BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan...

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.Latar Belakang Transportasi Merupakan Salah Satu Aspek Yang San gat Krusial Di Wilayah Perkotaan. Permasalahan Transportasi Dan Teknik Perencanaanya Mengalamirevolusi yang pesat sejak tahun 1980-an (Ofyar Z. Tamin,1997:1). Berdasarkan data pada tahun 1997, terjadi ketidak seimbangan antara jumlah angkutan umumdengan jumlah perjalanan orang yang harus dilayani. Hal ini berdampak pada semrawutnya arus lalu lintas dan kemacetan.Kemacetan lalu lintas Kota Bandung telah menyebabkan kerugian yang sangat besar baik dalam segi produktivitas maupun pemborosan BBM. Bila dirupiahkan, bilangannya sudah mencapai 1,78 miliar rupiah /hari di Kota Bandung pada tahun2007 (Ofyar Z. Tamin,2007). Angka ini diperkirakan akan terus meningkat jikakemacetan lalu lintas Kota Bandung tidak segera diata si. Oleh karena itu,angkutan massal dengan kapasitas di atas duapuluh orang dengan menerapkan countra route„arus balik‟ sangat diperlukan. Kelebihan arus balik ini yaitu (1)tidak perlu mengubah pintu bus, (2) jalur bus tidak bisa dimasuki kendaraan lain,dan (3) tidak mengubah tata bangunan perhentian. Dengan m eninjau hal-hal tersebut, Trans Metro Bandung sebagai langkah konkret pemerintah atas programangkutan massal seharusnya dapat menjawab permasalahan lalu lintas yang ada dikota Bandung atau paling tidak daerah Jalan Soekarno Hatta yang menjadi target peluncuran Trans Metro Bandung.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah

1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g

T r a n s p o r t a s i M e r u p a k a n S a l a h S a t u A s p e k Y a n g S a n

g a t K r u s i a l D i W i l a y a h Perkotaan . Permasalahan Transpor tas i

Dan Teknik Perencanaan ya Mengalami revolusi yang pesat sejak

tahun 1980-an (Ofyar Z. Tamin,1997:1). Berdasarkan data pada tahun

1997, terjadi ketidak seimbangan antara jumlah angkutan umumdengan

jumlah perjalanan orang yang harus dilayani. Hal ini berdampak pada

semrawutnya arus lalu lintas dan kemacetan.Kemacetan lalu lintas Kota

Bandung telah menyebabkan kerugian yang sangat besar baik dalam segi

produktivitas maupun pemborosan BBM. Bila dirupiahkan, bilangannya sudah

mencapai 1,78 miliar rupiah /hari di Kota Bandung pada tahun2007 (Ofyar Z.

Tamin,2007). Angka ini diperkirakan akan terus meningkat

jikak e m a c e t a n l a l u l i n t a s K o t a B a n d u n g t i d a k s e g e r a d i a t a

s i . O l e h k a r e n a i t u , angkutan massal dengan kapasitas di atas

duapuluh orang dengan menerapkan countra route„arus balik‟ sangat

diperlukan. Kelebihan arus balik ini yaitu (1) tidak perlu mengubah pintu

bus, (2) jalur bus tidak bisa dimasuki kendaraan

lain,dan (3 ) t idak mengubah t a t a bangunan perhent ian . Dengan m

enin j au hal -hal tersebut, Trans Metro Bandung sebagai langkah konkret

pemerintah atas programangkutan massal seharusnya dapat menjawab

permasalahan lalu lintas yang ada dikota Bandung atau paling tidak daerah Jalan

Soekarno Hatta yang menjadi target peluncuran Trans Metro Bandung.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

Namun, pada kenyataannya, peluncuran TransMetro Bandung tersendat

walau akhirnya dapat dioperasikan mulai tanggal 24September 2009.

Faktor penyebab penangguhan peluncuran ini ialah

penolakand a r i p a r a s o p i r a n g k o t , k e b i j a k a n p e m e r i t

a h , s e r t a p r o s e s t e n d e r d a n pembangunan. Setelah enam

bulan pengoperasian, belum ada perubahan yang berarti pada

lalul in tas Kota Bandung. Bahkan, dar i t a rget pendapatan uang t i

ket pada bulan p e r t a m a s e b e s a r R p 8 6 j u t a b a r u t e r p e n u h i R

p 3 4 j u t a . Sementara masyarakat belum menunjukkan respon yang positif.

Jika demikian, tujuan peluncuran Trans MetroBandung untuk penataan kota

dan mengatasi kemacetan dapat diprediksi tidak akan tercapai. Untuk itu,

dibutuhkan suatu strategi yang dapat membenahi sistem

yang t idak t epat pada pengoperas i an Trans Met ro Bandung seh in

gga dapat mencapai tujuan awal peluncuran Trans Metro Bandung. Dengan

demikian, TransMetro Bandung dapat diberdayakan sesuai dengan fungsinya.

1 . 1 . 2 R u m u s a n m a s a l a h

Bedasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah pada

penelitian iniadalah strategi apa yang dapat dilakukan untuk

mengoptimalkan fungsi TransMetro Bandung dalam mengatasi kemacetan

Kota Bandung

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

1.2 Ruang Lingkup kajian

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan penulis kaji hal-hal berikut.

1 .Gambaran Umum Trans Met ro Bandung

2. Latar Belakang Peluncuran Trans Metro Bandung

3. Pendanaan dan Sistem Pengelolaan Trans Metro Bandung

4. Infrastruktur Penunjang Trans Metro Bandung

5.Kondis i Angkutan Kota d i Seki t ar Lokas i Pengoperas i an Trans

Met roBandung6.Kondisi Masyarakat di Sekitar Lokasi

Pengoperasian Trans MetroBandung

7.Penataan Trayek dan Pengkondisian Lokasi Pengoperasian Trans

MetroBandung

8.Rekayasa Sosial Masyarakat di Sekitar Lokasi Pengoperasian Trans

MetroBandung

1.3Tujuan Penulisan

P e n u l i s a n k a r y a t u l i s i n i b e r t u j u a n u n t u k m e n e m u k a n s t r a t

e g i t e p a t u n t u k mengoptimalkan fungsi Trans Metro Bandung sesuai

fungsinya.

1.4 Anggapan Dasar

Kondisi angkutan umum di Bandung cukup memprihatinkan. Itu terbukti

dengantingkat pelayanan rendah (jadwal tak pasti, kecepatan rendah,

kedatangan tidak teratur), kurang manusiawi (berdesakan dan berdiri), daya

angkut terbatas.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

BAB II

TEORI DASAR ANGKUTAN MASSAL

2.1 Dasar Hukum dan Definisi Angkutan Massal

U U N o . 2 2 T a h u n 2 0 0 9 t e n t a n g L a l u L i n t a s

d a n A n g k u t a n P a s a l 1 5 8 menyebutkan, (1) Pemerintah

menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi

kebutuhan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum di

kawasan perkotaan. (2) Angkutan massal sebagaimana dimaksud

padaayat (1) harus didukung dengan: (a) mobil bus yang berkapasitas angkut

massal;(b) lajur khusus; (c) trayek angkutan umum lain yang tidak

berimpitan dengan trayek angkutan massal

( d ) an gk u t an p en gum p an . Y an g d im aksu d d en gan "angkutan massal

berbasis jalan" adalah sistem angkutan yang menggunakan

busd en gan l a ju r k hus us yan g t e r p r o t ek s i s eh in gga m em un gk in k a

n pen i n gk a t an kapasitas angkut yang bersifat massal.

2.2 Jenis Angkutan Massal

heavy rail transit

adalah sistem angkutan menggunakan kereta berkinerjatinggi, mobil rel

bertenaga listrik yang beroperasi di jalur-jalur khusus eksklusif, biasanya tanpa

persimpangan, dengan bangunan stasiun besar (TCRP, 1988).

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

Light Rail Transit Light Rail Transit

(LRT) adalah sistem jalur kereta listrik metropolitan

yangdikarakteristikkan atas kemampuannya menjalankan gerbong atau kereta

pendek satu per satu sepanjang jalur-jalur khusus eksklusif pada lahan bertingkat,

struktur menggantung,

subway

Menaikkan dan menurunkan penumpang pada lintasan atau

tempat parkir mobil (TCRP, 1998). Sistem LRTmencakup pula jalur -

jalur trem, meskipun perbedaan utama adalah bahwa tremseringkali

beroperasi tanpa jalur khusus eksklusif, dalam lalu lintas campuran.

Bus Rapid Transit B us Ra p i d T ra ns i t

ad a l ah s a t u ben t uk an gk u t an be r o r i en t a s i pelanggan danmen

gkombinasikan stasiun, kendaraan, perencanaan, dan elemen-elemen

sistemt r an sp o r t as i p i n t a r k e d a l am s eb uah s i s t em yan g t e r p ad u d

a n m em i l i k i s a t u identitas unik.

Ciri-ciri

Bus Rapid Transit

termasuk koridor

busway

pada jalur terpisah - sejajar atau

d ip i s ah k an s eca r a be r t i n gk a t - d an t ekn o l o g i bu s

yangdimodernisasi.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

2.3 Keutamaan Strategis Sistem Transportasi Massal

Kota-kota berkembang tengah mengalami lalu lintas yang sangat cepat

memburuk dan kondisi lingkungan yang terkait. Sebagai langkah awal, diperlukan

komitmen po l i t i s un tu k m emb er i k an p r io r i t a s t e rh adap mod a t r an

s po r t a s i yan g e f i s i en ( b e r k e n d a r a , b e r j a l a n k a k i , b e r s e p

e d a ) . P e n g a l a m a n d i k o t a -

k o t a m a j u m enu n ju k kan b ah w a s i s t em MR T cend e r un g b e r d am

p ak k ec i l t e rh ad ap p o l a penggunaan lahan. Ini yang menuntun

banyak ahli untuk merekomendasikan bahwa sistem MRT yang adaptif dapat

digunakan, dan bukannya mencoba untuk mempengaruhi pola penggunaan

lahan, melainkan daripada mengadaptasi pola penggunaan lahan yang

sudah ada. Namun demikian, di banyak kota berkembang sepertinya pengaruh

MRT terhadap penggunaan lahan semakin meningkat, karena kota-

kota seperti itu seringkalimenjalankan ekspansi ruang dengan pesat.

Kecenderungan saat ini. Misalnyamasyarakat yang berkendara menuju

gerbang dan komplek perumahan bertaman

9

hijau di banyak kota di Asia Tenggara - seringkali menyukai bentuk

kota

yangt e r g a n t u n g p a d a m o b i l , n a m u n s i s t e m M R T b e r k u a l i t

a s d a p a t m e m b a n t u m e n g h a l a n g i k e c e n d e r u n g a n s e m a c a m

i t u d e n g a n c a r a m e m p e r t a h a n k a n pertumbuhan di sepanjang koridor

utama dan di pusat-pusat kota.Secara teoritis kita diberitahu bahwa kota-

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

kota sebaiknya mengikuti

pendekatanyan g “b e r i mb an g” , m en ggu nak an s i s t em MR T “ko mp l

em en t e r” yan g s e s ua i dengan keadaan setempat, pada prakteknya -

khususnya di kotakota berkembang -sekali sistem MRT dikembangkan, banyak

pihak cenderung menjadi akrab dengansistem tersebut, sementara jenis

angkutan lain diabaikan. Kota-

kota berkembangsering kekurangan kapasitas institusional untuk menge

mbangkan sistem gandasecara simultan. Ini terjadi di hampir semua

kota-kota berkembang yang saat initelah menjalankan sistem berbasis

kereta, termasuk contohnya Kuala Lumpur,Bangkok, Kairo, Buenos Aires

dan Manila. Di semua kota ini, angkutan bus sudahdiabaikan.

2.4 Infrastrutur Penunjang Angkutan Massal

Dalam mendukung pelaksanaan fungsinya,

Mass rapid transit

atau transportasimassal memerlukan beberapa infrastruktur penunjang, antara lain

adalah sebagai berikut:2.4.1 Jalur prioritas busJalur bus merupakan jalan raya atau

jalan yang dikhususkan terutama untuk bus- bus, baik sepanjang hari maupun

selama periode tertentu. Bisa digunakan oleh

10

kendaraan lain dalam kondisi tertentu, misalnya saat memutar, atau

oleh taksi,sepeda atau ketika lalu lintas sangat padat. Jalur bus, yang digunakan

secara luasdi Eropa bahkan di kota-kota kecilnya sekalipun, semakin banyak

diaplikasikan dikota-kota berkembang seperti Bangkok, dimana bus-bus yang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

berjalan pada jalur berkebalikan dapat bergerak dengan cepat melewati parahnya

kemacetan.2.4.2

Busway Busway

merupakan jalan khusus bagi kendaraan yang didesain untuk digunakansecara

eksklusif oleh bus-bus. Jalur ini bisa saja dibangun pada, di atas, atau

di bawah tanah dan mungkin pada jalur khusus terpisah atau di dalam koridor

jalanraya. Beberapa bentuk sistem

busway

adalah tampilan dari banyak sistem

Bus Rapid Transit

.

2.5 Keistimewaan Angkutan Massal

2.5.1 Penggunaan lahanPertimbangan-pertimbangan efisiensi lahan yang serupa

diterapkan pada seluruhmoda MRT, walaupun pada prakteknya hanya

berkembang sebagai isu kebijakanyang mempertimbangkan bus-bus dan

beberapa versi LRT karena sistem kereta b en a r -

b en a r su da h d i p i s ah k an d a r i k end a r aan l a i n . S e r i n gka l i BR T d a

n LR T mencakup pengalokasian ulang lahan jalan yang ada untuk moda-moda

yang lebihe f i s i en , s em en ta r a M et ro b i a s an ya b en a r -

b en a r t e r p i s ah t i n gk a t an n ya d an t ak memiliki dampak terhadap ka

pasitas jalan, kecuali ditinggikan dalam kondisidimana mungkin terdapat

sedikit pengurangan kapasitas jalan

http://www.scribd.com/doc/72099331/bab-1-2-3-final

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi
Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

BAB III

ANALISIS STRATEGI PENGOPTIMALAN TRANS METRO

BANDUNGDI WILAYAH KOTA BANDUNG

3.1 Gambaran Umum Trans Metro Bandung

Trans Metro Bandung adalah Mass Rapid Transit yang beroperasi

di sepanjangJ a l an S oek a r no - H at t a , Ba ndu n g . S e j ak d i l aku kan u j i

co b a p ad a S en in ,

2 2 D es em b er 2 00 8 , s i s t em t r ans po r t as i i n i b an yak m enu a i k r i t i k

d a r i k a l an gan masyarakat. Bahkan pada hari dilakukannya uji coba, sistem

angkutan massa inihanya bertahan beberapa jam saja karena tersendat

oleh demo supir angkot yangtidak menerima jika TMB beroperasi di jalur

yang sudah menjadi trayek mereka.Menurut data, terdapat sebelas jurusan angkot

yang searah dengan jurusan TMB.Berbeda sampai saat ini, jumlah Bus yang

beroperasi yaitu sebanyak sepuluh unitd e n g a n e n a m b e l a s shelter

y a n g d i t e m p a t k a n d i s e p a n j a n g j a l u r pengoperasianny

a. Ditinjau dari segi keoptimalannya, TMB sampai saat ini belum bisa

menjawab persoalan masyarakat berupa kemacetan di jalan Soekarno

Hattasehingga bisa dikatakan sistem ini belum optimal.

3.2 Latar Belakang Peluncuran Trans Metro Bandung

16

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

Konsep buslane TMB adalah imitasi dari program busway yang ada di

Jakarta.Hal ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di

Bandung. TMBs end i r i mul a i d i r en canak an s e j ak akh i r t ahu n

2 0 06 . S ep u lu h un i t b us T M B didatangkan dari Departemen Perhubungan

(Dephub) pusat tanggal 27 Desember 2006. Rencananya pada Januari 2007 akan

dilangsungkan diuji coba, tapi rencanaini tertunda sampai April 2007 dengan

alasan semua infrastrukturnya belum siap.Sampai Mei 2007 sama sekali

tidak terlihat adanya pembangunan fisik TMB

dis ep an j an g j a l an byp as s . P ad a aw al n ya Di sh ub b e r en can a m en

ggu n ak an j a lu r tengah dengan memberi pembatas berupa tulisan TMB di

aspal jalan dan plang

dia t as t ro to a r . Ak an t e t ap i , r en can a in i t e r b en tu r

Strategic Road Infrastructure Proggrame

(SRIP) dari Bina Marga pusat yang akan membangun

flyover

„jalanlayang‟ di beberapa persimpangan seperti Jalan Kopo, Jalan Moh. Toha, dan

JalanBuahbatu.Pada akhirnya Dishub mengalah dan mendapat izin menggunakan

lajur kiri

(jalur l am ba t ) da r i Di r j en P e r hu bu n gan D a r a t , 2 8 ap r i l 20 08 . In i

b e r a r t i j a l u r TM B be r s i n ggu n gan a t au s e j a l an d en gan an gk o t -

an gk o t yan g t r a yek n ya m e l ew a t i b y p a s s . D i s h u b m u l a i m e n g

a d a k a n l e l a n g t e n d e r o p e r a t o r y a n g a k h i r n y a dimenangkan

oleh DAMRI pada 24 Juli 2008. Lelang investasi shelter pun dibukauntuk

masyarakat umum karena TMB ini tidak mendapatkan suntikan dana

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

dariAPBD. Rancangan jumlah dan lokasi shelter pun dibuat yaitu

sebanyak 32 unitshelter yang dibangun di 16 titik berseberangan yaitu di Jalan

Elang,

Cibeureum,Holis, Caringin, Leuwipanjang, Perumahan Mekar Wangi, LP

KIA, Cidurian,

15

17

MTC, Perumahan Metro Margahayu Raya, Riung Bandung, Kantor

PerumahanSarana, Pasar Gedebage, Perumahan Cempaka Arum, dan

Cibiru. Akan

tetapi p ad a k en ya t aan n ya T M B t e t ap sa j a t i d ak m en ga l ami k em a

