Bab I, II, III, Daftar Pustaka

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tugas perawat ialah memenuhi kebutuhan dasar klien, khususnya nutrisi. Kita sebagai perawat memiliki peran sebagai edukator atau pemberi pelajaran, sekaligus manager tentang nutrisi, dalam hal ini pelajaran yang diberikan sangat erat kaitannya kecukupan gizi yang normal untuk klien. Klien disini dapat berupa individu, keluarga, atau komunitas. Untuk menjadi edukator yang baik, perawat harus mengetahui bagaimana konsep nutrisi normal dan aspek apa saja yang perlu ditinjau dalam pemberian nutrisi. Perawat juga harus memperhatikan klien secara holistik. Dengan begitu, perawat sebagai edukator sekaligus manager nutrisi klien dapat mencapai tujuan yang diinginkan yakni membantu klien guna menjalani pola hidup sehat dan mempertahankan status kesehatannya. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai teori nutrisi normal dari berbagai sumber dan nilai-nilai gizi normal yang dibutuhkan setiap harinya. 1.2. Rumusan Masalah a. Jelaskan fungsi dan sumber makanan vitamin yang dibutuhkan! b. Jelaskan akibat kekurangan dan kelebihan vitamin! 1

Transcript of Bab I, II, III, Daftar Pustaka

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangSalah satu tugas perawat ialah memenuhi kebutuhan dasar klien, khususnya nutrisi. Kita sebagai perawat memiliki peran sebagai edukator atau pemberi pelajaran, sekaligus manager tentang nutrisi, dalam hal ini pelajaran yang diberikan sangat erat kaitannya kecukupan gizi yang normal untuk klien. Klien disini dapat berupa individu, keluarga, atau komunitas. Untuk menjadi edukator yang baik, perawat harus mengetahui bagaimana konsep nutrisi normal dan aspek apa saja yang perlu ditinjau dalam pemberian nutrisi. Perawat juga harus memperhatikan klien secara holistik. Dengan begitu, perawat sebagai edukator sekaligus manager nutrisi klien dapat mencapai tujuan yang diinginkan yakni membantu klien guna menjalani pola hidup sehat dan mempertahankan status kesehatannya. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai teori nutrisi normal dari berbagai sumber dan nilai-nilai gizi normal yang dibutuhkan setiap harinya.

1.2. Rumusan Masalaha. Jelaskan fungsi dan sumber makanan vitamin yang dibutuhkan!b. Jelaskan akibat kekurangan dan kelebihan vitamin!c. Jelaskan fungsi dan sumber makanan masing-masing mineral yang dibutuhkan, serta akibat kekurangan dan kelebihannya!d. Jelaskan hubungan antara berbagai jalur metabolisme dengan upaya tubuh mempertahankan kadar glukosa darah!e. Jelaskan bagaimana peran insulin, glucagon, dan katekolamin dalam mempertahankan kadar glukosa darah!f. Apa itu kilomikron, VLDL, LDL, HDL? Apa peranannya dalam metabolism lemak?g. Sebutkan isi 13 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG!h. Diskusikan pentingnya Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG makanan) dan Label Makanan dalam diet yang sehat!i. Jelaskan jenis-jenis diet di RS dan jenis pasien yang membutuhkannnya!j. Diskusikan:1. Macam-macam pengukuran antropometrik dan hubungannya dengan penilaian status gizi !2. Macam-macam data laboratorium yang menggambarkan status nutrisi dan hubungannya dengan penilaian status nutrisi!3. Tanda dan gejala masalah gizi, serta hubungannya dengan status nutrisi!

1.3. Tujuan PenulisanI.3.1. Tujuan UmumMengerti dan memahami konsep berbagai konsep nutrisi normal dan nilai gizi normal dalam setiap harinya agar klien memahami nilai nutrisi normal yang cukup dan mampu memperkirakan apakah selama ini nutrisinya sudah terpenuhi.I.3.2. Tujuan KhususMampu mendefinisikan belajar dan mengajar dari berbagai sumber dan mampu menguraikan berbagai domain nutrisi normal dan sumber-sumber nutrisi.

1.4. Metoda PenulisanMetode analisis yang digunakan dalam pembuatan makalah ini berupa studi kasus dengan penelitian literatur.

1.5. Sistematika PenulisanMakalah ini terdiri dari tiga bab. Bab satu berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode analisis, dan sistematika penulisan. Bab dua merupakan tinjauan pustaka yang berisi teori tentang dampak kelebihan dan kekurangan nutrisi, sistem metabolisme, panduan nutrisi normal dan peran-peran hormon yang membantu proses metabolisme. Pada bab tiga, penutup, berisi kesimpulan materi dan saran.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Fungsi dan Sumber Makanan Vitamin yang Dibutuhkan Tubuh1. Vitamin ASumber: Mentega, hati, minyak ikan, telur, susu, tumbuhan yang berwarna hijau dan kuning. Fungsi Vitamin A adalah sebagai berikut:a. Memelihara jaringan epitelb. Regenerasi rodopsin di retinac. Pertumbuhan tulang dan gigid. Proses oksidasi dalam tubuh2. Vitamin B1Sumber: Ragi, kecambah, kulit ari padi/beras, wortel, hati, telur, susu, ginjal, dan margarineFungsi Vitamin B1 adalah sebagai berikut:a. Pembuatan neurotransmitterb. Sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidratc. Keseimbangan air di dalam tubuhd. Penyerapan lemak oleh jonjot usus3. Vitamin B2Sumber: Ragi, telur, hati, daging, ginjal, otak, dan jantungFungsi Vitamin B2 adalah sebagai berikut:a. Metabolisme gula dan proteinb. Rangsang saraf matac. Pertumbuhand. Pemeliharaan jaringan kulit sekitar mulute. Merupakan enzim pada oksidasi dalam self. Menghasilkan energi dalam sel4. Vitamin B3Sumber: Hati, daging, ikan, ragi, dan berasFungsi Vitamin B3 adalah sebagai berikut:a. Membentuk koenzim Ab. Sintesis hormonec. Menjaga kestabilan gula darah5. Vitamin B6Sumber : Hati, ikan, daging, dan sayurFungsi Vitamin B6 adalah sebagai berikut:a. Metabolisme lemakb. Pembuatan sel darah merah dan kulitc. Penyusun enzim dekarboksilase dan transaminased. Pertumbuhane. Aktivitas urat saraf6. Vitamin B7Sumber: Hati, susu, kedelai, ragi, bayam, ikan, daging, dan tomatFungsi Vitamin B7 adalah sebagai berikut:a. Pertumbuhanb. Metabolisme selc. Pemecahan karbohidrat, lemak, dan proteind. Koenzim7. Vitamin B11Sumber: Hati, ginjal, sayuran, daging sapi, pisang, polongan, biji gandum, dan ragiFungsi Vitamin B11 adalah sebagai berikut:a. Pembentukan sel darah merahb. Metabolisme kelompok metalc. Sintesis DNA dan RNA yang berperan dalam pembelahan sel8. Vitamin B12Sumber: Hati, ikan, susu, telur, udang, kerang, dan kejuFungsi Vitamin B12 adalah sebagai berikut:a. Sintesis asam aminob. Pembentukan sel darahc. Metabolisme sel dalam pertumbuhan9. Vitamin CSumber: Sayur, buah segar, hati, dan ginjalFungsi Vitamin C adalah sebagai berikut:a. Metabolisme lemakb. Pembentukan jaringan ikat (kolagen)c. Kesehatan gusid. Aktivator enzim (koenzim)e. Oksidasi dan dehidrasi dalam self. Pembentukan trombosit10. Vitamin DSumber : Susu, minyak ikan dan kuning telurFungsi vitamin D adalah mencegah penyakit rakitis.11. Vitamin ESumber: Biji-bijian, sayuran, telur, mentega dan susu.Vitamin E berperan penting dalam sistem reproduksi dan mencegah penyakit kanker paru-paru12. Vitamin KSumber: Bayam, tomat, dan wortel.Vitamin K Berperan dalam pembekuan darah.

B. Kekurangan dan Kelebihan Masing-Masing VitaminVitaminKelebihanKekurangan

A Pusing-pusing dan pingsan Sakit pada tulang Ruam kulit Haid tak teratur

Hemeralopia yang timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada waktu senja Bintik bitot (kerusakan pada retina) Seroftalmia (kornea mata mengering karena terganggunya kelenjar air mata) Keratomalasi (kornea mata rusak karena berkurangnya produksi minyak meibom) Frinoderma (kulit kaki dan tangan bersisik karena pembentukan epitel kulit terganggu) Pendarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru karena rusaknya epitel organ Proses pertumbuhan terhenti

B1 Gemetar Abnormalitas detak jantung.

Beri-beri Selera makan hilang Pertumbuhan terhenti Transpor cairan tubuh terganggu Metabolisme karbohidrat terganggu sehingga terjadi timbunan asam piruvat dalam sel, yang akan menjadi racun dalam sel Kontraksi otot jantung dan sistem saraf pusat melemah

B2 Keilosis (luka pada sudut mulut) Katarak (lensa mata menjadi keruh) Pertumbuhan terhenti Peradangan pada kornea mata sehingga pandangan kabur

B3 Dermatitis Insomnia Internitis Gangguan fungsi saraf Kelelahan

B6 Derefleksitas otot

Pelagra Anemia Obstipasi Kejang-kejang Pertumbuhan terhambat

B7 Pelagra Dermatitis: kulit pecah-pecah, eksim, dan mengelupas Diare Dimensia: kekacauan mental, pelupa, letih, dan suka melamun Pendarahan usus dan gusi

B11 Anemia pernisiosa Peradangan lidah Diare

B12 Kerusakan saraf Anemia pernisiosa

C Insomnia Diare Kerusakan Ginjal

Skorbut, pendarahan gusi Pendarahan kulit Kerusakan sendi Menurunnya permeabilitas sel kapiler darah

D Batu ginjal Rakhitis

E Hemolisis sel darah merah

K Darah sulit membeku bila terluka Pendarahan di dalam tubuh

C. Fungsi dan Sumber Makanan Masing-Masing Mineral yang Dibutuhkan Tubuh serta Akibat Kekurangan dan atau KelebihannyaBerdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.1. Makroelemenadalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).a. Kalsium ( Ca )Sumber : Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan dagingFungsi Kalsium :a. Pembentukan tulang dan gigi yang dipengaruhi oleh vitamin Db. Aktivitas saraf dan otakc. Aktivator enzimd. Aktivitas otot jantunge. Melindungi tubuh terhadap absorpsi zat radioaktifKekurangan: Riketsia, Osteoporosis, Darah sukar membeku, Rakitis, Hipokalsemia, Pertumbuhan terhambat.Kelebihan : Hiperkalsemia, Kalsifikasi jaringan dan tulang rawanb. Fosfor ( P )Sumber : Susu, kacang-kacangan, daging, dan sayuranFungsi Fosfor :a. Pembentukan tulang dan gigib. Kontraksi ototc. Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATPd. Membentuk fosfatid, bagian dari plasmae. Menjaga keseimbangan asam basaf. Pengaturan aktivitas hormong. Efektivitas beberapa vitaminAkibat Kekurangan Fosfor :a. Kerapuhan tulang dan gigib. Pada anak anak : Rakhitisc. Pada orang Dewasa : Osteomalasiac. Natrium ( Na )Sumber : Daging, garam, mentega, dan produk peternakanFungsi Natrium :a. Transmisi sarafb. Kontraksi ototc. Menjaga tekanan osmotik darahd. Sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat)e. Mempertahankan iritabilitas sel ototf. Komponen anorganik cairan ekstra selAkibat Kekurangan Natrium : Dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung, Kejang otot, Kelelahan, Suhu tubuh meningkatAkibat kelebihan Natrium : gejala hipertensid. Klor ( Cl )Sumber : Garam, susu, daging, dan telurFungsi Klor :a. Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam penyerapan Fe dan emulsi lemakb. Aktivator enzimc. Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari darah ke paru-parud. Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan tekanan osmosisAkibat Kekurangan Klor : Kontraksi otot abnormal, Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan terganggue. Magnesium ( Mg )Sumber : Kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil laut, dan serealFungsi Magnesium :a. Pembentukan tulang, darah, dan ototb. Aktivator enzimc. Kontraksi ototd. Aktivitas sarafe. Respirasi intraself. Sintesis proteinAkibat Kekurangan Magnesium : Gangguan mental dan emosi, Kontraksi otot terganggu, Fungsi ginjal terganggu, Peredaran darah tergangguAkibat Kelebihan Magnesium : dapat berakibat gangguan fungsi saraff. Kalium ( K )Sumber : Sayuran, buah-buahan, dan kecapFungsi Kalium :a. Mengatur detak jantungb. Memelihara keseimbangan airc. Transmisi sarafd. Memelihara keseimbangan asam basae. Katalisatorf. Kontraksi ototg. Mengatur sekresi insulin dari pankreash. Memelihara permeabilitas membran selKekurangan Kalium: Gangguan jantung, Kontraksi otot terganggu.Kelebihan Kalium: kelemahan otot dan terganggunya denyut jantung.g. Sulfur ( S )Sumber : Sayuran, telur, daging, susu, dan buah-buahanFungsi Sulfur :a. Aktivator enzimb. Berperan dalam penyimpanan dan pembebasan energyc. Komponen vitamin (thiamin, biotin, dan asam pantotenat)d. Komponen dalam proses detoksikasiAkibat Kekurangan Sulfur : Anemia, Pendengaran berkurangh. Zat besi ( Fe )Sumber : Daging, sayuran hijau, dan biji bijianFungsi Zat besi :a. Pembentukan hemoglobinb. Komponen enzim sitokrom (enzim dalam respirasi)Akibat Kekurangan Zat besi : Anemiai. Yodium ( I )Sumber : Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput lautFungsi Yodium :a. Aktivitas kelenjar tiroidb. Komponen hormon tiroksinc. Komponen hormon triyodotironinAkibat kekurangan Yodium : Gondok, Pendengaran berkurangj. Fluorin ( F )Sumber : Kuning telur, susu, otak, dan air minumFungsi Fluorin :a. Memelihara gigib. Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit periodontalAkibat Kekurangan Fluorin : Kerusakan karang gigi (caries dentis)k. Seng ( Zn )Sumber : Ikan laut, hati, daging, telur, dan susuFungsi Seng ( Zn ) :a. Membantu penyembuhan luka dan kesehatan kulitb. Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemakc. Pertumbuhan dan reproduksid. Kepekaan terhadap rasa dan baue. Pembentukan enzimAkibat Kekurangan Seng (Zn): Penyembuhan luka terhambat.l. Tembaga ( Cu )Sumber : Padi-padian, polong-polongan, kerang, ginjal, dan hatiFungsi Tembaga ( Cu ) :a. Pembentukan eritrosit dan hemoglobinb. Komponen enzim dan proteinc. Aktivitas sarafd. Sintesis substansi seperti hormoneKekurangan Tembaga ( Cu ) : Anemia, Gangguan saraf dan tulang2. Mikroelemenyaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).D. Hubungan antara Berbagai Jalur Metabolisme (Glikolisis, Glikogenesis, Lipolisis, Glikogenolisis, Glukoneogenesis, Metabolisme Asam Amino) dengan Upaya Tubuh Mempertahankan Kadar Glukosa darah

