BAB I - III YOAN

89
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA DI SMK NEGERI MOJOAGUNG PROPOSAL PENELITIAN Oleh DEVI YOAN AGUSTINA NIM 11080554039 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI 2015

description

bab I

Transcript of BAB I - III YOAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA DI SMK NEGERI MOJOAGUNG

PROPOSAL PENELITIAN

OlehDEVI YOAN AGUSTINANIM 11080554039

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS EKONOMIJURUSAN PENDIDIKAN EKONOMIPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI2015

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSalah satu perubahan pendidikan yang terus-menerus dilakukan oleh pemerintah adalah perubahan kurikulum. Awal tahun ajaran baru 2013/2014 pendidikan di Indonesia telah menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan dimensi pedagogik modern, yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik (scientific approach) merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan saintifik (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana yang dimaksud oleh undang-undang No.81A Tahun 2013 meliputi 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.Menurut Anderson (dalam Prastowo, 2014:22), bahwa kemajuan kemampuan komputer untuk secara cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses sejumlah informasi, dan bergabung dengan media lain untuk menampilkan serangkaian besar stimulasi audiovisual menjadikan komputer mendia yang dominan dalam bidang pembelajaran.Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 pasal 8, disebutkan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut meliputi kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dari masing-masing kompetensi tersebut, kompetensi-kompetensi inti yang wajib dimiliki seorang guru atau dosen diantaranya adalah (1) Menyelanggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik untuk kompetensi pedagogis, (2) Mengembangkan materi pembelajaran yang secara kreatif dan (3) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri untuk kompetensi profesional. Dari tuntutan-tuntutan sekaligus kewajiban-kewajiban ini, guru dituntut mampu menyusun bahan ajar yang inovatif (bisa berwujud bahan ajar cetak, model/maket, bahan ajar audio, bahan ajar audiovisual, ataupun bahan ajar interaktif) sesuai dengan kurikulum, perkembangan kebutuhan peserta didik, maupun perkembangan teknologi informasi.Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:6), pengertian bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Menurut Panen (dalam Prastowo, 2011:16) mengungkapkan bahwa bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah komponen yang terpenting dalam pembelajaran karena sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah. Kebanyakan guru masih menggunakan bahan ajar manual yang monoton, karena materi yang disajikan berbentuk abstrak dan tidak menarik minat belajar siswa. Bahan ajar merupakan sebuah alat untuk menyampaikan pesan dan merupakan salah satu pendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar serta untuk mengatasi keterbatasan frekuensi tatap muka antara siswa dengan pengajar. Dengan adanya bahan ajar tersebut siswa dapat belajar secara mandiri dan tidak terlalu menggantungkan belajar dan mencatat.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri Mojoagung dapat diketahui fenomena antara lain : (1) Siswa kelas XI sulit memahami materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa, hal ini disebabkan karena jurnal penyesuaian dibutuhkan ketelitian yang akurat dalam menganalisis, menghitung, dan mencatat data untuk menghasilkan data yang balance. (2) Modul atau bahan ajar yang digunakan oleh guru masih manual dan tidak mempunyai komponen interaktif yang dapat membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar. (3) Selain itu sekolah masih belum mendapat buku bahan ajar sesuai kurikulum 2013. (4) Fasilitas penunjang pembelajaran memadai seperti tersedia LCD dan proyektor setiap kelas serta laboratorium komputer sudah disediakan untuk masing-masing jurusan. (5) Sebagian besar siswa sudah memiliki leptop sebagai penunjang pembelajaran.Pemilihan bahan ajar interaktif yang tepat dan sesuai dengan hasil observasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, Flip Book Maker merupakan salah satu jenis Electronic Book (E-book) yang dapat digunakan guru sebagai alternatif dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif Flip Book Maker pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa akan lebih menyenangkan karena disajikan dengan kombinasi beberapa media seperti audio, teks, gambar, animasi, grafik dan musik. Sehingga siswa lebih tertarik untuk mempelajari materi dan mengerjakan soal-soal yang ada. Selain itu Flip Book Maker dapat mengkonversikan file PDF, gambar/animasi, musik, video menjadi file bertipe SWF atau EXE sehingga lebih praktis untuk digunakan karena dapat dimasukkan ke dalam leptop, tablet, dan gadget.SMK Negeri Mojoagung merupakan salah satu sekolah kejuruan yang berkembang di Kabupaten Jombang, baik dalam segi infrastruktur maupun dalam segi kualitas pendidikan yang dihasilkan. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat ISO pada tahun 2011. Selain itu 3 kompetensi keahlian yang terdiri dari Administrasi perkantoran, Pemasaran, dan Akuntansi terakreditasi A. SMK Negeri Mojoagung mempunyai BKK (Bursa Kerja Khusus) yang bertugas untuk menginformasikan tentang pekerjaan kepada alumni maupun masyarakat sekitar sekolah yang belum bekerja. Jadi, sekolah melalui BKK menjalankan fungsinya untuk menyalurkan tenaga kerja tanpa melalui Depnaker lagi.Erah Siti Syarah (2012) telah mengembangkan bahan ajar non cetak berbasis ebook dengan aplikasi adobe captivate 3.0 untuk kelas VIII SMP NEGERI 1 CILIMUS dengan presentase 84,35%. Illa Restiyo dan I Gusti Made Sanjaya (2012) telah mengembangkan E-Book interaktif pada materik kimia semester genap kelas XI SMA mendapat hasil kriteria kelayakan respon siswa mencapai 88,91%. Dian Mahendra Bromantya Perdana (2013) telah mengembangkan buku digital interaktif (budin) berbasis adobe creative suite pada materi genetika di SMK mendapat hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 87,85%. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar interaktif layak dijadikan dijadikan bahan ajar yang dapt meningkatkan hasil belajar siswa.Berdasarkan latar belakang di atas, kesulitan siswa dalam mempelajari jurnal penyesuaian karena diperlukannya ketelitian yang akurat sehingga membuat siswa kurang termotivasi atau bosan untuk mempelajarinya. hal tersebut membuat peneliti tertarik melakukan penelitian pengembangan bahan ajar dengan judul: Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Pada Materi Jurnal Penyesuaian siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di SMK Negeri Mojoagung.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:1. Bagaimana proses pengembangan bahan ajar interaktif sebagai pendukung implementasi pembelajaran berbasis scientific approach pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa di SMK Negeri Mojoagung?2. Bagaimana kelayakan hasil pengembangan bahan ajar interaktif sebagai pendukung implementasi pembelajaran berbasis scientific approach pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa di SMK Negeri Mojoagung berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi dan respon siswa?3. Bagaimana respon siswa terhadap pengembangan bahan ajar interaktif sebagai pendukung implementasi pembelajaran berbasis scientific approach pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa di SMK Negeri Mojoagung?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Untuk menghasilkan produk pengembangan bahan ajar interaktif sebagai pendukung implementasi pembelajaran berbasis scientific approach pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa di SMK Negeri Mojoagung.2. Untuk mengetahui kelayakan pengembangan bahan ajar interaktif sebagai pendukung implementasi pembelajaran berbasis scientific approach pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa di SMK Negeri Mojoagung berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi dan respon siswa.3. Untuk mengetahui efektivitas produk pengembangan bahan ajar interaktif sebagai pendukung implementasi pembelajaran berbasis scientific approach pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa di SMK Negeri Mojoagung.D. Spesifikasi ProdukProduk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah bahan ajar interaktif yang menggunakan aplikasi flip book maker dalam bentuk electronic book. Dengan aplikasi flip book maker, bahan ajar multimedia intraktif yang dikembangkan akan menarik minat belajar siswa dikarenakan terdapat animasi gambar, audio, teks, grafik, musik dan bentuknya seperti buku sungguhan yang halamannya bisa dibolak-balik. Secara umum bahan ajar interaktif ini terdiri dari KI/KD, petunjuk pemakaian, materi, contoh soal dan latihan soal. Materi pokok yang disajikan bahan ajar ini adalah jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa yang terdiri dari : (1) pengertian jurnal penyesuaian dan fungsinya, (2) jenis-jenis saldo yang memerlukan jurnal penyesuaian, (3) pencatatan jurnal penyesuaian.

