FAKTOR - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/RIFKA_AJIRNA-upload_kti.pdf · Tidak ada...
Transcript of FAKTOR - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/RIFKA_AJIRNA-upload_kti.pdf · Tidak ada...
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWI D - III KEBIDANAN TINGKAT III
STIKES UrsquoBUDIYAH BANDA ACEH
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh
Oleh
RIFKA AJIRNA
NIM 10010084
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN UrsquoBUDIYAH PROGRAM
STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BANDA ACEH
TAHUN 2013
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWI D ndash III KEBIDANAN TINGKAT III
STIKES UrsquoBUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2013
Rifka Ajirna1 Said Usman
2
xi + halaman 39 8 tabel 2 gambar 11 lampiran
Latar Belakang Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi ruang
lingkupnya (situation) Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal
siswa akan memengaruhi belajar siswa Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat
dibutuhkan oleh semua orang di dalam hidupnya (recognition) Hasil studi pendahuluan dari 105
mahasiswi terdapat (93) mahasiswi yang dapat mengikuti ujian (8) mahasiswi yang ikut bersyarat
(3) yang tidak boleh mengikuti ujian dan mahasiswi yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 mahasiswi dalam 27 mata kuliah berdasarkan hasil wawancara dari 15 mahasiswi
yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat dalam belajar kurang 4 karena absensi dan 3
karena pengaruh pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor ndash faktor yang berhubungan
dengan motivasi belajar mahasiswi D III kebidanan
Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik comperatif dengan pendekatan
cross sectional Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik Proposional sampling Sampel
penelitian yang diambil berjumlah 51 mahasiswi dari jumlah populasi 105 dilakukan di STIKes
UrsquoBudiyah Banda Aceh pada tanggal 18 sampai 24 juni 2013 Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner dan observasi Analisa data yang digunakan dengan uji Chi-Square
Hasil Penelitian Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan dengan motivasi belajar
(p value 0006) Tidak ada hubungana antara penghargaan dengan motivasi belajar nilai p value
079 tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar nilai p value 0183
Kesimpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan dengan motivasi belajar p
value 0006 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan kenyamanan ruang
lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan
yang efektif bagi proses belajar mengajar mahasiswi
Kata Kunci Motivasi Belajar Minat Lingkungan Penghargaan
Sumber 6 buku 12 situs internet
1Mahasiswi Prodi D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah
2 Dosen Pembimbing Prodi D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dimana atas
rahmat dan hidayah-Nya peneliti telah dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini dengan judul ldquoFaktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi
Belajar Mahasiswi D - III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2012rdquo
Peneliti Karya Tulis Ilmiah ini merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini Peneliti telah banyak
menerima bimbingan dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak Oleh
karena itu melalui kata pengantar ini Peneliti mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada
1 Bapak Dedi Zefrizal ST Selaku Ketua Yayasan UrsquoBudiyah Indonesia
2 Ibu Marniati M Kes Selaku Ketua STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
3 Ibu Nuzulul Rahmi SST Selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan STIKes
UrsquoBudiyah Banda Aceh
4 Bapak Said Usman SPd MKes Selaku pembimbing Peneliti yang selalu
membimbing dan banyak meluangkan waktu dan pemikiran dan kasih
sayangnya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
5 Ibu Cut Efriana SST yang telah membantu dan mendengarkan keluh
kesah kami selama ini selama kami masih menjadi anak-anak mu bu
makasih untuk semua yang telah ibu lakukkan
6 Ayahanda Saifullah dan ibunda Rosmiah terimakasih untuk dorsquoa untuk
anakmu dan semua pengorbanan dalam dorsquoanya dan juga air mata yang
rela ia bekukan demi kami yang seperti lilin yang rela habis demi terang
7 Para Dosen dan Staf Akademik Prodi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
8 Teman-teman seangkatan Zikrina Nuswatul Khaira Raudhatul Jannah
113 Siti Julita Yusniar Zahrati Fauza Roslena Nurbaiti Nursarsquodah
Nelli Safrida Nurul Fataya Nuri Darma my bro yang join selalu bersama
seiring sekatahaha Permata Santi Mulyati Yusnidar Raudhatul Jannah
79 Hasanah Ashfiya dan Rauzah MS Adan juga seangkatan rdquoKANSASrdquo
yang telah banyak membantu memberikan semangat kekuatan dorongan
dan dorsquoa sehingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini
Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna banyak kekurangan baik dari segi bahasa penulisan maupun isinya
Oleh sebab itu Peneliti senantiasa mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak yang dapat membantu dalam pembuatan penulisan
pada penelitian selanjutnya
Akhirnya kepada Allah SWT kita sepantasnya berserah diri tiada satupun
yang terjadi tanpa kehendakNya Segala sesuatu berjalan sesuai aturan Allah
SWT menjalani dan melangkah pasti dan yakin karenaNya
Banda Aceh 19 September 2013
Tertanda
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL i
ABSTRAK ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN iii
PENGESAHAN PENGUJI iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A Pengertian Motivasi 7
1) Teori maslowrsquos need hierarchy Theory 6
2) Hezbreg Two Factor Theory 10
3) Achievement Theory 11
B Fungsi Motivasi 12
C Hal ndash Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi 13
1 Interinsik 13
2 Ekstrinsik 13
D Faktor ndashFaktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar 15
1 Minat 15
2 Faktor Lingkungan 15
3 Penghargaan 16
4 Bakat 17
5 Faktor Materi 17
6 Faktor InstrumentalMateri 19
7 Kerangka Teoritis 19
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 20
A Kerangka Konsep penelitian 20
B Definisi Operasional 21
C Cara Pengukuran Variabel 22
D Hipotesa 23
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 24
A Jenis Penelitian 24
B Populasi dan sampel 25
C Lokasi dan Waktu Penelitian 25
D Instrumen Pengumpulan Data 27
E Tehnik Pengumpulan Data 27
F Cara Pengolahan Data 28
G Teknis Analisa Data 28
BAB V HASIL PENELITIAN 29 A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 29
B Hasil Penelitian 30
C Pembahasan 37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 38 A Kesimpulan 38
B Saran 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 31 Kerangka Teoritis 19
Gambar 32 Kerangka Konsep Penelitian 20
DAFTAR TABEL
Tabel 31 Definisi Operasional 21
Table 51 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswi dalam motivasi belajar
Tahun 2013 31
Table 52 Distribusi Frekuensi Penghargaan dalam Motivasi belajar 2013 31
Table 53 Distribusi Frekuensi Lingkungan dalam Motivasi belajar 2013 32
Table 54 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 2013 32
Table 55 Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013hellip hellip 33
Table 56 Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 34
Table 57 Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWI D ndash III KEBIDANAN TINGKAT III
STIKES UrsquoBUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2013
Rifka Ajirna1 Said Usman
2
xi + halaman 39 8 tabel 2 gambar 11 lampiran
Latar Belakang Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi ruang
lingkupnya (situation) Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal
siswa akan memengaruhi belajar siswa Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat
dibutuhkan oleh semua orang di dalam hidupnya (recognition) Hasil studi pendahuluan dari 105
mahasiswi terdapat (93) mahasiswi yang dapat mengikuti ujian (8) mahasiswi yang ikut bersyarat
(3) yang tidak boleh mengikuti ujian dan mahasiswi yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 mahasiswi dalam 27 mata kuliah berdasarkan hasil wawancara dari 15 mahasiswi
yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat dalam belajar kurang 4 karena absensi dan 3
karena pengaruh pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor ndash faktor yang berhubungan
