STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di...

70
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE KOFFIE-POT DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT ALIA LOLITA DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANEJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di...

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

  

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE KOFFIE-POT DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT

ALIA LOLITA

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANEJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

  

 

 

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

  

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi

Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

Alia Lolita NIM H34090068

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

 

  

ABSTRAK

ALIA LOLITA. Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh WAHYU BUDI PRIATNA.

Coffee shop merupakan salah satu jenis restoran yang dipandang sebagai salah satu tempat yang mampu mewakili gaya hidup serta kelas sosial sebagian dari masyarakat perkotaan. Persaingan bisnis De Koffie-Pot semakin ketat, karena semakin meningkatnya jumlah coffee shop yang ada di Kota Bogor. Hal tersebut yang mengharuskan pihak manajemen De Koffie-Pot mengambil keputusan yang tepat dalam memasarkan produknya agar dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar serta dapat terus mengembangkan usahanya ditengah tingginya tingkat persaingan bisnis dengan cara mencari alternatif strategi yang tepat. Tujuan penelitian ini, yakni untuk menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal dan merumuskan alternatif strategi pengembangan untuk De Koffie-Pot. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSP. Hasil analisis menunjukan bahwa De Koffie-Pot berada pada tahapan tumbuh dan berkembang. Hasil analisis SWOT mengidentifikasi terdapat tujuh alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan oleh De Koffie-Pot. Strategi yang memiliki prioritas utama berdasarkan perhitungan matriks QSP adalah melakukan inovasi penjualan. Kata Kunci: coffee shop, De Koffie-Pot, strategi pengembangan

ABSTRACT

ALIA LOLITA. Business Development Strategy of De Koffie-Pot coffee shop in Bogor City, East Java. Supervised by WAHYU BUDI PRIATNA

Coffee shop is one kinds of restaurant seen as one of a place which is able to represent the lifestyle and social class from a part of urban society. De koffie-pot business competition is more competitive than previous time because of the increasing number of coffee shop in Bogor city. It causes the De koffie-pot management have to determine the right decision in product marketing so that it can reach more market share and can keep developing its business in the competitive business competition by creating the right alternative strategy. This research purposes are analyzing internal and external environment condition and creating the alternative of development strategy for De koffie-pot. The method which is used in this research are IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, SWOT matrix, and QSPM. The analyzing result showed that De koffie-pot is in growing and developing stage. The result of SWOT analysis identified that there are seven alternative of development strategy which could be applied by De koffie-pot. The strategy with an important priority based on QSPM calculation is doing a sales innovation.

Keyword: coffee shop, De Koffie-Pot, development strategy

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

v  

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE KOFFIE-POT DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT

ALIA LOLITA

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANEJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

 

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

vi  

 

 

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

vii  

Judul Skripsi

: Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat

Nama : Alia Lolita NIM : H34090068

Disetujui oleh

Dr Ir Wahyu Budi Priatna, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Nunung Kusnadi, MS Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

viii  

 

 

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah strategi dan kebijakan bisnis, dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ir Lukman M. Baga MA.Ec selaku dosen pembimbing akademik dan Dr Ir Wahyu Budi Priatna, MSi selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih penulis juga ucapkan kepada Yanti Nuraeni Muflikh, SP, M.Agribuss dan Anita Primaswari Widhiani, SP, MSi selaku dosen penguji utama dan dosen penguji perwakilan Departemen Agribisnis. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak manajemen De Koffie-Pot yang telah meluangkan waktunya serta telah mendukung proses penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan dukungan yang diberikan. Terima kasih kepada teman satu bimbingan, sahabat-sahabat Agribisnis 46, serta teman-teman Tingkat Persiapan Bersama dan teman-teman asrama atas dukungan dan semangat yang diberikan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2013

Alia Lolita

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

ix  

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR LAMPIRAN xi PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Manfaat Penelitian 5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 5

TINJAUAN PUSTAKA 5 KERANGKA PEMIKIRAN 6

Kerangka Pemikiran Teoritis 9 Kopi dan Coffee Shop 9 Restoran 9 Konsep Strategi 10 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan 11 Analisa Lingkungan Usaha 13 Alat Analisis 19

Kerangka Pemikiran Operasional 20 METODE PENELITIAN 23

Lokasi dan Waktu Penelitian 23 Jenis dan Sumber Data 23 Metode Penentuan Responden 23 Metode Pengumpulan Data 23 Metode Pengolahan dan Analisis Data 24

Matriks IFE dan EFE 25 Matriks IE 27 Matriks SWOT 27 Matriks QSP 28

KONDISI UMUM 30 De Koffie-Pot 30 Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur Organisasi 32 STP 33

ANALISIS LINGKUNGAN USAHA 33 Analisis Lingkungan Eksternal 33

Lingkungan Politik dan Hukum 33 Lingkungan Ekonomi 34 Lingkungan Sosial 34

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

x  

 

 

Lingkungan Teknologi 35 Lingkungan Industri 35

Analisis Lingkungan Internal 37 Manajemen SDM 37 Pemasaran 38 Produksi/Operasi 39 Keuangan 39 Penelitian dan Pengembangan 40 Sistem Informasi Manajemen 40

FORMULASI STRATEGI 40 Tahap Masukan 40

Identifikasi Faktor Eksternal 40 Identifikasi Faktor Internal 41 Analisis Matriks EFE (Internal Factor Evaluation) 41 Analisis Matriks IFE (External Factor Evaluation) 43

Tahap Pencocokan 44 Analisis Matriks IE (Internal-External) 45 Analisis Matriks SWOT 46

Tahap Keputusan 49 Analisis Matriks QSP 49

SIMPULAN DAN SARAN 50 DAFTAR PUSTAKA 51 LAMPIRAN 53 RIWAYAT HIDUP 58

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

xi  

DAFTAR TABEL  

1. Perkembangan volume dan nilai Ekspor Kopi di Indonesia tahun 2006-2009 1 2. Coffee Shop di sekitar coffee shop De koffie-Pot 2 3. Analisis Matriks EFE 24 4. Analisis Matriks IFE 24 5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan 25 6. Penilaian Bobot Faktor internal Perusahaan 25 7. Matriks IE 27 8. Matriks SWOT 28 9. Matriks QSP 30 10. Perkembangan Restoran dan Rumah Makan di Kota Bogor Berdasarkan Jenis Hidangan yang disajikan pada tahun 2005-2009 36 11. Identifikiasi Faktor Eksternal 41 12. Identifikasi Faktor Internal 41 13. Hasil Analisis Matriks EFE 42 14. Hasil Analisis Matriks IFE 44

 

DAFTAR GAMBAR  

1. Rata-rata penjualan De Koffie-Pot per bulan tahun 2012 4 2. Rata-rata pengunjung De Koffie-Pot per minggu tahun 2012 4 3. Model Komprehensif Proses Manajemen Strategis 12 4. Langkah-Langkah dalam pemasaran terarah 14 5. Model Lima Kekuatan Porter 18 6. Kerangka Pemikiran Operasional 22 7. Struktur organisasi De Koffie-Pot 32 8. Matriks IE 45 9. Matriks SWOT 46

DAFTAR LAMPIRAN  

1. Data Perkembangan Wisatawan Kota Bogor 53 2. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Pendapatan per Kapita Kota

Bogor Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2003-2006 53 3. Hasil Perhitungan Matriks EFE 54 4. Hasil Perhitungan Matriks IFE 55 5. Hasil Perhitungan Matriks QSP 56

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

0  

 

 

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

1  

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kopi adalah sejenis minuman yang melalui proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Minuman non alkohol ini sudah dikenal masyarakat Indonesia secara turun temurun dan masyarakat sudah menganggap bahwa meminum kopi merupakan suatu kebiasaan. Aroma harum, rasa khas nikmat, serta khasiatnya yang dapat menyegarkan badan menjadikan kopi digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya di Kota Bogor. Dulu kopi dikenal sebagai minuman yang dikhususkan untuk orang tua. Namun seiring dengan perkembangan aneka teknik pembuatan kopi, kopi pun digemari oleh seluruh kalangan. Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar. Bahkan kopi sekarang menjadi populer dikalangan anak muda dan juga kalangan bisnis, sehingga harganya menjadi sangat mahal. Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan, bukan hanya sebagai sumber penghasilan rakyat, kopi juga menjadi andalan ekspor dan sumber pendapatan devisa. Volume nilai ekspor kopi Indonesia ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan volume dan nilai ekspor kopi di Indonesia tahun 2006-

2010a

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 bVolume (ton) 282.452 421.000 494.115 407.013 422.468 cNilai (US$) 547 774 911 305 860 140 744 177 1 100 826 aSumber : Departemen Pertanian 2010; bton ; cUS$

Di Indonesia, kopi bukan hanya menjadi komoditas andalan perkebunan dalam hal ekspor tetapi juga sangat digemari oleh penduduk. Produk kopi olahan saat ini tidak hanya berupa kopi bubuk (roast and ground) tetapi telah terdapat berbagai diversifikasi produk kopi olahan seperti kopi instant, kopi three in one, minuman kopi dengan berbagai rasa seperti vanilla, cocoa, dan lainnya. Selain itu, terdapat pula berbagai minuman kopi olahan seperti espresso, latte, cappucino, moccacino, dan lainnya. Peningkatan konsumsi kopi domestik Indonesia, selain didukung dengan pola sosial masyarakat dalam mengkonsumsi kopi, juga ditunjang dengan harga yang terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta keragaman rasa atau citarasa yang sesuai dengan selera konsumen. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri pada tahun 1989 berdasarkan hasil survei LPEM UI sebesar 0,5 kilogram/kapita/tahun. Tetapi telah terjadi peningkatan sampai dengan tahun 2013 konsumsi kopi domestik diperkirakan telah mencapai 1,0 kilogram/kapita/tahun.1

   1[AEKI]. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia. 2013. [Internet]. [diacu 2013 Jun 20]. Tersedia dari: http://www.aeki-aice.org/page/konsumsi-kopi-domestik

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

2  

 

 

Restoran yang saat ini berkembang di Kota Bogor, yakni restoran yang menyediakan hidangan utama berupa kopi atau biasa dikenal dengan coffee shop. Coffee shop merupakan salah satu jenis restoran yang dipandang sebagai salah satu tempat yang mampu mewakili gaya hidup serta kelas sosial sebagian masyarakat perkotaan. Coffee shop biasanya dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul dan bersantai bersama teman dan keluarga diakhir pekan atau sekedar untuk melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Bahkan tidak jarang kalangan eksekutif dan profesional yang memanfaatkan tempat ini sebagai alternatif tempat untuk menjamu rekan bisnis dan kolega dalam pertemuan yang bersifat informal. Suasana yang nyaman, rasa dan variasi menu serta fasilitas pendukung yang ditawarkan merupakan beberapa alasan yang menjadikan coffee shop pilihan tempat untuk berkumpul.

Di Kota Bogor terdapat banyak coffee shop modern yang dapat menjadi pesaing seperti Starbucks, Coffee Toffee, dan banyak coffee shop lainnya. Selain itu juga terdapat banyak kafe yang menjual minuman kopi layaknya coffee shop seperti Kedai Telapak, Coffee Time, dan kafe lainnya yang membedakan adalah produk yang ditawarkan kafe tidak hanya kopi namun sangat beragam dari makanan dan minuman. Sebagai unit usaha restoran, bisnis tersebut merupakan usaha yang memiliki orientasi dalam memperoleh keuntungan melalui penjualan terhadap konsumen.

Tabel 2. Coffee shop di Sekitar Coffee shop De Koffie-Pota

Jenis Coffee Shop Alamat Starbuck Coffee Mall Botani Square Coffee Toffee Jalan Indraprasta Kopi Ranin Jalan Bangbarung aSumber: data primer diolah (2013)

De Koffie-Pot merupakan pelopor coffee shop di Kota Bogor yang telah berdiri sejak Desember 2004 dibawah naungan PT Tanata Eka Sejahtera. Lokasi coffee shop De Koffie-Pot yang berada di kawasan kuliner Kota Bogor, yaitu seputaran Taman Kencana mampu mendukung bisnis ini sehingga ramai oleh pengunjung. Keberadaan De Koffie-Pot yang sudah lama juga didukung dengan adanya pemasok kopi sebagai bahan baku utama yang telah terjamin ketersediaanya. Seiring dengan perkembangan zaman tidak hanya De Koffie-Pot saja yang memiliki ciri khas dalam aneka hidangan dan tempat yang nyaman, semakin banyak munculnya pesaing bisnis seperti coffee shop maupun kafe akan menyebabkan timbulnya persaingan bisnis kuliner di Kota Bogor semakin ketat. Munculnya pesaing baru menuntut pihak manajemen De Koffie-Pot harus menyusun strategi baru dalam mempertahankan bisnisnya. Hadirnya para pesaing baru menyebabkan pihak manajemen De Koffie-Pot membutuhkan alternatif strategi dalam memanfaatkan peluang dan mendapatkan konsumen. Strategi yang dapat digunakan pihak manajemen De Koffie-Pot, yaitu strategi pengembangan yang bermanfaat dalam meningkatkan penjualan produk kedepannya.

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

3  

Perumusan Masalah

De Koffie-Pot merupakan salah satu coffee shop yang menjadi pilihan kuliner para wisatawan dan juga masyarakat di Kota Bogor. Hal ini didukung dengan keberadaan De Koffie-Pot yang mampu tetap bertahan selama sembilan tahun usaha ini berjalan. Menurut Damanik (2008) berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya menunjukan dari 26 orang yang menjadi responden menyatakan akan berkunjung kembali ke De Koffie-Pot dan puas atas pelayanan yang diberikan oleh De Koffie-Pot. Keberadaan para pesaing dapat mempengaruhi kelancaran bisnis pada De Koffie-Pot. Berdasarkan penelitian terdahulu di De Koffie-Pot pengunjung yang datang berkisar umur 20-30 tahun dengan pendapatan rata-rata diatas Rp 3 000 000. Adapun alasan para pengunjung datang salah satunya adalah karena tempat De Koffie-Pot yang nyaman bagi para pengunjung. Adanya penelitian terdahulu mengenai keputusan pembelian pada konsumen yang telah dilakukan di De Koffie-Pot menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen untuk berencana mengembangkan usahanya di tengah persaingan kafe atau coffee shop yang semakin ketat sebagai bentuk pelayanan yang lebih baik bagi para pengunjung dari De Koffie-Pot. Persaingan bisnis De Koffie-Pot dengan para pesaingnya semakin ketat, hal ini diakibatkan minimnya hambatan masuk industri dari pihak pemerintah Kota Bogor yang akan berpengaruh terhadap semakin banyaknya berdiri coffee shop dan kafe baru di Kota Bogor. Selain itu, teknologi yang masih sederhana pada De Koffie-Pot juga mengakibatkan pesaing-pesaing baru menjadi lebioh unggul jika dibandingkan De Koffie-Pot. Semakin berkembangnya kafe dan coffee shop lain akan berpengaruh pada penurunan pendapatan perusahaan yang diterima oleh De Koffie-Pot. Pendapatan yang menurun mengakibatkan keuntungan yang didapatkan oleh pihak manajemen pun akan berkurang. De Koffie-Pot memiliki target penjualan sebesar Rp 15 000 000 per bulannya. Target ini merupakan target baru dari De Koffie Pot yang sampai saat ini belum tercapai, dimana De Koffie-Pot pada awalnya telah memiliki target awal Rp 12 000 000 per bulan saat tahun 2012 dan target tersebut telah tercapai pada bulan Desember 2012. Dalam mencapai target penjualan barunya De Koffie-Pot merencanakan akan menerapakan alternatif strategi pengembangan pada bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya potensi pasar yang dimiliki oleh De Koffie-Pot, potensi pasar ini dapat dilihat pada adanya peningkatan pada jumlah penduduk Kota Bogor. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor jumlah penduduk di Kota Bogor terus mengalami peningkatan sampai tahun 2011 dengan data terakhir terdapat 967 398 jiwa penduduk. Bukan hanya ada peningkatan penduduk di Kota Bogor, namun adanya peningkatan jumlah wisatawan yang datang (lampiran 1) juga menjadi target atau sasaran bagi De Koffie-Pot. Rata-rata penjualan De Koffie-Pot dari bulan Januari sampai dengan Desember pada tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

4  

 

 

Gambar 1 Rata-Rata Penjualan De Koffie-Pot per bulan tahun 2012 (Manajemen De Koffie-Pot)

Masalah lain yang dihadapi oleh De Koffie-Pot adalah belum tercapainya target pengunjung setiap minggunya. Loyalitas pelanggan dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang ke De Koffie-Pot. De Koffie-Pot mempunyai target pengunjung 100-200 setiap minggunya, tetapi target tersebut belum dapat tercapai. Target pengunjung ini ditentukan dengan melihat dari rata-rata pengunjung yang datang setiap tahunnya dan juga dilihat dari perhitungan penerimaan yang akan diterima oleh pihak De Koffie-Pot. Target pengunjung ini akan berpengaruh terhadap penerimaan yang akan diterima oleh pihak De Koffie-Pot. Belum tercapainya target pengunjung yang datang ke De Koffie-Pot dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Rata-Rata Pengunjung De Koffie-Pot Per Minggu Tahun

2012 (Manajemen De Koffie-Pot) Selain itu, dalam manajemen sumber daya manusia De Koffie-Pot terdapat

permasalahan mengenai pembagian kerja pada karyawan. Pembagian kerja yang terdapat di De Koffie-Pot belum sesuai dengan struktur organisasi yang dimiliki, dimana masih adanya double job pada karyawan. Salah satunya dapat dilihat pada store manager yang juga mencakup menjadi barista. Selain adanya double job

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

5  

pada karyawan belum terdapatnya bagian khusus pemasaran dalam manajemen De Koffie-Pot menyebabkan pemasaran yang dilakukan oleh pihak manajemen belum optimal. De Koffie-Pot memerlukan pengembangan dengan melakukan penambahan sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja pada beberapa bagian yang akan ditambahkan dalam perbaikan manajemen. Beberapa permasalahan yang ada menyebabkan pihak manajemen harus mengambil keputusan yang tepat dalam memasarkan produknya agar dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar serta dapat terus mengembangkan usahanya ditengah tingginya persaingan bisnis coffee shop dan restoran-restoran lain, dengan cara mencari alternatif strategi yang tepat bagi pihak De Koffie-Pot. Berdasarkan pemaparan kondisi yang sudah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kondisi lingkungan internal yang dihadapi oleh De Koffie-

Pot? 2. Bagaimanakah kondisi lingkungan eksternal yang dihadapi oleh De Koffie-

Pot? 3. Bagaimana alternatif strategi pengembangan yang tepat yang dapat

diterapkan bagi De Koffie-Pot?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi kondisi lingkungan internal yang dihadapi oleh De Koffie-

Pot. 2. Mengidentifikasi kondisi lingkungan eksternal yang dihadapi oleh De

Koffie-Pot. 3. Merumuskan strategi pengembangan yang tepat untuk De Koffie-Pot agar

dapat bersaing dengan restoran atau pesaing lainnya.

Manfaat Penelitian

Bagi pihak manajemen, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan

dan bahan pertimbangan alternatif terbaik dalam mengembangkan strategi pengembangan De Koffie-Pot dan di masa yang akan datang dapat meningkatkan penjualan produk yang di tawarkan oleh De Koffie-Pot.

Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada De Koffie-Pot, menyusun strategi pengembangan yang tepat berdasarkan matriks SWOT yang dapat diterapkan oleh De Koffie-Pot, serta menyusun strategi pengembangan yang paling prioritas dengan menggunakan matriks QSP. Untuk

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

6  

 

 

implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada manajemen De Koffie-Pot sebagai pengambil keputusan akhir.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan ulasan singkat, jelas, dan sistematis mengenai penelitian-penelitian terdahulu sesuai dengan penelitian yang diteliti. Tinjauan pustaka berfungsi untuk melakukan perbandingan dari karya ilmiah yang memiliki judul atau tema yang sama dengan karya ilmiah yang akan dikembangkan. Berdasarkan penelitian terdahulu dalam merumuskan strategi yang akan diterapkan oleh suatu perusahaan, hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta mengetahui peluang dan ancaman yang dimiliki serta dihadapi. Lingkungan internal yang mempengaruhinya, antara lain sumberdaya manusia, pemasaran, keuangan dan produksi, sedangkan untuk lingkungan eksternal, antara lain pemasok, pelanggan, pesaing, ekonomi, sosial-budaya, teknologi, dan politik. Analisis Faktor Internal Usaha

Selain mengacu pada penelitian terdahulu mengenai strategi pengembangan usaha, penelitian ini juga melihat pada penelitian terdahulu mengenai De Koffie-Pot yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi sebuah usaha dan dapat dipengaruhi oleh sebuah usaha. Faktor internal turut mempengaruhi kemajuan sebuah usaha. Penelitian yang mengkaji mengenai faktor internal di coffee shop De Koffie-Pot adalah penelitian yang dilakukan oleh Listyari (2006) dan Luqman (2008). Penelitian Listyari (2006), menganalisis mengenai Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Coffee shop De Koffie–Pot. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Deskriptif, Importance Peformance Analysis, Analisis Tingkat Kesesuaian, dan Customer Satisfaction Index. Hasil yang diperoleh menunjukkan karakteristik pengunjung De Koffie–Pot adalah perempuan (55 persen), berusia antara 16-25 tahun, dan belum menikah. Pertimbangan awal mengunjungi adalah karena tempat yang nyaman (73 persen), sebanyak 56,4 persen responden mengatakan bahwa mereka melakukan kunjungan di waktu libur atau akhir pekan. Sebanyak 89 persen responden menyatakan merasa puas terhadap kinerja yang dilakukan oleh De Koffie–Pot dan sebanyak 98 persen responden mengatakan akan datang untuk berkunjung kembali. Luqman (2008) berjudul Sensitivitas Harga Serta Pengembangan Produk dan Layanan di De Koffie – Pot Coffee Shop, Bogor. Penelitian ini hanya mengukur sensitivitas harga untuk minuman Caramel Machiatto dan minuman Espresso. Pemilihan kedua minuman tersebut karena Caramel Machiatto mempunyai tingkat penjualan tertinggi dan Espresso mempunyai tingkat penjualan terendah. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas harga, rentang harga yang dapat diterima konsumen berada pada harga antara Rp 20 400 sampai Rp 30 500 sedangkan harga Rp 23 500 merupakan harga ideal yang dapat ditetapkan oleh manajemen De Koffie - Pot untuk minuman Caramel Machiatto. Harga ideal

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

7  

yang dapat ditetapkan De Koffie - Pot untuk minuman Espresso berada pada tingkat harga Rp 10 900. Kualitas (quality) layanan yang diprioritaskan sesuai dengan bobot absolut persyaratan pelanggan antara lain layanan hotspot, rasa dan kepekaan pramusaji terhadap kebutuhan pengunjung, serta penataan interior dan eksterior coffee shop. Prioritas persyaratan teknik yang perlu ditingkatkan manajemen De Koffie - Pot untuk mempertahankan konsumen sesuai dengan bobot absolut persyaratan teknik antara lain pelayanan, pembersihan, dan penyajian peralatan. Urutan prioritas persyaratan teknik yang perlu ditingkatkan sesuai dengan bobot relatif persyaratan teknik antara lain pelayanan, pembersihan, dan penyajian peralatan. Saran yang dapat direkomendasikan untuk manajemen De Koffie – Pot antara lain manajemen De Koffie - Pot dapat menaikkan harga Caramel Machiatto dan Espresso, namun sebaiknya peningkatan harga tidak melebihi rentang harga pada daerah antara OPP dan IPP. Pihak manajemen sebaiknya meningkatkan kualitas produk dan layanan dengan cara menciptakan produk yang mempunyai rasa khas, meningkatkan kualitas pelayanan pramusaji dengan memberikan pelatihan-pelatihan, dan memberikan fasilitas hotspot secara gratis kepada konsumen. Penelitian lanjutan mengenai daya saing coffee shop De Koffie – Pot diperlukan mengingat tingkat persaingan di bidang cafe dan coffee shop semakin ketat.

Analisis Faktor Eksternal Usaha Faktor lain yang dapat mempengaruhi sebuah usaha adalah faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berpengaruh terhadap sebuah usaha tetapi tidak dapat dipengaruhi oleh usaha tersebut. Penelitian yang membahas mengenai faktor eksternal pada kopi adalah penelitian yang dilakukan oleh Meikhal Saputra (2010) dengan judul penelitian adalah Analisis Respon Produksi, Permintaan Domestik dan Penawaran Ekspor Kopi Robusta Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis respon produksi kopi Robusta Indonesia terhadap harga, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan domestik kopi Robusta Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor kopi Robusta Indonesia. Sedangkan, data yang digunakan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data deret waktu (time series). Data deret waktu meliputi data tahunan selama 17 tahun (1988-2005). Data yang digunakan meliputi data harga pupuk, luas lahan, volume eskpor tahun sebelumnya, harga domestik, harga substitusi, populasi, harga ekspor, dummy krisis.

Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa produksi harga kopi dari tahun ke tahun yang meningkat sebesar 3.14 per tahun. Peningkatan produksi kopi ini lebih banyak disebabkan oleh peningkatan luas areal tanpa oleh produktivitas. Keadaan ini juga terlihat dari pengaruh yang nyata luas areal terhadap produksi. Selain itu perubahan produksi juga dipengaruhi oleh peubah harga domestik dan kondisi perekonomian Indonesia. Konsumsi kopi dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi ini disebabkan jumlah penduduk yang meningkat dan juga disebabkan oleh peningkatan harga kakao. Ekspor kopi berfluktuasi dengan kecenderungan yang meningkat dengan rata-rata 0.67 persen. Harga ekspor kopi dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia dan volume ekspor lag satu tahun sebelumnya. Sementara harga ekspor dan harga domestik tidak menyebabkan peningkatan pada ekspor kopi.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

8  

 

 

Strategi Pengembangan Usaha Lazuardi (2008) mengenai Formulasi Strategi Pengembangan Usaha

Restoran Macaroni Panggang (MP) Bogor. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas MP, mengidentifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan serta kelemahan MP dalam mencapai tujuannya, dan menganalisis alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan bagi MP dalam pengembangan usaha restoran berbasis modern. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matrik EFE, IFE, IE, SWOT, dan QSPM. Berdasarkan hasil analisis matrik EFE, peluang terbesar adalah semakin banyak wanita yang bekerja sehingga menambah permintaan makanan jadi dan ancaman utamanya adalah tingkat persaingan yang cukup tinggi. Hasil analisis matrik IFE adalah bahwa kekuatan terbesar adalah pelayanan konsumen yang memuaskan, sedangkan kelemahan utama adalah pemasaran dan promosi yang cenderung pasif. Analisis matrik IE menempatkan perusahaan berada dalam kuadran V atau berada dalam posisi “pertahankan dan pelihara”. Strategi yang bisa diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengambangan produk.

Hasil dari analisis SWOT didapatkan delapan alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh restoran MP yaitu: 1) Menjalin kerjasama dengan biro-biro perjalanan wisata yang ada di Kota Bogor untuk meningkatkan pelanggan dari luar Bogor, 2) Melayani pangsa pasar menengah kebawah, 3) Mulai menerapkan teknologi informasi, 4) Melakukan pemasaran dan promosi yang lebih gencar melalui internet, media elektronik (radio), dan media cetak (koran, majalah) yang memungkinkan biaya untuk pemasaran dapat lebih ditekan, 5) Memperluas pasar dengan membuka cabang baru di daerah Bogor, 6) Menawarkan potongan harga di jam-jam khusus, 7) Meningkatkan loyalitas pelanggan, 8) Pihak manajemen membentuk bagian khusus yang menangani bagian pemasaran. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi yang menjadi prioritas utama adalah untuk dijalankan oleh restoran MP adalah memperluas pasar dengan membuka cabang baru di daerah Bogor. Siahaan (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl di Botani Square, Bogor” memiliki tujuan penelitian diantaranya adalah mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan oleh Restoran Rice Bowl di Botani Square, menganalisis faktor eksternal dan internal, serta mengkaji alternatif strategi yang paling sesuai dengan Restoran Rice Bowl di Botani Square dalam mengembangkan usahanya. Metode analisis dan pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif berupa analisis lingkungan umum dan industri perusahaan. Selain itu dilakukan analisis formulasi strategi yaitu Matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM. Berdasarkan hasil analisis matriks IE diperoleh informasi bahwa posisi usaha Restoran Rice Bowl di Botani Square ini dalam kuadran V yaitu “jaga dan pertahanakan”, dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun prioritas utama yang direkomendasikan kepada perusahaan berdasarkan analisis matriks SWOT dan QSPM adalah strategi menjaga kualias produk makanan dan layanan konsumen. Penelitian ini mengambil topik Analisis Strategi Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot. Perbedaan dari penelitian terdahulu adalah masalah

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

9  

yang dihadapi oleh coffee shop tidak sama dengan penelitian terdahulu salah satunya permaslaahan dalam mencapai target penjualan yang baru. Sedangkan persamaan penelitian saat ini dengan terdahulu adalah membahas mengenai strategi-strategi suatu usaha restoran dengan menggunakan bauran pemasaran, kemudian mencari alternatif strategi pengembangan untuk mencapai tujuan restoran. Alat analisis yang digunakan untuk mencari alternatif strategi ini adalah matriks SWOT dan QSPM. Berdasarkan matriks SWOT akan diperoleh gambaran tentang alternatif strategi yang di ambil untuk memaksimalkan peluang dan kekuatan dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Sedangkan dengan matriks QSP akan dapat memprioritaskan alternatif strategi terlebih dahulu yang akan diterapkan oleh perusahaan.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha coffee shop De Koffie-Pot ini memiliki beberapa konsep pemikiran yang merupakan teori pendukung secara konseptual.

Kopi dan Coffee Shop

Kopi merupakan tanaman perkebunan yang berasal dari Afrika, yaitu di daerah pegunungan di Ethiopia. Namun, kopi baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di oluar daerah asalnya yaitu di Yaman bagian selatan Jazirah Arab. Dengan seiring perkembangan teknologi, biji kopi dimanfaatkan menjadi minuman kopi. Dari sinilah muncul istilah kedai kopi atau coffee shop. Coffee shop yang dulu hanya terdapat dikawasan Eropa, Jazirah Arab dan Amerika, saat ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia dan bersama inipun semakin berkembang teknik-teknik menyajikan minuman kopi. Menyajikan kopi saat ini lebih dari sekedar menyeduh bubuk kopi dengan air panas lalu ditambahkan gula atau susu. Kopi bisa disajikan dengan berbagai cara seiring dengan berkembangnya aneka teknik pembuatan kopi, sehingga mempengaruhi penjualan kopi pun ikut meningkat.

Coffee shop adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasanya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasa mendapatkan makanan dan coffee break secara cepat dengan harga yang cukupan. Pada umumnya sistem pelayanan yang terdapat di coffee shop adalah dengan American service. Pada pelayanan ini yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, adalah salah satu bentuk pelayanan coffee shop yang berarti makanan dan minuman yang ditawarkan sudah diatur dan disiapkan diatas piring atau cangkir. Biasanya bentuk penyajian yang dilakukan juga bisa dengan cara buffet atau prasmanan.2

 2Munavitz, S. Pengertian dan Klasifikasi Rumah Makan atau Restoran. 2013. [Internet]. [diacu 2013 Feb 20]. Tersedia dari: http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-klasifikasi-rumah-makan.html

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

10  

 

 

Restoran Restoran merupakan suatu usaha yang dikelola komersial yang

menyediakan pelayanan jasa makanan dan minuman. (Soekresno dalam Ratnasari 2009). Menurut Diktat Tata Hidangan tahun 2005, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan restoran adalah suatu ruangan atau tempat dimana tamu dapat membeli makanan maupun minuman. Berdasarkan tingkat keorisinilannya, restoran dapat dibedakan menjadi 10 jenis menurut Torsina dalam Ratnasari (2009) : 1. Familiy Conventional Restoran semacam ini menghidangkan makanan dan minuman yang

tradisional bagi tradisi keluarga. Restoran ini mementingkan suasana dan dari segi harga yang cukup bersahabat. Dalam segi pelayanan dan dekorasi terbilang cukup sederhana. Dengan tujuan untuk menarik lebih banyak keluarga dalam satu rombongan beserta relasi atau kenalannya.

2. Fast Food Restoran siap saji ini memiliki keterbatasan dalam jenis menu yang

disajikan, dan dekorasi ruang yang mendominasi warna-warna utama dan terang. Dari segi harga tidak terlalu mahal. Restoran jenis ini berhubungan dengan Eat-In (makan di restoran) dan take out (dibawa keluar atau pulang). Restoran ini lebih mengutamakan banyak pelanggan dan paling banyak diusahakan oleh para pelaku restoran di Indonesia dewasa ini.

3. Kafetaria Jenis restoran ini, biasanya terdapat di gedung-gedung perkantoran atau

pusat perbelanjaan, sekolah atau pabrik-pabrik. Menu yang disajikan berganti-ganti setiap harinya dengan harga yang cukup ekonomis. Tipe penyajian swalayan dengan menu agak terbatas seperti menu-menu yang disajikan di rumah.

4. Gourmet Restoran ini mengutamakan penyediaan dan pelayanan makanan dan

minuman yang sifatnya khusus, di mana pelayanan dan jenis makanan yang dihidangkan termasuk eksklusif. Biasanya pelayanan dan harga makanan dan minuman yang dihidangkan sesuai dengan kualitas. Oleh karena itu restoran semacam ini termasuk restoran golongan mewah atau diperuntukkan bagi golongan VIP.

5. Etnik Restoran ini menyajikan masakan dari daerah (suku atau Negara) yang

spesifik. Misalnya: masakan Jawa Timur, Manado, Cina, India, Timur Tengah dan lain-lain. Pakaian seragam dari pelayannya disesuaikan dengan daerah asal makanan dan minuman. Dekorasi tempat dan ruangan menggambarkan suasana etnik tertentu.

6. Speciality Restaurants Restoran ini menyajikan menu yang khas, berkualitas, dan menarik

perhatian. Harga yang relatif mahal. Tempat dan lokasi biasanya jauh dari pusat keramaian yang ditunjukkan untuk wisatawan atau orang-orang yang ingin mentraktir teman, keluarga, partner bisnis dalam suasana yang khas dan unik.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

11  

7. Buffet Ciri utama buffet adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa

yang disajikan dalam buffet. Produk minumana berupa wine, linquor, dan bir yang dapat dipesan dengan khusus. Display makanan cukup memegang peranan penting dalam promosi.

8. Coffee Shop Ciri khas dari restoran ini adalah tempat duduk yang berganti-ganti dengan

cepat untuk menandakan suasana tidak formal dan pelayanan makan cepat saji. Lokasi dan tempat utama berada di sekitar gedung perkantoran, pabrik-pabrik, dan pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. Menu utama yang ditujukan disini adalah untuk coffee break.

9. Snack Bar Restoran ini ditunjukkan untuk orang-orang yang ingin jajanan dan makanan kecil. Ruangan biasanya lebih kecil tetapi bisa memperoleh volume penjualan yang lumayan besar. Banyak menawarkan pesanan take-out. Dekorasi tempat sederhana serta ukuran kecil hanya untuk beberapa orang.

10. Drive In Drive Thru or Parking Restoran ini melayani pembelian dengan diantar hingga ke mobilnya,

pesanan diantar sampai ke mobil untuk eat-in (sementara parkir) atau take away dengan kemasan makanan yang dibungkus lebih praktis. Lokasi sesuai dengan tempat parkir baik motor maupun mobil.

Konsep Strategi Istilah strategi dalam bidang manajemen pertama kali diperkenalkan oleh Drucker. Menurut Drucker dalam Siahaan (2008) yang didefinisikan sebagai semua keputusan pada sasaran bisnis dan pada cara untuk mencapai sasaran tersebut.Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” yang berasal dari kata “stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin. Kata strategi pada awalnya merupakan istilah dalam bidang kemiliteran bukan manajemen. Menurut Hunger dan Wheelen (2003) definisi dari manajemen strategi ialah serangkaian keputusan dan tindakan manajenerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. 1. Konsep Manajemen Strategis Manajemen strategis dapat didefinisikan juga sebagai seni dan pengetahuan

dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya (David, 2009). Dengan demikian manajemen strategi dapat digunakan dalam merumuskan suatu permasalahan suatu organisasi dan merencanakan strategi yang akan di implementasikan serta mengevaluasi suatu keputusan strategi. Peter Drucker dalam David (2009) mengatakan bahwa tugas utama manajemen strategis adalah memahami secara utuh misi sebuah bisnis, yaitu dengan menanyakan,”apakah bisnis kita ?”. Ini mengarah pada penetapan tujuan-tujuan, pengembangan strategi, dan pengambilan keputusan saat ini untuk hasil di masa depan. Menurut Glueck dan Jauch (1990) menggambarkan manajemen strategis sebagai arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

12  

 

 

2. Proses Manajemen Strategi Proses manajemen strategis merupakan alur dimana penyusun strategis menentukan sasaran dan menyusun strategi. Proses manajemen strategis menurut David (2009), terdiri dari tiga tahap, yaitu : a. Perumusan strategi

Perumusan strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengindentifikasikan peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.

b. Penerapan strategi Penerapan strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi

c. Penilaian strategi Tahap ini adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis, dimana

manajemen sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Terdapat tiga aktivitas dasar dalam penilaian strategi, yaitu meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja atau prestasi, dan mengambil tindakan korektif.

Gambar 3. Model Komprehensif Proses Manajemen Strategis Sumber: David (2009)

Melaku kan Audit Internal

Melakukan Audit

Eksternal

Mengemba

ngkan pernyaan visi&misi

Merumus kan

mengeva luasi dan Memilih Strategi

Implemen tasi Strategis

Isu-Isu Manajemen

Mengukur dan Mengeva luasi kinerja

Implemen tasi Strategis

Isu-Isu Pemasaran, Keuangan, Akuntansi,

Litbang

Menetap kan

Sasaran Jangka Panjang

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

13  

3. Jenis-jenis Strategi Menurut Glueck dan Jauch (1990), strategi adalah rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Strategi alternatif yang dapat digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokan menjadi 11 tindakan, yaitu integrasi kedepan, integrasi kebelakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi yang terkait, diversifikasi tak terkait, penciutan, divestasi dan liquidasi (David 2009).

Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan dan tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut (David, 2009). Pernyataan visi menjawab pertanyaan “Apa yang ingin kita capai?”. Visi menggambarkan cita-cita perusahaan ke depan dan mengarahkan misi perusahaan. Misi adalah pernyataan jangka panjang mengenai tujuan yang membedakan suatu bisnis dari usaha lain yang serupa. Pernyataan misi menjawab pertanyaan “Apa bisnis kita?”. Misi dijadikan sebagai standar dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi. Tujuan merupakan pusat dari kegiatan perusahaan yang digunakan sebagai penilai prestasi perusahaan. Tujuan berperan penting dalam perumusan dan implementasi strategi perusahaan, karena itu manajemen puncak haru mampu merumuskan, melembagakan, mengkombinasikan dan menguatkan tujuan perusahaan melalui perusahaan.

Analisis Lingkungan Usaha

Analisis lingkungan merupakan suatu kegiatan monitoring, evaluasi, dan desiminasi informasi dari lingkungan luar dan lingkungan dalam kepada elemen-elemen kunci manajemen perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis, baik eksternal maupun internal, yang akan menentukan masa depan perusahaan (Hunger dan Wheleen 2003). Analisis lingkungan pada dasarnya mencangkup analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan internal perusahaan adalah lingkungan yang berada di dalam kendali perusahaan terdiri dari variable-variabel yang dimiliki perusahaan, mencangkup struktur, kultur, dan sumber daya perusahaan yang merupakan kekuatan kunci. Lingkungan internal memberikan kekuatan dan kelemahan yang sesungguhnya berada di dalam kontrol perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan adalah lingkungan yang berada di luar kendali perusahaan, terdiri dari variabel-variabel di luar organisasi yang memberikan peluang dan ancaman. 1. Analisis Lingkungan Internal Analisis internal perusahaan dikenal juga dengan nama analisis profil

perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengamati kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kekuatan merupakan potensi yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang muncul dari luar.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

14  

 

 

Sedangkan kelemahan adalah segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan dan harus terus diperbaiki agar perusahaan mampu bersaing di pasar. Adapun lingkungan internal perusahaan tersebut dilihat dari analisis fungsional. Analisis Fungsional merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis lingkungan internal perusahaan. Secara pedekatan fungsional lingkungan internal perusahaan terdiri dari pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen. Beberapa komponen dalam lingkungan internal, yaitu : a. Aspek Manajemen Sumberdaya Manusia

Manusia merupakan sumberdaya terpenting bagi perusahaan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk terwujudnya perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan adalah langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas, dan sistem imbalan.

b. Aspek Pemasaran Dengan adanya pemasaran yang baik dapat mengetahui serta menciptakan kebutuhan dan keinginan para pelanggan. Aspek pemasaran ini dibagi menjadi segmentasi pasar dan bauran pemasaran.. i. Segmentation, Targetting, Postisioning

Di dalam pemasaran, penentuan pasar dalam rangka penawaran produk adalah sesuatu yang penting, karena untuk sukses dipasar yang penuh dengan persaingan, perusahaan harus menempatkan konsumen ditengah. Akan tetapi sebelum memuaskan konsumen, sebuah perusahaan harus memahami dengan jelas apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Terdapat banyak macam konsumen dengan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus menyesuaikan produk dan program pemasaran pada kebutuhan pelanggan yang spesifik. Dalam pemasaran terarah, ada tiga langkah yang harus diketahui perusahaan sebelum memasuki pasar diantaranya adalah segmentasi pasar, mentargetkan pasar dan memposisikan pasar. Langkah-langkah dalam pemasaran terarah dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Langkah-langkah dalam pemasaran terarah Sumber : Kotler dan Armstrong (2008)

Segmentasi Pasar Pentargetan Pasar Posisi Pasar

1.Mengenali bisnis untuk membuat segmen pasar. 2.Mengembangkan profil dari segmen yang dihasilkan.

3. Mengembangkan ukuran daya tarik segmen.

4. Menyeleksi segmen sasaran.

5. Mengembangkan promosiin utuk setiap segmen sasaran.

6. Mengembangkan bauran pemasaran untuk setiap segmen sasaran. 

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

15  

Segmentasi Pasar Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda dalam

beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Berdasarkan perbedaan ini dapat dilakukan segmentasi pasar. Menurut Rangkuti (2005), segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar yaitu aspek geografis, demografis, psikografis, perilaku.

Target Pasar Menetapkan target pasar atau sasaran adalah tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasi, kemudian memilih salah satu atau beberapa diantaranya sebagai calon target dengan potensi paling besar.

Posisi Pasar Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan

citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Setelah perusahaan memutuskan segmen mana yang akan dimasuki, selanjutnya diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.

ii. Bauran Pemasaran  Dalam strategi pemasaran, perusahaan harus memperhatikan

yang disebut dengan bauran pemasaran dimana perusahaan yang menghasilkan produk harus memperhatikan indicator-indikator dari 4P ataupun 7P. Bauran Pemasaran (Marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008). Sejalan dengan semakin kompetitifnya dunia bisnis, 4P tersebut berkembang menjadi 7P diantaranya adalah product, price, promotion, place, people, physical evidence dan process.

- Product (Produk) Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang

ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

- Price/Pricing (Harga) Keputusan bauran harga berkenanaan dengan kebijakan strategi dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan.

- Promotion (Promosi) Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk maupun jasa.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

16  

 

 

- Place (Tempat) Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap produk atau jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik.

- People (Orang) Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital. Dalam organisasi jasa, setiap orang memiliki dampak langsung bagi output yang diterima oleh pelanggan. Sumber daya harus mempunyai kemampuan akan pengenalan produk (product knowledge) secara mantap, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.

- Physical Evidance (Bukti Nyata) Karakteristik “tak dapat disentuh/dirasakan” menyebabkan

pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko dipersepsikan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk. Misalnya brosur, gedung, dan penampilan karyawan.

- Process (Proses) Proses produk atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen dengan tingkat kontak pelayanan tinggi. Dalam bisnis jasa operasi terkait erat dan sulit dibedakan dengan tegas.

c. Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek dimanna para pemilik perusahaan dapat melihat kondisi perusahaannya apakah mengalami keuntungan atau kerugian dan dapat melihat peluang adanya pengembangan perusahaan. Pada aspek ini biasanya dilihat dari aktivitas dan peluang investasi perusahaan.

d. Aspek Produksi dan Operasi Aspek produksi dan operasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan semua aktivitas perusahaan. Aspek ini berhubungan dengan layout fasilitas perusahaan, penelitian dan pengembangan, penggunaan teknologi, serta pembelian bahan baku.

e. Aspek Sistem Informasi dan Komunikasi Hal-hal yang perlu dianalisis dapat dilihat dari segi sistem informasi manajemen, antara lain aspek-aspek software, hardware, dan brainware. Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan dasar semua keputusan manajerial, ini merupakan pondasi dari semua organisasi. Informasi juga menunjukkan sumber utama dari kekuatan atau kelemahan kompetitif manajemen.

f. Aspek Penelitian dan Pengembangan Banyak perusahaan dewasa ini tidak memiliki divisi penelitian dan pengembangan, tetapi banyak perusahaan lain bergantung pada aktivitas penelitian dan pengembangan yang berhasil untk tetap bertahan. Penelitian dan pengembangan berfungsi untuk

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

17  

mengembangkan produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya, untuk meningkatkan kualitas produk, atau untuk memperbaiki proses produksi sehingga dapat menekan biaya.

2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan Lingkungan eksternal perusahaan menjelaskan tentang peluang dan

ancaman besar yang dihadapi oleh suatu perusahaan di masa kini ataupun masa yang akan datang, sehingga manajer dapat merumuskan strategi yang tepat guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang dan meminimalkan dampak dari ancaman yang muncul. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting) dan penilaian (assessing). Analisis lingkungan eksternal perusahaan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. a. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Lingkungan jauh ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju.

i. Lingkungan Ekonomi Lingkungan Ekonomi merupakan kekuatan pembelian. Terdiri

dari faktor-faktor memberi efek pada kekuatan pembelian konsumen dan pola pembelian. Pemasar harus teliti akan trend dan pola pembelian konsumen.

ii. Lingkungan Politik Lingkungan politik terdiri dari hukum, peraturan yang berlaku, agen pemerintah, kebijakan, dan pemerintah. Faktor politik yang perlu diperhatikan agar bisnis dapat berkembang yaitu Undang-Undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, serta sistem pajak.

iii. Lingkungan Teknologi Merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembentukan

untuk masa depan sekarang. Sikap terhadap teknologi tergantung pada sikap kita terhadap kemudahan/keajaiban yang dapat dilakukan teknologi atau kesalahan yang dapat disebabkan oleh teknologi.

iv. Lingkungan Sosial/Budaya Lingkungan Sosial merupakan grup-grup pendorong dari

beberapa organisasi individu masyarakat. Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah. Hendaknya perubahan sosial yang terjadi yang mempengaruhi perusahaan dapat diantisipasi oleh perusahaan. Lingkungan budaya terbuat dari faktor yang yang berefek pada nilai dasar sosial, persepsi, pilihan atau preferensi, dan sikap.

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

18  

 

 

b. Lingkungan Industri Aspek lingkungan bisnis akan mengarah pada aspek persaingan

dimana bisnis perusahaan berada. Lingkungan industri perlu dianalisis dalam rangka menentukan struktur industri tertentu. Hal ini dilakukan agar dapat menganalisis persaingan yang akan terjadi antara perusahaan dan pesaingnya. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan strategi bersaing. Michael Porter mengemukan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing, yaitu: i. Ancaman Pendatang Baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan perbedaan bagi perusahan yang sudah ada seperti, kapasitas yang menjadi bertambah, terjadi perebutan pangsa pasar, dan perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang sudah ada.

ii. Persaingan Perusahaan sejenis dalam Industri Persaingan dalam industri akan dapat mempengaruhi kebijakan

dan kinerja suatu perusahaan. Dalam pasar persaingan oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi pasar, sedangkan pada pasar persaingan sempurna biasanya perusahaan akan dipaksa menjadi pengikut perusahaan lainnya mulai dari produk sampai dengan harga.

iii. Ancaman Produk Pengganti Perusahaan yang berada pada posisi suatu industri tertentu akan

tetap bersaing dengan produk pengganti dari produk yang mereka hasilkan. Ancaman produk pengganti ini akan berpengaruh jika konsumen dihadapkan pada produk pengganti memiliki harga yang lebih murah dengan kualitas yang sama, atau mungkin bisa lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.

iv. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Kekuatan yang dimiliki para pembeli, mampu mempengaruhi

perusahaan untuk menurunkan harga produk yang diperjualkan, dan mampu pula meningkatkan mutu serta pelayanan, bahkan pembeli dapat mengadu perusahaan dengan kompetitornya.

v. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Kekuatan pemasok dapat mempengaruhi perusahaan sehingga

mereka akan menaikkan harga dan bisa pula melakukan pengurangan kualitas produk atau jasa. Kekuatan tawar menawar yang dimiliki pemasok akan mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri, terutama jika jumlah pemasok banyak. Keberhasilan dalam formulasi strategi dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing. Porter menyatakan bahwa hakikat persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

19  

Gambar 5. Model Lima Kekuatan Porter Sumber : Porter dalam David (2009 )

Alat Analisis

Konsep manajemen strategi pada tahapan formulasi (perencanaan) strategi meliputi tiga tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan, tahap keputusan. Pada masing-masing tahap tersebut memiliki alat analisis untuk mengkaji lingkungan perusahaan sehingga menghasilkan strategi yang tepat bagi perusahaan. 1. Matriks IFE dan EFE

Perumusan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dapat menggunakan matriks EFE dan IFE yang merupakan matrik faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan untuk mengetahui posisi perusahaan dalam suatu industri. Matriks IFE merupakan alat formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga menjadi dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut (David, 2009). Matriks EFE merupakan alat yang memungkinkan perencana strategi di dalam meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial budaya, lingkungan, politik, permerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks ini membantu manajer dalam mengorganisir faktor-faktor strategis eksternal ke dalam kategori-kategori yang diterima secara umum mengenai peluang dan ancaman (Hunger dan Wheelen, 2003)

2. Matriks Internal-Eksternal (IE) Matriks internal-eksternal merupakan matriks yang meringkas hasil evaluasi faktor eksternal dan internal yang menempatkan perusahaan pada salah satu kondisi di dalam sembilan sel, dimana tiap-tiap sel merupakan kondisi langkah yang harus ditempuh perusahaan. Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci: total rata-rata terimbang IFE pada sumbu x dan total rata-rata tertimbang EFE pada sumbu y. (David, 2009).

3. Matriks SWOT SWOT adalah singkatan dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) intern serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan suatu organisasi. Analisis SWOT adalah alat untuk mencocokan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi: SO (kekuatan-peluang—strengths-opportunities), WO (kelemahan-peluang— weakness-opportunities), ST (kekuatan-ancaman—strength-threat), WT (kelemahan-ancaman—weaknesses-threat) organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan juga meminimalkan kelemahan dan

Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Kemungkinan Masuk Pesaing

Persaingan Antar Perusahaan

Potensi Pengembangan

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

20  

 

 

ancaman yang ada (David 2009), analisis SWOT dilaksanakan dengan memfokuskan pada dua hal, yaitu: a. Fokus mendasar pertama peluang yakni situasi penting yang

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan, serta ancaman yaitu situasi penting yang tidak menguntungkan perusahaan.

b. Fokus mendasar kedua adalah identifikasi terhadap kekuatan intern yaitu sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani perusahaan, serta kelemahan intern yaitu keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya.

4. Matriks QSP (QSP) Matriks QSP (Quantitaive Strategic Planing) merupakan suatu teknik analisis dalam litelatur yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relative dari tindakan alternatif yang dapat dijalankan. Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang di dasarkan sampai seberapa jauh faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal kunci dimanfaatkan atau ditingkatkan. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dihitung dengan menentukan dampak komulatif dari masing-masing faktor keberhasilan krisis eksternal dan internal. Sifat positif dari QSPM adalah rangkaian strategi ini dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan. Alat ini juga mengharuskan perencana strategi memadukan faktor-faktor internal dan eksternal yang terkait ke dalam proses keputusan.

Kerangka Pemikiran Operasional

Kerangka pemikiran operasional digunakan sebagai landasan yang berkaitan dengan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian dan harus berdasarkan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Konsumen mempunyai posisi yang sangat penting bagi produsen, karena adanya proses pembelian (buying process) yang menentukan kelangsungan produk yang ditawarkan dari produsen. Proses perumusan strategi alternatif pengembangan usaha di coffee shop De Koffie-Pot diawali dengan analisis deskriptif dalam mengidentifikasi visi, misi dan tujuan perusahaan. Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui target atau sasaran apa saja yang ingin dicapai oleh perusahaan sesuai dengan misi yang di emban. Sebagai pelopor coffee shop di Kota Bogor terdapat beberapa masalah yang harus dihadapi dalam menjalankan binisnya, salah satu masalah yang dihadapi oleh De Koffie-Pot terkait dengan mempertahankan usaha ini ditengah persaingan bisnis kafe ataupun restoran yang semakin ketat. Permasalahan yang dihadapi oleh De Koffie-Pot memacu De Koffie-Pot untuk melakukan pengembangan pada usahanya. Perumusan strategi pengembangan tersebut akan melewati tiga tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap masukan pada strategi pengembangan akan dirumuskan berdasarkan kondisi serta faktor-faktor lingkungan berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan. Analisis terhadap lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua bagian, yaitu analisis lingkungan eksternal perusahaan yang

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

21  

dilakukan dengan matriks EFE dan analisis lingkungan internal perusahaan yang dilakukan dengan matriks IFE. Hasil dari kedua analisis lingkungan ini merupakan tahap kedua, yaitu tahap pencocokan. Pada tahap ini terdapat dua bagian, pertama dengan hasil analisis lingkungan akan digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan dalam industri dengan menggunakan matriks IE. Matriks ini merupakan hasil dari analisis internal-eksternal yang memberikan gambaran mengenai kondisi (keberadaan) perusahaan saat ini, serta strategi terkait yang harus ditempuh dalam mempertahankan posisinya. Tahap pencocokan selanjutnya adalah dari hasil analisis terhadap lingkungan tersebut akan digunakan untuk memformulasikan alternatif strategi yang dapat dilakukan perusahaan yang dituangkan ke dalam matriks SWOT. Analisis SWOT memberikan serangkaian kombinasi strategi yang dapat dilakukan perusahaan berdasarkan identifikasi terhadap peluang-ancaman dan kelemahan-kekuatan yang telah dilakukan. Tahap keputusan merupakan tahap terakhir, dimana proses penentuan keputusan (pemilihan strategi) yang dilakukan dengan menggunakan analisis matriks QSP. Sebagai hasil akhir akan diperoleh strategi alternatif yang paling tepat dan akan menjjadi prioritas bagi perusahaan sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan De Koffie-Pot.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

22  

 

 

 

Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional

Coffee Shop De Koffie-Pot

Masalah Perusahaan : Persaingan yang ketat Penjualan dan pengunjung belum

mencapai target baru Pembagian kerja belum jelas

Alternatif strategi Pengembangan

Merumuskan strategi khusus dengan Matriks QSP

Merumuskan strategi umum dengan Matriks SWOT

Merumuskan Matriks IE

Strategi Pengembangan

Merumuskan Matriks EFE Merumuskan Matriks IFE

Lingkungan Industri (Lima Kekuatan

Porter)

Lingkungan Umum :

- Politik&Hukum - Ekonomi - Sosial-Budaya - Teknologi

Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal

Visi, Misi, dan Tujuan De Koffie-Pot

‐ Manajemen ‐ Pemasaran ‐ Keuangan ‐ Produksi&Op

erasi ‐ Litbang ‐ SIM

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

23  

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Coffee Shop De Koffie-Pot Jalan Salak No.06 Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan coffee shop ini merupakan pelopor coffee shop di Kota Bogor. De Koffie-Pot sudah berdiri dari tahun 2004 dan merupakan salah satu coffee shop yang menyajikan minuman kopi sebagai hidangan utama dengan menggunakan biji kopi dalam negeri. Kondisi seperti ini membutuhkan penerapan suatu strategi yang menjadi langkah paling tepat dalam mempertahankan keberadaan bisnis tersebut dalam persaingan bisnis kuliner. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2013.

Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data termasuk dalam salah satu tahapan penting pada kegiatan penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, berupa pencatatan dan wawancara langsung dengan responden melalui pengisian kuisioner untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan, ancaman dan peluang perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pengumpulan data primer, seperti referensi dari instansi atau lembaga.

Metode Penentuan Responden

Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode sengaja (purposive) yang digunakan untuk memilih responden. Metode ini dipilih berdasarkan penilaian penelitian bahwa responden tersebut adalah orang yang tepat dan baik untuk dijadikan responden dalam penelitian karena merupakan faktor penentu dalam pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Responden ini terdiri dari store manager De Koffie-Pot dan dua karyawan De Koffie-Pot. Responden dipilih dengan pertimbangan bahwa seluruh responden ini merupakan orang yang sangat mengetahui kondisi coffee shop, mulai dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal serta faktor penentu dari pengambilan keputusan di De Koffie-Pot.

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat yang dapat dipercaya kebenarannya dan relevan masalah yang diteliti, maka pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode :

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

24  

 

 

1. Wawancara Merupakan proses untuk memperoleh keterangan untuk mencapai tujuan

penelitian dengan cara melakukan tanya jawab responden atau pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Wawancara dilakukan pada awal pertemuan dengan pihak De Koffie-Pot sebanyak dua kali. Wawancara pertama dilakukan untuk menyampaikan perencanaan penelitian yang akan dilakukan dan mencari informasi mengenai perusahaan untuk memperoleh gambaran umum perusahaan, serta permasalahan yang dihadapai pihak De Koffie-Pot. Wawancara kedua dilakukan untuk memperoleh data keadaan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal. Hasil dari wawancara mengenai keadaan lingkungan perusahaan internal dan eksternal akan didapat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi De Koffie-Pot.

2. Observasi Merupakan pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung

pada objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini, peneliti mengamati secara langsung keadaan perusahaan. Pada saat observasi dilakukan pengamatan kegiatan pada saat karyawan melakukan transaksi penjualan dengan para pengunjung.

3. Kuesioner Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Setelah memperoleh gambaran umum perusahaan dilakukan tahap pengisian kuisioner yang disusun setelah memperoleh hasil keadaan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil dari kuisioner digunakan untuk didalam matiks IFE dan EFE dimana nilai bobot tersebut akan dimasukan disesuaikan pada matriks IE untuk penetuan posisi perusahaan. Kuisioner juga digunakan untuk memperoleh alternatif strategi-strategi pada matriks SWOT dan terakhir alternatif strategi yang didapat dan disetujui pihak De Koffie-Pot diurutkan dengan menggunakan matriks QSP.

4. Studi pustaka Studi pustaka yaitu pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan

buku-buku yang berhubungan dengan menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dan berujuan untuk menemukan teori, konsep, dan variabel lain yang dapat mendukung penelitian. Di dalam metode studi pustaka ini, peneliti mencari data melalui referensi-referensi, jurnal dan artikel di internet.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data ini disajikan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan manajemen strategi dan manajemen pemasaran. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan agar diketahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSP.

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

25  

Matriks IFE dan matriks EFE Data yang diperoleh dari tiap tahap input dianalisis secara deskriptif untuk mendefinisikan misi dan tujuan perusahaan, data eksternal-internal, serta kondisi umum perusahaan yang mempresentasikan kedudukan perusahaan dalam industri. Data yang ada kemudian diklasifikasikan secara kuantitatif menurut analisis lingkungan eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang datang dari kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan. Daftar peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang ada dievaluasi dan dibuat dalam bentuk matriks external factor evaluation (EFE) dan internal factor evaluation (IFE). Berikut adalah daftar matriks eksternal (Tabel 3).

Tabel 3. Analisis Matriks EFEa

Faktor Kunci Eksternal

Bobot Peringkat Skor

Peluang Ancaman

Total 1 aSumber: data primer diolah (2013) Matriks EFE merupakan sebuah daftar yang membuat serangkaian faktor strategis eksternal yang terdiri atas peluang dan ancaman. Matriks tersebut juga menempatkan nilai bobot dan peringkat (rating) dari masing-masing faktor eksternal yang ada di dalamnya. Rating mengindikasikan seberapa efektif perusahaan merespon peluang atau ancaman yang ada. Penilaian rating untuk peluang tersebut yaitu: rating 4 = respon sangat superior, rating 3 = respon diatas rata-rata, 2 = respon rata-rata, dan rating 1 = respon dibawah rata-rata. Sedangkan untuk ancaman adalah rating 4 = respon dibawah rata-rata, rating 3 = respon rata-rata, rating 2 = respon diatas rata-rata, rating 1 = respon sangat superior. Matriks IFE (Tabel 4) mencakup serangkaian faktor strategis internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Matriks IFE menempatkan nilai bobot dan peringkat dari masing-masing faktor strategis internal di dalamnya. Matriks faktor internal yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa idealnya kinerja yang telah dilakukan perusahaan. Rating untuk kekuatan adalah rating 1 = sangat lemah, rating 2 = lemah, rating 3 = kuat dan rating 4 = sangat kuat, sedangkan untuk kelemahan 1 = sangat kuat, 2 = kuat, 3 = lemah dan 4 = sangat lemah

Tabel 4. Analisis Matriks IFEa

Faktor Kunci Internal

Bobot Peringkat Skor

Kekuatan Kelemahan

Total 1 aSumber: data primer diolah (2013) Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor faktor strategis internal dan eksternal yang telah dirumuskan bersama kepada pihak perusahaan. Penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode paired comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

26  

 

 

bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal perusahaan. Setiap variabel mengunakan skala 1, 2 dan 3 dalam menentukan bobot. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : 1 = jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horisontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = jika indikator horisontal lebih penting daripada indikator vertikal. Indikator horisontal adalah faktor-faktor eksternal atau internal pada lajur horisontal pada lajur vertikal. Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6 berikut ini:

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaana

Faktor Eksternal

A B C … Total

A B C …

Total aSumber: data primer diolah (2013) Matriks perbandingan berganda memuat serangkaian faktor strategis eksternal dan internal perusahaan. Tiap-tiap faktor dibandingkan satu sama lain untuk mengetahui bobot suatu faktor relatif terhadap faktor yang lain, dimana nilai bobot total dari faktor keseluruhan adalah 1.

Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaana

Faktor Internal

A B C … Total

A B C …

Total aSumber: data primer diolah (2013) Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:

ai= Keterangan : ai = Bobot variabel ke-i

Xi = Nilai variabel ke-i i = 1, 2, 3, ... n = Jumlah variabel 1. Memberikan rating/peringkat 1 sampai 4 pada kolom ke tiga, pada kedua

matriks EFE dan IFE. 2. Mengalikan bobot dengan peringkat untuk mendapatkan skor terbobot. 3. Skor yang diperoleh dijumlahkan untuk mendapatkan total skor terbobot.

Total skor terbobot berada antara 1 sampai 4. nilai 1 sampai 2 pada matriks faktor eksternal berarti perusahan tidak mampu memanfaatkan peluang

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

27  

untuk menghindari ancaman, sedangkan nilai 2 sampai 3 berarti perusahaan mampu merespon situasi eksternal secara rata-rata, nilai 3 sampai 4 berarti perusahaan mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dengan baik.

Begitu pula untuk matriks faktor internal yang bernilai 1 sampai 2 menggambarkan situasi internal perusahaan yang sangat buruk. Nilai 2 sampai 3 menggambarkan situasi internal perusahaan yang berada di rata-rata. Nilai 3 sampai 4 menunjukan bahwa situasi internal perusahaan berada pada tingkat diatas rata-rata. Matriks IE Tahap yang kedua adalah pencocokan dengan memasukan hasil pembobotan dari EFE-IFE ke dalam matriks Internal-Eksternal (IE) untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE memiliki sembilan sel strategi yang dapat dikelompokan menjadi tiga sel strategi utama, yaitu: 1. Growth and Build ( Tumbuh dan Bina) berada dalam sel I, II atau IV.

Strategi yang cocok adalah intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integrasi (integrasi ke belakang, integrasi depan dan integrasi horizontal)

2. Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara) dilakukan untuk sel III, V, atau sel VII. Strategi umum yang dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

3. Harvest or Divest (Panen atau Divestasi) dipakai untuk sel VI, VIII atau IX. Strategi yang dipakai adalah divestasi, strategi diversifikasi Konglomerat dan strategi likuidasi. Matriks IE dapat dilihat pada Tabel 7. Sumbu horizontal pada matriks IE

menunjukkan skor total IFE sedangkan pada sumbu vertikal menunjukkan skor total EFE. Pada sumbu horizontal maupun vertikal, skor antara 1,00 sampai 1,99 menunjukkan pengaruh eksternal dan internal yang rendah, skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan pengaruh eksternal dan internal yang sedang, dan skor antara 3,00 sampai 4,00 menunjukkan pengaruh eksternal dan internal yang tinggi.

Tabel 7. Matriks IEa

Total Nilai EFE yang Dibobot Total Nilai EFE yang Dibobot

Kuat 3,0-4,0

Rata-Rata 2,0-2,99

Lemah 1,0-1,99

Tinggi 3,0-4,0

I Pertumbuhan

II Pertumbuhan

III Penciutan

Sedang 2,0-2,99

IV Stabilitas

V Pertumbuhan atau

Stabilitas

VI Penciutan

Rendah 1,0-1,99

VII Pertumbuhan

VIII Pertumbuhan

IX Liquidasi

aSumber: data primer diolah (2013)

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

28  

 

 

Matriks SWOT Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan memadukan dan menyesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternative strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi WT, dan strategi ST.

Langkah-langkah untuk menyusun matriks SWOT menurut David (2009), adalah : 1. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan. 2. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan. 3. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan. 4. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan. 5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dengan peluang-peluang eksternal

dan catat hasilnya dalam sel strategi SO. 6. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dengan peluang-peluang

eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO. 7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dengan ancaman-ancaman

eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST. 8. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dengan ancaman-ancaman

eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT.

Tabel 8. Matriks SWOTa

IFAS EFAS

STRENGHTS (S) Daftar Kekuatan

WEAKNESES (W) Daftar Kelemahan

OPPORTUNITIES (O)

Daftar Peluang

STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada

STRATEGI W-O Mengatasi kelemahan internal dengan mencoba memanfaatkan peluang

THREATHS (T) Daftar Ancaman

STRATEGI S-T Gunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari dampak dari ancaman eksternal

STRATEGI W-T Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman eksternal

aSumber: data primer diolah (2013) Hasil dari matriks SWOT ini diharapkan dapat memberikan beberapa alternatif strategi dalam pengembangan usaha yang dapat dipilih oleh pihak manajemen perusahaan, agar tujuan awal dari perusahaan dapat tercapai dan kegiatan usaha perusahaan mampu memberikan hasil yang maksimal. Matriks QSP Tahapan terakhir dari penyusunan strategi yaitu tahapan pengambilan keputusan, alat analisis yang digunakan adalah matriks QSP. Analisis ini menunjukkan alternatif strategi mana yang paling baik untuk diprioritaskan secara objektif berdasarkan faktor eksternal dan internal dari tahap awal. Input dari matriks QSP berasal dari tahap input atau masukan dan tahap pemanduan strategi. Matriks QSP ini dapat dilihat pada Tabel 7. Adapun unsur-unsur yang terdapat di

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

29  

dalam QSP adalah strategi-strategi Alternatif, Faktor-faktor Kunci, Bobot, AS = Nilai Daya Tarik, TAS = Total Nilai Daya Tarik, dan jumlah Total Nilai Daya Tarik. Langkah-langkah penggunaan matriks QSP di dalam proses penetapan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar peluang/ancaman ekstenal kunci dan kelemahan/kekuatan

internal kunci dari kolom kiri QSPM. Informasi tersebut harus diambil langsung dari matriks EFE dan matriks IFE. Paling tidak sepuluh faktor keberhasilan eksternal dan sepuluh faktor keberhasilan internal harus dicakupkan dalam QSPM.

2. Memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal kunci. Bobot tersebut sama dengan yang ada di matriks EFE dan matriks IFE. Bobot tersebut disajikan dalam kolom sebelah kanan kolom faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal.

3. Memeriksa matriks-matriks pencocokan di Tahap 2, dan mengenali strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk ditetapkan. Strategi-strategi tersebut ditulis pada baris atas QSPM.

4. Menentukan Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai Daya Tarik ditentukan dengan memeriksa masing-masing faktor internal atau eksternal, satu per satu. Nilai Daya Tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukan daya tarik relatif suatu strategi terhadap yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan Nilai Daya Tarik adalah 1 = tidak menarik; 2 = agak menarik; 3 = wajar menarik; 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pernyataan adalah tidak, hal tersebut menunjukan bahwa masing-masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Garis (-) digunakan untuk menunjukan bahwa faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan-pilihan khusus yang dibuat.

5. Menghitung TAS = Total Nilai Daya Tarik didefinisikan sebagi hasil mengalikan bobot (langkah 2) dengan Nilai Daya Tarik di masing-masing baris (langkah 4). Total Nilai Daya Tarik menunjukan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik semakin menarik strategi alternatif tersebut.

6. Menghitung Jumlah Total Daya Tarik. Total Nilai Daya Tarik dijumlahkan di masing-masing kolom strategi QSPM. Jumlah Total Nilai Daya Tarik (STAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam masing-masing rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukan semakin menarik strategi tersebut, dengan mempertimbangkan semua faktor krisis eksternal dan internal yang berkaitan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

30  

 

 

Tabel 9. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)a

Strategi Alternatif Strategi 1 Strategi 2 Faktor-faktor kunci Bobot AS TAS AS TAS Faktor-faktor kunci eksternal - - - Faktor-faktor kunci internal - - -

Jumlah total nilai daya tarik

1.0

aSumber: data primer diolah (2013)

GAMBARAN UMUM  

De Koffie-Pot

Coffee Shop De Koffie-Pot berdiri secara resmi pada bulan Desember 2004 yang didirikan oleh Christoper Dedi S. yang merupakan Direktur Utama pada perusahaan tersebut. Awal mula berdirinya coffee shop ini dikarenakan sang pemilik melihat rata-rata restoran atau kafe yang sudah ada di Kota Bogor menggunakan merek dan kopi dari luar negeri. Sedangkan menurutnya kualitas kopi dalam negeri tidak kalah enak rasanya jika dibandingkan dengan kopi luar negeri. Hal itu yang mendorong sang pemilik untuk membuat coffee shop dengan kopi asli dalam negeri. Latar belakang didirikannya De Koffie-pot adalah keinginan untuk mendirikan coffee shop di Kota Bogor sebagai tempat untuk bersantai dan beristirahat sejenak sekaligus sebagai tempat negosiasi bisnis. Penggunaan nama de Koffie-pot berasal dari Bahasa Belanda yang mempunyai arti secangkir kopi. Coffee shop De Koffie-Pot mulai beroperasi setiap harinya pada pukul 09.00 – 00.00 WIB. Pada hari libur waktu buka tetap sama seperti hari biasa. Pada umumnya konsumen de Koffie-Pot lebih banyak datang pada sore dan malam hari. Fasilitas layanan tambahan yang disediakan oleh Coffee Shop De Koffie-Pot, yaitu : big screen dan fasilitas Hot Spot. Big screen digunakan untuk pemutaran film dan tontonan hiburan lain, dimana setiap pengunjung yang makan dan minum biasanya memanfaatkan momen khusus untuk menonton acara sepak bola atau balap motor bersama teman. Sedangkan untuk fasilitas Hot Spot adanya layanan area internet gratis bagi pengunjung yang datang untuk mengakses internet dengan membawa laptop sendiri.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

31  

Konsep pelayanan De Koffie-pot menggunakan konsep self service. Konsep pelayanan ini biasa digunakan pada coffee shop bertaraf Internasional. Minuman kopi dipesan sendiri oleh konsumen di counter dan langsung membayar. Setelah minuman dan makanan yang dipesan selesai dibuat, konsumen dapat langsung membawa ke meja atau dapat menambahkan gula, bubuk cokelat, maupun mengambil tisu dan pengaduk di meja yang telah disediakan. Konsep ini mampu memberikan interaksi sosial dengan konsumen yang dapat bermanfaat untuk memperkuat pengalaman konsumen saat berada di De Koffie-Pot.

Visi, Misi, dan Motto Perusahaan

Visi dan misi yang terdapat di De Koffie-Pot ini ditetapkan oleh direktur utama pada perusahaan PT Tanata Eka. Visi dari De Koffie-Pot ini adalah meningkatkan cita rasa kopi Indonesia. Sedangkan misi dari De Koffie-Pot adalah mengenalkan kopi asli Indonesia di Kota Bogor. Selain visi dan misi De Koffie-Pot memiliki motto untuk perusahaannya, yaitu “Taste The Herritage of Indonesian Coffee” yang mempunyai filosofi berupa keinginan untuk memajukan kopi dalam negeri yang mempunyai cita rasa yang enak. Motto ini tercermin dari bahan baku biji kopi yang digunakan menggunakan biji kopi dalam negeri.

Lokasi Coffee Shop De Koffie-Pot

Coffee shop De Koffie-Pot terletak di The Collonial Building tepatnya Jalan Salak No. 6 Bogor, Jawa Barat. Coffee shop ini berada di sebuah bangunan peninggalan zaman Belanda yang diberi nama The Colonial. Oleh karena itu, De Koffie-pot juga dikenal sebagai Café Colonial. Selain itu, pada bangunan The Colonial juga terdapat beberapa usaha lain, antara lain florist, barbershop, mobile wine, kantor Production House, Diginet internet provider, Event Organizer, distro, dan koperasi karyawan. De Koffie-pot secara resmi dibuka bulan Desember 2004. Konsep interior ruangan de Koffie-pot didesain untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pengunjung dengan dikelilingi oleh kaca yang memberikan kesan luas, elegan, dan moderen. Konsep tersebut terlihat dari pembagian ruangan coffee shop yang terbagi menjadi dua ruangan, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam ruangan dikhususkan bagi pengunjung yang tidak merokok (non smoking area) sedangkan ruangan bagian luar dikhususkan bagi pengunjung yang merokok (smoking area). Daftar menu beserta harga tertera pada papan yang terletak di bagian tengah counter. Sementara itu, terdapat papan tulis yang berisi mengenai menu minuman maupun makanan baru de Koffie-pot. Tempat mengambil pesanan terdapat di sebelah kiri counter tepat bersebelahan dengan tempat membuat minuman. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat menyaksikan proses pembuatan minuman yang dipesan sehingga dapat menciptakan pengalaman bagi konsumen.

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

32  

 

 

Struktur Organisasi De Koffie-Pot Coffee shop De Koffie – Pot dibawah PT. Tanata Eka Sejahtera dipimpin oleh seorang direktur utama yang juga merupakan pemilik dari De Koffie – Pot. Keseluruhan perusahaan ini memiliki 19 karyawan, yang terdiri atas satu Asisten direktur, satu general manager, satu store manager, satu asisten manager, satu accounting, satu SVP Barista, enam barista, dua maintenance, tiga security, dan tiga cleaning service. Direktur utama ini dalam menjalankan usahanya dibantu oleh Asisten Direktur dan juga general manager. General manager ini membawahi langsung store manager yang bertugas pemegang kendali dan pelaksana tugas harian. Store manager ini sendiri dibantu juga oleh asisten manager yang membantu tugas manager dengan mengatur jadwal hari kerja barista. Asisten Manager secara langsung membawahi accounting sebagai penanggung jawab bagian keuangan perusahaan kemudian dibawah accounting terdiri atas SVP barista (coffee maker), barista De Koffie-Pot, security, maintenance, dan cleaning service. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada coffee shop De Koffie-Pot dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Struktur Organisasi De Koffie-Pot (Manajemen De Koffie-Pot)

Security

Direktur

Asisten Direktur General Manager

Store Manager

Asisten Manager

Accounting

SVP Barista

Cleaning service maintenance

Barista De Koffie-Pot

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

33  

STP (Segmentation, Targeting, Positionin)

1. Segmentation Segmentasi pasar terdiri dari konsumen yang merespons dalam cara yang

sama terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu. Segmentasi dari De Koffie-Pot sendiri mencakup seluruh kalangan masyarakat.

2. Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang

akan dimasuki. Target pasar utama De Koffie-Pot adalah konsumen menengah atas serta masyarakat yang loyal.

3. Positioning Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. De Koffie-Pot ingin menempati posisi sebagai coffee shop pertama di Bogor yang memunculkan produk dengan berbagai racikan kopi asli Indonesia.

ANALISA LINGKUNGAN USAHA

Analisis lingkungan merupakan langkah awal dalam perumusan strategi dengan melakukan identifikasi pada perusahaan, kemudian mengevaluasinya, dan terakhir menganalisis lingkungan baik di dalam maupun di luar yang dihadapi oleh perusahaan tersebut. Dalam pengidentifikasian faktor-faktor lingkungan akan berpengaruh terhadap penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan. Analisis lingkungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal.

Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal mengacu terhadap kondisi yang berada di luar kendali perusahaan namun berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Tujuan dari analisis lingkungan eksternal ini dilakukan untuk memanfaatkan faktor-faktor peluang yang terdapat pada perusahaan serta untuk mengatasi ancaman-ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis eksternal pada penelitian ini menggunakan analisis lingkungan umum (politik, ekonomi, sosial, dan teknologi) dan analisis lingkungan industri. Lingkungan Umum Lingkungan umum merupakan faktor lingkungan eksternal yang menjadi lingkungan jauh operasional perusahaan. Lingkungan umum ini dipengaruhi oleh faktor politik dan hukum, sosial, ekonomi dan teknologi. 1. Lingkungan Politik dan Hukum

Faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan karena berhubungan dengan aktivitas bisnis perusahaan. Pemerintah selaku pembuat kebijakan harus memberikan perhatian terhadap perkembangan industri bisnis yang

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

34  

 

 

ada. Peraturan yang terdapat di De Koffie-pot sudah mengacu pada peraturan pada Undang-Undang yang diatur oleh Pemerintah. Hal ini didukung dengan adanya Undang-Undang mengenai lingkungan dan perburuhan yang dicantumkan diarsip ketenagakerjaan De Koffie-Pot. Namun peraturan mengenai keamanan dan kesehatan tenaga kerja di De Koffie-Pot belum memiliki peraturan yang diatur dalam perusahaan. De Koffie-Pot sampai saat ini masih memberlakukan sistem perpajakan daerah No. 28 Tahun 2009 tentang perpajakan restoran dan tempat hiburan serta Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2011 tentang pajak restoran.

2. Lingkungan Ekonomi Pada umumnya kondisi ekonomi memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang terdapat pada suatu daerah tertentu. Kondisi ekonomi yang cenderung stabil dan menunjukan pertumbuhan ke arah positif maka kondisi tersebut dapat mendukung kelancaran usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu serta dapat pula mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha yang baru. Namun jika cenderung negatif maka dapat terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat menghambat kelancaran suatu usaha bahkan dapat melumpuhkan kelompok usaha tertentu. Salah satunya ketidakstabilan kondisi perekonomian memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Contohnya, kenaikan harga BBM, hal ini yang menjadi kekhawatiran pihak De Koffie-Pot karena dengan kenaikan harga BBM secara otomatis harga bahan baku dipasar pun mengalami peningkatan. Adanya kenaikan TDL juga mempengaruhi kondisi lingkungan eksternal De Koffie-Pot. Hal ini dikarenakan De Koffie-Pot menggunakan listrik sebagai komponen penting dalam penjualannya. Kondisi ini mempersulit pihak De Koffie-Pot untuk melakukan penetapan harga pada penjualan produknya. Pihak yang berperan dalam penetapan harga produk di De Koffie-Pot sendiri, yaitu General Manager dan Store Manager yang dikelola oleh owner. Adanya laju pertumbuhan PDRB Kota Bogor yang meningkat (lampiran 2) juga menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia positif dan merupakan peluang bagi De Koffie-Pot. Meningkatnya daya beli masyarakat merupakan salah satu bukti membaiknya perekonomian Indonesia. Produk yang dihasilkan dapat diserap oleh konsumen karena daya beli masyarakat yang cenderung meningkat.

3. Lingkungan Sosial Nilai sosial terwujud dalam perubahan gaya hidup yang mempengaruhi

permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan berhubungan dengan karyawannya. Berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok yang dilayanainnya, faktor sosial sangat penting untuk disadari oleh para pengambil keputusan strategis. Faktor ini memiliki pengaruh yang besar terhadap hampir semua produk, pasar, jasa, dan pelanggan. Salah satu faktor yang memiliki pengaruh adalah faktor demografi, yaitu penduduk. Menurut BPS Kota Bogor pada tahun 2010-2011 jumlah penduduk meningkat dari 949.066 jiwa menjadi 967.398 jiwa dengan laju pertumbuhan 2 persen dan kepadatan penduduknya 8.694 jiwa/Km2. Tingginya kepadatan penduduk di Kota Bogor menjadi peluang bagi usaha De Koffie-Pot. Pertumbuhan penduduk serta tingkat kepadatan

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

35  

penduduk di Kota Bogor memberikan peluang tersedianya pasar potensial bagi usaha coffee shop. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan pertumbuhan penduduk akan berdampak pada peningkatan konsumsi makanan dan minuman. Adanya peningkatan konsumsi diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar De Koffie-Pot. Selain itu, adanya perubahan gaya hidup pada masyarakat memberikan peluang kepada De Koffie-Pot. Saat ini masyarakat cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan gemar untuk berkumpul dengan sanak saudara atau teman di suatu kafe, restoran, maupun coffee shop. Hal ini memberikan keuntungan bagi De Koffie-Pot sebab coffee shop ini menyediakan lokasi yang nyaman untuk berkumpul bersama keluarga dan teman. Lokasi De Koffie-Pot strategis yang berada di pusat kota memberikan kemudahan bagi konsumen untuk berkunjung ke coffee shop tersebut.

4. Lingkungan Teknologi Teknologi dapat menciptakan peluang bagi organisasi agar dapat

berproduksi lebih efisien dan efektif. Kemajuan dalam teknologi berdampak pada produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, dan posisi kompetitif perusahaan. Keberadaan teknologi yang sudah ada sangat mempengaruhi kinerja para karyawan De Koffie-Pot karena teknologi tersebut sangat membantu kinerja kerja di ruang lingkup perusahaan. Perkembangan teknologi yang pesat menuntut perusahaan untuk dapat melakukan beberapa perubahan untuk kemajuan perusahaan sendiri. Sejauh ini De Koffie-Pot masih menggunakan mesin kopi yang meruapakan mesin yang hanya menghasilkan satu jenis kopi. Namun dengan adanya perkembangan teknologi pada mesin-mesin penggilingan kopi, mesin kopi yang digunakan oleh pesaing De Koffie-Pot lebih maju jika dibandingkan dengan De Koffie-Pot. Selain itu, adanya peningkatan sistem informasi dan komunikasi yang bisa memberikan peluang bagi coffee shop untuk mempromosikan usahanya belum dilakukan dengan maksimal oleh pihak manajemen De Koffie-Pot.

Lingkungan Industri Lingkungan industri menggambarkan posisi perusahaan di tengah persaingan yang ada di dalam industri yang digelutinya. Lingkungan ini dijelaskan oleh Model Lima Kekuatan Porter melalui kombinasi lima kekuatan, yaitu pendatang baru potensial, pesaing-pesaing industri, adanyah produk pengganti/substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok dan kekuatan tawar menawar pembeli. 1. Ancaman Masuk Pendatang Baru Kota Bogor merupakan salah satu kota yang terkenal dengan wisata

kulinernya. Bukan hanya peningkatan jumlah penduduk di Kota Bogor yang meningkat, meurut BPS Kota Bogor tercatat terdapat 967 398 jiwa penduduk sampai dengan tahun 2011, namun juga adanya peningkatan wisatawan yang datang ke Kota Bogor (lampiran 1). Seiring perkembangan zaman banyak masyarakat yang lebih menyukai bertemu dengan rekan bisnis atau berkumpul dengan teman dan keluarga di suatu restoran, kafe, maupun coffee shop. Peluang tersebut mempengaruhi semakin banyaknya

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

36  

 

 

usaha-usaha baru yang bergerak dibidang kuliner disertai dengan minimnya hambatan masuk para pendatang baru.

2. Persaingan Sesama Perusahaan Industri De Koffie-Pot merupakan coffee shop pertama di Kota Bogor yang

menawarkan menu utama kopi. Di Kota Bogor De Koffie-Pot memiliki pesaing utama yaitu Starbucks, hal ini dikarenakan pesaing sudah memiliki merek terkenal dengan skala internasional dan sudah memiliki kopi terbaik di dunia. Namun pihak perusahaan memiliki cara untuk menanggapi para pesaing, yaitu dengan mengunggulkan kopi di Indonesia. Perkembangan restoran di Kota Bogor cenderung meningkat setiap tahunnya (Tabel 10) hal ini menyebabkan adanya persaingan yang juga semakin ketat. Beberapa usaha yang juga menyajikan menu utama minuman khususnya kopi, seperti Starbucks, Coffee time, dan Kedai Telapak merupakan bentuk ancaman dari persaingan industri sejenis.

Tabel 10. Perkembangan restoran di Kota Bogor berdasarkan jenis

hidangan yang disajikan pada tahun 2005 2009a

aSumber: Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor 2010

3. Ancaman Produk Pengganti Produk pengganti/subsitusi merupakan salah satu ancaman yang akan

dihadapi oleh perusahaan-perusahaan. Produk pengganti biasanya produk yang berbeda namun sifatnya dapat menggantikan produk utamanya. De Koffie-Pot merupakan coffee shop yang bukan hanya menjual produk utamanya kopi tetapi juga tempat yang nyaman. Namun sampai saat ini produk pengganti yang ada cukup mengancam produk utama. Beberapa produk pengganti yang menjadi ancaman adalah minuman sejenis teh, susu dan juice. Sehingga adanya produk pengganti memberikan ancaman bagi De Koffie-Pot.

4. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Konsumen merupakan orang yang mengkonsumsi suatu produk. Kekuatan tawar-menawar pembeli dapat dikatakan kuat apabila pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan, jumlah penjual banyak dan produknya tidak terdiferensiasi, pembeli menghadapi biaya peralihan yang kecil, dan produk perusahaan bukan merupakan produk yang penting bagi pembeli. Kekuatan tawar-menawar pembeli dalam usaha De Koffie-Pot tergolong lemah. Hal ini dikarenakan tidak banyak pelaku usaha yang menyediakan produk utama kopi dan memiliki diferensiasi walaupun banyak kafe yang juga menawarkan suasana yang lebih nyaman dan fasilitas yang serupa apabila dibandingkan dengan De Koffie-Pot sehingga dapat

Jenis Hidangan Jumlah (Unit) 2005 2006 2007 2008 2009 Indonesia 45 48 51 54 55 Daerah 215 216 218 220 220 Internasional 107 108 110 111 111 Oriental 35 36 40 47 47 Kontinental 40 43 45 50 47 Jumlah 442 451 464 482 480

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

37  

dikatakan kekuatan tawar-menawar pembeli cukup lemah. Menurut Lazuardi (2008) pelanggan yang loyal merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen perusahaan untuk menghindari ancaman kekuatan tawar menawar pelanggan/konsumen.

5. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok De Koffie-Pot tidak terpengaruh dari sisi kekuatan tawar-menawar pemasok

dalam menentukan harga maupun dalam meningkatkan mutu atau layanan yang diberikan. Pemasok bahan baku De Koffie-Pot harus memenuhi kriteria yang diberikan pihak perusahaan. Kriteria yang diberikan oleh pihak perusahaan dalam memilih pemasok salah satunya dapat dilihat dari harga supplier yang ditawarkan dalam menjalin kerjasama. De Koffie-Pot memiliki hubungan yang sangat baik dengan para pemasoknya. Hubungan ini dapat terjalin dengan baik dikarenakan sudah terjalinnya kerjasama yang cukup lama antar perusahaan dengan pemasok. Hal ini menunjukan adanya kepastian tersedianya bahan baku yang akan digunakan oleh De Koffie-Pot.

Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal merupakan pengidentifikasian dan pengevaluasian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan di bagian dalam perusahaan. Tujuan analisis lingkungan internal ini adalah menghasilkan strategi yang dapat memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan internal perusahaan. Lingkungan internal merupakan proses pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan, proses internal perusahaan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan fungsional yaitu, analisis yang dilakukan pada masing-masing fungsi dalam perusahaan dengan mengkaji manajemen, pemasaran, kondisi keuangan, produksi, kegiatan penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen dari suatu perusahaan. 1. Manajemen Sumber Daya Manusia

De Koffie-Pot memiliki 19 karyawan yang terdiri atas yang terdiri atas satu Asisten direktur, satu general manager, satu store manager, satu asisten manager, satu accounting, satu SVP Barista, enam barista, dua maintenance, tiga security, dan tiga cleaning service. Seluruh karyawan ini berada dibawah pimpinan direktur utama, yaitu Bapak Christoper Dedi S. Perekrutan karyawan tidak dilakukan setiap bulan tetapi dilakukan apabila ada posisi yang membutuhkan karyawan. Hubungan karyawan dengan seluruh pihak perusahaan terjalin dengan baik. Coffee shop ini memiliki kriteria dalam perekrutan karyawannya. Kriteria karyawan yang dipilih oleh pihak De Koffie-Pot adalah jujur, loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, dan mau bekerja keras. Seluruh karyawan wajib memberikan pelayanan yang ramah kepada konsumen yang datang. Dalam perusahaan sangat memperhatikan Manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, serta produktivitas. Bentuk motivasi yang diberikan oleh manajer kepada karyawan biasanya memberikan masukan positif dan meeting setiap minggu untuk lebih saling mengenal. Pembagian kerja di De Koffie-Pot belum jelas hal ini dilihat dari adanya double job dalam perusahaan. Ketidakjelasan ini ditunjukan dimana store manager yang ada juga dapat menjadi barista.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

38  

 

 

2. Pemasaran Agar dapat bersaing dengan persaingan bisnis yang kompetitif perusahaan

harus memiliki penguasaan dalam sistem pemasaran yang handal. Dalam pemasarannya usaha De Koffie-Pot terkait dengan tujuh bauran pemasaran, yaitu product, place, price, promotion, process, people, dan physic. a. Product (Produk)

De Koffie–Pot menjual minuman dan makanan. Menu minuman terdiri atas lima jenis, yaitu classic line, iced drinks, steamers, fruit based drinks dan soft drinks. Untuk menu makanan yang tersedia terdiri dari sandwich, steak, cake, spaghetti, french fries, hot dog dan hamburger. Pada umumnya kopi disajikan tanpa gula atau pemanis sehingga pengunjung sendiri yang menambahkan gula atau coklat bubuk sesuai selera. Semua jenis makanan dibuat sendiri oleh chef, kecuali cake. Produk kopi yang menjadi favorit konsumen yang datang adalah caramel macniato. Sedangkan produk kopi yang memberikan kontribusi yang paling besar terhadap keuntungan yang diperoleh De Koffie-Pot, yaitu beverase coffee.

b. Price (Harga) Penetapan harga yang dilakukan pihak De Koffie-Pot berdasarkan bahan baku dan keuntungan perusahaan yang diperoleh dari tahun-tahun sebelumnya. Harga minuman dan makanan yang ditawarkan De Koffie – Pot berkisar antara Rp 30 000 sampai dengan Rp 40 000 untuk minuman, dan Rp 25 000 sampai dengan Rp 40 000 untuk makanan. Harga minuman dan makanan yang ditawarkan relatif mahal, hal ini disebabkan harga bahan baku untuk membuat makanan dan minuman juga meningkat.

c. Promotion (Promosi) Bentuk promosi yang dilakukan De Koffie–Pot adalah dengan melakukan variasi menu minuman baru, mengadakan acara khusus seperti menayangkan secara langsung event-event tertentu. Promosi yang paling mempengaruhi pelanggan berdasarkan pengamatan adalah informasi dari mulut ke mulut, sedangkan promosi dengan menyebarkan pamflet atau media elektronik tidak dilakukan oleh De Koffie–Pot karena menurut pihak manajemen informasi dari mulut ke mulut sudah cukup efektif. Manajemen De Koffie–Pot akan memberikan potongan harga 10 persen khusus kepada reguler customer. Selain itu terdapat promo berupa potongan harga apabila konsumen menggunakan kartu kredit.

d. Place (Distribusi) De Koffie-Pot selama ini tidak mendapat kesulitan dalam memperoleh bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksi kopinya. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang baik antara pihak perusahaan dengan pihak pemasok yang sudah terjalin lama. De Koffie-Pot menawarkan produknya secara langsung pada konsumen, pesanan diambil langsung oleh konsumen ke sebelah kasir setelah melakukan pemesanan di kasir. De Koffie–Pot terletak di daerah strategis di Kota Bogor, yaitu berseberangan dengan Kebun Raya Bogor, terletak

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

39  

sekitar 200 meter dari Istana Bogor dan tidak jauh dari pintu tol Jagorawi sehingga memudahkan konsumen mencapai tempat tersebut.

e. Process Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk restoran harus diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen. Strategi proses di De Koffie-Pot dapat dikatakan sudah baik. Penilaian proses ini berdasarkan kecepatan penyajian dan kecepatan dalam melakukan transaksi dengan konsumen.

f. People Karyawan yang bekerja di De Koffie-Pot memiliki kriteria tertentu

yang ditentukan oleh pihak perusahaan. Kriteria yang diberikan oleh pihak konsumen, antara lain jujur, bertanggung jawab, dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Setiap karyawan diwajibkan memperlakukan konsumennya dengan ramah sebagai bentuk pelayanan yang diberikan De Koffie-Pot.

g. Physic Bukti fisik dapat berhubungan dengan fasilitas-fasilitas yang

disediakan oleh De Koffie-Pot, seperti adanya sarana pendukung, desain bangunan, dan dekorasi ruangan. Sarana pendukung seperti penyediaan big screen yang biasanya dimanfaatkan oleh para pecinta bola untuk melakukan nobar (nonton bareng). Selain itu, dekorasi ruangan yang tidak terlalu ramai mampu membuat para konsumen merasa nyaman dengan situasi ruangan baik di dalam maupun di luar. Adanya ruangan terpisah antara area smoking dan no smoking membuat desain bangunan terlihat luas. Fasilitas teknologi canggih, seperti layanan Hot Spot untuk internet merupakan faktor yang paling menarik konsumen untuk berkunjung ke De Koffie-Pot.

3. Produksi dan Operasi Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi hidangannya De Koffie-Pot sudah memiliki pemasok tetap terutama pemasok kopi. Kopi yang digunakan adalah kopi asli Indonesia oleh karena itu jarang terjadinya kekurangan bahan baku. Kopi yang disajikan De Koffie-Pot merupakan kopi yang baru digiling dengan mesin penggiling kopi atau grinder. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan rasa kopi sehingga aroma kopi terasa harum dan kuat. Bubuk kopi yang sudah digiling dimasukkan kedalam mesin dengan suhu 900C. Proses produksi minuman yang disajikan dilakukan secara cepat dan dapat dilihat langsung oleh konsumen. Mesin kopi yang digunakan pihak De Koffie-Pot tergolong mesin yang sudah lama, dikarenakan mesin tersebut mesin yang digunakan dari awal De Koffie-Pot dibuka. Sistem penjualan yang dilakukan di De Koffie-Pot seperti coffee shop internasional. Menu dapat dilihat dari papan tulis yang dipasang dan konsumen memesan sekaligus membayar pesanan dan mengambil pesanannya sendiri.

4. Keuangan Modal usaha De Koffie-Pot berasal dari modal pribadi pemilik. Selama ini

De Koffie-Pot tidak memilki kendala dalam hal ketersediaan modal. De

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

40  

 

 

Koffie-Pot sudah memiliki pencatatan keuangan yang dilakukan dengan baik oleh bagian accounting. Bagian accounting bertanggung jawab dalam aktivitas keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. Sistem pencatatan yang dilakukan sudah menggunakan teknologi dan sistem yang mendukung. Keselurahan aktivitas keuangan akan dimasukan langsung ke program excel di komputer setiap harinya dan akan direkap setiap bulan. Harga yang dikenakan biasanya dilihat dari sistem accurate accounting computer dengan melihat penyusutan harga tetapnya. Meskipun demikian, De Koffie-Pot belum memilki target pencapain keuangan yang jelas sehingga perkembangan yang dialami De Koffie-Pot cukup lambat.

5. Penelitian dan Pengembangan Dalam pengembangan usahanya, pihak De Koffie-Pot telah melakukan

pengamatan keputusan pembelian di De koffie-Pot yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, namun De Koffie-Pot sendiri belum melakukan pengamatan dan kajian mengenai lingkungan usaha di Kota Bogor. Riset mengenai pasar dan pesaing serta pengembangan produk harusnya dilakukan oleh manajemen pusat yang berada di bawah naungan PT. Tanata Eka Sejahtera sehingga dapat memudahkan kegiatan usaha yang dijalankan oleh De Koffie-Pot.

6. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem yang terintegrasi

dalam penyediaan informasi yang menyangkut kegiatan (proses) manajemen secara keseluruhan. De Koffie-Pot dalam kegiatan keuangannya sudah didukung dengan sistem informasi yang berbasis komputer. Komputer tersebut dilengkapi dengan software yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja. Pencatatan seluruh pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan bahan baku lainnya dilakukan secara manual dan dicatat secara komputerisasi di bagian office.

FORMULASI STRATEGI

Tahap Masukan

Tahap input meliputi proses analisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Analisis eksternal dan internal yang dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan. Hasil dari analisis ini disajikan dalam matriks External Factor Evaluation (EFE) dan matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Identifikasi Faktor Eksternal Berdasarkan analisis terhadap lingkungan eksternal De Koffie-Pot dapat diidentifikasikan beberapa faktor yang menjadi faktor peluang (opportunities), dan faktor ancaman (threats) yang dimiliki oleh De Koffie-Pot. Sejumlah peluang dan ancaman diperoleh dari hasil analisis terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

41  

budaya, teknologi serta lingkungan industri De Koffie-Pot. Berikut faktor peluang dan faktor ancaman pada De Koffie-Pot dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Identifikasi Faktor Eksternala

PELUANG ANCAMAN 1. Meningkatnya wisatawan domestik

mancanegara ke Kota Bogor 2. Masyarakat lebih cenderung untuk

memilih makanan modern 3. Tinggi laju pertumbuhan penduduk

yang meningkatkan pangsa pasar 4. Peningkatan pendapatan daerah

dan daya beli masyarakat 5. Perkembangan teknologi 6. Loyalitas pelanggan 7. Sistem informasi dan komunikasi

1. Persaingan dalam industri restoran tinggi

2. Ancaman produk subsitusi/pengganti

3. Meningkatnya harga TDL (tarif dasar listrik)

aSumber: data primer diolah (2013) Identifikasi Faktor Internal Analisis lingkungan yang dilakukan juga terhadap lingkungan internal yang mengacu pada aktivitas (fungsional) De Koffie-Pot, yang terdiri atas sistem manajemen, keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan, pemasaran, dan sistem informasi manajemen perusahaan. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut diperoleh sejumlah faktor kekuatan dan kelemahan yang terkait pada setiap aktivitas tersebut yang terdapat pada Tabel 12.

Tabel 12. Identikasi Faktor Internala

KEKUATAN KELEMAHAN 1. Letak perusahaan yang strategis 2. Keterjaminan bahan baku 3. SOP yang jelas dan terarah 4. SDM yang berkualitas dan

terlatih 5. Tempat yang aman dan nyaman 6. Pelayanan konsumen yang

memuaskan 7. Rasa dan kualitas bermutu 8. Keterjaminan modal dan sumber

keuangan 9. Fasilitas memadai

1. Teknologi masih sederhana 2. Kegiatan promosi keluar kurang

gencar dilakukan serta papan nama kurang jelas

3. Pembagian kerja belum jelas 4. Keterbatasan kreativitas dan

inovasi 5. Belum adanya situs resmi dari De

Koffie-Pot 6. Harga relatif tinggi

aSumber: data primer diolah (2013) Analisis Matriks EFE Hasil dari analisis faktor eksternal menghasilkan peluang dan ancaman yang akan berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Hasil pembobotan dan pemberian rating untuk setiap faktor kunci eksternal dapat dilihat pada Tabel 13.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

42  

 

 

Tabel 13. Hasil Analisis Matriks EFEa

No. Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Nilai

tertimbang

1.

Meningkatnya wisatawan domestik mancanegara ke Kota Bogor

0.1056 3.00 0.3167

2

Masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern

0.1074 3.33 0.3580

3

Tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasar

0.0981 3.67 0.3599

4

Peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat

0.0926 3.33 0.3086

5 Perkembangan teknologi 0.0852 3.67 0.3123

6 Loyalitas pelanggan 0.1167 3.33 0.3889

7 Sistem informasi dan komunikasi

0.0907 3.33 0.3025

8 Persaingan dalam industri restoran tinggi

0.1111 2.00 0.2222

9 Ancaman produk subsitusi/pengganti

0.0926 1.67 0.1543

10 Meningkatnya harga TDL (tarif dasar listrik)

0.1000 2.67 0.2667

TOTAL 1 - 2.9901

aSumber: data primer diolah (2013)

Berdasarkan hasil analisis matriks EFE diatas menunjukan bahwa variabel-variabel pada faktor peluang, yaitu “meningkatnya wisatawan domestik mancanegara ke Kota Bogor” memiliki nilai bobot 0.1056, “masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern” (0.1074), “penduduk yang meningkatkan pangsa pasar” (0.0981), peningkatan “pendapatan daerah dan daya beli masyarakat” (0.0852), “perkembangan teknologi” (0.1167), “loyalitas pelanggan” (0.0907). Peluang utama bagi perusahaan adalah tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasar dengan peringkat paling tinggi, yaitu sebesar 3.67. Sedangkan nilai bobot variabel-variabel pada faktor ancaman, antara lain “sistem informasi dan komunikasi” (0.1111), “ancaman produk subsitusi/pengganti” (0.0926), “meningkatnya harga TDL (tarif dasar listrik)” (0.1000) dan yang menjadi ancaman utama adalah ancaman produk subsitusi/pengganti karena memiliki peringkat yang paling rendah, yaitu sebesar 1.67. Total nilai tertimbang berdasarkan hasil analisis matriks EFE De Koffie-Pot diperoleh diatas rata-rata 2.5, yaitu dengan nilai 2.9901 hal ini menunjukan bahwa perusahaan telah mampu dan cukup baik dalam memanfaatkan peluang yang ada. Namun pihak perusahaan juga harus memperhatikan ancaman-ancaman yang

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

43  

datang dan mengatasinya dengan baik, terutama pada ancaman produk subsitusi/pengganti. Analisis Matriks IFE Analisis matriks internal factor evaluation (IFE) digunakan oleh pihak De Koffie-Pot untuk mengukur idealnya kinerja yang telah dilakukan perusahaan. Pada analisis ini mencakup kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang dilakukan diperoleh sembilan faktor kekuatan dan enam faktor kelemahan De Koffie-Pot. Hasil dari analisis matriks IFE terdapat skor yang bervariasi, yaitu “SDM yang berkualitas dan terlatih” dengan nilai tertimbang terbesar 0.2913 dengan bobot (0.0728), “letak perusahaan yang strategis” (0.0713) “keterjaminan bahan baku” (0.0713), “SOP yang jelas dan terarah” (0.0603), “tempat yang aman dan nyaman” (0.0642), “Pelayanan konsumen yang memuaskan” (0.0744), “rasa dan kualitas bermutu” (0.0689), “keterjaminan modal dan sumber keuangan” (0.0697), dan “fasilitas memadai” (0.0689). Sedangkan hasil dari analisis pada faktor kelemahan menunjukan bobot pada variabel “Teknologi masih sederhana” (0.0579), “kegiatan promosi keluar kurang gencar dilakukan serta papan nama kurang jelas” (0.0611), “pembagian kerja belum jelas” (0.0611), “belum adanya situs resmi dari De Koffie-Pot” (0.0556), “keterbatasan kreativitas dan inovasi” (0.0760), dan “harga relatif tinggi” (0.0666). Faktor penentu keberhasilan dari matrik IFE ditunjukan pada variabel “pelayanan konsumen yang memuaskan” dengan nilai bobot terbesar, yaitu 0,0744. Variabel kekuatan utama De Koffie-Pot yang terdapat pada matrik IFE adalah “letak perusahaan yang strategis”, “SDM yang berkualitas dan terlatih”, dan “fasilitas memadai”, karena ketiga variabel tersebut memiliki peringkat kekuatan yang sama dan paling tinggi diantara variabel-variabel yang lainnya yaitu sebesar 4,0. Sedangkan untuk kelemahan utama yang ada pada De Koffie-Pot adalah “teknologi masih sederhana”, karena variabel tersebut memiliki peringkat yang paling rendah yaitu 2,0. Berdasarkan analisis matriks IFE yang telah dilakukan maka diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3.0165 yang berarti posisi De Koffie-Pot termasuk kuat dan mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan serta mampu mengatasi kelamahan pada perusahaan. berikut hasil analisis matriks IFE secara jelas pada tabel 14.

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

44  

 

 

Tabel 14. Hasil Analisis Matriks IFEa

No. Faktor Strategis

Internal Bobot Rating Nilai

Tertimbang

1 Letak perusahaan yang strategis

0.0713 4.00 0.2851

2 Keterjaminan bahan baku

0.0713 3.67 0.2613

3 SOP yang jelas dan terarah

0.0603 3.00 0.1809

4

SDM yang berkualitas dan terlatih

0.0728 4.00 0.2913

5 Tempat yang aman dan nyaman

0.0642 2.33 0.1498

6 Pelayanan konsumen yang memuaskan

0.0744 3.33 0.2480

7 Rasa dan kualitas bermutu

0.0689 2.33 0.1608

8 Keterjaminan modal dan sumber keuangan

0.0697 3.00 0.2091

9 Fasilitas memadai 0.0689 4.00 0.2756

10 Teknologi masih sederhana

0.0579 2.00 0.1159

11

Kegiatan promosi keluar kurang gencar dilakukan serta papan nama kurang jelas

0.0611 2.33 0.1425

12 Pembagian kerja belum jelas

0.0611 3.00 0.1832

13

Keterbatasan kreativitas dan inovasi

0.0760 3.00 0.2279

14

Belum adanya situs resmi dari De Koffie-Pot

0.0556 2.33 0.1297

15 Harga relatif tinggi 0.0666 2.33 0.1553

TOTAL 1 - 3.0165

aSumber: data primer diolah (2013)

Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan merupakan tahap untuk mencocokkan peluang dan ancaman dengan kekuatan dan kelemahan berdasarkan informasi yang didapatkan pada tahap input. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk tahap pencocokan adalah Matriks Internal External (IE) dan Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT).

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

45  

Analisis Matriks IE Matriks IE merupakan nilai tertimbang yang diperoleh pada matriks EFE dan IFE. Berdasarkan nilai total skor pada matriks EFE dan IFE, yaitu 3.0165 dan 2.9901 dapat diketahui bahwa perusahaaan De Koffie-Pot berada pada kuadran II, maka dapat digambarkan posisi perusahaan dalam matriks IE dibawah ini.

SKOR IFE Kuat Rata-rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99

4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0-4,0 3,0 Sedang 2,0-2,99 SKOR EFE 2,0 Rendah 1,0-1,99 1,0

Gambar 8. Matriks IE De Koffie-Pot

Menurut David posisi perusahaan pada kuadran II dapat melaksanakan strategi growth and build (kembangkan dan bangun). Strategi yang umum diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, ke depan, horizontal). Strategi yang dapat dikembangkan oleh perusahaan adalah integrasi, baik integrasi ke depan maupun integrasi ke belakang. Integrasi ke belakang dapat dilakukan dengan menjalin atau mempererat hubungan dengan pemasok, sedangkan strategi integrasi ke depan adalah mempererat hubungan dengan konsumen atau pelanggan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan strategi integrasi horizontal dengan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing sehingga perusahaan dapat bertahan dan terus mengembangkan usaha di tengah persaingan yang kompetitif. Strategi lain yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk). Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar suatu produk atau jasa dengan melakukan pemasaran yang lebih besar dalam geografis yang sama, misalnya De Koffie-Pot membuka cabang baru di Kota atau Kabupaten Bogor dengan lokasi yang lebih strategis dengan menawarkan menu yang lebih bervariasi. Strategi pengembangan pasar, yaitu strategi yang

I

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

II

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

46  

 

 

memperkenalkan produk atau jasa ke area geografis yang baru, misalnya De Koffie-Pot membuka cabang baru di luar Kota atau Kabupaten Bogor. Sedangkan strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang. Strategi ini dapat dilakukan dengan menambah inovasi-inovasi baru dalam hal penjualan, produk, maupun wadah untuk produk yang dijual. Hal ini dilakukan agar konsumen tidak merasa bosan terhadap menu yang sudah ada di De Koffie-Pot. Analisis Matriks SWOT FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

KEKUATAN (S)

1. Letak perusahaan yang strategis

2. Keterjaminan bahan baku 3. SOP yang jelas dan terarah 4. SDM yang berkualitas dan

terlatih 5. Tempat yang aman dan

nyaman 6. Pelayanan konsumen yang

memuaskan 7. Rasa dan kualitas bermutu 8. Keterjaminan modal dan

sumber keuangan 9. Fasilitas memadai

KELEMAHAN (W)

1. Teknologi masih sederhana 2. Kegiatan promosi keluar

kurang gencar serta papan nama kurang jelas

3. Pembagian kerja belum jelas 4. Keterbatasan kreativitas dan

inovasi 5. Belum adanya situs resmi

dari De Koffie-Pot 6. Harga relatif tinggi

PELUANG (O)

1. Meningkatnya wisatawan

domestik mancanegara ke Kota Bogor

2. Masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern

3. Tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasa

4. Peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat

5. Perkembangan teknologi produksi

6. Loyalitas pelanggan 7. Perkembangan sistem

informasi dan komunikasi

S-O

1. Meningkatkan jumlah poduksi (S1,S2,S4,S8,S9,O1,O2,O3,O4)

W-O

1. Penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi (W1,O5)

2. Membuat situs resmi (W2,W5,O7)

3. Melakukan inovasi penjualan (W4,W6,O1,O2,O3,O4,O6)

ANCAMAN (T)

1. Persaingan dalam industri restoran tinggi

2. Ancaman produk subsitusi/pengganti

3. Meningkatnya harga TDL (tarif dasar listrik)

S-T

1. Melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk (T1,T2,S6,S8)

W-T

1. Adanya pembagian kerja yang jelas (W3,W4, T1)

2. Melakukan inovasi produk (W4,W6,T2)

Gambar 9. Matriks SWOT De Koffie-Pot

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

47  

Berdasarkan gambar 9 dapat dilihat alternatif strategi hasil perumusan matriks SWOT adalah : 1. Strategi SO ( Strenght-Opportuniy) Strategi SO adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Kekuatan yang terdapat yaitu letak perusahaan yang strategis, keterjaminan bahan baku, SDM yang berkualitas dan terlatih, keterjaminan modal dan sumber keuangan, dan fasilitas memadai. serta peluang-peluang yang dimiliki oleh De Koffie-Pot seperti meningkatnya wisatawan domestik mancanegara ke Kota Bogor, masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasar, peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat Adanya keterjaminan bahan baku, modal dan sumber keuangan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin bertambah. Strategi ini akan dapat memenuhi permintaan konsumen yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan De Koffie-Pot.

2. Strategi ST (strenght-threat) Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan coffee shop

untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal. Kekuatan yang dimiliki perusahaan De Koffie-Pot adalah pelayanan konsumen yang memuaskan dan keterjaminan modal dan sumber keuangan. Sementara itu ancaman yang dihadapi oleh De Koffie-Pot adalah persaingan industri dalam restoran tinggi dan ancaman produk subsitusi/pengganti. Strategi yang dapat dilakukan oleh De Koffie-Pot adalah melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk. Saat ini wadah yang digunakan berupa cangkir atau gelas kaca yang tidak dapat dibawa pulang atau sekedar untuk minum dijalan. Seiring perkembangan zaman para pesaing sejenis sudah menggunakan wadah berupa gelas plastik yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa konsumen. Adanya inovasi tempat atau wadah bertujuan untuk memudahkan para konsumen yang berniat membawa pulang minuman yang mereka beli.

3. Strategi WO (weakness-opportunity) Strategi WO merupakan strategi yang bertujuan untuk memperbaiki

kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. a. Penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi Kelemahan yang terdapat pada usaha De Koffie-Pot seperti teknologi

yang masih sederhana dapat teratasi dengan peluang perkembangan teknologi. Seiring perkembangan zaman kemajuan teknologi semakin berkembang pesat. Hal ini yang membuat De Koffie-Pot melakukan penggunaan teknologi yang lebih baik. Penggunaan teknologi seperti mesin kopi bertujuan untuk meningkatkan penjualan De Kofffie-Pot.

b. Membuat situs resmi De Koffie-Pot Kelemahan De Koffie-Pot adalah kegiatan promosi keluar kurang

gencar dan belum adanya situs resmi De Koffie-Pot sedangkan De Koffie-Pot memilki peluang yakni adanya perkembangan sistem informasi dan komunikasi. De Koffie-Pot dapat menggunakan peluang yang ada dengan membuat situs resmi De Koffie-Pot dalam mempromosikan usahanya. Pembuatan website De Koffie-Pot juga

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

48  

 

 

dapat dijadikan sebagai identitas coffee shop sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih jauh mengenai coffee shop dan menu-menu yang ditawarkan oleh coffee shop. Website tersebut juga akan memudahkan wisatawan yang datang ke Bogor mengetahui keberadaan De Koffie-Pot. Selain itu adanya website dapat digunakan untuk menginformasikan adanya acara-acara yang diadakan De Koffie-Pot seperti kegiatan nobar (nonton bareng).

c. Menciptakan inovasi penjualan Kelemahan De Koffie-Pot adalah harga relatif tinggi dan keterbatasan kreatifitas dan inovasi. Sedangkan peluang yang dimiliki De Koffie-Pot, yaitu meningkatnya wisatawan domestik mancanegara ke Kota Bogor, masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern, tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasar, peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat, serta loyalitas pelanggan. Adanya kelemahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan strategi inovasi penjualan. Inovasi penjualan yang dimaksud adalah adanya penyediaan produk dalam bentuk paketan (paket makanan dan minuman, beli 3 gratis 1) yang dimaksudkan agar harga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi sehingga dapat menarik konsumen lebih banyak lagi. Selama ini De Koffie-Pot belum menyediakan menu paketan atau promosi-promosi terhadap produk yang mereka jual sehingga belum adanya daya tarik dari segi penjualan.

4. Strategi WT (weakness-threats) Strategi WT merupakan strategi yang didasarkan pada kegiatan yang

bersifat defensif serta diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. a. Adanya pembagian kerja yang jelas Pembagian kerja yang belum jelas, keterbatasan kreativitas dan

inovasi yang menjadi kelemahan De Koffie-Pot serta adanya ancaman persaingan dalam industri restoran tinggi dapat diminimalisasi dengan strategi adanya pembagian kerja yang jelas. Hal ini dilakukan bertujuan agar tidak adanya lagi double job pada karyawan, kemudian menambahkan bagian R&D yang berfungsi dalam mengamati perkembangan teknologi dan informasi dan mengkaji perkembangan bagi perusahaan. Bagian pemasaran yang belum ada juga dapat ditambahkan ke dalam struktur organisasi untuk mengatur kegiatan pemasaran khususnya kegiatan promosi bagi De Koffie-Pot.

b. Menciptakan inovasi produk Kelemahan De Koffie-Pot adalah harga relatif tinggi dan keterbatasan

kreatifitas dan inovasi serta adanya ancaman produk subsitusi/pengganti yang dimiliki. Strategi yang dapat dilakukan oleh De Koffie-Pot adalah menciptakan inovasi produk, inovasi produk yang dimaksud adalah variasi rasa kopi dan juga ketersediaan jenis makanan. Saat ini hanya tersedia jenis makanan sandwich dan burger sementara itu makanan jenis lain disediakan oleh restoran yang berada diatas De Koffie-Pot.

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

49  

Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahapan akhir dalam formulasi strategi, yaitu menetapkan alternatif strategi mana yang paling baik atau yang menjadi prioritas perusahaan untuk terlebih dahulu dilaksanakan. Alat analisis pada tahap keputusan yang digunakan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Matriks QSP merupakan tahapan penetuan strategi yang dihasilkan dari empat alternatif strategi yang didapat dari analisis SWOT pada Gambar 9, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT yang akan diestimasi dengan bobot skor dan Attractive Score (AS). Berdasarkan hasil penilaian dari matriks QSPM, maka diperoleh urutan strategi dari nilai TAS paling tinggi hingga paling rendah. Dari urutan tersebut dapat dihasilkan strategi-strategi prioritas yang dapat diimplementasikan oleh coffee shop De Koffie-Pot sesuai dengan keputusan pemilik coffee shop. Matriks QSPM dapat dilihat pada Lampiran 9 berdasarkan hasil analisis QSPM, maka diperoleh prioritas alternatif strategi sebagai berikut : 1. Melakukan inovasi penjualan (TAS = 6.7842) 2. Membuat situs resmi De Koffie-Pot (TAS = 6.7767) 3. Meningkatkan jumlah produksi (TAS = 6.7667) 4. Penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi (TAS = 6.4785) 5. Melakukan inovasi produk (TAS = 6.2350) 6. Melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk (TAS

= 5.5615) 7. Adanya pembagian kerja yang jelas (TAS = 5,2558)

Berdasarkan matriks QSP pada Lampiran 5 diperoleh bahwa strategi

“melakukan inovasi penjualan” sebagai strategi dengan nilai TAS tertinggi, yaitu sebesar 6.7842. Strategi pertama ini sangat penting untuk menghadapi tingkat persaingan sesama retoran yang semakin ketat. Strategi ini dilakukan untuk dapat lebih menarik perhatian konsumen dan meningkatkan bauran pemasaran perusahaan. Strategi ini dapat dilakukan dengan memberikan beberapa menu paket dalam penjualan kopi dan beberapa jenis makanan yang ada. Strategi kedua yang diterapkan oleh De Koffie-Pot adalah “membuat situs resmi De Koffie-Pot” dengan nilai TAS sebesar 6.7767. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan yang dilakukan oleh De Koffie-Pot untuk mencapai target yang diinginkan. Situs resmi juga bisa menjadi cara untuk mempromosikan De Koffie-Pot kepada masyarakat atau wisatawan yang tidak tinggal di Bogor. Strategi ini cukup penting bagi De Koffie-Pot karena sejauh ini pihak manajemen baru melakukan promosi melalui mulut ke mulut.

Strategi ketiga yang dapat diterapkan oleh De Koffie-Pot adalah “meningkatkan jumlah produksi” dengan nilai TAS sebesar 6.7667 dan strategi keempat adalah “penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi” dengan nilai TAS sebesar 6.4785. Kedua strategi ini bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat dan menjaga loyalitas pelanggan. Strategi ini dapat dilakukan setelah permasalahan penjualan yang belum mencapai target dari De Koffie-Pot telah teratasi. Dengan adanya peningkatan jumlah produksi

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

50  

 

 

yang dilakukan dapat dibantu dengan menggunakan mesin kopi yang lebih baik seperti mesin kopi yang dapat menghasilkan beberapa jenis minuman kopi dengan hanya menggunakan satu mesin.

Strategi yang menempati prioritas kelima untuk diterapkan De Koffie-Pot adalah “melakukan inovasi produk” dengan nilai TAS sebesar 6.2350 dan strategi yang menempati prioritas keenam adalah “melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk” dengan nilai TAS sebesar 5.5615. Strategi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan jumlah pengunjung yang belum mencapai target. Adanya inovasi pada produk akan mampu menarik perhatian para pengunjung untuk mencoba produk dari De Koffie-Pot. Serta adanya inovasi pada wadah atau tempat yang digunakan akan membuat De Koffie-Pot terlihat mampu bersaing dengan pesaingnya yang sudah menyediakan wadah atau tempat minuman untuk kopi yang menggunakan gelas plastik. Sehingga dengan adanya dua inovasi ini pengunjung tidak harus menikmati minumannya di De Koffie-Pot itu sendiri tetapi juga bisa dibawa pulang oleh pengunjung.

Strategi yang menempati urutan prioritas terakhir yaitu ketujuh berdasarkan hasil analisis matrik QSP adalah “adanya pembagian kerja yanag jelas” dengan niai TAS sebesar 5,2558. Pembagian kerja yang jelas akan membuat manajemen sumber daya manusia di De Koffie-Pot dapat lebih baik. Selain itu, strategi ini juga untuk mengatasi permasalahan De Koffie-Pot yang masih terdapat double job pada karyawannya. Pada pembagian kerja ini juga dapat ditambahkan beberapa bagian yang belum ada seperti bagian pemasaran yang berfungsi sebagai penanggung jawab dalam mempromosikan De Koffie-Pot itu sendiri dan bagian R&D yang befungsi sebagai penanggung jawab dalam mengamati perkembangan teknologi dan informasi dan mengkaji perkembangan bagi perusahaan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada De Koffie-Pot diperoleh simpulan, yaitu berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, terdapat sembilan faktor kekuatan dan enam faktor kelemahan bagi De Koffie-Pot. Sedangkan berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, terdapat tujuh peluang dan tiga ancaman bagi De Koffie-Pot. Hasil matriks IE menempatkan De Kofie-Pot pada sel II, yaitu tumbuh dan berkembang. Strategi yang tepat dilakukan untuk kuadran ini, antara lain strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Hasil analisis matriks SWOT diperoleh tujuh alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Adapun urutan prioritas strategi berdasarkan hasil QSPM adalah : (1) melakukan inovasi penjualan, (2) membuat situs resmi De Koffie-Pot, (3) meningkatkan jumlah produksi, (4) penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi yang lebih baik, (5) melakukan inovasi produk, (6) melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk (7) adanya pembagian kerja yang jelas.

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

51  

Saran

Saran yang dapat diberikan kepada De Koffie-Pot adalah De Koffie-Pot dapat melakukan urutan pelaksanaan strategi dengan baik dan terencana berdasarkan alternatif strategi yang telah diprioritaskan dengan menggunakan QSPM. Urutan strategi pertama yang dapat dilakukan De Koffie-Pot adalah dengan melakukan inovasi penjualan untuk mengatasi permasalahan persaingan yang semakin ketat. Contoh inovasi penjualan adalah paket makanan dan minuman yang dapat berupa perpaduan dari produk utama dan produk pendukung seperti hot coffee serta sandwich atau cake. Sebaiknya De kofffie-Pot juga mengkomunikasikan strategi yang akan dilakukan kepada seluruh pihak terkait (pengelola dan karyawan usaha) agar hasil yang dicapai akan sesuai dengan harapan.

DAFTAR PUSTAKA

AEKI. 2013. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia. [Internet]. [diunduh 2013 Jun 20]. Tersedia pada: http://www.aeki-aice.org/page/konsumsi-kopi-domestik

Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2011. Kota Bogor dalam Angka 2011. Bogor. Jawa Barat.

David FR. 2009. Manajemen Strategis Konsep. Edisi Ke-12. Jakarta (ID):Salemba Empat.

Damanik, M. 2008. Analisis Sikap dan Perilaku Konsumen Terhadap Coffee Shop De Koffie–Pot Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID):Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Dinas Informasi Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Bogor. 2012. Perkembangan Jumlah Restoran Di Kota Bogor 2005-2009. Dinas Informasi Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Bogor. Bogor.

Dinas Pertanian. 2012. Perkembangan Volume dan Ekspor Kopi di Indonesia 2006-2010. Dinas Pertanian.

Hunger JD, Thomas LW. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta (ID): Andi. Jauch, L. R. dan Glueck, W. F. 1990. Manajemen Strategis dan Kebijakan

Perusahaan. Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta. Kotler P, G Armstrong. 2008. Dasar-dasar Pemasaran Terjemahan, Edisi Kedua

Belas. Erlangga. Jakarta Lazuardi, A. 2008. Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Restoran Macaroni

Panggang (MP) Bogor. [Skripsi]. Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Listyari, W. 2006. Analisis Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Coffee Shop De Koffie Pot, Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID):Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Luqman, S. 2008. Sensitivitas Harga serta Pengembangan Produk dan Layanan di De Koffie – Pot Coffee Shop, Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID):Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

52  

 

 

Maulina, N. 2009. Strategi Pengembangan Usaha pada Death Chocolate & Spageti Restaurant Kota Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID):Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Munavitz, S. 2013. Pengertian dan Klasifikasi Rumah Makan atau restoran. [internet]. [diunduh 2013 Feb 20]. Tersedia pada: http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-klasifikasi-rumah-makan.html

Rangkuti F. 2005. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Ratnasari, D.R. 2009. Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor). [Skripsi]. Bogor (ID):Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Rahardjo, Puji. 20121. Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Penebar Swadaya. Depok.

Saputra, M. 2010. Analisis Respon Produksi, Permintaan Domestik dan Penawaran Ekspor Kopi Robusta Indonesia. [Skripsi]. Bogor (ID):Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Siahaan. 2008. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl di Botani Square, Bogor [Skripsi]. Bogor (ID):Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

53  

Lampiran 1. Data Perkembangan Wisatawan Kota Bogora

aSumber : Dinas Informasi Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Bogor 2012

Lampiran 2. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Pendapatan per Kapita Kota Bogor Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2003-2006a

*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara aSumber : Badan Pusat Statistika Kota Bogor (2012)

JENIS USAHA

JENIS WISATAWAN

PERKEMBANGAN

2007 2008 2009 2010 2011

1 Objek Wisata Nusantara 1,370,119 1,163,110 1,524,004 45,618 1,802,539

Manca Negara 18,174 41,377 42,812 1,489 45,618Jumlah 1,388,293 1,204,487 1,566,856 47,107 1,848,157

2 Akomodasi Nusantara 716,807 1,086,374 1,205,628 96,074 1,309,875Manca Negara 31,443 102,737 104,076 40,748 106,137Jumlah 748,250 1,189,111 1,309,704 136,822 1,416,012

Jumlah Nusantara 2,086,926 2,249,484 2,729,672 2,821,508 3,112,414

Manca Negara 49,617 144,114 146,888 145,918 151,755

NO URAIAN Tahun

2007 2008 2009 2010*) 2011**)

1

PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 4.512.792,14 4.673.923,60 4.843.492,08 5.035.528,94 5.252.732,26

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

1  

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Matriks EFEa

aSumber: data primer diolah (2013)

Faktor Strategis Eksternal Mukhbit Deden Ajis Bobot Bobot rata-

rata RatingNilai

Tertimbang Meningkatnya wisatawan domestik mancanegara ke Kota Bogor 0,1000 0,1111 0,1056 0,3167 0,1056 3,00 0,3167 Masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern 0,1000 0,1111 0,1111 0,3222 0,1074 3,33 0,3580 Tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasar 0,0944 0,1000 0,1000 0,2944 0,0981 3,67 0,3599 Peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat 0,0944 0,0944 0,0889 0,2778 0,0926 3,33 0,3086 Perkembangan teknologi 0,0833 0,0833 0,0889 0,2556 0,0852 3,67 0,3123 Loyalitas pelanggan 0,1111 0,1222 0,1167 0,3500 0,1167 3,33 0,3889 Sistem informasi dan komunikasi 0,0833 0,0944 0,0944 0,2722 0,0907 3,33 0,3025 Persaingan dalam industri restoran tinggi 0,1222 0,1056 0,1056 0,3333 0,1111 2,00 0,2222 Ancaman produk subsitusi/pengganti 0,1056 0,0833 0,0889 0,2778 0,0926 1,67 0,1543 Meningkatnya harga TDL (tarif dasar listrik) 0,1056 0,0944 0,1000 0,3000 0,1000 2,67 0,2667

54

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

1  

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Matriks IFEa

Faktor Strategis Internal Mukhbit Deden Ajis Bobot Bobot

Rata-Rata RatingNilai

Tertimbang

Letak perusahaan yang strategis 0,0657 0,0753 0,0728 0,2138 0,0713 4,00 0,2851

Keterjaminan bahan baku 0,0704 0,0682 0,0751 0,2138 0,0713 3,67 0,2613

SOP yang jelas dan terarah 0,0634 0,0682 0,0493 0,1809 0,0603 3,00 0,1809

SDM yang berkualitas dan terlatih 0,0634 0,0753 0,0798 0,2185 0,0728 4,00 0,2913

Tempat yang aman dan nyaman 0,0657 0,0635 0,0634 0,1926 0,0642 2,33 0,1498

Pelayanan konsumen yang memuaskan 0,0704 0,0753 0,0775 0,2232 0,0744 3,33 0,2480

Rasa dan kualitas bermutu 0,0634 0,0706 0,0728 0,2067 0,0689 2,33 0,1608

Keterjaminan modal dan sumber keuangan 0,0704 0,0706 0,0681 0,2091 0,0697 3,00 0,2091

Fasilitas memadai 0,0728 0,0682 0,0657 0,2067 0,0689 4,00 0,2756

Teknologi masih sederhana 0,0657 0,0494 0,0587 0,1738 0,0579 2,00 0,1159 Kegiatan promosi keluar kurang gencar dilakukan serta papan nama kurang jelas 0,0657 0,0588 0,0587 0,1832 0,0611 2,33 0,1425

Pembagian kerja belum jelas 0,0610 0,0612 0,0610 0,1832 0,0611 3,00 0,1832

Keterbatasan kreativitas dan inovasi 0,0775 0,0753 0,0751 0,2279 0,0760 3,00 0,2279

Belum adanya situs resmi dari De Koffie-Pot 0,0587 0,0541 0,0540 0,1668 0,0556 2,33 0,1297

Harga relatif tinggi 0,0657 0,0659 0,0681 0,1997 0,0666 2,33 0,1553 aSumber: data primer diolah (2013)

55

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

70  

 

 

Lampiran 5. Hasil Perhitungan Matriks QSPa

Faktor Internal dan Eksternal Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Stragtegi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7

Kekuatan AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Letak perusahaan yang strategis 0,0713 3 0,214 2,67 0,190 4 0,285 3 0,214 1,67 0,119 1,00 0,0713 2,33 0,166

Keterjaminan bahan baku 0,0713 4 0,285 3,67 0,261 1 0,071 4 0,285 4,00 0,285 1,00 0,0713 4 0,285

SOP yang jelas dan terarah 0,0603 2,33 0,141 3 0,181 1 0,060 3 0,181 1,67 0,101 4,00 0,2412 2 0,121

SDM yang berkualitas dan terlatih 0,0728 3,67 0,267 4 0,291 2,67 0,194 4 0,291 3 0,218 4,00 0,2913 4 0,291

Tempat yang aman dan nyaman 0,0642 2 0,128 1 0,064 4 0,257 2 0,128 1,33 0,086 1,00 0,0642 2 0,128

Pelayanan konsumen yang memuaskan 0,0744 2,33 0,174 3 0,223 2,67 0,198 4 0,298 1,67 0,124 4,00 0,2976 3 0,223

Rasa dan kualitas bermutu 0,0689 4 0,276 4 0,276 3,33 0,230 4 0,276 4 0,276 3,00 0,2067 4 0,276

Keterjaminan modal dan sumber keuangan 0,0697 3,67 0,256 4 0,279 4 0,279 4 0,279 3,33 0,232 1,67 0,1162 3,33 0,232

Fasilitas memadai 0,0689 2,33 0,161 3,67 0,253 4 0,276 2 0,138 2 0,138 1,33 0,0919 3 0,207

Kelemahan

Teknologi masih sederhana 0,0579 4 0,232 4 0,232 4 0,232 4 0,232 4 0,232 1,00 0,0579 4 0,232 Kegiatan promosi keluar kurang gencar dilakukan serta papan nama kurang jelas 0,0611 3,33 0,204 2 0,122 4 0,244 2,67 0,163 1 0,061 4,00 0,2443 2,67 0,163

Pembagian kerja belum jelas 0,0611 3,67 0,224 4 0,244 3,67 0,224 3 0,183 2,33 0,143 4,00 0,2443 3 0,183

Keterbatasan kreativitas dan inovasi 0,0760 3 0,228 3,33 0,253 3,67 0,279 4 0,304 4 0,304 4,00 0,3038 4 0,304

Belum adanya situs resmi dari De Koffie-Pot 0,0556 2 0,111 1 0,056 4 0,222 1 0,056 2 0,111 4,00 0,2224 2 0,111

Harga relatif tinggi 0,0666 2 0,133 3 0,200 3,33 0,222 4 0,266 4 0,266 1,00 0,0666 4 0,266

Peluang Meningkatnya wisatawan domestic mancanegara ke Kota Bogor 0,1056 4 0,422 3 0,317 4 0,422 3 0,317 1,67 0,176 2,00 0,2111 3 0,317 Masyarakat lebih cenderung untuk memilih makanan modern 0,1074 3,33 0,358 3 0,322 2,67 0,286 2,67 0,286 1,33 0,143 1,33 0,1432 2 0,215 Tinggi laju pertumbuhan penduduk yang meningkatkan pangsa pasar 0,0981 4 0,393 3,33 0,327 3,67 0,360 3,33 0,327 3,33 0,327 1,67 0,1636 3 0,294

56

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

57  

aSumber: data primer diolah (2013) Keterangan : 1. Melakukan inovasi penjualan (TAS = 6.7842) 2. Membuat situs resmi De Koffie-Pot (TAS = 6.7767) 3. Meningkatkan jumlah produksi (TAS = 6.7667) 4. Penggunaan teknologi yang lebih baik, seperti mesin kopi (TAS = 6.4785) 5. Melakukan inovasi produk (TAS = 6.2350) 6. Melakukan inovasi tempat atau wadah yang digunakan untuk produk (TAS = 5.5615) 7. Adanya pembagian kerja yang jelas (TAS = 5,2558)

Peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat 0,0926 4 0,370 3,33 0,309 3,67 0,340 3,67 0,340 3 0,278 2,67 0,2469 3 0,278

Perkembangan teknologi 0,0852 4 0,341 4 0,341 4 0,341 4 0,341 4 0,341 4,00 0,3407 4 0,341

Loyalitas pelanggan 0,1167 4 0,467 3 0,350 3 0,350 4 0,467 3,33 0,389 4,00 0,4667 3,33 0,389

Sistem informasi dan komunikasi 0,0907 3,33 0,302 3 0,272 4 0,363 3,67 0,333 3 0,272 4,00 0,3630 3 0,272

Ancaman

Persaingan dalam industri restoran tinggi 0,1111 4 0,444 3,67 0,407 3 0,333 4 0,444 3,33 0,370 4,00 0,4444 3,33 0,370

Ancaman produk subsitusi/pengganti 0,0926 4 0,370 3,33 0,309 3,33 0,309 4 0,370 4,00 0,370 2,00 0,1852 4 0,370

Meningkatnya harga TDL (tarif dasar listrik) 0,1000 2,67 0,267 4 0,400 4 0,400 2,67 0,267 2 0,200 1,00 0,1000 2 0,200

TOTAL 6,767 6,478 6,777 6,784 5,562 5,2558 6,235

3 4 2 1 6 7 5

57

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COFFEE SHOP DE … · Pengembangan Usaha Coffee Shop De Koffie-Pot di Kota Bogor, Jawa Barat ... Visi dan Misi Perusahaan 31 Lokasi Perusahaan 31 Struktur

58  

 

 

RIWAYAT HIDUP  

Penulis bernama Alia Lolita dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Desember 1991 dari ayah Drs.Ali Halimi dan ibu Yuni Anita Siregar. Penulis adalah putri kedua dari 3 bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 97 Jakarta dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen angkatan 46. Selama mengikuti perkuliahan, penulis juga mengikuti perkuliahan dengan beberapa SC (supporting course) dari Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Departemen Ilmu Ekonomi, Departemen Silvika, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Penulis juga pernah bekerja sebagai freelance di PT CER (Commodities Energy Reseorsies) pada tahun 2012 selama tiga bulan. Dan pada tahun 2013 penulis menjadi surveyor Litbang Kompas Survei Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013.