sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014...

27
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR No. 101.04-080802 CUTI BAGI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA /or*ve'v4; .5- MILIK "t TURJUK PABAN I SPERS TNI DISAHKAN DENGAN PERATURAN PANGLIMA TNI NOMOR25 TAHUN 2013

Transcript of sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014...

Page 1: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

TENTARA NASIONAL INDONESIAMARKAS BESAR

No. 101.04-080802

CUTI BAGI PRAJURITTENTARA NASIONAL INDONESIA

/or*ve'v4;.5- MILIK "t

TURJUKPABAN I

SPERS TNI

DISAHKAN DENGAN PERATURAN PANGLIMA TNINOMOR25 TAHUN 2013

Page 2: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

Peraturan PanglimaTahun 2013 Tanggal

DAF'TAR ISI

Halaman

Tentara Nasional Indonesia Nomor 2518 November 2013 tentang Cuti bagi

Prqjurit TNI

BAB I KETENTUAN I'I[T'M.

BAB II MACAM CUTI. 6

68t2

Bagian kesatu Cuti TahunanBagian kedua Cuti SakitBagian ketiga Cuti Dinas LamaBagiaa keempat Cuti KawinBagian kelima Cuti Luar Brasa ............ 14Bag'an keenam Cuti Istimewa. 15

Bagian ketujuh Cuti Ibadah Keagamaan 16

Bagian kedelapan Cuti Hamil dan Melahirkan .......... 18Bagian kesembilan Cuti Diluar Tanggungan Negara.. 20

BAB III PELAKSAITAAN CUTI.

BAB IV IIIEIITENANG PEMBERIAN CUTI.

BAB V KSTENTUAN LIIIN-LAIN

2t

22

24

BABVI KBTENTUAN PENUTI'P 25

Page 3: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

TENTARA NASIONAL INDONESI,A

PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIANOMOR 25TAHUN2013

TENTANG

CUTI BAGI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pemberian cuti bagi prajuritmerupakan rawatan kedinasan dalamrangka memelihara kesegaran jasmanidan rohani serta untuk meningkatkanmoril dan prestasi kerja sehinggadiharapkan mampu meningkatkankinerja prajurit dalam melaksanakantugas pokok TNI;

bahwa ketentuan cuti bagi prajuritsaat ini sudah tidak sesuai denganperkembangan organisasi dankepentingan TNI sehingga perludiadakan penyesuaian;

b.

Page 4: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

Mengingat : 1 .

2

bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud dalam huruf a,dan huruf b, perlu membentukPeraturan Panglima Tentara NasionalIndonesia tentang Cuti Bagi PrajuritTentara Nasional Indonesia:

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974tentang Pokok-Pokok Kepegawaian(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor55, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3839);

Undang-Undang Nomor 39 Tahun1999 tentang Hak Asasi Manusia(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor165, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3886);

Undang-Undang Nomor 43 Tahun1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentangPokok-Pokok Kepegawaian (LembaranNegara Tahun 1999 Nomor 169,Tambahan Lembaran Nesara Nomor3890);

Undang-Undang Nomor 34 Tahun2OO4 tentang Tentara NasionalIndonesia (Lembaran Negara Tahun2004 Nomor 127, Tamba}:'an LembaranNegara Nomor 4439);

z.

a

4.

Page 5: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

7.

5.

6.

8.

9.

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun1966 tentang Pemberian Cuti kepadaAnggota ABRI;

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun2010 tentang T\rnjangan Kinerja diLingkungan TNI;

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun2010 tentang Administrasi Prajurit TNI;

Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun2OlO tentang Susunan OrganisasiTentara Nasional Indonesia;

Peraturan Panglima TNI Nomor 174Tahun 2OIL tentang PembentukanProduk Hukum di Lingkungan TentaraNasional Indonesia; dan

Peraturan Panglima TNI Nomor 5Tahun 2OL2 tentang PedomanAdministrasi Umum Tentara NasionalIndonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONALINDONES]A TENTANG CUTI BAGI PRAJURITTENTARA NASIONAL INDONESI,A.

Page 6: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

4

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Panglima ini yangdimaksud dengan:

a. Tentara Nasional Indonesia yangselanjutnya disingkat TNI adalah alatnegara di bidang pertahanan dankeamanan negara yang secaraorganisasi merupakan lembaga negarasetingkat kementerian.

b. Panglima TNI yang selanjutnya disebutPanglima adalah perwira tinggi militeryang memimpin TNI.

c. Prajurit adalah anggota TNI.

d. Prajurit Wanita TNI yang selanjutnyadisingkat Wan TNI adalah anggota TNIwanita.

e. Pejabat yang berwenang adalah pejabatyang mempunyai kewenanganmengangkat, memindahkan danmemberhentikan prajurit berdasarkanperaturan perundang-undangan yangberlaku.

adalah kondisi tidak masuk kerjaprajurit di luar ketentuan tentang

f. Izinbagicuti.

Page 7: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

o

h.

Cuti adalah tidak melaksanakan dinassecara sah bagi prajurit selama waktutertentu, atas izin pejabat yangberwenang.

Hari kerja adalah hari yang dinyatakanbukan hari libur berdasarkan tahunalmanak.

Tahun almanak adalah jangka waktuyang diperhitungkan untuk melak-sanakan cuti mulai 1 Januari s.d. 31Desember tahun berjalan.

Penghasilan penuh adalah penghasilanprajurit yang terdiri atas gaji dantunjangan yang diberikan menurutperaturan perundang-undangan yangberiaku.

J.

1.

Pasal 2

Peraturan yang diatur dalam PeraturanPangiima ini meliputi:

^ -^^^- ^,,+;.

b. pelaksanaan cuti;

wewenang pemberian cuti;

ketentuan lain-lain; dan

ketentuan penutup.

d.

Page 8: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

BAB IIMACAM CUTI

Pasal 3

Macam cuti meliputi:

(1)

(21

^,.r: i ^ L,, -^-.

cuti sakit;cuti dinas lama;cuti kawin;cuti luar biasa;nr rfi i cfirn crrre '

cuti ibadah keagamaan;cuti hamil dan melahirkan; dancuti di luar tanggungan negara.

Bagian KesatuCuti Tahunan

Pasal 4

Cuti tahunan diberikan setiap tahunkepada prajurit yang telah berdinassekurang-kurangnya I (satu) tahunterus-menerus.

Cuti tahunan diberikan setiap tahunselama 12 (dua belas) hari kerja di luarhari libur dalam tahun almanak danpelaksanaannya dapat dibagi menjadi2 (dua) bagian masing-masing 6 (enam)hari kerja dengan jangka waktu antara

Page 9: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

(3)

(4)

(s)

(6)

.7

kedua bagian sekurang-kurangnya 6(enam) bulan.

Bagi prajurit yang mengalami mutasidiberikan hak cuti tahunan minimalsetelah 6 (enam) bulan berdinas disatuan yang baru.

Cuti tahunan yang dilaksanakan didaerah yang sulit transportasinya,lamanya cuti dapat ditambah denganwaktu perjalanan pulang-pergiberdasarkan pertimbangan pejabatyang berwenang memberikan cuti.

Cuti tahunan yang tidak dilaksanakantidak dapat diperguna.kan lagi dalamtahun berikutnya.

Untuk kepentingan dinas, seorangpejabat yang berwenang dapat:

a. menunda waktu pelaksanaan cutitahunan yang telah diajukansampai dengan kepentingan dinastelah memungkinkan untukdiberikan cuti dalam tahun itu:dan

b. menarik kembali cuti tahunanyang telah diberikan atau yangsedang dijalankan.

Penundaan waktu pelaksanaan danoenarikan kembali cuti tahunan

(7)

Page 10: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

8

sebagaimana dimaksud pada ayat (6)dilakukan secara tertulis denganmenyebutkan alasan-alasannya.

(8) Penundaan waktu pelaksanaan danpenarikan kembali cuti tahunansebagaimana dimaksud pada ayat (6)tidak dapat ditambahkan dalampenghitungan jumlah waktu cuti padatahun berikutnya.

Bagian KeduaCuti Sakit

Pasal 5

Cuti sakit yang lamanya lebih dari 2(dua) hari perlu adanya SuratKeterangan Dokter yang berdinas dilingkungan TNI.

Cuti sakit yang lamanya lebih dari 30(tiga puluh) hari dikeiuarkanKeputusan tentang Cuti Sakit olehpejabat yang berwenang.

Apabila masih diperlukan perpan-jangan, Keputusan tentang CutiSakit sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat diperpanjang olehpejabat yang berwenang secarabertahap setiap 1 (satu) bulan sampaidengan waktu paling lama 6 (enam)bulan.

(1)

(21

(3)

Page 11: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

(s)

(6)

9

(4) Apabila masih diperlukan perpan-jangan, Keputusan tentang CutiSakit sebagaimana dimaksud padaayat (3) dapat diperpanjang olehpejabat yang berwenang sampaidengan waktu paling lama 1 (satu)tahun.

Cuti sakit yang berlangsung lebih dari6 (enam) bulan sampai dengan 1

(satu) tahun sebagaimana dimaksudpada ayat (41, Prajurit yangbersangkutan menerima penghasilanpenuh menurut peraturan yangberlaku kecuali tunjangan jabatan.

Apabila masa cuti sakit selama 1 (satu)tahun sebagaimana dimaksud padaayat (4) telah berakhir, dan Prajurityang bersangkutan atas dasarpenilaian Badan Penguji Kesehatan TNIternyata belum dapat bekerja kembali,Prajurit tersebut dibebaskan daripeke4'aan dengan mendapatpenghasilan sebagai berikut:

a. 21 3 (dua per tiga) daripenghasilan penuh, kecualitunjangan jabatan;

b. penghasilan sebagaimana dimak-sud huruf a diberikan mulaitanggal bulan berikutnya; dan

Page 12: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

{71

i0

c. apabila Prajurit yang bersang-kutan kemudian meninggal dunia,penghasilan sebagaimana dimak-sud huruf a dibayarkan sampaidengan bulan yang bersangkutanmeninggal dunia.

Apabila Prajurit setelah dibebaskandari pekerjaannya sampai denganselama-lamanya 2 (dua) tahun olehBadan Penguji Kesehatan TNI karenayang bersangkutan dinyatakan tidakdapat bekerja kembali, maka mulaitanggal i (satu) bulan berikutnya yangbersangkutan dapat diusulkan untukdiberhentikan dengan hormat daridinas keprajuritan.

Prajurit yang menderita sakit paru-paru (tuberculose), kusta/lepra, sakitjiwa, atau penyakit kronis lainnyadapat diberikan cuti sakit paling lama3 (tiga) tahun dengan ketentuansebagai berikut:

a. selama 6 (enam) bulan mendapat-kan penghasilan penuh;

b. mulai bulan ketqjuh sampaidengan I (satu) tahun mendapat-kan penghasilan penuh, kecualitunjangan jabatan; dan

pada tahun kedua danselanjutnya mendapatkan 2/3

(8)

Page 13: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

II

(dua per tiga) dari penghasilanpenuh.

(9) Ketentuan pemberian cuti sakit palinglama 3 (tiga) tahun sebagaimanadimaksud pada ayat (71 hanya berlakubagi Prajurit yang berdasarkanketerangan dokter yang bertugas dilingkungan TNI, bahwa yang bersang-kutan diharuskan untuk beristirahatdan berobat atau mendapatkanpengobatan dari rumah sakit TNI/Umum atau Sanatorium yang ditunjukoleh dinas kesehatan TNI.

(10) Apabila masa cuti sakit sebagaimanadimaksud pada ayat (7) telah berakhir,namun oieh Badan Penguj i KesehatanTNI dinyatakan belum sembuh danatau tidak dapat bekerja kembali,maka I (satu) bulan berikutnya yangbersangkutan dapat diusulkan untukdiberhentikan dengan hormat daridinas.

(11) Cuti sakit yang diberikan karena sakityang disebabkan di dalam dan ataukarena dinas, Prajurit yang bersang-kutan diberi penghasilan penuh.

(12) Pernyataan sakit dalam dan ataukarena dinas dilakukan oleh dokteryang berwenang atas dasar keteranganKomandan/Atasan ya-ng bersangkutan.

Page 14: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

(1)

I2

(13) Prajurit yang harus dilakukanevakuasi karena penyakitnya atasperintah/ panggilan Badan PengujiKesehatan TNI, maka biaya perjalananpergl dan pulang ditanggung olehnegara menurut peraturan perj alanandinas yang berlaku.

Bagian KetigaCuti Dinas Lama

Pasal 6

Prajurit yang telah bekerja selama 3(tiga) tahun terus-menerus dan tidakpernah mengambil cuti tahunan, cutiibadah haji dan ibadah lainnya sertacuti hamil dan melahirkan dapatmengambil cuti dinas lama.

Waktu pelaksanaan cuti dinas lamaadalah 3O (tiga puluh) hari termasukhari libur nasional dan hari minggu.

Apabila dalam tahun berjalan sudahmelaksanakan cuti dinas lama, makacuti tahunan dalam tahun itudihaouskan.

(4) Selama cuti dinas lama, gaji besertatunjangan tetap diberikan sesuaidengan peraturan yang berlaku.

(5) Untuk kepentingan dinas, pejabat yangberwenang dapat melakukan:

(2)

(3)

Page 15: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

(1)

(21

13

penangguhan tanggal mulai cutidinas lama yang diminta; atau

menarik kembali cuti dinas lamayang telah diberikan dan atauyang sedang dijalankan, denganmenggantikannya di waktu yanglain dalam tahun berjalan sesuailamanya sisa waktu cuti dinaslama yang belum diiaksanakan.

Bagian KeempatCuti Kawin

Pasal 7

Cuti kawin diberikan sebaeai akibatizin kawin.

Cuti kawin diberikan selama 3 (tiga)hari kerja bagi prajurit pria dan 6(enam) hari kerja bagi prajurit wanitayang melangsungkan perkawinan ditempat kedudukan/daerah dimanayangbersangkutan bertugas.

Untuk perkawinan di iuar tempatkedudukan/daerah satuan penugasanditambah dengan waktu perjalananrrr rlqncr ncrcri

(3)

Page 16: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

{11

t4

Bagian KelimaCuti Luar Biasa

Pasa,i 8

Seorang Prajurit dapat diberikan cutiluar biasa karena alasan-alasan:

a. memenuhi sesuatu kewajibanhukum, yang tidak dapat dilaku-kan di luar jam dinas;

b. memenuhi panggilan Yangberwajib untuk menghadaP

. sebagai saksi dalam suatuperkara;

c. apabila suami/istri, anak, ibu/bapak kandung/tiri atau ibu/bapak mertua sakit keras ataumeninggal dunia;

d. apabila seorang anggota keluargalainnya meninggal dunia, sedang-kan penguburannya harus diaturoleh prajurit tersebut; dan

e. apabila istri melahirkan.

Waktu cuti luar biasa adalah 8(delapan) hari kerja dalam 1 (satu)tahun secara terus-menerus atauterputus-putus sesuai kebutuhan'

(21

Page 17: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

10

(3) Apabila cuti luar biasa sebagaimanadimaksud pada ayat (21 dilakukanlebih dari B (delapan) hari kerja dalam1 (satu) tahun, maka waktu cutitahunan yang diberikan kepada yangbersangkutan dikurangi dengankelebihan waktu dari B (delapan) haritersebut.

(4\ Cuti luar biasa dapat diperpanjangsebanyak-banyaknya 12 (dua belas)hari kerja dalam 1 (satu) tahun dalamhal seorang anggota keluargameninggal dunia dan pr4iurit yangbersangkutan harus mengurus hak-haknya sehubungan dengan hartapeninggalan/warisan.

Bagian KeenamCuti Istimewa

Pasal 9

(1) Seorang Prajurit dapat diberikan cutiistimewa karena alasan-alasan:

a. selesai melaksanakan tugasoperasi militer untuk Perang/selain perang;

b. selesai melaksanakan tugas luarnegeri; dan

c. selesai mengikuti pendidikan.

Page 18: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

(21

(3)

(4)

t6

Waktu cuti istimewa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yang dilak-sanakan selama 3 (tiga) buian sampai6 (enam) bulan adalah selama 6 (enam)hari kerja.

Waktu cuti istimewa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yang dilak-sanakan lebih dari 6 (enam) bulanadalah selama 12 (dua belas) harikerja.

Waktu cuti istimewa tidak menghilang-kan hak cuti yang lain sePanjangmasih dalam tahun almanak Yangsedang berjalan dan dalam bulan yangberbeda.

Bagian KetujuhCuti Ibadah Keagamaan

Paragraf KesatuCuti Ibadah Haji

Pasal 10

(1) Seorang Prajurit dapat diberikan cutiibadah haji karena alasan-alasan:

a. telah berdinas selama 1 (satu)tahun terus-menerus;

b. belum pernah meiaksanakanibadah haji; dan

Page 19: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

(21

I7

c. bagi yang pernah menjalankanibadah haji, seteiah 3 (tiga) tahunkemudian.

Waktu cuti ibadah haji yang dilakukandengan Ongkos Naik Haji biasa adalahpaling lama 45 (empat puluh lima)hari.

Waktu cuti ibadah haji yang dilakukandengan Ongkos Naik Haji plus adalahpaling lama 25 (dua puluh lima) hari.

Selama melaksanakan cuti ibadah hajiyang bersangkutan menerima Peng-hasiian penuh beserta tunjangan-tunjangan menurut Peraturan Yangberlaku.

Bagi yang melaksanakan cuti ibadahhaji, maka cuti tahunan dan cuti dinaslama dalam tahun yang sedangberjalan dihapuskan.

Segala biaya yang berhubungandengan cuti ibadah haji ditanggungoleh yang bersangkutan.

Paragraf KeduaCuti Ibadah Umroh

Pasal 1 1

(1) Cuti Ibadah Umroh diberikan palinglama 14 (empat belas) hari.

(3)

(41

(s)

(6)

Page 20: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

1B

(2| Ketentuan mengenai penerimaanpenghasilan, penghapusan waktu cutitahunan dan cuti dinas lama, sertabiaya sebagaimana diatur dalam Pasal10 ayat 4 s.d. ayat 6 juga berlaku bagiyang melaksanakan Cuti IbadahUmroh.

Paragraf KetigaCuti Ibadah Keagamaan Lainnya

Pasal 12

(1) Cuti Ibadah Keagamaan lainnyadiberikan paling lama 14 (empat belas)hari.

(21 Ketentuan mengenal penerrmaanpenghasilan, penghapusan waktu cutitahunan dan cuti dinas lama, sertabiaya sebagaimana diatur dalam Pasal10 ayat 4 s.d. ayat 6 juga berlaku bagiyang melaksanakan Cuti IbadahKeagamaan lainnya.

Bagian KedelapanCuti Hamil dan Melahirkan

Pasal 13

(1) Prajurit Wanita (Wan TNI) yang telahmelaksanakan perkawinan danselanjutnya yang bersangkutan hamil,maka diberikan cuti hamil danmelahirkan selama 3 (tiga) bulan, yang

Page 21: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

19

pelaksanaannya dapat diatur sesuaikebutuhan.

(21 Apabila Prajurit Wanita (Wan TNI) yangmelahirkan, namun anaknya mening-gai dunia dan/atau keguguransebelum waktunya melahirkan, yangbersangkutan diberikan waktuistirahat selama 1 % (satu setengah)bulan setelah anaknya meninggaldunia atau keguguran kandungan.

Cuti hamil dan melahirkan diberikanberdasarkan Surat Keterangan Dokteratau Bidan yang bertugas dilingkungan TNI.

Waktu istirahat sebagaimana dimak-sud pada ayat (2\ dapat diperpanjangberdasarkan pertimbangan medis yangdinyatakan dengan. Surat KeteranganDokter yang bertugas di lingkunganTNI, untuk waktu paling lama 172 (satusetengah) bulan.

Selama meiaksanakan cuti/istirahatyang bersangkutan menerima peng-hasilan penuh beserta tunjangan-tunjanga-n menurut peraturan yangberlaku.

Bagi yang melaksanakan cuti hamildan melahirkan, maka cutitahunan dan cuti dinas lama dalam

(3)

(41

(s)

(6)

Page 22: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

(1)

20

tahun almanak yang sedang berjalandihapuskan.

(71 Cuti hamil dan melahirkan diberikanhanya sampai dengan hamil danmelahirkan anak ketiga.

Bagian KesembilanCuti Diluar Tanggungan Negara

Pasal 14

Cuti di luar tanggungan negara dapatdiberikan dalam hal sebagai berikut:

a. karena adanya cukup alasan dibidang kesehatan di luarketentuan cuti sakit untukmemperoleh kesegaran jasmanidan rohani dalam kehidupansehari-hari untuk meningkatkanprestasi kedinasannya;

b. untuk memberikan kesempatanbagr prajurit melanjutkanpendidikan yang bermanfaat bagiTNI di luar biaya dinas; dan

c. karena terdapat alasan yangcukup demi ketenteraman dankeutuhan kehidupan rumahtangga prajurit.

Prajurit yang memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat

(21

Page 23: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

(3)

2l

(1) dapat diberikan izin cuti di luartanggungan negara paling sedikit 6(enam) bulan dan paling lama 3(tiga) tahun.

Apabila terdapat cukup alasan makaizin cuti di luar tanggungan negaradapat diperpanjang paling lama I(satu) tahun.

Prajurit berhak memperoleh cuti diluar tanggungan negara hanya 1 (satu)kali selama berdinas di TNI.

Prajurit selama melaksanakan cuti diluar tanggungan negara tidak berhakmenerima penghasilan dari negara.

Selama melaksanakan cuti di luartanggungan negara tidak diperhitung-kan sebagai masa dinas keprajuritanTNI.

BAB IiIPELAKSANAAN CUTI

Pasal 15

(1) Pelaksanaan berbagai macam cutidapat dilaksanakan di dalam negeriataupun luar negeri.

(21 Pelaksanaan cuti yang akan dilak-sanakan di luar negeri harusmemenuhi persyaratan perizinan ke

(41

(s)

(6)

Page 24: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

22

luar negeri sebagaimana aturan yangberlaku.

(3) Prosedur pemberian cuti atas dasarpengajuan Prajurit yang bersangkutansesuai hierarki.

BAB IVWEWENANG PEMBERIAN CUTI

Bagian KesatuDi Lingkungan TNI

Pasal 16

Wewenang pemberian cuti bagi KasAngkatan, Kasum TNI, Irjen TNI,Pangkogabwilhan TNI, Dansesko TNI,Danjen Akademi TNI, Kabais TNI,Pangkohanudnas, Dankodiklat TNI danPati Bintang Tiga ke atas di lingkunganMabes TNI oleh Panglima TNI;

Wewenang pemberian cuti diiingkungan Mabes TNI oleh PanglimaTNI dan dapat didelegasikan kepadapejabat Pemangku Delegasi Wewenangsebagai berikut:

a. untuk pemberian cuti bagi Pati dilingkungan Mabes TNI selain yangdimaksud pada ayat (1) olehKasum TNII

(1)

{21

Page 25: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

23

untuk cuti tahunair, cuti kawin,cuti luar biasa dan cuti istimewabagi Pamen ke bawah oleh Ir/As/Dan/Pang Kotama/Kabalak-pus atau pejabat yang ditunjuk;dan

untuk cuti sakit yang melebihitiga puluh hari, cuti dinas lama,cuti hamil dan melahirkan, cutiibadah haji, cuti ibadah umrohdan ibadah lainnya yangdilaksanakan di luar negeri olehKasum TNI.

(3) Wewenang pemberian cuti di luartanggungan negara oleh Panglima TNI.

Bagian KeduaDi Lingkungan Angkatan

Pasal 17

Wewenang pemberian berbagai macam cutisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 s.d.Pasal 13 di lingkungan Angkatan diaturoleh Kas Angkatan masing-masing, kecualicuti di luar tanggungan negara.

b.

Page 26: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

24

Bagian KetigaDi Luar Struktur TNI

Pasal 18

Wewenang pemberian berbagai macam cutisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 s.d.Pasal 13 bagi Prajurit yang berada di luarStruktur TNI diatur oleh Ka/PimpinanLembaga masing-masing, kecuali cuti diluar tanggungan negara.

BAB VKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 19

Prajurit tidak diberikan cuti dalamtahun almanak yang sedang berjaiankarena:

a. tidak memenuhi kewajiban dinassebagaimana mestinya;

b. selama menjalani proses penye-lesaian perkara; dan

c. telah dijatuhi hukuman pidanaoleh pengadilan yang mempunYaikekuatan hukum tetap.

Pengambilan salah satu macam cutisebagaimana dimaksud daiam Pasal 4s.d. Pasal 14 tidak dapat dilakukan

(1)

(21

Page 27: sejarah-tni.mil.idsejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/03/PERPANG...Created Date 6/21/2014 6:48:53 AM

25

bersamaan dengan macam cuti yanglain.

BAB VIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Pada saat Peraturan Panglima ini mulaiberlaku, hal-hal yang bertentangan denganperaturan yang mengatur tentang cuti dilingkungan TNI dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 2 1

Peraturan Panglima Tentara NasionalIndonesia ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 18 November 2O13

PanglimaTNI,

tertanda

MoeldokoJenderal TNI