BAB I, II, III

download BAB I, II, III

of 14

Transcript of BAB I, II, III

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    1/14

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pembahasan tentang metodologi sering dihubungkan dengan filsafat ilmu. Filsafat

    ilmu adalah menguji metode yang digunakan dalam menghasilkan pengetahuan yang valid.

    Sementara itu, metodologi menentukan prosedur yang digunakan baik dalam penciptaan

    maupun pengujian proposisi (hipotesis) untuk mendapatkan pengetahuan yang valid.

    Pemahaman tentang realitas akan mempengaruhi cara memperoleh ilmu pengetahuan yang

    benar. Secara epistemologi, akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas materi yang

    mempunyai suatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansi dapat dibangun dengan

    rasional dan dunia empiris. Berdasarkan keyakinan tersebut, peneliti akuntansi utama sangat

    yakin bahwa satu-satunya metode yang digunakan untuk mebangun ilmu pengetahuan

    akuntansi adalah metode ilmiah. Pendekatan metode riset yang digunakan mengikuti

    prosedur metodologi riset yang digunakan ilmu alam. Pendekatan metodologi ini melakukan

    deskripsi atas variabel membangun dan menyatakan hipotesis, mengumpulkan data

    kuantitatif dan melakukan analisis secara statistik. Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan

    adalah pendekatan metodologi ini bukan merupakan satu-satunya metode terbaik dalam

    memecahkan masalah-masalah sosial.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan riset?2. Bagaimana istilah riset dalam akuntansi keperilakuan?3. Apa motivasi dan tujuan riset?4. Apa manfaat dan pentingnya riset?5. Apa yang dimaksud dengan replikasi?6. Bagaimana mengenali masalah dalam riset akuntansi keperilakuan?7. Apa saja jenis masalah dalam riset akuntansi keperilakuan?8. Bagaimana menyatakan dasar permasalahannya?9. Apa kesalahan umum dalam penemuan masalah?10.Apa saja variabel riset?

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    2/14

    2

    11.Apa yang dimaksud dengan proposisi dan hipotesis?12.Bagaimana pemilihan data atau sampel riset?13.Apa saja sumber dan metode pengumpulan data?14.Apa yang dimaksud dengan validitas dan keandalan?15.Bagaimana metode pengumpulan data?16.Bagaimana instrumen riset dalam akuntansi keperilakuan?17.Bagaimana menjamin kerja sama dengan responden?18.Bagaimana menjamin validitas dan keandalan?19.Bagaimana menganalisis data dan persiapan laporannya?

    1.3 Tujuan

    1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan riset2. Untuk mengetahui bagaimana istilah riset dalam akuntansi keperilakuan3. Untuk mengetahui motivasi dan tujuan riset4. Untuk mengetahui manfaat dan pentingnya riset5. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan replikasi6.

    Untuk memahami bagaimana mengenali masalah dalam riset akuntansi keperilakuan

    7. Untuk mengetahui apa saja jenis masalah dalam riset akuntansi keperilakuan8. Untuk memahami bagaimana menyatakan dasar permasalahannya9. Untuk mengetahui apa kesalahan umum dalam penemuan masalah10.Untuk mengetahui apa saja variabel riset11.Untuk mengetahui yang dimaksud dengan proposisi dan hipotesis12.Untuk memahami bagaimana pemilihan data atau sampel riset13.Untuk mengetahui apa saja sumber dan metode pengumpulan data14.Untuk mengetahui yang dimaksud dengan validitas dan keandalan15.Untuk memahami bagaimana metode pengumpulan data16.Untuk memahami bagaimana instrumen riset dalam akuntansi keperilakuan17.Untuk memahami bagaimana menjamin kerja sama dengan responden18.Untuk memahami bagaimana menjamin validitas dan keandalan19.Untuk memahami bagaimana menganalisis data dan persiapan laporannya

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    3/14

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Riset

    Riset merupakan suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki

    masalah-masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul dan terkait dengan fakta,

    fenomena, atau gejala dari masalah tersebut. Riset dimulai dengan suatu pertanyaan karena

    menghendaki suatu deskripsi yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan.

    2.2 Istilah Riset Akuntansi Keperilakuan

    Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu metode studi yang dilakukan seseorang

    berkaitan dengan aspek keperilakuan melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna

    terhadap masalah yang berhubungan dengan aspek keperilakuan tersebut sehingga dapat

    diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah itu. Dalam melakukan riset, setiap orang

    mempunyai motivasi dan keinginan yang berbeda, diantaranya dipengaruhi oleh tujuan (goal)

    dan profesi masing-masing.

    2.3 Motivasi dan Tujuan Riset

    Motivasi merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mencapai

    tujuan yang dia inginkan. Motivasi seseorang melakukan riset merupakan keinginan yang

    timbul dari dalam dirinya untuk memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada.

    Adapun tujuan umum seseorang melakukan riset sudah tentu ingin mengetahui jawaban dari

    masalah ataupun persoalan tersebut. Jika dilihat dari akuntansi keperilakuan, tujuan riset di

    bidang ini akan menekankan pada hubungan akuntansi dengan perilaku manusia maupun

    desain, konstruksi dan penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien, serta

    dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi.

    Secara spesifik, terdapat lima tujuan spesifik dari suatu riset, yaitu menggambarkan

    fenomena, menemukan hubungan, menjelaskan fenomena, memprediksi kejadian-kejadian di

    masa mendatang dan melihat pengaruh satu atau lebih faktor terhadap suatu kejadian.

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    4/14

    4

    2.4 Manfaat dan Pentingnya Riset

    Dalam riset akuntansi keperilakuan, terdapat beberapa pernyataan tentang manfaat

    dan pentingnya riset itu, antara lain:

    1. Memberikan gambaran terkini (state of the art) terhadap minat khusus dalam bidang baru

    yang diperkenalkan.

    2. Membantu mengidentifikasikan kesenjangan (gap) riset.

    3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan mebedakan kegiatan riset melalui subbidang

    akuntansi, seperti akuntansi keuangan, audit, akuntansi manajemen, sistem informasi

    akuntansi, pasar modal, maupun perpajakan.

    2.5 Replikasi

    Replikasi adalah pengulangan suatu studi atas riset yang dilakukan secara sengaja.

    Replikasi juga dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk meriset ulang riset-riset terdahulu.

    Ada beberapa alasan logis mengapa kita harus melakukan replikasi, diantaranya:

    1. Menguji temuan umum riset

    2. Menguji validitas temuan riset dengan populasi berbeda

    3. Menguji kecenderungan atau perubahan waktu

    4. Menguji temuan-temuan penting menggunakan metodologi yang berbeda

    2.6 Mengenali Masalah

    Untuk memastikan baik atau tidaknya masalah yang dipilih dan diajukan untuk

    diteliti, peneliti sebaiknya menguji masalah terlebih dahulu dengan mengajukan pertanyaan

    penjajakan sebagai berikut :

    a. Apakah masalah tersebut dapat dijawab secara efektif melalui proses riset? Selanjutnya,

    apakah dapat dikumpulkan data relevan yaang diperlukan untuk menjawab masalah riset

    tersebut?

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    5/14

    5

    b. Apakah nilai temuan dari masalah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung hal penting

    dalam masalah tersebut? Apakah pemecahan jawaban atau penemuannya memberikan

    sesuatu yang baru pada khasanah teori dan/atau praktik di bidang akuntansi keperilakuan?

    Kalau tidak, bukankah ada masalah lain yang lebih bernilai untuk diteliti?

    c. Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru? Apakah masalah tersebut belum

    pernah diteliti sebelumnya? Supaya tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu, studi-studi

    lain yang pernah dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu. Dalam kaitan ini, bukan berarti

    tidak ada nilai atau harga dari riset ulang terhadap masalah-masalah yang pernah diteliti

    sebelumnya.

    d. Apakah masalah tersebut memungkinkan untuk diteliti? Dalam hal ini, termasuk

    kesesuaian masalah itu sendiri dengan latar belakang si peneliti.

    2.7 Jenis Masalah

    Untuk lebih memahami masalah yang ada dalam riset akuntansi keperilakuan, berikut

    berbagai jenis masalah yang selanjutnya membutuhkan penyelesaian:

    1. Masalah-masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi keperilakuan yang

    memerlukan penyesuaian.

    2. Area-area tertentu dalam subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan pembenahan

    atau perbaikan.

    3. Persoalan-persoalan teoritis yang memerlukan riset untuk menjelaskan (atau memprediksi)

    fenomena.

    4. Pertanyaan riset yang memerlukan jawaban empiris.

    2.8 Menyatakan Dasar Permasalahan

    Dasar permasalahan dimulai dari usaha mengembangkan pertanyaan-pertanyaan

    keperilakuan dengan memerinci pertanyaan dasar ke dalam pertanyaan lebih khusus.

    Terddapat tiga tahapan yang harus diperhatikan peneliti ketika merumuskan pertanyaan riset,antara lain:

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    6/14

    6

    1. Tahapan pertama : dimulai dari cara menemukan permasalahan akuntansi keperilakuan.

    Peneliti mengidentifikasikan gejala-gejala yang berkaitan dengan masalah maupun

    kesempatan.

    2. Tahapan kedua : menemukan pertanyaan akuntansi keperilakuan.

    Peneliti mengumpulkan informasi penyelidikan dan menjelaskan permasalahan atau

    melakukan perbaikan terhadap gejala yang membentuk pertanyaan yang biasanya dimulai

    dengan bagaimana organisasi dapat...?

    3. Tahapan ketiga : menemukan pertanyaan riset.

    Pada umumnya, tindakan yang digunakan berkaitan dengan penggunaan sumber daya

    yang paling sedikit.

    2.9 Kesalahan Umum dalam Penemuan Masalah

    Jika ditelusuri lebih terperinci, terdapat berbagai kesalahan yang dilakukan si periset

    dalam menemukan masalah, diantaranya:

    1. Periset mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan riset yang jelas.

    2. Periset memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai dengan

    data yang tersedia.

    3. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu sehingga

    menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan riset.

    4. Periset menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil-hasil riset sebelumnya

    dengan topik sejenis sehingga maslaah riset tidak didukung oleh kerangka teoretis yang baik.

    5. Periset memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap

    pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    7/14

    7

    2.10 Variabel Riset

    Variabel merupakan suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai. Ada

    beberapa variabel dalam melakukan riset, yaitu:

    a. Variabel Independen disebut juga variabel bebas yang merupakan jenis variabel yangdipandang sebagai penyebab munculnya variabel dependen yang diduga sebagai

    akibatnya.

    b. Variabel Dependen disebut juga variabel terikat yang merupakan jenis variabel yangdijelaskan atau dipengaruhi variabel independen.

    c. Variabel Moderasi adalah variabel independen kedua yang dipercaya mempunyaikontribusi yang signifikan atau mempunyai pengaruh ketidakpastian terhadap

    hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

    d. Variabel Intervensi merupakan suatu mekanisme konseptual dimana variabelindependen dan variabel moderasi mempengaruhi fenomena yang diobservasi, tetapi

    tidak bisa dilihat, diukur atau dimanipulasi.

    2.11 Proposisi dan Hipotesis

    Proposisi didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang konsep-konsep yang dapat

    dipertimbangkan. Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang

    dipertanyakan atau pertanyaan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

    Dalam merumuskan hipotesis, peneliti harus mempertimbangkan beberapa kriteria

    sebagai berikut:

    Hipotesis harus berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan riset. Hipotesis harus berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji

    secara empiris.

    Hipotesis harus berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yanglebih kuat dibandingkan hipotesis saingan.

    Rumusan hipotesis dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, yaitu pernyataan jika

    maka atau proposisi, hipotesis nol, dan hipotesis alternatif.

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    8/14

    8

    2.12 Pemilihan Data atau Sampel Riset

    Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang,

    kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi juga merupakan

    keseluruhan kumpulan elemen yang berkaitan dengan harapan dalam mengambil beberapa

    kesimpulan.

    Sampel merupakan bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi dan dipilih secara hati-hati dari populasi tersebut. Ketika peneliti melakukan

    penarikan sampel, peneliti tentu tertarik dalam mengestimasi satu atau lebih nilai-nilai

    populasi atau menguji satu atau lebih statistik.

    2.13 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data riset dapat dibagi menjadi data sekunder dan data primer.

    Pada kebanyakan riset akuntansi keperilakuan, jenis data dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

    1. Data Subjek merupakan jenis data riset yang berupa opini, sikap, pengalaman atau

    karakteristik dari seseorang atau sekelompok yang menjadi subjek riset.

    2. Data Fisik merupakan jenis data riset yang berupa objek atau benda-benda fisik atau benda

    berwujud yang menjadi bukti keberadaan atau kejadian pada masa lalu.

    3. Data Dokumenter merupakan jenis data riset yang antara lain berupa faktur penjualan,

    surat-surat, notulen hasil rapat, atau dalam bentuk laporan program.

    Sumber data dalam riset akuntansi keperilakuan dapat dikumpulkan dengan

    menggunakan dua sumber data, yaitu:

    1. Data Primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau

    pihak pertama, seperti wawancara dan kuisioner.

    2. Data Sekunder merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

    melalui media perantara yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

    tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    9/14

    9

    2.14 Validitas dan Keandalan

    Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku, yang

    pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang salah (validitas) dan yang kedua

    adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal tidak representatif (keandalan).

    Validitas

    Ada beberapa jenis validitas, yaitu:

    a. Validitas isi (content validity) mengacu pada bagaimana sebaiknya penelitimenggambarkan dimensi-dimensi dan konsep atau masalah-masalah yang ingin

    diukur, khususnya yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk

    menutupi rentang terhadap arti maupun terhadap suatu konsep. Validitas isi

    merupakan pokok pertimbangan untuk setiap pertanyaan yang diajukan dan diukur

    dalam istilah-istilah yang berhubungan dengan relevansi terhadap konsep yang

    diukur. Kriteria yang berkaitan dengan validitas ditentukan dengan membandingkan

    antara konsep yang diukur dan suatu kriteria eksternal atau asumsi yang diketahui

    untuk mengukur konsep yang akan diteliti. Ada dua jenis kriteria yang berhubungan

    dengan validitas, yaitu :

    Validitas prediktif adalah validitas yang berkaitan dengan apakah suatupengujian atau pengukuran dapat secara akurat memprediksi perilaku.Validitas

    prediktif mengharuskan adanya suatu kriteria atau indikator eksternal terhadap

    apa yang harus diprediksi.

    Validitas konkuren adalah validitas yang berkaitan dengan hubungan antaraalat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu. Oleh karena itu, berbeda dengan

    validitas prediktif yang merupakan ukuran untuk memprediksi perilaku yang

    dihasilkan pada waktu yang sama sebagai ukuran eksternal terhadap perilaku,

    pengujian validitas konkuren membantu seorang peneliti untuk membedakan

    individu-individu berdasarkan beberapa kriteria.

    b. Validitas konstruksi (construct validity) adalah validitas yang berdasarkan padasuatu pertimbangan apakah hasil dari pengukuran tersebut sesuai dengan teori.

    Validitas konstruksi sangat bermanfaat untuk mengukur fenomena yang tidak

    memiliki kriteria eksternal.

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    10/14

    10

    Keandalan atau Reabil itas

    Suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil

    di setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukuran.

    2.15 Metode Pengumpulan Data

    Ada beberapa metode dalam pengumpulan data dalam riset akuntansi keperilakuan,

    antara lain:

    SurveiDalam survei tidak ada interaksi langsung antara seorang peneliti dengan responden.

    Data dikumpulkan dengan cara mengirimkan surat elektronik (e-mail), menelepon,

    atau memberikan serangkaian pertanyaan. Teknik ini memberikan tanggung jawab

    kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat

    didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain: disampaikan langsung oleh peneliti,

    dikirim bersama-sama dengan pengiriman paket atau majalah, diletakkan di tempat

    yang ramai dikunjungi orang, dikirim melalui faks, atau menggunakan teknologi

    komputer.

    ObservasiObservasi merupakan proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau

    kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan maupun komunikasi dengan

    individu-individu yang diteliti. Metode observasi dapat menghasilkan data lebih rinci

    mengenai fenomena yang diteliti (perilaku, subjek, atau kejadian) dibandingkan

    dengan metode survei. Akan tetapi, Pengamat kemungkinan memberikan catatantambahan yang bersifat subjektif (observer bias), seperti halnya bias yang terjadi

    karena peran pewawancara dalam metode survei.

    Memi li h RespondenLangkah pertama dalam memilih responden adalah dengan cara menentukan populasi.

    Setelah populasi ditentukan, peneliti menentukan sensus atau suatu sampel. Suatu

    sensus akan tepat ketika: 1) populasinya kecil dan biaya pengumpulan data tidak

    melebihi biaya pengambilan sampel secara signifikan, 2) penting untuk mengetahui

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    11/14

    11

    setiap unsur dalam populasi, dan 3) risiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat

    besar.

    Sampling Probabil itas dan Nonprobabi li tasSamplingprobabilitas menggunakan beberapa bentuk dari samplingacak; sementara

    sampling nonprobabilitas tidak menggunakan sampling acak. Dalam sampling

    probabilitas, setiap elemen dalam populasi probabilitasnya yang dipilih telah

    diketahui. Ada beberapa jenis sampling probabilitas: acak, sistematis, terstratifikasi,

    kelompok, dan sebagainya. Samplingnonprobabilitas adalah ketika probabilitas yang

    dipilih tidak diketahui. Hal ini memberikan kepada para peneliti suatu pengukuran

    yang objektif terhadap sampel yang representatif. Mengetahui probabilitas yang

    dipilih juga membuat para peneliti mampu menghitung ukuran sampel yang tepat.

    Samplingprobabilitas digunakan ketika sampel yang representatif adalah penting.

    2.16 Instrumen Riset

    Pengembangan kuesioner atau pencarian instrumen merupakan langkah lain yang

    penting dalam proses riset. Kuesioner harus sesuai dengan responden dan didesain secara

    menarik sehingga responden merasa tertarik untuk menjawab kuesioner tersebut, yang pada

    hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan tingkat respons, validitas, dan keandalan data.

    2.17 Menjamin Kerja Sama Responden

    Ada beberapa teknik yang dapat menghasilkan tingkat respons yang tinggi. Pertama,

    sebelum wawancara dengan seorang responden, peneliti seharusnya mengirimkan surat yang

    menjelaskan tujuan umum dari wawancara tersebut dan responden dapat menghubungi

    mereka melalui telepon untuk membuat suatu janji wawancara. Pada hari wawancara, para

    peneliti seharusnya datang tepat pada waktunya dan mengucapkan terima kasih atas kerja

    sama responden.

    Pada saat yang sama, sebelum melakukan wawancara melalui telepon, adalah sangat

    bermanfaat untuk mengirimkan kepada responden sebuah surat yang memperkenalkan tim

    riset, menjelaskan dasar dari riset tersebut, dan meminta kerja sama saat menelepon. Akan

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    12/14

    12

    lebih membantu jika peneliti menawarkan insentif dalam bentuk uang tunai atau bentuk-

    bentuk lainnya.

    2.18 Menjamin Validitas dan Keandalan

    Hanya informasi-informasi yang esensial yang seharusnya diharapkan dari responden.

    Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu

    format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap

    responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open-ended) atau sudah ditentukan

    kemungkinan-kemungkinan jawabannya (closed-ended).

    2.19 Analisis Data dan Persiapan Laporan

    Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan

    dalam riset. Peneliti biasanya melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan

    proses analisis data. Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat bergantung pada jenis riset dan

    jenis data yang diperoleh. Ketersediaan alat analisis memberikan gambaran bahwa satu alatanalisis dengan alat analisis lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan dan kadang

    kala hanya satu alat analisis yang dapat digunakan.

    Sebagai tahap akhir, dari suatu riset adalah penyusunan laporan riset. Laporan riset

    secara umum berisi tentang hal-hal yang terkait dengan apa saja yang dilakukan oleh peneliti,

    sejak tahap persiapan riset hingga interpretasi dan penyimpulan hasil analisis. Belum ada

    bentuk baku dari suatu laporan riset. Bentuk atau format laporan riset sangatlah dipengaruhi

    oleh keinginan si peneliti, hal-hal yang perlu dilaporkan, serta permintaan dari para sponsor

    riset.

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    13/14

    13

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Makalah ini telah membahas mengenai elemen-elemen dasar dari riset dan proses

    riset. Pertama, peneliti menentukan definisi riset, kemudian mendiskusikan deskripsi riset dan

    penjelasan riset, serta memprediksi tujuan-tujuan riset. Berikutnya dibahas perbedaan antara

    hubungan dan penyebab, kemudian dijelaskan proses riset mulai dari desain riset,

    pengumpulan data, analisis data, dan penyajian laporan. Dalam makalah ini juga membahasbeberapa istilah-istilah penting, termasuk data primer dan data sekunder, serta validitas dan

    keandalan. Selain itu, pengenalan terhadap metode pengumpulan data, sampling, dan

    instrumen riset juga ditentukan.

  • 5/24/2018 BAB I, II, III

    14/14

    14

    DAFTAR PUSTAKA

    Ikhsan, Arfa. 2009. Akuntansi Keperi lakuan : Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat