BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf ·...

103
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pelangggan, Batara Puri Asri yang selama ini kita ketahui bergerak di bidang tranportasi angkutan umum, kini PT. Batara Puri Asri mengembangkan usahanya dengan merambat ke dunia perhotelan, Supaya penumpang yang datang dari luar daerah Bandung dapat dengan mudah mencari penginapan yaitu di hotel yang akan dibangun tersebut. Rencana pembangunan Hotel Batara Bandung yang terletak di area Cihampelas Bandung, tepatnya di Jalan Cihampelas No 117 Bandung, P.T Batara Puri Asri selaku owner Pembangunan Hotel Batara Bandung, membangun sebuah hotel yang diperuntukan bagi pengunjung. Pada kurun lima tahun terakhir pertumbuhan pariwisata dan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena menjadi salah satu kota tertinggi yang dikunjungi wisatawan sebagai kota wisata tetapi juga sebagai kota bisnis dan konvensi. Imbas dari kondisi tersebut, julukan “business and leisure” di Bandung menjadi sangat kondang. Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan selalu melampaui target, jumlah kedatangan wisatawan ke kota Bandung setiap pekannya mencapai 50.000 orang dan setiap tahunnya rata-rata mencapai 2 juta orang. Jumlah tersebut, 1,93 juta diantaranya wisatawan domestik dan 94.600 orang merupakan turis mancanegara. Tingkat hunian kamar hotel juga setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Dibandingkan tahun 2009, pada tahun 2011 terjadi peningkatan kira-kira mencapai 15%. Dengan 251 hotel yang ada saat ini, kota Bandung masih kewalahan menampung serangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang begitu tinggi saat akhir pekan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pelangggan, Batara Puri

Asri yang selama ini kita ketahui bergerak di bidang tranportasi angkutan

umum, kini PT. Batara Puri Asri mengembangkan usahanya dengan

merambat ke dunia perhotelan, Supaya penumpang yang datang dari luar

daerah Bandung dapat dengan mudah mencari penginapan yaitu di hotel yang

akan dibangun tersebut.

Rencana pembangunan Hotel Batara Bandung yang terletak di area

Cihampelas Bandung, tepatnya di Jalan Cihampelas No 117 Bandung, P.T

Batara Puri Asri selaku owner Pembangunan Hotel Batara Bandung,

membangun sebuah hotel yang diperuntukan bagi pengunjung.

Pada kurun lima tahun terakhir pertumbuhan pariwisata dan

perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang

tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena menjadi salah satu kota

tertinggi yang dikunjungi wisatawan sebagai kota wisata tetapi juga sebagai

kota bisnis dan konvensi. Imbas dari kondisi tersebut, julukan “business and

leisure” di Bandung menjadi sangat kondang.

Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan dan selalu melampaui target, jumlah

kedatangan wisatawan ke kota Bandung setiap pekannya mencapai 50.000

orang dan setiap tahunnya rata-rata mencapai 2 juta orang. Jumlah tersebut,

1,93 juta diantaranya wisatawan domestik dan 94.600 orang merupakan turis

mancanegara. Tingkat hunian kamar hotel juga setiap tahunnya terus

mengalami peningkatan. Dibandingkan tahun 2009, pada tahun 2011 terjadi

peningkatan kira-kira mencapai 15%. Dengan 251 hotel yang ada saat ini,

kota Bandung masih kewalahan menampung serangan wisatawan baik

domestik maupun mancanegara yang begitu tinggi saat akhir pekan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

2

(weekend). Okupansi saat weekend tersebut bisa mencapai 90%-95% di setiap

level hotel, baik berbintang butik, bahkan melati sekalipun. Jika memasuki

libur akhir pekan yang panjang (long weekend), tawaran daftar tunggu

(waiting list) atau bahkan tidak kebagian kamar pun tak urung menjadi

masalah yang sering dihadapi oleh para wisatawan.

Tujuan Obyek wisata yang biasa dikunjungi wisatawan di bandung

adalah wisata belanja, wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata pegunungan.

Wilayah Cihampelas juga merupakan salah satu tempat yang paling terkenal

di Bandung bagi para wisatawan yang sering berkunjung ke Bandung, karena

kebanyakan orang menjadikan Cihampelas sebagai patokan jika ingin

bepergian ke kota Bandung. Sepanjang jalan Cihampelas terdapat banyak

tempat yang bisa dikunjungi seperti Mall, butik, Factory Outlet, tempat

kuliner & jajanan, dll. Jika naik ke atas lagi tepatnya di daerah Ciumbuleit,

maka akan menemukan tempat wisata pegunungan yang disebut Punclut,

wisatawan bisa melihat pemandangan kota bandung dari atas pegunungan itu.

Dikarenakan tuntutan akan kebutuhan tempat menginap untuk para

wisatawan yang semakin mendesak dan potensi wisata di daerah Cihampelas

yang besar, maka di Bandung dibutuhkan penambahan hotel baru dengan

yang berfungsi sebagai tempat akomodasi penginapan bagi para wisatawan

yang ingin berwisata di kota Bandung khususnya di Kawasan Cihampelas.

Hotel Batara Bandung diharapkan mampu memberikan keamanan,

kenyamanan, dan kemudahan bagi wistawan domestik maupun manca negara

yang akan menempatinya.

Adapun kegunaan bangunan ini ditinjau dari aspek ekonomi, aspek

sosial, dan aspek geografis dari proyek itu sendiri antara lain :

a. Aspek Ekonomi

Dalam aspek ekonomi ini masyarakat dapat lebih memajukan bisnisnya

lebih baik lagi. Hotel Batara Bandung ini menjadi salah satu fasilitator

antara pengusaha dan wisatawan dari berbagai tempat.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

3

b. Aspek Sosial

Sebagai tempat wisata dan hunian Hotel Batara Bandung ini merupakan

tempat dimana orang bisa liburan dan melakukan transaksi atau pertemuan

bisnis dengan nyaman, aman, bersih.

c. Aspek strategi Pembangunan

Dalam aspek strategi pembangunan Hotel Batara Bandung dikawasan ini

memiliki potensi yang bisa diandalkan dalam penginapan.

1.2 Lokasi Proyek

Di bawah ini merupakan peta lokasi proyek Hotel Batara Bandung

Gambar 1.1 Peta Hotel Batara Bandung

Adapun letak pembangunan proyek tersebut adalah :

1 Sebelah utara : Cihampelas walk

2 Sebelah selatan : Jalan Layang Pasupati

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

4

3 Sebelah timur : Kawasan Bisnis

4 Sebelah barat : Perumahan Warga

1.3 Tujuan Proyek

Tujuan dari proyek pembangunan Hotel Batara Bandung ini adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan Pelanggan khususnya

pengguna jasa PT. Batara Puri Asri

2. Memberikan alternatif pilihan hotel kepada para wisatawan yang

bekunjung ke Kota Bandung.

3. Usaha pemenuhan kebutuhan hotel di Kota Bandung.

1.4 Ruang Lingkup Proyek

1.4.1 Data Umum Proyek

Nama Proyek : Hotel Batara Bandung

Lokasi Proyek : Jl. Cihampelas No 112

Bandung.

Pemilik Proyek : PT. Batara Puri Asri

Konsultan Perencana : PT. Batara Puri Asri

Kontraktor Pelaksana : PT. Mitra Bangun Prima (MBP)

System pelelangan : Pelelangan Terutup

Jenis Kontrak : Monhtly Payment Progress

Tahun Anggaran : 2012

Waktu pelaksanaan : 16 April 2012 – 2 Juni 2013

Waktu Pemeliharaan : 1 Tahun

Luas Tanah : ±550 m2

Luas Bangunan : ± 504,5 m2

Sumber Pendanaan : Owner (PT. Batara Puri Asri)

1.4.2 Data Teknis Proyek

Jenis Bangunan : Struktur Beton Bertulang 5 (Lima) lantai

Fungsi Bangunan : Gedung Hotel

Tipe Pondasi : Pondasi Borpile

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

5

1.5 Ruang Lingkup Pelaksanaan Proyek

Adapun Jenis dan lingkup pekerjaan dari proyek ini adalah sebagai

berikut:

1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Tanah dan Urugan Pasir

3. Pekerjaan Galian

4. Pekerjaan Struktur (Pilecap, Sloof, Kolom, Balok, Pelat, Ringbalk)

5. Pekerjaan Dak beton/Penutup atap

6. Pekerjaan Dinding

7. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

8. Pekerjaan Plafond

9. Pekerjaan Plumbing dan Resapan

10. Pekerjaan Tangga

11. Pekerjaan Finishing

1.6 Kerja Praktik Industri

1.6.1 Manfaat Kerja Praktik Industri

1 Dapat mengembangkan penalaran tentang hubungan secara

komprehensif antara pengetahuan bidang studi yang diperoleh dengan

penerapan aktual di lapangan dalam bentuk kerja riil sebagai wahana

aplikasi dan komparasi pengetahuan.

2 Sebagai salah satu proses pengaplikasian dari ilmu yang telah diperoleh

dari hasil belajar selama di perkuliahan.

3 Menambah pengetahuan dan pengalaman yang tidak diperoleh dalam

perkuliahan baik secara teori maupun praktik.

4 Mengetahui secara langsung cara penanganan suatu proyek serta

koordinasinya di lapangan.

5 Mengetahui kendala–kendala yang terjadi selama di lapangan dalam

pelaksanaan suatu proyek.

6 Dapat memberikan penilaian atas potensi dan kemampuan yang selama

ini didapatkan di perkuliahan dalam pengaplikasian di lapangan kerja

yang sebenarnya.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

6

7 Membiasakan diri untuk lebih familiar terhadap permasalahan proyek

yang ada di lapangan, baik yang berhubungan dengan pengetahuan

mengenai bahan – bahan material, mengatur tenaga kerja, mengatur

pelaksanaan proyek, menyelesaikan berbagai masalah teknis, dan lain –

lain.

1.6.2 Ruang Lingkup Proyek

Dalam penyusunan laporan Kerja Praktik Industri ini penyusun

membahas tentang pekerjaan struktur dari lantai Basement sampai dengan

lantai 1 yaitu pekerjaan plat lantai dan tinjauan khusus untuk pekerjaan

pondasi, tulangan, dan kolom pada proyek Pembangunan Hotel Batara

Bandung.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk sistematika pembahasan laporan praktek kerja lapangan ini, penulis

tampilkan dalam lima bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang proyek; lokasi proyek; tujuan proyek;

ruang lingkup yang mencangkup data umum dan data teknis proyek; ruang

lingkup kegiatan Kerja Praktek Industri; dan sistematika penulisan.

BAB II MANAJEMEN PROYEK

Membahas tentang sistem manajemen proyek, peranan organisasi

pelaksanaan proyek, serta mekanisme kerja dan koordinasi atau pengendalian

proyek.

BAB III PELAKSANAAN PROYEK

Berisikan uraian pekerjaan-pekerjaan dilapangan yang diamati selama

melaksanakan Kerja Praktek Industri meliputi: mutu, metode, alat,

pengendalian waktu dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

BAB IV PEMBAHASAN

Membahas tentang tinjauan umum (permasalahan lapangan, percepatan

dan perlambatan pekerjaan), dan tinjauan khusus mengenai spesifikasi

pekerjaan tertentu yang diamati oleh penyusun.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

7

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari pengalaman yang didapat

penyusun selama melaksanakan Kerja Praktek Industri, yang dikaitkan dengan

mutu, biaya dan waktu, serta saran untuk kedepanya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

8

BAB II

MANAJEMEN KONSTRUKSI DAN MANAJEMEN PROYEK

2.1 Manajemen Konstruksi (MK)

2.1.1 Pengertian Manajemen Konstruksi

Menurut Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.( Suharto,

Imam. Ir. Manajemen Proyek.1995:85). Efektif berarti bahwa tujuan dapat

dicapai sesuai dengan perencanaan,.

Manajemen pada hakikatnya berfungsi untuk melaksanakan semua

kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dengan batas-batas

tertentu. Namun secara umum fungsi–fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Fungsi perencanaan (planning), berupa tindakan pengambilan

keputusan yang mengandung data/informasi, asumsi maupun fakta

kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang.

2. Fungsi organisasi (organizing), berupa tindakan – tindakan guna

mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai

pekerjaan masing – masing, saling berhubungan satu sama lain dengan

tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka

mendukung tercapainya tujuan.

3. Fungsi pelaksanaan (actuating), berupa tindakan untuk menyelaraskan

seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta agar

seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian

tujuan bersama.

4. Fungsi pengendalian (controlling), berupa tindakan pengukuran

kualitas pekerjaan dan penganalisaan serta pengevaluasian pekerjaan

yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap

penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

9

Berdasarkan pada orientasi dan tingkatan manajemen dapat dibagi menjadi

tiga bagian :

1. Manajemen Puncak (Higher Management), berkaitan dengan seluruh

kegiatan managemen organisasi secara luas, umum dan menyeluruh.

2. Manajemen Menengah (Middle Management), ruang lingkupnya

berkaitan dengan manajemen pada bagian yang menjadi tanggung

jawabnya.

3. Manajemen Tingkat Bawah (Lower Management), berkaitan dengan

manajemen tingkat operasional yang berhubungan langsung dengan

tenaga – tenaga operasional.

Di dalam proyek konstruksi, manajemen diartikan sebagai suatu proses

yang berupa serangkaian tahap kegiatan yag diarahkan pada pencapaian suatu

tujuan tertentu dengan waktu yang tertentu pula dengan memanfaatkan seoptimal

mungkin sumber daya manusia dan sumber daya lain yang tersedia.

Tujuan yang dimaksud adalah dihasilkannya suatu bangunan yang

berkualitas (sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya) serta memenuhi syarat

kekuatan dan kenyamanan.

Jadi, manajemen konstruksi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian

kegiatan yang dilakukan untuk mengelola suatu proyek konstruksi dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal mungkin untuk

menghasilkan suatu produk konstruksi (hasil akhir bangunan fisik) sesuai dengan

tujuan penetapannya.

Bila dilihat dari beberapa aspek/pendekatan, maka Manajemen Konstruksi

dapat dibedakan menjadi :

1. Manajemen Konstruksi (MK) sebagai suatu system atau

metode/pendekatan, disini pengelolan proyek didasarkan pada system

metode konstruksi, mulai dari perencanaan, perancangan maupun

pengadaan dan pelaksanaannya, sehingga diperoleh perancangan dan

pelaksanaan proyek yang optimal.

2. Manajemen Konstruksi sebagai suatu proses atau prosedur untuk

mendapatkan, melaksanakan dan mengelola proyek yang harus sesuai

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

10

dengan sistem tersebut, yaitu mulai dari pengelolaan, perancangan,

pengadaan dan pelaksanaan ditentukan oleh tim Manajemen

Konstruksi bersama pemilik.

3. Manajemen Konstruksi sebagai profesi, yaitu sebagai badan usaha

yang bergerak dibidang manajemen konstruksi.

2.1.2 Tujuan Manajemen Konstruksi

Konsep Manajemen Konstruksi (MK) menuntut adanya dapur professional

yang mengelola keputusan-keputusan yang akan diambil oleh proyek, dan konsep

ini juga menuntut suatu pengelolaan proyek secara teknis operasional yang akan

melengkapi pengelolaan strategis yang berada ditangan pemilik (owner).

Manajemen Konstruksi dilaksanakan oleh tim professional, yang

bersama-sama dengan pemilik merupakan satu kesatuan dalam pengelolaan

proyek secara terpadu.

Penerapan konsep MK yang baik adalah dimulai dari tahap perencanaan,

tetapi dapat juga dimulai pada tahap-tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi

proyek tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap-tahap proyek

sebagai berikut :

1. MK dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan proyek

dengan system MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional

proyek, dalam bentuk masukan-masukan atau keputusan yang

berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi, yang

mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan,

perancangan, pelaksanaan, dan penyerahan proyek.

2. Tim MK sudah berperan sejak awal desain, pelelangan dan

pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak

(feasible) mulai dari tahap desain.

3. Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam

penyempurnaan desain sampai proyek selesai apabila Manajemen

Konstruksi dilaksanakan setelah tahap desain selesai atau hampir

selesai.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

11

4. MK berfungsi sebagai coordinator pengelolaan pelaksanaan dan

melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila

Manajemen Konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan

menekan pemisahan kontrak-kontrak pelaksanaan untuk kontraktor.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari manajemen

proyek konstruksi adalah mengelola atau megatur pelaksanaan pembangunan

sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan

(specification). Untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan

mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Dalam

rangka pencapaian hasil ini, selalu diusahakan pelaksanaan mutu (quality control),

pengawasan penggunaan biaya (cost control), dan pengawasan waktu pelaksanaan

(time control). Ketiga kegiatan pengawasan ini harus dilaksanakan dalam waktu

yang bersamaan. Penyimpangan yang terjadi dari salah satu kegiatan pengawasan

dapat berakibat hasil pembangunan tidak sesuai dengan persyaratan yang telah

ditetapkan.

2.1.3 Tahapan Proyek Konstruksi

Pada dasarnya yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk

mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang

terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk

mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan / infrastruktur.

Tahapan proses proyek konstruksi ini dianggap penting mengingat bahwa

karakteristik suatu proyek konstruksi yaitu ada waktu mulai, dan ada waktu

selesai. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pembagian tahapan perlu dicermati

dengan baik agar tujuan dari proyek tersebut dapat tercapai dengan optimal.

Walaupun sifat dari suatu proyek konstruksi itu unik, tetapi ada suatu

fungsi lain dari pendataan suatu tahapan proyek yang dapat dipetik, yaitu

memberikan gambaran mengenai unjuk kerja sumber daya (manusia, peralatan,

metode, kemampuan manajemen dan finansial) dan kemampuan organisasi dalam

mengantisipasi suatu besaran proyek. Ini akan memberikan bantuan informasi

dalam merencanakan manajemen proyek (konstruksi) berikutnya.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

12

1. Tahapan Pengembangan Konsep

Suatu proyek konstruksi diawali dengan gagasan/ide dari pemilik

proyek konstruksi (Owner). Kemudian owner bekerja sama dengan

pihak-pihak yang mampu mewujudkan gagasannya. Pihak-pihak yang

dimaksud adalah : konsultan Perencana, Konsultan studi Kelayakan,

dan konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Tahapan Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan/perancangan (desain) terdiri dari dua

tahapan,yaitu:

Tahap Pra-rancangan, mencakup kriteria desain, skematik desain,

estimasi biaya dan konseptual.

Tahap Pengembangan rancangan, merupakan pengembangan dari

tahap pra rancangan.

3. Tahapan Pengadaan/Pelelangan/Tender ( Procurenment )

Dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek, owner selaku pemilik

proyek biasanya melakukan suatu pekerjaan yaitu mencari pelaksana

pekerjaan (kontraktor) yang diinginkan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Untuk merealisasikan pelaksanaan pembangunan proyek

tersebut terdapat beberapa cara yang biasa dilakukan, diantaranya

adalah :

A. Eigenbeheer

Eigenbeheer adalah owner melaksanakan sendiri proyek

tersebut. Dalam hal ini owner mempunyai staf yang mampu untuk

melaksanakan proyek dan biasanya pada proyek yang berskala

kecil.

B. Penunjukan langsung

Cara ini dilakukan untuk pekerjaan yang berskala kecil

dengan nilai maksimum Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)

dengan ketentuan untuk keperluan sendiri , dan atau teknologi

sederhana, dan atau resiko kecil, dan atau dilaksanakan oleh

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

13

penyedia barang/jasa usaha perseorangan dan atau badan usaha

kecil/koperasi kecil.

C. Mengadakan Tender ( Pelelangan )

Yaitu mencari kontraktor yang dapat merealisasikan

pelaksanaan pembangunan proyek dengan memenuhi persyaratan :

teknis, menguntungkan, dan administrasi. Pengertian tender adalah

suatu cara yang ditempuh oleh owner untuk merealisasikan

proyeknya dengan cara menunjuk pihak lain untuk melaksanakan

secara fisik pekerjaan pembangunan sesuai dengan syarat-syarat

yang ditentukan.

4. Tahap Pelaksanaan (Construction)

Pada tahap ini, pihak yang berperan utama yaitu kontraktor sebagai

pelaksana proyek. Kontraktor untuk mendapatkan kepercayaan dalam

pelaksanaan proyek harus berperan serta dengan mengikuti dari tahapan

prakualifikasi, tender proyek, dan pelaksanaan progress fisik proyek,

serta penyerahan akhir proyek kepada pemilik proyek.

Ada 3 (tiga) fase pelaksanaan proyek diantaranya adalah :

A. Fase persiapan

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini terutama adalah

melakukan pengadaan sarana dan prasarana pelaksanaan fisik

proyek dan kegiatan administrasi yang diperlukan selama

operasional pelaksanaan proyek. Persiapan sarana dan prasarana

meliputi pembuatan dokumen (administrasi) keperluan operasional

pelaksanaan proyek, dan pekerjaan fisik, seperti pembangunan

jalan masuk, jalan kerja , bangunan fasilitas, kantor proyek, dan

lain-lain.

Adapun data yang perlu disiapkan untuk sarana koordinasi

dan komunikasi (Pre-Construction Meeting) pertama kali antara

kontraktor, manajer proyek bersama staf tertentu dan pemilik

proyek serta konsultan pengawas/supervisor adalah :

Rencana kerja proyek, meliputi :

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

14

- Jadwal pelaksanaan pekerjaan

- Site plan (project facility plan)

- Rencana mobilisasi alat, material tertentu, dan tenaga.

- Metode pelaksanaan pekerjaan (Construction Method =

CM) untuk pekerjaan tertentu.

- Dan lain-lain yang diperlukan atau sejauh yang diminta

informasinya dari pemilik proyek (via undangan).

Organisasi proyek dengan data personal terpilih secara lengkap.

Time schedule, berupa bart chart atau dengan critical Parh

Method (CPM).

Metode pelaksanaan (Construction Method) terdiri dari :

- Site Plan (gambar kontur dengan denah lapangan).

- Data perhitungan kebutuhan alat dan tenaga.

- Gambar pelaksanaan, gambar kerja dari beberapa pekerjaan

yang harus segera dikerjakan sebagai gambar Bantu untuk

penjelasan pelaksanaan pekerjaan.

- Uraian singkat tentang urutan pelaksanaan pekerjaan proyek

dengan jelas.

Gambar – Gambar untuk fasilitas lapangan yang lengkap

sehingga pekerjaan fisik dapat segera dikerjakan.

Jaminan bank berupa jaminan pelaksanaan proyek (performance

bond).

Surat kuasa dari direksi (perusahaan) untuk manajer proyek

guna kepentingan penandatanganan dokumen proyek, antara lain

dokumen tagihan (progress billing document).

Surat kuasa dari direksi (perusahaan) untuk pembukaan rekening

dan kepentingan keuangan proyek lainnya atau kepentingan

penerimaan tagihan proyek sesuai prosedur dan policy

perusahaan.

Project Quality Plan (rencana mutu proyek).

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

15

Project Safety Plan/PSP (rencana K-3 proyek).

Prosedur pelaksanaan pekerjaan (prosedur kerja atau instruksi

kerja).

Rencana Biaya Pelaksanaan Proyek (RBPP) dan Rencana Arus

Kas Proyek (RAKP).

Menyiapkan dan memproses dokumen tagihan uang muka

sesuai jumlah dalam dokumen kontrak pelaksanaan pekerjaan

yang telah ditandatangani bersama antara pemilik proyek dan

kontraktor.

Inventarisasi data sumber daya proyek, meliputi :

- Peralatan konstruksi,

- Peralatan umum,

- Material,

- Supplier, sub-kontraktor mandor borong, dan

- Rekanan jasa lainnya.

B. Fase operasional

Pekerjaan pengukuran (surveying)

Pekerjaan ini telah mulai dilaksanakan pada fase persiapan

pekerjaan atau bahkan sebelumnya, namun persetujuan dan

pengawasannya tetap dari pemilik proyek. Yang termasuk

penyelesaian pekerjaan adalah pengukuran, perhitungan, gambar

profile memanjang, cross-section, dan konturnya. Hal itu sangat

menentukan apakah kegiatan pekerjaan fisik yang bersangkutan

dapat dimulai atau tidak.

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan

Dari hasil evaluasi dan mengingat perlunya pelaksanaan

pekerjaan secara benar, efektif dan ekonomis, maka dokumen

prosedur pelaksanaan pekerjaan dan instruksi kerja harus dibuat

(ada) sebelum pekerjaan yang akan dilaksanakan itu dimulai.

Koordinasi Kerja

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

16

Manajer proyek dan staf terkait harus segera melakukan

koordinasi kerja dengan pemilik proyek dan konsultan

pengawas. Tujuannya untuk merealisasikan pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan proposal, metode kerja, jadwal kerja

dan kesepakatan dalam rapat konstruksi dan pengarahan

engineer.

Pelaksanaan tes

Program pelaksanaan tes yang dibutuhkan, antara lain :

- Tes material yang akan dipergunakan. Misalnya, semen,

pasir, gravel, tanah, besi beton, dan lain-lain.

- Tes hasil pekerjaan. Misalnya, beton silinder/kubus beton,

untuk mendapatkan rekomendasi yang memenuhi syarat

atas campuran beton dan pelaksanaannya.

- Tes dilaksanakan selama pekerjaan. Misalnya compaction

test pada timbunan tanah, slump test strength test pada

pengecoran beton. Tes dilaksanakan di lab.

Tindak lanjut terhadap hasil tes yang tidak memenuhi syarat :

- Diperbaiki

Dengan evaluasi dan prosedur pengecekan atau testing

lanjutan tertentu, pemilik proyek dan konsultan akan

merekomendasikan apakah pekerjaan tersebut layak

diteruskan, diperbaiki, atau dibongkar sehingga harus

diperbaharui lagi.

- Dibongkar

Bila hasil evaluasi dan tes lanjutan memberikan nilai yang

tidak memenuhi syarat, maka pekerjaan tidak layak untuk

dilanjutkan sehingga pekerjaan harus dilaksanakan lagi

dengan benar dan memenuhi syarat.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

17

Membuat laporan

Membuat laporan bulanan (progress reports) dan laporan

mingguan, harus mengikuti format yang telah ditentukan atau

disetujui oleh pemilik proyek. Data progres fisik yang tercantum

merupakan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang disetujui nilai

batas penyelesaiannya oleh pengawas lapangan (direksi

lapangan), yaitu sejauh memenuhi syarat untuk diperhitungkan

dalam progres billing. Untuk pekerjaan yang setengah jadi (dan

mungkin) belum bisa diperhitungkan sebagai progress, dalam

progress reports biasanya disebut Works in Progress (WIP =

pekerjaan sudah dilaksanakan, tetapi belum selesai atau belum

layak diperhitungkan sebagai progress fisik) dan Works in

Process (WIPC = pekerjaan yang sudah dikerjakan sampai

dengan tahap persiapan pelaksanaan atau sudah mulai

pelaksanaan).

Dalam laporan mingguan maupun bulanan kontraktor pelaksana

membuat laporan tersebut dilapangan agar adanya quantity

control apa yang di rencanakan dengan apa yang dilapangan.

Laporan yang dibuat dilapangan berisi tentang keluar masuk

barang maupun alat yang digunakan serta progress fisik yang

sedang dikerjakan.

Addendum kontrak atau amandemen kontrak

Semua kegiatan harus selaras atau memenuhi persyaratan

klausal dokumen kontrak pekerjaan.

Dokumen kontrak meliputi :

- Dokumen – perjanjian pelaksanaan pekerjaan

- Berita acara klarifikasi tender dan berita acara pre-award

meeting

- Dokumen addendum atau amandemen kontrak

- Dokumen tender

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

18

- Dalam dokumen tender terdapat beberapa syarat administrasi,

diantaranya spesifikasi teknik, syarat khusus dan syarat

tambahan, dan gambar konstruksi.

- Surat pemberi kerja yang merupakan penjelasan kontrak

Selain itu dalam sebuah kontrak, sekurang-kurangnya harus

memuat ketentuan sebagai berikut :

- Para pihak yang menandatangani kontrak yang meliputi nama,

jabatan, dan alamat.

- Pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas

mengenai jenis dan jumlah barang/jasa yang diperjanjikan.

- Hak dan kewajiban para pihak yang terikat di dalam perjanjian.

- Nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat

pembayaran.

- Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci.

- Tempat dan jangka waku penyelesaian atau penyerahan dengan

disertai jadwal waktu penyelesaian.

- Jaminan teknis atau hasil pekerjaan yang dilaksanakan, dll.

Semua kegiatan proyek akan dimonitor dan diamati oleh direksi

lapangan (owner’s site engineer/supervisor) dan konsultan

(consultant’s site superviso /engineer) yang mempunyai

kewenangan.

Dalam hal ini kontraktor pelaksana dan konsultan pelaksana

pada proyek ini diawasi dan dimonitori oleh konsultan pengawas.

C. Fase menjelang selesai, masa pemeliharaan, dan penyerahan

proyek.

Fase menjelang selesainya proyek sampai dengan penyerahan

pekerjaan ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor demi suksesnya

pekerjaan akhir suatu proyek. Beberapa kemungkinan negatif yang harus

diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh manajer proyek pada fase ini, antara

lain:

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

19

Adanya perubahan waktu penyelesaian proyek yang biasanya

diajukan karena alasan teknis seremonial atau politis tertentu dari

pemilik proyek.

Pekerjaan finishing atau pekerjaan akhir proyek biasanya sangat

meminta pengerahan banyak tenaga kerja dan tenaga terampil,

termasuk beberapa pihak yang terkait dan berkepentingan atas

penyelesaian pekerjaan akhir pada proyek tersebut.

Lokasi proyek dan koordinasi pengaturan jadwal pelaksanaan

pekerjaan sangat meminta perhatian khusus.

5. Tahap Pemeliharaan (Maintenance)

Pada tahapan ini dilakukan uji kelayakan terhadap produk dari

proyek tersebut. Terkadang tahapan ini juga berjalan beriringan dengan

tahap pelaksanaan fase operasional pelaksanaan proyek. Sehingga pada

tahapan ini lebih menitikberatkan pada pengecekan atau evaluasi

terhadap hasil pekerjaan. Biasanya untuk pemeliharaan dibebankan

kepada pihak kontraktor dalam kurun waktu tertentu biasanya 6 bulan

setelah serah terima atau sesuai dengan perjanjian . Setelah kurun waktu

pemeliharaan selesai, maka untuk pemeliharaan selanjutnya menjadi

tanggung jawab dari pemilik masing-masing.

2.2 Pengadaan Jasa Konstruksi

Jasa konstruksi mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan

nasional sehingga penyelenggaraannya perlu diatur dalam rangka untuk

mewujudkan pekerjaan konstruksi yang tertib, dengan hasil pekerjaan konstruksi

yang berkualitas, serta peningkatan peran masyarakat. Semua kegiatan yang

berhubungan dengan jasa kontraktor disesuaikan dengan Perpres No.70 tahun

2012 Tentang Jasa Konstruksi.

Pemilihan penyedia jasa konstruksi yang meliputi konsultan perencana,

konsultan pengawas, dan kontraktor pelaksana oleh pengguna jasa dapat

dilakukan dengan cara :

A. Pelelangan

a. Pelelangan Umum

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

20

b. Pelelangan Tertutup

B. Pemilihan Langsung

C. Penunjukan Langsung

D. Swakelola

2.2.1 Peraturan Pembangunan dan Standar Referensi

Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi

Indonesia, Standar Industri Konstruksi, dan Peraturan Nasional lainnya. Adapun

Peraturan Pembangunan dan Standar Referensi yang digunakan sebagai dasar

dalam melaksanakan proyek ini adalah sebagai berikut :

SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A (Bahan

bangunan bukan logam)

SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan Bagian B (Bahan

bangunan dari besi/baja)

SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan Bagian C (Bahan

bangunan dari logam bukan besi

SNI 03 – 6816 – 2002, Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton

Bertulang Indonesia.

SNI 03 – 1729 - 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk

Bangunan.

SNI 03-1726-2002, Tata cara perencanaan ketahanan gempa bangunan

gedung

Standar Industri Indonesia (SII)

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI – 1991 dan SK - SNI T –

15 – 1991 - 03.

Peraturan Umum Instalasi Air

Peraturan Pembebanan Indonesia Utuk Gedung 1981

Peraturan Perburuhan di Indonesia (Departemen Tenaga kerja RI)

Peraturan Tentang Keselamtan Tenaga kerja (Departemen Tenaga

kerja RI)

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

21

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KTSP/1985 tentang

Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2)

Karet spons yang dibentuk dan pengisi sambungan dari gabus untuk

lapisan beton dan konstruksi struktur (AASTHO M 153-70)

Pengendap sambungan beton, tipe elastic yang dituang panas

(AASTHO M173-60)

Jumlah material yang lebih halus dari ayakan 0.075 mm dalam agregat

(AASTHO T 11-78)

Ketidakmurnian organis dalam pasir untuk beton (AASTHO T 21-78)

Kuat Tekan dari contoh beton silindris (AASTHO T 22-74)

Pembuatan dan perawatan contoh untuk pengujian kuat tekan dan kuat

lentur dilapangan (AASTHO T 23-76)

Mutu air yang akan digunakan dalam beton (AASTHO T 26-72)

Abrasi dari agregat kasar dengan menggunakan mesin Los Angeles

(AASTHO T 96-77)

Penentuan Mutu Agregat dengan menggunakan Sodium Sulfat

(AASTHO 104-77)

Gumpalan lembung dari partikel yang dapat pecah dalam agregat

(AASTHO T 112-78)

Pembuatan dan perawatan contoh untuk pengujian beton

dilaboratorium (AASTHO T 126-76)

Pengambilan contoh beton segar (AASTHO T 141-74)

2.2.2 Pengadaan Jasa Kontraktor

Menurut keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2012

Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Metode pengadaan bahan dan jasa dapat dilakukan melalui : pelelangan umum,

pelelangan terbatas, pemilihan langsung, penunjukan langsung dan swakelola.

Selain itu, dalam proses jasa kontraktor, semua kegiatan yang berhubungan

dengan jasa kontraktor disesuaikan dengan keputusan presiden No. 80 tahun 2003,

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

22

yang mencakup tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang atau jasa

pemerintah. Untuk mencari pelaksana pembangunan proyek ini, pihak owner

menggunakan sistem penunjukan langsung.

Adapun secara rinci mengenai pelelangan akan dijelaskan berikut ini :

1. Pengertian Pelelangan

Berdasarkan Keppres No. 18 Tahun 2012, pengertian pelelangan

adalah serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa dengan

cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa

yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan cara

tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang

terkait secara taat asas sehingga terpilih penyedia terbaik.

Dalam sistem ini terjadi persaingan diantara kontraktor untuk

memenangkan dan mendapatkan proyek. Sehingga para kontraktor

saling menunjukan bonafiditasnya dengan kualifikasi yang sesuai,

cara yang menguntungkan dan wajar.

Pada sistem ini pemborong yang berhak melaksanakan

pembangunan adalah pemborong yang mengajukan harga penawaran

yang wajar atau dapat juga memperhatikan hal-hal yang sifatnya non-

teknis seperti relasi, nama baik pemborong, modal, jumlah peralatan

yang dimiliki oleh pemborong.

2. Tujuan Pelelangan

Pelelangan ini dilakukan guna untuk mendapatkan konsultan atau

kontraktor yang memenuhi syarat teknis pelaksanaan, dan dapat

dipertanggungjawabkan serta dapat melaksanakan pekerjaan fisik

pembangunan sesuai dengan kriteria pelelangan tersebut.

3. Jenis-Jenis Pelelangan

A. Pelelangan Terbuka (umum)

Pelelangan terbuka (umum) adalah pelelangan yang

dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas

melalui media massa, undangan secara resmi dan atau pada papan

pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

23

masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi

kualifikasi dapat mengikutinya.

Dalam hal metode pelelangan umum atau pelelangan terbatas

dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan

penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan metoda pemilihan

langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan

dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran,

sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia barang/jasa

yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik

teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui

papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila

memungkinkan melalui internet. Pelelangan ini dapat diikuti oleh

banyak kontraktor (± 50 kontraktor) jadi setiap kontraktor yang

lolos prakualifikasi dan telah memenuhi syarat dari bouwheer

dapat mengikutinya.

keuntungan dari pelelangan umum ini diantaranya :

1. Bouwheer lebih untung karena harga penawaran yang

relative lebih murah.

2. Bebas untuk semua kontraktor sehingga terjaminnya nilai

kompetisi antar kontraktor sangat maksimal sesuai dengan

proyek yang besar.

Kerugian dari pelelangan umum ini diantaranya :

1. Kualitas pekerjaan kurang terjamin, karena dalam system

tender siapa saja boleh ikut serta dalam tender, sehingga

kemungkinan pengalaman dan bonafiditas kurang terjamin.

2. Pada kontraktor yang berkompeten akan menjadi pesimis

dan segan untuk ikut serta dalam penawaran tersebut,

karena mereka berpendapat terlampau banyak pengikut

yang berspekulasi dan berani memotong harga dalam

penawaran.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

24

B. Pelelangan terbatas/tertutup

Pelelangan terbatas/tertutup adalah tender yang dilakukan

melalui surat panggilan kepada rekanan yang telah memenuhi

persyaratan sebagai anggota tender dengan jumlah peserta tidak

boleh kurang dari lima kontraktor dan tidak boleh lebih dari

sepuluh kontraktor. Dalam hal ini jumlah kontraktor yang terlibat

terbatas jumlahnya. Kontraktor dalam system ini biasanya

memenuhi syarat prakualifikasi baik secara teknis maupun

administrasi termasuk modal dari perusahaan.

Jadi pelelangan terbatas ini dilakukan jika ada pekerjaan yang

sifatnya khusus, dalam arti pelaksanaannya memerlukan keahlian

dan pengalaman tertentu yang belum tentu dimiliki oleh setiap

kontraktor lain.

keuntungan dari pelelangan terbatas ini diantaranya adalah :

1. Bonafiditas dari kontraktor terjamin karena sudah lulus

dalam prakualifikasi

2. Harga bangunan relative cukup, artinya tidak murah dan

tidak juga terlalu mahal. Hal ini karena menggunakan

anggaran biaya direksi sebagai harga baku

3. Pengamatan waktu sangat menguntungkan karena objek

terbatas

4. Hasil pekerjaan akan relative lebih baik karena kualitas dari

kontraktor telah terjamin

5. Adanya persaingan antara kontraktor yang lulus

prakulaifikasi sehingga dari segi mutu kontraktor akan lebih

terjamin.

kerugian dari pelelangan terbatas ini adalah :

1. Kontraktor merasa terikat oleh harga penawaran yang

ditinjau dan berdasarkan tender dari harga terendah. Maka

kemungkinan hasilnya akan menjadi kurang memuaskan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

25

dikarenakan kontraktor akan berusaha mencari keuntungan

yang sebesar-besarnya.

2. Pelelangan umum dan terbatas dapat dinyatakan gagal oleh

panitia atau pejabat pengadaan, apabila :

Jumlah penyedia barang atau jasa yang memasukkan

penawaran kurang dari tiga peserta.

Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan

administrasi dan teknis.

Harga penawaran terendah lebih tinggi dari pada

anggaran yang tersedia.

C. Penunjukan langsung (Tender Bawah Tangan)

Tender bawah tangan adalah suatu metode pengadaan jasa

kontraktor dengan cara mengundang satu kontraktor yang

dianggap memenuhi syarat selanjutnya mengadakan perundingan

dan negosiasi. Metode ini ditempuh hanya karena :

Keharusan mempercepat waktu pekerjaan (tergesa-gesa).

Ingin memilih kontraktor yang paling bonafide.

Adanya kelanjutan pekerjaan terdahulu yang dilaksanakan oleh

kontraktor dengan hasil yang cukup baik.

Keuntungan tender penunjukan langsung adalah :

1. Kemungkinan hasil akan lebih baik sebab penentuan

kontraktornya lebih terjamin dari segi kualitas dan

bonafiditas.

Kelemahan dari system tender ini diantaranya adalah :

1. Harga penawaran relative lebih mahal karena tidak adanya

persaingan.

2. Sering terjadi opzet contract (jenis kontrak yang tidak

sesuai dengan perjanjian) atau collusion yang

mengakibatkan penolakan pembayaran atau pembatalan

tender.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

26

D. Swakelola

Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang

direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri, dengan

menggunkan tenaga dan alat sendiri atau upah borongan tenaga.

Pekerjaan konstruksi dengan swakelola dilakukan pada keadaan :

1. Bila pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi

atau pembiayaannya tidak dapat dilakukan dengan cara

pelelangan atau pemilihan langsung atau penunjukan langsung.

2. Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat

dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila

dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi akan menanggung

resiko yang sangat besar.

3. Penyelenggaraan diklat, kursus, penataan, seminar, lokakarya,

atau penyuluhan.

4. Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang

bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja

yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi.

5. Pekerjaan khusus yang bersifat memproses data, perumusan,

kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium,

pengembangan sistem tertentu dan penelitian oleh perguruan

tingga/lembaga ilmiah pemerintah.

Pada proyek ini, pihak owner menggunakan sistem Penunjukan

Langsung (tender bawah tangan) untuk melaksanakan seluruh

fisik bangunan.

4. Prosedur Pelelangan

Tahapan-Tahapan pelaksanaan pelelangan secara garis besar adalah

sebagai berikut :

a. Undangan lelang dari panitia tender untuk kontraktor.

b. Pengambilan dokumen tender yang terdiri dari :

- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

- Gambar bestek dan gambar detail

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

27

- Rencana volume pekerjaan BQ (Bill of Quantity)

- Berita acara rapat penjelasan (Aanwijzing) dan semua dokumen

lainnya yang diperlukan dalam pengajuan penawaran.

c. Aanwijzing.

d. Tinjauan lokasi rencana proyek

e. Penandatanganan berita acara Aanwijzing.

f. Pemasukan dokumen tender/penawaran.

g. Pembukaan dan evaluasi dokumen tender.

h. Klasifikasi, termasuk didalamnya pengumuman pemenang.

i. Sanggahan dari peserta tender atau kontraktor.

j. Pelulusan/penetapan pemenang tender.

k. Penandatanganan surat perintah kerja, dilanjutkan dengan

pelaksanaan oleh kontraktor.

Adapun keterangan dari point-point prosedur pelelangan diatas akan

dibahas secara rinci sebagai berikut :

a) Undangan pelelangan

Undangan pelelangan dilakukan pada kontraktor rekanan sesuai

dengan jenis pelelangan. Dalam undangan pelelangan dicantumkan

tentang :

1. Identifikasi pekerjaan,

2. Tanggal, tempat dan waktu pelelangan,

3. Tempat, batas tanggal dan waktu pemasukan penawaran.

b) Pengambilan dokumen tender

Setelah peserta pelelangan yang memenuhi syarat diundang oleh

panitia pelelangan, maka ia berhak untuk melaksanakan

pengambilan dokumen tender dan mendaftarkan diri sebagai

peserta tender sebelum mengikuti rapat penjelasan. Untuk tanggal,

tempat dan waktu pengambilan dokumen tender sebelumnya sudah

diberitahukan oleh panitia tender.

Dalam tahap ini ada suatu babak yang disebut babak prakualifikasi

yaitu suatu prosedur agar kontraktor berpengalaman dan kompeten

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

28

saja yang diperbolehkan ikut serta dalam tender, babak kualifikasi

ini meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manejerial dan

fisik kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada proyek

serupa, serta menilai integritas perusahaan.

c) Aanwijzing

Rapat penjelasan tender atau pre bid conference adalah pertemuan

untuk menjelaskan segala sesuatu tentang pelelangan atau syarat-

syarat mengenai tender yang dilaksanakan antara panitia lelang

dengan rekanan yang diundang.

Pada rapat tersebut panitia pelelangan menjelaskan pekerjaan dan

tanggung jawab mengenai pelaksanaan pekerjaan menurut prosedur

dan cara pelelangan beserta syarat-syarat berdasarkan dokumen

tender.

d) Tinjauan lokasi rencana proyek

Tinjauan lokasi ini merupakan kelanjutan dari rapat penjelasan

dengan tanya jawab dilapangan pekerjaan, semua peserta tender

melihat dan mencocokkan data-data yang ada dalam dokumen

tender dengan kondisi fisik lapangan.

e) Penandatanganan berita acara aanwijzing

Bila peserta tender ingin mengetahui dengan rinci mengenai

penjelasan pekerjaan, maka pihak panitia memberikan kesempatan

kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan secara tertulis dalam

jangka waktu tertentu. Hasil jawaban atas pertanyaan tersebut

dituangkan dalam berita acara Aanwijzing, ditandatangani oleh

semua peserta tender, diperbanyak kemudian dibagikan kepada

semua peserta yang diundang. Berita acara penjelasan pekerjaan

tersebut akan merupakan bagian yang mengikat dan tidak dapat

dipisahkan dari dokumen tender.

f) Pemasukan dokumen tender/penawaran

Rekanan yang berhak mengajukan penawaran adalah rekanan yang

telah mengambil dokumen tender dan menghadiri Aanwijzing.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

29

Pengajuan penawaran harus mengikuti aturan-aturan yang telah

ditentukan oleh panitia tender.

g) Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Tender

Tender segera dibuka setelah berakhirnya waktu yang telah

ditentukan untuk penerimaan penawaran. Ketentuan-ketentuan

pembukaan penawaran dokumen tender adalah sebagai berikut :

1. Pada waktu yang telah ditentukan, panitia menyatakan

dihadapan para peserta tender bahwa pada saat penyampaian

surat penawaran telah ditutup.

2. Setelah saat penyampaian ditutup tidak dapat lagi diterima

surat penawaran, surat keterangan, dan sebagainya dari peserta.

3. Panitia membuka kotak dan sampul/amplop surat penawaran

dihadapan para peserta.

4. Semua surat penawaran dan surat keterangan dibaca dengan

jelas, sehingga terdengar oleh semua peserta dan kemudian

dilampirkan pada berita acara pembukaan surat penawaran.

5. Dari semua surat penawaran yang disampaikan, panitia tender

menyatakan mana yang syah dan mana yang tidak syah serta

mencantumkan dalam berita acara.

6. Kelainan-kelainan dan kekurangan-kekurangan yang dijumpai

dalam surat penawaran dinyatakan pula dalam berita acara.

7. Para peserta yang hadir diberi kesempatan melihat surat-surat

penawaran yang disampaikan kepada panitia.

8. Setelah penetapan dan pembacaan setidaknya surat penawaran

tersebut, panitia segera membuat acara pembukaan surat

penawaran yang memuat hal-hal tersebut di atas keterangan-

keterangan lainnya.

9. Berita acara setelah dibaca dengan jelas ditandatangani oleh

panitia yang hadir sekurang-kurangnya dua orang wakil dari

para peserta tender.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

30

10. Pada berita acara disertakan semua surat penawaran dengan

semua lampirannya dan surat keterangan serta sampul.

h) Klasifikasi

Termasuk didalamnya pengumuman pemenang panitia tender

mengevaluasi harga penawaran yang diajukan oleh pihak

kontraktor dengan mengurut ranking yang penawarannya terendah,

logis dan dapat dipertangggung jawabkan hasil perhitungannya

maka panitia mengumumkan kontraktor tersebut sebagai pemenang

tender.

i) Sanggahan dari peserta tender atau kontraktor

Jika ada peserta tender yang berkeberatan dengan hasil

pengumuman dari para panitia maka panitia akan mengadakan

acara sanggahan yang merupakan diskusi atau tanya jawab dengan

semua peserta untuk mengadakan penjelasan dari pengumuman

hasil tender tersebut, ditunggu selama satu minggu setelah

pengumuman.

j) Pelulusan atau penetapan pemenang tender

Setelah akhirnya peserta menerima keputusan hasil pengumuman

dengan penjelasan kepada forum sanggahan tersebut di atas maka

panitia membuat surat keputusan yang dilaporkan kepada pimpinan

proyek mengenai penetapan pemenang tender dan diumumkan

pada semua peserta tender.

k) Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak, dilanjutkan dengan

surat perintah kerja (pelaksanaan)

Pihak pimpinan proyek dan kontraktor menandatangani surat

perjanjian kontrak dan surat perintah kerja yang memuat semua

persetujuan-persetujuan yang telah disepakati bersama di atas

materai.

2.2.3 Pengadaan Jasa Konsultan

Dalam pengadaan jasa konsultan pada proyek ini, pihak owner

dibantu oleh kontraktor dan konsultan perencana.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

31

2.3 Manajemen Proyek

2.3.1 Manajemen Proyek Konstruksi

Manajemen dan manajemen proyek adalah dua sebutan yang sebenarnya

mempunyai prinsip dan fungsi manajemen yang sama. Keduanya memberikan

arahan agar bertindak sistematis dalam mencapai apa yang telah direncanakan

dengan tepat, efektif, efisien. Manajemen proyek adalah manajemen yang

penerapannya lebih banyak menggunakan pendekatan sarana dan prasarana. Itulah

yang merupakan karakteristik khas proyek sesuai dengan sifat dan ciri khas

proyek.

Fungsi atau peranan manajemen (proses manajemen) adalah sebagai

berikut :

Merencanakan (Planning).

Melaksanakan (Do).

Mengorganisasi (Organizing).

Mengkoordinasi (Coordinating).

Mengendalikan (Controling).

Memimpin (Leading).

Proyek adalah suatu kegiatan yang terorganisasi dengan menggunakan

sumber-sumber yang dijalankan selama waktu tertentu, yang mempunyai titik

awal saat dimulainya kegiatan dan titik akhir yaitu pada saat selesainya seluruh

kegiatan. Pendekatan manajemen proyek menitikberatkan pada hubungan yang

terjalin antara kontraktor, owner, dan pihak-pihak yang terlibat dalam

pembangunan fisik suatu proyek konstruksi. Hubungan antara satu pihak dengan

pihak yang lain dalam suatu manajemen proyek dapat terdiri dari dua hubungan

kerja, yaitu :

1. Hubungan Fungsional

Hubungan fungsional adalah hubungan sesuai dengan fungsi

masing-masing pihak yang terlibat dalam proyek, seperti hubungan

antara konsultan perencana dengan kontraktor. Misalnya pada tahap

desain dimana konsultan perencana berfungsi sebagai perencana,

sedangkan kontraktor belum berfungsi. Demikian pula sebaliknya.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

32

Bila pada saat pelaksanaan konstruksi terdapat masalah yang

berkaitan dengan masalah perencanaan, penyelesaian masalah

tergantung pada hubungan kerja sama (kontrak) antara pemilik

dengan perencana dan kontraktor.

2. Hubungan Kontrak

Hubungan kerja sama (kontrak) adalah hubungan berdasarkan

kontrak kerja antara dua pihak atau lebih. Kontrak merupakan

kesepakatan (perjanjian) secara sukarela antara dua pihak yang

mempunyai kekuatan hukum.

2.3.2 Sumber Dana

Sumber dana yang digunakan pada tahap pelaksanaan konstruksi diperoleh

dari owner. Dana pembangunan proyek dikeluarkan atas persetujuan owner yang

digunakan untuk membiayai seluruh pekerjaan.

2.3.3 Jenis Kontrak

Kontrak konstruksi adalah dokumen yang mempunyai kekuatan hukum

yang memuat persetujuan bersama secara sukarela. Kontrak merupakan suatu

kesepakatan (perjanjian) antara kontraktor dengan owner yang mempunyai

kekuatan hukum. Kesempatan ini dicapai setelah satu pihak menerima penawaran

yang diajukan oleh pihak lain untuk melakukan sesuatu yang tercantum dalam

penawaran.

Elemen-elemen kontrak yang mempunyai kekuatan hukum antara lain :

Penawaran yang sudah definitif

Hal-hal yang tidak diterima didalam penawaran

Imbalan atas penawaran

Dalam pengadaan barang atau jasa, kontrak dibedakan atas :

1. Kontrak berdasarkan waktu imbalan

A. Kontrak lump sum

Adalah kontrak pengadaan barang atau jasa atas

penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan

jumlah harga yang pasti dan tetap dan semua resiko yang mungkin

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

33

terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya

ditanggung oleh penyedia barang atau jasa.

B. Kontrak harga satuan

Adalah kontrak pengadaan barang atau jasa atas

penyelesaian seluruh pekerjaaan dalam batas waktu tertentu,

berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan

atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang

volume pekerjaaanya masih bersifat sementara, sedangkan

pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas

volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh

penyedia barang atau jasa.

C. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan

Adalah kontrak yang merupakan gabungan lump sum dan

harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.

D. Kontrak terima jadi ( Turn Key )

Adalah kontrak pengadaan barang atau jasa pemborongan

atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu

dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan atau

konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya

dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang

telah ditetapkan.

E. Kontrak persentase

Adalah Kontrak pelaksanaaan jasa konsultasi di bidang

konstruksi atau pekerjaaan pemborongan tertentu, dimana

konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan

persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi atau

pemborongan tersebut.

2. Kontrak berdasarkan jangka waktu pelaksaanaan

A. Kontrak tahun tunggal

Adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran

untuk masa satu tahun.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

34

B. Kontrak tahun jamak

Kontrak tahun jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat

dana anggaran untuk masa lebih satu tahun anggraran yang dilakukan atas

persetujuan oleh menteri keuangan untuk pengadaan yang dibiayai oleh APBD,

Bupati atau Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten atau kota.

3. Kontrak berdasarkan jumlah pengguna barang atau jasa

A. Kontrak pengadaan tunggal

Kontrak pengadaan tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu

proyek dengan penyedia barang atau jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan

tertentu dalam waktu tertentu.

B. Kontrak pengadaan bersama

Kontrak pengadaan bersama adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau

beberapa proyek dengan penyedia barang atau jasa tertentu untuk menyelesaikan

pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu sesuai dengan kegiatan bersama yang

jelas dari masing-masing unit kerja dan pendanaan bersama yang dituangkan

dalam kesepakatan bersama.

2.3.4 Struktur Organisasi Proyek

Dalam suatu pekerjaan konstruksi yang relatif sederhana kemungkinan

besar dapat dilaksanakan dengan atau tanpa adanya suatu wadah atau organisasi,

namun suatu organisasi akan sangat berperan penting dalam mengatur kegiatan

agar satu dengan yang lainnya dapat saling berkomunikasi, mengingat dengan

sekian banyaknya keterlibatan orang-orang yang bekerja dalam berbagai macam

bidang kerja.

Dengan adanya organisasi kerja yang baik dapat terjadi kemungkinan akan

terbentuknya suatu organisasi yang sadar akan hasil yang hendak dicapai yaitu

efisiensi yang tinggi dan tepat waktu, itu pun jika didukung oleh manajemen

proyek yang baik pula. Proses pengorganisasian ini meliputi perincian pekerjaan

dan pengkoordinasian pekerjaan, dan ini terjadi dalam struktur tertentu (Sukanto

Reksohadiprojo,1987 : 11)

Organisasi proyek merupakan wadah kerja yang terdiri dari beberapa

unsur yang saling mengikat satu dengan yang lainnya dan mempunyai hubugan

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

35

kerja serta tanggung jawab yang jelas dalam pelaksanaan suatu proyek. Tujuan

dari organisasi proyek adalah untuk mempertegas hubungan kerja dalam proses

sehingga dapat dicapai suatu hasil kerja yang diharapkan.

Beberapa keuntungan dari organisasi, yaitu:

1. Sebagai alat pembagi tugas antara masing-masing yang terlibat dalam

kegiatan,

2. Sebagai koordinasi masing-masing unit kegiatan agar dapat berjalan

dengan lancar,

3. Sebagai alat penempatan tenaga ahli sesuai dengan spesialisasi,

4. Sebagai alat pengawasan pimpinan terhadap bawahan dapat dilakukan

dengan mudah.

Adapun gambaran kerja secara eksternal pada proyek tempat Praktikan

melakukan kerja praktik yaitu sebagai berikut :

Bagan 2.2. Diagram gambaran kerja eksternal proyek

Dari bentuk organisasi tersebut terdapat beberapa pihak yang terlibat yang

memiliki tugas dan wewenang sendiri-sendiri, diantaranya :

1. Pemilik / Owner

Pemilik proyek berperan sebagai :

Pemberi tugas (Bouwheer).

Owner

Konsultan Perencana

Kontraktor

Sub. Kontrakor

Konsultan Pengawas

Sub. Kontrakor Sub. Kontrakor

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

36

Penanggung jawab seluruh pembiayaan proyek.

Penyedia lokasi proyek.

Tugas dan wewenang Pemberi Tugas :

Menyediakan tempat untuk lokasi proyek yang akan dibangun.

Penanggung jawab pembiayaan proyek dengan mengusahakan

pembiayaan yang efisien untuk mendapat hasil yang optimal.

Menunjuk konsultan perencana, pengawas, dan pelaksana

(kontraktor)

Mengadakan pelelangan.

Mengeluarkan surat perintah kerja (SPK).

Menyediakan fasilitas-fasilitas umum yang diperlukan untuk

menunjang

lancarnya proyek, seperti listrik kerja, kantor kerja, mushola,

gudang, air kerja dan sebagainya.

Mengawasi pelaksaan proyek dan memberi semua instruksi

kepada tim

pelaksana termasuk persyaratan resmi dan administrasi yang

diperlukan dalam penyelenggaraan pembangunan sesuai dengan

kontrak yang telah disepakati.

Menerima hasil pekerjaan pelaksanaan pembangunan.

Membiayai seluruh pengeluaran dari proses pembangunan proyek

sejak awal hingga akhir.

2. Konsultan (Perencana)

Tugas dan wewenang konsultan perencana :

Menerima tugas dari pemilik atau pemberi tugas.

Persiapan perancangan, meliputi pngumpulan data dan informasi

lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap

pedoman persyaratan (term of reference). Konsultasi dengan

pemerintah daerah tingkat II setempat mengenai perijinan

bangunan.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

37

Penyusunan rancangan pelaksanaan, meliputi membuat rancangan

arsitektur berikut uraian teknis dan visualisasi dua atau tiga

dimensi bila diperlukan, membuat rancangan utilitas beserta

uraian dan perhitungan strukturnya.

Penyusunan rencana detail, meliputi membuat gambar detail,

meliputi membuat gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat,

membuat rincian volume pekerjaan dan rancangan anggaran baiya

pekerjaan konstruksi.

Persiapan pelelangan, meliputi membantu pemimpin proyek

dalam mempersiapkan dokumen pelelangan, membantu panitia

pelelangan dalam menyusun program pelelangan dan

melaksanakan pelelangan.

