BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua...

43
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sehat 2015 yang telah direncanakan oleh Departemen Kesehatan mempunyai visi yang sangat ideal, yaitu masyarakat Indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Hal ini senada dengan tujuan dari Milennium Development Goals (MDGs) yang mempunyai target untuk tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun 2015 yaitu: menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkat kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, mengembangkan kemitraan global untuk pembanggunan (Yusuf, 2011). Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan fisik, psikologis, sosial dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita mengganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui, tetapi sebagian wanita mengganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya (Nevidha, 2010).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sehat 2015 yang telah direncanakan oleh Departemen

Kesehatan mempunyai visi yang sangat ideal, yaitu masyarakat Indonesia yang

penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata, serta memiliki derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya. Hal ini senada dengan tujuan dari

Milennium Development Goals (MDGs) yang mempunyai target untuk

tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun

2015 yaitu: menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan

dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan

perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkat kesehatan ibu,

memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainya, memastikan

kelestarian lingkungan hidup, mengembangkan kemitraan global untuk

pembanggunan (Yusuf, 2011).

Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,

perubahan fisik, psikologis, sosial dan adaptasi dari seorang wanita yang

pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita mengganggap bahwa

kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui, tetapi sebagian wanita

mengganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan

selanjutnya (Nevidha, 2010).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

2

Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan

makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat

serta mempunyai pengaruh biologis dan kewajiban yang unik terhadap

kesehatan ibu dan bayi. Menyusui merupakan bagian terpadu dari proses

reproduksi yang memberikan makanan bayi secara ideal dan alamiah serta

merupakan dasar biologik dan psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

(Hanifa, 2009).

Dengan pertumbuhan yang baik, diharapkan bayi tidak mengalami

berbagai masalah seperti kompliksi, jika tidak ada komplikasi yang serius

setelah bayi lahir dapat langsung diletakan di atas perut ibu, kontak segera ini

akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit

dengan kulit membuat bayi tetap hangat (Nasya, 2008).

Ikatan antara orang tua dan bayi baru lahir sangatlah penting untuk

diperhatikan. Sejak masa antenatal, ibu sudah harus mendapatkan informasi

mengenai bounding attachment, karena sejak masa antenatal, hubungan antara

ibu dan anak yang berlandasan ikatan kasih sayang sudah mesti terjalin. Reaksi

orangtua, khususnya ayah dan keluarga terhadap bayi yang baru lahir, berbeda

beda. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya reaksi emosi

maupun pengalaman. Masalah lain juga dapat berpengaruh, misalnya masalah

pada jumlah anak, keadaan ekonomi, dan lain lain. Respon yang mereka

perlihatkan pada bayi baru lahir, ada yang positif dan ada juga yang negatif.

Ibu ketika masa antenatal juga harus diberi informasi mengenai respon ayah

dan keluarga terhadap kelahiran anak. Dengan begitu, ibu dapat mengantisipasi

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

3

jikalau respon yang diberikan ayah dari anaknya ataupun keluarga tidak seperti

yang ibu bayangkan (Rian, 2009).

Mengingat pentingnya ASI dan keterikatan kasih sayang (Bounding

Attachment) antara ibu dan anak, dan masih kurangnya pengetahuan

masyarakat dengan hal tersebut, maka penting untuk mewujutkan kasih sayang

tersebut. Keterikatan kasih sayang bisa terwujut dari janin masih berada di

dalam kandungan dan untuk mempereratnya bayi yang baru lahir bisa

dilakukan IMD (inisiasi menyusui dini), dari hal tersebut selain manfaat ASI

yang didapatkan begitu besar juga sangat bermanfaat untuk psikologis ibu dan

anak karena sebuah kasih sayang bisa berawal dari sebuah sentuhan, dan

dekapan ibu kepada anaknya disaat dilakukan IMD (Safira, 2008).

Begitu banyaknya manfaat yang akan diperoleh apabila ibu melakukan

bounding attachment kepada bayinya sesegera mungkin setelah proses

persalinan. Bahkan, efek samping yang mungkin akan terjadi apabila ibu tidak

melakukan bounding attachment akan sangat mempengaruhi perkembangan

psikologis bayi selanjutnya, dikarenakan kehangatan tubuh ibu merupakan

stimulasi mental yang mutlak diperlukan oleh bayi. Bayi yang merasa aman

dan terlindungi, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian

hari (Fauzi, 2011).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh World Healht Organization (WHO)

menunjukkan hubungan antara saat kontak ibu-bayi pertama kali terhadap lama

menyusui. Bayi yang diberi kesempatan menyusui dini dengan meletakan bayi

dengan kontak ke kulit setidaknya 1 jam, hasil nya 2 kali lebih lama disusui.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

4

Selain itu dua hal penting yang tidak disadari selama ini bahwa kontak kulit

bayi dan ibu penting dan bayi segera setelah lahir dapat menyusui sendiri, dan

sekitar 75,7% bayi dapat diselamatkan bila diberikan ASI pada 1 jam pertama

setelah kelahiran (Rizki, 2008).

Hasil studi yang dilakukan oleh Utami, dkk (2004) di 18 rumah sakit

yang ada di Jakarta, Bandung dan Semarang terlihat bahwa setidaknya 11 dari

30 orang ibu nifas (36%) sudah mengerti dan melakukan Bounding attacment

sedangkan sisanya 19 orang (63%) tidak dilakukan dengan alasan persalinanya

dengan caesar.

