BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39315/2/BAB I.pdf · otot lengan pada pukulan...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/39315/2/BAB I.pdf · otot lengan pada pukulan...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencak silat adalah seni bela diri paling populer di dunia. Tinjauan
ini menunjukkan bahwa latihan pencak silat dapat memperbaiki beberapa
aspek kebugaran fisik, seperti fleksibilitas dan daya ledak otot. Diantara
aspek kebugaran ini, daya ledak otot pada ekstremitas atas dan bawah
sangat penting untuk menyerang, menangkis, memukul, menendang dan
mempertahankan keseimbangan postural pada saat latihan maupun
kejuaraan (Grill, 2012).
Di Indonesia, organisasi pencak silat berada di bawah Komite
Olahraga Nasional (KONI). Dalam mengembangkan peranan pencak
silat,dibentuklah organisasi pencak silat bersifat nasional yang dapat pula
mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia (Mardotillah dan
Zein, 2017). Perkembangan inilah yang membuat sekolah dari tingkat SD
sampai Perguruan Tinggi tidak mau ketinggalan untuk mewadahi kegiatan
prasana kebutuhan individu maupun sekolah atau institusi yang
mendirikan. Salah satunya di Universitas Muhammadiyah Malang tingkat
Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat yang dikenal Perisai Setia Hati
Terate (PSHT) (Arifin dan Malik, 2013).
Prevalensi pencak silat di kota Malang terdapat 19 perguruan
anggota resmi IPSI Kota Malang dan pelajar se-Malang Raya. Perguruan
pencak silat ini meliputi PSHT, Perisai Diri, Melati Putih, Perisai Putih,
2
Pagar Nusa, Nur Harias, Tapak Suci, Bang Simin, Al-Hidayah, Walet
Putih, ASAD, Merpati Putih, Josimondo, Kera Sakti, Jokotole, Satria
Tunggal, Cimande, Pandawa, PP, PSMP (Murti,2013).
Pertandingan pencak silat terdiri 3 tingakatan, yaitu: regional,
nasioanal dan internasional. Setiap 4 (empat) tahun di Indonesia ada
pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga
Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak
tahun 1987. Dalam olahraga beladiri pencak silat jika dilihat dari lamanya
waktu bertanding proses yang terjadi merupakan kegiatan olahraga yang
bersifat aerobik dan anaeorobik secara massif. Lamanya waktu bertanding
mulai 40 detik sampai 4 - 5 menit (Bouchard et. all, 1975). Akan tetapi
jika dilihat dari proses latihan sebagai persiapan pertandingan maka
kegiatan latihan berlangsung antara 90 - 120 menit (Mardotillah dan Zein,
2017).
Pertandingan pencak silat dibedakan menjadi empat kategori yaitu
kategori tunggal, ganda, regu dan tanding. Pencak silat kategori tunggal,
ganda, dan regu adalah pertandingan pencak silat yang menampilkan
seseorang secara benar, tepat, mantap, penjiwaan, terencana, efektif, etetis
dalam tangan kosong maupun bersenjata baik secara tunggal, dua orang
maupun tiga orang. Pencak silat kategori tanding adalah pertandingan yang
menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang berbeda dengan
menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis, mengelak,
menyerang pada sasaran serta menjatuhkan lawan (IPSI, 2012).
3
Penilaian pertandingan pencak silat menggunakan peraturan dari
pusat, unsur latihan pukulan penting diberikan. Karena dengan daya ledak
otot lengan pada pukulan atlet yang baik akan menguntungkan bagi latihan
maupun pertandingan. Pukulan adalah serangan dengan cara kontak
langsung dengan lawan pada bagian anggota badan tertentu (Kriswanto,
2015 sehingga peningkatan dalam melalukan daya ledak pukulan hasilnya
akan relatif kuat dan cepat (Sukadiyanto, 2011).
Daya ledak ledak otot lengan atlet pertandingan pencak silat
meliputi berbagai macam pukulan yang digunakan pada saat pertandingan,
diantaranya adalah: pukulan bandul, pukulan tebah, pukulan tusuk,
pukulan pedang, pukulan kepret, pukulan tampar (Romadhon, 2017). Pada
saat pertandingan atlet pencak silat yang mempunyai daya ledak otot
lengan yang baik akan memperoleh poin pada kejuaaran umum, Bentuk
latihan j-bands exercise adalah salah satu bentuk modalitas dengan teknik
yang tepat untuk diberikan pada atlet pencak silat PSHT UMM. Karet j-
bands exercises sangatlah elastis, pada penelitian ini j-bands exercise
digunakan untuk pengaruh peningkatan latihan daya ledak otot lengan
pada pukulan atlet (Anonim, 2013).
