BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANGdistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume...

17
1 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Pesatnya pembangunan bidang industri menyebabkan peran bahan galian tambang menjadi penting karena kebutuhan bahan baku industri tidak dapat dipisahkan dari pembangunan itu sendiri sehingga peluang untuk mendapatkan usaha di sektor pertambangan selalu terbuka. Pengembangan dan peningkatan usaha bahan galian industri akan bermanfaat tidak hanya untuk meningkatkan kegiatan industri, tetapi juga akan memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan penggerak pengembangan wilayah khususnya perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Tentunya dalam setiap proses pembangunan sektor pertambangan akan selalu sarat dengan kendala dan permasalahan sekaligus juga tantangan yang dihadapi terutama keinginan dalam mewujudkan pengelolaan potensi pertambangan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Upaya integrasi di atas bertujuan agar tercapai keseimbangan pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi dengan aspek perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan sebagai penunjang sistem kehidupan secara luas. Kegiatan pertambangan, menimbulkan dampak bagi lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang dapat ditimbulkannya antara lain bertambahnya kesempatan kerja, peningkatan pendapatan penduduk, penambahan ruas jalan, dan menambah pemasukan pendapatan bagi pemerintah. Namun di balik itu pula akan muncul dampak negatif terutama terhadap lingkungan bila usaha pertambangan tidak dikelola dengan baik. Resiko tinggi yang merupakan ciri khas usaha pertambangan, baik resiko terhadap investasi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, lingkungan kerja maupun lingkungan hidup, menuntut para pengusaha tambang untuk melakukan usahanya secara sangat cermat dan hati- hati. Perencanaan yang baik dan terintegrasi mulai dari penyelidikan umum, eksplorasi, penetapan cadangan, teknik penambangan, pengolahan dan pemasaran hingga penutupan tambang serta usaha reklamasi atas lahan yang ditinggalkannya, seharusnya menjadi bagian dari usaha itu sendiri dan merupakan tolok ukur bagi pemerintah untuk menilai kelayakan usaha tersebut. Tuntutan masyarakat sekitar serta penolakan-penolakan terhadap keberadaaan perusahaan tambang mengingatkan kita akan pentingnya pula usaha pengembangan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan untuk dimasukkan sebagai bagian dari kegiatan pertambangan. Di samping itu bahan tambang merupakan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui, sehingga pengelolaannya haruslah sebijaksana mungkin, diantaranya, eksploitasi dilakukan dalam kerangka konservasi, artinya bahwa kegiatan tambang harus dapat memanfaatkan bahan tambang tersebut secara optimal, mengolah tailing dan mengambil mineral yang masih dapat dimanfaatkan, serta pemanfaatan mineral ikutan sehingga tidak terbuang percuma. Usaha konservasi ini tentu didukung oleh teknologi pengolahan yang diterapkan, makin tinggi teknologi yang digunakan, makin besar efisiensi yang didapatkan dan makin rendah pemborosan sumber daya alam yang diakibatkannya. Sebagai penyelenggara, Pemerintah Daerah berupaya untuk menetapkan kebijakan pembangunan yang didasarkan pada strategi-strategi yang mendukung pencapaian-pencapaian usaha di atas, seperti perbaikan manajemen, optimalisasi manfaat ekonomi, penegakan hukum, dan rehabilitasi pemulihan pasca tambang. Pengelolaan sektor pertambangan yang dilakukan oleh pelaku usaha skala kecil terkadang pelaksanaannya belum mengikuti prosedur yang benar, baik itu perijinan maupun metoda penambangan yang kurang memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan pertambangan yang baik dan ramah lingkungan. Namun demikian di sisi lain pengusahaan bahan galian ini dapat memberikan sumbangan yang cukup signifikan terhadap pemasukan pendapatan asli daerah bila dikelola dengan baik. Selain itu pengusahaan bahan galian dapat membantu dalam penyediaan lapangan kerja dan sebagai penggerak ekonomi.

Transcript of BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANGdistamben.bantenprov.go.id/upload/content/Resume...

1 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

BAB I P E N D A H U L U A N

1.1. LATAR BELAKANG

Pesatnya pembangunan bidang industri menyebabkan peran bahan galian tambang menjadi penting karena kebutuhan bahan baku industri tidak dapat dipisahkan dari pembangunan itu sendiri sehingga peluang untuk mendapatkan usaha di sektor pertambangan selalu terbuka.

