Bab I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t40050.pdf · negara yang...

23
1 Bab I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Reunifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh 2 negara atau lebih untuk melakukan penyatuan kembali yang sebelumnya terpisah karena peristiwa sejarah. Upaya reunifikasi ini terjadi karena adanya upaya kedua atau lebih pihak negara yang terpisah untuk menjadikan kedua atau lebih negara tersebut menjadi satu negara yang kuat dan ingin mewujudkan perdamaian dunia. Perdamaian dunia merupakan salah satu impian terbesar masyarakat dunia yang menginginkan adanya keadaan didunia ini bebas dari pertikaian yang dilakukan oleh 2 negara atau lebih dalam mencapai tujuan negara-negara tersebut. Pertikaian tersebut bisa berujung adanya peperangan antara negara. Didunia ini sudah terjadi 3 perang besar, yaitu Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Dingin, belum lagi peperangan kecil yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Dan saat ini pada abad ke 21 ini maraknya negara untuk menggunakan kekuatan nuklir dalam memperkuat senjata yang mereka miliki. Hubungan internasional dalam awal kelahirannya mempunyai arti penting bagi hubungan negara dalam mewujudkan perdamain dunia. Dalam hubungan internasional mengkaji fenomena peperangan dan kerjasama antara negara. Hubungan kerjasama antar negara di dunia diperlukan guna memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan internasional,

Transcript of Bab I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t40050.pdf · negara yang...

1

Bab I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Reunifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh 2 negara atau lebih untuk

melakukan penyatuan kembali yang sebelumnya terpisah karena peristiwa sejarah.

Upaya reunifikasi ini terjadi karena adanya upaya kedua atau lebih pihak negara

yang terpisah untuk menjadikan kedua atau lebih negara tersebut menjadi satu

negara yang kuat dan ingin mewujudkan perdamaian dunia.

Perdamaian dunia merupakan salah satu impian terbesar masyarakat dunia

yang menginginkan adanya keadaan didunia ini bebas dari pertikaian yang

dilakukan oleh 2 negara atau lebih dalam mencapai tujuan negara-negara tersebut.

Pertikaian tersebut bisa berujung adanya peperangan antara negara. Didunia ini

sudah terjadi 3 perang besar, yaitu Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang

Dingin, belum lagi peperangan kecil yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Dan saat

ini pada abad ke 21 ini maraknya negara untuk menggunakan kekuatan nuklir dalam

memperkuat senjata yang mereka miliki.

Hubungan internasional dalam awal kelahirannya mempunyai arti penting

bagi hubungan negara dalam mewujudkan perdamain dunia. Dalam hubungan

internasional mengkaji fenomena peperangan dan kerjasama antara negara.

Hubungan kerjasama antar negara di dunia diperlukan guna memenuhi kebutuhan

hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan internasional,

2

di samping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang merupakan

impian seluruh manusia dan negara di dunia.

Dalam menjalani hubungan antara negara tersebut setiap negara mempunyai

landasan yang dituangkan dalam politik luar negeri mereka. Dalam politik luar

negeri setiap negara mempunyai perbedaan, perbedaan tersebut terjadi dikarenakan

setiap kepentingan negara dan sistem politik dalam negeri negara tersebut berbeda.

Perbedaan tersebut terjadi karena reaksi terhadap tantangan yang disebabkan oleh

dinamika dan perkembangan tantanan internasional.

Lebih dari enam puluh tahun terakhir semenajung Korea belum juga

berhasil disatukan kembali. Dalam semenanjung Korea ini mengedap sisa-sisa

perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada tahun 1970-an.

Walaupun Korea Selatan dan Korea Utara merupakan satu keturunan atau nenek

moyang, tapi Seoul dan Pyongyang bisa dikatakan sebagai musuh abadi.

Pyongyang yang merupakan ibukota dari Korea Utara ini mempunyai sistem sosial-

komunis, sedangkan Seoul yang merupakan ibukota dari Korea Selatan yang

bercorak kapitalis-demokrasi. Dilihat dari kedua ideologi antara negara yang

berbeda tersebut bisa dikatakan sulit untuk merealisasikan reunifikasi.

Kim Jong-un yang merupakan generasi ketiga dari kepemimpinan Korea

Utara, mengindikasikan adanya keterbukaan di kubu Korea Utara. Keterbukaan

tersebut dapat dilihat dari mengundangnya mantan pemain NBA, Dennis Rodman,

yang notabene merupakan orang Amerika. Sudah menjadi rahasia umum bahwa

Korea Utara dan Amerika Serikat merupakan musuh yang selalu bersitegang.

3

Melihat fenomena terbukanya Korea Utara tersebut memunculkan spekulasi

akankah upaya reunifikasi Korea ini akan berjalan. Dengan adanya spekulasi

tersebut mendorong penulis untuk menganalisa lebih jauh permasalahan Korea

Utara dibawah kepemimpinan Kim Jong-un. Dalam Permasalahn tersebut penulis

merumuskan dalam judul skripsi, yaitu: Upaya Korea Utara Dibawah

Kepemimpinan Kim Jong-un Dalam Upaya Reunifikasi Korea.

Penulis mengharapkan dengan karya kecil dengan mengakat tema

reunifikasi ini dapat memberikan kontribusi yang positif kepada beberapa pihak.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dipilihnya judul ini adalah untuk mengetahui lebih jelas apa tujuan

Korea Utara dalam melakukan upaya reunifikasi semenanjung Korea , seperti:

a. Penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai apa itu reunifikasi

dan bagaimana reunifikasi itu berjalan.

b. Penulis ingin memahami dan mengkaji lebih jauh bagaimana

keadaan Korea Utara dan Korea Selatan pada tahun 2011-2013.

c. Penulis ingin mengetahui lebih dalam bagaimana sistem

pemerintahan Kim Jong-un dalam memimpin Korea Utara.

Skripsi yang ditulis dengan judul Upaya Korea Utara Dibawah

Kepemimpinan Kim Jong-un Dalam Upaya Reunifikasi Korea, diharapkan

dapat memberi informasi secara lebih jelas terkait dengan semakin terbukannya

Korea Utara.

4

C. Latar Belakang Masalah

Hubungan internasional merupakan sistem hubungan antar negara yang

berdaulat. Dalam hubungan antar negara tersebut setiap negara mempunyai

kepentingan nasionalnya masing-masing. Untuk mencapai kepentingan nasional

negara tersebut, unsur kekuatan diplomasi menjadi senjata yang sangat vital.

Dengan adanya kekuatan diplomatik akan sangat bermanfaat bagi suatu negara

dalam berinteraksi dengan negara lain untuk mencapai kepentingan nasionalnya

tersebut. Diplomasi merupakan proses politik untuk memelihara kebijakan luar

negeri suatu pemerintah dalam mempengaruhi kebijakan dan sikap pemerintah

negara lain.1 Diplomasi yang merupakan salah satu intsrumen politik luar negeri

dan dekatnya konsep diplomasi dengan politik luar negeri, membuat orang sering

mengartikan bahwa diplomasi adalah hard power.

Pada permulaan abad ke-21 ini, aktivitas diplomasi menunjukan

peningkatan peran yang sangat signifikan. Diplomasi pada dewasa ini tidak hanya

menyangkut kegiatan politik saja tapi juga bersifat multi-dimensional yang dalam

perjalanannya diplomasi bisa menyangkut tentang aspek sosial budaya, hak asasi

manusia, lingkungan hidup, bahkan kegiatan ekonomi. Dengan demikian, istilah

yang biasa disebut first track diplomacy yang dalam kegiatannya hanya melibatkan

peran pemerintah saja dalam menjalakan kegiatan diplomasi, tentunya tidak efektif.

Untuk membantu pemerintah dalam mengemban misi memenuhi kepentingan

nasionalnya, diperlukan peran individu atau pun kelompok untuk terlibat dalam

misi diplomasi ini.

1 Suryokusumo, S. 2004. Praktik Diplomasi. Jakarta: STIH IBLAM. hal: 1

5

Ini dapat disimpulkan bahwa dalam proses diplomasi tidak melulu tentang

hard power, namun bisa tentang soft power. Munculnya soft diplomacy dalam

tatanan diplomasi merupakan kekuatan yang tidak bisa dibantahkan. Soft diplomacy

merupakan cara suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara

melalui pendekatan sosial dan budaya.2 Sedangkan untuk pengertian hard

diplomacy merupakan cara suatu negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya

melalui pendekatan militer.

Kim Jong-un selaku pemimpin Korea Utara saat ini sudah melakukan

beberapa diplomasi dalam melakukan perubahaan di Korea Utara menjadi negara

yang lebih terbuka. Salah satunya tindakannya adalah menggundang mantan

pemain NBA, Dennis Rodman untuk berkunjung serta melakukan pertandingan dan

pelatihan basket terhadap masyarakat Korea Utara. Tindak ini dikenal dengan

Diplomasi Bola Basket.3 Rombongan Dennis Rodman tiba di Pyongyang pada hari

selasa tanggal 26 Febuari 2013. Kedatangan Dennis Rodman memiliki kekuatan

dalam mencairkan ketegangan anatara Korea Utara dan Amerika Serikat, yang

sebelum kedatangan Rodman kedua negara tersebut terlibat dalam ketegangan yang

memanas perihal kepemilikan nuklir Korea Utara.

Diplomasi yang merupakan salah satu produk dalam kebijakan politik luar

negeri suatu negara bisa menjadi alat yang sangat ampuh dalam mewujudkan

2 Slamet M Wahyu. [online]. http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/27/the-power-of-soft-diplomacy-467572.html diakses tanggal 24 febuari 2014 pada pukul 20:40 wib 3 Febriamy Hutapea. [online]. http://www.beritasatu.com/dunia/99626-bertemu-kim-jongun-diplomasi-bola-basket-rodman-sukses.html diakses pada tanggal 24 Febuari 2014 pada pukul 20:48 wib

6

perdamaianan dunia, dalam contoh kasus ini penulis ingin masalah perdamaian di

semenanjung Korea dengan upaya reunifikasi.

Di semenanjung Korea pada saat ini terdapat kedua negara yang sangat

berbeda ideologi, yaitu: Korea Utara dan Korea Selatan. Selain itu kedua negara

tersebut selalu dalam keadaan yang panas yang membuat kedua negara tersebut

dalam status siap berperang. Korea pada awalnya satu nenek moyang yang

memiliki kebudayaan dan sejarah yang sama. Di semenajung Korea memiliki

beberapa kerajaan salah satunya adalah Choson, dalam kerajaan ini Korea menjadi

kerajaan yang merdeka yang berada dibawah kekuasaan raja Sunjong. Jepang yang

berada disebelah semenanjung Korea ini datang untuk menduduki Korea

berdasarkan perjanjian antara Jepang-Korea yang di umumkan oleh raja Sunjong

pada tanggal 29 Agustus 1910 pada rakyat Korea.4 Dalam masa pendudukan Jepang

tersebut rakyat Korea sangat tersiksa dengan merampas serta melaranng memakai

bahasa Korea dana nama Korea dalam rangka menyatukan masyarakat dengan

masyarakat Korea dengan membangun pemerintahan penjajahn Jepang di Korea.

Dengan menderitanya rakyat Korea tersebut melakukan perlawan terhadap

pemerintahan penjajahan Jepang. Pasukan kemerdekaan tersebut bertepat di Cina

dan Rusia untuk terus melakukan perjuangan, bahkan pemerintahan Korea

sementara diresmikan di Cina.5 Puncak dari perjuangan tersebut terjadi pada

tanggal 1 Maret 1919 dengan melakukan gerakan demostrasi perdamaian, gerakan

tersebut dinamai Gerekan Kemerdekaan 1 Maret dilakukan tanpa senjata oleh

4 Yang Seung-yoon. 2003. Sejarah Korea Sejak Awal Abad Hingga Masa Kontemporer. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada press. hal. 134 5 http://world.kbs.co.kr/indonesian/korea/korea_abouthistory.htm diakses pada tanggal 25 februari 2014 pada pukul 01:39 wib

7

gerakan kemerdekaan Korea tersebut tapi pemerintahan penjajahan Jepang

menganggap bahwa gerakan tersebut merupakan suatu ancaman dan kekerasan

yang menyebabkan sekitar 7500 orang Korea dibunuh, 16 ribu orang menderita

luka-luka, dan 47 orang ditangkap. Sekitar 700 rumah masyarakat Korea dibakar,

termasuk 47 gereja dan 2 sekolah.6

Dengan adanya perang dunia ke II yang melibatkankan Jepang sebagai salah

satu aktornya menyebabkan perhatian Jepang menjadi terbagi. Kesempatan itu

dilihat dengan baik oleh para pasukaan kemerdekaan Korea dengan membentuk

Han-Guk Kwangbokkun atau bisa disebut sebagai pasukan restorasi Korea pada

tahun 1940. Selain itu pasukan kemerdekaan yang berada di luar negeri segera

mempersiapkan kerjasama dan hubungan dalam merebut kemerdekaan Korea.

Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 Korea secara resmi sebagai negara yang

merdeka.7

Setelah Korea mendapat kemerdekaan mereka pada tahun 1945, ada dua

kekuatan ideologi besar yang masuk ke Korea. Amerika Serikat dan Uni Soviet

datang membawa pasukan mereka dan membagi Korea menjadi dua. Amerika

Serikat mendirikan kamp militer mereka di bagian Selatan Korea dan memilih Rhee

Syngman sebagai pemimpin di Korea Selatan, sedangkan Uni Soviet mendirikan

kamp militernya di bagian utara Korea dan memberikan dukungan mereka kepada

Kim Il-sung untuk menjalankan pemerintahannya atas Korea Utara.

Pada bulan Mei tahun 1948 Korea Selatan mengadakan pemilu. Dari

pemilihan umum tersebut lahir pemerintahan baru Republik Korea berlandaskan

6 Yang Seung-yoon. Op.cit., hal. 156 7 Yang Seung-yoon. Op.cit., hal. 189

8

sistem demokrasi dan kapitalis, yang pada tanggal 15 Agustus 1948 dilantik Rhee

Syngman sebagai presiden pertama Korea Selatan. Sementara itu dibelahan utara

atas dukungngan yang diberikan oleh Uni Soviet lahir pemeritahan baru yang

bernama Democractic People’s Republic of Korea yang berdasarkan pada sistem

komunisme dan tepat pada tanggal 25 agustus 1948 terpilihnya Kim Sung-il sebagai

perdana mentri Korea Utara. Dengan terbentuknya masing-masing pemerintahan di

semenajung Korea, pemisahaan semenajung Korea menjadi nyata. Ketegangan

kedua negara tersebut semakin memanas dengan adanya fakta bahwa dua negara

yang mendukung pembentukan negara di semenanjung Korea yaitu Amerika

Serikat dan Uni Soviet terlibat dalam perang dingin.

Perbedaan ideologi yang bersemberangan ini membawa dampak yang besar

terhadap hubungan kedua negara. Dengan adanya dukungan dari dua negara

adidaya yang menjadi pelaku utama perang dingin (Amerika Serikat dan Uni

Soviet) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keadaan di semenanjung

Korea.

Ketegangan di semenanjung Korea semakin nyata hasilnya, meskipun dua

negara adidaya meninggalkan Korea Utara dan Korea Selatan, Uni Soviet

meninggalkan Korea Utara pada tahun 1948 dan pada tahun 1949 Amerika serikat

meninggalkan Korea Selatan. Setelah peninggalan kedua negara adidaya tersebut

tidak ada indikasi bahwa semenajung Korea ini ingin melakukan penyatuan

kembali, nyatanya pada tahun 1950 tepatnya pada tanggal 25 Juni Korea Utara

mendapatkan bantuan militer dan dukungan besar oleh Uni Soviet sehingga Korea

Utara melakukan penyerangan terhadap Korea Selatan. Korea Selatan yang tidak

9

menyangka terhadap agresi militer yang dilakukan oleh Korea Utara harus

memidahkan ibukota meraka ke Busan dari Juli pada tanggal 27 Juni 1950.8

Akibat penyerangan oleh Korea Utara, semenanjung Korea secara resmi

mengalami peperangan saudara. Perang saudara di semenajung Korea ini sering

disebut sebagai perang proxy, karena peperangan ini dimandatkan oleh Amerika

Serikat dan komunis Republik Rakyat Cina serta Uni Soviet.9 Melihat agresi yang

dilakukan oleh Korea Utara terhadap Korea Selatan, PBB segera mengirimkan

pasukan yang terdiri dari pasukan 16 negara untuk membantu Korea Selatan dalam

melawan Korea Utara. Keikutsertaan pasukan PBB membuat Korea Utara terpukul.

Melihat terpukulnya Korea Utara, Cina selaku negara yang memiliki ideologi yang

sama dengan Korea Utara mengirimkan pasukan untuk membantu Korea Utara

dalam perang saudara ini. Dengan adanya bantuan yang diberikan oleh Cina

menyebabkan peperangan ini mengalami kebuntuan karena kekuatan yang

seimbang dalam peperangan. Pada bulan juli pada tahun 1953 dilakukan gencatan

senjata oleh kedua pihak. Dalam persetujuan tersebut tertulis bahwa pihak-pihak

yang terlibat menciptakan sebuah zona demiliterisasi Korea. Tentara PBB yang

didukung oleh Amerika Serikat, Korea Utara, dan Cina mendatangani Perjanjian

Genjatan Senjata, namun Presiden Korea Selatan Syngman Rhee menolak untuk

menandatangani perjanjian itu, namun tetap menghargai perjanjian tersebut.

Dengan adanya genjatan tersebut tidak lantas memberikan perdamaian pada

semenanjung Korea malahan konflik kedua negara tersebut makin panas. Korea

8 Yang Seung-yoon. Op.cit., hal. 191 9 http://komahi.umy.ac.id/2011/03/sebab-sebab-terjadinya-perang-korea.html diakses pada tanggal 25 febuari 2014 pada pukul 02:44 wib

10

Utara yang setelah genjatan senjata tersebut malahan memperkuat sistem

pertahanan mereka dengan kekuatan nuklir dan beberapa kali Korea Utara tersebut

menuji coba kekuatan nuklirnya tersebut membuat ketegangan semenanjung Korea

semakin memanas dan menjadi sorotan dunia. Korea Utara di mata dunia

internasional dianggap sebagai negara yang beberbahaya kareana kekuatan nuklir

mereka.

Korea Utara memulai program nuklir mereka ketika melakukan perjanjian

dengan Uni Soviet untuk melakukan kerjasama penggunaan damai energi nuklir.

Sesuai dengan perjanjian tersebut Korea Utara melakukan pelatihan tentang

program nuklir dengan mengirim ke Uni Soviet. Program tersebut bernama

program Moscow. Meskipun Korea Utara sudah mengirirmkan teknisi dan ilmuwan

nuklir, tetapi kekuatan nuklir mereka belumlah cukup kuat untuk menciptakan

senjata nuklir secara independen. Kekuataan nuklir Korea Utara dimulai ketika

Cina yang merupakan negara penganut ideologi sama dengan sukses menguji bom

nuklir pertamanya pada tahun 1964. Kesuksesan bom nuklir Cina tersebut

menggoda Korea Utara untuk mempelajari program nuklir ke Cina. Ketertarikan

Korea Utara tersebut tidak ditanggapi serius oleh kubu Cina.10 Dengan tidak

ditanggapi oleh Cina tersebut membuat Korea Utara melakkukan kerjasama yang

serius untuk menjalani kerjasama dengan program nuklir Uni Soviet. Kekuatan

senjata nuklir Korea Utara menjadi kekuatan yang kuat, meskipun dikenal dengan

gertakan palsunya untuk meluncurkan misil didaratan Korea Selatan dan Jepang,

10 William J. Perry. 2006. Proliferation on the Penisula: Five North Korean Nuclear Crises. Sage Publications, Inc. hal. 490

11

tetapi senjata nuklir Korea Utara masih menjadi ketakukan hampir seluruh negara

yang bisa mengancam perdamaian dunia.

Keingaan dua Korea untuk melaksanakan reunifikasi dapat dipahami,

karena pada dasarnya dua negara memunyai kesamaan sejarah sebagai bangsa yang

satu, budaya, bahasa, ras, ikatan agama, dan kedekatan wilayah geografis. Namun,

karena perbedaan ideology yang sangat berbeda menjadi hambatan yang

menghalangi penyatuan kembali ini. Selain itu Korea Utara selalu dipimpin yang

sangat otoriter sehingga upaya reunifikasi ini menjadi sulit dicapai, pemimpin

tersebut adalah: Kim Il-sung dan Kim Jong-il.

Kim Il-sung merupakan salah seorang yang menyebabkan perang Korea.

Dengan dibujuk dengan Uni Soviet, Kim Il-sung melakukan penyerangan ke Korea

Selatan Pada tahun 1950 yang merupakan awalan dari Perang Korea.11

Pemerintahan Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Il-sung

mempunyai prinsip berdikari, berusaha hidup tanpa bantuan negara lain. Namun

pada kenyataannya dengan prinsip tersebut perkembangan ekonomi Korea Utara

sangat lemah, dan lahan pertanian yang sangat terbatas. Korea Utara sangat

pergantung pada Uni Soviet yang telah banyak membantu. Selama masa akhir

pemerintahanya, Korea Utara terisolasi dalam segi politik dan ekonomi akibat

ambruknya Uni Soviet. Dalam krisis ekonomi itu, Kim Il-sung sempat mencoba

memperbaiki hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan, namun tidak sempat

terjadi karena Kim Il-sung wafat akibat serangan jantung pada 8 Juli 1994.12

11 KBS. 1995. Sejarah Korea. Seoul: Jung Moon Printing Co., Ltd. hal: 207 12 KBS [online]. http://world.kbs.co.kr/indonesian/event/nkorea_nuclear/general_04a.htm diakses pada tanggal 3 Maret 2014 pada pukul 20:12 wib

12

Kim Jong-il mengambil kepemimpinan Korea Utara pada tahun 1994,

ketika sang ayah Kim Il-sung meninggal dunia. Kepemimpinan Kim Jong-il mirip

dengan ayahnya, yaitu mementingkan kekuatan militer mereka diatas segalanya.

Hubungan Korea Utara dengan Amerika Serikat pun memburuk sebelumnya

diadakan perjanjian Amerika Serikat dan Korea Utara yang antara lain menyatakan

bahwa Amerika Serikat akan membantu Korea Utara asal negara tersebut

menghentikan program nuklir mereka. Hal itu ditolak oleh Kim Jong-il dan tetap

melanjutkan program nuklir mereka. Selama kepemimpina Kim jong-il, Korea

Utara telah melakukan uji coba senjata nuklir dua kali pada tahun 2006 dan 2009.

Hubungan dua Korea di bawah Kim Jong-il sebenarnya mulai membaik,

dengan ditandai dengan pertemuan kedua pemimpin pada tahun 2000 dan 2007

untuk membahasa kebijkan Sinar Mentari yang dijalankan Korea Selatan untuk

menjadi lebih terbuka pada Korea Utara. Pada tahun 2008 hubungan kedua negara

mulai memburuk ketika Korea Utara melakukan serangan pada kapal perang Korea

Selatan yang menewaskan 46 orang, dan pada tahun 2010 ketika sebuah pulau di

Korea Selatan mendapatkan serangan bombadir roket.

Kim Jong-il termasuk pemimpin yang kejam, ia sangat berhasil melakukan

pencucian otak rakyat Korea Utara, salah satunya adalah melakukan politik luar

negeri tertutup. Selain itu Kim Jong-il berhasil menghasut warga Korea Utara

dengan memupuk kebencian terhadap Amerika Serikat.

Korea Utara menjadi kembali menjadi sorotan dunia setalah kematian

pemimpin mereaka Kim Jong-il yang meninggal dunia dua tahun lalu atau tepatnya

13

pada tanggal 17 Desember 2011 dalam usia 69 tahun.13 Kim Jong-il yang telah

memimpin Korea Utara selama 17 tahun harus menyerah pada serangan jantung

yang membuat Kim Jong-il menyerahkan jabatannya sebagai pemimpin tertinggi

kepada anaknya Kim Jong-un.

Kim Jong-un sejak kematian ayahnya menjadi pemimpin tertinggi Korea

Utara. Kim Jong-un merupakan anak ketiga dari Kim Jong-il. Kim Jong-un lahir

pada tanggal 8januari 1983. Pada tahun 1998 Kim Jong-un mengenyam pendidikan

di bidang militer pada tahun 2002-2006 di Universitas Kim Il Sung. Selain

samarnya tentang tanggal lahir dari Kim Jong-un demikian pula dengan

pernikahannya, tetapi nama dari istri Kim Jong-un dapat diketahui oleh publik, Ibu

Negara tersebut bernama Ri Sul-joo yang dalam beberapa kesempatan mengikuti

kegiatan suaminyaa di hadapan publik.14

Keputusannya Kim Jong-un terlihat tidak biasa ketika menyikirkan lima

tokoh senior. Padahal lima tokoh senior ini merupakan orang kepercayaan dari

pemimpin Korea Utara sebelum Kim Jong-un yang notabene adalah ayah

kandungnya, Kim Jong-il. Keputusan ini terlihat aneh atau tidak biasa ketika

melakukan Korea Utara melakuakan terparasi atas rotasi para pejabatnya yang

melakukan kesalahan.15

13 Ervan Hardoko. [online]. http://internasional.kompas.com/read/2013/12/17/1707040/Korea.Utara.Peringati.Dua.Tahun.Kematian.Kim.Jong.Il diakses pada tanggal 25 febuari 2014 pada pukul 00:52 wib 14 http://www.biography.com/people/kim-jong-un-21125351?page=2 diakses pada tanggal 25 febuari 2014 pada pukul 01:10 wib 15 Ervan Hardoko. [online] http://internasional.kompas.com/read/2013/12/17/2132106/Sejak.2011.Kim.Jong.Un.Singkirkan.Lima.Tokoh.Senior di akses pada tanggal 27 febuari 2014 pada pukul 03:54 wib

14

Hal ini dapat dilihat dari pidato Kim Jong-un yang disiaran stasiun TV milik

negara. Pidato tersebut dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2013 yang

dilaksanakan di Ibukota Korea Utara, Pyongyang. Kim Jong-un berkata:

“'An important issue in putting an end to the division of the country and achieving its

reunification is to remove confrontation between the north and the south. The past records

of inter-Korean relations show that confrontation between fellow countrymen leads to

nothing but war. Moreover, I convey warm greetings to compatriots in the South and

overseas compatriots, who are dedicating everything to the patriotic cause of the

reunification, wealth, power, and prosperity of the fatherland. I express gratitude to foreign

friends, who are extending their positive support to the just cause of our people.”16

Dalam pidato tersebut Kim Jong-un mengatakan bahwa konflik yang terjadi anata

selatan dan utara hanya konfilik, Kim Jong-un menginginkan adanya reunifikasi

antara kedua Korea terjadi dan tanpa adanya konfrontasi.

