BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat...

65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia tidak terlepas dari kegiatan pembangunan nasional. Pembangunan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan atau mengadakan perubahan - perubahan kearah keadaan yang lebih baik. Pembangunan yang ingin dicapai bangsa Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945. Demi terciptanya pembangunan nasional, maka penyusunan program pembangunan tersebut rnengikuti suatu pola atau tatanan yang telah ditentukan di dalam pemerintah negara Indonesia. Kegiatan pembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup besar, maka diperlukan adanya keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja keras di bidang masing-masing. Dalam usaha mencapai tujuan pembangunan tersebut, pemerintah menciptakan tahap - tahap pelaksanaannya, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan, pengawasan, dan evaluasi dengan tidak mengecilkan arti peran dari pokok - pokok lainnya dalam berpartisipasi mensukseskan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan dan menetapkan penyelenggaraan pemerintah pelaksanaan dan penggunaannya juga diperlukan adanya pengawasan yang efektif dan efisien agar pembangunan nasional berjalan dengan baik.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai negara berkembang, Indonesia tidak terlepas dari kegiatan

pembangunan nasional. Pembangunan adalah suatu proses kegiatan yang

dilakukan dalam rangka pengembangan atau mengadakan perubahan -

perubahan kearah keadaan yang lebih baik. Pembangunan yang ingin dicapai

bangsa Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang

merata baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang -

Undang Dasar 1945. Demi terciptanya pembangunan nasional, maka

penyusunan program pembangunan tersebut rnengikuti suatu pola atau tatanan

yang telah ditentukan di dalam pemerintah negara Indonesia. Kegiatan

pembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup

besar, maka diperlukan adanya keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat untuk

bekerja keras di bidang masing-masing.

Dalam usaha mencapai tujuan pembangunan tersebut, pemerintah

menciptakan tahap - tahap pelaksanaannya, baik untuk jangka panjang

maupun jangka pendek yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan,

pengawasan, dan evaluasi dengan tidak mengecilkan arti peran dari pokok -

pokok lainnya dalam berpartisipasi mensukseskan pembangunan nasional.

Untuk meningkatkan dan menetapkan penyelenggaraan pemerintah

pelaksanaan dan penggunaannya juga diperlukan adanya pengawasan yang

efektif dan efisien agar pembangunan nasional berjalan dengan baik.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pendayagunaan aparatur pemerintah sangat penting dalam pengelolaan

pendapatan untuk menggali sumber pendapatan guna membiayai

pembangunan.

Dalam membiayai pembangunan salah satu upaya pemerintah adalah

menyerap dari sektor pajak, meskipun tidak kalah pentingnya pemasukan dari

berbagai sektor pendapatan yang lain (Erly Suandy, 2000: 9).

Sejak diadakannya reformasi terhadap sistem perpajakan (tax reform)

pada tahun 1983, hingga sekarang berbagai perbaikan di bidang perpajakan

masih terus dilakukan. Segala perbaikan tersebut ditujukan untuk

meningkatkan penerimaan pajak yang saat ini masih merupakan sumber

penerimaan negara terbesar untuk membiayai perekonomian nasioanal

(BPS:2008). Menurunya penerimaan negara dari sektor migas selama

beberapa tahun ini membuat perekonomian negara semakin terperosok.

Untuk ke depannya pajak diharapkan mampu menjadi tulang

punggung penerimaan negara, karena pemerintah Indonesia tidak dapat

selamanya menggantungkan penerimaan negara dari kegiatan ekspor migas.

Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara perlu terus ditingkatkan

sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan mengandalkan

kemampuan sendiri. Untuk menjamin kelangsungan pembangunan nasional

diperlukan partisipasi aktif dari seluruh komponen negara, khususnya seluruh

rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat dalam membayar

pajak sangat diperlukan demi berlangsungnya pembangunan nasional.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pajak disamping sebagai sumber penerimaan negara yang utama (fungsi

budget), juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai alat untuk mengatur dan

mengawasi kegiatan-kegiatan swasta dalam perekonomian (fungsi pengatur).

Sebagai alat anggaran (budgetair) pajak digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah,

terutama kegiatan-kegiatan rutin. Sedangkan pajak dalam fungsinya sebagai

pengatur (regulatory), dimaksudkan terutama untuk mengatur perekonomian

guna menuju pada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, mengadakan

redistribusi pendapatan serta stabilitas ekonomi.

Diagram 1.1

Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Tahun 2011

Penerimaan Pajak Tahun 2011 (dalam milyar Rupiah)

Jenis Pajak Realisasi

PPh 112.609

PPN 99.872

Pajak Lainnya 1.154

Total 213.635

(sumber: http://www.fiskal.depkeu.go.id)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Gambar dan tabel di atas menunjukkan penerimaan pajak terbesar tahun

2011 berasal dari Pajak Penghasilan, yaitu mencapai 112 milyar. Berdasarkan

data Dirjen Pajak, jumlah Wajib Pajak perorangan di seluruh Indonesia hanya

1,3 juta orang, padahal jumlah rumah tangga mencapai 51,2 juta.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi informasi, sosial dan

politik, disadari bahwa perkembangan pajak di Indonesia semakin meningkat

dan kini dirasakan bahwa pajak sudah menjadi suatu kebutuhan kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Kesadaran untuk menjadi Wajib Pajak dan memenuhi segala

kewajibannya perlu dibina sehingga timbul disetiap kalbu Wajib Pajak yang

hidup bermasyarakat. Dengan demikian, maka roda pemerintahan akan

berlangsung lancar demi kepentingan Wajib Pajak itu sendiri dan lancarnya

roda pemerintahan akan melancarkan pula tercapainya keseluruhan cita- cita

rakyat / penduduk hidup dalam negara yang adil dan makmur dalam lingkup

nilai- nilai Pancasila dan UUD 1945. Setiap rakyat/penduduk harus sadar

bahwa kewajiban membayar pajak bukanlah untuk pihak lain, tetapi untuk

melancarkan jalannya roda pemerintahan yang mengurusi segala kepentingan

rakyat sendiri. Jadi sadar berkorban dan pengorbanan itu adalah untuk

kepentingannya sendiri dari generasi ke generasi.

Sistem pemungutan pajak di Indonesia yang menganut asas Self

Assessment System sangat mengharapkan peran serta, tanggung jawab dan

kepercayaan masyarakat. Self Assessment System merupakan pengganti dari

Official Assement System dampak terjadinya reformasi perpajakan (tax

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

reform) pada tahun 1983. Dengan Self Assessment System, Wajib Pajak

diberikan kepercayaan penuh untuk menghitung, memperhitungkan,

menyetor dan melaporkan besarnya pajak yang terutang (pajak yang harus

dibayar) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Namun salah satu kendala terbesar yang dihadapi adalah menurunnya

kepatuhan dan kesadaran Wajib Pajak akan kewajibannya membayar pajak

karena masih banyak masyarakat yang buta akan pajak dan tidak tahu

prosedur-prosedur terkait penghitungan maupun pelaporan pajak.

Menyadari hal tersebut, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Karanganyar melakukan pembinaan dan edukasi tentang perpajakan.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dalam mensukseskan

program kampanye taat pajak tersebut dipandang perlu untuk memberikan

pengetahuan tentang hak dan kewajiban perpajakan. Dengan kampanye

diharapkan kepatuhan wajib pajak dapat timbul dari diri wajib pajak.

Sehingga Wajib Pajak sadar akan kewajiban- kewajibannya dalam hal

membayar pajak.

Setiap tahun Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar

melakukan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten

Karanganyar dan Sragen, karena masih banyak yang belum mengerti dan

sadar akan pentingnya pajak, sehingga mereka tidak tahu berbagai hal yang

seharusnya dilakukan sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi dalam

melaksanakan kewajiban perpajakan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar menciptakan

sistem perpajakan agar tingkat kepatuhan Wajib Pajak meningkat, salah satu

dengan cara pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pada Wajib

Pajak yang pendapatanya diatas Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP). Bagi

Wajib Pajak Orang Pribadi yang pendapatannya diatas PTKP dan memiliki

NPWP wajib melaporkan pajak terutang ke Kantor Pelayanan Pajak setempat.

Wajib Pajak Orang Pribadi Baru yang akan melapor pajak terutang harus

mempunyai NPWP, dan dalam melaporkan pajak terutangnya harus

menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Tahunan. Melalui SPT dapat

diketahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak.

Dalam rangka mewujudkan Wajib Pajak Orang Pribadi yang patuh dan

taat, berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-

32/PJ/2010 tentang Penegasan Tindak Lanjut Kantor Pelayanan Pajak

Pratama terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi maka perlu diadakan Kampanye

Taat Pajak melalui Pembinaan, Edukasi, dan Pelayanan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis ingin

mengetahui lebih dalam tentang efektivitas pelaksanaan kegiatan tersebut

dengan membuat skripsi yang berjudul :

“KAMPANYE TAAT PAJAK DAN KEPATUHAN PELAPORAN SPT

TAHUNAN”

(Studi Evaluasi Efektivitas Program Kampanye Taat Pajak Oleh Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar Terhadap Kepatuhan Pelaporan

SPT Tahunan PPh Orang Pribadi)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka untuk memudahkan

dalam menyusun Skripsi ini, penulis mencoba menuliskan rumusan

permasalahan sebagai berukut :

1. Bagaimanakah efektivitas program kampanye taat pajak oleh Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar terhadap kepatuhan

pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghambat maupun penunjang

dalam pelaksanaan program kampanye taat pajak oleh Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) Pratama Karanganyar terhadap kepatuhan pelaporan SPT

Tahunan PPh Orang Pribadi?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah, adapun tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui efektivitas program kampanye taat pajak oleh Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar terhadap kepatuhan

pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.

b. Mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghambat maupun

penunjang dalam pelaksanaan program kampanye taat pajak oleh Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar terhadap kepatuhan

pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Mengetahui dan mendapatkan informasi atau gambaran tentang praktik

kegiatan komunikasi dalam pelaksanaan program kampanye taat pajak

oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar dan

kepatuhan pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.

2. Merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk mengumpulkan data

sebagai bahan penyusunan skripsi guna melengkapi persyaratan untuk

mencapai gelar kesarjanaan di Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universltas Sebelas Maret Surakarta.

b. Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan bisa berguna bagi Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Karanganyar sebagai bahan masukan untuk mengetahui

efektivitas dan faktor-faktor pendukung dan penghambat keberhasilan

pelaksanaan program kampanye taat pajak dan kepatuhan pelaporan

SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.

2. Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang ilmu komunikasi

sebagai bekal untuk terjun ke dalam masyarakat nantinya.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1.5 Landasan Teori

1.5.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan hubungan kontak antara manusia baik

individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari maupun

tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu

sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan

lingkungannya. Selain itu komunikasi sering diartikan pula sebagai

kegiatan-kegiatan yang ada kaitanya dengan masalah hubungan atau dapat

diartikan bahwa komunikais adalah tukar-menukar pikiran.

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication,

menurut Wikipedia Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Latin yaitu

communicatio yang berarti pergaulan, persatuan, peran serta, kerjasama,

bersumber dari kata communis yang berarti sama makna.

