BAB I PENDAHULUAN -...

47
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obstipasi merupakan salah satu gangguan pencernaan yang cukup banyak dijumpai pada neonatus, bayi, dan anak. Obstipasi diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya penurunan frekuensi atau berkurangnya defekasi. Pada sebagian besar kasus, biasanya bayi mengalami abdominal distension dan gagal mengeluarkan meconium dalam beberapa jam pertama kehidupan. Gagal BAB pada periode neonatal harus selalu dipertimbangkan sebagai merupakan suatu abnormal sampai terbukti itu merupakan kasus lain. Sekitar 94% bayi normal, secara spontan mengeluarkan meconeum dalam 24 jam setelah lahir dan 99,8 % BAB dalam 48 jam pertama (Farmacia, 2008) Menurut data WHO, keluhan obstipasi dapat terjadi pada segala usia dari bayi sampai orang tua. pada bayi angka kejadian ini bisa mencapai 30-40% yang dapat mengalami masalah dengan keluhan obstipasi ini (Darmawan, 2010) Pada sebagian kasus sumbatan usus besar, biasanya tidak ada riwayat hydramnion, karena banyak cairan amnion yang ditelan bisa diserap dari bowel fetus bagian proksimal hingga menuju obstruksi. Bayi yang gagal BAB biasanya menggambarkan adanya suatu obstruksi mekanik atau fungsional, yang nanti berkembang dari bukti klinis dan radiografi. Bayi ini mungkin mengalami abdominal distension dan mual yang mengarahkan mungkin adanya obstruksi

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obstipasi merupakan salah satu gangguan pencernaan yang cukup banyak

dijumpai pada neonatus, bayi, dan anak. Obstipasi diartikan sebagai suatu

keadaan dimana terjadinya penurunan frekuensi atau berkurangnya defekasi.

Pada sebagian besar kasus, biasanya bayi mengalami abdominal distension dan

gagal mengeluarkan meconium dalam beberapa jam pertama kehidupan. Gagal

BAB pada periode neonatal harus selalu dipertimbangkan sebagai merupakan

suatu abnormal sampai terbukti itu merupakan kasus lain. Sekitar 94% bayi

normal, secara spontan mengeluarkan meconeum dalam 24 jam setelah lahir dan

99,8 % BAB dalam 48 jam pertama (Farmacia, 2008)

Menurut data WHO, keluhan obstipasi dapat terjadi pada segala usia dari

bayi sampai orang tua. pada bayi angka kejadian ini bisa mencapai 30-40% yang

dapat mengalami masalah dengan keluhan obstipasi ini (Darmawan, 2010)

Pada sebagian kasus sumbatan usus besar, biasanya tidak ada riwayat

hydramnion, karena banyak cairan amnion yang ditelan bisa diserap dari bowel

fetus bagian proksimal hingga menuju obstruksi. Bayi yang gagal BAB biasanya

menggambarkan adanya suatu obstruksi mekanik atau fungsional, yang nanti

berkembang dari bukti klinis dan radiografi. Bayi ini mungkin mengalami

abdominal distension dan mual yang mengarahkan mungkin adanya obstruksi

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

2

bowel. Bayi bisa saja pada awalnya membuang sejumlah kecil meconium, tapi

setelah itu tidak membuang BAB (Hartanto, 2009)

Pada neonatus yang baru lahir hingga anak usia 2 tahun, obstipasi bisa

terjadi karena obat-obatan atau anestesi yang digunakan ibu, neonatal asphyxia,

ketidakamatangan bowel pada bayi prematur, dan meconium plug syndrome.

Selain itu, obstipasi juga bisa disebabkan oleh penyakit Hirschprung, atresia ileal,

atresia kolon, meconium ileus, small left colon syndrome, imperforate anus, dan

puborectal sling syndrome (Farmacia, 2008)

Pengetahuan ibu tentang cara merawat anak dan pengetahuan ibu tentang

suatu penyakit yang sering menyerang bayi dan anak sangat dibutuhkan untuk

menghindari terjadinya penyakit pada bayinya, pemahaman tentang tanda dan

gejala suatu penyakit akan memberikan pengaruh untuk cepatnya

penatalaksanaan penyakit tersebut, pengetahuan tentang penyebab akan

memberikan perlindungan kepada bayi, dan pengetahuan tentang

penatalaksanaan awal akan menghindari semakin parahnya panyakit yang

diderita bayi (Muth, 2012)

Lebih dari 90% bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium dalam 24

jam pertama, sedangkan sisanya akan mengeluarkan mekonium dalam 36 jam

pertama kelahiran. Jika hal ini tidah terjadi, maka harus dipikirkan adanya

obstipasi. Akan tetapi, harus diingat bahwa ketidakteraturan defekasi bukanlah

suatu obstipasi karena pada bayi yang menyusu dapat terjadi keadaan tanpa

defekasi selama 5-7 hari dan tidak menunjukkan adanya gangguan feses karena

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

3

feses akan dikeluarkan dalam jumlah yang banyak sewaktu defekasi. Hal ini

masih dikatakan normal(Wiki, 2007)

Di Indonesia sendiri angka insidennya belum ada yang menjelaskan secara

nominal tanpa melihat etiologinya, sedangkan berdasarkan etiologi obstipasi

parsial didapatkan 10-15% dari seluruh kejadian obstipasi. angka kejadian

obstipasi pada bayi berdasarkan penyebabnya memiliki frekuensi yang berbeda-

beda berdasarkan keadaan yang mendasarinya. (Wiki, 2007)

Data Dinas Kesehatan Pemerintahan Aceh menurut data Sistim Pencatatan

Dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) dalam tahun 2012 terdapat 21.654

kasus bayi sakit, 13.234 kasus dengan keluhan obstipasi, sedangkan data dari

Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie tahun 2012 jumlah kasus dengan keluhan

obstipasi sebanyak 691 kasus obstipasi bayi (Data SP2TP Dinkes Kab Pidie,

2012).

