BAB I Konsep Dasar
description
Transcript of BAB I Konsep Dasar
BAB IKONSEP-KONSEP DASAR FISIKA INTI
Setelah mempelajari tentang atom, sifat-sifat dasar atom serta
model-model atom, pembahasan selanjutnya adalah mengenai inti atom
yaitu bagian dari atom. Telaah mengenai fisika inti atau fisika nuklir
berpusat pada dua hal utama yaitu pertama ingin memahami sifat-sifat
gaya yang membentuk inti atom (nukleus) sebagai partikel-partikel
penyusun inti yaitu nukleon yang berupa proton dan neutron. Ke dua
diupayakan untuk menjelaskan prilaku suatu sistem banyak partikel,
sebagian besar ditentukan oleh gaya-gaya yang mengikat nukleon
sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang menyebabkan terjadinya
saling interaksi. Pembahasan tentang inti atom dimulai setelah
ditemukannya partikel neutron pada tahun 1932 oleh Cadwick, seorang
sarjana Inggris ketika mengamati hasil eksperimen tumbukan partikel alfa
dengan keping Berilium teramati jenis radiasi yang berbeda dengan jenis
radiasi-radiasi yang lainnya. Setelah ditelaah ternyata partikel tersebut
adalah neutron yang memiliki massa hampir sama dengan massa proton
yaitu 1,67482 x 10-27 kg = 1,008665 u = 939,6 Mev/C2, sedang massa
proton 1,67252 x 10-27kg = 1,007276 u = 938,3 Mev/C2. Berdasarkan hasil
penemuan di atas diketahui bahwa partikel-partikel penyusun inti ada jenis
yaitu proton dan neutron yang sering disebut nukleon. Proton bermuatan
positif sedangkan neutron tidak bermuatan.
Gambaran kemajuan telaah fisika inti semenjak kelahirannya dapat
dilihat pada tabel 1 disajikan penemuan-penemuan /terobosan-terobosan
penting dalam bidang fisika inti
Tabel 1. Terobosan-terobosan dalam sejarah perkembangan fisika inti
No Terobosan Fiskawan Tahu
n
1 Sistem Periodik Unsur Mendeleyev 1868
2 Penemuan Sinar –X Rontgen 1895
1
3 Penemuan Radioaktivitas Becquerel 1896
4 Penemuan elektron J.J Thomson 1987
5 Hipotesis Kuantum Planck 1900
6 Kaitan massa tenaga Einstein 1905
7 Gagasan Isotop Soddy 1911
8 Hipotesis Nuklir Rutherford 1911
9 Model Inti Atom N.Bohr 1913
10 Transmutasi Nitrogen oleh partikel α Rutherford 1919
11 Spektrograf massa Aston 1919
12 Panjang gelombang partikel bermateri De Broglie 1924
13 Persamaan gelombang materi Schrodinger 1926
14 Difraksi elektron Davisson&Germer
G.P.Thomson
1927
15 Penemuan boson vektor W+ dan Z0 S.van de Meer,
C.Rubbia (CERN)
1983
16 dll
Partikel Penyususn Inti
Bagaimanapun kecilnya sebuah inti atom, ia mempunyai struktur
pembentuk inti. Setiap nukleon memiliki simbul kimia yang berbeda.
Beberapa konsep yang perlu diketahui tentang nukleon yaitu massa,
muatan dan energinya. Simbul sebuah inti
Keterangan:
X = Jenis inti
A = Nomor massa
Z = Nomor inti
N = Jumlah neutron
2
Nomor inti menunjukan jumlah proton yang terdapat pada inti, sedangkan
nomor massa menunjukan jumlah partikel yang terkandung dalam suatu
inti. *) Massa Inti
Massa inti ditentukan oleh massa partikel penyusunnya.
Keterangan:
Z = jumlah proton N = Jumlah neutron
MH = Massa hidrogen MN= Massa neutron
Telaah fisika inti berpusat pada dua hal:
a) Sifat-sifat gaya yang membentuk inti
b) Menjelaskan prilaku sistem banyak partikel
Gaya penyusun inti jauh lebih kuat dari gaya gravitasi dan gaya
listrik
Jangkauan gaya inti lebih pendek (10-12m) sedangkan gaya
gravitasi dan listrik sangat jauh ( )
Gaya inti timbul karena pertukaran zarah-zarah penyusun pokok inti
Sifat-Sifat Dasar inti:
1) Memiliki sifat bebas waktu seperti (muatan listrik, massa, ukuran,
momentum sudut intrinsik)
2) Memiliki sifat gayut waktu seperti (pererasan (decay) radioaktif,
transmutasi buatan (reaksi inti), keadaan teralan (tereksitasi)
Istilah-istilah dalam fisika inti
Isotop: inti yang mempunyai sifat kimia yang identik tapi massa
berbeda (Z sama dengan N berbeda). Contoh
Isoton: Inti dengan N sama dan Z berbeda. Contoh
Isobar: Nomor massa sama dan Z berbeda. Contoh
Isomer: Inti dalam keadaan eksitasi berbeda dengan waktu yang
terukur, waktu yang terukur adalah ketika berada pada keadaan
dasar
3
Meson: Zarah yang bermassa antara massa elektron dan massa
proton. Meson yang terkenal meson dengan massa lebih kurang
270 massa elektron dan meson dengan massa 207 massa
elektron
Positron: elektron bermuatan positif dengan massa sama dengan
massa elektron
Foton: Kuantum radiasi elektromagnetik biasanya muncul sebagai
cahaya, sinar X atau sinar gamma.
Ukuran Inti
Ukuran inti ditentukan oleh jari-jarinya. Jari-jari inti
Ro = 1,4 Fermi = 1,4 x 10-15m
= 1,2 Fermi = 1,2 x 10-15m
A = massa inti
Inti suatu atom telah dianggap berbentuk bola, tepai ternyata beberapa inti
atom mempunyai distribusi muatan tidak simetri bola. Untuk inti yang
seperti ini sudah tentu memiliki sumbu simetri sedikit berbeda dengan
sumbu simetri bola. Karena volume bola berbanding lurus dengan Ar-3. Ini
berarti secara pendekatan semua inti mempunyai kerapatan yang sama.
Kerapan inti
= kerapatan inti
R = jari-jari inti
V = volume inti
Momentum Sudut Intrinsik Inti
Inti tersusun dari proton-proton dan neutron-neutron ( terdiri dari
sistem banyak partikel). Proton dan neutron memiliki momentum sudut
pusat massa (momentum sudut spin ( yang bernilai ½ ( )
4
Selain itu setiap proton dan neutron memiliki momentum sudut terhadap
pusat massa yang disebut momentum sudut orbital ( ). Momentum sudut
total inti merupakan penjumlahan momentum sudut spin dengan
momentum sudut orbital
J merupakan bilangan bulat tak negatif untuk A genap
J merupakan bilangan bulat tak negatif + ½ untuk A ganjil.
L dan S berinteraksi secara magnetis. Bila tidak ada medan magnet luar B
maka J nilainya konstan. L dan S berpresisi terhadap J . Bila ada medan
magnet luar maka J berpresisi terhadap B, sedangkan L dan S
meneruskan presisi terhadap J
Sifat-sifat Dinamik Inti
Seperti atom inti dapat juga berada dalam keadaan tereksitasi pada
aras tenaga tertentu. Alihan antar aras tereksitasi terjadi melalui pancaran
radiasi elektromagnetik atau sinar gamma, yang analog dengan pancaran
cahaya oleh inti tereksitasi. Perbedaannya adalah kalau keadaan atom
tereksitasi terpisah tenaganya pada orde eV, sedangkan pemisahan antar
aras-aras tenaga keadaan inti tereksitasi terjadi sekitar 104 sampai 105 eV.
Soal-soal
1) Jari-jari inti atom karbon dan massanya 12u. Tentukanlah rapat massanya dan bandingkan dengan rapat massa air!Diketahui : R =
m = 12 u
Ditanya :
Penyelesaian :
5
Jadi, rapat massa inti atom adalah dan perbandingannya
dengan rapat massa air adalah .
2) Tentukan jari-jari nukleus dan 208Pb !
Diketahui : Ao = 16APb = 208
Ditanya : Ro = ...?RPb = ...?
Penyelesaian :
Jadi, jari-jari nukleus berturut-turut adalah dan .
3) Tentukan keadaan yang mungkin untuk deuteron jika total momentum angulernya memiliki bilangan kuantum J = 1 !
Jawab :Total momentum anguler (J) deuteron adalah jumlah aljabar vektor momentum anguler orbital untuk sistem ikatan neutron-proton (L) dan total spin intrinsik sistem neutron-proton (S).
Karena neutron dan proton memiliki spin S = ½ , maka total spin intrinsiknya adalah 0 (keadaan singlet) atau 1 (keadaan triplet).
J = L + S, J = 1, S = 0, 1
Maka nilai yang mungkin untuk L adalah 0, 1, 2. Dalam notasi spektroskopik, keadaan neutron yang mungkin adalah
. Keadaan dasar deuteron adalah campuran dari
1. Hitunglah besarnya kerapatan inti
Penyelesaian :
Massa atomik adalah 23 u
Jari – jari inti, R= R0 A 1/3
= 1,2 x 10-15 m . (23)1/3
= 3,412 x 10-15
6
Maka kerapatan inti,
2. Atom Helium mempunyai 2 proton dan 2 neutron. Massa inti atom
4,00260 sma. Hitunglah : a. Energi ikat atom helium.
b. Energi ikat pernukleon
Penyelesaian :
a) Total massa partikel dalam atom helium
2mp + 2mn + 2me = (2x1,00728) + (2x1,00867) + (2x0,555)
= 4,033 sma.
Defek massa = 4,033 – 4,00260
= 0,0304 sma
Energi ikat atom helium = 0,0304 x 931,5 MeV
= 28,3 MeV
b) Energi ikat per nukleon
= 7,075 MeV.
3. Diketahui simbol Kalium adalah . Tentukan jumlah proton, elektron,
& neutron pada ion Kalium adalah...
Jawab :
7
Nomor atom Kalium adalah .
Jumlah proton = jlh elektron = 19
Jumlah Neutron = Nomor massa – nomor atom
= 39 – 19
= 20.
8