BAB I PENDAHULUAN -...

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tujuan layanan BK agar individu dapat mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapinya, membantu perkembangan karir konseli, mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya serta membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan pendidikan maupun lingkungan masyarakat. Tujuan yang dikemukakan tentang layanan BK tentang masalah yang dihadapi oleh siswa dapat tercapai, seorang konseli selain harus dapat mengenal dan memahami peluang yang ada di lingkungannya, sebagai makhluk sosial, indvidu tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Lingkungan berperan sangat penting agar individu bisa mencapai tujuan dalam hidup. Dalam menangani konselinya, konselor juga bisa melakukan model- model konseling yang berhubungan dengan lingkungan yaitu Rancangan Diagnostik Ekologi. Dimana rancangan diagnostik dapat dijadikan alat untuk menganalisis dan menjelaskan masalah klien yang sudut pandangnya masih berhubungan dengan lingkungan, maksud lebih jelasnya agar lingkungan dapat ikut menunjang perkembangan konseli secara berkesinambungan maka lingkungan seharusnya dapat memberikan jaringan kerja hubungan yang membantu (helping relationship). Rancangan Diagnostik Ekologi digunakan untuk memahami atau menganalisis ekologi konseli. Pentingnya Rancangan Diagnostik Ekologi ini, maka kelompok akan membahas secara rinci bahasan tentang Rancangan Klasifikasi Diagnostik Ekologi, agar model konseling ini bisa dipahami dan diterapkan oleh konselor sebagai model konseling yang efektif membantu konselinya. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam makalah ini akan dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, yaitu:

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tujuan layanan BK agar individu dapat mengatasi hambatan dan kesulitan

yang dihadapinya, membantu perkembangan karir konseli, mengembangkan

seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya serta membantu konseli agar dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan pendidikan maupun

lingkungan masyarakat. Tujuan yang dikemukakan tentang layanan BK tentang

masalah yang dihadapi oleh siswa dapat tercapai, seorang konseli selain harus

dapat mengenal dan memahami peluang yang ada di lingkungannya, sebagai

makhluk sosial, indvidu tidak dapat dipisahkan dari lingkungan.

Lingkungan berperan sangat penting agar individu bisa mencapai tujuan

dalam hidup. Dalam menangani konselinya, konselor juga bisa melakukan model-

model konseling yang berhubungan dengan lingkungan yaitu Rancangan

Diagnostik Ekologi. Dimana rancangan diagnostik dapat dijadikan alat untuk

menganalisis dan menjelaskan masalah klien yang sudut pandangnya masih

berhubungan dengan lingkungan, maksud lebih jelasnya agar lingkungan dapat

ikut menunjang perkembangan konseli secara berkesinambungan maka

lingkungan seharusnya dapat memberikan jaringan kerja hubungan yang

membantu (helping relationship). Rancangan Diagnostik Ekologi digunakan

untuk memahami atau menganalisis ekologi konseli. Pentingnya Rancangan

Diagnostik Ekologi ini, maka kelompok akan membahas secara rinci bahasan

tentang Rancangan Klasifikasi Diagnostik Ekologi, agar model konseling ini bisa

dipahami dan diterapkan oleh konselor sebagai model konseling yang efektif

membantu konselinya.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam makalah ini akan dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan, yaitu:

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

2

1. apa yang dimaksud dengan ekologi?

2. apa teori-teori ekologi itu?

3. jelaskan yang dimaksud dengan rancangan diagnostik ekologi?

4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah adalah :

1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ekologi yang mencangkup

konsep dasar ekologi dan teori-teori ekologi

2. agar pembaca (khususnya calon konselor dan konselor) mengetahui

konsep Rancangan Diagnostik Ekologi sebagai salah satu model

Bimbingan dan Konseling yang cukup efektif digunakan untuk menangani

konseli.

3. supaya konselor dapat mengimplementasikan model Rancangan

Diagnostik Ekologi dalam setting sekolah.

D. Pembatasan Masalah

Pada masalah ini, kelompok kami menjelaskan tentang pengertian dari

ekologi, teori-teori ekologi, teori behaviorisme dan terapi behavioral, kedudukan

diagnostik dalam psikologi (psikodiagnostik), dan tentang Rancangan Klasifikasi

Diagnostik Ekologi yang mencangkup pengertian rancangan diagnostik ekologi,

dimensi masalah-tujuan, dimensi penyebab, dan yang terakhir adalah peranan

diagnosis dalam konseling.

E. Sistematika

Daftar Isi

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

3

D. Pembatasan Masalah

E. Sistematika

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekologi

B. Teori-Teori Dan Kaidah-Kaidah Ekologi

C. Rancangan Klasifikasi Diagnostik Ekologis

D. Peranan Diagnosis dalam Konseling

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekologi

Ekologi merupakan studi tentang interaksi / transaksi antara organisme

manusia yang berkembang dengan lingkungannya, baik fisik, psikologis, maupun

sosial (Von Bertalanffy, dalam Hatcker dan Brooks, 1977 : 39 : Banning, dalam

Brown dan Lent 1984 : 582 : dan Blochen, 1974 : 14). Ditinjau dari segi historis,

ekologi oleh sementara pihak dianggap berasal dari perkembangan dan

diferensiasi dari ilmu sosial yang disebut sosiologi. Diferensiasi sosiologi ini

lahirlah diantaranya yang dikenal sebagai “morphologi sosial”. Cabang terakhir

kemudian pecah menjadi geography sosial yang disebut sosiologi. Para biolog

memasukan ekologi didalam bidangnya, lebih-lebih bila membahas terhadap

elemen-elemen yang bersifat jasad hidup (organisme.).

Ekologi perkembangan pada hakikatnya adalah lingkungan belajar, yaitu

lingkungan fisik, sosial dan psikologis, yang mana individu memperoleh tingkah

laku baru, melalui pengalaman belajarnya. Dalam arti luas, seluruh interaksi

dengan lingkungan pada setiap saat, adalah lingkungan belajar. Adapun prinsip-

prinsip ekologi :

1) Agar lingkungan dapat menopang / menunjang pertumbuhan dan

perkembangan siswa, maka lingkungan harus menyajikan struktur kesempatan

yang lebih luas yang ditandai oleh keragaman dan rentangan tantangan dan

tugas baru dimana siswa dapat menemukan cara-cara baru untuk memperoleh

keberhasilan.

2) Agar lingkungan dapat belajar menunjang perkembangan siswa secara

berkesinambungan, maka lingkungan harus menyajikan jaringan kerja

hubungan yang membantu (helping relationship) dan sumber strategi kognitif

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

5

yang efektif atau kerangka kerja dimana para siswa dapat mengelola stress,

mengatasi tantangan, dan menyelesaikan tugas-tugas.

3) Agar lingkungan belajar dapat memelihara kesinambungan perkembangan

para siswa, maka lingkungan harus memberikan ganjaran atau penghargaan

yang berarti, baik yang bersifat intrinsic-psikologis, maupun ekstrinsik-

material. Hal ini penghargaan harus jelas, konsisten, dan masuk akal.

Menurut Blocher (1981 : 60) konsep perkembangan manusia didasarkan

pada asumsi perkembangan yang sehat merupakan hasil dari keseimbangan yang

optimal dan dinamis diantara kekuatan-kekuatan dari dalam (individu), dengan

kekuatan dari luar (lingkungan).

Salah satu implikasi penting dari pandangan di atas bahwa perilaku

individu dapat dipahami secara utuh hanya dalam konteks individu tersebut

dengan lingkungannya.

Pendekatan ekologi difokuskan kepada semua bentuk hubungan diantara

kebutuhan-kebutuhan individu dengan komunitas / lembaga sosial. Dalam

pandangan ekologis, tujuan-tujuan intervensi Rancangan Klasifikasi Diagnostik

disebut goodness of fit (kebaikan yang sehat) diantara lembaga-lembaga sosial

dengan kebutuhan individu. Lembaga-lembaga yang merupakan target dari

intervensi konseling (bimbingan).

Pendekatan ekologis melahirkan seperangkat pilihan / alternatif yang lebih

besar dibandingkan dengan teori-teori kepribadian tradisional. Dalam ekologi

perkembangan manusia yang menjadi pokok adalah hubungan atau interaksi

antara perkembangan kompetensi individu dengan karakteristik lingkungan.

Ekologi perkembangan manusia itu mempresentasikan perpaduan antara ekologi

dengan psikologi perkembangan.

Model BK yang relevan dengan ekologi perkembangan manusia adalah

pendekatan pengembangan (developmental approach). Kaczmarek dan Riva

(1996;401) mengemukakan model intervensi yang lebih efektif dalam membantu

perkembangan remaja adalah prefentif dan educational/ developmental. Model

Rancangan Klasifikasi Diagnostik Ekologi merupakan bentuk lain dari suatu

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

6

masalah dalam perspektif ekologis yang mengapresiasi pengaruh keluarga,

sekolah, kelompok teman sebaya, dan budaya terhadap perkembangan remaja.

B. Teori-Teori dan Kaidah-Kaidah Ekologi

Teori George Clark (dengan bukunya Elements of Ecology) menyatakan,

yang dimaksud dengan elemen-elemen ekologi adalah organisme; tumbuhan,

didalam dunia floranya, hewan dengan dunia faunanya, serta manusia sebagai

makhluk tertinggi, serta faktor-faktor lingkungan baik yang bersifat phisis, chemis

dan mekanisme. Antara elemen-elemen dan faktor-faktor lingkungan hubungan-

hubungan mana oleh Clark diistilahkan sebagai suatu “Inter-relationship yang

bersifat ” Mutual dan Crucial”.

Perubahan-perubahan yang dapat menjurus kepada kecenderungan-

kecenderungan yang negatif di dalam berbagai Ekosistem. Masyarakat akan

dirasakan sebagai suatu “ tekanan atau stress”, sehingga dapat membawa

pengaruh sosiologis. Perubahan-perubahan yang tidak menguntungkan

berlangsung lama, lebih-lebih bila permulaan tidak disertai adaptasi, akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental maupun perilaku

dari masyarakat atau bangsa, sehingga antara lain dapat membawa pengaruh jelek

di dalam daya juang kehidupan lebih lanjut.

Ekologi perlu dipelajari pula kepada “Academic Health Personals” sebab

ada hubungannya dengan sosial medicine, sebagai contoh termudah saja kami

ambilkan gambaran tentang perubahan lingkungan yang tidak adequate dapat

menimbulkan suatu “penyakit” yang semata-semata disebabkan karena

terganggunya keseimbangan antara Host Agent and Environtment. Pada teori

Holmquist and Dapert, teori Host Agent and Environment dapat di temukan

bahwa manusia dalam pergaulan sosial sangat memberikan pengaruh timbale-

balik, sebaliknya leavel dengan teorinya membedakan lingkungan hidup, sebagai

pemukiman manusia dalam berbagai jenis lingkungan, seperti fisik, lingkungan

biologik, sosio-ekonomik, sosio-kultur maupun sampai pada sosio-politis di mana

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

7

terikatnya masyarakat dalam berbagai lingkungan yang memiliki ekosistem secara

individu.

Untuk dapat menuasai kesehatan lingkungan kita dapat mengendalikan

pengaruh lingkungan yang tidak susceptible maupun relevan bagi persyaratan-dan

keselamatan hidup manusia. Tegasnya harus ada “monitoring” terhadap faktor-

faktor lingkungan.

Teori-teori Mengenai Academic Health Personels Dan Host Agent And

Environment dapat kita ambil titik-titik penting yang kemudian dapat di

simpulkan sebagai “kaidah-kaidah” sebagai berikut:

1. hubungan elemen-elemen antar ekologi dengan faktor lingkungan adalah

saling mempengaruhi

2. masing-masing elemen dalam lingkungan memiliki dan terpusat pada

berbagai eko-sistem

3. elemen ekologi pada suatu saat berada pada eko-sistem yang adequate

yang berlangsung cukup lama.

4. faktor lingkungan akan sampai pada batas ambang kemampuan untuk

kebutuhan umat manusia

5. setiap ekosistem memiliki suatu sistem sumber energi yang kompleks.

C. Teori Behaviorisme

Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang

menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga

psikoanalisis ( yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak.

Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat

diukur, dilukiskan dan diramalkan. Belakangan, kaum behavioris lebih dikenal

dengan teori belajar, karena menurut mereka seluruh prilaku manusia, karena

menurut mereka seluruh perilaku manusia selain insting adalah hasil belajar.

Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan

(Rakhmat,1994:21 dalam Sobur,2003:122). Behaviorisme tidak mau

mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional,

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

8

behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilaku seseorang dikendalikan

oleh faktor-faktor lingkungan.

Berkenaan dengan teori belajar, menurut Bandura (Sobur, 2003:122),

sejak masa kanak-kanaknya, manusia sudah mempelajari berbagai tata cara

berprilaku sedemikian rupa, sehingga ia tidak canggung dan serba salah

menghadapi berbagai situasi dan persoalan. Namun, berbeda dari teori-teori

belajar yang sebelumnya, Bandura mengatakan bahwa manusia tidak perlu

mengalami atau melakukan sesuatu terlebih dahulu, sebelum manusia

mempelajari sesuatu. Manusia dapat belajar hanya dari mengamati atau meniru

orang lain.

Kaum behavioris memang sangat mengagungkan proses belajar,

terutama proses belajar asosiatif atau proses belajar stimulus-respon sebagai

penjelasan yang penting tentang tingkah laku manusia (Goble,1987:23 dalam

Sobur 2003:122). Perbedaan antara teori Freud yang memberi tekanan pada

dorongan dari dalam diri manusia dengan keyakinan kaum behavioris pada

kekuatan-kekuatan ”luar” atau kekuatan-kekuatan yang berasal dari lingkungan

dalam diri manusia dapat dilihat dengan jelas.

Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya

manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan

stimulus yang diterima manusia dari lingkungan di sekitarnya. Lingkungan yang

buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, lingkungan yang baik akan

menghasilkan lingkungan yang baik. Pendangan seperti ini memberi penekanan

yang sangat besar pada aspek stimulus lingkungan untuk mengembangkan

manusia dan kurang menghargai faktor bakat atau potensi alami manusia.

Pandangan behaviorisme beranggapan bahwa apapun jadinya seseorang, satu-

satunya yang menentukan adalah lingkungan.

Tokoh aliran behaviorisme lainnya adalah Skinner yang berpendapat

kepribadian terutama adalah hasil dari sejarah penguatan pribadi individu.

Meskipun pembawaan genetis turut berperan, kekuatan-kekuatan sangat

menentukan perilaku khusus yang terbentuk dan dipertahankan, serta merupakan

khas bagi individu yang bersangkutan. Skinner tidak tertarik dengan variabel

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

9

struktural kepribadian. Menurut skinner, orang mungkin berilusi dalam

menjelaskan dan meramalkan perilaku dan mengendalikan perilaku hanya dengan

mengubah ciri-ciri lingkungan.

Psikoanalisis lebih megutamakan unsur psikis dari organisasi sistem

psiko-fisik dari kepribadian, kaum behavioris dan para penganut teori psikologi

belajar pada umumnya lebih mengutamakan unsur fisik dari organisasi

kepribadian. Teori mereka didasari oleh pandangan Pavlov (Sarwono,1997:153

dalam Sobur, 2003:125), melalui percobaan dengan anjing membuktikan bahwa

perilaku dapat dikendalikan dengan memberi rangsangan tertentu melalui proses

yang dinamakan conditioning (pembiasaan). Anjing yang sudah dikondisikan

untuk mendengar bel terlebih dahulu sebelum mendapatkan makanan, akan keluar

air liurnya begitu mendengar bel, walaupun makanan belum tiba. Menurut

Pavlov, hewan dan manusia pada dasarnya hanya terjadi dari jaringan-jaringan

saraf dan otot yang bereaksi secara tertentu jika diberi rangsangan tertentu.

Menurut Watson, kepribadian manusia dapat dibentuk melalui

pemberian rangsangan-rangsangan tertentu. Hampir semua perilaku manusia

merupakan hasil dari pengondisian, dan lingkungan membentuk perilaku kita

dengan memperkuat kebiasaan tertentu. Respon yang terkondisikan dipandang

sebagai unit perilaku terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, suatu ”atom perilaku”

dari tempat perilaku yang lebih rumit dapat dibangun. Semua tipe perilaku

kompleks yang berasal dari latihan atau pendidikan khusus, tidak berarti lebih dari

rangkaian respon terkondisikan.

Terapi Behavioral

Terapi behavioral berasal dari dua konsep yaitu Pavlovian dari Ivan

Pavlov dan Skinnerian dari B.F.Skinner. mula-mula terapi ini dikembangkan oleh

Wolpe (1958) untuk menanggulangi neurosis. Neurosis dapat dijelaskan dengan

mempelajari perilaku yang tidak adaptif melalui proses belajar. Dengan perkataan

lain bahwa perilaku yang menyimpang bersumber dari hasil belajar di lingkungan.

Perilaku dipandang sebagai respon terhadap stimulasi atau perangsangan eksternal

dan internal. Karena itu tujuan terapi adalah untuk memodifikasi koneksi-koneksi

dan metode-metode stimulus-Respon (S-R) sedapat mungkin. Kontribusi terbesar

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

10

dari konseling behavioral adalah diperkenalkannya metode ilmiah di bidang

psikoterapi yaitu cara memodifikasi perilaku melalui rekayasa lingkungan

sehingga terjadi proses belajar untuk perubahan perilaku.

Dasar teori terapi behavioral adalah bahwa perilaku dapat dipahami

sebagai hasil kombinasi :

1. belajar waktu lalu dalam hubungannya dengan keadaan yang serupa.

2. keadaan motivasional sekarang dan efeknya terhadap kepekaa terhadap

lingkungan.

3. perbedaan-perbedaan biologik baik secara genetik atau gangguan

fisiologik.

Skinner walaupun dipengaruhi teori S-R, tetapi dia mempunyai pandangan

tersendiri mengenai perilaku, yaitu:

1. respon tidak selalu ditimbulkan oleh stimulus, akan tetapi lebih kuat

oleh pengaruh reinforcement (penguatan).

2. lebih menekankan pada studi subjek individual ketimbang generalisasi

kecenderungan kelompok.

3. menekankan pada penciptaan situasi tertentu terhadap terbentuknya

perilaku ketimbang motivasi di dalam diri. (Willis, 2004:69)

D. Rancangan klasifikasi Diagnostik Ekologi

System klasifikasi diagnostic merupakan cara yang amat bermanfaat

dalam konseling professional. ”The Ecologycal Diagnostic Classification Plan”

(EDCP) atau ” Rancangan Klasifikasi Diagnostik Ekologis” (RKDE) sebagai

suatu sistem pendekatan diagnostik dengan memasukan Aspek Lingkungan

sebagai suatu kemungkinan gejala patologis dan sebagai sasaran intervensi.

Rancangan klasifikasi diagnostik telah menunjukan kegunaannya selama

bertahun-tahun dalam bidang psikologi konseling. Sistem diagnostik sangat

berguna bagi para petugas profesional dalam komunikasinya tentang klien, dalam

pendekatan yang sistematis dalam menentukan sumber dan sebab gejala patologis,

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

11

dan dalam mengembangkan rencana perlakuan (treatment). Pentingnya suatu

model diagnostik merupakan dasar pola berpikir para konselor dalam

mengidentifikasi sasaran, metoda, maksud, intervensi, dan menilai kemajuan

terapi.

Pada umumnya perumusan-perumusan sebelumnya dalam bidang

konseling (Bordin, 1964; Pepsinki, 1948; Williamson dan Darley, 1937) bersifat

unidimensional dengan memusatkan pada variabel tunggal dalam diagnostik (

misalnya ciri-ciri kepribadian). Berezin (1957) menyusun suatu sistem klasifikasi

diagnostik dua dimensi dengan memasukan variabel-variabel tambahan dan

interaksinya satu sama lain dalam proses diagnostik, baik untuk keperluan praktek

maupun penelitian. Apostal dan Miller (1959) menyempurnakan dan mengkaji

sistem dua dimensi ini pada data kasus dalam pusat konseling Universitas

Missouri. Penggunaan sistem ini dikembangkan pula oleh Callis dan Clyde

(1960), Borrensen (1963) pada Universitas Missouri; Myers, Johnson, dan

Cacavos (1960) pada Universitas North Dakoda; dan oleh Weigel, russel, dan

Cochenour (1967)pada Stephens College. Sistem klasifikasi Rancangan

Klasifikasi Diagnostik Ekologi kemudian bernama ”The Missouri Diagnostic

Classification Plan (MDCP)”.

MDCP suatu masalah atau tujuan diidentifikasi sebagai satu dari dua

dimensi dalam model itu, yaitu dimensi masalah/tujuan dan dimensi sebab. Ada

tiga dimensi dalam dimensi masalah/tujuan, yaitu :

1. Vokasional

2. Emosional

3. Edukasional

Dimensi Rancangan Klasifikasi Diagnostik Ekologi dirancang untuk

memperinci macam-macam masalah dan tujuan praktis intervensi konseling.