Berdasarkan study pendahuluan yang peneliti lakukan di dapat data dari

Diploma III Kebidanan STIKes U`Budiyahdari bulan Oktober sampai Desember

2012 jumlah julah mahasiswa 40 orang terdirti dari Mahasiswa Tingkat I

sebanyak 15 orang dan mahasiswa Tingkat II Sebanyak 25 orang. Hal ini

mengambarkan bahwa penyakit obstipasi merupakan penyakit yang sering

diderita oleh masyarakat. oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti

bagaimana “Gambaran Pengetahuan MahasiswaDiploma III Kebidanan

STIKes U`Budiyah Tentang Tidak Bisa Buang Air Besar (Obstipasi) Yang

Terjadi Pada Bayi 0-1 Tahun Di Kabupaten Pidie”.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

4

B. Rumusan masalah.

Berdasarkan uraian latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah

yaitu “BagaimanaGambaran Pengetahuan MahasiswaDiploma III

Kebidanan STIKes U`Budiyah Tentang Obstipasi Yang Terjadi Pada Bayi

0-1 Tahun Di Kabupaten Pidie”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan MahasiswaDiploma III

Kebidanan STIKes U`Budiyah Tentang Obstipasi Yang Terjadi Pada Bayi 0-1

Tahun Di Kabupaten Pidie

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan MahasiswaDiploma III

Kebidanan STIKes U`Budiyah Tentang Obstipasi Yang Terjadi Pada Bayi

0-1 Tahun Di Kabupaten Pidieditinjau dari segi informasi.

b. Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan MahasiswaDiploma III

Kebidanan STIKes U`Budiyah Tentang Obstipasi Yang Terjadi Pada Bayi

0-1 Tahun Di Kabupaten Pidie ditinjau dari segi pengalaman.

D. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat memanfaat bagi:

1. Peneliti

Menambahkan wawasan ilmu pengetahuan dan melatih peneliti dalam

mengembangkan pengetahuan berfikir secara objektif dan menjadi bahan

untuk penelitian lebih lanjut

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

5

2. Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang diharapkan bermanfaat

untuk pelaksanaan penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.

3. Responden

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi

mahasiswaAkbid U`Budiyah Sigli. Sehingga dapat terjadi suatu perubahan

perilaku kearah yang lebih baik dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu

dan anggota keluarganya.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Obstipasi

a. Pengertian

Obstipasi yaitu sulit buang air besar (BAB)

a. Obstipasi

Obstipasi = adalah konstipasi hebat yang tidak terobati.

Obstipasi berasal dari bahasa Latin :

- Ob berarti in the way = perjalanan

- Stipare berarti to compress = menekan

Secara istilah obstipasi adalah bentuk konstipasi parah dimana

biasanya disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus

(adanya obstruksi usus)

Secara umum, Obstipasi adalah pengeluaran mekonium tidak

terjadi pada 24 jam pertama sesudah kelahiran atau kesulitan atau

keterlambatan pada faeces yang menyangkut konsistensi faeces dan

frekuensi berhajat. Sedangkan pada neonatus lanjut didefinisikan sebagai

tidak adanya pengeluaran feses selama 3 hari/lebih.(Ngatisah, 2009).

Ada beberapa variasi pada kebiasaan buang air besar yang normal.

Lebih dari 90% bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium dalam 24

jam pertama, sedangkan sisanya akan mengeluarkan mekonium dalam 36

jam pertama kelahiran. Jika hal ini tidah terjadi, maka harus dipikirkan

6

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

7

adanya obstipasi. Akan tetapi, harus diingat bahwa ketidakteraturan

defekasi bukanlah suatu obstipasi karena pada bayi yang menyusu dapat

terjadi keadaan tanpa defekasi selama 5-7 hari dan tidak menunjukkan

adanya gangguan feses karena feses akan dikeluarkan dalam jumlah yang

banyak sewaktu defekasi. Hal ini masih dikatakan normal.(Wiki, 2007)

b. Konstipasi

Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana

seorang manusia mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang,

yang dapat menyebabkan kesakitan hebat pada penderitanya. Konstipasi

dapat disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan,

dan juga karena kelainan anatomis. Pengobatan konstipasi dapat

dilakukan dengan pengubahan pola makan, obat pencahar (laxatif), terapi

serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir jarang

dilakukan.Konstipasi adalah keluhan pencernaan yang paling umum.

Gejala akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena

bentuk usus besar setiap orang berbeda-beda. Munculnya rasa mulas

bukan suatu tanda, begitu pula mulas yang tak tentu juga tidak menuju ke

suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan

lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. (Yuliasti,

2010)

Gejala antara obstipasi dan konstipasi sangat mirip dimana

terdapat kesukaran mengeluarkan feses (defekasi). Namun obstipasi

dibedakan dari konstipasi berdasarkan penyebabnya ialah dimana

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

8

konstipasi disebabkan selain dari obstruksi intestinal sedangkan obstipasi

karena adanya obstruksi intestinal.(Wiki, 2007)

b. Etiologi

Obstipasi disebabkan juga karena sebagai berikut :

a. Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya

kanker dalam dinding usus.

b. Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat

penekanan usus oleh massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam

abdomen yang menekan rectum.

c. Penyaluran makanan yang kurang baik, misalnya masukan makanan bayi

muda kurang mengandung air / gula, sedangkan pada bayi usia lebih tua

biasanya karena makanan yang kurang mengandung polisakarida atau

serat.

d. Kemungkinan adanya gangguan pada usus seperti pada penyakit

Hirschpung yang berarti usus tidak melakukan gerakan

peristaltik.(Yuliasti, 2010)

Pada sebagian kasus sumbatan usus besar, biasanya tidak ada

riwayat hydramnion, karena banyak cairan amnion yang ditelan bisa diserap

dari bowel fetus bagian proksimal hingga menuju obstruksi. Bayi yang gagal

BAB biasanya menggambarkan adanya suatu obstruksi mekanik atau

fungsional, yang nanti berkembang dari bukti klinis dan radiografi. Bayi ini

mungkin mengalami abdominal distension dan mual yang mengarahkan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

9

mungkin adanya obstruksi bowel. Bayi bisa saja pada awalnya membuang

sejumlah kecil meconium, tapi setelah itu tidak membuang BAB.

Pada neonatus yang baru lahir hingga anak usia 2 tahun, obstipasi

bisa terjadi karena obat-obatan atau anestesi yang digunakan ibu, neonatal

asphyxia, ketidakamatangan bowel pada bayi prematur, dan meconium plug

syndrome. Selain itu, obstipasi juga bisa disebabkan oleh penyakit

Hirschprung, atresia ileal, atresia kolon, meconium ileus, small left colon

syndrome, imperforate anus, dan puborectal sling syndrome.(Yuliasti, 2010)

Untuk menelusuri penyebab obstipasi pada neonatus dan anak-anak,

bisa dilakukan dengan bantuan sonografi dan radiografi konvensional.

