BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

77
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan pengetahuan dewasa ini menuntut manusia memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidang tertentu. Hal ini tidak terlepas dalam dunia pendidikan pada umumnya karena pendidikan merupakan sarana untuk menghasilkan manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan. Sebagai penggerak pembangunan sehingga di nyatakan bahwa salah satu penyebab maju mundurnya pembangunan suatu bangsa di tentukan oleh pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses untuk mengaktualisasikan semua potensi yang di bawah sejak lahir. Oleh karna itu, pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia dan pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa karna dengan pendidikan dapat terbentuk manusia yang berkualitas. Ini telah di jelaskan 1

Transcript of BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Page 1: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi dan pengetahuan dewasa ini menuntut manusia memiliki

keahlian dan keterampilan dalam bidang tertentu. Hal ini tidak terlepas dalam dunia

pendidikan pada umumnya karena pendidikan merupakan sarana untuk

menghasilkan manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan. Sebagai

penggerak pembangunan sehingga di nyatakan bahwa salah satu penyebab maju

mundurnya pembangunan suatu bangsa di tentukan oleh pendidikan.

Pendidikan adalah suatu proses untuk mengaktualisasikan semua potensi yang

di bawah sejak lahir. Oleh karna itu, pendidikan sangat penting dalam kehidupan

manusia dan pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa karna

dengan pendidikan dapat terbentuk manusia yang berkualitas. Ini telah di jelaskan

dalam undang – undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang

system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa : pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang briman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab

( SNP, 2006 : 24 )

1

Page 2: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Salah satu upaya dalam meningkatkan pendidikan khususnya dalam pelajaran

matematika yaitu melalui perbaikan – perbaikan belajar mengajar. Berbagai konsep

dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan

berkembang seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru

harus memiliki kemampuan dasar dalam mengajar, salah satunya adalah kemampuan

dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini

membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pengajar.

Belajar mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru

dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Sampai saat ini, pelajaran

matematika merupakan pelajaran yang kurang di senangi. Hal ini berakibat hasil

belajar menjadi rendah. Kesulitan belajar matematika timbul bukan semata – mata

karna materi pelajarannya, akan tetapi juga di sebabkan oleh metode atau strategi

dalam menyampaikan materi yang abstrak tersebut menjadi konkret, Untuk

mengawali penyampaian materi matematika yang abstrak melalui konkret itu

berpedoman pada strategi murder menekankan bahwa interaksi dengan orang lain

adalah bagian penting dalam belajar ( dalam Jacob, 1999 : Jacob et al 1996 ). Salah

satu metode pembelajaran kolaboratif yang di hasilkan dari prespektif psikologi

kognitif adalah murder ( Hy thicker ). Murder adalah suatu strategi pembelajaran

yang menggunakan sepasang anggota dyad dari kelompok yang beranggotakan

empat orang, yang memiliki enam langkah yaitu (1) Mood, mengatur suasana hati

yang tepat dengan cara relaksasi dan berfokus pada tugas belajar. (2) Understand,

membaca bagian materi tertentu dari naskah atau menghapalkan. (3) Recall, salah

2

Page 3: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

satu anggota kelompok memberikan sajian lisan dengan menggulang materi yang di

baca . (4) Detect , yang di lakukan oleh anggota yang lain terhadap munculnya

kesalahan atau kealpaan catatan. (5) Elaborate, oleh sesama pasangan, langkah-

langkah 2,3,4,5 di ulang untuk bagian materi selanjutnya . (6) Review, hasil

pekerjaanya dan mentransmisikan pada pasangan lain dalam kelompoknya. Langkah

– langkah pendektesian, pengulangan dan pengolaborasian dapat berhasil

memperkuat pembelajaran karna pasangan dyad harus secara verbal mengemukakan,

menjelaskan memperluas, dan mencatat ide-ide utama dari teks.Adapun manfaat dari

penggunaan strategi murder yaitu untuk mengembangkan sistem belajar yang efektif

dan efisien di dalam kelas khususnya pada mata pelajaran matematika. Adapun

manfaat penerapan strategi murder bagi siswa yaitu dapat menempatkan siswa

bekerja sama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar (Slavin,

1995) karena kebanyakan melibatkan siswa dalam 1 kelompok yang terdiri atas 4

siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Pembelajaran yang dikemukakan

oleh Slavin ini berdasar pada teori Vygotsky, yaitu bahwa anak usia setingkat

melakukan kolaborasi dengan tingkat kesulitan berkisar dalam Zona of Proximal

Development (ZPD) hasilnya lebih baik dari pada bekerja sendiri-sendiri karena

dengan kolaborasi menghasilkan perkembangan kognitif (Moll, 1994). Kolaborasi

ini dapat dilakukan dengan teman sebaya (peer colaboration), dan dampak dialog

dengan teman sebaya ini adalah terjadinya pertukaran gagasan dengan penuh kerja

sama, saling memperoleh kesempatan dan tidak otoriter.

3

Page 4: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Adapun alasan mengapa penulis menggunakan strategi murder di SMP Negeri

1 Prabumulih karena pengajaran yang sering di gunakan adalah pengajaran yang

berpusat pada guru (Teacher Centered ), kurangnya interaksi antara siswa dan guru

siswa jarang di latih mengerjakan soal – soal pemecahan masalah akibatnya siswa

menjadi bosan.

Untuk itu siswa dalam pembelajaran matematika ini, siswa di harapakan

dapat menggunakan logika dan penalarannya dalam meningkatkan kemampuan

siswa menyelesaikan soal cerita. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian yang berjudul “ Penerapan Strategi Murder pada

pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Prabumulih “

1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang di ambil

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkan strategi murder pada

pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Prabumulih ?

2. Bagaimanakah sikap siswa setelah diterapkan strategi murder pada

pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Prabumulih.

1.2.2 Pembatasan Masalah

4

Page 5: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan tidak

menyimpang dari sasaran yang diharapkan, maka peneliti memberikan batasan-

batasan masalah sebagai berikut :

1. Penerapan yang di maksud dalam penelitian ini adalah pelaksanaan strategi

murder (Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review). Pada

pembelajaran matematika di SMP Negeri I Prabumulih

2. Hasil belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes yang

dicapai siswa setelah di terapkan strategi murder (Mood, Understand,

Recall, Digest, Expand, Review). Pada pembelajaran matematika.

3. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap siswa selama di

terapkan strategi murder pada pembelajaran matematika.

4. Subyek yang di maksud dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IX di SMP

Negeri I prabumulih tahun ajaran 2008 / 2009.