Pengembangan dan peningkatan usaha bahan galian industri akan bermanfaat tidak

hanya untuk meningkatkan kegiatan industri, tetapi juga akan memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan penggerak pengembangan wilayah khususnya perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Tentunya dalam setiap proses pembangunan sektor pertambangan akan selalu sarat dengan kendala dan permasalahan sekaligus juga tantangan yang dihadapi terutama keinginan dalam mewujudkan pengelolaan potensi pertambangan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Upaya integrasi di atas bertujuan agar tercapai keseimbangan pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi dengan aspek perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan sebagai penunjang sistem kehidupan secara luas.

Kegiatan pertambangan, menimbulkan dampak bagi lingkungan di sekitarnya. Dampak

positif yang dapat ditimbulkannya antara lain bertambahnya kesempatan kerja, peningkatan pendapatan penduduk, penambahan ruas jalan, dan menambah pemasukan pendapatan bagi pemerintah. Namun di balik itu pula akan muncul dampak negatif terutama terhadap lingkungan bila usaha pertambangan tidak dikelola dengan baik.

Resiko tinggi yang merupakan ciri khas usaha pertambangan, baik resiko terhadap

investasi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, lingkungan kerja maupun lingkungan hidup, menuntut para pengusaha tambang untuk melakukan usahanya secara sangat cermat dan hati-hati. Perencanaan yang baik dan terintegrasi mulai dari penyelidikan umum, eksplorasi, penetapan cadangan, teknik penambangan, pengolahan dan pemasaran hingga penutupan tambang serta usaha reklamasi atas lahan yang ditinggalkannya, seharusnya menjadi bagian dari usaha itu sendiri dan merupakan tolok ukur bagi pemerintah untuk menilai kelayakan usaha tersebut. Tuntutan masyarakat sekitar serta penolakan-penolakan terhadap keberadaaan perusahaan tambang mengingatkan kita akan pentingnya pula usaha pengembangan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan untuk dimasukkan sebagai bagian dari kegiatan pertambangan.

Di samping itu bahan tambang merupakan sumber daya alam yang tak dapat

diperbaharui, sehingga pengelolaannya haruslah sebijaksana mungkin, diantaranya, eksploitasi dilakukan dalam kerangka konservasi, artinya bahwa kegiatan tambang harus dapat memanfaatkan bahan tambang tersebut secara optimal, mengolah tailing dan mengambil mineral yang masih dapat dimanfaatkan, serta pemanfaatan mineral ikutan sehingga tidak terbuang percuma. Usaha konservasi ini tentu didukung oleh teknologi pengolahan yang diterapkan, makin tinggi teknologi yang digunakan, makin besar efisiensi yang didapatkan dan makin rendah pemborosan sumber daya alam yang diakibatkannya.

Sebagai penyelenggara, Pemerintah Daerah berupaya untuk menetapkan kebijakan

pembangunan yang didasarkan pada strategi-strategi yang mendukung pencapaian-pencapaian usaha di atas, seperti perbaikan manajemen, optimalisasi manfaat ekonomi, penegakan hukum, dan rehabilitasi pemulihan pasca tambang.

Pengelolaan sektor pertambangan yang dilakukan oleh pelaku usaha skala kecil

terkadang pelaksanaannya belum mengikuti prosedur yang benar, baik itu perijinan maupun metoda penambangan yang kurang memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan pertambangan yang baik dan ramah lingkungan. Namun demikian di sisi lain pengusahaan bahan galian ini dapat memberikan sumbangan yang cukup signifikan terhadap pemasukan pendapatan asli daerah bila dikelola dengan baik. Selain itu pengusahaan bahan galian dapat membantu dalam penyediaan lapangan kerja dan sebagai penggerak ekonomi.

2 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

Guna mencapai nilai yang diharapkan tersebut di atas, pemerintah tetap berupaya meningkatan pemahaman di antara aparatur dan pelaku usaha bidang pertambangan tentang kebijakan-kebijakan pengelolaan dan pembangunan bidang pertambangan yang dilaksanakan pemerintah pusat dan daerah dalam upaya menciptakan usaha pertambangan yang tertib administrasi, teknis, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan.

Salah satu cara dalam rangka meningkatkan kemampuan maupun pemahaman dalam

etos pemanfaatan usaha pertambangan adalah upaya pelaksanaan pembinaan terhadap seluruh komponen pelaku usaha baik aparatur dan swasta di bidang pertambangan. Oleh karena itu diperlukan usaha pengawasan yang ketat disertai pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan sehingga usaha pertambangan di Provinsi Banten dapat diarahkan menjadi lebih baik lagi.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilaksanakannya kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan adalah sebagi berikut :

a. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam.

b. Melakukan evaluasi terhadap penyelengagraan pengawasan dan pengendalian pertambangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

c. Mengembangkan pengetahuan para pelaku usaha pertambangan khususnya pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

d. Menyediakan pedoman yang akan memudahkan langkah-langkah yang akan diambil dalam pelaksanaan pengawasan, khusunya pengawasan pertambangan pasir laut. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah :

a. Agar pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara benar sehingga pemanfaatannya dapat berkesinambungan.

b. Agar terdapat kesinambungan penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

c. Agar pelaksanaan pengelolaan usaha pertambangan dapat dilakukan sesuai kaidah-kaidah hukum yang berlaku, sehingga tercipta pengelolaan tambang yang berwawasan lingkungan unutk keberlangsungan kehidupan masyarakat sekitar.

d. Agar pelaksanaan pengawasan dapat dilaksanakan dengan cara yang benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah hukun yang berlaku.

1.3. RUANG LINGKUP KEGIATAN

1.3.1. Ruang Lingkup

Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan sebagaimana yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Nomor : 2.03.01.01.83.03.5.2 Tahun Anggaran 2014, terdiri dari 4 (empat) tolok ukur, sebagai berikut :

No. Tolok Ukur Kegiatan Target Kinerja Lokasi

1. Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

52 perusahaan tambang Provinsi Banten

2. Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

2 (dua) kali rakortek 60 orang, 2 dokumen

Provinsi Banten

3. Sosialisasi/Pembinaan Teknis Pengendalian Usaha Pertambangan

2 (dua) kali sosialisasi 60 orang, 2 dokumen

Provinsi Banten

4. Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan

1 (satu) kali workshop, 1 dokumen

Provinsi Banten

3 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

1.3.2. Rencana Pembiayaan

Biaya untuk pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan sebesar Rp. 516.960.000,- bersumber dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaProvinsi Banten Tahun Anggaran 2014, dengan rincian sebagai berikut :

No. Tolok Ukur Kegiatan

Jumlah Biaya (Rp)

1. Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

176.311.000

2. Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

98.306.500

3. Sosialisasi/Pembinaan Teknis Pengendalian Usaha Pertambangan 128.611.000

4. Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan

113.731.500

4 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

Pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan dilaksanakan oleh seorang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang bertanggungjawab atas keseluruhan output yang menjadi target kinerja dari kegiatan ini dan dibantu Tim Teknis sesuai dengan surat Keputusan Kepala Dinas Pertambangan Energi Provinsi Banten.

Panitia pelaksana kegiatan Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan

Panas Bumi telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertambangan Energi Provinsi Banten Nomor : 902/Kep.43c-Distamben/2014 Tentang Pembentukan Tim Teknis Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Tahun Anggaran 2014 dengan susunan panitia sebagai berikut : a. Penanggung jawab: Ir. H. Cepi Suwardi Mulya Noor, MM, MSi. b. Ketua : Deni Laksana Zein, SE, MSi. c. Sekretaris : Teddy Hendryadi, ST d. Anggota : Nana Suharna, ST, MPSDA; Ii Mahfudin, ST; Miftahudin, SE; e. Sekretarita : Endi Sukardi, Muhammad Fadli

Tugas pokok Tim Pelaksana Kegiatan dengan susunan keanggotaan sebagaimana tersebut di atas adalah :

Merencanakan pelaksanaan pameran pada kegiatan promosi potensi produk dan fasilitasi kerjasama bidang pertambangan dan energi;

Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan promosi potensi produk dan fasilitasi kerjasama bidang pertambangan dan energi dengan instansi terkait;

Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan promosi potensi produk dan fasilitasi kerjasama bidang pertambangan dan energi;

Melaporkan hasil pelaksanaan pameran kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten. Beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan dari mulai pelaksanaan sampai dengan

akhir pelaksanaan kegiatan Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi diantara yaitu :

Persiapan pelaksanaan kegiatan, dilaksanakan agar kegiatan yang dilakukan tepat sasaran seperti yang diinginkan. Rapat persiapan dilaksanakan dalam rangka penyusunan rencana kegiatan, meliputi rencana penyusunan Tim pelaksana kegiatan, penentuan objek pengawasan, target dan sasaran, persiapan penyusunan surat-surat atau administrasi, persiapan koordinasi dan inventarisasi data dan lain sebagainya. Selain persiapan dilakukan juga koordinasi internal yaitu untuk menentukan hal-hal yang harus disiapkan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan agar sesuai dengan maksud dan tujuan. Sedangkan koordinasi eksternal dilakukan dengan dinas terkait. Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi dilaksanakan terhadap pemegang ijin perusahaan, yaitu : a. Kabupaten Serang : 1. PT. Sumber Gunung Maju 2. PT. Gunung Patsean Sumber Rejeki 3. PT. Bukit Sunur Wijaya 4. PT. Diaz Pratama Utama 5. PT. ABG Gerizim 6. Koperasi Pegwai Marirtim 7. PT Aldo HS Sejahtera 8. PT. Arsyndo Panca Mitra 9. PT. Maya Multi Asih 10. CV. Teratai Sakti Abadi 11. CV. Bumi Raya Persada

5 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

b. Kabupaten Lebak : 1. PT. Citra Parama Mulia 2. PT. Mekar Sari Mulya Anugerah 3. PT. Kwarinest Ageung 4. CV. Inten Jaya Pasir 5. Samudera Banten Jaya 6. PT. Disantya Prestasi 7. Multi Utama Kreasindo 8. CV. Pasir Gunung Mas Cimarga 9. Cipta Utama Semesta 10. PT. Dodo Aneka Karya Sejati 11. PD. Lebak Niaga 12. Cirende Indo Perkasa 13. CV. Salim Pratama 14. PT. Suda Miskin 15. Pramudita 16. Triutama Panca Indonesia 17. PT. Pasir Alam Makmur 18. Quarry Cibuntu 19. Toni Abadi 20. Mineral Cieteung 21. Galian Pasir Putih 22. Gama Group 23. Mineral Sanyi 24. Indo Mitra Mulya c. Kabupaten Pandeglang 1. CV. Cibaliung Mandiri 2. CV. Dolar Rizky Sejahtera 3. H. Udin bin Janawi 4. PT. Sankay Jaya Mandiri 5. Boby Soumokil 6. CV. Karya Citra Mandiri 7. Koperasi Teluk Semaka Lampung d. Kota Cilegon 1. CV. Talilo 2. CV. Batu Berlian 3. PT. Lingga Perkasa 4. PT. Gunung Sugih Wirajaya 5. CV. Berlian Quarindo 6. CV. Putra Banten Mandiri 7. CV. Sido Jaya Agung 8. PD. Gunung Gloria 9. CV. Guna Alam Sentosa 10. PT. Delimas Lestari Jaya

6 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

2.2. Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

Pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu : 2.2.1. Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

a. Tahap persiapan pekerjaan, baik persiapan teknis maupun administrasi Pengajuan susunan Panitia Pelaksana Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

a) Persetujuan/pengesahan Panitia Pelaksana Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan

Pengendalian Bidang Pertambangan point (i) di atas oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Tim terdiri terdiri dari :

1. Ketua : Deri Dariawan, ST, MMT 2. Sekretaris : H. Ahmadi Halabah, SE 3. Anggota : Nana Suharna, ST,MPSDA; Atep Rohman, SSos.; Miftahudin, SE; Endi Sukardi

b) Rapat Panitia Pelaksana Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan persiapan rakortek.

c) Pembuatan Bahan-bahan rakoretek. d) Konfirmasi dan distribusi undangan kepada Narasumber dan peserta rakortek. e) Rapat dalam rangka persiapan terhadap pelaksanaan rakortek.

b. Tahap pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang

Pertambangan

a) Waktu Pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan selama 1 (satu) hari, pada tanggal 13 November 2014.

b) Pelaksanaan sosialisasi di Hotel Le Dian, Serang.

c) Pelaksanaan meliputi:

a. Laporan Ketua Pelaksana b. Sambutan Pembukaan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten c. Paparan oleh Narasumber d. Tanya jawab/diskusi e. Penutupan

