BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge...

40
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. (Bernard Berelson dan Garry A. Stainer dalam buku Kampanye Public Relations karya Rosady Ruslan, 2008:17). Harold Lasswell dalam penjelasannya mengenai konseptualisasi komunikasi sebagai tindakan satu arah juga mengungkapkan, “(Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?” Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : sumber (source), 14

Transcript of BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge...

Page 1: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Komunikasi

Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau

kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. (Bernard Berelson dan

Garry A. Stainer dalam buku Kampanye Public Relations karya Rosady

Ruslan, 2008:17).

Harold Lasswell dalam penjelasannya mengenai konseptualisasi

komunikasi sebagai tindakan satu arah juga mengungkapkan, “(Cara yang

baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut) Who Says What In Which Channel To Whom

With What Effect?” Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa

Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? Berdasarkan definisi Lasswell

ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama

lain, yaitu : sumber (source), pesan (message), saluran (media), penerima

(receiver), dan efek (feedback) (Mulyana, 2007: 69-71).

Walaupun beberapa ahli mendefinisikan arti komunikasi dengan

berbeda-beda, merujuk dari apa yang dikatakan oleh para ahli penulis

menyimpulkan secara garis besar definisi komunikasi adalah sebuah proses

penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada penerima melalui

media tertentu untuk mendapatkan efek.

14

Page 2: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

2.1.2 Komunikasi Massa

Menurut Nurudin dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (2011:3)

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa

(media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangan saka, komunikasi

massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media

komunikasi massa) Media massa apa? Media massa (atau saluran) yang

dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media

yang bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan,

angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, di sini jelas media massa menunjuk

pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi

massa.

Mendukung pertanyaan diatas Menurut Mulyana (2007: 83-84),

komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik

(radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau

orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang

tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat

umum, disampaikan secara cepat, serentak, dan selintas (khususnya media

elektronik). Hal ini juga yang menjadikan media massa sebagai alat

komunikasi yang selalu menjadi andalan manusia dalam kesehariannya.

Media massa secara umum juga memiliki beberapa fungsi yang dirasakan

umat manusia, yaitu untuk informasi, untuk mendidik, untuk hiburan, dan

untuk mempengaruhi.

Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa baik

komunikasi massa dan media massa saling berkaitan satu sama lain karena

15

Page 3: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa

sehingga komunikasi massa tidak akan terjadi apabila tidak ada media

sebagai elemen terpentingnya. Sebaliknya media massa juga membutuhkan

pesan atau informasi untuk dikomunikasikan kembali.

Dalam penelitian ini media massa berperan sebagai sarana pendukung

dalam mensosialisasikan program yang dilaksanakan oleh Humas DPSKTK-

PM untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat

mengenai Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja

Migran khususnya di DKI Jakarta. Dengan adanya media massa maka

kegiatan sosialisasi menjadi lebih efektif karena dilakukan dengan peralatan

modern untuk mendukung proses komunikasi.

2.1.3 Hubungan Masyarakat

Humas adalah padanan kata dari PR (public relations), yang banyak

digunakan institusi-institusi pemerintah di Indonesia (Ardianto, 2011:2).

Berikut ini merupakan penjelasan atau definisi tentang humas (public

relations) yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu sebagai berikut :

1. Menurut Denny Griswold dalam buku Hand Book of PR karya

Elvinaro Ardianto (2011:9) “Public Relations adalah Fungsi

Manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai

kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi

berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta

melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh

pengertian dan pengakuan publik.”

16

Page 4: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

2. Menurut Frank Jefkins dalam buku Hand Book of PR karya Elvinaro

Ardianto (2011:10) “Public relations adalah suatu sistem komunikasi

untuk menciptakan kemauan baik.”

3. Menurut Scott M. Cutlip dari buku Effective Public Relations

(2006:6) “Public Relations adalah fungsi manajemen yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan

bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi

kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

Dari semua pernyataan penulis dapat menarik kesimpulan humas

adalah suatu fungsi manajemen yang membuat, merencanakan hingga

mengevaluasi seluruh kegiatan yang direncanakan dengan tujuan untuk

membangun hubungan baik antara organisasi dengan public.

2.1.3.1 Peran dan Fungsi Humas

Peranan public relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat

kategori Ruslan (2010:20) :

1. Penasehat ahli (Expert prescriber)

Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan

memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi

dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Hubungan

praktisis pakar PR dengan manajemen organisasi seperti hubungan

antara dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak

pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan

atau usulan dari pakar PR (expert prescriber) tersebut dalam

memecahkan dan mengatasi persoalan public relations yang tengah

dihadapi oleh organisasi bersangkutan.

17

Page 5: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

2. Fasilitator komunikasi

Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau

mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk

mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.

Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali

keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.

Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta

saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan

toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3. Fasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan public

relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini

dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai

penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan)

dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara

rasional dan professional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis

yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi

ahli PR dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam

satu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk

yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.

4. Teknisi komunikasi (Communication technician)

Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR professional sebelumnya

yang terkait erat dengan fungsi dan peranan managemen organisasi.

Peranan communication technician ini menjadikan praktisi PR sebagai

journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis

18

Page 6: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

komunikasi atau dikenal dengan method of communication in

organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari

masing-masing bagian atau tingkatan (level), yaitu secara teknis

komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan

dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke

tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media

komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan

satu departemen dengan lainnya (employee relations and

communication media model).

Melengkapi pernyataan sebelumnya Yudarwati (2006:146 ) juga

menambahkan public relations berperan sebagai fasilitator komunikasi antara

organisasi dengan publiknya. Public relations membantu organisasi untuk

mengeksplorasi dan memetakan opini publik, kemudian menyampaikannya

kepada organisasi. Demikian pula sebaliknya, bahwa public relations

membantu menyampaikan dan mensosialisasikan kebijakan organisasi

kepada publik. Dengan demikian, penyesuaian diri terjadi pada kedua belah

pihak, baik organisasi maupun publik sebagai hasil kesepakatan bersama.

Menurut Ardianto (2009:181), Humas memililiki fungsi sebagai

anggota koalisi manajemen, perpaduan antara identitas, citra, dan reputasi.

Berbagai perubahan atau pergeseran nilai diatas tentunya berdampak pula

terhadap peranan dan fungsi humas sebagai jembatan dan komunikator

sebuah organisasi atau perusahaan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman

antara organisasi atau perusahaan dengan masyarakat.

Sedangkan menurut Edward L. Bernays yang dikutip dalam buku

Humas Pemerintah (Sari, 2012:9) terdapat tiga fungsi utama humas yaitu:

19

Page 7: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat

secara langsung

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan

atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau

sebaliknya.

Penulis dapat menarik kesimpulan berdasarkan peran dan fungsi

humas sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa PR harus mengetahui

peranannya untuk dapat melaksanakan fungsinya pada aktivitas dan

operasional manajemen organisasi, fungsi utama dari public relations

terfokus untuk menjalin dan membina hubungan yang baik dengan para

publiknya secara continue, dalam rangka mempengaruhi perilaku publik.

Sebab, kegiatan PR erat kaitannya dengan pembentukan opini publik.

2.1.3.2 Ruang Lingkup Humas

Adapun ruang lingkup tugas humas dalam sebuah organisasi atau

lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :

1. Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal)

Ruslan (2010:23) menjelaskan yang dimaksud publik eksternal adalah

publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan

gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.

Widjaja (2010:73-74) memberikan pendapat bahwa Hubungan

Masyarakat Keluar (Humas Eksternal) turut menentukan keberhasilan

kegiatan hubungan masyarakat suatu badan atau lembaga.

Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai :

20

Page 8: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

a. Press Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan

mass media seperti pers, radio, film dan televisi yang utama adalah

pers.

b. Government Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik

pemerintah pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi yang

berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

c. Community Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat.

d. Supplier Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan para levaransir

(pemborong), kontraktor agar segala kebutuhan perusahaan dapat

diterima secara teratur serta dengan harga dan syarat-syarat yang

wajar.

e. Customer Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan,

sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang

sangat membutuhkan perusahaan, bukan sebaliknya.

2. Membina hubungan ke dalam (Publik Internal)

Menurut Ruslan (2010:23) yang dimaksud dengan publik internal

adalah “publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau

organisasi itu sendiri”.

