BAB I - III

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata r Belaka ng Manajemen adalah proses bekerja melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan  bersana. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses pelaksanaan pelayanan kepe rawata n melalui upay a staf kepe rawata n unt uk memberi kan asuhan kepe rawata n,  pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga/masyarakat (Gillies, 19!". #roses manaje men mel iputi kegiat an$ kegi atan unt uk mencapai tuj uan org anisasi melal ui pertemuan, pengor ganis asian , pengara han dan pengend alian sumber $sumber daya manusi a, fisi k dan teknologi. Manajemen keperawatan merupakan suat u tugas khusus yang har us di laksanaka n ole h pengel ola kepe rawata n sehing ga dapa t memberi kan pel aya nan keperawatan yang efektif dan baik. Met ode penu gas an suatu gambar an/ kera ngka ker ja yang men gat ur pel aks anaa n kegiatan pelayanan kesehatan pada klien dengan menggunakan sumber$sumber informasi dan  pendekatan pemecahan masalah serta memungkinkan perawat untuk berkolaborasi dengan  profesi kesehatan lain (Mayyer et all, 199%". &engan demikian model pemberian asuhan keperwa tan dihara pkan dapat memfa sili tasi pelaks anaan pelaya nan kepera watan berjal an secara optimal. 'erdasarkan hasil kajian situasi t erhadap manajemen asuhan keperawat an di uang )nak 'awah yang di lakukan pada tanggal 1% *eptember !%1%, model yang dilakukan adalah model +M, namun pelaksanaan model tersebut s udah tidak sangat popular mengingat tidak sejalan dengan definisi keperawatan itu sendiri yang harus memberikan perhatian penuh pada  biopsikososial dan spiritual yang menyangkut kebutuhan dasarnya. Maka dengan ini kami me nc ob a memodifi ka si mo de l as uhan yang akan di be ri ka n ke pa da kl ien yai tu  penggabungan/pengembangan dari model fungsional dengan model tim yang kami sebut dengan - model asuhan keperawatan profesional dan tim yang disederhanakan - disingkat dengan M)#+s . 1

description

ketenagaan

Transcript of BAB I - III

Page 1: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 1/13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen adalah proses bekerja melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan

 bersana. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses pelaksanaan pelayanan

keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,

 pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga/masyarakat (Gillies, 19!".

#roses manajemen meliputi kegiatan$kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi

melalui pertemuan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber$sumber daya

manusia, fisik dan teknologi. Manajemen keperawatan merupakan suatu tugas khusus yang

harus di laksanakan oleh pengelola keperawatan sehingga dapat memberikan pelayanan

keperawatan yang efektif dan baik.

Metode penugasan suatu gambaran/kerangka kerja yang mengatur pelaksanaan

kegiatan pelayanan kesehatan pada klien dengan menggunakan sumber$sumber informasi dan

 pendekatan pemecahan masalah serta memungkinkan perawat untuk berkolaborasi dengan

 profesi kesehatan lain (Mayyer et all, 199%". &engan demikian model pemberian asuhan

keperwatan diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan pelayanan keperawatan berjalan

secara optimal.

'erdasarkan hasil kajian situasi terhadap manajemen asuhan keperawatan di uang

)nak 'awah yang di lakukan pada tanggal 1% *eptember !%1%, model yang dilakukan adalah

model +M, namun pelaksanaan model tersebut sudah tidak sangat popular mengingat tidak 

sejalan dengan definisi keperawatan itu sendiri yang harus memberikan perhatian penuh pada

 biopsikososial dan spiritual yang menyangkut kebutuhan dasarnya. Maka dengan ini kami

mencoba memodifikasi model asuhan yang akan diberikan kepada klien yaitu

 penggabungan/pengembangan dari model fungsional dengan model tim yang kami sebut

dengan - model asuhan keperawatan profesional dan tim yang disederhanakan - disingkat

dengan M)#+s.

1

Page 2: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 2/13

1.2 Rumusan Masalah

1. )pa #erencanaan tenaga keperawatan 0

!. )pa klasifikasi pasien 0. 'agaimana perhitungan kebutuhan tenaga 0

2. 'agaimana pembagian tenaga keperawatan dan penyusunan jadwal 0

3. 'agaimana Modifikasi kerja mingguan 0

1.3 Tujuan Penulsan

+ujuan penulisan makalah ini adalah untuk mencapai pemahaman penulis dan

 pembaca terhadap sataffing dalam manajemen keperawatan .

1.! Man"aat Penulsan

a. Bag #enuls

&iharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapatmengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga

maupun masyarakat.

$. Bag Pem$a%a

&iharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai staffing

dalam manajemen keperawatan .

!

BAB II

PEMBAHA&AN

2

Page 3: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 3/13

2.1 Peren%anaan Tenaga 'e#era(atan

#erencanaan merupakan fungsi organic manajemen yang merupakan dasar atau titik 

tolak dan kegiatan pelaksanaan kegiatan tertentu dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

)pabila proses perencanaan dilakukan dengan baik akan memberikan jaminan pelaksanaan

kegiatan menjadi baik sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang akan diciptakan,

 pengadaan dan penggunaan tenaga kerja, system dan prosedur yang hendak digunakan serta

 peralatan yang dibutuhkan untuk kelancaran suatu kegiatan. #erencanaan harus memenuhi

 prinsip yang sesuai dengan situasi dan kondisi suatu organisasi.

#erencanaan tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan

 pelayanan keperawatan yang optimal dan bermutu tinggi. #erencanaan ketenagaan menjadi

 permasalahan besar diberbagai organisasi keperawatan seperti di tatanan rumah sakit,

 perawatan di rumah dan tempat$ tempat pelayanan keperawatan lain. 4leh karena itu,

 perencanaan ketenagaan harus sesuai dengan ketentuan atau pedoman yang berlaku, tenaga

yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan keperawatan harus sesuai dengan standart

keperawatan yang ada.

#erencanaan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain

lingkungan (e5ternal change", keputusan, organisasi yang dapat berbentuk pension,

 pemutusan hubungan kerja (#6" dan kematian. #erencanaan ketenagaan merupakan suatu

 proses yang komplek yang memerlukan ketelitian dalam menerapkan jumlah tenaga yang

dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi. 7umlah tenaga

yang ada perlu ditata atau dikelola dalam melaksanakan kegiatan melalui penjadwalan yang

sistematis dan terencana secara matang sehingga kegiatan yang dilakukan secara optimal.

8angkah$langkah perencanaan tenaga keperawatan menurut &ructer Gillies,

(1992" meliputi:

a.Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang akan diberikan b. Menentukan katagori perawat yang akan ditugaskan untuk melaksanaka

keperawatan

c.Menentukan jumlah masing$masing katagori perawat yang dibutuhkand. Menerima dan menyaring untuk posisi yang ada

e.Menetukan tenaga perawat sesuai unit dan shift

3

Page 4: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 4/13

f. Memberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan

#enentuan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh keinginan untuk menggunakan

tenaga keperawatan yang sesuai. ;ntuk lebih akuratnya dalam perencanaan tenaga

keperawatan, maka pemimpin keperawatan harus mempunyai keyakinan tertentu dalam

organisasinya seperti:

a. asio antara perawat dan pasien dalam ruangan perawatan intensif adalah 1:1/1:!

 b. #erbandingan perawat ahli dan terampil di ruang medikal bedah, kebidanan, anak,

 psikiatri adalah !:1/:1c. asio antara perawat dengan pasien saat shift pagi atau sore adalah 1:3 untuk 

malam hari di ruang rawat dan lain$lain.

2.2 'las"kas Pasen

#asien diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi yang dibagi dalam tiga

kelompok berdasarkan tingkat ketergantungan klien :

(1" #erawatan +otal, yaitu klien memerlukan < jam perawatan langsung per !2 jam

(!" #erawatan #arsial, yaitu klien memerlukan 2 jam perawatan langsung per !2 jam

(" #erawatan Mandiri, yaitu klien memerlukan ! jam perawatan langsung per !2 jam

#enerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori di atas adalah sebagai berikut:

1. ategori : #erawatan mandiri/self care

egiatan sehari$hari dapat dilakukan sendiri, penampilan secara umum baik, tidak 

ada reaksi emosional, pasien memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian

shift, tindakan pengobatan biasanya ringan dan sederhana.