dengan motivasi belajar mahasiswi D III kebidanan
Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik comperatif dengan pendekatan
cross sectional Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik Proposional sampling Sampel
penelitian yang diambil berjumlah 51 mahasiswi dari jumlah populasi 105 dilakukan di STIKes
UrsquoBudiyah Banda Aceh pada tanggal 18 sampai 24 juni 2013 Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner dan observasi Analisa data yang digunakan dengan uji Chi-Square
Hasil Penelitian Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan dengan motivasi belajar
(p value 0006) Tidak ada hubungana antara penghargaan dengan motivasi belajar nilai p value
079 tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar nilai p value 0183
Kesimpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan dengan motivasi belajar p
value 0006 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan kenyamanan ruang
lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan
yang efektif bagi proses belajar mengajar mahasiswi
Kata Kunci Motivasi Belajar Minat Lingkungan Penghargaan
Sumber 6 buku 12 situs internet
1Mahasiswi Prodi D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah
2 Dosen Pembimbing Prodi D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dimana atas
rahmat dan hidayah-Nya peneliti telah dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini dengan judul ldquoFaktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi
Belajar Mahasiswi D - III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2012rdquo
Peneliti Karya Tulis Ilmiah ini merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini Peneliti telah banyak
menerima bimbingan dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak Oleh
karena itu melalui kata pengantar ini Peneliti mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada
1 Bapak Dedi Zefrizal ST Selaku Ketua Yayasan UrsquoBudiyah Indonesia
2 Ibu Marniati M Kes Selaku Ketua STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
3 Ibu Nuzulul Rahmi SST Selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan STIKes
UrsquoBudiyah Banda Aceh
4 Bapak Said Usman SPd MKes Selaku pembimbing Peneliti yang selalu
membimbing dan banyak meluangkan waktu dan pemikiran dan kasih
sayangnya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
5 Ibu Cut Efriana SST yang telah membantu dan mendengarkan keluh
kesah kami selama ini selama kami masih menjadi anak-anak mu bu
makasih untuk semua yang telah ibu lakukkan
6 Ayahanda Saifullah dan ibunda Rosmiah terimakasih untuk dorsquoa untuk
anakmu dan semua pengorbanan dalam dorsquoanya dan juga air mata yang
rela ia bekukan demi kami yang seperti lilin yang rela habis demi terang
7 Para Dosen dan Staf Akademik Prodi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
8 Teman-teman seangkatan Zikrina Nuswatul Khaira Raudhatul Jannah
113 Siti Julita Yusniar Zahrati Fauza Roslena Nurbaiti Nursarsquodah
Nelli Safrida Nurul Fataya Nuri Darma my bro yang join selalu bersama
seiring sekatahaha Permata Santi Mulyati Yusnidar Raudhatul Jannah
79 Hasanah Ashfiya dan Rauzah MS Adan juga seangkatan rdquoKANSASrdquo
yang telah banyak membantu memberikan semangat kekuatan dorongan
dan dorsquoa sehingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini
Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna banyak kekurangan baik dari segi bahasa penulisan maupun isinya
Oleh sebab itu Peneliti senantiasa mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak yang dapat membantu dalam pembuatan penulisan
pada penelitian selanjutnya
Akhirnya kepada Allah SWT kita sepantasnya berserah diri tiada satupun
yang terjadi tanpa kehendakNya Segala sesuatu berjalan sesuai aturan Allah
SWT menjalani dan melangkah pasti dan yakin karenaNya
Banda Aceh 19 September 2013
Tertanda
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL i
ABSTRAK ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN iii
PENGESAHAN PENGUJI iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A Pengertian Motivasi 7
1) Teori maslowrsquos need hierarchy Theory 6
2) Hezbreg Two Factor Theory 10
3) Achievement Theory 11
B Fungsi Motivasi 12
C Hal ndash Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi 13
1 Interinsik 13
2 Ekstrinsik 13
D Faktor ndashFaktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar 15
1 Minat 15
2 Faktor Lingkungan 15
3 Penghargaan 16
4 Bakat 17
5 Faktor Materi 17
6 Faktor InstrumentalMateri 19
7 Kerangka Teoritis 19
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 20
A Kerangka Konsep penelitian 20
B Definisi Operasional 21
C Cara Pengukuran Variabel 22
D Hipotesa 23
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 24
A Jenis Penelitian 24
B Populasi dan sampel 25
C Lokasi dan Waktu Penelitian 25
D Instrumen Pengumpulan Data 27
E Tehnik Pengumpulan Data 27
F Cara Pengolahan Data 28
G Teknis Analisa Data 28
BAB V HASIL PENELITIAN 29 A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 29
B Hasil Penelitian 30
C Pembahasan 37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 38 A Kesimpulan 38
B Saran 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 31 Kerangka Teoritis 19
Gambar 32 Kerangka Konsep Penelitian 20
DAFTAR TABEL
Tabel 31 Definisi Operasional 21
Table 51 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswi dalam motivasi belajar
Tahun 2013 31
Table 52 Distribusi Frekuensi Penghargaan dalam Motivasi belajar 2013 31
Table 53 Distribusi Frekuensi Lingkungan dalam Motivasi belajar 2013 32
Table 54 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 2013 32
Table 55 Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013hellip hellip 33
Table 56 Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 34
Table 57 Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dimana atas
rahmat dan hidayah-Nya peneliti telah dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini dengan judul ldquoFaktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi
Belajar Mahasiswi D - III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2012rdquo
Peneliti Karya Tulis Ilmiah ini merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini Peneliti telah banyak
menerima bimbingan dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak Oleh
karena itu melalui kata pengantar ini Peneliti mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada
1 Bapak Dedi Zefrizal ST Selaku Ketua Yayasan UrsquoBudiyah Indonesia
2 Ibu Marniati M Kes Selaku Ketua STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
3 Ibu Nuzulul Rahmi SST Selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan STIKes
UrsquoBudiyah Banda Aceh
4 Bapak Said Usman SPd MKes Selaku pembimbing Peneliti yang selalu
membimbing dan banyak meluangkan waktu dan pemikiran dan kasih
sayangnya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
5 Ibu Cut Efriana SST yang telah membantu dan mendengarkan keluh
kesah kami selama ini selama kami masih menjadi anak-anak mu bu
makasih untuk semua yang telah ibu lakukkan
6 Ayahanda Saifullah dan ibunda Rosmiah terimakasih untuk dorsquoa untuk
anakmu dan semua pengorbanan dalam dorsquoanya dan juga air mata yang
rela ia bekukan demi kami yang seperti lilin yang rela habis demi terang
7 Para Dosen dan Staf Akademik Prodi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
8 Teman-teman seangkatan Zikrina Nuswatul Khaira Raudhatul Jannah
113 Siti Julita Yusniar Zahrati Fauza Roslena Nurbaiti Nursarsquodah
Nelli Safrida Nurul Fataya Nuri Darma my bro yang join selalu bersama
seiring sekatahaha Permata Santi Mulyati Yusnidar Raudhatul Jannah
79 Hasanah Ashfiya dan Rauzah MS Adan juga seangkatan rdquoKANSASrdquo
yang telah banyak membantu memberikan semangat kekuatan dorongan
dan dorsquoa sehingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini
Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna banyak kekurangan baik dari segi bahasa penulisan maupun isinya
Oleh sebab itu Peneliti senantiasa mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak yang dapat membantu dalam pembuatan penulisan
pada penelitian selanjutnya
Akhirnya kepada Allah SWT kita sepantasnya berserah diri tiada satupun
yang terjadi tanpa kehendakNya Segala sesuatu berjalan sesuai aturan Allah
SWT menjalani dan melangkah pasti dan yakin karenaNya
Banda Aceh 19 September 2013
Tertanda
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL i
ABSTRAK ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN iii
PENGESAHAN PENGUJI iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A Pengertian Motivasi 7
1) Teori maslowrsquos need hierarchy Theory 6
2) Hezbreg Two Factor Theory 10
3) Achievement Theory 11
B Fungsi Motivasi 12
C Hal ndash Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi 13
1 Interinsik 13
2 Ekstrinsik 13
D Faktor ndashFaktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar 15
1 Minat 15
2 Faktor Lingkungan 15
3 Penghargaan 16
4 Bakat 17
5 Faktor Materi 17
6 Faktor InstrumentalMateri 19
7 Kerangka Teoritis 19
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 20
A Kerangka Konsep penelitian 20
B Definisi Operasional 21
C Cara Pengukuran Variabel 22
D Hipotesa 23
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 24
A Jenis Penelitian 24
B Populasi dan sampel 25
C Lokasi dan Waktu Penelitian 25
D Instrumen Pengumpulan Data 27
E Tehnik Pengumpulan Data 27
F Cara Pengolahan Data 28
G Teknis Analisa Data 28
BAB V HASIL PENELITIAN 29 A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 29
B Hasil Penelitian 30
C Pembahasan 37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 38 A Kesimpulan 38
B Saran 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 31 Kerangka Teoritis 19
Gambar 32 Kerangka Konsep Penelitian 20
DAFTAR TABEL
Tabel 31 Definisi Operasional 21
Table 51 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswi dalam motivasi belajar
Tahun 2013 31
Table 52 Distribusi Frekuensi Penghargaan dalam Motivasi belajar 2013 31
Table 53 Distribusi Frekuensi Lingkungan dalam Motivasi belajar 2013 32
Table 54 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 2013 32
Table 55 Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013hellip hellip 33
Table 56 Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 34
Table 57 Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Nelli Safrida Nurul Fataya Nuri Darma my bro yang join selalu bersama
seiring sekatahaha Permata Santi Mulyati Yusnidar Raudhatul Jannah
79 Hasanah Ashfiya dan Rauzah MS Adan juga seangkatan rdquoKANSASrdquo
yang telah banyak membantu memberikan semangat kekuatan dorongan
dan dorsquoa sehingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini
Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna banyak kekurangan baik dari segi bahasa penulisan maupun isinya
Oleh sebab itu Peneliti senantiasa mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak yang dapat membantu dalam pembuatan penulisan
pada penelitian selanjutnya
Akhirnya kepada Allah SWT kita sepantasnya berserah diri tiada satupun
yang terjadi tanpa kehendakNya Segala sesuatu berjalan sesuai aturan Allah
SWT menjalani dan melangkah pasti dan yakin karenaNya
Banda Aceh 19 September 2013
Tertanda
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL i
ABSTRAK ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN iii
PENGESAHAN PENGUJI iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A Pengertian Motivasi 7
1) Teori maslowrsquos need hierarchy Theory 6
2) Hezbreg Two Factor Theory 10
3) Achievement Theory 11
B Fungsi Motivasi 12
C Hal ndash Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi 13
1 Interinsik 13
2 Ekstrinsik 13
D Faktor ndashFaktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar 15
1 Minat 15
2 Faktor Lingkungan 15
3 Penghargaan 16
4 Bakat 17
5 Faktor Materi 17
6 Faktor InstrumentalMateri 19
7 Kerangka Teoritis 19
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 20
A Kerangka Konsep penelitian 20
B Definisi Operasional 21
C Cara Pengukuran Variabel 22
D Hipotesa 23
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 24
A Jenis Penelitian 24
B Populasi dan sampel 25
C Lokasi dan Waktu Penelitian 25
D Instrumen Pengumpulan Data 27
E Tehnik Pengumpulan Data 27
F Cara Pengolahan Data 28
G Teknis Analisa Data 28
BAB V HASIL PENELITIAN 29 A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 29
B Hasil Penelitian 30
C Pembahasan 37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 38 A Kesimpulan 38
B Saran 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 31 Kerangka Teoritis 19
Gambar 32 Kerangka Konsep Penelitian 20
DAFTAR TABEL
Tabel 31 Definisi Operasional 21
Table 51 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswi dalam motivasi belajar
Tahun 2013 31
Table 52 Distribusi Frekuensi Penghargaan dalam Motivasi belajar 2013 31
Table 53 Distribusi Frekuensi Lingkungan dalam Motivasi belajar 2013 32
Table 54 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 2013 32
Table 55 Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013hellip hellip 33
Table 56 Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 34
Table 57 Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL i
ABSTRAK ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN iii
PENGESAHAN PENGUJI iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 5
D Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A Pengertian Motivasi 7
1) Teori maslowrsquos need hierarchy Theory 6
2) Hezbreg Two Factor Theory 10
3) Achievement Theory 11
B Fungsi Motivasi 12
C Hal ndash Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi 13
1 Interinsik 13
2 Ekstrinsik 13
D Faktor ndashFaktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar 15
1 Minat 15
2 Faktor Lingkungan 15
3 Penghargaan 16
4 Bakat 17
5 Faktor Materi 17
6 Faktor InstrumentalMateri 19
7 Kerangka Teoritis 19
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 20
A Kerangka Konsep penelitian 20
B Definisi Operasional 21
C Cara Pengukuran Variabel 22
D Hipotesa 23
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 24
A Jenis Penelitian 24
B Populasi dan sampel 25
C Lokasi dan Waktu Penelitian 25
D Instrumen Pengumpulan Data 27
E Tehnik Pengumpulan Data 27
F Cara Pengolahan Data 28
G Teknis Analisa Data 28
BAB V HASIL PENELITIAN 29 A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 29
B Hasil Penelitian 30
C Pembahasan 37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 38 A Kesimpulan 38
B Saran 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 31 Kerangka Teoritis 19
Gambar 32 Kerangka Konsep Penelitian 20
DAFTAR TABEL
Tabel 31 Definisi Operasional 21
Table 51 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswi dalam motivasi belajar
Tahun 2013 31
Table 52 Distribusi Frekuensi Penghargaan dalam Motivasi belajar 2013 31
Table 53 Distribusi Frekuensi Lingkungan dalam Motivasi belajar 2013 32
Table 54 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 2013 32
Table 55 Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013hellip hellip 33
Table 56 Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 34
Table 57 Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
C Lokasi dan Waktu Penelitian 25
D Instrumen Pengumpulan Data 27
E Tehnik Pengumpulan Data 27
F Cara Pengolahan Data 28
G Teknis Analisa Data 28
BAB V HASIL PENELITIAN 29 A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 29
B Hasil Penelitian 30
C Pembahasan 37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 38 A Kesimpulan 38
B Saran 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 31 Kerangka Teoritis 19
Gambar 32 Kerangka Konsep Penelitian 20
DAFTAR TABEL
Tabel 31 Definisi Operasional 21
Table 51 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswi dalam motivasi belajar
Tahun 2013 31
Table 52 Distribusi Frekuensi Penghargaan dalam Motivasi belajar 2013 31
Table 53 Distribusi Frekuensi Lingkungan dalam Motivasi belajar 2013 32
Table 54 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 2013 32
Table 55 Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013hellip hellip 33
Table 56 Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 34
Table 57 Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
DAFTAR GAMBAR
Gambar 31 Kerangka Teoritis 19
Gambar 32 Kerangka Konsep Penelitian 20
DAFTAR TABEL
Tabel 31 Definisi Operasional 21
Table 51 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswi dalam motivasi belajar
Tahun 2013 31
Table 52 Distribusi Frekuensi Penghargaan dalam Motivasi belajar 2013 31
Table 53 Distribusi Frekuensi Lingkungan dalam Motivasi belajar 2013 32
Table 54 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 2013 32
Table 55 Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013hellip hellip 33
Table 56 Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 34
Table 57 Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
