BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI...

27
1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Sekolah ini dapat dengan mudah diakses karena terletak di tengah kota Yogyakarta. SMA PIRI 1 Yogyakarta berada satu kompleks dengan Yayasan Perguruan Islam Republik Indonesia (PIRI) dimana bersebelahan langsung dengan SMP 1 PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan XII MIA. Dari ke enam kelas tersebut, untuk kelas X dan XI mengacu pada Kurikulum 2013, sedangkan untuk kelas XII masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dari hasil observasi kelas yang dilakukan sebelum kegiatan PPL dilaksanakan, diperoleh data sebagai berikut: 1. Permasalahan Dalam proses observasi, ada tiga aspek penting terkait dasar observasi kelas yaitu perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan perilaku siswa. Perangkat pembelajaran berkaitan dengan materi yang akan menjadi acuan dalam kegiatan belajar mengajar seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sedangkan, dalam proses pembelajaran, aspek yang diamati adalah bagaimana menguasai dan mengkondisikan kelas selama proses Pembelajaran berlangsung berdasarkan tahapan–tahapan yang ada. Terakhir, perilaku siswa berkaitan dengan bagaimana sikap siswa selama di kelas maupun di luar kelas. Perubahan kurikulum yang dimulai di tahun 2013 menyebabkan permasalahan-permasalahan muncul dalam perangkat pembelajaran. Kurangnya sosialisasi kurikulum 2013 dan proses transisi kurikulum yang jelas, menimbulkan sebagian besar guru kurang memahami bagaimana cara mengaplikasikan kurikulum tersebut. Hal ini menyebabkan guru tidak memiliki acuan yang jelas, sehingga perangkat pembelajaran yang ada kurang maksimal, seperti silabus yang baru dibuat, format penulisan RPP dan penilaian yang baru didapat oleh guru ketika kegiatan belajar mengajar sudah dimulai. Permasalahan lain adalah berkaitan dengan proses kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas. Selama proses observasi, penulis

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis SituasiSekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang

beralamat di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Sekolah ini dapat dengan

mudah diakses karena terletak di tengah kota Yogyakarta. SMA PIRI 1

Yogyakarta berada satu kompleks dengan Yayasan Perguruan Islam

Republik Indonesia (PIRI) dimana bersebelahan langsung dengan SMP 1

PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas

yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan XII MIA. Dari ke enam kelas

tersebut, untuk kelas X dan XI mengacu pada Kurikulum 2013, sedangkan

untuk kelas XII masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Dari hasil observasi kelas yang dilakukan sebelum kegiatan PPL

dilaksanakan, diperoleh data sebagai berikut:

1. PermasalahanDalam proses observasi, ada tiga aspek penting terkait dasar

observasi kelas yaitu perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan

perilaku siswa. Perangkat pembelajaran berkaitan dengan materi yang

akan menjadi acuan dalam kegiatan belajar mengajar seperti Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sedangkan, dalam proses

pembelajaran, aspek yang diamati adalah bagaimana menguasai dan

mengkondisikan kelas selama proses Pembelajaran berlangsung

berdasarkan tahapan–tahapan yang ada. Terakhir, perilaku siswa

berkaitan dengan bagaimana sikap siswa selama di kelas maupun di luar

kelas.

Perubahan kurikulum yang dimulai di tahun 2013 menyebabkan

permasalahan-permasalahan muncul dalam perangkat pembelajaran.

Kurangnya sosialisasi kurikulum 2013 dan proses transisi kurikulum yang

jelas, menimbulkan sebagian besar guru kurang memahami bagaimana

cara mengaplikasikan kurikulum tersebut. Hal ini menyebabkan guru tidak

memiliki acuan yang jelas, sehingga perangkat pembelajaran yang ada

kurang maksimal, seperti silabus yang baru dibuat, format penulisan RPP

dan penilaian yang baru didapat oleh guru ketika kegiatan belajar

mengajar sudah dimulai.

Permasalahan lain adalah berkaitan dengan proses kegiatan

belajar dan mengajar di dalam kelas. Selama proses observasi, penulis

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

2

mengamati bahwa mengatur dan mengkondisikan kelas tidaklah mudah.

Sebagai seorang guru kita harus mampu mengendalikan segala kegiatan

yang siswa lakukan di dalam kelas. Selain manajemen kelas, guru juga

harus mampu mengatur waktu dengan baik, Karena setiap pertemuan

biasanya terdiri dari 2 JP (2x 45 menit) yang harus mampu digunakan

oleh guru secara efektif untuk menyampaikan materi dan juga memberi

siswa kesempatan untuk berlatih secara langsung. Kemudian

permasalahan yang berkaitan dengan bagaimana perilaku siswa di dalam

kelas maupun di luar kelas. Dari pengamatan yang dilakukan mahasiswa

di dalam kelas, beberapa siswa aktif menjawab pertanyaan yang

diberikan guru, namun di sisi lain masih banyak siswa yang bermain

handphone, mengobrol dengan teman, bahkan tertidur di dalam kelas.

Perilaku siswa tersebut berkaitan dengan materi yang diajarkan guru,

sebagai contoh ketika mereka diperlihatkan animasi atau video, mereka

sangat antusias untuk melihat dan bertanya tentang apa yang ada dalam

video tersebut, namun motivasi mereka berkurang ketika mereka diminta

untuk menulis. Dari pengamatan di luar kelas, perilaku siswa cukup

santun kepada guru – guru maupun dengan mahasiswa PPL. Mereka

ramah dan sering berjabat tangan dengan guru atau mahasiswa PPL

yang mereka temui. Para siswa tidak jarang pula ikut mengobrol dengan

mahasiswa PPL maupun guru di luar kelas atau menanyakan apa yang

tidak mereka mengerti di luar jam pembelajaran.

2. Potensi Pembelajarana. Potensi Sekolah

1) Bangunan

Bangunan gedung sekolah terdiri atas 3 lantai, lantai 1 untuk

ruang guru, TU dan Aula, sedangkan lantai dua untuk ruang kelas X,

XI, Lab. Komputer, dan ruang BK sedangkan lantai tiga untuk

perpustakaan, ruang kelas XII, Lab. IPA dan Lab. IPS. Bangunan

sekolah memiliki kekuatan yang memadai dan sesuai dengan prinsip

bangunan, akan tetapi minim perawatan, hal in terlihat dari beberapa

ruangan yang tidak digunakan.

2) Laboratorium

Laboratorium merupakan tempat dimana siswa dapat

melakukan praktik pembelajaran secara terkontrol. Di SMA PIRI 1

Yogyakarta ini terdiri dari 5 laboratorium yaitu laboratorium IPA, IPS,

Bahasa, Komputer, dan Agama. Laboratorium IPA terdiri dari 3 ruang

laboratorium yaitu Biologi, Fisika, dan Kimia, sedangkan laboratorium

IPS terdiri dari 6 ruang, yaitu Ekonomi, Akuntansi, Sejarah, PKn,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

3

Sosiologi dan Geografi. Fasilitas di dalamnya sudah cukup memadai,

akan tetapi manajerial kegiatan di laboratorium kurang sehingga

rekam jejak penggunaan masih minim.

3) Fasilitas dan Media Kegiatan Belajar Mengajar

Fasilitas dan media kegiatan belajar mengajar yang tersedia

meliputi :

- LCD dan proyektor

- Laboratorium (IPA, IPS, Bahasa, Komputer, Agama)

- Lapangan olah raga (basket)

- Alat-alat olah raga

- Ruang AVA

- Perpustakaan dan ruang baca

4) Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan memiliki cukup koleksi buku pelajaran guna

memfasilitasi siswa dalam belajar. Penataan buku termasuk dalam

kategori rapi dan bersih. Ruangan cukup luas dan nyaman. Inventaris

ruangan lengkap yaitu terdapat rak buku, kursi dan meja baca.

Perpustakaan tersebut sudah mengelompokkan buku sesuai dengan

jenisnya.

5) Organisasi Peserta didik dan Ekstrakurikuler

Terdapat banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dikelola

oleh pihak sekolah bagi siswa kelas X dan XI. Ekstrakurikuler tersebut

meliputi :

- Olahraga : Basket, bulu tangkis, sepak bola/

futsal, tenis meja, pecinta alam

- Pembinaan Seni : teater, band, paduan suara dan

vokal

- Bahasa Inggris : English Conversation

- Pramuka

6) Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling membantu kepala sekolah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan

konseling

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

4

b) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi

masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan

belajar.

c) Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih

berprestasi dalam kegiatan belajar

d) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam

memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan

lapangan perkerjaan yang sesuai.

e) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling

f) Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling

g) Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

h) Menyusun dalam melaksanakan program tindak lanjut

bimbingan dan konseling

i) Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

b. Potensi SiswaSiswa SMA PIRI 1 Yogyakarta banyak yang memiliki potensi

untuk dikembangkan baik dari segi bakat maupun kemampuannya.

Hal ini dapat dilihat dari tingkat kelulusan siswa pada tahun 2013 yang

mencapai 100 % dan diterimanya beberapa alumni SMA PIRI 1 di

Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal itu juga didukung dari banyaknya

prestasi-prestasi yang telah diraih oleh para siswanya.Pada tahun ini,

SMA PIRI 1 mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti seleksi

pertukaran pelajar antar daerah. Prestasi dalam perlombaan esai dan

karya tulis tingkat nasional pun telah diraih oleh SMA PIRI 1. Potensi

yang ada di SMA PIRI 1 tidak hanya dalam bidang akademik saja

namun juga non akademik, seperti perwakilan lomba futsal yang akan

diadakan bulan September ini. Hal ini mencerminkan bahwa potensi

dan kemampuan siswa SMA PIRI 1 dapat bersaing dengan potensi

SMA lain.

Meskipun banyaknya prestasi yang diraih SMA PIRI 1, terdapat

pula siswa-siswa yang kurang menguasai materi dan kurang

berkonsentrasi selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu,

sekolah mengadakan tambahan pelajaran seperti EC (English

Conversation), pendalaman materi, matrikulasi dan ekstrakurikuler.

Diharapkan dengan adanya tambahan pelajaran ini seluruh siswa

mampu meningkatkan kemampuannya dalam bidang akademik dan

non akademik.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

5

c. Potensi GuruLatar belakang guru yang sesuai dengan mata pelajaran yang

mereka ampu menyebabkan masing – masing guru termasuk guru

yang profesional di bidangnya. Sebagian besar sudah termasuk PNS

dan bersertifikasi, hanya saja dikarenakan kurangnya jam untuk

mengajar menyebabkan guru-guru di SMA PIRI in ibanyak yang

mencari tambahan jam di sekolah lain seperti di SMK PIRI, SMP PIRI

dan di sekolah lainnya. Meskipun SMA PIRI 1 memiliki guru yang

cukup banyak, tidak jarang pula SMA PIRI 1 mendatangkan guru dari

luar sekolah untuk program pendalaman materi atau les sehingga

siswa tidak bosan.

Guru – guru SMA PIRI 1 juga aktif dalam mengikuti workshop

atau seminar dalam rangka meningkatkan kemampuan mereka.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru SMA PIRI

menyesuaikan kondisi lingkungan sekolah dan siswa termasuk media

yang ada. Para guru juga mampu memanfaatkan dengan baik fasilitas

sarana maupun prasarana yang cukup komplit di SMA PIRI 1, Para

guru SMA PIRI 1 pun juga mengacu pada permendiknas –

permendiknas yang ada, sebagai contoh telah diterapkannya

Kurikulum 2013 bagi kelas X dan XI.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPLPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan memberikan

pengalaman dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan

pembelajaran sebagai bekal untuk membentuk pendidik yang professional

secara nyata dalam masyarakat.

1. Perumusan Program PPLSebelum diputuskan program PPL yang akan dilakukan di

sekolah, hal yang paling mendasar dalam pengambilan keputusan adalah

merumuskan masalah yang ditemukan di sekolah tersebut. Hal – hal yang

dianggap belum maksimal dapat dijadikan sebagai program PPL

sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kualitas siswa dalam lingkup

Bahasa Inggris.

Perumusan Program PPL berdasarkan pada permasalahan yang

ditemukan di kelas maupun di luar kelas dan hal – hal yang kurang

tentang fasilitas sekolah dalam rangka meningkatkan minat siswa untuk

pembelajaran Bahasa Inggris. Tahapan perumusan program PPL

dijelaskan sebagai berikut :

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

6

a. Tahap pengajaran mikro

Pengajaran mikro merupakan mata kuliah wajib yang harus

diambil oleh mahasiswa kependidikan dimana bertujuan untuk melatih

mahasiswa dalam mengajar sebelum mereka diterjunkan langsung di

lapangan.Selama proses pengajaran mikro, mahasiswa diberikan ilmu

– ilmu yang bermanfaat yang dapat diaplikasikan dalam pengajaran

yang sesungguhnya sehingga dalam PPL nanti mahasiswa sudah

memiliki gambaran tentang bagaimana kondisi dan situasi ketika

mengajar di sekolah.

b. Tahap observasi kelas

Observasi kelas dilaksanakan pada bulan Maret. Pada tahap

ini mahasiswa melakukan pengamatan terhadap kegiatan

pembelajaran di kelas yang diselenggarakan oleh guru pembimbing.

