BAB I - III
description
Transcript of BAB I - III
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 1/13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen adalah proses bekerja melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan
bersana. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga/masyarakat (Gillies, 19!".
#roses manajemen meliputi kegiatan$kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pertemuan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber$sumber daya
manusia, fisik dan teknologi. Manajemen keperawatan merupakan suatu tugas khusus yang
harus di laksanakan oleh pengelola keperawatan sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang efektif dan baik.
Metode penugasan suatu gambaran/kerangka kerja yang mengatur pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan pada klien dengan menggunakan sumber$sumber informasi dan
pendekatan pemecahan masalah serta memungkinkan perawat untuk berkolaborasi dengan
profesi kesehatan lain (Mayyer et all, 199%". &engan demikian model pemberian asuhan
keperwatan diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan pelayanan keperawatan berjalan
secara optimal.
'erdasarkan hasil kajian situasi terhadap manajemen asuhan keperawatan di uang
)nak 'awah yang di lakukan pada tanggal 1% *eptember !%1%, model yang dilakukan adalah
model +M, namun pelaksanaan model tersebut sudah tidak sangat popular mengingat tidak
sejalan dengan definisi keperawatan itu sendiri yang harus memberikan perhatian penuh pada
biopsikososial dan spiritual yang menyangkut kebutuhan dasarnya. Maka dengan ini kami
mencoba memodifikasi model asuhan yang akan diberikan kepada klien yaitu
penggabungan/pengembangan dari model fungsional dengan model tim yang kami sebut
dengan - model asuhan keperawatan profesional dan tim yang disederhanakan - disingkat
dengan M)#+s.
1
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 2/13
1.2 Rumusan Masalah
1. )pa #erencanaan tenaga keperawatan 0
!. )pa klasifikasi pasien 0. 'agaimana perhitungan kebutuhan tenaga 0
2. 'agaimana pembagian tenaga keperawatan dan penyusunan jadwal 0
3. 'agaimana Modifikasi kerja mingguan 0
1.3 Tujuan Penulsan
+ujuan penulisan makalah ini adalah untuk mencapai pemahaman penulis dan
pembaca terhadap sataffing dalam manajemen keperawatan .
1.! Man"aat Penulsan
a. Bag #enuls
&iharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapatmengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga
maupun masyarakat.
$. Bag Pem$a%a
&iharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai staffing
dalam manajemen keperawatan .
!
BAB II
PEMBAHA&AN
2
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 3/13
2.1 Peren%anaan Tenaga 'e#era(atan
#erencanaan merupakan fungsi organic manajemen yang merupakan dasar atau titik
tolak dan kegiatan pelaksanaan kegiatan tertentu dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
)pabila proses perencanaan dilakukan dengan baik akan memberikan jaminan pelaksanaan
kegiatan menjadi baik sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang akan diciptakan,
pengadaan dan penggunaan tenaga kerja, system dan prosedur yang hendak digunakan serta
peralatan yang dibutuhkan untuk kelancaran suatu kegiatan. #erencanaan harus memenuhi
prinsip yang sesuai dengan situasi dan kondisi suatu organisasi.
#erencanaan tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan
pelayanan keperawatan yang optimal dan bermutu tinggi. #erencanaan ketenagaan menjadi
permasalahan besar diberbagai organisasi keperawatan seperti di tatanan rumah sakit,
perawatan di rumah dan tempat$ tempat pelayanan keperawatan lain. 4leh karena itu,
perencanaan ketenagaan harus sesuai dengan ketentuan atau pedoman yang berlaku, tenaga
yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan keperawatan harus sesuai dengan standart
keperawatan yang ada.
#erencanaan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain
lingkungan (e5ternal change", keputusan, organisasi yang dapat berbentuk pension,
pemutusan hubungan kerja (#6" dan kematian. #erencanaan ketenagaan merupakan suatu
proses yang komplek yang memerlukan ketelitian dalam menerapkan jumlah tenaga yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi. 7umlah tenaga
yang ada perlu ditata atau dikelola dalam melaksanakan kegiatan melalui penjadwalan yang
sistematis dan terencana secara matang sehingga kegiatan yang dilakukan secara optimal.
8angkah$langkah perencanaan tenaga keperawatan menurut &ructer Gillies,
(1992" meliputi:
a.Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang akan diberikan b. Menentukan katagori perawat yang akan ditugaskan untuk melaksanaka
keperawatan
c.Menentukan jumlah masing$masing katagori perawat yang dibutuhkand. Menerima dan menyaring untuk posisi yang ada
e.Menetukan tenaga perawat sesuai unit dan shift
3
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 4/13
f. Memberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan
#enentuan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh keinginan untuk menggunakan
tenaga keperawatan yang sesuai. ;ntuk lebih akuratnya dalam perencanaan tenaga
keperawatan, maka pemimpin keperawatan harus mempunyai keyakinan tertentu dalam
organisasinya seperti:
a. asio antara perawat dan pasien dalam ruangan perawatan intensif adalah 1:1/1:!
b. #erbandingan perawat ahli dan terampil di ruang medikal bedah, kebidanan, anak,
psikiatri adalah !:1/:1c. asio antara perawat dengan pasien saat shift pagi atau sore adalah 1:3 untuk
malam hari di ruang rawat dan lain$lain.