Membantu pelelangan meliputi : memberikan penjelasan

pekerjaan pada waktu pelelangan termasuk dalam menyusun

berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing), membantu panitia

dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali

pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama bila terjadi

pelaksanaan pelelangan ulang, serta menyusun dokumen

pelaksanaan.

Pengawasan berkala meliputi pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan

secara berkala, memberikan penjelasan terhadap persoalan-

persoalan yang timbul selama masa pekerjaan konstruksi,

menyusun laporan akhir perancangan.

3. Kontraktor (Pelaksana)

Tugas Pelaksana

Melaksanakan pembangunan proyek sesuai dengan gambar kerja

dan uraian persyaratan yang telah ditetapkan (RKS).

Menentukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Time Schedule

atau penjadwalan yang didalamnya terdapat kurva S (untuk

mengontrol waktu pelaksanaan pekerjaan), barchart (untuk

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

38

menyelesaikan satu bagian pekerjaan) dan pedoman pembayaran

angsuran terjamin.

Meneliti dan mempelajari gambar-gambar sebelum melaksanakan

pekerjaan pembangunan.

Menyediakan tenaga ahli yang cukup, mandor-mandor dan tukang

serta pengaturan tugas dan haknya masing-masing agar

pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Menyusun suatu rencana kerja atau time schedule yang logis dan

rasional sebelum melaksanakan pekerjaan.

Membuat tempat dan gudang untuk menyimpan material

bangunan dan peralatan bangunan.

Menyediakan tempat (direksi keet) tim pelaksana dan proyek

beserta tempat kerja untuk konsultan perencana dan ruang

rapatnya.

Menyusus laporan harian dan bulanan yang berisi

prestasi/progress pekerjaan, jumlah material dan jumlah pekerja

yang dipakai.

Membuat laporan yang kemudian akan diperiksa kebenarannya

oleh pengawas lalu diteruskan kepada pemberi tugas.

Melakukan perbaikan-perbaikan atas kerusakan atau kurang

sempurnanya pekerjaan serta kelalaian pelaksanaan.

Membiayai asuransi untuk pekerja berupa construction all risk

insurance dan accident incurance serta menyediakan P3K untuk

para pekerjanya.

Wajib mentaati dan mengikuti petunjuk dari pengawas maupun

pemberi tugas.

Mengikuti dan mentaati ketentuan-ketentuan dan peraturan-

peraturan dari daerah setempat mengenai pelaksanaan pekerjaan

pembangunan dan pemburuhan serta keselamatan kerja.

Koordinasi pelaksana dengan pengawas

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

39

Pelaksana harus menyerahkan jadwal pelaksaan kepada

pengawas.

Menyerahkan perkiraan tahap pelaksanaan.

Mengkoordinasi organisasi pelaksanaan kepada pengawas

sehingga pengawas dapat meneliti kemajuan-kemajuan proyek

dan memberikan petunjuk.

Pengawas harus berani menegur pelaksana apabila terjadi suatu

penyimpangan atau kekeliruan di lapangan.

Koordinasi Pelaksana dengan Pekerja

Tim pelaksana wajib memelihara kesejahteraan pekerja.

Menyediakan P3K untuk pekerja.

Wajib menganjurkan untuk memelihara kebersihan dan

keselamatan kerja.

Pelaksanaan suatu proyek dapat berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan apabila dibuat suatu pembagian tugas yang jelas antara

manajer proyek, kepala pelaksana, pelaksana, kepala tukang dan pekerja oleh

kontraktor pelaksana itu sendiri.

Tugas dan wewenang pihak-pihak yang terlibat dalam struktur organiasi

pada proyek adalah sebagai berikut :

A. Direktur/Project Manager

Direktur/project manager adalah kepala proyek yang mendapat

tugas dari pemilik untuk merencanakan proyek sesuai dengan

permintaan pemilik, baik dari segi konstruksi maupun arsitekturnya.

Tugas dan Wewenang PM antara lain adalah:

Sebagai pimpinan dari seluruh staf proyek.

Menentukan time schedule dan network planning, serta

mengontrol schedule dan budget selama pelaksanaan proyek.

Memimpin dan mengarahkan untuk kegiatan pelaksanaan

proyek.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

40

Memacu dan memotivasi tenaga-tenaga staf proyek agar

biasa bekerja sesuai dengan rencana.

Mengadakan hubungan dan pendekatan-pendekatan secara

positif terhadap masyarakat sekitar dan penguasa setempat

maupun konsultan / pemberi tugas agar bisa mendukung

kelancaran proyek.

Mengerahkan kegiatan sub kontraktor / pemasok dalam

pelaksanaan proyek.

Mengkoordinir seluruh kegiatan pelaksanaan proyek agar

sesuai dengan perencanaan awal.

Selalu mengusulkan dan mencari alternative metode kerja

yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaan.

Aktif dalam rapat yang diselenggarakan oleh konsultan /

pemberi tugas dan mengusulkan hal-hal yang

menguntungkan perusahaan.

Mengkoordinir dan memonitor persediaan alat, bahan dan

tenaga sesuai dengan perencanaan.

Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian

bahan.

Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cash flow

secara rutin dan pendistribusian biaya.

Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan

proyek.

Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan atau

dilaksanakan.

Memantau dan mengerahkan proses kegiatan pekerjaan

proyek guna mendapatkan hasil yang ditetapkan.

Memimpin rapat koordinasi lapangan.

Bertanggung jawab penuh atas berhasil atau tidaknya

pelaksanaan proyek.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

41

B. Wakil Direktur/Wakil Project Manager

Adalah wakil kepala proyek yang bertugas membantu dan

melaksanakan tugas/pekerjaan kepala proyek.

Tugas dan wewenang wakil direktur antara lain adalah :

Membantu dan melaksanakan tugas/pekerjaan Project

Manager

Bertanggung jawab penuh atas berhasil atau tidaknya

pelaksanaan proyek.

C. Pelaksana

Seorang pelaksana dapat membawahi beberapa proyek, sedangkan

pelaksanaannya dilapangan diserahkan pada seorang wakil pelaksana

pelaksana.

Tugas dari seorang pelaksana antara lain adalah :

Bertanggung jawab atas terlaksananya semua keberhasilan

proyek yang dipimpin,

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan secara

periodik supaya tidak terjadi penyimpangan,

Menentukan time schedule dan budget selama pekerjaan

proyek,

Bersama Site Engineering dan Pelaksana membuat Rencana

Anggaran Proyek (RAP),

Memimpin rapat rutin.

D. Wakil Pelaksana

Wakil pelaksana bertugas melaksanakan perintah dari ketua

pelaksana, dimana wakil ketua pelaksana bertugas langsung

dilapangan untuk mengawasi dan memberi instruksi pada mandor

yang ada dilapangan.

E. Administrasi dan Keuangan

Tugas dan tanggung jawab administrasi dan keuangan adalah :

Mengatur dan menyiapkan arsip-arsip proyek secara teratur.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

42

Menentukan pembiayaan yang dibutuhkan untuk setiap

kegiatan dalam rangka mencapai hasil pembangunan.

Menentukan arus pembayaran (cast flow) setiap periode

waktu tertentu berdasarkan jadwal waktu kegiatan yang telah

tersusun.

Menuangkan hasil penyusunan anggaran keuangan ke dalam

daftar usulan proyek dengan mengelompokan pembiayaan

dalam beberapa jenis pengeluaran sebagai berikut :

pengeluaran gaji dan upah, pengeluaran keperluan bahan,

pengeluaran peralatan dan mesin, pengeluaran biaya

konstruksi, pengeluaran biaya perjalanan dan pengeluaran

lainnya.

Mengurus perijinan : Depnaker, Astek, PLN, Telepon,

PDAM, dsb.

Mengurus seluruh administrasi umum.

F. Logistik

Tugas dan wewenang dari logistik diantaranya adalah :

Mencari material yang sesuai dengan spek dan harganya

murah,

Membuat bon permintaan barang dan alat,

Melakukan pencatatan terhadap seluruh barang yang masuk

dan keluar,

Membuat laporan barang masuk, barang keluar, sisa barang,

mutasi barang dan time sheet.

G. Mandor

Tugasnya adalah mengkoordinir kepala tukang untuk

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pelaksana. Dalam suatu

proyek terdapat beberapa kepala tukang seperti tukang kayu, besi,

batu.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

43

H. Kepala Tukang

Kepala tukang bertugas menjalankan tugas dari mandor, dan

mengkoordinir pekerja sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya

serta menginstruksikan benar salahnya pekerjaan kepada pekerja

yang dibawahinya.

4. Pengawas

Adapun kewajiban dari pihak pengawas adalah sebagai berikut:

Mengendalikan kegiatan proyek

Mengkoordinasikan kegiatan kontraktor, konsultan perencana

serta kegiatan yang menjadi tanggung jawab proyek dalam hal

pengendalian waktu, biaya, dan kualitas pekerjaan.

Menyediakan tenaga-tenaga yang mampu dilapangan untuk

pengendalian proyek.

Membuat jadwal dan pelaksanaan pertemuan antar pemilik

proyek dan konsultan pengawas untuk membahas masalah-

masalah sebelum memulai pelaksanaan serta rencana pekerjaan

selanjutnya.

Mengendalikan jadwal keseluruhan proyek untuk mencapai

sasaran.

Membuat laporan ringkas dari hasil pengawasan dilapangan

termasuk perubahan jadwal.

Mengendalikan Biaya

Melaksanakan pengawasan secara teratur terhadap anggaran

biaya pelaksanaan yang telah disetujui dan mengestimasi

anggaran biaya yang belum dilaksanakan.

Merekomendasikan perubahan-perubahan kerja yang

ditentukan pemilik proyek dan konsultan perencana serta

mengadakan kesepakatan kembali pada kontraktor.

Pengawasan dan pemeriksaan

Mengawasi pekerjaan kontraktor agar sesuai dengan dokumen

kontrak.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

44

Melindungi pemilik proyek terhadap kerusakan-kerusakan dan

kerugian lain akibat pelaksanaan.

Memerintahkan kontraktor untuk menghentikan pekerjaan dan

melakukan pengujian khusus jika dikehendaki.

Mengawasi dan meneliti kemajuan pekerjaan pelaksanaan

konstruksi fisik dari segi kualitas dan kuantitas bahan

bangunan dengan hasil pekerjaan sesuai dengan isi Rencana

Kerja dan syarat-syarat (RKS).

Mengawasi para pekerja dan hasil pekerjaannya dengan

ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Mengawasi dan meneliti perubahan dan penyesuaian yang

terjadi selama proses pelaksanaan konstruksi berlangsung.

Menyusun berita acara mengenai kemajuan pekerjaan untuk

keperluan terjaminnya penyelesaian dan penyerahan pekerjaan

konstruksi.

Menyusun daftar keuangan dalam waktu pemeliharaan serta

penyerahan bangunan.

Bertanggung jawab terhadap pemberi tugas atas pengawasan

pekerjaan.

Koordinasi Pekerjaan dan Penjelasan pekerjaan

Berkonsultasi dengan pemilik proyek dan konsultan perencana

bila timbul masalah yang berkenaan dengan tafsiran tim

pelaksana terhadap dokumen kontrak.

Menyiapkan hal-hal yang belum terpenuhi dari dokumen

kontrak, membuat jadwal perbaikan dan mengawasi pekerjaan

lebih lanjut.

Mencatat dan melaporkan perkembangan proyek.

Menyimpan catatan harian mengenai masalah-masalah yang

muncul dari pemilik proyek dan konsultan perencana.

2.4 Sistem Koordinasi dan Pengendalian Proyek

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

45

2.4.1 Sistem Koordinasi Proyek

Selain mengadakan pengawasan secara langsung di lapangan, untuk

mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan, maka perlu adanya

koordinasi dari tiap komponen yang terlibat di dalam proyek tersebut.

Dalam sistem koordinasi proyek dibutuhkan suatu rapat konstruksi dan

rapat koordinasi. Dimana rapat konstruksi dan rapat koordinasi eksternal adalah

wadah, media, komunikasi dan koordinasi antar anggota tim manajemen proyek

yang terdiri dari pemilik proyek/owner, konsultan perencana, konsultan

pengawas/MK, dan kontraktor atau pihak lain yang berkepentingan dengan materi

rapat tersebut dalam rangka penyelesaian pelaksanaan proyek.

Rapat konstruksi, meliputi:

1. Biasanya dilakukan sekali setiap bulan atau tergantung kebutuhan

dan kepentingan,

2. Biasanya dilakukan di tempat pemilik proyek atau di kantor

proyek,

3. Rapat formal,

4. Undangan resmi diberikan,

5. Materi yang dibahas sudah tertentu,

6. Peserta membawa data dan alternative usulan pernyelesaian

masalah proyek, rencana kerja proyek berikutnya, dan sebagainya.

Keputusan merupakan kesepakatan bersama dari partisipan rapat

dan dituangkan dalam berita acara rapat, dan

7. Rapat dipimpin/diketuai oleh pemilik proyek (atau pemimpin

proyek/manajer proyek/manajer konstruksi.

Rapat koordinasi, meliputi:

1. Biasanya dilaksanakan sekali setiap minggu atau tergantung

kebutuhan dan kepentingan,

2. Biasanya dilaksanakan di tempat pemilik proyek atau di kantor

proyek,

3. Rutin, tanpa undangan resmi, cukup pemberitahuan langsung,

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

46

4. Materi yang dibahas sekitar rencana kerja, kesiapan sumber daya,

kemajuan pekerjaan, laporan kemajuan pekerjaan, dan hal–hal yang

berhubungan dengan kelancaran operasional pelaksanaan proyek,

5. Biasanya dilakukan dengan suasana informal dan terencana,

6. Peserta siap membawa data dan materi usulan,

7. Melaksanakan koordinasi yang perlu untuk mendapatkan

penyelesaian bersama, dan

8. Rapat dipimpin oleh koordinator pelaksana lapangan atau site

engineer dari pemilik proyek.

2.4.2 Sistem Pengendalian Proyek

Pengendalian adalah suatu kegiatan yang memonitor kemajuan dan

pengambilan tindakan yang tepat serta untuk menjamin penyesuaian hasil kerja

secara factual tentang rencana program dan ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan dan tindakan-tindakan kolektif terhadap penyimpangan.

Dalam proyek yang sangat besar diperlukan sistem pengendalian

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada

pelaksanaan proyek. Dalam penerapannya sistem ini membandingkan hasil usaha

yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu terhadap target usaha yang telah

ditentukan dalam perencanaan proyek.

Agar lebih jelasnya dapat dilihat bagan langkah-langkah pengendalian

proyek, seperti di bawah ini :

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

47

Bagan 2.3. Bagan Langkah-Langkah Pengendalian Proyek

Adapun fungsi dari pengendalian proyek yakni sebagai berikut :

1. Sebagai alat ukur evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan dan

sekaligus berfungsi menemukan data-data selanjutnya, dan

2. Memonitoring secara teratur dalam pekerjaan fisik berjalan sekaligus

sebagai kegiatan kolektif untuk menghindari penyimpangan.

Untuk mempermudah pengendalian dan penyelesaian permasalahan yang

mungkin timbul selama masa pelaksanaan proyek tersebut berlangsung, maka

diberlakukan sistem pengendalian proyek. Sistem ini terdiri atas :

1. Pengendalian Administrasi

Pengendalian ini meliputi masalah laporan perkembangan yang

sedang berjalan yaitu :

a. Laporan Harian

Laporan harian adalah laporan yang dibuat setiap hari kerja

yang menyangkut masalah tenaga kerja, alat-bantu yang dipakai,

jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan juga untuk

mengetahui kesulitan-kesulitan yang terjadi selama proyek tersebut

dilaksanakan.

Pemeriksaan Kegiatan Untuk Menghindari Penyimpangan

Rencana

Pengorganisasian

Proyek

Pelaksanaan

Proyek

Pengendalian proyek :

Pengukuran Evaluasi Perbandingan

kinerja terhadap rencana

Analisis Penyimpangan Tindakan Koreksi

Proyek Berhasil Pencapaian

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

48

b. Laporan Mingguan

Laporan mingguan adalah laporan yang dibuat setiap satu

minggu kerja, yang memuat evaluasi pekerjaan dalam satu minggu,

kemajuan pekerjaan dan rencana kerja satu minggu kedepan.

2. Pengendalian Pelaksanaan

a. Pengendalian biaya

Pengendalian biaya adalah pelaksanaan proyek adalah semua

upaya yang dilakukan oleh seluruh staf proyek (manajer proyek

dan staf) dan perusahaan, agar biaya pelaksanaan proyek menjadi

wajar, murah, efisien, sesuai dengan rencana dan atau evaluasi

yang telah dilakukan.

Pengendalian biaya pelaksanaan proyek terkait erat dan sangat

dipengaruhi oleh :

Pengendalian waktu pelaksanaan proyek (efek dari

penambahan biaya tidak langsung)

Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek (efek dari

pekerjaan ulang, finishing, pembongkaran, dan lain-lain yang

harus menambah biaya lagi, yaitu biaya langsung maupun

tidak langsung)

Pengendalian sistem manajemen operasional proyek yang

bersangkutan, yang kurang baik atau tidak konsisten dalam

pelaksanaan/penerapannya (efek penambahan biaya karena

inefektivitas dari cara dan sistem kerja dan inefisiensi realisasi

biaya pekerjaan dari yang seharusnya direncanakan).

Tujuan atau dalam arti khusus pengendalian biaya proyek adalah tindakan

dan penerapan sistem manajemen operasional pelaksanaan proyek yang secara

khusus mengarah kepada tercapainya biaya pekerjaan (proyek) yang wajar, murah

dan efisien. Untuk mencapai hal itu dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

Cara langsung :

Melakukan peninjauan dan menentukan pilihan atas harga

material, alat (sewa atau beli), upah kerja atau borong kerja,

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

49

dan pekerjaan yang memenuhi syarat kebutuhan, wajar, murah

dan efisien bagin pekerjaan dan proyek yang bersangkutan.

Melakukan seleksi atas penawaran harga dari supplier, sub

kontraktor, dan borong kerja untuk mendapatkan harga yang

efisien dan memenuhi syarat serta kebutuhan.

Melakukan prioritas pemberian dana operasional proyek.

Melakukan prioritas atas stock barang dan persetujuan atas

permintaan (pemakaian) barang yang diperlukan. Tujuannya

adalah terutama untuk menghindari stock barang dan „idle

process’-nya material di proyek.

Cara tidak langsung :

Melalui laporan, evaluasi laporan hasil usaha proyek dan

laporan lainnya.

Melakukan seleksi terhadap rekanan usaha proyek atau

pembuatan vendor list terhadap supplier, sub kontraktor, dan

bos borong, serta rekanan jasa yang memenuhi syarat

kebutuhan proyek.

Tujuan atau dalam arti luas pengendalian biaya proyek adalah tindakan

yang lebih tepat disebut sebagai pengendalian operasional pelaksanaan proyek.

Dengan kata lain, tindakan dan sistem manajemen operasional pelaksanaan

proyek yang dilaksanakan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terhadap hal

– hal yang secara luas mempengaruhi tercapainya nilai biaya pekerjaan (proyek)

yang wajar, murah dan efisien. Cara yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut

dilakukan dengan cara :

Cara langsung

Peninjauan

pemeriksaan

pengawasan dan

audit.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

50

Cara tidak langsung :

Dokumen proyek , melalui :

- Rencana Biaya Pelaksanaan Proyek (RBPP),

- Rencana Arus Kas Proyek (RAKP),

- Adanya Dokumen kontrak dan technical specification, dan

- Prosedur kerja dan instruksi kerja.

