BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah...

57
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA TRIDARMA EKAKARMA (TRIDEK) Disahkan dengan Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/45/VI/2010 Tanggal 15 Juni 2010 BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pem- bukaan UUD NKRI Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memaju- kan kesejahteraan umum, mencerdaskan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

TENTARA NASIONAL INDONESIAMARKAS BESAR

DOKTRINTENTARA NASIONAL INDONESIATRIDARMA EKAKARMA (TRIDEK)

Disahkan denganPeraturan Panglima TNI

Nomor Perpang/45/VI/2010Tanggal 15 Juni 2010

BAB IPENDAHULUAN

1. Umum

a. Tujuan nasional bangsa Indonesiasebagaimana diamanatkan dalam Pem-bukaan UUD NKRI Tahun 1945 adalahmelindungi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia, memaju-kan kesejahteraan umum, mencerdaskan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

2

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakanketertiban dunia yang berdasarkan ke-merdekaan, perdamaian abadi, dan ke-adilan sosial. Untuk menjamin tercapainyatujuan nasional tersebut, diperlukan upaya-upaya antara lain, upaya pertahanan dankeamanan negara yang merupakantanggung jawab bangsa Indonesia.

b. Selaras dengan hakikat tujuan nasionaltersebut, dalam Pasal 30 UUD NKRI Tahun1945 dan produk perundang-undanganyang berkaitan dengan sistem Hannegsebagaimana termaktub di dalam UU RINomor 3 Tahun 2002 tentang Hanneg, UURI Nomor 25 Tahun 2004 tentangSisrenbangnas dan UU RI Nomor 34 Tahun2004 tentang TNI, ditetapkan bahwa peranTNI adalah sebagai alat pertahanan negara.

c. Dengan mengacu hal tersebut, untukmendukung tercapainya tugas pokok TNI,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

3

maka diperlukan Doktrin TNI yangmerupakan pedoman TNI dalam me-laksanakan perannya berdasarkan kepadapengalaman sejarah, nilai-nilai intrinsikperjuangan bangsa dan dengan dukunganmulai dari teori yang bersifat konsepsionalsampai dengan yang bersifat operasionalimplementatif. Sebagai pedoman, DoktrinTNI diperlukan untuk melandasi pola pikir,pola sikap, dan pola tindak dalam pem-binaan dan penggunaan kekuatan TNIuntuk mempertahankan NKRI, yang ber-dasarkan Pancasila dan UUD NKRI Tahun1945 dari berbagai ancaman militer dannonmiliter terhadap kedaulatan negara dankeutuhan wilayah serta keselamatanbangsa.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Doktrin TNI dimaksudkansebagai pedoman TNI dalam rangka me-

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

4

laksanakan peran, fungsi, dan tugaspokoknya sebagai alat pertahanan negara.

b. Tujuan. Doktrin TNI bertujuan agar TNImempunyai pedoman yang jelas dan tegasdalam melaksanakan tugasnya sehinggaterwujud kesamaan pola pikir, pola sikap,dan pola tindak dalam pembinaan danpenggunaan kekuatan TNI.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruanglingkup Doktrin TNI berisi prinsip-prinsip palingfundamental (filosofis) dan implementatif(terapan) meliputi berbagai aspek yang ber-hubungan dengan pembinaan dan penggunaankekuatan TNI yang disusun dengan tata urutsebagai berikut:

a. Pendahuluan

b. Landasan dan Latar BelakangPemikiranc. Peran, Fungsi, dan Tugas Pokok TNI

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

5

d. Hakikat Ancaman

e. Strategi Militer

f. Pembinaan TNI

g. Penggunaan Kekuatan TNI

h. Tataran Kewenangan dan Tanggungjawab

i. Penutup

4. Hakikat Doktrin TNI TRIDARMAEKAKARMA. Hakikat Doktrin TRIDARMAEKAKARMA berasal dari bahasa Sansekerta, triberarti tiga, darma berarti pengabdian, ekaberarti satu dan karma berarti perjuangan,sehingga Doktrin TRIDARMA EKAKARMAmemberikan suatu pengertian luhur yang me-rupakan pengabdian tiga matra dalam satujiwa, tekad dan semangat perjuangan TNI.

5. Kedudukan Doktrin. Doktrin TNI me-rupakan Doktrin Induk yang berada pada tataranstrategis dan menjadi acuan, baik bagi Doktrin

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

6

Angkatan maupun buku-buku petunjuk padatataran dibawahnya.

6. Dasar:

a. UUD NKRI Tahun 1945.

b. UU RI No. 23/Prp Tahun 1959 tentangKeadaan Bahaya.

c. UU RI No. 3 Tahun 2002 tentangHanneg

d. UU RI No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.

e. Peraturan Menteri Pertahanan RI No.Per/23/M/XII/2007 tgl 28 Des 2007 tentangDoktrin Pertahanan Negara.