2.2 'las"kas Pasen
#asien diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi yang dibagi dalam tiga
kelompok berdasarkan tingkat ketergantungan klien :
(1" #erawatan +otal, yaitu klien memerlukan < jam perawatan langsung per !2 jam
(!" #erawatan #arsial, yaitu klien memerlukan 2 jam perawatan langsung per !2 jam
(" #erawatan Mandiri, yaitu klien memerlukan ! jam perawatan langsung per !2 jam
#enerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori di atas adalah sebagai berikut:
1. ategori : #erawatan mandiri/self care
egiatan sehari$hari dapat dilakukan sendiri, penampilan secara umum baik, tidak
ada reaksi emosional, pasien memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian
shift, tindakan pengobatan biasanya ringan dan sederhana.
!. ategori : #erawatan sedang/partial/intermediate careegiatan sehari$hari untuk makan dibantu, mengatur posisi waktu makan, memberi
dorongan agar mau makan, eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau
menyiapkan alat untuk ke kamar mandi. #enampilan pasien sakit sedang. +indakan
perawatan pada pasien ini monitor tanda$tanda =ital, periksa urin reduksi, fungsi
fisiologis, status emosional, kelancaran drainase atau infus. #asien memerlukan
bantuan pendidikan kesehatan untuk mendukung emosi 3 > 1% menit/shift. +indakan
dan pengobatan !% > % menit/shift atau % > ?% menit/shift dengan mengobser=asi
efek samping obat atau reaksi alergi.
. ategori : #erawatan total/intensi=e care
4
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 5/13
ebutuhan sehari$hari tidak bisa dilakukan sendiri, semua dibantu oleh perawat,
penampilan sakit berat. #asien memerlukan obser=asi terus menerus.
#etunjuk penetapan jumlah berdasarkan derajat ketergantungan :
(1" &ilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama dan sebaliknya dilakukan oleh
perawat yang sama selama !! hari.
(!" *etiap pasien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi pasien (minimal memenuhi
tiga kriteria"
(" elompok pasien sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda tally
(" pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui
berapa jumlah pasien yang ada dalam klasifikasi minimal, parsial dan total.
(2" 'ila hanya mempunyai satu kriteria dari hasil klasifikasi tersebut maka pasien
dikelompokan pada klasifikasi di atasnya.
2.3 Perhtungan 'e$utuhan Tenaga
a. Met)*e D)uglas
&ouglas (192, dalam *wansburg *wansburg, 1999" menetapkan jumlah
perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien,dimana masingmasing kategori mempunyai nilai standar per shift nya, yaitu sebagai
berikut :
+um
lah
kle
n
'las"kas #asen
Mnmal Partal T)tal
Pag &ang Malam Pag &ang Malam Pag &ang Malam
1. %,1< %,12 %,%< %,!< %,13 %,1% %,? %,% %,!%
2. %,2 %,! %,12 %,32 %,% %,!% %,<! %,?% %,2%
3. %,31 %,2! %,!1 %,1 %,23 %,% 1,% %,9% %,?%
,)nt)h -
5
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 6/13
uang rawat dengan 1< orang klien, dimana orang dengan ketergantungan
minimal, orang dengan ketergantungan partial dan ? orang dengan ketergantungan
total. Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :
Minimal #artial total 7umlah:
Mnmal Partal T)tal +umlah
Pag %.1< 5 @ %.31 %.!< 5 @ !.1? %.? 5 ? @ !.1? 2. (3" orang
&ang %.12 5 @ %.2! %.13 5 @ 1.! %. 5 ? @ 1. .2! (2" orang
Malam %.%< 5 @ %.!1 %.1% 5 @ %. %.! 5 ? @ 1.! !.!1 (!" orang
+umlah se%ara keseluruhan #era(at #erhar 11 )rang
$. Met)*e &stem Akutas
elas : ! jam/hari
elas : jam/hari
elas : 2,3 jam/hari
elas A : ? jam/hari
;ntuk tiga kali pergantian shift B #agi : *ore : Malam @ 3C : 3 C : %C
,)nt)h -
ata rata jumlah klien
1. kelas @ orang 5 ! jam/hari @ ? jam
!. kelas @ orang 5 jam/hari @ !2 jam
. kelas @ 2 orang 5 2.3 jam/hari @ 1 jam
2. kelas A @ ! orang 5 ? jam/hari @ 1! jam
7umlah jam : ?% jam
$ pagi/sore @ ?% jam 5 3C / jam @ !.?!3 orang ( orang"
$ Malam @ ?% jam 5 %C/ jam !.!3 orang (! orang "
6
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 7/13
jadi jumlah perawat dinas 1 hari @ DD! @ orang.