Tujuan dari diadakannya observasi kelas supaya mahasiswa

mengetahui kondisi kelas, menemukan permasalahan yang ada di

kelas, sebagai pengambilan keputusan program PPL yang sesuai dan

mengetahui bagaimana cara mengatur kelas dengan baik.

c. Tahap pembekalan

Pembekalan PPL dilakukan oleh tiap – tiap jurusan. Pada

tahap ini mahasiswa dibekali dengan materi – materi tentang

profesionalisme guru, motivasi dan hal-hal lain terkait kegiatan PPL

yang akan diselenggarakan. Mahasiswa juga diberikan panduan –

panduan supaya mereka mampu melaksanakan PPL dengan baik.

d. Tahap penerjunan

Tahap ini merupakan penanda dimulainya kegiatan PPL.

Penerjunan PPL pada bulan Juli. Setelah kegiatan ini, mahasiswa

melakukan kegiatan yang berhubungan dengan PPL di sekolah

sampai tanggal penarikan yaitu pada tanggal 17 September 2014.

e. Tahap praktik mengajar

Tahap praktik mengajar dimulai pada bulan Juli 2014 sebagai

awal tahun ajaran baru, namun karena proses belajar mengajar

dianggap belum efektif, maka guru pembimbing Bahasa Inggris

menyarankan untuk memulai pengajaran pada bulan Agustus 2014.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

7

f. Tahap evaluasi

Tahap evaluasi dilaksanakan pada rentang waktu

pelaksanaan PPL sehingga setiap evaluasi yang diberikan langsung

dapat diterapkan. Sebagai evaluator dalam kegiatan ini adalah Dosen

Pembimbing dan Guru Pembimbing serta siswa didik sebagai subjek

pembelajaran.

g. Tahap penyusunan laporan

Tahap penyusunan laporan merupakan tahap akhir KKN-PPL

sebelum penarikan dari sekolah. Tahap ini sebenarnya dilakukan

selama rentang waktu PPL hanya saja lebih difokuskan pada tanggal

1 September – 6 September 2014.

h. Tahap penarikan

Penarikan KKN-PPL dilaksanakan pada tanggal 17 September

2014 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh LPPMP. Kegiatan ini

menandai berakhirnya seluruh kegiatan PPL di SMA PIRI 1

Yogyakarta.

2. Rancangan Kegiatan PPLProgram kegiatan PPL akan melatih mahasiswa sebagai calon

guru agar dapat merasakan bagaimana menjadi guru sesungguhnya.

Program kegiatan PPL yang disusun oleh praktikan, sebagai berikut:

a. Buku Perangkat Persiapan Pembelajaran

1) Buku Perangkat 1

Terdiri atas:

a) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

b) Silabus

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Buku Perangkat 2

Terdiri atas:

a) Kalender Pendidikan

b) Program Tahunan

c) Program Semester

d) Perhitungan Alokasi Waktu

3) Buku Perangkat 3

Terdiri atas:

a) Daftar Hadir Peserta Didik

b) Daftar Nilai

c) Analisis Ulangan Harian

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

8

d) Analisis Daya Serap

e) Daftar Buku Pegangan Guru dan Buku Pegangan Siswa

f) Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

g) Kumpulan Soal Ulangan Harian.

b. Praktik mengajar terbimbing dan mandiri.

1) Penyusunan RPP untuk Praktik Mengajar.

2) Praktik mengajar: terbimbing dan mandiri.

3) Koreksi Tugas.

4) Evaluasi Hasil Belajar.

c. Pengadaan Media Pembelajaran berbasis Flash

d. Pengetikan soal UTS

e. Piket TU

f. Piket Perpustakaan

g. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

h. Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB)

i. Pendampingan Pesantren Kilat

j. Penyusunan laporan PPL

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

9

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

A. PersiapanPraktikan mempersiapkan berbagai hal sebelum pelaksanaan PPL

supaya tujuan PPL dapat terlaksana sesuai yang diharapkan. Persiapan

tersebut diantaranya kegiatan yang diprogramkan oleh pihak UNY dan juga

praktikan. Persiapan-persiapan yang dimaksud dijabarkan sebagai berikut,

a. Pengajaran Mikro (Micro Teaching)

Kegiatan Micro teaching akan mengarahkan mahasiswa calon

guru dalam membentuk kompetensi sebagai guru yang merupakan agen

pembelajaran seperti yang tercantum dalam Undang-undang No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yakni Bab IV pasal 10 dan

berdasarkan aturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan pada Bab IV pasal 3. Kompetensi tersebut meliputi:

1) Kompetensi pedagogik

2) Kompetensi kepribadian

3) Kompetensi profesional

4) Kompetensi sosial

Oleh sebab itu calon guru harus memperoleh pembekalan yang

memadai untuk menguasai kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan

sebelumnya baik melalui preservice maupun inservice training antara lain

melalui pengajaran mikro. Salah satu bentuk preservice training bagi

calon guru adalah melalui pembentuk kemampuan mengajar (teaching

skill) baik secara teoritis maupun praktis.

Pengajaran mikro ialah pelatihan tahap awal dalam pembentukan

kompetensi mengajar melalui pengaktualisasi kompetensi dasar

mengajar. Dalam pelaksanaannya, pengajaran mikro mencakup kegiatan

orientasi, observasi di sekolah atau lembaga yang akan dipakai untuk

PPL, serta praktik mengajar.

Dalam pengajaran mikro, mahasiswa dapat berlatih kompetensi

dasar untuk mengajar secara terbatas dan terpadu dari beberapa

kompetensi dasar mengajar dengan kompetensi, materi, peserta didik,

maupun waktu yang dipersentasikan terbatas (dimikrokan). Pengajaran

mikro juga sebagai sarana latihan untuk tampil berani menghadapi kelas,

mengendalikan emosi, ritme pembicaraan, dan lain-lain. Pengajaran

mikro dilaksanakan sampai praktikan menguasai kompetensi secara

memadai sebagai prasyarat untuk mengikuti Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) di sekolah atau lembaga. Pengajaran mikro ini bertujuan

untuk membentuk dan meningkatkan dasar mengajar terbatas,

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

10

membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar terpadu dan utuh,

membentuk kompetensi kepribadian, serta membentuk kompetensi

social.

b. Penyerahan Pra PPL

Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 27 Februari 2014 di sekolah

yang akan dijadikan tempat PPL. Penyerahan mahasiswa kepada pihak

sekolah dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing Lapangan.

c. Observasi

Observasi dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa mengenal

dan memperoleh gambaran tentang pelaksanaan proses pembelajaran,

kondisi sekolah, dan kondisi lembaga. Dalam kegiatan observasi,

mahasiswa tidak menilai guru dan tidak mencari guru model, tetapi lebih

ditekankan pada usaha mengetahui figur keteladanan guru, baik

mengenal penguasaan materi pembelajaran maupun penampilan guru.