Pada saat ini Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Perinatal di

Indonesia masih sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain,

maka Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian di

Negara-negara lain. Untuk daerah Provinsi Aceh AKI tahun 2009 sebesar 200

kasus dari 100.000 kalahiran hidup dan Angka Kematian Perinatal adalah 20

per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu di Indonesia bervariasi dari

yang paling rendah, yaitu 130 per 100.000 kelahiran hidup. Variasi ini antara

lain disebabkan oleh perbedaan norma, nilai, lingkungan, dan kepercayaan

masyarakat, di samping intrastruktur yang ada. Suatu hal yang penting lainya

adalah perbedaan kualitas pelayanan kesehatan pada setiap tingkat pelayanan

(Depkes RI, 2004).

Dari hasil survey yang dilakukan Dinas Kesehatan Propinsi Aceh

terhadap klinik bersalin ibu dan anak di daerah Blang Padang Banda Aceh,

diketahui bahwa masih banyak ibu-ibu yang kurang mengerti tentang Bounding

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

5

attachment itu sendiri. Dimana rata-rata per bulan cakupan ibu yang

malakukan bounding attachment belum mencapai separuh dari 30 orang yang

di survey baru 10 orang yang melakukan bounding attachment sedangkan

sisanya 20 orang belum melakukan bounding attachment. Namun cakupan

pelaksanaan tersebut dapat berjalan dan tercapai jika ada mahasiswa yang

melaksanakan praktek kebidanan (Anisa, 2010).

Berdasarkan survey awal yang penulis lakukan di BPS YUNIAR

Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 didapatkan bahwa 4 dari 5 ibu hamil

masih tidak mengerti tentang yang dinamakan Bounding Attachment ataupun

kontak dini kulit bayi dengan kulit ibunya. Berdasarkan hal tersebut peneliti

tertarik untuk meneliti judul “Pengetahuan ibu hamil tentang bounding

attachment di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah di paparkan dalam latar belakang masalah,

program Bounding Attachment belum sepenuhnya dilaksanakan hal ini

dipengaruhi oleh pengetahuan ibu hamil terhadap pentingnya kontak dini

antara ibu dan bayi, maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bounding

Attachment di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar “.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengetahuan ibu hamil tentang bounding attachment di BPS Yuniar Blang

Bintang Kabupaten Aceh Besar.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang pengertian

bounding attachmen.

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang element-element

bounding attachment.

c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang prinsip-prinsip dan

upaya meningkatkan bounding attacment

d. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang hambatan bounding

attachment

e. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang cara melakukan

bounding attachment

D. Manfaat Penelitian.

1. Untuk masyarakat

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

masyarakat, khususnya ibu hamil sehingga memotivasi para ibu hamil

untuk segera melakukan bounding attachment saat kelahiran bayinya.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

7

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan dalam pelayanan kesehatan khususnya,

pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi.

3. Bagi Institusi Pendidikan (Kebidanan U’Budiyah Banda Aceh)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan

perpustakaan dan dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan

mahasiswi kabidanan U’Budiyah Banda Aceh.

4. Bagi Peneliti

Hasil Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk bekal dalam

melanjutkan pendidikan kebidanan selanjutnya, serta dapat

menerapkannya kepada pasien.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bounding Attachment

1. Pengertian

Bounding attachment merupakan suatu hubungan yang berawal dari

saling mengikat diantara orangtua termasuk orangtua dan anak, ketika

pertama kali bertemu (Nova, 2009).

Bounding attachment yaitu interaksi orang tua dan bayi secara nyata,

baik fisik, emosi, maupun sensori pada beberapa menit dan jam pertama

segera setelah lahir (Rizki, 2008).

Attachment adalah suatu perasaan kasih sayang yang meningkat satu

sama lain setiap waktu dan bersifat unik dan memerlukan kesabaran.

Hubungan antara ibu dengan bayinya harus dibina setiap saat untuk

memperat rasa kekeluargaan. Konntak dini antara ibu, ayah dan bayinya

disebut bounding attachment melalui touch/sentuhan, kontak mata, dan

aroma. Bounding yaitu dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara

orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ikatan yang terjalin

antara individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan emosi

dan fisiik yang akrab (Siregar, 2010).

Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan

afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir,

attachment: adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang

waktu (Rini, 2010).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

9

Bounding yaitu terjadinya hubungan antara orang tua dan bayi sejak

awal kehidupan, Attachment: pencurahan kasih sayang di antara orang-

orang seperti orang tua dan anak pada pertemuan pertama. Bounding

Attachment yaitu suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu

proses yang saling merespon antara orang tua dan bayi lahir (Widiawati,

2009).

Bounding Attachment adalah orang tua mampu menciptakan ikatan

emosional kuat dengan anak akan lebih mudah membentuk karakter anak

dan mengisinya dengan nilai-nilai baik. Bounding memberikan rasa aman

pada anak yang bisa dipupuk melalui kontak fisik atau juga tatapan penuh

kasih sayang ( Rohani dkk,2011).

Seorang ibu yang mampu menciptakan ikatan emosional yang kuat

dapat membentuk anak lebih bersikap empati dan memiliki penguasa diri

yang baik sehingga mudah di bentuk dan diberi nilai-nilai yang baik.

