BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K4212071_bab1.pdf ·...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K4212071_bab1.pdf ·...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan termasuk salah satu dasar pengembangan karakter seseorang.
Karakter merupakan sifat alami jiwa manusia yang telah melekat sejak lahir
(Wibowo, 2013: 14). Meskipun karakter itu melekat sejak lahir, namun melalui
pendidikan, karakter dapat dibentuk dengan demikian, pada diri seseorang perlu
ditanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang luhur, agar dapat tercapai nilai
pendidikan yang positif.
Pendidikan karakter juga dapat diperoleh dengan media visual maupun
nonvisual. Misalnya melalui tayangan tv, maupun membaca buku. Buku yang
digunakan pun beragam jenisnya dari yang fiksi sampai non fiksi. Contoh buku
yang termasuk fiksi adalah karya sastra berupa novel. Novel merupakan naskah
fiksi yang di dalamnya terkandung nilai pendidikan yang dapat membentuk
karakter siswa di sekolah. Hal ini mendasari dicetuskannya pendidikan karakter
yang di dalamnya dapat dijadikan pedoman hidup. Nilai-nilai pendidikan karakter
tersebut menurut Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (2011: 9-10)
antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, dan tanggung jawab.
Novel bersifat imajinatif dan memiliki nilai pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca. Novel dapat dikatakan imajinatif hal ini dikaitkan
dengan kesimpulan Gunawan (1996: 101) yang menyatakan bahwa:
Novel adalah karya khusus yang mengungkapkan hasil pemikiran,
perenungan, permasalahan yang disajikan oleh seorang penulis secara
tersirat dalam kompleksitas keindahan susunan dan pilihan kata dan atau
kalimat. Implikasinya adalah tidak mudah untuk mengungkap esensi-
esensi pesan atau nilai yang tersirat dalam novel. Sifat imajinatif bisa saja
bertindak dari suatu realitas yang digabungkan dengan kreatif imajinatif
kemudian menjadi sebuah karya sastra yang menarik. Cerita yang
2
disuguhkan pengarang dalam novel berupa peristiwa yang sering terjadi di
sekeliling masyarakat dan ditambahi dengan daya imajinasinya.
Keimajinatifan sebuah novel yang diciptakan oleh pengarang bukan semata
hanya fiktif belaka akan tetapi, pengarang menciptakan karya sastra yang bersifat
imajinatif berdasarkan pada kejadian sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu,
karya sastra tersebut menjadi bermakna. Novel merupakan salah satu karya sastra
yang memiliki unsur yang bermakna. novel memiliki makna bukan hanya sebuah
hiburan namun juga sebuah bentuk seni yang mempelajari segi kehidupan dan
nilai-nilai kehidupan yang akan mengarahkan pembaca untuk berbudi luhur.
Novel memiliki struktur yang kompleks dan dapat dijadikan bahan pembelajaran
apresiasi sastra karena bersumber dari pengalaman.
Novel dapat digunakan sebagai materi ajar dalam pembelajaran bahasa Jawa.
Pembelajaran apresiasi sastra Jawa khususnya novel Jawa dalam kurikulum 2013
kelas XI semester satu terdapat kompetensi inti memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevalusi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu siswa serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk
memecahkan masalah dengan kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur
pembangun, menyimpulkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan
mengevaluasi relevansinya dengan pembelajaran di sekolah, maka novel
merupakan salah satu cara untuk menjawab permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran
bahasa Jawa diperoleh bahwa dalam pembelajaran, novel yang digunakan dari
tahun ke tahun masih cenderung sama. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya novel
Jawa yang dapat digunakan sebagai materi pembelajaran. Oleh sebab itu, para
siswa akan merasa jenuh dan kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran
sastra. Fenomena tersebut menjadikan guru berharap ada materi novel yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dengan cerita yang menarik dan terdapat beberapa
nilai pendidikan di dalamnya yang dapat membentuk karakter peserta didik.
Guna menjawab berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti
mengusulkan novel yang sesuai sebagai materi ajar yang berkualitas. Salah satu
3
novel yang akan dikaji dan dijadikan sebagai materi ajar yaitu novel dengan judul
Pethite Nyai Blorong karya Peni. Peni adalah nama lain dari Suparto Brata.
Novel Pethite Nyai Blorong karya Peni (selanjutnya disingkat menjadi PNB)
merupakan jenis novel detektif memotret kehidupan masyarakat yang mempunyai
relevansi terhadap kehidupan masyarakat Jawa dewasa ini. Novel ini merupakan
potret kehidupan masyarakat berkembang yang sedang mengalami berbagai
konflik kehidupan ketika berproses menuju masyarakat modern. Konflik tersebut
dilukiskan dalam novel PNB dengan wujud tata perilaku tokoh yang menunjukkan
gambaran pertikaian dan pembunuhan karena permasalahan perebutan harta
warisan. Hal ini merupakan simbol keadaan manusia dalam masyarakat terhadap
kehidupannya.
Sebuah wacana yang terdapat dalam PNB mampu memberikan manfaat bagi
masyarakat untuk bisa bercermin dan mampu memberikan fenomena kehidupan
yang lebih luas. Cerita yang terdapat dalam novel tersebut merupakan cerita yang
berguna untuk merefleksikan kembali kehidupan masyarakat Jawa.
Tema yang diangkat dalam novel PNB adalah kekeluargaan. Hal tersebut
dimulai dari pencarian tokoh utama yang sudah ditinggal mati oleh kedua orang
tuanya, akan tetapi masih memiliki keluarga yang tinggal di Solo. Karena hal
pembagian warisan, akhirnya keluarga di Solo mencari tokoh utama si Larasati ke
Surabaya. Perkara berikutnya beberapa orang saling memperebutkan harta
warisan hingga dibayar dengan kematian. Polisi beserta tokoh utama melacak
pelaku pembunuhan di rumah tersebut. Para pembaca disuguhi cerita dengan
penuh teka-teki, karena ada pencuri surat warisan yang akhirnya mati secara
misterius dan pembunuhnya sulit ditebak. Hal ini menjadikan banyak pertanyaan
dan membuat pembaca seakan ikut menebak pelakunya.
Melalui ceritanya novel PNB menampilkan beberapa tokoh dan penokohan,
latar, tema, alur, sudut pandang, berbagai macam konflik serta penyelesaiannya.
Selain itu, cerita ini juga memiliki banyak amanat yang terkandung di dalamnya.
Novel tersebut dibangun oleh beberapa unsur intrinsik yang saling berkaitan satu
sama lain.
4
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian
terhadap novel PNB menggunakan pendekatan strukturalisme dengan beberapa
pertimbangan. Pertama karena unsur intrinsik yang membangun cerita ini sangat
unik dan spesifik, dalam berbagai alur pembaca diajak untuk menebak adegan
demi adegan selanjutnya tanpa sadar pembaca seolah menjadi detektif dalam
konflik cerita ini. Kedua, novel ini ditulis oleh sastrawan yang berasal dari Jawa
yang sangat paham dengan adat istiadat, kebudayaan, suasana, kahanan dan
unggah-unggguh bahasa Jawa. Novel ini banyak bercerita tentang kehidupan
sosial di antaranya yakni rebutan harta warisan sampai berujung dengan kematian.
Nilai yang terkandung di dalam novel PNB begitu banyak dan kental dengan
nilai-nilai pendidikan Jawa. Seperti halnya bagaimana menghargai orang tua
dengan unggah-ungguh basa yang sesuai, mengindahkan perintah dari orang lain
terutama yang lebih tua, bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan
bertanggung jawab, serta bagaimana menjalani kehidupan dengan rasa ikhlas dan
bersyukur. Hal tersebut sangat berkaitan dengan nilai pendidikan karakter yang
diterapkan pada anak didik sekarang ini. Dengan demikian, novel ini dapat
dimanfaatkan pendidik sebagai pembelajaran sikap serta pembentukan karakter
kepada anak didiknya.
Nilai pendidikan yang banyak diajarkan oleh orang-orang Jawa pada masa
lalu dan mungkin sekarang ini sudah banyak yang luntur. Ajaran budaya Jawa
yang ada, apabila diterapkan dalam kehidupan sekarang ini akan berdampak
positif terhadap kehidupan, baik kehidupan dalam lingkup pendidikan, keluarga,
masyarakat, bangsa, maupun negara.
Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan permasalahan penting, baik
mengenai unsur pembangun cerita dalam novel ini maupun seluk beluk konflik
yang ada serta salah satu usaha untuk mengungkap nilai pendidikan yang
didasarkan pada budaya Jawa. Tujuan penelitian ini adalah disamping untuk
mengetahui struktur yang membangun novel Pethite Nyai Blorong karya Peni
juga menggali nilai pendidikan karakter yang didasarkan pada budaya Jawa,
dengan harapan nilai pendidikan yang ada itu dapat diaplikasikan dalam dunia
pendidikan baik formal maupun informal.
5
Permasalahan tersebut menjadi penting, karena orang Jawa khususnya kaum
muda (pelajar) sekarang sudah mengalami perubahan yang sangat mencolok
dalam perilaku sehari-hari, dalam bertutur sapa, dan cara bagaimana mereka
menghargai orang lain sesuai dengan adat dan istiadatnya. Dapat dikatakan bahwa
sekarang orang Jawa sudah hilang kejawaannya. Hal ini dapat dilihat dari pelajar
di sekolah yang tidak menghormati gurunya, pelajar sekarang tidak bisa
menggunakan bahasa Jawa dengan unggah-ungguh yang benar, sopan santun
yang kurang dan tingkah laku mereka yang sudah jauh dari sifat dan watak orang
Jawa zaman dahulu. Hal ini cukup memprihantinkan, khususnya bagi para guru
maupun calon guru. Oleh karena, itu perlu adanya usaha untuk mengatasi hal
tersebut.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti melakukan sebuah kajian
dengan judul “Kajian Struktural Dan Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel
Pethite Nyai Blorong Karya Peni serta Relevansinya sebagai Materi Ajar
Apresiasi Sastra Jawa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini
adalah salah satu usaha untuk mengungkap nilai pendidikan yang terkandung
dalam novel PNB karya Peni, sehingga penelitian ini diharapkan dapat
memperbaiki tingkah laku serta membentuk karakter Jawa para siswa di sekolah,
di rumah, maupun dimana saja ia berada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Unsur intrinsik apa saja yang membangun novel Pethite Nyai Blorong karya
Peni?
2. Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Pethite Nyai
Blorong karya Peni?
3. Bagaimanakah relevansi novel Pethite Nyai Blorong karya Peni sebagai materi
ajar apresiasi sastra Jawa kelas XI SMK?
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, masalah penelitian ini
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan dan menjelaskan keterjalinan unsur intrinsik pembangun
novel Pethite Nyai Blorong karya Peni
2. Mendeskripsikan dan menginterprestasikan nilai-nilai pendidikan karakter
yang terdapat dalam novel Pethite Nyai Blorong karya Peni
3. Mendeskripsikan dan menjelaskan relevansi novel Pethite Nyai Blorong karya
Peni sebagai materi ajar apresiasi sastra Jawa kelas XI SMK
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, adapun manfaat penelitian ini antara
lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan para guru dan siswa mengenai pendidikan karakter
siswa melalui media novel Jawa.
b. Memberikan kontribusi kepada guru berupa penanaman nilai pendidikan
karakter sebagai acuan dalam proses pembelajaran.
c. Memberikan kontribusi dan membantu peneliti lain yang relevan untuk
mengkaji lebih lanjut mengenai novel, salah satunya novel Pethite Nyai
Blorong karya Peni.
d. Menambah kajian terhadap novel Jawa yang masih banyak yang belum
diteliti secara ilmiah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Struktur novel sebagai alternatif untuk guru bahasa dan sastra Jawa tingkat
SMK atau sederajat untuk menjadikan novel Pethite Nyai Blorong karya
Peni sebagai bahan atau materi pembelajaran sesuai kurikulum yang
berlaku. Selain itu bagi guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Jawa,
penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi tentang materi
ajar baru yang dapat digunakan untuk referensi pembelajaran dalam
7
kompetensi dasar 3.2 yaitu memahami isi petikan teks novel berbahasa Jawa
yang ditinjau dengan pendekatan struktural dan juga guru akan semakin
memahami dan termotivasi untuk mengembangkan materi pembelajaran
berbasiskan kearifan lokal.
b. Bagi siswa
Menimbulkan minat bagi siswa untuk mempelajari karya sastra, salah
satunya novel sebagai bahan pembelajaran agar siswa mampu memahami
dan menganalisis struktur yang terdapat pada novel dalam usaha
meningkatkan daya apresiasi dan bahan menulis siswa. Selain itu, siswa
akan lebih memahami nilai-nilai pendidikan karakter Jawa yang terkandung
dalam novel tersebut.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat menggali nilai-nilai kearifan lokal Jawa dan
memperkuat karakter sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berbasis
pada nilai pendidikan karakter Jawa.