E. Manfaat PenelitianBerdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:1. Bagi guru dan peneliti sebagai calon gurua. Sebagai referensi untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik dan menarik.b. Menambah wawasan dan pengetahuan serta meningkatkan kreativitas dalam kaitannya perbaikan bahan ajar interaktif yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran akuntansi.2. Bagi peneliti lainPenelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian lanjutan di sekolah yang dijadikan objek penelitian. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan pengembangan bahan ajar interaktif serta sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lain dengan topik sejenis.3. Bagi Siswaa. Memotivasi minat belajar siswa karena pembelajaran lebih variatif dan menarik.b. Memudahkan dalam memahami materi pembelajaran akuntansi.4. Bagi lembaga (UNESA)a. Sebagai sarana untuk mengumpulkan bahan kajian yang dapat digunakan sebagai acuan apabila terdapat permasalahan yang berkaitan dengan penelitian, khususnya tentang pembelajaran akuntansi.b. Penelitian ini akan menambah koleksi laporan penelitian di lembaga yang bersangkutan yaitu Universitas Negeri Surabaya.F. Asumsi PenelitianPada penelitian pengembangan ini terdapat beberapa asumsi, yaitu:1. Siswa telah menerima dan memahami materi jurnal penyesuaian akuntansi perusahaan jasa.2. Para ahli baik dari ahli media, ahli bahasa maupun ahli materi yang mengisi angket memang berkompetensi dalam bidangnya sehingga dalam memberikan penilaian terhadap bahan ajar interaktif yang dikembangkan benar dan obyektif.3. Guru sudah menguasai dan memiliki ketrampilan dalam mengoperasikan komputer.G. Batasan PenelitianPada penelitian pengembangan ini terdapat beberapa batasan masalah, yaitu:1. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), Disseminate (Penyebaran). Namun penelitian pengembangan ini terbatas sampai dengan tahap pengembangan. Hal ini dikarenakan tujuan dari pengembangan sebatas untuk mendapatkan prototipe produk.2. Materi pembelajaran yang digunakan peneliti yaitu materi jurnal penyesuaian akuntansi perusahaan jasa.3. Responden pada penelitian pengembangan ini adalah 1 orang ahli media, 2 orang ahli materi dan 20 orang siswa kelas XI Akuntansi 1 di SMK Negeri Mojoagung.4. Uji kelayakan pada bahan ajar interaktif ini berdasarkan hasil validasi ahli media, ahli bahasa, ahli materi dan angket respon siswa.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teoretis1. Bahan AjarKurniasih dan Sani (2014:66) Bahan ajar dapat berupa handout, buku, modul, brosur, wallchart, foto,/gambar, model/market. Dalam menyususn bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul atau materi yang disajikan harus focus pada KD atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik. Menurut Dekdiknas (2008:3) bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan perserta didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Melalui bahan ajar guru guru akan lebih mudah dalam mengajar dan siswa akan lebih terbantu dalam belajar. Menurut Prastowo (2011:26) untuk tujuan pembuatan bahan ajar, setidaknya ada empat hal pokok yang melingkupinya, yaitu :1. Membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu,2. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar, sehingga mencegah timbulnya rasa bosan pada peserta didik.Menurut Depdiknas (2008:13) bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :1. Bahan cetak (Printed) seperti antara lain hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, modul/maker.2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, compact disk audio.3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.4. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Intruction), compact disk (CD), multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar web (web based learning materials).2. Bahan Ajar InteraktifMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata interaktif mengandung arti bersifat saling melakukan aksi atau antarhubungan atau saling aktif. Dengan demikian, bahan ajar interaktif dapat dimaknai sebagai bahan ajar yang bersifat aktif, maksudnya ia didesain agar dapat melakukan perintah balik kepada pengguna untuk melakukan suatu aktifitas. Menurut Jacobs (dalam Munir, 2013:111) mengatakan bahwa interaktif menciptakan hubungan dua arah sehingga dapat menciptakan situasi dialog antara dua atau lebih pengguna. Sementara itu, menurut Guidelines for Bibliographic Description of Interactive Multimedia (dalam Prastowo, 2011:329), bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yang mengkombinasikan antara berbagai media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, video, dan animasi yang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan ajar interaktif dapat diartikan sebagai bahan ajar yang bersifat aktif dikarenakan pengguna atau peserta didik terlibat interaksi dengan bahan ajar yang sedang dipelajari.3. Kelebihan Bahan Ajar InteraktifKelebihan bahan ajar interaktif menurut Prastowo (2014:332) antara lain :a. Dapat menayangkan informasi dalam bentuk teks dan grafik.b. Interaktif dengan peserta didik.c. Dapat diadaptasi sesuai kebutuhan peserta didikd. Dapat mengontrol hardware media lain.e. Dapat dihubungkan dengan video untuk mengawasi kegiatan belajar peserta didik.Menurut Abidin (2014:264), kelebihan atau manfaat bahan ajar interaktif adalah :a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.b. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.c. Mendapat kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.4. Bahan Ajar Interaktif Bagi PembelajaranAkhir-akhir ini pemanfaatan komputer untuk program pembelajaran terus mengalami peningkatan. Pemanfaatan komputer untuk program pembelajaran dapat dijalankan oleh peserta didik secara langsung atau terhubung dengan komputer lain. Menurut Anderson (dalam Prastowo, 2011:392), kemajuan kemampuan komputer untuk secara cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses sejumlah besar informasi, serta bergabung dengan media lain untuk menampilkan serangkaian besar stimulasi audiovisual, menjadikan komputer sebagai media yang dominan dalam bidang pembelajaran.Bahan ajar interaktif ini sangat menolong peserta didik dalam proses pembelajaran, karena selain memanfaatkan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), bahan ajar interaktif ini juga memiliki tampilan yang menarik yang dilengkapi beberapa animasi sehingga peserta didik tidak bosan dalam mempelajarinya. Sudah banyak orang yang memanfaatkan bahan ajar interaktif, karena disamping menarik, bahan ajar ini juga memudahkan bagi pengguna dalam mempelajari materi dimanapun dan kapanpun.5. Struktur Bahan Ajar InteraktifMenurut Prastowo (2014:71) Struktur bahan ajar interaktif berupa CD meliputi :a. Judul,b. Petunjuk belajar,c. Kompetensi dasar atau materi pokok,d. Informasi pendukung,e. Latihan, f. Penilaian.

