BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18877/5/Chapter...1 BAB...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18877/5/Chapter...1 BAB...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan kondisi ekonomi dan sosial yang dinamis telah dengan cepat
merubah perilaku dan sikap konsumen. Dengan susunan pilihan produk yang
memusingkan yang ada di pasar, konsumen yang sudah pasti menempati posisi
tertinggi, mengharapkan sesuatu yang lebih dari sebelumnya. Mereka tidak hanya
mengharapkan suatu produk yang berkualitas tinggi, karena kualitas produk sudah
merupakan suatu norma dan persyaratan. Generasi selanjutnya merupakan
konsumen baru yang menginginkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga
yang sesuai dan terjangkau bagi mereka (Keegan, 2009:28).
Setiap perusahaan dalam memasarkan produknya selalu dihadapkan pada
pertanyaan “mengapa orang membeli produk prusahaannya?’’. Jawabannya tidak
dapat diterangkan secara langsung langsung dari hasil pengamatan saja, tetapi
dibutuhkan satu analisis perilaku konsumen secara mendalam. Hal ini nantinya akan
banyak membantu manajer pemasaran untuk memahami “mengapa dan bagaimana”
perilaku konsumen tersebut, sehingga perusahaan dapat mengembangkan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang secara baik.
1
Universitas Sumatera Utara
2
Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan bukanlah hal yang
mudah. Konsumen mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka, tetapi
malah bertindak sebaliknya. Mereka mungkin tidak memahami motivasinya secara
mendalam, dan mungkin menanggapi pengaruh yang merubah pendirian mereka
pada menit-menit terakhir.
Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses
rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen
untuk membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa motivasi
sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk
melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap
obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk
tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk
menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk
kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang
ditawarkan pemasaran atau tidak.
Perilaku konsumen (consumer behavior) merupakan kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalam proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Hubungannya dengan
keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku
Universitas Sumatera Utara
3
konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang dibeli, dimana
membeli (where), bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan
apa (under what condition) barang-barang dan jasa-jasa dibeli. Keberhasilan
perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai
perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat
merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
Pertamina merupakan salah satu produsen minyak pelumas di Indonesia
dengan berbagai macam merek. Pada saat ini Pertamina menghadapi mekanisme
pasar yang sangat keras karena adanya pesaing yang memposisikan pasar sebagai
pasar yang kompetitif. Strategi dan aktivitas pemasaran dikembangkan oleh
perusahaan untuk mencapai sasaran pemasaran yang dinyatakan dalam besaran-
besaran penjualan (company sales) dan pangsa pasar (market share). Hal ini berarti
bahwa perusahaan akan selalu mengembangkan strateginya untuk mempertahankan
dan meningkatkan volume penjualannya.
Pada saat yang sama perusahaan harus mampu mempertahankan atau
memperkuat pangsa pasar yang dimilikinya untuk menghasilkan laba bagi
pertumbuhan berkelanjutan sebagai indikator kinerja pasar dan pemasarannya. Oleh
karena itu, pengetahuan mengenai pangsa pasar yang dimiliki dan kekuatan relatif
dari pangsa pasar serta perilaku dari konsumennya adalah sangat penting untuk
Universitas Sumatera Utara
4
diketahui sebagai dasar pengembangan strategi pemasaran pada masa yang akan
datang. (id-jurnal.blogspot.com/ diakses tanggal 22 Februari 2010)
Bisnis pelumas adalah usaha yang prospektif mengingat Pertamina merupakan
Market Leader pasar pelumas dalam negeri selama lebih dari 30 tahun. Bisnis
Pelumas Pertamina terdiri atas bisnis dalam negeri untuk segmen retail maupun
segmen industri, dan bisnis pelumas luar negeri. Di samping produk jadi, Pelumas
Pertamina juga melayani kebutuhan Base Oil Group I dan Base Oil Group III. Pangsa
pasar saat ini mencapai 54% di segmen retail dan 58% di segmen industri. Pemasaran
Pelumas Pertamina di dalam negeri, didukung oleh 7 Sales Region, 180 Agen
Pelumas, dan 45 OliMart, tersebar dari Sabang sampai Merauke.
(www.pertamina.com / diakses tanggal 22 Februari 2010)
Universitas Sumatera Utara
5
Top 111%
Pennzoil + Evalube
12%
Castrol 5%
Shell 4%
Agip 3%
Motul 1%Lain-lain 10%
Pertamina 54%
Top 1 Pennzoil + Evalube
Castrol Shell
Agip Motul
Lain-lain Pertamina
Gambar 1.1 Pangsa Pasar Pelumas Otomotive Tahun 2007
Berdasarkan gambar 1.1, pelumas Pertamina menduduki peringkat pertama dan
juga sebagai market leader (pemimpin pasar) dengan pangsa pasar sebesar 54%, lalu
diikuti dengan penantang pasar (market challenger) lainnya yaitu Top 1 sebesar 11%,
Pennzoil+Evalube sebesar 12%, Castrol sebesar 5%, Shell sebesar 4%, Agip sebesar
Universitas Sumatera Utara
6
3%, Motul sebesar 1%, dan pelumas lain-lain sebesar 11% (Petronas, Repsol, STP,
Mobil 1, Valvoline, Indomobil oil, Federal, Yamalube, Honda Genuine Oil).
Minyak pelumas atau lebih sering disebut oli berfungsi sebagai anti gesek,
bantalan, penyekat, pendingin dan lain-lain tergantung pada komponen yang
dilumasi. Oleh karena itu, jika kualitas minyak pelumas yang digunakan tidak baik
atau tidak sesuai dengan spesifikasi yang disarankan, maka dapat menyebabkan
penurunan kinerja mesin karena komponen-komponen yang bergerak tidak
mendapatkan perlindungan yang optimal. Minyak pelumas biasanya diklasifikasi
dalam dua standard yaitu SAE dan API Service. Kepercayaan bahwa untuk
mendapatkan suara mesin yang lebih halus lebih baik menggunakan pelumas yang
lebih kental. Pada awal mulai berkembangnya teknologi pelumas memang ada sedikit
benarnya. Namun dengan teknologi aditif yang semakin maju, maka paradigma
tersebut sudah lama ditinggalkan. (www.pertaminapelumasku.blogspot.com/ diakses
22 Februari 2010)
Untuk segmen retail di dalam negeri, Pelumas Pertamina memasarkan lebih
dari 17 Brand, sementara untuk segmen industri sebanyak 18 Brand. Untuk pasar luar
negeri, Pertamina memasarkan 3 Brand yang merupakan extension dari Brand di
dalam negeri. (www.pertamina.com / diakses tanggal 22 Februari 2010)
Universitas Sumatera Utara
7
Tabel 1.1 Pelumas Pertamina untuk Segmen Retail dan Segmen Industri
Segmen Retail Segmen Industri Pelumas Mesin Mobil Bensin Pelumas Mesin Diesel Tugas Berat Fastron 1. Meditran SX SAE 15W-40 1. Fastron OW-50, API SM 2. Meditran SC SAE 15W-40 2. Fastron 10W-30, API SM 3. Meditran S SAE 10W, 30,40,50 3. Fastron 10W-40, API SL 4. Meditran SAE 30, 40, 50
4. Fastron 20W-50, API SL Pelumas Transmisi dan Hidrolik Alat Berat
Prima XP 1. Translik HD 1. Prima XP 10W-40, API SL 2. Translik HD 10W, 30, 50, 60 2. Prima XP 20W-50, API SJ Refrigerating Oils (Grease) Mesran 1. Kompen 1. Mesran Super 20W-50, API SG/CD 2. Termo 2. Mesran 40 3. Termo 150 Pelumas Mesin Mobil Diesel Pelumas Bantalan Industri dan Silinder Fastron 1. Sebana P Series 1. Fastron Diesel 15W-40, API CI-4 2. Sebana Series Meditran 3. Sebana
1. Meditran SX 15W-40, CH-4 4. Medripal Series ISO VG 68, 100, 150
2. Meditran SC 15W-40 5. Gandar 800 ISO VG 460 3. Meditran S-40 6. Gandar 800 Mesran B 7. Silinao 160 M 1. Mesran B 40 Pelumas Transmisi Mobil Manual Rored 1. Rored MTF 80 W90 GL 4 Pelumas Transmisi Mobil & Garden Tugas Sedang Rored 1. Rored EPA 90 GL 4 2. Rored EPA 140 GL 4 Pelumas Garden Tugas Berat 1. Rored HDA 90 GL 5 2. Rored HDA 140 GL 5 Pelumas Mesin Motor 4 Tak Enduro
