BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...

78
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional mempunyai beberapa tujuan, salah satu diantaranya adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat agar menjadi manusia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagaimana cita-cita bangsa indonesia dalam bernegara yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, maka pelaksanaan pembangunan menjadi hal yang sangat penting. Indonesia merupakan salah satu dari Negara-negara ASEAN dan juga merupakan negara yang sedang berkembang untuk melihat investasi sebagai sumber pembangunan ekonomi, modernisasi, pertumbuhan pendapatan, ketenagakerjaan, pengurangan kemiskinan yang perlu rnendapatkan perhatiannya yang serius. Kemiskinan perlu mendapatkan perhatian yang serius sebagaimana yang kita ketahui bahwa keminskinan masih menjadi perbincangan yang serius di masyarakat, karena kita lihat bahwa semakin banyaknya masyarakat miskin di Sulawesi Selatan ditandai oleh banyak nya masyarakat yang masih kekurangan bahan makanan, dan banyak nya masyarakat yang masih sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, dan banyaknya pengangguran ini menandakan bahwa kemiskinan di Sulawesi Selatan masih perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional mempunyai beberapa tujuan, salah satu diantaranya

adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat agar menjadi manusia seutuhnya yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagaimana cita-cita

bangsa indonesia dalam bernegara yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur, maka pelaksanaan pembangunan menjadi hal yang sangat penting.

Indonesia merupakan salah satu dari Negara-negara ASEAN dan juga

merupakan negara yang sedang berkembang untuk melihat investasi sebagai sumber

pembangunan ekonomi, modernisasi, pertumbuhan pendapatan, ketenagakerjaan,

pengurangan kemiskinan yang perlu rnendapatkan perhatiannya yang serius.

Kemiskinan perlu mendapatkan perhatian yang serius sebagaimana yang kita ketahui

bahwa keminskinan masih menjadi perbincangan yang serius di masyarakat, karena

kita lihat bahwa semakin banyaknya masyarakat miskin di Sulawesi Selatan ditandai

oleh banyak nya masyarakat yang masih kekurangan bahan makanan, dan banyak nya

masyarakat yang masih sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, dan

banyaknya pengangguran ini menandakan bahwa kemiskinan di Sulawesi Selatan

masih perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

2

United Nation Development Program (UNDP), tahun 2004, mendefinisikan

kemiskinan dengan ciri sebagai berikut: tingkat kepemilikan lahan kecil, kurangnya

akses terhadap sumber permodalan, hidup di bawah garis kemiskinan dengan

konsumsi per hari kurang dari 2.100 kilo kalori, akses lemah terhadap air bersih,

pendidikan dan kesehatan, rentan perubahan harga kebutuhan pokok, dan sangat

tergantung terhadap sumber makanan yang langsung diperoleh dari alam. Investasi

(modal), kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi satu sama lain saling terkait. Sulit

bagi pemerintah menciptakan lapangan kerja baru tanpa pertumbuhan ekonomi

tinggi. Sama sulitnya menciptakan lapangan kerja bagi penduduk miskin (masyarakat

lokal) jika pertumbuhan ekonomi hanya ditopang kegiatan produksi dan

membutuhkan tenaga kerja luaran pendidikan tinggi. Dimana mayoritas masyarakat

miskin adalah luaran pendidikan dasar (SD) atau bahkan tidak tammat SD.

Jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Selatan menunjukkan

penurunan secara konsisten selama periode 2006-2010. Meski demikian, jumlah

penduduk miskin di Sulawesi Selatan masih yang tertinggi secara regional (Pulau

Sulawesi) dan persentase penduduk miskin masih relatif lebih tinggi dibandingkan

dengan rata-rata nasional. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa

jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan meningkat. Dari hasil kalkulasi BPS,

jumlah penduduk miskin meningkat dari 832.910 orang pada Maret 2011 menjadi

835.510 orang pada September 2011 atau bertambah sebesar 2.600 orang (0,31%)

dalam enam bulan terakhir.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

3

Untuk mengurangi kemiskinan yang ada di Sulawesi Selatan diperlukan

peranan investasi baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman

modal asing (PMA) sebagai modal bagi pemerintah untuk menaikkan pertumbuhan

ekonomi. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang yang sedang melakukan

pembangunan di segala bidang. Pembangunan secara umum bermakna sebagai suatu

upaya menghimpun dan menggabungkan unsur-unsur manajemen yang ada yaitu

“man”, “money”. Dalam tulisan ini yang diulas adalah unsur “money” ( uang atau

dana). Oleh sebab itu, perlu ada usaha yang sungguh-sungguh untuk mengarahkan

dana investasi yang bersumber dari dalam, yaitu tabungan masyarakat, tabungan

pemerintah, dan penerimaan devisa. Menurut pendapat Bruce Lioyd, salah satu ciri

negara berkembang adalah tingkat tabungan masyarakat masih rendah, sehingga dana

untuk investasi menjadi tidak cukup (Anoraga). Struktur ekonomi negara-negara

berkembang dan negara-negara maju sangat berbeda sekali keadaannya. Berbagai

analisa mengenai proses pembangunan telah menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi

di negara-negara berkembang terpusat kepada kegiatan di sektor pertanian, sedangkan

di negara-negara maju terpusat kepada sektor industri (Sukirno)

Pengembangan dunia usaha merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan

berhasilnya pembangunan. Pembangunan di bidang ekonomi dalam Garis-garis Besar

Haluan Negara No. IV/MPR/1999 telah ditegaskan bahwa pemerintah wajib

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam rangka pengembangan dunia usaha

dan penciptaan iklim usaha yang baik yang mendorong ke arah pertumbuhan,

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

4

merupakan kenyataan bahwa investasi dalam jumlah yang besar sangat diperlukan

untuk pembiayaan pembangunan. Dana investasi itu dapat berasal dan dalam negeri

maupun dari luar negeri. Berkenaan dengan dana pembangunan sesuai GBHN bahwa

pelaksanaan pembangunan yang dijalankan diupayakan penanggulangan

pembiayaannya melalui kemampuan sendiri tanpa mengabaikan peranan bantuan luar

negeri yang hanya bersifat sebagai pelengkap atas pembiayaan dari dalam negeri.

Berbagai usaha telah dilakukan Pemerintah untuk memperoleh dana

pembangunan, terutama dana yang diperoleh dari dalam negeri, karena di samping

dana dari luar negeri dana dalam negeri dapat mengurangi ketergantungan pada

bantuan luar negeri. Hal ini juga dapat meningkatkan peran serta pelaku ekonomi dari

dalam negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan itu sendiri, khususnya dalam

rangka mengatur prioritas pembangunan dan partisipasi masyarakat Indonesia dapat

turut dikembangkan.

Adanya UU No. 25 Tahun 2007 tentang PMA (Penanaman Modal Asing) jelas

merupakan pintu pembuka bagi upaya pemerintah untuk mempersilahkan investasi

asing masuk ke Indonesia. Masuknya PMA tersebut menurut pemerintah akan

menguntungkan Indonesia dalam dua segi sekaligus: menciptakan investasi baru

tanpa pemerintah mengeluarkan modal (dimana faktor ini menjadi kendala

terpenting) dan membuka lapangan kerja baru bagi orang-orang masyarakat. Dari sisi

penawaran, investasi tersebut akan menyediakan beragam produk yang bisa

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

5

dikonsumsi oleh masyarakat, sedangkan di sisi permintaan investasi membuka

lapangan pekerjaan baru yang berakibat meningkatnya pendapatan masyarakat serta

menguatkan daya beli masyarakat. Pertemuan dua sisi itu lah yang akan

menggerakkan kegiatan ekonomi secara terus menerus.

Dari data BPS diketahui investasi di Sulawesi Selatan yaitu Penanaman Modal

Asing (PMA) yang telah direalisasi pemerintah Sulawesi Selatan tahun 2002

382.864.000 US $ dan pada tahun 2011 98.500.000.000 US $. Hal ini menunjukkan

peningkatan Penanaman Modal Asing mengalami peningkatan yang baik. Diketahui

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Sulawesi Selatan mengalami naik dan

turun tercatat tahun 2002 sekitar 145.060.000 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2011

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Sulawesi Selatan adalah 3.9 trilliun

Rupiah. Hal ini juga menunjukkan bahwa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan yang baik.

Dengan adanya peningkatan PMA dan PMDN yang dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Di ketahui bahwasanya pertumbuhan

ekonomi juga mempunyai peranan yang penting didalam mengurangi tingkat

kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan suatu alat pengukur prestasi

dan suatu perkembangan perekonomian. Dalam analisis makro ekonomi tingkat

pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara diukur dari perkembangan

pendapatan nasional suatu negara adalah penjumlahan dari konsumsi, investasi,

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

6

pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih (Sukirno, 2002). Pertumbuhan ekonomi

adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang (Boediono, 1999).

Investasi itu merupakan sebagai suatu kegiatan penggunaan uang untuk penyediaan

barang-barang modal yang dipergunakan dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan

laba di masa yang akan datang (Sukirno)

Tercatat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan pada tahun 2002 sekitar

4,08% Rata-rata pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2011 berada pada angka tujuh

hingga delapan persen. Pada triwulan I pertumbuhan ekonomi mencapai 7,6%

kemudian triwulan II, 8,62%. Sementara pada triwulan III mencapai 8,35% di

antaranya didorong sektor investasi, konsumsi, pertanian, pengolahan dan keuangan

dengan tingkat inflasi 3,37%. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan fokus dan

konsentrasi mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap berada di atas delapan

persen pada 2012.

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi, penanaman

modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) mengalami

peningkatan yang baik. Hal ini memberikan pengaruh yang menguntungkan pada

penduduk Sulawesi Selatan karena adanya investasi berarti adanya penciptaan

lapangan pekerjaan.

Dengan latar belakang keterkaitan investasi dan pertumbuhan ekonomi yang

diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul :

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

7

“Pengaruh Investasi Melalui Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di

Sulawesi Selatan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan masalah pokok penelitian

sebagai berikut:

Penanaman modal yang telah berlangsung selama beberapa periode telah berhasil

meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi tingkat kemiskinan di Sulawesi Selatan

relatif masih tinggi.

- Bagaimana pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN), secara tidak langsung melalui pertumbuhan ekonomi

terhadap kemiskinan di Sulawesi Selatan

- Bagaimana pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN), secara langsung terhadap kemiskinan di Sulawesi

Selatan

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah:

- Mengetahui seberapa besar pengaruh PMA dan PMDN melalui pertumbuhan

ekonomi terhadap penduduk miskin di Sulawesi Selatan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

8

- Mengetahui seberapa besar pengaruh PMA dan PMDN secara langsung

terhadap penduduk miskin di Sulawesi Selatan

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini secara umum diharapkan dapat berguna sebagai :

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) dan

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terhadap penduduk miskin di

Sulawesi Selatan 2002-2011

2. Sebagai informasi mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap

penduduk miskin di Sulawesi Selatan 2002-2011

3. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terutama yang berninat

untuk meneliti mengenai penduduk miskin di Sulawesi Selatan 2002-2011

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Investasi

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan

dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu

bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.

Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal (Wikipedia.org). Badan

Pusat Statistik mengartikan investasi sebagai suatu kegiatan penanaman modal pada

berbagai kegiatan ekonomi dengan harapan untuk memperoleh keuntungan (benefit)

pada masa-masa yang akan datang.

John Maynard Keynes mendasarkan teori tentang permintaan investasi atas

konsep efisiensi marjinal kapital (Marginal Efficiency of Capital atau MEC). Sebagai

suatu defenisi kerja, MEC dapat didefenisikan sebagai tingkat perolehan bersih yang

diharapkan (Expected net rate of return) atau pengeluaran kapital tambahan.

Menurut Jhingan (2000) bahwa kunci pada investasi di dalam proses

pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi.

Pertama, investasi menciptkan pendapatan, kedua investasi memperbesar kapasitas

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

10

produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal. Yang pertama dapat

disebut dampak permintaan, yang kedua dampat penawaran investasi.

Investasi adalah usaha mencakup pembelian barang kapital saat ini atas dasar

ekspektasi adanya penerimaan di masa mendatang. Mengingat penerimaanya dimasa

mendatang, calon investor harus mengestimasi besarnya penerimaan untuk tahun ini,

tahun depan, dan seterusnya sepanjang usia produktif dari investasi yang dilakukan.

