BAB I Metopen

7
PENGARUH EMESIS GRAVIDARUM PADA KEHAMILAN TRIMESTER I (Studi Analitik Di RB. Ahlu Rahmah Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri) DISUSUN OLEH : WINDA AGUS SETYO RAHAYU NIM. 003 2008 033 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

Transcript of BAB I Metopen

Page 1: BAB I Metopen

PENGARUH EMESIS GRAVIDARUM PADA KEHAMILAN

TRIMESTER I

(Studi Analitik Di RB. Ahlu Rahmah Desa Joho Kecamatan Wates

Kabupaten Kediri)

DISUSUN OLEH :

WINDA AGUS SETYO RAHAYU

NIM. 003 2008 033

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

“BHAKTI MULIA” PARE – KEDIRI

2010

Page 2: BAB I Metopen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap kehamilan merupakan pengalaman yang unik bagi seorang wanita dan setiap

kehamilan yang dialami oleh seorang wanita pasti akan berbeda dengan kehamilan

sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi bidan untuk memiliki pengetahuan dan

pemahaman tentang berbagai gangguan kehamilan agar dapat memberikan saran kepada

ibu yang akan membantunya mengatasi kondisi tersebut dan meminimalkan efek yang ia

alami. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai. Mengalami

mual dan muntah pada awal-awal kehamilan adalah hal yang lumrah diantara calon ibu.

Gejala yang juga disebut “morning sickness” biasanya keluhan ini mulai dirasakan antara

minggu keempat dan ketujuh kehamilan dan menghilang ketika kehamilan memasuki

minggu ke-20. (Myles.2009)

Dari data epidemiologi, mual dan muntah dalam kehamilan, atau sering disebut

emesis gravidarum adalah hal yang wajar. Menurut penelitian 60% sampai 80% dari

wanita pertama kali mengandung (primigravida) dan 40% sampai 60% dari wanita yang

sudah pernah mengandung (multigravida) mengaku mengalami masalah mual dan muntah

ini. Menurut Lacroik. 2000, melaporkan bahwa emesis gravidarum terjadi pada 75 %

pada wanita hamil dan lamanya 35 hari. Tetapi dari seribu wanita yang mengandung

tersebut mengalami gejala yang lebih berat dari biasanya yang disebut dengan

hyperemesis gravidarum. (Myles. 2009)

Banyak yang mempertanyakan penyebab dari emesis gravidarum. Pertanyaan ini

dijawab oleh Goddwin. 1994. Dijelaskan, penyebab dari emesis gravidarum adalah

terjadinya peningkatan kadar hormone yang selalu terjadi selama kehamilan. Peningkatan

kadar hormone ini direspons berbeda oleh wanita hamil, sehingga tidak semua wanita

hamil mengalami emesis gravidarum. Hanya sedikit data yang mendukung teori bahwa

faktor psikologis bertanggung jawab terhadap terjadinya mual dan muntah dalam

kehamilan. Perlambatan pergerakan (motilitas) lambung akibat pengaruh hormon

progesterone yang kadarnya meningkat semasa kehamilan diduga berkontribusi terhadap

terjadinya mual dan muntah dalam kehamilan. Baru-baru ini dalam sebuah publikasi

dalam majalah sains Science News bulan Mei 2008, Flaxman, seorang ahli dari

Universitas Colorado menyatakan bahwa morning sickness dipicu oleh situasi tertentu,

seperti pandangan, bau-bauan, dan rasa dari makanan (daging atau sayuran) yang

Page 3: BAB I Metopen

mungkin akan membawa bahaya untuk janin, termasuk terhadap rokok, dan alcohol.

Gejala-gejala yang perlu diwaspadai adalah muntah-muntah berkepanjangan, merasa

lemah, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, nyeri di ulu hati, lidah kering, mata

cekung, jumlah air seni berkurang, nadi cepat, tekanan darah turun, dan kesadaran yang

menurun.

Tatalaksana awal pada perempuan hamil yang mengalami mual dan muntah yang

bersifat ringan umumnya konservatif dan seharusnya meliputi perubahan pola makan dan

dukungan emosional. Mereka dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil setiap kali

makan namun frekuensi pemberiannya sering (small frequent feeding), menghindari

makanan yang berbau tajam atau terlalu menusuk hidung dan tekstur makanan yang dapat

menimbulkan rasa mual. “Karena sering dialami ibu hamil dan membuat ibu merasa tidak

nyaman, dokter sering meresepkan obat antimuntah dan suplemen vitamin yang

berkhasiat mengurangi gejala ini. Suplemen yang diberikan biasanya mengandung

vitamin B Kompleks, terutama Piridoksin (vitamin B6) dan vitamin C yang dipercaya

dapat mengatasi emesis gravidarum. Serta tidak lupa dukungan psikis dari suami dan

orang disekitarnya”, ungkap spesialis kebidanan dan kandungan dr. Boy Abidin, SpOG,

di Jakarta.

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah tentang pengertian, penyebab,

pengobatan dan pengaruh emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1. Berdasarkan

data pra survey terhadap 10 orang ibu hamil trimester I di RB. Ahlu Rahmah Desa Joho

Kecamatan Wates Kabupaten Kediri pada bulan Juli tahun 2010 didapat 8 dari 10 ibu

hamil mengalami emesis gravidarum. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Emesis Gravidarum Pada Kehamilan Trimester I”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai

berikut: “Adakah pengaruh emesis gravidarum pada kehamilan trimester I di RB. Ahlu

Rahmah Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri?”

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan memenuhi tujuan tertentu yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus.

Page 4: BAB I Metopen

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengaruh emesis gravidarum trimester 1 di RB. Ahlu

Rahmah Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi emesis gravidarum pada kehamilan trimester 1 di RB.

Ahlu Rahmah Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab emesis gravidarum pada

kehamilan trimester 1 di RB. Ahlu Rahmah Desa Joho Kecamatan Wates

Kabupaten Kediri.

3. Menganalisa pengaruh emesis gravidarum terhadap perubahan berat

badan pada ibu hamil trimester 1 di RB. Ahlu Rahmah Desa Joho

Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Klien

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber pengetahuan dan informasi yang

dapat digunakan dalam mengatasi gangguan kehamilan khususnya emesis

gravidarum.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai acuan atau referensi penelitian selanjutnya mengenai

pengaruh emesis gravidarum terhadap perubahan berat badan pada ibu hamil

trimester 1.

1.4.3 Bagi Tempat Penelitian

Dapat memberikan motivasi yang dapat digunakan sebagai dasar masukan untuk

meningkatkan kualitas pengetahuan dan pelayanan yang lebih kooperatif tentang

gangguan kehamulan Trimester 1 khususnya emesis gravidarum.

1.4.4 Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar dan berlatig dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

selama kuliah serta menambah pengalaman dan wawasan sewaktu

menerapkannya di lapangan.