Universitas Sumatera Utara
8
Segmen Retail 1. Enduro 4T Racing 2. Enduro 4T Mesran 1. Mesran Super 20W-50, API SG/CD Mesrania 1. Mesrania 2T Enviro 2. Mesrania 2T Super 3. Mesrania 2T OB Grease/Gemuk 1. Gemuk Pertamina SGX 2. Gemuk Pertamina SGX Pail
Sumber : www.pelumas.per tamina.com/ diakses 10 Mei 2010
Pelumas Pertamina menerima penghargaan Indonesian Customer Satisfactions
Award (ICSA) 2007 yang merupakan penghargaan bagi merek-merek yang berhasil
memuaskan pelanggannya. Indonesia Customer Satisfaction Awards (ICSA) 2007 ini
didasarkan atas survei yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group. Pada
tahun 2007 ini, terdapat 92 kategori produk unggulan yang melibatkan lebih dari 400
merek yang disurvei. Sedangkan pengukuran indeks kepuasan konsumen didasarkan
atas empat parameter utama, yaitu kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk/jasa
yang bisa disebut dengan Quality Satisfaction Score (QSS), kepuasan terhadap harga
yang mereka bayar atau disebut dengan Value Satisfaction Score (VSS), dan
Perceived Best (PB) yang merupakan keyakinan pelanggan bahwa merek yang telah
mereka gunakan adalah merek yang terbaik dalam hal kepuasan konsumen. Terakhir
adalah Expectation Score (ES) yang merupakan pengurangan terhadap harapan
Universitas Sumatera Utara
9
pelanggan terhadap suatu merek akan kemampuannya dalam memberikan kepuasan
pasa masa yang akan datang. (www.pertamina.com/ diakses 22 Februari 2010)
Tabel 1.2 Kategori Produk ICSA 2007
Kategori Merek Kategori Merek
Shampoo Sunsilk Lipstick Viva Clear Revlon Pantene Sariayu Lifebuoy Mirabella Rejoice Pixy Sabun Mandi Padat Lifebuoy Susu Pembersih Muka Viva Lux Sariayu Nuvo Pond's Giv Citra Shinzui Ovale Sabun Mandi Cair Lux Face Tonic Viva Lifebuoy Sariayu Biore Pond's Dove Ovale Dettol Mustika Ratu Pasta Gigi Pepsodent Hand & Body Lotion Citra Ciptadent Marina Close up Viva Formula Vaseline Maxam Nivea Sikat Gigi Formula Body Splash Cologne Puteri Pepsodent Pucelle Oral B She Omica Gatsby Ciptadent Master Gologne Sabun/Busa Pembersih Muka
Pond's Pemutih Wajah Pond's Biore Oil of Olay
Papaya (RDL) Kelly
Universitas Sumatera Utara
10
Dove Tje-Fuk Clean&Clear Viva
Pembalut Wanita Laurier Minuman Ringan Bersoda Teh Sosro
Charm Fruit Tea Softex Frestea Kotex ABC Hers Protex Tekita Pelembab Muka Pond's Minuman Energi Cair Kratingdaeng Sariayu Extra Joss Viva Hemaviton Oil of Olay M 150 Mustika Ratu Lipovitan
Alas Bedak Sariayu Minuman Energi Non Cair Extra Joss
Viva Hemaviton Jreng
Pond's Kuku Bima Energi
Mustika Ratu M 150 Kelly Fit Up Bedak Wajah Viva Minuman Serbuk Nutrisari Sariayu Marimas Pixy Sisri Pond's Extra Joss Marcks Jas Jus Air Minum Dalam Kemasan
Aqua Multivitamin Fatigon Club Hemaviton
Ades Supradyn Vit Sangobion 2 Tang CDR Redoxon Susu Cair/UHT Frisian Flag
Jamu/Suplemen/Obat Penambah Gairah Pria
Kuku Bima Ultra Pilkita Indomilk String Pas Cap Bantal Irex Bear Brand Hemaviton Rokok Kretek Dji Sam Soe 234 Obat Flu Ultra Flu Sampoerna Mixagrib Gudang Garam Sanaflu
Universitas Sumatera Utara
11
Djarum Decolgen Bentoel Neozep Forte Mi Instant Indomie Obat Batuk Komix Mie Sedap Vicks Formula 44 Super Mie OBH Mie Kare Konidin Sarimi OBH Combi plus
Kopi Bubuk/Instant kapal Api Obat Sakit Kepala Paramex ABC Bodrex
Nescafe Panadol Torabika Oskadon Indocafe Decolgen Jelly Cup Okky Jelly Obat Maag Promag Inaco Mylanta Vita Jelly Waisan Tropicool Sanmag Wong Coco Polysan
Kacang Bermerek Garuda HP Nokia Dua Kelinci Sony Ericson
Gajah Samsung Kaya King Siemens Arjuna Motorolla
Wafer Coating Coklat Gery Koran Kompas Beng Beng Jawa Pos
TOP Seputar Indonesia Tim Tam Poskota Superman Pikiran Rakyat
Minuman Sari/Rasa Jeruk dalam kemasan cup
Frutang Majalah Tempo Okky Jelly Drink Femina Nutri Jeruk Hidayah Ale Ale Gadis
Freso Kartini
Nutrisi Otak Dewasa Cerebrofit Majalah Wanita Kartini Cerebrofit Excel Femina
Gibolan Gadis Bio Ginko Aneka Sakatonik ABG Sarinah Asuransi Jiwa Bumiputera 1912 Bank Syariah Bank Syariah
Universitas Sumatera Utara
12
Mandiri Jiwasraya Bank Muamalat Prudential Permata Syariah Life Assurance Bank BRI Syariah AIG Lippo Life Bank BNI Syariah Jamsostek Asuransi Kesehatan Askes Celana Dalam Pria GT Man Jamsosotek Crocodile Bumiputera 1912 Rider Prudential Rc Sony Jiwasraya Swan
Bank Umum BCA Rent Car Trac Astra Rent A Car
BRI Blue Bird
BNI Indomobil Rent car
Bank Mandiri Adira BTN Indorent Europcar Kartu Kredit Citibank Komputer HP BCA IBM HSBC Acer Mandiri Compaq BNI Dell Jasa Penerbangan Garuda Indonesia Printer HP Lion Air Canon Adam Air Umax Batavia Airlines Acer Merpati Epson Minyak Pelumas Mobil Fastron Scanner HP
Top 1 Canon Mesran Umax Castrol Acer Pennzoil Epson Minyak Pelumas Motor Fastron Notebook Toshiba
Top 1 IBM Federal HP Castrol Acer
Universitas Sumatera Utara
13
Repsol Sony Pilus Garuda Mesin Fax Panasonic Tic Tac Xerox Arjuna Canon Muria Happy Toshiba Minuman Teh Rasa Buah Mountea Brother
Arinda Digital Camera Canon Zhuka Sony Bintang Sobo Nikon Keripik Tepung Kentang Olahan (potato crips)
Leo Kodak Piattos Samsung Veetos
Prigles Wafer Stick Gery Chocholatos LCD Projector Infocus Astor Wafer Stick Toshiba Sticko Sony Twistar Panasonic Gery Stick Samsung Obat Diare Diapet Mesin Fotocopy Xerox Neo Entrostop Canon New Diapet Sharp Imodium Toshiba Tay Pin San Minolta Operator Seluler Telkomsel Teh Pelangsing Slimming Tea
Mustika Ratu Indosat XL Herballax
Telkom Flexi Slimming Tea Sariayu
Bakrie Telecom Pil/Kapsul Pelangsing Merit Teh Siap Minum
Dalam Kemasan Teh Botol Sosro
Peil Pelangsing perut Sariayu
Frestea Fruit Tea Susut Perut
Mustika Ratu Teh Kotak
Tekita Haiping Natur Slim
Sumber : Majalah SWA Sembada No 16/XXIII/26 Juli – 8 Agustus 2007
Universitas Sumatera Utara
14
Berikut ini adalah pelumas PERTAMINA untuk kendaraan bermotor roda dua
yang telah memenuhi standar internasional:
Tabel 1.3 Daftar standar pelumas PERTAMINA untuk kendaraan bermotor roda dua
No Jenis Pelumas Harga (rupiah) include ppn
10% 0,8 Liter Liter
Pelumas Mesin Motor 4 Tak ENDURO
1. Enduro 4T Racing 38.000 40.500 2. Enduro 4T 34.000 34.500 MESRAN
1. Mesran Super 20W-50, API SG/CD
24.000
Pelumas Mesin Motor 2 Tak MESRANIA