Sonografi biasanya dipertimbangkan sebagai pilihan pertama pada anak,

karena prosedur ini bebas radiasi dan butuh sedikit atau tanpa

persiapan.Selain itu sonogafi bisa memberikan diagnostik yang cukup

akurat. Sementara radiografi konvensional ditujukan untuk pediatrik yang

membutuhkan informasi diagnostik dan biasanya menggunakan dosis radiasi

minimum.(Wiki, 2007)

Beberapa penyebab sulit BAB pada bayi dan anak :Pemberian susu

formula yang terlalu kental.Kurang minum. Kurang serat. Gangguan

pencernaan akibat hypersensitive terhadap makanan

c. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala obstipasi disebabkan oleh :

a. Pada neonatus jika tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama,

pada bayi jika tidak mengeluarkan feses selama 3 hari atau lebih.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

10

b. Sakit dan kejang pada perut.

c. Bayi sering menangis.

d. Susah tidur dan gelisah

e. Kadang-kadang muntah.

f. Abdomen distensi (kembung, karena usus tidak berkontraksi).

g. Bayi susah/tidak mau menyusui.

h. Bising usus yang janggal (Mansjoer, 2008)

d. Jenis-Jenis Obstipasi

Obstipasi ada 2 macam, yaitu :

a. Obstipasi obstruksi total

Memiliki ciri tidak keluarnya feses atau flatus dan pada pemeriksaan colok

dubur didapatkan rectum yang kosong, kecuali jika obstruksi terdapat pada

rectum.

b. Obstipasi obstruksi parsial.

Memiliki ciri pasien tidak dapat buang air besar selama beberapa hari tetapi

kemudian dapat mengeluarkan feses disertai gas. Keadaan obstruksi parsial

kurang darurat daripada obstruksi total.(Yuliasti, 2010)

e. Diagnoksa Obstipasi

Obstipasi didiagnosa melalui cara:(Adalia, 2009)

a. Anamnesis

Riwayat penyakit difokuskan pada gagal untuk mengeluarkan baik feses

maupun gas. Perlu untuk menentukan apakah termasuk obstruksi total atau

partialAnamnesis ditujukan untuk menggali lebih dalam riwayat penyakit

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

11

terdahulu yang mungkin dapat menstimulasi terjadinya obstipasi

Dicari juga apakah ada kelainan usus sebelumnya, nyeri pada perut, dan

masalah sistemik lain yang penting, sebagai contoh riwayat adanya

penurunan berat badan yang kronis dan feses yang bercampur darah

kemungkinan akibat obstruksi neoplasma

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan abdomen standar seperti inspeksi, auskultasi, perkusi,dan

palpasi untuk melihat apakah ada massa abdomen, nyeri abdomen, dan

adanya distensi kolon.

Obstruksi usus pada fase lanjut tidak terdengar bising usus Pemeriksaan

region femoral dan inguinal untuk melihat apakah ada hernia atau tidak.

Obstruksi kolon bisa terjadi akibat hernia inguinal kolon sigmoid

Pemeriksaan rectal tussae (colok dubur) untuk mengidentifikasi kelainan

rectum yang mungkin menyebabkan obstruksi dan memberikan gambaran

tentang isi rectum

c. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada bayi yang menderita

obstipasi adalah :

Pemeriksaan Hb

Pemeriksaan Urine

Pemeriksaan penunjang lain yang dianggap perlu.

d. Pencitraan dengan CT scan, USG, X rays dengan atau tanpa bahan

kontras.Pencitraan untuk melihat apakah ada dilatasi kolon. Dilatasi kolon

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

12

tanpa udara menandakan obstruksi total dan dilatasi kolon dengan terdapat

udara menandakan partial obstruksi parsial. Pencitraan ini dapat

digunakan untuk menentukan letak obstruksi dan penyebab obstruksi

f. Pencegahan Obstipasi

Untuk meghindari sembelit, jagalah kebersihan usus, terutama usus

besar yang merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan, yang berfungsi

sebagai tempat untuk mengumpulkan sisa makanan, mengabsorbsi air dan

beberapa mineral, sekaligus tempat pertumbuhan bakteri. Dengan menjaga

usus selalu dalam keadaan bersih, secara tidak langsung telah menghindari

kasus sembelit.Usus sehat, hidup pun menjadi sehat.

a. Makan dengan jadwal teratuur. Pilih makanan yang banyak mengandung

serat, misalnya buah-buahan segar dan sayuran.

b. Hindari makanan berlemak tinggi dan terlalu manis.

c. Banyak minum air putih. Untuk laki-laki, rata-rata 2,9 liter per hari 12

gelas. Sedangkan untuk wanita 2,2 liter per hari (9 gelas).

d. Olahraga

e. Biasakan buang air besar setiap hari

f. Jangan menggunakan obat pencahar(Ngatisah, 2009).

Pada keadan normal sebagian besar rektum dalam keadaan kosong,

kecuali bila ada refleks masa dari kolon yang mendorong feses ke dalam

rektum yang terjadi sekali atau dua kali sehari. Hal tersebut memberikan

stimulasi pada arkus aferen dari refleks defekasi. Dengan adanya stimulasi

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

13

pada arkus aferen tersebut akan menyebabkan kontraksi otot dinding abdomen

sehingga terjadilah defekasi.

Mekanisme usus yang normal terdiri atas 3 faktor, yaitu sebagai berikut :

a. Asupan cairan yang adekuat.

b. Kegiatan fisik dan mental.

c. Jumlah asupan makanan berserat.

Dalam keadaan normal, ketika bahan makanan yang akan dicerna memasuki

kolon, air dan eletrolit diabsorbsi melewati membran penyerapan. Penyerapan

tersebut berakibat pada perubahan bentuk feses, dari bentuk cair menjadi

bahan yang lunak dan berbentuk. Ketika feses melewati rektum, feses

menekan dinding rektum dan merangsang defekasi (Adalia, 2009)

Apabila bayi tidak mengkonsumsi ASI (cairan) secara adekuat,

produksi dari pencernaan lebih kering dan padat, serta tidak dapat dengan

segera digerakkan oleh gerakan peristaltik menuju rektum, sehingga

penyerapan terjadi terus-meneerus dab feses menjadi semakin kering, padat

dan susah dikeluarkan, serta menimbulkan rasa sakit. Ini yang menyebabkab

bayi tidak bisa BAB dan akan menyebabkan kemungkinan berkembangnya

luka. Proses dapat terjadi bila menurun peristaltik usus dsb. Hal tersebut

menyebabkan sisa metabolisme berjalan lambat yang kemungkinan akan

terjadi penyerapan air yang berlebihan.(Ngatisah, 2009).