Dimensi kedua dalam model MDCP adalah sebab. Dimensi sebab mencangkup

lima kategori, yaitu :

1. Kurang informasi atau tilikan tentang diri sendiri,

2. Kurang informasi tentang lingkungan

3. Konflik motivasional dalam diri sendiri

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

12

4. Konflik dengan orang lain

5. Kurang keterampilan.

Hurst dan Weigel (1968) membuat suatu alat yang disebut The Counseling

Service assesment Blank (CSAB) atau Blanko penilaian layanan konseling

berdasarkan MDCP. CSAB dirancang untuk menghasilkan diagnosis dan

penilaian diri sendiri dalam setiap kategori dari dua dimensi MDCP. CSAB terus

banyak digunakan secara meluas oleh badan-badan konseling dalam kegiatan

evaluasi rutin. Demikian MDCP dapat terus menumbuhkan kegunaannya.

Kelemahan utama MDCP adalah dalam ketidak mampuannya untuk

mengidentifikasi faktor-faktor eksternal terhadap seseorang sebagai kemungkinan

penyebab atau masalah dalam diagnosis.

Banning dan Kaiser (1974) mengemukakan empat pendekatan yang

menandai layanan mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta

khususnya melalui konseling.

1. Pendekatan pertama, masalah-masalah yang dinyatakan oleh mahasiswa

dianggap sebagai ketidaksesuaian antara dirinya dan lingkungan.

Mahasiswa harus ganti atau dipisahkan ke lingkungan lain yang lebih

memadai.

2. Pendekatan kedua, ditandai dengan upaya para konselor atau petugas

profesional lainnya dalam membantu mahasiswa untuk menyesuaikan

dengan lingkungan atau penataan tempat para siswa berada. Asumsi yang

mendasari kedua pendekatan kedua adalah bilamana terjadi

ketidaksesuaian antara mahasiswa dan lingkungan dimana mahasiswa

dianggap kurang memiliki kecakapan untuk beradaptasi, dan usaha yang

dilakukan adalah memindahkan mahasiswa atau membantu penyesuaian

diri mahasiswa.

3. Pendekatan ketiga, menekankan pada identifikasi kekurangan

perkembangan mahasiswa dan membantu mereka untuk memperoleh

keterampilan, sikap, dan sumber-sumber yang diperlukan untuk

memperoleh manfaat secara penuh dari lingkungan tempatnya berada.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

13

4. Pendekatan keempat, Lewin (1936) mengemukakan suatu rumus B = f

(P.E ), sebagai dasar konseptual dalam pendekatan keempat, dimana

perilaku ( B = Behavior) adalah fungsi (f) interaksi antara pribadi

(P=Person) dengan lingkungan (E=Environment). Perspektif ekologis,

kesenjangan antara pribadi dengan lingkungan.

MDCP adalah rancangan yang mencerminkan pendekatan perkembangan

adaptif siswa. Tiga dari lima kategori dalam dimensi penyebab kurang informasi

diri, konflik dengan diri sendiri, dan kurangnya keterampilan secara jelas

menyarankan suatu diagnostik yang memusatkan pada individu.MDCP

memusatkan dua kategori lainnya (kurang informasi tentang lingkungan dan

konflik dengan orang lain) dan variable interaksi pribadi dengan lingkungan

dimasukan kedalam dalam rangka klasifikasi diagnostik. The Ecological

Diagnostik Clasification Plan (EDCP) atau selanjutnya akan disebut rancangan

klasifikasi diagnostik ekologi (RKDE), merupakan upaya untuk mengaitkan

sepenuhnya lingkungan pribadi kedalam proeses diagnostik. Suatu rancangan

klasifikasi diagnostic dengan memasukan unsur lingkungan secara sistematika

dan berimbang sebagai variable, dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan yang

baru.

RKDE dikembangkan sebagai suatu alat yang sepenuhnya mengakui dan

memasukan lingkungan sebagai sasaran intervensi dalam konseling.

PENYEBAB /

SASARAN

ORANG

SEBAGAI

SASARAN

INTERVENSI

LINGKUNGAN

PASANGAN

ORANG DAN

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN

SEBAGAI

SASARAN

INTERVENSI

MASALAH

TUJUAN

KID KDD KP KOL KIL KDL KL

Perkembangan

Pribadi/sosial

1-1 1-2 1-3 2-4 1-5 1-6 1-7

Perkembangan

karir

2-1 2-2 2-3 2-4 2-5 2-6 2-7

Pendidikan 3-1 3-2 3-3 2-4 3-5 3-6 3-7

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

14

Keterangan:

KID : Kurang Informasi Diri

KDD : Konflik Dalam Diri

KP : Kekerangan Pribadi

KOL : Kesenjangan Orang dan Lingkungan

KIL : Kurang Informasi Lingkungan

KDL : Konflik Dalam Lingkungan

KL : Kekurangan lingkungan.

Dimensi masalah-tujuan RKDE mencakup tiga kategori yaitu: perkembangan

pribadi-sosial, perkembangan dan perkembangan pendidikan. Metode

mengkategorikan dimensi masalah-tujuan dalam rancangan telah dirasakan

kegunaanya dalam lembaga-lembaga pemberi layanan; dan juga bagi para

psikolog dan konselor dalam intervensi individual dan secara terprogram.

Dimensi penyebab, RKDE bersumber dari materi MDCP yang menyatakan

lingkungan dan kesalahan pasangan orang lain dan lingkungan diterapkan sebagai

sasaran intevensi sejajar dengan status orang. Tujuh kategori dalam dimensi

RKDE dibagi menjadi tiga kelompok klasifikasi.

Dimensi masalah-tujuan

1. Pribadi-sosial. Kategori merupakan manifestasi masalah-masalah indetifikasi

tujuan yang mencakup emosi, kognisi, sistem nilai, sikap-sikap, fisik, dan

interaksi antar pribadi.

2. Perkembangan karir kategori RKDE mencakup artikulasi arah dan prosedur

karir untuk mencapai interaksi produktif dengan dunia kerja dan dunia kehidupan

lainnya.

3. Pendidikan kategori ini mencakup keterampilan dasar, sikap-sikap dan

kecakapan-kecakapan yang merupakan prasyarat untuk mencapai perkembangan

pendidikan.

Dimensi Penyebab

Faktor-faktor utama yang mungkin diduga menunjang dimensi masalah-tujuan.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

15

1. Kurang Informasi Diri (KID). Kategori yang ditekankan adalah kurangya

informasi dalam klien tentang dirinya sendiri

2. Konflrik Dalam Diri Sendiri (KDD). Hal-hal yang termasuk dalam kategori

ini adalah adanya motivasi pertentangan dan persaingan dalam diri sendiri.

Gejala-gejalanya antara lain: menghukum diri sendiri, pengurungan diri,

kecemasan, frustrasi,depresi, dan sebagainya.

3.Kekurangan Pribadi (KP). Orang-orang yang masuk kedalam kategori ini

adalah mereka yang memilik kekurangan keterampilan-keterampilan yang

diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam situasi tertentu yang bersifat

pribadi, sosial, karir, atau pendidikan.

4. Kesalahan Pasangan Orang dan Lingkungannya (KOL). Lingkungan

mungkin merumuskan dengan jelas, tidak ada konflik didalamnya dan sedikit atau

tidak ada kekurangan, akan tetapi tidak cocok dengan rencana seorang untuk

kelangsungan pertumbuhan dan produktifitasnya.

5. Kurang Informasi Lingkungan (KIL). Adanya beberapa kesulitan yang

dimasuki dan berinteraksi dengannya. Misalnya sulit mengamati dan

mengidentifikasikan local dalam lingkungan fisik, harapan-harapan sosial dan

antara pribadi, tuntutan atau persyaratan kebujaksanaan dan administrasi.

6. Konflik dalam Lingkungan (KDL) mencerminkan strategi suatu keadaan

karakteristik, tantangan, dan harapan dalam lingkungan, terumuskan dan

terkomunikasikan secara memadai akan tetapi terdapat pertentangan antara yang

satu dengan yang lainnya.

7. Kekurangan Lingkungan (KL). Blocher (1978 ) mengidentifikasikan ada tiga

subsistem yang merupakan persyaratan bagi suatu lingkungan belajar yang

konstruktif, yaitu sub sistem, kesempatan, sub sistem penunjang, dan sub sistem

ganjaran.

Contoh-contoh Penerapan RKDE pada ke-21 sel dalam bagian diatas:

1. pribadi-pribadi, kurang informasi diri sendiri

2. pribadi-sosial, konflik dalam diri

3. pribadi-sosial, kekurangan pribadi

4. pribadi-sosial, kesalahan pasangan orang dengan lingkungan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

16

5. pribadi-sosial, kurang informasi lingkungan

6. pribadi-sosial, Konflik dalam lingkungan

7. pribadi-sosial, kekurangan lingkungan

8. Perkembangan karir, kekurangan informasi diri

9. perkembangan karir, konflik dalam diri

10. perkembangan karir, kekurangan pribadi

11. perkembangan karir, salah pasang pribadi dan lingkungannya

12. perkembangan karir, kurang informasi lingkungan

13. perkembangan karir, konflik dalam lingkungan

14. perkembangan karir, kekurangan lingkungan

15. perkembangan pendidikan, kurang informasi diri

16. perkembangan pendidikan, konflik dalam diri

17. perkembangan pendidikan kekurangan pribadi

18. perkembangan pendidikan, salah pasang pribadi dan lingkungan

19. perkembangan pendidikan, kurang informasi lingkungan

20. perkembangan pendidikan, konflik dalam lingkungan

21.perkembangan pendidikan, kekurangan lingkungan

D. Peranan Diagnosis Dalam Konseling

Psikodiagnosis adalah analisis dan penjelasan tantangan masalah klien.

Diantaranya mungkin yang berupa penjelasan tentang penyebab kesulitan klien,

suatu catatan yang berupa penjelasan tentang penyebab kesulitan klien, suatu

catatan tentang bagaimana maslah ini berkembang sejalan dengan waktu, suatu

klasifikasi dan kelainan apapun, sebuah spesifikasi dari prosedur pemberlakuan

yang lebih disukai dan sebuah estimasi akan peluang terjadinya penyelesaian yang

berhasil.

Tujuan diagnosis dalam konseling dan psikoterapi adalah

mengidentifikasikan kekisruhan perilaku serta gaya hidup yang dialami klien

sekarang. Diagnosis bukanlah suatu kategori final; melainkan diagnosis RKDE

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

17

menyediakan suatu hipotesis yang bisa diberlakukan, yang membimbing para

praktisi untuk memahami klien. Konselor dapat menggunakan diagnosis dan

penilaian dalam tugas para konselor bersama klien:v “sampai seberapa seriusnya

perilaku klien?” “strategi terapeutik yang mana yang paling menjelaskan perilaku

klien pada saat ini”.

Suatu bahaya dari pendekatan diagnostic adalah kemungkinan tidak

dipertimbangkannya oleh konselor faktor etnik dan budaya dalam pola perilaku

tertentu. Jika variable budaya ikut menjadi pertimbangan maka klien mungkin

akan mendapatkan diagnosis yang keliru. Ini memberi penilaian terhadap klien

dengan latar belakang etnik serta budaya yang berbeda DSA-111-R menekankan

pentingnya menyadari akan bias yang tak disengaja serta tetap membuka pikiran

terhadap hadirnya pola budaya yang menonjol yang bisa mempengaruhi proses

diagnostik.

E. Implementasi Dan Peran Konselor

Dalam implementasi RKDE, kelompok menemukan kasus mengenai

seorang klien yang dituntut sempurna oleh orang tuanya dalam bidang pekerjaan

dan antara minat dan bakat. Sebut saja anak tersebut bernama Abi.

Dalam sebuah kasus disebutkan bahwa Abi yang dituntut oleh orang

tuanya menjadi seorang dokter. Menurut orang tuanya, profesi dokter sangat

sempurna karena banyak menolong orang. Sedangkan, Abi memiliki minat dan

bakat menjadi seorang arsitektur. Namun, karena Abi terus-menerus ditekan oleh

orang tuanya agar menjadi seorang dokter, Abi pun merasa tertekan dan dianggap

tidak dapat memenuhi apa yang orang tuanya inginkan kemudian Abi dan kedua

orang tuanya meminta bantuan konselor sebagai orang yang dapet memberikan

pengarahan , masukan, serta pilihan terbaik bagi Abi dan kedua orang tuanya.

Dan konselor pun memberikan solusi dengan menggunakan pendekatan dari sudut

pandang RKDE yaitu dimensi masalah tujuan dan dimensi penyebab yang

diuraikan sebagai berikut:

Dimensi masalah- tujuan:

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

18

1. Pribadi-sosial. Kategori merupakan manifestasi masalah-masalah indetifikasi

tujuan yang mencakup emosi, kognisi, sistem nilai, sikap-sikap, fisik, dan

interaksi antar pribadi.

2. Perkembangan karir kategori RKDE mencakup artikulasi arah dan prosedur

karir untuk mencapai interaksi produktif dengan dunia kerja dan dunia kehidupan

lainnya.

Dimensi Penyebab:

1. Kurang Informasi Diri (KID). Kategori yang ditekankan adalah kurangya

informasi dalam klien tentang dirinya sendiri

2. Konflrik Dalam Diri Sendiri (KDD). Hal-hal yang termasuk dalam kategori ini

adalah adanya motivasi pertentangan dan persaingan dalam diri sendiri. Gejala-

gejalanya antara lain: menghukum diri sendiri, pengurungan diri, kecemasan,

frustrasi,depresi, dan sebagainya.

3.Kekurangan Pribadi (KP). Orang-orang yang masuk kedalam kategori ini

adalah mereka yang memilik kekurangan keterampilan-keterampilan yang

diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam situasi tertentu yang bersifat

pribadi, sosial, karir, atau pendidikan.

4. Konflik dalam Lingkungan (KDL) mencerminkan strategi suatu keadaan

karakteristik, tantangan, dan harapan dalam lingkungan, terumuskan dan

terkomunikasikan secara memadai akan tetapi terdapat pertentangan antara yang

satu dengan yang lainnya.

5. Kekurangan Lingkungan (KL). Blocher (1978 ) mengidentifikasikan ada tiga

subsistem yang merupakan persyaratan bagi suatu lingkungan belajar yang

konstruktif, yaitu sub sistem, kesempatan, sub sistem penunjang, dan sub sistem

ganjaran.

Konselor dalam menangani masalah tersebut pertama-tama dilihat dari

fokus intervensi konseli dan siapa yang menjadi sasaran ekologi dalam

memecahkan masalah tersebut. Misalnya masalah tersebut memiliki fokus

intervensi kepada anak dan orang tua sebagai ekologinya. Setelah diketahui fokus

intervensi dan ekologi dalam masalah tersebut maka konselor memutuskan siapa

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

19

yang lebih membutuhkan layanan konseling dalam masalah ini, dalam kasus ini di

dapatkan keputusan bahwa anaklah yang lebih diperhatikan dalam proses

konseling walaupun disini juga tidak menutupi kemungkinan bahwa orang tua

menjadi bahan tindak lanjut karena proses konseling tidak dapat dilaksanakan satu

arah tetapi melibatkan banyak pihak.

Abi diberikan serangkaian tes dan pertanyaan tentang apa minat yang

paling dia sukai dan cita-cita apa yang diinginkan oleh Abi sebenarnya, kemudian

proses konseling diarahkan pula kepada orang tua dengan memberikan pengertian

tentang hasil tes dan minat bakat yang dimiliki oleh Abi, menyadarkan orang tua

Abi bahwa tidak selamanya keinginan orang tua harus dipenuhi bahkan sampai

tidak menghiraukan keinginan dan cita-cita yang dimiliki oleh Abi. Jika cita-cita

Abi tidak di hiraukan secara tidak langsung orang tua Abi telah membungkam

keahlian Abi untuk berkembang lebih baik, walaupun Abi bisa menjadi dokter

kita disini harus melihat beberapa kemungkinan lain setelah Abi menjadi Dokter,

apakah berhasil, banyak pasien yang disembuhkan atau malah sebaliknya, apakah

malpraktek dan hal-hal lain yang sekiranya dinilai tidak baik semasa Abi menjadi

dokter. Setelah semuanya di bicarakan biarkan Abi dan orang tuanya berbicara

dan berdiskusi sampai di memperoleh keputusan dari keduanya tentang masalah

Abi dalam pekerjaannya. Atau karirnya di kemudian hari.

Peran Konselor :

1. dengan RKDE permasalahan yang dihadapi klien tidak hanya dilihat dari

segi pribadi konseli melainkan dari sisi lain seperti lingkungan sebagai

fokus intervensi masalah adalah konseli sendiri.

2. konseli dengan lingkungkungannya seperti sosial budaya sangat erat

kaitannya, dan konselor diharuskan dapat mengetahui kebudayaan serta

kehidupan sosial konseli sebagai organisme dalam fokus intervensi

lingkungan dalam membuat keputusan (decision making) dan

pemecahan masalah (problem solving).

3. menjadi seorang konsultan yang berpengaruh dan kritis dalam

menciptakan lingkungan yang mendukung pemecahan masalah konseli.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

20

4. mengumpulkan data tentang pribadi konseli dan lingkungan konseli.

5. memberi pengarahan kepada konseli agar konseli dapat lebih

mengetahui/memahami dirinya sendiri.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekologi merupakan studi tentang interaksi / transaksi antara organisme

manusia yang berkembang dengan lingkungannya, baik fisik, psikologis, maupun

sosial dan budaya sedangkan yang dimaksud dengan Ekologi perkembangan pada

hakikatnya adalah lingkungan belajar, yaitu lingkungan fisik, sosial dan

psikologis, dimana individu memperoleh tingkah laku baru, melalui pengalaman

belajarnya. Dalam arti luas, seluruh interaksi dengan lingkungan pada setiap saat,

adalah lingkungan belajar. Adapun perinsip-prinsip yang dimiliki ekologi adalah

agar lingkungan dapat menopang / menunjang pertumbuhan dan perkembangan

siswa, maka lingkungan harus menyajikan struktur kesempatan yang lebih luas

yang ditandai oleh keragaman dan rentangan tantangan dan tugas baru dalam

mana siswa dapat menemukan cara-cara baru unutk memperoleh keberhasilan,

Agar lingkungan dapat belajar menunjang perkembangan siswa secara

berkesinambungan.

Rancangan klasifikasi Diagnostik Ekologi adalah suatu alat yang

sepenuhnya mengakui dan memasukkan lingkungan sebagai sasaran intervensi

dalam konseling yang dapat digunakan dalam menetapkan fokus sasaran

intervensai secara akurat, sasarannya adalah individu sebagai organisme,

lingkungan atau kesalahan pasangan antara keduanya.RKDE juga dapat

membantu dalam mengidentifikasi kekurangan atau gangguan dalam suatu

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

21

lingkungan. Tema kekurangan lingkungan, kekurangan ptibadi, dan salah

pasangan pribadi dan lingkungang akan muncul apabila masalah yang ada dinilai

secara cermat dan terus menerus.

Dalam Teori Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang

tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Belakangan, kaum

behavioris lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut para kaum

behaviorisme seluruh prilaku manusia, dan seluruh perilaku manusia selain

insting adalah hasil belajar.

B. Rekomendasi

Dari hasil uraian diatas, maka kami dapat merekomendasikan bahwa :

1. Konselor harus mahir dalam menyelesaiakan masalah klien dengan

menggunakan model-model konseling yang ada, disesuaikan dengan

permasalahan konseli

2. Dalam menjalankan model RKDE konselor harus mengerti konsep

ekologi dan mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik dengan

lingkungannya & masyarakat umum. Selain itu, konselor harus

mempunyai kemampuan komunikasinya bagus dan berkompeten. Cirri-

ciri konselor yang kompeten diantaranya: mempunyai pemahman diri,

kesehatan psikologisnya baik, dapat dipercaya, jujur, bersikap hangat,

sabar, mempunyai kepakaan, dan actives responsiveness.

3. Seperti yang disebutkan diatas bahwa model diagnistik merupakan dasar

pola berfikir para konselor dan menilai kemajuan terapi. Maka dari itu

konselor harus memahami betul model ini, dan kalau bisa disdakan

pelatihan khusus dalam menggunakan model RKDE sehingga dalam

mempraktekan model ini konselor tidak melakukan kesalahan.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - ceklis.weebly.comceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/ekologi_dalam_konseling.… · 4. bagaimana peranan diagnosis dalam konseling? C. Tujuan ... dimensi

22

REFERENSI

Yusuf, Syamsu & Juntika,N. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung:Rosda.

Corey, Gerald. 1990. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi

(penerjemah: Mulyarto. Semarang: IKIP Semarang Press

Surya,M. 2003. Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Mukono, HJ. 2000.prinsip dasar kesehatan lingkungan.Surabaya: Airlangga

University Press.