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun melalui media. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa tujuan berkomunikasi adalah member tahu mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior).1

Kata komunikasi dapat diartikan secara harafiah yaitu : (1) Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan dapat dipahami; hubungan; kontak, (2) perhubungan dua arah komunikasi yang komunikan dan komunikatornya dalam satu saat bergantian memberikan informasi.2

1 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, CV. Remaja Karya, Bandung, 1986, hal 6 2 Sugono et.all, Kamus Bahasa Indonesia, Depdikbud, 2008, hal 789

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Banyak pengertian mengenai komunikasi yang bersifat khas dan

mencerminkan paradigma atau prespektif yang digunakan ahli-ahli

komunikasi dalam mendekati fenomena komunikasi, diantaranya yaitu:

1. Bernard berelson dan Gary A. Stainer dalam karyanya “Human

Behavior” mendefinisikan komunikasi sebagai berikut, Komunikasi

adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan

sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang- kata-kata,

gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses

penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi.3

2. Menurut Gerald A. Miller dalam karyanya berjudul “On Defining

Communication:Another Stab”. Pada dasarnya, komunikasi

mengandung situasi keprilakuan sebagai minat sentral, di mana

seseorang sumber menyampaikan suatu pesan kepada seorang atau

sejumlah penerima yang secara sadar bertujuan mempengaruhi

perilakunya.

3. Menurut Hovland, Komunikasi adalah proses dimana seseorang

(komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambing bahasa)

untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan).

4. Eduard Depari, Ph. D. memberikan pengertian komunikasi yaitu:

proses penyampaian gagasan, harapan, pesan yang disampaikan

melalui lambing tertentu yang mengandung arti, dilakukan oleh

penyampaian pesan (source, communicator, sender) ditujukan pada

3 Onong Uchjana Effendy. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Remaja Karya, Bandung, 1986

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

penerima pesan (receiver, communicator, audiens) dengan maksud

mencapai kebersamaan (commonnees).4

5. Onong Uchyana effendi dalam bukunya Ilmu Komunikasi teori dan

Praktek Mengatakan: Komunikasi pada hakekatnya adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada

komunikan.5

Proses kampanye melalui komunikasi merupakan penyebaran

informasi, pengetahuan, gagasan, atau ide untuk membangun atau

menciptakan kesadaran dan pengertian melalui teknik komunikasi. Bentuk

komunikasi dalam melakukan kampanye adalah sebagai berikut :

a. Komunikasi intrapersona b. Komunikasi antarpersona (face to face) c. Komunikasi kelompok (group communication) d. Komunikasi masssa (mass communication) e. Komunikasi melalui media massa dan media nirmassa. (Effendi, 1986:

78-102)

Dalam hal melakukan kampanye atau penyuluhan atau sosialisai,

kita bertujuan untuk menyampaikan informasi dan mencari informasi

kepada mereka, agar apa yang kita ingin sampaikan atau kita minta dapat

dimengerti, sehingga komunikasi yang kita lakukan dapat tercapai

tujuannya.

Pada umumnya komunikasi mempunyai beberapa tujuan, antara

lain :

4 Widjaja, A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta, Bumi Aksara,1986 5 Siahaan, S. M. Komunikasi: Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta. PT BPK Gunung Mulia. 1989

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

a. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti, sebagai komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksudkan.

b. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator haris mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan.

c. Suapaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita harus berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasif bukan memaksakan kehendak.

d. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu. Menggerakan sesuatu itu bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan disini yang dimaksudkan adalah kegiatan yang banyak mendorong, namun yang penting yang harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk melakukannya.6

Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa berkomunikasi bertujuan

untuk mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan. Setiap

kali bermaksud mengadakan komunikasi maka kita perlu meneliti apa

yang menjadi tujuan.

Everett M. Rogers dan W. Floyd Shoemaker mengajukan suatu

model komunikasi umum yang biasa dipakai dalam praktik proses

penyampaian pesan dengan menampilkan a common model of

communications process is that of source-message-channel-receiver-

effects atau yang lebih dikenal dengan formula S-M-C-R, yaitu :

Tabel 1.2 Model Proses Komunikasi S-M-C-R-E

(Ruslan, 2007: 69)

1. Komunikator (Source) Seorang komunikator harus mampu menyesuaikan suatu kegiatan

atau aktivitas dan program kerja kepada publiknya. Komunikator

6 Widjaja, A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta. Bumi Aksara,1986, hal 67

SOURCE (sumber)

MESSAGE (pesan)

CHANNEL (media)

RECEIVER (penerima)

EFFECT (efek)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

harus mampu bertindak sebagai mediator untuk mewakili organisasi terhadap publik atau sebaliknya.

2. Pesan (Message) Merupakan sesuatu yang perlu disampaikan kepada komunikan

melalui teknik kampanye atau propaganda tertentu. Sesuatu yang biasanya berupa ide, gagasan, informasi, aktivitas atau kegiatan lain yang dipublikasikan atau dipromosikan untuk diketahui, dipahami, dan dimengerti yang sekaligus diterima oleh publiknya.

3. Media (Channel) Sarana atau alat untuk menyampaikan pesan. Bisa juga sebagai

mediator antara komunikator dengan komunikan. Media kampanye dikelompokan menjadi (a) Media umum, (b) Media massa, (c) Media khusus, (d) Media internal.

4. Komunikan (Receiver) Publik yang menjadi sasaran dalam berkomunikasi secara langsung

atau tidak. Secara umum khalayak sasaran dalam kampanye bisa dikelompokkan menjadi (a) Government Relations, (b) Community Relations, (c) Customer Relations, (d) Consumen Bodies, (d) Pressure Group, (f) Opinion Leader, (g) Trade Association, (h) Business Relation, (i) Internal Relations.

5. Efek (Effect) Merupakan respon atau reaksi setelah proses komunikasi

berlangsung, bisa menimbulkan umpan balik berbentuk positif maupun negatif. Komunikasi merupakan interaksi antarmanusia yang bertujuan menumbuhkan pengertian antara komunikator dan komunikan. Komunikasi yang efektif dicapai jika antar komunikator dan komunikan dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan (efek). Efek komunikasi adalah perubahan dalam (a) Opini dan pengetahuan, (b) Sikap dan tingkah laku, (c) Pandangan, persepsi, dan ide, (d) Kepercayaan dan citra. (Ruslan, 2007: 69)

Efek yang ditimbulkan dari sebuah proses komunikasi biasanya

berhubungan dengan tujuan dilakukannya komunikasi, yaitu untuk

mengubah perilaku seseorang. Menurut Carl I Hovland, “communication

is the process to modify the behaviour of other individuals.” (Effendy,

1984:13). Guna mencapai efek yang diharapkan perlu adanya strategi

dalam berkomunikasi, menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M.

Dallas Burnett dalam bukunya Techiques for Effective Communication

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(Ruslan, 2007:37), tujuan ditetapkannya strategi komunikasi adalah

sebagai berikut :

a. to secure understanding (memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi)

b. to establish accetance (bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik)

c. to motive action (penggiatan untuk memotivasinya) d. the goals which the communicator sought to achieve (bagaimana

mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut).

1.5.2 Kampanye

Pengertian kampanye secara umum adalah campaign is generally

exemply persuasion in action (kampanye merupakan kegiatan yang bertitik

tolak untuk membujuk), dan telah banyak dikemukakan beberapa

ilmuwan, ahli dan praktisi komunikasi, yaitu definisi sebagai berikut

(Venus, 2004: 7-29)7 :

· Leslie B. Snyder (Gudykunst & Mody, 2002)

A communication campaign is an organized

communications activity, directed at a particular audience, for a

particular periode of time to achieve a particular goal. (Kampanye

komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisasi yang

diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna

mencapai tujuan tertentu). (Venus, 2004:8)

· Rogers dan Storey (1987)

Mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan

komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek

7 Antar Venus, Manajemen Kampanye, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004, hal. 8.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara

berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. (Venus, 2004:7)

· Rajasundaram (1981)

A campaign is a coordinated use of different methods of

communication aimed at focusing attention on a particular

problem and its solution over a periode of time. (Kampanye dapat

diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang

berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang

ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu

berikut pemecahannya).

· Pfau dan Parrot (1993)

A campaign is conscious, sustained and incremental

process designed to be implemented over a specified periode of

time for the purpose of influencing a specified aundience

(Kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar,

bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu

tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah

ditetapkan). (Venus, 2004:8)

Pemaparan dari beberapa definisi para pakar mengenai arti

kampanye di atas dapat ditarik satu kesimpulan, yaitu dalam sebuah

kampanye terdapat kegiatan-kegiatan :

1. Adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi

khalayak tertentu.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpartisipasi.

3. Ingin menciptakan efek atau dampak tertentu seperti yang

direncanakan.

4. Dilaksanakan dengan tema yang spesifik dan narasumber yang jelas.

5. Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara

terorganisasi dan terencana baik untuk kepentingan kedua belah pihak

atau sepihak.

Disamping itu, kampanye juga memiliki karakteristik lain, yaitu

sumber yang jelas, yang menjadi penggagas, perancang, penyampai

sekaligus penanggung jawab suatu produk kampanye (Campaign makers),

sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat

mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut

setiap saat.

Secara umum, kampanye memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Tabel 1.3 Ciri-ciri Kampanye

KETERANGAN KAMPANYE 1. Nara sumber & tema 2. Periode 3. Sifat gagasan 4. Tujuan kegiatan 5. Penerimaan 6. Modus pelaksanaan 7. Kepentingan 8. Penilaian

Dapat diidentifikasikan Waktu yang terbatas Moderat yang terbuka Spesifik dan variatif Sukarela dan persuasif Sesuai dengan kode etik Kedua belah pihak Berkonotasi positif

Kampanye merupakan interaksi simbolis (symbolic interaction),

artinya pengoperan simbol-simbol atau lambang komunikasi yang

mempunyai makna tertentu dalam berkampanye. Lambang komunikasi

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

tersebut bisa berbentuk bahasa (tulisan maupun lisan), tanda (sign),

gambar, isyarat tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa, sehingga

dapat menarik perhatian sekaligus berpengaruh terhadap pesan yang

disampaikan. Unsur-unsur dalam kampanye antara lain :

1. Ada kegiatan atau proses komunikasi yang berlangsung dalam

kegiatan kampanye. Kampanye berisikan rencana, tema/topik/isu,

budget / dana dan fasilitas.

2. Komunikator merupakan orang yang menyampaikan pesan yang

hendak disampaikan kepada pihak lain, oleh karena itu, teknik

komunikasi adalah suatu cara, kiat atau seni dalam penyampaian

pesan melalui kampanye yang dilakukan sedemikian rupa oleh

komunikator sehingga menimbulkan dampak tertentu bagi

komunikannya.