1. Mesrania 2T Enviro 29.000 2. Mesrania 2T Super 28.000 3. Mesrania 2T OB 25.000 FASTRON 10W-40 SL 52.000
Sumber : www.pelumas.per tamina.com / diakses 23 Februar i 2010
Penjualan pelumas selama ini dilaksanakan secara langsung melalui dealer
dan Stasiun Pompa Bahan Bakar Minyak Untuk Umum (SPBU). Pada saat ini
penetapan harga jual ditentukan di bawah harga pelumas impor dengan maksud
berfungsi sebagai Price Leader. Sedangkan insentif yang diberikan kepada dealer
dan SPBU didasarkan pada besar kecilnya volume penjualan minyak pelumas.
Pada umumnya seorang konsumen akan membeli merek yang paling disukai
atas suatu produk. Tetapi ada 2 faktor yang bisa muncul diantara niat dan keputusan
Universitas Sumatera Utara
15
pembelian itu sendiri. Faktor yang pertama yaitu sikap orang lain. Sejauh mana
sikap orang lain akan mempengaruhi pikiran seseorang tergantung pada sikap orang
lain terhadap keputusan pembelian dan motivasi dirinya untuk memenuhi keinginan
orang lain tersebut. Semakin kuat sikap orang lain tersebut dan makin dekat dia pada
si pembuat keputusan itu, maka pengaruhnya juga akan semakin besar. Niat
pembelian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor situsional yang tidak diinginkan.
Konsumen membentuk suatu niat membeli berdasarkan faktor-faktor seperti
pendapatan yang diharapkan, dan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut.
Bila konsumen sudah hampir bertindak, situasi yang tidak diinginkan dapat merubah
niat pembeliannya.
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengusuli tindakan ini. Jadi, mempelajari perilaku konsumen
tidak berarti hanya mempelajari apa yang di beli atau dikonsumsi, tetapi juga
bagaimana kebiasaannya dalam membeli produk tersebut.
Berdasarkan gambaran yang disampaikan diatas, penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul : ”Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis
terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pelumas oli Pertamina
untuk kenderaan roda dua (Studi Kasus SPBU 11.201.101 Jln. K.L. Yos Sudarso
Medan)
Universitas Sumatera Utara
16
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: Apakah karakteristik individu dan faktor psikologis berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pelumas oli
Pertamina untuk kenderaan roda dua (studi kasus SPBU 11.201.101 Jln. K.L. Yos
Sudarso Medan)?.
C. Kerangka Konseptual
Prilaku konsumen adalah dinamis. Itu berarti bahwa perilaku seorang
konsumen, grup konsumen, atau masyarakat luas selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen,
demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Dalam hal studi perilaku
konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen
biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup
tertentu.
Menurut Setiadi (2008:11) keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh
faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis dari pembeli. Sebagian besar
adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-
benar diperhitungkan. Pada penelitian ini penulis memilih karakteristik individu dan
faktor psikologi yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk pelumas oli
pertamina.
