BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer...

15
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan DANA merupakan Financial Technnology (Fintech) yang memberikan layanan pembayaran dengan telepon genggam penggunanya. DANA dirancang oleh programmer Indonesia oleh PT. Espay Debit Indonesia Koe yang didukung investor kelas dunia PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) sebagai pemegang saham mayoritas, dan Ant Financial. DANA adalah penyedia layanan keuangan hasil karya anak bangsa Indonesia yang resmi dirilis 5 Desember 2018 setelah melakukan softlaunching sejak Maret 2018 (Ariyanti, 2018). Gambar 1. 1 Logo Dana Sumber: DANA Indonesia, 2019 Gambar 1.1 merupakan logo DANA yang telah diperkenalkan sejak softlaunching pada Maret 2018 lalu. Sebagai penyedia layanan pembayaran digital yang tergolong baru, DANA perlu meyakinkan masyarakat mengenai kesiapan teknologinya. DANA berusaha melalui kemampuan inovasi teknologi, masyarakat dapat meningkatkan produktifitas, efisien dan kompeten. Vincent Iswara, CEO DANA Indonesia menyatakan ada tiga hal yang menjadi poin utama DANA yaitu sederhana, aman, dan cerdas (Wardani, 2018). Layanan DANA memungkinkan pengguna melakukan berbagai macam transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel iOS dan Android, satu akun DANA hanya dapa digunakan untuk satu ponsel saja. DANA melakukan verifikasi biometrik dan identitas untuk mendapatkan keuntungan seperti top-up mencapai 10 juta rupiah, mengirim uang, tarik tunai, dan penawaran promo spesial lainnya (DANA Indonesia, 2019).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan

DANA merupakan Financial Technnology (Fintech) yang memberikan

layanan pembayaran dengan telepon genggam penggunanya. DANA dirancang

oleh programmer Indonesia oleh PT. Espay Debit Indonesia Koe yang didukung

investor kelas dunia PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) sebagai

pemegang saham mayoritas, dan Ant Financial. DANA adalah penyedia layanan

keuangan hasil karya anak bangsa Indonesia yang resmi dirilis 5 Desember 2018

setelah melakukan softlaunching sejak Maret 2018 (Ariyanti, 2018).

Gambar 1. 1 Logo Dana

Sumber: DANA Indonesia, 2019

Gambar 1.1 merupakan logo DANA yang telah diperkenalkan sejak

softlaunching pada Maret 2018 lalu. Sebagai penyedia layanan pembayaran digital

yang tergolong baru, DANA perlu meyakinkan masyarakat mengenai kesiapan

teknologinya. DANA berusaha melalui kemampuan inovasi teknologi, masyarakat

dapat meningkatkan produktifitas, efisien dan kompeten. Vincent Iswara, CEO

DANA Indonesia menyatakan ada tiga hal yang menjadi poin utama DANA yaitu

sederhana, aman, dan cerdas (Wardani, 2018).

Layanan DANA memungkinkan pengguna melakukan berbagai macam

transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor

Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel iOS dan Android, satu

akun DANA hanya dapa digunakan untuk satu ponsel saja. DANA melakukan

verifikasi biometrik dan identitas untuk mendapatkan keuntungan seperti top-up

mencapai 10 juta rupiah, mengirim uang, tarik tunai, dan penawaran promo spesial

lainnya (DANA Indonesia, 2019).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

2

Aplikasi DANA memiliki Visi “satu platform untuk semua pembayaran

anda”.DANA mengusung slogan #GantiDompet dalam aspek promosi kepada

masyarakat. Dalam mewujudkan visinya DANA melakukan kerjasama dengan

merchant terpercaya di Indonesia seperti yang diuraikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1. 1 Kerjasama DANA dengan Merchant di Indonesia