21

Page 9: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

Sedangkan menurut Ardianto (2010:124) publik internal adalah

“publik yang berada di dalam perusahaan. Misalnya : para karyawan, satpam,

penerima telepon, supervisor, klerk, manajer, para pemegang saham, dan

sebagainya”. Widjaja (2010:71-74) menjelaskan tujuan daripada hubungan

masyarakat ke dalam ialah pada hakikatnya untuk meningkatkan kegairahan

bekerja para karyawan lembaga atau instansi yang bersangkutan. Sebagai

garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut, Internal public meliputi :

a. Employee Relations

Memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan karyawan

dalam kepegawaian secara formal. Misalnya mengenai penempatan,

pemindahan, kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan

sebagainya.

b. Human Relations

Memelihara hubungan khusus antara sesama warga dalam perusahaan

secara informal, sebagai manusia (secara manusiawi). Pergaulan

antara manusia, bukan sebagai hubungan manusia secara formal.

c. Labour Relations

Memelihara hubungan antara direksi/manajer dengan serikat-serikat

buruh dalam perusahaan serta turut menyelesaikan masalah-masalah

yang timbul. Mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah

kesulitan-kesulitan yang timbul, karenanya turut melancarkan

hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak.

d. Stockholder Relations, Industrial Relations

Sesuai dengan sifat dan kebutuhan perusahaan yaitu mengadakan

hubungan dengan para pemegang saham.

22

Page 10: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

Dari beberapa definisi para ahli di atas, penulis dapat menarik

kesimpulan selain memiliki peran dalam menjalankan kegiatan press

relations/media relations, humas juga memiliki peran untuk menjaga

hubungan dengan publik luar dan juga dengan publik dalam perusahaan..

2.1.3.3 Strategi Public Relations (Humas)

Strategi pada hakekatnya adalah suatu perencanaan (planing) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang

hanya menunjukkan arah saja, melakukan harus mampu menunjukkan

bagaimana taktik operasionalnya tertentu dalam praktik

operasionalnya(Effendy, 2011:32).

Sedangkan menurut Nova dalam bukunya Crisis Public Relations

(2011:54-55) strategi PR atau lebih dikenal dengan bauran PR adalah :

1 Publications (Publikasi)

Setiap fungsi dan tugas Humas adalah menyelenggarakan publikasi

atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang

aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk

diketahui publiknya. Setelah itu, menghasilkan publisitas untuk

memperoleh tanggapan positif secara luas dari masyarakat. Dalam hal

ini tugas humas adalah menciptakan berita untuk tujuan

menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

2 Event

Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa (special

event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu

23

Page 11: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini public. Biasanya

event tersebut ada beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut :

a. Calender event

Calender event yang rutin (regular event) dilaksanakan pada bulan

tertentu sepanjang tahun, seperti menyambut hari raya Idul Fitri, hari

Natal, Tahun baru dan sebagainya

b. Special event

Yaitu event atau acara yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada

moment tertentu diluar acara rutin dari program kerja Humas, misal

peluncuran produk baru, pembukaan kantor dan sebagainya.

c. Moment event

Moment event, yaitu acara yang bersifat momentum atau lebih khusus

lagi, misalnya penyambutan pesta emas dan menghadapi millennium.

3 News (menciptakan berita)

Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter dan

bulletin, dan lain lain biasanya mengacu teknis penulisan 5W+1H

dengan sistematika penulisan “piramida terbalik”, yang paling penting

menjadi lead atau intro dan kurang penting diletakan ditengah batang

berita.

4 Community Involvement (Kepedulian kepada komunitas)

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Humas adalah mengadakan

kontrak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga

hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang

diwakilinya.

24

Page 12: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

5 Inform or image (meraih citra)

Ada dua fungsi utama dari Humas, yaitu memberitahukan sesuatu

kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan

memperoleh tanggapan berupa citra positif dari sesuatu proses

“nothing” diupayakan menjadi “something”. Dari yang tidak tahu

menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan

timbul sesuatu (something) yaitu berupa citra.

6 Lobby or Negotiation (lobi atau negosiasi)

Keterampilan untuk melobi secara pendekatan pribadi dan

kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang Humas.

Tujuan Lobi adalah untuk mencapai kesepakatan (deal) atau

memperoleh dukungan dari individu atau lembaga yang berpengaruh

terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

7 Social Responbility (Tanggung Jawab Sosial)

Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas Humas menunjukan

bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Hal ini

akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Saat ini banyak

perusahaan menjadikan kegiatan sosial sebagai aktivitas yang harus

dilakukan. Bentuknya beragam seperti peduli banjir, memberikan

beasiswa, santunan anak yatim, pengobatan gratis, dan masih banyak

kegiatan lainnya.

25

Page 13: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

2.1.3.4 Tujuan Kegiatan Humas

Dari sekian banyak tugas yang diemban oleh seorang Public

Relations, tujuan yang ingin dicapai dalam bidang Public Relations menurut

Nova (2011:53) adalah komunikasi internal dan komunikasi eksternal.

1. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)

a. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai

institusi.

b. Menciptakan kesadaran anggota/personil mengenai peran institusi

dalam masyarakat.

c. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.

2. Komunikasi Eksternal (masyarakat)

a. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.

b. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya.

c. Motivasi untuk menyampaikan citra baik.

Secara garis besar, tujuan humas menurut Sari (2012:7) menyangkut

tiga hal, yaitu :

1. Reputasi dan citra. Tugas humas tidak lepas dari reputasi dan citra,

dengan asumsi bahwa citra yang positif akan berkaitan dengan

semakin tingginya akses public terhadap output dari perusahaan

tersebut.

2. Jembatan komunikasi. Humas menjadi komunikator dan mediator

organisasi dengan lingkungannya.

3. Mutual benefit relationship, yaitu humas harus menjamin kepada

public bahwa perusahaan berada di dalam operasinya memiliki niat

baik dalam berbisnis yang diwujudkan dalam tanggung jawab sosial

26

Page 14: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

dan diekspresikan melalui hubungan yang saling menguntungkan

diantara perusahaan dengan publiknya.

Dari beberapa definisi para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa

Tujuan utama kegiatan Public Relations adalah membangun kredibilitas

positif dan membina hubungan baik bagi stakeholders perusahaan melalui

hubungan yang saling menguntungan antara perusahaan dengan publiknya.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Media Relations

Iriantara (2011: 32) menegaskan, media relations merupakan bagian

dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan

media massa sebagai sarana komuniaksi antara organisasi dan publik-

publiknya untuk mencapai tujuan organisasi.

Menambahi definisi media relations di atas, Wahidin Saputra dan

Rulli Nasrullah (2011: 130), juga memiliki pendapat serupa, media relations

adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk

menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan

tercapainya tujuan-tujuan individu maupun organisasi.

Dari kedua definisi tersebut, penulis menyimpulkan media relations

adalah salah satu dari fungsi eksternal PR, yaitu berupa kegiatan menjalin

hubungan dengan pihak media untuk tetap berhubungan dengan publik-

publiknya untuk mencapai tujuan organisasi.

27

Page 15: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

2.2.2.1 Bentuk-bentuk Kegiatan Media Relations

Dalam membina hubungan Pers, menurut Elvinaro Ardianto

(2011:267-268) menjelaskan mengenai berbagai kegiatan PR yang

bersentuhan dengan media, antara lain:

1. Press Conference (konferensi pers, temu media atau jumpa media)

Konferensi pers diberikan secara simultan/berbarengan oleh seseorang

pejabat pemerintah atau swasta kepada sekelompok wartawan, bahkan

bisa ratusan wartawan sekaligus. Presiden, raja, menteri, gubernur,

bupati, direktur, atau pengusaha ternama, tokoh olahraga, tokoh

kebudayaan, bisa saja memberikan konferensi pers.

2. Press Briefing (perbincangan dengan media)

Press briefing diselenggarakan secara regular oleh seorang pejabat

PR. Dalam kegiatan ini, pejabat PR menyampaikan informasi-

informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada media. Bila

media belum puas dan menginginkan keterangan lebih terperinci,

diadakan tanggapan atau pertanyaan.

3. Press Tour (wisata media)

Wisata media diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga

untuk mengunjungi daerah tertentu dan mereka pun (media) diajak

menikmati objek wisata yang menarik. Misalnya, suatu departemen

mengajak wartawan sambil berwisata meninjau proyek-proyek

pembangunan seperti bendungan, pelabuhan; atau suatu perusahaan

kayu yang berkantor pusat di Jakarta mengajak pers sambil berwisata

melihat pabrik kayu lapisnya di Kalimantan.

28

Page 16: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

4. News Release (siaran pers, press release, broadcast release)

News release sebagai publisitas, yaitu media yang banyak digunakan

dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita.

5. Special Events

Special events, yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang

penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu

kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera

publik, seperti peresmian gedung, peringatan ulang tahun perusahaan,

seminar, pameran, lokakarya, open house. Kegiatan ini biasanya

mengundang media untuk meliputnya.

6. Press Luncheon

Press Luncheon, yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang

bagi para wakil media massa (wartawan atau reporter) sehingga pada

kesempatan ini pihak pers bisa bertemu dengan top management

perusahaan/lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan

atau lembaga tersebut.

7. Press Interview (wawancara media)

Wawancara media sifatnya lebih pribadi, lebih individu. Pejabat PR

atau manajemen puncak yang diwawancarai hanya berhadapan

dengan wartawan atau reporter yang bersangkutan. Meskipun pejabat

itu diwawancarai seusai meresmikan suatu acara oleh banyak

wartawan, bahkan diliput radio dan televisi, tetap saja wawancara itu

bersifat individu.

29

Page 17: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

Adapun menurut Jefkins dalam Nova (2011:210), terdapat bentuk-

bentuk hubungan dengan media yang memungkinkan kita untuk mengenal

lebih dekat dengan media, yaitu sebagai berikut:

a. Kontak pribadi (personal contact)

Pada dasarnya, keberhasilan pelaksanaan hubungan media dan pers,

tergantung “apa dan bagaimana” kontak pribadi antara dua belah

pihak yang dijalin melalui hubungan informal. Hubungan harus

dibangun atas dasar kejujuran, saling pengertian, saling menghormati,

dan kerja sama yang baik demi tercapainya tujuan atau publikasi

positif

b. Pelayanan informasi pribadi (news service)

Pelayanan yang maksimal dapat diberikan oleh humas kepada pihak

media dalam bentuk pemberian informasi, publikasi dan berita, baik

tertulis, tercetak (press release, news letter, photo press), maupun

yang terekam (video release, cassets recorder, slide film).

c. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat (contingency plan)

Demi menjaga hubungan baik dengan media, seorang humas harus

siap mengantisipasi dan melayani adanya kemungkinan permintaan

yang bersifat mendadak. Bentuknya berupa wawancara maupun

konfirmasi yang dilakukan oleh pihak media.

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Media sebagai

sumber informasi sekaligus sarana penghubung antara perusahaan dengan

publik haruslah menyampaikan pesan yang memiliki nilai-nilai berita. Begitu

pula dengan seorang public relations haruslah memberikan informasi (press

release) yang menarik dan memiliki nilai berita.

30

Page 18: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

2.2.2.2 Fungsi dan Tujuan Media Relations

PR dalam menjalankan kegiatan media relations, memiliki fungsi dan

tujuan yang ingin dicapai. Firsan Nova (2011:206) mengutip Philip Lesley,

penulis buku Public Relations Handsbook yang mengemukakan fungsi humas

dalam hubungan dengan pers, yaitu sebagai berikut:

a. Fungsi pasif dan pelayanan

Fungsi pasif berarti pihak humas hanya menanggapi permintaan pers

dan tidak melakukan inisiatif tertentu.

b. Fungsi setengah aktif

Secara continue humas mempersiapkan penyebaran info tentang

berbagai kejadian di organisasi kepada berbagai media.

c. Fungsi aktif

Dalam fungsi aktif, humas menggunakan inisiatif dalam mendekati

kalangan media.

Menanggapi fungsi media relations di atas, Iriantara (2011: 90)

menjelaskan tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan media relations

yang selalu dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

a. Meningkatkan kesadaran, misalnya kesadaran merek (brand

awareness) pada publik.

b. Mengubah sikap, misalnya megubah sikap dari anti menjadi netral

dan dari netral menjadi mendukung terhadap tindakan yang dilakukan

organisasi.

c. Mendorong tindakan, misalnya mendorong untuk mendukung

kebijakan proses produksi yang ramah lingkungan yang ditujukan

organisasi.

31

Page 19: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis menarik kesimpulan

bahwa hubungan baik dengan media yang dilakukan oleh PR, tidak hanya

untuk menyebarkan pesan sebagai kegiatan rutin sebagaimana yang telah

ditetapkan oleh suatu perusahaan atau organisasi, melainkan dengan tujuan

untuk menciptakan pemahaman dan persamaan persepsi bagi setiap

publiknya. Oleh sebab itu, hubungan dengan media harus tetap berjalan

seiring dengan perjalanan karir suatu perusahaan atau organisasi.

