BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan...

14
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi merupakan hal yang saling berkaitan. Selama ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan terlebih kesejahteraan yang dapat dilihat dari usia harapan hidup (UHH) (Mubarak, 2012). Angka usia harapan hidup (UHH) dunia tercatat usia 67 tahun, untuk laki-laki usia 65 tahun dan perempuan usia 69 tahun. Menurut CIA World berdasarkan daftar PBB pada tahun 2005-2010 urutan populasi penduduk angka usia harapan hidup (UHH) penduduk Indonesia rata-rata 71 tahun menempati peringkat ke-108 dunia, sedangkan nomor satu adalah Monako dengan rata-rata usia 90 tahun (Mubarak, 2012). Penggolongan lanjut usia menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tahun 1999 meliputi: Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 7590 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun (Maryam, 2008). Di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia yaitu 60 tahun ke atas, dimana ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia pada Bab1 Pasal 1 Ayat 2. Menurut Undang- Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi

merupakan hal yang saling berkaitan. Selama ini perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi telah memberikan kontribusi positif terhadap

kesehatan terlebih kesejahteraan yang dapat dilihat dari usia harapan hidup

(UHH) (Mubarak, 2012).

Angka usia harapan hidup (UHH) dunia tercatat usia 67 tahun,

untuk laki-laki usia 65 tahun dan perempuan usia 69 tahun. Menurut CIA

World berdasarkan daftar PBB pada tahun 2005-2010 urutan populasi

penduduk angka usia harapan hidup (UHH) penduduk Indonesia rata-rata

71 tahun menempati peringkat ke-108 dunia, sedangkan nomor satu adalah

Monako dengan rata-rata usia 90 tahun (Mubarak, 2012).

Penggolongan lanjut usia menurut Organisasi Kesehatan Dunia

atau World Health Organization (WHO) tahun 1999 meliputi: Usia

pertengahan (middle age) 45-59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun,

lanjut usia tua (old) 75–90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90

tahun (Maryam, 2008).

Di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia yaitu 60 tahun ke atas,

dimana ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang

Kesejahteraan Lanjut Usia pada Bab1 Pasal 1 Ayat 2. Menurut Undang-

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

2

Undang, lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas,

baik pria maupun wanita (Depkes RI, 2009).

Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

berstruktur lanjut usia (aging structured population). Menurut Profil

Kesehatan Indonesia tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah jumlah

penduduk perempuan usia non-produktif atau lebih dari 65 tahun

berjumlah 1.315.202 sedangkan tahun 2015 berjumlah 1.461.303 (Pusat

Data dan Informasi, Kemenkes RI 2014 dan 2015). Peningkatan jumlah

lansia menyebabkan ancaman Triple Burden, yaitu jumlah kelahiran bayi

yang masih tinggi, masih dominannya penduduk muda, dan jumlah lansia

yang terus meningkat, sehingga dibutuhkan upaya kesehatan lansia

yang komprehensif dan berorientasi pada proses penuaan yang dialami

lansia.

Perubahan fisik yang terjadi pada setiap lanjut usia sangat

bervariasi, perubahan ini terjadi dalam berbagai sistem, yaitu sistem

integumen, sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinal, sistem

reproduksi, sistem muskuloskeletal, sistem neurologis, dan sistem

perkemihan. Semua perubahan fisiologis ini bukan merupakan proses

patologis, tetapi perubahan fisiologis umum yang perlu diantisipasi (Potter

dan Perry, 2000).

Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

pada sistem perkemihan lansia berpotensi lebih untuk diperhatikan

terutama jika timbul masalah nokturia dan inkontinensia urine.

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

3

Inkontinensia urine merupakan salah satu masalah yang dialami lansia

sehingga perlu perhatian lebih besar karena populasi lansia yang

meningkat khususnya di Indonesia. Pada lanjut usia sering terjadi masalah

“empat besar” yang memerlukan perawatan segera, yaitu : imobilisasi,

ketidakstabilan, gangguan mental, dan inkontinensia urine. Bagi lanjut

usia masalah inkontinensia urine merupakan masalah yang tidak

menyenangkan (Stanley dan Beare, 2007).

Masalah inkontinensia urine tidak disebabkan langsung oleh proses

penuaan, pemicu terjadinya inkontinensia urine pada lanjut usia adalah

kondisi yang sering terjadi pada lanjut usia yang dikombinasikan dengan

perubahan terkait usia dalam sistem urinaria (Stanley dan Beare, 2007).

Menurut Darmojo (2009) keluhan inkontinensia urine pada lansia menjadi

urutan kelima sebagai keluhan yang sering dilaporkan lansia.

Data di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 10-12 juta orang

dewasa mengalami inkontinensia urine. Penduduk dunia sekitar 200 juta

mengalami inkontinensia urine (Collein, 2012). Penderita inkontinensia

mencapai 13 juta dengan 85% diantaranya perempuan di Amerika Serikat.

Sekitar 50% usia lanjut diinstalasi perawatan kronis dan 11–30%

dimasyarakat mengalami inkontinensia urine. Prevalensinya meningkat

seiring dengan peningkatan umur. Perempuan lebih sering mengalami

inkontinensia urine dari pada laki–laki dengan perbandingan 5:1 (Yuliana,

2011).

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

4

Prevalensi inkontinensia urine pada wanita di dunia berkisar 10-

58%, di Eropa berkisar 29,4%. Menurut APCAB (Asia Pasific Continence

Advisor Board) tahun 1998 menetapkan prevalensi inkontinensia urine

14,6 % pada wanita Asia sedangkan prevalensi di Indonesia, pada wanita

5,8% (Soetojo, 2009).

Di Indonesia, survei inkontinensia urine yang dilakukan oleh

Divisi Geriatri Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Dr.

Cipto Mangunkusumo pada 208 orang usia lanjut di lingkungan Pusat

Santunan Keluarga di Jakarta (2002), mendapatkan angka kejadian

inkontinensia urine tipe stress sebesar 32.2%. Sedangkan penelitian yang

dilakukan di Poli Geriatri RS Dr. Sardjito didapatkan angka prevalensi

inkontinensia urine sebesar 14.47% (Setiati dan Pramantara, 2007).

Perubahan akibat proses penuaan akan terjadi salah satunya pada

sistem perkemihan yaitu penurunan tonus otot vagina dan otot pintu

saluran kemih (uretra) yang disebabkan oleh penurunan hormon esterogen,

sehingga menyebabkan terjadinya inkontinensia urine, otot-otot menjadi

lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekwensi

BAK meningkat.Berkemih adalah pengeluaran urin dari tubuh, berkemih

terjadi sewaktu sfingter uretra internal dan eksternal di dasar kandung

kemih berelaksasi. Derajat regang yang dibutuhkan untuk menghasilkan

efek ini bervariasi pada individu, beberapa individu dapat mentoleransi

distensi lebih besar tanpa rasa tidak nyaman (Guyton dan Hall, 2000).

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

5

Penelitian Yoon, (2003) yang sudah dilakukan dengan judul A

comparison of effectiveness of bladder training and pelvic muscle exercise

on female urinary incontinence. Dari hasil penelitian ini menunjukkan

kelompok intervensi pelvic muscle exercise lebih efektif dalam

mengurangi frekuensi volume kencing dan dalam meningkatkan

kemampuan berkemih.

Individu dapat mengalami gangguan dalam berkemih karena

adanya sumbatan atau ketidakmampuan sfingter uretra untuk berelaksasi.

Instabilitas detrusor ini dapat diminimalisir atau diatasi dengan latihan

kandung kemih yang disebut dengan bladder training. Tindakan bladder

training ditujukan pada individu yang memiliki kemampuan kognitif dan

dapat berpartisipasi secara aktif (Brenda, 2007).

Bladder training merupakan latihan kandung kemih sebagai salah

satu upaya mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami

gangguan. Tujuan dari terapi ini untuk memperpanjang interval berkemih

yang normal dengan teknik distraksi atau teknik relaksasi sehingga

frekuensi berkemih hanya 6-7 kali per hari atau 3-4 jam sekali. Salah satu

metode dari bladder training yaitu kegel exercises (latihan pengencangan

atau penguatan otot-otot dasar panggul) (Suhariyanto, 2008).

Latihan kegel exercises merupakan aktivitas fisik yang tersusun

dalam suatu program yang dilakukan secara berulang-ulang guna

meningkatkan kebugaran tubuh. Latihan kegel exercises dapat

meningkatkan mobilitas kandung kemih dan bermanfaat dalam

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

6

menurunkan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin. Latihan otot

dasar panggul dapat membantu memperkuat otot dasar panggul untuk

memperkuat penutupan uretra dan secara refleks menghambat kontraksi

kandung kemih (Puspasari,2011).

Studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan pada tanggal 11 dan

12 Oktober 2016, peneliti melakukan wawancara kepada lansia di salah

satu pos mawar 6 posyandu lansia desa Pamijen wilayah kerja Puskesmas

1 Sokaraja Banyumas. Peneliti mewawancarai dengan pedoman yang

peneliti rujuk dari kuesioner modifikasi yang diadopsi dari Continence

Screening Questions (Cornell University Department of Urology),

Continence Screening Questions terdiri dari 17 pertanyaan (Schlegel, Peter

N 2015).

Didapatkan hasil 21 responden, 4 diantaranya berjenis kelamin laki

– laki dan 17 berjenis kelamin wanita, terdapat 15 responden berusia 65

tahun keatas mengalami inkontinensia urine pada lansia berjenis kelamin

wanita dari 21 responden yang mengikuti salah satu pos mawar 6

posyandu lansia di desa Pamijen, dengan skor kuesioner modifikasi

inkontinensia urine yang telah didapatkan rata – rata 20 – 25 dan sisanya 6

responden tidak mengalami inkontinensia urine.

Selain dari riwayat proses persalinan, rasa malu yang dialami oleh

perempuan untuk bercerita ataupun berobat terkait masalah pola berkemih

menjadi salah satu faktor yang tidak bisa dikendalikan dengan baik. Dari

hasil wawancara dengan perwakilan kader posyandu lansia desa Pamijen

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

7

mengatakan belum melakukan penatalaksanaan untuk mengatasi gangguan

inkontinensia urine yang terjadi pada lansia yang mengikuti posyandu

lansia termasuk penatalaksanaan non farmakologi seperti salah satunya

bladder training metode kegel exercise. Maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang efektivitas bladder training kegel exercise

terhadap inkontinensia urine pada wanita lansia di wilayah kerja

Puskesmas 1 Sokaraja Banyumas Jawa Tengah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas peneliti

tertarik untuk meneliti tentang ”Apakah ada efektivitas bladder training

kegel exercise terhadap inkontinensia urine pada wanita lansia di wilayah

kerja Puskesmas 1 Sokaraja Banyumas Jawa Tangah ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan dari penelitian ini mengetahui Apakah ada efektivitas

penerapan bladder training metode kegel exercise terhadap

inkontinensia urine pada wanita lansia di wilyah kerja Puskesmas 1

Sokaraja Banyumas Jawa Tengah.

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Mengetahui efektivitas bladder training dengan metode kegel

exercise pada wanita lansia di wilyah kerja Puskesmas 1 Sokaraja

Banyumas.

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

8

b. Menganalisa efektivitas penggunaan metode kegel exercise pada

wanita lansia.

c. Mengetahui karakteristik responden.

D. Manfaat Penelitian

1) Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan media penerapan ilmu pengetahuan

yang telah di dapatkan dalam teori, diharapkan dapat manambah

wawasan pengetahuan dan pengalaman baru bagi peneliti dalam

menerapkan tindakan mandiri keperawatan yang berdasarkan evidence

based, khususnya efektivitas bladder training terhadap fungsi berkemih

pada wanita lanjut usia di komunitas.

2) Bagi Responden

Dapat dijadikan sebagai pengalaman responden dalam

menghadapi kondisi ketidakberdayaan berkemih akibat proses penuaan

dengan latihan kegel exercise yang dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan berkemih sehingga responden mengalami peningkatan

pengetahuan.

3) Instansi Terkait (Bidang Keperawatan)

Pengembangan tindakan mandiri keperawatan, khususnya

perawat yang berminat dipengembangan sistem urinaria, hasil

penelitian ini diharapkan dapat dibuatkan sebagai Standar Operating

Prosedur (SOP) yang baku dengan dikeluarkannya SK (Surat

Keputusan) dari Dinas Kesehatan atau Departemen Kesehatan,

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

9

sehingga dalam pelaksanaaan tindakan perawat mandiri sehari-hari

terhadap lanjut usia dengan asuhan keperawatan gangguan eliminasi

dapat berjalan optimal dengan aspek legalitas.

4) Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai penunjang

dalam referensi ilmu dan dapat menambah khasanah pustaka tentang

efektivitas kegel exercise untuk meningkatkan kemampuan berkemih

pada wanita lansia dikomunitas.

E. Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ida Ramadhani (2015) dengan judul

“perbedaan efektivitas pelvic floor muscle exercise dan bladder

training terhadap inkontinensia urin pada pasien post operasi Benign

Prostat Hiperplasia (BPH) di RSUD dr. R. Goeteng Taroena dibrata

Purbalingga”.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif

dengan desain penelitian true eksperimental with posttest only control

group design, teknik sample random sampling yaitu 14 responden

kelompok pelvic floor muscle exercise dan 14 responden kelompok

bladder training. Alat ukur penelitian kuesioner modifikasi dari ICS

male SF. Uji statistic menggunakan independent t-test, diperoleh

kesimpulan ICS male SF menunjukan komprehensif, singkat, valid dan

reliable sebagai instrument untuk mengevaluasi pasien dengan

inkontinensia urine.

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

10

- Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti

efektivitas bladder training metode kegel exercise untuk

meningkatkan kemampuan berkemih.

- Perbedaan dengan penelitian ini yaitu metode, intervensi dan

sample. Metode pre-eksperimental desain dalam penelitian ini

menggunakan the one group pretest-posttest design dengan

intervensi kegel exercise pada wanita lansia di wilayah kerja

Puskesmas 1 Sokaraja Banyumas Jawa Tengah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ninuk Angelia (2016) dengan judul

“perbedaan efektivitas kegel exercise dan delay urination terhadap

inkontinensia urine di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Prof.

Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”.

Penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode

penelitian quasy experiment dengan rancangan desain posttest only

with control group design, sample dipilih secara teknik consecutive

sampling 45 responden pada pasien yang terpasang kateter di ruang

rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata selisih metode

delay urination dengan kontrol yaitu 4,667 atau lebih besar daripada

metode kegel exercise 3,333, maka metode yang paling efektif untuk

mencegah terjadinya inkontinensia urin yaitu metode delay urination.

Hasil analisis data menunjukan nilai p value = 0,0001, yang berarti

terdapat perbedaan yang signifikan.

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

11

- Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti

efektivitas kegel exercise untuk meningkatkan kemampuan

berkemih.

- Perbedaan dengan penelitian ini yaitu metode, intervensi dan

sample. Metode pre-eksperimental desain dalam penelitian ini

menggunakan the one group pretest-posttest design dengan

intervensi kegel exercise pada wanita lansia di wilayah kerja

Puskesmas 1 Sokaraja Banyumas Jawa Tengah.

3. Penelitian yang dilakukan Ni Putu Ayu Jayanti, K.A. Henny Achjar, I

Made Surata Witarsa (2014) dengan judul “Pengaruh Senam Kegel Dan

Pijat Perineum Terhadap Kekuatan Otot Dasar Panggul Lansia Di

Puskesmas Tabanan III”.

Penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode quasi

experiment dengan menggunakan desain pre and posttest group

design untuk dua kelompok sampel Lansia Di Puskesmas Tabanan III.

Sampel yang telah dipilih dibagi menjadi dua kelompok yaitu

kelompok A dan kelompok B. Kelompok A diberikan intervensi

berupa senam Kegel sedangkan kelompok B diberikan intervensi pijat

perineum. Dapat di simpulkan pengaruh senam Kegel lebih besar dari

pijat perineum terhadap kekuatan otot dasar panggul lansia di

Puskesmas Tabanan III.

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

12

- Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti

efektivitas kegel exercise untuk meningkatkan kemampuan

berkemih.