Tujuan utama kampanye adalah menciptakan awareness publik

sasaran terhadap organisasi yang bersangkutan (baik terhadap organisasi

itu sendiri, produk yang dihasilkannya ataupun kebijakannya). Tolak ukur

keberhasilan kampanye bisa dilihat dari tercapai atau tidaknya

target/sasaran kampanye yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hasil akhir

atau tingkat keberhasilan dari kegiatan kampanye yang hanya bisa

dirasakan dari perolehan citra dan kepercayaan public terhadap organisasi

yang bersangkutan. Menurut Newsom, Scott & Turk (1975:475), tujuan

kegiatan kampanye adalah sebagai berikut:

a. Public Awareness

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berupaya untuk menciptakan kesadaran publik terhadap sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan sosial.

b. Offer Information Menawarkan informasi yang lebih mendalam tentang suatu program tertentu kepada publik.

c. Public Education Kemampuan praktisi PR untuk mendidik publik secara emosional dengan tetap mempertahankan sikap etis dan wajar dalam mengekspresikan opininya.

d. Reinforce the attitudes and behavior Program kampanye yang dilakukan harus mampu memperkuat nilai-nilai atau ingin mengubah perilaku publik yang berkaitan dengan positioning statement komunikator.

e. Behavior Modification Memodifikasi atau ingin mengubah perilaku untuk meyakinkan public mengenai program sosial tertentu. (Ruslan, 2007:96)

Sedangkan menurut Ostegaard (2002) tiga tujuan kampanye

sebagai ‘3A’ yaitu :

1. Awareness, yakni menggugah kesadaran, menarik perhatian dan memberikan informasi tentang produk atau gagasan yang dikampanyekan.

2. Attitude, yakni memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan khalayak pada isu-isu yang menjadi tema kampanye.

3. Action, yakni mengubah perilaku khalayak secara konkret dan terukur.8

Aktivitas komunikasi dalam berkampanye biasanya berkaitan

dengan suatu kepentingan dan tujuannya apa, siapa khalayak sasarannya,

dalam rangka kegiatan apa, untuk membujuk atau memotivasi khalayak.

Dalam kegiatan tersebut, terdapat beberapa jenis program kampanye yang

dilaksanakan secara prinsip merupakan kegiatan yang bertitik tolak untuk

memotivasi atau membujuk, dan mencapai tujuan tertentu, maka menurut

8 Ibid., hal. 10

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Charles U. Larson dalam Persuasion, Reception and Responsibility (1992)

membagi jenis-jenis kampanye sebagai berikut :

1. Product – oriented Campaign Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersil kampanye promosi pemasaran suatu peluncuran produk baru. Kampanye pencitraan dan CSR (Corporate Social Responsibility) oleh sebuah organisasi juga dapat dimasukkan pada jenis ini.

2. Candidate – oriented Campaign Kegiatan kampanye yang beorientasi bagi calon (kandidat) untuk kepentingan kampanye politik (political campaign). Kegiatan ini berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat melalui kampanye politik serta kampanye komunikasi dan periklanan atau menggunakan teknik-teknik kampanye PR.

3. Ideological or Cause – oriented Campaign Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan berdimensi perubahan sosial (social change campaign) yaitu kegiatan kampanye sosial bersifat khusus non komersial.9

Boleh dikatakan tidak ada model yang berupaya menggambarkan

proses kampanye berdasarkan unsur-unsurnya sebagaimana terjadi dalam

menjelaskan proses komunikasi. Karena itu menampilkan model

kampanye dengan menggambarkan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya

menjadi penting. Tujuannya agar dapat memahami fenomena kampanye

bukan hanya dari tahapan kegiatannya, tetapi juga dari interaksi antar

komponen yang terdapat di dalamnya, salah satunya adalah Model

Komponensial Kampanye, yang mengambil komponen-komponen pokok

yang terdapat dalam suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan

kampanye. Model tersebut digambarkan sebagai berikut:

9 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hal. 25.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Tabel 1.4 Model Komponensial Kampanye

Umpan Balik

(Venus, 2004: 13)

Dalam model kampanye di atas digambarkan bahwa sumber

(campaign makers) memiliki peran yang dominan, secara aktif

mengonstruksi pesan yang ditujukan untuk menciptakan perubahan pada

diri khalayak (campaign receivers). Pesan-pesan tersebut disampaikan

melalui media berbagai saluran komunikasi seperti media massa, media

tradisional atau saluran personal. Ketika pesan-pesan diterima khalayak

diharapkan muncul efek perubahan pada diri mereka. Terjadi atau tidaknya

efek perubahan dapat diidentifikasi dari umpan balik yang diterima

sumber. Umpan balik untuk mengukur efektivitas kampanye dapat muncul

dari pesan itu sendiri, saluran yang digunakan atau respon penerima.

Model ini diidentifikasikan menggunakan pendekatan transmisi

(transmission approach), dengan alasan bahwa kampanye merupakan

kegiatan komunikasi yang direncanakan, bersifat purposif (bertujuan).

Lebih dari itu kampanye merupakan kegiatan yang bersifat persuasif

Sumber Kampanye

Pesan Penerima Kampanye

Efek

Saluran

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dimana sumber (campaigner) secara aktif berupaya mempengaruhi

penerima (campaignee).

Keefektifan sebuah program kampanye tidak bisa terlepas dari

perencanaan yang matang. Tahapan-tahapan kampanye Public Relations

(Gregory, 2003:53) melalui proses sepuluh tahapan perencanaan

kampanye (The Ten Stages of Campaign Planning) yang terdiri atas:

1. Analisis (analysis) Program kampanye biasanya dimulai dengan SWOT Analysis,

yaitu mengenai unsur kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threath) sebagai upaya menganalisa faktor-faktor masalah internal dan eksternal perusahaan.

2. Tujuan (objectives) Menetapkan tujuan yang realistik sebagai arah tujuan program

kampanye yang hendak dicapai, apakah untuk tujuan jangka panjang (strategi dan jangka pendek (taktik pelaksanaan) atau demi pencapaian tujuan internal dan eksternal.

Ada beragam tujuan yang bisa dicapai dalam program kampanye, diantaranya adalah menyampaikan sebuah pemahaman baru, memperbaiki kesalahpahaman, menciptakan kesadaran, mengembangkan tujuan tertentu, menghilangkan prasangka serta mengajak khalayak melakukan tindakan tertentu.

3. Publik atau khalayak sasaran (public or audience) Tahapan ini untuk menentukan siapa yang menjadi publik sasaran

dalam perencanaan program kampanye PR, menurut James Grunig terdapat tiga bentuk yaitu: a. Latent public

Publik tersembunyi yang sulit untuk dikenali keberadaanya oleh pihak organisasi atau PR.

b. Aware public Publik yang peduli terhadap organisasi. Jenis publik ini mudah dikenali kegiatan dan keberaadaanya.

c. Activities public Publik yang aktif dan selalu berkaitan dengan suatu permasalahan yang dihadapi pihak organisasi.

4. Pesan (messages) Menetapkan pesan-pesan yang akan disampaikan dalam kampanye,

dengan empat langkah sebagai berikut: a. Pertama, menetapkan keberadaan persepsi publik berdasarkan hasil

penelitian, untuk menentukan apakah diterima atau ditolak.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Kedua, menetapkan apakah terdapat upaya perubahan dari persepsi publik, untuk melihat apa keinginan publik yang sebenarnya agar tema atau isi pesan dalam kampanye tersebut dapat diklarifikasi oleh tim kampanye.

c. Ketiga, melakukan tahapan identifikasi dari unsur-unsur persuasif dan edukatif yang merupakan cara terbaik untuk mengenal keinginan publik berdasarkan faktual dan aktual informasi yang ada pada khalayak sasaran.

d. Keempat, meyakinkan dalam penyampaian pesan-pesan yang lebih kredibel dan dapat disalurkan dengan memanfaatkan promosi periklana, berdialog dan melakukan korespondensi surat-menyurat yang dikelola sdalam strategi kampanye PR.

5. Strategi (strategy) Merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan perencanaan program kampanye dalam kurun waktu tertentu. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tim kerja, memilih tema faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip untuk melaksanakan gagasan strategis secara rasional dan dapat dilaksanakan melalui suatu taktik program kampanye PR secara efektif dan efisien.

Lawrence D. Brennan dalam bukunya, Business Communication, yang ia sebut Seven Pilar of Communication Strategy ( Tujuh Sendi Strategi Komunikasi) adalah: a. Adaption of the Communication Process (Adapatasi Proses

Komunikasi) b. Thought (Pikiran) c. Language control (Penguasaan Bahasa) d. Clearness (Kejelasan) e. Completeness (Kelengkapan) f. Good Will (Itikad Baik) (Effendy, 1986:64)

6. Taktik pelaksanaan (tactics) Berkaitan erat dengan program dari strategi utama (grand strategy)

tujuan kampanye. Taktik pelaksanaan program kampanye tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor kekuatan, kreativitas atau kemampuan tim pelaksana pengembangan program hingga pencapain tujuan akhir yang terukur sebagai berikut: a. Appropriatness

Adanya kecocokan secara aktual antar teknik-teknik taktik pelaksanaan, pencapaian publik sasaran dengan hasil-hasil yang dicapai dalam melaksanakan kesan-kesan kamapnye. Termasuk kecocokan dengan teknik PR dan media komunikasi yang dipergunakan.

b. Deliverability Mampukah melaksanakan teknik-teknik kampanye secara sukses sesuai dengan target, berapa besar alokasi dana yang diperlukan. Bagaimana dengan jadwal waktu pelaksanaan kampanye, sudah

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tepat atau belum, apakah memiliki tim ahli dan pendukung dalam melaksanakan taktik kampanye.

7. Skala waktu (Time Scale) Dalam skala waktu pelaksanaa kegiatan kampanye terdapat

kendala keterbatasan waktu (dealine), baik untuk pelaksanaan koordinasi program yang memerlukan partisipasi penuh secara internal maupun internal. Disini diperlukan perencanaan skala waktu pelaksanaan program kampanye yang tersusun secara rinci, spesifik, terencana tepat terkait dengan masalah susunan jadwal waktu dan program kegiatan secara berimbang.

8. Sumber daya (resources) Terdapat tiga sumber daya utama yang berkaitan dengan

pelaksanaan program kampanye, yaitu: a. Sumber Daya Manusia (SDM)

Mereka yang terlibat langsung dalam kegiatan kampanye terdiri atas tenaga profesional dan staf pendukung atau tenaga lapangan.

b. Sumber Biaya Operasional Untuk menunjang kegiatan kampanye yang dikelola secara efisien dalam pembiayaan pelaksanaan operasional (implementation fee, consultant or profesional fee, space and advertising cost and equipment fee)

c. Sumber Perlengkapan d. Dukungan peralatan teknis, pemanfaatan media komunikasi dan

tim kerja. 9. Penilaian (evaluations)

Penilaian terhadap suatu proses pelaksanaan dapat berupa tolak ukur suatu pencapaian keberhasilan atau juga kegagalan selam berlangsungnya kegiatan kampanye, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Termasuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan kampanye telah menjadi liputan berbagai media massa serta hasil-hasil apa saja yang telah dicapai.

