BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0212026_bab1.pdf ·...
Click here to load reader
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0212026_bab1.pdf ·...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan komponen yang tidak akan terlepas dari kehidupan
manusia. Bahasa adalah sebuah tuturan yang digunakan manusia sebagai alat
komunikasi untuk dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa berfungsi
untuk mengutarakan maksud penutur kepada mitra tutur. Bahasa adalah alat
komunikasi yang digunakan untuk menjalin kerja sama dengan manusia lainnya
untuk mencapai suatu tujuan. Dipandang dari sudut linguistik, semua bahasa itu
sama tingkat dan sempurna. Artinya bahasa itu tidak ada yang rendah nilainnya
dan yang tinggi nilainya. Bahasa juga sempurna apabila dipergunakan didalam
lingkungannya sendiri, dan bahasa mana pun tidak akan sempurna apabila telah
berada diluar lingkungan masyarakat bahasanya.
Komunikasi pada manusia tentunya memerlukan media komunikasi.
Media komunikasi merupakan semua sarana yang dipakai untuk memproduksi,
mereproduksi, mendistribusikan ataupun menyebarkan dan juga menyampaikan
informasi. Adapun media komunikasi terdiri dari media cetak dan noncetak.
Media cetak adalah berbagai macam barang yang dicetak, yangdapat digunakan
sebagai sarana penyampaian pesan informasi, seperti majalah, koran, buletin dan
sebagainya. Sedangkan media noncetak merupakan media komunikasi yang dapat
dilihat oleh indra penglihatan dan sekaligus dapat didengar oleh indra
1
2
pendengaran untuk menerima sebuah pesan yang disampaikan, seperti televisi,
video, radio, dan sebagainya.
Media komunikasi sangat berperan di dalam kehidupan masyarakat. Di
zaman yang serba modern ini, media komunikasi yang paling diminati oleh
masyarakat salah satunya adalah televisi. Televisi merupakan salah satu media
yang efektif bagi masyarakat karena jangkaunnya yang luas dan dapat menembus
di berbagai lapisan masyarakat. Selain sebagai sarana hiburan, televisi juga dapat
berfungsi sebagai sarana edukasi dan sarana informasi bagi masyarakat. Adanya
berbagai macam acara yang disajikan stasiun televisi untuk masyarakat, maka
jenis-jenis program terbagi menjadi dua, yaitu program informasi dan program
hiburan. Adapun program informasi ini seperti acara berita, infotainment, ataupun
talk show.
Nanik Yuniarsih (2011:16) mengatakan bahwa talk show memerlukan
wadah penayangan yang dapat menjangkau masyarakat luas untuk menyampaikan
wacana. Media yang tepat untuk mewadahi penayangan talk show salah satunya
ialah televisi. Talk show juga merupakan sebuah program televisi atau program
radio yang di dalamnya terdapat satu orang atau sekelompok orang yang
mendiskusikan berbagai topik yang diajukan dalam acara talk show tersebut.
Istilah talk show merupakan aksen dari bahasa Inggris di Amerika. Di Inggris
sendiri, istilah talk show ini biasanya disebut dengan chatshow.
Mengutip dari pengertian talk show tersebut, talk show adalah sebuah
program televisi atau radio yang menampilkan seseorang ataupun sekelompok
orang yang berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai topik dengan
suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator atau pembawa
3
acara. Biasanya, dalam talk show dihadirkan bintang tamu individu maupun
kelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman. Selain itu, seorang
bintang tamu dihadirkan oleh moderator untuk berbagi ilmu pengetahuan dan
pengalaman.
Salah satu acara televisi yang termasuk dalam kategori talk show yang
memberikan informasi adalah acara dr. Oz Indonesia (DOI) yang tayang di
TransTV. Acara ini berfokus pada topik mengenai dunia kesehatan. Topik-topik
yang dibahas dalam acara ini adalah gaya hidup yang sehat dan berbagai isu
terkini mengenai kesehatan. Pembahasan dalam acara tersebut adalah mengenai
informasi kesehatan, cara mencegah penyakit sampai cara mengobati penyakit.
Segi kebahasaan yang menarik untuk diteliti dari talk show dr. Oz
Indonesia adalah dialog yang terjadi antara kedua pembawa acara yaitu dr. Reisa
Broto Asmoro dan dr. Ryan Tamrin dengan bintang tamu. Sebagai pembawa acara
keduanya diharapkan saling bekerja sama. Saling bekerja sama yang dimaksud
dalam penelitian ini ialah saling mematuhi maksim-maksim prinsip kerja sama
dengan tujuan dapat memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat. Talk
show dr. Oz Indonesia tergolongkan sebagai acara yang semiformal, tentunya
tuturan yang tidak patuh terhadap maksim-maksim prinsip kerja sama tersebut
mempunyai peran yang penting. Pada tuturan yang tidak patuh terhadap maksim
kerja sama tentunya terdapat implikatur yang hendak disampaikan. Hal inilah
yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu pematuhan prinsip kerja sama, pelanggaran
prinsip kerja sama, serta implikatur yang terjadi akibat adanya pelanggaran prinsip
kerja sama.
4
Berikut adalah contoh pematuhan prinsip kerja sama dalam talk showdr.
Oz Indonesia di TransTV.
Konteks Tuturan :
Percakapan berlangsung antara dr. Reisa dengan bintang tamu yaitu
Sonya. Dalam percakapan tersebut dr. Reisa bertanya kepada Sonya apakah Sonya
pernah mendengar bahwa dalam penggunaan KB dalam bentuk pil KB
menyebabkan pengguna KB tersebut menjadi gemuk. Dilihat dari jawaban Sonya
terjadi prinsip kerja sama karena Ia menjawab dengan informasi seadanya dan
tidak berlebihan.
Bentuk Tuturan :
dr. Reisa : “Baik, itu tadi sudah kita bahas nih berbagai macam tentang KB dan
juga ada plus minus nya. Tapi pernah denger nggak Sonya kalo KB
itu katanya ada yang bisa bikin gemuk.”
Sonya : “Iya, aku denger aaaa..pil ya biasanya, eeee kok gendutan sih, iya nih
lagi minum pil KB biasanya gitu.”
dr. Reisa : “Owh gitu, pernah denger gitu?”
Sonya : “iyah..pernah ada yang bilang gitu.”
dr. Reisa : “Makanya kamu gamau nyoba yaa?”
Sonya : “Nggak,,hahaha.”
dr. Reisa : “Takut yaa,,hahahaha.”
Sonya : “Plus itu juga sih ngga tlaten kalo minum obat jadi daripada lupa
sama aja bo’ong yak kan.”
(109/MKS/MKnt/DOI/TransTV/13 Februari 2016)
Pematuhan prinsip kerja sama terjadi pada data di atas. Pematuhan tersebut
dilakukan oleh bintang tamu yaitu Sonya terhadap pembawa acara dr. Reisa.
Bentuk pematuhan terhadap prinsip kerja sama terhadap maksim kuantitas
terdapat pada tuturan bintang tamu Sonya yang mengatakan “iyaah. .pernah ada
yang bilang gitu”. Melalui tuturan tersebut bintang tamu, Sonya, memberikan
informasi yang seadanya dan tidak berlebihan, sehingga tuturan tersebut
mematuhi prinsip kerja sama, yaitu maksim kuantitas.
Berikut adalah contoh pelanggaran prinsip kerja sama dalam talk show dr.
Oz Indonesia di TransTV.
5
Konteks Tuturan :
Percakapan berlangsung antara dr. Reisa dengan bintang tamu yaitu dr.
Santi. Percakapan tersebut dr. Reisa bertanya kepada dr. Santi bahwa KB apakah
yang paling efektif. Dilihat dari jawaban dr. Santi terjadi adanya pelanggaran
prinsip kerja sama karena Ia memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah
pembicaraan.
Bentuk Tuturan :
dr. Reisa : “Nah kalo menurut dokter santi sendiri KB mana sih yang paling
efektif ?”
dr. Santi : “Oke, kita ini dulu ya dokter reisa ya, kita kenal dulu ada
bermacam-macam KB mungkin ya, jadi ada pil KB.” dr. Reisa : “Itu pil nya.” (sambil nunjuk pil KB di atas meja )
dr. Santi : “Pil KB pun, ini ada pil KB untuk menyusui yah, ada juga pil
kombinasi ini nya, dan pil kombinasipun isinya pun ada
bervariasinya dimana masing-masing pil itu ada keuntunganya
masing-masing. Kemudian, ada KB suntik tadi, KB suntik pun ada
dua macem, ada KB suntik setiap bulan trus ada KB suntik yang
disuntiknya selama tiga bulan. Yah, kemudian ini ada spiral.”
(99/PPKS/MRl/DOI/TransTV/13 Februari 2016)
Pelanggaran prinsip kerja sama terjadi pada data di atas. Pelanggaran
tersebut dilakukan oleh bintang tamu dr. Santi terhadap pembawa acara dr. Reisa.
Bentuk pelanggaran terhadap prinsip kerja sama terhadap maksim relevansi
terdapat pada tuturan bintang tamu dr. Santi yang mengatakan “oke, kita ini dulu
ya dokter Reisa ya, kita kenal dulu ada bermacam-macam KB mungkin ya,
jadi ada pil KB”. Melalui tuturan tersebut bintang tamu Dr. Santi tidak
memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah yang sedang dibicarakan
dengan dr. Reisa.
6
B. Pembatasan Masalah
Penulis menyadari bahwa terdapat keterbatasan waktu dan kemampuan
sehingga penulis perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus.
Selanjutnya permasalahan yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini
dibatasi hanya pada analisis pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama serta
bentuk implikatur dalam percakapan antara pembawa acara yaitu dokter Ryan
Tamrin dan dokter Reisa dengan bintang tamu di acara talk show dr. Oz Indonesia
di TransTV. Adapun episode penayangannya dibatasi pada bulan Januari dan
Februari 2016 sebanyak 3 episode.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan
di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana terjadi pematuhan prinsip kerja sama dalam talk show dr. Oz
Indonesia di Trans TV?
2. Bagaimana terjadi pelanggaran prinsip kerja sama dalam talk show dr. Oz
Indonesia di Trans TV?
3. Bagaimana terjadi implikatur yang disebabkan oleh pelanggaran prinsip kerja
sama dalam talk show dr. Oz Indonesia di Trans TV?
7
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan terjadinya pematuhan prinsip kerja samadalamtalk show dr.
Oz Indonesia di Trans TV.
2. Mendeskripsikan terjadinyapelanggaran prinsip kerja samadalam talk show
dr. Oz Indonesia di Trans TV.
3. Mendeskripsikan terjadinya implikatur pelanggaran prinsip kerja sama dalam
talk show dr. Oz Indonesia di Trans TV.
E. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian ilmiah harus mampu memberikan manfaat, baik secara
teoretis maupun praktis. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Edi Subroto
bahwa “adanya perumusan mengenai manfaat penelitian sering diperlukan dan hal
itu biasanya dikaitkan dengan masalah yang bersifat praktis, di samping
memberikan sumbangan ke arah pengembangan ilmu, juga hakikatnya ikut
memberi pemecahan masalah yang bersifat praktis”(2007:98).
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya ilmu kebahasaan tentang
kajian analisis prinsip kerja sama karena menjabarkan tentang bagaimana cara
seorang penutur mengartikulasikan ujaran dengan maksud untuk
mengkomunikasikan sesuatu kepada lawan bicaranya agar dapat memahami apa
yang hendak dikomunikasikan itu. Untuk itu, penutur selalu berusaha agar
8
tuturannya selalu relevan dengan konteks, jelas, mudah dipahami, ringkas, dan
selalu pada persoalan, sehingga tidak menghabiskan waktu mitra tutur.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu dalam
mendeskripsikan bentuk prinsip kerja sama dalam sebuah talk show dr. Oz
Indonesia di TransTV, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
memberikan pengajaran bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya
para peneliti bahasa dalam mempelajari prinsip kerja sama dalam sebuah acara
talk show di televisi dan memberikan referensi wawasan untuk dikembangkan
lebih luas oleh para peneliti bahasa selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diperlukan untuk mempermudah penguraian
masalah dalam suatu penelitian agar cara kerja penelitian lebih terarah, runtut, dan
jelas. Adapun sistematika penelitian dalam penelitian ini tersusun atas lima bab.
Kelima bab itu adalah sebagai berikut.
Bab pertama berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab kedua berisi kajian pustaka dan landasan teori. Dalam kajian pustaka,
ditampilkan tinjauan studi terdahulu yang merupakan tinjauan dari penelitian-
penelitian sebelumnya yang menjadi landasan dalam penelitian ini. Landasan teori
9
berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk mengkaji dan memahami
permasalahan yang diteliti.
Bab ketiga berupa metode penelitian yang berisi tentang gambaran proses
penelitian yang terdiri atas jenis penelitian, data, sumber data, metode
pengumpulan data, teknik klasifikasi data, metode analisis data, dan metode
penyediaan hasil analisis data.
Bab keempat berisi analisis data yang merupakan tahap inti dari
penelitian karenaberisikan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan
berdasarkan rumusan masalah pada bab pertama.
Bab kelima merupakan penutup yang berisi simpulan hasil penelitian dan
saran-saran yang relevan dan berkaitan dengan penelitan yang telah dilakukan.
\