BAB I PENDAHULUAN Kortikosteroid Topikal.docx

3
BAB I PENDAHULUAN Kortikosteroid merupakan derivat dari hormon kortikosteroid yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini memainkan peran penting pada tubuh termasuk mengontrol respon inflamasi. Kortikosteroid hormonal dapat digolongkan menjadi glukokortikoid dan mineralokortikoid. Golongan glukokortikoid adalah kortikosteroid yang efek utamanya terhadap penyimpanan glikogen hepar dan khasiat anti- inflamasinya nyata. Prototip untuk golongan ini adalah kortisol dan kortison, yang merupakan glukokortikoid alam. Terdapat juga glukokortikoid sintetik, misalnya prednisolon, triamsinolon, dan betametason. Golongan mineralokortikoid adalah kortikosteroid yang mempunyai aktivitas utama menahan garam dan terhadap keseimbangan air dan elektrolit. Umumnya golongan ini tidak mempunyai efek anti-inflamasi yang berarti sehingga jarang digunakan. Pada manusia, mineralokortikoid yang terpenting adalah aldosteron. Sebagian besar khasiat yang diharapkan dari pemakaian kortikosteroid adalah sebagai antiinflamasi, antialergi atau imunosupresif. Karena khasiat inilah kortikosteroid banyak digunakan dalam bidang dermatologi. Dibidang dermatologi pada umumnya lebih ditekankan sebagai obat antialergi. Terapi dengan obat ini bukan merupakan terapi kausal melainkan terapi pengendalian atau paliatif saja. Sejak kortikosteroid digunakan dalam bidang dermatologi, obat tersebut sangat menolong

Transcript of BAB I PENDAHULUAN Kortikosteroid Topikal.docx

Page 1: BAB I PENDAHULUAN Kortikosteroid Topikal.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Kortikosteroid merupakan derivat dari hormon kortikosteroid yang dihasilkan oleh

kelenjar adrenal. Hormon ini memainkan peran penting pada tubuh termasuk mengontrol

respon inflamasi. Kortikosteroid hormonal dapat digolongkan menjadi glukokortikoid dan

mineralokortikoid. Golongan glukokortikoid adalah kortikosteroid yang efek utamanya

terhadap penyimpanan glikogen hepar dan khasiat anti-inflamasinya nyata. Prototip untuk

golongan ini adalah kortisol dan kortison, yang merupakan glukokortikoid alam. Terdapat

juga glukokortikoid sintetik, misalnya prednisolon, triamsinolon, dan betametason. Golongan

mineralokortikoid adalah kortikosteroid yang mempunyai aktivitas utama menahan garam

dan terhadap keseimbangan air dan elektrolit. Umumnya golongan ini tidak mempunyai efek

anti-inflamasi yang berarti sehingga jarang digunakan. Pada manusia, mineralokortikoid yang

terpenting adalah aldosteron.

Sebagian besar khasiat yang diharapkan dari pemakaian kortikosteroid adalah sebagai

antiinflamasi, antialergi atau imunosupresif. Karena khasiat inilah kortikosteroid banyak

digunakan dalam bidang dermatologi. Dibidang dermatologi pada umumnya lebih ditekankan

sebagai obat antialergi. Terapi dengan obat ini bukan merupakan terapi kausal melainkan

terapi pengendalian atau paliatif saja. Sejak kortikosteroid digunakan dalam bidang

dermatologi, obat tersebut sangat menolong penderita. Berbagai penyakit yang dahulu lama

penyembuhannya dapat dipersingkat, misalnya dermatitis, penyakit berat yang dahulu dapat

menyebabkan kematian, misalnya pemfigus, angka kematiannya dapat ditekan berkat

pengobatan dengan kortikosteroid, demikian pula sindrom Stevens-Johnson yang berat dan

nekrolisis epidermal toksik.

Pengobatan berbagai penyakit kulit dengan menggunakan kortikosteroid sudah

menjadi kegiatan sehari-hari di setiap poliklinik penyakit kulit. Sejak salep hidrokortison

asetat pertama kali dilaporkan penggunaannya oleh Sulzberger pada tahun 1952,

perkembangan pengobatan dengan kortikosteroid berjalan dengan pesat. Semakin maju ilmu

pengetahuan semakin banyak pula ditemukan berbagai jenis kortikosteroid yang dapat

digunakan dengan berbagai keunggulan dan efek samping yang semakin sedikit. Hal ini

berkat kemajuan dalam pengetahuan mengenai mekanisme kerja serta pemahaman

patogenesis berbagai penyakit, khususnya mengenai peradangan kulit. Dengan berbagai

kemajuan in pemakaian kortikosteroid menjadi semakin rasional dan efektif.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN Kortikosteroid Topikal.docx

Berdasarkan cara penggunaannya kortikosteroid dapat dibagi dua yaitu kortikosteroid

sistemik dan kortikosteroid topikal. Kortikosteroid topikal adalah obat yang digunakan di

kulit pada tempat tertentu dan merupakan terapi topikal yang memberi pilihan untuk para ahli

kulit dengan menyediakan banyak pilihan efek pengobatan yang diinginkan, diantaranya

termasuk melembabkan kulit, melicinkan, atau mendinginkan area yang dirawat. Tetapi pada

pembahasan selanjutnya kami akan lebih banyak membahas tentang kortikosteroid topikal.

Kortikosteroid topikal adalah obat yang dioleskan di kulit pada tempat tertentu.