi satu lawan satu(one to one), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation),dan evaluasi lapangan (field evaluation).

a) Evaluasi satu lawan satu (one to one)

Evaluasi media tahap satu lawan satu atau yang disebutdengan istilah one to one evaluation, dilaksanakan denganmemilih dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakilipopulasi target dari media yang dibuat. Sajikan media tersebutkepada mereka secara individual. Kalau media itu didesainuntuk belajar mandiri, biarkan mereka mempelajarainyasementara kita mengamatinya. Kedua orang siswa yang dipilihtersebut hendaknya satu orang dari populasi target yangkemampuan umumnya sedikit di bawah rata-rata dan satuorang lagi. Prosedur pelaksanaan evaluasi media tahap satulawan satu ini sebagai berikut:

1) Jelaskan kepada siswa bahwa kita sedang merancangsuatu medi baru dan kita ingin mengetahui bagaimanareaksi mereka terhadap media yang dibuat tersebut.

2) Lalu sampaikan kepada mereka bahwa apabila nanti merekaberbuat salah, hal tersebut bukanlah karena kekuranganmereka tetapi karena kekurang sempurnaan mereka mediatersebut, sehingga perlu diperbaiki.

3) Usahakan agar mereka bersikap relaks dan bebas mengemukakanpendapatnya tentang media tersebut.

4) Selanjutnya berikan tes awal untuk mengetahui, sejauh manakemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yangdimediakan

5) Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang dibutuhkan

Contoh Format Hasil Karya Peserta Didik RA

Kelompok B

Hari/Tgl : Rabu, ……………20….

Kegiatan Pembelajaran : Menggambar bebas dengan crayon

Jenis Penugasan : a. Kreativitas

b. Keberanian menggambar

Ket : BB = Belum Berkembang

MB = Mulai Berkembang

BSH = Berkembang sesuai Harapan

BSB = Berkembang Sangat Baik

2. Prosedur Evaluasi

1) Tahapan Evaluasi Media

Prosedur atau tahapan evaluasi media terkait denganbagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam mengevaluasimedia yang telah dibuat. Sekali lagi perlu ditegaskan bahwadengan evaluasi ini diharapkan hasil media yang dibuat terjaminkeandalannya. Langkah atau tahapan evaluasi media yang

No Nama BB MB BSH BSB KET

1.

2.

3.

4.

5.

Dst

Alifya

Rena

Fachri

Nida

Syauqi

Page 96: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

190 191MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Prosedur yang perlu ditempun antara lain:

1) Jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatifdan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya.

2) Berikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuandan pengetahuan siswa tentang topik yang dimediakan.

3) Sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajarimedia tersebut.

4) Catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpanbalik (langsung ataupun tidak langsung) selama penyajianmedia.

5) Berikan tes unutk mengetahui sejauh mana tujuan bisatercapai (post test).

6) Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya.Apabiila mungkin adakan diskusi yang mendalam denganbeberapa siswa antara lain:

a) Menarik tidaknya media tersebut

b) Apa sebabnya

c) Mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan

d) Konsisten tujuan dan materi program

e) Cukup tidaknya atau jelas tidaknya latihan dan contohyang diberikan

2) Tahapan Evaluasi Pembelajaran

a. Guru melaksanakan penilaian dengan mengacu padakemampuan indikator yang hendak dicapai dalam stuan-stauan kegiatan yang direncanakan dalam tahapan waktutertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yangtelah ditentukan. Penilaian dilakukan sering dengan kegiatan

atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajarimedia tersebut. Catat pula bagaimana reaksi siswa danbagian-bagian yang sulit untuk dipahami; apakah contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjukkanya, ataukahyang lain.

6) Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut(post test)

7) Analisis informasi yang terkumpul. Jumlah dua oranguntuk kegiatan ini adalah jumlah minimal. Setelah selesai,anda bisa mencobakannya kepada beberapa orang siswayang lain dengan prosedur yang sama. Anda dapat jugamencobakannya kepada ahli bidang studi (content expert).Mereka sering kali memberikan umpan balik yang bermanfaat.Atas dasar data atau informasi dari kegiatan-kegaitantersebut akhirnya revisi dilakukan sebelum media dicobakanke kelompok kecil.

b) Evaluasi kelompok kecil (small group evaluatiom)

Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-20 orangsiswa yang dapat mewakili populasi target. Kalau media tersebutkita buat untuk siswa TK kelompok B. mengapa jumlahnyatersebut? Sebab kalau kurang dari 10 data yang anda perolehkurang dapat menggambarkan populasi target. Sebaliknya,bila lebih dari 20 data atau informasi yang anda peroleh melebihiyang anda perlukan akan kurang bermanfaat untuk dianalisisdalam evaluasi kelompok kecil. Siswa yang anda pilih dalamkegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik populasi.Usahakan sample tersebut terdiri dari siswa-siswa yang krangpandai, sedang, dan pandai: laki-laki dan perempuan; berbagaiusia dan latar belakang.

Page 97: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

192 193MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

pembelajaran. Guru tidak secara khusus melaksanakanpenilaian, tetapi ketika pembelajaran dan kegiatan bermianberlangsung, guru dapat sekaligus melaksanakan penilaian.Dalam pelaksanaan penilaian sehari-hari, guru menilaikemampuan (indikator) semua peserta didik yang hendakdicapai seperti yang telah diprogramkan dalam rencanakegiatan harian (RKH)

b. Cara pencatatan hasil penilaian harian dilaksanakansebagai berikut:

1) Catatlah hasil penilaian perkembangan peserta didikpada kolom penilaian disatuan kegiatan

2) Peserta didik yang belum mencapai indikator sepertidiharapkan dalam RKH atau dalam melaksanakantuugas selalu dibantu guru, maka pada kelom penilaiandituliskan nama peserta didik dan diberi tanda bulankosong (0)

3) Peserta didik yang sudah melebihi indikator yangterluang dalam RKH atau mampu melaksanakan tugastanpa bantuan secara tepat atau cepat atau lengkapatau benar, maka pada kolom penilaian dituliskannama peserta didik dan tanda bulatan penuh ()

4) Jika semua pserta didik menunjukkan kemampuansesuai dengan indikator yang terulang dalam RKH,maka pada kolom penilaian dituliskan nama semuaanak dengan tanda ceklis ()

c. Hasil catatan nilai yang ada pada rencana kegiatan harian(RKH) dirangkum dan dipindahkan ke dalam formatrangkuman penilaian perkembangan peserta didik RA:

1) Apabila hasil penilaian pada perkembangan pesertadidik dalam satu bulan pada RKH lebih cenderungmemperoleh bulatan penuh maka hasilny akandipindahkan bulatan penuh pada rangkuman bulanan.

2) Apabila hasil penilaian ada p[erkembangan pesertadidik dalam satu bulatan pada RKH lebih cenderungmemperoleh bulatan kosong maka hasilnya akandipindahkan bulatan kosong pada rangkuman bulanan.

3) Apabila hasil penilaian pada perkembangan pesertadidik dalam satu bulan pada RKH lebih cenderungseimbang perolehan bulatan penuh dan bulatan kosongmaka hasilnya berupa tanda ceklis yang kemudiandipindahkan kerangkuman bulanan.

4) Data dari buku rangkuman selama satu semesterditambah data dari alat penilaian lain seperti: observasi,catatan anekdot, dll. Dan dianalisis kearah perkembanganterakhir untuk dibuatkan pelaporan hasil penailaianberupa deskripsi.

3. Pelaporan Hasil Evaluasi AUD

Pelaporan hasil penilaian merupakan kegiatan meng-komunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian guru tentangpertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

a. Bentuk Pelaporan

Berdasarkan hasil rangkuman perkembangan pesertadidik setiap penggalan waktu tertentu, penilaian dilaporkandalam bentuk uraian, (deskripsi) singkat dari masing-masingprogram perkembangan di RA:

Page 98: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

194 195MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

a) Program perkembangan pembiasaanb) Program pengembangan kemampuan dasar

Uraian (deskripsi) dirumuskan dan dibuat subjektif mungkinsehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orangtua atau wali atau bagi yang berkepentingan dalam bentuklaporan perkembangan peserta didik RA.

b. Pola Penulisan Laporan

Berdasarkan hasil penilaian guru tentang perkembanganpeserta didik dalam satu semester maka pola pelaporan yangdituangkan ke dalam buku perkembangan peserta didik TKmengikuti kriteria sebagai berikut :

1) Uraian perkembangan secara umum.

2) Uraian perkembangan kemampuan peserta didik yangmenonjol atau lebih pada semua aspek perkembangan.

3) Uraian perkembangan kemampuan peserta didik yangmasih perlu ditinggalkan pada aspek perkembanganpeserta didik.

c. Teknik Melaporkan Hasil Penilaian

Laporan Perkembangan peserta Didik RA dilaporkanoleh kepala/guru RA secara lisan dan tertulis. Cara yangditempuh dapat dilaksanakan dengan bertatap muka sertadimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balikantara pihak RA dan orang tua/wali. Hal yang perlu diingatkandalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya menjaga kerahasiaandata atau informasi, artinya bahwa data dan informasi tentangpeserta didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan

orang tua/wali peserta didik yang bersangkutan atau tenagaahli dalam rangka bimbingan selanjutnya.

C. Hubungan Penilaian, Proses dan HasilBelajarBenyamin Bloom seorang tokoh pendidikan telah membuat

daftar yang disebut Bloom Taxonomy yaitu tabel yangmenghubungkan antara penilaian, proses belajar, dan hasilyang diharapkan. Tabel ini memberikan implikasi terhadapdesain perencanaan dan kurikulum, strategi atau pendekatanpembelajaran, dan bagaimana penilaian/evaluasi yang seharusnyadilakukan. Menurut Bloom, metode penilaian/evaluasi harusdisesuaikan dengan metode instruksi pembelajarannya.

Tabel. 8Bloom Taxonomy. (Megawangi, dkk, 2005)

Aspek Penilaian Kegiatan Hasil

Ketika kita ingin mengukur kemampuan siswa untuk menghafal atau mengingat materi yang telah dipelajari (to remember)

Para siswa diminta untuk mendefenisikan, menghafal, membuat list/daftar, memasangkan (matcb), membaca, dan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang baku atau benar.

Para siswa akan menghasilkan antara lain; menyebut label, nama, list, defenisi, memproduksi hal yang sesudah ada, fakta dan tes.

Page 99: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

196 197MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dengan demikian, evaluasi merupakan bagian terpentingdi dalam pengembangan media pembelajaran anak usia dini.Sebab bagaimanapun juga media yang dibuat perlu dinilaiterlebih dahulu sebelum digunakan secara luas. Evaluasi itudimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuattersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkanatau tidak. Hal ini penting untuk diingat dan dilakukan, karenabanyak orang beranggapan bahwa sekali mereka membuatmedia pasti seratus persen dianggap baik. Anggapan itusendiri tidaklah keliru, karena sebagai pengembangan mediasecara tidak langsung telah menurunkan hipotesis bahwamedia yang dibuat tersebut dapat memberikan hasil belajaryang lebih baik. Hipotesis tersebut perlu dibuktikan denganmenguji cobakannya ke sasaran yang dimaksud.

Ketika kita ingin mengukur kemampuan siswa untuk mengerti konsep (to comprehend)

Para sisiswa meng-klasifikasi, menyintir, mengkonversikan, mendeskripsikan, mendiskusikan, menerangkan, memperkirakan, mengeneralisasikan, memberikan contoh, mengulang konsep dengan kata-kata sendiri, menyingkat dan menyimpulkan.

Para siswa akan menghasilkan antara lain: klasifikasi, sitiran dari sumber-sumber, konversi, deskripsi, diskusi, estimasi, sekelompok contoh-contoh dan singkatan.

Ketika kita ingin mengukur kemampuan siswa untuk mengaplikasikan (to apply)

Para sisiswa meng-konstruksi, memakai, menerapkan, mengumpul-kan, membuat tabel atau grafik, memberi konstribusi, memberikan ilustrasi, membuat, memamerkan, meng-ajarkan, menjabarkan, dan mengaplikasikan.

Para siswa akan menghasilkan anatara lain: bangunan, jurnal, dari atau catatan harian, penjelasan secara verbal, model, terjemahan rencana, demo atau pameran.

Ketika kita ingin mengukur kemampuan siswa untuk menganalisis (to analze)

Para siswa diminta untuk membuat abstrak, ringkasan, klasifikasi, diagram, memilah-milah, deduksi, membedakan, membuat kategori, dan membuat susunan secara sistematis.

Para siswa akan menghasilkan antara lain: ringkasan, daftar pertanyaan, laporan, grafik, tabel, outline, rencana, kategori.

Ketika kita ingin mengukur kemampuan siswa untuk mensintesa atau menghasilkan karya (to synthesize)

Para siswa diminta untuk membuat hipotesa, membuat rencana, memformulasi, mem-fasilitasi, berimajinasi, membuat sesuatu, menghasilkan penemuan, berkarya, mendesain, memprediksi.

Para siswa akan meng-hasilkan antara lain: formula, penemuan, film dokumenter, permainan, cerita, sajak, solusi, produk seni, media, iklan.

Ketika kita ingin mengukur kemampuan anak untuk mengevalusai (to evaluate)

Para siswa diminta untuk menilai, membuat kesimpulan, memper-tahankan, menginter-prtasikan, membuat penilaian, membuat tulisan opini, mengambil keputusan, mengecek informasi, mengkritik, memilih, dan mengulang kembali

Para siswa akan menghasilkan antara lain: keputusan, panel, opini, penilaian, rekomendasi, kesimpulan, laporan, evaluasi, investigasi, dan survei.

Page 100: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

198 199MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINID

.R

KH

dan

Pen

ilaia

n A

UD

NA

MA

SEK

OLA

H:

ZU

LHIJ

JAH

SEM

/MIN

GG

U:

I/II

TEM

A/S

UB

TEM

A/T

EMA

SPE

SIFI

K:

DIR

I SE

ND

IRI/

PAN

CA

IN

DER

A/H

IDU

NG

KEL

OM

POK

:B

HA

RI/

TAN

GG

AL

:K

AM

ISW

AK

TU

:08

.00-

08.3

0

Nila

i In

dika

tor

Kegi

atan

Pem

bela

jara

n M

etod

e Pe

mbe

laja

ran

Alat

/Sum

ber

Bela

jar

Peni

laia

n Pe

rkem

beng

an P

eser

ta

Kara

kter

Dis

iplin

Al

at

Hasi

l

Relig

ius

Re

ligiu

s

Men

gikut

i atu

ran

(ASK

) Ba

ris se

belum

mas

uk ke

las.

Dem

onstr

asi

Gur

u da

n an

ak

Obs

erva

si

Disip

lin

Inisi

atif

I.

Kegi

atan

Aw

al M

asuk

±

30

Mem

biasa

kan

diri

men

guca

p sa

lam (P

AI)

- M

engu

cap

salam

De

mon

stras

i G

uru

dan

anak

O

bser

vasi

Men

jawa

b pe

rtany

aan

tent

ang

hidu

ng (B

HS)

- M

enan

yaka

n te

ntan

g hi

dung

Ta

nyaj

awab

G

uru

dan

anak

Pe

rcak

apan

-

Anak

men

yebu

tkan

jum

lah

hidu

ng

Krea

tif

Krea

tif Be

rnya

nyi d

enga

n ira

ma

sedih

(PM

H)

- Be

rnya

nyi b

ersa

ma

anak

De

mon

stras

i Gu

ru d

an a

nak

Obse

rvas

i

II.

Ke

giat

an In

ti ±

60

Rasa

ingin

ta

hu

Inisi

atif

Mem

aham

i obje

k se

derh

ana

dari

sudu

t pa

ndan

g an

ak (K

OG)

- An

ak M

enga

mat

i Ga

mba

r Hidu

ng

Rasa

ingin

ta

hu

Inisi

atif

Mem

buat

gam

bar d

an

core

tan

(tulis

an) c

erita

ga

mba

r sen

diri (

BHS)

- Ko

men

tar g

amba

r hid

ung

Be

rcer

ita

Gam

bar

hidun

g ya

ng

digun

akan

Obse

rvas

i

Rasa

ingin

ta

hu

Inisi

atif

Mew

arna

i den

gan

kray

on (F

MH)

-

Men

ggam

bar t

ulisa

n hid

ung

send

iri Ha

sil ka

rya

Bu

ku g

amba

r Ob

serv

asi

-

Mew

arna

i hidu

ng

Penu

gasa

n

Kerta

s ke

rja

Porto

folio

-

Men

empe

lkan

gam

bar

pada

pap

an p

anel

Lem

bar k

erja

III

. Is

tirah

at M

akan

± 6

0

-

Berm

ain

Al

at b

erm

ain,

air

-

Men

cuci

tang

an

sebe

lum d

an se

suda

h m

akan

Se

rbet

, bek

al

anak

Page 101: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

200 201MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

IV. K

egia

tan

Akhi

r ± 3

0

Rasa

ingin

ta

hu

Inisi

atif

-

Guru

dan

ana

k be

rdisk

usi k

egiat

an

pem

belaj

aran

yang

dil

akuk

an

Prak

tek

Lang

sung

Gu

ru d

an a

nak

Obse

rvas

i

Krea

tifita

s Kr

eatifi

tas

-

Bern

yany

i lagu

hidu

ng

Prak

tek

Lang

sung

La

gu h

idung

Ob

serv

asi

Relig

ius

Krea

tifita

s

- Be

rdoa

-

Pulan

g

Prak

tek

Lang

sung

Gu

ru d

an a

nak

Men

geta

hui

Med

an, 1

2 O

ktob

er 2

014

(……

……

……

……

……

)

Kep

ala

Seko

lah

Gu

ru

(……

……

……

…)

PE

NIL

AIA

N P

AD

A T

EM

A:

DIR

I SE

ND

IRI

1.

Pen

ilaia

n O

bse

rvasi

Har

i/Tgl

N

ama

Keg

iata

n pe

mbe

laja

ran

Ana

k ya

ng d

iam

ati

Has

il pe

ngam

atan

Kam

is, 1

2 O

ktob

er 2

014

Er

izal

R

endi

Az

am

Dan

a Sa

hpa

Pash

a N

abila

Ta

zkia

N

adin

Ib

rahi

m

- M

enye

butk

an 5

pan

ca

inde

ra

- M

enye

butk

an 5

pa

nca

inde

ra

- D

apat

m

enye

butk

an 5

pa

nca

inde

ra

Page 102: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

202 203MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI2

.Pen

ilaia

n P

erca

kap

an

Har

i/Tgl

N

ama

Keg

iata

n Pe

mbe

laja

ran

Ana

k ya

ng D

iam

ati

Has

il Pe

ngam

atan

Kam

is, 1

2 O

ktob

er 2

014

Er

izal

R

endi

Az

am

Dan

a Sa

hpa

Pash

a N

abila

Ta

zkia

N

adin

Ib

rahi

m

- Ta

nyaj

awab

tent

ang

hidu

ng

- Ap

a gu

na h

idun

g?

- Si

apa

penc

ipta

hid

ung?

-

Bera

pa ju

mla

h hi

dung

?

- D

apat

men

yebu

tkan

gu

na h

idun

g -

Tahu

pen

cipt

a -

Men

geta

hui j

umla

h hi

dung

No

Nam

a B

B

MB

B

SH

B

SB

1 E

rizal

R

endi

A

zam

Dan

a S

ahpa

Pas

ha

Nab

ila

Tazk

ia

Nad

in

Ibra

him

3.

Pen

ilaia

n P

enu

gasa

n

Kel

ompo

k:

B

Har

i/T

gl:

Kam

is, 1

2 O

ktob

er 2

014

Keg

iata

n Pe

mbe

laja

ran

:a.

Men

ggam

bar

hidu

ng

b.M

enyi

apka

n ga

mba

r

c.M

enyi

apka

n pi

nsil

gam

bar

Peni

laia

n Pe

nuga

san

Proy

ek

Page 103: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

204 205MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas, 2003, Sekolah Para Juara; MenerapkanMultiple Intelligence Di Dunia Pendidikan DiterjemahkanDari Multiple Intelligences In The Classroom -2and Edition,Alih Bahasa Oleh Yudhi Murtanto, Bandung: Mizan MediaUtama.

, Thomas, 2003, Smart Baby’s Brain (MerangsangKejeniusan Anak Di Tiga Tahun Pertama), Alih Bahasa olehSuyanto Dan Sudarmaji, Jakarta; Prestasi Pustaka Puplisher.

Amstrong,T, 1994, Multiple Intellegences in the Classroom,Virginia: Association for supervision and CurriculumDevelopment.

Abbin Syamsudin, Amakmum, 2003, Psikologi Pendidikan,Jakarta; PT. Remaja Roesda Karya.

Arsyad, Azhar, 1996, Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

, 2007, Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

, 2009, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Buzan, Tony, 2003, Brain Child How Smart Parents MakeSmart Kids, London, Thorsons.

Ket

:

BB

:B

elum

Ber

kem

bang

BSH

:B

erke

mba

ng S

esua

i H

arap

an

MB

:M

ulai

Ber

kem

bang

BSB

:B

erke

mba

ng S

anga

t B

aik

205

Page 104: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

206 207MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Hurlock, Elizabeth B, 1978, Perkembangan Anak jilid 2, AlihBahasa Oleh Med. Meitasari Tjandrasa, Jakarta: Erlangga.

Halimah, Siti, Strategi Pembelajaran: Pola dan Strategi PengembanganDalam KTSP, Bandung: Citapustaka, 2008.

Hadimiarso, Yusuf, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan,Jakarta:Pustekom Diknas, 2005.

Jalal, Fasli, (editor), 2005, Peranan Gizi, Kesehatan Dan PendidikanDalam Melejitkan Poetnsi Kecerdasan Anak, MonografBuku, Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Usia Idni,Dirjen Pls, Departemen Pendidikan Nasional.

Jamaris, Martini, 2006, Perkembangan Dan PengembanganAnak Usia Taman Kanak-Kanak, Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia.

Kurikulum Raudhatul Athfal (RA), Pedoman Penilaian, direktoratPendidikan Madrasyah Direktorat Jenderal PendidikanIslam Departemen Agama RI 2007.

Lee, Catherine, 1989, Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak,Jakarta; Arcan.

Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak,Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Musfiroh, T, 2008, Pengembangan Kecerdasan Jamak, Jakarta:Universitas Terbuka.

Mangoenprasodjo, A, S, dan Hidayati, , N.S, 2005, AnakMasa Depan dengan Multiple Intelegensi, Yogyakarta:Pradipta Puplishing.

Mayesty, Mary, 1990, Creative Activities For Young Children4th Ed;Play,M Development, And Creativity, New York:DelmarPuplishers Inc.

Boree, George C, 2008, Metode Pembelajaran Dan PengajaranKritik Dan Sugesti Terhadap Dunia Pendidikan, PembelajaranDan Pengajaran, Alih Bahasa Oleh Abdul Qodir Shaleh,Jogjakarta: Arr-Ruzz Media Group.

Bronson, Martha B., 1999, The Right Stuff: Selecting PlayMaterials to Support Development, Washington D.C.:National Association for the Education of young Children.

Cosby S. Rogers And Janet K. Sawyers, 1995, Play In TheLives Of Children, Washington. DC: NAECY.

Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta:Kencana, 2009.

Dennison, Paul. E. dan Dennison, Gail. E., 2004, Brain Gym,Terjemahan Ruslan Dan Rahayu Morris, Jakarta: Grasindo.

Decker, Anita dan Decker, John, Planning And AdministeringEarly Childhood Program 7th Edition, Ohio:Prentice Hall.

Dimyati dan Mudjiono, 2009, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta.

Dockett, Dockett and Fleer, Marilyn, 2002, Play And Peda-gogy In Early Childhood Bending The Rules, Australia:Thomson Learning.

, 1999, Play and Pedagogy in Early Child-hood, Bending The Rules, Harcourt College Puplisher.

E.Slavin, Robert, 2008, Psikologi Pendidikan Teori dan PraktikEdisi Ke-Delapan, Penerjemah Marianto Samosir, Jakarta;PT. Indeks.

Gardner, Howard, 1999, Intelligence Reframed:Multiple IntellegencesFor 21 Th Century. USA: Basicbooks.

Page 105: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

208 209MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Innovation Through Collaboration, New York: OxfordUniversity Press.

Suyanto, Slamet, 2005, Dasar-dasar Pendidikan Anak UsiaDini, Yogyakarta: Hikayat Puplishing.

Santrock, John W, 2002, Life-Span Development, TerjemahanJuda Damanik Dan Achmad Chusairi, Jakarta: Erlangga

, 2007, Educational Psychology, TerjemahanTri Wibowo, Jakarta, Kencana.

Semiawan, Coony R, 2002, Belajar Dan Pembelajaran DalamTaraf Usia Dini, Jakarta: Prenhallindo.

, 2002, Pendidikan Keluarga Dalam Era Globalisasi,Jakarta: Prenhallindo.

Suratno, 2005, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini,Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional DirektoralJenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan PendidikanTenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Sabri, Alisuf, 1996, Psikologi Pendidikan, Jakarta; PedomanIlmu Jaya.

Samples, Bob, 1999, Revolusi Belajar Untuk Anak, Bandung:Kaifa.

Soetjiningsih, 1995, Tumbuh kembang anak, Jakarta: EGC.

Susilana dan Riyana, Cepi, 2007, Media Pembelajaran HakikatPengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian, Bandung:CV Wacana Prima.

Safaria, T. (2005) Interpersonal Intelligence: Metode PengembanganKecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books.

Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi,Jakarta: Rineka Cipta.

Mariyana, Rita, 2005, Strategi Pengelolaan Lingkungan BelajarDi Taman Kanak-Kanak, Jakarta; Departeman PendidikanNasional.

Megawangi, Ratna, 2005, Pendidikan Yang Patut dan MenyenangkanPenerapan Teori Developmentally Appropriate Practices,Jakarta: IHF.

Munandar, Utami, 1992, Mengembangkan Bakat Dan KreativitasAnak Sekolah;Petunjuk Bagi Para Orang Tua Dan Guru,Jakarta; Gramedia.

, 1999, Kreativitas Dan Keberbakata: StrategiMewujudkan Potensi Kreatif Dan Bakat, Jakarta: PT GramediaPurtaka Utama.

, 2008, Mengembangkan Bakat Dan KreativitasAnak Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group.

Nurani, Sujiono, Yuliani, 2007, Buku Ajar Konsep Dasar PenddiikanAnak Usia Dini, Universitas Negeri Jakarta.

Ngalim, Purwanto, 1984, Prinsip-Prinsip Evaluasi Pengajaran,Bandung: Remadja Rosda Karya.

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bandung: BumiAksara, 2001.

, 2008, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara.

Purwanto, Ngalim, 1984, Prinsip-Prinsip Evaluasi Pengajaran,Bandung: Remadja Rosda Karya.

Patmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta:Rineka Cipta, 2003.

Paul B. Paulus and Bernad A. Nijstad, 2003, Group Creativity:

Page 106: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/224/33/ISI MEDIA PEMBELAJARN ANAK USIA DINI.pdf · a) Pemahaman Dalam Bidang Psikologi Pendidikan. b) Mengetahui dan

210 MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Sawyer, Keith R, et.al, 2003, Creativity And Development, NewYork: Oxford University Press.

Sujiono dan Sujiono, 2004, Menu Pembelajaran Anak UsiaDini, Jakarta; Citra Pendidikan.

Soegeng, Sabtoso, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta :CitraPendidikan, 2002.

Trawick, Smith, Jeffrey, 2003, Early Childhood Development:Multicltural Perspective, Columbus Ohio: Merril PrenticeHall.

Usman, Basyiruddin , Media Pembelajaran, Jakarta: CiputatPers, 2002.

Wina Sanjaya, 2010, Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pembelajaran Pendidikan, Jakarta: PrenadaMedia Group.

W. Gulo, 2008, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia.

Wortham, Sue. C, 2005, Assessment in Early Childhood Education,Fourth Edition, New Jersey: Pearso Merril PrenticeHall.

Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta; Media Abadi,2004.

Yus, Anita, Penilaian Perkembangan belajar Anak Taman Kanak-kanak, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Yulaelawati, Ella, 2004, Kurikulum Dan Pembelajaran FilosofiTeori Dan Aplikasi, Bandung; Pakar Raya.