Materi kegiatan observasi meliputi:

1) Observasi Pembelajaran di Kelas

(a)Perangkat pembelajaran (Kurikulum 2013), silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran/ RPP)

(b)Proses pembelajaran (membuka pelajaran, penyajian materi,

metode pembelajaran, penggunaan bahasa, penggunaan waktu,

gerak, cara, memotivasi siswa, teknik bertanya, teknik

penugasaan kelas, penggunaan media, bentuk dan cara evaluasi,

menutup pelajaran)

(c)Perilaku siswa (perilaku siswa di dalam kelas dan di luar kelas)

Observasi pembelajaran di kelas dilaksanakan sebelum praktik

belajar mengajar bertujuan untuk memberikan bekal langsung bagi

praktikum dalam mengenal dan memperoleh gambaran nyata tentang

pelaksanaan proses pembelajaran, proses pembelajaran, perilaku siswa

di dalam kelas maupun di luar kelas.

2) Observasi Alat dan Media Pembelajaran

(a)Kondisi fisik sekolah

(b)Potensi siswa

(c) Potensi guru

(d)Potensi karyawan

(e)Fasilitas KBM dan media

(f) Perpustakaan

(g)Laboratorium

(h)Bimbingan konseling

(i) Bimbingan belajar

(j) Ekstrakurikuler

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

11

(k) Organisasi dan fasilitas OSIS

(l) Organisasi dan fasilitas UKS

(m) Administrasi (karyawan, sekolah, dinding)

Observasi alat dan media pembelajaran dilakukan di ruang kelas

dan laboratorium. Media pembelajaran fisika sudah cukup lengkap,

namun belum digunakan secara optimal dalam proses pembelajaran.

3) Observasi kondisi Sekolah

(a)Observasi fisik (keadaan lokasi, keadaan gedung, keadaan sarana

dan prasarana, keadaan personalia, keadaan fisik lain atau

penunjang, penataan ruang kerja)

(b)Observasi tata kerja (struktur organisasi tata kerja), program kerja

lembaga, pelaksanaan kerja, iklim kerja antar personalia, evaluasi

program kerja, hasil yang dicapai program pengembangan)

d. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL dilaksanakan di UNY dengan tujuan:

1) Memahami dan menghayati konsep dasar, arti, tujuan, pendekatan,

program, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi PPL

2) Mendapat informasi tentang situasi, kondisi, potensi, dan

permasalahan sekolah atau lembaga yang akan dijadikan lokasi PPL

3) Memiliki bekal pengetahuan dan tata karma kehidupan di sekolah

atau lembaga

4) Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga

pendidikan.

5) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat

melaksanakan program dan tugas-tugasnya di sekolah atau lembaga

6) Memiliki pengetahuan untuk dapat bersikap dan bekerja dala

kelompok secara interdisipliner dan lintas sektoral dalam rangka

penyelesaian tugas di sekolah atau lembaga

7) Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efisiensi pada saat

melaksanakan program PPL

e. Pembuatan Perangkat Mengajar

Perangkat pembelajaran yang digunakan untuk menunjang proses

belajar-mengajar antara lain: buku perangkat 1, 2 dan 3. Buku perangkat

1 meliputi: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran. Buku perangkat 2 meliputi: Kalender

Pendidikan, Program Tahunan, Program Semester, Agenda KBM. Buku

perangkat 3 meliputi: Daftar Hadir Peserta Didik, Daftar Nilai, Analisis

Ulangan Harian, Analisis Ketuntasan Belajar, Analisis Daya Serap,

Program dan Pelaksanaan Perbaikan dan Pengayaan, Daftar Buku

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

12

Pegangan Guru dan Buku Pegangan Siswa, Kumpulan Soal Ulangan

Harian.

f. Penyusunan Laporan

Mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan PPL diwajibkan

membuat laporan individual. Laporan ini disusun sebagai pertanggung

jawaban kegiatan yang telah dilaksanakan.

g. Penarikan PPL

Penarikan mahasiswa dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing

Lapangan pada tanggal 17 September 2014.

B. Pelaksanaan PPLPPL dimulai pada tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014 di

SMA PIRI 1 Yogyakarta. Adapun kegiatan PPL ini terdiri dari kegiatan

mengajar (praktek dan teori) dan kegiatan di luar mengajar. Perencanaan

programnya adalah program yang sudah disetujui oleh pihak sekolah, yang

kemudian dilaksanakan di sekolah dan di luar sekolah. Rincian program PPL

adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan di KampusPPL yang dilaksanakan oleh praktikan melibatkan banyak komponen

serta persiapan-persiapan, antara lain:

Praktik PPL hanya dapat dilaksanakan oleh mahasiswa yang telah

lulus mengambil mata kuliah micro teaching atau pengajaran mikro

dengan nilai minimal ”B” dan telah menempuh minimal 100 sks serta

lulus mata kuliah Teknologi Pembelajaran.

Pembekalan PPL yang terdiri dari:

- Pembekalan mikro (mikro teaching) yang dilakukan oleh fakultas

yang dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2014.

2. Observasi SekolahObservasi sekolah dilaksanakan sebelum mahasiswa terjun ke

sekolah yang telah ditunjuk oleh pihak LPPMP untuk melaksanakan PPL.

Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 3 – 18 Februari 2014 dengan

tujuan guna memberikan gambaran pada praktikan tentang pelaksanaan

proses belajar mengajar di kelas, sekaligus memberi gambaran mengenai

sekolah yang menyangkut berbagai fasilitas yang dimilikinya. Adapun

obyek yang menjadi sasaran observasi antara lain:

Perangkat proses belajar mengajar (PBM) yang meliputi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, dll.

Proses pembelajaran yang meliputi membuka pelajaran, penyajian

materi, metode pembelajaran, penggunaan bahasa, penggunaan

waktu, gerak, cara memotivasi siswa, teknik bertanya, teknik

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

13

penguasaan kelas, penggunaan media, bentuk evaluasi, cara

evaluasi, dan menutup pelajaran.

Perilaku dan karakteristik siswa, baik di dalam maupun di luar kelas.

Fasilitas pembelajaran dan pemanfaatannya.

3. Pembuatan Perangkat MengajarPerangkat pembelajaran digunakan untuk menunjang proses

belajar-mengajar yang terdiri dari: buku perangkat 1, 2 dan 3. Seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa buku-buku perangkat ini

masing-masing terdiri dari beberapa komponen pendukung dalam

mengajar. Palaksanaan pembuatan dilakukan mulai dari sebelum PPL

sampai PPL selesai dilaksanakan. Pembuatan penyusunan buku

perangkat tersebut terkait dengan komponen-komponen seperti rencana

pembelajaran sampai dengan data dari peserta didik yang diajar.