10. Peninjauan (review) Berlangsung secara periodik setiap tahun yang kemudian dianalisis efektivitasnya dalam pencapaian tujuan program kampanye PR melalui proses input (perolehan riset data, fakta, dan informasi di lapangan), output (kecocokan dengan isi pesan, tujuan dan media yang digunakan),dan result (hasil-hasil dari tujuan dan efektivitas program yang telah dicapai). (Venus, 2004: 145-159) Selain perencanaan yang matang, alokasi dana oprasional memegang

peran penting. Perencanaan anggaran kampanye merupakan hal vital yang

harus dilakukan agar kampanye berjalan sesuai rencana. Selain itu,

perencanaan anggaran kampanye memiliki peran penting pada proses

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

evaluasi, salah satunya mengukur produktivitas kerja dengan mengaitkan

biaya dan hasil yang diperoleh, sera mengukur efisiensi biaya dengan

pencapaian tujuan kampanye secara keseluruhan. Dalam menyusun anggaran

kampanye, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat

keputusan alokasi dana (Weilbacher dalam Simmons, 1990), yaitu:

a. Arbitrary Methods Semua pengalokasian dana bergantung dari apa yang diputuskan oleh pimpinan organisasi. Pendekatan ini digunakan bila dana sudah disediakan dan tidak perlu cari lagi.

b. Rule of-Thumbs Methods Tiga aspek yang saling berkaitan yaitu persentase pendapatan organisasi, pengeluaran yang ditetapkan per unit, serta metode pelaksanaan tugas agar hasil yang diperoleh sesuai dengan dana yang dikeluarkan.

c. Market Experience Methods Dana dialokasikan dengan sistematisasi umpan balik dari kampanye dari aktivitas kampanye. Umpan balik tersebut bisa diperoleh dengan cara proyeksi dan pengujian pasar.

d. Theorithical Methods Metode ini memasukkan model statistik yang dibuat berdasarkan data yang diperoleh melalui pengalaaman sebenarnya. (Venus, 2004: 184)

Setelah melalui tahapan perencanaan program kampanye dan penetapan

alokasi dana kampanye, maka unsur penting lain yang tidak bisa diabaikan

adalah pelaksanaan kampanye. Pelaksanaan kampanye merupakan penerapan

dari konstruksi pesan rancangan program kampanye yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam tahap pelaksanaan program

kampanye meliputi :

1. Realisasi Unsur-unsur Kampanye a. Perekrutan dan Pelatihan Personel Kampanye

Beberapa ketrampilan yang harus dimiliki diantaranya: kemampuan persuasi, presentasi dan kemampuan menggunakan berbagai media komunikasi umum seperti fotografi.

b. Mengonstruksi Pesan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Konstruksi pesan kampanye didasarkan pada pertimbangan kesederhanaan (simplicity), kedekatan (familiarity), kejelasan (clarity), keringkasan (conciseness), kebaruan (novelty), kesopanan (courtesy), dan kesesuaian dengan objek kampanye.

c. Menyeleksi Penyampai Pesan Penetapan siapa yang akan menjadi penyampai pesan bersifat kontekstual, dan sesuai dengan situasi dan jenis khalayak sasaran yang dihadapi.

d. Menyeleksi Saluran Kampanye Faktor pokok yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media kampanye diantaranya: jangkauan media, tipe dan ukuran besarnya khalayak, biaya, waktu, dan tujuan serta objek kampanye.

2. Uji Coba Rencana Kampanye Lewat uji coba kampanye akan dipeoleh gambaran tentang respon awal sebagian khalayak sasran terhadap pesan-pesan kampanye. Respon tersebut menjadi bahan evaluasi program kampanye.

3. Tindakan dan Pemantauan Kampanye Dalam praktiknya akan banyak kendala yang dihadapai untuk membuat program kampnye tetap berjalan di jalurnya. Untuk itu harus dipahami bahwa tindakan kampanye bersifat : a. Adaptif

Bersikap terbuka terhadap masukan atau bukti baru yang ditemukan di lapangan.

b. Antisipatif Kegiatan kampanye harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan muncul di lapangan saat kampanye dilakukan.

c. Orientasi pemecahan masalah Segala bentuk tindakan dalam proses kampanye diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

d. Integrative dan Koordinatif Keberhasilan kampanye ditentukan oleh bagaimana pelaksana kampanye bertindak secara integratif dan koordinatif.

4. Laporan Kemajuan Unsur terakhir dari pelaksaan kampanye, sebagai dokumen yang penting sebab memuat data-data terkait realisasi kampanye yang digunakan sebagai bahan evaluasi. (Venus, 2004: 200-208)

“Designing programs or communication campaigns to affect behaviours requiresfirst being able to understand why people behave the way they do. Interventions are more effective when they are based on research that tell us what factors influences person’s decison to perform a spesific behaciour, or the ways in which an existing behaviour can channeled toward more desirable outcomes. Fortunately, decades of research have tought us much about human behavior. Behavioural change theorists now agree on eight factors known to influences behaviour :

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1. Intentions 2. Environmental constraints 3. Skills 4. Attitudes 5. Norms 6. Self standars 7. Emotion 8. Self Efficacy10

Kampanye merupakan program kerja yang cukup penting bagi

sebuah organisasi, karena didalamnya banyak hal yang terlibat (tenaga,

waktu, pikiran dan dana yang besar). Oleh karena itu pelaksanaannya

harus terencana dengan baik dan disusun dengan urut-urutan yang logis.

Komponen-komponen setiap langkah penggiatan program kampanye

dibentuk secara berangkai, langkah-langkah tersebut terdiri atas :

1. Analisa situasi dan audit komunikasi

2. Merumuskan tujuan dan target waktunya

3. Menentukan publiknya / target audiens

4. Menentukan media

5. Menetapkan anggaran untuk kampanye tersebut

6. Program penggiatan kampanye, dan

7. Analisa hasil program tersebut dan aplikasinya.

Terdapat banyak hambatan dalam proses kampanye, antara lain

hambatan dalam komunikasi dan teknik yang digunakan dalam

berkampanye. Tidak semua komunikasi dalam melakukan kampanye bisa

10 Anne Pollock, Using Behavioural Change Theory to Communicate Effectively, Int. Journal, 2009.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

berlangsung mulus tanpa rintangan, ada juga hambatannya. Hambatan

komunikasi dalam kampanye biasanya berupa :

1. Gangguan teknik dan mekanisme komunikasi 2. Gangguan semantik atau bahasa 3. Gangguan suara atau sound system yang dipergunakan 4. Kecurigaan 5. Kurang kesiapan dalam melakukan kampanye 6. Predisposisi atau sudah ada pendapat yang lebih mapan dan

mantap.(Ruslan, 2007: 39)

Resiko yang dihadapi dalam berkampanye yang dapat

menggagalkan teknik persuasi pihak khalayak sasaran adalah sebagai

berikut:

1. Penyesatan suatu pengertian atau pemahaman tentang tema kampanye yang tengah dilancrkan oleh pihak lain (kompetitor).

2. Merusak atau memalsukan isi atau materi pesan (to make the message invalid).

3. Menafsirkan suatu pesan dengan ukuran menurut pengertian atau pandangan sepihak (subjektif evaluation).

4. Memberikan pesan dengan bahasa yang terlalu sukar untuk dimengerti atau dicerna (to make the message too difficult to be understanding). (Ruslan, 2007: 74)

Jika ditarik suatu kesimpulan dari uraian di atas bahwa kampanye

tersebut menyangkut kepentingan lembaga, organisasi, perusahaan,

peluncuran suatu produk barang atau jasa, hingga bidang politik, ekonomi,

sosial, seni budaya, olah raga, program pembangunan nasional dan

sebagainya. Kegiatan kampanye dilakukan pada event tertentu dan jangka

waktu tertentu yang dirancang sedemikian rupa, atraktif, kreatif dan

dinamis dalam rangka untuk mempengaruhi pihak lain.

Kampanye biasanya memuncak pada event tertentu untuk menarik

perhatian, dukungan, pemahaman dan meningkatkan kesadaran sekaligus

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

mempengaruhi masyarakat tentang suatu isu, tema dan topik tertentu

seperti berikut ini :

1. Kampanye anti narkoba, anti alkohol dan anti merokok

2. Kampanye pemilu

3. Kampanye mencegah HIV AIDS

4. Kampanye Gerakan KB Nasional

5. Kampanye Gerakan Menabung Nasional

1.5.3 Komunikasi Persuasif dalam Kampanye

Proses komunikasi dalam kampanye melibatkan konseptor

(conception skill), teknisi komunikasi (technical skill) dan komunikator

dengan segala kemampuan berkomunikasinya (communication skill).

Ketiganya diperlukan untuk mempengaruhi komunikan dengan dukungan

berbagi aspek teknis dan praktis operasional dalam bentuk perencanaan

yang taktis dan strategis untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik

komunikasi dalam sebuah kampanye dilaksanakan dengan prosedur A-A

Procedure atau From Attention to Action atau yang lebih dikenal dengan

formula AIDDA, yaitu :

A –Attention : menarik perhatian I – Interest : membangkitkan minat D – Desire : menumbuhkan hasrat D – Decision : membuat keputusan A – Action : melakukan penggiatan. (Suhandang

,2004:63-64) Penggiatan proses komunikasi dalam kampanye public relation

tersebut dilakukan melalui dua cara, yaitu:

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Proses kampanye yang berlangsung singkat

2. Proses kampanye yang berlangsung dalam waktu lama dan terus

menerus.

Dengan dua cara tersebut, kampanye akan menimbulkan efek dari

proses komunikasi. Bisa berbentuk menarik perhatian, simpati, empati, dan

bisa sebaliknya antipati.

Aktivitas kampanye selalu melekat dengan kegiatan komunikasi

persuasif (komunisuasif). Seperti yang diungkapkan oleh Michael Pfau &

Roxanne Parrot (Massachusets: Allyn and Bacon, 1993),”Campaign are

inherently persuasive communication activities.” (Persuasi secara inheren

terkandung dalam kampanye) (Venus, 2004: 29)

Kenneth E. Andersen dalam bukunya, Introduction to

Communication Theory and Practice, mendefinisikan persuasi sebagai

berikut:

“A process of interpersonal communicarion in which the communicator through the use of symbols to affect the cognitions of a receiver and thus through the use of symbols to affect the cognitions of a receiver and thus communicator.”

(Suatu proses komunikasi antarpersona dimana komunikator berupayadengan menggunakan lambang-lambang untuk mempengaruhi kognisi penerima, jadi secara sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti yangdiinginkan komunikator). (Effendy, 1986: 103)

Sedangkan Erwin P. Bettinghause dalam bukunya, Persuasive

Communication, mendefinisikan persuasif sebagai berikut:

“In order to be persuasive in nature, a communication situation must involve a conscious attempt by one individual to chamge behaviour of another nehaviour individual groups through the transmission of some message.”