Lingkungan stres dan penuh dengan tekanan akan mempengaruhi

kepribadian anak. Umumnya anak akan berkembang menjadi pribadi yang

skeptis (Rohani dkk,2011).

Menurut Rohani, dkk (2011) manfaat bounding attachment bagi

psikologis ibu antara lain sebagai berikut:

a. Ibu menjadi lebih percaya diri.

b. Ibu menjadi lebih sensitif/peka terhadap pertumbuhan dan

perkembangan bayi.

c. Ibu dapat membaca isyarat-isyarat dari bayi.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

10

d. Ibu dapat merespon bayi sesuai dengan institusinya.

e. Ibu dapat mengendalikan temperamen bayi.

f. Ibu dapat membentuk anak yang disiplin.

Menurut Rohani, dkk (2011) manfaat bagi bayi antara lain sebagai

berikut:

a. Bayi akan lebih merasa percaya diri.

b. Bayi merasa lebih kompeten.

c. Pertumbuhan lebih baik.

d. Bayi lebih mudah mempelajari bahasa.

e. Bayi akan belajar memberi dan menerima cinta.

2. Elemen-Elemen Bounding Attachment

Menurut Ramadhan (2011), menyatakan bahwa elemen-elemen

bounding attachment, antara lain:

a. Sentuhan-sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh

orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi

baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.

b. Kontak mata, ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional

mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan

lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu

mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih

dekat dengan bayinya.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

11

c. Suara, saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dan

bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya

dengan tenang.

d. Aroma, ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik.

Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu

ibunya.

e. Entrainment, bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur

pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat

kepala, menendang-nendangkan kaki,seperti sedang berdansa mengikuti

nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara.

Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan

menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.

f. Bioritme, anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada

dengan ritme alamiah ibunya.Untuk itu, salah satu tugas bayi baru

lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat

membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan

dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang

responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan

bayi untuk belajar.

g. Kontak dini saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan

bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk

hubunggan orang tua dan anak.

h. Respon Orang Tua Terhadap Bayi Yang Baru Lahir

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

12

Kelahiran anggota keluarga baru dalam sebuah keluaga merupakan

satu hal yang membawa perubahan terhadap anggota keluarga lainnya.

Mereka beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap bayi yang baru

dilahirkan. Berbagai perasaan dan tingkah laku mengalami perubahan, ada

yang makin bahagia dengan kehadiran bayi namun tidak sedikit juga yang

mengingkarinya. Sikap dan perasaan anggota keluarga tersebut akan

membawa pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi itu

nantinya. Akan tetapi sebelum menghadapi respon terhadap bayi baru

lahir, orang tua akan melalui suatu proses untuk menjadi orang tua.

Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu

ikatan antara ibudan bayinya. Pada saat bayi dilahirkan adalah saat yang

sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika ia dapat melihat, memegang

dan memberikan ASI pada bayinya untuk pertama kali. Dan masa tenang

setelah melahirkan disaat ini ibu merasa rileks, memberikan peluang ideal

untuk memulai pembentukan ikatan batin. Seorang bayi yang baru lahir

mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat mencium,

Merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadapt

suhu dan sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan

mereka sangat wasapada dan siap untuk mempelajari dunia baru mereka.

3. Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment

Menurut Utami (2008), menyatakan bahwa adapun prinsip-prinsip

dan upaya meningkatkan bounding attachment yaitu:

a. Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

13

b. Sentuhan orang tua pertama kali.

c. Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke

anak.

d. Kesehatan emosional orang tua.

e. Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.

f. Persiapan PNC sebelumnya.

g. Adaptasi.

h. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.

i. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi

kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa

nyaman.

j. Fasilitas untuk kontak lebih lama.

k. Penekanan pada hal-hal positif.

l. Perawat maternitas khusus (bidan).

m. Libatkan anggota keluarga lainya/dukungan sosial dari keluarga, teman

dan pasangan.

n. Informasi bertahap mengenai bounding attachment.

4. Manfaat Bounding Bagi Perkembangan Bayi.

a. Rasa percaya diri

Perhatian dan kasih sayang orang tua yang stabil, menumbuhkan

keyakinan bahwa dirinya berharga bagi orang lain. Jaminan adanya

perhatian orang tua yang stabil, membuat anak belajar percaya pada

orang lain.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

14

b. Kemampuan membina hubungan yang hangat

Hubungan yang diperoleh anak dari orang tua menjadi pelajaran

baginya untuk kelak diterapkan dalam kehidupan setelah dewasa.

Kelekatan yang hangat akan menjadi tolak ukur dalam membentuk

hubungan dengan teman hidup dan sesamanya. Namun, hubungan yang

buruk menjadi pengalaman traumatis baginya sehingga menghalangi

kemampuan membina hubungan yang stabil dan harmonis dengan orang

lain.

c. Pertumbuhan intelektual dan psikologi.

Bentuk kelekatan yang terjalin kelak akan mempengaruhi

pertumbuhan fisik, intelektual dan kongnitif, serta perkembangan

psikologis anak.

5. Hambatan Bounding Attachment.

Namun, adapun hambatan bounding attachment menurut fauzi (2010),

yaitu:

a. Kurangnya support sistem.

b. Ibu dengan resiko (ibu sakit).

c. Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik).

d. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

e. Cara melakukan bounding attachment.