Universitas Sumatera Utara
17
Sumber : Data diolah oleh penulis, 2010 Gambar 1.2 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Karakteristik individu dan faktor psikologis mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk
pelumas oli pertamina untuk kenderaan roda dua (studi kasus SPBU
11.201.101 Jln. K.L. Yos Sudarso Medan)
2. Faktor psikologis merupakan faktor yang paling dominan dalam mendorong
proses keputusan konsumen dalam memilih produk pelumas oli pertamina
untuk kenderaan roda dua (studi kasus SPBU 11.201.101 Jln. K.L. Yos
Sudarso Medan)
Karakteristik Individu
1. Kepribadian
Faktor Psikologis 1. Motivasi 2. Persepsi 3. Pembelajaran 4. Keyakinan
dan Sikap
Keputusan konsumen memilih produk
pelumas oli pertamina
Universitas Sumatera Utara
18
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karekteristik individu dan
faktor psikologis terhadap perilaku konsumen yang mendasari proses
keputusan konsumen dalam memilih produk pelumas oli pertamina untuk
kenderaan roda dua (studi kasus SPBU 11.201.101 Jln. K.L. Yos Sudarso
Medan)
b. Menjelaskan pengaruh variabel pribadi dan psikologis secara bersama-
sama maupun parsial terhadap proses keputusan konsumen dalam memilih
produk pelumas oli pertamina untuk kenderaan roda dua (studi kasus SPBU
11.201.101 Jln. K.L. Yos Sudarso Medan)
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan
sebagai sumbangan pemikiran kepada Pertamina dalam mengetahui hal-hal
apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
memilih produk pelumas serta dapat dijadikan landasan dalam menentukan
kebijakan selanjutnya
b. Bagi penulis
merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan
literatur yang penulis peroleh dari bangku kuliah, kemudian memperluas
wawasan penulis tentang perilaku konsumen.
Universitas Sumatera Utara
19
c. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan
dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.
F. Metodologi Penelitian
a. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (X) terdiri dari variabel karakteristik individu (X1),
variabel faktor psikologis (X2).
b. Varibel terikat (Y) adalah keputusan konsumen dalam memilih produk
pelumas oli pertamina untuk kenderaan motor roda dua
b. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain, terdiri dari:
a. Karakteristik Individu
Karakteristik Individu merupakan sifat dan tingkah laku yang ada pada
diri konsumen yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Karakteristik Individu adalah kepribadian.
b. Faktor Psikologis
Faktor Psikologis faktor–faktor yang ada di dalam diri konsumen yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian Pilihan pembelian seseorang
Universitas Sumatera Utara
20
dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah proses keputusan
konsumen dalam memilih produk pelumas oli pertamina.
Tabel 1.4 Definisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala Ukur
Karakteristik
Individu (X1)
Sifat dan tingkah
laku yang ada pada
diri konsumen yang
dapat mempengaruhi
keputusan pembelian
a. Kepribadian Skala Likert
Faktor
Psikologis
(X2)
Faktor–faktor yang
ada di dalam diri
konsumen yang dapat
mempengaruhi
keputusan pembelian
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pembelajaran
d. Keyakinan
dan sikap
Skala Likert
Keputusan
Konsumen (Y)
Tahapan tahapan
yang dilalui
konsumen dalam
melakukan
pembelian
a. Berdasarkan
kebutuhan
b. Berdasarkan
Kesesuaian
c. Berdasarkan
keinginan
d. Keputusan
membeli
Skala Likert
Sumber : Tabel defenisi operasional di buat oleh penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
21
c. Pengukuran Variabel
Pengukuran yang digunakan penulis dalam proses pengolahan data adalah
dengan menggunakan Skala Likert, di mana responden menyatakan tingkat setuju
atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan mengenai perilaku, obyek, orang atau
kejadian.
Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,
kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Skor responden kemudian
dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsirkan
sebagai posisi responden dalam Skala Likert
Tabel 1.5 Instrumen Skala Likert
No. Pertanyaan skor
1 Sangat tidak setuju 1
2 Tidak setuju 2
3 Kurang setuju 3
4 Setuju 4
5 Sangat setuju 5
Sumber : Sugiyono (2008)
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SPBU Coco 11.201.101. Jl K.L.Yos Sudarso No 8-10
Medan Waktu Penelitian dari bulan Mei 2010 - Juli 2010
Universitas Sumatera Utara
22
5 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang datang ke SPBU 11.201.101 Jl. K.L Yos
Sudarso No 8-10 Medan yang menggunakan kenderaan roda dua untuk bulan
Februari 2010 yaitu 81.200 orang.
b. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan pada rumus Slovin,
sebagai patokan untuk menentukan ukuran sampel minimal yang harus diambil
(Umar, 2005;149), yaitu:
dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = taraf kesalahan = 10 %
n = 99,8
Maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang
Universitas Sumatera Utara
23
Metode penarikan sampel yang dilakukan adalah Purposive sampling yaitu
pemilihan sampel dengan pertimbangan bahwa responden yang dijadikan sampel
penelitian adalah konsumen yang sudah menggunakan pelumas oli pertamina
minimal satu tahun. Dengan dengan demikian, sampel dianggap sudah mengenal
cukup baik pelumas oli pertamina
6. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung melalui wawancara,
diskusi, dengan pihak-pihak yang berkaitan, dan hasil dari pengisian kuesioner.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, yang meliputi
data mengenai sejarah organisasi/perusahaan, struktur dan uraian tugas dalam
organisasi, buku ilmiah, jurnal, literatur.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan secara langsung pada objek penelitian yaitu konsumen
SPBU Coco 11.201.101 Jln K.L. Yos Sudarso Medan
Universitas Sumatera Utara
24
b. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberi daftar pertanyaan kepada
para responden, jawaban tersebut kemudian diberi skor sesuai dengan skala likert.
c. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan mempelajari berbagai macam jurnal, buku,
artikel, yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji
validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang
didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan (kuesioner). Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan
antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian
validitas instrumen dilakukan pada 30 orang pengguna pelumas oli pertamina diluar
dari sampel dengan menggunakan SPSS 15.00 for windows dengan persyaratan
sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang
telah dinyatakan valid dalam uji validitas, akan ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
25
a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliable.
b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliable.
9. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu:
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang
telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan
secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan
menjelaskan hasil perhitungan.
b. Uji Asumsi Klasik
Apabila penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda maka terlebih
dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regersi
linier berganda layak digunakan atau tidak.
Beberapa persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat normal tidaknya distribusi data
yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau
mendekati normal, dimana data cenderung lurus mengikuti garis diagonal
(berdistribusi normal) sehingga layak untuk digunakan.
Universitas Sumatera Utara
26
2. Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika variance dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya
tetap maka disebut homokedastisitas dan jika variance berbeda disebut
heterokedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan
korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah
multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antara
variabel bebas. Untuk melihat gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan
nilai dari Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF lebih besar dari 5, maka terjadi
multikolienaritas dengan variabel bebas lainnya.
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen
dalam memilih produk pelumas oli pertamina. Dalam melakukan analisis penulis
menggunakan bantuan progam software SPSS 15.00 for windows.
Model regresi berganda yang digunakan:
Universitas Sumatera Utara
27
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Keputusan konsumen dalam memilih produk
a = Konstanta
b1b2 = Koefisien regresi
X1 = Karakteristik Individu
X2 = Faktor Psikologi
e = Standar error
d. Pengujian Hipotesis
1. Uji signifikansi Simultan (Uji- F)
Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas
mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Hipotesis yang diajukan:
H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara bersama-sama variabel bebas (X1, X2) berupa
karakteristik individu dan faktor psikologis tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan membeli sebagai variabel terikat (Y)
H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama variabel bebas (X1, X2) berupa
karakteristik individu dan faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan membeli sebagai variabel terikat (Y)
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima bila F Hitung < F Tabel pada α = 5%
Universitas Sumatera Utara
28
H1 diterima bila F Hitung > F Tabel pada α = 5%
2. Uji Signifikansi Individual (Uji-t)
Uji Signifikansi secara parsial dilakukan untuk membuktikan apakah variabel
bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel
terikat dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikansi
variabel bebas. Variabel bebas (X1, X2) berupa karaktristik pribadi dan psikologis
terhadap keputusan konsumen sebagai variabel terikat (Y).
H1 : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikansi variabel
bebas. Variabel bebas (X1, X2) berupa karaktristik pribadi dan psikologis terhadap
keputusan konsumen sebagai variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika t Hitung < t Tabel pada α = 5%
H0 ditolak jika t Hitung > t Tabel pada α = 5%
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan model menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar
antara nol sampai dengan satu (0 ≤R 2≤1). Bila koefisien determinasi (R2) = 0
menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila
R2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara