Bab i Fraktur Os Nasal
-
Upload
anonymous-j0uppi -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of Bab i Fraktur Os Nasal
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidung merupakan estetik wajah karena posisinya sentral dan menonjol pada bidang sagital
wajah.1 Piramid nasal disusun oleh tulang yang tipis pada sentral wajah. Trauma tumpul seperti
kecelakaan motor, trauma karena olahraga, latihan fisik yang berlebihan merupakan penyebab
umum terjadinya fraktur os nasal. !oss melaporkan fraktur os nasal terjadi karena perkelahian
"#$, kecelakaan %$ dan olahraga "$."
&alaupun fraktur os nasal bukan suatu yang
mengancam jiwa, manajemen yang salah akan menyebabkan gangguan fungsi dan kosmetik.
'raktur nasal merupakan fraktur paling sering ditemui pada trauma muka. Pada kasus
trauma wajah sekitar #($ adalah fraktur nasal. Trauma langsung dapat menyebabkan fraktur
pada kartilago dan tulang septum sehingga kehilangan struktur penyangga. Trauma kraniofasial
dapat menyebabkan hidung depress disebut saddle nose.#
'raktur dapat diklasifikasikan sebagai fraktur terbuka atau tertutup, tergantung pada
integritas mukosa. )dentidikasi awal dan penanganan cedera di awal periode juga penting untuk
menghindari komplikasi potensial dari patah tulang dan septum hidung. *engan memastikan
tidak adanya hematom penting untuk menghindari kerusakan lebih lanjut serta menghindari
komplikasi antara lain kompresi jaringan serta infeksi yang berbahaya. +elain itu, penting untuk
ahli bedah menilai gejala sisa pada awal dan akhir dari luka untuk terapi.#
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
2/14
1. Tujuan Penulisan
Penulisan Case Report Session ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan serta
memahami pengetahuan tentang penegakan diagnosis dan penatalaksanaan kasus fraktur os
nasal.
BAB 2
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
3/14
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
'raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
'raktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar daripada yang diabsorpsinya.
'raktur tulang hidung adalah setiap retakan atau patah yang terjadi pada bagian tulang di
organ hidung. 'raktur os nasal disebut terbuka bila os nasal terpapar karena adanya luka robek
pada kulit atau lapisan hidung. 'raktur os nasal tertutup jika tulang nasal tidak terpapar. 'raktur
nasal depress biasanya disebabkan karena trauma dari arah depan. Trauma yang kuat akan
menyebabkan open book fracture dimana septum kolaps dan tulang hidung terpapar. Trauma
kranio fasial dapat menyebabkan depress dorsum nasi disebut saddle nose.
2.2. Anatomi hidung
Hidung adalah organ sederhana yang sebenarnya berfungsi sangat -ital dalam kehidupan
kita. +elain sebagai indera penghidu, hidung juga ternyata berguna sebagai saringan filter/
terhadap debu yang masuk bersama udara yang kita hirup. Hidung juga menjadi air conditioning
sistem dengan cara menghangatkan atau melembabkan udara yang masuk ke tubuh kita.0
Hidung merupakan bagian wajah yang paling sering mengalami trauma karena
merupakan bagian yang berada paling depan dari wajah dan paling menonjol. Hidung secara
anatomi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. Hidung bagian luar 2asus eksterna/
. !ongga hidung 2asus interna atau ka-um nasi/.3
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
4/14
1.2.1 Hidung agian !ua" #Nasus e$ste"na%
Hidung luar berbentuk piramid dengan bagian4bagiannya dari atas ke bawah
4 Pangkal hidung bridge/,
4 batang hidung dorsum nasi/,
4 puncak hidung tip/,
4 ala nasi,4 kolumela dan
4 lubang hidung nares anterior/
5ambar 1 5ambar
6natomi hidung bagian luar 6natomi hidung
Hidung luar dilapisi oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit,
jaringan ikat dan beberapa otot kecil untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung.
7erangka tulang terdiri dari
4 tulang hidung os nasalis/,
4 prosesus frontalis os maksila dan
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
5/14
4 prosesus nasalis os frontal,0
sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak
di bagian bawah hidung, yaitu
4 sepasang kartilago nasalis lateralis superior,
4 sepasang kartilago nasalis inferior yang disebut sebagai kartilago alar mayor,dan
4 tepi anterior kartilago septum.
1.2.2 &ongga hidung #Nasus inte"na atau $a'um nasi%
!ongga hidung dibagi dua bagian, kanan dan kiri di garis median oleh septum nasi yang
sekaligus menjadi dinding medial rongga hidung. 7erangka septum dibentuk oleh
a Lamina perpendikularis tulang etmoid superior/ b 7artilago kuadrangularis anterior/
c Tulang -omer posterior/
d 7rista maksila dan 7rista palatina bawah/ yang menghubungkan septum dengan dasar
rongga hidung.3
*ibagian anterior septum nasi terdapat bagian yang disebut 6rea Little, merupakan
anyaman pembuluh darah yaitu Pleksus 7iesselbach. Tempat ini mudah terkena trauma dan
menyebabkan epistakis. *i bagian antrokaudal, septum nasi mudah digerakkan.
7e arah belakang rongga hidung berhubungan dengan nasofaring melalui sepasang
lubang yang disebut koana berbentuk bulat lonjong o-al/, sedangkan ke arah depan rongga
hidung berhubungan dengan dunia luar melalui nare.
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
6/14
6tap rongga hidung berbentuk kurang lebih menyerupai busur yang sebagian besar
dibentuk oleh lamina kribosa tulang etmoid. *i sebelah anterior, bagian ini dibentuk oleh tulang
frontal dan sebelah posterior oleh tulang sfenoid.
8elalui lamina kribosa keluar ujung4ujung saraf olfaktoria menuju mukosa yang melapisi
bagian teratas dari septum nasi dan permukaan kranial dari konka nasi superior. Bagian ini
disebut regio olfaktoria.
*inding lateral rongga hidung dibentuk oleh konka nasi dan meatus nasi. 7onka nasi
merupakan tonjolan4tonjolan yang memanjang dari anterior ke posterior dan mempunyai rangka
tulang. 8eatus nasi terletak di bawah masing4masing konka nasi dan merupakan bagian dari
hidung.
Kon$a Nasi
*i dalam ka-um nasi terdapat tiga pasang konka nasi, yaitu konka nasi inferior, konka
nasi medius, dan konka nasi superior. 7onka nasi inferior merupakan konka yang terbesar
diantara ketiga konka nasi. 8ukosa yang melapisinya tebal dan mengandung banyak pleksus
-ena dan membentuk jaringan ka-ernosus. !angka tulangnya melekat pada tulang palatina,
etmoid, maksila, dan lakrimal.
7onka nasi media adalah yang kedua setelah konka nasi inferior. Terletak diantara konka
inferior dan konka superior. 8ukosa yang melapisinya sama dengan yang melapisi konka nasi
inferior. !angka tulangnya merupakan bagian dari tulang etmoid. 7adang4kadang di dalam
konka media terdapat sel sehingga konka menjadi besar dan menutup meatus nasi media yang
disebut konka bulosa.
7onka nasi superior merupakan konka konka yang paling kecil. 8ukosa yang
melapisinya jauh lebih tipis dari kedua konka lainnya. !angka tulangnya juga merupakan
bagian dari tulang etmoid. 7adang4kadang didapatkan konka nasi suprema yang merupakan
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
7/14
konka nasi yang keempat. 9ika ada, konka suprema ini sangat kecil dan sebenarnya
merupakan bagian dari konka superior yang membelah menjadi dua bagian.
(eatus Nasi
8eatus nasi inferior merupakan celah yang terdapat dibawah konka inferior. *ekat
ujungnya terdapat ostium muara/ duktus nasolakrimalis. 8uara ini seringkali dilindungi oleh
lipatan mukosa yang disebut katup dari Hasner Plika lakrimalis Hasner/.
8eatus nasi media terletak diantara konka inferior dan konka media. :stium sinus merupakan
lubang penghubung sinus paranasal dan ka-um nasi, berfungsi sebagai -entilasi dari sinus
paranasal sebagian terletak di meatus media. 0,%
+inus frontal bermuara di bagian anterior, sedangkan muara dari sinus maksila terdapat
kira4kira di bagian tengah, tempat muara dari sinus etmoid anterior. +truktur4struktur yang ada
di dalam meatus nasi media disebut kompleks ostiomeatal. 7ompleks ini penting artinya
secara klinis dalam menimbulkan gangguan drainase sinus paranasal. 7elainan dalam
kompleks ini akan mempengaruhi potensi ostium sinus sehingga berperan besar dalam
patofisiologi sinus paranasal.
8eatus nasi superior terletak diantara konka media dan konka superior dan merupakan
meatus yang terkecil. *isinalah bermuara sinus etmoid posterior. !esesus sfeno4etmoid
terdapat pada dinding lateral rongga hidung diantara atap rongga hidung dan konka nasi
superior. *i sini terdapat muara sinus sphenoid.
Sinus Pa"anasa!
*i sekitar rongga hidung terdapat rongga4rongga yang terletak di dalam tulang yang
disebut sinus paranasal. Terdapat empat sinus paranasal, yaitu sinus maksila kanan dan kiri,
sinus frontal kanan dan kiri, sinus etmoid kanan dan kiri serta sinus sfenoid kanan dan kiri.
+inus maksila disebut juga 6ntrum Higmori atau lebih sering disebut antrum saja.
!ongga sinus paranasal berhubungan dengan rongga hidung melalui suatu lubang yang
disebut ostium. +elula etmoid dikelompokan menjadi selula etmoid anterior dan selula etmoid
posterior. +alah satu sel etmoid paling besar dan terletak paling medial disebut ostium. +inus
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
8/14
maksila dan selula etmoid sudah terbentuk sejak lahir dalam ukuran kecil dan bertambah
besar sampai ukuran maksimal pada dewasa. +inus frontal merupakan ekstensi dari selula
etmoid anterior dan mencapai pertumbuhan penuh antara umur % sampai 1 tahun.
Pertumbuhan sinus frontal kanan dan kiri besarnya sering tidak simetris dan pada sekitar $
populasi, sinus frontal hanya tumbuh pada satu sisi. 0,%
(u$osa &ongga Hidung
!ongga hidung dilapisi oleh mukosa yang secara histiologik dan fungsional dibagi
atas mukosa pernapasan mukosa respiratori/ dan mukosa penghidu mukosa olfaktorius/.
8ukosa pernapasan terdapat pada sebagian besar rongga hidung dan permukaanya dilapisi
oleh epitel torak berlapis semu yang mempunyai silia ciliated pseudostratified collumner
epithelium/ dan diantaranya terdapat sel4sel goblet.1 +el goblet yang menghasilkan lendir,
lendir ini mempunyai pH 3, dan mengandung liso;im yang mempunyai efek antiseptik. Tiap
sel mukosa rongga hidung mempunyai silia yang jumlahnya dapat mencapai sampai 1((
buah. +ilia bergerak sekitar ( gerakan permenit. Pergerakan ini dipengaruhi oleh suhu,
kelembaban dan paparan ;at anestetik atau gas. 5erakan silia akan mendorong selimut lendir
diatasnya ke belakang dengan kecepatan 41( mm permenit.
8ukosa penghidu terdapat pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga
atas septum. 8ukosa dilapisi oleh epitel torak berlapis semu tidak bersilia pseudostratified
collumner non ciliated epithelium/.
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
9/14
blanket/ pada permukaanya. *i bawah epitel terdapat tunika propria yang banyak
mengandung pebuluh darah, kelenjar mukosa, dan jaringan limfoid.!ongga hidung seluruhnya dilapisi oleh mukosa, kecuali nares dan -estibulum nasi
dilapisi oleh kulit tempat tumbuh rambut yang disebut -ibrissea.0,%
5ambar " !ongga Hidung
)as$u!a"isasi HidungBagian atas rongga hidung mendapat pendarahan dari a.etmoid anterior dan posterior
yang merupakan cabang dari a.oftalmika dari a.karotis interna.
Bagian bawah rongga hidung mendapat pendarahan dari cabang a.maksilaris interna, di
antaranya ialah ujung palatina mayor dan a.sfenopalatina yang keluar dari foramen
sfenopalatina bersama n.sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung
posterior konka media.
Bagian depan hidung mendapat perdarahan dari cabang4cabang a.fasialis. Pada bagian
depan septum terdapat anastomosis dari cabang4cabang a.sfenopalatina. a.etmoid anterior,
a.labialis superior dan a.palatine mayor yang disebut pleksus 7iesselbach Little=s area/.
Pleksus 7iesselbach letaknya superficial dan mudah cedera oleh trauma, sehingga sering
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
10/14
menjadi sumber epistaksis pendarahan hidung/, terutama pada anak. >ena4-ena hidung
mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingan dengan arterinya. >ena di
-estibulum dan struktur luar hidung bermuara ke -.oftalmika yang berhubungan dengan sinus
ka-ernosus. >ena4-ena hidung tidak memiliki katup, sehingga merupakan factor predisposisi
untuk mudahnya penyebaran infeksi sampai ke intracranial.0,%
5ambar # >askularisasi hidung
Pe"sa"afan Hidung
Bagian depan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari n.etmoidalis anterior,
yang merupakan cabang dari n.nasosiliaris, yang berasal dari n.oftalmikus 2.>41/. !ongga
hidung lainnya,sebagian besar mendapat persarafan sensoris dari n.maksila melalui ganglion
sfenopalatina. 5anglion sfenopalatina, selain memberikan persarafan sensoris, juga
memberikan persarafan -asomotor atau otonom untuk mukosa hidung.5anglion ini menerima serabut4serabut sensoris dari n.maksila 2.>4/, serabut
parasimpatis dari n.petrosus superfisialis mayor dan serabut4 serabut simpatis dari n.petrousus
profundus. 5anglion sfenopalatina terletak di belakang dan sedikit di atas ujung posterior
konka media.
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
11/14
'ungsi penghidu berasal dari n.olfaktorius. 2.:lfaktorius turun melalui lamina kribosa
dari permukaan bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel4sel reseptor penghidu pada
mukosa olfaktorius di daerah sepertiga atas hidung.
2.*. +ungsi Hidung
'ungsi fisiologis hidung dan sinus paranasal adalah 0
1 'ungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara air conditioning/, penyaring udara,
humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik
lokal 'ungsi penghidu karena terdapatnya mukosa olfaktorius dan reser-oir udara untuk
menampung stimulus penghidu" 'ungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan
mencega hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang# 'ungsi statik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma
dan pelindung panas
!efleks nasal
2.*.1 +ungsi &es,i"asi
?dara inspirasi masuk ke hidung menuju sistem respirasi melalui nares anterior, lalu naik
ke atas setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah kea rah nasofaring. 6liran udara di
hidung ini berbentuk lengkungan atau arkus.
?dara yang dihirup akan mengalami humidifikasi oleh palut lendir. Pada musim panas,
udara hampir jenuh oleh uap air, sehingga terjadi sedikit penguapan udara nspirasi oleh palut
lendir, sedangkan pada musim dingin akan terjadi sebaliknya.
+uhu udara yang melalui hidung diatur sehingga berkisar "0@A. 'ungsi pengatur suhu ini
dimungkinkan oleh banyaknya pembuluh darah di bawah epitel dan adanya permukaan konka
dan septum yang luas.
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
12/14
Partikel debu, -irus, bateri, dan jamur yang terhirup bersama udara akan disaring di
hidung oleh a/ rambut -ibrissae/ pada -estibulum nasi, b/ silia, c/ palut lendir. *ebu dan
bakteri akan melekat pada palut lendir dan partikel4partikel yang besar akan dikeluarkan dengan
refleks bersin.
2.*.2 +ungsi Penghidu
Hidung juga bekerja sebagai indera penghidu dan pengecap dengan adanya mukosa
olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum.
Partikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan palut lendir atau bila
menarik napas dengan kuat.'ungsi hidung untuk membantu indra pengecap adalah untuk
membedakan rasa manis yang berasal dari berbagai macam bahan, seperti perbedaan rasa manis
strawberi, jeruk, pisang, atau coklat. 9uga untuk membedakan rasa asam yang berasal dari cuka
dan asam jawa.
2.*.* +ungsi +oneti$
!esonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi.
+umbatan hidung kan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga terdengar suara
sengau rinolalia/.
Hidung membantu proses pembentukan kata4kata. 7ata dibentuk oleh lidah,bibir, dan
palatum mole. Pada pembentukan konsonan nasal m,n.ng/ rongga mulut tertutup dan hidung
terbuka, palatum mole turun untuk aliran udara.
2.*.- &ef!e$s Nasa!
8ukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran cerna,
kardio-askular dan pernapasan. )ritasi mukosa hidung akan menyebabkan reflek bersin dan
napas berhenti. !angsangan bau tertentu akan menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung, dan
pankreas.
2.-. Etio!ogi
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
13/14
Penyebab dari fraktur tulang hidung berkaitan dengan trauma langsung pada hidung atau
muka. Pada trauma muka paling sering terjadi fraktur hidung.Penyebab utama dari trauma dapat berupa
•Aedera saat olahraga
• 6kibat perkelahian
• 7ecelaaan lalu lintas
• Terjatuh
• 7ongenital
1 7och !9, Hanasano 8&.6esthetic 'acial 6nalysis. )n Paper )*, et al. 'acial Plastic and
!econstructi-e +urgery.nd edition. 2ew ork ThiemeC((.p.1"4##2 !ubeinstein B.8anagement of 2asal 'racture.+rch.lam.>edC(((14
3 !oss 6T, 8eyers 6*. 2asal and +eptal 'racture.((D. from
httpEEwww.emedicine.medscape.comEarticleE%0%D.o-er-iew4 6dam T.! et al. 2asal and +eptal 'ractures. *iunduh dari http
EEemedicine.medscape.comEarticleE%0%D. 8aret (13.5 7a-anach 7. 2asal 'racture.(11. 6-ailable from httpEEwww.entusa.com
6 Lalwani 67. Aurrent *iagnosis dan Treatment :tolaryngology Head and 2eck
+urgery.
-
8/18/2019 Bab i Fraktur Os Nasal
14/14