Berdasarkan skema pada gambar diatas, bisa disimpulkan bahwa semua proses baik glikolisis-glikogenesis, lipolisis-glikogenolisis, glukoneogenesis-metabolisme asam amino merupakan sebuah proses pembentukan dan proses pemecahan molekul baik dari besar ke molekul sederhana atau sebaliknya. Proses-proses tersebut bertujuan untuk mempertahankan kadar glukosa dalam tubuh dengan bantuan semua makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Dalam proses yang terjadi pada karbohidrat yaitu adanya pembentukan glukosa, apabila kadar glukosa berlebih di dalam tubuh maka glukosa yang terbentuk akan diubah menjadi glikogen dengan proses glikogenesis, glikogen yang terbentuk akan disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi. Hal sama pun terjadi pada makronutrien lain seperti lemak, lemak dibentuk menjadi molekul yang lebih sederhana menjadi gliserol atau asam lemak, lalu dibentuk menjadi glukosa melalui proses lipogenesis. Pada protein, proses yang terjadi yaitu protein dirubah menjadi asam amino, apabila jumlah asam amino dalam tubuh telah memenuhi jumlah yang dibutuhkan, maka sebagian asam amino yang terbentuk akan diubah menjadi protein tubuh melalui proses sintesis protein, dan sebagian asam amino yang lain dibentuk menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Keseluruhan proses metabolisme markonutrien tersebut pada dasarnya akan digunakan dalam proses metabolisme di seluruh jaringan tubuh dan metabolisme otak. Glukosa yang tersisa atau tidak terpakai akan dibuang melalui proses eliminasi urin.Kadar Glukosa Darah Kadar Glukosa Darah

Glikogenesis (Sintesis glikogen dari glukosa)Glikogenolisis (Hidrolisis glikogen yang ada di hati dan otot rangka menjadi glukosa)

Lipogenesis (Sintesis lemak dari kelebihan glukosa)Lipolisis (Katabolisme triagliserol menjadi gliserol dan asam lemak di jaringan adiposa. Gliserol yang sampai ke hati diubah menjadi glukosa)

Glikolisis (Hidrolisis glukosa menjadi 2 asam piruvat)Glukoneogenesis (Sintesis glukosa dari asam amino)

Metabolisme asam aminoAsam amino lemak (disimpan di jaringan adiposa)Hidrolisis asam amino energi

E. Peran Insulin, Glucagon, dan Katekolamin dalam Mempertahankan Kadar Glukosa DarahPeran insulin dan glucagon adalah sebagai system pengatur umpan balik untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah agar normal. Bila konsentrasi glukosa darah meningkat tinggi, maka timbul sekresi insulin, insulin kemudian akan mengurangi konsentrasi glukosa darah agar kembali normal. Akan tetapi bila terjadi penurunan konsentrasi glukosa dalam darah, maka glucagon akan mengubah glikogen yang tersimpan dalam hepar menjadi glukosa. Katekolamin berfungsi sebagai hormone yang mengatur kerja insulin dan glucagon. Terjadinya peningkatan dalam katekolamin yang bersirkulasi akan menekan insulin dan meningkatkan pelepasan glucagon. Penghambatan sekresi insulin diperantarai oleh reseptor alfa dan perangsangan glucagon diperantarai oleh reseptor beta. Kombinasi efek-efek yang mendukung mobilisasi substrat, mendorong efek langsung katekolamin pada keluaran glukosa hati dan lipolisis. Itulah peran insulin, glukacon, dan katekolamin dalam mempertahankan kadar glukosa darah.

F. Kilomikron, VLDL, LDL, HDLKilomikron Triasilgliserol dari diet. Fungsinya adalah mengangkut lipid dari makanan di lumen usus (terutama triasilgliserol) ke dalam peredaran darah.

Sisa kilomikron Ester kolesterol dari diet Fungsinya adalah mengangkut lipid dari makanan di lumen usus (terutama triasilgliserol) ke dalam peredaran darah.

VLDL (Very Low Density Lipoprotein) Triasilgliserol endogen Fungsi VLDL adalah mengangkut triasilgliserol (terutama) dan kolesterol yang melebihi kebutuhan hepar untuk dibawa ke jaringan di luar hepar (jaringan ekstra hepatik)

LDL (Low Density Lipoprotein) Ester kolesterol endogen Fungsi LDL adalah untuk transport kolesterol ke jaringan perifer dan mengatur sintesis kolesterol de novo ( Jadi bisa dikatakan bahwa LDL merupakan pengangkut kolesterol utama di dalam tubuh)

HDL ( High Density Lipoprotein ) Ester kolesterol endogen Fungsi HDL adalah bertindak sebagai tempat penyimpanan untuk apo C dan apo E yang dibutuhkan dalam Metabolisme kilomikron dan VLDL.Fungsi lainnya adalah mengambil kolesterol yang dilepaskan ke dalam plasma dari sel sel yang mati dan dari membran sel yang mengalami pergantian.

G. 13 Pesan Dasar Gizi SeimbangTiga belas pesan dasar gizi seimbang (disusun atas rekomendasi dari Kongres Gizi Internasional tahun 1992 di Roma yang menganjurkan setiap negara menyusun Pedoman Umum Gizi Seimbang/PUGS, kemudian penyusunannya dibahas dalam Widyakarya Pangan dan Gizi V pada Bulan April 1993):1. Makan makanan yang beraneka ragam (mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat makanan dalam jumlah dan proporsi yang seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok).2. Makan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi (makanan sumber karbohidrat, lemah, protein)3. Makan makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi (50-60%).4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi(< 20%).5. Gunakan garam beryodium (< 1 sendok teh perhari).6. Makan makanan sumber zat besi (sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur, dan daging).7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan.8. Biasakan makan pagi.9. Minum air bersih, aman, dan cukup jumlahnya (2 L per hari).10. Melakukan kegiatan fisik dan olahraga yang teratur.11. Menghindari minum minuman beralkohol.12. Makan makanan yang aman bagi kesehatan.13. Baca label makanan yang dikemas (berisi tanggal kadaluarsa, kandungan gizi, dan bahan aditif yang digunakan) terhindar dari makanan yang rusak, tidak bergizi, dan berbahaya.