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

(Agar bersifat persuasif suatu situasi komunikasi harus mengandung upayayang dilakukan oleh seseorang dengan sadar untuk mengubah perilaku orang lain atau sekelompok orang lain dengan menyampaikan beberapa pesan saja). (Effendy, 1986: 104)

Pada saat kampanye, seorang komunikator melakukan kegiatan

persuasi ataubujukan. Melakukan persuasi merupakan tujuan dari proses

komunikasi yang dilakukan. Persuasi merupakan proses belajar yang

bersifat emosional atau dilakukan. Persuasi merupakan proses belajar yang

bersifat emosional atau pemahaman. Untuk itu diperlukan strategi persuasi

dalam praktik kampanye, yaitu:

a. Pilihlah komunikator yang baik Menurut Hovland, Janis dan Kelley (Windhal, Signitizer & Olson, 1983) tiga aspek yang mempengaruhi kredibilitas sumber adalah: § Keterpercayaan (Trustworthiness)

Penilaian khalayak bahwa sumber informasi dianggap tulus, jujur, bijak dan adil, objektif, memiliki integritas pribadi, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.

§ Keahlian (Expertise) Sumber dianggap berpengetahuan, cerdas, berpengalaman, memiliki kewenangan tertentu dan menguasai skill yang bisa diandalkan.

§ Daya Tarik Sumber Daya tarik sumber termasuk variabel yang digunakan dalam mengefektifkan pesan-pesan kampanye, meliputi daya tarik fisik dan daya tarik psikologis.

§ Faktor Pendukung McCroskey, Jensen, dan Valencia mengidentifikasi tiga faktor pendukung yang mempengaruhi kredibilitas sumber, yaitu keterbukaan (extrovision), ketenangan (composure), kemampuan bersosialisasi (sociability) dan kharisma. (Venus, 2004:57-65)

b. Kemaslah pesan sesuai keyakinan khalayak c. Munculkan kekuatan diri khalayak d. Ajak khalayak untuk berpikir e. Gunakan strategi pelibatan (Venus, 2004:43-47)

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1.5.4 Teori Perbedaan-Perbedaan Individu

Melvin De Fleur dalam buku “Theories of Mass Communication”,

yang telah disarikan oleh Eduard Depari dan Colin Mac Andrews

mengemukakan teori komunikasi massa kontemporer. Salah satunya

adalah teori perbedaan-perbedaan individu, yang dilatarbelakangi oleh

paradigma psikologi. Teori tersebut menyatakan bahwa perilaku seseorang

diarahkan kepada suatu objek dan didorong oleh motivasinya. Motivasi

tersebut dikuasai oleh struktur kognitif yang dimiliki olehseseorang.

Sementara itu struktur kognitif antara seseorang dengan orang lain

berbeda-beda antara lain yang menyangkut kebutuhan, kebiasaan,

persepsi, kepercayaan, nilai-nilai, sikap dan ketrampilan. Angapan-

anggapan tersebut yang melahirkan teori perbedaan individu (Liliweri,

1991:105)

Hasil studi tersebut timbul pengakuan akan adanya motivasi

individu serta perbedaan-perbedaan pengalaman berdasarkan hasil belajar.

Dengan demikian setiap individu memiliki kepribadian masing-masing

yang akan mempengaruhi juga perilaku mereka dalam menanggapi

sesuatu. Perbedaan individu itu terjadi karena perbedaan lingkungan yang

menghasilkan pula perbedaan pandangan dalam menghadapi sesuatu.

(Marhaeni, 2009: 252)

Lingkungan akan membentuk sikap, nilai-nilai, serta kepercayaan

yang mendasari kepribadian individu. Sikap terbuka (open mindedness)

amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

yang efektif. Rokeach, yang kemudian memperjelas pemikirannya dalam

bukunya (1960), menegaskan sikap tertutup terhadap pross penerimaan

dan pengolahan informasi. Dengan menggunakan rujukan Brooks dan

Emmert (1977), karakteristik orang yang bersikap terbuka dikontraskan

dengan dengan karakteristik orang yang bersikap tertutup, berikut

karakteristik dari sikap terbuka dan sikap tertutup:

Tabel 1.5 Karakteristik Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup

Sikap Terbuka Sikap Tertutup

Menilai pesan secara objektif, dengan

menggunakan data dan keajegan logika Menilai pesan berdasar motif pribadi

Membedakan dengan mudah, melihat

nuansa

Berpikir simplisitis, tidak melihat

nuansa

Berorientasi pada isi Berorientasi pada sumber pesan

Mencari informasi dari berbagai sumber

Mencari informasi tentang kepercayaan

orang lain dari sumbernya sendiri,

bukan dari sumber kepercayaan orang

lain

Lebih bersifat profesional dan bersedia

mengubah kepercayaan

Secara kaku mempertahankan dan

memegang teguh sistem kepercayaan

Mencari pengertian pesan yang tidak

sesuai dengan rangkaian kepercayan

Menolak pesan yang tidak konsisten

dengan sistem kepercayaan

(Rakhmat, 2003: 136)

Setiap orang akan menanggapi isi media massa disesuaikan dengan

kepercayaan serta nilai-nilai sosial mereka. Atas dasar pengakuan bahwa

tiap individu tidak sama perhatiannya, kepentingan, kepercayaan, maupun

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

nilai-nilainya, maka dengan sendirinya selektivitas mereka terhadap

komunikasi massa juga berbeda. Oleh sebab itu, pengakuan terhadap

perbedaan individu dalam menanggapi komunikasi dapat diwujudkan

dalam The Individual differences theory of Mass Communication effect.

(Marhaeni, 2009: 254)

1.5.5 Pajak

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa

secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma

hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif

untuk mencapai kesejahteraan umum (http://www. wikipedia.

org/w/index.php.title=Pajak).

Menurut P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada

negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib

membayamya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang)

dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan

yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum

berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan

(http://www. wikipedia. org/w/index.php.title=Pajak).

Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock

Horace R, pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta

kesektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib

dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat

melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan

(http://www.wikipedia.org/w/index.php.title=Pajak).

Definisi pajak Rochmat Soemitro pajak adalah iuran rakyat kepada

kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan

tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.(Erly

Suandy, 2002:10)

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki

unsur-unsur:

a. Iuran dari rakyat untuk negara, yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).

b. Berdasarkan Undang-undang, pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.

d. Digunakan imtuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas (Mardiasmo,2008: 2)

· Ciri-ciri Pajak

Dari berbagai defmisi yang diberikan terhadap pajak baik

pengertian secara ekonomis (pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor

swasta ke sektor pemerintah) atau pengertian secara yuridis (pajak adalah

iuran yang dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri

yang terdapat pada pengertian pajak antara lain sebagai berikut:

a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuaidengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan "pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang."

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Tidak mendapatkan jasa timbal balik (konraprestasi perseorangan) yang dapat ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.

c. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.

d. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

e. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/Anggaran Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyeknggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur / regulatif) (Mardiasmo, 2008:1).

· Fungsi Pajak

Dari definisi pajak yang sudah tergambarkan fungsi dari pajak

yaitu untuk menyediakan barang dan jasa publik. Fungsi pajak adalah

sebagai berikut :

a. Fungsi Finansial (budgeter), pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran.

b. Fungsi mengatur (regulerend), pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh: pajak yang tinggi terhadap minuman keras untuk mengurangi konsumsi minuman keras.

c. Fungsi stabilitas, dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

d. Fungsi redistribusi pendapatan, pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat (Fidel, 2008:3).

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

· Jenis Pajak

Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan

menjadi Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak

yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola

oleh Direktorat Jenderal Pajak - Departemen Keuangan. Sedangkan Pajak

Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di

tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota. Pajak-pajak Pusat dalam hal ini

adalah :

a. Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang berasal baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium hadiah, dan lain sebagainya (Hadi Purnomo, 2004:1).

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adaiah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN. Tarif PPN adalah tunggal yaitu sebesar 10%. Dalam hal ekspor, tarif PPN adalah 0%. Yang dimaksud Dengan Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, peraian, dan ruang udaradiatasnya (Hadi Purnomo,2004:1)

c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM), selain dikenakanPPN, atas barang-barang kena pajak tertentu yang tergolong mewah, juga dikenakan PPn BM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah: 1. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok 2. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu 3. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat

berpenghasilan tinggi 4. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

5. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu ketertiban masyarakat (Hadi Purnomo, 2004:2).

d. Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen, seperti surat perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan ( Hadi Purnomo, 2004:2).

e. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota (Hadi Purnomo, 2004:2).

f. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Seperti halnya PBB, walaupun BPHTB dikelola oleh Pemerintah Pusat namun realisasi penerimaan BPHTB seluruhnyadiserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan (Hadi Purnomo, 2004:2).

· Jenis Wajib Pajak

a. Wajib Pajak Orang Pribadi Wajib Pajak (WP) adalah Orang Pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perilndang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

b. Wajib Pajak Badan Wajib Pajak (WP) adalah Orang Pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

c. Wajib Pajak Bendaharawan Bendaharawan Pemerintah adalah Bendaharawan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau Lembaga Pemerintah, Lembaga Negara lainnya dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Luar Negeri, yang membayar gaji, upah, tunjangan, honorarium dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.

d. Wajib Pajak Patuh Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu yang dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihanpembayaranpajak(http://www.paiak.go.ld/index.php?optionconicontent&view=article&N7285&Itemid=175X)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

· Sistem Pemungutan Pajak

a. Official Assessment System Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pemungut pajak (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar (pajak yang terutang) oleh Wajib Pajak.

b. Self Assessment System Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang penuh

kepada Wajib Pajak untuk menghitung, menyetorkan dan melaporkan sendiri besarnya utang pajak.

c. With Holding System Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang.

· Subyek Pajak Penghasilan Orang Pribadi

a. Subjek Pajak Dalam Negeri Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia dan atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia. Kewajiban pajak subjektif orang pribadi dalam negeri dimulai pada saat orang pribadi tersebut dilahirkan, berada, atau berniat untuk bertempat tiggal di Indonesia dan berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia.

b. Subjek Pajak Luar Negeri 1) Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia

atauberada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melaui bentuk usaha tetap di Indonesia.

2) Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

Kewajiban pajak subjektif orang pribadi luar negeri dimulai saat

orang pribadi tersebut menerima atau memperoleh penghasilan dari

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Indonesia dan berakhir pada saat tidak lagi memperoleh penghasilan

tersebut.

· Objek Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Objek Pajak Penghasilan adalah penghasilan yaitu setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik

berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai

untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan dengan nama dan bentuk apapun, temasuk:

a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh, termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang;

b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan; c. laba usaha; d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta

termasuk: 1) keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan

persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyerahan modal;

2) keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota;

3) keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha;

4) keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungannya dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau pengasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.

e. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya;

f. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang;

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

g. deviden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;

h. royalti; i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala; k. keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan

jumlah tertentu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah; l. keuntungan karena selisih kurs mata uang asing; m. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva; n. premi asuransi; o. iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya

yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;

p. tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak.

· Ketentuan Perpajakan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

Wajib Pajak diharuskan melaksanakan kewajiban

perpajakannya dengan cara sebagai berikut:

a. Mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak (pasal 2 (1) & (2) UU KUP).

b. Mengambil Surat Pemberitahuan sendiri ke KPP atau tempat lain yang telah ditentukan oleh DJP (pasal 3 (2) UU KUP).

c. Mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas serta menandatanganinya dan melaporkan SPT (pasal 3 (1) UU KUP).

d. Membayar pajak yang terhutang yang telah dihitung sendiri tanpa menunggu adanya SKP atau STP (pasal 12 (1) UU KUP).

e. Menyelenggarakan pembukuan, kecuali Wajib Pajak yang dibebaskan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan tetapi wajib menyelenggarakan pencatatan (pasal 28 (1) UU KUP).

f. Menyimpan dokumen sebagai dasar penghitungan pajak selama 10 tahun (pasal 28 (11) UU KUP).

g. Memperlihatkan pembukuan dan memberikan keterangan apabila dilakukan pemerikasaan (pasal 29 (3) UU KUP).

· Surat Pemberitahuan (SPT)

Surat pemberitahuan adalah surat yang digunakan untuk

melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dan/atau bukan objek pajak, harta kewajiban sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan perpajakan. Surat Pemberitahuan Tahunan

Orang Pribadi adalah surat pemberitahuan untuk satu tahun pajak atau

bagian tahun pajak, seperti :

a. SPT Tahunan Orang Pribadi Wajib Pajak yang melakukan

pekerjaan bebas atau melakukan kegiatan usaha tetapi menerima

penghasilan dari satu pemberi kerja atau lebih pemberi kerja,

menerima penghasilan dalam negeri lainnya dan menerima

penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat

Final.

b. SPT Tahunan Orang Pribadi Wajib Pajak yang penghasilan hanya

dari satu pemberi kerja dengan jumlah penghasilan brutonya tidak

melebihi 60 juta setahun.

Batas penyanpaian Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi

paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun pajak atau tanggal 31

Maret. Sanksi yang dikenakan kepada Wajib Pajak apabila terlambat

dalam melaporkan SPT, maka dikenakan denda sebesar Rp

100.000,00 (seratus ribu rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

ayat (1).

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1.5.6 Evaluasi Program

Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.11 Evaluasi adalah suatu proses yang terus

berlangsung, terutama dalam program jangka panjang. Evaluasi dilakukan

untuk mengetahui seberapa besar usaha yang telah dilakukan untuk

mencapai tujuan dan seberapa besar hasil yang telah didapatkan. Melalui

evaluasi dapat diketahui langkah tepat apa saja yang telah diambil atau

langkah salah yang telah diterapkan. Tanpa evaluasi tidak akan diketahui

sampai mana kemajuan atau kemunduran yang telah diperoleh. Dan yang

paling penting dari sebuah evaluasi adalah bagaimana organisasi dapat

melakukan yang lebih baik lagi di kesempatan yang akan datang.

Michael Quinn Patton mengemukakan bahwa :

“Evaluation should start with an understanding of who the evaluation’s users are and how they will use the evaluation, as well as what evaluation questions they want answered. Getting clarity on these items up front will ensure the evaluation delivers the right kind of information when it is needed. It also will help avoid misplaced expectations down the road.”12

Evaluasi menurut Profesor James Bissland adalah :

“The systematic assessment of a program and its results. It is a means for practitioners to offer accountability to clients – and to themselves.”

Dari definisi di atas jelas bahwa evaluasi adalah suatu cara yang

sistematis dalam mengevaluasi suatu program dan hasil-hasilnya. Evaluasi ini

bermanfaat bagi organisasi itu sendiri baik secara eksternal maupun internal.

Proses evaluasi dimaksudkan untuk menguraikan dan memahami

dinamika internal berjalannya suatu program, memandang tidak hanya

11 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1998, hal.1 12 Julia Coffman, A User’s Guide to Advocacy Evaluation Planning, Int. Journal, 2009.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

aktivitas formal dan hasil yang diharapkan tetapi juga menyelidiki pola-

pola tidak formal akibat yang tidak diharapkan dalam konteks penuh dari

implementasi program dan perkembangannya. Akhirnya, proses evaluasi

biasanya memasukan persepsi orang yang dekat dengan program mengenai

bagaimana semuanya berjalan.13

Evaluasi program merupakan kegiatan untuk mengatur

keberhasilan sebuah program. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui efektivitas pencapaian tujuan, hasil atau dampak suatu

kegiatan atau program dan juga mengenai proses pelaksanaan suatu

kebijakan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam kurun waktu

tertentu.14 Schuman memandang evaluasi sebagai sebuah proses

menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan

untuk mendukung tercapainya tujuan. Evaluasi program ini termasuk

dalam kategori evaluais sumatif, yang mana dilakukan untuk membuat

dasar keputusan tentang apakah program itu efektif dan apakah itu harus

dilanjutkan, mengukur ketercapaian program.

Evaluasi memberikan kontribusi yang sangat besar bagi sebuah

program. Wujud hasil dari evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari

evaluator untuk mengambil keputusan (decision maker). Evaluasi dapat

dipakai untuk mengetahui seberapa luas program itu berhasil, sehingga

dapat dibuat sebuah keputusan seperti :

13 Michael Quinn Patton, Metode Evaluasi Kualitataif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006, hal.30-32 14 H.B Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, Sebelas Maret University Press, Surakarta, 2002, hal.113

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

1. Menghentikan program karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya atau tidak dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

2. Merevisi program karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan.

3. Melanjutkan program karena pelaksanaan program menunjukan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat.

4. Menyebarluaskan program (melaksanakan program di tempat lain atau mengulangi program di lain waktu) karena program tersebut berhasil dengan baik, bermanfaat dan perlu dilaksanakan lagi di lain waktu serta di tempat lain.15

Evaluasi berkaitan dengan konsep efektivitas. Mengevaluasi sama

halnya dengan melihat apakah program dilaksanakan secara efektif atau

tidak. Pengertian efektivitas yang dijelaskan oleh H Emerson dalam

Soewarno Handayaningrat (1986 :16) dengan mengatakan :

“Effectivitas is measuring intern at attaining prescribed genis or

ojectives”

Yang berarti efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya

tujuan/sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut

Rosady Ruslan (2007:32) efektivitas berarti berhasil mencapai tujuan

seraya untuk memuaskan semua pihak terkait.

Efektivitas suatu program dapat dilihat dari efek positif yang

terjadi setelah program tersebut dilaksanakan. Evaluasi diperlukan untuk

melihat apakah suatun program dapat terlaksana dengan baik dan

membawa efek positif sesuai yang diinginkan.

15 Suharsimi Arikunto, Op.Cit. hal.8

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Evaluasi program dapat dibedakan ke dalam berbagai jenis,

tergantung tujuan evaluasi. Jika berdasarkan tahap-tahap penyelenggaraan

suatu program, evaluasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu :16

1. Pre-Programme Evaluation (evaluasi yang diselenggarakan sebelum program mulai dilaksanakan).

2. On-Going Programme Evaluation (evaluasi yang diselenggarakan pada saat suatu program masih sedang berlangsung).

3. Ex-Post Programme Evaluation (evaluasi yang dilaksanakan sesudah berakhirnya sebuah program).

Penelitian tentang efektivitas kampanye melaui kegiatan pembinaan,

edukasi, dan pelayanan wajib pajak orang pribadi baru ini tergolong dalam On-

Going Programme Evaluation. On-Going Programme Evaluation merupakan

analisa yang bersifat “action-oriented” atas dan akibat dampak program dilihat

dari perspektif tujuan atau akibat dan dampak program yang diinginkan (Cernea &

Tepping, 1997). Fungsi utama dari On-Going Programme Evaluation adalah :

1. Menyarankan pemecahan masalah-masalah yang timbul di dalam pelaksanaan program.

2. Menilai apakah penyelenggara program benar-benar memperoleh keuntungan dari penyelenggaraan program.

3. Membantu penyelenggaraan/manajemen program melakukan penyesuaian program terhadap situasi dan tujuan yang berubah.

4. Membantu manajemen melakukan penyesuaian-penyesuaian kebijakan tentang tujuan, organisasi kelembagaan dan sumber daya yang mempengaruhi penyelenggaraan program.17

Dalam penelitian evaluasi ini, peneliti menggunakan cara

pendekatan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Pendekatan

CIPP ini pada dasarnya merupakan pendekatan yang digunakan dalam

16 Nasikun, Seminar Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Pedesaan 9-11 Maret 1987, PAU Studi Sosial UGM, Yogyakarta, hal 11 yang dikutip dari skripsi Pungki Hernita Widyastuti tahun 2009 17 Ibid.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pengembangan program yang secara keseluruhan memperhitungkan

keterkaitan antar faktornya (CIPP).

Pendekatan model CIPP dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam

dan kawan-kawannya yang tergabung dalam kelompok ilmuwan Phi Delta

Kapha (1967) di Ohio State University Amerika Serikat, dengan empat

sasaran penilaian, yaitu:

1. Penilaian tentang Context (konteks) Menurut Gilbert Sax, penilaian konteks merupakan penggambaran

dan spesifikasi tentang lingkungan program, kebutuhan yang belum terpenuhi, populasi dan sample dari individu yang dilayani dan tujuan program. Atau bisa dikatakan penilaian konteks adalah penilaian terhadap kebutuhan, tujuan pemenuhan kebutuhan dan karakteristik individu yang menanganinya.

Penilaian konteks dilakukan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut :

a. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh kegiatan program?

b. Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan?

c. Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat?

d. Tujuan manakah yang paling mudah dicapai? 2. Penilaian tentang Input (masukan)

Meliputi pertimbangan tentang sumber daya dan strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan umum dan tujuan khusus suatu program. Informasi-informasi yang terkumpul selama tahap penilaian, seharusnya digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan sumber dan strategi di dalm keterbatasan dan hambatan yang ada.

Penilaian masukan digunakan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut :

a. Apakah strategi yang digunakan oleh program sudah sesuai dengan pencapaian tujuan?

b. Apakah strategi yang diambil merupakan strategi resmi? c. Strategi manakah yang sudah ada sebelumnya dan sudah

cocokkah untuk pencapaian tujuan program kampanye sebelumnya?

d. Prosedur dan jadwal khusus mana yang digunakan untuk melaksanakan strategi tersebut?

e. Apa ciri khusus dari kegiatan yang dilaksankan di dalam program dan apa akibatnya yang ditimbulkannya?

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3. Penilaian tentang Process (proses) Meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dan

diterapkan dalam praktek. Dalam penialain proses diperlukan catatan tentang kejadian-kejadian yang muncul selama program berlangsung. Catatan tersebut digunakan untuk menentukan kelemahan dan kekuatan pendukung dan penghambat program jika dikaitkan dengan keluaran yang ditemukan. Tujuannya adalah membantu penanggungjawaban pemantauan agar lebih mudah mengetahui kelemahan-kelemahan program dari berbagai aspek untuk kemudian dapat dengan mudah melakukan remidi. Penilaian proses digunakan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

a. Apakah kegiatan program sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan?

b. Perlukah staf pelaksana diberi orientasi mengenai mekanisme kegiatan program?

c. Apakah fasilitas dan bahan penunjang lain telah digunakan secara tepat?

d. Hambatan apakah yang dijumpai selama pelaksanaan program berlangsung dan perlu diatasi?

4. Penilaian tentang Product (hasil) Penilaian yang dilakukan oleh penilai di dalam mengukur

keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian ini berfungsi membantu penanggung jawab program dalam mengambil keputusan, meneruskan, memodifikasi atau menghentikan program. Penilaian hasil memerlukan perbandingan antara hasil program dengan tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian hasil digunakan untuk menjawab pertanyaan:

a. Tujuan mana yang sudah dicapai ? b. Pernyataan seperti apa yang dapat dibuat yang menunjukkan

hubungan antara spesifikasi prosedur dengan hasil nyata dari kegiatan program?

c. Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai akibat dari kegiatan program?

d. Hasil jangka panjang apakah yang nampak sebagai akibat dari kegiatan program? (Arikunto, 1998:39-43)

Menurut Arikunto, ada tiga dimensi dalam penelitian evaluasi

dengan model CIPP, yaitu :

a. Tipe Evaluasi Konteks, input, proses dan hasil

b. Manfaat Evaluasi Digunakan untuk pengambilan keputusan (decision making) dan bukti pertanggungjawaban (accountability)

c. Tahap evaluasi

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

§ Menggambarkan (delineating) Berkaitan dengan pertanyaan “pertanyaan seperti apa yang akan diajukan?”

§ Memperoleh (obtaining) Berkaitan dengan pertanyaan “bagaimankah cara memperoleh informasi yang diperlukan?”

§ Menyediakan (providing) Berkaitan dengan pertanyaan “bagaimanakah informasi yang diperoleh akan dilaporkan?”

Alasan pemilihan model evaluasi CIPP, karena secara keseluruhan

model CIPP memperhatikan keterkaitan secara menyeluruh dari

konteksnya yang meliputi informasi dari beberapa faktor mengenai kondisi

dan karakteristik konteks sebelum dilaksanakan. Masukan yang diberikan

sebagai persiapan pelaksanaan program supaya berjalan lancar. Proses

bagaiamana program dilaksanakan dari awalnya dengan pendekatan

apakah sesuai konteks dan merupakan proses yang tepat untuk mencapai

tujuan program. Dan akhirnya bagaimana kualitas hasil (product) yang

telah dicapai selama pelaksanaan program yang dievaluasi tersebut.18

Dari kumpulan informasi tersebut, maka peneliti bisa menganalisis

dengan melihat kesesuaian antar faktornya, sehingga bisa diketahui

kelemahan dan kekuatan program yang sedang diteliti. Oleh karena itu,

hasil penelitian tersebut dijadikan dasar untuk menyusun secara

operasional untuk memperbaiki dan mengembangkan program.

Stufflebeam mencoba menghubungkan evaluasi dengan

pengambilan keputusan dalam penelitian evaluasi model CIPP.

18 H.B Sutopo. Op.Cit. hal. 116

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Pengambilan keputusan adalah konseptualisasi dari proses keputusan

seperti kesadaran, pemilihan dan tindakan.

Dalam proses tersebut peran evaluator adalah:

1. Memantau program mengidentifikasi kebutuhan dan kesempatan.

2. Mengidentifikasi alternatif dari konsepsi persoalan yang dipecahkan

untuk memenuhi kebutuhan dalam menggunakan kesempatan.

3. Mengukur alternatif perumusan masalah dari berbagai posisi nilai.

4. Mengukur atau mempertimbangkan situasi yang membutuhkan

perubahan dan apakah tersedia informasi yang cukup sehingga

memungkinkan terjadinya perubahan kegiatan.

Dalam model evaluasi CIPP, terdapat empat macam keputusan

dengan urutan :

1. Planning decisions, yaitu pemilihan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

2. Structure decisions, yang berisi optimalisasi strategi dan prosedur yang telah direncanakan dalam planning decisions.

3. Implementations decisions, dengan penekanan pada pelaksanaan desain, strategi dan metode yang telah dipilih.

4. Recycling decisions, yaitu yang menentukan apakah program tersebut akan dilanjutkan, diubah atau dihentikan sesuai dengan hasil yang telah dicapai.19

Beberapa studi evaluasi dengan model CIPP yang sudah pernah

dilaksanakan sebelumnya oleh mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi

FISIP UNS antara lain :

1) Studi Evaluasi Efektivitas Publisitas Marketing Public Relation PT.

TELKOM Drive IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam meningkatkan product awareness/kepahaman produk di

kalangan pelanggan telepon perumahan Kota Surakarta.

19 Stephen Isaac & William B. Michael, Handbook and Evaluations, Edit Publisher, San Diego California, 1981, hal.6

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Oleh : Yvanne Aries Widyarini, pada tahun 2003

Hasil penelitian program tersebut dapat disimpulkan program

publisitas dalam rangka meningkatkan awareness masih cukup saja.

Penilaian terhadap publisitas melalui analisa CIPP dan evaluasi

dampak mengenai publisitas MPR PT.Telkom Drive IV dalam

meningkatkan product awreness di kalangan telepon perumahan kota

surakarta menunjukan tingkat yang cukup efektif.

2) Studi Efektivitas Program Kampanye “Kenali Rupiah Anda dengan

3D” oleh Direktorat Pengedaran Uang (DPU) BI Surakarta terhadap

Uang Palsu yang Beredar di Sekitar Wilayah Surakarta.

Oleh : Nurul Solichah, pada tahun 2008

Hasil penelitian pada program ini belum bisa dikatakan berhasil

karena belum bisa meraih hasil berupa kesediaan masyarakat untuk

menjelaskan uang yang diragukan keaslianya yang mereka dapatkan

kepada BI maupun pihak kepolisian. Meskipun demikian, KBI

Surakarta sudah berhasil meraih tujuan awal dari pengadaan program

yaitu mengenalkan dan menanamkan pengetahuan tentang metode

deteksi keaslian rupiah dengan 3D dan security features pada rupiah.

3) Studi Evaluasi Program Kampanye “Hemat Listrik 17-22” olah PT.

PLN (persero) APJ Surakarta Terhadap Penghematan Penggunaan

Listrik di Surakarta.

Oleh : Pungki Hernita Widyastuti, pada tahun 2009

Hasil dari studi evaluasi program kampanye hemat listrik 17-22,

menunjukan bahwa program ini sudah cukup berhasil. Hal ini

diketahui dari dampak positif yang terjadi pada peserta program.

Dampak tersebut adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat

terhadap pentingnya menghemat listrik terutama pada pukul 17-22.

Namun masyarakat masih kurang peduli terhadap lingkungan. Mereka

hanya tahu bahwa program ini memiliki dampak positif untuk

mengurangi pembayaran rekening listrik setiap bulannya.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

1.6 Kerangka Pikir

Agar dapat memberikan gambaran permasalahan, maka diperlukan

adanya suatu alur pemikiran. Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan melalui

bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Tabel 1.6 Alur pemikiran efektivitas kampanye taat pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Karanganyar terhadap kepatuhan pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Gambar kerangka pikir diatas menunjukan bahwa Input, Process

dan Product/hasil merupakan bagian dari Context yang keseluruhannya

biasa disingkat dengan CIPP. Kemudian keempatnya diteliti dan dianalisis

dengan metode analisis model CIPP untuk mengetahui dampak atau efek

yang terjadi baik ke dalam (organisasi) maupun ke luar (masyarakat), baik

itu dampak positif maupun negatif. Hal itu dilakukan untuk mengetahui

efektivitas dari program yang telah dilaksanakan. Dengan penjelasan

sebagai berikut :

INPUT PROCCESS PRODUCT

CONTEXT DAMPAK

KEDALAM KELUAR

POSITIF NEGATIF POSITIF NEGATIF

EFEKTIF ATAU TIDAK

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

1. Context

Ø Latar belakang program kampanye taat pajak

Ø Tujuan program kampanye taat pajak

Ø Sasaran program kampanye taat pajak

Ø Perencanaan program kampanye taat pajak

Ø Kesesuaian program kampanye taat pajak dengan visi dan misi

Direktorat Jenderal Pajak

2. Input

Ø Pelaksana/SDM program kampanye taat pajak

Ø Pembagian tugas dan persiapan

Ø Sarana dan prasarana program kampanye taat pajak

3. Proccess

Ø Bentuk-bentuk kegiatan program kampanye taat pajak

Ø Fokus kegiatan program kampanye taat pajak

Ø Kelancaran program kampanye taat pajak

Ø Strategi program kampanye taat pajak

Ø Continuity dan consistency program kampanye taat pajak

Ø Pendukung kelancaran program kampanye taat pajak

Ø Hambatan peogram kampanye taat pajak

4. Product

Ø Pencapaian tujuan kampanye taat pajak

Ø Parameter keberhasilan kampanye taat pajak

5. Dampak ke dalam

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dampak yang ditimbulkan dari kampanye taat pajak untuk Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar. Dampak ke dalam

dinilai dari sisi positif internal kampanye taat pajak terhadap Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar dan sisi negatif terhadap

citra Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar.

6. Dampak ke luar

Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan kampanye taat pajak

untuk masyarakat yang sudah menjadi peserta kampanye atau yang

sudah menjadi Wajib Pajak dan masyarakat yang belum mendaftarkan

diri sebagai Wajib Pajak atau non peserta kampanye.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian evaluasi pelaksanaan kampanye taat pajak ini menggunakan

pendekatan model CIPP. Pada awalnya peneliti menggunakan hasil penelitian

eksploratif (pra survey yang dilaksanakan sebelum proposal penelitian

disusun), yaitu untuk mengetahui berbagai hal yang terlibat dalam sasaran

studinya, sebab peneliti sama sekali belum mengetahui apa yang terjadi atau

dengan kata lain sasaran penelitian asing bagi peneliti. Karena peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif, untuk mendukung penyajian data, studi

kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai

potret kondisi tentang apa yang di lapangan (Sutopo, 2002:111). Data yang

dikumpulkan berupa kata-kata dalam kalimat dan gambar yang memiliki arti

lebih dari sekedar angka atau frekuensi (Sutopo, 2002:35)

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

1.7.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian evaluasi yang didukung data kualitatif. Penelitian ini

dilakukan untuk menggali, menemukan dan memahami, baik kekuatan

maupun kelemahan dari semua variabel pokok yang terlibat dalam

suatu kegiatan, peristiwa, pelaksanaan program, atau suatu karya

tertentu.20

Penelitian kualitatif lebih mementingkan makna, tidak ditentukan

oleh kuantitasnya. Metode penelitian kualitatif, tidak seperti kuantitatif,

tidak mendasarkan bukti-bukti empirik pada logika matematik , prinsip

bilangan ataupun teknik analisis statistik. Tetapi lebih mendasarkan diri

pada hal-hal yang bersifat diskursif, seperti transkrip dokumen, catatan

lapangan, hasil wawancara, dokumen tertuklis dan data nondiskursif

seperti foto, video tape.21

Penelitian kualitatif menurut Bogdan & Taylor (1975:5)

merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata bertulis atau lisan dari narasumber dan perilaku yang dapat

diamati, sehingga dapat menghasilkan data yang valid.(Moleong,

2000:6)

1.7.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Karanganyar, Jl. KH. Samanhudi No.7 Kompleks Perkantoran Cangakan

20 H.B. Sutopo, Op.Cit. hal 114 21 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKS, 2007, hal.37

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Karanganyar. Alasannya karena Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Karanganyar merupakan instansi yang memiliki tugas dalam hal

melaksanakan segala operasional pelayanan perpajakan di bidang Pajak

Pengahasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas

Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak

Tidak Langsung Lainnya (PTLL) dalam daerah wewenangnya berdasarkan

kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

1.7.3 Teknik Sampling

Teknik sampling berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis

data yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif,

cuplikan yang diambil bersifat selektif.

Sampel dalam penelitian ini biasanya tidak ditentukan terlebih

dahulu berdasarkan pada ketentuan yang mutlak, tetapi menyesuaikan

pada kebutuhan lapangan. Dalam penelitian kualitatif, sampel bukan yang

mewakili populasi tetapi lebih berfungsi untuk menggali serta menemukan

sejauh mungkin informasi penting. Dalam memilih sampel, yang utama

adalah bagaimana menentukan sampel sevariatif mungkin dan berikutnya

dapat dipilih untuk memperluas informasi yang telah diperoleh.

Dalam penelitian ini peneliti menentukan sejumlah

informan/narasumber untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan

tentang permasalahan yang sedang diteliti. Dalam menentukan

informan/narasumber ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(sampel bertujuan), dimana kecenderungan peneliti untuk memilih

informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara

mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap.22

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak sebagai yang mewakili

populasinya tetapi lebih cenderung mewakili informasinya.

Adapun sampel yang akan diambil untuk dijadikan sumber data

dalam penelitian ini adalah

· Kepala Seksi Pelayanan

· Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi III

· Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

· Account Representatif (AR) KPP Pratama Karanganyar

· 5 orang masyarakat selaku sasaran program

1.7.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan bagian terpenting dalam penggalian

data. Dimana dilakukan untuk mendapatkan informasi atau

gambaran yang jelas, terperinci dan mendalam mengenai objek

penelitian.

22 H.B. Sutopo, Op.Cit. hal.56

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pengertian interview atau wawancara menurut Moh. Nazir,

Ph.D (1988:234) dalam “Metode Penelitian” adalah :

“Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil berttaap muka antara si penanya (interviewer) dengan si penjawab (interviwee) dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)”23 Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara

mendalam atau indepth interview dengan tujuan untuk

mendapatkan data selengkap-lengkapnya karena tidak sedikit

informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melihat bagaimana

efektivitas dari pelaksanaan kampanye taat pajak ini.

Peneliti memiliki batasan pertanyaan untuk setiap masing-

masing narasumber. Interview Guide digunakan untuk memberikan

batasan kepada peneliti agar pertanyaan yang diajukan tidak

melebar juga supaya pertanyaan yang diajukan menjadi lebih

terarah. Semua informan mendapatkan pertanyaan yang sama

namun sesuai dengan kemampuan atau jabatan mereka dan

pengetahuan mereka serta kebutuhan data berupa konteks, input,

proses, produk dan dampak program kampanye taat pajak.

Interview Guide yang digunakan juga menyesuaikan

dengan informan penelitian namun tetap berpegang pada kebutuhan

data. Kegiatan wawancara dengan informan pelaksana program

23 Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988, hal. 234

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

serta peserta program kampanye taat pajak dilakukan formal namun

menggunakan bahasa tidak kaku.

2. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari

sumber data yang berupa peristiwa, tempat dan benda serta

rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung

maupun tidak langsung. (Sutopo, 2002: 64). Dalam penelitian

program kampanye taat pajak, observasi yang dilakukan oleh

peneliti yaitu observasi berperan pasif dimana peneliti hanya

mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak berperan sebagai

apapun selain sebagai pengamat pasif, namun hadir dalam

konteksnya.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen,

arsip, laporan, peraturan, dan literatur lainnya yang relevan dengan

permasalahan penelitian. “Melalui sumber tertulis peneliti dapat

menjajaki keadaan perseorangan atau masyarakat di mana

penelitian dilakukan”.24 Teknik dokumentasi digunakan dengan

maksud melengkapi data yang tidak diperoleh dari kegiatan

wawancara. Banyak peristiwa yang hanya terjadi satu kali atau

hanya berjalan dalam jangka waktu teretentu dan tidak akan

terulang kembali. Dalam hal semacam ini, kajian lewat

24 Lexi Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta:Remaja Rosdakarya, hal.112-116

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

peristiwanya secara langsung tidak dapat dilakukan, kecuali lewat

dokumen dan gambar bila ada.

1.7.5 Teknik Validitas Data

Data yang berhasil dikumpulkan dan dicatat harus diusahakan

kemantapan dan kebenarannya. Penulis harus bisa menentukan cara yang

tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Validitas

merupakan jaminan kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil

penelitian.(Sutopo, 2002: 77-78)

Validitas (validity) data dalam penelitian komunikasi kualitatif

lebih menunjuk pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara

akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti.(Pawito, 2007: 97).

Untuk menjamin validitas data yang akan membuktikan apa yang

diamati penulis sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada di dalam

kenyataan lokasi penelitian dan apakah penjelasan yang akan diberikan

tentang deskripsi permasalahan sesuai dengan yang sebenernya terjadi

maka digunakanlah triangulasi. Trianggulasi adalah teknik keabsahan data

yang didasari pada pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif.

Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak hanya

satu cara pandang. Menurut Patton (1984) tehnik trianggulasi dibedakan

menjadi empat macam yaitu:

a. Trianggulasi Data (Sumber) Teknik trianggulasi data menurut istilah Patton juga disebut sebagai trianggulasi sumber. Tehnik yang mengarah pada penggunaan beragam sumber data yang tersedia. Data yang sama atau sejenis akan lebih

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

mantap kebenarannya apabila digali dari berbagai sumber data yang berbeda.

b. Trianggulasi Metode Mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan tehnik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Ditekankan pada penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda untuk menguji kemantapan informasinya pada sumber data yang sama.

c. Trianggulasi Peneliti Hasil penelitian, baik data ataupun simpulan bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti. Dari pandangan dan tafsir yang dilakukan oleh beberapa peneliti diharapkan bisa terjadi pertemuan pendapat yang pada akhirnya bisa lebih memantapkan hasil penelitian.

d. Trianggulasi Teori Trianggulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak sehingga bisa dianalisa dan ditarik kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandangan, maka dengan menggunakan beberapa perspektif teori akan menghasilkan simpulan yang multidimensi. (Sutopo, 2002: 78-82)

Dari keempat data yang dikemukakan Patton (1984), dalam

penelitian ini hanya menggunakan teknik trianggulasi data (sumber).

Triangulasi data yaitu suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan data dari suatu sumber dengan dicek dari sumber lain untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data.25 Penggunaan

beberapa sumber data yang berbeda sangat penting untuk penelitian ini

guna mendapatkan hasil penelitian atau kesimpulan yang valid.

1.7.6 Teknik Analisis Data

Analisis merupakan proses pencarian dan perencanaan sistematik

semua data dan bahan yang telah terkumpul agar peneliti mengerti benar

25 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitataif, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2000, hal.178

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

makna yang telah disampaikan dan dapat menyajikan kepada orang lain

secara jelas dan terperinci.26

Data dikerjakan sedemikian rupa hingga berhasil menyimpulkan

kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab permasalahan

yang akan diajukan dalam penelitian.

Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat evaluasi kualitatif,

sehingga setelah semua data terkumpul, analisis data yang dilakukan

adalah analisis kualitatif interaktif. Sedangakan evaluasinya menggunakan

model CIPP (Context, Input, Process and Product/Output) yang meliputi

penilaian terhadap konteks, input, proses dan hasil berdasarkan data

deskriptif dari data-data yang diperoleh dengan tujuan untuk

menggambarkan keadaan/fenomena.27

Yang dimaksud analisis kualitatif interaktif menurut H.B Sutopo

adalah :

“Data dianalisis melalui tiga tahap, yaitu mereduksi data, menyajikan data dan kemudian menarik kesimpulan. Dilakukan pada siklus antara ketiga tahap tersebut sehingga data yang terkumpul berhubungan satu sama lain secara sistematis.28

Untuk lebih jelasnya, analisis interaktif digambarkan dengan

bagan seperti di bawah ini :

26 H.B. Sutopo, Opcit, hal.77 27 Suharsismi Arikunto, Opcit, hal.195 28 H.B Sutopo, Opcit, hal.91

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 1.7 Model Analisis Interaktif

Dalam penelitian kualitatif, proses analisa data dilakukan pada

awal mulanya bersamaan dengan proses pengumpulan data. Yang

dimaksud ketiga komponen dalam proses analisis kualitatif interaktif

diatas adalah sebagai berikut :

a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data (kasar) yang ada dalam fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan riset yang dimulai dari bahan reduction yang sudah dimulai sejak peneliti mengambil keputusan. Data reduction adalah bagian dari analisis, suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.

b. Sajian Data Merupakan suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset untuk dilakukan.dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengejakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Display meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja keterkaitan kegiatan, dan tabel. Kesemuanya dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan dimengerti.

c. Penarikan Kesimpulan Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mulai mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, dan proposisi-

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

proposisi. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir.(Sutopo, 2002: 91-93)

Penarikan kesimpulan hanyalah merupakan sebagian dari

rangkaian kegiatan dan konfigurasi yang utuh. Dalam penelitian ini, hasil

wawancara yang telah dilakukan akan memudahkan pengecekan data guna

menarik suatu kesimpulan sementara proses penelitian berlangsung.

Ketiga komponen tersebut merupakan serangkaian proses yang

saling berinteraksi dengan pengumpulan data sebagai pegangan utama.

Apabila data yang dihasilkan belum mencukupi dalam ketiga bagian

tersebut, peneliti akan mengumpulkan data kembali dengan menyusun

pertanyaan penggalian data yang baru, sehingga diperoleh hasil yang

mantap.

Model analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisa dengan model CIPP yaitu analisis dengan empat sasaran penilaian,

yaitu penilaian konteks (context), masukan (input), proses (process) dan

hasil (product). Model ini diidentifikasi sebagai proses untuk

menggambarkan, mendapatkan dan menyediakan informasi-informasi

yang berguna sebagai alat pengambilan keputusan. Melalui model CIPP,

maka proses evaluasi ini akan dapat dijelaskan satu per satu mulai dari

Context, Input, Process dan Product.

Tabel 1.8

MODEL EVALUASI CIPP

Context Input Process Product

Pengambilan

Keputusan

Tujuan-

tujuan

Strategi

pemecahan

Penerapan

atau

Berhenti,

dilanjutkan,

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Rancangan

prosedur

implementasi dimodifikasi,

atau diulang

kembali

Pertanggung

jawaban

Catatan

mengenai

tujuan dan

landasan atas

pemilihan

tujuan

tersebut

Catatan

mengenai

strategi yang

dipilih dan

alasan-alasan

atas pemilihan

strategi

tersebut

Catatan

mengenai

proses yang

terjadi

Catatan

mengenai

pencapaian

dan keputusan

ulang

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · PDF filepembangunan yang sedang berjalan saat ini membutuhkan biaya yang cukup ...  ) ... SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65