BAB I FRAKTUR

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fraktur dalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan punter mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem. Meskipun tulang patah, jaringan sekitarnya juga akan terpengaruh, mengakibatkan edema jaringan lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendo, kerusakan saraf, dan kerusakan pembuluh darah. Organ tubuh dapat mengalami cedera akibat gaya disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang. Dengan pesatnya kemajuan lalu lintas di Indonesia baik dari segi jumlah pemakai jalan, jumlah kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan dan bertambahnya jaringan jalan dan kecepatan kendaraan, maka mayoritas fraktur

description

KEPERAWATAN

Transcript of BAB I FRAKTUR

Page 1: BAB I FRAKTUR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fraktur dalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai

jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih

besar dari yang dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh

pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan punter mendadak, dan

bahkan kontraksi otot ekstrem. Meskipun tulang patah, jaringan

sekitarnya juga akan terpengaruh, mengakibatkan edema jaringan lunak,

perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendo, kerusakan

saraf, dan kerusakan pembuluh darah. Organ tubuh dapat mengalami

cedera akibat gaya disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang.

Dengan pesatnya kemajuan lalu lintas di Indonesia baik dari segi

jumlah pemakai jalan, jumlah kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan

dan bertambahnya jaringan jalan dan kecepatan kendaraan, maka

mayoritas fraktur adalah akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu

lintas sering mengakibatkan trauma kecepatan tinggi dan kita harus

waspada terhadap kemungkinan politrauma yang dapat mengakibatkan

trauma organ-organ lain seperti trauma kapitis, trauma toraks, trauma

abdomen, trauma ginjal, dan lain-lain. Fraktur yang diakibatkan juga

sering fraktur terbuka derajat tiga ( Brunner & Suddarth 2001)

Jumlah penduduk di Indonesia semakin lama semakin bertambah,

begitu pula dengan mobilitas yang dilakukan juga semakin bertambah.

Page 2: BAB I FRAKTUR

Semakin bertambahnya kendaraan bermotor di Indonesia, semakin

bertambah pula resiko kecelakaan lalu lintas. Dari beberapa penelitian

yang dilakukan, cidera yang paling sering terjadi adalah cidera kepala dan

leher. Dari seluruh fraktur di daerah wajah, dua pertiga yang sering terjadi

adalah fraktur mandibula. Hal ini dikarenakan meskipun mandibula

merupakan tulang wajah yang terpadat dan terkuat, bentuk anatomis dan

posisi mandibula yang menonjol mengakibatkan tulang ini sering

mengalami fraktur mandibula. Mandibula (rahang bawah) adalah tulang

wajah yang terbesar dan terkuat, berfungsi sebagai tempat peletakan gigi

bawah. Fraktur adalah suatu keadaan dimana tulang retak, pecah, atau

patah, baik tulang maupun tulang rawan. Fraktur mandibula adalah

putusnya kontinuitas tulang mandibula. Penyebab terbanyak dari fraktur

mandibula adalah jejas dari luar dan sebagian kecil dari dalam, yang

disebabkan keadaan patologi dari tulang itu sendiri. Berbagai macam

jenis fraktur mandibula, yang paling sering terjadi adalah jenis fraktur

mandibula berdasarkan lokasi anatomisnya. Fraktur mandibula di bagian

kondilus,angulus, body/corpus yang paling sering terjadi. ( ilmu bedah

FKUI )

Penelitian ini telah dilakukan di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang

pada bulan September 2011. Penelitian ini merupakan penelitian jenis

deskriptif, mengunakan teknik purposive sampling. Sampel pada

penelitian ini adalah seluruh kasus fraktur mandibula di RSUD Dr. Saiful

Anwar Malang tahun 2005-2010 yang ada. Krit sampel penelitian ini

adalah data (sekunder) rekam medis fraktur mandibula RSUD Dr. Saiful

Anwar Malang dari bulan Januari 2005 – Desember 2010, kelompok usia

Page 3: BAB I FRAKTUR

menurut WHO, jenis kelamin pria maupun wanita. Data yang diambil

adalah fraktur mandibula berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia

berdasarkan WHO, etiologi, dan lokasi anatomisnya. Data hasil penelitian

ditabulasi kemudian dihitung presentase fraktur mandibula berdasarkan

etiologi, usia, jenis kelamin dan lokasi anatomisnya. Dari hasil

perhitungan data, ditentukan prevalensi fraktur mandibula di RSUD Dr.

Saiful Anwar Malang, kemudian dibahas secara deskriptif dengan

menggunakan table dan grafik.

Dari hasi penelitian didapatkan 680 penderita fraktur mandibula,

enam ratus delapan puluh bisa dianalisis fraktur mandibula

berdasarkan jenis kelamin dan usia, sedangkan hanya 363

penderita fraktur yang bisa dianalisi fraktur mandibula

berdasarkan etiologi dan lokasi anatomis. Prevalensi fraktur

mandibula berdasarkan usia yang paling banyak dan sering terjadi

adalah pada kelompok usia dewasa (18-40 tahun) dengan

prosentase 65,15%. Penderita fraktur mandibula lebih banyak laki-

laki dibandingkan perempuan yaitu 83,32%. Kecelakaan

berkendara merupakan penyebab terbanyak dari fraktur

mandibula sebesar 79,88%. Fraktur mandibula paling banyak

terjadi pada bagian kondilus dengan prosentase 35,26%. ( Caka

Cindera, 2010 )

Berdasarkan insiden dan permasalahan di atas maka penulis

tertarik untuk mengangkat permasalahn mengenai fraktur dalam Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan

Fraktur Mandibula di Ruang Melati IV RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten”

Page 4: BAB I FRAKTUR

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulis dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien

dengan Fraktur Mandibula dan mendapat pengalaman nyata dalam

melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan Fraktur

Mandibula

2. Tujuan Khusus

Diharapkan penulis :

a. Mampu meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan

semua teori dan konsep yang telah diperoleh selama proses

pendidikan.

b. Mampu melakukan pengkajian, menganalisa, menentukkan

diagnosa keperawatan, membuat intervensi keperawatan, mampu

melakukkan perawatan dan mengevaluasi tindakan keperawatan

yang sudah diberikan.

c. Mampu memberikan tidakan keperawatan yang diharapkan dapat

mengatasi masalah keperawatan pada kasus Diabetes Mellitus.

d. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan

mendukung serta permasalah yang muncul dari asuhan

keperawatan yang diberikan.

C. Manfaat

1. Bagi Penulis

Page 5: BAB I FRAKTUR

Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Program Diploma III

Keperawatan Stikes Muhammadiyah Klaten, untuk menambah

pengetahuan dan wawasan dalam memberikan Asuhan Keperawatan

yang komprehensif dengan Fraktur Mandibula.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan

tambahan, masukkan dan perbandingan pembuatan tugas akhir

khususnya pada asuhan keperawatan medikal bedah dengan Fraktur

Mandibula dan dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa

keperawatan.

3. Bagi Masyarakat

Karya tulis ilmiah yang telah disusun ini diharapkan dapat

menjadi masukkan dan bahan penambahan pengetahuan bagi

masyarakat luas dalam melakukkan perawatan kesehatan terutama

pada pasien Fraktur Mandibula.

4. Bagi Klien

Klien paham terhadap proses penyakit dan taat terhadap

tindakan yang dilakukan dalam proses penyembuhan.

5. Bagi Rumah Sakit

Karya tulis ilmiah yang telah disusun ini diharapkan dapat

menjadi masukkan dan bahan pertimbangan bagi RSUP Dr.Soeradji

Tirtonegoro Klaten dalam memberikan asuhan keperawatan terutama

dengan masalah utama Fraktur Mandibula.

Page 6: BAB I FRAKTUR

D. Metodologi

Karya tulis ilmiah ini berbentuk studi kasus, adapun pengambilan kasus

dilakukan sebagai berikut :

1. Waktu dan tempat pelaksanaan pengambilan kasus

Penulis melaksanakan studi kasus asuhan keperawatan

dengan Fraktur Mandibula.pada tanggal 15 Desember 2014 sampai

dengan 17 Desember 2014. Tempat pelaksanaan di ruang melati IV

RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

2. Teknik pengumpulan data

Metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan dan

melengkapi data meliputi :

a. Wawancara

Wawancara atau tanya jawab digunakan oleh penulis

untuk mendapatkan informasi yang ditujukkan kepada anggota

keluarga untuk memperoleh data subyektif seperti keluhan utama,

riwayat kesehatan keluarga dan fungsi perawatan keluarga saat

ini. Saat pengkajian, wawancara dilakukan kepada Ny.M dan

anggota keluarga Ny.M yang berada di Rumah Sakit yaitu Tn.B

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara yang

dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data obyektif tentang

keadaan anggota keluarga yang dilakukkan secara sistematis

Page 7: BAB I FRAKTUR

Head to Toe yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi. Pemeriksaan fisik dilakukkan pada Ny.M

c. Observasi

Observasi merupakan salah satu cara yang dilakukkan

oleh penulis yaitu mengamati secara langsung tentang perilaku

dan keadaan pasien sehari-hari selama dirawat di RSUP

Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

d. Studi Kepustakaan

Dengan membaca dan mempelajari buku, referensi, surat

kabar atau majalah yang bersifat teoritis dan ilmiah yang

berhubungan dengan Fraktur Mandibula

e. Studi Dokumentasi

Dengan cara menganalisa dokumen hasil pemeriksaan

pununjang dari klien yang meliputi rekam medis, hasil

laboratorium, hasil Elektroda Kardio Grafi, hasil Ultrasonografi

(USG) dan hasil pemeriksaan penunjang lainya yang diperoleh

selama pasien di rawat di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten