BAB I ggdyjvfdgb

download BAB I ggdyjvfdgb

of 4

description

Sdghbcdghxadgiiudwefvjn xaeyhb xethvxsthvgihfjcngyjhfjgxthdyj cgxfhh fdhryrquyfuohmcxdgv vhvhsgsuisjgsfsusbsvsuss

Transcript of BAB I ggdyjvfdgb

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai profesi merupakan bagian dari masyarakat, yang akan terus berubah seiring dengan masyarakat yang terus-menerus berkembang dan mengalami perubahan. Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan profesional kepada masyarakat, keperawatan sebagai IPTEK, serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat ilmuwan dan kelompok masyarakat profesional. Dengan terjadinya perubahan atau pergeseran dari berbagai faktor yang mempengaruhi keperawatan, maka akan berdampak pada perubahan dalam pelayanan/asuhan keperawatan, perkembangan IPTEK keperawatan, maupun perubahan dalam masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2008).

Pelayanan keperawatan merupakan suatu integral penting dari pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pengelolaan pelayanan keperawatan yang dilakukan secara profesional mampu mewujudkan kepuasan pasien, khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan. Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat tentang pelayanan keperawatan profesional dan tuntutan global, maka metode sistem pemberian asuhan keperawatan harus efektif dan efisien. Keberhasilan suatu asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh manajemen yang tepat.

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi (Grant & Massey, 1999 dalam Nursalam, 2008). Sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional.

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan, yang dapat menopang pemberian asuhan tersebut. Berdasarkan MPKP yang sudah dikembangkan di berbagai rumah sakit, Hoffart & Woods (1996) menyimpulkan bahwa MPKP terdiri dari lima komponen, yaitu nilai-nilai profesional yang merupakan inti dari MPKP, hubungan antar profesional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan manajemen terutama dalam pengambilan keputusan, serta sistem kompensasi dan penghargaan. Sejak diakuinya keperawatan sebagai profesi dan ditumbuhkannya Pendidikan Tinggi Keperawatan (DIII Keperawatan, PSIK) dan berlakunya Undang-Undang No.23 tahun 1992, dan PERMENKES No.47/2000; proses registrasi dan legislasi keperawatan digunakan sebagai bentuk pengakuan adanya kewenangan dalam melaksanakan praktek keperawatan profesional (Nursalam, 2008). Pengembangan MPKP merupakan upaya dalam memberdayakan keperawatan dalam pemberian pelayanan kesehatan, yang disesuaikan dengan visi dan misi yang diemban oleh masing-masing Rumah Sakit.Berdasarkan penelitian awal yang kami lakukan secara mandiri, terdapat beberapa hal di unit RID yang dapat ditingkatkan efektifitas manajemennya, yaitu Program pengendalian INOS yang telah ada namun belum optimal dilaksanakan, , tidak optimalnya pendokumentasian ASKEP, ketidakefektifan pelaksanaan preconference, pelaksanaan operan yang kurang sistematis, tidak adanya system reward dari ruangan terhadap perawat. Oleh karena itu kami mencoba untuk menerapkan dan meningkatkan Model Praktik Keperawatan Profesional di unit RID dengan menggunakan Metode Modifikasi Tim dengan harapan dapat menemukan upaya alternatif pemecahan masalah sehingga mutu pelayanan dan kepuasan klien bisa dicapai lebih optimal.1.2 TUJUAN

1.2.1Tujuan Umum

Mengidentifikasi dan mengatasi masalah manajemen keperawatan di Unit RID.1.2.2Tujuan Khusus

1. Pengoptimalan program pengendalian infeksi nosokomial yang telah ada.

2. Peningkatan kualitas pendokumentasian ASKEP

3. Pembentukan dan pelaksanaan operan sesuai prosedur yang disepakati

4. Pengaktifan kembali ronde keperawatan.

1.3MANFAAT

a.Bagi Rumah Sakit

Optimalisasi manajemen keperawatan diharapkan dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan sehingga dapat meningkatkan citra rumah sakit.

b.Bagi Ruangan

Optimalisasi manajemen keperawatan diharapkan dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan khususnya di Unit RID sehingga meningkatkan mutu pemberian asuhan keperawatan oleh perawat dan tingkat kepuasan pasien meningkat.

c.Bagi Mahasiswa

Usaha mengoptimalkan manajemen keperawatan diharapkan dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa dalam penyusunan asuhan keperawatan.