j u an . In i l ah yan g membuat Dephub yang telah menyumbang sepuluh unit bus

merasa kesal karenamenganggap Dishub Bandung tidak serius menangani

program ini. Sampai padaakhirnya mereka mengancam bantuan bus itu akan

ditarik lagi ke pusat jika TMBtidak segera dioperasikan. Kenyataan ini

membuat Kadishub Bandung, TimbulB u t a r -

B u t a r , k a l a n g k a b u t . B e l i a u p u n m e n e g a s k a n b a h w a

T M B a k a n d i op e ra s ik an pe r t en gah an D esemb e r 20 08 . Sa yan g

n ya , r en can a i n i m en d ap a t penolakan besar-besaran dari para sopir angkot

yang berujung rusuh.

3.3 Infrastruktur Penunjang Trans Metro Bandung

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

Ber d as ar k an h a s i l p em an t au an l an gs un g p en u l i s k e l ap angan , d

ap a t d i am at i infrastruktur penunjang Trans Metro Bandung adalah

sebagai berikut:3.3.1

BusB u s T r a n s M e t r o B a n d u n g , s a m p a i s a a t m ak a l ah

in i d i t u l i s , t e rd i r i a t as s epu lu h un i t . Setiap unitnya terdiri atas tujuh

belas kursi dan b eb e r apa p egan gan t an gan b ag i p en um p an g yang

berdiri. Bahan bakarnya yaitu solar

3.3.2 JalanL i n t a s a n b u s T r a n s M e t r o B a n d u n g t i d a k tergolong

busway maupun jalur prioritas

bus.S i s t em i n i menggu n ak an r u as j a l an b yp as s y a n g b i a s a d i l a

l u i o l e h k e n d a r a a n l a i n n y a s ep e r t i an gk o t , bu s D AMR I, s ep e

d a m oto r , maupun kendaraan pribadi. Hal ini membuat upaya pemerintah dalam

mengurangian gk a k em ace t an d i J a l an So e k a rn o-

H a t t a ( p ad a j am k er j a kh us us n ya ) t i d ak berjalan signifikan

3.4 Kondisi Angkutan Kota di Sekitar Lokasi Pengoperasian

Trans MetroBandung

3.4.1 Kepemilikan angkotAngkot yang beroperasi di kota Bandung terbagi dalam

dua macam kepemilikan,yaitu angkot yang dimiliki sendiri dan angkot yang

dimiliki oleh orang lain, dalamhal ini adalah pengusaha angkot yang menyewakan

angkotnya untuk dikemudikanoleh sopir angkot. Pemilik angkot di kota

Bandung ada yang sekaligus menjadisopir angkotnya sendiri. Pemilik angkot

ini membeli angkot dengan modal

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

sendirisehingga awalnya memiliki orientasi untuk

mengembalikan modal pembelianangkot. Namun, karena angkotnya

dimiliki sendiri, tidak ada target pendapatan(setoran) yang harus

dicapai setiap hari, tetapi tetap mengejar pendapatan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Selain itu, ada juga pemilik usaha angkot yanghanya

bertindak sebagai pemilik saja dengan menyerahkan pengoperasian

angkotk ep ad a p ek er j a / so p i r yan g s u dah b e r s ep ak a t s eb e l umn ya .

K es ep a k a t an i t u terutama mengenai besarnya biaya yang harus disetorkan

kepada pemilik angkotsetiap harinya.

Gambar 3.4 Kursi tunggu penumpangGambar 3.4 Pijakan kaki

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi
Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

20

Pendapatan bersih yang didapat sopir angkot setiap harinya adalah

pendapatans o p i r a n g k o t d i h a r i i t u d i k u r a n g i y a n g d i s e t o r k

a n . A d a j u g a k e s e p a k a t a n mengenai siapa yang menanggung

bahan bakar angkot, serta perawatan

angkot.Pemilik usaha angkot umumnya tidak hanya memiliki satu

angkot saja,

dan bisa j ad i bu k an h an ya s a t u t r a yek sa j a yan g d i mi l i k i n ya . S e

m u an ya b eb as , yan g penting memiliki izin menyelenggarakan usaha

angkot seperti yang diatur oleh pemerintah. Namun, banyaknya jumlah

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

angkot yang beroperasi juga diatur

dand i a w a s i o l e h D i n a s P e r h u b u n g a n k o t a B a n d u n g .

P e n u l i s t i d a k b e r h a s i l mendapatkan jumlah angkot yang dimiliki

sendiri dan dimiliki pengusaha angkotdi kota Bandung, sehingga tidak dapat

membahas lebih lanjut mengenai hal ini.3.4.2 Jam kerjaSetiap

trayek angkot memiliki waktu beroperasi yang berbeda-beda. Angkot-

a n g k o t y a n g m e l e w a t i t e r m i n a l u t a m a d i k o t a B a n d u n g , s

e p e r t i t e r m i n a l Cicaheum, Kebon Kalapa (Abdul Muis), dan Leuwipanjang,

beroperasi selama 24 jam penuh. Meski tidak semua angkot di trayek-

trayek tersebut yang beroperasiselama 24 jam, tetapi penumpang yang ingin

menggunakan jasa angkot di trayek-trayek tersebut masih dapat dilayani karena

ada angkot yang masih beroperasi. Diluar itu, angkot-angkot hanya beroperasi

sampai dengan batas waktu tertentu, dan beroperasi kembali keesokan harinya

lagi. Waktu bekerja seorang sopir angkot dikota Bandung berbeda-beda. Ada yang

mengoperasikan angkotnya sendiri selama

21

sehari, ada yang berbagi waktu kerja mengemudikan satu angkot

dengan sopir lain, dan ada menggunakan sistem sopir “tembak”.Angkot yang

dioperasikan sendirian bisa dimiliki sendiri atau disewakan

oleh pengusaha angkot. Keuntungannya, pendapatan

yang diperoleh bisa lebih besar,tetapi konsekuensinya lebih menguras

tenaga dan waktu beristirahat. Ada jugayang satu angkot tetapi berbagi

waktu mengemudikannya antara dua sopir angkot.Berapa lama atau berapa rit

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

waktu bekerja satu sopir disepakati bersama antar duasopir angkot tersebut.

Jika angkot tersebut disewakan pengusaha angkot,

makas e t o r a n u n t u k p e n g u s a h a a n g k o t j u g a d i b a g i d u a a n t

a r a d u a s o p i r a n g k o t . Pendapatan seorang sopir angkot dihitung dari

kelebihan setorannya. Pendapatanmemang bisa lebih sedikit dibanding

sendirian, tetapi waktu kerja lebih singkat.Selain dua cara di atas, ada

juga sopir angkot yang menyerahkan pengoperasianangkot kepada

orang lain yang sebelumnya tidak bekerja secara tetap

sebagais o p i r an gk o t , a t au b i as a d i s eb u t so p i r “ t emb ak ” a t au s op

i r “b a t an gan ” . S op i r angkot menuntut setoran untuknya sebesar

tertentu, tetapi angkot

dioperasikano l e h s o p i r “ t e m b a k ” i n i . S e b e r a p a b a n y a k s i s t

e m a n g k o t d i k o t a B a n d u n g menganut berbagai sistem tersebut,

peneliti tidak mendapatkan datanya.3.4.3 RetribusiRetribusi yang harus

dibayarkan sopir angkot adalah sebesar Rp. 1.500,00/hari/ terminal. Pada

kenyataannya, yang dibayarkan oleh sopir angkot berbeda denganyang telah

diatur oleh Perda Kota Bandung No. 12/2008. Berdasarkan

wawancarad an pen gam at an yan g d i l aku kan t e rh ad ap b ebe r ap a s op

i r an gk o t d i Ban dun g , jumlah dan cara pembayaran retribusi terminal ini

tidak sesuai dengan Perda KotaBandung tersebut. Setiap trayek memiliki

dua terminal di masing-masing ujungrutenya. Oleh karena itu, retribusi

terminal yang dibayarkan seharusnya adalahsebesar Rp.

3.000,00/hari. Namun, yang ditagihkan oleh petugas

dari Dishubad a l ah s eb es a r R p . 6 . 00 0 , 00 / h a r i . C a r a

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

p en ag ih an n ya p u n 1 1 d en gan

ca r a d i bo r on g 4 ka l i s ek a l i gus , yan g s eh a r us n ya m en u ru t pe r a tu

r an s epe r t i yan gd i s e b u t k a n d i b a b s e b e l u m n y a b a h w a

p e n a g i h a n r e t r i b u s i t i d a k d a p a t diborongkan

24

Panjangnya trayek trans metro bandung, yaitu pada ruas Jalan

Soekarno Hatta berdampak

pada heterogenitas masyarakat di sekitar daerah

pengoperasiannya.Begitupun penumpang Trans Metro Bandung.

Masyarakat rata-rata telah setujudengan adanya bus Trans Metro

Bandung. Dari sampel yang didata, 90% telahmenyetujui dan merasakan

manfaat Trans Metro Bandung. Rata-rata masyarakatmemilih Trans Metro

Bandung sebagai sarana transportasinya karena biaya yangm u r ah dan

f a s i l i t a s yan g b a ik . B i aya T r an s M e t r o Band un g m em an g

r e l a t i v em ur ah , k a r en a s ep an j an g ru as j a l an S o ek a rn o h a t t a , b a i

k dek a t m au pu n j auh , hanya dikenai biaya Rp 3000,00 untuk penumpang

umum dan Rp 1500,00 untuk mahasiswa dan pelajar. Biaya tersebut

termasuk jika penumpang menggunakan bus bolak-balik trayek.

Fasilitas pada Trans Metro Bandung relative lebih

baik d a r i p a d a a n g k o t s e h i n g g a m a s y a r a k a t m e m i l i h m e n g g

u n a k a n T r a n s M e t r o Bandung untuk jarak yang jauh. Trans Metro

Bandung telah memiliki AC dantempat duduk yang berjok.Disamping

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

sambutan yang positif, Trans Metro Bandung juga mendapat

reaksin e g a t i v e d a r i t u k a n g a n g k o t . H a l t e r s e b u t d i s e b a b k a

n k a r e n a T r a n s M e t r o Bandung menyebabkan penumpang angkot

beralih pada Trans Metro Bandung.Selain itu, masyarakat pengguna Trans

Metro Bandung juga masih

mengeluhkank e t id ak ko n dus i fan ko nd i s i T r ans M et r o Band un g p a

d a s aa t j am -

j am s ib uk .m em blu dak n ya p en um p an g t i d ak d i im ban g i d engan k

ap as i t a s Tr ans M et r o B a n d u n g . A k i b a t n y a , p e n u m p a n g h a r u

s b e r d e s a k a n d i d a l a m B u s . H a l i n i berkaitan dengan

ketidaksiapan infrastruktur Trans Metro Bandung.

25

3.6 Pengaruh Trans Metro Bandung Terhadap Transportasi di Sekitarnya

Pada dasarnya memang Bandung harus punya

public transport

yang memadai,mengingat perkembangan Bandung yang sangat pesat kehadiran

public transportmerupakan salah satu solusi dari ancaman bencana kemacetan.

Ruas dan Panjang jalanan di Bandung tidak mungkin di tambah

sementara jumlah pengguna

mobily a n g m e m a s u k i k o t a i n i s e l a l u b e r t a m b a h . K e h

a d i r a n T M B s e b e n a r n y a merupakan upaya yang baik , namun

memang perlu memikirkan dampak sosialyang akan terjadi. Selain

aspek fisik, ada hal lainnya yang perlu

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

diperhatikanya i t u m as a l ah so s i a l . H a l i t u , d i s eb abk an k a r en a t r a

yek T M B b er s i n ggun gan dengan jalur angkutan kota.T r an s M e t ro

Ban d un g ( T M B) yan g S en i n , 22 D es emb e r 20 08 mu l a i u j i

co b a akhirnya hanya bertahan beberapa jam saja karena demo besar-besaran dan

sedikitanarkis dari para sopir angkutan kota (angkot) yang tidak

menerima

atau lebiht e p a t n y a m e n o l a k T M B . T e r j a d i k e k a c a u a n k a r e n

a p e m k o t B a n d u n g t i d a k menyediakan

win-win solution

u n t uk s em u a p i hak s up a ya p r o gr am i n i b i s a berjalan aman dan

mulus. Intinya, dari awal program ini ditolak mentah-mentaholeh para

sopir angkot karena trayek mereka bersinggunggan

langsung denganT M B. Buk an h an ya s a tu ju r us an an gk o t , t e t ap i a

d a s eb e l as j u r us an l a i n yan gs e a r a h d e n g a n t r a y e k T M B . A p

a l a g i , p e n g h a s i l a n m e r e k a s e l a m a i n i s u d a h menurun dengan

naiknya harga BBM dan banyaknya penumpang yang beralih kemotor.

26

Adanya aksi anarkistis berupa penghadangan, perusakan, bahkan

penganiayaandari para sopir dan pengusaha angkot menandakan telah

munculnya konflik sosiald a r i k eb e r ad aan T M B. Ad a em p at ak to r

u t am a yan g b e r k on f l ik d i s i n i , ya i tu Pemerintah Kota Bandung

(Dinas Perhubungan), Damri (operator TMB), sopir,d an p engu s aha

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

an gk o t . D a l am ha l i n i s op i r ada l ah p i h ak yan g p a l in g

t e r j ep i t posisinya.

S op i r t e r j ep i t k a r ena d i t ek an u n t uk m em enu h i k eb u t uh an ek on o

m i dirinya dan para pengusaha angkot terkait dengan setoran.

Sopir seperti menjadis ap i p e r ah an bag i kep en t i n gan p en gu sah a an

gk o t . S eb ab , p en gus ah a an gko t menerapkan sistem setoran bagi

angkotnya. Pengusaha angkot tidak mau tahu

soalo p e r as i on a l i s a s i an gko tn ya , s ep e r t i p en ga t u r an f r ek u en s i , j a

d w al , d an wak t u tempuh. Yang penting jumlah setoran dipenuhi sopir.Karena

dikejar-kejar setoran, sopir akhirnya membanting tulang agar

memperoleh p en d ap a tan m el eb i h i j um l ah s e t o r an . Ak i b a t n ya , s op i

r d a l am m en j a l an k an tu gas n ya s e r in g ka l i b e r p er i l ak u s een akn y

a d emi m en ge j a r s e t o ran , s ep e r t i mengebut, menaikkan dan menurunkan

penumpang seenaknya, melanggar aturanlalu lintas, angkot penuh sesak

penumpang, bahkan menurunkan penumpang ditengah jalan sebelum

sampai tujuan.

Singkat kata, karena kondisi tersebut, sopir sangat sensitif terhadap kebijakan

angkutan umum yang dikeluarkan pemerintah.Sopir akan merasa kepentingan

ekonominya terganggu bila ada kebijakan

seperti p e r ub ah an t a r i f , pen am b ah an a rmad a , p e r ub ah an ru t e , da

n pen am bah an ru t e .Bahkan, sopir bisa begitu gampang tersulut

sehingga tak mengherankan sering

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

27

muncul aksi mogok, yang sayang pada kasus-kasus tertentu menjurus

pada

aksia n a r k i s t i s . P e n g u s a h a a n g k o t j u g a a k a n m e r a s a k e p e n

t i n g a n e k o n o m i n y a terganggu tatkala setoran dari sopir berkurang, bahkan

bisa berakibat tidak adanyasopir yang mau mengoperasikan angkot. Maka, wajar

saja pengusaha angkot

punt id ak m en ye t u j u i k eb er ad aan T M B k a r ena d ik h aw a t i rkan p en

d a p a t an m er ek a berkurang akibat setoran sopir yang tidak memenuhi target

32

BAB IVSIMPULAN DAN SARAN4.1 Simpulan

Trans Metro Bandung merupakan transportasi yang diluncurkan pemerintah

yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan membantu transportasi

masyarakat.H i n g g a k i n i , k o m p o n e n i n f r a s t r u k t u r T r a n s M e t

r o B a n d u n g b e l u m d a p a t dikatakan baik. Dampaknya,

pengoperasian Trans Metro Bandung belum dapatmencapai tujuan

awalnya. Untuk itu, diperlukan langkah konkret dalam

upaya p e n g o p t i m a l a n f u n g s i n y a . H a l -

h a l y a n g d a p a t d i l a k u k a n i a l a h p e n a t a a n infrastruktur penunja

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan …docshare04.docshare.tips/files/9410/94107189.pdf · 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1 . 1 . L a t a r B e l a k a n g Transportasi

ng

operasional, penataan trayek, dan rekayasa sosial. Halt e r s e b u t d i h a r

a p k a n d a p a t m e m b e n t u k o p i n i p o s i t i f d a r i m a s y a r a k a t d a

n m em b en ah i s i s t em yan g b e l um t e r t a t a s eh in gga T r an s M et r o B

an du n g d ap a td i o p era s ik an den gan op t im al d a l am m el ayan i m as

ya r ak a t . D en gan d em ik i an , target pemerintah dapat tercapai.

4.2 Saran

Dalam pengoperasian Trans Metro Bandung diperlukan komitmen

dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, pelaksana pembangunan „operat

or‟, dan masyarakatsebagai pengguna. Dalam hal ini, pemerintah

memegang peranan sentral

dalamm en yo s i a l i s as i T r ans M et ro Bandu n g kep ad a m as ya r ak a t .

O l eh k a r en a i t u , pemerintah dituntut untuk berperan aktif

dalam membentuk opini masyarakattentang sistem transportasi yang ideal.