7. Pengertian. Tercantum pada sublampiran Alampiran peraturan ini.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

7

BAB IILANDASAN DAN

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

8. Umum. Dalam setiap pelaksanaan tugasTNI senantiasa dilandasi oleh landasanpemikiran yang meliputi landasan ideologis,konstitusional, visional, konsepsional, dan latarbelakang pemikiran yang seiring dengan sejarahTNI serta identitas TNI.

9. Landasan Pemikiran.

a. Landasan Ideologis. Pancasilaadalah dasar negara dan ideologi negara.Sebagai dasar negara, Pancasilamerupakan sumber hukum dasar nasional.Sebagai ideologi negara, Pancasilamerupakan falsafah dan pandangan hidupbangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai moral, etika dan cita-cita luhur sertatujuan yang hendak dicapai bangsa

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

8

Indonesia. Pengejawantahan Pancasiladalam kehidupan berbangsa dan bernegaraberupa nilai-nilai keselarasan, keseimbang-an dan keserasian, persatuan dankesatuan, serta kekeluargaan dan ke-bersamaan yang senantiasa menjadilandasan filosofis bagi TNI dalam berpikir,bersikap dan bertindak dalam rangka pe-nyelenggaraan pertahanan negara.

b. Landasan Konstitusional.

1) UUD NKRI Tahun 1945. Sebagaihukum dasar tertulis Negara RepublikIndonesia.

2) UU RI No. 3 Tahun 2002 tentangHanneg dan UU RI No 34 Tahun 2004tentang TNI.

c. Landasan Visional. WawasanNusantara sebagai landasan visional dijiwai

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

9

oleh nilai-nilai yang terkandung dalamsubstansi Pembukaan UUD NKRI Tahun1945. Wawasan Nusantara berfungsisebagai penggerak dan pendorong sertarambu-rambu penunjuk arah dan pedomansegala kebijaksanaan dan keputusan olehpara penyelenggara di tingkat pusat dandaerah, serta pedoman sikap perilaku setiapwarga masyarakat/rakyat Indonesia dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara. Wawasan Nusantara bertujuanmenumbuh-kembangkan rasa dan sikapnasionalisme yang tinggi, rasa senasib dansepenanggungan, sebangsa setanah air,satu tekad bersama dengan meng-utamakan kepentingan nasional tanpa me-ngorbankan kepentingan perorangan,kelompok, golongan, suku bangsa ataudaerah.

d. Landasan Konsepsional. Ketahanannasional sebagai landasan konsepsional

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

10

merupakan aspirasi atau cita-cita nasionalyang dilandasi falsafah hidup bangsaIndonesia. Ketahanan nasional merupakankondisi dinamis suatu bangsa, berisi ke-uletan dan ketangguhan yang mengandungkemampuan mengembangkan kekuatannasional, di dalam menghadapi dan meng-atasi segala ancaman, tantangan, hambat-an dan gangguan baik yang datang dari luarmaupun dari dalam, baik yang langsungmaupun tidak langsung membahayakanintegritas, identitas kelangsungan hidupbangsa dan negara serta perjuangan men-capai tujuan nasional. Ketahanan nasionalsebagai landasan konsepsional merupakanaspirasi atau cita-cita nasional yang di-landasi falsafah hidup bangsa Indonesia.Makin tinggi kekuatan dan kemampuansuatu bangsa, akan semakin mantap dandinamis ketahanan nasionalnya sehinggabangsa tersebut memiliki posisi tawar yangtinggi dalam pergaulan internasional.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

11

10. Latar Belakang Pemikiran.

a. Sejarah TNI. TNI berawal dari BKR,pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadiTentara Keamanan Rakyat (TKR) selanjut-nya diubah menjadi Tentara RepublikIndonesia (TRI) sebagai tentara regulardengan badan-badan perjuangan rakyat.Pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden me-ngesahkan dengan resmi berdirinya TNI.Pada tahun 1962 dilaksanakan penyatuanorganisasi angkatan perang dan kepolisiannegara menjadi organisasi ABRI. PadaTahun 2000 ABRI kembali berubah menjadiTNI setelah dikeluarkannya Ketetapan MPRNomor VI/MPR/2000 tentang pemisahanTNI dan Polri.

b. Identitas TNI.

1) Jati Diri TNI.a) Tentara Rakyat

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

12

b) Tentara Pejuang,c) Tentara Nasional,d) Tentara Profesional.

2) Kode Etik TNI. Sapta Marga,Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNIdan kode etik Perwira (Budi Bhakti WiraUtama) serta Sebelas Asas Ke-pemimpinan.

c. Perkembangan Doktrin TNI.

1) Doktrin Induk Cadek 88 danDoktrin Pelaksanaan Sad Daya DwiBhakti tidak sesuai lagi dengan per-undang-undangan yang berlaku.

2) Tap MPR RI No. VI/MPR/2000 danTap MPR RI Nomor VII/MPR/2000menetapkan bahwa TNI dan Polri tidaklagi berada dalam satu wadahorganisasi ABRI. UU RI No. 3 Tahun

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

13

2002 tentang Hanneg dan UU RINomor 34 Tahun 2004 tentang TNItelah diterbitkan.

3) Keputusan Panglima TNI NomorKep/2/I/2007 tanggal 12 Januari 2007tentang Doktrin TNI Tridek.

4) Peraturan Menhan RI No.Per/23/M/XII/2007 tanggal 28Desember 2007 tentang DoktrinPertahanan Negara.

BAB IIIPERAN, FUNGSI, DANTUGAS POKOK TNI

11. Umum. Perlu adanya pedoman yang jelasmenyangkut peran, fungsi dan tugas pokokorganisasi TNI.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

14

12. Peran TNI. TNI berperan sebagai alatnegara di bidang pertahanan yang dalam men-jalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dankeputusan politik negara.

13. Fungsi TNI.a. Penangkal.b. Penindak.c. Pemulih.

14. Tugas Pokok TNI. Tugas Pokok TNI adalahmenegakkan kedaulatan negara, mempertahan-kan keutuhan wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia yang berdasarkan Pancasiladan UUD NKRI Tahun 1945, serta melindungisegenap bangsa dan seluruh tumpah darahIndonesia dari ancaman dan gangguan terhadapkeutuhan bangsa dan negara. Berikut adalahpelaksanaan tugas pokok TNI.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

15

a. Operasi Militer meliputi:

1) Kampanye Militer.

2) Operasi Gabungan TNI yangterdiri atas:

a) Operasi Darat Gabungan.

b) Operasi Laut Gabungan.

c) Operasi Amfibi.

d) Operasi PendaratanAdministrasi.

e) Operasi Lintas Udara.

f) Operasi Pertahanan Pantai.

g) Operasi Pertahanan Udara.

3) Operasi Darat.

4) Operasi Laut.

5) Operasi Udara.

6) Operasi Bantuan.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

16

b. Operasi Militer Selain Perangmeliputi:

1) Operasi dalam rangka mengatasigerakan separatis bersenjata.

2) Operasi dalam rangka mengatasipemberontakan bersenjata.

3) Operasi dalam rangka mengatasiaksi terorisme.

4) Operasi dalam rangka mengaman-kan wilayah perbatasan.

5) Operasi dalam rangka mengaman-kan objek vital nasional yang bersifatstrategis.

6) Operasi dalam rangka melaksana-kan tugas perdamaian dunia sesuaidengan kebijakan politik luar negeri.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

17

7) Operasi dalam rangka mengaman-kan Presiden dan Wakil Presiden RIbeserta keluarganya.

8) Operasi dalam rangka mem-berdayakan wilayah pertahanan dankekuatan pendukungnya secara dinidalam rangka sistem pertahanansemesta.

9) Operasi dalam rangka membantutugas pemerintahan di daerah.

10) Operasi membantu KepolisianNegara Republik Indonesia dalamrangka tugas keamanan dan ketertibanmasyarakat yang diatur dalam undang-undang.

11) Operasi dalam rangka mengaman-kan tamu negara setingkat KepalaNegara dan perwakilan PemerintahAsing yang sedang berada diIndonesia.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

18

12) Operasi dalam rangka membantumenanggulangi akibat bencana alam,pengungsian dan pemberian bantuankemanusiaan.

13) Operasi dalam rangka membantupencarian dan pertolongan dalamkecelakaan (search and rescue).

14) Operasi dalam rangka membantupemerintah dalam pengamananpelayaran dan penerbangan terhadappembajakan, perompakan, danpenyelundupan.

15. Tugas-tugas Angkatan.

a. Tugas TNI Angkatan Darat.

1) Melaksanakan tugas TNI matradarat di bidang pertahanan.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

19

2) Melaksanakan tugas TNI dalammenjaga keamanan wilayah perbatasandarat dengan negara lain.

3) Melaksanakan tugas TNI dalampembangunan dan pengembangankekuatan matra darat.

4) Melaksanakan pemberdayaanwilayah pertahanan di darat.

b. Tugas TNI Angkatan Laut.

1) Melaksanakan tugas TNI matralaut di bidang pertahanan.

2) Menegakkan hukum dan menjagakeamanan di wilayah laut yurisdiksinasional sesuai dengan ketentuanhukum nasional dan hukum inter-nasional yang telah diratifikasi.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

20

3) Melaksanakan tugas diplomasiAngkatan Laut dalam rangka men-dukung kebijakan politik luar negeriyang ditetapkan oleh pemerintah.

4) Melaksanakan tugas TNI dalampembangunan dan pengembangankekuatan matra laut.

5) Melaksanakan pemberdayaanwilayah pertahanan laut.

c. Tugas TNI Angkatan Udara.

1) Melaksanakan tugas TNI matraudara di bidang pertahanan.

2) Menegakkan hukum dan menjagakeamanan di wilayah udara yurisdiksinasional sesuai dengan ketentuanhukum nasional dan hukum inter-nasional yang telah diratifikasi.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

21

3) Melaksanakan tugas TNI dalampembangunan dan pengembangan ke-kuatan matra udara.

4) Melaksanakan pemberdayaanwilayah pertahanan udara.

BAB IVHAKIKAT ANCAMAN

16. Umum. Bentuk ancaman meliputi ancamanmiliter, ancaman nonmiliter dan ancaman lainyang ditetapkan Presiden RI.

17. Ancaman Militer.

a. Agresi.b. Pelanggaran Wilayah.c. Sabotase.d. Spionase.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

22

18. Ancaman Nonmiliter.

a. Gerakan separatis.b. Aksi radikal.c. Aksi teroris.d. Perang Saudara.e. Pemberontakan Bersenjata.f. Kerusuhan Sosial.g. Bencana Alam.h. Ancaman Keamanan di Laut YurisdiksiNasional Indonesia.i. Ancaman Keamanan di UdaraYurisdiksi Nasional Indonesia.j. Gangguan/Ancaman Keamananterhadap Objek Vital Nasional yang BersifatStrategis.k. Gangguan/Ancaman terhadap Ke-selamatan dan Keamanan Presiden danWakil Presiden RI beserta Keluarganya.l. Gangguan/Ancaman terhadap Ke-selamatan dan Keamanan Tamu Negara

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

23

Setingkat Kepala Negara dan PerwakilanNegara Asing yang berada di Indonesia.m. Konflik Komunal.

19. Ancaman Lain yang Ditetapkan PresidenRepublik Indonesia.

BAB VSTRATEGI MILITER

20. Umum. Strategi TNI pada dasarnyamerupakan seluruh upaya yang dilakukan olehTNI dalam melaksanakan tugas pokoknya.

21. Tujuan. Strategi TNI bertujuan memenang-kan setiap peperangan/pertempuran dan men-jamin keberhasilan tugas pokok TNI yang di-laksanakan secara terpadu dalam rangka men-jaga tetap tegaknya kedaulatan negara, ke-utuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

24

22. Sasaran. Sasaran strategi TNI adalah ter-tangkal dan terusirnya berbagai bentuk ancamandari kekuatan militer negara lain yang me-lakukan agresi terhadap Indonesia dan/ataudalam konflik bersenjata dengan satu negaraatau lebih serta teratasinya berbagai per-masalahan yang dihadapi bangsa Indonesiasesuai dengan tugas pokok TNI.

23. Strategi Kerja Sama Militer. Strategi kerjasama militer diwujudkan dalam bentuk kegiatanpertemuan rutin, latihan bersama, operasi ter-koordinasi dan interaksi antara personel atausatuan TNI dengan militer dan masyarakatnegara lain untuk membangun komunikasi, rasasaling percaya, tukar menukar informasi,koordinasi timbal balik guna memeliharahubungan kerja sama yang telah dilaksanakandalam rangka meminimalkan kemungkinan ter-jadinya konflik terbuka.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

25

24. Strategi Menghadapi Ancaman Militer.

a. Strategi penangkalan.

1) Pembangunan Kekuatan.2) Pengembangan Kemampuan.3) Penggelaran Kekuatan.

b. Strategi Penindakan.

1) Menghancurkan Musuh diWilayahnya.

2) Menghancurkan Musuh sebelummasuk ZEEI.

3) Menghancurkan Musuh saatmasuk ZEEI.

4) Menghancurkan Musuh di wilayahNKRI.

5) Perang Berlarut.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

26

c. Strategi Pemulihan.1) Pembinaan.2) Rekonstruksi.3) Rehabilitasi.

25. Strategi Menghadapi AncamanNonmiliter.

a. Strategi Penangkalan.1) Pembangunan Kekuatan.2) Pengembangan Kemampuan.3) Penggelaran Kekuatan.

b. Strategi Penindakan.1) Operasi Intelijen.2) Operasi Tempur.3) Operasi Teritorial.

c. Strategi Pemulihan.1) Pembinaan.2) Rekonstruksi.3) Rehabilitasi.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

27

26. Strategi Menghadapi Ancaman Lain yangditetapkan Presiden RI.

BAB VIPEMBINAAN TNI

27. Umum. Sebagai organisasi yang besar, TNImelaksanakan pembinaan secara terencana,terprogram, dan berkesinambungan.

28. Pokok-Pokok Pembinaan TNI. PembinaanTNI ditujukan untuk mewujudkan Postur TNIguna mengatasi setiap ancaman militer danancaman nonmiliter serta mampu melaksanakantugas OMP dan OMSP.

29. Pembinaan Kekuatan.a. Pembinaan Organisasi.b. Pembinaan Personel.c. Pembinaan Logistik.d. Pembinaan Sistem dan Doktrin.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

28

e. Pembinaan Anggaran.

30. Pembinaan Kemampuan.a. Kemampuan Intelijen.

b. Kemampuan Pertahanan.c. Kemampuan Keamanan.d. Kemampuan Pemberdayaan WilayahPertahanan.e. Kemampuan Dukungan.

1) Kemampuan Diplomasi Militer.

2) Kemampuan Sistem Pembinaan.3) Kemampuan PenguasaanTeknologi dan Industri Militer.

4) Kemampuan Penelitian dan Pe-ngembangan.

5) Kemampuan Manajemen.6) Kemampuan PenyelenggaraanKomando dan Kendali.7) Kemampuan Penerangan.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

29

8) Kemampuan Komunikasi danElektronika.9) Kemampuan PengawasanPemeriksaan.

10) Kemampuan Survei dan Pemetaan11) Kemampuan Lembaga Pendidikan.12) Kemampuan untuk melaksanakanoperasi bantuan kemanusiaan danbantuan penanggulangan akibatbencana alam.

13) Kemampuan psikologi untuk meng-hadapi dan mengantisipasi kemajuandari perkembangan peperanganpsikologi (psychologic warefare).14) Kemampuan perbantuan untukmendukung tugas Pemda dan Polri.15) Kemampuan perbantuaninternasional untuk turut mewujudkanperdamaian dunia yang direkomendasi

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

30

dan disupervisi oleh PBB di bawahbendera PBB.16) Kemampuan Dukungan Hukum.

31. Gelar Kekuatan.a. Kekuatan Terpusat.b. Kekuatan Kewilayahan

BAB VIIPENGGUNAAN KEKUATAN TNI

32. Umum. Penggunaan kekuatan TNI denganmengedepankan keterpaduan trimatra dalamrangka melaksanakan Operasi Militer untukPerang dan Operasi Militer Selain Perang.

33. Operasi Militer untuk Perang (OMP).

a. Tujuan. Mempertahankan kedaulatannegara, keutuhan wilayah, serta keselamat-an bangsa dan negara dari kekuatan militernegara lain yang melakukan agresi

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

31

terhadap Indonesia dan/atau dalam konflikbersenjata dengan satu atau beberapanegara lain.

b. Sasaran. Tertangkal dan terusirnyaberbagai bentuk ancaman dari kekuatanmiliter negara lain yang melakukan agresiterhadap Indonesia dan/atau dalam konflikbersenjata dengan satu negara atau lebih.

c. Sifat. Penggunaan kekuatan TNI untukmenghadapi ancaman kekuatan militernegara lain bersifat defensif aktif yangdijabarkan sebagai berikut:

1) Defensif Strategis. Operasi yangbersifat Defensif Strategis mendahulu-kan tindakan penangkalan dan pen-cegahan dini yang dikembangkan untukmeniadakan, membatalkan niat musuh,dan menghambat gerakan musuh ataumenjebak musuh dengan tujuan meng-

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

32

ubah perbandingan dan perimbangankekuatan TNI menjadi lebih kuatsehingga dapat beralih kepada operasiofensif strategis.

2) Ofensif Strategis. Operasi yangbersifat Ofensif Strategis dengan meng-gunakan pertahanan berlapis sebagaiberikut:

a) Lapis pertama. Pertahananmiliter menghadang dan meng-hancurkan musuh di luar wilayahZEEI.

b) Lapis kedua. Pertahananmiliter menghadang dan meng-hancurkan musuh di wilayah ZEEI.

c) Lapis ketiga. Pertahananmiliter menghadang dan meng-hancurkan musuh di wilayah laut

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

33

teritorial dan perairan kepulauan(archipelagic waters) NKRI.

d) Lapis keempat. Pertahananmiliter menghadang dan meng-hancurkan musuh di daratan.

e) Lapis kelima. Perlawananberlarut.

d. Daerah operasi, meliputi:

1) Wilayah laut dan udara di atasnyamulai dari batas ZEEI ke arah luar/lautbebas;

2) Wilayah laut dan udara di atasnyamulai batas ZEEI sampai dengan bataswilayah teritorial Indonesia;

3) Wilayah teritorial di luar daerahpemukiman masyarakat sipil;

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

34

4) Seluruh wilayah NKRI merupakandaerah operasi militer sebagai medanperang berlarut.

e. Strategi. Penyelenggaraan OMPdirumuskan dalam bentuk StrategiPertahanan Nusantara (SPN), yang di-rancang berdasarkan strategi penangkalandan strategi pertahanan berlapis.

1) Strategi penangkalan diarahkanuntuk mencegah dan membatalkan niatmusuh melakukan invasi atau agresi kewilayah atau bagian wilayah NKRI.

2) Strategi pertahanan berlapis di-laksanakan dalam bentuk operasitempur yang disusun dalam bentukMandala Perang sebagai berikut.

a) Mandala Pertahanan Luarb) Mandala Pertahanan Utama

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

35

c) Mandala Pertahanan Dalam

f. Pengerahan Kekuatan TNI.Pengerahan kekuatan TNI pada OMP dapatdilakukan di wilayah darat, laut dan udaradengan TNI sebagai komponen utamaHanneg bersama dengan komponenbangsa lainnya melaksanakan OMP dalamrangka perang rakyat semesta.

g. Asas Perang.1) Asas Tujuan.2) Asas Mobilitas. .

3) Asas Pemusatan.4) Asas Keamanan.

5) Asas Kedalaman.6) Asas Informasi.7) Asas Penghematan.8) Asas Pendadakan.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

36

9) Asas Kesatuan Komando.

10) Asas Kekenyalan.11) Asas Kerahasiaan.12) Asas Keunggulan Moral.

13) Asas Kesemestaan.14) Asas Tidak Mengenal Menyerah.15) Asas Ofensif.

16) Asas Massal.17) Asas Manuver.18) Asas Kesederhanaan.

19) Asas Pengendalian.20) Asas Ketekunan/Kekerasan Hati.21) Asas Legitimasi.

22) Asas Perlawanan Teratur SecaraTerus Menerus (asas perlawanansecara berlanjut).23) Asas Keutuhan dan KesatuanIdeologi dan Politik.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

37

34. Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

a. Tujuan. Untuk mempertahankan ke-daulatan negara dan keutuhan wilayahNKRI, menjaga keselamatan bangsa dannegara, serta membantu meningkatkankesejahteraan umum.

b. Sasaran. Teratasinya berbagai per-masalahan yang dihadapi bangsa Indonesiadan terlaksananya tugas-tugas yang di-bebankan kepada TNI.

c. Sifat.1) Operasi tempur.2) Operasi nontempur

d. Daerah Operasi. Daerah operasidalam OMSP meliputi seluruh wilayah NKRIatau di luar wilayah NKRI disesuaikandengan jenis dan macam operasi yang di-laksanakan oleh TNI.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

38

e. Strategi. Penyelenggaraan OMSP di-rumuskan dalam bentuk operasi, baik yangdilaksanakan oleh TNI maupun dilaksana-kan oleh institusi lain yang dibantu oleh TNI.

f. Pengerahan Kekuatan TNI.Menggunakan kekuatan terpusat dan/ataukekuatan kewilayahan terdiri atas satumatra atau lebih yang dilaksanakan secaraefektif dan efisien disesuaikan denganbentuk, sifat, dan macam operasi sertatingkat permasalahan yang dihadapi.

g. Asas OMSP1) Asas Tujuan.

2) Asas Kesatuan Komando danPengendalian.3) Asas Keamanan.4) Asas Legitimasi.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

39

5) Asas Keterpaduan.

6) Asas Penghematan.7) Asas Kekenyalan.8) Asas Keunggulan Moral.

9) Asas Kesemestaan.10) Asas Tidak Mengenal Menyerah.11) Asas Kesatuan Upaya.

12) Asas Proporsional.13) Asas Pembatasan.14) Asas Keteguhan.

BAB VIIITATARAN KEWENANGANDAN TANGGUNG JAWAB

35. Umum. Tataran kewenangan, tanggungjawab, dan kedudukan TNI dalam pengelolaansistem pertahanan negara yang diatur dalamDoktrin TNI dalam rangka pelaksanaan pem-binaan dan penggunaan TNI.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

40

36. Kedudukan TNI dalam PengelolaanSistem Pertahanan Negara. Sebagaimana di-atur oleh undang-undang, pengelolaan SistemPertahanan Negara diamanatkan kepadaPresiden, Menteri Pertahanan, dan PanglimaTNI, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Presiden RI. Pengelolaan sistem per-tahanan negara merupakan kewenangandan tanggung jawab Presiden RI. Dalampengelolaan sistem pertahanan negaraPresiden menetapkan kebijakan umumpertahanan negara meliputi upaya mem-bangun, memelihara, dan mengembangkansegenap komponen pertahanan negarasecara terpadu dan terarah.

b. Menteri Pertahanan. MenteriPertahanan membantu Presiden RI dalammerumuskan kebijakan umum pertahanannegara dan menetapkan kebijakan tentangpenyelenggaraan pertahanan negara ber-

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

41

dasarkan kebijakan umum yang ditetapkanPresiden RI.

c. Panglima TNI. Panglima TNI me-nyelenggarakan perencanaan strategismiliter, operasi militer, pembinaanprofesionalisme, dan kekuatan militer sertamemelihara kesiagaan operasional. Ber-dasarkan keputusan politik negara,Panglima TNI berwenang dan bertanggungjawab dalam penggunaan segenapkomponen pertahanan dalam pe-nyelenggaraan OMP dan OMSP.

37. Tataran Kewenangan dan TanggungJawab dalam Pembinaan TNI.

a. Wewenang dan tanggung jawab pem-binaan kekuatan TNI sepenuhnya beradapada Panglima TNI.

b. Panglima TNI mendelegasikanwewenang pembinaan matra kepada

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

42

Kepala Staf Angkatan dalam pembinaanAngkatan. Wewenang dan tanggung jawabpembinaan kekuatan TNI meliputi macamdan bentuk sebagai berikut:

1) Kesiagaan Operasional. Wewenangdan tanggung jawab pembinaankemampuan pada tingkat kesiagaanoperasional berada pada Panglima TNI.2) Kesiapan Operasional. Wewenangdan tanggung jawab pembinaan ke-mampuan pada tingkat kesiapanoperasional matra berada pada KepalaStaf Angkatan yang dilakukan sesuaidengan sistem dan metode pembinaandan penyiapan operasional TNI.

3) Gelar Kekuatan. Wewenang dantanggung jawab dalam menentukan ke-kuatan TNI yang digelar secara ke-wilayahan dan terpusat berada padaPanglima TNI.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

43

38. Tataran Kewenangan dan TanggungJawab dalam Penggunaan Kekuatan TNI.

a. Wewenang dan tanggung jawab pe-ngerahan kekuatan TNI berada padaPresiden selaku pemegang kekuasantertinggi atas Angkatan Darat, AngkatanLaut, dan Angkatan Udara.

b. Tanggung jawab penggunaan kekuatanTNI berada pada Panglima TNI. Dalampenggunaan kekuatan TNI Panglima ber-tanggung jawab kepada Presiden RI.

c. Penggunaan kekuatan TNI dalamrangka melaksanakan OMP dilakukan untukkepentingan penyelenggaraan pertahanannegara sesuai dengan peraturan per-undang-undangan.

d. Penggunaan kekuatan TNI dalamrangka melaksanakan OMSP dilakukanuntuk kepentingan penyelenggaraan per-

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

44

tahanan negara dan/atau dalam rangkamendukung kepentingan nasional sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

e. Penggunaan kekuatan TNI dalamrangka tugas perdamaian dunia dilakukansesuai dengan kebijakan politik luar negeriIndonesia dan ketentuan hukum nasional.

f. Wewenang dan tanggung jawab peng-gunaan segenap komponen pertahanannegara berada pada Panglima TNI yang di-lakukan dengan menyelenggarakan pe-rencanaan strategi dan operasi militer sertapembinaan profesi dan pembinaan kekuat-an militer sesuai peraturan perundang-undangan.

g. Kas Angkatan mempunyai wewenangdan tanggung jawab penyiapan kekuatansesuai matra untuk menjamin terlaksananyatugas TNI.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

45

h. Kas Angkatan memantau secara terusmenerus dan siap selalu memberikandukungan kekuatan yang dibutuhkan, baikkekuatan terpusat maupun kekuatankewilayahan.

39. Komando dan Pengendalian.a. Komando dan pengendalian dalampenyelenggaraan OMP.

1) Pernyataan tingkat keadaan damaiatau perang untuk sebagian atauseluruh wilayah NKRI berada di tanganPresiden dengan persetujuan DPR.

2) Komando tertinggi dalam pe-nyelenggaraan OMP berada padaPresiden dibantu Panglima TNI.

3) Komando Utama Operasional TNIberada pada Panglima TNI, memegangkendali semua unsur TNI dan peng-gunaan segenap komponen Hanneg

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

46

lainnya. Panglima TNI bertanggungjawab terhadap kesiagaan operasionalseluruh unsur TNI.

4) Kas Angkatan membantu PanglimaTNI dan memberikan dukungan kekuat-an yang dibutuhkan, baik untuk kekuat-an terpusat maupun kekuatan ke-wilayahan. Kas Angkatan bertanggungjawab terhadap kesiapan operasionalseluruh unsur di Angkatan masing-masing.

5) Komando operasional TNI beradapada Pangkotamaops/Pangkogas/Pangkoops yang ditunjuk sebagai pe-laksana operasi.

b. Komando dan pengendalian dalampenyelenggaraan OMSP.

1) Pernyataan tingkat keadaandarurat untuk sebagian atau seluruh

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

47

wilayah NKRI berada di tanganPresiden dengan persetujuan DPR.

2) Komando Utama Operasional TNIberada pada Panglima TNI, memegangkendali terhadap unsur TNI yangterlibat da lam penyelenggaraan OMSP.Panglima TNI bertanggung jawab ter-hadap kesiagaan operasional seluruhunsur TNI.

3) Kepala Staf Angkatan memantausecara terus-menerus dan memberikandukungan kekuatan yang dibutuhkan,baik untuk kekuatan terpusat maupunkekuatan kewilayahan. Kepala StafAngkatan bertanggung jawab terhadapkesiapan operasional seluruh unsur diAngkatan masing-masing.

4) Komando Operasional TNI beradapada Pangkotamaops/Pangkogas/

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

48

Pangkoops yang ditunjuk sebagaipelaksana operasi.

5) Kendali Operasional terhadapunsur/satuan/komando pelaksana yangterlibat dalam OMSP dilaksanakansesuai dengan bentuk, macam, dansifat operasi yang dilaksanakan.

BAB IXPENUTUP

40. Demikian buku saku ini untuk dipedomanidalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Kepala Setum TNI Panglima TNI

Cap/tertanda

M. Rusdi Zaini Djoko SantosoBrigadir Jenderal TNI Jenderal TNI

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

49

TENTARA NASIONAL INDONESIAMARKAS BESAR

KODE ETIK TNI

1. Sapta Marga.

a. Kami Warga Negara Kesatuan RepublikIndonesia yang bersendikan Pancasila.

b. Kami Patriot Indonesia, pendukungserta pembela Ideologi Negara yangbertanggung jawab dan tidak mengenalmenyerah.

c. Kami Kesatria Indonesia, yangbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,serta membela kejujuran, kebenaran dankeadilan.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

50

d. Kami Prajurit Tentara NasionalIndonesia, adalah Bhayangkari Negara danBangsa Indonesia.

e. Kami Prajurit Tentara NasionalIndonesia, memegang teguh disiplin, patuhdan taat kepada pimpinan sertamenjunjung tinggi sikap dan kehormatanprajurit.

f. Kami Prajurit Tentara NasionalIndonesia, mengutamakan keperwiraan didalam melaksanakan tugas, sertasenantiasa siap sedia berbakti kepadanegara dan bangsa.

g. Kami Prajurit Tentara NasionalIndonesia, setia dan menepati janji sertaSumpah Prajurit.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

51

2. Sumpah Prajurit.

Demi Allah/Demi Tuhan/Om Atah ParamaWisesa/Demi Sang Hyang Adhi Budha

Saya Bersumpah/berjanji:

a. Bahwa saya akan setia kepada NegaraKesatuan Republik Indonesia yangberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;

b. Bahwa saya akan tunduk kepadahukum dan memegang teguh disiplinkeprajuritan;

c. Bahwa saya akan taat kepada atasandengan tidak membantah perintah atauputusan;

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

52

d. Bahwa saya akan menjalankan segalakewajiban dengan penuh rasa tanggungjawab kepada tentara dan Negara RepublikIndonesia;

e. Bahwa saya akan memegang segalarahasia tentara sekeras-kerasnya.

3. Delapan Wajib TNI.

a. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat.

b. Bersikap sopan santun terhadap rakyat.

c. Menjunjung tinggi kehormatan wanita.

d. Menjaga kehormatan diri di mukaumum.

e. Senantiasa menjadi contoh dalam sikapdan kesederhanaannya.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

53

f. Tidak sekali-kali merugikan rakyat.

g. Tidak sekali-kali menakuti danmenyakiti hati rakyat.

h. Menjadi contoh dan mempeloporiusaha-usaha untuk mengatasi kesulitanrakyat sekelilingnya.

4. Kode Etik Perwira “Budhi Bakti WiraUtama”.

a. Budhi, artinya Perwira TNI berbuatluhur, bersendikan:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Membela kebenaran dan keadilan.

3) Memiliki sifat-sifat kesederhanaan.

b. Bakti, artinya Perwira TNI berbaktiuntuk:

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

54

1) Mendukung cita-cita nasional.

2) Mencintai kemerdekaan dankedaulatan Republik Indonesia.

3) Menjunjung tinggi kebudayaanIndonesia.

4) Setiap saat bersedia membelakepentingan nusa dan bangsa gunamencapai kebahagiaan RakyatIndonesia.

b. Wira, artinya Perwira TNI adalahKesatria:

1) Memegang teguh kesetiaan danketaatan.

2) Pemimpin (soko guru) daribawahannya.

3) Berani bertanggung jawab atastindakannya.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

55

c. Utama, artinya Perwira TNI adalah:

1) Penegak persaudaraan danperikemanusiaan.

2) Menjunjung tinggi nama dankehormatan Korps Perwira TNI.

5. Sebelas Asas Kepemimpinan.

a. Takwa, ialah beriman kepada TuhanYang Maha Esa dan taat kepada-Nya.

b. Ing Ngarso Sung Tulodo, yaitumemberi suri tauladan dihadapan anakbuah.

c. Ing Madya Mangun Karsa, yaitu ikutbergiat serta menggugah semangat ditengah-tengah anak buah.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

56

d. Tut Wuri Handayani, yaitumempengaruhi dan memberikan dorongandari belakang kepada anak buah.

e. Waspada Purba Wisesa, yaitu selaluwaspada mengawasi serta sanggup danberani memberi koreksi kepada anak buah.

f. Ambeg Parama Arta, yaitu dapatmemilih dengan tepat mana yang harusdidahulukan.

g. Prasaja, yaitu tingkah laku yangsederhana dan tidak berlebih-lebihan.

h. Satya, yaitu sikap loyal yang timbalbalik dari atasan terhadap bawahan danbawahan terhadap atasan dan ke samping.

i. Gemi Nastiti, yaitu kesederhanaan dankemampuan untuk membatasi penggunaandan pengeluaran segala sesuatu kepadayang benar-benar diperlukan.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1 Umum - Pusat Sejarah TNIsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG-TRIDEK.pdf · sebagai pedoman TNI dalam rangka me-4 ... Pengejawantahan Pancasila

57

j. Belaka, yaitu kemauan, kerelaan dankeberanian untuk mempertanggungjawabkan.

k. Legawa, yaitu, kemauan, kerelaan dankeikhlasan untuk pada saatnyamenyerahkan tanggung jawab kepadagenerasi berikutnya.

AutentikasiKepala Setum TNI Panglima TNI

Cap/tertanda

M. Rusdi Zaini Djoko SantosoBrigadir Jenderal TNI Jenderal TNI