6. Kriteria Kelayakan Bahan Ajar InteraktifBahan ajar interaktif berbasis komputer memerlukan pengetahuan dan keterampilan pendukung yang memadai terutama dalam mengoperasikan peralatan, seperti : komputer, kamera video, kamera foto, dalam persiapan dan pembuatanya. Bahan ajar interaktif juga umumnya disajikan dalam bentuk CD atau compact disk.Menurut Abidin (2014:263), Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), ketrampilan, dan sikap atau nilai.Ada sejumlah langkah umum yang harus dilakukan dalam membuat bahan ajar interaktif berbasis komputer. Berikut ini uraian langkah-langkah atau kriteria kelayakan bahan ajar interaktif menurut buku Pedoman Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan Depdiknas, sebagai berikut : Pertama, judul diturunkan dari tema sentral yang diperoleh dari pemetaan standar kompetensi, komputer dasar, dan indikator lintas (antar) mata pelajaran. Kedua, membuat petunjuk pembelajaran. Petunjuk pembelajaran ini dituliskan secara jelas supaya siswa mudah dalam menggunakannya. Ketiga, informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik dalam bentuk tertulis atau gambar diam maupun gambar gerak. Keempat, tugas-tugas ditulis dalam program interaktif. Kelima, penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan yang pada akhirnya pembelajaran dapat dilihat oleh pendidik melalui komputer. Dan keenam, gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi, contohnya : buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian sebagai bahan membuat program bahan ajar interaktif.Adapun sejumlah kriteria yang dapat digunakan untuk menilai bahan ajar interaktif berbasis komputer. Munadi (2013:153) mengungkapkan bahwa untuk merancang dan memproduksi bahan ajar interaktif berbasis komputer, perlu memperhatikan lima hal berikut sebagai kriteria untuk menilai bahan ajar interaktif diantaranya :1. Kriteria kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga siswa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu.2. Kriteria kandungan kognisi. Kandungan isi program harus memberikan pengalaman kognitif (pengetahuan) yang dibutuhkan siswa. Kriteria pengetahuan dan presentasi informasi.3. Kriteria integrasi media, dimana media harus mengintegrasikan beberapa aspek dan keterampilan lainnya yang harus dipelajari. Pembelajaran integratif memberikan penekanan pada pengintegrasian berbagai keterampilan berbahasa, mendengar, berbicara, menulis, dan membaca.4. Untuk menarik minat pembelajaran program harus mempunyai tampilan yang artistik, maka setetika juga merupakan sebuah kriteria.5. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan siswa secara utuh. Sehingga pada waktu seseorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.Kriteria Penilaian Bahan Ajar Interaktif Berbasis KomputerKemudahan NavigasiKandungan KognisiIntegrasi MediaMenarik dan ArtistikFungsi Secara Keseluruhan

Gambar 2.1 Kriteria Penilaian Bahan Ajar Interaktif Berbasis Komputer7. Fungsi Bahan Ajar Interaktifa. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.b. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

8. Manfaat Bahan Ajar Interaktifa. Diperolehnya bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang menyajikan satu sudut pandang kebenaran.c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.d. Menambah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.e. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi bahan ajar dan diterbitkan.8. Flip Book MakerMenurut Istyanto (2013), Flip Book Maker merupakan software yang dapat mengubah tampilan file PDF menjadi lebih menarik seperti layaknya sebuah buku. Tidak hanya itu, Flip Book Maker juga dapat membuat file PDF menjadi seperti sebuah majalah, Majalah Digital, Flipbook, Katalog Perusahaan, Katalog digital dan lain-lain. Flip Book Maker merupakan salah satu jenis Electronic Book (E-book) yang dapat digunakan guru sebagai alternatif dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif Flip Book Maker akan lebih menyenangkan karena disajikan dengan kombinasi beberapa media seperti audio, teks, gambar, animasi, grafik dan musik. Sehingga siswa lebih tertarik untuk mempelajari materi dan mengerjakan soal-soal yang ada. Selain itu Flip Book Maker dapat mengkonversikan file PDF, gambar/animasi, musik, video menjadi file bertipe SWF atau EXE sehingga lebih praktis untuk digunakan karena dapat dimasukkan ke dalam leptop, tablet, dan gadget.a. Kelebihan Program Flip Book Maker1. flip book maker dapat membua file PDF menjadi seperti majalah, digital, flipbook, katalog digital, dll.2. file PDF merupakan file yang memiliki ukuran lebih kecil dari file doc dan aman terhadap serangan virus.3. flip book maker dapat diupload ke internet dengan mudah sehingga dapat diakses oleh semua siswa4. flip book maker dapat mengkonversikan file PDF, gambar/animasi, musik, video menjadi file bertipe SWF ata EXE sehingga menjadi file buku yang menarik.5. flip book maker juga dapat dimasukkan ke dalam leptop, tablet, dan gadget sehingga mempermudah siswa mempelajari materi dimana saja dan kapan saja.(Sumber: wordpress (online) http:/istiyanto.com/pembuatan-media-ajar-dengan-flip-book-maker/)b. Kelemahan Program Flip Book Maker1. Kurang diminati karena membutuhkan ketrampilan khusus untuk membuatnya.2. Untuk menjalankannya dibutuhkan aplikasi tambahan yaitu flash player.3. Untuk menggunakannya dibutuhkan komputer/leptop/tablet/gadget.

9. Scientific Approach (Pendekatan Saintifik)Menurut Yunus Abidin (2014:125), model pembelajaran proses saintifik dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang memadu siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk menghasilkan sebuah simpulan. Siswa harus dibina kepekaannya terhadap fenomena, ditingkatkan kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan, dilatih ketelitiannya dalam mengumpulkan data, dikembangkan kecermatannya dalam mengolah data untuk menjawab pertanyaan, serta dipandu dalam membuat simpulan sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan.Menurut Permendikbud nomor 81A tahun 2013, pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja tidak bergantung pada informasi pada guru. Oleh karena itu dalam pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat mencari informasi sendiri melalui berbagai sumber dan pengamatan namun tidak lepas dari pantauan guru. Pendekatan saintifik (scientific approach) dalam pembelajaran siswa harus mampu meliputi 5M yaitu Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasikan, dan Mengkomunikasikan. Hal itu tidak lepas dari pendampingan dan bimbingan guru untuk memberikan arahan yang benar.Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan SaintifikLANGKAH PEMBELAJARANKEGIATAN BELAJARKOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat).Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Mengumpulkan informasi/ eksperimen

Melakukan eksperimen Membaca sumber lain selain buku teks Mengamati objek/ kejadian/ aktivitas wawancara dengan nara sumber

Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/ mengolah informasi mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Sumber : Permendikbud nomor 81A tahun 2013

10. Jurnal Penyesuian Siklus Akuntansi Perusahaan JasaPerusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya bergerak dalam bidang penyediaan layanan kepada masyarakat, seperti memberi kemudahan, kenikmatan, kenyamanan, dan sebagainya dengan memperoleh imbalan. Siklus akuntansi perusahaan jasa adalah proses penyediaan informasi keuangan yang meliputi tahap pencatatan dan ikhtisar sampai dengan tahap penyusunan laporan keuangan berdasarkan tahapan-tahapan penyusunan laporan keuangan dalam perusahaan jasa. Setelah mengetahui apa itu perusahaan jasa, selanjutnya akan membahas jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa.Penyusunan neraca saldo biasanya dilakukan setiap akhir bulan, yang merupakan ringkasan dari perkiraan buku besar. Tetapi data yang terdapat dalam neraca saldo tidak langsung dapat disusun laporan keuangan, karena masih ada data yang memerlukan penyesuaian terlebih dahulu. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyusunan jurnal penyesuaian untuk melakukan penyesuaian pembukuan.Jurnal penyesuaian (adjustment journal) adalah penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode. Tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut:a. Agar setiap perkiraan riil, khususnya perkiraan harta dan utang pada akhir periode menunjukkan jumlah sebenarnya. b. Agar setiap perkiraan nominal, yaitu perkiraan pendapatan dan beban pada akhir periode menunjukkan besarnya pendapatan dan beban yang harus diakui.Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo serta keterangan-keterangan pada akhir periode. Saldo-saldo di dalam neraca saldo yang memerlukan jurnal penyesuaian antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:1) Pemakaian PerlengkapanPemakaian perlengkapan yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi atau dipakai selama periode akuntansi. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang terpakai.Jurnal penyesuaiannya adalah:KeteranganDebetKredit

Beban perlengkapanPerlengkapanRp XXXXRp XXXX

2) Piutang PendapatanPiutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima artinya pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat atau belum diterima. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah menjadi pendapatan yang belum diterima.Jurnal penyesuaiannya adalah:KeteranganDebetKredit

PiutangPendapatanRp XXXXRp XXXX

3) Utang Beban atau Beban yang Masih Harus DibayarUtang beban artinya beban yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat atau belum dibayar. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah menjadi beban yang belum dibayar.Jurnal penyesuaiannya adalah:KeteranganDebetKredit

Beban ....Utang ....Rp XXXXRp XXXX

4) Utang Pendapatan atau Pendapatan Diterima di MukaUtang pendapatan artinya pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya pendapatan tersebut merupakan pendapatan di masa yang akan datang.Berikut ini metode penyusunan jurnal penyesuaiannya:a. Dengan pendekatan neraca Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai kewajiban atau utang. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah terlampaui atau sudah kadaluarsa.Jurnal penyesuaiannya adalah:KeteranganDebetKredit

...... diterima di mukaPendapatan ......Rp XXXXRp XXXX

b. Dengan pendekatan laba rugiPendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang belum terlampaui atau belum kadaluarsa.Jurnal penyesuaiannya adalah:KeteranganDebetKredit

Pendapatan ............ diterima di mukaRp XXXXRp XXXX

5) Persekot Biaya atau Beban Dibayar di MukaBeban dibayar di muka artinya beban yang sudah dibayar, tetapi beban tersebut merupakan beban untuk masa yang akan datang. Penyusunan jurnal penyesuaian untuk beban dibayar di muka dapat dilakukan melalui dua metode.a. Dengan pendekatan neraca Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai harta atau aktiva. jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah terlampaui atau sudah kadaluarsa/sudah menjadi beban.Jurnal penyesuaiannya adalah:KeteranganDebetKredit

Beban ............ diterima di mukaRp XXXXRp XXXX

b. Dengan pendekatan laba rugiBeban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang belum terlampaui atau belum kadaluarsa/belum menjadi beban.Jurnal penyesuaiannya adalah:KeteranganDebetKredit

...... diterima di mukaBeban ...... Rp XXXXRp XXXX

6) Kerugian PiutangKerugian piutang artinya taksiran kerugian yang timbul karena adanya seluruh atau sebagian dari jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih. Ada dua metode untuk mencatat kerugian piutang tidak tertagih sebagai berikut.a. Metode langsung (direct method)Kerugian piutang tidak tertagih dicatat pada saat piutang usaha tersebut nyata-nyata tidak dapat ditagih. Kerugian itu langsung dicatat dalam akun kerugian piutang tidak tertagih .Jurnal penyesuaiannya adalah :KeteranganDebetKredit

Kerugian piutang tak tertagihPiutang usahaRp XXXXRp XXXX

b. Metode tidak langsung (indirect method)Kerugian piutang tidak tertagih dicatat pada periode terjadinya piutang berdasarkan taksiran melalui jurnal penyesuaian:KeteranganDebetKredit

Beban kerugian piutang dagangCadangan kerugian piutang dagangRp XXXXRp XXXX

Setiap penghapusan piutang untuk piutang yang sudah tidak dapat diharapkan lagi pembayarannya dibebankan ke cadangan piutang tidak tertagih, dengan jurnal:KeteranganDebetKredit

Cadangan piutang tak tertagihPiutang usahaRp XXXXRp XXXX

7) Penyusutan (Depresiasi)Penyusutan artinya penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada setiap akhir periode atau akhir tahun.Jurnal penyesuaiannya adalah:KeteranganDebetKredit

Beban penyusutanAkumulasi penyusutanRp XXXXRp XXXX

B. Penelitian TerdahuluPenelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dapat dijadikan sebagai landasan untuk menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki kelebihan atau perbedaan dengan penelitian sebelumnya, berikut penelitian terdahulu yang digunakan landasan oleh peneliti :Tabel 2.2 Mapping Penelitian TerdahuluNoNama PenelitiJudul PenelitianHasil PenelitianPersamaanPerbedaan

1Illa Restiyowati dan I Gusti Made Sanjaya (2012)Pengembangan Ebook Interaktif pada Materik kimia Semester Genap Kelas XI SMAHasil penelitian menunjukan bahwa e-book interaktif pada materi kimia semester genap kelas XISMA layak digunakan sebagai sumber belajar dengan kriteria kelayakan meliputi isi 84,06%, bahasa 83,42%, penyajian 85,73%, tingkatkeinteraktifan siswa 81,66%dan respon siswa yang menjawab ya 88,91%.Variabel yang diteliti adalah bahan ajar berbasis multimedia interaktif Digunakan dalam proses pembelajaran KTSP. Software yang digunakan Adobe Flash Player

2Erah Siti Syarah (2012)Pengembangan Bahan Ajar Non Cetak Berbasis Ebook dengan Aplikasi Adobe Captivate 3.0 untuk Kelas VIII SMP NEGERI 1 CILIMUSHasil penelitian berupa produk bahan ajar yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian, hasil post test di kelas kontrol (nilai rata-rata 78,68) dan hasil post test di kelas eksperimen(nlai rata-rata 84,35) maka bahan ajar yang dikembangkan ini efektif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.Variabel yang diteliti adalah bahan ajar berbasis multimedia interaktif Software yang digunakan Adobe Captivate 3.0. Pengembangan terfokus pada peningkatan hasil belajar siswa. Digunakan dalam proses pembelajaran KTSP.

3Dian Mahendra Bromantya Perdana(2013)Pengembangan Buku Digital Interaktif (BUDIN) Berbasis Adobe Creative Suite pada Materi Genetika di SMKBUDIN yang dikembangkan dinilai layak oleh validator media dan validator materi dengan memberikan skor persentase berturut-turut sebesar 95%. Siswa memberi tanggapan dengan presentase sebesar 86%. Hasil belajar 87,85%.Variabel yang diteliti adalah bahan ajar berbasis multimedia interaktif Software yang digunakan Adobe Creative Suite. Digunakan dalam proses pembelajaran KTSP.

4Ana Puspitasari, Lusia Rakhmawati(2013)Pengembangan E-Book Interaktif pada Mata Kuliah Elektronika Digital

Hasil penelitian pengembangan E-Book interaktif pada mata kuliahElektronika Digitaldi jurusan Teknik Elektro UNESA dengan materi sebelum UTS memenuhi syarat valid, dengan diperoleh kategori valid sebesar 73,33% pada kriteria isi, diperoleh kategori valid sebesar 62,86% pada kriteria tampilan, dan diperoleh kategori valid sebesar 73,33% pada kriteria bahasa. Dari hasil ujicoba terbatas terhadap 20 mahasiswa jurusan Teknik Elektro diperoleh respon positif sebesar 93,19%.Variabel yang diteliti adalah bahan ajar berbasis multimedia interaktif

Subyek penelitian adalah Mahasiswa UNESA Digunakan dalam proses pembelajaran KTSP. Software yang digunakan Adobe Flash

5Aprilliyah (2014)Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif pada Materi Jurnal Khusus Kelas X Akuntansi di SMK Negeri Mojoagung Data kuantitatif yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis skor persentase menurut skala Likert sehingga diperoleh hasil 93,31% untuk penilaian ahli media, 83,19% untuk penilaian ahli materi, dan 96,63% untuk uji coba terbatas, sehingga secara keseluruhan diperoleh skor 91,04% dengan kriteria sangat layak. Subyek penelitian yang digunakan adalah Siswa SMK Negeri Mojoagung. Digunakan dalam proses pembelajaran pendekatan saintifik.

Software yang digunakan Adobe Flash

Sumber : Diolah penelitiC. Kerangka BerfikirPerencanaan penelitian sangat diperlukan kerangka berfikir agar mendapat perencanaan yang terstruktur, berikut kerangka berfikirnya:MASALAH :Guru masih menggunakan bahan ajar cetak yang tampilannya kurang menarik, sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar. Siswa juga menjadi malas membawa buku karena terlalu tebal. Selain itu siswa juga merasa kesulitan dalam memahami materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa.Bahan Ajar InteraktifSebagai pendukung pembelajaran scientific approachSOLUSI :Pengembangan bahan ajar interaktif sebagai pendukung implementasi pembelajaran berbasis scientific approach pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa di SMK Negeri Mojoagung.HARAPAN :Siswa senang dan termotivasi untuk belajar serta dapat memahami materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa.MODEL PENGEMBANGAN :Menurut Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974) adalah model 4D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan desseminatePOTENSI :IPTEK berkembang pesatTEORI PENDUKUNG :1. Bahan Ajar (Dekdiknas, 2008) 2. Bahan Ajar Interaktif (Prastowo,2014:328)3. Scientific Approach (Kemendikbud, 2013)KELAYAKAN BAHAN AJAR :1. Kriteria kemudahan navigasi, 2. Kriteria kandungan kognisi,3. Kriteria integrasi media,4. Menarik dan Artistik, 5. Fungsi Secara Keseluruhan.

Gambar 2.2 Kerangka BerfikirBAB IIIMETODE PENELITIANA. Model PengembanganPenelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangankan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk mengolah data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll.Penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitan dasar (basic research), sedangkan penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian penerapan (applied research). Pengembangan bahan ajar interaktif ini menggunakan penelitian tentang praktik pendidikan yang dilakukan melalui penelitan terapan karena secara sengaja diarahkan pada pengembangan suatu produk. Untuk mengetahui keampuhan model pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka, menuntut pengembangan modul atau bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Pengembangan modul atau bahan ajar yang baik menuntut penelitian pengembangan.Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Pengembangan bahan ajar interaktif ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dimana digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: (1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar untuk produk yang akan dikembangkan, (2) kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, siswa, kepala sekolah, serta pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur manusia, sarana-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.B. Prosedur PenelitianRancangan penelitian pengembangan bahan ajar interaktif ini perangkat model pengembangan seperti yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (dalam Trianto, 2010) adalah model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (desseminate) atau diadaptasikan menjadi model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Namun pengembangan ini hanya sampai pada tahap pengembangan, sehingga tahap penyearan tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya.1. Tahap Pendefinisian (Define)Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu (a) analisis ujung depan; (b) analisis siswa; (c) analisis tugas; (d) analisis konsep; dan (e) perumusan tujuan pembelajaran.a. Analisis Ujung DepanAnalisis ujung depan diawali dari pengetahuan, ketrampilan, dan sikap awal yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan akhir yaitu tujuan yang tercantum dalam kurikulum. Kesenjangan antara hal-hal yang sudah diketahui siswa dengan apa yang seharusnya akan dicapai siswa memerlukan telaah kebutuhan (needs) akan materi sebagai penutup kesenjangan tersebut. Tahap ini adalah tahap dilakukannya observasi masalah-masalah yang muncul dalam kegiatan pembelajaran di lapangan dan mengidentifikasikan solusi yang dapat digunakan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.b. Analisis SiswaAnalisis siswa bertujuan untuk mengetahui karakteristik siswa sesuai dengan rancangan bahan ajar interaktif yang dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan siswa yang akan dijadikan tolok ukur dalam menyiapkan pembelajaran, karena setiap siswa mempunyai karakter yang berbeda dari segi kemampuan, akademik, usia, tingkat kedewasaan, motivasi dalam pembelajaran, pengalaman dan ketrampilan sosial.c. Analisis TugasAnalisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran. Analsis tugas dilakukan untuk merinci isi materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini mencakup: (a) analisis struktur isi; (b) analisis prosedural; (c) analisis proses informasi; (d) analisis konsep; dan (e) perumusan tujuan.d. Analisis KonsepAnalisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan pada kopetensi dasar siklus akuntansi perusahaan jasa, menyusun sistematis dan merinci konsep-konsep yang relevan yang nantinya akan diinput kedalam bahan ajar interaktif tersebut, hal ini digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai.e. Perumusan Tujuan PembelajaranPerumusan tujuan pembelajaran secara spesifik dilakukan untuk mengkonversikan hasil dari analisis konsep dan analisis tugas menjadi tujuan pembelajaran. Hasil rumusan tujuan pembelajaran akan menjadi dasar dalam penyusunan bahan ajar interaktif kompetensi dasar jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa.

2. Tahap Perancangan (Design)Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari 3 langkah, yaitu : a. penyusunan bahan ajar interaktif acuan patokan Merupakan langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap design. Mendefinisikan dan menyusun rancangan naskah bahan ajar interaktif yang berupa skir program. Skrip program terdiri atas isi yang akan ditampilkan pada setiap bahan ajar yang terdiri atas bagian judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, dan latihan. Tampilan yang digunakan dalam bahan ajar interaktif ini melibatkan unsur audiovisual dan tiga dimensi.b. Pemilihan media yang sesuai tujuan.Pemilihan media bahan ajar interaktif ini bertujuan untuk menyampaikan materi pelajaran yang dapat memotivasi belajar siswa dan dapat dipahami. Penyusunan bahan ajar interaktif ini akan menggunakan perangkat lunak (software) yang disebut Flipbook Maker. Pemilihan media Flipbook Maker ini dikemungkinkan dapat memperbaiki masalah-masalah dalam kegiatan pembelajaran.c. Pemilihan format.Pemilihan format adalah tahap menyelesaikan rancangan bahan ajar interaktif dan mengubah format bahan ajar interaktif menjadi SWF dan EXE. Hal ini bertujuan untuk dapat digunakan dikomputer atau leptop dan memudahkan saat ujicoba terbatas. Bahan ajar interaktif ini akan disimpan didalam Compact Disk (CD).3. Tahap Pengembangan (Develop)Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar interaktif yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar. Tahap ini meliputi : a. Telaah oleh Ahli MediaBahan Ajar interaktif draft 1 ditelaah oleh ahli media. Pada tahap ini validator diminta memberi penilaian serta komentar dan saran atas bahan ajar interaktif (draft 1) yang telah dikembangkan dari segi media yang bertujuan sebagai masukan untuk penyempurnaan bahan ajar interaktif pada draft berikutnya (draft 2).b. Telaah oleh Ahli MateriBahan Ajar interaktif draft 1 ditelaah oleh ahli materi yaitu dua orang dosen dari Fakultas Ekonomi. Pada tahap ini validator diminta memberi penilaian serta komentar dan saran atas Bahan Ajar interaktif (draft 1) yang telah dikembangkan dari segi materi yang bertujuan sebagai masukan untuk penyempurnaan Bahan Ajar interaktif pada draft berikutnya (draft 2).c. Analisis Data dan Revisi Berdasarkan Hasil Telaah MediaAnalisis data dan revisi dilakukan berdasarkan saran dan masukan dari penelaah. Masukan dan saran tersebut dituliskan pada lembar angket telaah oleh ahli media dan ahli materi menghasilkan Draft 2.

d. Validasi Bahan Ajar interaktifBahan Ajar interaktif yang direvisi (draft 2) kemudian divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Pada tahap ini validator diminta memberi penilaian serta komentar dan saran atas Bahan Ajar interaktif yang telah direvisi dengan mengisi lembar angket validasi yang telah disediakan sebagai penilaian Bahan Ajar interaktif yang telah dikembangkan.e. Uji Coba terbatasUji coba ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan Bahan Ajar interaktif bagi siswa SMK yang telah dikembangkan ditinjau dari respon siswa. Menurut Sadiman (2012), dalam evaluasi kelompok kecil media perlu diuji cobakan kepada 10-20 siswa yang dapat mewakili target. Sebab kalau kurang dari 10, data yang diperoleh kurang dapat menggambarkan populasi target. Sebaliknya bila lebih dari 20, data yang diperoleh melebihi yang diperlukan dan kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil.Pada langkah ini, Bahan Ajar interaktif yang telah selesai ditelaah oleh ahli media dan ahli materi, diuji cobakan pada 20 orang siswa SMK Negeri Mojoagung kelas XI Akuntansi 1. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Menurut Sugiyono (2009) random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap sejenis, atau disebut homogen.Skenario pelaksanaan uji coba ini terdiri dari 3 tahapan. Pada tahap awal, siswa diberikan penjelasan uji coba bahan ajar interaktif selama 15 menit. Untuk tahap kedua siswa melakukan kegiatan selama 2 jam pelajaran. Pada tahap ketiga, setelah seluruh siswa uji coba menggunakan bahan ajar interaktif tersebut, selama 5 menit siswa tersebut diminta untuk mengisi angket respon siswa untuk mengetahui pendapat mereka berkaitan dengan media pembelajaran yang telah digunakan.4. Tahap Pendiseminasian (Disseminate) Karena media pembelajaran ini hanya digunakan pada lingkup sekolah tertentu maka tahap penyebaran tidak dilakukan. Dalam pengembangan ini peneliti hanya sebatas mengembangkan media pembelajaran berupa bahan ajar interaktif saja, tetapi tidak menutup kemungkinan akan dilakukan tahap penyebaran oleh peneliti setelah pengembangan ini selesai.

Analisis Ujung DepanAnalisis SiswaAnalisis KonsepAnalisis TugasSpesifikasi Tujuan PembelajaranPenyusunan Materi & TesPenyusun Bahan AjarPenyusunan FormatHasil Bahan Ajar InteraktifValidasi AhliUji PengembanganUji ValidasiPengemasanPenyebaran dan PengabdosianPENDEFINISIANPENGEMBANGAN

PENYEBARAN

PERENCANAAN

Gambar 3.1 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-DThiagarajan, Semmel, dan Semmel (dalam Trianto, 2010)

C. D. Desain Uji CobaSecara lengkap uji coba produk pengembangan media pembelajaran bahan ajar interaktif ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Namun penelitian ini hanya mengadakan uji coba produk dalam kelompok kecil dengan uji coba 20 siswa.E. Subjek PenelitianSubjek dalam pengembangan media pembelajaran bahan ajar interaktif ini adalah sejumlah individu yang turut serta dalam uji coba yang dilakukan pada produk pengembangan. Dalam penelitian pengembangan ini, subjek uji coba pengembangan bahan ajar interaktif terdiri atas:a. Ahli materi selaku pihak yang berkompetensi dalam mata pelajaran siklus akuntansi perusahaan jasa.b. Ahli media selaku pihak yang berkompetensi dalam bidang grafis.c. Ahli Bahasa selaku pihak yang berkompetensi dalam bidang bahasa.d. Siswa kelas XI Akuntansi 1 di SMK Negeri Mojoagung berjumlah 20 siswa sebagai sampel yang diambil dengan teknik random sampling untuk uji coba terbatas.

F. Jenis DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan dari hasil telaah para ahli berupa angket telaah. Data Kuantitatif didapatkan dari hasil validasi berupa angket yang diberikan pada para ahli dan siswa yang kemudian dianalisis dengan teknik presentase.G. Definisi OperasionalDefinisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Bahan ajar merupakan sebuah alat untuk menyampaikan pesan dan merupakan salah satu pendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar serta untuk mengatasi keterbatasan frekuensi tatap muka antara siswa dengan pengajar. Dengan adanya bahan ajar tersebut siswa dapat belajar secara mandiri dan tidak terlalu menggantungkan belajar dan mencatat.2. Bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yang mengkombinasikan antara berbagai media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, video, dan animasi yang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi.3. Pendekatan saintifik (scientific approach) merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan saintifik (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana yang dimaksud oleh undang-undang No.81A Tahun 2013 meliputi 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.4. Jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa adalah penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir dalam perusahaan jasa.H. Instrumen Pengumpulan DataInstrumen adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan data secara cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah dengan hasil yang lebih baik (Riduwan, 2013:25). Instrumen penelitian yang digunakan antara lain :1) Angket TerbukaMenurut Riduwan (2013:26) angket terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Angket terbuka dalam penelitian pengembangan ini ditujukan pada ahli materi dan ahli media sebagai telaah media pembelajaran yang dikembangkan. Pada angket terbuka ini, instrumen yang digunakan adalah :a. Angket Telaah Ahli MediaInstrumen penelitian ini diisi oleh ahli media untuk memperoleh saran dan masukan demi kesempurnaan media pembelajaran dalam bahan ajar interaktif yang dikembangkan, sehingga didapatkan bahan ajar interaktif yang lebih baik. Ahli media memberikan saran dan masukan berdasarkan indikator kualitas teknis.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Telaah Ahli MediaVariabelSub VariabelIndikator

Kualitas TeknikKeterbacaan a. Kejelasan font pada scene menu utama, petunjuk penggunaan, SK dan KD, tujuan pembelajaran, materi, dan latihan soal.b. Kejelasan bahasa dan istilah yang digunakan pada scene materi.

Mudah digunakanc. Petunjuk penggunaan tombol link pada scene petunjuk pengguna media.

Kualitas tampilan/tayangand. Kualitas visual pada scene pembuka, scene materi, scene latihan soal dan scene penutup.e. Kualitas audio yang terdapat pada scene pembuka, scene menu utama, scene petunjuk penggunaan, scene SK dan KD, scene materi, dan scene penutup.f. Peletakan dan ukuran animasi pada scene pembuka, scene materi, scene latihan soal dan scene penutup.g. Peletakan teks pada scene menu utama, scene petunjuk penggunaan, scene SK dan KD, scene tujuan pembelajaran, scene materi, scene latihan soal dan scene penutup.

Kualitas pengelolaan program h. Efisien untuk digunakani. Sederhana pengoperasian mediaj. Pemilihan aplikasik. Kualitas pemrograman

Kualitas InstruksionalMemberikan kesempatan belajara. Berlatih membangun pengetahuan sendiri

Memberikan bantuan untuk belajarb. Bahan Ajar dapat memperjelas konsep

Kualitas memotivasic. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswad. menumbuhkan aktivitas berfikir siswae. menumbuhkan motivasi belajar siswa

Kualitas isi dan tujuanKetepatana. Materi yang disajikan secara sistematisb. Ketepatan bahasa atau ejaanc. Kesesuaian materi dengan SK dan KDd. Kesesuaian materi, latihan soal dengan tujuan pembelajarane. Kesesuaian ilustrasi (gambar/animasi) dengan materi

Kepentinganf. Materi sesuai dengan perkembangan ilmu

Kelengkapang. Kelengkapan materi

Sumber : dikembangkan peneliti diadaptasi dari Walker dan Hees (dalam Arsyad, 2011)

b. Angket Telaah Ahli MateriInstrumen penelitian ini diisi oleh ahli materi untuk memperoleh pendapat dan masukan demi kesempurnaan media pembelajaran pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa.Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Telaah Ahli MateriVariabelSub VariabelIndikator

Kualitas isi dan tujuanKetepatan a. Materi yang disajikan sesuai dengan mata pelajaran akuntansib. Materi yang disajikan secara sistematisc. Ketepatan bahasa atau ejaand. Bahasa sesuai dengan perkembangan peserta didike. Ketepatan materi dengan SK dan KDf. Ketepatan materi, latihan soal dengan tujuan pembelajarang. Ketepatan ilusi (gambar/animasi) dengan materi

Kepentinganh. Bahan ajar sesuai dengan perkembangan teknologi mutakiri. Materi sesuai dengan perkembangan ilmu

Kelengkapanj. Kelengkapan materi

Kualitas InstruksionalMemberikan kesempatan belajara. Berlatih membangun pengetahuan sendiri

Memberikan bantuan untuk belajarb. Memberikan bantuan untuk belajar

Kualitas memotivasic. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswad. Menumbuhkan aktifitas berfikir siswae. menumbuhkan motivasi belajar siswa

Kualitas TeknisKeterbacaana. Kejelasan fontb. Bahasa yang digunakanc. Kejelasan istilah

Mudah digunakand. Petunjuk penggunaane. penggunaan tombol link

Kualitas tampilanf. Kualitas visualg. Kualitas audioh. Peletakan dan ukuran animasii. Peletakan teks

Kualitas pengelolaan programj. Efisien untuk digunakank. Sederhana pengoperasiannyal. kualitas program

Sumber : dikembangkan peneliti diadaptasi dari Walker dan Hees (dalam Arsyad, 2011)

2) Angket TertutupMenurt Ridwan (2013:26) angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga jawaban dari responden sesuai dengan batasan yang disediakan. Angket ini digunakan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar interaktif yang dikembangkan dengan menggunakan skala angka yang nantinya akan menghasilkan presentase kelayakan bahan ajar interaktif. Instrumen yang dugunakan dalam angket tertutup ini adalah :1) Angket Validasi Ahli MediaInstrumen ini diisi oleh ahli media setelah membaca media pembelajaran bahan ajar interaktif yang dikembangkan. Angket ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran bahan ajar interaktif pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli MediaVariabelSubvariabelIndikator

Kualitas isi dan tujuanKetepatana. Menteri yang disajikan sesuai dengan mata pelajaran akuntansib. Materi disajikan secara sistematis c. Ketepatan bahasa atau ejaand. Bahasa sesuai dengan perkembangan peserta didik e. Kesesuaian Ilustrasi (gambar/animasi) dengan materi

Kepentinganf. Media sesuai dengan perkembangan ilmu atau teknologi mutakhirg. Materi sesuai dengan perkembangan ilmu atau teknologi mutakhir

Kelengkapanh. Kelengkapan Materi

Keseimbangani. `Keseimbanagan media dengan materi

Kualitas InstruksionalMemberikan kesempatan belajara. Belatih membangun pengetahuan sendiri

Memberikan bantuan untuk belajarb. Media dapat memperjelas konsepc. Audio dan animasi memperjelas konsep

Kualitas Memotivasid. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswae. Menumbuhkan aktifitas berfikir siswaf. Menumbuhkan motivasi belajar siswa

Kualitas TeknisKeterbacaana. Kejelasan fontb. Bahasa yang digunakan c. Kejelasan ejaan

Mudah digunakand. Petunjuk penggunaane. Penggunaan tombol link

Kualitas tampilanf. Kualitas visualg. Kualitas audioh. Peletakan animasii. Peletakan teks

Kualtitas pengelolaan j. Efisen untuk digunakank. sedergana mengoperasikanl. Kualitas program

Sumber : dikembangkan peneliti diadaptasi dari Walker dan Hees (dalam Arsyad, 2011)

2) Angket Validasi Ahli MateriInstrumen ini diisi oleh ahli materi setelah membaca bahan ajar interaktif yang dikembangkan. Angket ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran bahan ajar interaktif pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa.Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli MateriVariabelSubvariabelIndikator

Kualitas isi dan tujuanKetepatana. Menteri yang disajikan sesuai dengan mata pelajaran akuntansib. Materi disajikan secara sistematis c. Ketepatan bahasa atau ejaand. Bahasa sesuai dengan perkembangan peserta didik e. Kesesuaian materi dengan SK dan KDf. Kesesuaian materi, latihan soal dengan tujuan pembelajarang. Kesesuaian Ilustrasi (gambar/animasi) dengan materi

Kepentinganh. Media sesuai dengan perkembangan ilmu atau teknologi mutakhiri. Materi sesuai dengan perkembangan ilmu atau teknologi mutakhir

Kelengkapanj. Kelengkapan Materi

Keseimbangank. `Keseimbanagan media dengan materi

Kualitas InstruksionalMemberikan kesempatan belajara. Belatih membangun pengetahuan sendiri

Memberikan bantuan untuk belajarb. Media dapat memperjelas konsepc. Audio dan animasi memperjelas konsep

Kualitas Memotivasid. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswae. Menumbuhkan aktifitas berfikir siswaf. Menumbuhkan motivasi belajar siswa

Kualitas TeknisKeterbacaana. Kejelasan fontb. Bahasa yang digunakan c. Kejelasan ejaan

Mudah digunakand. Petunjuk penggunaane. Penggunaan tombol link

Kualitas tampilanf. Kualitas visualg. Kualitas audioh. Peletakan animasii. Peletakan teks

Kualtitas pengelolaan j. Efisen untuk digunakank. sedergana mengoperasikanl. Kualitas program

Sumber : dikembangkan peneliti diadaptasi dari Walker dan Hees (dalam Arsyad, 2011)

3) Angket Respon SiswaInstrumen ini diberikan kepada 20 orang siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri Mojoagung untuk mengetahui respon siswa tentang kelayakan bahan ajar interaktif pembelajaran Akuntansi SMK pada materi jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Respon SiswaVariabelSubvariabelIndikator

Kualitas isi dan tujuanKetepatana. Ketepatan materi dengan mata pelajaranb. Materi disajikan secara sistematis c. Bahasa mudah dipahami

Kelengkapand. Kelengkapan Materi

Keseimbangane. `Keseimbanagan ilustrasi (gambar/animasi) dengan materi

Minat/perhatianf. Bahan ajar yang dikembangkan menarik perhatian

Kesesuaian dengan situasi siswag. Bahan ajar yang dikembangankan sesuai kebutuhan siswa

Kualitas InstruksionalMemberikan bantuan untuk belajara. Bahan ajar yang dikembangankan mempermudah pemahaman siswa

Kualitas Memotivasib. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswac. Menumbuhkan aktifitas berfikir siswad. Menumbuhkan motivasi belajar siswa

Kualitas sosial interaksie. Bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan interaksi antar siswa, guru, maupun lingkungan belajar

Dampak bagi siswaf. Animasi yang digunakan dalam bahan ajar dapat meningkatkan daya ingat

Kualitas TeknisKeterbacaana. Kejelasan fontb. Kejelasan ejaan atau istilah

Mudah digunakanc. Petunjuk penggunaand. Penggunaan tombol link

Kualitas tampilane. Kualitas visualf. Kualitas audiog. Peletakan animasih. Peletakan teksi. Interaktifitas

Sumber : dikembangkan peneliti diadaptasi dari Walker dan Hees (dalam Arsyad, 2011)

3) Uji Validitas dan ReliabilitasPengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan angket dihadapkan pada dua permasalahan pokok, yaitu validitas dan reliabilitas. Dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang valid dan reliabel maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel pula. Oleh karena itu, perlu terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen pengumpulan data yang digunakan.4) Uji ValiditasUji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang hendak diukur (Sugiono, 2010). Validitas instrumen penelitian pada penelitian ini dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:rxy = Dimana:Rrxyxyn=====nilai korelasinilai korelasi pearson product momentnilai setiap pertanyaannilai total pertanyaanjumlah sampel yang diteliti

(sumber: Arikunto, 2010)Kriteria validitas ditentukan dengan cara sebagai berikut:a) Jika nilai rhitung rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan valid).b) Jika nilai rhitung < rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan tidak valid).Besarnya rtabel dalam penelitian ini adalah 0,444 karena sampel yang diambil dalam uji coba terbatas siswa sebanyak 20 orang. Sedangkan kategori validitasnya adalah sebagai berikut:0,80 < rxy 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,60 < rxy 0,80 validitas tinggi (baik) 0,40 < rxy 0,60 validitas sedang (cukup) 0,20 < rxy 0,40 validitas rendah (kurang) 0,00 < rxy 0,20 validitas sangat rendah (jelek) rxy 0,00 tidak valid5) Uji ReliabilitasUji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa angket yang digunakan telah reliabel, yaitu apabila diuji secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2010). Reliabilitas instrumen penelitian pada penelitian ini dihitung dengan rumus Kuder-Richardson (KR-20) berikut:r11 = Keterangan:r11= koefisien reliabilitask= jumlah item dalam instrumenp= proposal banyaknya subyek yang menjawab yaq= 1-ps2= varians totalDan rumus Kuder-Richadson (KR-21) berikut:KR 21 = {1 }Keterangan:k= jumlah item dalam instrumenM= mean skor totals2= varians total Kriteria reliabilitas ditentukan dengan cara sebagai berikut:i. Jika nilai r11 rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan reliabel).ii. Jika nilai r11 < rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan tidak reliabel).

Besarnya rtabel dalam penelitian ini adalah 0,444 karena sampel yang diambil dalam uji coba terbatas siswa sebanyak 20 orang. Sedangkan kategori reliabilitasnya adalah sebagai berikut:0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel)

I. Teknik Analisis Data1. Analisis Hasil ValidasiTeknik analisis data untuk angket telaah ahli media dan ahli materi dalam penelitian pengembangan ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk memberikan gambaran dan saran yang telah diberikan sehingga kekurangan bahan ajar interaktif terkait format, konsep maupun materi dapat diperbaiki. Angket validasi yang ditujukan pada ahli media dan ahli materi dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Persentase tersebut diperoleh dengan menggunakan skala Likert dengan rincian sebagai berikut:Tabel 3.6 Skor Skala LikertPenilaianSkor

Sangat Baik5

Baik4

Sedang3

Buruk2

Buruk Sekali 1

Sumber: diadaptasi dari Ridwan (2013:13)Dari hasil angket dianalisis dengan cara:

Keterangan:K = Persentase kriteria kelayakanF = Keseluruhan jawaban respondenN = Skor tertinggi dalam angketR = Jumlah responden

Dari hasil analisis data diatas akan diperoleh kesimpulan tentang kelayakan bahan ajar interaktif menggunakan Skala Likert dengan kriteria sebagai berikut:Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi SkorPenilaianKriteria Interpretasi

0% - 20%Sangat Tidak Layak

21% - 40%Tidak Layak

41% - 60%Cukup Layak

61% - 80%Layak

81% - 100%Sangat Layak

Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013:15)2. Analisis Respon SiswaRespon peserta didik dapat diketahui dari hasil data angket yang telah diberikan kepada peserta didik. Angket tersebut yang ditujukan pada siswa dan pengamat aktivitas siswa. Angket yang sudah diisi dihitung menggunakan skala Guttman dengan rincan sebagai berikut:Tabel 3.8 Skala GuttmanJawabanSkor

Ya1

Tidak0

Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013:16)Dari hasil angket dianalisis dengan cara:

Keterangan:K = Persentase kriteria kelayakanF = Keseluruhan jawaban respondenN = Skor tertinggi dalam angketR = Jumlah respondenDari hasil analisis angket, maka akan diperoleh lima kriteria skor rata-rata seperti sebagai berikut:Tabel 3.9 Kriteria Interpretasi Skor PenilaianKriteria Interpretasi

0% - 20%Sangat Tidak Layak

21% - 40%Tidak Layak

41% - 60%Cukup Layak

61% - 80%Layak

81% - 100%Sangat Layak

Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013:15)

Dari tabel diatas disimpulkan bahwa bahan ajar interaktif dapat dikatakan layak bila rata-rata persentase dari angket validasi ahli media, ahli materi dan respon siswa diatas 61% serta bahan ajar interaktif dapat dikatakan efektif digunakan selama proses pembelajaran apabila skor aktivitas siswa selama uji coba terbatas diatas 61%.

Daftar PustakaAbidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.Aprilliah. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Pada Materi Jurnal Khusus Kelas X Akuntansi Di SMK Negeri Mojoagung. Surabaya: UNESA.

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. 2013. Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran (Online), (http://www.kemendikbud.go.id/kemendikbud/), diakses tanggal 12 Januari 2015)

Dian.2013. Pengembangan Buku Digital Interaktif (BUDIN) Berbasis Adobe Creative Suite pada Materi Genetika di SMK. Semarang. UNNES.

Perdana, Dian Mahendra Bromantya. 2013. Pengembangan Buku Digital Interaktif (BUDIN) Berbasis Adobe Creative Suite pada Materi Genetika di SMK. Skripsi tidak dipublikasikan. Semarang: UNS.

Prastowo, Andi. 2014. Bahan Ajar Tematik Pengembangan Bahan Ajar Tematik.

Puspitasari, Ana dan Rakhmawati, Lusia. 2013. Pengembangan E-Book Interaktif Pada Mata Kuliah Elektronika Digital. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Vol 2, No 2, (2013).

Restiyowati, Illa dan Sanjaya, I Gusti Made. 2012. Pengembangan E-BOOK Interaktif Pada Materi Kimia Semester Genap Kelas XI SMA. Unesa Journal of Chemical Education. Vol.1,No.1,pp.130-135June2012.

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, Arif. S. Dkk. 2012. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan & Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud & PT Raja Grafindo Persada.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV.Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih Nana. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. 2013. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Syarah, Erah Siti. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Non Cetak Berbasis Ebook Dengan Aplikasi Adobe Captivate 3.0 Untuk Kelas VIII SMP NEGERI 1 CILIMUS. Skripsi tidak dipublikasikan. Cirebon: IAIN SYEKH NURJATI CIREBON.