Pada dasarya investasi didefenisikan sebagai semua pengeluaran pada barang-

barang kapital riil. Akan tetapi dalam bahasa sehari-hari investasi juga mencakup

pembelian aktiva. Secara umurn pengeluaran investasi berkaitan dengan pengelolaan

sumber daya yang ada saat ini untuk diperoleh penggunaan atau manfaatnya pada saat

yang akan datang (Waluyo). Bila dilihat dari jenisnya, investasi dapat dibagi menjadi

dua macam yaitu investasi riil dan investasi finansial. Investasi ril yaitu investasi

terhadap barang-barang tahan lama (barang barang modal) yang akan digunakan

dalam proses produksi. Jenis investasi riil ini masih terbagi lagi menjadi tiga

komponen investasi : Investasi tetap perusahaan (bussines fixed investment), investasi

untuk perumahan (residential construction), investasi perubahan bersih persediaan

perusahaan (net change in bussines inventory).

Sedangkan investasi finansial adalah investasi terhadap surat-surat berharga,

misalnya pembelian saham, obligasi, dan surat bukti hutang Iainnya. Perkataan

investasi merupakan salah satu istilah ekonomi yang selalu di gunakan orang awam,

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

11

Teori ekonomi mengartikan atau mendefenisikan investasi sebagai persen

pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-

peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutamaa menambah barang-

barang modal dalam perekonomian yang akan digunakam untuk memproduksikan

barang dan jasa dimasa depan. Dengan perkataan lain dalam teori ekonomi investasi

berarti kegiatan pembelanjaan untuk meningkatkan kapasitas memproduksi sesuatu

perekonomian (Sadono Sukirno 2000)

Berdasarkan teori manajemen portofolio. secara sederhana investasi dapat

diartikan sebagai cara penanaman modal, yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat

atau keuntungan tertentu sebagai hasil penanaman modal tersebut. Dalam setiap

keputusan investasi. sebagai seorang yang rasional. perhatian investor akan diarahkan

pada tingkat pengembalian (‘rate of return) investasi. Ia akan memilih investasi yang

menjanjikan tingkat keuntungan tertinggi. karena investasi yang akan dilakukan

mengandung unsur ketidakpastian, maka investor harus mempertimbangkan faktor

resiko ‘risk.

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari

modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan

datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi

adalah suatu komponen dari PDB artinya PDB adalah hasil dari penjumlahan

konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah, pengeluaran pemerintah adalah

selisih dari ekspor dan impor. Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

12

investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah

baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga. Suatu

pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana

tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana

hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika

suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi,

tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut

daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga (Wikipedia.org)

Jenis-Jenis Investasi

Secara umum terdapat empat jenis investasi yaitu :

Pertama, Investasi yang terdorong (induced invesment) dan investasi otonom

(autonomous in vesment). Investasi yang terdorong (induced invesment) yakni

investasi yang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Investasi ini diadakan

akibat adanya pertambahan permintaan. Pertambahan permintaan yang mana adalah

akibat pertambahan pendapatan, jelasnya apabila pendapatan bertambah maka

pertambahan permintaan akan digunakan untuk tambahan konsumsi. Sedangkan

pertambahan konsumsi pada dasarnya adalah tambahan permintaan dan apabila ada

tambahan permintaan, maka akan terdorong berdirinya pabrik baru atau memperluas

pabrik lama untuk dapat memenuhi tambahan permintaan tersebut. Investasi otonom

(autonomous invesment), yakni investasi besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

13

pendapatan tetapi dapat berubah karena adanya perubahan-perubahan faktor-faktor

diluar pendapatan seperti tingkat teknologi kebijaksanaan pemerintah, harapan para

pengusaha dan sebagainya. investasi ini dilaksanakan atau diadakan secara bebas,

artinya investasi diadakan bukan karena pertambahan permintaan efektif. Besarnya

investasi otonom tidak tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional atau

daerah. investasi otonom berarti pembentukan modal yang tidak dipengaruhi oleh

pendapatan nasional. Dengan perkataan lain tinggi rendahnya pendapatan nasional

tidak menentukan jurnlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.

Kedua, Publik invesment dan Private investment. Publik invesment adalah investasi

atau penanaman modal yang dilakukan oleh pemerintah. Yang dimaksud pemerintah

disini adalah baik pemerintah pusat atau daerah dan sifatnya resmi. Sedangkan

private invesment adalah investasi yang dilaksanakan oleh swasta, dimana

keuntungan yang menjadi prioritas utama berbeda dengan publik invesment daerah

untuk melayani dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat banyak. Ketiga, Domestic

invesment adalah penanaman modal dalam negeri, sedangkan foreign invesment

adalah penanaman modal asing. Sebuah negara yang memilki banyak sekali faktor-

faktor produksi modal (capital) yang cukup untuk rnengolah sumber-sumber yang

dimilikinya itu, akan mengundang modal asing ini agar supaya sumber-sumber yang

ada dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Keempat, Gross invesment dan Net investment.

Gross invesment adalah total seluruh investasi yang diadakan atau dilaksanakan pada

suatu waktu. Jadi mencakup segala jenis investasi. baik itu autonomous maupun

induced atau private maupun public. Pada dasarnya seluruh investasi yang dilakukan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

14

disuatu negara (daerah) pada atau selama sesuatu periode waktu tertentu dinamakan

gross invesment. Net invesnent (investasi netto) adalah selisih antara investasi bruto

dengan penyusutan. Apabila misalnya investasi bruto tahun ini adalah Rp.25 juta

sedangkan penyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu adalah sebesar Rp.10 juta,

maka itu berarti bahwa investasi netto adalah sebesar Rp. 15 juta.

Pelaksana-Pelaksana Investasi

Pada umumrnya yang melakukan investasi dapat dinyatakan sebagai berikut:

pemerintah (public investment), swasta (private investment), pemerintah dan

swasta.Public Investment umumnya dilakukan tidak dengan maksud untuk

mendapatkan keuntungan, tetapi tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat (nasional), misalnya jaringan-jaringan jalan raya, irigasi, rumah sakit,

pelabuhan dan sebagainya. Sedangkan Private Investment adalah kegiatan investasi

yang dilakukan oleh swasta dan ditujukan untuk rnemperoleh keuntungan (profit) dan

didorong oleh adanya pertambahan pendapatan. Bilamana pendapatan bertambah,

konsumsi juga bertambah dan bertambah pulalah efective demand. Investasi yang

ditimbulkan oleh sebab bertambahnya permintaan yang sumbernya terletak pada

penambahan pendapatan disebut Induced Investment dan ini mungkin dilakukan oleh

public maupun private (swasta). Jenis investasi yang dilakukan oleh public maupun

swasta ialah investasi luar negeri (foreign investment) yang teradi dari selisih antara

ekspor dan impor.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

15

Efek PMA dan PMDN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Setiap kegiatan maupun aktivitas di dalam perekonomian selalu mempunyai

keterkaitan dengan aktivitas lainnya. Investasi merupakan salah satu faktor yang

penting bagi kelangsungan proses pembangunan atau pertumbuhan ekonomi jangka

panjang. Pembangunan ekonomi melibatkan kegiatan-kegiatan produksi di semua

sektor ekonomi. Untuk keperluan tersebut maka dibangun pabrik-pabrik, perkantoran,

alat-alat produksi dan infrastruktur yang dibiayai melalui investasi baik berasal dari

pemerintah maupun swasta. Korelasi positif antara investasi dengan pertumbuhan

ekonomi diuraikan secara sederhana namun jelas di dalam model pertumbuhan

ekonomi Harrod-Domar. Dalam teori ekonomi pembangunan (teori Harrold-Domar)

diketahui bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan investasi mempunyai hubungan

timbal balik yang positif. Hubungan timbal balik tersebut terjadi karena di satu pihak,

semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara, berarti semakin besar bagian dari

pendapatan yang bisa di tabung, sehingga investasi yang tercipta akan semakin besar

pula. Dalam kasus ini, investasi merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi. Dilain

pihak, semakin besar investasi suatu negara, akan semakin besar pula tingkat

pertumbuhan ekonomi yang bisa dicapai. Pertumbuhan ekonomi dijadikan sebagai

tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ekonomi di suatu wilayah berjalan

selama kurun waktu tertentu. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

menandakan semakin bergairahnya kegiatan ekonomi di peroleh dari perkembangan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

16

PDRB atas dasar harga konstan dibandingkan tahun sebelumnya. (BPS, Sulawesi

Selatan).

Pertumbuhan ekonomi (economic growth) dapat ditunjukkan oleh

pertambahan produksi atau pertumbuhan pendapatan nasional. Dalam menciptakan

pertumbuhan ekonomi dibutuhkan adanya penanaman modal atau investasi, dimana

investasi merupakan kebutuhan dalam pembangunan yang menghendaki adanya

pertumbuhan.

Dari segi nilainya dan proporsinya kepada pendapatan nasional, investasi

perusahaan-perusahaan tidaklah sepenting seperti pengeluaran konsumsi rumah

tangga. Namun demikian kenyataan tersebut tidaklah berarti bahwa investasi

perusahaan kurang penting peranannya kalau dibandingkan dengan konsumsi rumah

tangga. Diberbagai negara, terutama di negara-negara industri yang perekonomiannya

sudah sangat berkembang, investasi perusahaan adalah sangat “Volatile” yaitu selalu

mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat besar dan merupakan sumber

penting dan berlakunya fluktuasi dalam kegiatan perekonomian. Disamping itu

kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan

kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan

meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat, peranan ini bersumber dari tiga fungsi

penting dari kegiatan investasi dalam perekonomian. Yang pertama Investasi

merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, maka kenaikan investasi

akan meningkatkan agregat dan pendapatan nasional. Peningkatan seperti ini akan

selalu diikuti oleh pertumbuhan dalam kesempatan kerja, yang kedua pertambahan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

17

barang modal sebagai akibat investasi akan menambahkan kapasitas memproduksi

dimasa depan dan perkembangan ini akan menstimulir pertambahan produksi

nasional dan kesempatan kerja. Ketiga, investasi selalu diikuti oleh perkembangan

teknologi. Perkembangan ini akan memberi sumbangan penting atas kenaikan

produktivitas dan pendapatan perkapita masyarakat.

Investasi yang ditanamkan didalam perekonomian salah satunya di tentukan

oleh adanya demand dan masyarakat, yaitu berupa konsumsi atas barang-barang

konsumsi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan merangsang tumbuhnya

investasi-investasi. Karena seperti kita ketahui bahwa pendapatan yang diperoleh

masyarakat akan digunakan untuk konsumsi dan sebagian lagi akan digunakan untuk

ditabung sehingga apabila penggunaan pendapatan untuk konsumsi dilambangkan

dengan C, dan penggunaan pendapatan untuk tabungan dilambangkan dengan S,

sedangkan pendapatan yang diterima dilambangkan dengan Y, maka hasil

pendapatan yang diterima masyarakat merupakan hasil dari penjumlahan konsumsi

dan tabungan.

Peran investasi swasta sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di

suatu daerah, investasi swasta yang dilakukan pemerintah terdiri dari Penanaman

Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalan Negeri (PMDN). Penanaman

Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di

wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik

yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

18

penanam modal dalam negeri. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah

kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik

Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan

modal dalam negeri.

Dalam GBHN kebijaksanaan pembangunan No 23 tentang Penanaman Modal

Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing makin didorong untuk memacu

pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, meningkatkan peran aktif masyarakat dalam

kegiatan ekonomi serta memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja.

Kemudahan iklim investasi yang lebih menarik terus dikembangkan antara lain

dengan penyediaan sarana dan prasarana ekonomi yang memadai, peraturan

perundang-undangan yang mendukung dan penyederhanaan prosedur pelayanan

investasi serta kebijaksanaan ekonomi makro yang tepat. Kendati deregulasi demi

deregulasi senantiasa diluncurkan, semua itu ternyata dipandang masih belum cukup

baik oleh dunia usaha maupun oleh pemerintah. Pada tahun 1994 keluar paturan baru,

yakni peraturan pemerintah No.20 tahun 1994 yang memperlunak lagi ketentuan

tentang penanarnan modal asing. yakni berisikan sebagai berikut:

Persetujuan penanaman modal asing diberikan dalam rangka mendirikan

perusahaan penanaman modal asing yang berbentuk Perseroan Terbatas menurut

Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia, Penanaman modal asing dapat

dilakukan dalam bentuk: a. patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki

warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia: atau b. langsung, dalam

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

19

arti seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara dan/atau badan hukum asing.

Jumlah modal yang ditanamkan dalam rangka penanaman modal asing ditetapkan

sesuai dengan kelayakan ekonomi kegiatan usahanya, perusahaan PMA diberi ijin

usaha selama 30 tahun sejak produksi komersial. Perpanjangan ijin dimungkinkan

asalkan usahanya dinilai bermanfaat, dalam arti berdampak positif bagi ekspor,

penciptaan kesempatan kerja, penerimaan pajak, lingkungan hidup, perekonomian

nasional. Dalam peraturan sebelumnya, ketegasan ijin semacam itu tidak termuat

secara eksplisit. Dan isi ketentuan tentang modal asing diatas tersebut timbul lah

serangkai kebijaksanaan yang menyangkut investasi sebagai respon atas pro kontra

terhadap penanaman modal dalam negeri.