4. Praktik Mengajar1) Kegiatan Praktik Mengajar

Tujuan utama dari praktik mengajar adalah latihan menguasai

pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini praktikan dilatih untuk

menggunakan seluruh keterampilan yang dimiliki sebagai hasil dari

latihan pada pembelajaran mikro. Setelah melalui beberapa persiapan,

selanjutnya praktikan melaksanakan latihan mengajar di kelas. Adapun

praktik mengajar di kelas terdiri atas praktik mengajar terbimbing dan

praktik mengajar mandiri. Setiap mahasiswa PPL diwajibkan latihan

mengajar minimal delapan (8) kali, baik mengajar terbimbing maupun

mandiri dengan membuat perangkat rencana pembelajaran. KBM

dimulai pukul 07.00 - 14.15 WIB, kecuali hari Jumat pukul 07.00 -

11.00 WIB. Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan di kelas XI, yaitu

di kelas XI MIA pada hari Selasa (jam pelajaran ke-1 dan ke-2) dan

pada hari Sabtu (jam pelajaran ke-1 dan ke-2).

a) Praktik Mengajar TerbimbingPraktik mengajar terbimbing merupakan latihan mengajar

yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menerapkan kemampuan

mengajarnya secara utuh di kelas dengan dibimbing oleh guru

pembimbing. Sebelum kegiatan praktik mengajar, praktikan

membuat persiapan mengajar, meliputi:

Membuat silabus, program tahunan, dan program semester,

Merencanakan dan membuat RPP,

Memilih dan menggunakan metode serta strategi mengajar

yang sesuai.

Memilih dan membuat media yang sesuai.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

14

b) Praktik Mengajar MandiriPraktik mengajar mandiri merupakan latihan mengajar yang

dilakukan di kelas layaknya seorang guru tanpa didampingi oleh

guru pembimbing. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan

praktik mengajar terbimbing. Kegiatan mengajar ini menjadi inti dari

kegiatan PPL. Praktik mengajar mandiri dilakukan praktikan di kelas

XI MIA. Berikut beberapa kegaiatan yang dilakukan dalam praktek

mandiri:

Evaluasi Hasil Belajar

Pembahasan Soal Ulangan Harian

Rekapitulasi Nilai Siswa

Hasil yang didapat dari praktik mengajar mandiri yaitu praktikan

dapat lebih mengembangkan diri dalam merencanakan

pembelajaran, penguasaan kelas, dan menangani siswa-siswa

dengan karakter yang beraneka ragam.

2) Umpan Balik dari PembimbingPelaksanaan PPL ini tidak lepas dari peranan guru pembimbing

dari sekolah, yaitu Bapak Drs. Gampang Nurcahyo, dan Dosen

Pembimbing Lapangan yaitu Bapak Juli Astono, M.Si.

Guru pembimbing banyak sekali memberi masukan kepada

praktikan berupa rekomendasi mengenai penyampaian materi,

pemanfaatan penggunaan media, pemilihan dan penggunaan metode

pembelajaran maupun strategi pengelolaan kelas. Saran tersebut

sebagai bahan perbaikan untuk meningkatkan mutu dan kualitas

proses pembelajaran selanjutnya.

Beberapa masukan yang diberikan oleh guru pembimbing antara

lain:

Membimbing praktikan untuk dapat menggali pemikiran kreatif

siswa dan bagaimana teknik mengaktifkan siswa selama

pembelajaran.

Memberikan langkah-langkah dalam pengelolaan kelas yang sesuai

dengan pengalaman beliau untuk menciptakan suasana yang

kondusif bagi pembelajaran di lapangan dan didalam kelas.

Membantu praktikan untuk lebih menguasai materi dengan

membaca lebih banyak buku referensi yang terkait dengan materi

yang akan diajarkan.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

15

PERINCIAN PRAKTIK MENGAJARPraktik mengajar dimulai secara intensif pada tanggal 7 Agustus –

16 September 2014, dengan rincian sebagai berikut:

a) Hari, tanggal : Kamis, 7 Agustus 2014

Kelas : X MIA

Materi : Besara, Satuan dan Pengukuran (besaran pokok,

besaran turunan, dimensi besaran, pengukuran,

angka penting)

Media : Power Point “Besaran, Satuan dan Pengukuran”,

LKS “Kreatif” kelas X,

Kegiatan : Diskusi dan tanya jawab.

Hambatan : Siswa masih terbawa kebiasaan ketika di SMP

sehingga pembelajaran masih berorientasi pada

tuntutan bukan kebutuhan akibatnya beberapa

siswa tidak memperhatikan penjelasan materi.

Solusi : Siswa diberi motivasi dan beberapa contoh

manfaat fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian beberapa siswa yang tidak

memperhatikan diminta untuk menuliskan besaran

pokok, satuan dan dimensinya.

Hasil : Siswa dapat menuliskan satuan dan dimensi dari

besaran pokok maupun besaran turunan.

b) Hari, tanggal : Sabtu, 9 Agustus 2014

Kelas : XII IPA

Materi : Gelombang Bunyi

Media : LKS “Kreatif” kelas XII

Kegiatan : Ceramah dan tanya jawab

Hambatan : Praktikan baru pertama kali masuk kelas XII IPA,

sehingga peserta didik belum bisa langsung untuk

diajak ke pembelajaran.

Solusi : Peserta didik diminta untuk memperkenalkan

dirinya masing-masing. Agar pertemuan

selanjutnya bisa langsung masuk materi, peserta

didik diberi tugas membaca materi “Listrik Statis”.

Hasil : Peserta Didik lebih semangat dan terlihat mulai

lebih tertarik untuk belajar Fisika.

c) Hari, tanggal : Selasat, 12 Agustus 2014

Kelas : XI MIA

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

16

Materi : Gravitasi: Gaya gravitasi

Media : LKS “Kreatif” kelas XI

Kegiatan : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.

Hambatan : Peserta didik masih belum mempunyai gambaran

mengenai interaksi palet dari sudut pandang

gravitasi.

Solusi : Memberikan penjelasan bahwa interaksi yang

dibahas adalah interaksi antar planet dan

praktikan memberikan gambar di papan tulis.

Hasil : Peserta didik memahami materi yang

disampaikan.

d) Hari, tanggal : Sabtu, 16 Agustus 2014

Kelas : XII IPA

Materi : Listrik Statis

Media : Animasi interaksi dua benda titik, Power Point

“Listrik Statis”, LCD, LKS “Kreatif” kelas XII.

Kegiatan : Diskusi dan tanya jawab.

Hambatan : Peserta didik belum mempunyai gambaran benda

yang ordenya kecil.

Solusi : Ditampilkannya animasi mengenai interaksi benda

titik.

Hasil : peserta didik memahami materi yang disampaikan.

e) Hari, tanggal : Selasa, 19 Agustus 2014

Kelas : XI MIA

Materi : Gravitasi : Percepatan gravitasi

Media : Balok kayu, kertas, LKS “Kreatif” kelas XI.

Kegiatan : Demonstrasi, Diskusi Informasi dan tanya jawab.

Hambatan : Kondisi peserta didik terkadang tidak

memperhatikan penjelasan yang disampaikan.

Solusi : Peserta didik yang tidak memperhatikan diminta

untuk maju di depan kelas dibimbing untuk

menjelaskan materi.