6. Cara Melakukan Bounding Attachment

Cara melakukan bounding attachment menurut Simanjuntak (2007)

ada bermacam-macam antara lain :

a. Pemberian ASI Eklusif

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

15

Dengan dilakukanya pemberian ASI secara eklusif segera setelah

lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya

yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan rasa yang dibutuhkan

oleh semua manusia.

b. Rawat gabung

Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan

agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat(early infant motherbounding)

akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya, karena kehangatan tubuh

ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan, oleh bayi. Bayi

yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa

percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI eklusif, ibu

merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak

dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi

ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis, Ibu akan merasa

bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah

bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.

c. Kontak mata

Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,

merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan

menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali

dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk

dapat melihat pada orang tuanya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

16

d. Inisiasi dini

Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu, ia

akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi

dapat melakukan reflek suckling dengan segera.

e. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak

Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang

tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan

yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat

bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.

f. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan

Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan

faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya

dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat /

dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang

penuh kepada bayinya.

g. Kedekatan orang tua ke anak

Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak

dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin

trwujud diantara keduanya.Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan

anak, jenis kelamin).Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota kelurga

yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai

dengan yang diharapkan. Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi

lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

17

melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam

proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik

h. Kesesueain antara orang tua dan anak ( keadaan anak, jenis kelamin).

Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang kain

ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang

diharapkan. Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih

dekatdibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah

melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam

proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.

7. Faktor yang mempengaruhi Bounding attachment yang terkait dengan

ibu

a. Usia atau tingkat paritas ibu.

Usia ibu dihubungkan dengan peningkatan sisiko kondisi fisik yang

mungkin berpengaruh pada kemampuan ibu membangun suatu hubungan

dengan bayi yang baru dilahirkanya. Sementara itu, paritas ibu

dihubungkan dengan pengalaman ibu memiliki anak.

b. Kesehatan ibu

Kesehatan fisik dan pisikologis ibu akan berpengaruh pada prilaku

kelekatan. Ibu yang memiliki masalah pada kesehatan fisiknya tidak akan

memiliki kekuatan untuk membangun hubungan atau ikatan dengan bayi

yang baru dilahirkanya. Begitu pula pada ibu yang memiliki masalah pada

psikologisnya, ia tidak akan merespon isyarat yang dilontarkan bayi

dengan baik.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

18

c. Konsep diri

Konsep diri ibu atau bagaimana perasaan ibu tentang dirinya dapat

mempengaruhi adaptasi dengan peran barunya dan evaluasi diri dalam

prilaku menjadi orang tua.

d. Budaya

Latar belakang budaya dapat mempengaruhi bagaimana perilaku dan

interaksi ibu dengan bayi baru lahirnya pada periode postpartum.

e. Dukungan sosial

Dukungan dari ayah terhadap bayi dan dari keluarga berhubungan

dengan rendahnya tingkat stres ibu dan besarnya perasaan bahwa ibu

mampu menjadi orang tua (priedman, 1998). Hubungan sosial dengan

keluarga dan teman merupakan aspek yang penting dalam periode

postpartum.

f. Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi sering dihubungkan dengan tingkat

pendidikian ibu, materi dan sumber emosional ibu yang dapat menjadi

stressor saat menjadi orang tua. Pengalaman hidup dan pendidikan

mempengaruhi pengetahuan ibu mengenai bagaimana perawatan bayi dan

kesehatanya (Friedman, 1998).

g. Pengalaman persalinan

Pengalaman persalinan meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Kontak dini dengan bayinya.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

19

2. Pengalaman yang positif pada saat perslinan.

3. Besarnya dukungan fisik dan emosi selama persalinan.

4. Besarnya konsep diri yang positif.

5. Kesehatan bayi pada waktu lahir.

6. Sedikitnya komplikasi selama persalinan.

7. Hasrat untuk melahirkan anak.

8. Cara membangun Bounding Attsachment

Pakar perkembangan Dr. Ratna Megawangi mengatakan bahwa ikatan

ibu dan anak haruslah di bentuk sejak dalam kandungan. Oleh karena itu,

selama kehamilan berlangsung, sebaiknya ibu melakukan interaksi tersebut

selama masa kehamilan sembilan bulan terjadi proses penyatuan sempurna

antara ibu dan janin (uroboric state). Kehadiran ibu dapat mengisi

kekurangan saat proses pembentukan kepribadian anak. Jadi, fase ini menjadi

masa penting dalam membentuk kelekatan antara ibu dan anak.

Oleh karena itu. Dibutuhkan kelekatan ikatan ibu dan anak saat

mengandung sebagai pembentuk kebiasaan sosial anak, misalnya dengan hal-

hal tersebut.

a. Memberikan perhatian pada janin misalnya dengan mengelus perut.

b. Menjaga kondisi psikologis agar selalu dalam keadaan tenang,selalu

berpikir positif.

c. Mendengarkan syair, lagu-lagu lembut, atau membaca ayat-ayat suci.

Menurut Varney (2004), kontak dini sesaat setelah melahirkan dapat

dilakukan dengan cara meletakan bayi di atas perut ibu sehingga ibu dapat

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

20

langsung menyentuh bayinya.Tanda kelekatan yang positif antara orang tua

dan bayinya antara lain sebagai berikut :

1. Memegang bayi ketika memberi makan.

2. Menjalin kontak mata dengan bayi.

3. Berbicara dan bersenandung dengan bayi.

4. Mengenali karakteristik fisik untuk mengagumi bayinya.

5. Mengartikan tingkah laku bayi, diantaranya refleks grasp (memegang ke

jari).