DAFTAR TABEL
Tabel 31 Definisi Operasional 21
Table 51 Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswi dalam motivasi belajar
Tahun 2013 31
Table 52 Distribusi Frekuensi Penghargaan dalam Motivasi belajar 2013 31
Table 53 Distribusi Frekuensi Lingkungan dalam Motivasi belajar 2013 32
Table 54 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 2013 32
Table 55 Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013hellip hellip 33
Table 56 Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 34
Table 57 Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III Banda Aceh Tahun 2013 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden
Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran4 SuratPengambilan Data Awal
Lampiran5 SuratSelesaiPengambilan Data
Lampiran 6 SuratIzinPenelitian
Lampiran 7 SuratBalasanSelesaiPenelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Data SPSS
Lampiran10 LembaranKonsul
Lampiran 11 Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan secara umum ialah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh
dalam pembentukan jasmani seseorang akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
hingga mati Pendidikan dengan pengertian ini meliputi semua sarana baik
disengaja seperti dilingkungan keluarga (rumah) dan pendidikan sekolah atau
yang tidak disengaja seperti pendidikan yang dating kebetulan dari pengaruh
lingkungan social kemasyarakatan dalam pergaulan kesehatan atau yang bersifat
alamiah dan lain-lain Pendidikan dalam pengertian ini sama dengan pengertian
bahwa kehidupan itu sendiri atau dalam pengertian sesungguhnya bahwa segala
bentuk hubungan manusia baik lingkungan keluarga lingkungan alam dalam
kehidupan ini dianggap sebagai sebuah proses pembelajaran dengan anggapan
bahwa dimulai dari bawaan atau sejak lahir sampai keliang lahat (Dewasastra
2012)
Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow Teori di kembangkan oleh
Abraham Maslow yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (Fisiologis Aman
Kasih sayang Harga diri dan Aktualisasi diri) dimana dia memandang manusia
sebagai hierarki lima macam kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis yang
paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri Menurut
Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling
menonjol atau yang paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu Dari kenyataan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi merupakan unsure hakiki dalam integrasi
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
antara pribadi individu dan tujuan organisasi Pemberian motivasi merupakan
salah satu fungsi dan tugas dari seorang pendorongIa harus mampu memotivasi
individu-individu yang terlibat untuk dapat memberikan kinerja yang optimal
demi pencapaian tujuan organisasi (Stoner 2005)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman motivasi HerzbergTeori yang dikembangkannya dikenal denganldquo
Model Dua Faktorrdquo dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau ldquopemeliharaanrdquo Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yang berarti
bersumber dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang Faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang
keberhasilan yang diraih kesempatan bertumbuh kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan
mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi hubungan seorang
individu dengan atasannya hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya
teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para pelayanan kebijakan organisasi
system administrasi dalam organisasi kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku (Herzberg 2000)
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg
ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
dalam kehidupan seseorang apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat
ekstrinsik Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong motivasi
yaitu faktor intrinsic yaitu dayadorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang dan faktor ekstrinsik yaitu dayadorong yang dating dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja Adapun yang merupakan faktor
motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri (the work it self) prestasi
yang diraih (achievement) peluang untuk maju (advancement) pengakuan orang
lain (ricognition) tanggung jawab (responsible) (Herzberg 2000)
Berdasarkan nilai evaluasi akhir dari STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
setiap mata kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai kehadiran
yang cukup dalam mata kuliahyang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu kehadiran perkuliahan 75 - 100 boleh mengikuti ujian 50 ndash
74 boleh mengikuti ujian dengan persyaratan dan50 tidak diperbolehkan
mengikuti ujian
Sebagai perbandingan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
mahasiswi kebidanan Poltekkes Banda Aceh mengatakan bahwa dalam 3 kelas
terdapat 133 orang mahasiswi 119 orang mengikuti mata kuliah perbaikan dari
10 mahasiswi yang diwawancarai 5 orang mengatakan mengikuti perbaikan
karena absensi 3 karena kurang minat belajar 2 orang karena pengaruh tehnik
mengajar dosen
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2012 yaitu dari 105 mahasiswi terdapat (93) mahasiswa yang
boleh mengikuti ujian (8) mahasiswa yang ikut bersyarat (3) yang tidak boleh
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
mengikuti ujian dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah perbaikan (SP)
sebanyak 71 orang mahasiswa dalam 27 mata kuliah dari mulai Mikrobiologi (6
orang) KDPK (11) Fiskes (19) konsep kebidanan (22) Biorep (5) IKM (5)
Obsetri (12) Pelayanan KB
(4) PROMKES (46) Epidemiologi (3) Etika (5) Askeb III nifas (9) Askeb Kom
unitas (5) Neonatus (26) Kespro (1) Dokumentasi (1) Konseling (2) Biostatisti
k (4) Askeb I (5) Kespro (10) Askeb II Persalinan (3) Farmakologi (40) Gynek
ologi (21) Biokimia (3) Askeb IV Patologis (4) Anatomi (2) Masalah yang di
temukan adalah dari 15 mahasiswi yang mengikuti SP 8 diantaranya karena minat
dalam belajar kurang 4 diantaranya karena absensi dan 3orang karena pengaruh
pembelajaran yang diberikan oleh dosen
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
Faktor ndash Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan Tingkat III STIKesUrsquoBudiyah Banda Aceh
B RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
diangkat adalah ldquoApakah Ada Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidanan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
Tahun 2013rdquo
C TujuanPenelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Untuk mengetahui Faktor ndashFaktor yang berhubungan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa D ndash III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah
Banda Aceh Tahun 2013
2 Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh tahun 2013
b Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
c Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar
Mahasiswa D-III Kebidananan Tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh Tahun 2013
D Manfaat Penelitian
1 Untuk Responden
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam peningkatan motivasi belajar
dan menjadi pemicu peningkatan kualitas belajar mahasiswi
2 Untuk Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penelitian serta dapat menjadi ilmu terbaru dan
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
mengetahui bagaimana pengaruh dari motivasi itu sendiri dalam
pembelajaran juga bermanfaat bagi pengalaman dalam mata kuliah
metodologi penelitian
3 Untuk Institusi Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk pengembagan
sistem untuk kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai bahan bacaan di
perpustakaan institusi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Motivasi
Motivasi adalah terbentuk dari sikap (attitute) dalam menghadapi situasi
ruang lingkupnya (situation) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri untuk terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan (Anwar
2009)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan keiatan
belajar Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai pengaruh kebutuhan
ndash kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang
(Safitri 2011)
Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan
senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu Dengan
kata lain kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam
usaha memenuhi kegiatan tersebut Energi atau tenaga yang mendorong individu
melakukan kegiatan didalam usaha memenuhi kebutuhan ini lazimnya disebut
motivasi (Mamduh2005)
Ada beberapa teori mengatakan tentang motivasi antara lain
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
1) Teorimaslowrsquos need hierarchy Theory
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Apabila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan ada penunjukan
perilaku kecewa Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka akan ada
sikapperilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya (Anwar
2009)
Dalam teori (Anwar 2009) Abraham Maslow mengemukakan bahwa
hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut
1 Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan minum perlindungan
fisik bernafas seksual Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat
terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2 Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya pertentangan dan lingkungan hidup
3 Kebutuhan untuk rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok berafiliasi berinteraksi dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai
4 Kebutuhan akan hargadiri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
oleh orang lain
5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill dan potensi Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik
terhadap sesuatu Selanjutnya Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 kebutuhan
fisiologis 70 kebutuhan rasa aman 50 kebutuhan untuk memiliki dan
mencintai 40 kebutuhan harga diri dan hanya 10 dari kebutuhan
aktualisasi diri (Anwar 2009)
Sedangkan pengertian pendidikan secara khusus ialah semua media yang
dijadikan dan dipergunakan untuk menegembangkan jasmani anak akalnya dan
untuk pembinaan akhlaknya (akhlakul karimah) dan hanya meliputi sarana
khusus yang mungkin disusun suatu system bagiannyaini terbatas pada
pendidikan rumah tangga dan sekolah Pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok Menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting (Dewasantara 2012)
1 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar rasa haus dan sebagainya)
2 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung jauh dari bahaya)
3 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain
diterima memiliki)
4 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif mengetahui memahami
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
dan menjelajahi kebutuhan estetik keserasian keteraturan dan keindahan
kebutuhan aktualisasi diri mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya (Rudicahyo 2011)
Teori humanistic memandang tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia Proses belajar dianggap berhasil jika pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar nantinya ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya Tujuan
utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian
pada proses belajar ialah proses pemerolehan dan pemberian informasi baru
(Rudicahyo 2011)
Teori ExsistenceRelatednessGrowth (ERG) adalah teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang
eksistensi (Exsistencekebutuhan mendasar dari Maslow) kebutuhan
keterkaitan (Relatedness kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif) Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi
mengalami kekecewaan kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun
sudah terpuaskanManagemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya Seorang manager
adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain Ia tidak menjalankan
semua pekerjaan sendirian saja melainkan mengarahkan orang lain dalam tim
untuk melaksanakannya Jika tugas yang diarahkan tidak dapat dilaksanakan
oleh karyawannya seorang manager harus mengetahui sebab-sebabnya
Mungkin karyawan yang bersangkutan memang tidak kompeten di bidangnya
tetapi mungkin pula ia tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik
(Stoner 2005)
2) Hezberg Two Factor Theory
Teori dua faktor dikembang kan oleh Frederick Herzberg Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya Duafaktor yang
menjadikan puas dan tidak puasnya menurut HerzBerg yaitu faktor
pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor permotivasian (motivational
factors) Faktor pemeliharaan disebut pula dissatisfiers hygiene factors job
context extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan
kualitas pengawasan hubungan dangan pengawas hubungan dengan
subordinat upah keamanan kondisi kerja dan status Sedangkan faktor
pemotivasian disebut pula satisfier motivators job content intrinsic factor
yang meliputi dorongan berprestasi pengenalan kemajuan (advancement)
work it self kesempatan berkembang dan tanggung jawab (Anwar 2009)
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Menurut Herzberg faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong
minat para pegawai untuk berforma baik akan tetapi jika faktor-faktor ini
dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak
memadai kondisi kerja tidak menyenangkan faktor-faktor itu dapat menjadi
sumber ketidak puasan potensial (Herzberg 2000)
Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang
mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi Jadi pemuasan
terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan
seseorang untuk berforma tinggi dari pada pemuasan kebutuhan lebih rendah
(hygienis) (Leidecker 2011)
3) Achievement Theory
Prof Dr David C McClelland seorang ahli psikologis bangsa Amerika
dari Universitas Harvad dalam teori motivasinya menggemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh ldquovirus mentalrsquorsquo yang ada pada
dirinya Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang mampu
mencapai prestasinya secara maksimal Virus mental yang dimaksud terdiri
dari 3(tiga) dorongan kebutuhan yaitu
a Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
b Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan)
c Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu)
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji Hal ini sesuai
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
dengan pendapat jhonson (1984) yang mengemukakan bahwaldquoAchievement
motiveis impetus to do well relative to some standard of excellencerdquo (John
2005)
Dalam teori pengharapan yang dikembangkan oleh Victor H Vroom
Kemudian teori ini diperluas oleh poter dan lawer Mengemukakan bahwa
motivasi merupakan suatu produk bagaimana seseorang mengiginkan sesuatu
dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan
menuntunnya (Anwar 2009)
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu
karakteristik tugas dan kateristik situasi kerja teori Maslow sebagai contoh
membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannyaIndividu mempunyai kebutuhan yang berbeda teori herzbreg
membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan
kepuasan seseorang (Mamduh 2003)
B Fungsi Motivasi
Menurut M Ngalim Purwanto (dalam Sarjanaku 2009) Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak Motivasi berfungsi sebagai
penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk
melakukan suatu tugas Motivasi itu merupakan arah perbuatan yakni kearah
perwujutan cita-cita atau suatu tujuan Motiv menyeleksi suatu perbuatan kita
artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan yang serasi
guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan itu
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
C Hal-Hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi
Menurut (Sarjanaku 2009) Hal ndash hal yang dapat menimbulkan motivasi
adanya faktor interistik dan eksteristik yaitu
1 Intrinsik
a Adanya Kebutuhan
Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak
didik untuk berbuat dan berusaha misalnya anak ingin mengetahui isi
cerita dari buku sejarah keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi
pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca
b Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri
Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk
belajar lebih giat lagi Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang
kemajuannya maka motivasi tersebut akan timbul
c Adanya Aspirasi atau Cita-cita
Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita hal ini
tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri Mungkin anak kecil belum
mempunyai cita-cita akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin
jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-
citanya yang ingin ia capainya
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
2 Ekstrinsik
a Ganjaran
Menurut Amir Dien Indra Kusuma ganjaran adalah merupakan alat
pendidikanrepresif dan positif Ganjaran adalah juga merupakan alat
motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik
b Hukuman
Menurut Amir Dien Indra Kusuma satu-satunya hukuman yang
dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat
memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan
atas kesalahan yang telah diperbuatnya
c Persaingan
Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting
dalam pengajaran Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair
maka hal ini akan merupakan motivasi dalam ldquoAcademic Achievementrdquo
akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya Disamping itu
ldquoAcademic Achievementrdquo itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan
dengan intensif
Belajar menurut konsep eropa yaitu mencakup menghafal
mengingat dan memproduksi sesuatu yang dipelajari (Notoatmodjo2003)
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat
dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik
itu pengetahuan keterampilan maupun sikap dan tingkah lakunya
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Motivasi belajarmerupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada
diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu guna mencapai tujuan (Sarjanaku 2012)
D Faktor ndash Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Mahasiswi
1 Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Menurut Crow and Crow minat
adalahpendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap
orang sesuatu aktivitas-aktivitas tertentu (Sarjanaku 2012)
2 FaktorLingkungan
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa Lingkungan siswa yang kumuh banyak pengang-
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
Lingkungan keluarga sangat memengaruhi kegiatan belajar Ketegangan
keluarga sifat-sifat orangtua demografi keluarga (letak rumah) pengelolaan
keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa
Hubungan antara anggota keluarga orangtua anak kakak atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik
Lingkungan sekolah seperti guru administrasi dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
maka para pendidik orangtua dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya antara lain dengan mendukung
ikut mengembangkan dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya (Syafitri 2011)
3 Penghargaan
Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak
yang menyertai atau melandasi pembelajaran
a Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar penghargaan secara
spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari
bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat
ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri
b Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu
untukmencoba tugas tugas yang menantang
c Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek (Prasetyo 2011)
Penghargaan juga menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua
orang di dalam hidupnya (recognition) Meskipun ada orang yang tidak
mengharapkan penghargaan dalam melakukan sesuatu tetapi kalau dia diberi
penghargaan besar kemungkinan dia akan merasa lebih berbahagia juga
Tepuk tangan (Standing ovation) yang tulus selama 3 menit pemberian
piagam pemberian medali atau sekedar ucapan terimakasih yang disampaikan
didepan publick atas prestasi seseorang akan membuat seseorang lebih
bahagia Karenadihargai dan diakui (Basith 2006)
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
4 Bakat
Faktor psikologis lain yang mememngaruhi prroses belajar adalah
bakat Secara umum bakat(uptitude)didefenisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah 2003)
5 Faktor Materi
Faktor materi atau hal yang dipelajariikut menentukan proses dan hasil
belajar Misalnya bealajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan
akan menentukan perbedaan proses belajar (Notoatmodjo 2003)
6 Faktor Instrumental
Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras (hardtware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peragadan perangkat lunak
(software) seperti kurikulum (dalam pendidikan formal) pengajar atau
fasilitator belajar serta metode belajar mengajar Untuk memperoleh hasil
belajar yang efektif faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar Misalnya metode unuk
belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah sedangkan untuk
belajar sikap tidakan keterampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode
diskusi kelompok demontrasi bermain peran (role play) atau metode
permainan (Notoatmodjo 2003)
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
E KERANGKA TEORITIS
1 Teorimaslowrsquosneed hierarchy Theory dan teori dua faktor herzbreg
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjagan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri Dan hezbreg duafaktor yang menjadikan puas dan tidak puasnya
menurut Herz Berg (Anwar 2009)
Gambar 21Kerangka Teoritis
Anwar 2009
- Motivasi
- Need hierarkhu
- AbrahamMaslow Teory
Rudicahyo 2005
- Kebutuhan Maslow (teori
humanistic)
Stoner 2005
- Teori ERG
Sarjanku 2009
- Motivasi interistik dan
eksteristik
Basit 2006
- Penghargaan
Syah 2003
- Bakat
Syafitri 2011
- Lingkungan
Motivasi Belajar
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan teori Maslow (2011) dan Hezbreg (2000) Menurut teori tersebut
motivasi dipengaruhi oleh faktor exterinsik dan interistik (Hezbreg) dan pengharg
aan aktualisasi diri dicintai mencintai harga diri dan kebutuhan fisiologisnya (
Maslow) Sehubungan dengan keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini
yang diteliti adalah minat penghargaan dan lingkungan yang diduga
berhubungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan UrsquoBudiyah
Banda Aceh bentuk kerangka konsepnya adalah sebagai berikut
Variable Independent Variabel Dependent
Gambar 31 Kerangka Konsep
Minat
Lingkungan
Penghargaan
Motivasi Belajar
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
B Definisi Oprasional
Tabel 31 Definisi Operasional
N
o Variabel
Definisi
Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Motivasi
Dorongan dan minat
belajar mahasiswa D-
III Kebidananan
UrsquoBudiyah
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 811)
-Rendah bila
(x 811)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
Variabel Independen
2 Minat Keinginan untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 762)
-Rendah bila
(x 762)
Kuesioner -Tinggi
- Rendah
Ordinal
3 Penghargaan Hadiah yang
diberikan kepada
responden untuk
meningkatkan
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Tinggi bila
(x ge 1121)
-Rendah bila
(x 1121)
Kuesioner - Tinggi
- Rendah
Ordinal
4 Lingkungan
Lingkungan sekolah
yang mendukung
motivasi belajar
Membagikan
kuesioner
Dengan kriteria
-Mendukung
bila (x ge 1019)
-Tidak
mendukung bila
(x )
Kuesioner - Mendukung
- Tidak
mendukung
Ordinal
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
C Cara pengukuran Variabel
Cara pengukuran variabel penelitian ini adalah dengan cara
1 Motivasi
Untuk mengetahui motivasi belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk
jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 811)
b Rendah Bila (x 811)
2 Minat
Untuk mengetahui minat belajar peneliti membuat kuesioner
berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian dengan nilai score
untuk jawaban Ya (2) dan untuk jawaban Tidak (1) dengan kriteria sebagai
berikut
a Tinggi Bila (x ge 762)
b Rendah Bila (x 762)
3 Penghargaan
Untuk mengetahui pengahargaan yang diharapkan peneliti
membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap pertanyaan penilaian
dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan SS (3)dengan kriteria
sebagai berikut
a Tinggi Bila (x ge 1121)
b Rendah Bila (x 1121)
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
4 Lingkungan
Untuk mengetahui lingkungan yang mempengaruhi motivasi
belajar peneliti membuat kuesioner berjumlah 5 soal Untuk setiap
pertanyaan penilaian dengan nilai score untuk jawaban TS (1) S (2) dan
SS (3)dengan kriteria sebagai berikut
a Mendukung Jika (x ge 1019)
b Tidak mendukung Jika (x 1019)
D HIPOTESA
Ha Ada hubungan antara linkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D ndash III
kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
Ho Tidak ada hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi
D ndash III kebidanan tingkat III STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik yaitu survey penelitian yang mencoba
menggali bagaimana mengapa fenomena kesehatan yang terjadi dengan
pendekatan coss sectional study yang variabel independent dan dependent di ukur
secara bersamaan
B Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan tingkat
III di STIKes UrsquoBudiyah yang berjumlah 106 orang Mahasiswi
2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ada dalam penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin (Notoatmodjo 2003) yaitu
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Selanjutnya tehnik pengambilan sampel dilakukan secara proposional
sampling hasilnya dapat dilihat pada table berikut ini
Tabel 41 Pengambilan sampel secara proporsional Sampling
No Kelas Populasi Sampel
1 III A 53 26
2 III B 52 25
Total 105 51
Keterangan
1 Mencari sampel kelas A
n = Populasi Kelas N x n
n = 53 105 x 51
n = 26
2 Mencari sampel kelas B
n = Populasi Kelas N x n
n = 52 105 x 51
n = 25
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian sampel di ambil secara
proporsive sampling yaitu dipilih sesuai keinginan peneliti tanpa harus
menentukan NIM atau nomor Absensi
C Tempat dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 18 sampai 24 juni 2013
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
D Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berjumlah 20
pertanyaan diantaranya 5 pertanyaan tentang motivasi 5 tentang minat belajar 5
pertanyaan tentang penghargaan dan 5 pertanyaan tentang lingkungan
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian
mengenai faktor ndash faktor yang berhubungan dengan minat belajar mahasiswa
yang diperoleh langsung melalui angket dengan responden dengan
menggunakan kuesioner
2 Data sekunder
Data yang diperoleh dari Akademi Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda
Aceh dan berbagai reverensi dari buku ndash buku perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian ini
F Cara Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah ndash langkah yang harus
ditempuh diantaranya (Hidayat 2007)
a Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b Coding
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka)terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori
c Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut ndashturut dari responden
pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel
d Tabulating
Yaitu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah dan
dipindahkan kedalam tabel untuk masing ndash masing tabel dan untuk masing ndash
masing variabel
G Teknis Analisis Data
1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan dengan menjabarkan
secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti baik variabel dependen
maupun independen Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner jawaban
tersebut diberi skor nilai kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase dengan rumus
(Budiarto 2002)
Perhitungan persentase tiap kategori dilakukan rumus sebagai berikut
Keterangan P = Angka Persentase
f = Frekuensi yang di cari persentasinya
n = Jumlah seluruh responden
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat Analisa yang digunakan adalah
hasil tabulasi silang Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi ndash square test (x) pada tingkat kemaknaan 95 ( p Value lt 005) Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows Melalui perhitungan Chis ndash
Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil dari nilai α
(005) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas
Perhitungan yang digunakan pada uji Chi ndash Square untuk Program
komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut (Hartono 2005)
1 Bila pada tabel contingensy 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5
maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes
2 Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang
dari 5 maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty correction di table
Asympsig(2-sided)
3 Bila pada tabel 2x2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e kurang dari 5
maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yatersquos correction
continue
4 Bila pada tabel-tabel contigency lebih dari 2x2 misalnya 2x3 3x3 dan lain-
lain maka yang digunakan adalah uji person chi-square di table Asympsig(2-
sided)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara Demografi lokasi STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh yang berada di
Kecamatan Syiah Kuala terletak di Desa Alu Naga dan Desa Tibang Banda Aceh
dengan beberapa jurusan Kesehatan yaitu Jurusan FKM D-IV D-III Kebidanan
Umum dan Program Khusus (Progsus) Salah satu Jurusan Kesehatan yang
peneliti lakukan penelitian di D-III Kebidanan STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh
pada mahasiswi tingkat III kelas A dan B yang berjumlah 106 orang siswi
STIKes UrsquoBudiyah didirikan pada tahun 2004 dengan fasilitas 7
ruang kelas 1 ruang ketua Ursquobudiyah 2 Ruang Staf Akademik 1 Pustaka
(Libary) 2 Ruang Sidang 1 Ruang Keuangan 1 Laboratorium Kebidanan 2
Laboratorium Komputer 1 Musalla 1 Ruang Seminar Kesehatan dan 1 Ruang
Aula (Planerry Hall)
Di tinjau dari segi geografis STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh di batasi oleh
1 Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tibang
2 Bagian Timur berbatasan dengan Krueng Alue Naga
3 Bagian Selatan berbatasan dengan tambak penduduk Desa Tibang
4 Bagian Utara berbatasan dengan Kompleks STT IT
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
B Hasil Penelitian
1 Analisa Univariat
a Minat
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Minat f
1 Tinggi 38 255
2 Rendah 13 745
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 51 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki minat tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 38 orang (255)
b Penghargaan
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Minat Belajar pada Mahasiswi D-III Kebidanan
STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Penghargaan f
1 Tinggi 43 843
2 Rendah 8 157
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Berdasarkan tabel 52 diatas diketahui bahwa dari 51 responden
mayoritas mahasiswi yang memiliki penghargaan tinggi dalam motivasi
belajar sebanyak 43 orang (843)
c Lingkungan
Tabel 53
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lingkungan pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Lingkungan f
1 Mendukung 45 882
2 Tidak mendukung 6 118
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 53 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang memiliki lingkungan mendukung dalam
motivasi belajar sebanyak 45 orang (882)
d Motivasi
Tabel 54
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi pada Mahasiswi D-III
Kebidanan STIKES UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2013
No Motivasi f
1 Tinggi 28 549
2 Rendah 23 451
Jumlah 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Berdasarkan tabel 54 diatas diketahui bahwa dari 51
responden mayoritas yang motivasinya tinggi dalam belajar
sebanyak 28 orang (549)
2 Analisa Bivariat
a Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar
Tabel 55
Hubungan Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Minat
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi 10 263 28 737 38 100
0183 Rendah 13 100 0 0 13 100
Total 23 451 28 549 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden
yang minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737
Dari 13 responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya
rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak
ada hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
b Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar
Tabel 56
Hubungan Penghargaan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Penghargaa
n
Motivasi
P value Tinggi Rendah Total
f f F
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Tinggi
20 465 23 535 43 100
079 Rendah
8 100 0 0 23 100
Total
28 549 23 535 51 100
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak
535 Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
c Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar
Tabel 57
Hubungan Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh tahun 2013
Lingkungan
Motivasi P
value Tinggi Rendah Total
f f F
Mendukung 22 489 23 511 45 100
0006 Tidak
Mendukung 6 100 0 0 6 100
Total 28 549 23 511 51 100 Sumber Data Primer diolahTahun 2013
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden
yang lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak
511 Dari 6 responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata
motivasinya tinggi sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada
hubungan antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
C Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang hubungan
Minat Penghargaan dan Lingkungan mahasiswi D-III Kebidanan tingkat III
UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan Motivasi Belajar
1 Hubungan Minat Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 55 diatas diketahui bahwa dari 38 responden yang
minatnya tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 737 Dari 13
responden yang minatnya rendah ternyata 100 motivasinya rendah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0183 berarti tidak ada
hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Sabur (2003) Minat
adalah kemauan kehendak yang sangat memengaruhi corak perbuatan yang
akan dilakukan seseorang yang kuat hubungannya dengan kondisi fisik dan
psikologisnya seperti tengah dalam keadaan senang sakit tidak senang
tegang dan terikut serta dengan kebiasaan sekitarnya
Hasil penelitian Salim (2011) menyatakan bahwa motivasi dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan rencana
minat dan tujuan dan berbagai perhitungan yang berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian yang tidak akan didapatkan tanpa 4 faktor yaitu
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
kemampuan usaha kesukaran tantangan dan keberuntungan apabila
mahasiswa mengalami kegagalan dalam belajar maka ia akan
mepertimbangkan faktor ndash faktor yang datang dari luar dirinya seperti tingkat
kesukaran guru yang memberikan pelajaran suasana hati usaha yang
dilakukan dan juga bantuan dari orang lain dengan p value variabel minat
279
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara minat dengan
motivasi belajar karena minat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
mahasiswi bisa dari teman sekelas teman seperjuangan dan juga bisa karena
tidak ada dorongan dari keluarga sehingga minat tidak dapat timbul
2 Hubungan Penghargaan Dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 56 diatas diketahui bahwa dari 43 responden
mempunyai penghargaan tinggi ternyata motivasinya rendah sebanyak 535
Dari 23 responden yang penghargaannya rendah ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 079 berarti tidak ada
hubungan antara penghargaan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III
Kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Haryadi (2011) yang
menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah alat bukan tujuan hendaknya
memperhatikan agar penghargaan ini dapat menjadi tujuan seperti setelah
diberikan penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik
diharapkan ia dapat meningkatkan atau melanjutkan belajar dengan baik juga
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Hasil penelitian Erna (2011) menyatakan dalam teori hezbreg bahwa
penghargaan memang dibutuhkan dalam memotivasi belajar hanya disini
yang berperan utama adalah tingkat kepuasan mahasiswa menurut teori ini
apabila hygiene factor terpenuhi akan timbul rasa kepuasan yang sangat
berpengaruh terhadap potensi belajar disebabkan kepuasan dalam belajar
sangat mempengaruhi prestasi belajar dengan p value 0293
Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara penghargaan
dengan motivasi belajar karena dengan penghargaan dijadikan sebagai hadiah
setelah mahasiswi melakukan kerja kerasnya sehingga penghargaan disini
lebih menjadi reward untuk penyemangat dengan harapan mahasiswi dapat
meningkatkan lagi kualitas diri
3 Hubungan lingkungan dengan Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 57 diatas diketahui bahwa dari 45 responden yang
lingkungan mendukung ternyata motivasinya rendah sebanyak 511 Dari 6
responden yang lingkungannya tidak mendukung ternyata motivasinya tinggi
sebanyak 100
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0006 berarti ada hubungan
antara lingkungan dengan motivasi belajar mahasiswi D-III Kebidanan
UrsquoBudiyah Banda Aceh
Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori Syafitri (2011) yang
menyatakan bahwa kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa dan lingkungan seperti sekolah guru
administrasi dan teman ndash teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
seorang siswa Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah
Hasil penelitian Gibson (2001) yang menyatakan bahwa yang
memotivasi manusia dibagi kedalam 2 variabel yaitu individu dan psikologis
faktor psikologis ini terdiri dari sikap persepsi kepribadian yang sangat
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat sosialnya dengan p value 0001
Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara lingkungan dengan
motivasi belajar karena dengan lingkungan yang mendukung maka
mahasiswi dapat memperoleh rasa aman nyaman dan semangat yang tinggi
dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
1 Tidak terdapat hubungan antara Minat dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0183
2 Tidak terdapat hubunganantara Penghargaan dengan Motivasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 079
3 Adanya hubungan antara Lingkungan dengan Motivasi Belajar
mahasiswa D-III Kebidanan tingkat III UrsquoBudiyah Banda Aceh dengan
nilai p value 0006
B Saran
1 Diharapkan kepada responden agar dapat menjadi suatu acuan
pengetahuan tentang hal ndash hal yang dapat meningkatkan motivasi
2 Diharapkan untuk peneliti agar dapat lebih dalam lagi memahami faktor
ndash faktor yang paling berperan lainnya dalam peningkatan motivasi belajar
mahasiswi khusunya kebidanan UrsquoBudiyah Banda Aceh sehingga dapat
dijadikan pedoman proses peningkatan belajar mahasiswi
3 Diharapkan untuk institusi agar dapat lebih lagi meningkatkan
kenyamanan ruang lingkup sekitaran area perkuliahan kelas maupun
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
sekitarnya untuk dapat mendukung lingkungan yang efektif bagi proses
belajar mengajar mahasiswi
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
DAFTAR PUSTAKA
A A Anwar Prabu (2009) Metedologi riset Jakarta Abadi
Basith Abdul (2006) Grafik ndash Grafik Kehidupan Jakarta Bumi Aksara
Dewasastra (2010) Pendidikan httpwwwdewasastrawordpreescomabout
di ak
ses tanggal 5122012
Erna (2011) Peran Penghargaan dalam Motivasi httpwwwurairacid di
akses tanggal 2572012
Gibson (2001) Hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja
httpwwwjournaluadacid Di akses tanggal 25072013
Haryadi (2011) Hubungan Motivasi dan Prestasi httpwwwharyadihasyim-
guru-indonet di akses tanggal 2572013
Hezbreg (2000)Teori Dua Faktor httprepositoryipbacid di akses tanggal 5
12 2012
_______ (2011) Teori Dua Faktor Teori Thesis httpwwwkumpulan-teori
skripsiblogspotcom di akses tanggal 7122012
Leidecker (2011) Faktor ndash Faktor Motivation httpwww leidecker info id
Notoatmodjo (2003) Pendidikan dalam Keperawatan Jakarta Rineka
Mamduh Hanafi (2003) Kepemimpinan Jakarta Erlangga
Prasetyo Bagus (2011) Evolusi Teori Manajemen httpwwwbagus-bagus
pasety
o nlogspotcom di akses tanggal 9122012
Rezawati (2011) Faktor Minat Yang mempengaruhi Motivasi belajar mahasis
wi di STIKes UrsquoBudiyah Banda Aceh Tahun 2011 UrsquoBudiyah Banda
Aceh
Rudicahyo (2011) Kebutuhandasarmanusia httpwwwslidesharenetsmklbting
coiddi akses tanggal 5122012
Sabur (2003) Yang Mendorong Tingkah
Lakuhttpwwwrepositoryusuacid di akses tanggal 2572012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012
Salim (2011) Hubungan Penghargaan dan Motivasi httpwwwrepositoryac
dia
kses tanggal 2572012
Sarjanaku (2009)Teori Belajar Menurut Para Ahli httpwwwsarjanakucom
Di akses tanggal 8122012
Stoner (2003) Landasan Teori Dan Kerangka Berfikir http librarybinus ac
id diakses tanggal 5122012
Syafitri (2011) Motivasi httpwwwsafitri-
fpsi10webunairaciddiakses tanggal 7122012