Dari segi pembentukan undang-undang, Indonesia telah memiliki UU

Penanaman Modal Asing sejak tahun 1967 (UU No. 1 tahun 1967). Kemudian UU

Penanaman Modal Asing tahun 1967 tersebut diperbarui dengan UU Penanaman

Modal pada tahun 2007 (UU No. 25 tahun 2007). Di dalam UU Penanaman Modal

Pasal 4 (2) dirumuskan kebijakan dasar penanaznan modal di Indonesia, yaitu: (a)

Memberikan perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penanam

modal asing dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional, (b) Menjamin

kepastian hukum, kepastian berusaha dan keamanan berusaha bagi penanaman modal

sejak proses pengurusan perizinan sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman

modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, (c) Membuka

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

20

kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada usaha mikro,

kecil, menengah dan koperasi.

Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang No. 25

Tahun 2005 tentang Penanaman Modal. Penanam Modal Dalam Negeri dapat

dilakukan oleh perseorangan warga negara Negeri, badan usaha Negeri, dan/atau

pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik

Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman

modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka

dengan persyaratan dan batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha

perusahaan diatur didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan

Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan

Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.

Investasi swasta atau PMDN merupakan komponen dari perbelanjaan agregat

yang sifatnya tidak stabil, dan menjadi salah satu sumber penting dari konjungtur

dalam perekonomian. Besarnya investasi perusahaan dapat diterangkan dalam analisis

hubungannya dengan tingkat suku bunga, apabila suku bunga rendah lebih banyak

investasi yang akan dilakukan, dan sebaliknya kenaikan suku bunga akan

menyebabkan pengurangan dalam jumlah investasi (Sadono Sukirno, 2000).

Selanjutnya dikatakan bahwa kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

21

terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan

pendapatan nasional dan kemakmuran masyarakat.

Salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah

untuk mendorong pertumbuhan investasi swasta adalah dengan mengusahakan

keadaan yang kondusif dan menarik bagi berkembangnya industri dalam negeri dan

masuknya investasi asing. Sejalan dengan semakin meningkatnya investasi yang

berasal swasta baik investasi dengan fasilitas PMDN maupun non fasilitas,

diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Investasi memeberikan manfaat ilmu, teknologi dan organisasi yang mutakhir

yang akan mendorong perusahaan lokal untuk menginvestasikan sendiri lebih banyak

pada industri pendukung atau dengan bekerjasana dengan perusahaan asing, pada

kenyataanya, perusahaan asing mendorong perusahaan lokal dengan cara membantu

perusahaan secara lokal dengan tenaga manusia, uang, dan bahan serta memberikan

latihan dan pengalaman kepada personil, dan investasi langsung membantu negara-

negara terbelakang untuk memperoleh jumlah modal yang sangat besar. Sebagian

laba dari investasi langsung pada umumnya ditanamkan kembali ke dalam

pengembangan modernisasi atau pembangunan industri yang terkait. Manfaat dari

timbulanya investasi dapat dikelompokkan menjadi investasi yang bermanfaat untuk

umum (publik) seperti investasi dibidang infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan,

pasar dan sebagainya), Investasi yang bermanfaat untuk pribadi dan rumah tangga

seperti investasi yang membawa manfaat bagi pribadinya atau rumah tangga dalam

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

22

rangka memenuhi keinginannya dimasa yang akan datang. Investasi bisa

dimanfaatkan bagi masyarakat dengan membentuk sebuah UMKM (Usaha Mikro

Kecil Menenagah), adanya UMKM bisa meningkatkan pendapatan pada masyarakat

miskin, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Usaha mikro atau rumah tangga biasanya

belum punya badan hukum, serta skala usahanya relatif kecil yang bergerak dibidang

industri dagang, ataupun jasa. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ada yang sudah

berbadan hukum dan ada yang belum, dengan skala mulai dari kecil sampai

menengah , baik dilihat dari omzet, modal usaha maupun tenaga kerja, dengan bidang

usaha industri kecil, dagang ataupun jasa.

Sumber data BPS

Dilihat dari grafik diatas dari tahun ketahun UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah) menunjukkan kenaikan yang relatif bagus dari tahun 2006 sampai tahun

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

23

2010. UMKM di Sulawesi Selatan ini didominasi oleh sektor perdagangan, banyak

masyarakat miskin yang mendirikan usaha kecil non formal untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka.

2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka

panjang ( Boediono, 1999). Pengertian tersebut mencakup tiga aspek. yaitu: proses,

output perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses,

bukan gambaran ekonomi pada suatu saat. Mencerminkan aspek dinamis dari suatu

perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau

berubah dan waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan

output per kapita. Dalam hal ini berkaitan dengan output total (GDP) dan jumlah

penduduk, karena output per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah

penduduk. Jadi proses kenaikan output perkapita harus dianalisa dengan melihat apa

yang terjadi dengan output total disatu pihak, dan jumlah penduduk di pihak lain.

Dengan perkataan lain, pertumbuhan ekonomi mencakup pertumbuhan GDP total dan

pertumbuhan penduduk. Aspek ketiga dari definisi pertumbuhan ekonomi adalah

perspektif waktu jangka waktu suatu perekonomian dikatakan mengalami

pertumbuhan apabila dalam waktu yang cukup larna (10, 20 atau 50 tahun. atau

bahkan lebih lama lagi) mengalami kenaikan output per kapita. Tentu saja dalam

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

24

waktu tersebut bisa terjadi kemerosotan output per kapita, karena gagal panen

misalnya, tetapi apabila dalam waktu yang cukup panjang tersebut output per kapita

menunjukkan kecenderungan naik maka dapat kita katakan bahwa pertumbuhan

ekonomi terjadi. Beberapa ekonom berpendapat bahwa adanya kecenderungan naik

bagi output per kapita saja tidak cukup, tapi kenaikan output harus bersumber dari

proses intern perekonomian tersebut. Dengan kata lain proses pertumbuhan ekonomi

harus bersifat self- generating, yang berarti bahwa proses pertumbuhan itu sendiri

menghasilkan kekuatan bagi timbulnya kelanjutan pertumbuhan dalam periode-

periode selanjutnya.

Teori pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan sebagai penjelasan mengenai

faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang,

dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama

lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan (Boediono, 1999). Di dalam ilmu ekonomi

tidak hanya terdapat suatu teori pertumbuhan, tetapi terdapat banyak teori

pertumbuhan. Para ekonom mempunyai pandangan atau persepsi yang tidak selalu

sama mengenai proses pertumbuhan suatu perekonomian. Teori-teori pertumbuhan

dapat dikelompokkan kedalam beberapa teori, yaitu:

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Teori pertumbuhan dari Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert

Malthus. Adam Smith adalah ahli ekonomi kiasik yang pertama kali mengemukakan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

25

rnengenai pentingnya kebijaksanaan lisezfaire atas sistem mekanisme untuk

memaksimalkan tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Para ekonom

yang mempelajari pertumbuhan ekonomi telah menemukan bahwa mesin kemajuan

ekonomi harus bertengger di atas empat roda yang sama, baik di Negara miskin atau

Negara kaya. Keempat faktor pertumbuhan itu, adalah : Sumber daya manusia

(penawaran tenaga kerja, pendidikan, disiplin, motivasi), Sumber daya alam (tanah,

mineral, bahan bakar, kualitas lingkungan), Pembentukan modal (mesin, pabrik,

jalan), Teknologi (sains, rekayasa, manajemen, kewirausahaan)

Adam Smith mengemukakan bahwa faktor manusia sebagai sumber

pertumbuhan ekonomi. Manusia dengan melakukan spesialisasi akan meningkatkan

produktivitas, Smith bersama dengan Ricardo percaya bahwa batas dan pertumbuhan

ekonomi adalah ketersediaan tanah. Tanah bagi kaum kiasik merupakan faktor yang

tetap. Kaum klasik juga yakin bahwa pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung akibat

adanya pembentukan akumulasi modal. Akumulasi tercipta karena adanya surplus

dalam ekonomi, namun David Ricardo pesimis bahwa tersedianya modal dalam

jangka panjang akan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. Menurutnya pada

jangka panjang (long run) perekonomian akan menuju kepada keadaan yang stationer,

yaitu dimana pertumbuhan ekonorni tidak terjadi sama sekali.

Menurut Ricardo peranan teknologi akan dapat menghambat berjalannya the

law of diminishing return, walaupun tehnologi bersifat kaku, dan hanya dapat

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

26

berubah dalam jangka panjang. Bagi kaum klasik keadaan stationer merupakan

keadaan ekonomi sudah mapan dimana masyarakat sudah hidup sejahtera dan tidak

ada lagi pertumbuhan yang berarti.

Menurut T.R Malthus berpendapat bahwa tekanan jumlah penduduk akan

mendorong ekonomi pada keadaan para buruh berada pada taraf nafkah hidup

minimum. Malthus beralasan bahwa manakala upah berada di atas nafkah hidup,

jumlah penduduk akan meningkat. Upah dibawah nafkah hidup akan menyebabkan

angka kematian tinggi dan jumlah penduduk berkurang, hanya pada taraf upah setara

dengan nafkah hidup dapat terjadi ekuilibrium jumlah penduduk yang stabil.

Teori Pertumbuhan Neo-KIasik

Teori pertumbuhan Robert Solow, model pertumbuhan neoklasik berfungsi

sebagai alat dasar untuk memahami proses pertumbuhan Negara maju dan telah

diterapkan dalam studi empiris mengenai sumber pertumbuhan ekonomi. Pendapat

neo-klasik tentang perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sehagai berikut

(Suryana 2000) : Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam

pembangunan ekonomi, Perkembangan merupakan proses yang gradual,

Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif, Adanya pikiran

yang optimis terhadap perkembangan, Aspek internasional merupakan faktor bagi

perkembangan.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

27

Model pertumbuhan neoklasik menjelaskan ekonomi dengan output homogen

tunggal yang diproduksi oleh dua jenis analisis, yaitu modal dan tenaga kerja.

Unsur-Unsur baru utama dari model pertumbuhan neoklasik adalah modal dan

perubahan teknologi. Pada proses pertumbuhan ekonomi, para ekonom menekankan

kebutuhan akan penumpukan modal (capital deepening), yang merupakan proses

dengan kuantitas modal per buruh yang meningkatkan sepanjang waktu.

Menurut neo-klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya

tingkat tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menentukan

tingkat investasi. Apabila permintaan terhadap investasi berkurang maka tingkat

bunga turun, hasrat menabung turun, Perkembangan teknologi merupakan salah satu

faktor pendorong kenaikan pendapatan nasional.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern

Menurut Rostow pembangunan ekonomi adalah suatu transforrnasi suatu

masyarakat tradisional menjadi masyarakat modem, melalui tahapan: Masyarakat ,

Prasyarat lepas landas, Lepas landas, Tahap kematangan, Masyarakat berkonsumsi

tinggi .

Kuznet (2000) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kemampuan

jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis barang ekonomi yang terus

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

28

meningkat kepada masyarakat. Kemampuan ini tumbuh atas dasar kemajuan

teknologi, institusional dan ideologis yang diperlukannya.

Harrod-Domar (dalam Suryana, 2000) mengembangkan analisa Keynes yang

menekankan tentang perlunya penanaman modal dalam menciptakan pertumbuhan

ekonomi. Setiap usaha ekonomi harus menyelamatkan proporsi tertentu dari

pendapatan nasional yaitu untuk menambah stok modal yang akan digunakan dalam

investasi baru. Menurut Harrod-Domar terdapat hubungan ekonomi yang langsung

antar besarnya stok modal (C) dan jumlah produksi nasional (Y).

Teori Kemiskinan

Penduduk miskin atau kemiskinan absolut adalah situasi penduduk atau

sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan

yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum

(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Deklarasi Copenhagen menjelaskan kemiskinan

absolut sebagai ketimpangan pembagian pendapatan. Pandangan tentang kemiskinan

sebagai suatu fenomena atau gejala dari suatu masyarakat melahirkan konsep

kemiskinan absolut atau yang sering disebut sebagai kemiskinan saja.

Dilihat dan segi penyebabnya, kemiskinan dapat dibedakan dalam tiga

pengertian yaitu: kemiskinan natural (alamiah), kemiskinan struktural, dan

kemiskinan kultural. Kemiskinan natural (alamiah) adalah keadaan kemiskinan

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

29

karena asalnya memang miskin. Kelompok masyarakat ini miskin karena tidak

memiliki sumber daya yang memadai, baik sumber daya alam, sumber daya manusia,

maupun sumber daya pembangunan lainnya sehingga mereka tidak dapat ikut serta

aktif dalam pembangunan, dan kalaupun ikut dalam pembangunan maka mereka

mendapatkan imbalan pendapatan yang amat rendah.

Kemiskinan struktural adalah yang termasuk ke dalam kategori kemiskinan

absolut dan kemiskinan relative. Kemiskinan struktural ini juga dikenal dengan

kemiskinan yang disebabkan karena hasil pembangunan yang diterima masyarakat

tidak seimbang. Yang termasuk ke dalam kelompok yang mengalami kemiskinan

struktural adalah: Petani yang tidak memiliki tanah sendiri, Petani yang memiliki

tanah yang kecil tapi hasilnya tidak cukup menghidupi keluarga, Buruh yang tidak

terpelajar dan tidak terlatih, Pengusaha tanpa modal dan fasilitas dari pemerintah.

Kemiskinan kultural mengacu kepada sikap seseorang atau masyarakat yang

disebabkan oleh gaya hidup dan budayanya, mereka merasa sudah berkecukupan dan

tidak merasa kekurangan. Kelompok masyarakat ini tidak mudah diajak berpartisipasi

dalam pembangunan, tidak mudah melakukan perubahan, menolak mengikuti

perkembangan, dan tidak mau berusaha untuk memperbaiki tingkat kehidupannya

sehingga menyebabkan pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang umum

dipakai. Dengan ukuran absolut, misalnya tingkat pendapatan minimum, mereka

dapat dikatakan miskin. Dalam keadaan semacam ini bermacam tolak ukur

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

30

kebijaksanaan pembangunan tidak dengan mudah menjangkau mereka. Kemiskinan

dapat pula bersifat mutlak ataupun nisbi. Kemiskinan mutlak adalah apabila orang

miskin tidak dapat mencukupi kebutuhan fisiknya seperti pangan, pakaian, dan

rurnah. Kemiskinan dapat pula bersifat nisbi yaitu relatif terhadap orang yang lebih

mampu. Kemiskinan nisbi berkaitan dengan kesenjangan. Di negara sedang

berkembang banyak terdapat kemiskinan mutlak. Banyak orang yang benar-benar

kelaparan seperti di Sudan, Somalia, dan lain-lain. Sedangkan di negara maju ada

juga kemiskinan mutlak tapi sebagian hbsar adalah kemiskinan nisbi. Khusus di

Indonesia terdapat kedua jenis kemiskinan tersebut yaitu kemiskinan nisbi dan

kemiskinan mutlak.

BAPPENAS mendefnisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang

atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak

dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Hak-hak dasar tersebut antara lain, terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan,

pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan

lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak

untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik. Untuk mewujudkan hak-hak

dasar seseorang atau sekelompok orang miskin. Bappenas menggunakan beberapa

pendekatan utama antara lain: pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach),

pendekatan pendapatan (income approach), pendekatan kemampuan dasar (human

capability approach) dan pendekatan objective and subjective. Pendekatan kebutuhan

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

31

dasar, melihat kemiskinan sebagai suatu ketidakmampuan seseorang, keluarga dan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minimum, antara lain pangan, sandang,

papan, pelayanan kesehatan. Pendidikan, penyediaan air bersih dan sanitasi.

Menurut pendekatan pendapatan, kemiskinan disebabkan oleh rendahnya

penguasaan asset, dan alat- alat produktif seperti tanah dan lahan pertanian atau

perkebunan, sehingga secara langsung mempengaruhi pendapatan seseorang dalam

masyarakat. Pendekatan ini menentukan secara jelas standar pendapatan seseorang di

dalam masyarakat untuk membedakan kelas sosialnya.

Pendekatan kemampuan dasar menilai kemiskinan sebagai keterbatasan

kemampuan dasar seperti kemampuan membaca dan menulis untuk menjalankan

fungsi minimal dalam masyarakat. Keterbatasan kemampuan ini menyebabkan

tertutupnya kemungkinan bagi orang miskin terlibat dalamn pengambilan keputusan.

Pendekatan obyektif atau sering juga disebut sebagai pendekatan kesejahteraan (the

welfare approach) menekankan pada penilaian normatif dan syarat yang harus

dipenuhi agar keluar dan kemiskinan. Pendekatan subyektif menilai kemiskinan

berdasarkan pendapat atau pandangan orang miskin sendiri. Kenyataan menunjukkan

bahwa kemiskinan tidak bisa didefinisikan dengan sangat sederhana, karena tidak

hanya berhubungan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan material, tetapi juga

sangat berkaitan dengan dimensi kehidupan manusia yang lain.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

32

Menurut Bank Dunia (2003), penyebab dasar kemiskinan adalah: Kegagalan

kepemilikan terutama tanah dan modal, terbatasnya ketersediaan bahan kebutuhan

dasar, sarana dan prasarana, kebijakan pembangunan yang bias perkotaan dan bias

sektor, adanya perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat dan sistem yang

kurang mendukung, adanya perbedaan sumber daya manusia dan perbedaan antara

sektor ekonomi (ekonomi tradisional dan ekonomi modern), rendahnya produktivitas

dan tingkat pembentukan modal dalam masyarakat, budaya hidup yang dikaitkan

dengan kemampuan seseorang mengelola sumber daya alam dan lingkunganya, tidak

adanya tata pemerintahan yang bersih dan baik, Pengelolaan sumber daya alam yang

berlebihan dan tidak berwawasan lingkungan.

Indikator kemiskinan menurut Bank Dunia adalah kepemilikan tanah dan

modal yang terbatas, terbatasnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan,

pembangunan yang bias kota, perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat,

perbedaan sumber daya manusia dan sektor ekonomi, rendahnya produktivitas,

budaya hidup yang jelek, tata pemerintahan yang buruk, dan pengelolaan sumber

daya alam yang berlebihan.

Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan

Kita ketahui bahwa investasi merupakan salah satu komponen dari

pengeluaran agregat, maka kenaikan investasi akan meningkatkan agregat dan

pendapatan nasional. Peningkatan seperti ini akan selalu diikuti oleh pertumbuhan

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

33

ekonomi dan pembangunan. Pemerintah Indonesia menetapkan quadraple strategy

pembangunan nasionalnya, yaitu pro growth (pertumbuhan), pro job (pekerjaan), pro

poor (kemiskinan), dan pro environment (lingkungan). Quadraple strategy satu sama

lain saling terkait. Sulit bagi pemerintah menciptakan lapangan kerja baru tanpa

pertumbuhan ekonomi tinggi. Sama sulitnya menciptakan lapangan kerja bagi

penduduk miskin (masyarakat lokal) jika pertumbuhan ekonomi hanya ditopang oleh

kegiatan produksi padat modal dan hanya membutuhkan tenaga kerja luaran

pendidikan tinggi. Dimana mayoritas masyarakat miskin adalah pendidikan dasar

(SD) atau bahkan tidak tammat SD. Artinya, pertumbuhan ekonomi yang digerakkan

oleh kegiatan ekplorasi minyak, sektor keuangan (perbankan), dan sektor pemerintah

tidak akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat miskin. Sehingga

pembangunan ekonomi yang dilakukan tidak menjangkau masyrakat miskin (tidak

pro poor). Akibatnya, pemerintah memang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi

tinggi tetapi pada akhirnya tidak akan mampu menolong keluarga miskin keluar dari

kondisi kemiskinan. Padahal pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan kita ketahui

sangat baik diatas persen.

Kemiskinan dicirikan oleh tingginya ketergantungan terhadap sumber

makanan yang diperoleh secara langsung dari alam. Sebagai ilustrasi, masyarakat

miskin menggantungkan hidupnya terhadap sumber air bersih dari sungai yang

mengalir. Mereka tidak memiliki akses terhadap sumber air bersih olahan karena

harganya yang mahal. Sehingga mencemari sungai berarti merusak sumber hidup

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

34

masyarakat miskin dan menggiring mereka ke dalam kondisi kemiskinan yang

semakin parah. Kesalahan terbesar yang sering kali menghinggapi semua

pemerintahan di negara berkembang, termasuk Indonesia adalah mereka mampu

menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi gagal menciptakan pemerataan

pendapatan per kapita. Pertumbuhan ekonomi tinggi, lebih besar dari 8 persen

ternyata hanya dinikmati oleh masyarakat tertentu saja, khususnya mereka yang

berkeja di sektor industri padat teknologi.

Adanya peran pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi penduduk

miskin, pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan. Pertumbuhan ekonomi dapat

dicapai melalui: 1. Konsumsi, 2. APBN dan APBD, 3. Selisih nilai ekspor dengan

impor, dan 4. Investasi. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kemiskinan jika

pertumbuhan ekonomi meningkat maka dapat mengurangi kemiskinan. Dengan

Investasi, APBN, APBD, jika penetapan dan alokasinya yang tepat akan mampu

menaikkan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, sehingga

mengurangi kemiskinan.(Hatta Rajasa)

Pembangunan berhubungan erat dengan masalah kemiskinan sebab tujuan

utama pembangunan adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat atau pemerataan

kesejahteraan. Dengan kata lain pembangunan bertujuan untuk mengentaskan

kemiskinan. Masalah pokok yang dihadapi oleh pedesaan di Indonesia adalah

kemiskinan dan keterbelakangan. Keadaan ini ditandai oleh: Pendapatan yang rendah

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

35

dan sebagian besar penduduk pedesaan, terdapatnya kesenjangan antara golongan

kaya dan rniskin dalam usaha-usaha pembangunan sehingga disinyalir kondisi-

kondisi tersebut kurang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dibutuhkan

tenaga kerja yang berkualitas dan produktif. Kondisi ketenagakerjaan di Propinsi

Sulawesi Selatan ditandai dengan masih besarnya jumlah tenaga kerja di sektor

pertanian yang produktivitasnya relatif rendah, terutama di sektor pertanian

tradisional, dibandingkan dengan tenaga kerja yang terserap di sektor

nonpertanian, khususnya industri dan jasa. Sektor industri dan jasa, yang berperan

sebagai penggerak percepatan laju pertumbuhan ekonomi daerah, memerlukan

tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi. Di Propinsi Sulawesi Selatan

kondisi tenaga kerja yang tersedia umumnya belum memenuhi tuntutan tenaga

kerja yang berkualitas, khususnya dalam sektor ekonomi yang cepat

pertumbuhannya. Dengan demikian, untuk mempercepat laju pertumbuhan

Propinsi Sulawesi Selatan tantangannya adalah membentuk serta

mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya

manusia yang produktif dan berjiwa wiraswasta yang mampu mengisi,

menciptakan, dan memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

36

Tabel 2.1 Jumlah penduduk yang bekerja usia 15 Tahun ke atas di

Sulawesi Selatan

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa banyak nya anak umur 15 Tahun ke atas

di Sulawesi Selatan bekerja. Dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan

namun jumlahnya masih relatif banyak. Dilihat dari segi tenaga kerjanya, bisa

terlihat di setiap pelosok kota dapat dilihat banyak anak yang membanting tulang

demi mencari uang, umunya anak yang masih di bawah umur atau tamatan SMA.

Pekerja anak atau buruh anak di Kota Makassar khususnya kita bisa temukan di

pasar, Kawasan Industri Makassar (KIMA), Tempat Pembuangan Akhir Sampah

(TPAS), di tempat pemotongan hewan, di tempat pelelangan ikan, pekerja rumah

tangga, tukang becak dan lain sebagainya. Belum lagi pekerja anak yang bekerja pada

kios atau toko di Kota Makassar. Baik di usaha keluarga atau toko komersil lainnya

yang banyak mempekerjakan anak. Selain itu ada pula yang bekerja di Rumah

Tangga. Sementara di lingkungan kerja informal, pekerja anak bekerja sebagai tukang

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

37

becak, pedagang asongan, pengangkut barang di pasar, tukang parkir, pemulung di

tempat sampah, pemulung jalanan, tukang batu dan sebagainya. Selain kerugian yang

bersifat jangka panjang, pekerja anak juga sangat rawan terhadap kekerasan,

eksploitasi tenaga dan bahkan stress. Pekerja anak rawan mengalami tindakan-

tindakan tersebut, sebab umumnya pekerjaan yang mereka geluti tidak mempunyai

segmentasi pekerjaan atas dasar usia. Mereka melakukan pekerjaan orang dewasa.

Data Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulawesi Selatan, menyebutkan masih

banyak anak-anak dibawah umur yang dipekerjakan di sektor formal seperti di

pabrik-pabrik, konstruksi, perkebunan, pertanian, pertambangan, nelayan, dan

pelelangan ikan, sementara di sektor non formal seperti pemulung dan loper koran.

Kemiskinan yang terjadi pada umumnya melanda penduduk yang tinggal

dipedesaan. Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat sebagian besar penduduk

lndonesia tinggal di pedesaan. Salah satu golongan miskin di pedesaan adalah mereka

yang termasuk kategori petani kecil yang bertempat tinggal di daerah yang terisolasi

dengan kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kurang

menguntungkan. Petani kecil yang hidup dalam kemiskinan tersebut umumnya

memiliki lahan pertanian yang sempit. Kecilnya bias lahan yang dimiliki

mengakibatkan mereka sangat sulit meningkatkan taraf hidupnya. Dari waktu ke

waktu jumlah penduduk miskin ini semakin berkurang di daerah pedesaan sementara

jumlah penduduk miskin dikota semakin banyak. Hal ini disebabkan banyak

penduduk miskin dan desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

38

baik. Akibatnya mereka bekerja di sektor informal perkotaan seperti pedagang kaki

lima, pedagang asongan, pemulung, gelandangan, dan sebagainya. Sebagian dari

profesi ini membuat mereka tetap tergolong miskin.

Pemerintah telah melakukan berbagai cara agar tingkat kemiskinan dapat

berkurang yaitu dengan membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

Daerah (TKPKD), menandatangani nota kesepahaman antara pemerintah provinsi

dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menurunkan angka penduduk miskin 10

persen per tahun, mengimplementasikan kebijakan pendidikan dan kesehatan gratis,

menempatkan pemenuhan hak-hak dasar sebagai substansi utama Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan sebagainya. Pembengkakan

jumlah penduduk miskin juga menegaskan bahwa kebijakan dan program

penanggulangan kemiskinan yang diimplementasikan secara massif dalam beberapa

tahun terakhir tampaknya tidak cukup efektif untuk memperbaiki taraf hidup

penduduk miskin. Dalam konteks ini, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) dan berbagai program pengentasan kemiskinan dapat dinilai – atau

setidaknya dipersepsi - tidak berhasil di Sulawesi Selatan.

Konsep Ukuran Kemiskinan

Banyaknya defenisi tentang kemiskinan menyebabkan sulitnya menentukan

ukuran kemiskinan.Yang menjadi masalah berdasarkan defenisi diatas adalah sulitnya

menentukan tingkat hidup minimum karena tingkat tersebut berbeda dan satu negara

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

39

ke negara lain, dan dari satu daerah ke daerah lainnya (dalam satu negara yang sama).

Oleh karena itu para ahli ekonomi cenderung membuat perkiraan-perkiraan yang

serba konservatif atau sederhana tentang kemiskinan dunia dalam rangka

menghindari perkiraan-perkiraan yang berlebihan. Adapun perkiraan itu sendiri

didasarkan pada metodologi umum yang sudah populer dengan sebutan garis

kemiskinan (poverty line). Garis kemiskinan pada dasarnya adalah standar minimum

yang diperlukan oleh individu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk jenis

pangan, dan bukan jenis pangan.

Bank dunia menggambarkan “sangat miskin” sebagai orang yang hidup

dengain pendapatan kurang dari US $1 perhari dan miskin dengan pendapatan kurang

daari US $2 perhari. Berdasarkan standar tersebut, 21 % dari penduduk dunia berada

dalam keadaan sangat miskin dan lebih dari setengah penduduk dunia masih disebut

miskin pada tahun 2001. Untuk Indonesia Bank Dunia meugikuti ukuran garis

kemiskinan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yakni kebutuhan

makanan minimum 2100 kalori per orang setiap hari.

Muh.Arifin (2008:3) mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu standar tingkat

hidup yang rendah, yaitu adanya tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau

segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam

masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

40

nampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan, kehidupan moral dan rasa

harga diri mereka yang tergolong miskin.

Dalam kehidupan sehari-hari gejala kemiskinan dapat diamati dari perbedaan

antara keluarga miskin apalagi yang sangat miskin dengan yang tidak miskin. Pakaian

yang dipakai dan rumah yang ditinggali, serta jenis pekerjaan yang digeluti

menampakkan ciri dan kondisi kemiskinan. Begitu pula dengan kurangnya akses

untuk mendapat layanan kesehatan dan pendidikan, karena tidak memiliki dana yang

cukup, kekurangan pangan dan gizi, menjadi indikator lain dalam menentukan

kemiskinan. Ungkapan kualitatif yang sepintas mudah diamati dan dirasakan tersebut,

ternyata sulit untuk dipresentasikan menjadi bait kata ilmiah secara utuh. Sebab,

batasan yang dirumuskan menjadi ukuran untuk menempatkan seseorang berada

dalam batas kemiskinan atau tidak.

Karakteristik ekonomi kelompok penduduk miskin, perpaduan tingkat

pendapatan perkapita yang rendah dan distribusi pendapatan yang tidak merata akan

menghasilkan kemiskinan absolut yang parah. Jelaslah untuk setiap distribusi

pendapatan, semakin tinggi tingkat pendapatan perkapita semakin rendah jumlah

penduduk yang mengalarni kemiskinan absolut. Akan tetapi semakin tinggi

pendapatan perkapita bukan merupakan suatu jarninan bahwa tingkat kemiskinan itu

akan menjadi semakin rendah. Oleh karena itu pemahaman mengenai sifat distribusi

pendapatan berdasarkan ukuran atau besarnya pendapatan perorang adalah pusat dari

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

41

setiap kegiatan menganalisis permasalahan kemiskinan di sejumlah negara yang

pendapatannya rendah. Akan tetapi tidak cukup hanya membuat gambaran yang

meliputi ruang lingkup yang luas mengenai kemiskinan, tapi perlu diketahui siapa-

siapa yang termasuk kelompok miskin dan bagaimana ciri-ciri ekonominya.

2.2 Studi Empiris

Machmud (2005) meneliti tentang “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh terhadap

Investasi Swasta (PMDN dan PMA) di Kota Samarinda”. Hasil analisa mengatakan

variable pengeluaran pemerintah tahun sebelumnya, suku bunga, inflasi dan kurs

Rupiah berpengaruh terhadap investasi swasta (PMA dan PMDN). Permasalahan

penanaman investasi di Kota Samarinda yang tercantum dalam propeda secara garis

besar dapat dikelompokkan dalam 4 bagian : masalah kurangnya insentif yang

diberikan pemerintah yang menjadi daya tarik bagi penanaman modal, masalah

minimnya sarana dan prasarana, kurangnya informasi tentang potensi SDA secara

detail, dan hambatan proses perizinan tingkat pusat di bidang SDA. Menurut

penelitian ini, peningkatan investasi dan peran swasta mampu mendorong penguatan

ekonomi rakyat dengan penyiapan untuk penunjang berupa informasi dari pemerintah

daerah mengenai proyek pembangunan yang berskala serta penyederhanaan

administrasi.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

42

Onggi Pasorong (2005), Dalam penelitiannya “ Analisa Pengaruh Pengeluaran

Pemerintah dan Investasi Swasta terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi tenggara”

dalam penelitian ini mnegatakan investasi swasta mempunyai pengaruh negative

terhadap pertumbuhan ekonomi daerah provinsi Sulawesi Tenggara dengan implikasi

bahwa investasi swasta berpengaruh negative dimungkinkan oleh karena : investasi

padat modal yang tidak meningkatkan pendapatan masyarakat dan tidk menyerap

tenaga kerja, investasi jagka panjang yang tidak secara langsung member kontribusi

terhadap pertumbuhan ekonomi seperti investasi pada Hutan Tanaman Industri (HTI).

Dimungkinkan terjadi disebabkan bahwa dalam catatan data penelitian yaitu ari tahun

1993-2002 terjadi kondisi krisis moneter sehingga banyak pengusaha macet sehingga

tidak dapat berproduksi lagi.

Dadang Firmansyah (2008), Dalam penelitiannya “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Investasi Di Indonesia Periode Tahun 1985-2004” menganalisis

pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja,

Infrastruktur (Panjang Jalan), dan krisis Ekonomi terhadap pertumbuhan Penanaman

Modal Dalam Negeri di Indonesia priode tahun 1985-2004. Berdasarkan hasil

estimasi tersebut Variabel Produk Domestik Bruto (PDB) tidak berpengaruh terhadap

PMDN, Tenaga Kerja berpengaruh terhadap PMDN, Infrastruktur (Panjang Jalan)

tidak berpengaruh terhadap PMDN, dan Krisis Ekonomi (Dm) berpengaruh terhadap

PMDN. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai

Penanaman Modal Dalam Negeri maka dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik

Bruto (PDB), Tenaga kerja yang Bekerja, Infrastruktur (Panjang Jalan) dan Krisis

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

43

Ekonomi (Dm) secara serempak mempunyai pengaruh terhadap Penanaman Modal

Dalam Negeri.

Daniel Priyanto (2005) dengan judul “Analisis pengaruh PMA, PMDN dan

laju inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1990 – 2003” PMA,

PMDN dan Laju Inflasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap Tingkat

Kemiskinan Propinsi Jawa Tengah dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Berdasarkan uji Regresi Berganda bahwa variabel PMA, PMDN dan laju Inflasi

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Pada uji tahap II

Partial Adjusment Model (PAM) bahwa dalam jangka pendek dan panjang variabel

Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Propinsi Jawa Tengah. Saran yang diberikan dalam penelitian ini antara lain, untuk

melakukan usaha atau langkah-langkah guna peningkatan nilai investasi PMDN. (i)

Pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi terlaksananya

berbagai proyek investasi dalam negeri. Langkah yang ditempuh antara lain dengan

penyederhanaan birokrasi/proses pengurusan izin dan adanya keterpaduan koordinasi

kebijakan investasi di tingkat pemerintah daerah, stabilitas ekonomi yang mantap,

penegakan supremasi hukum, penambahan dan perawatan infrastruktrur dan faktor

keamanan yang kondusif. (ii) Peningkatan penggunanan sistem informasi mengenai

potensi daerah-daerah tingkat II di Propinsi Jawa Tengah Terakhir untuk

pengendalian PMA hendaknya Pemerintah Propinsi Jawa Tengah lebih selektif dalam

pemberian akses investasinya. Proyek-proyek asing padat modal dikendalikan

sedemikian rupa sehingga tidak menguasai pasar investasi Propinsi Jawa Tengah.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

44

Proyek Investasi asing agar lebih didorong pada proyek padat karya yang bisa

menyerap tenaga kerja yang relatif banyak sehingga akan berdampak pada

pengurangan tingkat pengangguran dan pada akhirnya akan mengurangi jumlah

penduduk miskin di Propinsi Jawa Tengah.

2.3 Kerangka Pikir

Berdasarkan pada uraian tinjauan pustaka, penelitian ini mengacu pada teori

investasi, kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi. Dengan mengembangkan studi

empiris penelitian ini mencoba mengetahui pengaruh PMA, PMDN, melalui

pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan. Maka kerangka pikir pada penelitian ini

:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Variable X1 Penanaman Modal Asing (PMA) dan Variabel X2 Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) merupakan investasi swasta yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi (Y1). Teori Harrold-Domar diketahui bahwa tingkat

pertumbuhan ekonomi dan investasi mempunyai hubungan timbal balik yang positif.

PMA (X1)

Kemiskinan (Y2) Pertumbuhan Ekonomi

(Y1)

PMDN (X2)

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

45

Hubungan timbal balik tersebut terjadi karena di satu pihak, semakin tinggi

pertumbuhan ekonomi suatu negara, berarti semakin besar bagian dari pendapatan

yang bisa di tabung, sehingga investasi yang tercipta akan semakin besar pula.

Semakin besar investasi suatu negara, akan semakin besar pula tingkat pertumbuhan

ekonomi yang bisa dicapai. Pertumbuhan ekonomi (Y1) berpengaruh terhadap

peduduk miskin (Y2) jika pertumbuhan ekonomi meningkat maka dapat mengurangi

penduduk miskin. Dengan Investasi, APBN, APBD, jika penetapan dan alokasinya

yang tepat akan mampu menaikkan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas, sehingga mengurangi penduduk miskin.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

46

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan awal yang masih bersifat sementara yang akan

dibuktikan kebenarannya setelah data empiris diperoleh. Dalam penelitian ini

hipotesis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut :

- Diduga bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) melalui pertumbuhan ekonomi secara langsung

berpengaruh signifikan positif terhadap penduduk miskin.

- Diduga bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh signifikan negatif terhadap penduduk

miskin.

- Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan negatif terhadap penduduk

miskin di Sulawesi Selatan.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

47

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan kantor Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan.

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode kepustakaan

(library search), yaitu penelitian yang dilakukan dengan bahan-bahan kepustakaan

berupa tulisan-tulisan ilmiah dan laporan-laporan penelitian ilmiah yang memiliki

hubungan dengan topik yang diteliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pencatatan langsung berupa

data seri waktu (time series) dalam kurun waktu 10 tahun (2002-2011)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan serta diolah dalam penelitian ini

adalah data sekunder, yaitu hasil olahan yang diperolah dari dinas dan instansi yang

resmi yang berhubungan dengan penelitian ini. Data diperoleh dalam bentuk time

series yang bersifat kuantitatif dalam kurun waktu 2002-2011.

Sumber data diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

Sulawesi Selatan. Selain itu, data lainnya yang mendukung penelitian ini diperoleh

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

48

dari sumber bacaan seperti jurnal, artikel, dan buku bacaan yang berkaitan dengan

penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Dalam menganalisis besarnya pengaruh-pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat digunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel-

variabel yang ada dengan menggunakan metode Two Stage Least Square (TSLS)

Permasalahan yang akan dibahas adalah sejauh mana pengaruh Penanaman Modal

Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), melalui Pertumbuhan

Ekonomi terhadap penduduk miskin di Sulawesi Selatan dengan menggunakan

analisis two stage. Fungsi matematikanya adalah sebagai berikut:

Y1 = f (X1, X2, X3)

ey1 = α0 + X1α1 X2

α1

Y1 = α0 + α1 Ln X1 + α2 Ln X2

Y2 = f (Y1)

Y2 = β0 + β1 Y1 + e

Ln Y2 = Ln β0 + e β1Y1 + e

Y2 = Jumlah Penduduk Miskin (orang)

Y1 = Pertumbuhan Ekonomi (%)

X1 = PMA (Rupiah)

X2 = PMDN (Rupiah)

α = Intercept/konstanta

e = Term of error

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

49

β = Koefisien Regresi

3.4.1 Definisi Operasional

Untuk rnemudahkan pemahaman terhadap istilah dan variabel yang di gunakan

dalam penelitian ini maka perlu diberikan defnisi operasional sebagai berikut:

1. Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun

yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

2. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.

3. Pertumbuhan ekonomi dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu

nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa menurut sektor kegiatan ekonomi di

Sulawesi Selatan berdasarkan harga konstan dan tahun 2002-2011 yang diukur

dengan satuan rupiah.

4. Jumlah Penduduk Miskin merupakan situasi penduduk atau sebagian penduduk

yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yang sangat

diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

50

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Kondisi Geografis

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi dari 34 provinsi

yang terdapat di Indonesia, dengan beribukota Makassar. Luas wilayah provinsi

Sulawesi Selatan tercatat 62.482,54 km2 . Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2003

terdiri dari 28 kabupaten / kota yaitu terdiri dari kabupaten Selayar, Bulukumba,

Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Sinjai, Maros, Pangkep, Barru, Bone, Soppeng,

Wajo, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tator, Luwu Utara, Luwu Timur, Mamasa,

Mamuju, Mamuju Utara, Majene, Polmas, Kota Makassar, Kota Pare-pare, dan Kota

Palopo. Kabupaten Luwu Utara dan Mamuju merupakan kabupaten terluas di

Sulawesi Selatan. Dengan luas masing-masing 14. 788,96 km2 dan 11.057,81 km2

atau 42% dari seluruh luas Sulawesi Selatan, sedangkan luas daerah terkecil di

Sulawesi Selatan adalah Kotamadya Pare-pare dengan luas 99,33 km2 atau 0,16%

dari luas Sulawesi Selatan.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

51

Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan letak geografis yaitu terletak antara 0o

12-8o LS dan 116o48-122o36 BT. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki letak yang

sangat strategis dan merupakan pintu gerbang kawasan Timur Indonesia. Berdasarkan

letak administratif, provinsi Sulawesi Selatan memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut :

Wilayah sebelah utara berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi

Barat

Wilayah sebelah timur berbatasan dengan teluk Bone Sulawesi Tenggara

Wilayah sebelah selatan berbatasan dengan laut Flores

Wilayah sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar

4.1.2 Kondisi Demografis

Sulawesi Selatan yang didiami penduduk dari berbagai suku, seperti Bugis,

Makassar, Mandar, Toraja, Duri, Pattinjo, Bone, Maroangin, Endekan, Pattae dan

Kajang/Konjo. Penduduk Bugis (41,9%), Makassar (25,43%), Toraja (9,02%),

Mandar (6,1%). Bahasa yang umum digunakan adalah Makassar, Bugis, Luwu,

Toraja, Mandar, Duri, Konjo dan Pattae. Penduduk Sulawesi Selatan mayoritas

beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya

beragama Kristen. Agama Islam (87.88%), Protestan (8.19%), Katolik (1.51%),

Budha (0.88%), Hindu (0.02%).

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

52

Pada tahun 2002 jumlah penduduk Sulawesi Selatan tercatat 7.060.129 jiwa

dan pada tahun 2011 yaitu 9.395.322. Perkembangan penduduk selama tahun 2002-

2011 dapat dilihat dari tabel 4.1. Jumlah penduduk tersebar di Sulawesi Selatan

secara keseluruhan yaitu 78.653.417 jiwa.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2002-2011

TAHUN JUMLAH PENDUDUK

2002 7.060.129

2003 7.280.351

2004 7.379.370

2005 7.494.701

2006 7.595.000

2007 7.700.255

2008 7.805.024

2009 7.908.519

2010 8.034.776

2011 9.395.322

Sumber : Badan Pusat Statistik

Pertumbuhan penduduk yang relatif besar terjadi di daerah perkotaan beserta

kabupaten di sekitarnya . Hal ini sudah wajar karena ekonomi masyarakat berpusat di

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

53

daerah perkotaan. Daerah yang mengalami pertumbuhan cukup pesat dapat

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, faktor kesempatan kerja yang lebih luas ,

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sejumlah fasilitasdi kota lebih memadai.

Kepadatan penduduk Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 2002-2011

terlihat terus bertambah, apabila dilihat menururt kabupaten/kota maka wilayah yang

padat penduduknya adalah Kota Makassar 7.195 jiwa, Pare-Pare 1.202 jiwa dan

Palopo 703 jiwa. Selain ketiga kota tersebut terlihat pula kabupaten yang tergolong

padat penduduknya berada di wilayah selatan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu

Kabupaten Takalar, Bantaeng, Jeneponto, Bulukumba dan Gowa. Kabupaten-

kabupaten tersebut merupakan daerah dengan luas wilayah relative kecil debanding

dengan kabupaten-kabupaten yang berada di sebelah utara Provinsi Sulawesi Selatan,

sehingga walaupun jumlah penduduk tidak terlalu besar tetapi kepadatan penduduk

perkilometer persegi tergolong besar.

4.2 Penduduk Miskin Sulawesi Selatan

Kemiskinan memiliki ciri yaitu tingkat kepemilikan lahan kecil, kurangnya

akses terhadap sumber permodalan, hidup di bawah garis kemiskinan dengan

konsumsi per hari kurang dari 2.100 kilo kalori, kondisi papan tidak sehat, akses

lemah terhadap air bersih,pendidikan dan kesehatan, rentan perubahan harga

kebutuhan pokok, dan sangat tergantung terhadap sumber makanan yang langsung

diperoleh dari alam. Kemiskinan adalah suatu keadaan ketika seseorang kehilangan

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

54

harga diri, terbentur pada ketergantungan, terpaksa menerima perlakukan kasar dan

hinaan, serta tidak dipedulikan ketika sedang mencari pertolongan.

Berdasarkan definisi di atas, tidak mengherankan jika musuh terbesar ummat

manusia adalah kemiskinan. Tidak berlebihan juga jika semua pemerintahan pada

level manapun di seluruh dunia menjadikan penanggulangan kemiskinan sebagai

agenda pemerintahannya. Sama seperti pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

menjadikan persoalan kemiskinan sebagai fokus utama mereka untuk dituntaskan.

Tujuan penanggulangan kemiskinan antara lain, menjamin perlindungan dan

pemenuhan hak dasar penduduk dan rumah tangga miskin, mempercepat penurunan

jumlah penduduk dan rumah tangga miskin, meningkatkan partisipasi masyarakat

serta menjamin konsistensi, koordinasi, integritasi, sinkornisasi, dalam

penanggulangan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin.

Penanggulangan kemiskinan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan bimbingan

sosial, pelayanan sosial, penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha,

penyediaan akses pelayanan kesehatan dasar, penyediaan akses pendidikan dasar,

pelayanan akses pelayanan perumahan dan pemukiman penyediaan akses pelatihan

modal usaha dan pemasaran hasil usaha. Berikut adalah Tabel 4.2 jumlah penduduk

miskin Sulawesi Selatan tahun 2002-2011.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

55

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Miskin Sulawesi Selatan

TAHUN JUMLAH PENDUDUK MISKIN

2002 1.309.000

2003 1.301.800

2004 1.241.500

2005 1.280.600

2006 1.112.000

2007 1.083.400

2008 1.031.700

2009 963.600

2010 913.400

2011 835.510

Sumber : Badan Pusat Statistik

Jumlah penduduk miskin Sulawesi Selatan selama periode 2002-2011

mengalami penurunan. pada tahun 2002 jumlah penduduk miskin 1.309.000 jiwa

menurun sebesar 0,56 persen menjadi 1.301.800 jiwa pada tahun 2003. Pada tahun

2004 mengalami penurunan sebesar 4,85 persen menjadi 1.241.500 jiwa. Kemudian

pada tahun 2005 hanya menurun sebesar 3,14 persen menjadi 1.280.600 jiwa. Pada

tahun 2006 jumlah penduduk miskin Sulawesi Selatan juga mengalami penurunan

sebesar 13,1 persen menjadi 1.112.000 jiwa. Kemudian tahun 2007 jumlah penduduk

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

56

miskin Sulawesi Selatan tercatat 1.083.400 jiwa yang mengalami penurunan sebesar

2,57 persen. Pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin menjadi 1.0317.000 jiwa atau

turun sebesar 4,7 persen. Selanjutnya pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin di

Sulawesi Selatan menurun sebesar 6,6 persen menjadi 963.600 jiwa. Pada tahun 2010

jumlah penduduk miskin menjadi 913.400 jiwa turun sebesar 5,2 persen dan pada

tahun 2011 menjadi 835.510 atau menurun sebesar 8,5 persen. Penurunan angka

kemiskinan merupakan dampak positif dari sejumlah program pemerintah yang

selama ini dilaksanakan diantaranya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM), Jamkesmas, Raskin, Bantuan Langsung Tunai, Biaya Operasioanl Sekolah,

Kelompok Usaha Bersama, Program Keluarga Harapan, Asuransi Kesejahteraan

Sosial, perbaikan rumah tidak layak huni dan bantuan panti asuhan. Jumlah penduduk

miskin terbanyak di Kabupaten Bone mencapai 101.000 orang lebih, menyusul Kota

Makassar, 78.000 orang dan Kabupaten Jeneponto 65.000 orang. Sementara Kota

Pare Pare 8.500 orang. Jumlah penduduk ikut menentukan tinggi dan rendahnya

jumlah penduduk miskin.

4.3 Perkembangan Investasi Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki

nilai strategis dalam konstalasi pembangunan Indonesia. Selain memiliki sumberdaya

alam yang cukup besar, khususnya di bidang Pertanian, Pertambangan dan

Pariwisata. Dengan letak strategis ditengah-tengah Indonesia dan menjadi pintu

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

57

gerbang sekaligus berfungsi sebagai pusat pelayanan Kawasan Timur Indonesia. Oleh

karena itu Sulawesi Selatan memiliki keunggulan komparatif sekaligus kompetitif

untuk kegiatan investasi. Kegiatan investasi di Sulawesi Selatan merupakan pemicu

peningkatan pertumbuhan ekonomi, baik secara nasional maupun di daerah. Karena

itu, investasi perlu ditempatkan sebagai bagian yang penting dari penyelenggaraan

perekonomian nasional dan daerah, yang mana akan memberikan dampak multiplier

efek seperti menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pembangunan ekonomi

kerakyatan yang berdaya saing sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Keberhasilan pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam

yang dimiliki daerah sangat tergantung pada besarnya investasi dan kemampuan

sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif untuk membuat perencanaan dan

pengembangan penanaman modal yang baik, mempromosikan potensi dan peluang

investasi kepada calon investor.

4.3.1 Investasi PMA di Sulawesi Selatan

Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan salah satu investasi yang

bertujuan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik

Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing atau investor. PMA didorong

untuk memacu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, meningkatkan peran aktif

masyarakat dalam kegiatan ekonomi serta memperluas kesempatan usaha dan

lapangan kerja. Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) di Sulawesi Selatan

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

58

mengalami fluktuasi yang sangat tajam 10 tahun belakangan ini. Terjadi kenaikan dan

penurunan investasi Penanaman Modal Asing dalam 10 tahun ini seperti terlihat pada

Tabel 4.3 jumlah PMA di Sulawesi Selatan tahun 2002-2011.

Tabel 4.3 Penanaman Modal Asing di Sulawesi Selatan

Sumber : Badan Pusat Statistik

Seperti pada tabel 4.3, pada tahun 2003 nilai PMA di Sulawesi Selatan

sebesar $50.543.800 dimana terjadi penurunan sebesar 86 persen jika dibandingikan

dengan nilai PMA Sulawesi Selatan tahun 2002 sebesar $382.864.000, kemudian

meningkat 80 persen pada tahun 2004 nilai PMA mencapai $264.050.146. Pada

Tahun Jumlah PMA US$ Kurs (Rp)

Jumlah PMA (Rp)

2002 382.864,00 8940 3.422.804.160

2003 50.543,80 8465 427.853.267

2004 264.050,14 9290 2.453.025.856

2005 2.364,00 9830 23.238.120

2006 679.965,00 9020 6.133.284.300

2007 141.430,87 9419 1.332.137.364

2008 611.550,00 10950 6.696.472.500

2009 109.172,53 9400 1.026.221.810

2010 25.251,00 8715 220.062.465

2011 98.500,00 9068 893.198.000

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

59

tahun 2005 PMA mengalami penurunan sebesar 96 persen menjadi $2.364.000,

dimana pada tahun 2005 ini merupakan investasi PMA di Sulawesi Selatan yang

paling kecil jika dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain. Pada Tahun 2006 PMA

di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan sebesar 99 persen menjadi $679.965.00

dimana pada tahun 2006 ini merupakan investasi PMA di Sulawesi Selatan yang

paling besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain. Kemudian tahun 2007

investasi PMA Sulawesi Selatan mencapai $141.430.870 yang mengalami penurunan

sebesar 79 persen. Pada tahun 2008 investasi PMA di Sulawesi Selatan mencapai

$611.550.000 atau meningkat sebesar 76 persen. Selanjutnya pada tahun 2009

investasi PMA di Sulawesi Selatan menurun sebesar 82 persen menjadi

$109.172.533. Pada tahun 2010 investasi PMA menjadi $25.251.000 turun sebesar 76

persen dan pada tahun 2011 PMA si Sulawesi Selatan menjadi $98.500.000 atau

meningkat sebesar 74 persen. Pada tahun-tahun 2003, 2005, 2007, 2009 2010 nilai

investasi PMA mengalami penurunan hal ini disebabkan karena kurangnya dorongan

pemerintah untuk menarik investor asing untuk menawarkan investasinya di Sulawesi

Selatan.

4.3.2 Investasi PMDN di Sulawesi Selatan

Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri ini memiliki peran yaitu

merupakan salah satu pengeluaran agregat, dimana peningkatan investasi akan

meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional. Pertambahan barang

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

60

modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi di masa depan,

perkembangan ini menstimulir pertambahan produksi nasional dan kesempatankerja.

Investasi selalu diikuti oleh perkembangan tekhnologi, sehingga akan memberikan

kenaikan produktivitas dan pendapatan perkapita masyarakat. Kegiatan investasi

memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan

kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan kemakmuran masyarakat.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Sulawesi selatan periode 2002-2011

mengalami kenaikan dan penurunan dalam 10 tahun terakhir ini, seperti yang terlihat

pada Tabel 4.4 Penanaman Modal Dalam Negeri di Sulawesi Selatan.

Tabel 4.4 Penanaman Modal Dalam Negeri di Sulawesi Selatan 2002-2011

TAHUN PMDN (Rp)

2002 146.059,75

2003 487.273,70

2004 767.121,75

2005 876.071,00

2006 2.362.637,24

2007 244.670,64

2008 121.399,91

2009 4.506.424,72

2010 3.878.822,32

2011 3.900.000,00

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

61

Pada Tabel 4.4 Penanaman Modal Dalam Negeri di Sulawesi Selatan jug

menunjukkan kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun selama 10 tahun terakhir

ini, seperti yang terlihat pada Tabel 4.4 bahwa PMDN mengalami kenaikan yang

pesat pada tahun 2009 yang mencapai angka 4.506.424,72 milyar rupiah sedangkan

PMDN yang paling rendah pada tahun 2002 yang hanya mencapai 146.059,75 juta

rupiah. Pada tahun 2003 investasi PMDN mencapai 487.273,70 juta rupiah

mengalami kenaikan sebesar 70 persen dibanding PMDN tahun 2002. Tahun 2004

investasi PMDN di Sulawesi Selatan mengalami kenaikan sebesar 36 persen menjadi

767.121,75 juta rupiah, selanjutnya mengalami kenaikan lagi sebesar 14 persen pada

tahun 2005 menjadi 876.071,00 juta rupiah. Pada tahun 2006 PMDN di Sulawesi

Selatan mengalami peningkatan yang cukup besar mencapai 2.362.637,24 milyar

rupiah atau meningkat sebesar 62 persen. Kemudian PMDN di Sulawesi Selatan

tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 89 persen menjadi 244.670,64 juta rupiah.

Pada tahun 2008 mengalami penurunan lagi sebesar 99 persen menjadi 121.399.912

juta rupiah, selanjutnya PMDN di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan yang

pesat pada tahun 2009 meningkat sebesar 96 persen menjadi 4.506.424,72 milyar

rupiah dimana pada tahun 2009 ini merupakan PMDN yang paling besar dari tahun-

tahun yang lainnya. Pada tahun 2010 PMDN di Sulawesi Selatan naik 16 persen

menjadi 3.878.822,32 milyar rupiah, selanjutnya meningkat sebesar 0,5 persen pada

tahun 2011 PMDN di Sulawesi Selatan menjadi 3.900.000,00 milyar rupiah.

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

62

4.4 Perkembangan Ekonomi Sulawesi Selatan

4.4.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan

yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut

merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari berbagai sektor yang menggambarkan

tingkat perubahan yang terjadi. Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi

tersebut secara riil dan tahun ke tahun, disajikan melalui PDRB atas harga konstan.

Penggunaan angka atas harga konstan ini dimaksudkan untuk menghindari pengaruh

perubahan harga, sehingga perubahan yang diukur merupakan pertumbuhan rill

ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sering digunakan sebagai tolak ukur untuk

mengetahui sejauh mana kegiatan ekonomi di suatu wilayah berjalan selama kurun

waktu tertentu. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah menandakan

semakin bergairahnya kegiatan ekonomi. Berikut Tabel 4.5 PDRB atas dasar harga

konstan dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.

Tabel 4.5 Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan 2002-2011

Tahun Pertumbuhan Ekonomi (%)

2002 4,8

2003 5,42

2004 5,26

2005 6,05

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

63

Sumber : Badan Pusat Statistik

Seperti yang terlihat pada Tabel 4.4 Tercatat bahwa pertumbuhan ekonomi

Sulawesi Selatan mengalami kenaikan dan penurunan selama periode 2002 sampai

dengan 2011, pada tahun 2002 sampai 2007 pertumbuhan ekonomi Sulawesi selatan

mengalami peningkatan yang baik, pada tahun 2002 pertumbuhan ekonomi Sulawesi

Selatan 4,8 persen mengalami peningkatan 1,3 persen pada tahun 2003 menjadi 5,42

persen. Pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 0,16 persen menjadi 5,26

persen. Kemudian pada tahun 2005 meningkat sebesar 0,79 persen menjadi 6,05

persen. Pada tahun 2006 nilai pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan juga

mengalami peningkatan sebesar 0,67 persen menjadi 6,72 persen. Kemudian tahun

2007 nilai pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan tercatat 6,34 persen yang

mengalami penurunan sebesar 0,38 persen. Pada tahun 2008 nilai pertumbuhan

ekonomi Sulawesi Selatan 7,78 persen atau meningkat sebesar 1,44 persen.

Selanjutnya pada tahun 2009 nilai pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan

mengalami penurunan sebesar 1,55 persen menjadi 6,23 persen Pada tahun 2010

pertumbuhan ekonomi menjadi 8,18 persen naik sebesar 1,95 persen dan pada tahun

2006 6,72

2007 6,34

2008 7,78

2009 6,23

2010 8,18

2011 8,35

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

64

2011 pertumbuhan ekonomi menjadi 8,35 persen atau naik sebesar 0,17 persen.

Pertumbuhan ekonomi ini merupakan usaha dalam menaikkan output perkapita dalam

masyarakat yang berlangsung dalam jangka panjang. Kenaikan pertumbuhan

ekonomi memberikan dampak positif dari sejumlah program pemerintah dalam

meningkatkan pertumbuhan ekonomi salah satunya dengan cara meningkatkan

produksi barang-barang dalam negeri yang menambah pendapatan negara, adanya

sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena

dengan bertambah banyaknya sumber daya manusia para pengelola akan berdatangan

dan itu berakibat semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi sesuai dengan

sumber daya yang ada.

4.4.2 PDRB Sulawesi Selatan

Pendapatan regional per kapita atau PDRB perkapita sering digunakan sebagai

salah satu indikator tingkat kemajuan atau tingkat kesejahteraan penduduk suatu

wilayah. PDRB perkapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang diterima

oleh setiap penduduk sebagai hasil dari proses produksi. Dengan berkembangnya

perekonomian tentunya berdampak pada tingkat kesejahteraan penduduk. PDRB

perkapita diperoleh dari nilai produk domestik regional bruto dibagi dengan jumlah

penduduk.

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

65

Tabel 4.6 PDRB perkapita Atas Dasar Harga Konstan Sulawesi Selatan

2002-2011

.

Sumber : Badan Pusat Statistik

Perkembangan PDRB Atas Harga Konstan di Sulawesi Selatan diikuti dengan

perkembangan pertumbuhan ekonomi di daerah Sulawesi Selatan. Selama periode

2002-2011 PDRB perkapita Sulawesi Selatan mengalami peningkatan yang sangat

Tahun PDRB (milyar rupiah)

2002 30.948,82

2003 32.627,38

2004 34.345,08

2005 36.421,78

2006 38.867,68

2007 41.324,26

2008 44.549,82

2009 47.326,08

2010 51.197,03

2011 55.292,80

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

66

baik dari tahun ke tahun. Ini berarti bahwa kesejahteraan penduduk Sulawesi Selatan

mengalami peningkatan sesuai dengan pertumbuhan PDRB perkapita nya. PDRB

harga konstan dapat digunakan untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan atau setiap sektor dari suatu periode waktu dan juga untuk mengetahui

pertumbuhan nyata ekonomi perkapita.

4.5 Hasil Analisis Data

Sub bab ini menguraikan hasil-hasil studi selama periode penelitian, yakni

hasil analisis terhadap investasi melalui pertumbuhan ekonomi terhadap penduduk

miskin di Sulawesi Selatan

4.5.1 Interpretasi Model

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa metode analisis yang digunakan

untuk menguji hipotesa adalah metode regresi 2SLS atau metode regresi dua tahap.

Metode ini untuk mengetahui apakah variabel independen (Penanaman Modal Asing,

Penanaman Modal Dalam negeri) berpengaruh terhadap variabel dependen

(penduduk miskin), namun melalui variabel perantara (pertumbuhan ekonomi).

Pengolahan data dengan menggunakan software Amos versi 5. Melalui penggunaan

software Amos dapat dilihat hasil yang menunjukkan hubungan secara langsung dan

tidak langsung variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil estimasi

berdasarkan data yang diolah pada penelitian ini dapat diketahui pada tabel berikut.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

67

Tabel 4.7 Hasil Estimasi

Sumber : Data diolah BPS

Ket : X1 = PMA

X2 = PMDN

Y1 = Pertumbuhan Ekonomi

Y2 = Peduduk Miskin

Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel yang

berpengaruh terhadap penduduk miskin, secara tidak langsung melalui pertumbuhan

ekonomi, adalah Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal Dalam

Negeri, kedua variabel ini mempunyai nilai koefisien yang cukup tinggi. Secara tidak

langsung, melalui variabel pertumbuhan ekonomi, variabel Penaman Modal Asing

berpengaruh signifikan dengan nilai koefisien sebesar 81.238. Sedagkan variabel

Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN secara tidak langsung melalui variabel

pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dan mempunyai nilai koefisien sebesar

Estimate S.E. C.R. P Label Y1 <--- X1 81.238 7.068 11.494 .001 par_1 Y1 <--- X2 47.192 12.437 3.794 .001 par_2 Y1 <--- e1 29.766 7.016 4.243 .001 par_7 Y2 <--- X2 -.361 1.094 -.331 .741 par_3 Y2 <--- X1 -.122 1.526 -.080 .936 par_4 Y2 <--- Y1 -.002 .018 -.127 .899 par_5 Y2 <--- e2 1.623 .383 4.243 .001 par_6

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

68

47.192. Sedangkan secara langsung variabel Penanaman Modal Asing PMA dan

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh tidak signifikan terhadap

penduduk miskin. Variabel pertumbuhan ekonomi, berpengaruh tidak signifikan

terhadap penduduk miskin.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Hubungan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan Kemiskinan

Variabel PMA (X1) dalam penelitian ini, secara langsung, bertanda negatif

dan tidak signifikan terhadap penduduk miskin. Berdasarkan hasil pengolahan data,

nilai koefisien variabel Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar -0,122. Hal ini tidak

sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa secara langsung Penanaman Modal

Asing berpengaruh negatif terhadap penduduk miskin. Hal ini disebabkan karena

Penanaman Modal Asing yang tercipta di Sulawesi Selatan kurang menyerap tenaga

kerja sehingga PMA di Sulawesi Selatan kurang berpengaruh pada masyarakat

miskin sehingga menciptakan pengangguran. Tingginya angka pengangguran pun

tidak bisa diatasi dengan Penanaman Modal Asing. Sebab, investor asing biasanya

bergerak di bidang pertambangan hanya menyerap tenaga kerja terdidik yang tidak

banyak menyerap tenaga kerja pada penduduk miskin, dimana mayoritas penduduk

miskin kurang memiliki skill. Keterkaitan kemiskinan dengan investasi di sektor

pendidikan sangat besar karena pendidikan memberikan kemampuan untuk

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

69

berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan. Pendidikan memiliki peran

yang penting dalam membentuk kemampuan sebuah negara berkembang untuk

menyerap teknologi modern dan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta

pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan (Todaro, 2006).

Secara tidak langsung melalui variabel pertumbuhan ekonomi, Penanaman

Modal Asing (PMA) bertanda positif dan signifikan, dimana nilai koefisien variabel

Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 81.238. Artinya apabila PMA meningkat

sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 81,238% dan

selanjutnya meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan menurunnya

kemiskinan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa secara tidak

langsung, Penanaman Modal Asing (PMA) berpengaruh negatif terhadap kemiskinan

melalui pertumbuhan ekonomi. Diketahui bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan

investasi mempunyai hubungan timbal balik yang positif. Hubungan timbal balik

tersebut terjadi karena di satu pihak, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu

negara, berarti semakin besar bagian dari pendapatan yang bisa di tabung, sehingga

investasi yang tercipta akan semakin besar pula. Dilain pihak, semakin besar investasi

suatu negara, akan semakin besar pula tingkat pertumbuhan ekonomi yang bisa

dicapai, adanya pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi jumlah penduduk

miskin, pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan (Harrrod-Domar).

Pertumbuhan ekonomi dapat dicapai melalui investasi, pertumbuhan ekonomi

berpengaruh terhadap penduduk miskin jika pertumbuhan ekonomi meningkat maka

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

70

dapat mengurangi jumlah penduduk miskin. Dengan adanya investasi jika penetapan

dan alokasinya yang tepat akan mampu menaikkan dan menciptakan pertumbuhan

ekonomi yang berkualitas, sehingga mengurangi jumlah penduduk miskin.

4.6.2 Hubungan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan

Kemiskinan

Variabel Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN (X2) dalam penelitian ini,

secara langsung terhadap penduduk miskin, bertanda negatif dan tidak berpengaruh

signifikan. Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai koefisien variabel Penanaman

Dalam Negeri (PMDN) sebesar -0.361. Hal ini dikarenakan Penanaman Modal

Dalam Negeri yang tercipta di Sulawesi Selatan tidak berdampak pada lapisan

masyarakat miskin karena sulit bagi penduduk miskin mendapatkan sumber

pendapatan, Sama sulitnya menciptakan lapangan kerja bagi penduduk miskin

(masyarakat lokal) jika pertumbuhan ekonomi hanya ditopang oleh kegiatan produksi

padat modal dan hanya membutuhkan tenaga kerja luaran pendidikan tinggi. Dimana

mayoritas masyarakat miskin adalah luaran pendidikan dasar (SD) atau bahkan tidak

tammat SD. Berdasarkan penelitian yang dilakukan fajaruddin (2003), yang

melakukan studi mengenai kajian terhadap komunitas indutri pengrajin. Studi

tersebut mengemukakan bahwa masuknya Penanaman Modal Dalam Negeri dan

Penanaman Modal Dalam Asing memiliki dampak positif dan negatif. Salah satu

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

71

yang terlihat antara lain bahwa kondisi tersebut akhirnya membawa dinamika

tersendiri, yang dengan leluasa membentuk masyarakat ekonomi baru, baik di daerah

perkotaan maupun pedesaan. Selain itu persaingan antara sektor ekonomi yang

bercorak tradisional dan ekonomi modern semakin tajam. Akibat sosial dari gejala

ekonomi ini antara lain berupa dislokasi sosial, pengangguran kemiskinan,

kriminalitas yang semakin meningkat.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga bertanda positif dan

signifikan secara tidal langsung terhadap penduduk miskin, dimana nilai koefisien

variabel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 47.192. Artinya apabila

PMDN meningkat sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar

47,192% meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan menurunnya

penduduk miskin. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa secara

tidak langsung, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh negatif

terhadap penduduk miskin. Dengan semakin besarnya investasi PMDN maka

diharapkan akan mendorong pertumbuhan sektor swasta dan rumah tangga dalam

mengalokasikan sumber daya yang ada di suatu daerah. Hal ini pada akhirnya akan

menyebabkan makin meningkatnya PDRB dan diharapkan pertumbuhan ekonomi

daerah dapat meningkat. Dengan demikian investasi PMDN memiliki hubungan

positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah (Eko-Prasetyo). Diketahui bahwa

tingkat pertumbuhan ekonomi dan investasi mempunyai hubungan timbal balik yang

positif. Hubungan timbal balik tersebut terjadi karena di satu pihak, semakin tinggi

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

72

pertumbuhan ekonomi suatu negara, berarti semakin besar bagian dari pendapatan

yang bisa di tabung, sehingga investasi yang tercipta akan semakin besar pula

(Harrod domar). Dilain pihak, semakin besar investasi suatu negara, akan semakin

besar pula tingkat pertumbuhan ekonomi yang bisa dicapai, adanya pertumbuhan

ekonomi yang dapat mengurangi penduduk miskin, pengangguran dan meningkatkan

kesejahteraan.

4.6.3 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Kemiskinan

Variabel pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini bertanda negatif dan

tidak signifikan, sesuai dengan hasil nalisis nilai koefisien pertumbuhan ekonomi

sebesar -0,002 dan tidak berpengaruh signifikan. hal ini diakibatkan karena

pemerintah mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi gagal

menciptakan pemerataan pendapatan per kapita. Pertumbuhan ekonomi tinggi, hanya

dinikmati oleh masyarakat tertentu saja, mereka yang berkeja di sektor industri padat

teknologi, sektor keuangan (perbankan), dan sektor pemerintah tidak akan

menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat miskin. Sehingga pembangunan

ekonomi yang dilakukan tidak menjangkau masyarakat miskin (tidak pro poor).

Akibatnya, pemerintah memang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi

tetapi pada akhirnya tidak akan mampu menolong keluarga miskin keluar dari kondisi

kemiskinan. Juga ada faktor dari masyarakat itu sendiri walaupun pemerintah

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

73

menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun tidak ada kesadaran dari

masyarakat itu sendiri untuk bisa lebih maju dalam berkarya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balisacan (2003), yang

melakukan studi mengenai pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan.

Studi tersebut menemukan bahwa adanya hubungan kuat antara kemiskinan dan

pertumbuhan ekonomi, namun terdapat faktor lain yang membuat masayarakat

miskin terpisah dari dampak pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Faktor tersebut adalah

infrastruktur, sumberdaya manusia yang berkualitas, dan akses terhadap teknologi

yang sulit.

Dari ringkasan hasil penelitian yang dilakukan oleh Balisacan kita dapat

melihat bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kebijakan

pemerintah seharusnya ditargetkan untuk mencapai target-target pembangunan

infrastruktur, pembangunan tingkat pendidikan, capaian terhadap penggunaan

teknologi.

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaruh investasi Penanaman Modal Asing (PMA) berpengaruh positif dan

signifikan secara tidak langsung melalui pertumbuhan ekonomi terhadap

kemiskinan di Sulawesi Selatan, hal ini menunjukkan bahwa PMA dapat

menurunkan kemiskinan jika didukung oleh pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) berpengaruh tidak

signifikan secara langsung tanpa melalui pertumbuhan ekonomi terhadap

kemiskinan di Sulawesi Selatan, hal ini menunjukkan bahwa PMA di

Sulawesi Selatan menyerap tenaga kerja yang memerlukan skill, dan

pendidikan yang tinggi, sedangkan penduduk miskin di Sulawesi Selatan

memiliki pendidikan yang rendah dan skill yang rendah.

2. Pengaruh Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh

positif dan signifikan secara tidak langsung dengan melalui pertumbuhan

ekonomi terhadap kemiskinan di Sulawesi Selatan, hal ini dikarenakan PMDN

yang meningkat di Sulawesi Selatan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

75

yang berpengaruh terhadap kemiskinan. Sedangkan investasi Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

secara langsung terhadap kemiskinan di Sulawesi Selatan, hal ini

menunjukkan bahwa PMDN di Sulawesi Selatan tidak berdampak pada

penduduk miskin karena PMDN menyerap tenaga kerja yang terdidik.

3. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kemiskinan di Sulawesi Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa

kenaikan pertumbuhan ekonomi tidak dirasakan manfaatnya oleh semua

golongan masyarakat, yaitu penduduk miskin. Distibusi income tidak merata

sehingga tidak dirasakan oleh masyarakat penduduk miskin. Pemerintah tidak

boleh berbangga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena tidak

dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka pada bagian ini

dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Berkaitan bahwa Penaman Modal Asing (PMA) berpengaruh signifikan

secara tidak langsung melalui pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan dan

tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kemiskinan, investasi

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

76

PMA tidak berpengaruh langsung terhadap kemiskinan. Penanaman modal

asing seharusnya diarahkan pada aktivitas industri yang produktif, serta

prioritas program atau kegiatan pemberdayaan usaha kecil menengah, dengan

demikian akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan

berpengaruh signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan pengagguran

daerah perkotaan.

2. Berkaitan bahwa Penaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh

signifikan secara tidak langsung terhadap penduduk miskin, dan berpengaruh

tidak signifikan terhadap penduduk miskin secara langsung hal ini berarti

investasi PMDN dapat lebih ditingkatkan agar dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dan berkualitas agar dapat dijangkau oleh masyarakat

miskin, sehingga kemiskinan dapat menurun.

3. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan bahwa pertumbuhan ekonomi

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan. Hal ini berarti

pertumbuhan ekonomi selama ini tidak dirasakan oleh penduduk miskin,

maka pertumbuhan ekonomi harus terus ditingkatkan agar semakin tinggi dan

pertumbuhan ekonomi ini bisa dirasakan oleh semua golongan masyarakat.

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

77

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Muhammad. 2008. Penanganan Kemiskinan Dalam Upaya Mewujudkan Upaya Negara Kesejahteraan. Medan

Agussalim. 2012. Penanganan Kemiskinan di Sulawesi Selatan; Pendekatan dan Agenda kebijakan. Makassar Badan Pusat Statistik (BPS). Statistik Indonesia 1996 – 2010. BPS. 2010. Makassar Dalam Angka. Makassar Ervin Mardalena. 2009. Pengaruh Investasi Swasta dan Perdagangan Internasional

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Selatan.Ekonomika Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Jamzani Sodik & Didi Nuryadin. 2005. Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional. Yogyakarta Khumaidi M, Roejito D. 1991. Makalah Kemiskinan Apa dan Bagaimana. Bogor:IPB Imamudin Yuliadi. 2008. Analisis Investasi di Indonesia Pendekatan Keseimbangan

Makroekonomi. Yogyakarta M.L Jhingan. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Prasetyo Eko. 2011. Analisis Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2357/skripsi... · 1 BAB I ... Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

78

Penanaman Modal Asing (PMA), Tenaga Kerja dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Sumatera Utara

Samuelson, Paul. 2004. Ilmu Makroekonomi, Edisi tujuh Belas. Jakarta : Media Global Edukasi

Sitompul Novita. 2007. Pengaruh Investasi Tenaga Kerja Terhadap PDRB. Sumatera Utara Supranto, J. 2004. Ekonometri. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sukandar Dadang. 2008. Analisis Diskriminan Untuk Menentukan Indikator Garis

Kemiskinan. IPB

Sukirno Sadono. 1994. Pengantar Makroekonomi, Edisi Kedua. Jakarta : PTGrafindo Suman, Agus. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.9 : Sholeh, Mainum.

Kemiskinan Telaah dan Beberapa Strategi Penanggulangannya.Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

Theofransus Litaay. 2007. Peningkatan Investasi di Indonesia Membutuhkan Konsistensi Reformasi Hukum; Jurnal Studi Pembangunan. Kritis

Tambunan Taulus, T.H. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Gholia Indonesia Undang-Undang Dasar GBHN Ketetapan MPR N0.II/MPR/1993. BP-7 Pusat Yustika Ahmad Erani, 2000, Industrialisasi Pinggiran.Yogyakarta : Pustaka Pelajar http://www.wikipedia.org