Hasil : Peserta didik mampu memahami dan

memperhatikan penjelasan yang disampaikan.

f) Hari, tanggal : Selasa, 2 September 2014

Kelas : XI MIA

Materi : Gravitasi: Hukum Kepler

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

17

Media : LKS “Kreatif” kelas XI

Kegiatan : Diskusi informasi, tanya jawab, dan penugasan.

Hambatan : Peserta didik sukar untuk dikelompokkan dengan

peserta didik lain yang bukan teman akrabnya.

Solusi : Pengelompokkan dilakukan dengan cara acak.

Hasil : Peserta didik mampu bekerja sama dalam

kelompok.

g) Hari, tanggal : Sabtu, 6 September 2014

Kelas : XI MIA

Materi : Gravitasi: Pembahasan soal

Media : LKS FISIKA “Kreatif” kelas XI, Lembar Latihan

Soal

Kegiatan : Pemberian latihan soal.

Hambatan : Peserta didik masih kurang dalam kompetensi

Matematika, sehingga dalam pembahasan soal

beberapa soal yang membutuhkan pengerjaan

matematis, peserta didik kesulitan.

Solusi : Diberikan beberapa contoh soal yang

menggunakan angka-angka sederhana.

Hasil : Siswa dapat memahami dan mengerjakan soal –

soal.

h) Hari, tanggal : Selasa, 9 September 2014

Kelas : XI MIA

Materi : Gravitasi: Ulangan Harian

Media : Lembar soal ulangan harian “Gravitasi”

Kegiatan : Ulangan Harian

Hambatan : Beberapa peserta didik tidak masuk sekolah.

Solusi : Merencanakan adanya ulangan harian susulan.

Hasil : Sebanyak 25 peserta didik yang mengikuti ulangan

harian, 5 peserta didik lain jin, sakit dan tanpa

keterangan.

i) Hari, tanggal : Sabtu, 13 September 2014

Kelas : XI MIA

Materi : Gravitasi: Pembahasan Soal Ulangan Harian dan

Ulangan Harian Susulan.

Media : Lembar soal ulangan harian “Gravitasi”

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

18

Kegiatan : Pembahasan soal dan pengadaan ulang harian

susulan

Hambatan : Beberapa peserta didik masih ada yang belum

tuntas dalam mengerjakan soal ulangan harian.

Solusi : Akan diadakan ulangan remedial.

Hasil : Siswa memperoleh hasil ulangan harian.

j) Hari, tanggal : Sabtu, 16 September 2014

Kelas : XI MIA

Materi : Gravitasi: Ulangan Remidial.

Media : Lembar soal Remidial “Gravitasi”

Kegiatan : pengadaan remidial

Hambatan : -

Solusi : -

Hasil : siswa sebagian besar mampu menyelesaikan soal

remedial.

5. Piket TUTujuan : Membantu guru piket dalam memastikan

presensi siswa untuk mengetahui jumlah

siswa yang hadir

Bentuk : Tertulis dalam daftar presensi

Sasaran : Siswa SMA PIRI 1 Yogyakarta

Tempat : Ruang piket

Waktu : Setiap hari efektif

Hasil : Terekapnya data-data mengenai presensi

siswa

Dana : -

6. Piket PerpustakaanTujuan : Membatnu karyawan perpustakaan dalam

melayani pembelian, peminjaman dan

pengembalian buku

Bentuk : -

Sasaran : Perpustakaan dan Siswa SMA PIRI 1

Yogyakarta

Tempat : Ruang Perpustakaan

Waktu : Setiap hari Jumat

Hasil : Terbantunya petugas perpustakaan dalam

administrasi dan pengelolaan perpustakaan

Dana : -

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

19

7. Pengadaan CD Kumpulan Soal Ujian NasionalTujuan : Memperkaya perbendaharaan soal Fisika

sebagai bahan latihan untuk meningkatkan

kemampuan mengerjakan soal-soal fisika

Bentuk : CD-R

Sasaran : Siswa kelas XII MIA

Tempat : -

Waktu : September 2014

Hasil : CD Pembelajaran

Dana : -

8. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)Tujuan : Membantu pelaksanaan penerimaan siswa

didik baru dan memperkenalkan SMA PIRI 1

kepada siswa baru

Bentuk : Pembagian brosur dan input data siswa

baru

Sasaran : Siswa baru angkatan 2014

Tempat : SMA PIRI 1 Yogyakarta

Waktu : Juli 2014

Hasil : Diterimanya siswa baru berjumlah kurang

lebih 44 orang yang dibagi menjadi 2 kelas.

Dana : -

9. Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB)Tujuan : Memperkenalkan SMA PIRI 1 kepada siswa

baru sebagai masa orientasi kepada mereka

dan ajang perkenalan dengan teman baru.

Bentuk : Ceramah, games

Sasaran : Siswa baru SMA PIRI 1 Yogyakarta

Tempat : Aula, Laboratorium, Perpustakaan

Waktu : 14-17 Juli 2014

Hasil : Siswa baru mengetahui dan mengenal

bagian – bagian dari sekolah.

Dana : -

10. Pendampingan Pesantren KilatTujuan : Membantu pelaksanaan penguatan spiritual

siswa-siswi di SMA PIRI 1 Yogyakarta

Bentuk : Kajian dan motivasi

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

20

Sasaran : Siswa-siswi SMA PIRI 1 Yogyakarta

Tempat : Ruang kelas lt 2

Waktu : 18-19 Juli 2014

Hasil : Meningkatnya spirital iman dan taqwa siswa

Dana : -

11. Pengadaan Media Pembelajaran Fisika berbasis FlashTujuan : Sebagai media pembelajaran fisika yang

menarik, interaktif, dan edukatif untuk siswa

Bentuk : Kaset CD

Sasaran : Siswa Kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA

Tempat : -

Waktu : September 2014

Hasil : Siswa memahami gejala fisis lebih dalam

karena menggunakan media yang interaktif

Dana : -

12. Pengetikan Soal UTSTujuan : Persiapan untuk Ulangan Tengah Semester

Bentuk : Tertulis dalam bentuk softfile

Sasaran : Siswa Kelas X MIA, XI MIA, dan XII IPA

Tempat : -

Waktu : September 2014

Hasil : Guru mendapatkan kemudahan dalam

mempersiapkan Ulangan Tengah Semester

Dana : -

C. Analisis Hasil Pelakasanaan dan Refleksi Analisis Hasil

1. Praktek MengajarPraktek mengajar dalam kegiatan yang terdiri dari praktek

mengajar terbimbing dan praktek mengajar mandiri memiliki beberapa

poin yang perlu untuk dibahas dan dijabarkan. Pendeskripsian akan

kegiatan yang dilaksanakan digunakan sebagai tolok ukur dan

penilaian terhadap proses dan hasil yang diperoleh. Berikut ini poin-

poin yang dilaksanakan dalam praktek mengajar yang sebelumnya

sudah dideskripsikan secara garis besar:

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

21

a. Penyusunan RPP

RPP yang telah dibuat yaitu sebanyak 10 buah. Diantaranya:

No. Materi Pokok Waktu Kelas1. Besaran dan Turunan 3 JP X MIA

2. Gravitasi: Gaya Gravitasi 2 JP XI MIA

3. Gravitasi: Medan Gravitasi 2 JP XI MIA

4. Gravitasi: Hukum Kepler 2 JP XI MIA

5. Gravitasi: Penerapan Hukum

Gravitasi Newton

2 JP XI MIA

6. Gravitasi: Penyelesaian soal

terkait Gravitasi

2 JP XI MIA

7. Evaluasi Pembelajaran materi

Gravitasi

2 JP XI MIA

8. Remidial Evaluasi materi

Gravitasi

2 JP XI MIA

9. Listrik Statis: Gaya Listrik 1 JP XI MIA

10. Listrik Statis: Medan Listrik 2 JP XII IPA

Guru pembimbing melakukan koreksi dan masukan kepada

mahasiswa sebagai bimbingan agar lebih baik lagi.

b. Penyusunan Silabus

Silabus yang disusun guna menjadi dasar dalam pembuatan

RPP. Namun selain itu diperjalanan kegiatan PPL, Guru

pembimbing meminta bantuan kepada mahasiswa untuk membuat

silabus dengan melengkapi keterangan dalam silabus kurikulum

2013, seperti dalam pembubuhan form tanda tangan Guru Mata

Pelajaran, Verifikasi Waka Kurikulum dan Kepala Sekolah serta

keterangan nama instansi. Hal ini digunakan dalam administrasi

guru.

c. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester

Kegiatan penyusunan program tahunan (PROTA) dan

program semester (PROSEM) dilakukan bersama dengan Guru

Pembimbing. Kegiatan ini dilakukan untuk merencanakan

berbagai kegiatan pembelajaran selama satu tahun dan satu

semester ke depannya.

d. Praktik Mengajar

Kegiatan Praktik mengajar yang dijelaskan sebelumnya

terbagi menjadi praktik mengajar terbimbing dan praktisi mengajar

mandiri dilakukan untuk melatih mahasiswa dalam mengatur,

mengajar dan mendidik siswa dengan didampingi oleh guru

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

22

pembimbing di dalam kelas. Kemudian setelah mahasiswa selesai

mengajar, guru pembimbing memberikan masukan dan saran

yang membangun kepada mahasiswa mengenai kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

e. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar dilaksanakan sebagai pengamatan

kemampuan siswa berdasarkan nilai yang mereka peroleh dari

kegiatan Ulangan Harian 1. Setelah didapatkan hasil lalu dapat

diketahui nilai rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah kelas.

f. Pembahasan Soal Ulangan Harian

Pemabahsan soal ulangan harian perlu dilakukan hal ini

setelah mahasiswa selesai mengoreksi dan merekapitulasi nilai

hasil Ulangan Harian, kemudian mahasiswa membagikan lembar

jawaban kepada siswa untuk kemudian dibahas bersama-sama

sebagai bahan latihan Ujian Tengah Semester.

g. Rekapitulasi Nilai Siswa

Rekapitulasi nilai siswa dilaksanakan mahasiswa setelah

selesai mengoreksi hasil dari Ulangan Harian 1. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengetahui berapa nilai rata-rata, nilai tertinggi

dan nilai terendah kelas.

h. Pembuatan Laporan PPL

Pembuatan laporan menjadi bagian terakhir dari kegiatan PPL

dimana hasil dari laporan akan diserahkan kepada Universitas

sebagai bentuk pertanggungjawaban mahasiswa selama kegiatan

PPL dilaksanakan.

2. Piket TUKegiatan piket TU direncanakan untuk dilaksanakan setiap satu

minggu sekali oleh mahasiswa. Namun, pada pelaksanaan satu

minggu dapat lebih dari dua kali. Kegiatan yang dilakukan yaitu

mempresensi kehadiran siswa di setiap kelas, memberikan kartu izin

masuk kelas bagi yang terlambat, mendampingi kelas yang jam

pelajarannya kosong dan sebagainya.

3. Piket PerpustakaanKegiatan yang dilaksanakan pada piket perpustakaan adalah

membantu pustakawan melayani peminjaman buku, pengembalian

buku, pembelian LKS dan alat tulis, merapikan buku-buku dan

lainnya. Kegiatan ini direncanakan untuk dilaksanakan satu minggu

sekali. Namun, pada kenyataannya kegiatan ini dapat terlaksana lebih

dari dua kali dalam satu minggu.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

23

4. Pengadaan CD Kumpulan Soal Ujian NasionalPengadaan CD yang berisi kumpulan soal UN ini dilakukan

untuk menambah perbendaharaan soal-soal Ujian Nasional Fisika

sebagai bahan untuk siswa berlatih mengerjakan soal, khususnya

siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian nasional.

5. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)PPDB SMA PIRI 1 Yogyakarta merupakan serangkaian agenda

penerimaan peserta didik baru periode 2014/2015 yang menuntut

beberapa kegiatan dan pada kegaitan ini mahasiswa PPL diminta

untuk membantu menyebarkan brosur ke sekolah negeri saat

pengumuman penerimaan berlangsung. Hal ini untuk meningkatkan

peserta didik yang masuk ke SMA PIRI 1.

6. Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB)MOPDB menjadi wadah bagi peserta didik baru untuk

mengenal instansi sekolah yang ditempati baik dari segi kegiatan

belajar mengajar, karakter guru maupun lingkungan bangaunan yang

digunakan. Dalam hal ini mahasiswa PPL membantu dalam mengisi

kegiatan selama MOPDB mulai dari mendampingi rapat OSIS sampai

terselenggaranya kegiatan MOPDB tersebut. Misalnya dalam seperti

dalam pelaksanaan permainan.

7. Pendampingan Pesantren KilatPesantren kilat dilaksanakan untuk menguatkan ranah sikap

spiritual siswa dan memberikan siraman rohani kepada siswa agar

dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Mahasiswa

PPL diminta ikut dalam kegiatan pesantren kilat yang dilaksanakan

oleh sekolah pada bulan ramadhan untuk membantu mengawasi

siswa dan menata ruangan agar siap digunakan.

8. Pengadaan Media Pembelajaran Fisika berbasis FlashMedia ini berbentuk softfile yang disimpan dalam Compact Disc

(CD). Saling bekerja sama mahasiswa PPL yang satu prodi kegiatan

ini dilaksanakan guna membantu dalam memahamkan konsep fisika

yang kita ketahui fisika adalah pelajaran fisis yang menuntut ilustrasi

jelas agar siswa mampu memahami materi lebih baik.

9. Pengetikan Soal UTSPengetikan soal UTS dilaksanakan dalam rangka membantu

guru pembimbing yang sedang bertugas di luar untuk mengikuti diklat

kurikulum 2013.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

24

Refleksi

Secara umum, pelaksanaan kegiatan PPL dapat berjalan dengan

baik dan lancar. Akan tetapi dalam setiap proses pelaksanaannya, terdapat

beberapa kendala, kendala yang dimaksud antara lain berasal dari pihak

siswa maupun dari mahasiswa itu sendiri. Dalam hal ini, siswa lebih sulit

untuk diatur, sulit dalam pengkondisian siswa sehingga menghambat

berjalannya kegiatan belajar mengajar.

Dari kegiatan yang sudah direncanakan tersebut, tidak semua

program dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Sebagai contoh, RPP

yang dibuat sebagai rencana untuk mengajar belum tentu sesuai dengan

kenyataan yang terjadi saat mengajar karena menyesuaikan dengan situasi

dan kondisi di dalam kelas, namun dengan adanya RPP tersebut dapat

menjadi patokan dalam kegiatan pembelajaran di kelas supaya materi yang

diberikan lebih jelas.

Kegiatan mengajar harus dipersiapkan sebaik mungkin agar dapat

mengurangi kesalahan dalam mengajar di dalam kelas. Selain persiapan

mengajar yang matang juga diperlukan kreativitas apabila siswa sudah sulit

untuk diajak berpartisipasi aktif dalam kelas mengingat satu kali pertemuan

adalah 3 jam pelajaran (1 JP=45 menit). Jelas sekali bahwa siswa akan

sangat bosan dan jenuh dengan pelajaran. Sebaiknya 3 JP Fisika dibuat

menjadi dua kali pertemuan dengan pertemuan pertama 2 JP dan

selanjutnya 1 JP atau sebaliknya.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

25

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang

telah dilaksanakan dari tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014

bertempat di SMA PIRI 1 Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa PPL

memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa praktikan. Mahasiswa

memperoleh pengalaman serta pengetahuan tentang bagaimana mengatur,

mengajar dan mendidik siswa-siswi di dalam kelas, di luar kelas dan

mengetahui beberapa hal mengenai administrasi dan menejerial disekolah.

Pada dasarnya PPL merupakan wahana bagi mahasiswa untuk

mempraktikkan ilmu yang selama ini dipelajari, yang kemudian diterapkan

dalam kehidupan yang nyata, yaitu kehidupan bermasyarakat. Selain itu, PPL

juga telah memberi pengalaman belajar bagi mahasiswa dan semua

komponen sasaran PPL untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan

kualitas sekolah. Semua ini akan terasa jika dikemudian hari praktikan

menjadi seorang guru, dimana seorang guru merupakan pendidik harapan

bangsa untuk menjadi generasi yang lebih berkualitas, baik jasmani maupun

rohani.

1. Secara umum PPL merupakan kegiatan terpadu antara teori, praktik, dan

pengembangan lebih lanjut atau dengan kata lain merupakan mata kuliah

yang sangat bermanfaat bagi praktikan terutama dapat memberi

pengalaman lapangan pada keadaan sebenarnya.

2. Kegiatan PPL merupakan wahana untuk memberikan bekal bagi

mahasiswa tentang bagaimana menjadi guru yang memiliki dedikasi dan

loyalitas yang tinggi pada instansi dan profesinya.

3. Transfer ilmu dari guru kepada siswa merupakan inti dari kegiatan belajar

mengajar, selain pengetahuan juga harus disisipkan nilai-nilai moral

sehingga terwujud SDM yang berkualitas dan berbudi pekerti yang luhur.

4. Komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan karyawan sangat

diperlukan agar KBM dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

5. Seorang guru harus memiliki kesiapan mengajar. Modal utama sebagai

seorang guru adalah ilmu yang telah dikuasainya, modal yang tidak kalah

pentingnya adalah materi, mental, kepribadian, dan penampilan.

6. Dengan praktik persekolahan praktikan mendapat pengalaman yang

sangat berharga, yaitu pengalaman di luar tugas pendidik yang berkaitan

erat dengan jalannya proses belajar mengajar.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

26

7. Kelancaran dan keberhasilan program PPL sangat tergantung kepada

semua pihak, baik mahasiswa, sekolah dan juga UNY.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas, terdapat beberapa poin saran

untuk berbagai pihak terkait, yaitu :

1. Bagi Mahasiswa

a. Sebelum diterjunkan ke lokasi diperlukan persiapan yang matang,

baik persiapan mental, fisik, maupun rencana program kerja demi

suksesnya pelaksanaan PPL.

b. Perlu meningkatkan kerjasama, kekompakan, pengertian dan juga

inisiatif antar anggota tim PPL demi kelancaran kegiatan ini.

c. Sebaiknya Program kerja PPL yang dapat dilaksanakan lebih baik

disegerakan untuk dilaksanakan.

d. Peningkatan intensitas konsultasi dan koordinasi dengan guru dan

dosen pembimbing lapangan sangat diperlukan dalam kegiatan PPL

demi kelancaran kegiatan PPL ini.

2. Bagi Pihak Sekolah

a. Kepada sekolah untuk menjaga dan merawat sarana dan pra sarana

peninggalan tim KKN-PPL UNY 2014 dengan baik.

b. Sekolah hendaknya untuk lebih meningkatkan kedisiplinan, kejujuran,

dan kesopanan siswa.

c. Perlu adanya dukungan sekolah dalam memfasilitasi kegiatan-

kegiatan dari mahasiswa PPL sehingga seluruh kegiatan dapat

terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

3. Bagi LPPMP

a. Perlu adanya peningkatan kerjasama antara pihak universitas dengan

pihak sekolah sehingga mahasiswa PPL dapat melaksanakan praktik

mengajar dengan lebih optimal.

b. Diupayakan dengan sangat kegiatan KKN PPL, baik itu LPPMP dan

LPPM memberikan sosialisasi dan koordinasi yang jelas tentang

perubahan sistem KKN PPL 2014 ke sekolah dan masyarakat

sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara mahasiswa dengan

sekolah dan lingkungan masyarakat.

c. Monitoring seharusnya dilakukan secara berkala ke lokasi KKN PPL

sehingga mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi · 2018. 8. 21. · PIRI, SMK 1 PIRI dan SMK 2 PIRI. SMA PIRI 1 Yogyakarta memiliki 6 kelas yaitu X IIS, X MIA, XI IIS, XI MIA, XII IIS, dan

27

Daftar Pustaka

Tim Penyusun. 2014. Panduan Pengajaran Mikro 2014. Yogyakarta : Pusat

Layanan PPL & PKL Universitas Negeri Yogyakarta

Tim Penyusun. 2014. Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL I. Yogyakarta :

Pusat Layanan PPL & PKL LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta

Tim Penyusun. 2014. Panduan PPL. Yogyakarta : Pusat Pengembangan PPL &

PKL LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta