DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

29
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021 418 DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP PENDAPATAN KIOS-KIOS KECIL Dwy Murtiningsi Email: [email protected] Universitas Tadulako Abstrak Permasalahan yang diteliti adalah prosedur dan dampak dari pemberian izin kepada pengusaha minimarket dan peran KPPU dalam mengatasi persaingan usaha minimarket dan dampaknya terhadap kios-kios di Kota Palu. Metode Penelitian menggunakan penelitian hukum empiris yang menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian dipresentasikan dalam bentuk pola berpikir induktif yaitu dari hal yang bersifat khusus menuju ke hal yang bersifat umum. Hasil penelitian menemukan bahwa Prosedur dan syarat pemberian izin pendirian minimarket di Kota Palu tidak memperhatikan penataan jarak minimarket dan kios sehingga sangat dapat memberikan dampak negatif terhadap eksistensi kios-kios kecil seperti berkurangnya jumlah pembeli dan menurunya pendapatan pedagang kios. Sedangkan peran KPPU dalam mengatasi persaingan usaha minimarket dan kios-kios di Kota Palu belum ada padahal KPPU bertugas menyoroti dan melakukan pengawasan terhadap perilaku pelaku usaha minimarket yang dapat menyebabkan pedagang kios tidak berdaya dalam menjalankan usahanya. Kata Kunci: KPPU; Minimarket; Persaingan Usaha PENDAHULUAN Indonesia adalah negara berkembang (developing country) yang hingga saat ini masih terus melakukan peningkatan berbagai aspek kehidupan bernegara untuk memajukan dan membangun perekonomian negara. Campur tangan negara dalam bidang perekonomian khususnya pengaturan pasar dalam teori negara kesejahteraan (welfare state) yang sangat dibutuhkan mengingat pengertian daripada welfare state secara garis besar menurut Spicker adalah : “sebuah model ideal pembangunan yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan melalui pemberian peran yang lebih penting kepada negara dalam memberikan pelayanan sosial secara universal dan komprehensif kepada warganya”. 1 Selain daripada pengertian welfare state campur tangan pemerintah dalam bidang perekonomian juga diarahkan demi terwujudnya kesejahteraan rakyat berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia sebagaimana yang dituangkan dalam 1 https://binaswadaya.org/id/ diakses tanggal 10 Februari 2020

Transcript of DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Page 1: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

418

DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET

TERHADAP PENDAPATAN KIOS-KIOS KECIL

Dwy Murtiningsi

Email: [email protected] Universitas Tadulako

Abstrak

Permasalahan yang diteliti adalah prosedur dan dampak dari pemberian izin kepada

pengusaha minimarket dan peran KPPU dalam mengatasi persaingan usaha minimarket dan

dampaknya terhadap kios-kios di Kota Palu. Metode Penelitian menggunakan penelitian hukum

empiris yang menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian dipresentasikan dalam

bentuk pola berpikir induktif yaitu dari hal yang bersifat khusus menuju ke hal yang bersifat umum. Hasil penelitian menemukan bahwa Prosedur dan syarat pemberian izin pendirian minimarket

di Kota Palu tidak memperhatikan penataan jarak minimarket dan kios sehingga sangat dapat

memberikan dampak negatif terhadap eksistensi kios-kios kecil seperti berkurangnya jumlah pembeli

dan menurunya pendapatan pedagang kios. Sedangkan peran KPPU dalam mengatasi persaingan

usaha minimarket dan kios-kios di Kota Palu belum ada padahal KPPU bertugas menyoroti dan

melakukan pengawasan terhadap perilaku pelaku usaha minimarket yang dapat menyebabkan

pedagang kios tidak berdaya dalam menjalankan usahanya.

Kata Kunci: KPPU; Minimarket; Persaingan Usaha

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara berkembang

(developing country) yang hingga saat ini masih

terus melakukan peningkatan berbagai aspek

kehidupan bernegara untuk memajukan dan

membangun perekonomian negara. Campur

tangan negara dalam bidang perekonomian

khususnya pengaturan pasar dalam teori negara

kesejahteraan (welfare state) yang sangat

dibutuhkan mengingat pengertian daripada

welfare state secara garis besar menurut

Spicker adalah :

“sebuah model ideal pembangunan yang

difokuskan pada peningkatan

kesejahteraan melalui pemberian peran

yang lebih penting kepada negara dalam

memberikan pelayanan sosial secara

universal dan komprehensif kepada

warganya”. 1

Selain daripada pengertian welfare state

campur tangan pemerintah dalam bidang

perekonomian juga diarahkan demi terwujudnya

kesejahteraan rakyat berdasarkan Pancasila dan

Undang–Undang Dasar Negara Republik

Indonesia sebagaimana yang dituangkan dalam

1 https://binaswadaya.org/id/ diakses tanggal 10 Februari 2020

Page 2: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

419

Pasal 33 ayat (4) Undang– Undang Dasar 1945

yang ditentukan bahwa perekonomian nasional

diselenggarakan berdasar atas demokrasi

ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi

berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi

nasional.

Pada umumnya keberadaan pemerintah

memiliki pengaruh perekonomian pada tingkat

yang berbeda–beda. Ada pemerintah yang

mengatur perekonomian secara ketat atau

intensif ada juga pemerintah yang membatasi

diri hanya sebagai pendukung saja dalam

perekonomian. Beberapa peran pemerintah

dalam perekonomian adalah membantu

perkembangan perekonomian secara umum,

mendorong iklim persaingan usaha yang sehat,

membantu kelompok ekonomi lemah dan

sebagai penyeimbang pergerakan roda

perekonomian negara.

Melihat kembali perekonomian

Indonesia pada tahun 1980-an yang mencapai

titik didihnya pada kejadian “Revolusi Mei”

pada tahun 1998 yang terjadi karena kegagalan

pembangunan ekonomi yang dikelola negara.

Kegagalan negara dalam menjalankan misinya

untuk memberi kesejahteraan kepada rakyat

membuat pasar dunia melihat potensi konsumen

dalam negeri yang sekian lama diproteksi dan

disubsidi.

Maka pada saat Orde Baru runtuh,

mulailah pasar terbuka dan menguasai seluruh

pelosok negeri. Dengan masuknya pelaku usaha

dalam negeri, terjadilah suasana atau iklim

persaingan tidak sehat. Desakan krisis ekonomi

yang terjadi pada Indonesia menjadi suatu

dilema yang besar, dimana semua harga untuk

menebus kebutuhan meningkat, mata uang

melemah. Krisis moneter Indonesia mencapai

titik terang ketika International Monetary Fund

(IMF) membantu Indonesia untuk lepas dari

krisis dengan syarat agar dibuatnya Undang–

Undang Persaingan Usaha. Dengan dibuatnya

Undang–Undang Persaingan Usaha sebagai

tempat berlabuhnya antara negara dan pasar

yang dituangkan dalam Undang–Undang

Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

dengan ketentuan Pasal 53 yang menyatakan

berlakunya Undang–Undang ini 1 (satu) tahun

sejak tanggal diundangkan, dapat dirasakan atau

bahkan dapat dikatakan bahwa produk hukum

ini adalah kunci bagi Indonesia untuk lepas dari

situasi krisis pada saat itu.

Kurang lebih 22 tahun berlakunya

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang

Larangan Praktek Monopoli, namun praktek

monopoli dan persaingan usaha tidak sehat

masih kerap kali ditemukan seiring dengan

berkembangnya kebutuhan masyarakat terhadap

barang dan jasa. Dengan kata lain, oligopoli,

Page 3: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

420

kartel dan tindakan anti monopoli lainnya masih

berlangsung. Lahirnya Undang – Undang

Persaingan Usaha kemudian juga melahirkan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

sebagai amanat daripada Undang – Undang

Persaingan Usaha Apabila dipandang dalam

sistem ketatanegaraan, KPPU merupakan

lembaga negara komplementer (state auxiliary

organ). 2

KPPU mempunyai wewenang

berdasarkan Undang – Undang Persaingan

Usaha untuk melakukan penegakan hukum

persaingan usaha. Adapun pengertian KPPU

menurut Undang – Undang Persaingan Usaha

Pasal 1 angka 18 adalah komisi yang dibentuk

untuk mengawasi pelaku usaha dalam

menjalankan kegiatan usahanya agar tidak

melakukan monopoli dan atau persaingan usaha

tidak sehat. Selain sebagai lembaga independen

yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan

pemerintah atau pihak lain, KPPU merupakan

suatu organ khusus yang mempunyai tugas

ganda selain menciptakan ketertiban dalam

persaingan usaha juga berperan untuk

menciptakan dan mememelihara iklim

persaingan usaha yang kondusif.

Perkembangan pasar di Indonesia

semakin luas seiring dengan perkembangan

ekonominya. Menurut klasifikasinya, saat ini

2 Budi L. Kagramanto, Implementasi UU No. 5 Tahun 1999

Oleh KPPU, Jurnal Ilmu Hukum Yustisia, Vol, No, 2007, hlm.

2.

pasar dapat dibedakan menjadi dua yaitu, pasar

modern dan pasar tradisional. Akan tetapi,

perkembangan pasar modern di Indonesia

meningkat lebih pesat dibandingkan

perkembangan pasar tradisionalnya.

Pembangunan pasar modern yang berkembang

pesat, dirasakan oleh banyak pihak berdampak

terhadap eksistensi pasar tradisional dan para

pelaku usaha sejenis disekitarnya.

Menurut Survei AC Nielsen menyatakan

dari total 5.000 minimarket di Indonesia,

Alfamart mampu menguasai pangsa pasar

sebesar 33%. Alfamart menduduki posisi ke2

setelah Indomart dengan market share 35%”.

Maka tidak menutup kemungkinan bahwa kios-

kios kecil akan punah. Salah satu persaingan

yang harus di hadapi pebisnis kecil antara lain,

pesatnya pembangunan minimarket yang

dirasakan oleh banyak pihak berdampak

terhadap keberadaan kios-kios yang sebagian

besar adalah usaha kecil perorangan.3

Disatu sisi, minimarket dikelola secara

profesional dengan fasilitas yang serba lengkap.

Di sisi lain kios-kios masih disibukkan dengan

permasalahan klasik seputar pengelolaan yang

kurang profesional dan ketidak nyamanan

berbelanja. Minimarket dan kios-kios bersaing

dalam pasar yang sama, yaitu pasar ritel.

3 Rusno, Dampak Pesatnya Mini Market Waralaba Terhadap

Usaha Kecil (Jenis Ritel), Jurnal Ekonomi Modernisasi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Kanjuruhan, Malang, 2008. Diakses dari

http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id pada tanggal 10 Februari 2020

Page 4: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

421

Minimarket dengan sistem waralaba

pertama adalah Indomart pada 1988, pada

awalnya memang tidak menyolok karena

masyarakat cenderung mengandalkan kios-kios

kecil di sekitar pemukimannya untuk belanja

sehari-hari. Perkembangan luar biasa ritel

waralaba dengan pangsa pasar hingga kini

mencapai hampir 70% tentu mempunyai

dampak bagi usaha ritel serupa yang memiliki

skala lebih kecil seperti kios-kios yang ada di

pemukiman.4

Pemerintah telah membuat kebijakan

dan peraturan yang tertuang dalam Perpres

Nomor 112 Tahun 2007 dan Permendagri

Nomor 53 Tahun 2008 yang mengatur tentang

pasar modern dan pasar tradisional. Pasal 3 ayat

(9) Permendagri Nomor 53 Tahun 2008 Tentang

Pedoman Penataan Dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko

Modern menyebutkan kewajiban bagi

minimarket yaitu Pendirian Minimarket baik

yang berdiri sendiri maupun yang terintegrasi

dengan Pusat Perbelanjaan atau bangunan lain

wajib memperhatikan: a. Kepadatan penduduk;

b. Perkembangan pemukiman baru; c.

Aksesibilitas wilayah (arus lalu lintas); d.

Dukungan/ketersediaan infrastruktur; dan e.

Keberadaan Pasar Tradisional dan warung/toko

di wilayah sekitar yang lebih kecil daripada

Minimarket tersebut. Akan tetapi, pada

4 Rusno, Ibid, diakses tanggah 11 Februari 2020

kenyataannya peraturan tersebut tidak

diimplementasikan dengan baik. Banyak

peraturan yang tidak dipatuhi oleh pendiri

minimarket, misalnya masalah perizinan, jarak

yang terlalu dekat dengan pasar tradisional dan

kios-kios kecil juga menimbulkan persepsi yang

berbeda-beda dari setiap kalangan masyarakat.

Ada kelompok masyarakat yang

berpandangan positif terhadap keberadaan

minimarket. Misalnya bagi masyarakat kelas

menengah ke atas, keberadaan minimarket

sangat menguntungkan karena mereka dapat

berbelanja dengan nyaman dan leluasa di

minimarket. Akan tetapi, tidak jarang yang

memiliki pandangan negatif atas

keberadaannya. Mereka merasa dirugikan

dengan kehadiran minimarket di lingkungan

sekitarnya.

Sejak tahun 2018 minimarket mulai

berdiri dan semakin berkembang di Kota Palu,

terutama di kecamatan Tatanga dan

Mantikulore. Minimarket tersebut juga

memiliki jarak yang sangat dekat dengan kios-

kios yang ada di sekitarnya. Seperti contoh di

jalan Gusti Ngurah Rai yang terdapat pasar

Tawanjuka dan kios-kios kecil yang jaraknya

sangat berdekatan dengan minimarket (Alfamidi

dan sevenmart). Selain itu juga di jalan RE.

Martadinata ada beberapa minimarket seperti

Alfamidi dan Mouza Mart yang juga lokasinya

sangat berdekatan dengan kios kecil dan juga

Page 5: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

422

mitra pasar. Sehingga tercipta persaingan dan

keseimbangan kepentingan produsen, pemasok,

minimarket dan konsumen.

Keberadaan minimarket akan berdampak

terhadap lingkungan sekitarnya. Secara

ekonomi, keberadaan minimarket memiliki

dampak terhadap pola perilaku konsumen di

lingkungan sekitar, dan juga pelaku usaha ritel

lain di sekitar wilayah berdirinya minimarket

tersebut. Keberadaan minimarket akan

berpengaruh terhadap pola perubahan

berbelanja masyarakat. Masyarakat banyak yang

memilih untuk berbelanja di minimarket dengan

berbagai alasan. Misalnya, di satu sisi

minimarket dikelola secara profesional dengan

fasilitas yang serba ada seperti arena bermain

untuk anak-anak, Air Conditioner (AC), dan ada

juga yang dilengkapi dengan mesin Anjungan

Tunai Mandiri (ATM). Kemudahan,

kenyamanan, tersedianya berbagai fasilitas, dan

perbedaan harga menjadi alasan bagi

masyarakat untuk memilih berbelanja di

minimarket.

Penurunan pendapatan pada hampir

semua pedagang yang disebabkan karena

pedagang kios-kios tidak mampu bersaing

dengan minimarket dalam hal harga dan variasi/

keberagaman barang dagangan serta jarak yang

cukup berdekatan. Menurut salah satu pemilik

kios di jalan I Gusti Ngurah Rai, hal ini

membuat jumlah konsumen yang berbelanja di

kios mengalami penurunan, misalnya saja

pembelian gula pasir, terigu, minyak goreng dan

sabun mandi. Dampak lain dari keberadaan

minimarket terhadap pendapatan kios adalah

berkurangnya keuntungan yang berakibat dari

makin sedikitnya jumlah modal yang dapat

dikumpulkan.

Jarak minimarket yang sangat dekat

dengan kios, serta perubahan pola berbelanja

masyarakat tentu akan berpengaruh pada omset

penjualan kios-kios terutama untuk pelaku

usaha ritel yang menjual barang dagangan sama

dengan yang ada di minimarket. Pelaku usaha

ritel harus memiliki strategi dalam upaya

mempertahankan eksistensi usahanya.

Pedagang di kios-kios harus bersikeras

memikirkan pengadaan barang dan menjualnya

kembali kepada konsumen dengan harga yang

bisa dikatakan biasa. Sedangkan gerai

minimarket tanpa harus memikirkan pasokan

barang yang akan dijual karena setiap bulan

barang-barang yang akan dijual tetap

didatangkan sehingga perputaran perdagangan

barang tidak terputus dan persediaan barang

tetap terjaga.

Minimarket juga melakukan inovasi

terhadap fitur-fitur perbelanjaan yakni dengan

menjual pulsa elektronik dan pembayaran

tagihan listrik, PDAM, leasing, dll. Sehingga

membuat antusias masyarakat sangat tinggi

dalam melakukan kegiatan belanja digerai ini,

Page 6: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

423

karena alasan kenyamanan kemudahan serta

banyak fitur serta promo yang ditawarkan.

Menurut peneliti diduga bahwa hal tersebut

semakin membuat menurunnya omset pedagang

di kios-kios.

Minimarket pada awalnya tidak

mengancam kios-kios karena kehadirannya

hanya dinikmati oleh kalangan atas tetapi

banyak minimarket yang membuat harga

banting atau promosi untuk menurunkan

harganya untuk dicapai oleh masyarakat

kalangan bawah.

Kehadiran minimarket yang

menggunakan waralaba yang mudah ditemukan

dihampir setiap sudut kota Palu ini

menyebabkan keberadaan kios-kios mulai

tergeser dengan adanya minimarket yang

bersebelahan dan berjarak berapa meter saja,

minimarket seperti alfamidi secara tidak

langsung telah membunuh eksitensi kios-kios

atau warung yang dengan bermodal tak

seberapa. Pada akhirnya menutup usaha mereka

karena mengalami kebangkrutan akibat dari

persaingan usaha tidak seimbang antara pelaku

usaha kecil dengan pelaku usaha yang memiliki

modal besar.

Berdasarkan latar belakang di atas maka

penulis tertarik untuk mengkaji dan membahas

lebih lanjut dengan mengangkat sebuah karya

ilmiah dalam bentuk Tesis yang berjudul :

“Dampak Persaingan Usaha Minimarket

Terhadap Pendapatan Kios-Kios Kecil”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian hukum empiris, yaitu suatu metode

penelitian hukum yang menggunakan fakta-

fakta empiris yang diambil dari perilaku

manusia, baik perilaku verbal yang didapat dari

wawancara maupun perilaku nyata yang

dilakukan melalui pengamatan langsung.

Metode penelitian hukum empiris dapat

dikatakan sebagai penelitian hukum sosiologis,

dapat dikatakan bahwa penelitian hukum yang

diambil dari fakta-fakta yang ada di lapangan

dalam suatu masyarakat, badan hukum atau

badan pemerintah.5 Dalam hal ini fakta yang

ada dilapangan yaitu terkait dengan dampak

persaingan usaha minimarket terhadap

pendapatan kios-kios kecil.

HASIL PENELITIAN

Dampak Persaingan Usaha Minimarket

Terhadap Pendapatan Kios-Kios Kecil.

Menurut Eka Komalasari, Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu ada beberapa syarat dan prosedur

pemberian izin minimarket yaitu sebagai

berikut6 :

1. Persetujuan Tetangga

5Idtesis.com/metode-penelitian-hukum-empiris-dan-normatif/

diakses tanggal 20 Februari 2019. 6 Wawancara Pada Tanggal 2 November 2020

Page 7: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

424

Syarat yang pertama harus dipenuhi

adalah persetujuan dari tetangga baik

pemilik usaha atau bukan yang

memiliki letak berdekatan dengan

lokasi minimarket yang akan

dibangun dengan ketentuan empat

bangunan ke samping kanan, empat

bangunan kesamping kiri, empat

bangunan kedepan dan empat

bangunan ke belakang, dengan tujuan

bahwa mereka sebagai tetangga dan

orang terdekat tidak keberatan dengan

adanya minimarket.

2. Persetujuan RW

Setelah mendapatkan persetujuan dari

tetangga, maka syarat yang harus

dipenuhi selanjutnya adalah

persetujuan dari RW.

3. Persetujuan Kelurahan

Kemudian syarat berikutnya yaitu

mendapatkan tanda tangan

persetujuan dari pihak kelurahan.

4. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Setelah selesai meminta persetujuan

dari tetangga, RT/RW dan Kelurahan

maka pihak minimarket meminta

rekomendasi Izin Usaha Toko

Modern di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan.

5. Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Setelah mendapatkan rekomendasi

dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan maka selanjutnya pihak

minimarket membawa surat

rekomendasi ke Dinas Pelayanan

Terpadu Satu Pintu untuk

membuat/mencetak izin Usaha Toko

Modern.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa dalam

pengurusan izin tersebut pihak minimarket juga

harus menyertakan7:

- Sertifikat tanah yang disewa

- NPWP pemilik tanah

- KTP pemilik tanah

- Kartu keluarga pemilik tanah

- Buku nikah pemilik tanah

- Akta pendirian perusahaan

- NPWP perusahaan

- Sertifikat BPJS Ketenagakerjaan

Dari ketentuan di atas menurut hemat

penulis syarat dan prosedur pemberian izin

minimarket masih belum efektif karena dalam

permintaan persetujuan bukan ditujukan kepada

pemilik usaha atau pemilik kios-kios yang

berdekatan dengan minimarket sebagai pihak

yang sangat beresiko akan mendapatkan

dampak dari adanya minimarket tersebut.

Melainkan meminta persetujuan dari tetangga

dengan ketentuan empat ke samping kanan, ke

samping kiri, ke depan dan ke belakang saja,

7 Wawancara tanggal 22 November 2020

Page 8: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

425

tidak focus kepada tetangga yang merupakan

pemilik usaha sehingga ketika tetangga tersebut

bukan pemilik usaha maka dia hanyalah

konsumen yang hadirnya minimarket tidak akan

beresiko terhadap pendapatannya.

Selain itu dalam pemberian izin minimarket

juga tentunya harus memperhatikan jarak

minimarket dan pedagang kecil lainnya seperti

kios sebagaimana yang telah diamanatkan oleh

Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007

tentang Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko

Modern dan Permendagri Nomor 70 Tahun

2013 yang mengatur tentang pasar modern dan

pasar tradisional menyebutkan kewajiban bagi

minimarket yaitu Pendirian Minimarket baik

yang berdiri sendiri maupun yang terintegrasi

dengan Pusat Perbelanjaan atau bangunan lain

wajib memperhatikan:

a. Kepadatan penduduk;

b. Perkembangan pemukiman baru;

c. Aksesibilitas wilayah (arus lalu

lintas);

d.Dukungan/ketersediaan infrastruktur;

dan

e. Keberadaan Pasar Tradisional dan

warung/toko di wilayah sekitar yang

lebih kecil daripada Minimarket

tersebut.

Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1)

Permendagri Nomor 70 Tahun 2013

menyatakan

“Bahwa Pendirian Pasar Tradisional,

Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

wajib berpedoman pada Rencana Tata

Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata

Ruang Wilayah

Provinsi/Kabupaten/Kota, termasuk

Peraturan Zonasi. Pasal 2 ayat (2)

menyebutkan Peraturan Zonasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh Gubernur atau

Bupati/Walikota setempat dengan

mempertimbangkan pemanfaatan ruang

dalam rangka menjaga keseimbangan

antara jumlah Pasar Tradisional dengan

Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern”.

Lebih lanjut dalam Pasal 3 ayat (1)

menyebutkan

“Bahwa Jumlah Pasar Tradisional,

Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern,

serta jarak antara Pusat Perbelanjaan

dan Toko Modern dengan Pasar

Tradisional atau toko eceran tradisional

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah

setempat”.

Sedangkan dalam Peraturan Daerah

Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Palu Tahun 2010-2030

belum ada memuat syarat dalam membangun

Page 9: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

426

atau mendirikan toko modern/minimarket.

Dalam Pasal 46 ayat (4) huruf d hanya

menyebutkan rencana pengembangan pusat

perbelanjaan dan toko modern pada masa

mendatang ditetapkan di Kelurahan Siranindi

dan Kelurahan Baru yang berada di Kecamatan

Palu Barat dan Kelurahan Lolu Utara yang

berada di Kecamatan Palu Selatan.

Berdasar pada hal tersebut di atas,

penulis berpendapat bahwa pemerintah setempat

memberikan izin pendirian minimarket tanpa

melihat jarak antara minimarket dan kios-kios

kecil oleh karena belum adanya peraturan

daerah setempat yang mengatur tentang hal

tersebut juga tidak mengacu pada Peraturan

Daerah Nomor 16 Tahun 2011 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu Tahun

2010-2030.

Dampak Pemberian Izin Minimarket

Perkembangan minimarket disatu sisi

menunjukkan dampak positif namun juga

menunjukkan dampak yang negatif. Dampak

positif berupa adanya pertumbuhan ekonomi,

menciptakan investasi tetapi di lain sisi

berdampak negatif terhadap keberlangsungan

usaha ritel tradisional, khususnya terhadap

pedagang-pedagang kios yang juga menawarkan

barang seperti di gerai-gerai minimarket

tersebut, menurunnya pendapatan toko

tradisional bahkan mengakibatkan toko

tradisional mati suri dan harus lebih dini gulung

tikar.

Berkembangnya minimarket ini tentu

saja tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi

suatu daerah dan juga mempengaruhi adanya

pembangunan ekonomi di daerah tersebut.

Perdagangan eceran (ritel) seperti minimarket

ini merupakan salah satu kegiatan sektor

informal di bidang perdagangan yang sangat

strategis di Indonesia karena mampu menyerap

tenaga kerja setelah sektor pertanian, namun

disisi lain tanpa ada regulasi yang efektif maka

dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak

negatif bagi pemilik usaha ritel lain khususnya

pemilik kios.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

jumlah kios yang lama berdagang 1-5 tahun

sebanyak 4 toko, yaitu kios . Kios 5 Putra, kios

Aidil, kios Kia dan kios Nayla. Kios yang lama

berdagang 6-10 tahun sebanyak 5 toko yaitu

kios Fatimah, kios Angga, kios Doa jaya, kios

Anindita dan kios Musdalifah. Kios lama

berdagang lebih dari 11 tahun hanya berjumlah

3 toko yaitu kios mama Aco, kios Sinap

Soppeng, kios Murah Rezeki. Dari rata-rata

lamanya berdagang paling banyak berkisar

antara 6 - 10 tahun, sehingga dapat dikatakan

bahwa para pedagang toko eceran dan grosir

sudah berpengalaman dan bisa merasakan

seberapa besar dampak akan kehadiran

Page 10: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

427

minimarket yang tiap tahunnya makin

berkembang di Kota Palu. 8

Berdasar hasil wawancara kepada Bapak

Wiwi, HRD Legal Alfamidi yang mengatakan

bahwa rencana pembangunan Alfamidi di Kota

Palu sebanyak 70 gerai dan sekarang telah

dibuka atau dibangun sebanyak 60 gerai yang

tersebar di Kota Palu.9 Hal ini menunjukkan

bahwa minimarket tumbuh dan berkembang

hanya dalam jangka waktu beberapa tahun saja.

Untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu

dampak pemberian izin minimarket, dapat

dilihat dari hasil wawancara peneliti dengan

informan sebagai berikut:

Dari beberapa informan menyatakan

tidak keberatan seperti Bapak dedi pemilik kios

5 Putra yang mengatakan bahwa tidak menolak

karena hal tersebut adalah resiko dalam

berdagang. Hal serupa juga disampaikan oleh

informan lain yaitu Ibu Sumiati pemilik kios

Sinap Soppeng yang menurutnya semakin

banyak minimarket sudah termasuk bagian dari

perkembangan zaman, kalaupun tidak setuju

juga tidak akan berpengaruh apapun karena

mereka hanya warga biasa sementara yang

menentukan adalah yang berkuasa, dan juga Ibu

Musdalifah pemilik Kios Musdalifah

mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak

menolak adanya minimarket karena setiap orang

8 Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 9 Wawancara pada tanggal 20 Maret 2021

sudah memiliki rezeki masing-masing, biasanya

ada barang yang tidak ada di minimarket,

pembeli dari minimarket langsung menuju ke

kiosnya untuk mencari kebutuhannya.10

Akan tetapi dari 12 informan yang telah

peneliti wawancarai tidak semua informan

setuju dengan adanya minimarket di Kota Palu

bahkan lebih banyak yang kurang setuju atau

menolak dan mengeluhkan adanya minimarket

di Kota Palu, seperti halnya yang dikatakan oleh

seorang informan saat peneliti melakukan

wawancara terhadap ibu Fatimah, pemilik Kios

Fatimah yang mengatakan menolak kehadiran

minimarket oleh karena akan mempengaruhi

jumlah pembeli dikios miliknya.11

Hal yang sama disampaikan oleh

informan lain, seperti yang dikatakan Bapak

Suparman pemilik Kios Doa Jaya dan Ibu Ani

pemilik kios Anindita, yang mengatakan

kurang setuju, karena minimarket memiliki

fasilitas yang lebih memadai daripada kios dan

harga juga lebih murah. Kemudian informan

lain juga menyampaikan hal yang sama seperti

yang dikatakan oleh Mama Aco pemilik Kios

Mama Aco, Ibu Nani pemilik kios Angga dan

Ibu Tuti pemilik kios Aidil yang kurang setuju

dan mengeluh karena makin banyak saingan

jualan.12

10 Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 11 Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 12 Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020

Page 11: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

428

Selain itu, adapula pedagang yang

mengeluhkan terkait adanya pelanggan mereka

yang beralih berbelanja ke minimarket

khususnya Alfamidi sejak hadirnya Alfamidi di

Kota Palu, seperti yang dikatakan oleh salah

satu informan yang peneliti wawancarai yaitu

Ibu Ningsih pemilik kios murah rezeki yang

mengatakan bahwa dampak negatif dari adanya

minimarket pasti ada karena hak pembeli

menentukan mau beli dimana, terlebih lagi

diminimarket memiliki fasilitas yang rapi juga

memadai sehingga dapat memberikan

kenyamanan.

Hasil dari wawancara yang peneliti

lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa semua

pedagang tidak setuju dan beranggapan bahwa

sejak kehadiran minimarket di Kota palu ini

merupakan bagian dari kemajuan zaman yang

tidak dapat dipungkiri keberadaannya dan

sejauh ini menjadi perbincangan yang cukup

hangat disebabkan tuntutan gaya hidup yang

berkembang di masyarakat kita, kualitas

pelayanan, kelengkapan barang dan

kenyamanan dari Alfamidi tentu sudah

membuat kios kecil kalah bersaing. Konsumen

lebih memilih beralih berbelanja ke Alfamidi

dari pada berbelanja di kios kecil. Hal Ini sangat

berpengaruh terhadap permintaan barang di

kios. Selera masyarakat yang sudah mulai

terpengaruh akan sebuah kemewahan, membuat

konsumen mulai enggan belanja di kios dan

lebih memilih belanja di minimarket yang lebih

mengutamakan kualitas, kenyaman dan

pelayanan. Kebanyakan para pedagang sudah

merasakan langsung akan dampak yang

diberikan minimarket, sehingga yang dirasakan

pedagang kian cukup mengalami penurunan

pelanggan dan pendapatan mereka.

Cukup begitu terasa dampak yang

diberikan minimarket terhadap usaha-usaha

mereka, baik dari jumlah pembeli maupun

keuntungan merupakan faktor yang penting bagi

setiap usaha mereka, khususnya disini pedagang

kios demi terjaganya keberlangsungan usaha

mereka. Hasil dari usaha yang diperoleh

nantinya dapat dipergunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-harinya dan biaya usaha

mereka untuk kedepan.

Ditambah lagi beberapa dari mereka

melakukan pembiayaan ke bank untuk

tambahan modal awal usaha mereka dan bukan

dengan jumlah yang sedikit. Jika jumlah

pelanggan kios dan keuntungan yang didapat

menurun maka akan muncul dampak dari

kelangsungan usaha kios tersebut atau bahkan

akan ada yang sampai menutup usahanya

(bangkrut).

Dari hasil penelitian menunjukan hampir

semua barang dagangan mengalami penurunan

meskipun ada juga dari pedagang yang

mengalami peningkatan pendapatan, 2 pedagang

merasakan adanya peningkatan pendapatan dari

Page 12: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

429

penjualan minyak goreng dan 5 pedagang

merasakan penurunan pendapatan pada

penjualan minyak goreng.

Penjualan beras juga mengalami

perubahan diantaranya 3 pedagang merasakan

adanya peningkatan dan 4 pedagang merasakan

adanya penurunan pendapatan. Lalu penjualan

gula pasir 2 orang pedagang mengatakan adanya

peningkatan sedangkan 5 orang pedagang

mengatakan mengalami penurunan, dan begitu

pula dengan penjualan jajanan ringan hanya 1

orang pedagang yang mengalami peningkatan

sementara 6 orang pedagang mengalami

penurunan yang sama.

Menurut salah satu informan yaitu

Mama Aco mengenai penurunan omset barang

dagangan karena minimarket selalu membuat

promo - promo seperti gula, minyak goreng,

sabun-sabun, sehingga masyarakat pasti akan

membeli di minimarket. Hanya rokok saja yang

tetap membeli di kios karena bisa membeli

perbatang, kalo di minimarket mesti

sebungkus.13

Kemudian pada penjualan telur 3 orang

pedagang mengalami peningkatan akan tetapi 4

orang pedagang mengalami penurunan di

karenakan semakin bertambahnya usaha ternak

ayam sehingga masyarakat lebih memilih

membeli langsung keagen-agen dari ternak

13 Wawancara Tanggal 02 Desember 2020

tersebut. Kecuali hanya beli beberapa butir saja

mereka membeli di kios-kios atau minimarket.

Pada penjualan mie instan ada 1 orang

mengalami peningkatan dan 6 orang pedagang

mengalami penurunan. Sama halnya dengan

penjualan detergen. Pada penjualan rokok,

shampoo, sabun mandi dan susu sama-sama 2

orang pedagang mengalami peningkatan dan

selebihnya 5 orang pedagang mengalami

penurunan omset jual.

Peneliti juga menanyakan tentang

promosi melalui potongan harga yang dilakukan

terhadap setiap pembeli yang berbelanja di

minimarket, apakah berpengaruh terhadap

pendapatan mereka, adapun salah satu pedagang

yaitu Ibu Fatimah mengatakan bahwa

menurutnya berpengaruh, sebab pembeli itu

lebih cari yang murah.

Berbeda sekali dengan yang dikatakan

oleh Bapak Suparman bahwa promosi potongan

harga seperti itu tidak terlalu berpengaruh

karena biasanya kalau ada potongan harga pasti

harga sebelumnya sudah dinaikkan sehingga

kalau ada potongan harga akan sama juga

dengan harga yang sebenarnya dan pemberian

promo potongan harga tersebut juga tidak lama,

paling lama dalam seminggu sehingga tidak

memberikan pengaruh terhadap pendapatannya.

Dari hasil wawancara dengan para

informan masing-masing beranggapan bahwa

promosi yang dilakukan minimarket selama ini

Page 13: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

430

memberikan pengaruh terhadap pendapatan

mereka ditunjukkan dengan berkurangnya

pembeli ketika sedang ada promosi di

minimarket, dan ada juga pedagang yang

beranggapan bahwa promosi yang dilakukan

minimarket tidak memberikan pengaruh

terhadap pendapatan mereka.

Hampir semua pedagang kios

mengatakan bahwa hadirnya minimarket yang

berdekatan dengan kios-kios kecil dapat

memberikan pengaruh negatif karena pedagang

kios tidak dapat memberikan bonus atau promo

potongan harga sehingga para pembeli lebih

memilih untuk berbelanja di minimarket yang

mengakibatkan kurangnya pembeli dan

berdampak pada pendapatan mereka.

Dalam kegiatan bisinis, pedagang harus

bisa menghadapi persaingan usaha yang lazim

terjadi dalam dunia bisnis. Ketika pedagang

bersikap kompetitif maka pedagang memiliki

sikap siap serta berani bersaing dengan orang

lain. Namun bukan berarti dapat menghalalkan

segala cara, akan tetapi tetap bersaing dengan

cara yang baik. Hal yang demikian telah tampak

pada beberapa pemilik kios di Kota Palu, siap

tidak siap mereka harus tetap bersaing dengan

minimarket.

Hasil wawancara terhadap pedagang

yang telah peneliti lakukan, dari beberapa

informan mengatakan sebelum adanya

minimarket seperti Alfamidi, pendapatan

mereka dapat dikatakan lumayan. Akan tetapi

sekarang tidak lagi demikian. Awalnya kios-

kios yang ada pun dahulu mengalami

perkembangan dengan baik, memiliki pelanggan

tetap, namun adanya perubahan gaya hidup

seperti pandangan konsumen terhadap

minimarket adalah sebagai tempat yang

nyaman, harga terjangkau sudah terlihat dengan

jelas. Dan tidak perlu bertanya berulang kali

mengenai harga, dan fasilitas yang memadai

untuk berbelanja, dari pada di kios.

Seperti halnya yang kita ketahui bahwa

masyarakat merasa lebih puas jika berbelanja ke

minimarket, dan mungkin lebih mudah

dijangkau. Kemudian untuk para pedagang kios

hendaknya lebih memperhatikan pelayanan, dan

barang-barang yang dijual tersusun dengan rapi

sehingga para pelanggan tidak akan mungkin

berpaling untuk berbelanja ke minimarket, dan

mengingat begitu banyak hal yang ditawarkan

oleh minimarket seperti halnya harga yang

sudah pasti, sistem swalayan, adanya pendingin

ruangan (AC) dan konsumen bisa berbelanja

dengan pembayaran non tunai. Hal tersebut

menambah ketertarikan para konsumen untuk

berbelanja, dibandingkan dengan yang

dilakukan oleh pedagang kios yang masih

memiliki keterbatasan fasilitas, pembayaran

dilakukan dengan sistem tunai, dan bersifat

tradisional.

Page 14: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

431

Saat ini memang begitu banyak berdiri

swalayan, bahkan minimarket atau yang sejenis

tidak hanya satu melainkan ada beberapa yang

berdiri dengan jarak yang tidak berjauhan, lain

halnya yang dirasakan oleh pedagang, sudah

jelas-jelas pedagang merasa rugi karena

keberadaan minimarket. Tapi tetap saja harus

bersaing karena para pelanggan cukup banyak

yang beralih berbelanja ke minimarket.

Pedagang kios memiliki berbagai

kelemahan yang telah menjadi karakter dasar

yang sangat sulit diubah. Faktor desain dan

tampilan toko, tata ruang, tata letak, keragaman

dan kualitas barang yang terbatas, dan tidak

mengerti dengan menggunakan promosi

penjualan, bahkan tidak mengerti tentang

pembukuan, serta optimalisasi pemanfaatan

ruang jual merupakan kelemahan terbesar para

pedagang dalam menghadapi persaingan dengan

minimarket.

Menurut peneliti strategi dalam menjual

penting dimiliki oleh para pedagang. Pengertian

strategi disini, masih sebatas strategi (cara)

menjual barang dalam menghadapi persaingan.

Para pedagang yang mempunyai pengetahuan

lebih tentang para konsumen dan pesaingnya

akan dapat mengembangkan strategi

memasarkan (menjual) barang yang tepat untuk

mempertahankan konsumennya dan

menghadapi pesaingnya. Pengetahuan yang

mereka miliki tersebut merupakan suatu

keunggulan dibanding pedagang lain, termasuk

para pesaing. Para pedagang perlu mencoba

untuk melakukan penjualan dengan strategi

tertentu guna meningkatkan penjualan, misalnya

memperbanyak barang yang dijual, menyusun

barang dengan rapi dan bersih seperti yang biasa

dilakukan di minimarket.

Akan tetapi hal yang cukup sulit

dikarenakan latar belakang dari semua informan

paling tinggi jenjang pendidikannya adalah

SMA bahkan ada pula yang hanya tamat SD

saja, ini merupakan gambaran bahwa

pengetahuan pedagang hanya sebatas untuk

berjualan dan dapat penghasilan yang cukup

agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Untuk menghadapi persaingan dengan

minimarket, maka para pedagang perlu

memiliki strategi khusus karena kenyataannya

yang dihadapi saat ini minimarket lebih

eksistensi dari pada pedagang kios. Maka dari

itu perlu adanya strategi dari pedagang

mempertahankan pelanggan dan keberadaan

usahanya membangun rencana mengubah citra

dan khas yang mampu memenuhi kebutuhan

dan tuntutan konsumen sebagaimana yang

dilakukan oleh minimarket.

Dalam pekembangannya, minimarket

seperti Alfamidi semakin banyak berdiri di

pelosok pelosok kota di wilayah Kota Palu. Hal

tersebut memanfaatkan celah dari aturan yang

tidak tegas dari pemerintah. Regulasi Perpres

Page 15: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

432

Nomor 112 tahun 2007 tidak mampu meredam

penerobosan yang dilakukan secara kuat dari

minimarket.

Selain itu belum adanya Peraturan

Daerah yang mengatur mengenai batasan

pendirian minimarket juga turut memicu

perkembangan minimarket Alfamidi yang

sangat pesat dan tidak memperhatikan dampak

sosial ekonomi dari pasar tradisional dan usaha

kecil yang telah terlebih dahulu berada

disekitarnya. Sehingga tidak ada perhatian dan

perlindungan yang diberikan oleh pemerintah

daerah terhadap masyarakat pedagang kecil

seperti kios. Segala faktor tersebut menyisahkan

kesedihan tersendiri pada keberadaan pedagang

di dalamnya.

Seperti halnya hasil wawancara

penelitian terhadap salah satu informan yaitu

Bapak Wiwin, HRD Legal Alfamidi yang

mengatakan bahwa ketika ingin membuka atau

mendirikan minimarket Alfamidi tidak ada

larangan untuk mereka agar tidak membuka

gerai pada jarak yang berdekatan dengan kios

kecil. Pihakya hanya meminta izin kepada

pemerintah setempat yaitu Ketua RW, Lurah

dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.14

Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa

sama sekali tidak mengetahui kalau ada

Peraturan Presiden yang mengatur tentang jarak

14 Wawancara tanggal 15 November 2020

minimarket dengan usaha-usaha kecil

disekitarnya serta tidak ada pula Peraturan

Daerah Kota Palu yang mengatur tentang hal

tersebut sehingga keberadaan minimarket

tersebut tidak ada masalah.15

Hal ini juga sesuai dengan hasil

wawancara Bapak Makmur, Kabid Perizinan

Kota Palu yang mengatakan bahwa memang

belum ada Peraturan Derah Kota Palu tentang

batasan jarak minimarket, padahal menurutnya

adanya Peraturan Daerah ini sangat penting agar

bisa memberikan jaminan perlindungan

terhadap pedagang kios atau usaha-usaha kecil

lainnya. Sehingga tidak ada pihak yang merasa

dirugikan.16

Kehadiran minimarket dengan market

power yang sangat besar, berbasiskan kapital,

mampu menggerus setiap lawan termasuk kios.

Berbagai strategi bisnis yang dikembangkannya

untuk menopang brand image sebagai ritel

penyedia barang dengan harga termurah, selalu

menjadi trend dalam pengelolaannya. Dalam

konsep ekonomi, jelas bahwa kios disatu sisi

memiliki modal kecil akan kalah jika disaingkan

dengan minimarket dengan kapital dan market

power yang besar.

Persaingan tidak seimbang yang terjadi

antara kios dengan minimarket kerap membawa

implikasi sosial, karena tersisihnya para

15 Wawancara tanggal 15 November 2020 16 Wawancara tanggal 22 November 2020

Page 16: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

433

pedagang dan membawa konsekuensi terhadap

hilangnya mata pencaharian sebagian penduduk.

Selain tidak seimbangnya kemampuan dalam

hal modal dan kapital, harus diperhatikan pula

model pengelolaan dalam kios, dimana sampai

saat ini masih terjebak dalam model

pengelolaan yang masih jauh dari upaya

menawarkan model yang bisa lebih menarik

konsumen.

Sesuai dengan hasil wawancara Bapak

Wiwin, HRD Legal Alfamidi yang mengatakan

bahwa di Alfamidi ada namanya Departemen

MRO yang memiliki program Store Sales Point

(SSP) dibeberapa gerai yaitu salah satunya gerai

Alfamidi Pengawu sehingga kios-kios dapat

membuat kartu aggota SSP agar bisa berbelanja

dengan harga grosir di gerai tersebut. Hal ini

tentunya dapat memberikan kemudahan

terhadap eksistensi pedagang kios kecil karena

dengan adanya promo atau program SSP dari

minimarket pedagang kios bisa lebih muda

dalam berbelanja barang dagangan mereka

dengan harga murah yakni sesuai dengan harga

grosir. Misalnya harga gula pasir di Bulog Rp.

13.000/Kilo sedangkan kalau beli harga grosir

di Alfamidi harganya 12.000/Kilo merek Rose

Brand, namun tetap saja pembeli akan lebih

memilih berbelanja di minimarket yang

fasilitasnya memadai dan banyak bonus yang

didapatkan ketika berbelanja dibandingkan

dengan berbelanja di kios.

Selanjutnya dalam keseharian, Islam

seringkali dijadikan sebagai model tatanan

kehidupan. Hal ini tentunya dapat dipakai untuk

mengembangkan lebih lanjut atas tatanan

kehidupan tersebut, termasuk tatanan kehidupan

berbisnis. Tujuan ekonomi Islam adalah

menciptakan kehidupan manusia yang aman,

sejahtera dan adil. Jika sistem ekonomi Islam itu

berstandarkan pada nash Al-Qur‟an dan As-

Sunnah, maka manusia yang berperan sebagai

yang diserukan dalam nash itu. Manusialah

yang memahami nash, menafsirkan,

menyimpulkan dan memindahkannya dari teori

untuk diaplikasikannya dalam praktik.

Dalam ekonomi, manusia adalah tujuan

dan sarana. Manusia diwajibkan melaksanakan

tugasnya terhadap tuhannya, terhadap dirinya,

keluarganya, umatnya dan seluruh umat

manusia. Pendapat pertama mengenai

pengertian ekonomi Islam datang dari Umer

Chapra yang mengatakan

“Bahwa ekonomi Islam merupakan satu

cabang Ilmu yang sebenarnya membantu

manusia dalam mengalokasikan serta

mendistribusikan sumber daya. Tujuan

dari kegiatan ini, tentu saja tidak lain

untuk mewujudkan kesejahteraan. Tapi,

dalam pelaksanaanya harus merujuk

pada syariat Islam. Sehingga kebebasan

individu tidak terkekang, terbentuknya

keseimbangan antara makroekonomi dan

Page 17: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

434

ekologi, serta menguatkan rasa

kekeluargaan di tengah masyarakat”.

Harist bin Asad Al-Muhasabi seorang

tokoh yang mana adalah seorang sufi besar

dalam sejarah tasawuf, tapi sumbangsih dalam

ilmu ekonomi tidak dielakan dan memiliki

pemikiran tentang cara-cara memperoleh

pendapatan atau mata pencaharian. Al-

Muhasibi menulis

“Bahwa penarikan diri dari kegiatan

ekonomi tidak sesuai dengan ajaran

Islam yang benar. Yang harus dihindari

adalah memperoleh laba dan upah dari

perbuatan yang tidak dikehendaki Allah

Swt”.

Sebaliknya, seseorang harus ikhlas dan

terlibat dalam usaha dengan maksud membantu

muslim lainnya. Ia mengecam orang yang tidak

percaya pada hari Pengadilan dan bertentangan

dengan syariah dalam kegiatan ekonominya.

Praktik pendirian minimarket-minimarket yang

berdekatan dengan pedagang eceran dan grosir

ini menimbulkan kemudharatan bagi salah satu

pihak yaitu pedagang eceran. Karena baik

secara langsung maupun tidak langsung

pendirian minimarket akan mengurangi

pendapatan atau omset dari pedagang-pedagang

tradisional sehingga mereka harus menanggung

beban dari pada pendirian minimarket.

Berhubungan dengan salah satu pihak

yang pasti ada dirugikan, maka kemaslahatan

tidak akan terwujud. Padahal kita tahu tujuan

ekonomi syariah adalah untuk menciptakan

kemaslahatan. Maka dari hasil penelitian yang

telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa sangat

berkaitan ekonomi islam dengan dunia

perdagangan, hal ini menunjukkan bahwa

ekonomi islam sudah mengatur sedemikian rupa

konsep dagang dalam islam.

Dalam Islam sudah diatur di dalam Al-

Quran, baik nilai-nilai, etika dan yang paling

terpenting menjunjung tinggi kejujuran serta

sikap adil. Kurangnya peran pemerintah

terhadap pemberian izin pendirian bangunan

minimarket maka terjadi ketidakseimbangan

ekonomi yang menyebabkan golongan kecil

merugi bahkan bisa bangkrut. Agama Islam

memang menghalalkan usaha perdagangan,

perniagaan atau jual beli. Namun tentu saja

untuk orang yang menjalankan usaha

perdagangan secara Islam, dituntut

menggunakan tata cara khusus, ada aturan

mainnya yang mengatur bagaimana seharusnya

seorang Muslim berusaha di bidang

perdagangan agar mendapatkan berkah dan

ridha Allah SWT di dunia dan akhirat.

Peran KPPU Dalam Mengatasi Persaingan

Usaha Minimaret Dan Dampaknya

Terhadap Kios-Kios Di Kota Palu.

KPPU berperan sebagai lembaga penegak

hukum persaingan usaha, hal itu dikarenakan

KPPU diberikan wewenang untuk dapat

Page 18: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

435

menindaklanjuti dugaan pelanggaran Undang-

Undang Nomor 5 serta menjatuhkan sanksi

administrasi terhadap pelaku usaha yang

terbukti melanggar Undang-undang Nomor 5

Tahun 1999 dan juga KPPU bertugas menyoroti

persaingan usaha yang meneyebabkan pedagang

kios tidak berdaya dalam menjalankan

usahanya.

Namun kurangnya perhatian, penertiban

dan tidak adanya aturan khusus mengenai

penataan letak minimarket menyebabkan suatu

pasar dapat dikuasai oleh pedagang minimarket.

Dikatakan demikian karena menurut hasil

penelitian yang diperoleh penulis, ada dua

daerah yang dirasa dapat menyebabkan situasi

persaingan usaha tidak sehat antar pedagang

kios dengan minimarket waralaba maupun antar

minimarket waralaba itu sendiri, yakni di daerah

Tatanga dan Mantikulore.

Di kedua daerah tersebut letak gerai

minimarket-minimarket waralaba khususnya

Alfamidi hanya berjarak 100 meter. Letak yang

sangat berdekatan tersebut dirasa sangat

merugikan pedagang kios di sekitarnya karena

secara otomatis, konsumen yang dulunya

berbelanja di pedagang kios saat ini beralih

untuk berbelanja di salah satu minimarket

waralaba tersebut. Hal itu disebabkan karena

produk yang dijual oleh pedangang kios dan

minimarket Alfamidi adalah sama, yaitu produk

kebutuhan rumah tangga sehari-hari seperti

produk makanan dan minuman dalam kemasan

siap saji, kebutuhan sembilan bahan pokok serta

fresh product, dan house holdproduct namun

harga yang ditawarkan sedikit berbeda.

Fasilitas yang nyaman, kelengkapan

produk, dan harga yang relatif murah membuat

minimarket Alfamidi menjadi tujuan utama

masyarakat di sekitar daerah tersebut. Ketika

peneliti melakukan wawancara dengan

konsumen minimarket Alfamidi di daerah

Mantikulore dan Tatanga tersebut, peneliti

mengambil kesimpulan apabila di daerah

tersebut suatu saat ada yang tidak beroperasi

maka mereka akan berpindah untuk berbelanja

di gerai minimarket Alfamidi lainnya, dan

apabila gerai-gerai minimarket Alfamidi

tersebut tutup atau barang dicari tidak tersedia,

maka pilihan terakhir adalah berbelanja di kios

terdekat.

Pihak minimarket yang selalu

mengutamakan pelayanan konsumen dapat

menguntungkan warga sebagai konsumen yang

akan menikmati perbandingan harga yang

bervariatif dan kompetitif, memberikan banyak

pilihan terhadap konsumen baik berupa produk

atau harga, kenyamanan dalam berbelanja dan

menyediakan berbagai macam transaksi

pembayaran leasing, PLN, Listrik, dll, bisa

melakukan pembayaran secara nontunai bahkan

ada beberapa minimarket yang telah

menyediakan mesin Anjungan Tunai Mandiri

Page 19: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

436

(ATM). Hal inilah yang menjadikan kepuasan

konsumen sebagai tolak ukur kesuksesan

Alfamidi

Di dalam Islam, diharamkan sebagian

menzalimi sebagian yang lain. Salah satu asas

yang mendasari perekonomian Islam adalah

asas saling menguntungkan dan tidak merugikan

pihak lain. Meskipun di dalam Islam tidak

melarang kebebasan dan berkreasi dalam

melakukan usaha namun dalam hal kompetisi

haruslah dengan persaingan yang sehat.

Manusia diwajibkan melaksanakan tugasnya

terhadap tuhannya, terhadap dirinya,

keluarganya, umatnya dan seluruh umat

manusia.

Praktik pendirian minimarket seperti

Alfamidi yang berdekatan dengan kios-kios

kecil ini menimbulkan kemadharatan bagi salah

satu pihak yaitu kios-kios kecil yang ada di

dekat Alfamidi. Karena baik secara langsung

maupun tidak langsung pendirian Alfamidi akan

mengurangi pendapatan atau omset dari para

pemilik kios-kios sehingga para pemilik kios

harus menanggung beban dari pada pendirian

minimarket seperti Alfamidi tersebut.

Pemerintah melalui Peraturan Presiden

Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan, dan Toko Modern telah berupaya

mengatur keberadaan toko modern. Dalam

perpres tersebut dalam pasal 14

menginstruksikan kepada Menteri Perdagangan

untuk membuat Pedoman Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern melalui

Peraturan Menteri Perdagangan, maka

dikeluarkanlah Peraturan Menteri Perdagangan

Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008.

Seiring dengan pertumbuhan usaha Pasar

Modern, maka perlu diikuti dengan peningkatan

kepastian usaha dan tertib usaha, sehingga

dikeluarkanlah Peraturan Menteri Perdagangan

Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang

Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern. Dengan diberlakukannya Permendag

Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 maka

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-

DAG/PER/12/2008 dicabut dan dinyatakan

tidak berlaku.

Permendag Nomor 70/M-

DAG/PER/12/2013 lebih terperinci menjelaskan

mengenai penataan dan pembinaan pasar

tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.

Pasal 2 berbunyi :

1) “Pendirian Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern

wajib berpedoman pada Rencana

Tata Ruang Wilayah dan Rencana

Detail Tata Ruang Wilayah

Provinsi/Kabupaten/Kota, termasuk

Peraturan Zonasi”

Page 20: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

437

2) “Peraturan Zonasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

oleh Gubernur atau

Bupati/Walikota setempat dengan

mempertimbangkan pemanfaatan

ruang dalam rangka menjaga

keseimbangan antara jumlah Pasar

Tradisional dengan Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern”

3) “Penyusunan setiap Peraturan

Zonasi harus disesuaikan dengan

peruntukkan zona dimaksud

sebagaimana tercantum dalam

Rencana Detail Tata Ruang”

Pasal 3 berbunyi :

1) “Jumlah Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern,

serta jarak antara Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern

dengan Pasar Tradisional atau toko

eceran tradisional ditetapkan oleh

Pemerintah Daerah setempat”

2) “Pendirian pasar tradisional, pusat

perbelanjaan dan toko modern wajib

mematuhi ketentuan yang ditetapkan

oleh pemerintah daerah setempat,

sebagaimana di maksud pada ayat

(1)”.

3) “Pemerintah Daerah setempat dalam

menetapkan jumlah serta jarak

sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus mempertimbangkan :

a. Tingkat kepadatan dan

pertumbuhan penduduk di

masing-masing daerah sesuai

data sensus Badan Pusat

Statistik (BPS) tahun terakhir;

b. Potensi ekonomi daerah

setempat;

c. Aksebilitas wilayah (arus lalu

lintas);

d. Dukungan keamanan dan

ketersediaan infrastruktur;

e. Perkembangan pemukiman

baru;

f. Pola kehidupan masyarakat

setempat dan/atau;

g. Jam kerja Toko Modern yang

sinergi dan tidak mematikan

usaha toko eceran tradisional

di sekitarnya.

Selajutnya berdasarkan hasil penelusuran

peneliti terhadap Jaringan Dokumentasi dan

Informasi Hukum Kota Palu memang belum ada

Peraturan Daerah yang mengatur tentang tata

cara mendirikan minimarket. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara peneliti terhadap

Bapak Wiwin, HRD Legal Alfamidi yang

mengatakan bahwa mereka baru saja

Page 21: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

438

mengetahui bahwa ada batas-batas jarak dalam

mendirikan minimarket. Dalam pengurusan izin

pendirian minimarket juga tidak pernah

diberitahukan syarat-syarat atau tata cara

mendirikan minimarket tidak bisa berdekatan

dengan kios atau usaha kecil lainnya.17

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa

mereka tidak pernah mengalami hambatan

dalam pengurusan izin sehingga menurut

mereka tidak ada yang dirugikan dan tidak

melanggar aturan. Pihak Alfamidi juga

mengatakan bahwa mereka hanya berkeinginan

perusahaan dapat membuka banyak gerai

sehingga selain mendapatkan keuntungan, juga

dapat mengurangi pengangguran yang ada di

Kota Palu dengan menciptakan lapangan kerja

untuk berbagai posisi, baik bagian HRD,

Pramuniaga, Kasir, dll.18

Berkaitan dengan hal tersebut Hilman

Pujana, Kepala Kanwil VI Makassar

mengatakan bahwa mereka belum pernah sama

sekali menerima laporan atau menyelidiki kasus

persaingan usaha di Kota Palu, oleh karena data

yang mereka terima ternyata berbeda dengan

yang ada dilapangan. Mereka baru saja

mengetahui bahwa banyak minimarket dan kios

yang saling berdekatan di Kota Palu.19

Lebih lanjut beliau mengatakan

kewenangan pengaturan minimarket dan kios

17 Wawancara tanggal 15 November 2020 18 Wawancara tanggal 15 November 2020 19 Wawancara tanggal 15 November 2020

kecil ada di ranah pemerintah selaku regulator,

sedangkan KPPU melakukan pengawasan

terhadap perilaku pelaku usaha dalam

persaingan dengan pelaku usaha lainnya, sesuai

dengan pasal pasal larangan dalam Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1999.20

Apabila ditemukan dugaan pelanggaran

yang dilakukan pelaku usaha, maka KPPU akan

melakukan upaya penegakan hukum, tetapi

apabila persaingan usaha tidak sehat difasilitasi

oleh kebijakan pemerintah maka KPPU

berwenang untuk memberikan saran dan

pertimbangan kepada pemerintah untuk

mengubah kebijakan yang tidak selaras dengan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.21

Hilman Pujana juga mengatakan bahwa

pernah ada Perkara persaingan usaha tidak sehat

yang terjadi pada awal berdirinya KPPU yakni

Perkara No. 03/KPPU-L-I/2000 tentang dugaan

pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1999 yang dilakukan oleh PT. Indomarco

Pristama di Jabodetabek. Namun KPPU tidak

menemukan adanya pelanggaran terhadap pasal-

pasal larangan di dalam Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1999 (pasal 4 s.d 29), tetapi

dalam Putusan No. 03/KPPU-L-I/2000 tentang

dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1999 yang dilakukan oleh PT. Indomarco

Pristama di Jabodetabek, terlapor diminta

20 Wawancara tanggal 04 Desember 2020 21 Wawancara tanggal 04 Desember 2020

Page 22: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

439

memperhatikan keseimbangan antara

kepentingan pelaku usaha dan kepentingan

umum, serta substansi untuk meningkatkan

efisiensi ekonomi dan meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Adapun fakta yang

diperoleh dalam putusan tersebut, diantaranya

sebagai berikut:

a. Toko Indomaret menawarkan harga

yang sangat murah dikarenakan

adanya distribution center yang

dibangun sehingga mampu memotong

rantai distribusi;

b. Toko Indomaret mampu memberikan

program diskon untuk produk tertentu

dengan jangka waktu tertentu;

c. Toko Indomaret menjual kebutuhan

rumah tangga dengan pelayanan yang

baik dan suasana yang nyaman;

d. Toko kelontong/tradisional tidak

mampu bersaing dengan Toko

Indomaret dari segi harga dan

pelayanan sehingga Toko Indomaret

dapat mengalahkan pengecer-

pengecer tertentu kecuali pengecer-

pengecer yang efisien;

e. Keterangan PD. Pasar Jaya

menyampaikan keberadaan Indomaret

didekat lokasinya hanya berjarak 50

meter mempengaruhi omset penjualan

yang turun sampai dengan 60%;

f. Survey dari 20 toko kelontong yang

berjarak < 300 m dengan Indomaret

merasakan turunnya omset karena

ketersediaan barang, harga dan

pelayanan tetapi tidak dapat

membuktikan karena tidak adanya

pembukuan;

g. Survey dari 150 konsumen

menyatakan 97% senang akan adanya

Indomaret; 93% tempatnya

menyenangkan dan nyaman; 60%

mudah memperoleh kebutuhannya;

secara total konsumen setuju

keberadaan Indomaret 69,4%, tidak

setuju 16,1% dan tidak tahu 14,5%.

Pertimbangan Majelis Komisi:

a. Pendirian Toko Indomaret kurang

memperhatikan warung kecil/toko

kelontong sehingga menimbulkan

keresahan serta menerapkan stategi

manajemen modern yang tidak dapat

diikuti oleh toko kelontong/warung

kecil

b. Toko Indomaret mendapatkan

perizinan tempat usaha dilokasi yg

tidak tepat

c. Toko kelontong/warung kecil kalah

bersaing karena kendala manajemen

yang tradisional, skala ekonomi kecil,

keterbatasan akses terhadap jalur

distribusi, kendala SDM dan Modal

Page 23: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

440

sehingga persaingan langsung jarak

dekat harus dihindari untuk

mengurangi kerugian dampak sosial

ekonomi.

Putusan KPPU No. 03/KPPU-L-I/2000 :

a. Menyatakan bahwa Terlapor dalam

pengembangan usahanya kurang

memperhatikan prinsip keseimbangan

sesuai asas demokrasi ekonomi dalam

menumbuhkan persaingan sehat

antara kepentingan pelaku usaha

dengan kepentingan umum;.

b. Memerintahkan kepada Terlapor

untuk menghentikan ekspansinya di

pasar-pasar tradisional yang

berhadapan langsung dengan

pengecer kecil dalam rangka

mewujudkan keseimbangan

persaingan antar pelaku usaha besar,

pelaku usaha menengah dan pelaku

usaha kecil;

c. Menyatakan bahwa Terlapor dalam

mengembangkan usahanya untuk

melibatkan masyarakat setempat

diantaranya dengan memperbesar

porsi kegiatan

waralaba;Merekomendasikan kepada

Pemerintah melakukan pembninaan

dan pemberdayaan usaha kecil

menengah agar memiliki daya saing;

d. Merekomendasikan kepada

Pemerintah untuk segera

menyempurnakan dan

mengefektifkan pelaksanaan

peraturan dan langkah-langkah

kebijakan yang meliputi antara lain

dan tidak terbatas pada kebijakan

lokasi dan tata ruang, perizinan, jam

buka, dan lingkungan sosial;

e. Merekomendasikan kepada

Pemerintah segera melakukan

pembinaan dan pemberdayaan usaha

kecil menengah atau pengecer kecil

agar memiliki daya saing lebih tinggi

dan dapat berusaha secara

berdampingan dengan usaha-usaha

menengah atau besar;

f. Menyatakan untuk melakukan kajian,

monitoring, dan penyelidikan lebih

lanjut terhadap dugaan adanya

praktek monopoli dan atau persaingan

usaha tidak sehat yang dilakukan oleh

pelaku-pelaku usaha yang terkait

dengan usaha eceran dalam jalur

vertikal termasuk dugaan praktek

diskriminasi harga dan perjanjian

tertutup

Minimarket dan kios memiliki

karakteristik yang berbeda dan tidak dapat

dipersaingkan secara langsung. Berkaitan

dengan minimarket yang saling berdekatan

Page 24: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

441

dengan kios-kios, berdasarkan Positioning

Paper KPPU kebijakan zonasi merupakan

sebuah kebijakan yang mencoba menghindarkan

terjadinya persaingan head to head antara ritel

modern dalam hal ini minimarket dengan ritel

kecil/tradisional seperti kios.

Hal ini disebabkan ukuran keduanya yang

berbeda apabila dibandingkan dari sudut kapital,

sehingga kemampuan menciptakan value

creation keduanya juga berbeda. Apabila kedua

pelaku tersebut disatukan dalam satu zonasi dan

berhadapan head to head, maka bisa

dibayangkan bagaimana akhir persaingan dari

keduanya. Zonasi merupakan sebuah upaya

untuk menciptakan equal playing field, sehingga

persaingan diharapkan berlangsung dalam

suasana yang sangat sehat (fair competition)

karena berada dalam ”kelas” yang sama.

Sesungguhnya dengan melakukan zonasi,

maka ketika zona-zona ditetapkan untuk

hipermarket, maka pada saat itu ada semangat

untuk membatasi hipermarket di wilayah

tersebut, begitupula dengan minimarket. Hal ini

misalnya disampaikan oleh KPPU kepada

Pemerintah agar tidak membangun ritel modern

untuk berhadapan langsung dengan ritel

kecil/tradisional. Makna sesungguhnya adalah

membatasi jumlah ritel modern.

Melalui zonasi ini pada akhirnya, market

power yang dimiliki hypermarket atau ritel

modern lainnya tidak akan berkembang pesat.

Hal ini terjadi karena mereka tetap terbatas

jumlahnya walaupun ada anggapan bahwa

hypermarket/ritel modern merupakan tempat

berbelanja yang nyaman, murah dan mudah

tetapi karena jumlahnya sedikit maka

bargaining power mereka tidak terlalu besar.

Hal ini disebabkan masih banyaknya alternatif

lain bagi konsumen untuk mendapatkan

produknya. Hal ini akan berbeda jika konsumen

dapat menemukan tempat belanja

hipermarket/ritel modern dengan cepat karena

tersedia banyak, maka dipastikan ritel

tradisional/kecil akan tergerus dan pelan tapi

pasti menghilang dari peredaran ritel nasional.

Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah

pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan

telah mengeluarkan Permendag Nomor 70

Tahun 2013 tentang Pedoman Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern. Pengaturan

yang tertuang dalam permendag tersebut masih

bersifat umum dan pengaturan detailnya serta

pengimplementasian dalam peraturan/kebijakan

di daerah. Mengacu pada hal tersebut, maka

pemerintah daerah harus segera membuat

regulasi Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern agar tidak ada lagi minimarket-

minimarket yang berdekatan dengan kios-kios

kecil yang dapat menimbulkan persaingan usaha

yang tidak sehat.

Page 25: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

442

KPPU didalam pengawasan persaingan

usaha masih saja menemui kendala meskipun

telah ada Permendag Nomor 70 Tahun 2013

tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko

Modern yaitu masih adanya pelaku usaha yang

tidak kooperatif dalam memberikan data dan

informasi kepada KPPU.22

Terhadap kondisi

tersebut, KPPU melakukan upaya persuasive

terhadap pihak yang tidak kooperatif tersebut.

Jalan terakhir yang dapat dilakukan KPPU

adalah meminta bantuan penyidik untuk dapat

menghadirkan para pihak, sesuai dengan pasal

41 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang

berbunyi:

1. Pelaku usaha dan atau pihak lain yang

diperiksa wajib menyerahkan alat

bukti yang diperlukan dalam

penyelidikan dan atau pemeriksaan;

2. Pelaku usaha dilarang menolak

diperiksa, menolak memberikan

informasi yang diperlukan dalam

penyelidikan dan atau pemeriksaan,

atau menghambat proses penyelidikan

dan atau pemeriksaan.;

3. Pelanggaran terhadap ketentuan ayat

(2), oleh Komisi diserahkan kepada

penyidik untuk dilakukan penyidikan

sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

22 Wawancara tanggal 04 Desember 2020

Selain itu, masyarakat juga dapat

melaporkan jika terjadi persaingan usaha tidak

sehat.23

Sesuai dengan pasal 38, masyarakat

dapat melaporkan dugaan tindak pelanggaran

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 secara

tertulis dengan menyertakan identitas pelapor.

Laporan dapat dikirimkan ke KPPU pusat

maupun kantor wilayah yang berada dalam

lingkup kerja KPPU. Laporan dapat

disampaikan melalui surat maupun email.

Contoh apabila laporan berasal dari Kota Palu,

maka laporan tersebut dapat dikirimkan ke

KPPU Kanwil VI.24

Adapun format kelengkapan laporan tersebut

memuat:

a. Laporan ditujukan langsung kepada

Ketua KPPU dengan perihal Laporan

atau Pengaduan. Surat laporan dapat

dikirimkan melalui alamat berikut ini:

Kepada:

Ketua Komisi Pengawas Persaingan

Usaha

Cq. Kepala Kantor Wilayah VI KPPU

di Makassar

Gedung Keuangan Negara (GKN) II

Lantai 6

Jl. Urip Sumoharjo Km. 4, Makassar

– Sulsel

23 Wawancara tanggal 04 Desember 2020 24 Wawancara tanggal 04 Desember 2020

Page 26: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

443

Telp. 0411-429927/ Fax. 0411-

429958 E. [email protected]

b. Identitas Pelapor

Pelapor mencantumkan identitas

lengkap yang dapat dapat dihubungi.

Setidaknya mencantumkan

keterangan mengenai nama, alamat,

nomor telepon/ faks.

c. Identitas Terlapor

Pelapor mencantumkan identitas

lengkap pihak yang diduga

melakukan pelanggaran terhadap

Undang-Undang No. 5 Tahun 1999.

Pihak Terlapor dapat lebih dari satu.

Setidaknya mencantumkan

keterangan mengenai: nama,- alamat,

nomor telepon/ faks.

d. Penjelasan Kronologis.

Kejadian Pelapor menjelaskan secara

urut peristiwa-peristiwa yang

melatarbelakangi terjadinya

pelanggaran Undang-Undang Nomor

5 Tahun 1999. penjelasan sebaiknya

ditulis dengan Bahasa Indonesia yang

baik dan benar, sederhana serta

difokuskan hanya pada penjelasan

mengenai dugaan pelanggaran.

e. Dugaan pasal yang dilanggar

Pelapor menentukan pasal mana dari

Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1999 yang diduga dilanggar oleh

Terlapor. Pelapor juga menjelaskan

indikasi pelanggaran yang telah

dilakukan oleh Terlapor untuk

masing-masing pasal. Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1999 dapat

diperoleh di http://www.kppu.go.id

f. Dokumen pendukung, Pelapor

melampirkan dokumen-dokumen

yang dapat dijadikan alat bukti

dugaan pelanggaran Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1999

g. Saksi-saksi, pelapor sebaiknya

melampirkan identitas pihak-pihak

yang dapat dijadikan saksi.

Berdasarkan kewenangan KPPU pasal 36

huruf (b) Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999

bahwa KPPU berwenang melakukan penelitian

tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau

tindakan pelaku usaha yang dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan

atau persaingan usaha tidak sehat. Sehingga,

sumber perkara di KPPU ada 2 (dua) yakni

berasal dari laporan masyarakat dan penelitian

inisiatif KPPU, kondisi tersebut menandakan

KPPU dalam memulai perkara tidak hanya

menunggu laporan dari masyarakat, tetapi dapat

berasal dari penelitian inisiatif apabila

menemukan adanya dugaan pelanggaran

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

Untuk memaksimalkan tugas dan fungsi

KPPU dalam mengawasi persaingan usaha,

Page 27: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

444

menurut hemat penulis KPPU perlu melakukan

beberapa hal, antara lain:

a. Bekerjasama dengan stakeholder

terkait, seperti lembaga penegakan

hukum lainnya, peemrintah daerah,

dsb.

b. Mengoptimalkan pemantauan isu

persaingan usaha melalui media;

c. Melakukan survey terhadap

ketersediaan bahan pokok

d. Memberikan edukasi kepada

masyarakat terkait hal-hal apa saja

yang termasuk dalam persaingan

usaha tidak sehat melalui sosialisasi,

advokasi, menerima konsultasi dan

webinar.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Prosedur dan syarat pemberian izin pendirian

minimarket di Kota Palu tidak

memperhatikan penataan jarak minimarket

dan kios sehingga sangat dapat memberikan

dampak negatif terhadap eksistensi kios-kios

kecil seperti berkurangnya jumlah pembeli

dan menurunya pendapatan pedagang kios.

2. Peran KPPU dalam mengatasi persaingan

usaha minimarket dan kios-kios di Kota Palu

belum ada padahal KPPU bertugas menyoroti

dan melakukan pengawasan terhadap

perilaku pelaku usaha minimarket yang dapat

menyebabkan pedagang kios tidak berdaya

dalam menjalankan usahanya.

Saran

1. Hendaknya pemerintah dapat membuat

peraturan daerah yang mengatur tentang

penataan jarak minimarket dan pedagang

kecil lainnya serta syarat dan prosedur

dalam pemberian izinnya agar tercipta

persaingan usaha yang sehat sehingga dapat

mengurangi dampak negatif adanya

minimarket terhadap pendapatan maupun

eksistensi kios dan usaha-usaha kecil

lainnya.

2. Sebaiknya pihak KPPU melakukan inspeksi

mendadak (sidak) tiap 6 (Enam) bulan sekali

agar dapat mengontrol dengan baik

persaingan-persaingan usaha serta

memberikan arahan kepada pemerintah agar

turut membantu menciptakan persaingan

usaha yang sehat didalam lingkungan

masyarakat.

Page 28: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

445

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Andi Fahmi Lubis, dkk, 2009, Hukum Persaingan Usaha: Antara Teks & Konteks, Jakarta.

Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Anti Monopoli, 2002PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Arie Siswanto, 2016, Hukum Persaingan Usaha, Ghalia Indonesia, Bogor.

Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, Sinar Grafika, Jakarta.

B. Nadapdap, 2009, Hukum Acara Persaingan Usaha, Jala Permata Aksara, Jakarta

Budi L. Kagramanto, 2008, Mengenal Hukum Persaingan Usaha (Berdasarkan Undang-Undang

Nomer 5 Tahun 1999), Laros, Surabaya.

Edi Suharto, Negara Kesejahteraan Dan Reinventing Depsos, diselenggarakan oleh Universitas

Gadjah Mada,2006

Gunarto Suhardi.2002 Peranan Hukum dalam Pembangunan Ekonomi .Universitas Atmajaya.

Cetakan Pertama, Yokyakarta.

Gunawan Widjaja. 2002 Seri Hukum Bisnis Lisensi atau waralaba. PT.Raja Grafindo Persada

Hermansyah, 2008, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha, Kencana Pranada Group, Jakarta

Jimly Asshiddiqie, 2008, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi,

Konpres, Jakarta.

Johnny Ibrahim, 2009, Hukum Persaingan Usaha “Filosofi, Teori, dan Implikasi penerapannya di

Indonesia”, Cet. ke 3, Bayumedia Publishing, Malang.

Lanny Kusumawati, 2007, Hukum Persaingan Usaha, Laros, Sidoarjo.

Mustafa Kamal Rokan, 2012, Hukum Persaingan Usaha: Teori dan Praktiknya Di Indonesia,

Rajawali Pers, Jakarta.

Peter Mahmud Marzuki, 2013, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Kencana Predana Media Group,

Jakarta.

R. Usman, 2004, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Ridwan HR, 2013, Hukum Administrasi Negara, Raja Grafindo, Jakarta.

Page 29: DAMPAK PERSAINGAN USAHA MINIMARKET TERHADAP …

Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 3, Oktober 2021

446

Suhasril dan Mohammad Taufik Makarao, 2010, Hukum Larangan PraktikMonopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor

Suhari dan Mohammad Taufik Makarao, 2010, Hukum Larangan Prakktek Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor.

Susanti Adi Nugroho, 2012, Hukum Persaingan Usaha Di Indonesia: Dalam Teori dan Praktik serta

Penerapan Hukumnya, Kencana Predana Media Group, Jakarta.

Suyud Margono, 2009, Hukum Anti Monopoli, Sinar Grafika, Jakarta.

Peraturan Perundang-undangan

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha

Tidak Sehat

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2008 yang mengatur tentang pasar modern dan

pasar tradisional.

Sumber Lainnya

Idtesis.com/metode-penelitian-hukum-empiris-dan-normatif/

KPPU, Super body tapi “Ringkih”, diakses dari http://www.hukumonline. com, tanggal 8 Desember

2010. Lubis, Todung Mulya, “Perlu Judicial Review

Legal Resources, Statutes Relating to Both Missions, diakses dari www.ftc. Gov.

Niko Prasetia, Tugas dan Wewenang KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha, diakses dari

https://nikoprasetia.wordpress. Com.

Rusno, Dampak Pesatnya Mini Market Waralaba Terhadap Usaha Kecil (Jenis Ritel), Jurnal

Ekonomi Modernisasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kanjuruhan, Malang, 2008. Diakses dari

http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id

Undang-Undang Anti Monopoli”, diakses dari http://www.antaranews.com.

Yudanov, Periode Revitalisasi Peran KPPU, diakses dari http://www.kppu. go.id, Kategori: Liputan

Khusus.