H. Pentingnya Kecukupan Gizi yang Dianjurkan dan Label Makanan dalam Diet Yang SehatKecukupan gizi yang dianjurkan setiap hari adalah jumlah rata-rata suatu nutrien yang dibutuhkan per hari untuk memenuhi kebutuhan seseorang yang sehat. Jumlah ini cukup untuk menjaga keseimbangan metabolisme yang normal dan mencegah terjadinya penyakit. Gizi yang baik sangat penting untuk kesehatan. Makanan yang kurang memadai gizinya akan menyebabkan penyakit defisiensi gizi. Diet memainkan bagian yang penting dalam mempertahankan kesehatan. Diketahui, kebutuhan nutrien setiap orang berbeda. Adanya tabel kecukupan gizi yang dianjurkan pada hakikatnya berfungsi sebagai bahan acuan dalam berbagai hal, seperti pelaksanaan survey gizi masyarakat, penyusunan perencanaan makanan bagi populasi, dan pelaksanaan katering dalam jumlah besar. Harapannya, setiap orang dapat menakarkan jumlah nutrien yang ia butuhkan setiap harinya. Label makanan umumnya berisi tanggal kadaluarsa, kandungan gizi, dan bahan aditif yang digunakan. Label makanan penting dalam diet sehat agar individu terhindar dari makanan yang rusak, tidak bergizi, dan berbahaya.

I. Jenis-Jenis Diet di Rs dan Jenis Pasien yang MembutuhkannyaDiet Diabetes Mellitus (DM)Pasien DM Pembagian merata sumber hidratarang. Mengatur jadwal makan yang tepat dengan jumlah hidratarang yang sesuai dengan aktivitas hormon insulin yang dibutuhkan.

Diet Jantung (DJ)Pasien penyakit kardiovaskuler yang gemuk. Pembatasan kandungan energi dalam makanan. Pengurangan jumlah total lemak yang dimakan.

Diet Hati (DH) Pasien penyakit hepar dan sistem biliaris. Pasien sirosis hepatis. Pemberian glukosa per infus untuk memulai terapi diet. Minum sebanyak mungkin larutan hidratarang dalam bentuk air buah. Pembatasan garam

Diet Lambung (DL)Pasien ulkus peptikum dan dispepsia Makan makanan kecil yang tepat pada saat sebelum tidur dan di antara jam-jam makan. Mengindari makan makanan yang dapat mengganggu pencernaan. Makan secara teratur dengan porsi sedikit namun sering.

Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) Penderita infeksi. Demam yang lama. Pasien yang tidak dapat makan makanan dengan jumlah memadai. Infeksi = BMR = kenaikan pemakaian energi. Kalori = 2000-2500 kal/ hari. Konsumsi protein tinggi dari susu dan telur. Masukan hidratarang dalam bentuk glukosa Minyak dari sup atau soto Cairan min 2,5 L per hari

Diet Rendah Garam (RG) Pasien hipertensi. Pasien penyakit hepar. Meminimalkan penggunaan garam (< 0,5 sendok teh/ hari) Pembatasan konsumsi susu sapi (< 500 ml/hari) Mengindari makanan asin, sayuran dan buah yang diasinkan, makanan camilan, makanan nabati yang diasinkan. Penggunaan gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, sebagai pengganti garam.

Diet Rendah Protein (RP)Pasien penyakit hepar.Pasien gagal ginjal akutMasukan protein tidak lebih dari 20 gr per hari.

Diet Rendah Lemak (RL)Pasien kolesistitis/ penyakit inflamasi pada kantong empedu.Diperlukan untuk mengurangi kontraksi kantong empedu karena adanya lemak dalam duodenum.

Diet Rendah Karbohidrat (RK)Pasien DMPasien penyakit coeliac (gluten sensitive enteropathy)Penurunan berat badan dengan pengaturan nilai gizi.

Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas (RKLT) Pasien aterosklerosisKaya akan asam lemak tak jenuh dan rendah kolesterol.

J. Macam-Macam Pengukuran Antropometrik dan Hubungannya dengan Penilaian Status GiziAntropometri berhubungan dengan pengukuran dimensi dan komposisi tubuh pada berbagai tingkat umur. Digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi yang terlihat pada pola penampilan fisik seperti lemak dan otot.Parameter:1. Umur2. Berat badan (BB) Memberikan gambaran massa tubuh karena massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, seperti terserang penyakit infeksi. Dalam keadaan normal, BB berkembang mengikuti pertambahan umur, Digunakan untuk mendiagnosis bayi normal / BBLR. Melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi. Dasar perhitungan dosis obat dan makanan. Menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral pada tulang. Berat Badan Relatif untuk mengetahui persentase BB base on TBBBR= BB x 100% (TB-100)underweight < 90 % Berat Normal 90-110 % Overweight > 110% obesitas/ gemuk > 120% 3. Tinggi badan Menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Menggambarkan status gizi masa lampau.4. LLA (Lingkar Lengan Atas) Menggambarkan keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Pada wanita usia subur, salah satu cara deteksi dini yang mudah untuk menegtahui kelompok berisiko kekurangan energi kronis, seperti KEP (Kekurangan Energi Protein).Normal > 23, 5 cm26,3 cm untuk laki-laki25,7 cm untuk wanita5. LOLA (Lingkar Otot Lengan Atas) Untuk mengetahui simpanan protein di otot. Indikasi indeks protein tubuh. LOLA (cm) = LLA (cm) [0,314 x tebal kulit triseps (mm)]Nilai Normal :22,8 cm untuk laki-laki20,9 cm untuk wanita6. IMTIMT = Berat badan (kg)Tinggi badan (m) x Tinggi badanKet: Kurus (kekurangan BB tingkat berat) < 17 Kurus(kekurangan BB tingkat ringan) 7,0-18,5 Normal18,5-25,0 Gemuk (kelebihan BB Tingkat ringan) 25,0-27,0 Gemuk (kelebihan BB Tingkat berat) >27,0K. Macam-Macam Data Laboratorium yang Menggambarkan Status Nutrisi dan Hubungannya dengan Penilaian Status Nutrisia. Kadar albumin, yaitu pengukuran kadar albumin dalam darah. Albumin merupakan jenis protein yang paling banyak di dalam tubuh dan memiliki fungsi penting bagi tubuh. Albumin diproduksi oleh hati, dan memiliki waktu paruh 20 hari. Hubungannya dengan penilaian status nutrisi adalah deteksi dan evaluasi beberapa kondisi seperti ganggunagn fungsi ginjal dan hati, serta malnutrisi.b. BUN (blood urea nitrogen), yaitu produk limbah yang dihasilkan oleh hati dan dikeluarkan lewat ginjal. Jika nilai BUN tinggi mengindikasikan bahwa ginjal tidak bekerja seperti yang diharapkan.c. Kreatinin, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan ginjal seseorang, apakah ada kerusakan ginjal atau tidak. Hubungannya dengan penilaian status nutrisi adalah untuk mengukur konsentrasi kreatinin dalam darah.d. Glukosa, yaitu pemeriksaan untuk mengetahuin kadar glukosa dalam darah. Pemeriksaan glukosa dibagi 3, yaitu glukosa sewaktu(random), glukosa puasa(dilakukan setelah puasa 8-10 jam), glukosa 2 jam setelah makan(untuk menegakkan diagnosis DM). e. Hb, yaitu molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan ke paru-paru. Kandungan zat besi dalam Hb yang membuat darah berwarna merah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah.f. Fe, yaitu mineral yang dibutuhkan untuk hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen. Pemeriksaan zat besi untuk mengetahui jumlah zat besi dalam darah dan untuk melihat seberapa baik zat besi melakukan metabolism didalam tubuh.g. Keseimbangan nitrogen, yaitu perbedaan antara jumlah nitrogen yang masuk kedalam tubuh setiap hari (terutama dari protein makanan) dan jumlah senyawa nitrogen yang keluar melalui air kemihm keringat, feses, dan sel-sel yang terlepas. Keseimbangan nitrogen orang dewasa yang sehat adalah nol, yaitu jumlah nitrogen yang masuk sama dengan jumlah nitrogen yang keluar. Keseimbangan nitrogen negative apabila nitrogen yang keluar lebih banyak daripada yang masuk, sedangkan keseimbangan nitrogen positif apabila nitrogen yang masuk lebih banyak daripada yang keluar.