- Perbedaan dengan penelitian ini yaitu metode, intervensi dan

sample. Metode pre-eksperimental desain dalam penelitian ini

menggunakan the one group pretest-posttest design dengan

intervensi kegel exercise pada wanita lansia di wilayah kerja

Puskesmas 1 Sokaraja Banyumas Jawa Tengah.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Azizeh Farzinmehr; M.D.,dkk (2015)

pada journal of family and reproductive healt Volume 9, No.4;hal

147-154 dengan judul “A Comparative Study of Whole Body Vibration

Training and Pelvic Floor Muscle Training on Women's Stress

Urinary Incontinence: Three- Month Follow-Up”.

Penelitian ini adalah penelitian menggunakan desain

randomized. Dengan responden 43 wanita dengan keluhan

inkontinensia urin secara acakdalam dua kelompok, kelompok

intervensi pelatihan olahraga dan kelompok intervensi pelatihan Otot

panggul atau kegel exercise. Dilakukan intervensi selama 4 minggu.

Kemudian kualitas intensitas dan inkontinensia dievaluasi. Semua

pengukuran dilakukan pre dan post kepada kedua kelompok

intervensi. Uji anova sampel t independent yang diterapkan masing-

masing untuk menentukan perbedaan dalam setiap kelompok. Hasil

uji penelitian ini menunjukkan metode kegel exercise dalam penelitian

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

13

ini efektif dalam kekuatan otot dasar panggul dan juga dalam

mengurangi keparahan inkontinensia urine sehingga meningkatkan

kemampuan berkemih

- Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti

efektivitas kegel exercise untuk meningkatkan kemampuan

berkemih.

- Perbedaan dengan penelitian ini yaitu metode, intervensi dan

sample. Metode pre-eksperimental desain dalam penelitian ini

menggunakan the one group pretest-posttest design dengan

intervensi kegel exercise pada wanita lansia di wilayah kerja

Puskesmas 1 Sokaraja Banyumas Jawa Tengah.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Aslan Ergul, dkk pada jurnal

internasional Gerontology Volume 54, No.4; hal 224-235 (2008)

dengan judul “Bladder Training and Kegel Exercises for Women with

Urinary Complaints Living in a Rest Home “

Penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode

penelitian eksperimen dengan desain ramdom. Responden dibagi

menjadi 2 kelompok kontrol 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok

kontrol. Peserta tinggal di rumah bagi wanita lanjut usia lebih dari 65

tahun dengan keluhan berkemih. Bentuk wawancara pre treatment

skala kualitas hidup, Mini-Mental Test, Rankin Scale, keluhan

berkemih diberikan untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Pelatihan kandung kemih dan latihan kegel diberikan kepada

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4265/2/Suyatni BAB I.pdfSemua perubahan fisiologis ini bukan ... Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yakni perubahan

14

kelompok perlakuan selama 6-8 minggu. Evaluasi kedua dilakukan 8

minggu setelah intervensi, dan evaluasi terakhir dilakukan 6 bulan

setelah intervensi. Hasil uji didapatkan Usia rata-rata kelompok

perlakuan adalah 78,88 ± 4,80 tahun, dan usia rata-rata kelompok

kontrol 79,44 ± 5,32 tahun. Urgensi, frekuensi dan keluhan nokturia.

Pretreatment, 8-minggu dan 6 bulan evaluasi mengungkapkan bahwa

jumlah inkontinensia urine dengan urgensi, frekuensi dan keluhan

nokturia statistik dan secara signifikan berkurang pada kelompok

intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil uji t-test

berkurang secara signifikan pada uji statistik diamati pada kelompok

intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sebuah

peningkatan yang signifikan dalam kekuatan otot dasar panggul

diamati pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok

kontrol pada semua evaluasi.

- Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti

efektivitas kegel exercise untuk meningkatkan kemampuan

berkemih.

Perbedaan dengan penelitian ini yaitu metode, intervensi dan

sample. Metode pre-eksperimental desain dalam penelitian ini

menggunakan the one group pretest-posttest design dengan intervensi

kegel exercise pada wanita lansia di wilayah kerja Puskesmas 1

Sokaraja Banyumas Jawa Tengah

Efektivitas Bladder Training..., Suyatni , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017