2.2.3 Strategi Media Relations

Menurut Iriantara (2011:80-97) memaparkan bahwa strategi Media

Relations terdiri dari :

1. Mengelola Relasi

Mengelola relasi yang baik dengan media menjadi sangat penting

untuk menunjang kegiatan PR, hal ini tentunya dimaksudkan agar organisasi

bisa berkomunikasi dengan baik oleh publiknya. Dalam mengelola relasi

media, PR bukan hanya menjalin hubungan baik dengan institusi media

massa, melainkan juga dengan pers wartawan.

Dalam menjalin relasi yang baik antara PR dengan institusi media

massa dan wartawan hal yang terpenting yang harus diingat adalah hubungan

antara dan profesi yang saling membutuhkan. Agar hubungan tersebut dapat

terjalin dengan baik. Maka harus ada komunikasi yang cukup intens diantara

kedua belah pihak yang berkenaan dengan tugas-tugas pokok masing-masing.

2. Mengembangkan Strategi

Strategi media massa terjalin dan terpelihara dengan baik, maka PR

harus terus mengembangkan strategi yang sudah ada. Mengembangkan

strategi dilakukan untuk lebih memaksimalkan strategi yang sudah ada.

32

Page 20: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

Beberapa upaya pengembangan strategi dengan cara mengembangkan materi-

materi PR untuk media massa. Menambah jumlah media untuk

menyampaikan pesan kepada publik, membangun dan memelihara kontak

dengan relasi baru, mempromosikan organisasi sebagai sumber informasi

handal untuk media massa, serta mempromosikan pimpinan organisasi

sebagai juru bicara diberbagai kegiatan.

3. Mengembangkan Jaringan

Pengembangan jaringan merupakan aspek pokok dalam Media

Relations. Beberapa cara untuk mengembangkan jaringan adalah memasuki

organisasi-organisasi profesi, memiliki kontak dengan organisasi profesi lain,

dan mengembangkan jaringan media baik yang bersifat lokal, nasional,

sampai internasional. Memasuki organisasi profesi kehumasan seperti

Perhumas merupakan salah satu organisasi yang akan memperluas jaringan

sesorang dalam bidang kehumasan. Sedangkan memiliki kontak dengan

organisasi profesi lain seperti wartawan, menjadi penting guna memperluas

jaringan humas dengan dunia media massa. Bukan hanya itu,

mengembangkan jaringan dengan media lokal , nasional, bahkan

internasional akan dapat memperluas publikasi atau organisasi.

Menurut Lamb dan McKee (2005: 88-89), menjalin hubungan media

penting untuk dilakukan oleh humas. Terdapat enam alasan yang mendasari

humas untuk mencapai target publik melalui paparan media, yaitu:

a. Efisiensi (Efficiency)

Media massa, seperti situs web, surat kabar, dan televisi dapat

menjangkau ratusan ribu atau bahkan jutaan individu yang tersebar

luas dengan kecepatan yang tidak tertandingi.

33

Page 21: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

b. Kredibilitas (Credibility)

Kebanyakan orang lebih percaya pada informasi yang diberikan oleh

media terkemuka, seperti New York Times atau CBS-TV “60

Minutes,” daripada informasi yang sama yang disajikan oleh suatu

organisasi.

c. Menargetkan (Targeting)

Orang yang membaca atau menonton beberapa media atau

pemrograman mungkin memiliki kebiasaan atau kepentingan dalam

prediksi, sehingga memungkinkan praktisi untuk menyesuaikan pesan

menjadi lebih presisi atau fokus dan lebih menguntungkan.

d. Penetapan Agenda (Agenda Setting)

Perhatian atau fokus media seringkali menentukan topik yang muncul

di dalam percakapan umum dan hal ini membuat praktisi ingin

membuat orang lain berbicara mengenai topik tertentu.

e. Ekonomi (Economy)

Pesan yang muncul di dalam media berita membutuhkan biaya yang

relatif rendah bagi seorang praktisi suatu organisasi.

f. Penempatan Waktu (Time Shifting)

Khususnya media cetak, memungkinkan individu untuk memilih

waktu dan tempat terbaik mereka untuk mencerna informasi. Sama

halnya dengan situs web, CD, dan DVD.

Dari beberapa definisi para ahli di atas penulis menarik kesimpulan

bahwa dalam menjalin hubungan dengan media dibutukan beberapa strategi

yang harus dilakukan oleh humas dalam menjalin hubungan baik dengan

media, dan untuk mendapatkan pemberitaan yang baik (positif) dari media

34

Page 22: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

tidaklah sulit. Media sebagai sumber informasi sekaligus sarana penghubung

antara perusahaan dengan publik haruslah menyampaikan pesan yang

memiliki nilai-nilai berita. Begitu pula dengan humas haruslah memberikan

informasi (press release) yang menarik dan memiliki nilai berita.

2.2.4 Sosialisasi

Sosialisasi (pemasyarakatan) adalah penyedian sumber ilmu

pengetahuan yang memungkinkan seseorang bertindak dan bersikap sebagai

anggota masyarakat yang efektif, yang menyebabkan ia sadar akan fungsi

sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakat (Effendy, 2011:27).

Sosialisasi adalah menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan

bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai

anggota masyarakat secara efektif (Cangara, 2008:62).

Dari definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

sosialisasi adalah salah satu fungsi komunikasi yang dilakukan dalam

penyampaian informasi mengenai berita, pengetahuan, informasi yang

dilakukan seseorang, masyarakat, atau lembaga untuk menjelaskan tentang

tujuan yang dimaksud.

2.2.5 Media Massa

Menurut Ardianto (2004:39) media massa adalah saluran yang

digunakan dalam menyampaikan informasi kepada khalayak banyak. Dengan

media massa orang dapat menyebarluaskan sesuatu. Ini merupakan kekuatan

tersendiri yang dibutuhkan oleh bermacam-macam kepentingan. Melalui

media massa orang melakukan pengendalian atau control terhadap suatu

35

Page 23: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

perkembangan. Ciri khas dari media massa adalah memiliki kemampuan

untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan

serentak (instantaneous).

2.2.5.1 Fungsi Media Massa

Satu hal penting yang perlu diketahui para praktisi Humas adalah

media massa bekerja untuk menjalankan fungsi tertentu. Pada umumnya

fungsi media massa (Iriantara, 2011 : 154) seperti :

1. Menginformasikan

Media massa menyebarluaskan informasi kepada publik, misalnya

berita atau pengumuman.

2. Mengawasi

Media massa menyampaikan informasi yang mengawasi masyarakat,

yang biasanya dinamakan fungsi kontrol sosial. Misalnya menyiarkan

infromasi yang menunjukan kekeliruan atau kesalahan yang terjadi di

tengah masyarakat

3. Mendidik

Media massa menyampaikan materi kepada masyarakat. Misalnya

mendidik masyarakat.

4. Menghibur

Media massa menyampaikan isi atau pesan yang menghibur kepada

masyarakat.

5. Mempengaruhi

Media massa menyampaikan isi atau pesan yang mempengaruhi

masyarakat. Misalnya tajuk rencana ditulis untuk mempengaruhi

36

Page 24: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

pandangan orang terhadap suatu permasalahan aktual yang biasanya

mengundang berbagai pandangan.

2.3 Kerangka Teori

Teori Umum

Teori Khusus

37

Komunikasi

Sosialisasi

Hubungan Masyarakat

Media Relations

Komunikasi Massa

a. Peran Dan Fungsi Humasb. Ruang Lingkup Humasc. Strategi Humasd. Tujuan Kegiatan Humas

a. Bentuk-bentuk Kegiatan Media Relationsb. Fungsi Dan Tujuan Media Relationsc. Strategi Media Relations

Media Massa

Page 25: BAB I - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFasilitator Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)

2.4 Kerangka Berpikir

38

Kementerian Sosial RI

Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak

Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM)

membentuk program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran, untuk :

membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah sosial tindak kekerasan

membantu para pekerja migran yang bermasalah agar mendapatkan perlindungan dan penyelesaian

Sosialisasi Program Perlindungan Korban Tindak

Kekerasan Dan Pekerja Migran Di DKI Jakarta

Strategi Media Relations yang dilakukan Humas :

Press Conference

Press Briefing

Press Tour

News ReleaseSpecial Events Press Luncheon Press Interview

Tujuan :Informasi kepada masyarakat di DKI Jakarta mengenai program perlindungan tehadap korban tindak kekerasan dan pekerja migran.