BAB I PENDAHULUAN -...

21
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rais (1996) menyatakan bahwa pengembangan wilayah merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui proses pembangunan dengan memperhatikan seluruh aspek yang terkait dengan suatu wilayah. Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi- potensi yang dimiliki, yang dapat dicapai melalui evaluasi terpadu dari berbagai pertimbangan kemampuan potensi daerah yang memungkinkan. Pembangunan daerah selalu merujuk pada pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Dalam hal ini berarti bahwa pembangunan meliputi aspek lahir (makanan, pakaian, perumahan) dan batin (pendidikan, keamanan, hiburan, status soaial, dan kesempatan kerja) yang menjangkau seluruh masyarakat tanpa membedakan keberagaman yang ada. Kesemuanya memerlukan perencanaan yang cermat dan terarah. Pembangunan Indonesia saat ini dilakukan pada otonomi daerah, sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004. Otonomi daerah adalah hak, kewenangan dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah dan lingkungannya dalam wilayah / daerah tertentu dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumberdaya yang ada dan harus memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap, tetapi tetap berpegang pada azas prioritas (Riyadi dan Bratakusumah, 2003). Dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan, pemerintah daerah mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Pembangunan wilayah di Kabupaten Pati meliputi upaya penyebaran kegiatan ekonomi, sosial budaya, penduduk dan pusat-pusat kegiatan. Upaya tersebut

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Rais (1996) menyatakan bahwa pengembangan wilayah merupakan suatu

upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui proses pembangunan

dengan memperhatikan seluruh aspek yang terkait dengan suatu wilayah.

Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

potensi yang dimiliki, yang dapat dicapai melalui evaluasi terpadu dari berbagai

pertimbangan kemampuan potensi daerah yang memungkinkan. Pembangunan

daerah selalu merujuk pada pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia

seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Dalam hal ini berarti bahwa pembangunan

meliputi aspek lahir (makanan, pakaian, perumahan) dan batin (pendidikan,

keamanan, hiburan, status soaial, dan kesempatan kerja) yang menjangkau seluruh

masyarakat tanpa membedakan keberagaman yang ada. Kesemuanya memerlukan

perencanaan yang cermat dan terarah.

Pembangunan Indonesia saat ini dilakukan pada otonomi daerah, sesuai dengan

Undang-undang Nomor 32 tahun 2004. Otonomi daerah adalah hak, kewenangan dan

kewajiban daerah otonom untuk mengatur sendiri urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses perencanaan pembangunan

yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang

lebih baik bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah dan lingkungannya dalam

wilayah / daerah tertentu dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai

sumberdaya yang ada dan harus memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh,

lengkap, tetapi tetap berpegang pada azas prioritas (Riyadi dan Bratakusumah, 2003).

Dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan kawasan

perkotaan, pemerintah daerah mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya

pemberdayaan masyarakat.

Pembangunan wilayah di Kabupaten Pati meliputi upaya penyebaran kegiatan

ekonomi, sosial budaya, penduduk dan pusat-pusat kegiatan. Upaya tersebut

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

2

memerlukan sarana kerja cepat dan tepat yang dapat digunakan untuk perencanaan,

pengawasan, dan pelaporan. Sarana tersebut dapat terpenuhi dengan sistem informasi

yang menyajikan potensi wilayah, yang memuat data spasial dan non spasial dalam

satu sistem yang terpadu. Sistem informasi ini merupakan pembangunan dari Sistem

Informasi Geografis (SIG) yang mampu menyajikan informasi secara terintegrasi,

baik data spasial maupun data non spasial. Dengan penggunaan SIG, data yang

mempunyai volume sangat besar dan banyak, serta dinamis, dapat teradministrasi

dengan baik. Lebih dari itu, dengan data yang dikelola dalam suatu basisdata yang

baik, tentunya informasi-informasi yang berkaitan dengan data spasial maupun data

atribut dapat diakses dengan cepat, mempunyai tingkat kekuatan yang tinggi, serta up

to date untuk setiap periode tertentu. Penggunaan SIG akan membantu dalam

inventarisasi potensi wilayah sehingga akan lebih tertata rapi dan mudah diakses.

Teknologi internet pada masa globalisasi seperti sekarang sudah sangat

berkembang pesat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Dengan adanya internet

maka informasi dapat digunakan oleh berbagai kalangan dengan mudah. Dalam

bahasan ini pengguna yaitu instansi terkait, warga masyarakat secara keseluruhan

dan mungkin untuk investor yang berminat untuk mengembangkan daerah Pati.

Untuk memudahkan pengguna dalam mengakses informasi potensi daerah, maka

diperlukan suatu sistem informasi potensi yang dapat diakses seluruh masyarakat.

Penggunaan peta digital berbasis web inilah yang akan digunakan untuk

menampilkan potensi wilayah Kabupaten Pati yang sekaligus digunakan sebagai

media promosi akan potensi wilayah. Dengan adanya peta digital berbasis web ini

diharapkan pengguna bisa lebih mengetahui Kabupaten Pati beserta potensinya.

I.2. Identifikasi Masalah

Kabupaten Pati memiliki banyak potensi alam yang perlu dikembangkan,

akan tetapi sarana yang digunakan untuk menyajikan potensi tersebut sangat kurang.

Maka perlu dibuat media informatif yang bisa menyajikan informasi tersebut. Sarana

ini salah satunya melalui media internet.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

3

I.3. Tujuan Proyek

Tujuan proyek ini adalah membuat sistem informasi yang menyajikan peta

potensi wilayah Kabupaten Pati beserta hasil potensinya yang berbasis web sebagai

media informatif bagi masyarakat dan instansi terkait.

I.4. Manfaat Proyek

Proyek ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu instansi terkait dalam

pengelolaan potensi wilayah Kabupaten Pati dan pembangunan daerah. Sistem

informasi ini memberikan informasi berupa peta beserta data potensi wilayah kepada

seluruh masyarakat dengan informasi yang mudah diakses melalui internet.

I.5. Cakupan Proyek

Dalam proyek ini dilakukan pembatasan masalah agar proyek lebih terarah dan

sesuai dengan tujuan proyek. Batasan-batasan masalah dalam proyek ini antara lain :

1. Pembuatan sistem informasi geografis berbasis webGis menggunakan MS4W

(MapServer for Windows) dan MapLab sebagai framework.

2. Potensi yang akan ditampilkan antara lain potensi pertanian, peternakan,

perikanan, perkebunan, industri dan kesehatan.

3. Unit spasial untuk tampilan informasi potensi wilayah berbasis pada satuan

wilayah kecamatan

I.6. Landasan Teori

I.6.1. Konsep Wilayah dan Potensi Wilayah Menurut UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa

wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur

terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau

aspek fungsional. Definisi wilayah secara umum adalah sebagian permukaan bumi

yang dapat dibedakan dalam hal-hal tertentu dan daerah di sekitarnya.

Secara garis besar, suatu wilayah terdiri dari dua unsur, yakni unsur ekosistem

(alam) dan sosiosistem (manusia). Kedua unsur ini berhubungan secara serasi,

seimbang, interaksi, dan interdependensi dalam rangka pengembangan wilayah.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

4

Pengembangan wilayah merupakan upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui proses pembangunan dengan memperhatikan

seluruh aspek yang terkait dalam suatu wilayah (Soemadi, 1998).

Potensi wilayah adalah potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah yang meliputi

beberapa aspek, yaitu aspek fisik dan sumberdaya alam wilayah, aspek sarana

prasarana wilayah, dan aspek sosial ekonomi wilayah. Aspek fisik dan sumber daya

alam wilayah meliputi luas wilayah, batas administrasi wilayah, ketinggian tempat,

kemiringan lahan, jenis tanah dan struktur geologinya, curah hujan, kemampuan dan

penggunaan lahan, daerah rawan bencana, kawasan lahan kritis dan kawasan lindung.

Aspek sarana prasarana wilayah meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana

perumahan, obyek wisata, status dan kondisi jalan, sarana perhubungan, jaringan

listrik, jaringan telepon, jaringan distribusi air bersih, dan saluran irigasi. Aspek

sosial ekonomi wilayah meliputi jumlah dan komposisi penduduk, hasil pertanian,

hasil industri perdagangan.

Kabupaten Pati mempunyai wilayah yang terletak pada ketinggian antara 0 –

1000 m di atas permukaan laut, maka topografinya terbagi menjadi 3 bagian yaitu

daerah lereng Gunung Muria, dataran rendah dan pegunungan Kapur. Sebagian besar

daerah Pati merupakan daerah dataran rendah sehingga daerah ini cukup potensial

untuk menjadi daerah pertanian. Untuk hasil pertanian yang ada di Kabupaten pati

antara lain :

1. Padi sawah

2. Padi ladang

3. Jagung

4. Ketela pohon

5. Ketela rambat

6. Kacang tanah

7. Kedelai

8. Kacang hijau

Produksi hasil ternak di Kabupaten Pati dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok

utama, yaitu ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Hasil dari peternakan tersebut

antara lain :

1. Sapi potong

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

5

2. Sapi perah

3. Kerbau

4. Kambing

5. Domba

6. Babi

7. Ayam ras

8. Ayam buras

9. Telur ayam ras

10. Telur ayam buras

Kabupaten Pati memiliki potensi di bidang perikanan, jenis perikanan yang ada di

Kabupaten Pati antara lain ikan laut, produksi budidaya tambak, kolam, waduk,

sungai, dan kolam campuran. Hasil dari perikanan antara lain :

1. Lele

2. Ikan waduk

3. Ikan sungai

4. Bandeng

5. Udang windu

6. Udang vaname

7. Udang jenis lain

8. Ikan jenis lain

Untuk lahan bukan sawah yang ada di Kabupaten Pati dibedakan berdasarkan

penggunaannya antara lain :

1. Tegal

2. Perkebunan

3. Hutan rakyat

4. Tambak

5. Kolam

Hasil perkebunan untuk Kabupaten Pati antara lain :

1. Kelapa

2. Kopi

3. Kapuk

4. Kapas

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

6

5. Cengkeh

6. Tebu

7. Mete

8. Kakao

Pengairan untuk lahan sawah pada Kabupaten Pati berdasarkan jenisnya antara lain :

1. Teknis

2. Setengah teknis

3. Sederhana

4. Desa

5. Tadah hujan

6. Polder

Jenis industri yang ada di Kabupaten Pati antara lain :

1. Makanan dan minuman

2. Tembakau

3. Tekstil

4. Kayu

5. Kertas

6. Kimia

7. Karet

8. Galian non logam

9. Kuningan

Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Pati antara lain :

1. Puskesmas

2. Puskesmas pembantu

3. Posyandu pratama

4. Posyandu madya

5. Posyandu purnama

6. Posyandu mandiri

7. Puskesmas keliling

8. Polindes

9. Rumah sakit bersalin

10. Balai pengobatan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

7

I.6.2. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasiskan komputer yang

digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data geografis. SIG dirancang untuk

mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana

geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan

demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan dalam

menangani data yang bereferensi geografis, yang meliputi : (a) data masukan, (b)

manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi

data, (d) data keluaran (Aronoff, dalam Eddy Prahasta 2002). Empat komponen

tersebut dapat dilihat pada Gambar I.1.

1. Data masukan

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial

dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab

dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data

aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

2. Data keluaran

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau

sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy

seperti : table, grafik, peta dan lain-lain.

3. Manajemen data

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam

sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate, dan

diedit.

4. Manipulasi dan analisis data

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh

SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data

untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

8

Gambar I.1. Komponen Sistem Informasi Geografis

Dari Gambar I.1 diatas dijelaskan mengenai proses SIG. Dimana pada data

masukan berisi terjadi proses pengumpulan dan mempersiapkan data spasial seperti

tabel, laporan, pengukuran lapangan, data digital, peta (tematik, topografi), citra

satelit, foto udara dan data lainnya. Kemudian pada manajemen data dan manipulasi

data, setelah pemasukan data dilakukan proses manajemen yaitu mengorganisasikan

data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sehingga mudah dipanggil

ataupun diedit. Kemudian dilakukan manipulasi dan pemodelan data untuk

menghasilkan informasi yang diharapkan. Tahap akhir yaitu data keluaran dimana

pada tahap ini dihasilkan output seperti peta, tabel, laporan dan informasi digital

lainnya. Apabila hasil keluaran tidak sesuai maka proses kembali ke tahap data

manajemen, begitu seterusnya sehingga didapat hasil yang sesuai.

SIG merupakan sistem kompleks yang terintegrasi dengan lingkungan sistem

komputer lain di tingkat fungsional dan jaringan. SIG terdiri dari beberapa

komponen (Aronoff, 1989), sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (hardware) : perangkat keras SIG adalah perangkat-

perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang

mendukung kerja dalam hal analisis dan pemetaan. Dalam hal ini tersedia

untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC desktop,

workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak

pengguna komputer secara luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang

penyimpanan (harddisk) yang besar dan mempunyai kapasitas memori

(RAM) yang besar. Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat

Data Masukan

Manajemen Data

Manipulasi Data

Data Keluaran

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

9

dengan ketat terhadap karakteristik fisik perangkat keras ini, karena

keterbatasan memori pada PC pun dapat diatasi. Perangkat keras SIG terdiri

dari beberapa bagian untuk input data, pemrosesan data, penyajian hasil dan

untuk penyimpanan. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk

SIG adalah komputer (PC), mouse, scanner, digitizer, printer, dan plotter.

2. Perangkat lunak (software) : perangkat lunak SIG merupakan kumpulan

program-program untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemasukan data,

manipulasi data, penyimpanan data, analisa data dan penayangan informasi

geografis. Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan

perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, sehingga tidak

mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul

program (*exe) yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri.

3. Data : komponen yang tidak kalah penting dalam SIG adalah data. SIG

harus dapat melaksanakan manajemen data dari mengumpulkan (collecting),

menyimpan (storage), dan mengolah data (manipulating) serta menyajikan

data (presentation). Data yang digunakan yaitu data spasial dan data atribut.

4. Sumber daya manusia (livewear) : suatu aplikasi SIG akan berhasil jika

dikelola dengan manajemen yang baik dan dikerjakan oleh orang-orang

memiliki keahlian yang tepat pada setiap tingkatannya. Mulai dari tingkat

spesialis yang mendesain dan memelihara sistem hingga pengguna SIG.

5. Prosedur : merupakan kumpulan kegiatan pengumpulan data, penyusunan

data, manipulasi data dan penyajian informasi dalam SIG dilakukan dengan

memperhatikan langkah-langkah atau metode-metode yang lazim digunakan

sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima. Dengan demikian

terjadi komunikasi yang baik antara perancang sistem dan pengguna sistem.

Sistem informasi geografis dapat berfungsi dengan baik jika di dukung oleh

data yang memadai. Jenis data yang dalam SIG terdiri dari (Aronoff,1989) :

1. Data spasial, yaitu data grafis yang berkaitan dengan lokasi, posisi dan

area pada sistem koordinat tertentu. Antara data spasial mempunyai

hubungan geografis, meliputi :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

10

a. Geometri, bagaimana masing-masing elemen data dijelaskan pada

hubungan titik, garis, area dan lain-lain beserta sistem koordinat yang

digunakan.

b. Topologi, hubungan satu elemen data dengan tetangganya.

c. Kartografi, bagaimana elemen peta ditampilkan pada monitor atau

plotter, yaitu bagaimana isi SIG disajikan secara kartografi.

2. Data non spasial , yaitu data yang memberikan informasi tambahan

mengenai obyek-obyek geografis (data spasial), tidak berkaitan dengan

posisi dan lokasi.

3. Hubungan antara data spasial, non spasial dan waktu.

Dalam Sistem Informasi Geografis dikenal dua jenis model data spasial yaitu

model data raster dan model data vektor (Prahasta, 2002) :

1. Model data raster

Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang

membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri,

termasuk koordinatnya yang unik (sudut grid, di pusat grid, atau ditempat

lainnya). Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau

ukuran pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Model data raster

memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam bentuk

gambaran yang digeneralisir. Dengan model ini, dunia nyata disajikan

sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Struktur model

data raster dapat dilihat pada Gambar I.2.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

11

Gambar I.2. Struktur model data raster

Model data raster untuk titik, garis dan area dapat dilihat pada Gambar I.3.

Gambar I.3. Model data raster

2. Model data vektor

Model data vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spasial data dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva atau,

poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data

spasial ini, di dalam sistem model dalam vektor, didefinisikan oleh sistem

koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Data titik (point) merupakan

sepasang koordinat (x,y) tanpa dimensi atau tidak mempunyai panjang dan

luas. Data garis (line) merupakan pasangan-pasangan koordinat yang

mempunyai titik awal dan titik akhir (x1,y1;x2,y2) disebut dimensi 1. Data

luasan atau area (polygon) merupakan kumpulan pasangan-pasangan

koordinat dimana titik awal sama dengan titik akhir (x1,y1 = xn,yn) atau

Titik Garis Area

Kolom Kolom Kolom

Bar

is

Bar

is

Bar

is

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

12

loop. Disebut berdimensi 2 karena mempunyai ukuran dimensi panjang

dan luas. Data permukaan (surface) merupakan suatu area dengan besaran

(x,y,z) disebut berdimensi 3 yang mempunyai ukuran panjang, luas dan

ketinggian.

Gambar I.4. Model data vektor

I.6.3. Basis data Data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan,

peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti

yang implisit. Data dinyatakan dengan nilai (angka, huruf, simbol, gambar, bunyi,

atau kombinasinya).

Basis data (database) dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu

benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan data

merupakan fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa,

keadaan dan lain sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti yang implisit.

Data dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi atau

kombinasi (Waljiyanto, 2003). Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) adalah sistem

yang berbentuk suatu rangkaian dari metode yang memungkinkan pemberian

definisi, penciptaan, perubahan, penendalian, pemeliharaan, dan perlindungan

terhadap basis data.

Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD termasuk di dalamnya

program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam satu Sistem Basis Data (Waljiyanto,

2003). Konsep sistem basis data dapat dilihat pada Gambar I.5 :

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

13

Gambar I.5. Konsep sistem basis data (Waljiyanto, 2003)

Model Data Dalam Basis Data. Model data adalah konsep yang digunakan

untuk membuat deskripsi struktur basis data. Pengelompokkan model data dibedakan

menjadi tiga bagian berdasarkan konsep pembuatannya yaitu model data konseptual

(tingkat tinggi), model data fiskal (tingkat rendah) dan model data imlpementasi.

Model konseptual menerangkan bagaimana pengguna basis data melihat data dan

pembangunan basis data menggunakan konsep entiti, atribut dan hubungan. Entiti

merupakan penyajian objek, kejadian atau konsep dunia nyata yang keberadaannya

secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data. Atribut merupakan

keterangan-keterangan yang dimiliki oleh suatu entiti. Hubungan merupakan

interaksi antar entiti satu dengan entit lainnya (Waljiyanto, 2003).

Model fiskal menjelaskan bagaimana data disimpan di dalam komputer dan

model implementasi menjelaskan bagaimana data disimpan dengan

menyembunyikan sebagian deskripsi data sehingga para pemakai data mendapat

gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer.

Model data implementasi yang sangat sering dan banyak digunakan di dalam

SIG adalah model relasional. Model data relasional tidak memiliki herarkhi atau

jenjang dalam medan rekaman data, dan setiap medan data dapat dijadikan kunci

Pemakai / pemrogram

Sistem Basis Data Program Aplikasi

SMBD Perangkat Lunak

Pemroses

Perangkat Lunak

Basis Data Definisi Data

(Meta Data)

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

14

data. Data rekaman disusun dari nilai yang berhubungan yang disebut baris. Baris-

baris ini akan disusun membentuk satu tabel, yang biasanya tersimpan dalam satu

berkas. Tabel-tabel ini secara keseluruhan merupakan penyajian dari data atribut

yang saling berhubungan antara tabel yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh

suatu identitas atau atribut tertentu. Contoh model data relational disajikan pada

Gambar I.6.

Peta Bidang Tanah Data Bidang Data Pemilik

Gambar I.6. Model Data Relational Atribut (Setiawan, 2010)

Dari Gambar I.6 diatas dapat diterangkan bahwa dalam sebuah peta bidang

terdapat 4 persil tanah yang mempunyai kode B11, B12, B13 dan B14. Pada tabel

Data Bidang terdapat atribut yang menghubungkan dengan Peta Bidang tanah yaitu

Nomor bidang. Persil B14 mempunyai data atribut yaitu luas tanah, jenis lahan dan

nomor pemilik. Pada tabel Data Pemilik terdapat atribut yang menghubungkan

dengan tabel Data Bidang yaitu Nomor Pemilik. Pada no pemilik mempunyai data

nama dan alamat pemilik.

Keuntungan menggunakan model data relational dibandingkan dengan model

data hierarkhi dan jaringan adalah sebagai berikut (Waljiyanto, 2003) :

1. Model data relational lebih luwes dibandingkan yang lain. Nilai data

dalam tabel tidak ada pembatasan dalam berbagai proses pencarian

data.

2. Model data relational mempunyai latar belakang teori matematik. Hal

ini akan memudahkan dalam pembentukan hubungan matematis

sebagai dasar dalam prosedur pemrosesan data disamping

pemrograman komputer.

No. pemilik

Nama Alamat

J-227 Budi Jl.Palagan 49 J-128 Wati Jl.A Yani 20 J-129 Roni Jl.Setia Budi 15 J-130 Adam Jl. Yos Sudarso

45 J-131 Ani Jl. Waringin 30

No. Bidang

Luas Tanah (Ha)

Jenis Lahan

No. pemilik

B11 435 Kebun J-127 B12 210 Kebun J-420 B13 628 Sawah J-760 B14 252 Sawah J-227

B13 B14

B11 B12

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

15

3. Pengorganisasian model relational sangat sederhana, sehingga mudah

dipahami.

4. Basis data yang sama, terjadi duplikasi lebih sedikit dengan

menggunakan model data hirarkhi dan jaringan

Model data relational juga memiliki beberapa kelemahan yaitu :

1. Lebih sulit dalam implementasinya terutama untuk data dalam jumlah

besar dan tingkat kompleksitasnya tinggi.

2. Proses pencarian informasi lebih lambat, hal ini disebabkan karena

beberapa tabel tidak dihubungkan secara fisik (seperti pada model

herarkhi atau jaringan). Manipulasi data yang menggunakan beberapa

tabel akan memerlukan waktu yang lama, karena tabel-tabel harus

dihubungkan terlebih dahulu.

I.6.4. Pemrograman Web

1.6.4.1 World Wide Web. World Wide Web (WWW) atau singkatannya web

adalah fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup lokal maupun

jarak jauh. Dokumen web disebut web page dan link dalam web menyebabkan

pengguna bisa pindah dari satu page ke page lain (hypertext), baik antara page yang

disimpan dalam server yang sama maupun server diseluruh dunia. Page diakses dan

dibaca melalui web browser seperti netscape navigator atau internet explorer.

Menurut Nugroho (2004), komponen – komponen pembentuk World Wide Web

(WWW) adalah :

a. Protocol adalah sebuah media yang distandarkan untuk dapat mengakses

komputer di dalam jaringan, halaman yang diakses adalah halaman website,

WWW memiliki standar protocol yang bernama HTTP (Hypertext Transfer

Protocol). HTTP merupakan protocol yang digunakan untuk mentransfer data

atau dokumen antara web server ke web browser.

b. Addres merupakan alamat yang berkaitan dengan penamaan sebuah komputer

di dalam jaringan. Alamat ini sebenarnya merupakan sebuah nomor yang

dimiliki sebuah komputer yang sering disebut dengan nomor IP, akan tetapi

dengan adanya perkembangan jalan, maka dibentuklah metode baru yang

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

16

bernama domain name, sehingga no IP tersebut digantikan dengan sebuah

alamat yang dinamakan URL ( Uniform Resourse Locator) yang berkaitan

dengan nama suatu instansi pemilik komputer tersebut.

c. HTML , selain kedua media tersebut masih membutuhkan sebuah media lagi

yaitu HTML ( Hyper Text Markup Languange) yaitu senuah bahasa script

yang dapat menghasilkan halaman website sehingga halaman tersebut dapat

diakses pada setiap komputer pengakses (client).

1.6.4.2 Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. Sistem informasi geografis

merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara

spasial atau koordinat-koordinat geografis. SIG memiliki kemampuan untuk

melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan

menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara

jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman aplikasinya.

Pengembangan aplikasi SIG kedepannya mengarah pada aplikasi berbasis web yang

dikenal dengan WebGIS. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi di

lngkungan jaringan telah menunjukkan potensi yang besar dalam kaitannya dengan

geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana

pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui

jaringan internet tanpa mengenal batasan geografi penggunanya. Secara umum SIG

dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis

dan representasi data (Charter, 2007). Di lingkungan web prinsip-prinsip tersebut

digambarkan dan diimplementasikan seperti pada Tabel I.1

Tabel I.1. Prinsip SIG dalam Web

Prinsip SIG Pengembangan Web

Data Input Client

Manajemen Data DBMS dengan komponen spasial

Analisis Data GIS Library di Server

Representasi Data Client/server

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

17

Dari Tabel I.1 diatas untuk prinsip SIG juga diterapkan dalam pengembangan

webGis. Client (komputer pengguna) melakukan input data yang kemudian dikelola

menggunakan sistem manajemen data dari komponen spasial. Manajemen ini

dikelola oleh komputer server sekaligus dilakukan analisis data. Pada tahap akhir

akan keluar output yang mempresentasikan hasil dari proses analisis yang bisa

diakses oleh user dan server.

Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di

lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standar dari geo data

berbeda-beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem mengikuti

arsitektur ‘Client Server”.

Gambar I.7. Arsitektur web GIS (Charter, 2007)

Gambar I.7. menunjukkan arsitektur minimum sebuah sistem web GIS.

Aplikasi ini terdapat di antara pengguna yang berkomunikasi dengan server sebagai

penyedia data melalui web Protocol seperti HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol).

Aplikasi seperti ini bisa dikembangkan dengan web browser (Mozilla Firefox, Opera,

Internet Explorer, Chrome,dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data

SIG, sebuah browser membutuhkan plug-in atau java applet atau bahkan keduanya.

Web server bertanggungjawab terhadap proses permintaan dari pengguna dan

mengirim tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web

server juga mengatur komunikasi dengan server dari komponen SIG. Server dari

komponen SIG bertanggung jawab terhadap koneksi kepada basis data spasial seperti

menerjemahkan query kedalam SQL dan membuat representasi yang diteruskan ke

server. Dalam kenyataannya server komponen GIS berupa perangkat lunak yang

menawarkan layanan khusus untuk analisa spasial pada data.

Pengguna

Browser (plug-in) atau Standaralone

SERVER

Basisdata

spasial

Web

HTTP

Komponen GIS

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

18

1.6.4.3. MapServer. Mapserver merupakan salah satu perangkat lunak open source

yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi berbasis internet

yang melibatkan tampilan data spasial. MapServer tidak dilengkapi dengan semua

feature sistem SIG. Namun demikian, MapServer memiliki cukup fungsional inti

SIG yang dapat mendukung berbagai aplikasi web yang terkait spasial. Selain itu,

juga sangat unggul dalam merender data spasial (citra, data vektor, dan peta digital

lainnya) untuk aplikasi web. MS4W (MapServer for Window) adalah suatu paket

perangkat lunak yang sangat memudahkan para pengguna di dalam melakukan

install (atau melakukan set-up) MapServer pada platform sistem operasi Microsoft

Windows. Tujuan utama pembuatan paket ini adalah untuk memudahkan semua

pengguna, secepatnya di dalam mempersiapkan lingkungan kerja yang diperlukan

oleh MapServer di lingkungan Microsoft Windows. Paket dasar MS4W berisi

komponen-komponen sebagai berikut :

1. Server HTTP Apache versi 2.0.55

2. PHP versi 4.4.0

3. MapServer CGI versi 4.6.1 & 4.4.2

4. PHP/Mapscript versi 4.6.1 & 4.4.2

5. Program Utiliti GDAL & OGR

6. Program utiliti MapServer (contoh : shp2img, legend, scalebar, sortshp,

sym2img, shptree, dan tile4ms)

7. Ekstensi OGR/PHP 1.0.0

8. PWT Chart 1.2.0

Komponen-komponen diatas masih akan bergantung pada versi MS4W itu

sendiri. Aplikasi yang dibangun dengan menggunakan Mapserver memiliki arsitektur

yang dapat dilihat pada Gambar I.8 sebagai berikut :

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

19

Gambar 1.8. Tampilan arsitektur aplikasi web-GIS dengan Mapserver

Pada Gambar 1.8. menjelaskan pada sistem tersebut, browser (pengguna)

mengirim permintaan (data) melalui jaringan internet/intranet ke web server dalam

bentuk permintaan terkait spasial (lokasi x,y klik kursor, status (on/off) layer yang

akan dimunculkan). Kemudian, oleh web server, permintaan terkait spasial ini

dikirimkan ke server aplikasi (yang dibangun dengan menggunakan pemrograman

script yang telah tersedia) dan MapServer (program CGI). Setelah itu, MapServer

akan membaca mapfile, data peta, dan data eksternal untuk membentuk sebuah

gambar yang sesuai dengan permintaan. Setelah gambar dirender, file gambar yang

bersangkutan akan dikirimkan ke web server sesuai dengan format tampilan

template. Arsitektur MapServer tersebut cenderung bercirikan thin client yang hanya

fokus pada server hingga prosedur-prosedur yang terkait pengelolaan data dan

analisis diproses di server, sementara browser hanya menerima hasil permintaan

dalam bentuk file HTML standard dengan beberapa file gambar terkait.

I.6.5. Perangkat lunak ArcGIS 10.0 ArcGIS merupakan aplikasi yang mampu dalam penyesuaian skala peta sesuai

dengan kebutuhan pengguna. Selain itu ArcGis juga bisa diimplementasikan bagi

single user maupun multi user dalam aplikasi desktop, server dan internet. Dalam

perkembangan dan perancangan ArcGIS terdiri dari beberapa framework yang siap

HTTP/CGI

HTTP

Server

(Apache , IIS…)

MapServer

MapServ CGI

Or Mapscript + PHP

posisi x,y , status layer on/off. internet

Mapfile

HTML Template (app, script)

File HTML

Data Peta Browser

Data eksternal

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

20

berkembang terus dalam rangka mempermudah pembuatan aplikasi SIG yang benar-

benar sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Framework ArcGIS diantaranya adalah :

a. ArcGIS Desktop

Kumpulan beberapa aplikasi perangkat lunak SIG profesional yang

terintegrasi dengan baik.

b. ArcGIS Engine

Kumpulan beberapa komponen perangkat lunak yang bisa diintegrasikan

secara solid dengan aplikasi buatan pengguna untuk membangun aplikasi

SIG sesuai kebutuhan pengguna.

c. ArcGIS Server atau Server GIS

Kumpulan dari beberapa aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai

server SIG di lingkungan sistem ArcGIS.

d. Mobile GIS

Beberapa aplikasi perangkat lunak ArcGIS yang bekerja pada platform

tablet PC computing.

Pengolahan dan proses manipulasi data menggunakan ArcGIS dekstop. ArcGIS

desktop merupakan salah satu bagian dari ArcGIS yang digunakan untuk pemetaan,

analisis, editing, manajemen data, visualisasi dan geoprocessing.

ArcGIS desktop memiliki 3 macam aplikasi yang sering digunakan, yaitu.

a. ArcCatalog : berfungsi untuk mengakses dan mengatur manajemen data spasial

dan non spasial. Pengguna bisa mencari data yang diinginkan, menampilkan,

melihat, dan membuat metadatanya.

b. ArcMap : didesain untuk menampilkan data, editing, pencetakan peta kualitas

tinggi, dan melakukan analisis spasial.

c. ArcToolbox : ArcToolbox merupakan kumpulan aplikasi yang digunakan dalam

ArcGIS, meliputi aplikasi analisis, manajemen data, konversi, geocoding,

statistik, dan aplikasi lainnya.

I.6.6. Desain kartografi Pengertian kartografi secara umum adalah seni, ilmu dan teknik pembuatan

peta, mengkaji berbagai aspek untuk menampilkan informasi permukaan bumi ke

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67320/potongan/S1-2014...Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi-

21

dalam gambar dua dimensi (Aryono Prihandito, 1989). Agar informasi yang ada pada

peta dapat ditangkap secara langsung oleh pengguna peta, maka diperlukan suatu

komunikasi kartografi yang baik, seperti tampak pada Gambar I.9.

Gambar I.9. Proses Komunikasi Kartografi

Komunikasi kartografi hanya dapat berhasil jika kartografer (pengirim)

membuat tanda/isyarat (peta) yang dapat dimengerti oleh si pemakai peta. Untuk itu

kartografer harus merancang simbol (variable tampak) secara benar berdasarkan

aturan-aturan dalam kartografi (Gondang Riyadi, 1994).

Intisari dari proses merancang simbol adalah bahwa sifat pemahaman dari

variable tampak haruslah berkaitan dengan sifat dasar dari informasi yang

ditampilkan di peta. Ada 3 macam sifat dasar dari informasi, yaitu :

1. Informasi kualitatif, yaitu informasi tentang perbedaan sifat/ciri-ciri dari

sesuatu.

2. Informasi order, yaitu informasi tentang tingkatan (tahapan) yang jelas,

yang tidak ditentukan oleh jumlah.

3. Informasi kuantitatif, yaitu informasi tentang jumlah yang pasti.

Konsep kartografi

PETA Konsep pemahaman

Dunia nyata