Jenis Kerjasama Nama Merchant

Offline

a. Ramayana

b. HokBen

c. Baskin Robbins

d. Domino’s Pizza

e. KFC

f. Wendy’s

g. MOR

h. Sour Sally

i. Kopi Kenangan

j. Bio Medika, dll

Online

a. BPJS Kesehatan

b. Bukalapak

c. TIX ID

d. Mobile Legends

e. Lazada

f. Unipin

g. UC Browser

h. Parkee

i. U Point

j. Google Play

Channel

a. Alfamidi

b. BCA

c. Alfamart

d. Maybank

Channel

e. BNI

f. Bank Btpn

g. Mandiri

h. ATM Bersama

Sumber: DANA Indonesia, 2019

Budaya utama yang diterapkan DANA adalah mencari talenta inovatif yang

dapat mengembangkan produk dan mempunyai optimisme membawa perubahan besar

di Indonesia. Oleh karena itu, DANA mengedepankan prinsip berorientasi pada

pelanggan, kolaborasi, fokus pada kualitas dan pencapaian, integritas, kesederhanaan,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

3

dan lugas. Selain itu menjalin komunikasi yang baik dalam internal perusahaan

merupakan kunci untuk melakukan inovasi yang besar bagi Indonesia (Nadhifah,

2018).

1.2 Latar Belakang Penelitian

Seiring perkembangan pemanfaatan teknologi internet, internet tidak hanya

digunakan untuk komunikasi dan jual-beli melalui aplikasi saja, akan tetapi

berkembang lebih luas lagi seperti kemudahan pembayaran dengan financial

technology (FinTech). Menurut data Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII),

pengguna internet mencapai 143 juta atau 54,86% pada tahun 2017, dan meningkat

pada tahun 2019 menjadi 171 juta atau 64,8% dari 264 juta penduduk Indonesia

(Pratomo, 2019).

Peningkatan pengguna internet yang meningkat secara signifikan, diharapkan

dapat mendorong pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Teknologi internet sudah menyentuh berbagai aspek kehidupan, tidak saja terkait

peningkatan komunikasi, akan tetapi sudah mengubah cara individu berinteraksi

(Widyastuti, 2017:27).

Transaksi keuangan atau yang dikenal dengan FinTech di Indonesia menjadi

harapan baru bagi masyarakat dan pemerintah untuk mendorong keuangan yang

inklusif. Kebijakan keuangan inklusif adalah suatu bentuk pendalaman layanan

keuangan (financial service deepening) untuk mengurangi hambatan bagi masyarakat

berpendapatan rendah dan tidak teratur, tinggal di daerah terpencil, orang cacat, buruh

yang tidak mempunyai dokumen identitas legal, dan masyarakat pinggiran (Muzdalifa

et al., 2018).

Berdasarkan penjelasan Staf Khusus Menteri Kominfo Lis Sutjiati, indeks

inklusi keuangan di Indonesia pada tahun 2018 adalah 59%. Apabila mengandalkan

layanan jasa keuangan konvensional, hasil ini tentu masih jauh dari target pemerintah

dalam meningkatkan inklusi keuangan Negara sebesar 75% di tahun 2019. Terjadi gap

sebesar 16% dari target pemerintah yang disebabkan oleh keterbatasan perbankan

konvensional dalam mencapai penduduk yang berstatus unbanked. (Kasumaningrum,

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

4

2018). Unbanked adalah istilah bagi masyarakat yang belum memiliki akses ke

lembaga jasa keuangan formal karena mereka adalah penduduk yang tidak memenuhi

prasyarat-prasyarat kelayakan untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga

keuangan (Bank Indonesia, 2018).

Gambar 1. 2 Alasan Utama Penggunaan Internet

Sumber: APJII (Asosiasi Penyelenggra Jasa Internet Indonesia), 2018

Berdasarkan survei yang dilakukan APJII tahun 2018 yang diuraikan pada

Gambar 1.2, alasan utama penggunaan internet yang mendominasi adalah untuk

komunikasi yaitu sebesar 24,70%. Sedangkan penggunaan internet untuk transaksi

keuangan masih relatif rendah, yaitu 0,3% untuk membayar tagihan dan 0,9% untuk

melakukan transfer uang. (APJII, 2018).

Penetrasi internet salah satunya dipengaruhi bidang keuangan. Penetrasi

internet di bidang keuangan terwujud dengan dimungkinkannya transaksi non-

konvensional. Mobile payment sebagai salah satu bentuk uang elektronik merupakan

metode pembayaran dimana pengirim dan penerima menggunakan digital dalam

transaksinya, dengan kata lain semua transaksi dilakukan secara online (UPI Payments,

2018). Penggunaan mobile payment saat ini telah memasuki berbagai bidang yang

mendukung gaya hidup masyarakat, seperti hiburan, energi, retail, kesehatan, bahkan

transportasi. Selain itu, mobile payment mendorong masyarakat bertransaksi non-tunai

24,70%18,90%

11,50%9,60%

6,70%6,50%

1,30%0,90%0,90%0,90%0,60%0,40%0,30%

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00%

Komunikasi

mencari Informasi terkait pekerjaan

bermain game online

Musik

Lainnya

tidak menjawab

Bayar tagihan

Alasan Utama Menggunakan Internet

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

5

sehingga karyawan dan generasi milenial bergantung dengan smartphone untuk

transaksi dengan mobile payment (Tempo.co, 2017).

Mobile payment diharapkan bisa memberi peluang masyarakat untuk menjadi

andil untuk kemajuan ekonomi digital (Wanda, 2018). Selain itu, masyarakat

diharapkan dapat merasakan manfaat penggunaan mobile payment, seperti lebih cepat

bertransaksi, biaya transaksi yang lebih murah, serta mendukung literasi keuangan

(Widodo, 2018). Berbagai manfaat tersebut ternyata belum banyak dinikmati

masyarakat Indonesia karena tingkat penggunaan internet di bidang perbankan masih

dalam kategori rendah di Indonesia, yaitu 7,39% pada tahun 2017 (Maulana, 2018).

Salah satu negara yang telah mengoptimalkan penggunaan uang elektronik

adalah China. Mobile payment di China telah digunakan diberbagai bidang seperti

pembayaran bus, penyewaan sepeda, bayar tagihan membayar belanja di pasar, sampai

dengan memberi uang kepada pengamen yang didukung dua penggerak raksasa, yaitu

Alipay dan WeChat (Hatta dan Ihsan, 2018). Pada akhir 2018, China memperediksi

jumlah penggunaan mobile payment di China mencapai 61%, meski pangsa pasarnya

turun menjadi 56% pada 2021 (Rakhmayanti, 2019). Berdasarkan survei

PricewaterhouseCoopers (PwC) mengenai pertumbuhan pengguna mobile payment

terdapat pada Gambar 1.3.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

6

Gambar 1. 3 Pertumbuhan Penggunaan Mobile Payment

Sumber: PwC, 2019

Gambar 1.3 menjelaskan bahwa pertumbuhan pengguna mobile payment di

China sudah mencapai 86%. Sedangkan pertumbuahn tertinggi terjadi di Vietnam dan

Timur Tengah. Bahkan Vietnam berhasil unggul daripada Indonesia tahun 2019

(Setiaji, 2019). Sedangkan Indonesia masih berstatus sebagai negara potensial

berkembangnya mobile payment dan baru diprediksi akan mencapai revolusi lesscash

society tahun 2020 (Hatta & Ihsan, 2018).

Salah satu unsur yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah tingkat

penggunaan mobile payment di Indonesia yang terus meningkat dari 38% pada tahun

2018 menjadi 47% pada tahun 2019 (Setiaji, 2019). Penggunaan uang elektronik ini

akan memberikan kemudahan bagi semua lapisan masyarakat sehingga penerapannya

sangat didukung oleh pemerintah (Wulandari et al., 2016). Hal ini dikarenakan

sebagian masyarakat masih menganggap transaksi dengan uang elektronik masih

rumit. Kondisi ini dapat diartikan bahwa pemahaman masyarakat masih terbatas

terhadap teknologi mobile payment ini (Priambodo dan Prabawani, 2016).

Managing Director and CMO PT Digital Artha Media (DAM), Fanny Verona

menyatakan bahwa tantangan mobile payment adalah membangun ekosistem FinTech

86%

48%

42%

37%

38%

34%

25%

31%

27%

23%

86%

67%

64%

61%

47%

46%

45%

45%

45%

40%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

China

Thailand

Hongkong

Vietnam

Indonesia

Singapore

Middle East

Philippines

Russia

Malaysia

Pertumbuhan Penggunaan Mobile Payment

2018 2019

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

7

itu sendiri, dari data Asosiasi FinTech Indonesia (Aftech) terdapat 156

perusahaan FinTech yang menjadi anggota asosiasi, akan tetapi yang sudah terdaftar di

BI hanya berjumlah 34 penyelenggara (Aldila, 2018). Bank Indonesia (BI) telah

memberikan pengakuan kepada banyak penyelenggara mobile payment sehingga

diharapkan transaksi dengan mobile payment meningkat. Tercatat dari bulan Januari

hingga September 2018, transaksi sudah mencapai 31,6 Triliun rupiah (Primadhyta,

2018). Ekosistem Fintech dapat didorong oleh norma subjektif yang dapat memberi

tahu calon pengguna serta membentuk opini bahwa penggunaan mobile payment dapat

memberikan manfaat terhadap konsumen (Aslam, et al., 2017)

Meski masih dalam tergolong rendah, perusahaan penyelenggara mobile

payment berusaha meningkatkan pemahaman terhadap ekosistem FinTech. Dalam

membantu meningkatkan niat menggunakan mobile payment secara berkelanjutan,

masing-masing penyedia layanan perlu mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhinya.

Berdasarkan kajian terhadap berbagai faktor, terdapat faktor penting yang dapat

mempengaruhi niat penggunaan mobile payment, yaitu perceived security, perceived

compatibility, perceived usefulness, perceived ease of use, subjectives norm, dan

attitude toward (Junadi & Sfenrianto, 2015; Ozturk et al., 2017; Daş et al 2016;Lai,

2016;Niousha et al., 2015;Seetharaman et al., 2017;Liu & Tai, 2016;Nugroho et al.,

2017;Aslam et al., 2017;Zhu et al., 2017)

Menurut Priyono (2017), penggunaan mobile payment merupakan teknologi

yang masih jarang digunakan di Indonesia, hal ini dipengaruhi oleh risiko teknologi

baru yang belum dikenal masyarakat. Sedangkan risiko privasi merupakan aspek lain

yang menjadi pertimbangan calon konsumen dalam menggunakan layanan mobile

payment. Masih banyak masyarakat yang ragu dengan sistem keamanan mobile

payment (Rahayu, 2017). Berbagai potensi masalah keamanan yang harus menjadi

perhatian penyedia layanan mobile payment antara lain kerahasiaan data serta

kecepatan dan keakuratan tranksaksi (Nugroho et al., 2017). Dalam melakukan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

8

pemasaran di era digital, sikap, perilaku, pola dan tren harus dimanfaatkan oleh

pemasar untuk meningkatkan niat penggunaan produk (Malar, 2016).

Penelitian ini hendak menganalisis DANA sebagai salah satu perusahaan

penyedia layanan mobile payment. Sebagai pendatang baru DANA memiliki sasaran

utama untuk meningkatkan jumlah penggunanya. DANA telah mengantongi empat

lisensi dari Bank Indonesia (BI) untuk jenis transaksi penggunaan e-money, e-wallet,

Lembaga Keuangan Digital (LKD), dan transfer uang online (Movanita, 2018).

Berdasarkan riset mengenai persaingan mobile payment di Indonesia disajikan dalam

Tabel 1.2.

Tabel 1. 2 Persaingan Mobile Payment di Indonesia

Kategori Link Aja Go-Pay OVO DANA

Jumlah

pengguna

30 juta 155 juta 115 Juta 15 juta (pengguna

aktif) per April

2019

Jumlah mitra

>183 ribu titik

lokasi

Sekitar 400 ribu

mitra GoFood

60 ribu penyedia

layanan

2 juta mitra

pengemudi

Gojek

> 500 ribu mitra

offline,

9 juta mitra

Grab, (termasuk

agen)

3 juta merchant

di Tokopedia

Kerja sama dengan

40 mitra per Maret

2018. Menyediakan

600 mesin

pemindai per akhir

2018.

Payment Point

Online Bank

(PPOB)

IndiHome

Listrik

PDAM

Pulsa

voucher game

online

Pulsa

Listrik

PDAM

Streaming

TV kabel

voucher game

online

Google Play

Store

Pulsa

Listrik

Asuransi

Streaming

TV kabel

BPJS kesehatan

Pulsa

Listrik

Voucher Game

BPJS

Air

asuransi

Jiwasraya

Toko Marine

TV kabel

(bersambung)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

9

(Sambungan Tabel 1.2 Persaingan Mobile Payment di Indonesia)

E-Commerce

kerjasama 20

e-commerce

Blibli.com

JD.ID

Sociolla

Tokopedia

Sociolla,

Bukalapak

Lazada

Transportasi

Blue Bird

KAI

Trans

Semarang

Damri

Railink

Garuda

Indonesia

Citilink

MRTLRT di

Palembang

Gojek (motor

dan mobil)

Trans

Semarang

Taksi

Grab (motor,

mobil, bajay)

Taksi

eScooter

n/a

Donasi

BUMN, Bazis,

Baznas, Ycab,

Lazismu,

Dompet

Dhuafa, Rumah

Zakat, masjid

Baznas, Rumah

Zakat, KitaBisa,

Institut Musik

Jalanan (IMJ),

masjid

Baznas, Rumah

Zakat, Dompet

Dhuafa

Dompet Dhuafa

Layanan

publik

b. Uji coba

salurkan

bansos lewat

TCash 2015

dan 2016

c. Menyalurka

n kredit UMi

d. PBB

e. Samsa

f. SIM dan

SKCK di

Cilacap

a. 50 SMK

b. SIM dan

SKCK di

Gresik,

Surabaya, dan

Bekasi

c. PBB di

Semarang

d. Menyalurkan

kredit UMi

a. Universitas

Katolik

(UNIKA)

Widya Mandala

di Surabaya

b. SIM dan SKCK

di Mojokerto

dan Surabaya

n/a

Sumber: Setyowati, 2019b

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Go-Jek mendominasi penggunaan mobile

payment di Indonesia. Go-Jek memiliki jumlah pen-download terbanyak di Indonesia.

OVO menjadi penyelenggara mobile payment yang menjalin mitra paling banyak yaitu

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

10

500 ribu mitra offline, 9 juta mitra Grab dan 3 juta merchant di Tokopedia. Tingginya

kompetisi mobile payment mendorong DANA untuk melakukan tiga strategi jangka

panjang, yaitu nilai tambah sisi keamanan, kemudahan transaksi dan adopsi yang cepat

(Setyowati, 2019b)

Sedangkan survei iPrice terkait pengguna aktif bulanan, pengguna aktif DANA

meningkat pada kuartal ke-4 dari posisi ke-4 menjadi posisi ke-3 (Devita, 2019).

Sementara itu, berdasarkan jumlah download aplikasi mobile payment, DANA

menduduki peringkat ke-2 sejak kemunculan di kuartal ke-4 tahun 2018. Namun posisi

ini turun, dimana DANA menduduki posisi ke-3 pada kuartal ke-2 tahun 2019 (Patrick,

2019).

Walaupun jumlahnya terus bertambah, namun minat penggunaan DANA

sebagai aplikasi mobile payment masih relatif rendah. Hal ini dibuktikan tingkat

unduhan aplikasi DANA dan pengguna aktif di bandingkan aplikasi mobile payment

lain masih rendah. Sebagai penyelenggara yang terbilang baru, DANA dapat dikatakan

cukup menarik niat pengguna smartphone. Sampai Desember 2018, DANA menjadi

aplikasi paling banyak diunduh melalui App Store (Setyowati, 2019c).

Terkait dengan security, DANA menjadikannya sebagai salah satu prioritas

utama. Transaksi keuangan tanpa didukung keamanan tidak akan terwujud. Apalagi

kondisi yang semakin rawan yang dihadapi oleh pengguna mobile payment (kejahatan

cyber, penipuan online, dan peretasan rekening bank (Hadijah, 2017). DANA pun juga

menghadapi risiko dalam menyediakan akses dan fasilitas yang memadai agar

penggunaan lebih mudah dan kepercayaan konsumen meningkat (Supriadi, 2018).

Untuk upaya memperkecil risiko tersebut, CEO DANA Vincen menyatakan DANA

telah terintegrasi dengan Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam

Negeri, Vincen mengklaim dengan kerjasama ini pendaftaran dan verifikasi data

pengguna DANA dapat dilakukan dalam beberapa detik saja (Clinten, 2018).

Selain itu, DANA juga memiliki Data Center (DC) dan Data Recovery

Center (DRC) yang diklaim merupakan DC dan DRC tercanggih di Indonesia,

sehingga diharapkan mampu menangani skalabilitas transaksi yang tinggi dan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

11

melindungi data pengguna (Ariyanti, 2018). Menyediakan dua server data tersebut

merupakan bentuk integritas DANA terhadap keamanan data konsumen, dimana

apabila salah satu server tidak bekerja (DC), maka server lainnya akan otomatis backup

data pengguna (DRC) (Clinten, 2018).

Rendahnya tingkat penggunaan tersebut bisa saja disebabkan karena

kemunculan DANA masih baru. Meski demikian hal ini harus segera menjadi fokus

perhatian manajemen apabila ingin merebut pangsa pasar yang lebih besar. Padahal

survei APJII (2018) menunjukkan jumlah penetrasi pengguna internet meningkat tahun

2018 sebesar 28 juta dibandingkan tahun 2017 yang seharusnya dapat mendorong

peningkatan penggunaan DANA sebagai metode pembayaran.

DANA harus mengetahui faktor yang dapat meningkatkan niat penggunaan

aplikasi mereka. Sehingga dapat menentukan langkah manajemen yang

menguntungkan. Berdasarkan fenomena di atas penelitian ini menggunakan judul

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Customer Intention Untuk Menggunakan

Layanan Mobile Payment DANA”

1.3 Perumusan Masalah

Melakukan transaksi adalah keseharian manusia yang dilakukan terus-menerus

untuk upaya memperoleh sesuatu. Perkembangan zaman telah membawa transaksi

konvensional ke arah digital yang serba praktis dan cepat. Pengguna internet yang

semakin pesat menjadi cikal bakal berkembangnya pembayaran elektronik.

Penggunaan internet di Indonesia tahun 2018 telah mencapai 64,8% dari 264 juta

penduduk. Alasan utama penggunaan internet yang ditampilkan pada Gambar 1.2

menunjukkan transaksi keuangan masih relatif rendah, yaitu 0,3% untuk membayar

tagihan dan 0,9% untuk melakukan transfer uang.

Rendahnya penggunaan internet di bidang keuangan mengakibatkan target

pemerintah mencapai tingkat inklusi 75% tidak tercapai. Hal ini karena penggunaan

mobile payment memberikan kontribusi untuk membantu pemerintah meningkatkan

tingkat inklusi keuangan. Faktanya terdapat gap 16% dari target pemerintah mencapai

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

12

inklusi keuangan 75% pada tahun 2019. Salah satu faktor pendorong untuk mencapai

target tersebut adalah mengembangkan Fintech (Setyowati, 2019a).

Padahal penggunaan mobile payment memberikan sejumlah manfaat yang tidak

bisa di dapatkan pada pembayaran konvensional. Manfaat penggunaan mobile payment

antara lain transaksi lebih cepat, biaya transaksi yang lebih murah, serta mendukung

literasi keuangan (Widodo, 2018). Meskipun saat ini sudah di era digital, tidak semua

konsumen bisa membangun kepercayaan terhadap penyelenggara uang elektronik,

termasuk mengenai keamanan data pribadi dan potensi perilaku. Faktanya pengguna

mobile payment di Indonesia tahun 2019 mencapai angka 47% seperti yang

ditampilkan pada Gambar 1.3.

Walaupun penggunaan mobile payment tahun 2019 mengalami peningkatan

dari tahun 2018, angka ini masih relatif rendah (Anonim, 2019). Meningkatkan

penggunaan internet di bidang transaksi keuangan akan menjadi tantangan sekaligus

peluang bagi penyelenggara mobile payment untuk memperluas pangsa pasar dan

menawarkan revenue yang lebih besar kepada konsumen. DANA sebagai

penyelenggara uang elektroik yang baru saja muncul di hadapan publik 2018 lalu,

membentuk strategi jangka panjang, yaitu nilai tambah sisi keamanan, kemudahan

transaksi dan adopsi yang cepat untuk meningkatkan pengguna dan bersaing dengan

kompetitornya yang lebih dulu muncul di hadapan publik (Setyowati, 2019b).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan iPrice dengan App Annie mengenai

mobile payment terbesar di Indonesia. Go-Jek menjadi mobile payment yang

mendominasi jumlah download dan pengguna aktif tiga tahun terakhir (Setyowati,

2019b). Walaupun penggunaan DANA sebagai pendatang baru meningkat dan stabil

sejak awal kemunculannya tahun 2018, namun jumlah ini relatif rendah jika

dibandingkan dengan kompetitiornya seperti yang dijelaskan pada Tabel 1.2. Hasil

survei iPrice dengan App Annie juga menjelaskan jumlah download aplikasi mobile

payment DANA menduduki peringkat ke-2 sejak kemunculan di kuartal ke-4 tahun

2018. Namun posisi ini turun, dimana DANA menduduki posisi ke-3 pada kuartal ke-

2 tahun 2019 (Patrick, 2019).

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

13

Sehingga dengan fenomena yang telah dijelaskan diatas, DANA perlu

mengidentifikasi faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi niat konsumen untuk

menggunakan layanan pembayaran melalui aplikasi DANA. Faktor perceived security,

perceived compatibility, perceived usefulness, perceived ease use dan subjectives norm

menguji sikap konsumen secara individu untuk mengadopsi mobile payment. Terkait

dengan startegi DANA meningkatkan nilai tambah sisi keamanan, kemudahan

transaksi dan adopsi yang cepat untuk meningkatkan pengguna, perceived security dan

perceived ease of use tidak hanya menjadi sumber competitive advantage, namun

menjadi prasyarat dari paritas yang kompetitif (Aslam et al., 2017).

Adapun pertanyaan penelitian pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah perceived security berpengaruh secara signifikan terhadap attitude toward

dalam menggunakan layanan mobile payment DANA?

2. Apakah perceived compatibility berpengaruh secara signifikan terhadap attitude

toward dalam menggunakan layanan mobile payment DANA?

3. Apakah perceived usefulness berpengaruh secara signifikan terhadap attitude

toward dalam menggunakan layanan mobile payment DANA?

4. Apakah perceived ease of use berpengaruh secara signifikan terhadap attitude

toward dalam menggunakan layanan mobile payment DANA?

5. Apakah subjectives norm berpengaruh secara signifikan terhadap attitude toward

dalam menggunakan layanan mobile payment DANA?

6. Apakah attitude toward berpengaruh secara signifikan terhadap customer intention

dalam menggunakan layanan mobile payment DANA?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh perceived security secara signifikan terhadap attitude

toward dalam menggunakan layanan mobile payment DANA

2. Mengetahui pengaruh perceived compatibility secara signifikan terhadap attitude

toward dalam menggunakan layanan mobile payment DANA

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

14

3. Mengetahui pengaruh perceived usefulness secara signifikan terhadap attitude

toward dalam menggunakan layanan mobile payment DANA

4. Mengetahui pengaruh perceived ease of use secara signifikan terhadap attitude

toward dalam menggunakan layanan mobile payment DANA

5. Mengetahui pengaruh subjectives norm secara signifikan terhadap attitude

toward dalam menggunakan layanan mobile payment DANA

6. Mengetahui pengaruh attitude toward secara siggnifikan terhadap customer

intention dalam menggunakan layanan mobile payment DANA

1.5 Manfaat Penelitian

Menurut Sujarweni (2015) manfaat penelitian dibedakan menjadi aspek teoretis

(keilmuan) dan aspek praktis.

a. Manfaat Teoritis

Dalam aspek teoretis (keilmuan) hasil penelitian diharapkan mampu memberikan

manfaat dalam mengembangkan ilmu sumber daya manusia dalam organisasi.

b. Manfaat Praktis

Sedangkan dari segi aspek praktis hasil penelitian yang diharapkan dapat

membantu perusahaan memahami respon konsumen terhadap hadirnya layanan

FinTech. Divisi pemasaran penyelenggara uang elektronik dapat menentukan langkah-

langkah alternatif dalam membentuk niat konsumen terhadap penggunaan mobile

payment.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Pembahasan dalam penelitian ini akan terbagi menjadi lima bab. Secara garis

besar sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum objek penelitian, latar belakang

penelitian yang terkait dengan fenomena yang menjadi isu penting sehingga penelitian

ini menjadi layak untuk diteliti dan disertai argumentasi teoritis. Perumusan masalah

dilakukan berdasarkan latar belakang, tujuan penelitiaan menjelaskan hasil yang ingin

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan · transaksi elektronik seperti Saldo DANA, Transfer Bank, Kartu Kredit, dan Setor Tunai ke minimarket. DANA dapat digunakan pada ponsel

15

dicapai oleh penulis, manfaat penelitian terdiri dari aspek teoritis dan aspek praktis,

serta sistematika penulisan secara umum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori umum sampai khusus yang disertai penelitian

terdahulu sebagai dasar penelitian, menjelaskan penelitian terdahulu yang digunakan

sebagai acuan, kerangka pemikiran yang membahas rangkaian pola pikir untuk

menggambarkan masalah penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan

untuk mengumpulkan dan menganalisis temuan yang dapat menjawab masalah

penelitian. Bab ini meliputi uraian tentang: Jenis Penelitian, Operasional Variabel,

Populasi dan Sampel, Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Reliabilitas, serta Teknik

Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara sistematis sesuai dengan

perumusan masalah, serta tujuan penelitian disajikan dalam sub judul tersendiri. Bab

ini berisi dua bagian, yaitu bagian pertama menyajikan hasil penelitian dan bagian

kedua menyajikan hasil analisa data, kemudia di interprestasikan selanjutnya penarikan

kesimpulan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dan hasil keseluruhan penelitian

yang telah dilakukan serta berisi saran untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk

penelitian selanjutnya