Narasumber berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari : 1. Ir. H. Eko Palmadi, MSi. (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten) 2. Deri Dariawan, ST, MMT (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten) 3. Helmi Nurmaliki, SH, MH (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral) 4. Satya Hadi Pamungkas, ST (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral) Peserta sosialisasi berjumlah 30 (tiga puluh) orang, yang terdiri dari antara lain : 1. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten 2. Dinas Kelautan Perikanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Serang 3. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon 4. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang 5. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak

7 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

2.2.2. Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

a. Tahap persiapan pekerjaan, baik persiapan teknis maupun administrasi a) Pengajuan susunan Panitia Pelaksana Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan

Pengendalian Bidang Pertambangan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

b) Persetujuan/pengesahan Panitia Pelaksana Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan

Pengendalian Bidang Pertambangan point (i) di atas oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

Tim terdiri terdiri dari :

1. Ketua : Deri Dariawan, ST, MMT 2. Sekretaris : H. Ahmadi Halabah, SE 3. Anggota : Nana Suharna, ST,MPSDA; Atep Rohman, SSos.; Miftahudin, SE; Endi Sukardi

c) Rapat Panitia Pelaksana Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang

Pertambangan persiapan sosialisasi.

d) Pembuatan Bahan-bahan rakortek.

e) Konfirmasi dan distribusi undangan kepada Narasumber dan peserta rakortek.

f) Rapat dalam rangka persiapan terhadap pelaksanaan rakortek. b. Tahap pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang

Pertambangan

a) Waktu Pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan selama 1 (satu) hari, pada tanggal 26 November 2014.

b) Pelaksanaan sosialisasi di Hotel Le Dian, Serang.

c) Pelaksanaan meliputi:

Laporan Ketua Pelaksana

a. Sambutan Pembukaan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten b. Paparan oleh Narasumber c. Tanya jawab/diskusi d. Penutupan

Narasumber berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari : a. Ir. H. Eko Palmadi, MSi. (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten) b. Deri Dariawan, ST, MMT (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten) c. Warid Nurdiansyah (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral) d. Rudhy Hendarto (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

Peserta sosialisasi berjumlah 30 (tiga puluh) orang, yang terdiri dari antara lain :

a. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten b. Dinas Kelautan Perikanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Serang c. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon d. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang e. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak

8 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

2.3 PembinaanTeknis/Sosialisasi Pengendalian Usaha Pertambangan Pelaksanaan kegiatan PembinaanTeknis/Sosialisasi Pengendalian Usaha Pertambangan terdiri dari 2 (dua) kegiatan, yaitu : 2.3.1.Sosialisasi Pengendalian Usaha Pertambangan a. Tahap persiapan pekerjaan, baik persiapan teknis maupun administrasi

a) Pengajuan susunan Panitia Pelaksana Sosialisasi Pengendalian Usaha Pertambangan oleh

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

b) Persetujuan/pengesahan Panitia Pelaksana Sosialisasi Pengendalian Usaha

Pertambangan point (i) di atas oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

Tim terdiri terdiri dari :

1. Penanggungjawab : Ir. H. Cepi Suwardi M. Noor, MM, MSi. 2. Ketua : Deni Laksana Zein, SE, MSi. 3. Sekretaris : H. Ahmadi Halabah, SE 4. Anggota : Teddy Hendrayadi, ST; Nana Suharna, ST,MPSDA, Otong Rahmadi 5. Sekretariat : Muhammad Fadli; Ena Jajuli

c) Rapat Panitia Pelaksana Sosialisasi Pengendalian Usaha Pertambangan persiapan

sosialisasi. d) Pembuatan Bahan-bahan sosialisasi. e) Konfirmasi dan distribusi undangan kepada Narasumber dan peserta sosialisasi. f) Rapat dalam rangka persiapan terhadap pelaksanaan sosialisasi.

b. Tahap pelaksanaan Sosialisasi Pengendalian Usaha Pertambangan

a) Waktu Pelaksanaan Sosialisasi Pengendalian Usaha Pertambangan selama 1 (satu) hari,

pada tanggal 11 Desember 2014. b) Pelaksanaan sosialisasi di Hotel Ryugu, Anyer - Serang. c) Pelaksanaan meliputi :

a. Laporan Ketua Pelaksana b. Sambutan Pembukaan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten c. Paparan oleh Narasumber d. Tanya jawab/diskusi e. Penutupan

Narasumber, terdiri dari : a. Syamsu D. (Ditjen Mineral dan Batubara) b. Dani Setiawan (Ditjen Mineral dan Batubara) c. Rudhy Hendarto (Ditjen Mineral dan Batubara)

Peserta sosialisasi berjumlah 30 (tiga puluh) orang, yang terdiri dari antara lain : a. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten b. Dinas Kelautan Perikanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Serang c. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon d. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang e. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak

9 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

2.3.2.Sosialisasi Peraturan Menteri dan Energi Sumber Daya Mineral

a. Tahap persiapan pekerjaan, baik persiapan teknis maupun administrasi

a) Pengajuan susunan Panitia Pelaksana Sosialisasi Peraturan Menteri dan Energi Sumber Daya Mineral oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

b) Persetujuan/pengesahan Panitia Pelaksana Sosialisasi Peraturan Menteri dan Energi

Sumber Daya Mineral point (i) di atas oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

Tim terdiri terdiri dari :

a. Ketua : H. Ahmadi Halabah, SE b. Sekretaris : Nana Suharna, ST, MPSDA c. Anggota : Atep Rohman, SSos.; Miftahudin, SE; Endi Sukardi

c) Rapat Panitia Pelaksana Sosialisasi Peraturan Menteri dan Energi Sumber Daya Mineral

persiapan sosialisasi.

d) Pembuatan Bahan-bahan sosialisasi. e) Konfirmasi dan distribusi undangan kepada Narasumber dan peserta sosialisasi. f) Rapat dalam rangka persiapan terhadap pelaksanaan sosialisasi.

b. Tahap pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Menteri dan Energi Sumber Daya Mineral

a) Waktu Pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Menteri dan Energi Sumber Daya Mineral

selama 1 (satu) hari, pada tanggal 26 November 2014.

b) Pelaksanaan sosialisasi di Hotel Le Dian, Serang.

c) Pelaksanaan meliputi: a. Laporan Ketua Pelaksana b. Sambutan Pembukaan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten c. Paparan oleh Narasumber d. Tanya jawab/diskusi e. Penutupan

Narasumber berjumlah 3 (tiga) orang, terdiri dari : a. Ir. Widodo Hadi, Sp. (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten) b. Deri Dariawan, ST, MMT (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten) c. Aji Nugraha (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

Peserta sosialisasi berjumlah 30 (tiga puluh) orang, yang terdiri dari antara lain :

1. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten 2. Dinas Kelautan Perikanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Serang 3. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon 4. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang 5. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak

10 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

2.4. Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan terdiri dari 2 kegiatan, yaitu : 2.4.1. Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan Pasir

Laut

Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan Pasir Laut dilaksanakan oleh pihak ketiga, yaitu PT. Billanda Utama Ganesha melalui Pengadaan Langsung Pekerjaan Jasa Konsultansi. Nilai kontrak pekerjaan ini sebesar Rp. 40.200.000 (empat puluh juta dua ratus ribu rupiah), dengan nomor kontrak 027/83.03-01/SPK/PAL/DISTAMBEN/2014 tanggal 1 Juli 2014. Waktu penyelesaian pekerjaan selama 60 (enam puluh) hari kalender, dan pekerjaan harus sudah selesai pada tangal 29 Agustus 2014. 1. Kegiatan Persiapan dan Inventarisasi Data. Pada tahap ini dilakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan ini, baik secara administrasi maupun teknis. Pengumpulan data sekunder dan laporan-laporan studi terdahulu yang berhubungan dengan kegiatan ini mulai dilakukan. Pada akhir tahap ini dibuat laporan pendahuluan yang berisikan rencana kerja yang kemudian didiskusikan dengan semua pihak yang terkait untuk mendapatkan masukan, sehingga pekerjaan ini dapat menghasilkan output yang maksimal. 2. Kegiatan Survey Lapangan

Tahapan selanjutnya adalah survey pendataan/inventarisasi kabupaten/kota yang sudah atau akan melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian Pasir Laut. 3. Kegiatan Analisis Data Kegiatan Analisis data lapangan ini dimaksudkan untuk menganalisis data hasil survey lapangan sehingga pedoman teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan Pasir Laut dapat dibuat sesuai dengan kondisi lapangan yang ada. 3. Kegiatan Pelaporan

Setelah seluruh data dari hasil analisis diperoleh kemudian ditindaklanjuti dengan

pembuatan laporan akhir pekerjaan, yang dilakukan selama 60 (enam puluh) hari kerja.

2.4.2. Worksop Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan Pasir Laut

a. Tahap persiapan pekerjaan, baik persiapan teknis maupun administrasi

a) Pengajuan susunan Tim/Panitia pelaksanaan Workshop Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan Pasir Laut oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

b) Persetujuan/ pengesahan Tim/Panitia Pelaksana Workshop point (i) di atas oleh Kepala

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten.

Tim terdiri terdiri dari : 1. Ketua : H. Ahmadi Halabah, SE 2. Sekretaris : Nana Suharna, ST, MPSDA 3. Anggota : Atep Rohman, SSos, Miftahudin, SE, Endi Sukardi

11 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

c) Rapat Tim/Pelaksana Workshop Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan Pasir Laut dalam rangka persiapan workshop.

d) Pembuatan Bahan-bahan workshop.

e) Konfirmasi dan distribusi undangan kepada Narasumber dan peserta workshop.

f) Rapat dalam rangka persiapan terhadap pelaksanaan workshop.

b. Tahap pelaksanaan Workshop Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan

Pasir Laut

a) Waktu Pelaksanaan Workshop Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan Pasir Laut selama 1 (satu) hari, pada tanggal 11 Desember 2014.

b) Pelaksanaan workshop di Wanda Galuh, Serang.

c) Pelaksanaan meliputi:

1. Laporan Ketua Pelaksana 2. Sambutan Pembukaan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten 3. Paparan oleh Narasumber 4. Tanya jawab/diskusi 5. Penutupan

Narasumber berjumlah 3 (tiga) orang, terdiri dari : 1. Ir. H. Eko Palmadi, MSi. (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten) 2. Deri Dariawan, ST, MMT (Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten) 3. Drs. Sjafik Siddik (Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia) Peserta workshop berjumlah 30 (tiga puluh) orang, yang terdiri dari antara lain : 1. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten 2. Badan Perencanaan Daerah Provinsi Banten 3. Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten 4. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Provinsi Banten 6. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Serang 7. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang 8. Dinas Perikanan Keluatan Energi dan Sumber Daya Mineral Kab. Serang 9. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon 10. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak

12 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

BAB III CAPAIAN KINERJA KEGIATAN

Pencapaian kinerja fisik dan keuangan dari Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian

Bidang Pertambangan dalam melaksanakan target kinerja didasarkan atas rincian kinerja yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan Nomor 2.03.01.01.83.03.5.2 Tahun Anggaran 2014, Rencana Operasional Kegiatan (ROK) dan Kerangka Acuan Kerja (KAK).

2.2. CAPAIAN KINERJA FISIK

Dengan didasarkan atas Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan per Bulan Desember 2014, tingkat capaian kinerja fisik (output) pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

Capaian Kinerja Fisik (ouput)

Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

No Tolok ukur dan Target kinerja

Target Realisasi Deviasi Uraian

Jenis Fisik

1. Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

100,00 100,00 0,00 1 (satu) dokumen pengawasan Ijin Usaha Pertambangan di Provinsi Banten

2. Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

100,00 100,00 0,00 2 (dua) dokumen Rapat Koordinasi Teknis

3. Sosialisasi/Pembinaan Teknis Pengendalian Usaha Pertambangan

100,00 100,00 0,00 2 (uda) dokumen sosialisasi

4. Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan

100,00 100,00 0,00 1 (satu) dokumen workshop

JUMLAH 100,00 100,00 0,00

Berdasarkan data sebagaimana diuraikan pada tabel tersebut di atas, capaian kinerja

fisik (output) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan pada pelaksanaan Kegiatannya adalah sebesar 100% atau dengan kata lain telah menyelesaikan seluruh target kinerja output sebagaimana tercantum dalam dokumen perencanaan kegiatan yang telah ditetapkan.

Capaian kinerja fisik Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan pelaksanaan kegiatan. Pada bulan Juli 2014 terjadi pergantian Pejabat Teknis Pelaksana Kegiatan (PPTK) pada Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan. Hal ini terjadi karena adanya promosi dan mutasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

Dalam perjalanannya, Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

mengalami perubahan pada tolok ukur Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan dan Energi yang dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan berubah menjadi tolok ukur Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan. Hal ini

13 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

berkaitan dengan ketidaksesuaian Tupoksi dengan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan apabila dilaksanakan.

2.3. CAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Dengan didasarkan atas Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan per bulan bulan Desember 2014, tingkat capaian kinerja keuangan (input) pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

Capaian kinerja keuangan (input)

Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

No Tolok Ukur

Kinerja Pagu

Anggaran

Realisasi Anggaran Sisa Anggaran

Rp. % Rp. %

1 2 3 5 6 7 6

1. Pengawasan Ijin Usaha Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

176.311.000 176.311.000 100.00 0 0

2. Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

98.306.500 97.656.500 99.34

650.000 0.66

3. Sosialisasi/Pembinaan Teknis Pengendalian Usaha Pertambangan

128.611.000 128.511.000 99.92 100.000 0.08

4. Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan

113.731.500 112.304.000 98.74 1.427.500 1.26

TOTAL 516.960.000 514.782.500 99.58 2.177.500 0.42

Berdasarkan data pada tabel di atas tentang Capaian Kinerja Keuangan (input) Kegiatan

Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 2.177.500,- atau setara dengan 0.42 % dari total pagu anggaran sebesar Rp. 516.960.000,-. Sisa Lebih Pelaksanaan Anggaran (SILPA) tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pada Rekening Belanja Penggandaan sebesar Rp. 150.000,- pada Tolok Ukur Rapat Koordinasi

Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan. 2. Pada Rekening Belanja Jasa Tenaga Ahli sebesar Rp. 500.000,- pada Tolok Ukur Rapat

Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan . 3. Pada Rekening Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan sebesar Rp. 100.000,- pada Tolok

Ukur Sosialisasi/Pembinaan Teknis Pengendalian Usaha Pertambangan. 4. Pada Rekening Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa sebesar Rp. 900.000,- pada Tolok

Ukur Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan. 5. Pada Rekening Belanja Penggandaan sebesar Rp. 127.500,- pada Tolok Ukur Penyusunan

Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan. 6. Pada Rekening Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah sebesar Rp. 100.000,- pada Tolok Ukur

Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan. 7. Pada Rekening Belanja Jasa Konsultasi Penelitian sebesar Rp. 300.000,- pada Tolok Ukur

Penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan.

14 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

BAB IV PERMASALAHAN DAN HAMBATAN

Secara umum, kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan yang

dibiayai oleh dana APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014, tidak menemui permasalahan dan hambatan yang signifikan dalam pelaksanaannya.

Namun ada satu tolok ukur yakni Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan

Pengendalian Bidang Pertambangan dan Energi secara teknis pelaksanaan kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan karena setelah melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan Sub Bagian Evaluasi dan Program Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, tolok ukur tersebut bukan merupakan tupoksi Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pertambangan. Maka pada Anggaran Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 Tolok Ukur tersebut berubah menjadi tolok ukur Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan.

15 Resume Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Petambangan Tahun 2014

BAB V P E N U T U P

Laporan akhir kegiatan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan Tahun Anggaran 2014 dengan memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja pelaksanaannya. Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan. Namun minimal berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan Tahun Anggaran 2014.

Dalam Pelaksanaannya Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

TA 2014 telah dapat mewujudkan target kinerja pelaksanaan kegiatan yang diembannya dengan capaian kinerja fisik (output) sebesar 100% dan capaian kinerja keuangan/penyerapan anggaran sebesar 99,58% (terealisir Rp. 514.782.500,- dari rencana pembiayaan sebesar Rp. 516.960.000,-) atau terdapat Sisa Lebih Pelaksanaan Anggaran sebesar Rp. 2.177.500,- yang kesemuanya berasal dari efesiensi dan tidak terealisasinya rencana belanja kegiatan pada beberapa tolok ukur dikarenakan penyesuaian dengan kondisi pada masing-masing kegiatan dalam tolok ukur tersebut.

Demikian Laporan Akhir Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan

Tahun 2014 ini disusun dengan harapan agar hasil yang telah dicapai dapat bermanfaat.

Mengetahui,

Koordinator PPTK

Deri Dariawan, ST, MMT NIP. 19780311 200112 1 002

Serang, Desember 2014 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

(PPTK)

Nana Suharna, ST, MPSDA NIP. 19670717 200112 1 002

16

Resume Laporan Akuntabilitas Kinerja Kegiatan Peangawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan Tahun

2014

RESUME LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BIDANG PERTAMBANGAN

TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl. Syech Nawawi Al Bantani - Palima Telp. (0254) 267109 Fax. 267110

S E R A N G

17

Resume Laporan Akuntabilitas Kinerja Kegiatan Peangawasan dan Pengendalian Bidang Pertambangan Tahun

2014