Dalam UKM Pencak Silat di Universitas Muhammadiyah Malang
selalu mengikuti lomba setiap tahunnya namun masih belum bisa meraih
kejuaraan yang baik. Fenomena naik turunnya prestasi dan selama ini
belum pernah dilakukan pengukuran dan penelitian tentang pengaruh
latihan j-bands exercise terhadap daya ledak otot lengan pada pukulan atlet
4
pencak silat. Oleh karena itu penelitian mengangkat judul tentang
Pengaruh Latihan J-Bands Exercise Terhadap Peningkatan Daya Ledak
Otot Lengan Pada Pukulan Atlet Pencak Silat di Universitas
Muhammadiyah Malang.
B. Rumusan Masalah
Apakah latihan j-bands exercise berpengaruh terhadap peningkatan
daya ledak otot lengan pada pukulan atlet pencak silat di Universitas
Muhammadiyah Malang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Skripsi ini adalah :
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui adanya pengaruh pada latihan j-bands exercise
terhadap peningkatan daya ledak otot lengan pada pukulan atlet pencak
silat di Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Tujuan khusus
1) Mengidentifikasi adanya pengaruh sebelum pada latihan j-bands
exercise terhadap peningkatan daya ledak otot lengan pada pukulan
atlet pencak silat di Universitas Muhammadiyah Malang.
2) Mengidentifikasi adanya pengaruh sesudah pada latihan j-bands
exercise terhadap peningkatan daya ledak otot lengan pada pukulan
atlet pencak silat di Universitas Muhammadiyah Malang.
5
3) Menganalis selisih perbedaan sebelum dan sesudah pada
peningkatan pengaruh latihan j-bands exercise terhadap daya ledak
otot lengan pada pukulan atlet pencak silat di Universitas
Muhammadiyah Malang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan rujukan bahan bacaan bagi individu yang ingin
mengetahui pengaruh latihan j-bands exercise terhadap
peningkatan daya ledak otot lengan pada pukulan atlet.
2. Manfaat bagi Aplikatif
Penelitian ini diharapkan menjadi data otentik dalam rencana
mengatur latihan dan perlombaan pada atlet seni bela diri seperti
pencak silat, taekwondo, dan karate pola olahraga yang baik
sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan saat melakukan
aktivitas olahraga.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
N
o
Nama
Peneliti
dan
Tahun
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Instrume
n
Penelitia
n
Hasil
Penelitia
n
Perbedaan
dengan
Penelitian
yang Akan
Dilakukan
1. Shopie,
Mohame
d Nizam;
Oliver,
Jon;
Fitness
characteri
stics of
youth
silat
a. Variabel
bebas :
Fitness
b. Variabel
terikat:
Squat,
rebound,
rebound
and a
three
Hasil
penelitian
menunju
kkan
bahwa
Penelitian
hanya
meneliti
Karakterist
ik Fitnes
6
O’Donog
hue,
Peter;
Tong,
Richard
(2009)
performer
s
Silat direction
al jump,
grip
strength,
medicine
ball
throw,
push-
ups, yo-
yo
enduranc
e dan 20-
kick test
laki-laki
lebih
unggul
daripada
perempua
n untuk
sebagian
besar
hasil tes,
karakteris
tik
kebugara
n
perempua
n tidak
berubah
dengan
usia
variabel
apa pun
(p>0,05),
sedangka
n laki-
laki
cenderun
g
meningka
tkan
kebugara
n mereka
dengan
kemajuan
umur.
Perempu
an lebih
signifika
n
perkiraan
sekitar 2
tahun,
usia dari
kecepata
n tinggi
dibandin
gkan
laki-laki
Terhadap
Pemuda
Pemain
Silat
sedangkan
penelitian
yang
peneliti
lakukan
pengaruh
latihan j-
bands
exercise
terhadap
peningkata
n kekuatan
daya ledak
otot lengan
pada
pukulan
atlet
pencak
silat di
Universitas
Muhamma
diyah
Malang.
7
(1,1
0,7
versus -
0,9 1,1
y dari
PHV, p
<0,05).
Tes ukur
data
menggun
akan :
kekuatan
isometric
(kekuatan
genggam
an),
kekuatan
tubuh
bagian
atas
(medicine
ball),
daya
tahan
(push-
up), daya
tubuh
ledak
tungkai
bawh
(three
direction
al jump),
dan daya
tahan
(yo-yo
test)
menunju
kkan
hasil
yang
signifika
n (semua
p >0,05)
setelah
berusia
8
15 tahun
pada laki-
laki
2. Gempar,
Ahmad;
(2013)
Hubungan
antara
panjang
lengan,
kekuatan
dan daya
tahan otot
lengan
dengan
hasil
pukulan
lurus
dalam
pencak
silat
a. Variabe
l bebas: -
b. Variabe
l terikat :
Pencak
Silat
Push
dynamo
meter
Hasil
penelitian
data
menunju
kkan
bahwa
koefisien
korelasi
antara
panjang
lengan
dengan
hasil
pukulan
lurus
siswa
sebesar
0,9114
dengan
kontribus
i
83,065%
memiliki
hubungan
yang
sangat
kuat,
kekuatan
otot
lengan
dengan
hasil
0,5053
dengan
kontribus
i
25,533%
memiliki
hubungan
sedang
dan daya
tahan
dengan
Penelitian
ini hanya
meneliti
hubungan
antara
panjang
lengan,
kekuatan
dan daya
tahan otot
lengan
dengan
hasil
pukulan
lurus
dalam
pencak
silat
sedangkan
penelitian
yang
peneliti
lakukan
pengaruh
latihan j-
bands
exercise
terhadap
peningkata
n daya
ledak otot
lengan
pada
pukulan
atlet
pencak
silat di
Universitas
Muhamma
diyah
Malang
9
hasil
0,716
dengan
kontribus
i
51,2656
% meiliki
hubungan
yang
sangat
kuat pula
terhadap
hasil
pukulan
lurus
3. Lin;Andr
ew
Karduna.
(2016)
Effect of
j-bands
exercise
on
physical
capacity
in older
men
a. Variabe
l bebas
: J-
Bands
Exerci
se
b. Variabe
l
terikat:
Older
men
obesity
ANOVA Hasil
penelitian
data
menujuk
kan
sebanyak
30
sampel
terhitung
lemak
tubuh
sebasar
7,34%.
Tingkat
kepatuha
n dalam
intervensi
latihan
adalah
97,6%
sehingga
durasi
selama 1
minggu
dengan
setiap
hari
latihan
mengala
mi
penuruna
Penelitian
ini hanya
meneliti
penelitian
yang
peneliti
lakukan
pengaruh
latihan j-
bands
exercise
terhadap
kapasitas
fisik pada
kakek tua.
sedangkan
penelitian
yang
peneliti
lakukan
pengaruh
J-Bands
exercise
terhadap
atlet
pencak
silat
terhadap
peningkata
n daya
ledak otot
10
n sebsar
2,48 %
yang
dilaporka
n.
lengan
pada
pukulan
atlet
pencak
silat di
Universitas
Muhamma
diyah
Malang.
4. Sims ,T.;
Volberdi
ng ,L.
(2016)
The effect
of
crossover
symmetry
versus
Jaeger J-
Bands on
shoulder
strengthe
ning
a. Variabe
l bebas:
J-Bands
b. Variabe
l terikat:
Basebal
l
ANOVA
(AROM
IR,
isometric
IR,
isometric
ER)
Berdasar
kan hasil
penelitian
,
ditunjukk
an
peningkat
an yang
signifika
n dalam
ROM
rotasi
internal
dan
eksternal
dalam
kelompo
k
eksperim
en dan
kelompo
k pada
kekuatan.
Secara
keseluruh
an,
perlakuan
pada
pemberia
n latihan
berfungsi
untuk
memperk
uat bahu.
Penelitian
ini hanya
meneliti
efektifitas
pelatihan
crossover
symmetry
versus
Jaeger J-
Bands
pada
penguatan
bahu
sedangkan
penelitian
yang
peneliti
lakukan
adanya
pengaruh
latihan j-
bands
exercise
terhadap
penignkata
n daya
ledak otot
lengan
pada
pukulan
atlet
pencak
silat di
Universitas
Muhamma
11
diyah
Malang
5. Calado,
Carlos
Juan;
Garcia-
Masso,
Xavie;
Benavent
, Juant;
Alakhdar
, Yasser;
Cabeza-
Ruiz, R.
(2015)
A
comparis
on of
isotonic
resistance
and J-
Bands
Exercise
a. Variabel
bebas :
Isotonic
resistan
c e
dengan
J-Bands
Exercise
b. Variabe
l
terikat:
Physica
lly fit
women
MANOV
A
Berdasar
kan hasil
penelitian
, bahwa
pelatihan
J-Bands
Exercise
memiliki
peningkat
an yang
setara
dengan
isotonic
resistanc
e dalam
kekuatan
isometric
dalam
program
jangka
pendek
diterapka
n pada
perempua
n fit.
Penelitian
ini hanya
meneliti
perbanding
an pada
isotonic
resistance
dan j-
bands
exercise
sedangkan
penelitian
yang
peneliti
lakukan
pengaruh
latihan j-
bands
exercise
terhadap
peningkata
n daya
ledak otot
lengan
pada atlet
pencak
silat di
Universitas
Muhamma
diyah
Malang.
6. Azrin,
Miftah
(2010)
Pengaruh
latihan
pull-up
dan
latihan
beban
terhadap
kekuatan
otot
lengan
pada atlet
taekwond
a. Variabel
bebas:
Latihan
pull-up
dan
latihan
beban
b. Variabel
terikat:
Atlet
taekwon
do
Mechani
ce
exercise
Berdasar
kan hasil
penelitian
, bahwa
peningkat
an
kekuatan
otot pada
kelompo
k 14,5%,
sedangka
n pada
Penelitian
ini hanya
mengukur
degan
latihan pull
up
terhadap
pengaruh
latihan j-
bands
exercise
terhadap