BAB I dan bab 2

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua bangunan sipil terdiri atau dibangun di atas tanah dan karenanya kestabilan dan keamanan bangunan tergantung pada kestabilan pondasinya. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat kita rasakanbahwa langkah pertama adalah merencanakan pondasi yang baik dan memenuhi syarat. Untuk memenuhi hal tersebut di atas maka diperlukan pengetahuan dasar tentang mekanika tanah. Pengetahuan tentang mekanika tanah meliputi pembagian jenis dan sifat-sifat bahan-bahan bawah permukaan. Perencanaan pondasi yang teliti dapat mengurangi kebutuhan perencanaan yang berlebihan dan persoalan perencanaan yang tidak mencukupi persyaratan. Didalam Ilmu Teknik sipil, pada aplikasi dan penerapannya banyak berhubungan dengan bermacam-macam

description

ada ada aja

Transcript of BAB I dan bab 2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSemua bangunan sipil terdiri atau dibangun di atas tanah dan karenanya kestabilan dan keamanan bangunan tergantung pada kestabilan pondasinya. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat kita rasakanbahwa langkah pertama adalah merencanakan pondasi yang baik dan memenuhi syarat. Untuk memenuhi hal tersebut di atas maka diperlukan pengetahuan dasar tentang mekanika tanah.Pengetahuan tentang mekanika tanah meliputi pembagian jenis dan sifat-sifat bahan-bahan bawah permukaan. Perencanaan pondasi yang teliti dapat mengurangi kebutuhan perencanaan yang berlebihan dan persoalan perencanaan yang tidak mencukupi persyaratan.Didalam Ilmu Teknik sipil, pada aplikasi dan penerapannya banyak berhubungan dengan bermacam-macam tanah, sebagai bahan pendukung struktur bangunan maupun struktur jalan. Sebagai orang yang bergerak di bidang teknik sipil kita harus dapat meneliti kekuatan tanah agar dapat mengetahui jenis konstruksi sesuai dengan yang direncanakan Guna mencapai sasaran diatas, diperlukan pengujian tanah baik dilapangan maupun di laboratorium untuk mengetahui sifat-sifat, kekuatan,maupun daya dukung tanah tersebut.Sebagai kesimpulan dapat dilihat bahwa penelitian tanah yang lengkap akan memberikan keterangan yang cukup bagi perencana dalam merencanakan bangunan yang bersangkutan dan memungkinkan pemilihan bentuk pondasi yang terbaik, memenuhi syarat dan ekonomis.

1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari praktikum ini, yaitu agar mahasiswadapat: a) Melakukan praktikum pengujian tanah dengan benarb) Mengetahui langkah-langkah untuk pengujian tanahc) Menentukan klasifikasi tanahd) Menentukan nilai CBR tanah

1.3 Materi PraktikumAdapun materi yang dipraktekkan adalah sebagai berikut:a) Pemeriksaan kepadatan lapangan (Kerucut Pasir/SAND CONE)b) Pengujian nilai CBR lapangan dengan system DPCc) Uji Penetrasi Conusd) LOG-Bor Dangkal

1.4 Tempat dan WaktuPraktikum pengujian tanah ( lapangan ) ini dilaksanakan di area. Laboratorium Politeknik Negeri Pontianak dari tanggal 28-30 Mei 2012.BAB IIDASAR TEORI2.1. Pengertian Tanah Definisi tanah yang dipergunakan oleh seorang insinyur teknik sipil bersifat kesepakatan dan berbeda degan definisi yang digunakan oleh seorang ahli geologi, maupun ahli ilmu tanah. Seorang insinyur teknik sipil menganggap tanah termasuk semua bahan organik dan anorganik, yang ada di atas lapisan batuan tetap (Dunn dkk., 1980).Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapan endapan yang relative lepas (loose), yang terletak di batuan dasar (bedrock). Ikatan antara butiran yang relative lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organic, atau oksida yang mengendap diantara partikel partikel. Ruang diantara partikel partikel dapat berisi air, udara ataupun keduanya.Tanah adalah kumpulan butiran mineral alami yang bias dipisahkan oleh suatu cara mekanik bila agregat termaksud diaduk didalam air. Sedangkan batuan merupakan agregat mineral yang satu sama lainnya di ikat oleh gaya gaya kohesif yang permanen dan kuat.2.2. Klasifikasi TanahSystem klasifikasi tanah digunakan untuk mengelompokan tanah tanah sesuai dengan perilaku umum dari tanah pada kondisi fisis tertentu. Berikut ini adalah system klasifikasi tanah yang sering digunakan didalam bidang teknik sipil.1. Sistem klasifikasi tanah Unified.Sistem klasifikasi tanah yang paling terkenal dikalangan ahli teknik sipil, adalah klasifikasi tanah sistem unified. Sistem unified membagi tanah dalam 3 kelompok utama, yaitu :a. Tanah berbutir kasar.Tanah berbutir kasar adalah tanah yang lebih dari 50% bahannya tertahan pada ayakan no. 200 (0,075 mm). Tanah berbutir kasar dibagi atas kerikil (G) dan pasir (S).

b. Tanah berbutir halus.Tanah berbutir halus adalah tanah yang lebih 50% bahannya lewat ayakan no. 200 (0,075 mm). Tanah butir halus dibagi atas Lanau (M), Lempung (C), serta lanau dan lempung organik (O).c. Tanah sangat organis.Tanah sangat organis (gambut) dapat diidentifikasi secara visual.

2. Sistem klasifikasi tanah AASHTO.Sistem ini mengklasifikasi tanah kedalam 8 kelompok, A-1 sampai A-8, dan pada awalnya membutuhkan data data sebagai berikut :

a. Analisis ukuran butiran.b. Batas cair dan Batas Plastisc. Batas susutd. Ekivalen kelembapan lapangan, kadar lembap maksimum dimana satu tetes air yang dijatuhkan pada suatu permukaan yang kecil tidak segera diserap oleh permukaan tanah itu.e. Ekivalen kelembapan sentrifungal, yaitu percobaan untuk mengukur kapasitas tanah dalam menahan air.