Bahan makanan berserat sangat dibutuhkan untuk merangsang

peristaltik usus dan pergerakan normal dari metabolisme dalam saluran cerna

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

14

menuju ke saluran yang lebih besar. Sumbatan pada usus dapat juga

menyebabkab obstipasi (Adalia, 2009)

B. Bayi

Bayi adalah anak yang berusia 0-12 bulan. Bayi dapat dikelompokkan

menjadi tiga: bayi cukup bulan, bayi prematur, dan bayi dengan berat bayi lahir

rendah (BBLR). Bayi cukup bulan adalah bayi yang termasuk dalam kelompok

kelahiran normal, yaitu kelahiran bayi secara alami tanpa bantuan suatu alat apa

pun atau tanpa operasi. Usia kehamilan secara normal berkisar sembilan bulan

sepuluh hari. Masa kehamilan lebih dari sepuluh hari atau kurang dari sembilan

bulan disebut kehamilan tidak normal (Soetjiningsih, 2009).

Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah

terlahir dari rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi

selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur

maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan rendah.

Baik ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu

mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi

berumur 1 tahun (Supariasa, 2009)

C. Konsep Mahasiswa

Menurut Susantoro (Rahmawati, 2006: 56), mahasiswa merupakan

kalangan muda yang berumur antara 19 sampai 28 tahun yang memang dalam

usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa.

Sosok mahasiswa juga kental dengan nuansa kedinamisan dan sikap kenyataan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

15

objektif, sistematik dan rasional. Kenniston (Rahmawati, 2006: 43) mengatakan

bahwa mahasiswa (youth) adalah suatu periode yang disebut dengan

“studenthood” yang terjadi hanya pada individu yang memasuki post secondary

education dan sebelum masuk ke dalam dunia kerja yang menetap. Berbeda

dengan pendapat yang telah dikemukakan oleh dua ahli tersebut di atas, Visi

Pelayanan Mahasiswa menyebutkan bahwa mahasiswa adalah seseorang yang

sedang mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu dalam tingkat pendidikan

tinggi.

Mahasiswa mempunyai peran penting sebagai agen perubahan (agent of

change) bagi tatanan kehidupan yang secara realistis dan logis diterima oleh

masyarakat (Chaerul, 2002: 34). Sejalan dengan pendapat Chaerul, Kartono

(Rahmawati, 2006: 23) menyebutkan bahwa mahasiswa merupakan anggota

masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu antara lain:

1. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi

sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.

2. Mahasiswa diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai pemimpin

masyarakat ataupun dalam dunia kerja.

3. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi

proses modernisasi.

4. Mahasiswa diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang

berkualitas dan profesional.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

16

D. Konsep Pengetahuan

a. Pengertian

Berarti apa yang telah diketahui dan lebih jelas lagi bahwa pengetahuan

atau tahu adalah mengerti sesudah melihat, menyaksikan, mengalami atau

diajar. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmodjo, 2010).

Menurut kamus bahasa Indonesia Pengetahuan adalah segala sesuatu

yang diketahui mengenai hal atau sesuatu. Pengetahuan dapat mempengaruhi

perilaku seseorang .pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide,

kansep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala

isinya, juga mencakup manusia dan kehidupannya. Pengetahuan merupakan

penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu, juga

mencakup praktek atau kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai

persoalan hidup yang belum dibuktikan secara sistematis ( Slameto, 2008 ).

Pengetahuan seseorang didapat dari pengalaman dan informasi yang

didapatkan, baik melalui pelatihan, bimbingan, pembinaan maupun melalui

pengamatan, sehingga dapat memberikan tanggapan atau respon terhadap

apa yang diamatinya.(Azwar, 2010 ).

2. Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,

termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

17

terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut secara benar, misalnya dapat memahami tentang mamfaat

pemberian air susu ibu bagi ibu sendiri.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

d. Analisis (Analisys)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam

komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut

dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaianterhadap suatu metode atau objek.

Dari beberapa uraian definisi dan tingkat pengetahuan sudah sangat

jelas bahwa pengetahuan merupakan dasar seseorang berprilaku sehat. Salah

satu perilaku sehat adalah upaya pencegahan penyakit sesuai dengan yang

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

18

dikemukakan oleh H.L. Bloom. Banyak penelitian membuktikan bahwa

pengetahuan secara jelas mempengaruhi kebiasaan dan ada hubungan yang erat

dengan perilaku seseorang terhadap objek tertentu, Demikian juga pengetahuan

ibu tentang manfaat pemberian air susu ibu bagi ibu cendrung dipengaruhi oleh

tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Walau tidak dapat kita pungkiri bahwa

pengetahuan saja tidak cukup, karena harus ada faktor pendukung lain misalnya

tersedianya fasilitas, adanya informasi dan lain sebagainya ( Sugeng, 2001).

3. Pengukuran Pengetahuan

Tolok ukur atau kriteria penilaian data merupakan sesuatu yang penting

kedudukannya, dan harus disediakan sebelum penelitian bertolak

mengumpulkan data dilapangan (Arikunto, 2010).

Pengetahuan ibu dibagi atas 3 katagori yaitu (Arikunto, 2002)

a. Tinggi : jika responden menjawaban benar 76 % - 100%.

b. Sedang : Jika responden menjawaban benar 56% - 75 %.

c. Rendah : jika responden menjawaban benar <55 %.

E. Pengetahuan dipengaruhi oleh

1. Informasi

Informasi adalah, keterangan pemberitahuan kabar atau berita tentang

suatu media dan alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio,

televisi, poster dan spanduk. Media komunikasi adalah media yang digunakan

pembaca untuk mendapatkan informasi sesuatu atau hal tentang pengetahuan.

Berkaitan dengan penyediaan informasi bagi manajemen dalam pengambilan

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

19

keputusan, informasi yang diperoleh harus berkualitas (Tugiman, 2005)

kualitas informasi tergantung tiga hal yaitu :

a. Akurat, bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan.

b. Tepat waktu, informasi yang disampaikan tidak terlambat.

c. Relevan, informasi mempunyai manfaat bagi pemakainya.

Informasi di bagi 2 (dua) Katagori sebagai berikut

a . Cukup : bila ibu menjawab mendapatkan informasi ≥ 5 media massa.

b. Kurang : bila ibu menjawab mendapatkan informasi kurang dari 5 media

massa.

2. Pengalaman

Pengalaman individu tentang berbagai hal biasa yangdiperoleh dari tingkat

kehidupan dalam proses perkembangannya,misalnya sering mengikuti kegiatan

yang mendidik sepertiseminar

Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani,

dirasai, ditanggung) ( KBBI, 2005). Pengalaman dapat diartikan juga sebagai

memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang

terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi

sebagai referensi otobiografi. (Syah, 2003).

Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia sehari – harinya. Pengalaman juga sangat berharga bagi setiap manusia,

dan pengalaman juga dapat diberikan kepada siapa saja untuk digunakan dan

menjadi pedoman serta pembelajaran manusia. Pengalaman mahasiswitentang

obstipasi juga merupakan hal yang tidak terlupakan, karena hampir semua

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

20

mahasiswi yang mengalami obstipasi mengharapkan hal yang terbaik untuk

mempercepat buang air besar.

Pengalaman di bagi 2 (dua) Katagori sebagai berikut

a . Ada : bila Mahasiswi menjawab pernah menderita obstipasi.

b. Tidak : bila mahasiswi tidak pernah mengalami obstipasi.

E. Kerangka Teoritis

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis

Syah, 2003

- Pengalaman

Notoatmodjo, 2008

- Informasi

- Pendidikan

- Pengalaman

Pengetahuan ibu tentang

obstipasi

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

21

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep dalam penelitian ini mengacu pada konsep yang

dikemukakan oleh Syah (2003), dan Notoatmodjo, 2008maka kerangka konsep

dapat digambar sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

21

Pengetahuan Mahasiswa

tentang obstipasi

Informasi

Pengalaman

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

22

B. Definisi Operasional

N

o Variabel

Defenisi

Operasional Cara Ukur

Alat

Ukur

Hasil

ukur

Skala

Ukur

1 Pengetahuan

tentang

obstipati

Segala

sesuatu yang

diketahui

mahasiswi

tentang

penyakit

obstipati

Mengedarkan

kuesioner

Kuesioner Tinggi

Sedang

Rendah

Ordinal

2

Informasi

tentang

obstipati

pengetahuan

yang didapat

mahasiswa

baik dari

media cetak

maupun

media

elektronik

ataupun

pribadi

Mengedarkan

kuesioner

Kuesioner

Cukup

Kurang

Ordinal

3

Pengalaman

obstipasi

Suatu

kejadian yang

pernah

dialami

mahasiawi

Mengedarkan

kuesioner

Kuesioner

Ada

Tidak

Ordinal

22

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

23

C. Cara Pengukuran Variabel.

Pengukuran variable dilakukan sebagai berikut :

1. Pengetahuan dibagi menjadi 3 katagori yaitu (Arikunto, 2002)

a. Tinggi, jika jawaban responden benar 76- 100 % dari total Skor

b. Sedang, Jika jawaban Responden benar antar 56 - 75 % total skor

c. Rendah, jika jawaban Responden benar kurang dari 55 % total skor

2. Informasidibagi menjadi 2 katagori yaitu (Arikunto, 2002)

a. Cukup, jika responden memiliki sumber informasi ≥ 3 sumber

b. Kurang, Jika Responden memiliki sumber informasi < 3 sumber

3. Pengalaman dibagi menjadi 2 katagori yaitu (Arikunto, 2002)

a. Ada, jika responden pernah mengalami obstipasi

b. Tidak, Jika Responden tidak pernah mengalami obstipasi

E. Pertanyaan penelitian.

1. Bagaimana Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Diploma III Kebidanan

STIKes U`Budiyah Tentang Obstipasi Yang Terjadi Pada Bayi 0-1 Tahun dari

segi informasi.

2. Bagaimana Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Diploma III Kebidanan

STIKes U`Budiyah Tentang Obstipasi Yang Terjadi Pada Bayi 0-1 Tahun dari

segi pengalaman

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

24

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu hanya melihat Gambaran

Pengetahuan Mahasiswatingkat II Diploma III Kebidanan STIKes U`Budiyah

Tentang Tidak Bisa Buang Air Besar (Obstipasi) Yang Terjadi Pada Bayi 0-1

Tahun Di Kabupaten Pidie

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswiDiploma III

Kebidanan STIKes U`Budiyah Kabupaten Pidiesampai Juni 2013 sebanyak

40mahasiswi.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini mengunakan total sampling. Yaitu semua

populasi di jadikan sampel sebanyak 40mahasiswi.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Tempat penelitian dilakukan di Diploma III Kebidanan STIKes

U`Budiyah Kabupaten Pidie Tahun 2013.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukandi Diploma III Kebidanan STIKes U`Budiyah

Kabupaten Pidiedari tanggal 21-23 Agustus2013

24

24

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

25

D.Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari

responden dengan mengedarkan kuesioner, berisikan daftar pertanyaan dengan

pilihan jawaban yang telah disiapkan.

2. Data Sekunder

Data yang diperlukan sebagai pendukung data utama dalam penelitian ini

diperoleh dari:

a. Diploma III Kebidanan STIKes U`Budiyah Kabupaten Pidie.

b. Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie.

c. Tinjauan Kepustakaan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang berisikan daftarpertanyaan

dengan pilihan jawaban yang telah disediakan terdiri dari 12 pertanyaan dengan

rincian,10 pertanyaan pengetahuan, 1 pertanyaan informasi,dan 1 pertanyaan

pengalaman

Penilaian yang dilakukan untuk semua pertanyaan diberikan nilai 1 untuk

jawaban benar dan nilai nol untuk jawaban salah.

F. Pengolahan dan analisa data

1. Pengolahan data

Menurut Notoadmodjo, (2005) Pengolahan data dilakukan dengan memakai

teknik manual, pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

26

a. Editing Langkah ini bertujuan agar data yang diperoleh dapat diolah

dengan baik untuk mendapatkan informasi yang tepat

b. Coding yaitu setelah dilakukan pengecekan diberikan kode atas jawaban

yang disajikan dalam kuesioner

c. Transfering yaitu data yang telah diberi kode disusun secara berurutan

mulai dari responden pertama sampai responden terakhir untuk

dimasukkan dalam tabel.

d. Tabulating Yaitu data yang dikumpulkan ditabulasi dalam bentuk tabel

distribusi frekwensi

2. Analisa Data

a. Univariat

Data yang didapat dari pengisian kuesioner oleh responden kemudian

dianalisa secara deskriptif dengan menghitung persentase setiap variabel

dependen dan independen dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekwensi untuk di narasikan dengan rumus (Budiarto, 2002)

P =

Keterangan :

P = Persentase

f = Frekwensi

n = Jumlah semua responden

b. Bivariat

Analisa bivariat adalah untuk menganalisa secara bersama–sama antara

dependen variabel (Variabel Bebas) dengan independent variabel.(Variabel

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

27

Terikat) dalam sebuah tabel distribusi frekwensi

G. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan secara manual yang telah diolah, kemudian

disajian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dinarasikan.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

28

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum

Akademi kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)

U`Budiyah berlokasi di Jalan Prof. A. Majid Ibrahim, Desa Kampong Asan

Kecamatan Kota Sigli Kabupaten Pidie memiliki,dengan jumlah seluruh

mahasiswa /I 76 orang jumlah ruang perkuliahan 3 ruang dan 1 ruangan untuk

sekteriat, ruang laboratorium 1, perpustakaan 1. Jumlah dosen seluruhnya 11

dosen. Bangunan Diploma III Kebidanan STIKes U`Budiyah jarak dengan

pusat kota Sigli adalah sekitar1 km, dengan batas sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatasan denganTanah Warga.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Prof. A. Majid Ibrahim.

