KATA PENGANTARSyukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul PENYUSUNAN KALIMAT BAHASA INDONESIA RAGAM FORMAL Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita Muhammad S.A.W yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini. Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan motivasi, arahan, bimbingan, nasehat dan meluangkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Kemudian rasa terima kasih penulis ucapakan kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan masukan dalam menyelesaikan makalah ini.Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi ibadah di sisi-Nya. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan dan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini dapat memberikan arti dan manfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

Padang, October 2014

Penulis

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Salah satu ragam sosial yang bertalian dengan pokok bahasan modul ini adalah ragam bahasa Indonesia.Ragam ini diperoleh melalui pendidikan formal di sekolah. Karena itu, ragam ini lazim juga disebut ragam bahasa (Indonesia) sekolah. Ragam ini juga disebut ragam (bahasa) tinggi. Dalam kaitan ini patut dicatat bahwa bahasa Melayu yang diikrarkan sebagai bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 tentulah ragam bahasa Melayu Tinggi pada waktu itu. Ragam bahasa kaum terpelajar itu biasanya dianggap sebagai tolok untuk pemakaian bahasa yang benar. Oleh karena itulah maka ragam bahasa sekolah itu disebut juga (ragam) bahasa baku (lihat Alwi et al. 1993). Mengingat ragam bahasa baku itu digunakan untuk keperluan berbagai bidang kehidupan yang penting, seperti penyelenggaraan negara dan pemerintahan, penyusunan undang-undang, persidangan di pengadilan, persidangan di DPR dan MPR, penyiaran berita melalui media elektronik dan media cetak, pidato di depan umum, dan, tentu saja, penyelenggaraan pendidikan, maka ragam bahasa baku cenderung dikaitkan dengan situasi pemakaian yang resmi.Dengan kata lain, penggunaan ragam baku menuntut penggunaan gaya bahasa yang formal.1.2 Rumusan Masalah1. Penerapan Diksi (Pilihan Kata) dalam Kalimat Ragam Formal 2. Penggunaan Struktur Kalimat Bahasa Indonesia 3. Penyusunan Kalimat Baku

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Penerapan Diksi (Pilihan Kata) dalam Kalimat Ragam Formal