Setelah kematiaan Kim Jong-il, kepemimpinan Korea Utara telah berpindah

tangan ke anaknya, Kim Jong-un. Korea Utara dibawah kepemimpinan Kim Jong-

un ini memperlihatkan adanya keterbukaan dalam Korea Utara. Sifat keterbukaan

tersebut dapat dilihat dengan mulainya dibuka kota-kota dekat perbatasan Korut-

Cina dan Korut-Rusia sebagai kota yang bebas perdagangan. Pyongyang juga

memulai hubungan kerjasama ekonomi dan pariwisata dengan Seoul.

Selain itu Kim Jong-un dengan gencar melakukan beberapa diplomasi untuk

mengarahkan pandanganya ke dunia luar. Menyusul serangkaian kunjungan luar

negeri oleh pejabat tinggi Korea Utara dan kontak tidak resmi antara Korea Utara

16 Translate dari Kim Jong-un speech http://www.northkoreatech.org/2012/04/18/english-transcript-of-kim-jong-uns-speech/ diakses pada tanggal 22 desember 2014 pada pukul 21:07 wib

15

dan Amerika Serikat. Dengan akftinya upaya diplomasi Korea Utara belakangan

ini, beberapa kalangan memprediksi bahwa, reunifikasi antar Korea akan segera

terbentuk.17

D. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

menetapkan pokok permasalahan yang bisa dijadikan objek penelitian, yaitu

Mengapa Kim Jong-un menginginkan adanya reunifikasi Korea?.

E. Kerangka Pemikiran

Sesuai dengan pokok permasalahan tentang upaya reunifikasi di

semenanjung Korea, maka penulis mencoba menkaji permasalahan tersebut dengan

menggunakan pendekatan pada landasan-landasan teori diplomasi dan konsep

kepentingan nasional.

Diplomasi adalah seni dan praktek bernegosiasi oleh seseorang (diplomat)

yang bisanya mewakili sebuah negara atau organisasi. Kata diplomasi sendiri

biasanya langsung berkaitan dengan diplomasi internasional yang biasanya

mengurus berbagai hal seperti budaya, ekonomi, dan perdagangan. Ditinjau dari

tujuannya, tugas diplomasi ada 4 macam: (1) Dipomasi harus menetapkan tujuan-

tujuannya berdasarkan kekuatan yang sesungguhnya dan cakap yang tersedia untuk

mencapai tujuan ini. (2) Diplomasi harus menilai tujuan-tujan negara lain dan

17 KBS. [online] http://world.kbs.co.kr/indonesian/event/nkorea_nuclear/now_02_detail.htm?No=1395 diakses pada tanggal 22 desember 2014 pada pukul 20:55 wib

16

kekuatan yang sesungguhnya dan cakap yang tersedia untuk mencapai tujuan-

tujuan ini. (3) Diplomasi harus menetapkan seberapa jauh tujuan-tujuan yang

berbeda ini cocok satu sama lain. (4) Diplomasi harus menggunakan sarana-sarana

yang cocok untuk mencapai tujuan-tujuannya.18 Secara konvensial, pengertian

diplomasi adalah sebagai usaha suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan

nasionalnya di masyarakat internasional.19

Dalam Oxford English Dictionary, pengertian diplomasi adalah manajemen

hubungan internasional melalui negosiasi; yang mana hubungan ini diselaraskan

dan diatur oleh duta besar dan para wakil, bisnis atau seni para diplomat.20

Diplomasi sangat dibutuhkan oleh sebuah negara dalam menjalin hubungan

dengan negara lain. Unsur yang didepankan dalam diplomasi adalah kepentingan

nasional suatu bangsa agar dapat tercapai. Hampir seluruh negara didunia ini

mempunyai kepentingan nasional untuk mewujudkan perdamaian didunia. Dalam

kasus semenajung Korea ini, diplomasi berperan penting dalam proses perdamaian

antara Korea Utara dan Korea Selatan ini dan dalam mewujudkan upaya reunifikasi

Korea.

Diplomasi Korea Utara dalam menuju reunifikasi Korea dapat dilihat dari

hadirnya top political official Korea Utara ke Korea Selatan pada tanggal 6

desember 2014 untuk memperbaiki hubungan baik antara dua Korea.21 Selain itu

18 Hans J Morgenthau. 2010. Politik Antar Bangsa. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor. hal: 617-618 19 K.J. Holsti.1978. International Politics, A Framework for Analysis. New Dehl: Prentince Hall of India. hal: 82-83 20 S.L. Roy, DIPOMASI (terjemahan dari Harwanto, Mirsawati), PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1995, hal. 3 21 Wasingtonpost. [online] http://www.washingtonpost.com/world/north-korean-officials-pay-surprise-visit-to-the-south/2014/10/04/383e76f1-f39c-4c10-9889-12bfce88e150_story.html diakses pada tanggal 22 desember 2014 pukul 22:02 wib

17

hadirnya tiga delegasi Korea Utara hadir dalam penutupan Asian Games di Incheon,

Korea Selata, pada bulan oktober menjadi pemicu awal baik dalam hubungan antara

dua Korea. Sebelumnya Korea Utara memboikot Asian Games 1986 dan Olimpiade

Musim Panas 1988 di Seoul, Korea Selatan. Setelah menghadiri penutupan Asian

Games, delegasi Korea Utara yang di pimpin oleh Hwang pyong-so, pejabat kedua

paling penting di Korea Utara di bawah Korea Utara, melakukan pertemuan dengan

Mentri Unifikasi Ryoo Kihl-jae. Pertemuan pejabat tinggi antara dua Korea tersebut

mendedikasikan untuk melakukan hubungan bilateral dengan Korea Selatan lebih

dekat.22

Dalam mendekatkan hubungan antara dua Korea, Kim Jong-un akan

mengirimkan adik perempuannya untuk hadir ke Korea Selatan untuk menghadiri

sebuah acara pada awal tahun 2015.23 Kim Yo-jong, yang berusia 27 tahun,

merupakan satu-satunya anggota keluarga Kim yang menjabat jabatan resmi di

pemerintahan saat ini. Kunjungan Kim Yo-jong ke Korea Selatan akan menjadi

kunjungan pertama anggota keluarga Kim ke Korea Selatan setelah lebih dari enam

dekade.

Dua presiden Korea Selatan pernah berkunjung ke Korea Utara untuk

melakukan pertemuan tingkat tinggi, pada tahun 2000 dan 2007. Namun, belum ada

pemimpin Korea Utara yang melakukan kunjungan ke Korea Selatan. Kim Jong-un

melakukan diplomasi untuk memperbaiki hubungan antara dua Korea dengan

mengirimkan pejabat tinggi ke Korea Selatan yang mengejutkan beberapa pihak,

22 Yahoo. [online] http://news.yahoo.com/north-koreas-no-2-visits-south-rare-talks-062346518.html diakses pada tanggal 22 desember 2014 pukul 22:14 wib 23 Yahoo. [online] http://news.yahoo.com/north-korea-offers-send-leaders-sister-event-south-015643095.html diakses pada tanggal 22 desember 2014 pukul 22:18 wib

18

serta adanya keinginan untuk mengirimkan adik perempuannya untuk melakukan

kunjungan ke Selatan.

Kepentingan nasional atau yang biasa disebut national interest merupakan

salah satu komponen penting dalam Hubungan Internasional. Negara yang

notabene merupakan aktor penting dalam Hubungan Internasional mempunyai

kepentingan nasional untuk melakukan interaksi dengan negara lain. Dalam

berhubungan dengan negara lain tersebut, negara mempunyai tujuan yang

berhubungan dengan kebutuhan negara tersebut. Kepentingan nasional juga

seringkali dilhat sebagai instrument untuk menganalisa tujuan kebijakan luar negeri

suatu negara.

Menurut Jack C. Plano dan Roy Olton, kepentingan nasional adalah:

“The fundamental objective and ultimate determinant that guides the decision makers of

state in making foreign policy. The national interest of state is typical a highly generalized

conception of those element that constitute the state smart vital needs”.24

Dalam pokok pikiran Jack dan Roy dapat diketahui bahwa kepentingana

nasional itu merupakan suatu hal yang penting bagi negara untuk menjadi suatu

landasan dalam membuat keputusan atau kebijakan luar negeri suatu negara.

Kepentingan nasional merupakan konsepsi yang sangat umum tetapi merupakan

unsur kebutuhan yang sangat vital bagi negara. Unsur tersebut mencakup

24 Jack C. Plano and Roy Olton. 1969. International Relation Dictionary. New York: Holt and Winston. hal: 89

19

kelangsungan hidup bangsa dan negara, kemerdekaan, keutuhan wilayah,

keamanan militer, dan kesejahteraan ekonomi.25

Dari unsur yang disebutkan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepentingan

nasional harus dapat memenuhi kebutuhan negara dan dapat memberikan solusi

bagi permasalahan dalam dan luar negeri negara tersebut.

Adanya keterbelakangan dan kemandekan dari masyarakat Korea Utara bisa

menjadi faktor adanya reunifikasi Korea yang menjadi kepentingan nasional negara

tersebut. Warga Korea Utara yang berpendidikan tinggi-pun tidak akan memahami

kecepatan teknologi dan teori yang berkembangan di dunia internasional karena

pemerintahan Korea Utara menutup akses dunia luar untuk masuk ke negaranya.

Selain itu permasalahan keleparan yang melanda masyarakat Korea Utara sering

terjadi. Puncaknya pada tahun 1955-1999 korban dari bencana kelaparan ini telah

merengut total tiga juta rakyat Korea.26

Perekonomian Korea Utara hanya mengalami pertumbuhan 0.8 persen

sepanjang tahun 2011. Pertumbahan ekonomi per kapita negara komunis ini hanya

menyetuh angka $1.200.27 Hal ini berbanding terbalik dengan pendapatan

perkapita dari “saudara”nya. Korea Selatan yang menyentuh angka $23.000.28

Sebuah perbedaan yang sangat jauh, pendapatan perkapita Korea Selatan sebanding

dengan 20 kali pendapatan perkapita Korea Utara.

25 Jack C. Plano dan Roy Olton. 1999. Kamus Hubungan Internasional: terjemahan Wawan Juanda. Bandung: Putra Abardin. hal: 7 26 Michael Bacckman. 2007. Asia Future Shock. hal. 61 27 Sindo News. [online] http://ekbis.sindonews.com/read/2012/07/08/35/657659/pendapatan-per-kapita-korut-hanya-usd1-200 diakses pada tanggal 22 desember 2014 pad pukul 17:17 wib 28 KBS World. [online] http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_newsthema_detail.htm?No=35219&id=newsthema diakses pada tangga 22 desember 2014 pada pukul 17:20 wib

20

Menurut sensus tahun 2008, hanya 326 orang yang berusia 10 tahun atau

lebih tua di Korea Utara mengalami buta huruf. 232 diantaranya adalah perempuan,

dan 165 diantaranya di atas usia 80 tahun.29 Hal ini mendorong pemerintahan

Korea Utara untuk meningkatkan sistem pendidikan yang ada di Korea Utara. Jika

dibandingkan dengan Korea Selatan, Korea Utara hanya memilik 15% persen

warga pria Korea Utara yang telah lulus pendidikan, dan untuk para wanitahanya

mencapai sekitar 8% saja, jika dibandingkan dengan Korea Selatan para warga pria

mencapi 43% telah menempuh pendidikan, dan untuk wanita Korea Selatan

mencapai angka 36%, hasil ini berdasarkan sensus pada tahun 2007-2008.30

Jika membandingkan kekuatan militer yang dimiliki kedua negara,

kekuatan militer Korea Utara hampir seimbang dari militer Korea Selatan.

Meskipun Korea Utara memiliki kekuatan senjata nuklir, namun itu tidak bisa

menjadi faktor kemenangan dari kekuatan militer Korea Selatan. Dana militer (non-

nuklir) yang digunakan oleh Korea Utara hanya menyentuh angka $8.2 miliar,

sedangkan Korea Selatan mencapai angka $ 30.8 miliar.31 Hal lain yang menjadi

pemikiran dari Korea Utara adalah Korea Selatan masih mempunyai bala bantuan

yang didapatakan dari Amerika Serikat.

Konsep reunifikasi yang diajukan oleh Kim Jong-un dalam menyatukan

Korea dengan membentuk sebuah federasi. Dalam statementnya, Kim Jong-un

mengatakan;

29 [paper] Demography of a Reunified Korea by Elizabeth Hervey Stephen. hal: 8-9 30 Ibid 31 IISS Military Balance 2011

21

“The north and the south should specify the reunification proposals by way of federation

and confederation and make efforts to realize them and thus actively promote co-existence,

co-prosperity and common interests,”32

Dengan mencari proposal pembentukan Korea bersatu, pembentukan negara

federasi memungkinkan bahwa perbedaan sistem ideologi dan sosial akan tetap

berjalan.

Sesuai konsep kepentingan nasional yang telah penulis sebutkan, jadi

sewajarnya pemerintahan Korea Utara mempunyai tujuan nasional untuk

kelangsungan hidup bangsa dan negara, kemerdekaan, keutuhan wilayah,

keamanan militer, dan kesejahteraan ekonomi.

F. Hipotesa

Alasan mengapa Kim Jong-un menginginkan adanya reunifikasi Korea

adalah sebagai berikut;

1. Kim Jong-un menginginkan adanya peningkatan kesejahteraan Korea

Utara.

2. Kim Jong-un menginginkan adanya keamaan militer.

3. Pembentukan negara federasi yang di ajukan oleh Kim Jong-un, tetap

menjadikan dinasti Kim tetap memdapatkan posisi penting dalam sistem

pemerintahan Korea bersatu.

32 [online] http://rt.com/news/170816-korea-federalization-reunification-proposal/ diakses pada tanggal 23 desember 2014 pukul 12:08 wib

22

G. Jangkauan Penelitian

Untuk memudahkan penulis didalam memperoleh data bahan analisa maka

penulis memerlukan batasan bahasan. Penelitian ini akan fokus terhadap bagaimana

hubungan kedua negara, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan pada tahun 2011-

2013 dalam upaya reunifikasi semenanjung Korea sejak Kim Jong-un sebagai

pemimpin Korea Utara.

Penulis kemungkinan akan sedikit menyinggung masalah diluar fokus

pembahasan masalah tersebut dengan tidak keluar dari topik pembicaraan, jika

dianggap perlu dan masih ada hubungan yang relevan dengan penelitian ini.

H. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan sekunder. Teknik

sekunder merupakan teknik yang dilakukan penulis dalam mencari referensi

melalui studi kepustakaan, menggunakan dan memanfaatkan literature sehari-hari,

buku-buku, surat kabar, majalah, makalah, jurnal, serta e-book. Sedangkan data lain

diperoleh dari media elektronik atau media computer yang baik dan relevan dengan

analisa diatas.

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini ditulis dalam lima bab dengan sub topic

pembahasan sebagai berikut:

23

BAB I Pada Bab ini penulis mengisi bagian Pendahuluan yang

memuat alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, latar

belakang masalah, rumusan masalah, hipotesa, kerangka

teori, jangkauan penelitian, metode pengumpulan data,

sistematika penulisan.

BAB II Pada bab ini penulis akan memaparkan gambaran umum

tentang Semenanjung Korea, serta para pemimpin Korea

Utara.

BAB III Pada bab ini penulis akan menjelakan apa itu reunifikasi dan

upaya reunifikasi semenajung Korea yang pernah dilakukan

oleh Korea Utara.

BAB IV Pada bab ini penulis memaparkan kebijakan Kim Jong Un

dalam upaya memujudkan reunifikasi dan tujuan dari

reunifikasi tersebut.

BAB V Kesimpulan.