%. Met)*e lles
Gillies (1992" menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit
perawatan adalah sebagai berikut :
7umlah jam keperawatan rata rata jumlah
Eang dibutuhkan klien/hari 5 klien/hari 5 hari/tahun
7umlah hari/tahun $ hari libur 5 jumlah jam kerja
Masing masing tiap perawat
Pera(at
jumlah keperawatan yang dibutuhkan /tahun
@ jumlah jam keperawatan yang di berikan perawat/tahun
@ jumlah perawat di satu unit
*. Met)*e &(ans$urg
Fontoh :
#ada suatu unit dengan !2 tempat tidur dan 1< klien rata rata perhari . 7umlah
jam kontak langsung perawat > klien @ 3 jam /klien/hari.
1. total jam perawat /hari : 1< 5 3 jam @ 3 jam
jumlah perawat yang dibutuhkan : 3 / < @ 1!,12 ( 1! orang"
perawat/hari
!. +otal jam kerja /minggu @ 2% jam
7
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 8/13
jumlah shift perminggu @ 1! 5 < (1 minggu" @ 2 shift/minggu. jumlah
staf yang dibutuhkan perhari @ 2/? @ 12 orang (jumlah staf sama bekerja setiap
hari dengan ? hari kerja perminggu dan < jam/shift"
Menurut arstler dalam *wansburg dan *wansburg (1999", merekomendasikan untuk
pembagian proporsi dinas dalam satu hari B pagi : siang : malam @ 2< C : ? C : 1< C
*ehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari @ 12 orang
$ #agi : 2<C 5 12 @ ?,3 @ < orang
$ *ore : ?C 5 12 @ 3,%2 @ 3 orang
$ Malam : 1<C 5 12 @ !, @ ! orang
2.! Pem$agan Tenaga 'e#era(atan *an Pen/usunan +a*(al
Met)*e #enugasan
#rinsip pemilihan metode penugasan adalah : jumlah tenaga, kualifikasi staf dan
klasifikasi pasien. )dapun jenis$jenis metode penugasan yang berkembang saat ini adalah
sebagai berikut :
a. Met)*e 0ungs)nal
Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan
keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia kedua. #ada saat itu karena
masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya
melakukan satu sampai dua jenis inter=ensi, misalnya merawat luka kepada semua
pasien di bangsal.
elebihan :
a. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tiugas yang jelas
dan pengawasan yang baik.
8
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 9/13
b. *angat baik untuk umah *akit yang kekurangan tenaga.
c. #erawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat
pasien diserahkan kepada perawat junior dan atau belum berpengalaman.
elemahan :
a. +idak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat.
b. #elayanan keperawatan terpisah$pisah, tidak dapat menerapkan proses
keperawatan.
c. #ersepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan
ketrampilan saja.
$. Met)*e Pera(atan Tm
Metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif
kolaboratif (&ouglas, 199!". +ujuan Metode +im :
1" Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif !" Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
" Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda$beda
onsep Metode +im :
1" etua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan.
!" #entingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
" )nggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
2" #eran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik jika
didukung oleh kepala ruang.
elebihan :
1" Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.!" Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
" Memungkinkan komunikasi antar timsehingga konflik mudah diatasi dan
memberikan kepuasan kepada anggota tim.
elemahan :
9
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 10/13
1. omunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim,
yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada
waktu$waktu sibuk (memerlukan waktu "
!. #erawat yang belum terampil kurang berpengalaman cenderung untuk
bergantung/berlindung kepada perawat yang mampu. 7ika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim kabur
%. Met)*e Prmer
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama !2 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai keluar
rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat
perencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dengan perawat yang ditugaskan
untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien
dirawat. onsep dasar metode primer :
1" )da tanggungjawab dan tanggunggugat!" )da otonomi
" etertiban pasien dan keluarga
elebihannya :
1" Model praktek profesional!" 'ersifat kontinuitas dan komprehensif
" #erawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri B kepuasan perawat
2" lien/keluarga lebih mengenal siapa yang merawatnya
elemahannya :
1" 6anya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akontable
serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin.
!" 'iaya lebih besar
*. Met)*e 'asus
10
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 11/13
*etiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh
kebutuhannya pada saat ia dinas. #asien akan dirawat oleh perawat yang berbeda
untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang
sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu
perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat pri=at atau untuk perawatan khusus
seperti : isolasi, intensi=e care.
elebihan :
1" #erawat lebih memahami kasus per kasus
!" *istem e=aluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
ekurangan :
1" 'elum dapatnya diidentifikasi perawat penanggungjawab!" #erlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama
2. M)*"kas 'erja Mngguan
Metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan dengan
modifikasi antara tim dan primer. Menurut *udarsono (!%%%", M## dikembangkan
beberapa jenis sesuai dengan kondisi sumber daya manusia yang ada, antara lain adalah:
a. Model #raktek eperawatan #rofesional
Melalui pengembangan model ## dapat berikan asuhan keperawatan profesional
tingkat . #ada ketenagaan terdapat tenaga perawat dengan kemampuan doktor dalam
keperawatan klinik yang berfungsi untuk melakukan riset dan membimbing para
perawat melakukan riset serta memanfaatkan hasil$hasil riset dalam memberikan
asuhan keperawatan
b. Model #raktek eperawatan #rofesional #ada model ini akan mampu memberikan asuhan keperawatan profesional tingkat .
#ada ketenagaan terdapat tenaga perawat dengan kemampuan spesialis keperawatanyang spesifik untuk cabang ilmu tertentu. #erawat spesialis berfungsi untuk
memberikan konsultasi tentang asuhan keperawatan kepada perawat primer pada area
spesialisnya. &isamping itu melakukan riset dan memanfaatkan hasil$hasil riset dalam
memberikan asuhan keperawatan. 7umlah perawat spesialis direncanakan satu orang
untuk 1% perawat primer pada area spesialisnya. &isamping itu melakukan riset dan
11
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 12/13
memanfaatkan hasil$hasil riset dalam memberikan asuhan keperawatan. 7umlah
perawat spesialis direncanakan satu orang untuk 1% perawat primer (1:1%"c. Model #raktek eperawatan #rofesional .
#ada model ini perawat mampu memberikan asuhan keperawatan profesional tingkat
dan untuk itu diperlukan penataan komponen utama yaitu: ketenagaan keperawatan,metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan. #ada model ini adalah
kombinasi metode keperawatan primer dan metode tim disebut tim primer.d. Model #raktek eperawatan #rofesional #emula
Model #raktek eperawatan #rofesional #emula (M##" merupakan tahap awal
untuk menuju model ##. Model ini mampu memberikan asuhan keperawatan
profesional tingkat pemula. #ada model ini terdapat komponen utama yaitu:
ketenagaan keperawatan, metode pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi
asuhan keperawatan. Menurut atna *. *udarsono (!%%%", bahwa penetapan sistemmodel M)# ii diasarkan pada beberapa alasan, yaitu :
a. eperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena perawat primer
harus mempunyai latar belakang pendidikan * keperawatan atau setara
b. eperawatan tim tidak digunakan secara murni , karena tanggung jawab
asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim
c. Melalui kombinasi kedua model ini diharapkan komunitas asuhan keperawatan
dan akountabilitasnya terdapat pada primer.
&isamping itu karena saat ini perawat yang ada di rumah sakit sebagaian besar adalah lulusan *#, maka akan mendapat bimbingan dari perawat primer
atau ketua tim tentang asuhan keperawatan. Hilai$nilai profesional dari
penatalaksanaan kegiatan keperawatan diaplikasikan dalam bentuk aktifitas
pelayanan profesional yang dipaparkan dalam 2 pilar sebagai berikut :
1. #endekatan Manajemen ( Management Approach "!. #enghargaan karir ( compensatory rewards "
. 6ubungan #rofesional ( professional relationship"
2. *istem pemberian asuhan pasien ( patient care delivery system "
egiatan yang ditetapkan pada tiap pilar merupakan kegiatan dasar M##
yang dapat dikembangkan jika tenaga keperawatan yang bekerja berkualitas.
12
7/17/2019 BAB I - III
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iii-568e5bd830ec6 13/13
BAB III
PENUTUP
3.1 'esm#ulan
Manajemen adalah proses bekerja melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan
bersama. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga/masyarakat (Gillies, 19!".
#rinsip pemilihan metode penugasan adalah : jumlah tenaga, kualifikasi staf dan
klasifikasi pasien. Metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan
dengan modifikasi antara tim dan primer. Menurut *udarsono (!%%%", M## dikembangkan
beberapa jenis sesuai dengan kondisi sumber daya manusia yang ada.
3.2 &aran
)gar manajemen keprawatan diindonesia menjadi lebih baik dan pelayanan agar
lebih di perhatikan. Membuat kesehatan menjadi lebih baik denganadanya pembelajaran
menejemen keperawatan.
13