Bab I MPK2

9
 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era informasi, khalayak memiliki berbagai alternative saluran untuk memperoleh informasi berkat hadirnya media social. YouTube adalah situs yang mungungkinkan penggunanya menunggah, menyaksikan dan berbagi video tampa terhambat batasan. Lahirnya YouTube mengubah cara dunia melihat isi pesan. YouTube memungkinkan penggunannya berpindah dengan mudah dalam menyaksiakan konten lewat aktivitas komunikasi massa. Sejak tahun 2005, YouTube hedir dengan konsep interaktif di mana pengguna dimungkinkan untuk menjad penyedia dan pengkonsumsi informasi, konten video, yang secara geratis. Ridawan kamil yang saat ini mmengikuti pemilihan calom walikota bandung menggunakan lmedia social YouTube untuk kampaye. Dalalm video ini ridawan kamil yang berdurasi 9 menit 12 detik yang berjudul Jurus Jitu Untuk Bandung Juara  ini menawarkan  janji-janji yang biasanya di sa mpaikan oleh calon-calon. Dalam video ini ridawan kamil jnuga menggunakan gambar- gambar yang menunjang janji-janjinya. Gambar juga menjadi salah satu objek yang menarik untuk menarik perhatian. Objek penilitian saya adalah seberapa pengaruh video yang diunggah dalan media social YouTube dan sebarapa sering di lihat oleh masyarakakat.

Transcript of Bab I MPK2

Page 1: Bab I MPK2

7/15/2019 Bab I MPK2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-mpk2 1/9

  1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam era informasi, khalayak memiliki berbagai alternative saluran

untuk memperoleh informasi berkat hadirnya media social. YouTube

adalah situs yang mungungkinkan penggunanya menunggah,

menyaksikan dan berbagi video tampa terhambat batasan. Lahirnya

YouTube mengubah cara dunia melihat isi pesan. YouTube

memungkinkan penggunannya berpindah dengan mudah dalam

menyaksiakan konten lewat aktivitas komunikasi massa.

Sejak tahun 2005, YouTube hedir dengan konsep interaktif di

mana pengguna dimungkinkan untuk menjad penyedia dan

pengkonsumsi informasi, konten video, yang secara geratis.

Ridawan kamil yang saat ini mmengikuti pemilihan calom

walikota bandung menggunakan lmedia social YouTube untuk

kampaye. Dalalm video ini ridawan kamil yang berdurasi 9 menit 12

detik yang berjudul “Jurus Jitu Untuk Bandung Juara”   ini menawarkan

 janji-janji yang biasanya di sampaikan oleh calon-calon.

Dalam video ini ridawan kamil jnuga menggunakan gambar-

gambar yang menunjang janji-janjinya. Gambar juga menjadi salah

satu objek yang menarik untuk menarik perhatian.

Objek penilitian saya adalah seberapa pengaruh video yang

diunggah dalan media social YouTube dan sebarapa sering di lihat

oleh masyarakakat.

Page 2: Bab I MPK2

7/15/2019 Bab I MPK2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-mpk2 2/9

  2

Keunikan-keunikan pada kasus penggunaan media social

YouTube sebagai alternative medium penanyangan iklan kampanye

Ridwan Kamil “Jurus Jitu Untuk Bandung  Juara”   banyak mendapat

sorotan dari mastyarakat membuat peneliti bernaksud menggunakan

metode studi analisis wacana kritis dalam penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah :

1. bagaimana strategi penggunaan media social YouTube dalam

kampanye Ridwan Kamil “Jurus Jitu Untuk Bandung Juara”?  

2. seberapa banyak orang yang melihat video yang diunggah di meidia

social YouTube?

3. Seberapa pengaruh video ini dalam pemilihan ridawan kamil

sebagai walikota bandung?

1.3. Identifikasi Masalah

berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. bagaimana formulasi strategi pengguanan media social oleh

Ridwan Kamil dalam menayangkan ilkan kampaye “Jurus Jitu

Untuk Bandung Juara”. 

Page 3: Bab I MPK2

7/15/2019 Bab I MPK2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-mpk2 3/9

  3

1.4. Tujuan Penelitian

Diadakannya penelitian ini semata-mata untuk mendapatkan tujuan:

1. menetahui strategi penggunaan media social oleh Ridwan Kamil.

2. mengetahu seberapa besar dampak iklan kampaye bagi pemilihan

Ridwan Kamil.

1.5. Kegunaan Penelitian

Beberapa tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

1. diharapkan dapat memberikan contoh dalam bidang ilmu

komunikasi dalam meyiarkan iklan komersil di media social.

2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terkait perkembangan

media social yang digunakan sebagai alat aternatif dalam

menyebarluaskan pesan.

3. Dapat menjadi sumber inspirasi untuk memanfaatkan keahlian ilmu

komunikasi di media konvensional.

1.6. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang sudah saya sebutkan di awal,

kerangka pemikiran datang dari komunikasi massa. Disini, saya akan

menggunakan komunikasi massa karena fokus saya adalah

bagaimana sebuah iklan kampanye dapat berpengaruh terhadap

masyarakat luas.

Komunikasai massa diungkapkan oleh Bittner (lalam Rahmat,

2005: 186) “komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan

melalui media masssa pada sejumlah besar orang”. Sedangkan

Dominick (1996) mengutarakan bahwa komunikasi massa merupakan

sebuah organisasi kompleks yang dengan bantuan daro satu atau

lebih mesin membuat dan menyebarkan pesan public yang ditunukan

pada audiens bersekala besar seta bersifat heterogen dan tersebar.

Page 4: Bab I MPK2

7/15/2019 Bab I MPK2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-mpk2 4/9

  4

Meletze (dalam Rakhmat, 1998) komunikasi massa dapat di

artikan sebagai bentuk komunikasi yang menyampaikan pertanyaan

secara terbuka melalui media penyebarab teknis secra tidak langsung

dan satu arah pada populasi dari berbagai komunitas yang tersebar.

 Adapun rodman (2006) menyebutkan bahwa komunkasi massa terdiri

dari pesan-pesan termediasi yang disiarkan kepada public yang besar 

dan tersebar.

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkam bahwa

komunikasi massa merupakan kegiatan seseorang ata suatu

organisasi yang memproduksi serangkaian pesan dengan bantuan

mesin untuk disebarkan kepada khalayak banyak yang bersifat

anonym, heterogen, dan tersebar.

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh

ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner, komunikasi massa adalah produksi

dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus

pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam

masyarakat industry (Ardianto, 2004 ). Sementara itu, menurut Jay

Black dan Frederick C (Nurdin, 2004) disebutkan bahwa komunikasi

massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi

secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima

pesan yang luas, anonim, dan heterogen.

Luas disini berarti lebih besar daripada sekedar kumpulan orang

yang berdekatan secara fisik sedangkan anonim berarti individu yang

menerima pesan cenderung asing satu sama lain. Heterogen berarti

pesan dikirim kepada orang-orang dari berbagai macam status,

pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama

lain dan bukan penerima pesan yang homogen.

(http://meopinion.wordpress.com/2010/09/27/komunikasi-massa-

pengertian-dan-karakteristiknya/).

Page 5: Bab I MPK2

7/15/2019 Bab I MPK2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-mpk2 5/9

  5

1.7. Metode Penelitian

1.7.1. Rancangan atau Desain Penelitian 

Dalam penelitian ini peneliti akan mengguanakan penelitian analisis

wacana . Penelitian Studi kasus adalah salah satu metode

penelitian dalam ilmu sosial.  riset yang menggunakan metode ini,

dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu

keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan

menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan

pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan

hasilnya.

Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam

tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset

selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan

menguji hipotesis. 

Kasus itu sendiri adalah sesuatu yang dipandang sebagai suatu

sistem kesatuan yang menyeluruh, tetapi terbatasi oleh kerangka

konteks tertentu (Creswell, 2007). Sebuah kasus adalah isu atau

masalah yang harus dipelajari, yang akan mengungkapkan

pemahaman mendalam tentang kasus tersebut, sebagai suatu

kesatuan sistem yang dibatasi, yang melibatkan pemahaman sebuah

peristiwa, aktivitas, proses, atau satu atau lebih individu.

Melalui penelitian studi kasus, kasus yang diteliti dapat

dijelaskan secara terperinci dan komprehensif, menyangkut tidak

hanya penjelasan tentang karakteristiknya, tetapi juga bagaimana dan

mengapa karakteristik dari kasus tersebut dapat terbentuk. Untuk lebih

 jelasnya, perhatikan kutipan berikut ini:

We have indicated that a case is effectively a bounded system, which

implies that the case is potentially subject to the principles of systems

theory (Anaf dkk., 2007, 1311).

Page 6: Bab I MPK2

7/15/2019 Bab I MPK2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-mpk2 6/9

  6

 A case is, essentially, a research study with a sample of one. The “one 

n” sample is the particular event, situation, organization, or selection of 

individuals that is presented in written or other forms. It provides

readers with a vehicle to discuss, analyze, and develop criteria and 

 potential solutions for the problems presented in the case (Naumes

dan Naumes, 2006, 7).

 A case study is a problem to be studied, which will reveal an in-depth

understanding of a “case”  or bounded system, which involves

understanding an event, activity, process, or one or more

individuals (Creswell, 2002, 61).

penelitian studi kasus adalah untuk menjelaskan dan

mengungkapkan kasus secara keseluruhan dan komprehensif. Dengan

demikian, kasus dapat didefinisikan secara praktis sebagai suatu

fenomena yang harus diteliti dan diinterpretasikan sebagai satu

kesatuan yang utuh dan komprehensif pada setiap variabel informasi

yang terdapat di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kutipan

berikut ini:

 A case can be defined technically as a phenomenon for which we

report and interpret only a single measure on any pertinent 

variable (Eckstein, 2002, 124).

Karena penelitian studi kasus menempatkan kasus sebagai

obyek penelitian yang harus diteliti secara menyeluruh, kasus tidak

dapat disamakan dengan contoh atau sampel yang mewakili suatu

populasi, seperti yang dilakukan pada penelitian kuantitatif.

(http://samoke2012.wordpress.com/2012/09/27/karakteristik-penelitian-

studi-kasus/) 

Page 7: Bab I MPK2

7/15/2019 Bab I MPK2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-mpk2 7/9

  7

1.7.2. Subjek Penelitian/Sampel Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah para tim sukses ridwan kamil yang

turut membuat iklan kampanye “Jurus Jitu Untuk Bandung Juara”.

Saya mengambil tim sukses ridwan kamil karna mereka adalah orang

berakang yang membuat dan mempunyai ide dalam pembuatan iklan

kampanye.

Selain para tim sukses ridwan kamil, saya juga akan mengambil

masyarakat yang telah melihat iklan kampanye tersebut.

1.7.3. Peran Peneliti

Peneliti dsini sebagai obsever. Peneliti mengumpulkan data di

lapangan. Posisi peneliti disana adalah mengobservasi dan Selain itu,

peneliti juga akan melakukan wawancara di lapangan agar ingatan

terwawancara juga masih jelas dan bisa menceritakan strategi

komunikasi di media social.

1.7.4. Metode Pengumpulan Data

1.7.5. Kriteria Keabsahan Data

Peneliti melakukan tabulasi data hasil wawancara dari berbagai

pertanyaan yang diajukan disertai analisis sehingga diperoleh

gambaran yang jelas dari pertanyaan penelitian yang ingin

didapatkan. Proses analisis data dilakukan secara simultan dengan

proses pengumpulan data. 

Karena saya akan membuat catatan selama di lapangan. Dari

situlah saya akan mememilih dan memusatkan perhatian atau masalah

yang ada di lapangan dan juga data yang didapat saat melakukan

wawancara dengan subjek penelitian.

Page 8: Bab I MPK2

7/15/2019 Bab I MPK2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-mpk2 8/9

  8

1.7.6. Teknik Analisis dan Penyajian Data

Data yang akan saya dapat di lapangan akan saya olah dengan

menggunakan data primer dan sekunder Analisis Temuan Etnografi.

Data yang didapat akan diolah sehingga akan mendapatkan data yang

mutlak.

1.7.7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

peneliti akan meminta izin kepada pihak ridwan kalin untuk

mewawancara dan mewawancara masyarakat yang telah melihat iklan

kampanya. Waktu penelitian masih tentatif. Di lapangan saya akan

melakukan wawancara mendalam dan catatan lapangan.