5. Materi dalam penelitian ini adalah Bangun Ruang pada pokok bahasan

kubus.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hasil belajar siswa setelah diterapkan strategi murder pada pembelajaran

matematika di SMP Negeri 1 Prabumulih.

2. Sikap siswa setelah diterapkan strategi murder pada pembelajaran matematika

di SMP Negeri 1 Prabumulih.

5

Page 6: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru matematika, di harapkan dapat di jadikan bahan pertimbangan

dalammemilih strategi pembelajaran pada proses belajar mengajar.

2. Bagi siswa, dengan menggunakan strategi murder, sehingga siswa termotivasi

dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi sekolah, di harapkan dapat menjadi bahan masukkan guna lebih

meningkatkan hasil belajar siswa.

6

Page 7: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Belajar

Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan mengumpulkan

sejumlah pengetahuan. Disini yang dipentingkan adalah pendidikan intelektual. Ahli

modern merumuskan belajar sebagai berikut : ”Belajar adalah serangkaian kegiatan

jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang mencakup aspek

pengetahuan, keterampilannya maupun sikapnya” (Syaiful Bahri Djamarah, 2002 :13)

Sedangkan pengertian belajar menurut Slameto ( 1995: 2) mengartikan

bahwa “ belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh interaksi dengan

lingkungan yang dapat mempengaruhinya.

2.2 Mengajar

Joyce, Wail & Showers (1992) menyatakan bahwa mengajar ( teaching ) pada

hakikatnya adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai,

cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana

7

Page 8: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

belajar. Belajar merupakan keseluruhan kegiatan dan tindakan yang diupayakan oleh

guru untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Dalam

hal ini sasaran akhirnya adalah siswa belajar (Suprayekti, 2004: 2 ). Hasil akhir atau

jangka panjang dari proses mengajar adalah kemampuan siswa yang tinggi untuk

dapat belajar dengan mudah dan efektif dimasa mendatang. Tujuan utama dari

kegiatan mengajar adalah pada siswa yang belajar. Dengan demikian hakikat

mengajar adalah memfasilitasi siswa agar mereka mendapatkan kemudahan dalam

belajar. (Departemen Pendidikan Nasional, 2004: 6 ).

2.3 Pembelajaran

Istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa inggris

instruction, yang berarti proses membuat orang belajar. Tujuannya adalah membantu

orang belajar, atau memanipulasi ( merekayasa ) lingkungan sehingga memberi

kemudahan bagi orang yang belajar. Gagne dan Briggs ( 1979 ) mendefinisikan

pembelajaran sebagai suatu rangkaian events ( kejadian, peristiwa, kondisi, dsb )

yang secara sengaja dirancang untuk mempengaruhi siswa ( pembelajar ) sehingga

proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. ( Departemen Pendidikan

Nasional, 2004: 6-7 ).

Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar pad kegiatan

belajar mengajar. ( Suprayekti, 2004: 2).

8

Page 9: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Pembelajaran juga dapat diartikan suatu proses yang dilakukan oleh individu

untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil dari pengamatan individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Surya,

2007: 7).

Sedangkan menurut Dimyati dkk (2002 : 157) Pembelajaran adalah proses

yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar,

bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Berdasarkan pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses untuk membelajarkan siswa dalam belajar sehingga

memperoleh perubahan perilaku yang baru dan lebih baik.

2.4 Tujuan Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern yang berperan penting dalam berbagai di siplin dan memajukan

daya fikir manusia.

Pembelajaran matematika adalah suatu proses pembelajaran yang di

selenggarakan oleh guru agar siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan

keterampilan matematika. Suatu proses pembelajaran yang di maksud agar tercipta

kondisi yang mungkin terjadi belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan

pembelajaran dapat di katakan terjadi belajar, apabila terjadi proses perubahan

prilaku pada diri siswa sebagai suatu pengalaman.

9

Page 10: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika cockroft

(dalam Abdurrahman, 1999 : 253), mengemukakan bahwa matematika perlu di

ajarkan pada siswa karena :

1. Selalu di gunakan dalam segala segi yang sesuai.

2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika.

3. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas.

4. Dapat di gunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara.

5. Meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran

kekurangan.

6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan yang menantang.

2.5 Strategi

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan

untuk bertindak, dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan

dengan belajar mengajar, strategi bias diartikan sebagai pola-pola umu kegiatan anak

didik dalam perwujudan kegiatan belajar megajar untuk mencapai tujuan yang telah

digariskan ( Djamarah dan Zain, 2006:5 ).

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan

menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang

bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian

anak didik. Disinilah kompetensi guru diperlukan dalam memilih metode yang tepat.

Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya

10

Page 11: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

menguntungkan bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaannya.

Karena itu, dalam kegiatan belajar, menurut Dr. Roestiyah N. K (Djamarah

dan Zain, 2002: 84 ) guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara

efektif dan efisien mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk

memiliki strategi itu adalah harus menguasai tehnik-tehnik penyajian atau biasanya

disebut metode mengajar. Dengan demikian metode mengajar adalah strategi

pengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran adalah strategi

murder, Strategi ini digunakan oleh guru guna mendukung motivasi dan minat anak

dalam belajar, karena dalam strategi murder anak dibentuk untuk berperan aktif

dalam pembelajaran.

2.6 Strategi Murder

Strategi murder di temukan oleh Hhythecker,Dansereau dan Rocklin pada

tahun 1988. Murder adalah naskah 6 langkah yang di desain untuk di gunakan oleh

dyad ( kelompok ) yang menawarkan banyak kemungkinan penjelasan berdasarkan

fsikologi kognitif yang memberi tuntunan kepada pembaca untuk meningkatkan

belajarnya. Sebagai contoh, tahap Recalling, Detecting, Elaborating, dan Reviewing

yang berhubungan dengan pemberian banyak sandi dari teks sebab anggota dyad

harus di nyatakan dalam bentuk verbal, penjelasan, pengembangan, dan merangkum

ide – ide utama dari teks. Juga, disebabkan catatan memfokuskan pada ide utama,

11

Page 12: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

daripada menekankan pembaca mencoba mengingat semuanya, memproses informasi

mungkin lebih efisien. Ide pembaca memilih untuk memfokuskan adalah salah satu

contoh metakognisi ( berfikir tentang dan membuat keputusan pada satu pemikiran).

”(http : //madurapeduli.blogspot.com/2009/02/obrolan. html)

Strategi Murder adalah (Mood,Undrestand,Recall, Digest, Expand, dan

Review) yang di adaptasi dari buku karya Bob Nelson “ The Complete Problem

Solver. “( http : // www. Studygs. Net/indon/murder.htm).yaitu:

1. Mood (suasana hati)

Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Hal ini bisa di lakukan

dengan cara menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang sesuai

dengan kepribadian siswa.

2. Understand (pemahaman)

Segera tandai informasi bahan pelajaran yang tidak di mengerti. Pusatkan

perhatian pada mata pelajaran tersebut atau ada baiknya melakukan nya

bersama kelompok latihan.

3. Recall (pengulangan)

Setelah mempelajari satu bahan dalam suatu mata pelajaran, segeralah

berhenti. Setelah itu ulangi membahas bahan pelajaran itu dengan kata –

kata siswa.

4. Digest (Penelaahan)

12

Page 13: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Segeralah kembali pada bahan pelajaran yang tidak di mengerti. Carilah

keterangan mengenai mata pelajaran itu dari artikel, Buku teks atau sumber

lainya. Jika masih belum bisa juga diskusikan dengan guru atau dosen.

5. Expand (Pengembangan)

Tanyakan kembali pada diri sendiri mengenai permasalahan yang tidak di

mengerti begitu selesai mempelajari satu mata pelajaran khususnya mata

pelajaran matematika.

6.Review (pelajari kembali)

Pelajari kembali materi pelajaran yang sudah di pelajari. Ingatlah strategi

yang di gunakan untuk memahami dan mengingat informasi saat

mempelajari mata pelajaran itu, agar strategi yang sama bisa di gunakan

dalam mempelajari mata pelajaran lainnya.

2.6.1 Langkah – Langkah Strategi Murder

1. Untuk menciptakan suasana hati guru memberikan motivasi dengan cara

memberi suatu pertanyaan yang berhubungan dengan bangun ruang

kepada siswa kemudian guru membagi kelompok yang beranggotakan 4

orang, dalam kelompok dibagi lagi menjadi dua pasangan dyad yaitu

dyad 1 dan dyad 2 dan memberikan tugas pada masing – masing

pasangan.

2. Setelah penataan suasana hati salah satu anggota dyad 1 menemukan

jawaban tugas – tugas untuk pasangannya dan anggota yang lain

13

Page 14: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

menulis sambil mengoreksi jika ada kekeliruan. Hal yang sama juga di

lakukan oleh pasangan dyad 2.

3. Setelah pasangan dyad 1 dan pasangan dyad 2 selesai mengerjakan tugas

masing – masing, pasangan dyad 1 memberitahukan jawaban yang di

temukan oleh mereka kepada pasangan dyad 2, demikian pula pasangan

dyad 2 memberi tahukan jawaban yang di temukan oleh mereka kepada

pasangan dyad satu, sehingga didapat hasil untuk seluruh tugas hari itu.

4. Masing – masimg pasangan dyad dalam kelompok kolaboratif melakukan

elaborasi, inferensi, dan revisi ( bila di perlukan ) Terhadap hasil yang

akan di kumpulkan..

5. Hasil masing – masing pasangan dyad terhadap tugas – tugas yang telah di

kumpulkan, di susun perkelompok kolaboratif.

6. Hasil siswa di koreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan

berikutnya, dan didiskusikan.

Dalam penelitian ini, langkah-langkah pembelajaran strategi murder yang

penulis terapkan adalah langkah-langkah pembelajaran strategi murder yang telah

penulis modifikasi sesuai kebutuhan kelas.

Adapun langkah-langkah dari pembelajaran strategi murder yang penulis

terapkan adalah sebagai berikut :

1. Siswa dibagi menjadi 9 kelompok oleh guru yang pada tiap kelompok

beranggotakan 4 orang. Kemudian guru membagikan tugas pada masing –

masing kelompok.

14

Page 15: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

2. Setiap kelompok dibagi menjadi dua pasangan dyad, yaitu dyad 1 dan dyad

2 dan guru memberikan tugas pada masing – masing pasangan dengan soal

yang sama, setiap pasangan dan anggota yang lain menulis sambil

mengoreksi hasil yang didapat jika ada kekeliruan pada dyad 1 dan dyad 2.

3. Setelah pasangan dyad 1 dan pasangan dyad 2 selesai mengerjakan tugas

masing – masing, guru memerintahkan pasangan dyad 1 memberitahukan

jawaban yang di temukan oleh mereka kepada pasangan dyad 2, demikian

pula pasangan dyad 2 memberi tahukan jawaban yang di temukan oleh

mereka kepada pasangan dyad 1, sehingga didapatlah hasil untuk seluruh

tugas hari itu.

4. Setelah menyelesaikan tugas masing – masing pasangan dyad dalam

kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi ( bila di

perlukan ). Terhadap jawaban atau hasil tugas sebelum di kumpulkan pada

guru.

5. Setelah hasil masing – masing pasangan dyad terhadap tugas – tugas yang

telah di kumpulkan, di susun perkelompok kolaboratif oleh guru.

6. Setelah hasil siswa pekerjaan siswa, guru mengoreksi, mengomentari, dan

menilai, kemudian guru mengembalikan hasil dari pekerjaan siswa tersebut

pada pertemuan berikutnya, dan di diskusikan.

2.6.2 Keuntungan strategi murder

15

Page 16: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Adapun keuntungan dari naskah murder adalah bahwa tahap Elaboration

mungkin berhubungan dengan pembaca untuk menghubungkan informasi kunci

dalam teks dengan apa yang telah mereka ketahui. Maksud dari tulisan ini adalah

dalam menjaga ide kognitivis bahwa pengetahuan tersimpan dengan membentuk

jalinan informasi yang berhubungan, juga diketahui sebagai skemata.

2.7 Sikap Siswa

2.7.1 Sikap Belajar

Menurut Trow dalam ( Djaali, 2002 : 144 ) “ Sikap adalah suatu kesiapan

mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat “.

Menurut Allport dalam ( Djaali, 2002: 114 )” Sikap adalah suatu kesiapan mental

dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung

kepada responden individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan

dengan objek itu. Thurstone dalam ( Safar, 2004 : 46 ) “ Sikap adalah afeksi untuk

atau melawan, Penilaian tentang, suka atau tidak suka akan, Tanggapan positif ?

negatif terhadap suatu objek psikologis.

Sikap belajar ikut menentukan intesitas kegiatan belajar. Sikap belajar yang

positif akan menimbulkan kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan sikap yang

negatif. Peranan sikap bukan saja ikut menentukan apa yang dilihat seseorang

melainkan bagaimana ia melihatnya. Segi efektif dalam sikap merupakan sumber

motif. Sikap belajar yang positif dapat disamakan dengan minat, sedangkan minat

mempelancar jalannya pelajaran siswa yang malas, tidak mau belajar dan gagal

16

Page 17: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

dalam belajar, disebabkan oleh tidak adanya minat. Sikap belajar yang positif

berkaitan erat dengan minat dan motivasi. Oleh karena itu, apabila faktor lainnya

sama, siswa yang sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan demikian

akan memperoleh hasil yang lebih baik di bandingkan dengan siswa yang sikap

belajarnya negatif. ( Djaali,2002: 114 – 115 ).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah tanggapan atau

perwujudan prilaku belajar siswa yang ditandai dengan munculnya kecenderungan

baru yang telah berubah terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.

2.7.2 Konsep Sikap Belajar

Brown dan Holtman dalam ( Djaali, 2002 : 115 ) mengembangkan konsep

sikap belajar melalui dua komponen yaitu Teacher Approval ( TA ) dan education

Acceptance ( EA ). TA berhubungan dengan pandangan siswa terhadap guru – guru

antara lain tingkah laku guru dikelas dan cara mengajar. Adapun EA terdiri atas

penerimaan dan penolakan siswa terhadap tujuan yang akan di capai, materi yang di

sajikan, peraktek, tugas dan persyaratan yang telah ditetapkan disekolah.

Sikap belajar penting didasarkan atas peran guru sebagai leader dalam proses

belajar mengajar. Gaya mengajar yang di terapkan guru dalam kelas berpengaruh

terhadap proses dan hasil belajar siswa. Dalam hubungan ini Nasution dalam ( Djaali,

2002 : 116 ) menyatakan bahwa hubungan tidak baik dengan guru dapat menghalangi

prestasi belajar yang tinggi. Sikap belajar bukan saja sikap yang ditujukan kepada

17

Page 18: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

guru, melainkan juga kepada tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, tugas dan

lain – lain.

2.8 Hasil Belajar

Setelah siswa mempelajari suatu ilmu pengetahuan terutama matematika

maka seorang siswa akan mendapatkan hasil dari mempelajari ilmu pengetahuan

tersebut. Keberhasilan dari setiap proses belajar mengajar akan diukur dari hasil

belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi proses.

Menurut Sudjana (2005:22) hasil belajar adalah segala kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Sedangkan menurut Abdurrahman (1999:37) hasil belajar adalah kemampuan

yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui kegiatan belajar.

18

Page 19: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

“Variabel penelitian adalah gejala objek peneliti yang bervariasi”(Arikunto,

2006:116). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Sikap siswa selama di terapkan strategi murder pada pembelajaran

matematika di kelas IX SMP Negeri 1 prabumulih.

2. Hasil belajar siswa setelah di terapkanya srategi murder pada pembelajaran

matematika di kelas IX SMP Negeri 1 prabumulih.

3.2 Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang ditujuh untuk di teliti oleh peneliti

atau yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti ( Arikunto, 2002 :122 ).

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri I

Prabumulih.

3.3 Metode Penelitian

“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

menggumpulkan data penelitian “ ( Arikunto, 2006 :160 )

19

Page 20: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Didalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, dimana

bertujuan untuk menggambarkan pembelajaran matematika dengan strategi murder di

SMP Negeri 1 Prabumulih.

3.4 Teknik Pengumpulan data

3.4.1 Teknik pengumpulan data angket atau kuisioner

Angket adalah sejumlah pertanyaan yang di gunakan untuk memperoleh

informasi karna responden dalam arti laporan tentang pribadinya atas hal – hal yang

di ketahui ( Arikunto, 2006 :151 ).

Angket yang diberikan dalam penelitian ini berjumlah 10 butir yang terdiri

dari 5 butir pertanyaan positif dan 5 butir pertanyaan yang negatif dengan pilihan

jawaban : sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai sikap siswa

terhadap penerapan strategi murder pada pembelajaran matematika pada materi

Bangun ruang pada pokok bahasan kubus.

3.4.2 Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan ( stimulus ) yang di berikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi

penetapan skor angka. ( Hadi ,2005 : 139 )

Sedangkan menurut Riduwan ( 2003 : 57 ) mengatakan bahwa tes sebagai

instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang di

20

Page 21: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

gunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok .

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tes adalah pengumpulan data

yang bersifat kuantitatif, tes yang di gunakan di sini adalah tes yang berbentuk essay.

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Tehnik Analisis Data Angket

Menurut Arikunto (2006: 151 ) ” Angket adalah segala pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

Angket yang diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sikap siswa dalam

belajar setelah diterapkan strategi murder. Angket yang digunakan dalam

pengambilan data ini adalah angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2006: 152 ).

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert

dengan 5 kriteria ( lima pilihan ), yaitu sangat setuju, setuju,ragu-ragu, tidak setuju,

dan sangat tidak setuju. Angket dalam penelitian ini memuat 3 indikator yaitu

kesukaan terhadap mata pelajaran matematiaka, kesukaan terhadap cara penyampaian

guru dan kesukaan terhadap penerapan strategi murder.

Instrumen yang telah diisi siswa dicari skor keseluruhannya, sehingga tiap

siswa memiliki skor. Sebagai pedoman penskoran butir angket dapat dilihat pada

21

Page 22: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

tabel 2. selanjutnya dicari rata-rata skor keseluruhan siswa hasil dari penyebaran

angket.

TABEL 1

SKOR ANGKET

Petanyaan Sangat

Setuju

Setuju Ragu-

ragu

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Pertanyaan Positif 5 4 3 2 1

Pertanyaan Negatif 1 2 3 4 5

Dari tabel penskoran diatas selanjutnya dilakukan perhtungan persentasenya

dari setiap nomor angket yang diperoleh siswa yaitu skor tertinggi 5 X 10, sedangkan

skor terendah 1 X 10. Jumlah skor dari subjek adalah skor total dikalikan dengan

bobot skor pilihan yang akan menggambarkan total skor individu. Hasil penskoran

dipersentasikan pada tabel 2 berikut

TABEL 2

KATEGORI SIKAP

No Skor peserta didik Kategori respon

1 Sama / lebih besar 40 Sangat positif / sangat tinggi

2 30 sampai 39 Tinggi / positif

3 20 sampai 29 Negatif / positif

4 Kurang dari 20 Sangat negatif / sangat rendah

( Depdiknas, 2004: 24 )

22

Page 23: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

3.5.2 Analisis Data Tes

Adapun langkah — langkah yang dilakukan untuk menganalisis data tes hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika adalah:

1. Membuat kunci jawaban dan membuat skor masing — masing jawaban soal

2. Memeriksa jawaban siswa

3. Memberikan skor hasil jawaban sesuai dengan skor dan hasil jawaban berdasarkan

patokan yang telah ditentukan

4. Membuat analisis hasil belajar pada mata pelajaran matematika

Kemudian data nilai hasil tes siswa dianalisis dengan statistik yaitu dengan

menggunakan rumus rata - rata sebagai berikut:

23

Page 24: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

24

Page 25: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Pembelajaran ini dilaksanakan dalam tiga pertemuan, dimana setiap

pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. Pertemuan pertama Pembelajaran

dengan menentukan bagian – bagian dari kubus dilaksanakan pada hari senin 10

agustus. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diterapkan

sebelumnya, Pembelajaran dibagi tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti,

penutup.

Pada tahap pendahuluan atau kegiatan awal, peneliti terlebih dahulu

memperkenalkan diri kepada siswa dan menyampaikan maksud mengadakan

penelitian. Setelah perkenalan, peneliti menayakan kepada ketua kelas siapa yang

tidak hadir. Peneliti juga mengingatkan kembali tentang bangun ruang secara singkat.

Pada saat kegiatan inti, Peneliti mendemonstrasikan materi kepada siswa yakni

tentang mencari volume dan luas dari tiap kubus di batasi waktu 10 menit.

Panjang seluruh rusuk suatu kubus adalah 169 cm. Hitunglah panjang rusuk,

Luas selubung dan luas permukaan kubus.

Diketahui panjang seluruh rusuk kubus = 169

Ditanya : panjang rusuk, luas selubung dan luas permukaan kubus ?

Jawab : misalkan panjang seluruh rusuk tersebut dinyatakan oleh K, maka

25

Page 26: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

K = 13 a

169 = 13 a

a = 13, jadi panjang rusuk kubus adalah 13 cm

Luas selubung kubus 4a2 = 4 ( 13 )2

= 4 ( 169 )

= 676 cm2

Luas permukaan kubus 6a2 = 6 ( 13 )2

= 6 ( 169 )

= 1014 cm2

Setelah itu peneliti memberitahukan tentang pelaksaan penerapan strategi

murder, Peneliti membagi siswa menjadi 9 kelompok yang beranggotakan 4 orang

setiap kelompok kemudian dari setiap kelompok dibagi lagi menjadi 2 kelompok atau

dyad 1 dan dyad 2 yang terdiri dari orang. Setiap kelompok atau dyad terdiri dari

siswa yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda ( heterogen ). Setelah itu

guru memberitahukan masing – masing dyad ( kelompok ) membaca dan memahami

bagian – bagian dari kubus dan segera menandai materi yang tidak di mengerti dan

mengerjakan bersama kelompok, Setelah itu siswa diberikan sejumlah pertanyaan

yang berhubungan dengan kubus untuk merangsang, Mengingatnya ( Recaal )

terhadap konsep – konsep yang telah dipelajari, Setelah masing – masing pasangan

dyad 1 memberitahukan jawaban yang ditemukan oleh mereka kepada pasangan

dyad 2 dan sebaliknya dyad 2 memberitahukan jawaban kepada dyad 1, Kemudian

masing – masing pasangan dyad dalam kelompok kaloboratif melakukan elaborasi

26

Page 27: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

dan revisi pada masing – masing tugas, Setelah selesai peneliti memberikan tes

berupa soal essay kepada masing – masing siswa.

Pada tahap penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi bangun

ruang pada sub bahasan kubus dan mengingatkan materi yang akan di pelajari pada

pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 11 agustus

dengan materi bangun ruang pada sub bahasan kubus. Cara pelaksanaanya sama

seperti pertemuan pertama yang menjadi kendala adalah kemampuan siswa mencari

panjang rusuk pada kubus, Maka peneliti mengamati kembali pada siswa

menyelesaikan soal latihan, Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa ada peningkatan

yang terjadi yaitu siswa mulai terlatih dalam mencari luas dan volume kubus.

Pada pertemuan terakhir dilaksanakan pada hari rabu 12 agustus 2009

diadakan evaluasi, Kemudian dilanjutkan penyebaran angket. Evaluasi diberikan

dengan tujuan untuk mengukur kemampuan akhir siswa setelah mengikuti

keseluruhan pembelajaran dan angket diberikan untuk mengetahui sikap siswa

terhadap pembelajaran materi bangun ruang sus bahasan kubus dengan penerapan

strategi murder.

4.1.2 Deskripsi Data

4.1.2.1Deskripsi Data Tes Hasil Belajar

Dalam penelitian ini siswa diberikan tes pada setiap pertemuan dan diberikan

tes akhir setelah keseluruhan proses pembelajaran. Tes akhir yang diberikan

27

Page 28: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

sebanyak 3 soal berbentuk essay. Soal, lembar jawaban dan nilai akhir siswa

terlampir.

4.1.2.2 Deskripsi data angket

Angket diberikan setelah keseluruhan proses pembelajaran. Jumlah soal

angket yang diberikan sebanyak 10 soal dengan pilihan jawaban sangat setuju,

setuju, Ragu – ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Jawaban soal angket siswa

terlampir.

4.1.3 Analisis Data

4.1.3.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar

4.1.3.1.1 Analisis Hasil Belajar Setiap Pertemuan

Data tes hasil rata – rata siswa setiap pertemuan pada pembelajaran materi

bangun ruang di berikan setiap pertemuan berakhir ( terlampir ), hasil tes dapat

dilihat pada table 5 dibawah ini.

TABEL 4

NILAI RATA – RATA HASIL TES SISWA SETIAP PERTEMUAN

Pertemuan Rata – Rata

KeseluruhanI II

70,54 85,67 78,10

28

Page 29: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Dari table diatas terlihat bahwa nilai rata – rata siswa setelah diterapkan

strategi murder pada setiap pertemuan mengalami peningkatan. Pertemuan 1 sebesar

70,54 pertemuan II 85,67. Sedangkan rata – rata hasil belajar siswa dari 2 kali

pertemuan sebesar 78,10 jadi hasil belajar siswa secara keseluruhan tergolong sangat

baik. Rekaptulasi nilai tes setiap pertemuan terlampir.

4.1.3.1.2 Analisis Data Tes Akhir

Setelah diterapkan dengan menggunakan strategi murder pada kubus dikelas

IX SMP Negeri I Prabumulih, Analisis yang diperoleh dalam tes yang dikerjakan

siswa secara keseluruhan memperlihatkan dikategorikan hasil yang baik, dengan

nilai rata –rata yang diperoleh r adalah 78,10. Berdasarkan table 3 hal 22 rata – rata

hasil belajar siswa dikategorikan baik.

4.1.3.2 Analisis Data Angket

Data angket diperoleh dari hasil penyebaran angket terhadap 37 siswa kelas

IX SMP Negeri I Prabumulih yang di terapkan strategi murder. Angket yang

diberikan sebanyak 10 soal. Skor paling tinggi 5 dan skor paling rendah yaitu 1. Jadi

skor tertinggi adalah 10 x 5 = 50 dan skor terendah 10 x 1 = 10. Karena jumlah

sampel pada penelitian ini adalah 37 siswa sehingga jumlah skor paling tinggi pada

setiap soal 37 x 5 =185, sehingga jumlah skor siswa pada penelitian ini dapat di

29

Page 30: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

hitung dengan : , Kemudian dikategorikan sesuai dengan table

kategori respon pada BAB III Angket terlampir.

TABEL V

ANALISIS HASIL ANGKET SISWA UNTUK PERNYATAAN POSITIF

NoAngket

2 3 4 5 6

PilihanJawaba

n

SS

S TP

TS

TST

SS

S TP

TS

TST

SS

S TP

TS

TST

SS

S TP

TS

TST

SS

S TP

TS

TST

SkorSoal

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Frekuensi

1 4 5 14 13

0 2 6 15 14

0 2 3 16 16

0 1 4 16 16

0 2 3 14 18

5 16

15

28

13

0 8 18

30 14

0 8 9 32

16

0 4 12

32 16

0 8 9 28

18

JumlahSkor Soal

145 152 157 158 159

Skor Siswa

39,18 41,08 42,43 42,70 42,97

Kategori

Positif Sangat Positif Sangat Positif Sangat Positif Sangat Positif

Dari tabel diatas, diketahui bahwa skor siswa yang paling menonjol yaitu pada

pernyataan nomor 10 artinya memperhatikan penjelasan dari guru pada materi kubus

memberikan pengaruh terhadap pemahaman siswa.

Rata – rata keseluruhan skor siswa untuk pernyataan negatif yaitu :

maka respon siswa terhadap

pernyataan negatif dikategorikan sangat positif.

Dari tabel dan diatas dapat disimpulkan bahwa rata – rata keseluruhan skor

siswa terhadap soal angket . Respon siswa terhadap

30

Page 31: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

semua pernyataan dikategorikan sangat positif, dari rata – rata ini disimpulkan bahwa

respon siswa terhadap penerapan strategi murder pokok bahasan kubus

dikategorikan sangat positif.

TABEL VI

ANALISIS HASIL ANGKET SISWA UNTUK PERNYATAAN NEGATIF

NoAngket

1 7 8 9 10

PilihanJawaba

n

SS

S TP

TS

TST

SS

S TP

TS

TST

SS

S TP

TS

TST

SS

S TP

TS

TST

SS

S TP

TS

TST

SkorSoal

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Frekuensi

0 2 6 16 13

0 0 14

15 8 0 1 10

15 11

0 1 7 26 3 1 1 1 21 13

0 4 18

64 65

0 0 42

60 40

0 2 30

60 55

0 2 21

104

15

1 2 3 84 65

JumlahSkor Soal

151 142 147 142 155

Skor Siswa

40,81 38,37 39,72 38,37 41,89

Kategori

Sangat Positif Positif Positif Positif Sangat Positif

Dari tabel diatas, diketahui bahwa skor siswa yang paling menonjol yaitu pada

pernyataan nomor 10 artinya memperhatikan penjelasan dari guru pada materi kubus

memberikan pengaruh terhadap pemahaman siswa.

Rata–rata keseluruhan skor siswa untuk pernyataan negatif yaitu :

maka respon siswa terhadap

pernyataan negatif dikategorikan sangat positif.

31

Page 32: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Dari tabel dan diatas dapat disimpulkan bahwa rata – rata keseluruhan skor

siswa terhadap soal angket . Respon siswa terhadap

semua pernyataan dikategorikan sangat positif, dari rata – rata ini disimpulkan bahwa

respon siswa terhadap penerapan strategi murder pokok bahasan kubus dikategorikan

sangat positif.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tes Hasil Belajar

Dari hasi analisis hasil tes siswa pada pertemuan pertama sebesar 70,54

pertemuan kedua sebesar 85,67. Dari dua kali pertemuan, nilai rata – rata siswa

mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan karena sejak diterapkan strategi

murder siswa, sudah mulai memiliki keinginan untuk lebih giat belajar. Dan

berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap tes akhir diperoleh rata – rata kelas

yaitu 81,95. Peningkatan seluruh hasil belajar siswa ini disebabkan karena sejak

pembelajaran dengan penerapan strategi murder materi kubus, siswa sudah mulai

memiliki keinginan untuk lebih giat belajar. Dari nilai rata – rata yang diperoleh

siswa tersebut menunjukkan bahwa penerapan strategi murder materi kubus

tergolong baik.

32

Page 33: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

4.2.2 Hasil Angket

Dari hasil penyebaran angket dapat diketahui bahwa respon siswa senang

dalam mengikuti pembelajaran dengan strategi murder dikategorikan sangat positif,

respon siswa dalam belajar materi kubus dengan strategi murder dikategorikan

positif, respon semangat belajar siswa dengan strategi murder dikategorikan sangat

positif, respon siswa dalam belajar kubus dengan strategi murder dibutuhkan

pemikiran yang teliti dalam pemecahan masalah dikategorikan sangat positif, respon

siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru dikateorikan sangat positif,

respon siswa tertarik dengan materi kubus dengan strategi murder dikategorikan

sangat positif, respon siswa yang kurang senang dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru dikategorikan positif, respon siswa yang diam saja / tidak mau

bertanya kepada teman yang sudah memahami materi kubus dengan strategi murder

dikategorikan positif, respon siswa yang tidak mengajukan pertanyaan guru ketika

mengalami kesulitan dikategorikan positif, respon siswa yang tidak memperhatikan

penjelasan guru dikategorikan sangat positif

Dari hasil analisis data angket diperoleh rata – rata keseluruhan skor siswa

yaitu 40,75. Berdasarkan rata – rata tersebut dapat diketahui bahwa respon siswa

terhadap penerapan pembelajaran dengan strategi murder dikategorikan sangat

positif.

33

Page 34: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Sikap siswa setelah penerapan strategi murder pada pembelajaran matematika

di SMP Negeri I Prabumulih tahun pelajaran 2008 / 2009 dikategorikan

sangat positif dengan rata – rata sebesar 40,75

2. Hasil belajar siswa setelah diterapkan strategi murder pada pembelajaran

matematika di SMP Negeri I Prabumulih Prabumulih tahun pelajaran 2008 /

2009 dikategorikan baik dengan rata – rata sebesar 81,95

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh di atas, peneliti

memberikan saran yaitu :

1. Bagi guru matematika yang menerapkan strategi murder, agar

memperhatikan pembagian waktu melaksanakan pembelajaran .

2. Bagi sekolah hendaknya strategi ini dapat dilaksanakan oleh guru mata

pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran

matematika agar tercapai sesuai dengan tujuan yang di harapkan

3. Bagi siswa dengan menggunakan strategi murder, diharapkan siswa dapat

termotivasi dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar.

34

Page 35: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

REKAPITULASI LEMBAR NILAI SISWA KELAS IX

PERTEMUAN I DAN PERTEMUAN II

NO Nama Siswa Latihan 1 Latihan II

1 Ade nova 70 100

2 Agung . G 40 90

3 Andrian . w 40 70

4 Ahmad .s 90 100

5 Angie Florina 90 80

6 Anugrah . D 40 60

7 Aprita . Sari.d 60 90

8 Bobby .F 60 60

9 Centia larasati 70 80

10 Chandra .A 90 100

11 Dedi Andri . y 70 90

12 Diany . R 70 80

13 Erika. C 70 70

14 Erma wati 70 90

15 Febriansyah 70 100

16 Indri Larasati 60 70

17 Indri Utari 60 60

35

Page 36: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

18 Ishfihanna. H 60 90

19 Kharisma Kevin 70 100

20 Klara Sinta 70 70

21 Kms . Wahyu . s 100 100

22 Kristi Yanti 90 90

23 Lucky yanuar 90 90

24 M. Fahmi 70 100

25 M. Ikhsan 70 80

26 M. Meiza 90 70

27 Melisa. A 60 70

28 Muslika 60 90

29 Ossy rianna 70 100

30 Perawati 70 90

31 Praja aril 70 90

32 Resi Safitri 70 80

33 Rini . A 100 100

34 Riri Saril 70 100

35 Siti Tri . H 70 90

36 Suryanto 60 90

37 Tri indah . W 80 90

Jumlah 2610 3170

36

Page 37: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Rata -rata 70,54 85,67

TABEL 5

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SISWA PADA TES AKHIR ( EVALUASI )

NO Nama Siswa Skor Nilai

10 4 4 4 3 18 Skor

I 2A 2B 2C 2D 3

1 Ade nova 10 4 4 4 3 16 41 95,34

2 Agung . G 1 4 4 4 3 15 31 72,09

3 Andrian . w 5 4 4 2 3 10 28 65,11

4 Ahmad .s 6 4 2 4 3 8 27 62,79

5 Angie Florina 10 4 4 1 3 18 40 93,02

6 Anugrah . D 5 4 4 4 3 13 33 76,74

7 Aprita . Sari.d 10 4 0 0 0 15 29 67,44

8 Bobby .F 8 4 4 2 2 10 30 69,76

9 Centia larasati 10 4 4 4 3 18 43 100

10 Chandra .A 10 4 4 4 3 15 40 93,02

11 Dedi Andri . y 5 2 4 4 3 8 26 60,46

12 Diany . R 10 4 4 4 3 18 43 100

13 Erika. C 5 4 4 2 3 10 28 65,11

14 Erma wati 10 4 4 4 3 15 40 93,02

15 Febriansyah 5 4 4 4 3 16 36 83,72

37

Page 38: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

16 Indri Larasati 9 4 4 4 3 18 39 90,69

17 Indri Utari 10 4 4 4 3 8 33 76,74

18 Ishfihanna. H 10 4 4 1 3 18 40 93,02

19 Kharisma Kevin

5 4 4 0 3 13 29 67,44

20 Klara Sinta 5 2 4 4 3 10 28 65,11

21 Kms . Wahyu S 8 4 4 4 3 18 41 95,34

22 Kristi Yanti 10 4 4 4 1 15 38 88,37

23 Lucky yanuar 10 4 4 4 3 15 40 93,02

24 M. Fahmi 7 4 4 4 3 8 30 69,76

25 M. Ikhsan 6 4 4 4 3 8 29 67,44

26 M. Meiza 5 4 4 4 3 8 28 65,11

27 Melisa. A 4 4 4 4 3 15 34 79,06

28 Muslika 7 4 4 4 3 18 40 93,02

29 Ossy rianna 10 4 4 4 3 10 35 81,39

30 Perawati 10 4 4 4 3 15 40 93,02

31 Praja aril 10 4 4 4 3 10 35 81,39

32 Resi Safitri 10 4 0 0 0 18 32 74,41

33 Rini . A 7 4 4 4 3 18 40 93,02

34 Riri Saril 10 4 4 4 3 15 40 93,02

35 Siti Tri . H 8 4 0 4 3 18 37 86,04

36 Suryanto 10 4 4 4 3 18 40 100

38

Page 39: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

37 Tri indah . W 10 4 4 4 3 13 38 88,37

Jumlah 291 144 134 124 102 512 1301 3032,4

Rata – rata 81,95

Guru Mata Pelajaran Prabumulih, Agustus 2009

Peneliti

Nopemi Hasyarah S .Pd Rita Handayani

Nim 2005 121 349

Mengetahui

Kepala Sekolah SMP Negeri I Prabumulih

Riduwan S.Pd

39

Page 40: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

Lembar angket sikap siswa

Nama :Kelas :Petunjuk : Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut anda benar1.Mengikuti Pembelajaran materi kubus tidaklah menyenangkan. a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 2.Belajar materi kubus menggunakan strategi murder sangat membantu dalam

pemecahan masalah. a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 3.Pembelajaran matematika materi kubus sangat baik bila menggunakan strategi

Murder a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 4.Belajar materi kubus dibutuhkan pemikiran yang teliti dalam pemecahan masalah. a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 5.Cara penyampaian guru pada materi kubus mudah untuk dipahami a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 6.Cara penyampaian materi kubus yang di sampaikan oleh guru sangatlah menarik. a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 7.Mengerjakan tugas yang diberikan guru pada materi kubus adalah hal yang kurang

menyenangkan. a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 8.Jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran kubus, lebih baik berdiam diri saja

dari pada bertanya kepada teman yang sudah memahami materi kubus. a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 9.Mengajukan pertanyaan kepada guru jika mengalami kesulitan pada materi kubus

tidak dapat membantu dalam mengatasi permasalahan. a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju 10.Memperhatikan penjelasan dari guru pada materi kubus tidak memberi pengaruh

apa-apa terhadap pemahaman materi tersebut. a.Sangat Setuju c. ragu-ragu e. sangat tidak setuju b.Setuju d. tidak setuju

40

Page 41: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri I Prabumulih

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / semester : IX / Ganjil

Materi Pokok : kubus

A.Standar Kompetensi

Memahami kubus dan penggunaanya dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi kubus dan penggunaanya dalam pemecahanmasalah

C.Indikator

Menentukan bagian – bagian dari kubus

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menentukan bagian – bagian dari kubus

E. Materi Pembelajaran

Kubus

F. Metode Pembelajaran

Tanya jawab dan Diskusi

41

Page 42: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

G. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1 ( 2x 45 ) menit

Tahapan Uraian kegiatan Alokasi waktuKegiatan pendahuluan

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Guru Menginggat kembali materi yang lalu

5 Menit

Kegiatan inti 1. Guru menyajikan materi

2. Siswa di bagi menjadi 9 kelompok yang beranggotakan 4 orang yang terdiri dari dyad ( kelompok ) 1 dan 2 dan berfokus pada tugas belajar.

3. masing – masing anggota dyad ( kelompok ) membaca dan memahami ( understand), bagian – nbagian dari kubus dan segera tandai materi yang tidak dimengerti dan mengerjakannya bersama kelompok.

4. - Siswa diberikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan kubus untuk merangsang,

10 menit

5 menit

15 menit

10 menit

42

Page 43: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

mengingatnya ( Recall) terhadap konsep – konsep yang telah dipelajari dan dimilikinya untuk mengungkapkan perbendaharaan pengetahuannya.

- siswa diberikan kesempatan untuk mengekspresikan kaidah keliling dan luas persegi.

5. siswa saling menelaah ( digest ) bagian materi yang tidak dimengerti dan menanyakan pada guru materi mana yang tidak dimengerti

6. siswa mengerjakan soal sesuai apa yang diperintahkan oleh guru ( expand)

7. siswa diberitahukan bentuk kubus dengan menggunakan model kerangka yang jaring – jaringnya terbuat dari kertas karton, sehingga siswa dapat menemukan luas dan volume kubus,dan di

10 menit

20 menit

10 menit

43

Page 44: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

harapkan siswa dapat menginggat kembali bahwa jaring – jaring kubus terdiri dari bidang persegi.

8. Guru memberikan tes

5 menit

Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di pelajari.

2. Guru menginggat kan materi yang akan dipelajari minggu depan.

5 menit

Pertemuan II ( 2 x 45 ) menit

Tahapan Uraian kegiatan Alokasi waktu

Kegiatan pendahuluan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru menginggat kembali materi yang lalu

5 menit

Kegiatan inti 1. Guru menyajikan materi.

2. siswa dibagi menjadi 9 kelompok yang

10 menit

5 menit

44

Page 45: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

beranggotakan 4 orang yang terdiri dari dyad ( kelompok ) 1 dan II dan berfokus pada tugas belajar.

3. Masing – masing anggota dyad ( kelompok ) membaca danmemahami ( understand) materi dan soal dikerjakan. Setelah salah satu anggota dyad 1 menemukan jawaban dari tugas masing-masing anggota yang lain menulis sambil mengoreksi jika ada kekeliruan, hal yang sama juga dilakukan oleh pasangan dyad II.

4. Setelah pasangan dyad I dan pasangan dyad II selesai mengerjakan tugas masing – masing pasangan dyad I memberitahukan jawaban yang ditemukan oleh mereka kepada pasangan dyad 2 memberitahukan jawaban yang di temukan oleh mereka kepada pasangan dyad 2,

15 menit

10 menit

45

Page 46: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

demikian pula pasangan dyad 2 memberitahukan jawaban yang ditemukan pada dyad 1.

5. Masing – masing kelompok dyad 1 dan dyad 2 saling menelaah dan mengoreksi tugas yang diberikan guru.

6. masing – masing pasangan dyad saling berkalaboratif terhadap masing- masing soal yang dikerjakan.

7. Kemudian masing – masing kelompok kalaboratif meriview tugas yang di kerjakan .

8. Guru memberikan tes.

10 menit

20 menit

10 menit

5 menit

Penutup 1. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

5 menit

46

Page 47: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

dipelajari.2. Guru

menginggatkan kepada siswa untuk ujian minggu depan.

H. Sumber dan media pembelajaran Buku Pelajaran matematika kelas IX SMP Negeri I prabumulih.I.Penilaian

1. Tehnik penilaian Tugas individu dan kelompok2. Bentuk instrumen Tes tertulis3. Contoh instrumen

1. Gambarkanlah sebuah kubus ABCDEFGH dan tentukanlah rusuk kubus, titik dudut, diagonal sisi dan diagonal ruangnya.

2. Di berikan kubus ABCD>EFGH dengan AB = 5 cm carilaha. Luas selubung kubusb. Luas permukaan kubusc. Volume kubus

3. Suatu tempat penampungan air berbentuk kubus yang mempunyai volume 729m3 dengan menentukan panjang rusuk dan luas permukaanya, jika kubus itu dibuat dari bahan baja anti karat yang harganya Rp 15.000,00 tiap m2, Hitunglah harga bahannya.

KUNCI JAWABANNo Jawaban Skor

1 Dik AB = 5 cm

Dit a. luas selubung kubus

b. luas permukaan kubus

c. volume kubus

jawaban

misalkan Ab = panjang rusuk = a= 5 cm

1

1

1

47

Page 48: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

a) luas selubung kubus = 4a2

= 4(5)2

= 4(25)

=100cm2

b) luas permukaan kubus = 6a2

= 6(5)2

= 6(25)

=150 cm2

c) Volume kubus

V= a3

=( 5 )3

= 125 cm3

1

1

1

2

1

1

2

1

1

2

Jumlah 15

48

Page 49: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

2

RUSUK KUBUS = AB,DC,EF,HG

AD,BC,FG,EH

AE,BF,CF,DH

Titik sudut = titik A,B,C,D,E,F,G,H

4

3

3

Jumlah 10

3 Dik v = 729m3

Harga bahan baja anti karat = Rp 15.000,00 tiap m2

Dit a. panjang rusuk

b. Luas permukaanya

c. Harga bahannya

jawaban

a) a =

=

1

2

1

2

49

A B

CD

E F

GH

Page 50: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

=

= 9 m

b) Lm= 6a2

= 6 (9)2

= 6 (81)

= 486 m2

Jadi panjang rusuk kubus = 9 m

Luas permukaan kubus = 486 m2

C. Harga bahanya = 486 x Rp 15.000,00

= Rp 7.290.000,00

2

2

1

1

1

2

3

50

Page 51: BAB I MPE BAB III MBAK RITA H...PGRI PRABUMULIH

51