- Sebelah Utara berbatasan dengan Pertokoan.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Pertokoan

B. HasilPenelitian.

1.Analisa Univariat

Penelitian ini dilakukan Akademi kebidanan STIKes U`Budiyah mulai

tanggal 21 sampai dengan 23 Agustus 2013, tentang Gambaran Pengetahuan

Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKes U`Budiyah Tentang Tidak Bisa

Buang Air Besar (Obstipasi) Yang Terjadi Pada Bayi 0-1 Tahun Di Kabupaten

Pidie tahun 2013

a. Pengetahuan tentang obstipasi

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

29

Tabel 5.1

Distribusi Frekwensi Pengetahuan tentang obstipasi Mahasiswa

Diploma III Kebidanan STIKesU`Budiyah Sigli

Kabupaten Pidie Tahun 2013

No Pengetahuan tentang obstipasi Frekwensi (F) Persentase (%)

1

2

3

Tinggi

Sedang

Rendah

12

18

10

30,0

45,0

25,0

Jumlah 40 100

Sumber : Data primer ( diolah 2013)

Dari Tabel5.1 menunjukan bahwa dari 40 responden mayoritas

Pengetahuan tentang obtipasi Mahasiswi tingkat II Diploma III Kebidanan

STIKes U`Budiyah Sigli berpengetahuan sedang yaitu sebanyak 18

responden (45,0 %).

b. Informasi

Tabel 5.2

Distribusi Frekwensi Informasi tentang obstipasi Mahasiswa Diploma

III Kebidanan STIKesU`Budiyah Sigli

Kabupaten Pidie Tahun 2013

No Informasi Frekwensi Persentase (%)

1

2

Cukup

Kurang

29

11

72,5

27,5

Jumlah 40 100

Sumber : Data primer ( diolah 2013)

Dari Tabel 5.2 menunjukan bahwa dari 40 responden, mayoritas

responden mendapatkan informasi tentang obstipasi yaitu sebanyak 29

responden (72,5 %).

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

30

c. Pengalaman

Tabel 5.3

DistribusiFrekwensiPengalamantentangobstipasiMahasiswa Diploma

III KebidananSTIKesU`BudiyahSigli

KabupatenPidieTahun 2013

No Pengalaman Frekwensi Persentase (%)

1

2

Ada

Tidak

6

34

15,0

85,0

Jumlah 40 100

Sumber : Data primer ( diolah 2013)

Dari Tabel5.3 menunjuka nbahwa dari 40 responden mayoritas

tidak ada pengalaman obstipasi yaitu sebanyak 34 responden (85,0 %).

2. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat adalah untuk menganalisa secara bersama – sama

antara depen denvariabel ( VariabelBebas) dengan independent variabel.

(VariabelTerikat) dalam sebuah table tabulasi silang.

a. Tabulasi silang antara informasi dengan pengetahuan.

Tabel 5.4

Tabulasi Silang Antara Informasi Dengan Pengetahuan tentang

obstipasi Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKes U`Budiyah

Sigli Kabupaten Pidie Tahun 2013

Pengetahuan Tentang Obstipasi

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

31

Informasi Tinggi Sedang Rendah Total

F % F % F % F %

Cukup

Kurang

12

0

41,4

0

17

1

58,6

9,1

0

10

0

90,9

29

11

100

100

Jumlah 12 18 10 40 100

Sumber :Data primer ( diolah 2013)

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 29 responden

yang mempunyai informasi cukup 17 responden (58,6 %) memiliki

pengetahuan sedang, dan dari 11 responden yang mempunyai

informasi kurang 10 responden (90,9 %) mempunyai pengetahuan

rendah.

b. Tabulasi silang antara pengalaman dengan pengetahuan.

Tabel 5.5

Tabulasi Silang Antara Pengalaman Dengan Pengetahuan tentang

obstipasi Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKes

U`Budiyah Sigli Kabupaten Pidie Tahun 2013

Pengetahuan Tentang Obstipasi

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

32

Pengalaman Tinggi Sedang Rendah Total

F % F % F % F %

Ada

Tidak

6

6

100

17,6

0

18

0

52,9

0

10

0

29,5

6

34

100

100

Jumlah 12 18 10 40 100

Sumber :Data primer ( diolah 2013)

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat hasil bahwa dari 34

responden yang tidak memiliki pengalaman mayoritas berpengetahuan

sedang yaitu sebanyak 18 responden (52,9 %), dan dari 6 responden

yang ada pengalaman seluruh responden memiliki pengetahuan yang

tinggi yaitu sebanyak 100 %.

C. Pembahasan

1. Gambaran informasi dengan pengetahuan

Berdasarkantabel 5.4dapatdilihatbahwa dari 29 responden yang

mempunyai informasi cukup 17 responden (58,6 %) memiliki pengetahuan

sedang, dan dari 11 responden yang mempunyai informasi kurang 10 responden

(90,9 %) mempunyai pengetahuan rendah.

Informasi adalah, keterangan pemberitahuan kabar atau berita tentang

suatu media danalat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,

poster dan spanduk. Media komunikasi adalah media yang digunakan pembaca

untuk mendapatkan informasi sesuatu atau hal tentang pengetahuan. Berkaitan

dengan penyediaan informasi bagimana jemen dalam pengambilan keputusan,

informasi yang diperoleh harus berkualitas (Tugiman, 2005)

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

33

Pengetahuan ibu tentang cara merawat anak dan pengetahuan ibu tentang

suatu penyakit yang sering menyerang bayi dan anak sangat dibutuhkan untuk

menghindari terjadinya penyakit pada bayinya, pemahaman tentang tanda dan

gejala suatu penyakit akan memberikan pengaruh untuk cepatnya

penatalaksanaan penyakit tersebut, pengetahuan tentang penyebab akan

memberikan perlindungan kepada bayi, dan pengetahuan tentang

penatalaksanaan awal akan menghindari semakin parahnya panyakit yang

diderita bayi (Muth, 2012)

Dari hasil penelitian maka peneliti berasumsi bahwa semakin banyak

infoemasi yang didapatkan maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan

orang tersebut, demikian pula sebaliknya semakin kurang informasi yang

didapatkan maka semakin kurang pula pengetahuan yang dimiliki orang

tersebut hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mengambarkan responden

yang memiliki informasi cukup ternyata juga memiliki pengetahuan yang tinggi

tentang obstipasi, hal ini dikarenakan informasi merupakan pengetahuan yang

diperoleh baik dari media massa maupun perseorangan hal inilah yang

menyebabkan semakin banyak informasi yang diperoleh maka semakin tinggi

pula tingkat pengetahuan orang tersebut

2. Gambaran pengalaman dengan pengetahuan

Berdasarkan table 5.5 dapat dilihat hasil bahwa dari 34 responden

yang tidak memiliki pengalaman mayoritas berpengetahuan sedang yaitu

sebanyak 18 responden (52,9 %), dan dari 6 responden yang ada pengalaman

seluruh responden memiliki pengetahuan yang tinggi yaitu sebanyak 100 %.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

34

Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani,

dirasai, ditanggung) ( KBBI, 2005). Pengalaman dapa diartikan juga sebagai

memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang

terjadi atau di alam iindividu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi

sebagai referensi otobiografi. (Syah, 2003).

Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia sehari – harinya. Pengalaman juga sangat berharga bagi setiap manusia,

dan pengalaman juga dapat diberikan kepada siapa saja untuk digunakan dan

menjadi pedoman serta pembelajaran manusia. Pengalaman mahasiswi tentang

obstipasi juga merupakan hal yang tidak terlupakan, karena hamper semua

mahasiswi yang mengalami obstipasi mengharapkan hal yang terbaik untuk

mempercepat buang air besar.

Dari hasil penelitian maka peneliti berasumsi bahwa semakin banyak

pengelaman yang didapatkan maka semakin tinggi pengetahuan orang tersebut

demikian pula sebaliknya semakin kurang pengelaman yang didapatkan maka

semkin kurang pula tingkat pengetahuan orang tersebut hal ini sesuai dengan

hasil penelitian yang mengambarkan bahwa responden yang memiliki

pengalaman ternyata juga memiliki pengetahuan yang tinggi hal ini dikerenakan

pengelaman merupakan kejadian yang pernah dirasakan oleh seseorang, dengan

merasakan langsung maka seseorang akan dapat lebih mudah mengingat dan

memahami tentang kejadian tersebut dalam hal ini pengelaman menangani

obstipasi pada 0-1 tahun, dengan pernah mengalami kejadian atau pernah melihat

terjinya obstipasi pada bayi yang cara penanganannya maka responden memiliki

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

35

pengetahuan yang tinggi dibandingkan bagi responden yang mendapatkan

informasi dari buka atau penjelasan orang lain.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

1. Hasil penelitian Pengetahuan tentang obstipasi Mahasiswi tingkat II Diploma

III Kebidanan STKes U`Budiyah Sigli di tinjau dari informasi ternyata

mayoritas berada pada tingkat informasi cukup dengan pengetahuan tentang

obstipasi sedang yaitu 17 responden (58,6%).

2. Hasil penelitian Pengetahuan tentang obstipasi Mahasiswi tingkat II Diploma

III Kebidanan STKes U`Budiyah Sigli di tinjau dari pengalaman ternyata

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

36

mayoritas berada pada tidak berpengalaman dengan pengetahuan tentang

obstipasi sedang yaitu 18 responden (52,9%).

B. Saran – Saran

1. Peneliti menambahkan wawasan ilmu pengetahuan dan melatih peneliti dalam

Mengembangkan pengetahuan berfikir secara objektif dan menjadi bahan

untuk penelitian lebih lanjut

2. Institusi Pendidikan dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang diharapkan

bermanfaat untuk pelaksanaan penelitian lebih lanjut dimasa yang akan

datang.

3. Responden diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi

bagimahasiswi Akbid U’budiyah Sigli. Sehingga dapat terjadi suatu

perubahan perilaku ke arah yang lebih baik dalam meningkatkan derajat

kesehatan ibu dan keluarganya.

41

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

37

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

38

DAFTAR PUSTAKA

Adalia, 2009, Asuhan Ibu, bayi dan balita, EGC, Jakarta

Alper, 2006, Buku ajar pediatrik rudolph, Vol 3 Edisi 20, EGC ; Jakarta

Azwar, 2010, Pengantar Administrasi Kesehatan, Mutiara, Jakarta

Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian, Renika Cipta, Jakarta

Budiarto, Eko, 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,

EGC, Jakarta.

Darmawan, 2008. IlmuPenyakit Dalam, UNFPA, Jakarta

Depkes RI, 2008, Kesehatan reproduksi, Jakarta

________, 2004, KIE Kesehatan Reproduksi, Depkes RI, Jakarta

Efendi, 2007,Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Renika Cipta, Jakarta

___________, Perawatan kesehatan masyarakat, Renika Cipta, Jakarta

Farmacia, 2008. Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta

Hertanto, 2009Konsep Kebidanan, EGC, Jakarta

KBBI, 2010, Ibu, www.kompas.com, diakses tanggal 23 Januari 2013

Handerson, 2003, Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan, Jakarta : rineka Cipta

Manuaba, 2002 Ilmu penyakit kandungan, EGC, Jakarta

Mansjoer, 2008, Kapita selekta kedokteran, Bina grafita, Jakarta

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

39

Muttakin, 2008 Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan pusat

persyarafan, Salemba Medika, Jakarta.

Muth, 2003, Obtipasi, www.infosehat.com diakses tanggal 2 Januari 2013

Ngatisah, 2009, Ilmu Penyakit Anak, Bina grafita, Jakarta

Notoatmodjo,S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta

_________, 2010. Metodologi penelitian kesehatan, Rhineka Cipta; Jakarta

_________, 2007, Pengantar Prilaku Kesehatan , Depok ,UI FKM,Jakarta

_________, 2011, Promosi Kesehatan, Rhineka Cipta; Jakarta

__________, 2005, Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku

kesehatan, Jakarta, medikam

Purwodarminto, 2008, Psikologi perkembangan, Rhineka Cipta; Jakarta

Salam, 2000, Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Soetiningsih, 2009, Gizi untuk kesehatan ibu dan anakGraha ilmu Jakarta

Supariasa, 2009, Gizi Kesehatan Masyarakat, PT, Bumi Aksara, Jakarta

Slameto, 2008, Kesehatan masyarakat, Rhineka Cipta; Jakarta

Soegeng, 2001, Pengantar ilmu psikologi, Rhineka Cipta; Jakarta

Rahmawati, 2006Konseo mahasiswa, http://www.infosehat.com dikutip tanggal 8

mei 2013

Tugiman H, 2003, Pengantar Audit Sistim Informasi. Kanius; Jakarta.

Yuliasti, 2010, Asuhan perawatan bayi dan balita, PT, Bumi Aksara, Jakarta

Wiki, 2003, Obstipasi, www.wikipedia.com diakses tanggal 2 Februari 2013

Wiknjosastro,2005 Ilmu Kebidanan, YBP-SP, Jakarta

Wiknjosastro, 2001, Ilmu kandungan, YBP-SP, Jakarta

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

40

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWADIPLOMA III KEBIDANAN

STIKes U`BUDIYAH TENTANG OBSTIPASI YANG TERJADI

PADABAYI 0-1 TAHUN

Isilah sesuai dengan kriteria anda

1. Nomor Responden :

2. Alamat :

A.Pengetahuan

1. Obstipasi merupakan penyakit:

a. Susah buang air besar

b. Susuh buang air besar yang berkelanjutan

c. Semua benar

2. Obstipasi merupakan penyakit:

a. Keturunan

b. Menular

c. Tidak menular

3. Obstipasi disebabkan oleh:

a. Guna-guna

b. Kuman

c. Makanan yang kurang mengandung air

4. Adanya tumor di dinding usus dapat menyebabkan:

a. Perut kembung

b. Obstipasi

c. Semua benar

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

41

5. Menyusui yang tidak benar dapat menimbulkan penyakit:

a. Tidak menimbulkan penyakit

b. Susah buang air besar

c. Malaria

6. Obstipasi dapat disebabkan oleh Udara yang terkontaminasi:

a. Dapat

b Tidak dapat

c. Salah

7. Seringnya buang air besar dapat menimbulkan ........

a. Obtipasi

b Mencret

c. Dehidrasi

8. Bila ibu kurang minum air putih maka bayi besar kemungkinan mengalami ....

a. Dehidrasi

b Obtipasi

c. Turgor jelek

9. Tanda awal obstipasiadalah:

a. Susah buang air besar

b. Deman tidak tinggi dan putih pada amandel

c. Semua benar

10. Gejala lanjutan dari penyakit obstipasi:

a. Bayi tidak buang air besar selama 3 hari

b. Bayi menangis

c. Semua benar

B. INFORMASI

1. Berilah tanda (√) pada jawaban dari manakah saudari pernah mendapatkan

informasi tentang obtipasi ?

Dari buku

Dari TV

Dari Radio

Dari Koran.

Dari internet.

Dari Brosur

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

42

dari Leaflet

Dari Majalah

Panflet

C. Pengalaman

Berilah tanda ceklis (√) pada kotak yang sesuai dengan kriteria ibu

Pernahkan saudari mengalami obstipasi

1. Pernah

2. Tidak pernah

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

43

3. Gejala yang sangat parah dari penyakit obstipasi:

a. Terjadinya kejang perut bayi

b. Sulit berdiri

c. Semua salah

4. Penyakit obstipasibiasanya disertai:

a. Mual

b. Muntah

c. Semua sebar

5. Berut kembung merupakan gejala dari obstipasi:

a. Ya

b. Tidak

c Semua benar

6. Gejala dari penyakit obstipasi adalah:

a. Sulit bernafas

b. Gatal-gatal

c. Sakit perut

7. Penyakit obstipasimerupakan penyakit kulit:

a. Betul

b. Salah

c. Tidak Tahu

8. Tanda penyakit obstipasi adalah:

a. Batuk yang tidak berhenti

b. Sakit Perut melilit

c Susah buang air besar

C.Pencegahan

1. Untuk mencegah terjadinya obstipasi yang harus dilakukan adalah:

a. Berikan ASI sesering mungkin

b. Memberikan makanan yang bergizi

c. Memberikan imunisasi

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

44

2. Penanggulangan obstipasi sekarang lebih dititikberatkan pada:

a. Pemberian ASI eksklusif

b. Mencegah terjadinya serangan

c. Mencegah terjadinya penularan

3. Diupaya mencegah menderita obstipasipada bayi:

a. Menghindari factor pencetus

b. Kurangi makan manis

c. Berikan ASI eksklusif

4. Salah satu pencetus serangan obstipasi adalah:

a. Guna-guna

b. Kuman

c. Kurangnya pemberian ASI

5. Kebersihan lingkungan merupakan cara untuk:

a. Mencegah terjangkitnya penyakit obstipasi

b Untuk kenyamanan

c. Semua benar

6. Untuk menghindari penyakit obstipasi ibu sebaiknya banyak :

a. Minum air putih

b. Makan makan bergizi

c. Semua benar

7. Hindari bayi dari:

a. Pemberian susu formula

b. Pemberian makanan tambahan

c. Semua benar

8. Berikut ini merupakan pencetus penyakit obstipasi, kecuali:

a. Ibu kurang minum

b. Udara terkontaminasi

c. Ibu sering Makan pedas

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

45

KUNCI JAWABAN

a. PENGERTIAN

1. A

2. A

3. B

4. A

5. A

6. A

7. A

8. A

b. PENYEBAB

1. C

2. B

3. C

4. A

5. A

6. A

7. A

8. B

c. TANDA DAN GEJALA

1. B

2. C

3. A

4. C

5. C

6. A

7. B

8. C

d. PENCEGAHAN

1. A

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

46

2. B

3. A

4. C

5. A

6. C

7. A

8. C

TABEL SKORE

Kunci Jawaban

Pengetahuan

No Variabel yang

diteliti

No Urut

pertanyaan

Nilai Rentang

A B C

1 Pengetahuan 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

0

0

0

0

0

0

1

1

0

0

1

1

1

0

0

0

0

0

1

0

0

0

0

1

1

1

0

0

0

Baik : ≥ 76-100%

Cukup : 56-75 %

Kurang < 55%

2 Pendidikan - Tinggi tamat

PT/DIII

- Menengah

tamat SMA

- Dasar tamat

SD/SMP

3 Umur - 15-20 tahun

- 21-35 tahun

- 36-49 tahun

4 Informasi - Tinggi > 6

informasi

- Kurang 4-6

media

- Rendah 1-3

media

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/NOVITA_SARI-bab_i_novitasari_2013.pdf · suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua,dan ...

47

1. A

2. A

3. B

4. A

5. A

6. A

7. C

8. B

9. C

10. B

11. B

12. A

13. A

14. A

15. A

16. C

17. B

18. A

19. C

20. C