6. Memperkenalkan bayi dengan namanya.

7. Tidak bingung dengan kotoranya.

8. Membelai dan memijat bayi agar bayi diam dan tenang.

B. Pengetahuan

1. Pengertian

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil

dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengideraan suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga.

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indera penglihatan,

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

21

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian pengetahuan manusia

melalui telinga dan mata (Notoatmodjo, 2005).

Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta

dari suatu kenyataan yang sedang di pelajari, melainkan sebagai konstruksi

kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun

lingkungannya.Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia

dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai

suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat

mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan diperoleh dari

pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Jadi pengetahuan adalah

hasil dari tahu. Dengan demikian pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt

behavior). Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan.

2. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan dominat yang sangat penting

dalam pembentukan tindakan seseorang (over behavior). Menurut

Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan dalam dominat mempunyai 6

tingkat, yaitu :

a. Tahu (know)

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

22

Tahu diartikan sebagai mengigatsuatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembalii suatu yang spesifik seluruh badan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima.

a. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

mengiterprestasikan materi tersebut secara benar.

b. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

c. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

suatu sruktur organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain.

d. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyususn formulasi-formulasi yang ada.

e. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

23

tersebut berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Menurut (Notoadmodjo, 2005) pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang ingin di ukur dari subjek atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur sesuai dengan

tingkat-tingkat tersebut, seperti orang yang pengetahuannya tinggi lebih

sering memanfaatkan tenaga kesehatan sedangkan orang

pengetahuannya rendah lebih sedikit yang memanfaatkan tenaga

kesehatan. Dengan katagori :

Pengetahuan baik : Bila> 75% jika jawaban benar

Pengetahuancukup : Bila 60-75% jika jawaban benar

Pengetahuan kurang : Bila<60% jika jawaban benar

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

24

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka konsep

Kerangka konsep adalah kelanjutan dari kerangka teori atau landasan

teori yang disesuaikan dengan tujuan khusus penelitian yang akan dicapai,

yakni sesuai dengan apa yang telah di tulis dalam rumusan masalah. Kerangka

konsep dalam penelitian ini menurut Notoatmodjo (2007) dapat digambarkan

sebagai beriku :

Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Bounding

Attachmant

- Pengertian Bounding

Attachmant

- Element-element

Bounding Attachmant

- Prinsip-prinsip dan Upaya

Meningkatkan Bounding

Attachment

- Hambatan Bounding

Attachment

- Cara melakukan Bounding

Attachmant

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

25

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil

Ukur

Skala

Ukur

1 Pengetahuan

ibu hamil

tentang

bounding

attachment

Semua hal yang

diketahui atau

dimengerti oleh ibu

hamil tentang,

Pengetian elemen-

elemen,prinsip-prinsip

dan upaya

peningkatan,hambatan

,dan cara melakukan

bounding attachment

Menyebarkan

kuesioner berisi 20

pertanyaan :

-Baik bila ≥ 75%

-Cukup bila 60-75%

-Kurang bila ≤60%

Kuesioner Baik

Cukup

Kurang

Ordinall

1 Pengertian

bounding

attachment

Segala sesuatu yang

diketahui oleh ibu

hamil tentang makna

dari kontak dini

Menyebarkan

kuesioner berisi 4

pertanyaan :

-Baik bila ≥ 75%

-Cukup bila 60-75%

-Kurang bila ≤ 60%

Kuesioner Baik

Cukup

Kurang

Ordinal

2 Elemen-

elemen

bounding

attachment

Segala sesuatu yang

diketahui oleh ibu

hamil tentang bagian-

bagian dari kontak

dini

Menyebarkan

kuesioner berisi 4

pertanyaan :

-Baik bila ≥ 75%

-Cukup bila 60-75%

-Kurang bila ≤ 60%

Kuesioner Baik

Cukup

Kurang

Ordinal

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

26

3 Prinsip-prinsip

dan upaya

meningkatkan

bounding

attachment

Segala sesuatu yang

diketahui oleh ibu

hamil tentang

langkah-langkah

ataupun usaha yang

dilakukan untuk

melakukan kontak

dini

Menyebarkan

kuesioner berisi 4

pertanyaan :

-Baik bila ≥ 75%

-Cukup bila 60-75%

-Kurang bila ≤ 60%

Kuesioner Baik

Cukup

Kurang

Ordinal

4 Hambatan

bounding

attachmnet

Segala sesuatu yang

diketahui oleh ibu

hamil trimester III

tentang segala sesuatu

yang diketahui oleh

ibu hamil tentang

kendala dalam

melakukan kontak

dini

Menyebarkan

kuesioner berisi 4

pertanyaan :

-Baik bila ≥ 75%

-Cukup bila 60-75%

-Kurang bila ≤ 60%

Kuesioner Baik

Cukup

Kurang

Ordinal

5 Cara

melakukan

bounding

attachment

Segala sesuatu yang

diketahui oleh ibu

hamil tentang cara

melakukan kontak

dini

Menyebarkan

kuesioner berisi 4

pertanyaan :

-Baik bila ≥ 75%

-Cukup bila 60-75%

-Kurang bila ≤ 60%

Kuesioner Baik

Cukup

Kurang

Ordinal

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

27

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan pendekatan rancangan penelitian cross sectional yaitu untuk

mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bounding attachment di

BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar tahun 2013. Penelitian

deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan mengambarkan tentang

keadaan tertentu secara objektif (Notoatmodjo, 2007).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu hamil

yang datang memeriksa kehamilanya di BPS Yuniar Blang Bintang

Kabupaten Aceh Besar.

2. Sampel

Sampel diambil dengan tehnik accidental sampling yaitu

penentuan sampel berdasarkan kebutulan yang berkunjung di BPS Yuniar

berjumlah 30 orang.

C. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh

Besar tahun 2013.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

28

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 31 Juli s/d 06 Agustus 2013

D. Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah berbentuk data primer dengan cara

penyebaran kuesioner pada responden untuk mendapatkan informasi yang

ingin diketahui tentang pengetahuan ibu hamil tentang Bounding Attachment.

Jika benar skor nya : 1 dan jika salah skor nya : 0 Sedangkan data sekunder

adalaah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan

informasi (keterangan) dari objek yang diteliti. Biasanya data tersebut dari

tangan kedua seperti instansi-instansi penelitian-penelitian jurnal dan lain-lain.

E. Instrumen Penelitian

Sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian ini menggunakan

kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan, terdiri dari 4 pertanyaan tentang

bounding attachment, 4 pertanyaan tentang elemen-elemen bounding

attachment,4 pertanyaan tentang prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan

bounding attachment, 4 pertanyaan tentang hambatan bounding attachment,

dan 4 pertanyaan tentang cara melakukan bounding attachment.

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Menurut Budiarto (2003) data yang telah terkumpul di olah dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

29

a. Editing

Dilakukan pengecekan terhadap data-data yang telah ada, bila terdapat

kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dan

dilakukan pendataan ulang.

b. Coding

Hasil jawaban dari setiap pertanyaan diberikan kode untuk mempermudah

pengolah data.

c. Tabulating

Memasukkan data yang diperoleh kedalam bentuk tabel distribusi

frekuensi.

d. Transferring

Yaitu memindahkan data coding ke dalam tabel yang di susun secara

berurutan mulai dari responden pertama hingga responden terakhir.

G. Analisa Data

Penelitian bersifat deskriptif yaitu tidak menggunakan uji statistik tetapi

hanya berdasarkan distribusi frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.

Menurut Budiarto (2003), Rumus persentase yang digunakan adalah :

P =

x 100%

Keterangan :

P = Presentase

f = Frekuensi

n = Jumlah Responden

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

30

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BPS. Yuniar, SST Berada di jalan Krueng Lingka Desa Cot Nambak

Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar dengan luas wilayah 150 M2

dan luas tanah 1,325 Ha, :

Jenis Pelayanan yang diberikan di BPS Yuniar Meliputi pemeriksaan

kehamilan, persalinan KB, Imunisi dan berobat umum, adapun rincian jumlah

ruang yang ada di BPS Yuniar Meliputi 1 ruang kartu, 1 ruang pemeriksaan,

2 kamar bersalin,1 kamar bidan jaga, 1 ruang pencegahan infeksi dan 1 kamar

kecil. Jumlah responden yang berkunjung di BPS Yuniar sebanyak 5 orang.

Ditinjau daris segi geografisya Tempat BPS Yuniar di Blang Bintang

dibatasi dengan :

1. Sebelah utara : Berbatasan dengan Desa Cot Hoho

2. Sebelah timur : Berbatasan dengan Desa Cot Mancang

3. Sebelah barat : Berbatasan dengan Desa Cot Jambo

4. Sebelah selatan : Berbatasan dengan Desa Cot Seunong

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan dengan cara

menyebarkan kuesioner pada tanggal 31 Juli sampai 06 Agustus tahun 2013

dengan jumlah responden sebanyak 30 orang didapat hasil sebagai berikut :

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

31

1. Analisa Univariat

a. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian

Bounding Attachment

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bounding

Attachment di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten

Aceh Besar Tahun 2013

No Pengetahuan Frekuensi Persentase

(%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

6

15

9

20

50

30

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer (diolah 2013)

Berdasarkan tabel 5.1 dari 30 responden, dapat menunjukan

bahwa frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang bounding attachment

di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

mayoritas pada kategori cukup yaitu sebanyak 15 responden (50%), dan

yang berpengetahuan baik sebanyak 6 responden (20%).

b. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian

Bounding Attachment

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian

Bounding Attachment di BPS Yuniar Blang Bintang

Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

No Pengertian Frekuensi Persentase

(%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

7

19

4

23,3

63,3

13,3

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer (diolah 2013)

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

32

Berdasarkan tabel 5.2 dari 30, responden dapat menunjukan

bahwa frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang pengertian bounding

attachment di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar

Tahun 2013 mayoritas pada kategori cukup yaitu sebanyak 19

responden (63,3%), dan berpengertian baik sebanyak 4 responden

(13,3%).

c. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Elemen-Elemen

Bounding Attachment

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Elemen-

Elemen Bounding Attachment di BPS Yuniar

Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

No Elemen-Elemen Frekuensi Persentase

(%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

6

7

17

20

23,3

56,7

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer (diolah 2013)

Berdasarkan tabel 5.3 dari 30 respoden dapat menunjukan

bahwa frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang elemen-elemen

bounding attachment di BPS Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar

Tahun 2013 mayoritas pada kategori kurang yaitu sebanyak 17

responden (56,7%). dan yang berelemen-elemen baik sebanyak 6

responden (20%)

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

33

d. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Prinsip-Prinsip

dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Prinsip-

Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment

di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten

Aceh Besar Tahun 2013

No Upaya

Meningkatkan

Frekuensi Persentase

(%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

3

10

17

10

33,3

56,7

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer (diolah 2013)

Berdasarkan tabel 5.4 dari 30 responden, dapat menunjukan

bahwa frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang prinsip-prinsip dan

upaya meningkatkan bounding attachment di BPS Yuniar Blang

Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 mayoritas pada kategori

kurang yaitu sebanyak 17 responden (56,7%).dan yang berupa

meningkat baik sebanyak 3 responden (10%)

e. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hambatan

Bounding Attachment

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hambatan

Bounding Attachment di BPS Yuniar Blang Bintang

Kabupaten Aceh Besar

No Hambatan Frekuensi Persentase(%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

7

15

8

23,3

50

36,7

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer (diolah 2013)

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

34

Berdasarkan tabel 55 dari 30 responden, dapat menunjukan

bahwa frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang hambatan bounding

attachment di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar

Tahun 2013 mayoritas pada kategori cukup yaitu sebanyak 15

responden (50,7%), dan yang berhambatan baik sebanyak 7

responden (23,3).

f. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Tentang Cara Melakukan Bounding

Attachment

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Tentang Cara Melakukan

Bounding Attachment di BPS Yuniar Blang Bintang

Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

No Cara Melakukan Frekuensi Persentase

(%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

3

14

13

10

46,7

43,3

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer (diolah 2013)

Berdasarkan tabel 5.6 dari 30 responden, dapat menunjukan

bahwa frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang cara melakukan

bounding attachment di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh

Besar Tahun 2013 mayoritas pada kategori cukup yaitu sebanyak 14

responden (46,7%), dan yang cara melakukan baik sebanyak 3

responden (10%).

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

35

C. Pembahasan

1. Pengetahuan Bounding Attachment

Berdasarkan tabel 5.1 dari 30 responden, dapat menunjukan bahwa

frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang bounding attachment di BPS

Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 mayoritas pada

kategori cukup yaitu sebanyak 15 responden (50%) dan yang

berpengetahuan baik sebanyak 6 responden (20%).

Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak

antara ibu-ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih. Parmi (2000), suatu

usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling

merespon antara orang tua dan bayi lahir. Perry (2002), bounding: proses

pembentukan attachment atau membangun ikatan, attachment, suatu ikatan

khusus yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk

dalam hubungan orang tua dan bayi. Subroto (cit Lestari, 2002), sebuah

peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang

tua dan bayi. Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara

langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III

sampai dengan post partum. Harfiah, bounding: ikatan; attachment:

sentuhan.

Peneliti berasumsi pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment

tinggi, hal ini terlihat dari tingginya pengetahuan ibu nifas tentang, elemen-

elemen bounding attachment, upaya meningkatkan bouding attatcment,

hambatan bouding attatcment dan cara yang melakukan, attachment.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

36

2. Pengertian Bounding Attachment

Berdasarkan tabel 5.2 dari 30, responden dapat menunjukan bahwa

frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang pengertian bounding attachment

di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

mayoritas pada kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden (63,3%), dan

berpengertian baik sebanyak 4 responden (13,3%).

Menurut Siregar (2010). Attachment adalah suatu perasaan kasih

sayang yang meningkat satu sama lain setiap waktu dan bersifat unik dan

memerlukan kesabaran. Hubungan antara ibu dengan bayinya harus dibina

setiap saat untuk memperat rasa kekeluargaan. Konntak dini antara ibu, ayah

dan bayinya disebut bounding attachment melalui touch/sentuhan, kontak

mata, dan aroma. Bounding yaitu dimulainya interaksi emosi sensorik fisik

antara orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ikatan yang

terjalin antara individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan

emosi dan fisiik yang akrab.

Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan responden tentang pengertian

bounding attachment rendah mungkin karena disebabkan oleh kurangnya

informasi yang diperoleh responden, sehingga pengetahuan responden

tentang pengertian bounding attachment.

3. Elemen-Elemen Bounding Attachment

Berdasarkan tabel 5.3 dari 30 respoden dapat menunjukan bahwa

frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang elemen-elemen bounding

attachment di BPS Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

37

mayoritas pada kategori kurang yaitu sebanyak 17 responden (56,7%). dan

yang berelemen-elemen baik sebanyak 6 responden (20%)

Menurut Ramadhan,(2011) yang menjadi elemen-elemen bounding

attachment adalah Sentuhan-sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara

ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk

mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan

ujung jarinya, Kontak mata, ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional

mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih

banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan

melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya, Suara,

saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dan bayinya juga

penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tenang,

Aroma, ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik.

Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu

ibunya.

Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan ibu nifas tentang elemen

bounding attachment tinggi karena dipengaruhi oleh adanya informasi yang

diperoleh ibu, selain itu pengetahuan danpendidikan ibu juga dapat

mempengaruhi pengetahuan ibu.

4. Prinsip-Prinsip Upaya Meningkatkan Bounding Attachment

Berdasarkan tabel 5.4 dari 30 responden, dapat menunjukan

bahwafrekuensi pengetahuan ibu hamil tentang prinsip-prinsip dan upaya

meningkatkan bounding attachment di BPS Yuniar Blang Bintang

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

38

Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 mayoritas pada kategori kurang yaitu

sebanyak 17 responden (56,7%).dan yang berupaya meningkat baik

sebanyak 3 responden (10%)

Menurut utami (2010) menyatakan bahwa adapun prinsi-prinsip dan

upaya meningkatkan bounding attachment : Dilakukan segera (menit

pertama jam pertama), Sentuhan orang tua pertama kali, Adanya ikatan yang

baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke anak, Kesehatan

emosional orang tu, Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan,

Persiapan PNC sebelumnyaz, Adaptasi, Tingkat kemampuan, komunikasi

dan keterampilan untuk merawat anak, Kontak sedini mungkin sehingga

dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa

sakit ibu, serta memberi rasa nyaman, Fasilitas untuk kontak lebih lama,

Penekanan pada hal-hal positif.

5. Hambatan Bounding Attachment

Berdasarkan tabel 55 dari 30 responden, dapat menunjukan bahwa

frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang hambatan bounding attachment di

BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 mayoritas

pada kategori cukup yaitu sebanyak 15 responden (50,7%), dan yang

berhambatan baik sebanyak 7 responden (23,3).

Menurut Fauzi (2010) faktor-faktor yang hambatan bounding

attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :

1)Kurang support system, 2) Ibu resiko (ibu sakit), 3. Bayi dengan resiko

(bayi premature, bayi sakit dengan cacat fisik), 4). Kehadiran bayi yang

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

39

tidak di inginkan. Dan Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother

bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya, karena kehangatan

tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan, oleh bayi.

Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa

percaya diri dikemudian hari.

Menurut asumsi hambatan-hambatan yang tesebut di atas harus dapat

diatasi oleh ibu hamil agar tidak menghambat jalannya proses bounding

attacmant dengan meminimliskan hambatan yang tersebut diatas, maka ibu

hamil dapat menerapkan bounding atachmant sedini mungkin dengan

bayinya.

6. Cara Melakukan Bounding Attacment

Berdasarkan tabel 5.6 dari 30 responden, dapat menunjukan bahwa

frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang cara melakukan bounding

attachment di BPS Yuniar Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun

2013 mayoritas pada kategori cukup yaitu sebanyak 14 responden (46,7%),

dan yang cara melakukan baik sebanyak 3 responden (10%).

Menurut simanjuntak (2007) cara melakukan bounding attachment

deengan adanya Dengan dilakukanya pemberian ASI secara eklusif segera

setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan

ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan rasa yang

dibutuhkan oleh semua manusia. Setelah bayi lahir, dengan segera bayi

ditempatkan diatas ibu, ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

40

Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.

Dukungan dari keluarga.

Peneliti berasumsi faktor pendukung bounding attachment pada ibu

hamil mendukung karena selain ada nya informasi yang diterima responden,

tetapi juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan juga adanya

dukungan dari keluarga.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

41

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di BPS YUNIAR Blang

Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013, dengan jumlah 30 responden

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengetahuan ibu hamil tentang Bounding Attachment berada pada kategori

cukup yaitu sebanyak 15 responden (50%) ). dan yang berpengertian

kurang sebanyak 9 responden (30), dan yang berpengetian baik sebanyak 6

responden (20%).

2. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian Bounding Attachment berada

pada kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden (63,3%) ). dan yang

berpengertian baik sebanyak 4 responden (13,3%),

3. Pengetahuan ibu hamil tentang elemen- elemen Bounding Attachment

berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 17 (56,7%), dan yang

berlemen-elemen baik sebanyak 6 responden (20%).

4. Pengetahuan ibu hamil tentang prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan

Bounding Attachment berada pada kategori kurang sebanyak 17 responden

(56,7%), dan yang berupa meningkatkan baik sebanyak 3 responden (10%).

5. Pengetahuan ibu hamil tentang hambatan Bounding Attachment berada

pada kategori cukup sebanyak 15 responden (50%), dan yang berhambatan

baik sebanyak 7 responden (23,3%).

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

42

6. Pengetahuan ibu hamil tentang cara melakukan Bounding Attachment

berada pada kategori cukup sebanyak 14 responden (54,7%), dan yang cara

melakukan baik sebanyak 3 responden (10%).

B. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah :

5. Untuk masyarakat

Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat,

khususnya ibu hamil sehingga memotivasi para ibu hamil untuk segera

melakukan bounding attachment saat kelahiran bayinya.

6. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi yang

lebih luas kepada masyarakat tentang pentingnya bounding attachment dan

bagaimana cara melakukan bounding attachment yang tepat.

7. Bagi Institusi Pendidikan (Kebidanan U’Budiyah Banda Aceh)

Diharapkan KTI ini dapat menjadi informasi tambahan bagi

pembaca, dan instansi sebaiknya dapat menyediakan buku bacaan yang

berhubungan dengan bounding attachment yang lebih komplit lagi.

8. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan kepada peneliti lain agar dapat melakukan penelitian

yang lebih luas lagi mengenai bouding attachment dengan variabel yang

berbeda.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsimtakp.uui.ac.id/dockti/VIVI_NOVERI-kti_vivi.pdf · orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ... Bounding memberikan rasa aman pada

43