Laporan – laporan proyek :

- Laporan harian,

- Laporan mingguan,

- Laporan bulanan, dan

- Foto – foto dokumentasi beberapa pekerjaan penting.

Dalam pengendalian biaya harus memperhatikan segi mutu, kuantitas, dan

harga satuan untuk unsur biaya utama, sehingga untuk memeriksa setiap unsur

rancangan selalu dalam batas rencana biaya.

Semua kejadian yang mempengaruhi biaya harus dicatat dan harus

mencakup informasi sebagai berikut :

Pemeriksaan biaya yang disiapkan selama tahap perancangan,

Kontrak dengan konsultan, kontraktor, pemasok, dan

organisasi lainnya,

Perkiraan perubahan biaya akibat gangguan pekerjaan yang

direncanakan, dan

Kualitas aktual dengan rencana flukturisasi harga.

Proyek pembangunan Hotel Batara Bandung ini sepenuhnya dibiayai oleh

owner. Pembayaran dilakukan secara berangsur-angsur sesuai dengan progress

fisik pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang

tidak diinginkan yang dilakukan oleh pihak pemborong / kontraktor. Pada waktu

pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mengerjakan seluruh pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kontrak sampai selesai dan setiap

pekerjaan berfungsi dengan baik tanpa ada penambahan biaya kecuali apabila ada

pekerjaan tambah kurang.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

51

b. Pengendalian mutu

Mutu adalah karakteristik dari suatu barang atau jasa yang menunjukan

kemampuan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan (Owner), baik yang

dinyatakan maupun yang tersirat.

Dalam kontrak pelaksanaan pekerjaan antara kontraktor dan pemilik

proyek, mutu yang diinginkan tercantum dalam dokumen, misalnya :

Gambar konstruksi dan gambar kerja proyek,

Spesifikasi administrasi dan teknik proyek (pekerjaan), serta

Termasuk contoh material dan mock-up.

Dalam praktek ada beberapa istilah yang berhubungan dengan mutu, yaitu:

Kebijakan mutu yaitu keseluruhan maksud dan tujuan

organisasi yang berhubungan dengan mutu, yang secara formal

dinyatakan oleh pimpinan puncak,

Sistem mutu yaitu meliputi struktur organisasi, prosedur kerja,

proses, dan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan

manajemen mutu,

Jaminan mutu yaitu seluruh kegiatan yang terencana dan

sistematik, yang diterapkan dalam sistem mutu, dan

diperagakan sesuai dengan kebutuhan,

Manajemen mutu yaitu seluruh kegiatan dan fungsi

manajemen yang menerapkan kebijakan mutu, sasaran dan

tanggung jawab dan penerapannya di dalam perencanaan,

pengendalian, jaminan, dan peningkatan mutu, serta

Sasaran mutu, yaitu bisa berarti mencapai, memelihara, dan

mengupayakan perbaikan secara berkesinambungan atas mutu

produk, sehubungan dengan tuntutan mutu, serta memperbaiki

mutu operasinya untuk memenuhi kebutuhan yang tersurat

dan tersirat dari pelanggan dan stake holder yang terkait.

Pengendalian mutu dalam tahapan pembangunan dilaksanakan

oleh pengawas lapangan dalam hal ini tim MK. Pengawas lapangan

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

52

bertanggung jawab agar kegiatan harian kontraktor memberi hasil

akhir sesuai dengan spesifikasi kontrak. Misalnya dengan cara

memeriksa bahan yang digunakan di laboratorium.

c. Pengendalian waktu

Pengendalian waktu memberi gambaran yang menunjukan hubungan

antara waktu yang tersedia dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

suatu proyek. Setiap rencana gambar, spesifikasi waktu harus dapat dianggap

sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi proyek secara efisien dan

efektif bagi setiap pihak yang terikat dalam suatu proyek.

Data kemajuan pelaksanaan fisik proyek merupakan fungsi waktu, dan

tindakan monitoring atas waktu pelaksanaan proyek merupakan tindakan

pengendalian setelah diikuti dengan tindakan pencegahan atau perbaikannya,

sehingga tidak terjadi lagi keterlambatan. Dalam merencanakan skala waktu

proyek dapat ditinjau dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu :

Membuat seperangkat perkiraan-perkiaran waktu dan dari

perkiraan ini akan diramalkan waktu untuk menyelesaikan

proyek, dan

Menetapkan waktu penyelesaian proyek terlebih dahulu,

kemudian waktu tersebut didistribusikan ke masing kegiatan-

kegiatan dengan berbagai perkiaraan.

Faktor penghambat kemajuan atau progress pelaksanaan

proyek, sangat banyak macamnya, antara lain :

Delivery time sumber daya kebutuhan proyek terlambat sampai

di site/proyek,

Salah penafsiran atas spesifikasi dalam pelaksanaannya,

Salah memilih metode pelaksanaan pekerjaan,

Salah pengertian dalam koordinasi antara petugas yang

bertanggung jawab dan petugas yang terkait dalam pekerjaan

tersebut,

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

53

Mudah atau tidaknya mendapat material yang akan digunakan,

karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian

volume pekerjaan,

Adanya gangguan di luar jangkauan estimasi/perhitungan teknis

(kondisi alam/medan kerja, cuaca),

Musibah dan atau bencana alam.

Pengendalian tidak berjalan dengan semestinya, san

Hal-hal lain yang sifatnya insidentil atau dari pihak owner

menginginkan adanya perubahan terhadap bentuk / konstruksi

bangunan.

Untuk memperoleh jadwal waktu pelaksanaan proyek yang ideal yaitu

dengan cara : rencana waktu yang telah disusun secara matang dilaksanakan

dengan bekerja sama, kompak antara semua pihak yang terlibat yang akan

berperan dalam pelaksanaan proyek dengan pikiran-pikiran yang handal dan logis.

Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan menggunakan

alat bantu yaitu jadwal pelaksanaan Bart chart schedule dan kurva S sebagai

indikator terlambat/tidaknya proyek dan formulir-formulir pengendalian jadwal

yang lebih rinci, masing-masing untuk bahan,alat, maupun sub kontraktor. Bart

chart schedule juga memuat rencana pelaksanaan pekerjaan (time schedule) yang

merupakan alat pengatur aktivitas dalam suatu proyek yang nantinya akan dapat

rentang waktu pelaksanaan proyek. Secara garis besar fungsi time schedule adalah

untuk :

Pedoman bagi kontraktor untuk melakukan evaluasi pekerjaan

yang telah diselesaikan,

Pedoman bagi kontraktor untuk mengetahui apakah metode

pelaksanaanya sudah baik atau perlu diperbaiki lagi, dan

Pedoman bagi kontraktor untuk mengatur kecepatan

pelaksanaan proyek.

Faktor–faktor yang harus dipertimbangkan untuk membuat

jadwal pelaksanaan proyek , diantaranya :

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

54

Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut,

Keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan

dari proyek sebelumnya,

Alasan sosial politis lainnya, apabila proyek tersebut milik

pemerintah,

Kondisi alam dan lokasi proyek,

Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas

perhubungannya,

Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan,

dan material pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya

proyek yang bersangkutan,

Kapasitas atau daya tampung area kerja,

Produktivitas sumber daya, peralatan proyek, dan tenaga kerja

proyek,

Cuaca, musim, debit banjir, skala gempa tahunan, dan lain-lain.

Referensi hari kerja efektif (pekerjaan) dengan

mempertimbangkan hari–hari libur nasional, daerah, dan hari–

hari keagamaan, serta adat setempat dimana proyek berada.

Time schedule ini biasanya dilengkapi dengan kurva S atau S Curve, yaitu

suatu kurva yang memperlihatkan lamanya pekerjaan dengan bobot pekerjaan.

Adapun kegunaan dari kurva S diantaranya adalah :

Pengarahan penilaian atas progress pekerjaan,

Sangat membantu seorang perencana proyek dalam memberikan

indikasi dan koreksi pertama pada jadwal yang kita buat,

Sebagai alat kontrol untuk membandingkan prestasi kerja dan

jadwal yang telah direncanakan sebelumnya,

Untuk menjelaskan prestasi kerja yang telah dicapai oleh

kontraktor, dan

Untuk mengatur distribusi kerja yang baik yaitu pekerjaan

semakin meningkat ketengah.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

55

Man Power Schedule

Man power schedule merupakan pengaturan seluruh

karyawan yang terlibat dalam proyek tersebut. Dalam

aplikasinya di lapangan man power schedule merupakan alat

untuk menjaga agar tenaga kerja yang digunakan lebih efektif

dan efisien. Sehingga untuk mengatur tenaga kerja diperlukan

koordinator dalam hal ini mandor pada setiap pekerjaan. Tenaga

kerja yang akan bekerja atau dibutuhkan di catat pada setiap hari

pada waktu pagi hari sebelum pekerjaan dimulai yang

dilaporkan oleh mandor masing – masing.

Material Schedule

Material schedule diadakan untuk mengatur material yang

akan digunakan dalam suatu proyek. Material schedule ini

dibuat berdasarkan time schedule yang direncanakan. Dalam

aplikasinya di lapangan, time schedule merupakan alat

pengendali material sehingga diharapkan antara material yang

diperlukan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak akan

terjadi kesenjangan, bahkan diupayakan dalam penyimpanan

material supaya lebih teratur dan efektif, begitu pula dalam

pengiriman material akan lebih terkontrol. Dalam hal ini

praktikan mengamati terjadi adanya perlambatan bahan tulangan

besi, sehingga untuk mempercepat pekerjaan dilakukan dengan

mengganti diameter tulangan yang ada (dengan diameter yang

lebih besar).

2.5 Manajemen Konstruksi dan Manajemen Proyek Pembangunan Hotel

Batara Bandung

2.5.1 Manajemen Konstruksi Pembangunan Hotel Batara

A. Dalam proses pembangunan Hotel Batara Bandung Konstruksi ( MK )

digunakan sebagai suatu system atau metode/pendekatan, disini

pengelolan proyek didasarkan pada system metode konstruksi, mulai

dari perencanaan, perancangan maupun pengadaan dan

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

56

pelaksanaannya, sehingga diperoleh perancangan dan pelaksanaan

proyek yang optimal.

B. Manajemen konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek.

Pengelolaan proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan

teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan-masukan atau

keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi,

yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan,

perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penyerahan proyek.

2.5.2 Tahapan Proyek Konstruksi

A. Tahapan Pengembangan Konsep

Pengembangan konsep pembangunan Hotel Batara Bandung,

dilakukan oleh PT. Batara Puri Asri.

B. Tahapan Pengadaan/Pelelangan/Tender (Procurenment)

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek pembangunan Hotel

Batara Bandung, owner selaku pemilik proyek turun langsung sebagai

konsultan perencana dan konsultan pengawas. Proses pencarian

kontraktor dengan cara melakukan tender (pelelangan) secara terbatas

dan terpilih PT.Mitra Bangun Prima (MBP) sebagai kontraktor. Untuk

metode yang digunakan yaitu dengan metode lump sump.

C. Tahapan Perencanaan (Planning)

Untuk tahapan perencana owner memberikan perencanaan struktur,

arsitektur, mekanikal elektrikal, sanitasi dan yang lainnya kemudian

diserahkan kepada PT. Mitra Bangun Prima (MBP).

D. Tahap Pelaksanaan (Construction)

Pada tahap ini, pihak yang berperan utama yaitu kontraktor PT.

Mitra Bangun Prima sebagai pelaksana proyek.

Fase-fase pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Batara Bandung

yaitu:

1. Fase persiapan

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini terutama adalah

melakukan pengadaan sarana dan prasarana pelaksanaan fisik

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

57

proyek dan kegiatan administrasi yang diperlukan selama

operasional pelaksanaan proyek. Persiapan sarana dan prasarana

meliputi pembuatan dokumen (administrasi) keperluan operasional

pelaksanaan proyek, dan pekerjaan fisik, seperti pembangunan

jalan masuk, jalan kerja , bangunan fasilitas, kantor proyek, dan

lain-lain.

2. Fase operasional

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan

Koordinasi Kerja

Pelaksanaan tes

Tindak lanjut terhadap hasil tes yang tidak memenuhi syarat

Membuat laporan

3. Fase menjelang selesai, masa pemeliharaan, dan penyerahan

proyek

Fase menjelang selesainya proyek sampai dengan penyerahan

pekerjaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor demi suksesnya

pekerjaan akhir suatu proyek. Ada Beberapa faktor negatif yang

harus diperhatikan dan ditindak lanjuti oleh manajer proyek pada

fase ini, antara lain karena adanya perubahan waktu penyelesaian

proyek yang biasanya diajukan karena alasan teknis seremonial.

Dalam proyek ini PT Mitra Bangun Prima sebagaimana

mengerjakan pekerjaan proyek Tahap 1 yang tercantum dalam

kontrak yang telah disepakati. Dalam pelaksanaannya, kontraktor

diawasi oleh konsultan pengawas sebagai quality control dalam

proyek konstruksi. Dalam proyek pembangunan Hotel Batara

Bandung yang bertindak sebagai sebagai konsultan pengawas

adalah dari PT. Batara Puri Asri.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

58

2.6. Tahap Pemeliharaan (Maintenance)

Pada tahapan ini menitik beratkan pada pengecekan atau evaluasi terhadap

hasil pekerjaan. Untuk pemeliharaan dibebankan kepada PT. Batara Puri Asri

dalam kurun waktu 1 tahun sesuai dengan perjanjian.

2.6.2 Manajemen Proyek Pembangunan Hotel Batara Bandung

Manajemen proyek Hotel Batara Bandung menitik beratkan pada

hubungan yang terjalin antara owner, konsultan Perencana, kontraktor dan pihak-

pihak yang terlibat dalam pembangunan fisik suatu proyek konstruksi.

Penyelesaian pelaksanaan konstruksi yang berkaitan dengan maslaah

perencanaan, penyelesaian masalah tergantung pada hubungan kerja sama

(kontrak) antara pemilik dengan perencana dan kontraktor.

Dalam proses kontrak kerja sama yang dilakukan oleh PT. Mitra Bangun

Prima dan PT. Batara Puri Asri adalah Lump Sump dimana kontrak pengadaan

barang atau jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,

dengan jumlah harga yang pasti dan tetap dan semua resiko yang mungkin terjadi

dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia

barang atau jasa.

Sumber Dana

Sumber dana yang digunakan pada tahap pelaksanaan konstruksi

sepenuhnya dari PT. Batara Puri Asri

Sistem Koordinasi Proyek

Selain mengadakan pengawasan secara langsung di lapangan, diadakan

juga rapat konstruksi yang dilakukan sekali setiap bulan atau tergantung

kebutuhan dan kepentingan. Selain itu dilakukan juga rapat koordinasi yang

dilaksanakan sekali dalam setiap satu minggu, yang dilaksanakan di kantor

proyek.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

59

BAB III

KAJIAN PROYEK SECARA UMUM

3.1 Pelaksanaan Proyek Secara Administrasi Dan Teknis

Tahapan dalam proses proyek konstruksi menjadi penting untuk

diperhatikan mengingat dalam Schedule atau jadwal proyek tahapan proses

konstruksi tersebut memiliki tenggang waktu pelaksanaan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Setiap pembagian tahapan perlu dicermati

dengan baik agar tujuan dari proyek tersebut dapat tercapai dengan optimal

pada pelaksanaan proyek.

Pelaksanaan proyek merupakan wujud nyata atau realisasi dari rangkaian

kegiatan pada tahap-tahap sebelumnya, yaitu tahap perencanaan dan

perancangan. Pada tahap pelaksanaan terjadi pengerahan dan pemanfaatan

sumber daya yang tersedia. Sebelum proyek dilaksanakan, perlu dibentuk

suatu struktur organisasi pelaksana konstruksi (kontraktor) sehingga terlihat

hubungan dan tanggung jawab antara keduanya. Dengan adanya kejelasan

hubungan dan tanggung jawab maka akan memudahkan pengawasan

terutama terhadap orang-orang yang terlibat langsung di lapangan. Oleh

sebab itu dalam suatu kegiatan proyek konstruksi diperlukan adanya

kerjasama yang baik diantara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan

konstruksi tersebut.

Untuk sistem pengadaan jasa konstruksi pada Proyek Pembangunan

Hotel Batara Bandung, dilakukan dengan sistem pelelangan terbatas dari

pihak Owner (PT. Batara Puri Asri) ke pihak kontraktor (PT. Mitra Bangun

Prima). Sumber dana yang digunakan pada tahap pelaksanaan konstruksi

adalah dari PT Batra Puri Asri. Dana pembangunan proyek dikeluarkan atas

persetujuan owner yang digunakan untuk membiayai seluruh pekerjaan.

Disini dalam pelaksanaan suatu proyek dapat berjalan lancar dan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan apabila dibuat suatu pembagian tugas

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

60

jelas antara manager proyek, kepala pelaksana, pelaksana, kepala tukang dan

pekerja oleh kontraktor pelaksana itu sendiri.

Waktu kerja pada proyek ini dimulai dari jam 08.00 – 17.00 WIB dengan

waktu istirahat satu kali yaitu pada jam 12.00-13.00 WIB selama 6 hari kerja.

Sistem pengupahan dalam proyek ini yaitu dengan sistem upah tenaga harian,

upah ini diberikan secara harian dan pembayaran dilakukan seminggu sekali

dan jumlah upah yang diberikan tergantung dari tingkat kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki oleh pekerja. Sedangkan untuk pegawai tetap

dalam hal ini karyawan dari kontraktor pelaksana dibayarkan setiap suatu

pekerjaan selesai.

Pelaksanaan Kerja Praktek Industri terhitung sejak tanggal 24 September

2012 hingga 15 Januari 2013. Jadwal yang praktikan ambil dalam Kerja

Praktek Industri ini adalah 3x dalam seminggu.

3.2 Metode Pelaksanaan Proyek

Hal terpenting yang ingin dicapai dari suatu kegiatan adalah

menghasilkan suatu produk sesuai dengan yang telah direncanakan

sebelumnya. Kesesuaian ini merupakan hasil optimal, dalam arti

mendapatkan pemasukan yang maksimal dengan pengeluaran yang minimal.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produk, adalah hasil karya yang

bermutu.

Untuk mendapat produk yang bermutu, perlu adanya realisasi langkah-

langkah yang terencana. Agar tidak terjadi penyimpangan langkah-langkah

tersebut perlu diambil satu patokan yang dijadikan acuan. Dalam dunia

konstruksi bangunan, patokan tersebut sering dikenal dengan metode

konstruksi. Jadi metode pelaksanaan merupakan acuan dalam melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan konstruksi bangunan.

Dalam pembuatan metode pelaksanaan, ada beberapa aspek yang perlu

mendapat perhatian, yaitu :

1. Aspek efisiensi.

2. Aspek kualitas.

3. Aspek keamanan dan keselamatan.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

61

4. Aspek sumber daya yang tersedia.

3.3 Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek

Pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan harus sesuai dengan

ketentuan yang tertera pada Petunjuk Pelaksanaan yang telah disusun oleh PT.

Mitra Bangun Prima selaku pihak pelaksana. Yang mana petunjuk pelaksanaan itu

telah diketahui dan disetujui pula oleh pihak pemberi tugas, manajemen

konstruksi, dan konsultan perencana.

Adapun penjelasan urutan pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini adalah

sebagai berikut:

3.3.1 Pekerjaan Persiapan

Pada pekerjaan kami membaginya menjadi 2, yaitu persiapan administrasi

dan persiapan teknis.

1. Persiapan Administrasi

Pekerjaan persiapan administrasi adalah pekerjaan persiapan yang

menunjang pekerjaan proyek dalam hal administrasi, dimana sebelum

proyek ini dimulai terlebih dahulu dilakukan kegiatan serah terima lahan

lokasi proyek yang akan dibangun, oleh pihak owner (PT.Batra Puri

Asri) kepada pihak kontraktor (PT. Mintra Bangun Prima) selaku

kontraktor pelaksana.

2. Persiapan Teknis

Pekerjaan persiapan teknis adalah pekerjaan persiapan yang menunjang

pekerjaan proyek pada saat pelaksanaan pekerjaan akan dimulai, yang

antara lain sebagai berikut :

A. Pekerjaan Pembersihan Lahan

Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu lokasi proyek

dibersihkan & diratakan. Pekerjaan pembersihan ini dilakukan terhadap semua

belukar, sampah yang tertanam, dan material/benda lain yang tidak diinginkan

berada di lokasi proyek. Sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput

dihilangkan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pekerjaan dan demi

keselamatan bangunan pasca konstruksi.

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

62

B. Pembuatan Pagar Proyek

Sebelum pembuatan pagar proyek, dilakukan pengukuran terlebih dahulu

untuk menentukan garis besar pemakaian tanah dengan batasan-batasannya

sehingga pagar proyek ini tidak mengganggu pekerjaan selama pelaksanaan

proyek. Pagar proyek ini diperlukan untuk keamanan dan perlindungan terhadap

pekerjaan proyek selain dari itu agar keluar masuk suatu barang dan orang dapat

dipantau dengan baik dan juga terhindar dari pencurian barang yang terdapat di

lokasi proyek.

Pagar proyek dibuat secara sederhana dengan tinggi 2m, kolom setempat

dibuat dari rangka kayu borneo ukuran 5/7 dan ditutupi dengan seng gelombang

BJLS 32 dan dicat.

Gambar 3.1. Pagar Batas Proyek

C. Pembuatan Gerbang/Pintu Masuk

Berfungsi sebagai sarana mobilisasi peralatan, bahan serta para pekerja

yang ada di lokasi. Gerbang/pintu masuk ini dibuat sebanyak satu pintu utama

dengan sistem geser dan lebar pintu 6 m.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

63

Gambar 3.2. Gerbang Utama Proyek

D. Pembuatan Pos Jaga

Pos keamanan dibangun disamping pintu masuk proyek yang berfungsi

sebagai pos keamanan proyek. Pos tersebut dijaga oleh satpam guna mengontrol

proses keluar masuknya barang atau orang yang akan berkunjung ke lokasi

proyek. Tiap orang yang mengunjungi lokasi proyek wajib mengisi buku tamu

terkecuali para konsultan pengawas, konsultan perencana, kontraktor, tenaga kerja

ataupun orang-orang yang terlibat dalam proses pembangunan proyek.

Gambar 3.3. Pos Jaga

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

64

E. Pembuatan Papan Nama Proyek

Papan nama proyek di buat secara jelas sesuai dengan petunjuk dan

ditempatkan dilokasi yang mudah terlihat. Papan nama proyek berfungsi sebagai

identitas proyek yang sedang dibangun.

Gambar 3.4. Papan Nama Proyek

F. Pembuatan Direksikeet

Direksi dibangun untuk keperluan pengawas lapangan dan pemborong,

bersifat semi permanen dengan rincian ruangan sebagai berikut :

Ruang Kontraktor 2 x 2 m2

Ruang Rapat 4 x 5 m2

Ruang Konsultan 2 x 2 m2

Pembuatan ini dipilih tempat yang paling strategis terhadap bangunan

sehingga memudahkan kita untuk melakukan pengawasan langsung ke lapangan

dan juga untuk memudahkan koordinasi antara pekerja dan pengawas, mengingat

pembangunan yang cukup luas.

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

65

Gambar 3.5 Direksi Keet

G. Pembuatan Gudang

Bouwkeet didirikan berguna untuk ruang penyimpan barang2, baik itu

bahan maupun peralatan dengan ukuran 5 x 6 m sebagai tempat penyimpanan

barang-barang dan bahan-bahan material yang digunakan dalam pelaksanaan

pekerjaan proyek.

Gambar 3.6. Gudang

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

66

H. Penyediaan Sumber Air Bersih, Kamar Mandi, WC Dan

Pembuangan Air Kotor

Air bersih didapatkan dari ledeng, yang digunakan untuk memperlancar

jalannya proyek, serta digunakan untuk mandi pekerja.

Gambar 3.7. Sumber Air Bersih

I. Penyediaan Panel Listrik Dan Penerangan Proyek

Listrik diperlukan untuk menjalankan peralatan yang menggunakan tenaga

listrik seperti: lampu penerangan, molen, mesin pemotong kayu, pompa air, dan

lain-lain.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

67

BAB IV

PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan proyek pembangunan Hotel

Batara Bandung yang memiliki 5 lantai. Karena keterbatasan waktu dalam

melaksanakan Praktek Industri serta untuk lebih memfokuskan kerja praktik

dalam mengetahui cara pelaksanaan di proyek, maka praktikan memilih dua item

pekerjaan di proyek, yaitu pekerjaan kolom dan balok.

4.1 Pekerjaan Kolom

Bangunan Hotel Batara Bandung yang dilaksanakan oleh kontraktor

PT.Mitra Bangun Prima (MBP) ini terdiri dari lima lantai, oleh karena itu dimensi

kolom yang digunakan dalam proyek ini memiliki ukuran yang bervariasi di

masing-masing tingkatannya dengan catatan kolom lantai bawah lebih besar

daripada kolom lantai diatasnya. Adapun dimensi kolom yang dipakai diantaranya

berukuran: 50 x 50, 40 x 40, 15 x 15, 45 x 25, 50 x 25.

4.1.1 Tinjauan Pekerjaan Kolom

Dalam suatu pekerjaan, terdapat beberapa tahapan pekerjaan yang harus

diperhatikan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan kolom dimulai, persiapan alat dan

bahan secara umum untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Material yang digunakan

Material yang digunakan dalam perencanaan kolom adalah sebagai

berikut:

- Mutu beton : K-300

- Mutu Tulangan

Tulangan Berulir : BJTD-40 pake HIJ

Tulangan Polos : BJTP-24

- Selimut Beton

Tidak berhubungan tanah atau cuaca : 50 mm

Berhubungan dengan cuaca : D-16 dimakai 50 mm

- Agregat

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

68

- Air

- Oil form

- Kawat pengikat

- Paku

- Bekisting Kayu

Tenaga kerja dalam Pembuatan kolom

- Tukang cor terampil

- Tukang besi

- Kepala tukang besi

- Pelaksana

- Mandor

Peralatan yang digunakan

- Theodolite

- pembengkok tulangan

- pemotong tulangan

- Lift Barang

- Concrete bucket dan pipa tremie

- Concrete mixer truck

- Vibrator

- Bekisting Kayu

- Kerucut Abrams (untuk slump test)

- Alat cetak untuk benda uji beton

4.1.2 Pelaksanaan Pekerjaan kolom

Tinjauan Khusus untuk pelaksanaan pekerjaan kolom pada proyek

pembangunan Hotel Batara Bandung tersebut meliputi pekerjaan pembesian,

pekerjaan pemasangan bekisting, dan pekerjaan pengecoran, serta perawatan.

1. Pekerjaan Pembesian

Semua lingkup pekerjaan pembesian mulai dari penyerahan laporan

gambar-gambar kerja pembesian kolom, penyedian besi tulangan, dan

pelaksanaan pembesian harus sesuai petunjuk dari pengawas yang ditunjuk atau

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

69

terlihat dan disyaratkan didalam gambar rencana. Adapun pekerjaan yang

bekaitan dengan pembesian diantaranya:

a. Percobaan-percobaan dan Pemeriksaan

Percobaan-percobaan dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap

bahan pembesian adalah sebagai berikut:

- Setiap pengiriman harus berasal dari sumber yang telah

disetujui dan harus disertai surat keterangan percobaan dari

pabrik (manufacturer‟s test certificate).

- Segala macam kotoran, karat, cat, minyak, atau bahan-bahan

lain yang merugikan terhadap kekuatan rekatan harus

dibersihkan.

- Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat,

serta diikat dengan kawat dari baja lunak.

- Sambungan mekanik harus diuji dengan percobaan tarik.

- Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan pekerjaan

pembesian untuk mendapatkan persetujuan dari pengawas

yang ditunjuk.

b. Pengiriman, Penyimpanan, dan Penanganan

Pengiriman tulangan ke lapangan dalam kelompok ikatan ditandai

dengan etiket/label yang mencantumkan ukuran batang, panjang dan tanda

pengenal.

Sementara Pemindahan tulangan harus berhati-hati untuk menghindari

kerusakan. Gudang penyimpanan harus kering, bagus saluran-salurannya,

dan terlindung dari kotoran, lumpur, karat, dan sebagainya.

Gbr. 4.1 Gudang logistik

di lokasi proyek

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

70

c. Jaminan Mutu

Jaminan mutu dalam pengerjaan tulangan ini diantaranya:

- Bahan-bahan harus dari produk yang sama seperti yang telah

disetujui oleh pengawas yang ditunjuk.

- Sertifikat dari percobaan untuk semua tulangan yang dipakai

harus diperlihatkan. Percobaan-percobaan ini harus

memperlihatkan hasil-hasil dari semua komposisi kimia dan

sifat-sifat fisik

d. Pemotongan dan Pembengkokan Tulangan

Pemotongan besi dilakukan setelah dilakukan pengukuran pada besi

dan diatur panjangnya sesuai dengan kebutuhan pada gambar rencana dan harus

diketahui luas sebenarnya sebelum dipotong.

Pemotongan ini dilakukan oleh pekerja ahli dengan menggunakan

mesin pemotong tulangan yang disebut dengan bar cutter.

Gambar 4.2 Alat Pemotong Besi

Untuk pembengkokan tulangan yang perlu ditekuk harus ditekuk dengan

ukuran yang benar sesuai dengan gambar rencana. Batang tulangan tidak boleh di

bengkokan atau diluruskan dengan cara-cara yang dapat merusak tulangan itu

dipanaskan. Pekerjaan pembengkokan tulangan dilakukan dengan menggunakan

alat pembengkok seperti pada gambar dibawah ini.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

71

Gambar 4.3 Alat Penekukan Besi

e. Pemasangan Besi Tulangan

Besi tulangan dirangkai terlebih dahulu sesuai dengan dibentuk dan

ukuran dari kolom tersebut, kemudian dipasangkan dengan gambar rencana.

Pemasangan dilakukan menggunakan bantuan Scaffolding sebagai pijakan.

Gambar 4.4 Besi Tulangan Kolom

Untuk sambungan tulangan, atau sebagai pengikat antar besi tulangan

digunakan kawat baja. Ikatan kawat harus kuat oleh karena itu dilakukan dengan

cara menyilang dan ditarik sekuat-kuatnya yang kemudian diputar dan dipotong

yang menyisakan sedikit saja. Jarak dan ukuran sengkang disesuaikan dengan

gambar rencana.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

72

Tulangan kolom ini langsung menyatu dengan pilecap, dimana tulangan

dari kolom diperpanjang sampai kedasar pilecape yang diikat dengan kuat, pada

pemasangan ini harus berhati-hati karena posisi kolom benar-benar berada pada

center dari pilecap dan siku terhadap bangunan. Untuk menghindari kolom

terpelintir, digunakan penahan kolom yang bahannya menggunakan tulangan yang

di ikatkan antara kolom yang satu dengan kolom yang lainnya.

Adapun pelaksanaan pemasangan tulangan kolom adalah sebagai berikut:

1. Memasang stek-stek kolom sesuai dengan gambar rencana

2. Pekerjaan dimulai dengan memasang tulangan pada posisi yang benar

dan untuk menjaga jarak bersih digunakan spacer/penjaga jarak.

3. Pemasangan tulangan sengkang yang melingkari tulangan pokok

dengan jarak antar sengkang sesuai dengan gambar rencana, sengkang

diikat dengan kuat menggunakan kawat baja.

4. Pemasangan beton decking sebagai penahan jarak untuk ketepatan

tebal penutup beton, dipasang sebanyak minimum 4 buah setiap

cetakan atau lantai kerja. Pemasangan dilakukan tersebar merata

5. Dilakukan pengecekan kembali tulangan sehingga tidak ada tulangan

yang belum terkait satu sama lain agar tidak mengurangi kekuatan

Kolom tersebut.

Mensejajarkan kolom bawah lantai dan atas lantai

Supaya kolom lantai bawah dengan lantai atas sejajar digunakan dengan

membuat garis tengah bangunan dengan menggunakan pesawat theodolit.

Cara kerja:

Pertama cari titik patok arah utara,

putar theodolit menghadap bangunan,

tembakan titik titik di bangunan tersebut sehingga membentuk garis lurus di lantai

pertama

setelah itu tembakan pula di lantai ke 2 dengan sejajar titik titik seperti lantai

pertama,

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

73

setelah dapat titik titik nya, maka ukur jarak dari titik tersebut terhadap kolom,

sesuaikan jarak kolom yg di lantai bawah sana dengan lantai yang diatas.

Syarat Penulangan Kolom

a. Selimut beton minimal 2,5 cm untuk di dalam, dan 3 cm untuk diluar

b. Lebar b minimal 15 cm

c. Garis tengah tulangan bujur minimal 12 mm dan diameter begel minimal 6

mm

d. Jarak bersih atar tulangan <3/4 diameter tulangan 3 cm

e. Jarak begel < 15 x diameter tulangan pokok

2. Pekerjaan Pemasangan Bekisting

Bekisting (acuan) adalah alat yang dibuat untuk mencetak beton.

Pada Proyek Pembangunan Hotel Batara Bandung ini menggunakan

bekisting yang terbuat dari Kayu.

Adapun persyaratan secara umum untuk bekisting adalah sebagai berikut :

a. Harus merupakan konstruksi yang kuat, kokoh, dan terhindar dari

bahaya kemiringan dan penurunan, selain itu konstruksinya harus

juga kokoh terhadap pembebanan yang akan ditanggungnya.

b. Direncanakan sedemikian rupa untuk kemudahan pembongkaran

guna mengeliminasi kerusakan pada beton apabila bekisting di

buka.

c. Dapat menghasilkan beton yang mempunyai bentuk, ukuran dan

batas-batas yang sesuai dengan gambar rencana.

d. Harus cukup kuat dan kaku dalam memikul beban-beban pada masa

prakonstruksi, sehingga jarak antara pengaku harus diperhitungkan

dan diatur sedemikian rupa rupa agar bekisting yang didukungnya

tidak melendut.

e. Jarak antara papan bekisting harus cukup rapat sehingga air semen

tidak merembes keluar pada saat pengecoran.

f. Bersih dari kotoran, serbuk gergaji, potongan kawat dan benda-

benda lainnya.

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

74

g. Bekisting harus diolesi oli supaya mudah untuk di bongakar setelah

beton mengeras, sehingga sebelum melakukan pengecoran maka

bekisting diolesi dengan pelumas agar beton tidak merekat pada

bekisting.

h. Untuk menjaga jarak antara tulangan dengan permukaan dalam

bekisting digunakan beton tahu yang tebalnya disesuaikan dengan

selimut beton.

PUSH PULL PROPS RSS1 dan Kicker AV1.

Gambar 4.5 Push Pull Props RSS1 dan Kicker Av1

Dalam Brosur PERI disebutkan bahwa fungsi utama Push Pull Props RSS1

dan Kicker Av1 adalah pengunci dan Penegak dari Bekisting Kolom. Ketegakan

ataupun kemiringan dari kolom yang dikehendaki di atur oleh RSS1.

Sebelum pengecoran dimulai, chek ketegakan bekisting harus melibatkan

pengawas dan pelaksana Bekisting.Kemudian setelah Pengecoran selesai,

ketegakan bekisting di chek kembali.Apabila terjadi kemiringan yang tidak

diinginkan, maka Pelaksana Bekisting akan menyetel RSS1 dengan cara

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

75

memutarnya sehingga posisi bekisting akan kembali pada ketegakan yang

diinginkan.

Jika gaya yang diterima oleh RSS1 ataupun Kicker akan di check, maka

dalam brosur PERI tersedia tabel tinggi bekisting dan beban yang diijinkan

diterima oleh RSS1 dan Kicker.

Gambar 4.6 Pemasangan Bekisting Kolom

Pada proyek ini, bekisting yang digunakan terbuat dari kayu. Kemudian

diikat dengan baja, untuk menahan bekisting digunakan tiang kayu. Digunakan

unting-unting untuk meluruskan kolom, setelah kolom lurus kemudian dikunci

ditakan dengan tiang kayu. untuk membuka bekisting harus dibuka terlebih

dahulu tiang kayunya kemudian dibuka pengunci baja yang mengikat bekisting.

Adapun bahan dan alat yang harus dipersiapkan pemasangan bekisting

adalah sebagai berikut :

a. Bahan-bahan

- Bekisting dari Kayu

- Oli pelumas

- Beton decking

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

76

b. Alat

- Waterpass

c. Pekerja

- Mandor

- Pekerja

d. Pelaksanaan Pekerjaan

- Pekerjaan bekisting kolom dikerjakan setelah pekerjaan

penulangan kolom selesai.

- Sebelum bekisting dipasang, permukaan bekisting diolesi dengan

pelumas untuk mencegah terserapnya air pada campuran beton

dan merekatnya beton pada bekisting, hal ini akan mempermudah

dalam pembongkaran bekisting dikemudian hari tanpa merusak

permukaan beton.

- Untuk menjaga jarak antara tulangan kolom dengan permukaan

dalam bekisting digunakan beton decking yang tebalnya

disesuaikan dengan selimut beton.

- Agar beton decking tidak berubah posisi maka diikatkan pada

sengkang dengan menggunakan kawat pengikat.

- Cek kembali apakah as kolom serta dimensi dari kolom, yang

direncanakan telah sesuai dengan gambar kerja dan apakah

kolom tegak lurus, bila perlu gunakan waterpass.

- Memasang pengikat pada jarak tertentu untuk ketepatannya

menahan cetakan selama pengecoran beton dan untuk menahan

berat serta tekanan dari beton basah.

Bekisting adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk mencetak

beton sesuai ukuran, bentuk, rupa, ataupun posisi serta alinyemen yang

dikehendaki. Secara umum, ada dua jenis bekisting yaitu konvensional dan

fabrikasi. Bekisting konvensional yaitu bekisting yang terbuat dari kayu

sedangkan bekisting fabrikasi merupakan bekisting hasil produksi pabrik seperti

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

77

plywood, besi/baja, aluminium, fiberglass, PVC, dan karton. Setiap jenis bekisting

tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga dengan mengetahui kelebihan

dan kekurangan dari masing-masing jenis bekisting, diharapkan calon pengguna

bekisting dapat memilih bekisting yang tepat dan sesuai dengan kondisi

proyeknya, baik dari segi biaya, mutu, maupun waktu.

Hal lain yang perlu ditinjau adalah masalah global warming. Penggunaan

bekisting berbahan dasar kayu secara terus menerus tentu akan meningkatkan

kegiatan penebangan hutan yang akhirnya meningkatkan pemanasan global.

Sehingga perlu untuk mencari material alternatif pengganti bekisting berbahan

dasar kayu agar dampak dari global warming dapat dikurangi. Dalam penelitian

ini ditinjau 7 jenis material bekisting. Setiap jenis material memiliki kekurangan

dan kelebihan dari segi mutu, biaya, dan waktu.

Hasil ini digunakan untuk memilih bekisting yang tepat dan sesuai dengan

kondisi proyek. Selain itu juga diperoleh material alternatif yang dianjurkan

sebagai pengganti bekisting berbahan dasar kayu yaitu bekisting fiberglass.

Walaupun fiberglass merupakan bahan yang sulit diurai oleh tanah, tetapi jika

dikumpulkan dengan baik, maka fiberglass tersebut dapat didaur ulang sehingga

tidak mencemari lingkungan

Akan tetapi bekisting kayu juga mempunyai kelebihan yaitu lebih murah,

mudah di angkut, mudah dibongkar.

Pada pekerjaan bekisting di proyek ini, untuk melihat lurus tidaknya

bekisting menggunakan unting-unting, sementara pada teori ada yang lebih praktis

dengan menggunakan alat Push Pull Props RSS1 dan Kicker Av1.

3. Pekerjaan Pengecoran Kolom

Sebelum dilakukan pengecoran dilakukan pekerjaan pendahuluan agar

pengecoran dapat berjalan dengan lancar dan dapat sesuai dengan rencana.

Pekerjaan pendahuluan pengecoran meliputi:

1. Menyiapkan jadwal pengecoran dan menyerahkan kepada

pengawas yang ditunjuk untuk disetujui sebelum memulai

pekerjaan pengecoran.

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

78

2. Temperature beton pada saat pengecoran tidak boleh lebih dari

C.

3. Memeriksa lagi apakah pipa listrik, pipa air telah terpasang dengan

baik.

4. Memeriksa letak tulangan apakah sesuai dengan gambar kerja.

5. Memeriksa posisi bekisting yaitu kelurusan dalam arah vertikal,

horizontal dan ketepatan garis as-nya.

6. Alat-alat pengangkut dan pengadukan beton dalam keadaan bersih.

7. Basahkan cetakan beton secukupnya untuk mencegah timbulnya

retak, basahkan bahan-bahan lain secukupnya untuk mengurangi

penyusutan dan menjaga pelaksanaan beton.

8. Kondisi cuaca pada waktu pengecoran diperhatikan untuk

menghindari adanya gangguan seperti hujan yang dapat

mengganggu pada saat pengecoran berlangsung.

A. Persyaratan Bahan

Mutu beton kolom yang digunakan pada proyek ini beton mutu K-300.

Untuk mendapat beton dengan mutu diatas maka digunakan beton Ready – mix

dimana untuk penggunaan, nama dan alamat dari perusahaan beton ready mix

harus dengan persetujuan tertulis dari konsultan perencana/pengawas, dan pihak

kontraktor yang akan mengatur dan meninjau perusahaan tersebut.

Di dalam syarat pelaksanaan pekerjaan beton harus dicantumkan dengan

jelas jenis yang boleh dipakai dan jenis semen ini harus sesuai dengan jenis semen

yang digunakan dalam menentukan rencana campuran beton berdasarkan

ketentuan persyaratan mutu beton.

B. Pengujian Beton

Pada pekerjaan kolom di pembangunan Hotel Batara Puri Asri ini

pengujian beton yang dilakukan meliputi pengujian kuat tekan, tes slump dan tes

silinder. Tes slump dilakukan di lapangan ketika adukan beton dari molen sudah

selesai dibut dan tes silinder untuk uji tekan harus dilakukan di laboratorium. Pada

proyek tersebut, uji tekan dilakukan dilaboratorium ITB.

1) Tes slump

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

79

Campuran yang baru datang terlebih dahulu di tes slumpnya. Pengujian

slump diperlukan untuk mengetahui kadar kekentalan dari beton yang akan

dipakai. Test slump ini sering disebut juga dengan tes kerucut karena alat yang

digunakan dalam pergujian ini adalah kerucut Abrams, yaitu baja dengan bentuk

kerucut yang berlubang pada kedua ujungnya, berdiameter masing-masing 10 cm

dan 20 cm dengan tinggi 30 cm. Dibantu dengan sebuah batang baja berdiameter

16 mm dengan panjang 50 cm, ember, dan alas dari multipleks.

Gambar 4.7 Test Slump

Adapun langkah pengerjaan slump test ini adalah sebagai berikut :

- Letakkan kerucut dengan muka yang lebih besar menempel pada alas,

dimana bagian atas berdiameter 10 cm.

- Ambil beton dan masukan kedalam karucut hingga penuh dengan tiga kali

tahapan pengisian.

- Setiap tahapan pemasukan beton tusuk-tusuklah dengan menggunakan

tongkat sebanyak 25 kali.

- Buka kerucut dengan perlahan.

- Hasil kerucut pada samping beton yang akan diuji.

- Ukur penurunan beton yang terjadi setelah kerucut dibuka,dengan cara

menyimpan tongkat di atas kerucut dan ukur kedalaman beton tersebut dari

tongkat dengan meteran.

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

80

- Toleransi dari kekentalan beton yang diinginkan untuk test ini maksimal

10 cm sampai 150 cm.

Dari percobaan tersebut, harus mmenjamin bahawa slump berikut, beton

dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan, yang akan menghasilkan hasil akhir

yang bebas keropos, ataupun rongga-rongga.

Pelaksanaan dari persetujuan kontrak adalah bahwa “kontraktor”

bertanggung jawab penuh untuk produksi dari beton dan pencapaian mutu,

kekuatan dan penyelesaian yang memenuhi syarat batas slump.

2) Uji tekan

Tes silinder diperlukan untuk mengetahui kuat tekan beton. Pengujian

tekan beton tidak dilakukan langsung dilapangan tetapi dilakukan di laboratorium.

Tes tekan beton dilakukan setelah umur beton mencapai 7 hari, 21 hari dan 28

hari. Selain bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton sekaligus sebagai

pedoman waktu pembukaan bekisting.

Adapun tahapan-tahapan dalam tes silinder ini yaitu :

- Masukan beton ke dalam silinder secara tiga tahapan

dengan masing-masing tahapan mendapat tusukan dari

batang pengaduk sebanyak 25-30 kali.

- Lakukan hal yang sama pada setiap silinder yang akan di

uji sehingga semuanya mendapat komposisi yang sama.

- Setelah dua hari, dan beton mengeras, bukalah beton dari

cetakan silinder dan beton percobaan tadi rendam di dalam

air. Lama rendaman sesuai dengan kebutuhan pengetesan.

- Untuk silinder yang akan di test 7 hari maka direndam

selama 7 hari, dan begitu pula untuk silinder yang akan di

test 28 hari.

Dari uji kuat tekan yang telah dilakukan praktikan mendapat informasi

dari konsultan pengawas bahwa adukan telah sesuai dengan perjanjian dan

ketentuan yaitu menggunakan mutu beton K-300 untuk kolom.

C. Pelaksanaan Pengecoran Kolom

a. Alat yang dibutuhkan dalam pengecoran :

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

81

- Concrete bucket dan pipa tremie

- Concrete mixer truck

- Vibrator

- Bekisting Kayu

- Kerucut Abrams (untuk slump test)

- Alat cetak untuk benda uji beton

- Peralatan scaffolding

b. Pekerja yang terlibat :

- Tukang cor terampil yang mengerti lingkup pekerjaan

pengecoran

- Mandor dan pelaksana yang dapat membaca shop drawing /

forcon dengan baik.

c. Langkah pekerjaan :

- Setelah pemasangan bekisting kolom selesai maka selanjutnya

adalah pengecekan kembali kolom yang akan di cor.

- Melakukan pekerjaan persiapan.

- Beton diangkut dari concrete mixer truck melalui bucket

kemudian diarahkan ke atas kolom lalu tuangkan beton secara

perlahan.

Lama pelaksanaan dalam tahap ini kurang lebih:

o Pengisian beton dari concrete mixer truck ke dalam bucket

± 2,5 menit

o Penurunan beton dari bucket ke dalam bekisting ± 1,5

menit

- Masukan pula vibrator sebagai penggetar agar kolom dapat

terisi beton dengan sempurna. Pemadatan ini berlangsung

sekitar 10 detik.

- Lakukanlah sampai kolom terisi penuh.

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

82

Dari yang kami lihat di lapangan, untuk satu pengerjaan

kolom diperlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk jenis kolom

K3 dengan dimensi 1 m x 1 m, dengan tinggi 4 m.

Gambar 4.8 Pengangkutan dan Pemasukan Beton Pada

Pengecoran kolom

Di proyek pembangunan hotel Batara Bandung pengecoran kolom dilakukan

dengan cara manual, yaitu menggunakan pompa hidrolik dari concrete mixet truck

dan coran disalurkan oleh pompa hidrolik ke lantai kerja, setelah itu coran

dimasukan kedalam kolom langsung oleh para tukang menggunakan ember dan

kemudian dipadatan dengan cara ditusuk tusuk menggunakan batang kayu.

Akan tetapi dewasa ni banyak terdapat alat-alat teknologi khususnya di bidang

sipil salah satu diantaranya menggunakan tower crane, prinsip kerjanya:

Siapkan bucket coran yang dihubungkan ke tower crane untuk mengangkat beton

agar dapat dituangkan kedalam bekisting yang sudah jadi. Bucket coran yang

dipakai dalam proyek ini berkapasitas 0,5 sehingga untuk satu buah kolom

dengan dimensi 1m x 1m serta tinggi = 4m diperlukan 8 kali pengisian cor beton.

Beton diangkut dari concrete mixer truck melalui bucket kemudian diarahkan ke

atas kolom lalu tuangkan beton secara perlahan.

Lama pelaksanaan dalam tahap ini kurang lebih Pengisian beton dari concrete

mixer truck ke dalam bucket ± 2,5 menit. Penurunan beton dari bucket ke dalam

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

83

bekisting ± 1,5 menit. Masukan pula vibrator sebagai penggetar agar kolom dapat

terisi beton dengan sempurna. Pemadatan ini berlangsung sekitar 10 detik.

Lakukanlah sampai kolom terisi penuh. Dari yang kami lihat di lapangan, untuk

satu pengerjaan kolom diperlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk jenis kolom

K3 dengan dimensi 1 m x 1 m, dengan tinggi 4 m.

Proyek pembangunan hotel Batara Bandung pada tahap pengecran tidak

menggunakan tower crane dikarenakan bangunan tersebut masih tergolong kepada

bangunan yang tidak terlalu tinggi sehingga tanpa tower crane pun bias lakukan

pengecoran, kelebihan tidak menggunakan tower crane pada pembangunan proyek

hotel Batara Bandung yaitu biaya nya tidak terlalu mahal dan mudah

dilaksanakan. Kelemahannya kita membutuhkan banyak tenaga kerja untuk

memasukan coran kedalam kolom dan pekerjaan pengecoran lebih lama. Apabila

menggunakan tower crane pengecoran tidak memakan terlalu banyak memakan

tenaga kerja serta pengerjaannya pun relative lebih cepat.

D. Pembongkaran Bekisting

Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti

petunjuk konsultan pengawas. Pekerjaan ini dilakukan secara hati-hati untuk

menghindarkan kerusakan pada struktur beton tersebut. Umumnya diperlukan

waktu dua hari sebelum cetakan tersebut dibuka untuk dinding-dinding yang tidak

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

84

bermuatan, tujuh hari untuk dinding pemikul dan saluran-saluran, sedangkan

untuk struktur (kolom, balok, tangga dan pelat lantai) diperlukan waktu 24 hari

sebelum cetakannya dibuka.

Dalam pelaksanaan pembongkaran bekisting dalam proyek ini,

diperhatikan hal-hal berikut :

1. Semua alat support atau penyokong di lepas.

2. Sekur yang berfungsi memperkuat bekisting dilepas.

3. Kerangka bekisting dilepas.

4. Pembongkaran dilakukan secara berhati-hati tanpa menambah

tegangan atau tekanan terhadap sudut-sudut, sehingga keutuhan

dari desain dapat dipertahankan.

5. Bersihkan cetakan-cetakan expose secepatnya setelah

pembongkaran untuk mencegah kerusakan pada bidang kontak.

6. pembongkaran bekisting dapat dilakukan bila beton mencapai

kekuatan cukup untuk mendukung berat sendiri dan beban yang

bekerja diatasnya.

E. Cacat Pada Beton (Defective Work)

Meskipun hasil pengujian bahan memuaskan, apabila terdapat pekerjaan

yang dianggap cacat harus dibongkar dan diganti atau diadakan perbaikan apabila

disetujui konsultan atau pengawas. Dalam hal ini pekerjaan bongkaran dan

pergantian dari pekerjaan cacat pada beton dan semua biaya ditanggung oleh

kontraktor.

F. Perawatan dan Perlindungan beton

Untuk mendapatkan hasil mutu beton yang diharapkan perlu dilakukannya

tindakan perawatan dan perlindungan beton. Beton setelah dicor harus dilindungi

terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengan cara mempertahankan

kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu yang konstan

dalam jangka waktu yang diiperlukan untuk proses hydrasi semen serta

pengerasan beton.

a. Masa perawatan dan cara perawatan

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

85

- Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton

selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus

selama paling sedikit dua minggu. Suhu beton pada awal

pengecoran harus dipertahankan tidak melebihi C.

- Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun

harus tetap dalam keadaan basah. Bisa dengan cara

menutupinya dengan karung-karung basah atau cara lain

yang disetujui pengawas.

b. Perlindungan dari kerusakan akibat cuaca (weather injury)

- Selama pengadukan

Dalam udara panas, bahan-bahan beton didinginkan

(memakai es sampai air dingin) sebelum dicampur, agar

pemeliharaan dari suhu beton masih dalam batasan yang

disyaratkan. Tidak diijinkan pemakaian air hujan untuk

menambah campuran air.

- Selama pengecoran dan pemeliharaan

a) Umum

Harus disediakan penutup selama pengecoran dan

perawatan dari beton untuk melindungi beton

terhadap hujan dan terik matahari.

b) Dalam cuaca panas

Adakan dan pelihara keteduhan, atau membasahi

permukaan beton selama pengecoran dan

pemeliharaan beton untuk melindungi beton dari

kerugian/kehilangan bahan terhadap panas matahari.

c) Kelebihan perubahan suhu

Lindungi beton sedemikian sehingga terjamin

perubahan suhu yang seragam di dalam beton, tidak

lebih dari C dalam setiap jamnya.

4.2. Pekerjaan Balok

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

86

4.2.1. Pelaksanaan Pekerjaan Balok

Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara

horizontal. Hal–hal yang perlu diketahui dari balok adalah beban yang bekerja

pada balok adalah beban horizontal, balok menangkap beban dari plat lantai, dan

jika ukuran penampang dan spesifikasi material balok tidak sesuai dengan jumlah

beban yang disalurkan, maka balok akan melendut.

Berdasarkan pada tugas yang diembannya, balok terbagi menjadi 3 jenis

yaitu balok induk, balok anak, dan balok cantilever. Fungsi balok induk adalah

menghubungkan antara dua kolom struktur dan menyalurkan beban dari plat lantai

menuju kolom struktur. Berat dan beban yang harus disalurkan oleh balok akan

mempengaruhi ukuran penampang balok induk . Sedangkan balok anak berukuran

lebih kecil dibanding dengan balok induk, fungsi balok anak adalah untuk

menghubungkan antara dua balok induk dan membantu kerja plat lantai untuk

menyalurkan beban ke balok induk. Dan balok cantilever adalah balok yang

disangga atau dijepit hanya pada salah satu ujungnya, sehingga sumbu balok tidak

dapat berputar pada titik tersebut.

Ukuran balok yang dipakai di proyek ini adalah B1=30/60 dengan Panjang

= 157,6 m,B2=20/45 dengan panjang =302 m, B3=20/45 dengan Panjang =79,3

m, B4=15/30 dengan Panjang = 88,27, B5=20/30 dengan Panjang 44m, B6=20/35

dengan Panjang 359,8m.

4.2.1.1. Pekerjaan Persiapan

Sebelum mengerjakan pekerjaan Balok harus terlebih dahulu

mempersiapkan pekerjaan persiapan, pekerjaan persiapan ini meliputi:

a. Persiapan Bahan

Beton K-300

Baja tulangan

Bekisting / Papan cetakan

b. Persiapan alat

Gergaji

Roll meter

Sekop

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

87

Concrete mixer

Vibrator

Unting-unting

Waterpass

Paku dan palu

4.2.1.2. Pekerjaan Penulangan

a. Alat-alat yang dipakai pada pekerjaan penulangan balok antara lain:

Alat pemotong besi

Alat pembengkok besi

Gegep atau Tang

Palu

Alat ukur (meteran)

b. Bahan-bahan yang digunakan pada penulangan balok antara lain :

Besi baja pada tulangan pokok balok yaitu besi ulir berdiameter

dalam D10, D12, dan D16 mm

Besi baja untuk tulangan sengkang berdiameter 10

Kawat pengikat

c. Tenaga kerja yang digunakan

Mandor

Kepala tukang besi

Tukang besi

Pekerja

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

88

Gambar 4.10 Pekerjaan Penulangan

d. Pekerjaan pemotongan Tulangan

Pekerjaan pemotongan besi tulangan dilakukan setelah dilakukan

pengukuran panjang dan pembuatan daftar ukuran dan bentuk tulangan (diameter

dan panjangnya) yang disesuaikan dengan gambar kerja. Alat yang digunakan

untuk memotong tulangan antara lain :

1. Bar cutter atau alat pemotong besi

2. Gunting pemotong

3. Gunting Blok

Dalam pemotongan harus diperhatikan, pertambahan panjang akibat

pembengkokan, yaitu batang-batang yang dimeternya sampai dengan 12 mm akan

dipotong dengan gunting blok atau dengan alat bar cutter.

Dalam pemotongan besi tulangan, dilakukan batang perbatang. Batang

tulangan yang telah dipotong diangkat oleh pekerja dari lokasi penyimpanan ke

meja pembengkok, dan batang yang sepadan sama-sama kualitas besi, diameter

dan panjangnya dibundel dan diberi label, kemudian dibawa ke lokasi

penyimpanan sementara.

e. Penekukan atau Pembengkokan Tulangan

Setelah pengukuran dan pemotongan besi dilakukan, pekerjaan selanjutnya

adalah penekukan atau pembengkokan besi tulangan balok yang disesuaikan

dengan bentuk dan ukuran pada gambar kerja.

Pembengkokan adalah perubahan arah yang diperlukan batang. Sebelum

melakukan pembengkokan tulangan, disarankan membuat daftar pembengkokan

tulangan, yang berfungsi agar tulangan tang dibengkokan sesuai dengan gambar

kerja dan tidak terlalu melenceng. Setelah dibuat daftar tulangan dibengkokan,

baru kemudian besi tulangan ditekuk atau dibengkokan dengan menggunakan alat

pembengkok besi barbender.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembengkokan besi

tulangan, diantaranya:

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

89

1. Pembengkokan besi tulangan disesuaikan dengan gambar rencana

dengan toleransi yang sudah disyaratkan.

2. Pembengkokan sebisa mungkin dilakukan sewaktu besi dalam

keadaan dingin.

3. Membengkok dan meluruskan besi tulangan tidak boleh merusak

batang tulangan.

4. Batang tulangan yang telah tertanam pada beton tidak boleh

dibengkokan atau diluruskan di lapangan.

5. Besi tulangan ulir tidak boleh dibengkokan lagi sejarak 10 cm dari

pembengkokan pertama.

f. Pemasangan Tulangan

Pemasangan tulangan khususnya balok di lapangan, dikerjakan setelah

pekerjaan pembesian dan bekisting balok selesai. Pemasangan tulangan harus

dilakukan seakurat mungkin sesuai dengan gambar (rancang), agar sebelum dan

sesaat pengecoran, tulangan tidak bergeming. Bahan yang dipakai untuk

mengikat tulangan agar tulangan tidak bergerak adalah kawat pengikat dengan

diameter 1,5 mm. Dalam pengikatan ini, ada beberapa macam pengikatan yang

dipakai, diantaranya adalah:

1. Pengikatan silang atau tunggal, yaitu pengikatan yang digunakan

untuk menghubungkan batang-batang bersilangan.

2. Pengikatan sadel digunakan untuk menghubungkan sengkang-

sengkang dengan empat batang tulangan sudut dari kolom dan

balok-balok pada titik persilangan.

3. Pengikatan rangkap (dobel) digunakan untuk membuat

sambungan ekstra kuat.

Dari ketiga jenis pengikatan ini, yang paling banyak digunakan

khususnya didalam sebuah pekerjaan tulangan adalah dengan menggunakan

pengikatan rangkap dobel, karena pengikatan ini sangat kuat sehingga tulangan

tidak mudah bergerak.

Dalam pemasangan tulangan, ada beberapa cara yang dilakukan,

khususnya dalam perakitan atau pengayaman tulang balok, diantaranya:

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

90

1. Di dalam bekisting

2. Di atas bekisting

3. Di luar bekisting

Di dalam proyek pembangunan Hotel Batara Bandung, penulis

mengamati bahwa perakitan atau penulangan tulangan khususnya untuk balok

dilakukan penganyaman terlebih dahulu sebelum dikerjakan pekerjaan bekisting.

Langkah-langkah pemasangan tulangan yang penulis amati di lapangan:

1. Pembesian pada sambungan balok dan kolom dikerjakan di tempat

kerja dengan cara mengikat sambungan tersebut dengan kawat

sehingga kuat dan kokoh agar tidak terlepas.

2. Pekerjaan di mulai dengan memasang tulangan memanjang terlebih

dahulu yang menggunakan besi ulir berdiameter sesuai dengan

gambar kerja yang telah direncanakan.

3. Setelah pekerjaan pemasangan tulangan memanjang selesai

dikerjakan, maka dilanjutkan dengan pemasangan tulangan yang

melingkari tulangan tersebut (sengkang) dan kemudian diikat

dengan kawat baja.

4. Setelah pemasangan tulangan untuk balok dan pengikatan tulangan

serta pemasangan sengkang, kemudian dipasang beton decking di

setiap balok dengan jarak yang teratur (berkisar setiap 1 meter),

agar jarak selimut beton tetap terjaga sehingga tidak terjadi

lendutan akibat berat sendiri tulangan.

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

91

Gambar 4.11. Pemasangan Tulangan

4.2.1.3 Pekerjaan Bekisting

a. Alat-alat yang dipakai

Gergaji kayu

Palu

Unting-unting

Alat ukur (meteran)

b. Bahan-bahan yang digunakan

Multiplex dengan tebal 12 mm.

Kaso ukuran 5/7 cm sebagai penguat

Paku besi

c. Tenaga kerja

Mandor

Kepala tukang kayu

Tukang kayu

Pekerja

Bekisting merupakan alat bantu sementara, yang memegang

peranan penting untuk mendapatkan bentuk dan sebuah pekerjaan yang akan

dibuat. Kualitas bekisting menentukan bentuk dan rupa konstruksi beton, oleh

karena itu bekisting harus dibuat dari bahan-bahan yang bermutu tinggi dan perlu

direncanakan sedemikian rupa supaya konstruksi tidak mengalami kerusakan

akibat lendutan atau lenturan yang timbul ketika beton dituang.

Adapun persyaratan pembuatan bekisting adalah sebagai berikut:

Dapat mengahasilkan beton yang mempunyai bentuk, ukuran, dan

batas-batas yang sesuai dengan gambar rencana.

Bersih dari kotoran, serbuk gergaji, potongan kawat dan benda-

benda lainnya.

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

92

Dapat menahan berat sendiri dan berat konstruksi yang dibuat.

Kokoh, kuat serta rapat, sehingga dapat dicegah kebocoran adukan.

Memiliki sambungan yang kuat terhadap pergeseran dan perubahan

bentuk.

Bahan yang digunakan tidak mudah menahan air.

Bekisting harus mudah untuk dibongkar setelah beton mengeras,

sehingga sebelum melakukan pengecoran maka bekisting diolesi

dengan pelumas agar beton tidak merekat pada bekisting.

Langkah-langkah pemasangan bekisting balok yang penulis amati di lapangan:

Sebelum pemasangan bekisting balok, terlebih dahulu memasang

bekisting untuk kolom, sesuai dengan rencana pada gambar.

Setelah pemesangan bekisting kolom selesai, baru kemudian

dilakukan pemasangan scaffolding yang dipasang sejajar dengan

jarak yang cukup rapat antara scaffolding satu dengan yang lainnya,

kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan penyokong bekisting.

Gambar 4.12. Pemasangan Scaffolding dan Bekisting Bagian Bawah

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

93

Setelah pemasangan scaffolding sebagai penyangga bekisting

selesai, baru diatas scaffolding diletakkan balok gelagar berukuran

6/12.

Kemudian di atas gelagar diletakkann kaso melintang dengan jarak

30-50 cm sebagai penyangga dasar bekisting.

Setelah pemasangan balok gelagar, baru kemudian dipasang

multipleks atau papan yang dipaku pada balok kayu berukuran 5/7-

8/12 sesuai dengan dimensi atau ukuran balok.

Pada saat pemasangan bekisting balok antara pertemuan multipleks

satu dengan yang lainnya mesti rapat sehingga tidak ada celah yang

mungkin bisa menyebabkan keluarnya adukan saat pengecoran.

Syarat Pemasangan Bekisting

Semua bagian dari bekisting atau cetakan pembentuk harus benar-benar kuat

dan kokoh, serta harus dilengkapi pula ikatan-ikatan penguat lainnya, hal tersebut

dimaksudkan agar supaya tidak terjadi adanya perubahan bentuk sewaktu-waktu

dilakukannya pekerjaan pengecoran dan pemadatan beton. Bekisting yang dibuat

dari kayu atau polywood harus benar-benar dibuat sebaik mungkin serta dari kayu

yang tahan cuaca.

Gambar 4.13. Pemasangan Bekisting

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

94

Pada proyek pembangunan hotel Batara Bandung pekerjaan bekisting balok

menggunakan kayu, sementara kayu yang sering digunakan sebagai bekisting

semakin sulit didapat. Hutan sebagai bahan baku kayu semakin berkurang.

Penebangan hutan dihadapkan pada permasalahan yang semakin hari semakin

serius yaitu pemanasan global (Global Warming) Bekisting dari kayu harusnya

sudah sejak lama dicarikan penggantinya.

Dalam dunia konstruksi di Indonesia, penggunaan bekisting kayu hampir

belum ada. penggantinya. Proyek konstruksi di Indonesia sepertinya masih sangat

menggantungkan kayu sebagai material utama pembuatan bekisting. Ada

alternatif dengan menggunakan material baja atau besi namun penggunaannya

masih terbatas karena material tersebut memiliki berat jenis yang tinggi sehingga

menimbulkan masalah kesulitan pelaksanaan dalam aplikasinya.

Selama ratusan tahun negara kita merupakan penghasil bahan baku dari

hutan yang besar. Bisa jadi merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Itu dulu,

namun sekarang dengan banyaknya penebangan hutan secara liar dan eksploitasi

yang besar-besaran dan tidak terkendali hutan kita menyusut cukup banyak

sehingga saat ini mulai sering kita hadapi kelangkaan kayu sebagai bahan

bekisting dalam pengerjaan proyek konstruksi di samping masalah-masalah akibat

mulai rusaknya hutan seperti banyaknya bencana alam banjir, tanah longsor,

perubahan iklim yang ekstrim, dan lainnya.

Berdasarkan pengalaman selama mengerjakan proyek, bekisting pekerjaan

struktur beton telah menghabiskan begitu banyak kayu yang setelah digunakan,

tidak dapat diolah kembali dan menjadi masalah baru yaitu sampah. Penggunaan

kayu bekisting merupakan satu-satunya hal yang membuat pelaksanaan konstruksi

masih belum bisa dikatakan ”green”. Penggunaan begitu banyak kayu telah

membuat enviromental assesment pada perusahaan kontraktor yang telah

mendapatkan sertifikasi ISO 14000 tidak begitu bagus. Masalah ini telah menjadi

handycap yang harus diselesaikan.

Sudah saatnya kita mulai memikirkan alternatif lain selain kayu sebagai

bahan bekisting. Beberapa tahun terkahir telah ada produk bekisting yang

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

95

menggunakan bahan dasar plastik yang dikompositkan dengan bahan fiber glass.

Bahan plastik yang dikompositkan dengan fiber glass memiliki kemampuan yang

sama bahkan lebih baik dari kayu untuk digunakan sebagai bekisting.

Banyak pabrik di luar negeri telah memproduksi sistem bekisting plastik

ini secara massal. Bekisting plastik yang mereka buat dapat digunakan untuk

elemen struktur pondasi, kolom, dinding dan pelat lantai. Hal ini berarti hampir

semua elemen struktur beton dapat menggunakan sistem bekisting plastik yang

mereka produksi. Beberapa perusahaan yang telah memasarkan produk sistem

bekisting plastik / Plastic Formwork System yang Saya dapatkan di internet antara

lain:

- Hangzhou Yongshun Plastic Industry

- EPIC ECO

- Moladi

N

Gambar 4.14 Contoh bekisting Plastik

Material plastik untuk pengganti kayu pada bekisting merupakan ide yang

brillian. Hal ini disebabkan karena plastik memiliki keunggulan yang lebih dari

pada kayu disamping untuk kepentingan pelestarian lingkungan. Berikut ini

adalah keunggulan bekisting plastik:

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

96

1. Bebas kelembaban dan tidak mengalami perubahan dimensi atau

bentuk

2. Pemasangan lebih mudah dan tanpa perlu minyak bekisting.

3. Mempercepat waktu pelaksanaan bekisting

4. Tidak berkarat

5. Tidak gampang rusak oleh air sehingga cocok untuk konstruksi

bawah tanah dan lingkungan berair

6. Efisien secara biaya

7. Kualitas hasil yang lebih baik

8. Gampang dipasang dan dilepas sehingga mengurangi biaya upah

9. Daya tahan lama, dapat digunakan 40-70 kali. Ada produk yang

dapat digunakan hingga 1000 kali.

Terlihat bekisting plastik memiliki banyak keunggulan dibanding dengan

bekisting kayu baik dari sisi mutu, biaya, dan waktu. Bagi Owner dan Perencana,

bekisting plastik akan menurunkan biaya proyek.

4.2.1.4 Pengecoran Balok

a. Alat yang dipakai

Pompa beton (concrete pump)

Concrete mixer

Vibrator

Compressor

Alat untuk meratakan adukan (garu)

b. Bahan-bahan yang digunakan

Adukan beton ready mix K-300

c. Tenaga kerja

Pekerjaan pengecoran merupakan pekerjaan puncak yang

dilakukan dalam proyek ini, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan

pengecoran banyak sekali pihak yang terlibat, seluruh pekerja

dikerahkan dan para staff proyek ikut serta menghadiri pada saat proses

pengecoran berlangsung.

d. Pengetesan Beton

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

97

Pada Proyek ini dilakukan pengetesan beton terlebih dahulu

sebelum beton digunakan.

e. Pengecoran Beton

Tahapan-tahapan pekerjaan pengecoran dan pemadatan pada

proyek ini yaitu :

Sebelum pengecoran dimulai semua pekerjaan sebelumnya seperti

pemasangan tulangan balok dan pemasangan bekisting sudah

dilakukan.

Setelah memastikan pekerjaan tulangan dan bekisting selesai,

dilanjutkan dengan pembersihan bagian-bagian yang akan di cor.

Pengecoran dilaksanakan menggunakan beton Ready mix K-300.

Kemudian beton dipompa dengan concrete pump dan langsung

dialirkan ke bekisting yang sudah siap di cor.

Lakukan penggetaran dengan Vibrator.

Gambar 4.15. Pengecoran

4.2.1.5 Pemadatan Beton

Adukan beton dipadatkan dengan memakai alat penggetar

(vibrator). Dalam permukaan vertikal, vibrator dekat dengan cetakan,

tetapi tidak boleh menyentuh sehingga dihasilkan suatu permukaan

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

98

beton yang baik. Pada saat menggetarkan suatu bagian adukan, tidak

lebih dari 30 detik. Penggetar tidak boleh dilakukan langsung

menembus tulangan kebagian-bagian adukan yang sudah mengeras,

oleh karena itu, penggunaan vibrator harus sesegera mungkin.

Dijaga dan diyakinkan pula bahwa semua unsur atau bagian dari

beton telah bergetar semuanya, dengan tidak menimbulkan segregasi

dari material-material dikarenakan over vibration. Mesin penggetar

dipergunakan tegak lurus dan tidak boleh digetarkan langsung

mengenai besi tulangan beton terutama apabila besi tersebut adalah

stek-stek yang mempunyai ukuran tertentu.

Jumlah dari mesin penggetar yang dipergunakan pada setiap

pengecoran beton ditentukan oleh rata-rata dari pengecoran beton itu

sendiri. Kontraktor mempersiapkan pula satu cadangan mesin

penggetar, yang dipergunakan sewaktu-waktu apabila terjadi mesin

penggetar yang ada rusak atau mogok.

4.2.1.6 Pembongkaran Bekisting

a. Alat yag dipakai

Palu

Gegep

Linggis

Martil

b. Tenaga kerja

Mandor

Tukang kayu ½ terampil

Pekerja

c. Pelaksanaan pembongkaran

Dalam pelaksanaan pembongkaran beton ada beberapa hal yang

harus diperhatikan, diantaranya :

1. Waktu dan cara membongkar bekisting dilakukan dengan hati-hati,

untuk menghindari kerusakan pada beton.

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

99

2. Beton yang masih muda tidak diijinkan untuk dibebani langsung

setelah bekisting dibuka, karena permukaan beton harus diperiksa

dan permukaan yang tidak beraturan harus diperbaiki.

3. Pembongkaran bekisting dapat dilakukan bila beton mencapai

kekuatan cukup untuk mendukung berat sendiri dari beban yang

bekerja di atasnya.

4. Pada proyek Hotel Batara Bandung ini, bekisting diizinkan dibuka

oleh pengawas setelah 2 minggu dari hari pengecoran, karena

mereka yakin dengan umur beton sekian sudah kuat.

Sebelum perencanaan pembongkaran bekisting, mula-mula

dilihat cara yang mana dan urutan dari pembongkarannya. Sebaliknya

untuk permulaan pembongkaran bekisting dimulai dari bagian yang

tidak mendukung seperti : biasa sisi dari kolom, dinding, balok dan

lantai.

d. Langkah-langkah pembongkaran bekisting

1. Pembongkaran bekisting atau cetak pembentuk balok bisa

dilakukan bila hal tersebut tidak akan mengakibatkan dan

menimbulkan kerusakan beton.

2. Pembongkaran bekisting dilakukan bila cor beton telah benar-

benar kering. Pembongkaran bekisting dilakukan bersamaan

dengan pembongkaran scafolding.

3. Kontraktor bertanggung jawab penuh apabila sampai terjadi

adanya kerusakan atau cacat beton yang disebabkan oleh

adanya pembongkaran bekisting sewaktu beton masih belum

cukup umur, ataupun pembongkaran bekisting terlalu cepat

sebelum waktunya.

4.3 Kendala Yang Terjadi Pada Saat Pelaksanaan Proyek

Pada setiap proyek konstruksi memiliki perencanaan dan target

waktu tertentu dalam melaksanakannya. Pelaksanaan pekerjaan proyek

tersebut dapat mengalami percepatan ataupun perlambatan dari jadwal

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

100

rencana sebelumnya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan timbulnya

permasalahan pada saat proses pelaksanaan pekerjaan yang diluar rencana

sehingga perlu diatasi dengan mencari solusi yang tepat dan cepat demi

kelancaran proyek tersebut.

Berbagai masalah yang terjadi dalam proyek pembangunan Hotel

Batara Bandung, dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis permasalahan

yaitu permasalahan teknis dan permasalahan non teknis. Permasalahan

teknis yaitu semua masalah yang berhubungan dengan persoalan fisik

teknis proyek di lapangan. Sedangkan permasalahan non teknis adalah

permasalahan yang timbul dari faktor luar atau lingkungan yang erat

kaitannya dengan pelaksanaan proyek yang lebih cenderung bersifat

abstrak.

Hambatan-hambatan ini dapat diatasi dengan banyak cara, semakin

kita sering dan sudah berpengalaman dalam bidangnya maka banyaklah

alternatif-alternatif yang dapat menyelesaikan berbagai macam hambatan

atau problematika dalam pekerjaan pelaksanaan dilapangan.

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah meninjau pelaksanaan di lapangan selama Praktik Industri 5 (lima)

bulan pada pembangun “Hotel Batara Bandung”, praktikan dapat menyimpulkan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Pada pelaksanaan proyek ini, terkadang terhambat pelaksanaan, ada

beberapa hari proyek ini off atau tidak berjalan dikarenakan keterlambatan

datangnya bahan dari suplayer sehingga membuat perkembangan dari

pembangunan proyek ini terhambat.

2. Pada proyek ini diadakan pengawasan umum dari pihak Owner (PT.

Batara Puri Asri), kontraktor pelaksana PT. Mitra Bangun Prima. Juga

adanya rapat koordinasi di proyek serta konsultasi dengan konsultan

mengenai pemeriksaan mutu dari bahan-bahan (besi tulangan, kusen-kusen

pintu dan jendela, skakolding, dll) yang digunakan dalam pembangunan

proyek. Begitu juga dalam pemberian informasi mengenai laporan harian,

laporan mingguan, laporan bulanan pada semua instansi yang terk ait.

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

102

Proses pembayaran dari pihak owner ke pihak kontraktor adalah dengan

cara money progress payment, yaitu pihak owner membayar ke pihak

kontraktor melihat dari progress.

5.2 Saran - Saran

Setelah melaksanakan Praktik Industri ini praktikan ingin menyampaikan

beberapa saran bagi pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan Praktik Industri

ini.

Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

A. Saran Untuk Pelaksana Proyek

1. Untuk menghindari keterhambatan berjalannya proyek, maka perlu adanya

koordinasi yang lebih baik lagi antara pengelola dan owner supaya jalanya

proyek lancar.

2. Pengawasan yang dilakukan lebih ketat lagi dan rapat koordinasi antara

pengelola dan owner lebih mantap lagi.

3. Dalam proses pembayaran terjadi kesepakatan yang deal antara dua pihak,

sehingga tidak saling merugikan.

B. Saran Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

1. Sebaiknya dari jurusan bisa memberikan link-link dalam pembangunan

proyek serta letak lokasinya, sehingga memudahkan mahasiswa dalam

mencari tempat Praktik Industri demi kelancaran studi mahasiswa.

2. Perlu adanya koordinasi atau hubungan antara pihak Jurusan dengan pihak

kontraktor agar didapatkan hasil yang optimal.

C. Saran Untuk Mahasiswa Calon Peserta Kerja Praktik Industri

1. Mahasiswa calon peserta Kerja Praktik Industri hendaknya membekali diri

terlebih dahulu dengan pengetahuan, tidak hanya pengetahuan yang telah

didapatkan pada waktu kuliah. Hal ini mengingat permasalahan yang ada

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyekdocshare01.docshare.tips/files/12712/127126385.pdf · Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung dari tahun ke ... Dalam penyusunan

103

di lapangan tidak selamanya seperti teori yang didapat di bangku kuliah,

dan hal itu memerlukan pengetahuan yang lebih luas lagi.

2. Mahasiswa peserta Kerja Praktek Industri, sebaiknya lebih aktif dan

banyak bertanya pada pembimbing yang ada di lapangan, sehingga kita

banyak menambah pengetahuan,tanpa harus menunggu untuk diberi

penjelasan oleh pembimbing yang ada di lapangan.