!. ategori : #erawatan sedang/partial/intermediate careegiatan sehari$hari untuk makan dibantu, mengatur posisi waktu makan, memberi

dorongan agar mau makan, eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau

menyiapkan alat untuk ke kamar mandi. #enampilan pasien sakit sedang. +indakan

 perawatan pada pasien ini monitor tanda$tanda =ital, periksa urin reduksi, fungsi

fisiologis, status emosional, kelancaran drainase atau infus. #asien memerlukan

 bantuan pendidikan kesehatan untuk mendukung emosi 3 > 1% menit/shift. +indakan

dan pengobatan !% > % menit/shift atau % > ?% menit/shift dengan mengobser=asi

efek samping obat atau reaksi alergi.

. ategori : #erawatan total/intensi=e care

4

Page 5: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 5/13

ebutuhan sehari$hari tidak bisa dilakukan sendiri, semua dibantu oleh perawat,

 penampilan sakit berat. #asien memerlukan obser=asi terus menerus.

#etunjuk penetapan jumlah berdasarkan derajat ketergantungan :

(1" &ilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama dan sebaliknya dilakukan oleh

 perawat yang sama selama !! hari.

(!" *etiap pasien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi pasien (minimal memenuhi

tiga kriteria"

(" elompok pasien sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda tally

(" pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui

 berapa jumlah pasien yang ada dalam klasifikasi minimal, parsial dan total.

(2" 'ila hanya mempunyai satu kriteria dari hasil klasifikasi tersebut maka pasien

dikelompokan pada klasifikasi di atasnya.

2.3 Perhtungan 'e$utuhan Tenaga

a. Met)*e D)uglas

&ouglas (192, dalam *wansburg *wansburg, 1999" menetapkan jumlah

 perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien,dimana masingmasing kategori mempunyai nilai standar per shift nya, yaitu sebagai

 berikut :

+um

lah

kle

n

'las"kas #asen

Mnmal Partal T)tal

Pag &ang Malam Pag &ang Malam Pag &ang Malam

1. %,1< %,12 %,%< %,!< %,13 %,1% %,? %,% %,!%

2. %,2 %,! %,12 %,32 %,% %,!% %,<! %,?% %,2%

3. %,31 %,2! %,!1 %,1 %,23 %,% 1,% %,9% %,?%

,)nt)h -

5

Page 6: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 6/13

uang rawat dengan 1< orang klien, dimana orang dengan ketergantungan

minimal, orang dengan ketergantungan partial dan ? orang dengan ketergantungan

total. Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :

Minimal #artial total 7umlah:

Mnmal Partal T)tal +umlah

Pag %.1< 5 @ %.31 %.!< 5 @ !.1? %.? 5 ? @ !.1? 2. (3" orang

&ang %.12 5 @ %.2! %.13 5 @ 1.! %. 5 ? @ 1. .2! (2" orang

Malam %.%< 5 @ %.!1 %.1% 5 @ %. %.! 5 ? @ 1.! !.!1 (!" orang

+umlah se%ara keseluruhan #era(at #erhar 11 )rang

$. Met)*e &stem Akutas

elas : ! jam/hari

elas : jam/hari

elas : 2,3 jam/hari

elas A : ? jam/hari

;ntuk tiga kali pergantian shift B #agi : *ore : Malam @ 3C : 3 C : %C

,)nt)h -

ata rata jumlah klien

1. kelas @ orang 5 ! jam/hari @ ? jam

!. kelas @ orang 5 jam/hari @ !2 jam

. kelas @ 2 orang 5 2.3 jam/hari @ 1 jam

2. kelas A @ ! orang 5 ? jam/hari @ 1! jam

7umlah jam : ?% jam

$ pagi/sore @ ?% jam 5 3C / jam @ !.?!3 orang ( orang"

$ Malam @ ?% jam 5 %C/ jam !.!3 orang (! orang "

6

Page 7: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 7/13

 jadi jumlah perawat dinas 1 hari @ DD! @ orang.

%. Met)*e lles

Gillies (1992" menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit

 perawatan adalah sebagai berikut :

7umlah jam keperawatan rata rata jumlah

Eang dibutuhkan klien/hari 5 klien/hari 5 hari/tahun

7umlah hari/tahun $ hari libur 5 jumlah jam kerja

Masing masing tiap perawat

Pera(at

 jumlah keperawatan yang dibutuhkan /tahun

@ jumlah jam keperawatan yang di berikan perawat/tahun

@ jumlah perawat di satu unit

*. Met)*e &(ans$urg

Fontoh :

#ada suatu unit dengan !2 tempat tidur dan 1< klien rata rata perhari . 7umlah

 jam kontak langsung perawat > klien @ 3 jam /klien/hari.

1. total jam perawat /hari : 1< 5 3 jam @ 3 jam

 jumlah perawat yang dibutuhkan : 3 / < @ 1!,12 ( 1! orang"

 perawat/hari

!. +otal jam kerja /minggu @ 2% jam

7

Page 8: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 8/13

 jumlah shift perminggu @ 1! 5 < (1 minggu" @ 2 shift/minggu. jumlah

staf yang dibutuhkan perhari @ 2/? @ 12 orang (jumlah staf sama bekerja setiap

hari dengan ? hari kerja perminggu dan < jam/shift"

Menurut arstler dalam *wansburg dan *wansburg (1999", merekomendasikan untuk 

 pembagian proporsi dinas dalam satu hari B pagi : siang : malam @ 2< C : ? C : 1< C

*ehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari @ 12 orang

$ #agi : 2<C 5 12 @ ?,3 @ < orang

$ *ore : ?C 5 12 @ 3,%2 @ 3 orang

$ Malam : 1<C 5 12 @ !, @ ! orang

2.! Pem$agan Tenaga 'e#era(atan *an Pen/usunan +a*(al

Met)*e #enugasan

#rinsip pemilihan metode penugasan adalah : jumlah tenaga, kualifikasi staf dan

klasifikasi pasien. )dapun jenis$jenis metode penugasan yang berkembang saat ini adalah

sebagai berikut :

a. Met)*e 0ungs)nal

Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan

keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia kedua. #ada saat itu karena

masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya

melakukan satu sampai dua jenis inter=ensi, misalnya merawat luka kepada semua

 pasien di bangsal.

elebihan :

a. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tiugas yang jelas

dan pengawasan yang baik.

8

Page 9: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 9/13

 b. *angat baik untuk umah *akit yang kekurangan tenaga.

c. #erawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat

 pasien diserahkan kepada perawat junior dan atau belum berpengalaman.

elemahan :

a. +idak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat.

 b. #elayanan keperawatan terpisah$pisah, tidak dapat menerapkan proses

keperawatan.

c. #ersepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan

ketrampilan saja.

$. Met)*e Pera(atan Tm

Metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional

memimpin sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif

kolaboratif (&ouglas, 199!". +ujuan Metode +im :

1" Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif !" Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar 

" Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda$beda

onsep Metode +im :

1" etua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai

teknik kepemimpinan.

!" #entingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan

terjamin.

" )nggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.

2" #eran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik jika

didukung oleh kepala ruang.

elebihan :

1" Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.!" Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.

" Memungkinkan komunikasi antar timsehingga konflik mudah diatasi dan

memberikan kepuasan kepada anggota tim.

elemahan :

9

Page 10: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 10/13

1. omunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim,

yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada

waktu$waktu sibuk (memerlukan waktu "

!. #erawat yang belum terampil kurang berpengalaman cenderung untuk 

 bergantung/berlindung kepada perawat yang mampu. 7ika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim kabur 

%. Met)*e Prmer

Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh

selama !2 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai keluar 

rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat

 perencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya

keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dengan perawat yang ditugaskan

untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien

dirawat. onsep dasar metode primer :

1" )da tanggungjawab dan tanggunggugat!" )da otonomi

" etertiban pasien dan keluarga

elebihannya :

1" Model praktek profesional!" 'ersifat kontinuitas dan komprehensif 

" #erawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan

memungkinkan pengembangan diri B kepuasan perawat

2" lien/keluarga lebih mengenal siapa yang merawatnya

elemahannya :

1" 6anya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan

 pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan

mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akontable

serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin.

!" 'iaya lebih besar 

*. Met)*e 'asus

10

Page 11: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 11/13

*etiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh

kebutuhannya pada saat ia dinas. #asien akan dirawat oleh perawat yang berbeda

untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang

sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu

 perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat pri=at atau untuk perawatan khusus

seperti : isolasi, intensi=e care.

elebihan :

1" #erawat lebih memahami kasus per kasus

!" *istem e=aluasi dari manajerial menjadi lebih mudah

ekurangan :

1" 'elum dapatnya diidentifikasi perawat penanggungjawab!" #erlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama

2. M)*"kas 'erja Mngguan

Metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan dengan

modifikasi antara tim dan primer.  Menurut *udarsono (!%%%", M## dikembangkan

 beberapa jenis sesuai dengan kondisi sumber daya manusia yang ada, antara lain adalah:

a. Model #raktek eperawatan #rofesional

Melalui pengembangan model ## dapat berikan asuhan keperawatan profesional

tingkat . #ada ketenagaan terdapat tenaga perawat dengan kemampuan doktor dalam

keperawatan klinik yang berfungsi untuk melakukan riset dan membimbing para

 perawat melakukan riset serta memanfaatkan hasil$hasil riset dalam memberikan

asuhan keperawatan

 b. Model #raktek eperawatan #rofesional #ada model ini akan mampu memberikan asuhan keperawatan profesional tingkat .

#ada ketenagaan terdapat tenaga perawat dengan kemampuan spesialis keperawatanyang spesifik untuk cabang ilmu tertentu. #erawat spesialis berfungsi untuk

memberikan konsultasi tentang asuhan keperawatan kepada perawat primer pada area

spesialisnya. &isamping itu melakukan riset dan memanfaatkan hasil$hasil riset dalam

memberikan asuhan keperawatan. 7umlah perawat spesialis direncanakan satu orang

untuk 1% perawat primer pada area spesialisnya. &isamping itu melakukan riset dan

11

Page 12: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 12/13

memanfaatkan hasil$hasil riset dalam memberikan asuhan keperawatan. 7umlah

 perawat spesialis direncanakan satu orang untuk 1% perawat primer (1:1%"c. Model #raktek eperawatan #rofesional .

#ada model ini perawat mampu memberikan asuhan keperawatan profesional tingkat

dan untuk itu diperlukan penataan komponen utama yaitu: ketenagaan keperawatan,metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan. #ada model ini adalah

kombinasi metode keperawatan primer dan metode tim disebut tim primer.d. Model #raktek eperawatan #rofesional #emula

Model #raktek eperawatan #rofesional #emula (M##" merupakan tahap awal

untuk menuju model ##. Model ini mampu memberikan asuhan keperawatan

 profesional tingkat pemula. #ada model ini terdapat komponen utama yaitu:

ketenagaan keperawatan, metode pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi

asuhan keperawatan. Menurut atna *. *udarsono (!%%%", bahwa penetapan sistemmodel M)# ii diasarkan pada beberapa alasan, yaitu :

a. eperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena perawat primer 

harus mempunyai latar belakang pendidikan * keperawatan atau setara

 b. eperawatan tim tidak digunakan secara murni , karena tanggung jawab

asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim

c. Melalui kombinasi kedua model ini diharapkan komunitas asuhan keperawatan

dan akountabilitasnya terdapat pada primer.

&isamping itu karena saat ini perawat yang ada di rumah sakit sebagaian besar adalah lulusan *#, maka akan mendapat bimbingan dari perawat primer 

atau ketua tim tentang asuhan keperawatan. Hilai$nilai profesional dari

 penatalaksanaan kegiatan keperawatan diaplikasikan dalam bentuk aktifitas

 pelayanan profesional yang dipaparkan dalam 2 pilar sebagai berikut :

1. #endekatan Manajemen ( Management Approach "!. #enghargaan karir ( compensatory rewards "

. 6ubungan #rofesional ( professional relationship"

2. *istem pemberian asuhan pasien ( patient care delivery system "

egiatan yang ditetapkan pada tiap pilar merupakan kegiatan dasar M##

yang dapat dikembangkan jika tenaga keperawatan yang bekerja berkualitas.

12

Page 13: BAB I - III

7/17/2019 BAB I - III

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 13/13

BAB III

PENUTUP

3.1 'esm#ulan

 Manajemen adalah proses bekerja melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan

 bersama. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses pelaksanaan pelayanan

keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,

 pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga/masyarakat (Gillies, 19!".

#rinsip pemilihan metode penugasan adalah : jumlah tenaga, kualifikasi staf dan

klasifikasi pasien. Metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan

dengan modifikasi antara tim dan primer. Menurut *udarsono (!%%%", M## dikembangkan

 beberapa jenis sesuai dengan kondisi sumber daya manusia yang ada.

3.2 &aran

)gar manajemen keprawatan diindonesia menjadi lebih baik dan pelayanan agar 

lebih di perhatikan. Membuat kesehatan menjadi lebih baik denganadanya pembelajaran

menejemen keperawatan.

13