L. Tanda dan gejala masalah gizi, serta hubungannya dengan status nutrisi!Tanda dan gejala masalah gizi dapat dilihat dari tanda klinis pasien. Apabila pasien memiliki tanda klinis yang mengindikasikan memiliki masalh gizi maka pasien tersebut memiliki status nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.Bagian TubuhTanda-tanda untuk nutrisi yang buruk

Penampilan umum Lesu, apatis, kakeksia

berat badanPenampilan obesitas atau kurus

posturBahu kendur, dada cekung, punggung bungkuk

ototPenampilan lemah, tonus buruk, tonus tidak berkembang, nyeri, edema, tidak mampu berjalan dengan baik

Kontrol sistem sarafKurang perhatian, iritabilitas; bingung; tangan dan kaki terasa terbakar

Fungsi gastrointestinalAnoreksia, tidak dapat mencerna, konstipasi atau diare, pembesaran hati atau limpa

Fungsi kardiovaskularLaju denyut cepat, pembesaran jantung, irama tidak normal, tekanan darah meninngkat

Vitalitas umumMudah ellah, kurang energi, mudah tertidur, penampilan letih dan apatis

RambutBerserabut, kusam, kusut, kering, tipis, dan kasar

KulitKasar, kering, bersisik, pucat, berpigmen, lebam

Wajah dan leherBerminyak, bersisik, bengkak, kulit gelap dipipi

BibirPenampilan kering, bersisik, bengkak, lesi angular pada sudut mulut

Mulut, membran mukosaMembran mukosa lembut, bengkak

GusiGusi bengkak dan mudah berdarah inflamasi

LidahPenampilan bengkak, warna magenta, skarlet dan kasar

GigiKaries tidak terisi, gigi tidak ada, fluorosis

MataMembran mata pucat, membran kemerahan

Leher (kelenjar)Pembesaran tiroid

kukuBentuk kuku seperti sendok, mudah patah

Kaki tungkaiEdema, nyeri betis, eksemutan, lemah

kerangkaKaki bengkok, lutut menyatu, skapula dan rusuk menonjol

BAB IIIPENUTUP3.1. KesimpulanNutrisi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Nutrisi normal merupakan gizi yang dibutuhkan secara normal dan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan dan status gizi yang dimiliki oleh masing-masing orang. Nutrisi yang normal mencakup kepada kebutuhan makronutrient (karbohidrat, protein, lemak) dan kebutuhan mikronutrient (vitamin dan mineral).Banyaknya masing-masing nutrisi atau zat gizi yang harus terpenuhi dari makanan untuk mencakup hampir semua orang sehat. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat dan tinggi badan, genetika, serta keadaan hamil dan menyusukan. Kecukupan gizi yang dianjurkan agak berbeda dengan kebutuhan gizi. AKG di Indonesia didasarkan pada patokan berat badan untuk kelompok menurut masing-masing umur, gender, dan aktifitas fisik yang ditetapkan secara berkala melalui survey penduduk. AKG digunakan sebagai standard untuk mencapai status gizi optimal bagi penduduk dalam hal penyediaan pangan secara nasional 3.2. SaranNutrisi atau kebutuhan gizi sangat diperlukan baik bagi individu sehat maupun individu sakit dalam jumlah yang harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kondisi tubuh individu tersebut. Dengan mengetahui pengertian nutrisi, apa saja yang mencakup didalamnya, proses-proses yang terjadi dalam pembentukan energi, usia, gender, aktivitas, berat dan tinggi badan, genetika, angka kecukupan gizi yang benar dan menperhatikan jenis diet pada masing-masing individu diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dan tepat sasaran sehingga kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.DAFTAR PUSTAKA

Beck, M.E. (1995). Nutrition and Dietetics For Nurses. (Terj. Andry Hartono). Yogyakarta: Yayasan Essentia Medika.Hartono, A. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.Hinchliff, S. (1999). Churchill Livingstones Dictionary of Nursing. 17th Ed. (Terj. Andry Hartono). Jakarta: EGC.http://www.nal.usda.gov/http://www.perpustakaan.depkes.go.idKuntarti. (2012). Nutrisi Normal. Depok: FIK UI.Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2005). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. 4th Ed. (Terj. Renata Komalasari). Jakarta: EGC.Sherwood L. (2001). Human Physiology: From Cells to Systems. 2nd Ed. (Terj. Pendit BU). Jakarta: EGC.Staff pengajar. (2004). Kumpulan Kuliah Farmakologi. Ed.2 Jakarta:EGC.Supariasa, I.D. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

22