BAB I PENDAHULUAN A. Latar...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logam krom (Cr) merupakan salah satu logam berat yang keberadaan dalam
lingkungan dapat berasal dari pembuangan air limbah industri kimia yang berasal dari
industri penyamakan kulit, pelapisan logam, tekstil, maupun industri cat. Dalam air
limbah kromium dapat ditemukan sebagai Cr(III) yang berbentuk kationik (Cr3+) dan
Cr(VI) yang berbentuk anionik seperti HCrO4-, CrO4
2-, CrO72-. Limbah cair Cr(VI)
terutama berasal dari proses pewarnaan dengan menggunakan bahan kimia seperti
K2Cr2O7 untuk pewarna orange, sehingga Cr(VI) potensial mencemari lingkungan.
Hampir 15% dari total produksi zat pewarna pada proses industri hilang ketika proses
pewarnaan dan dikeluarkan sebagai limbah industri. Untuk melestarikan lingkungan
hidup maka dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah ke lingkungan.
Oleh karena itu BAPPEDAL Propinsi Jawa Tengah dalam PERDA No. 10 Tahun
2004 mengatur tentang baku mutu air limbah industri cat dimana kadar maksimum
Cr(VI) 0,20 mg/L, limbah industri pelapisan logam kadar maksimum Cr(VI) 0,1
mg/L, dan limbah industri penyamakan kulit kadar maksimum Cr(VI) adalah 0,60
mg/L.
Ion Cr(VI) bersifat toksik lebih tinggi dari pada Cr(III), karena [Cr(VI)]
yang berupa anion mampu menembus membran sel darah dengan cepat dan berikatan
dengan fraksi globin dari hemoglobin. Disamping itu harga ambang batas Cr(VI)
yang relatif sangat rendah mendorong dilakukan pengembangan metode pengolahan
Cr(VI) dalam larutan untuk menurunkan (mendegradasi) atau menghilangkan
konsentrasi Cr(VI) dari lingkungan. Pada dasarnya Cr(VI) dapat mengalami degradasi
secara alamiah oleh adanya cahaya matahari namun berjalan lebih lambat, sehingga
laju akumulasi Cr(VI) lebih tinggi daripada degradasinya. Proses fotodegradasi
Cr(VI) dapat dipercepat oleh keberadaan fotokatalis seperti TiO2, CdO, dan Fe2O3..
Fotokatalis oleh TiO2 dapat terjadi karena TiO2 mempunyai struktur semikonduktor
yang dapat menyediakan elektron sehingga dapat meningkatkan reaksi fotoreduksi
Cr(VI) menjadi Cr(III) yang menjadi lebih tidak toksik di lingkungan.
Fotokatalisis adalah suatu proses yang dibantu oleh adanya cahaya dan
material katalis. Dengan pencahayaan ultra violet (254 nm) permukaan TiO2
mempunyai kemampuan mengionisiasi reaksi kimiawi. Dalam media air, kebanyakan
senyawa organik dapat dioksidasi menjadi karbondioksida dan air, berarti proses
tersebut dapat membersihkan air dari pencemar organik. Senyawa-senyawa anorganik
seperti sianida dan nitrit yang beracun dapat diubah menjadi senyawa lain yang relatif
tidak beracun. Sementara dengan mengelola sisi reduksi proses tersebut, karbon
dioksida dapat diubah menjadi alkohol, suatu cara produksi zat organik yang berguna,
mirip dengan proses fotosintesa pada tumbuhan. Penyinaran permukaan TiO2
(bersifat semikonduktor) menghasilkan pasangan elektron dan hole positif pada
permukaannya juga menjadikan permukaan tersebut bersifat polar dan atau hidrofilik
(suka akan air) dan kemudian berubah lagi menjadi nonpolar dan atau hidrofobik
(tidak suka air) setelah beberapa lama tidak mendapatkan penyinaran lagi.
B. Perumusan Masalah
Dalam air limbah kromium dapat ditemukan sebagai Cr(III) yang berbentuk
kationik dan Cr(VI) yang berbentuk anionik, dimana ion Cr(VI) merupakan ion
logam yang dapat menembus membran sel darah dengan cepat dan berikatan dengan
fraksi globin dari hemoglobin, dan harga ambang batas Cr(VI) yang relatif sangat
rendah mendorong dilakukan pengembangan metode pengolahan Cr(VI) dalam
larutan untuk mendegradasi atau menghilangkan ion Cr(VI) dengan fotokatalis TiO2.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum penelitian adalah mengkaji degradasi ion krom [Cr(VI)] dengan
katalis Titanium dioksida (TiO2) berdasar lama penyinaran.
2. Tujuan Khusus dalam penelitian ini adalah :
a. Menentukan optimasi panjang gelombang, rasio Dipenil karbasid, konsentrasi
Cr(VI), waktu kestabilan, jumlah katalis, dan pH larutan pada
spektrofotometri
b. Melakukan optimasi awal penelitian agar mendapatkan hasil % degradasi ion
Cr(VI)yang maksimal
1) Menentukan konsentrasi ion Cr(VI) yang optimum
2) Menentukan jumlah katalis Titanium Dioksida TiO2 yang optimum.
c. Melakukan degradasi ion Cr(VI) dengan katalis TiO2 dengan rasio
konsentrasi ion Cr(VI) terhadap massa katalis TiO2 dan pH larutan optimum
selama waktu penyinaran yang bervariasi.
D. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah
pencemaran lingkungan oleh limbah industri, dan dapat mengembangkan
pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat diterapkan pada penanganan atau
pengolahan limbah cair yang mengandung Cr(VI) pada industri cat, tekstil,
penyamakan kulit, maupun industri pelapisan logam dengan degradasi katalis TiO2
metode spektrofotometri.