BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

80
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia merupakan salah satu kota besar yang mempunyai kesibukan yang luar biasa dari masyarakat yang sangat padat, gedung gedung perkantoran dan pusat pusat perbelanjaan, serta restoran ataupun cafe yang bermunculan di Jakarta menjadi rumah kedua ataupun ketiga dari beberapa kalangan masyarakat di Jakarta. Kondisi kota yang terus mengalami perkembangan dari segi ekonomi, memperlihatkan bahwa kebanyakan para penduduknya adalah pekerja kantor. Yang bekerja selama seminggu penuh yang bekerja dari pagi hingga petang. Tentu saja para pekerja tersebut membutuhkan suatu tempat dimana mereka dapat beristirahat, bersantai dan melepaskan kepenatan pada akhir pekan atau di hari libur mereka. Tempat tempat khusus yang disediakan dengan berbagai fasilitas ini banyak bermunculan di kota kota tersebut yang dikenal dengan nama Coffee Shop.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia merupakan salah

satu kota besar yang mempunyai kesibukan yang luar biasa dari masyarakat

yang sangat padat, gedung – gedung perkantoran dan pusat – pusat

perbelanjaan, serta restoran ataupun cafe yang bermunculan di Jakarta menjadi

rumah kedua ataupun ketiga dari beberapa kalangan masyarakat di Jakarta.

Kondisi kota yang terus mengalami perkembangan dari segi ekonomi,

memperlihatkan bahwa kebanyakan para penduduknya adalah pekerja kantor.

Yang bekerja selama seminggu penuh yang bekerja dari pagi hingga petang.

Tentu saja para pekerja tersebut membutuhkan suatu tempat dimana mereka

dapat beristirahat, bersantai dan melepaskan kepenatan pada akhir pekan atau

di hari libur mereka. Tempat – tempat khusus yang disediakan dengan berbagai

fasilitas ini banyak bermunculan di kota – kota tersebut yang dikenal dengan

nama Coffee Shop.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

2

Selain datangnya mereka ( customer ) ke suatu coffee shop untuk

bersantai dan beristirahat, mereka juga membutuhkan suatu pelayanan dimana

mereka dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi customer sehingga

customer tersebut dapat merasa nyaman selama berada di dalam coffee shop

tersebut.

Starbucks Coffee merupakan salah satu usaha penyedia makan dan

minum yang termasuk dalam kategori ini. Starbucks Coffee adalah sejenis cafe

yang dikelola secara komersial dan keprofesionalisme-an. Starbucks Coffee

menspesialisasikan diri sebagai penyedia produk minuman dengan bahan dasar

Espresso yang bertujuan agar para pecinta kopi atau peminum kopi

mendapatkan suatu produk dengan cita rasa yang sempurna sehingga mereka

akan selalu datang untuk mencari produk Starbucks Coffee, tamu bisa

menikmati berbagai macam minuman dengan bahan dasar espresso dan juga

makanan – makanan ringan seperti sandwich, cake, danish / croissant dan juga

makanan ringan lainnya.

Di Starbucks, para Barista ( sebutan untuk para pembuat kopi di

belakang Bar) didorong untuk melakukan pekerjaannya sambil bersenang –

senang, dan itu yang membuat perbedaan besar antara Starbucks Coffee dengan

Coffee Shop lainnya. Di Starbuckscoffee pula, orang –orang diperlakukan sama

istimewa, sama halnya dengan kopi. Oleh karena itu seorang Barista, selain

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

3

harus dapat membuat kopi yang enak, mereka juga harus dapat menciptakan

komunikasi serta atsmofer yang menyenangkan antar customer maupun

dengan sesama Partner ( sebutan untuk rekan kerja)

Apabila seorang customer mendatangi suatu Coffee Shop, maka

customer tersebut pasti mendapatkan kesan terhadap coffee shop yang

didatanginya tersebut.

Kesan pertama adalah suatu kesan yang diperoleh customer baik

secara langsung maupun tidak langsung. Kesan tersebut meliputi kesan umum

dan kesan khusus. Kesan umum yang diperoleh walaupun belum

menginjakkan kakinya di coffee shop tersebut. Kesan tersebut diperoleh

melalui orang yang pernah datang ketempat tersebut dan menceritakan tentang

Coffee shop tersebut sehingga seseorang tertarik untuk datang, Disamping itu,

juga melalui iklan – iklan yang terpampang di berbagai media baik elektronik

maupun media massa berupa brosur – brosur yang dicetak untuk tujuan

tertentu.

Pemahaman tentang produk yang dijual kemudian cara dalam

memberikan pelayanan yang ditawarkan oleh seorang Barista, harga yang

ditawarkan kepada customer serta lokasi dari suatu coffee shop sangatlah

penting, sehingga seandainya hal tersebut itu tidak dijalankan dengan baik,

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

4

maka akan memberikan dampak negatif dan akan mendapat citra buruk dari

konsumen sehingga dapat memberikan efek negatif bagi industri tersebut.

Sedangkan kesan khusus akan diperoleh customer pada saat datang ke

coffee shop tersebut. Apabila customer tersebut mendapatkan pelayanan yang

nyaman dan menyenangkan, maka customer sudah pasti mempunyai kesan

tersendiri coffee shop tersebut dari saat datang, proses dan tinggal atau duduk

di coffee shop tersebut.

Kesan akhir yang diperoleh customer ialah pada saat akan

meninggalkan coffee shop tersebut. Apakah customer telah yakin dan benar –

benar merasa puas dengan apa yang telah didapat di coffee shop tersebut

sehingga bisa kembali lagi.

Timbul pertanyaan, apakah kesan tersebut dapat mempengaruhi

customer untuk datang kembali atau tidak, baik kesan yang didapat melalui

produk, harga, tempat, promosi atau yang lainnya. Untuk itu, penelitian ini

dibuat untuk membahas dan mengambil judul : “Analisis Marketing Mix

Starbucks Coffee Djakarta Theatre”

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

5

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

(1) Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengidentifikasikan masalah

adalah pada : Belum diketahuinya unsur Marketing Mix 4P yang paling

dominan terhadap kedatangan Customer Starbucks Coffee Djakarta Theatre.

(2) Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini supaya lebih terfokus pada permasalahan yang

ada, maka dilakukan pembatasan masalah terhadap hal – hal sebagai berikut :

1. Objek penelitian adalah para customeryang berkunjung ke Starbucks

CoffeeDjakarta Theatre.

2. Penelitian difokuskan untuk mencari tahu unsur Marketing Mix yang paling

dominan terhadap kedatangan customer Starbucks Coffee Djakarta Theatre

yang dibatasi pada 4P.

(3) Perumusan Masalah

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

6

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan maka

adapun perumusan masalah yang akan diteliti dirumuskan pada :

Unsur Marketing Mix 4P apa yang paling dominan terhadap kedatangan

Customer Starbucks Coffee Djakarta Theatre?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mencapai

jawaban atas perumusan masalah. Tujuan itu sebagai berikut :

Mengetahui Unsur Marketing Mix yang paling dominanterhadap kedatangan

CustomerStarbucks Coffee Djakarta Theatre.

D. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan proyek akhir ini telah dibuat sistematika penulisan

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari lima sub bab yang menjelaskan tentang latar

belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian,

metode penelitian serta sistematika penulisan.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

7

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada Bab II dalam penelitan ini menjelaskan tentang pengertian

yang dikutip dari beberapa buku dan internet tentang kajian

teoritis yang merupakan dasar atau kerangka penelitian dan

pengujian hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada Bab III berisi tentang metodologi penelitian yang akan

dilakukan, prosedur pengambilan data, metode analisis data serta

batasan – batasan dari penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV berisi tentang hasil – hasil penelitian serta

pembahasan meliputi gambaran umum Starbucks Coffee dan

pembahasan hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil

pembahasan proyek akhir yang telah dibahas.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Coffee Shop

Menurut Sugiarto dan Sulartiningrum ( 2003 : 92 ) pengertian coffee

shop adalah sebagai berikut :

“coffee shop adalah suatu usaha di bidang makanan yang dikelola

secara komersial yang menawarkan kepada para tamu makanan atau makanan

kecil dengan pelayanan dalam suasana tidak formal tanpa diikuti suatu aturan

service yang baku (sebagaimana sebuah exclusive dining room), jenis – jenis

makanan yang harganya lebih murah, karena biasanya beroperasi 24 jam maka

coffee shop selalu buka, ketika restaurant biasa sudah tutup.

Sedangkan menurut Hornby ( 1994 : 119 ), arti dari coffee shop adalah:

“ tempat dimana para pelanggan bisa membeli atau meminum kopi,

bir, anggur ataupun minuman lain, sandwich, serta kue.”

8

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

9

2. Bauran Pemasaran

Untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan customer, maka

dibuat suatu strategi. Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang

terpadu dan menyeluruh yang mengkaitkan kekuatan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan usaha agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan

Salah satu strategi pemasaran yang sering digunakan adalah bauran

pemasaran (Marketing Mix). Marketing mix digunakan dalam strategi

pemasaran sebagai suatu cara untuk mempengaruhi konsumen agar mau

bertindak untuk membeli suatu produk atau jasa, termasuk produk marketing

mix adalah unsur – unsur yang harus dikuasai oleh manager pemasaran yang

digunakan dalam strategi pemasaran untuk mempengaruhi permintaan.

Menurut Mursid ( 2006 : 3 ) pengertian marketing mix adalah sebagai

berikut “ Marketing mix adalah kerangka dari pada suatu keputusan pemasaran

yang variable (marketing decision variables) dalam setiap perusahaan didalam

waktu atau sampai batas waktu tertentu atau khusus “

Adapula yang mengatakan bahwa marketing mix adalah faktor – faktor

yang dikuasai, digunakan dan dikendalikan oleh seorang marketing manager

untuk mempengaruhi jumlah permintaan.

Kedua pendapat tersebut diatas pada prinsipnya sama, dimana tujuan

akhirnya (ultimate goal), yakni bagaimana usaha – usaha yang dilakukan oleh

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

10

seorang marketing manager untuk mempengaruhi jumlah permintaan dan

meningkatkan omzet penjualan agar usahanya bisa sukses.

Kotler dalam Yoeti ( 2004 : 19 ) dalam bukunya menyatakan bahwa

didalam bauran pemasaran ini terdapat elemen – elemen yang sekarang dikenal

sebagai 4 (empat) P yang terdiri dari :

a. Product

b. Price

c. Place

d. Promotion

Berikut ini akan dibahas elemen – elemen tersebut diatas, sebagai

berikut :

a. Product (produk)

Dari keempat bauran pemasaran, produk merupakan elemen yang

paling penting, karena dengan adanya produk perusahaan dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan customer.

Pengertian produk dewasa ini sudah begitu luasnya, tidak hanya

sekedar bentuk fisik seperti dapat diraba dan nyata, merek dan sebagainya,

dimana semua unsur tersebut menentukan nilai suatu produk dan dipandang

sebagai pemenuh kebutuhan konsumsi.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

11

Ada beberapa definisi tentang produk, salah satunya definisi yang

dikemukakan oleh Kotler ( 1997 : 274 )

“suatu produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

pasar untuk diperhatikan, dibeli, atau dikonsumsi. Produk mencakup benda

fisik, orang, tempat, organisasi dan ide – ide.”

Menurut Kotler, Bowen dan Markens ( 1997 : 274 ), pengertian produk

adalah

“Sesuatu yang ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,

dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan“

Mursid ( 2006 : 71 ) mengatakan bahwa “produk merupakan hasil

akhir yang mengandung elemen – elemen fisik, jasa, dan hal – hal yang

simbolis yang dibuat dan dijual oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan

dan keuntungan bagi pembelinya”

Sedangkan Swastha ( 2000 : 194 ) mengatakan “produk adalah sesuatu

sifat yang kompleks, baik yang dapat diraba termasuk bungkus, warna, harga

prestis perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhannya”

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

produk adalah segala sesuatu, baik berwujud barang atau jasa yang digunakan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

12

untuk memuaskan konsumen, dimana tiap kombinasi barang atau jasa itu

mempunyai manfaat yang berbeda.

Adapun yang termasuk kedalam produk ini sendiri adalah :

- Quality (kualitas)

Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia layanan jasa

merupakan sangat penting dan merupakan sesuatu yang dikerjakan dengan

baik. Aplikasi kualitas sebagai bagian dari sebuah restoran dalam rangka

meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai restoran terdepan

maupun sebagai strategi untuk terus berkembang. Keunggulan dari produk jasa

berupa pelayanan tergantung dari kualitas yang diperlihatkan oleh jasa

tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan yang disini adalah

pelanggan.

“konsistensi penyampaian produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan

dan ekspektasi pelanggan.” ( Vavra : 1995 )

“produk layanan jasa membutuhkan sebuah sitem yang total, yang

mengidentifikasikan permintaan pelanggan, yang dapat mendesain produk atau

layanan jasa sesuai dengan permintaan tersebut, dan yang dapat membuat atau

menghasilkan sebuah produk atau sistem pengantar layanan jasa untuk

menghasilkan kecocokan terhadap spesifikasinya.”( Stonebraker and Leong :

1994 )

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

13

“Kualitas adalah tingkat dimana produk sesuai dengan kebutuhan

orang yang menggunakan produk tersebut.”( Montgomery : 1985 ).

“Pelayanan dan produk dikatakan berkualitas apabila memenuhi

harapan pelanggan secara tepat berdasar standar yang telah ditentukan masing

– masing perusahaan.” ( Zeithaml: 1990 )

“kualitas adalah terus menciptakan tujuan untuk meningkatkan

perbaikan produk dan jasa.”( Deming : 1982 )

“Kualitas adalah suatu inisiatif yang memberikan kebebasan tanpa

memberikan rasa takut pada organisasi dan karyawan yang ada di dalam

organisasi tersebut untuk dapat terus melakukan peningkatan, sehingga

keduanya akan saling menguntungkan.” ( Dean : 1996 ).

- Packaging (kemasan)

Menurut Kotler ( 1997 : 293 ) arti dari mengemas itu sendiri adalah

aktifitas merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.

- Services (pelayanan)

Pengertian pelayanan adalah suatu aktivitas, manfaat atau kepuasan

yang ditawarkan untuk dijual. Pembedaan antara barang dan jasa / pelayanan

sangat sukar dilakukan, karena kerap kali disertai dengan jasa. Jasa adalah

setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

14

pihak lain yang pada dasarnya bersifat intagible (tidak terlihat berwujud fisik)

dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. ( Kotler : 1997 ).

Suatu pelayanan / jasa mempunyai empat karakteristik utama yaitu :

1. Intangibility

Pelayanan / jasa bersifat intangible, maksudnya adalah tidak dapat

dilihat, dirasa, didengar, atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi.

2. Inseparability

Pelayanan / jasa bersifat inseparability, maksudnya adalah jasa /

pelayanan umumya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan.

3. Variability

Pelayanan / jasa bersifat variability, maksudnya adalah jasa /

pelayanan bersifat sangat variabel karena merupakan non – standarized output

artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan,

dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Para pembeli jasa sangat peduli dengan

variabilitas yang tinggi ini.

4. Perishablity

Pelayanan / jasa bersifat perishability, maksudnya tidak tahan lama

dan tidak dapat disimpan untuk dipergunakan untuk waktu yang lain. Hal ini

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

15

tidak menjadi masalah bila permintaanya tetap karena mudah untuk

menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut.

“Pelayanan adalah suatu pendukung yang memberikan garansi,

sebagai suatu masukan yang baik dan suatu perilaku dari penyedia pelayanan.”

( Dean : 1996 )

“Suatu aktivitas dari sesuatu yang tidak kelihatan yang terjadi secara

alami merupakan suatu proses interaksi antara pelanggan dan karyawan yang

sebagai suatu pemecah permasalahan.” ( Gronroos ; 1990 )

“Pelayanan adalah suatu yang benar – benar tidak kelihatan dan sangat

tidak tahan lama yang mana merupakan suatu proses dari interaksi untuk

menciptakan kepuasan pelanggan.” ( Kasper : 1999)

“Pelayanan adalah suatu pekerjaan yang tidak terlihat wujudnya yang

dapat memuaskan pelanggan dan para pelaku bisnis.” ( Boone dan Kurtz :

2005 )

“Pelayanan meliputi semua kegiatan ekonomi di mana hasil akhirnya

bukan berupa produk tapi secara keseluruhan dikonsumsi pada saat itu juga

dari proses produksi dan memberikan nilai tambah seperti kenyamanan,

penginapan, ketepatan, dan kesehatan yang semuanya itu merupakan adalah

hal yang tidak kelihatan.” ( Zeithaml and Bitner : 2009 )

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

16

“Pelayanan adalah suatu perbuatan, proses, dan penampilan.” (

Zeithaml dan Bitner : 2009 )

“Pelayanan adalah sesuatu yang tidak berwujud, mempunyai jenis

yang bermacam – macam, diproduksi dan dijual pada saat yang bersamaan,

dan tidak tahan lama.( Zeithaml dan Bitner : 2009)

- Brand Name ( merek )

Menurut Kotler ( 1990 : 283 ) Merek adalah sebuah nama, istilah,

tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk

mengenali produk atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual untuk

membedakan dari produk pesaing.

b. Price (harga)

Harga merupakan bauran elemen yang juga dipandang penting setelah

produk itu sendiri, dimana harga juga menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Menurut Kotler, Bowen dan Markens ( 1990 : 403 ) harga adalah

“Sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk mendapatkan

keuntungan yaitu dengan cara memiliki atau menggunakan barang atau jasa

tersebut”

Sedangkan menurut Simamora ( 2000 : 574 ) harga adalah: “Jumlah

uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa”.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

17

Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor – faktor yang

mempengaruhinya, baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Faktor

– faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan baku, biaya

produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya.

Faktor yang tidak mempengaruhi secara langsung namun erat

hubungannya dalam penetapan harga adalah produk sejenis yang dijual oleh

para pesaing, pengaruh harga adalah produk sejenis yang dijual oleh para

pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan produk komplimenter, serta

potongan untuk para penyalur dan konsumen.

Faktor –faktor tersebut berpengaruh didalam penentuan kebijakan

harga yang akan ditempuh sehingga nantinya dapat mememenuhi harapan

produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampuan perusahaan mempengaruhi

konsumen.

Adapun yang termasuk kedalam suatu harga ini sendiri adalah :

- List Price (daftar harga)

Yang dimaksud dengan daftar harga ini sendiri adalah suatu susunan

harga – harga dari suatu produk yang dibuat oleh pihak manajemen tersebut

untuk dijual, dimana daftar harga disini sangat berpengaruh di dalam

mempengaruhi datangnya customer.

- Discount ( Potongan harga)

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

18

Yang dimaksud dengan discount adalah potongan harga yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam waktu – waktu tertentu.

c. Place (tempat)

Alat yang ketiga dalam bauran pemasaran adalah lokasi atau tempat

dimana dan bagaimana suatu usaha untuk menjual produk – produk merupakan

tujuan dari strategi lokasi atau distribusi. Saluran distribusi merupakan saluran

perdagangan yang mengadakan proses pemindahan atau penyampaian barang

dan jasa dari produsen ke konsumen. Dengan kata lain, kapan, dimana dan

siapa saja yang menjual produk atau jasa yang ditawarkan itu.

Pengertian saluran distribusi menurut Swasta ( 2000 : 285 ) adalah

“saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari

produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai”.

Adapun yang termasuk kedalam penjabaran tempat adalah :

- Channel (penghubung)

Yang dimaksud dengan channel (penghubung) adalah bagaimanakah

seorang customer dapat datang atau berkunjung ke suatu cafe tersebut.

- Location (lokasi)

Pengertian lokasi disini adalah suatu tempat dimana pihak manajemen

dapat membuat pelanggannya merasa nyaman dan betah pada saat datang atau

berkunjung.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

19

d. Promotion (promosi)

Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan volume penjualan

adalah promosi. Promosi adalah merupakan alat untuk memberikan informasi

sekaligus memperngaruhi konsumen untuk mengadakan pertukaran atau

pembelian.

Hal ini selaras dengan batasan yang dikemukakan oleh Louis dan

Boone ( 1991 : 484 ), yaitu “Promosi adalah fungsi untuk menginformasikan,

membujuk dan melibatkan keputusan pembelian konsumen”

Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang

digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.

Promosi juga sering dilakukan sebagai “proses bertanya” karena dapat

menimbulkan rangkaian selanjutnya dari perusahaan.

Pengertian promosi menurut Anoraga ( 1995 : 222 ) adalah “Bagian

dari pemasaran yang besar dan peranannya dan merupakan suatu ungkapan

dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilaksanakan

perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan,

selain itu promosi adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan

pembelian suatu produk”.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

20

Tjiptono ( 2008 : 217 ) mengartikan “Promosi sebagai bentuk persuasi

langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk

merangsang pembelian produk dengan segera”

Berdasarkan pengertian – pengertian diatas, maka dalam penelitian ini

diambil kesimpulan bahwa promosi merupakan salah satu dari bagian

pemasaran yang berwujud kegiatan – kegiatan yang bersifat persuasif yang

secara aktif dilakukan dengan memberikan insentif kepada konsumen yang

bertujuan meningkatkan penjualan produk atau jasa.

Jenis – jenis Promosi adalah sebagai berikut :

- Periklanan ( advertising )

Menurut Swastha ( 2000 : 223 ) definisi periklanan adalah “suatu

komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang

dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu – individu”.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan periklanan yang

utama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide.

Selain itu, tujuan periklanan yang utama adalah mengadakan komunikasi yang

efektif, menarik langganan baru, memperkenalkan produk baru, membantu

program penjualan pribadi (personal selling ) dan kegiatan promosi yang lain,

serta dapat juga memperbaiki reputasi perusahaan.

- Penjualan pribadi (personal selling)

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

21

Swasta ( 2000 : 236 ) mendefinisikan “personal selling adalah

interaksi antar individu selain bertemu muka yang bertujuan untuk

menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan

pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain”

Perkerjaan yang berkaitan dengan personal selling ini biasanya sangat

dipengaruhi oleh kemampuan dan kemauan pelakunya. Itulah sebabnya

perusahaan dituntut memberikan training untuk lebih mematangkan

kemampuan para tenaga jualnya.

-Promosi Penjualan ( sales promotion )

Swasta ( 2000 : 44 ) mengatakan bahwa “ sales promotion adalah

kegiatan –kegiatan pemasaran selain penjualan pribadi, periklanan dan

publisitas yang mendorong alat – alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi

dan sebagainya”.

Salah satu perbedaan antara promosi penjualan dan periklanan adalah

promosi penjualan dan periklanan adalah promosi periklanan dilakukan dengan

cara melalui suatu media yang dimiliki atau diawasi oleh suatu badan lainnya,

sedangkan promosi penjualan dapat dilaksanakan melalui suatu cara atau

teknik bersumber dari perusahaan itu sendiri.

-Publisitas (publicity)

Kotler (1990 : 237 ) mengatakan bahwa :

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

22

“Publisitas adalah suatu stimulant non personal terhadap permintaan

suatu produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita - berita

komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu

media yang disebarluaskan atau mengenal produk itu di radio, televisi atau

panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.”

B. Kerangka Pemikiran

Datangnya Customer ke suatu tempat dipengaruhi oleh bauran

pemasaran yang biasa disebut sebagai Marketing Mix. Dimana produk, harga,

tempat dan promosi yang menjadi elemen – elemennya.

Secara skematis, kerangka pikir penelitian ini digambarkan seperti

gambar tabel 2.1 berikut ini :

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

23

Gambar 2.1.

Kerangka Berpikir

Sumber : Mc Carthy dalam

Kotler dan Keller ( 1997 : 101)

Yoeti (2006 : 19)

Starbucks Coffee

Djakarta Theatre

Unsur Marketing Mix

1. Produk

2. Place

3. Price

4. Promotion

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Unit Analisis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, Kuncoro ( 2003 : 8 )

mengatakan hal ini digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai status

terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian

deskriptif ini meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu,

organisasi, keadaan ataupun prosedur. Metode penelitian deskriptif adalah

penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan / melukiskan suatu

fenomena yang diteliti dengan sitematis, faktual, dan akurat. Pemilihan metode

didasarkan atas tujuan dan masalah penelitian yang telah ditetapkan pada Bab

I.

Penelitian deskriptif yang dilakukan untuk menganalisa data yang

dikumpulkan, disusun, dan diklasifikasikan untuk mengintepretesikan secara

deskriptif guna memperoleh gambaran tentang unsur marketing mix Starbucks

Coffee Djakarta Theatre. Dengan menggunakan data kuantitatif. Data

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

25

kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan ( scoring ), Sugiyono ( 2003 : 15 )

Unit analisis yang diamati dan dibahas dalam penelitian ini terdiri atas

para pelanggan yang berkunjung di Starbucks CoffeeDjakarta Theatre.

B. Variabel dan Cara pengukurannnya.

Definisi variabel ini sangat penting untuk memberikan penjelasan

terhadap variabel yang terdapat dalam judul yang diambil dalam penelitian

untuk pembuatan Proyek Akhir ini. Menurut Kuncoro ( 2003 : 41 ) variabel

adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat

berbeda untuk objek atau orang yang berbeda. Dalam penelitian ini hanya

mempunyai 1 ( satu ) variabel dimana tidak ada variabel lain yang

mempengaruhi.

Adapun variabel tersebut adalah faktor – faktor yang berpengaruh

terhadap keputusanpembelian : (1) Produk, (2) Harga, (3) Tempat, dan (4)

Promosi. Di samping variabel di atas perlu diketahui pula pengelompokkan

jenis kelamin, latar belakang pendidikan, umur, pendapatan sebagai data

pendukung.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

26

Dalam Pengukuran Variabel digunakan skala ordinal dengan skala

likert untuk mengukur pendapat pelanggan tentang kualitas pelayanan yang

diterimanya. Ada banyak data yang terkumpul dalam bentuk kategori kualitatif

dan kategori itu merupakan tingkatan. Skala pengukuran data seperti itu

dinamakan data ordinal. Pada skala ordinal, pengelompokkan kategori disusun

berdasarkan tingkatan (ranking). Tingkatan ini dapat disusun dari yang

tertinggi sampai terendah, atau sebaliknya, Misalnya dari sangat setuju hingga

sangat tidak setuju maupun sebaliknya ( Kusmayadi dan Sugiarto : 2000).

Untuk lebih jelas variabel dan pengukurannya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.1

Variabel, Sub variabel, Indikator dan Pengukurannya

Variabel Sub - Variabel Indikator Skala

Pengukuran

1. Demografis 1.Jenis Kelamin

2.Latar

Belakang

Pendidikan

3. Umur

1.Laki – Laki

2.Perempuan

1. SD

2.SMP

3.SMA

4.Diploma

5. Strata 1

6. Strata 2

7. Strata 3

1. < 15 tahun

2. 15 – 20 tahun

3. 20 – 25 tahun

Skala Nominal

Skala Nominal

Skala Interval

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

27

4. Pendapatan

4. 25 – 30 tahun

5. 30 – 35 tahun

6. 35 – 40 tahun

7. > 40 tahun

1. < Rp 1 juta

2. Rp 1 juta – 2 juta

3. Rp 2 juta – 3 juta

4. Rp 3 juta – 4 juta

5. < Rp 4 juta

Skala Interval

2. Marketing Mix

Starbucks

Coffee

Djakarta

Theatre

1. Produk

2. Harga

3. Tempat

4. Promosi

1.Kualitas

2. Kemasan

3. Pelayanan

4. Merk

1. Daftar Harga

2. Diskon

1. Penghubung

2. Lokasi

1. Periklanan

2. Penjualan Pribadi

3. Promosi Penjualan

4. Publisitas

Skala Ordinal

Skala Ordinal

Skala Ordinal

Skala Ordinal

C. Prosedur Penarikan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Starbucks

CoffeeDjakarta Theatre, baik laki – laki maupun perempuan sebanyak 100

responden. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah dengan

formula yang dikembangkan oleh Slovin ( 1990 ), sebagai berikut : n = N / 1 +

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

28

N ( e )² dimana n adalah ukuran sampel yang dibutuhkan, N adalah ukuran

populasinya dan e menyatakan margin error yang diperkenankan berkisar

antara 5 – 10 % ( Kusmayadi dan Endar Sugiarto : 2000 ). Jumlah rata – rata

harian pengunjung Starbucks CoffeeDjakarta Theatre dalam 1 minggu adalah

500 orang. Dengan menggunakan formula ini berarti jumlah kuesioner yang

harus dibagikan kepada responden adalah sebagai berikut :

n = (500 x 7) / (1 + 3500 (0,1)²) , jadi jumlah n = 97 orang, karena

metode ini memiliki realitas yang kurang kuat maka jumlah kuesioner yang

kami bagikan kepada responden adalah sebanyak 100 orang.

D. Prosedur Pengumpulan Data

J. Supranto ( 2000 : 23 ) menjelaskan, “Apabila metode pengumpulan

data sudah ditemukan, kemudian ditentukan alat untuk memperoleh data dari

objek yang diteliti”. Alat untuk memperoleh keterangan dari objek atau elemen

antara lain :

1. Daftar pertanyaan / suara angket (kuesioner).

2. Wawancara.

3. Observasi atau Pengamatan Langsung.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

29

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

melalui dua cara, yaitu :

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dengan melakukan observasi secara

langsung ke lokasi penelitian maupun interview langsung dengan pelanggan,

selain itu dapat dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada populasi.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang dari luar perusahaan yang berhubungan dengan objek

penelitian dan bersifat menunjang teori. Data tersebut diperoleh dari literatur

dan buku – buku teori pendukung sebagai pelengkap data primer.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua data

yang ada dari hasil observasi, kuesioner, wawancara kemudian semua data

tersebut diperiksa apakah sudah cukup lengkap untuk membantu terlaksananya

penelitian ini.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

30

Data – data yang sudah terkumpul merupakan data yang belum diolah

dan masih perlu dideskripsikan sehingga lebih mudah untuk dipahami.

Pendeskripsian data dapat dilakukan melalui penyajian data dalam bentuk tabel

dengan menggunakan metode skor ideal / Sketarium dengan manual serta

menggunakan alat bantu penghitungan SPSS ( Statistical Package for Social

Science)

Sebelum penelitian dilakukan, perlu adanya pengujian terhadap dua konsep

besar dalam bidang meassurment yaitu validitas dan reliabilitas terhadap daftar

pertanyaan yang digunakan. Pengujian validitas dan reliabilitas daftar

pertanyaan ini dimaksudkan agar daftar pertanyaan yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas

yang memenuhi syarat. Tahapan-tahapan yang digunakan untuk menganilisis

data yaitu :

1. Uji Validitas

Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Valid berarti instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian

ini menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan

diukur (Augusty, 2006).

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

31

Sedangkan menurut Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita (2011 : 35),

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur

memang benar – benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti. Model

pengujian menggunakan pendekatan korelasi item-total dikoreksi (corrected

item-total correlation) untuk menguji validitas internal setiap item pernyataan

kuesioner yang disusun dalam bentuk skala.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2012).

SPSS memberikan fasilitas mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Croncbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1960). Suatu variabel

dikatakan reliabel, apabila:

Hasil α > 0,60 = Reliabel

Hasil α < 0,60 = Tidak Reliabel

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang membagi

tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

32

Jika alpha atau r hitung:

1. 0.8 - 1.0 = Reliabilitas baik

2. 0.6 – 0.799 = Reliabilitas diterima

3. kurang dari 0.6 = Reliabilitas kurang baik

1. Skor Ideal/Sketarium

Untuk menjawab rumusan masalah deskriptif unsur marketing mix4P

mana yang paling dominan diStarbucks Coffee Djakarta Theatre, maka

pertama –tama ditentukan terlebih dahulu skor ideal / sketarium. Skor ideal

adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada

pernyataan memberi jawaban dengan skor tertinggi. Sugiyono ( 2009 : 204 ).

Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah tersebut, dapat dilakukan

dengan cara membagi jumlah skor hasil penelitian dengan skor ideal.

Keterangan :

Jumlah responden = n = 100

Skor tertinggi = 4

Skor ideal = Skor tertinggi x jumlah instrument x n

Nilai variabel = Total skor ( tabel 4.25 ) : Skor ideal

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

33

Dari data yang sudah disusun dalam tabel – tabel tersebut, dalam

penelitian ini dapat mengetahui unsur marketing mix 4P yang paling dominan

diStarbucks CoffeeDjakarta Theatre.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

34

F. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Starbucks CoffeeDjakarta Theater,yang

beralamat di Gedung Djakarta Theatre, Lt.1, Jl. MH Thamrin No. 9, Thamrin,

Jakarta.

Penelitian dilakukan selama 1 ( satu )minggu pada awal Bulan Agustus

2015, untuk mengumpulkan semua data dan informasi yang dibutuhkan

melalui kuisioner.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah singkat Starbucks Coffee

Pada tahun 1977, Jerry Boldwin, Gordon Bowker dan Zev siegl bekerja

sama membuka gerai Starbucks Coffee pertama kali di Pike PlaceMarket,

Seattle. Starbucks sendiri diambil dari kata “STARBO” yang merupakan

kampung pertambangan pada zaman pergantian abad di gunung rainer. Dengan

logo Starbucks nya yang diberi nama SIREN (putri duyung), yang berarti

abadi, berasal dari imajinasi.

Dan pada saat itu Starbucks Coffee hanya menjual biji – biji kopi saja.

Pada tahun 1987, Mr.Howard Schultz bergabung dengan Starbucks sebagai

Director of Retail Operation and Marketing pertama di Seattle’s Pike

PlaceMarket. Dan pada saat itu Starbucks Coffee mulai berkembang luas

dengan menjual berbagai minuman yang memakai bahan dasar biji kopi

espresso yang merupakan minuman khas Italia.

34

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

35

Dengan semakin berkembangnya Starbucks Coffee, maka ditawarkan

juga berbagai macam variasi minumannya mulai ditawarkan, salah satunya

adalah Frappucino® yang merupakan minuman campuran es, yang akhirnya

berkembang diseluruh dunia. Sampai pada tahun 2000 total outlet Starbucks

Coffee di dunia ada 2.292 store dan sampai sekarang masih terus berkembang.

Di Indonesia, Starbucks Coffee pertama kali dibuka di Plaza Indonesia yang

beralamat di Jln. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada tahun 2002 tepatnya pada

tanggal 17 Mei, dibawah operasional manajemen PT. Sari Coffee Indonesia,

yang merupakan anak perusahaan dari PT. Mitra Adi Perkasa, yang berkantor

pusat di Sahid Center Jakarta, Lantai 27, Jl. Jendral Sudirman Kavling 86,

Jakarta Pusat.

2. Visi dan Misi Starbucks Coffee

Adapun visi dan misi yang dimiliki Starbucks Coffee itu sendiri adalah

sebagai berikut:

1. Memberikan lingkungan kerja yang baik dengan memperlakukan semua

orang atau rekan kerja dengan penuh rasa hormat dan tanpa membedakan

suku, agama dan ras.

2. Membuat pelanggan kita merasa puas dan sangat menikmakti dengan

minuman dan suasana yang tenang.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

36

3. Menerapkan standar yang tinggi terhadap pembelian dan pembuatan kopi

serta selalu menyajikan minuman dalam keadaan fresh.

4. Membuat para pelanggan kita selau merasa nyaman berada didalam store

kita seperti kita dirumah sendiri.

3. Struktur Organisasi Starbucks Coffee

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan atau hubungan antar

bagian komponen dari posisi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Suatu

organisasi yang baik harus mempunyai struktur organisasi yang jelas sebagai

wadah usaha kerja sama antara sesama individu yang terlibat didalamnya, yaitu

antar pimpinan dengan karyawan, karyawan dengan karyawan, dan pimpinan

dengan pimpinan lainnya. Dengan demikian semua aktifitas perusahaan dan

fungsi pengoperasiannya dapat berjalan dengan lancar dan terkooridinir

dengan baik sesuai dengan tujuan organisasi.Struktur organisasi Starbucks

CoffeeDjakarta Theatre, dapat dilihat pada tabel gambar berikut ini :

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

37

Gambar 4.1

Sumber : Starbucks Coffee Djakarta Theatre, Jakarta, Juli2015

4. Job Description Starbucks Coffee

4.1 Store Manager

Sebagai panutan dan contoh dalam memberikan services yang baik dan

memantau partner untuk memastikan mereka memberikan hal yang

sama.

Cepat dan tanggap atas segala kebutuhan store dengan menggunakan

sumber eksternal seperti perlindungan asset, sumber daya, food and

beverage.

Supervisor

Barista

Supervisor

Assistant Manager

Store Manager

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

38

Mengajukan rancangan kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan

belanja store kepada manajemen.

Bertanggung jawab atas pencapaian pendapatan penjualan makanan

dan minuman serta pendapatan lainnya.

Bertanggung jawab atas kelancaran operasional store secara

keseluruhan.

4.2 Assistant Manager

Secara berkala memeriksa kembali lingkungan store dan

mengindentifikasi adanya masalah, pemikiran dan kesempatan untuk

berkembang agar dapat memberikan pelatihan dan pengarahan kepada

tim yang bertugas.

Mengkonsumsikan gagasan ke Store Manager.

Memberi dorongan kepada Store Manager dalam

mengimplementasikan program – program perusahaan dengan bekerja

turun langsung bersama tim yang bertugas untuk mencapai objektivitas

organisasi dan operasional.

Memberikan pengarahan kepada partner selama masa tugas mereka

dalam menggunakan alat – alat operasional yang sempurna.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

39

Cepat dan tanggap atas segala kebutuhan store dengan menggunakan

sumber eksternal seperti penggunaan asset, sumber daya, food and

beverage.

Bertanggung jawab dalam mengawasi supervisor yang bertugas dalam

menangani uang dan perhitungan inventori selama masa kerjanya.

Bersama Store Manager memikirkan performa store baik pendapatan

maupun biaya.

Bertanggung jawab dalam menangani inventori awal bulan dan akhir

bulan apabila Store Manager berhalangan hadir.

Memiliki wewenang untuk memeriksa kembali laporan harian seperti :

transaksi Void dan Return, Transfer In, Transfer Out, Food Mark Out,

dan penerimaan barang.

Bertanggung jawab untuk menerima, mengedarkan dan

mengumpulkan kembali semua voucher dan kupon.

Bertanggung jawab menangani dengan cepat apabila ada barang –

barang yang kadaluwarsa dengan mengikuti buku panduan yang

disediakan perusahaan.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

40

4.3. Supervisor

Selama jam tugasnya, ia diharuskan mengarahkan partner untuk

melakukan berbagai macam tugas dan memastikan kecepatan dan

ketepatan pelayanan dan standard pelayanan.

Memberi kontribusi positif dengan mengetahui adanya tanda – tanda

perubahan moral pada partner dan memastikannya pada Store

Manager.

Memberikan informasi terbaru kepada Store Manager mengenai

adanya perbedaan yang berhubungan dengan pendapatan dan

inventori.

Memastikan semua transaksi di posting kedalam POS dan semua

barang – barang transfer in, transfer out diposting ke dalam BOH.

Memberi dukungan bagi operasional store dan mengenali tujuan

individual dan tim melalui alat – alat organisasi dan

merekomendasikan kepada StoreManager dengan cara kreatif.

4.4. Barista

a. Opening Task

Menyusun Pastries.

Membuat Frappucino® Beverage Mix.

Membuat Coffee of The Day.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

41

Membuat Iced Tazo ® Tea.

Menyiapkan mesin pembuat kopi.

Menyiapkan Caramel Sauce.

Mempersiapkan Iced cube.

Membersihkan dan merapikan Merchandise Bay.

Memeriksa kelengkapan Condiment Bar.

b. Middle Task

Memeriksa Iced Cube.

Memeriksa Chiller dan Frappucino® Beverage Mix.

Membuat Frappucino® Beverage Mix.

Memeriksa dan menambah stock cup jika habis di Bar.

Memeriksa dan menambah stock susu di Bar.

Memeriksa dan menambah Iced Tazo ® Tea jika sudah habis di Bar.

c. Closing Task

Membersihkan Turbo Chef (Oven Penghangat Makanan).

Membersihkan dan mensanitasi semua peralatan dan area Bar.

Membersihkan condiment Bar.

Membersihkan lantai.

Mematikan semua peralatan.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

42

Memeriksa sisa Pastries, bila ada yang kadaluarsa dipisahkan.

Peralatan dan perlengkapan yang berada di area luar dimasukkan ke

dalam Store.

Mengecek kembali semua apakah sudah rapi dan siap untuk partner

di pagi hari untuk membuka kembali Store.

5. Fasilitas yang ada di Starbucks Coffee Djakarta Theatre

Starbucks CoffeeDjakarta Theatre, Jakarta mempunyai standard fasilitas

yang hampir sama dengan store Starbucks lainnya di seluruh Indonesia

maupun seluruh Dunia. Starbucks Coffee memiliki bagian yang dinamakan

retail wall, yaitu tempat dimana disediakan merchandise buatan Starbucks

Coffee yang terdiri dari Mug, Glass, Tumbler, Coffee Machine, Coffee Press,

dsb. Yang menarik dan unik serta dapat menarik minat para konsumen untuk

mengoleksinya.

Selain itu Coffee Station di Starbucks CoffeeDjakarta Theatre, dibagi

menjadi dua bagian yaitu Non Smoking area dan Smoking area. Non Smoking

area terletak di bagian dalam store, sedangkan smoking area terletak di luar

store, karena asap rokok dapat mempengaruhi kualitas dari aroma kopi. Selain

itu para konsumen Starbucks Coffee yang tidak merokok dapat menikmati

minumannya tanpa terganggu asap rokok.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

43

Dan ada lagi satu fasilitas bagi mereka yang ingin mendapat akses internet

dengan kecepatan tinggi ( High Speed Internet Access ) dengan gratis.

6. Produk yang ditawarkan oleh Starbucks Coffee

a) MINUMAN

Yang menjadi keunikan dari Starbucks Coffee adalah kopi

yangdigunakan berasal dari kopi – kopi terbaik dari negara – negara

penghasil

kopi terbaik di dunia dan jenis kopi yang digunakan adalah kopi jenis

Arabica yang berasal dari daerah dataran tinggi.

Hot Beverages

Coffee Latte, Cappuccino, Coffee Mocha, Caramel Macchiato

Other Optional

Hot Chocolate, Steamed Milk, Hot tea

Cold Beverages

Iced Latte, Iced Mocha, Ice Caramel Macchiato, Coffee / Caramel /

Vanilla Iced Shaken, Iced Chocolate, Iced Milk, Iced Coffee, Iced Tea.

Frappucino® Blended Coffee

Coffee Frappucino®, Caramel Frappucino®, Mocha Frappucino®,

Espresso Frappucino®

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

44

Frappucino® Blended Cream

Caramel Cream Frappucino®, Vanilla Cream Frappucino®,

Chocolate

Cream Frappucino®, Green Tea Cream Frappucino®.

Ice Blended Juice and Tea

Mango Passion Blended Juice Tea, Raspberry Black Currant Blended

Juice Tea, Zen, Chai Tea, Spearmint Green, English Breakfast, Earl

Grey, Passion.

6.2 Makanan

Sebagai pendamping dalam menikmati kopi, Starbucks Coffee

menyediakan berbagai macam makanan seperti :

Signature Items

Scone Raisin Oatmeal Scones, Chocolate Chunk Scones.

Sandwiches

Beef Filone, Mozarella Tomatoes on Spinach Panini, Croque

Mounsier, Half Double Decker.

Grab and Go

Chocolate Chip Cookies, Raisin Oatmeal Cookies, Almond Biscotti,

Chocolate Biscotti.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

45

Savories

Tuna Puff, Chicken Ugly Puff, Cheese Quiche, Smoked Beef Quiche.

Muffins

Blueberry Muffins, Black Forest Muffin

Cakes and Dessert

New York Cheese Cake, Tokyo Cheese Danish, Espresso Brownies.

7. Starbucks Coffee Djakarta Theatre, Jakarta Section

Section – section yang terdapat di dalam Starbucks Coffee Djakarta

Theatre terdiri dari :

Espresso Bar

Bagian ini yang bertanggung jawab dalam penanganan Hot Coffee, yang

termasuk didalamnya terutama dalam pembuatan Espresso Shot yang benar

dan sempurna.

Register Section (POS)

Bagian ini bertanggung jawab dalam pembayaran, pemesanan dan

sebagainya yang berhubungan dengan kasir dan transaksi.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

46

Cafe Station

Bagian ini yang bertanggung jawab terhadap semua area station, baik

kebersihan, pengecekan pada condiment bar dan kerapihan meja pada area

station yang dilakukan

Retail Station

Bagian ini yang bertanggung jawab dalam pengurusan merchandise,

kebersihannya, penyetokan dan member keterangan kepada customer

mengenai mechandise tersebut.

Pastry Station

Bagian ini yang bertanggung jawab terhadap Pastry yang ada di Starbucks

Coffee. Mengecek masa kadaluarsa dari Pastry tersebut, perhitungan

Opening dan Closing.

Drip Coffee ( Coffee of The Day)

Bagian ini bertanggung jawab didalam pembuatan kopi dalam arti

penyiapan kopi untuk coffee of the day, melakukan pembuatan kopi apabila

ada customer request dalam membeli whole coffee bean.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

47

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

48

B. Hasil Penelitian

Uji Validitas

Dalam penelitian ini akan diuji validitas dari 1 variabel, yaitu variabel x

yang berisi faktor Marketing Mix 4P.Tabel berikut merupakan hasil dari uji

aliditas menggunakan IBM SPSS Statistics 20 :

Tabel 4.2 validitas variabel

Sumber : Hasil Olahan SPSS 20

Pernyataan R hitung R tabel

Kualitas minuman yang ada di Starbucks Coffee, Djakarta

Theatre sesuai harapan saya.

0.459

0.17

Kemasan produk minuman Starbucks Coffee menarik dan

praktis.

0.398

0.17

Nama Starbucks Coffee, Djakarta Theatre telah dikenal

masyarakat sekitar

0.456

0.17

Sikap para Barista Starbucks Coffee, Djakarta Theatre

ramah dan sopan.

0.578

0.17

Pemberian pelayanan para Barista Starbucks Coffee,

Djakarta Theatre sesuai dengan harapan saya.

0.525

0.17

Harga yang ditawarkan di Starbucks Coffee, Djakarta

Theatre sesuai dengan produk yang disajikan.

0.53

0.17

Harga makanan dan minuman di Stabucks Coffee, Djakarta

Theatre terjangkau semua kalangan.

0.54

0.17

Letak Starbucks Coffee, Djakarta Theatre sangat strategis. 0.478 0.17

Starbucks Coffee, Djakarta Theatre sangat nyaman dan

menyenangkan.

0.51

0.17

Mengetahui Starbucks Coffee, Djakarta Theatre melalui

iklan di media sosial.

0.509

0.17

Promosi minuman yang ditawarkan Starbucks Coffee,

Djakarta Theatre beragam dan menarik.

0.593

0.17

Pengetahuan para Barista mampu memberikan penjelasan

yang tepat atas pertanyaan anda.

0.647

0.17

Saya akan merekomendasikan Starbucks Coffee, Djakarta

Theatre kepada orang lain.

0.591

0.17

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

49

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa seluruh butir penyataan pada variabel (x)

adalah valid, karena r hitung (Corrected Item – Total Correlation) dari seluruh

pernyataan yang ada menunjukkan angka >0.17.

1. Uji Reliabilitas

Tabel 4.3 reliabilitas variabel x

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.858 13

Sumber hasil olahan SPSS 20

Dari table 4.3 diatas telah diketahui bahwa semua butir pertanyaan

berupa reliable dikarenakan dengan penggunaan rumus Alpha Cronbach total

nilai lebih besar dari 0.60. Maka dinyatakan bahwa kuesioner yang digunakan

adalah data yang reliable

Semua Kuesioner yang telah disebarkan dan dikembalikan masih

merupakan data mentah yang harus diolah agar mudah untuk dipahami.

Kuesioner terbagi menjadi 2 bagian yaitu demografis dan faktor Marketing

Mix 4P.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

50

1. Karateristik Responden

Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari Demography Characteristic ( Data diri Responden ), yang meliputi usia,

jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan,

penghasilan, jumlah kunjungan, dan informasi yang didapat.

Karakteristik Responden yang pertama berdasarkan Usia yang

dimaksudkan untuk mengetahui kelompok Usia yang menjadi sampel dalam

penelitian ini, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Umur Jumlah Responden Presentase

< 15 tahun 0 0

15 – 20 tahun 3 3,0

20 – 25 tahun 20 20,0

25 – 30 tahun 38 38,0

30 – 35 tahun 20 20,0

35 – 40 tahun 15 15,0

> 40 tahun 4 4,0

Jumlah 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

51

Berdasarkan tabel 4.4dapat dilihat bahwa usia responden yang paling

banyak datang ke Starbucks CoffeeDjakarta Theatre yaitu berusia 25 -30 tahun

sebanyak 38 responden atau sebesar 38,0 %. Sedangkan responden yang

berusia 15 -20 tahun berjumlah 3 responden atau 3,0 %. Berdasarkan data

tersebut menunjukkan bahwa responden masih tergolong relatif muda,

sehingga dapat diduga bahwa tujuan responden berkunjung ke

StarbucksCoffeeDjakarta Theatre hanya sekedar menghabiskan waktu atau

melakukan kegiatan bisnis.

Karakteristik responden berikutnya yaitu berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentanse

Pria 48 48,0

Wanita 52 52,0

Jumlah 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

52

Berdasarkan tabel 4. 5 dapat dilihat bahwa responden yang datang ke

Starbucks CoffeeDjakarta Theatre adalah Pria dan wanita dengan jumlah

responden 52 untuk wanita dan 48 untuk pria. Sehingga mereka yang datang

Starbucks CoffeeDjakarta Theatreberkaitan dengan pertemuan dengan

rekannya ( teman, kerabat atau rekan bisnis ) dengan didasari kenyataan bahwa

sebagian besar dari mereka adalah tenaga professional (pengusaha / wanita

karier ) dan juga pelajar / mahasiswa / i.

Karateristik responden berikutnya yaitu berdasarkan Status

perkawinan. Dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.6

Karakteristik Responden berdasarkan Status Keluarga

Status Keluarga Jumlah Responden Presentase

Menikah 34 34,0

Belum Menikah 66 66,0

Jumlah 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa responden yang paling

banyak datang ke Starbucks Coffee Djakarta Theatre adalah yang belum

menikah, sebanyak 66 responden. Hal ini disebabkan karena dilihat dari segi

usia yang masih relative muda dan masih berstatus sebagai pelajar / mahasiswa

/ i.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

53

Karakteristik responden berikutnya adalah berdasarkan Pendidikan

terakhir adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Presentase

SD 4 4,0

SMP 17 17,0

SMA 7 7,0

Diploma 18 18,0

Sarjana 49 49,0

Master 5 5,0

Doktor 0 0

Jumlah 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa kebanyakan

pengunjung Starbucks CoffeeDjakarta Theatre memiliki latar belakang

pendidikan Sarjana / S1 ssebanyak 55 responden, dan yang paling sedikit

adalah SD sebanyak 1 orang. Hal ini disebabkan yang berkunjung ke Starbucks

CoffeeDjakarta Theatre cenderung konsumen yang memiliki pendidikan tinggi

dan melaksanakan meetinguntuk mendukung pekerjaanya atau sekedar

berkumpul bersama teman.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

54

Kemudian Karakteristik menurut Jenis Pekerjaan dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel 4.8

Karakterisik Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Presentase

Pegawai Pemerintah 10 10,0

Karyawan Swasta 46 46,0

Pelajar / Mahasiswa/ i 29 29,0

Dan Lain – lain 15 15,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa yang paling banyak adalah

responden yang mempunyai pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 46

responden. Hal ini disebabkan karena konsumen yang berstatus karyawan

swasta, memilih Starbucks CoffeeDjakarta Theatre sebagai tempat untuk rapat

atau sekedar menghabiskan waktu istirahat siang. Sedangkan yang paling

sedikit berkunjung yaitu pegawai pemerintah sebanyak 10 responden, dapat

diduga para pegawai pemerintah berkunjung untuk meeting dengan klien.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

55

Karakteristik responden berdasarkan Penghasilan, dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel 4.9

Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Penghasilan

Jumlah Penghasilan Jumlah Responden Presentase

< Rp. 1.000.000 14 14,0

Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 7 7,0

Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 15 15,0

Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 43 43,0

> Rp. 4.000.000 21 21,0

Jumlah 100 100,0

Sumber : Data Primer ( Diolah )

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa responden yang paling

besar penghasillannya selama 1 bulan yaitu berkisar Rp. 3.000.000 – Rp

4.000.000 sebanyak 43 responden. Hal ini dapat diartikan bahwa karena lokasi

dari Starbucks CoffeeDjakarta Theatre ini bersebelahan dengan gedung

perkantoran sehingga customer yang datang mayoritas adalah karyawan –

karyawan dengan gaji yang relative besar dan mempunyai jabatan di middle

management.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

56

Kemudian tabel berikutnya mengenai Jumlah Kunjungan, yang dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.10

Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Kunjungan

Jumlah Kunjungan Jumlah Responden Presentase

1 – 5 kali 31 31,0

>5 kali 40 40,0

Tak Menentu 29 29,0

Jumlah 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang

paling sering berkunjung per minggu>5 kali sebanyak 40 orang, dan yang

paling rendah berjumlah 29 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa mereka

senang berkunjung ke Starbucks CoffeeDjakarta Theatre karena letaknya yang

strategis, mudah dijangkau atau merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

Selain itu dapat diduga pula, para barista – barista di Starbucks

CoffeeDjakarta Theatre dapat berbaur dengan para customer sehingga tidak ada

kesenjangan antara customer dengan para barista.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

57

Dibawah ini merupakan Karakteristik responden yang terakhir, yaitu

berdasarkan informasi yang diperoleh, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.11

Karakteristik Responden berdasarkan Informasi

Jumlah Kunjungan Jumlah Responden Presentase

Rekomendasi dari Teman / Saudara 29 29,0

Dari Media Sosial 12 12,0

Image dari Starbucks itu sendiri 59 59,0

JUMLAH 100 100

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, maka dapat dilihat bahwa responden

mengetahui Starbucks CoffeeDjakarta Theatre yaitu berasal dari Reputasi /

ImageStarbucks Coffee itu sendiri sebanyak 59 orang dan yang paling rendah

adalah dari Media Sosial yaitu berjumlah 12 orang. Hal ini dapat diartikan

bahwa mereka senang untuk berkunjung ke Starbucks CoffeeDjakarta Theatre

karena mereka mendapat kesan / pengalaman yang sangat baik ketika mereka

berkunjung ke Starbucks CoffeeDjakarta Theatre, danimage yang baik pun

telah tercipta sendiri sehingga para pelanggan Starbucks CoffeeDjakarta

Theatre selalu setia untuk membeli, mengunjungi atau sekedar menghabiskan

waktu bersama teman, keluarga maupun rekan bisnis dan banyak juga para

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

58

pelanggan datang ke Starbucks CoffeeDjakarta Theatre untuk mengadakan

meeting pada saat jam kerja.

Berdasarkan kuesioner mengenaiseberapa besar pengaruh

MarketingMix terhadap kedatangan customer yang telah diiisi oleh para

responden, maka disusun jawaban menurut kategori nilai yang telah ditentukan

sebelumnya yaitu :

1. Sangat tidak setuju Nilainya 1

2. Tidak setuju Nilainya 2

3. Setuju Nilainya 3

4. Sangat Setuju Nilainya 4

Setelah hasil kuesioner tersebut diberi nilai, hasil tersebut dimasukkan

ke dalam tabel – tabel sebagai berikut :

A.Produk

Produk merupakan segala sesuatu baik yang berwujud barang ataupun

jasa yang digunakan dengan tujuan memuaskan konsumen, dimana setiap

kombinasi barang atau jasa itu mempunyai manfaat yang berbeda.

Yang menjadi bagian dari produk melalui kuesioner yang telah diteliti

di Starbucks CoffeeDjakarta Theatre adalah kualitas makanan dan minuman,

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

59

kemasan produk minuman, nama Starbucks yang telah dikenal sangat luas,

sikap para barista yang santun dan pelayanan yang sesuai harapan.

Berikut ini 5 ( lima ) pernyataan yang berisi tanggapan responden

mengenai produk.

Tabel 4.12

Tanggapan responden terhadap kualitas minuman yang ada di Starbucks

Coffee, Djakarta Theatre sesuai dengan harapan anda.

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 0 0,0

Setuju 67 67,0

Sangat Setuju 33 33,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan table 4.12 diatas, maka dapat dilihat bahwa yang

menyatakan Setuju berjumlah 67 orang, kemudian disusul dengan responden

yang menyatakan Sangat Setuju berjumlah 33 orang. Hal ini dapat diartikan

bahwa Starbucks CoffeeDjakarta Theatre memiliki kualitas minuman yang

sangat baik dan memenuhi sebagian harapan Customer yang ada.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

60

Tabel 4.13

Tanggapan responden terhadap kemasan produk minuman Starbucks

Coffee menarik dan praktis untuk dikonsumsi

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 2 2,0

Setuju 64 64,0

Sangat Setuju 34 34,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.13diatas, dapat dilihat bahwa yang menyatakan

Setuju berjumlah 64 orang, kemudian di peringkat ke dua responden yang

menyatakan Sangat Setuju berjumlah 34 orang, sedangkan yang menyatakan

Tidak Setuju berjumlah 2 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa hampir semua

orang menyukai kemasan produk minuman di Starbuckstetapi masih ada

sedikit yang tidak menyukai kemasan produk minuman di Starbucksdiduga

dikarenakan kemasan produk Starbucks Coffee menggunakan kertas dan

plastik yang mendukung pemanasan global.

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

61

Tabel 4.14

Tanggapan responden terhadap nama Starbucks Coffee, Djakarta

Theatre yang telah dikenal

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 4 4,0

Setuju 51 51,0

Sangat Setuju 45 45,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan Tabel 4.14 diatas, dapat diketahui bahwa yang

menyatakan Setuju berjumlah 51 orang, kemudian disusul dengan responden

yang menyatakan Sangat Setuju berjumlah 45 orang, sedangkan yang

menyatakan Tidak Setuju sebanyak 4 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa

responden yang menyatakan Setuju dikarenakan mereka sudah mengetahui

Starbucks CoffeeDjakarta Theatre sebelumnya baik itu melalui informasi dari

kerabat / teman maupun lokasi dari tempat tinggal / kantor yang dekat dengan

StarbucksCoffeeDjakarta Theatre itu sendiri. Adapun yang tidak setuju diduga

dikarenakan mereka orang dari karyawan dari daerah atau gedung perkantoran

lain yang baru pertama kali datang ke Djakarta Theatre.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

62

Tabel 4.15

Tanggapan responden terhadap sikap para barista yang ramah dan sopan

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 2 2,0

Setuju 71 71,0

Sangat Setuju 27 27,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.15, maka dapat dilihat bahwa yang menyatakan

Setuju berjumlah 71 orang, kemudian disusul dengan responden yang

menyatakan Sangat Setuju berjumlah 27 orang, sedangkan yang menyatakan

Tidak Setuju sebanyak 2 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa sikap yang

ditunjukkan para barista terhadap pelanggannya ramah dan sopan, sehingga

para pelanggan pun merasa betah dan sangat diperhatikan. Adapun yang

menyatakan tidak setuju diduga dikarenakan mereka sedang dilayani oleh para

Barista in Training yang baru belajar dalam melayani customer dan masih

beradaptasi dengan lingkungan kerja Barista tersebut.

Page 64: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

63

Tabel 4.16

Tanggapan responden terhadap pemberian pelayanan para barista sesuai

dengan harapan anda

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 4 4,0

Setuju 71 71,0

Sangat Setuju 25 25,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.16 maka dapat dilihat bahwa yang menyatakan

Setuju berjumlah 71orang, kemudian disusul dengan responden yang

menyatakan Sangat Setuju berjumlah 25 orang, sedangkan yang menyatakan

Tidak Setuju sebanyak 4 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa pada

kenyataannya pelayanan yang diberikan para Barista di Starbucks

CoffeeDjakarta Theatre sangat baik. Mereka yang menyatakan Setuju karena

mereka mempunyai pengalaman yang sangat berarti. Sebagai contoh,

terkadang pelanggan menjatuhkan minuman sudah dibelinya, padahal tamu

tersebut belum sempat menikmatinya, secara refleks para Barista yang ada

langsung membantu dan membuat minuman baru untuk customer tersebut

tanpa perlu membayar lagi. Pelanggan terkadang terkejut dan tetap memaksa

untuk membayar tetapi akan merasa sangat dihargai setelahnya. Adapun yang

Page 65: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

64

menyatakan tidak setuju diduga dikarenakan mereka sedang dilayani oleh para

Barista in Training yang baru belajar dalam melayani customer dan masih

beradaptasi dengan lingkungan kerja Barista tersebut.

B. Harga

Harga dipandang penting, dimana harga juga dapat mempengaruhi

kedatangan customer. Disini dilihat dari segi Harga Produk itu sendiri dan

terjangkaunya harga produk – produk yang ditawarkan Starbucks Coffee,

Djakarta Theatre.

Berikut ini 2 ( dua ) pernyataan yang berisi tanggapan responden

mengenai harga.

Tabel 4.17

Tanggapan responden terhadap harga yang ditawarkan sesuai dengan

produk yang disajikan.

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 14 14,0

Setuju 64 64,0

Sangat Setuju 22 22,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Page 66: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

65

Berdasarkan tabel 4.17 diatas, dapat dilihat bahwa yang menyatakan

Setuju berjumlah 64 orang, kemudian disusul dengan responden yang

menyatakan Sangat Setuju berjumlah 22 orang, sedangkan yang menyatakan

Tidak Setuju sebanyak 14 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa produk yang

dijual di Starbucks Coffee rasanya sesuai harapan konsumen dan berkualitas

tinggi sehingga mereka tidak keberatan untuk membayar dengan harga dari

masing – masing produk tersebut. Adapun yang tidak setuju diduga mereka

adalah customer yang sudah mempunyai kopi kesukaan mereka sendiri yang

memiliki harga lebih murah dibandingkan Starbucks Coffee.

Tabel 4.18

Tanggapan responden terhadap harga makanan dan minuman di

Starbucks Coffee terjangkau untuk semua kalangan

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 2 2,0

Tidak setuju 34 34,0

Setuju 40 40,0

Sangat Setuju 24 24,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Page 67: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

66

Berdasarkan tabel 4.18 diatas, dapat diketahui bahwa yang

menyatakan Setuju berjumlah 40 orang, kemudian disusul dengan responden

yang menyatakan Tidak Setuju berjumlah 34 orang, sedangkan yang

menyatakan Sangat Setuju berjumlah 12 orang dan disusul dengan responden

yang menyatakan Sangat Tidak Setuju berjumlah 2 orang. Hal ini dapat

diartikan bahwa harga ,makanan dan minuman di Starbucks Coffeememiliki

harga yang dapatdijangkau hampir semua kalangan menengah keatas.

C. Tempat

Tempat merupakan proses saluran perdagangan yang mengadakan

proses pemindahan atau penyampaian barang dan jasa dari produsen ke

konsumen. Tempat juga merupakan unsur dari marketing mix yang

berpengaruh terhadap kedatangan customer. Dalam penelitian ini dilihat

tentang letak Starbucks CoffeeDjakarta Theatre dan kenyamanan yang

diberikan dari Starbucks CoffeeDjakarta Theatre.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

67

Berikut ini ada 2 ( dua ) pernyataan yang berisi tanggapan responden

mengenai tempat.

Tabel 4.19

Tanggapan responden terhadap Letak Starbucks Coffee, Djakarta

Theatre sangat strategis

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 2 2,0

Tidak setuju 3 3,0

Setuju 63 63,0

Sangat Setuju 32 32,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.19 diatas, dapat dilihat bahwa yang menyatakan

Setuju berjumlah 63 orang, kemudian disusul dengan responden yang

menyatakan SangatSetuju berjumlah 32 orang, sedangkan yang menyatakan

Tidak Setuju sebanyak 3 orang, lalu yang menyatakanSangat Tidak Setuju

berjumlah 2 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa letak dari Starbucks

coffeeDjakarta Theatre yang terletak bersebelahan dengan gedung

perkantoranSkyline Building ( Menara Cakrawala ),yang sangat terlihat jelas

ketika para pekerja kantor keluar dari gedung dan juga dekat dengan hotel di

sekitar Skyline Building (Menara Cakrawala ). Adapun yang tidak setuju

Page 69: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

68

diduga dikarenakan mereka adalah pendatang yang mengadakan meeting

disana dan berjauhan dengan kantor mereka ataupun tempat tinggal mereka.

Tabel 4.20

Tanggapan responden terhadap Kenyamanan saat berada di dalam

Starbucks Coffee, Djakarta Theatre

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 1 1,0

Tidak setuju 3 3,0

Setuju 70 70,0

Sangat Setuju 26 26,0

JUMLAH 100 100.0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.20, dapat dilihat bahwa yang menyatakan Setuju

berjumlah 70 orang, kemudian disusul dengan responden yang menyatakan

Sangat Setuju berjumlah 26 orang, sedangkan yang menyatakan Tidak Setuju

sebanyak 3 orang, lalu yang menyatakan Sangat Tidak Setuju berjumlah 1

orang. Hal ini dapat diartikan bahwa suasana di Starbucks CoffeeDjakarta

Theatre sangat nyaman baik dari interior dan design ruang bangunan tersebut

maupun suasana yang hangat yang diciptakan oleh para Barista yang bekerja

di Starbucks itu sendiri serta ditemani alunan musik yang khas dari Starbucks

Coffee. Adapun yang menyatakan tidak setuju diduga mereka tidak cocok

Page 70: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

69

dengan interior atau eksterior yang ada di Starbucks CoffeeDjakarta Theatre

ataupun tidak menyukai alunan musik yang ada di sana.

D. Promosi

Salah satu alat yang digunakan untuk mendatangkan customer adalah

promosi. Dimana promosi merupakan alat untuk memberikan informasi

sekaligus mempengaruhi konsumen untuk mengadakan pembelian.

Berikut ini ada 4 ( empat ) pernyataan yang berisi tanggapan

responden mengenai promosi :

Tabel 4.21

Tanggapan responden terhadap “ Pengetahuan pelanggan terhadap

Starbucks Coffee, Djakarta Theatre melalui Media Sosial ”

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 3 3,0

Tidak setuju 17 17,0

Setuju 56 56,0

Sangat Setuju 24 24,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, dapat dilihat bahwa yang menyatakan

Setuju berjumlah 56 orang, kemudian disusul dengan responden yang

menyatakan Sangat Setuju berjumlah 24, sedangkan yang menyatakan Tidak

Setuju berjumlah 17 orang, lalu yang menyatakan Sangat Tidak Setuju

Page 71: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

70

berjumlah 3 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa para konsumen yang datang

tahu tentang Starbucks CoffeeDjakarta Theatre dari media sosial. Dan

Starbucks Coffeesering melakukan promosi melalui media sosial.

Tabel 4.22

Tanggapan responden terhadap “ Promosi minuman yang ditawarkan

Starbucks Coffee beragam dan menarik “

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 12 12,0

Setuju 64 64,0

Sangat Setuju 24 24,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.22, dapat dilihat bahwa yang menyatakan Setuju

berjumlah 64 orang, kemudian disusul dengan responden yang menyatakan

Sangat Setuju berjumlah 24 orang, sedangkan yang menyatakan Tidak Setuju

berjumlah 12 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa Promosi yang ditawarkan

sangat beragam dan menarik, Karena Starbucks Coffee selalu membuat

program buy 1 get 1dan penawaran harga spesialuntuk minuman terbaru yang

ditentukan di setiap season/ musimnya seperti New Year Eve,Valentine Day,

Independence Day, Autumn, Ramadhan, Christmas Day dan General Election.

Adapun yang tidak setuju dikarenakan mereka sangat suka dengan image

Page 72: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

71

Starbucks yang elegant dan terlihat prestige, tetapi ketika melihat Starbucks

melakukan promosi mereka kurang setuju karena terlihat bahwa Starbucks itu

murah dan tidak elegant lagi.

Tabel 4.23

Tanggapan responden terhadap “ Pengetahuan para barista mampu

memberikan penjelasan yang tepat atas pertanyaan anda”

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 11 11,0

Setuju 55 55,0

Sangat Setuju 34 34,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.23 diatas dapat dilihat bahwa yang menyatakan

Setuju berjumlah 55 orang, kemudian disusul dengan responden yang

menyatakan Sangat Setuju berjumlah 34 orang, sedangkan yang menyatakan

Tidak Setuju sebanyak 11 orang. Hal ini dapat diartikan bahwa sudah

seharusnya barista mengetahui dan dapat menjawab pertanyaan apapun

tentang produk atau berkenaan dengan hal lainnya. Adapun yang tidak setuju

diduga mereka sedang dilayani Barista in Training yang baru belajar dan

masih banyak bertanya kepada seniornya.

Page 73: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

72

Tabel 4.24

Tanggapan responden terhadap “ Anda akan merekomendasikan

Starbucks Coffee, Djakarta Theatre kepada orang lain “

Jawaban Jumlah Responden Presentase

Sangat tidak setuju 1 1,0

Tidak setuju 3 3,0

Setuju 61 61,0

Sangat Setuju 35 35,0

JUMLAH 100 100,0

Sumber : Data Primer ( diolah )

Berdasarkan tabel 4.24, dapat dilihat bahwa yang menyatakan Setuju

berjumlah 61 orang, kemudian disusul dengan responden yang menyatakan

Sangat Setuju berjumlah 35 orang, sedangkan yang menyatakan Tidak Setuju

sebanyak 3 orang, lalu yang menyatakan Sangat Tidak Setuju berjumlah 1

orang. Hal ini dapat diartikan bahwa para konsumen yang pernah datang

sebagian besar akan merekomendasikan Starbucks CoffeeDjakarta Theatre

kepada teman / keluarga dan rekan kerja. Hal ini mungkin dikarenakan mereka

yang datang mendapatkan kesan yang baik dan puas dengan bentuk pelayanan

yang diberikan oleh para barista serta nyaman dengan suasana dari bangunan

Starbucks CoffeeDjakarta Theatre itu sendiri. Adapun yang tidak setuju

mungkin dikarenakan mereka sudah mempunyai Starbucks Coffee pilihan

Page 74: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

73

mereka sendiri dan mereka merekomendasikan Starbucks Coffee tersebut

kepada kerabat mereka.

Untuk menjawab rumusan masalah deskriptif unsur – unsur marketing mix

mana yang dominan terhadap kedatangan customer ke Starbucks

CoffeeDjakarta Theatre, maka pertama –tama ditentukan terlebih dahulu skor

ideal / sketarium. Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa

setiap responden pada pernyataan memberi jawaban dengan skor tertinggi.

Sugiyono ( 2003 : 204 ). Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah

tersebut, dapat dilakukan dengan cara membagi jumlah skor hasil penelitian

dengan skorideal.

Keterangan :

Jumlah responden = n = 100

Skor tertinggi = 4

Skor ideal = Skor tertinggi x jumlah instrument x n

Nilai variabel = Total skor ( tabel 4.25 ) : Skor ideal

Page 75: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

74

1. Skor ideal / Kriterium untuk produk

Skor tertinggi = 4 poin, jumlah instrumen = 5 poin, jumlah responden

= 100 orang

Jadi skor ideal dari produk adalah 4 x 5 x 100 = 2000

2. Skor ideal / Kriterium untuk Harga

Skor tertinggi = 4 poin, jumlah instrument = 2 poin, jumlah responden

= 100orang

Jadi skor ideal dari produk adalah 4 x 2 x 100 = 800

3. Skor ideal / Kriterium untuk Tempat

Skor tertinggi = 4 poin, jumlah instrument = 2 poin, jumlah responden

= 100 orang

Jadi skor ideal dari produk adalah 4 x2 x 100 = 800

4. Skor ideal / Kriterium untuk Promosi

Skor tertinggi = 4 poin, jumlah instrument = 4 poin, jumlah responden

100 orang

Jadi skor ideal dari promosi adalah 4 x 4 x 100 = 1600

Page 76: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

75

Tabel 4.25

Nilai variabel Marketing Mix yang paling dominan terhadap kedatangan

customer

No

Variabel

Jumlah

Instrumen

Total

skor

Skor

ideal

Nilai

variabel

Persentase

(%)

1 Produk 5 poin 1641 2000 0.82 82 %

2 Harga 2 poin 596 800 0.74 74 %

3 Tempat 2 poin 647 800 0.80 80 %

4 Promosi 4 poin 1252 1600 0.78 78 %

Berdasarkan data yang terkumpul setelah dihitung, bahwa jumlah skor

variabel produk yang diperoleh melalui pengumpulan data adalah 1641 ( tabel

4.25 ). Dengan demikian nilai produk dalam mempengaruhi datangnya

customer = 1641 : 2000 ( skor ideal ) = 0.82 = 82 % dari yang diharapkan.

Jadi nilai produk dalam mempengaruhi datangnya customer = 82 % dari hasil

yang diharapkan 100 %.

Jumlah skor variabel tempat yang diperoleh melalui pengumpulan data

adalah 647 (tabel 4.25 ). Dengan demikian nilai tempat dalam mempengaruhi

datangnya customer = 647 : 800 ( skor ideal ) = 0.80 = 80 % dari yang

diharapkan. Jadi nilai tempat dalam mempengaruhi datangnya customer =

80% dari hasil yang diharapkan 100 %.

Page 77: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

76

Jumlah skor variabel harga yang diperoleh melalui pengumpulan data

adalah 596 ( tabel 4.25 ). Dengan demikian nilai harga dalam mempengaruhi

datangnya customer = 596 : 800 ( skor ideal ) = 0.74 = 74 % dari yang

diharapkan. Jadi nilai harga dalam mempengaruhi datangnya customer = 74 %

dari hasil yang diharapkan 100 %.

Jumlah skor variabel promosi yang diperoleh melalui pengumpulan

data adalah 1252 ( tabel 4.25 ). Dengan demikian nilai promosi dalam

mempengaruhi datangnya customer = 1252 : 1600 ( skor ideal ) = 0,78 = 78 %

dari yang diharapkan. Jadi nilai promosi dalam mempengaruhi datangnya

customer = 78% dari hasil yang diharapkan 100 %.

Page 78: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari keseluruhan semua data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

ini, dianalisis dan perhitungan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengunjung Starbucks Coffee, Djakarta Theatre didominasi oleh kalangan

pekerja / karyawan muda yang berusia 25 – 30 tahun dimana dikalangan

mereka datang karena lokasi kantor mereka yang dekat dengan Starbucks

Coffee,sehingga biasanya mereka mengadakan meeting baik antar divisi

internal ataupun dengan klien dengan penghasilan mereka yang relatif besar

yang mencukupi mereka untuk mengunjungi / datang ke Starbucks Coffee

Djakarta Theatre hingga diatas >5 kali dalam seminggu.

2. Dari data deskriptif yang diteliti, terdapat nilai rata –rata tertinggi yang

paling mempengaruhi datangnya customer ke Starbucks CoffeeDjakarta

Theatre yaitu 82 %. Dalam hal ini adalah Produk. Hal ini dikarenakan image

Starbucks Coffee yang sudah ada dikenal oleh masyarakat..

Page 79: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

77

3. Faktor Tempat yang memang hanya mempunyai perbedaan sedikit dengan

faktor tempat yaitu sebesar 80 % yang merupakan faktor tertinggi kedua

yang berpengaruh terhadap kedatangan customer. Selain itu masih ada

faktor marketing mix lainnya seperti promosi. Dalam penelitian ini promosi

mempunyai presentase sebesar 78 % Faktor harga yang merupakan yang

paling rendah yang mempunyai nilai presentase sebesar 74 %

Dengan demikian faktor Produk merupakan faktor yang paling

mempengaruhi customer Starbucks Coffee Djakarta Theatre untuk datang

berkunjung ke Starbucks Coffee Djakarta Theatre.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas maka dalam penelitian ini dapat diberikan saran

– saran khususnya bagi pihak manajemen Starbucks Coffee adalah sebagai

berikut:

1. Mempertahankan kualitas produk yang ada serta berinovasi untuk

menciptakan jenis produk baru.

2. Mempertahankan dan meningkatkan kenyamanan tempat, sehingga

lebihbanyak lagi customer yangdatang.

Page 80: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianlib.stptrisakti.ac.id/newsipisis/web/images/pic_buku/bab1-5daniel... · Coffee Shop. 2 . Selain datangnya mereka ( customer) ke suatu

78

3. Menambah promosi yang lebih menarik untuk minuman dan makanan

sehingga customer yang datang dapat meningkat.