BAB I BAB II FIX
-
Upload
dwiindahrahmadiantia -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of BAB I BAB II FIX
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSinusitis merupakan penyakit yang sangat lazim diderita di seluruh
dunia, hampir menimpa kebanyakan penduduk Asia. Penderita sinusitis
bisa dilihat dari ibu jari bagian atas yang kempot. Sinusitis dapat
menyebabkan seseorang menjadi sangat sensitif terhadap beberapa
bahan, termasuk perubahan cuaca (sejuk), pencemaran alam sekitar, dan
jangkitan bakteri. Gejala yang mungkin terjadi pada sinusitis adalah
bersinbersin terutama di !aktu pagi, rambut rontok, mata sering gatal,
kaki pegalpegal, cepat lelah dan asma. "ika kondisi ini berkepanjangan
akan meimbulkan masalah keputihan bagi perempuan, atau ambeien
(gangguan prostat) bagi lakilaki.#enurut Soejipto ($%%&) dalam tulisan #ultazar ($%%'), data dari iisi
*inologi epartemen ++ *S-# "anuariAgustus $%%/ menyebutkan
jumlah pasien rinologi pada kurun !aktu tersebut adalah 01/ pasien,
&23nya (1%% pasien) adalah rinosinusitis kronis.i 4agian 5lmu 6esehatan ++67 86 9niersitas asanuddin #akassar,
jumlah kasus rinologi periode tahun $%%1 sampai dengan tahun $%%:
yaitu penderita ra!at jalan sebanyak ;$.//: kasus dan penderita ra!at
inap sebanyak ;.%2$ kasus dengan perbandingan antara pria dan !anita
hampir sama (0&3 < /03). 6asus ra!at inap yang terbanyak yaitu
rinosinusitis (0;,/3) dan kasus pada kelompok umur 1% 12 tahun
sebanyak $1,13 (Sujuthi dan Punagi, $%%'). Pada penelitian di poliklinik
++67 *S asan Sadikin 4andung periode "anuari $%%: sampai dengan
esember $%%: didapatkan ;&' pasien rinosinusitis (&0,$23) dari seluruh
pasien rinologi (7asminingrum, $%%'). ibagian ++67 8akultas
6edokteran 9G#=*S r. Sardjito >ogyakarta tahun $%%& $%%:
didapatkan ;;' penderita rinosinusitis kronis (0$3) dari seluruh pasien
;
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
2/14
rinologi (e!anti, $%%'). Penyakit rinosinusitis pada tahun $%;; di *S9P
. Adam #alik #edan ada sebanyak ;%:1 kunjungan pasien. 4elum ada
penelitian tentang rinosinusitis pada tahun $%;; di rumah sakit tersebut.
?leh karena itu, penulis mencoba untuk melakukan penelitian tentang
karakteristik penderita rinosinusitis di *S9P . Adam #alik #edan tahun
$%;;.
Prealensi sinusitis di 5ndonesia cukup tinggi. asil penelitian tahun
;22& dari sub bagian *inologi epartemen ++ 8695*S-#, dari 02&
pasien ra!at jalan ditemukan /% persen penderita sinusitis kronik. Pada
tahun ;222, penelitian yang dilakukan bagian ++ 8695*S-#
bekerjasama dengan 5lmu 6esehatan Anak, menjumpai prealensi
sinusitis akut pada penderita 5nfeksi Saluran @afas Atas (5S@A) sebesar $/
persen. Angka tersebut lebih besar dibandingkan data di negaranegara
lain.
1.2 Rumusan Masalah;. Apa enisi ari Sinusitis B$. 4agaimana Ctiologi ari Sinusitis B1. 4agaimana Patosiologi = Path!ay ari Sinusitis B0. Apasaja #anifestasi 6linis ari Sinusitis B
/. Apasaja Caluasi iagnostik ari Sinusitis B&. 4agaimana Penatalaksaan dan Pencegahan ari Sinusitis B:. Apa saja 6omplikasi ari Sinusitis B'. "urnal Sinusitis B2. 4agaimana Asuhan 6epera!atan 6lien engan Sinusitis B
1.3 Tujuan Penulsan#akalah ini bertujuan untuk <;. #engetahui enisi ari Sinusitis$. #engetahui Ctiologi ari Sinusitis1. #engatahui Patosiologi = Path!ay ari Sinusitis
0. #engetahui #anifestasi 6linis ari Sinusitis/. #engetahui Calusi iagnostik ari Sinusitis&. #engetahui Penatalaksanaan an Pencegahan ari Sinusitis:. #engetahui 6omplikasi ari Sinusitis'. #engetahui "urnal Sinusitis2. #engetahui Asuhan 6epera!atan 6lien engan Sinusitis
$
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
3/14
BAB II
PEMBAHA!AN
2.1 De"nsSinusitis adalah radang pada rongga hidung (A.6 #uda
Ahmad.$%%1). Sinusitis adalah merupakan radang penyakit infeksi sinus
yang disebabkan oleh kuman atau irus. Sinusitis adalah radang mukosa
sinus paranasal sesuai anatomi sinus yang terkena, dapat dibagi menjadi
sinusitis maksila, sinusitis etmoid, sinusitis frontal, dan sinusitis sphenoid
(Soepardi $%%;)Sinusitis adalah radang sinus yang ada disekitar hidung, dapat
berupa sinusitis maksilaris atau frontalis sinusitis dapat berlangsung akut
maupun kronik. apat mengenai anak yang sudah besar. Pada sinusitis
paranasal sudah berkembang pada anak umur &;; tahun (@gstiya ;22:)Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa atau
selaput lendir sinus paranasal. Akibat peradangan ini dapat
menyebabkan pembentukan cairan atas kerusakan tulang diba!ahnya.
Sinus paranasal adalah ronggarongga yang terdapat pada tulangtulang
di !ajah. +erdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (pangkal
hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoid (di belakang
sinus etmoid).Sinusitis dibagi menjadi <;. Akut (berlangsung kurang dari 0 minggu)$. 6ronik (berlangsung lebih dari ;$ minggu)
2.2 Et#l#ga. Pada Sinusitis Akut, yaitu<
;. 5nfeksi irusSinusitis akut bisa terjadi setelah adanya infeksi irus pada saluran
pernafasan bagian atas (misalnya Rhinovirus, Infuenza irus,
dan Parainfuenza irus).$. 4akteri
1
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
4/14
i dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam
keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya Streptococcus
pneumoniae,Haemophilus infuenzae). "ika sistem pertahanan tubuh
menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi
irus lainnya, maka bakteri yang sebelumnya tidak berbahaya akan
berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus, sehingga terjadi
infeksi sinus akut.1. 5nfeksi jamur
5nfeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut pada penderita
gangguan sistem kekebalan, contohnya jamur Aspergillus.0. Peradangan menahun pada saluran hidung
Pada penderita rhinitis alergi dan juga penderita rhinitis asomotor./. Septum nasi yang bengkok&. +onsilitis yg kronik
b. Pada Sinusitis 6ronik, yaitu;. Sinusitis akut yang sering kambuh atau tidak sembuh.
$. Alergi
1. 6aries dentis ( gigi geraham atas )
0. Septum nasi yang bengkok sehingga menggagu aliran mucosa.
/. 4enda asing di hidung dan sinus paranasal
&. +umor di hidung dan sinus paranasal.
Sedangkan faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya
sinusitis adalah< 8aktor faktor lingkungan seperti udara dingin, panas,
lembab, kering dan faktor polutan atmosfer seperti asap rokok, assap
tenggorokan dll.
0
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
5/14
2.3 Pat#"s#l#g $ %ath&a'
2.( Man)estas klnsa. Sinusitis maksila akut
Gejala < emam, pusing, ingus kental di hidung, hidung tersumbat, nyeri
tekan, ingus mengalir ke nasofaring, kental kadangkadang berbau dan
bercampur darah.b. Sinusitis etmoid akut
Gejala < Sekret kental di hidung dan nasofaring, nyeri di antara dua
mata, dan pusing.c. Sinusitis frontal akut
Gejala < emam,sakit kepala yang hebat pada siang hari, tetapi
berkurang setelah sore hari, sekret kental dan penciuman berkurang.d. Sinusitis sphenoid akut
/
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
6/14
Gejala < @yeri di bola mata, sakit kepala, dan terdapat sekret di
nasofaringe. Sinusitis 6ronis
Gejala < 8lu yang sering kambuh, ingus kental dan kadangkadang
berbau,selalu terdapat ingus di tenggorok, terdapat gejala di organ lainmisalnya rematik, nefritis, bronchitis, bronkiektasis, batuk kering, dan
sering demam.
2.* Pemerksaan Dagn#stk
iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan sik dan
pemeriksaan penunjang.Pemeriksaan sik dengan rinoskopi anterior dan
posterior, pemeriksaan nasoendoskopi sangat dianjurkan untuk diagnosis
yang lebih tepat dan dini.
a. *inoskopi anterior
+ampak mukosa konka hiperemis, kaum nasi sempit, dan edema.Pada
sinusitis maksila, sinusitis frontal dan sinusitis ethmoid anterior tampak
mukopus atau nanah di meatus medius, sedangkan pada sinusitis ethmoid
posterior dan sinusitis sfenoid nanah tampak keluar dari meatus superior.
+. *inoskopi posterior < +ampak mukopus di nasofaring (post nasal drip).,. entogen < -aries gigi (P#;,P#$,#;)-. +ransiluminasi (diaphanoscopia)
Sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap. Pemeriksaan transiluminasi
bermakna bila salah satu sisi sinus yang sakit, sehingga tampak lebih suram
dibanding sisi yang normal.
e. 8oto sinus paranasalis<
Pemeriksaan radiologik yang dibuat ialah Posisi DaterEs, Posteroanterior dan
7ateral. Akan tampak perselubungan atau penebalan mukosa atau batas
cairan udara (air Fuid leel) pada sinus yang sakit.
Posisi DaterEs adalah untuk memproyeksikan tulang petrosus supaya
terletak di ba!ah antrum maksila, yakni dengan cara menengadahkan
kepala pasien sedemikian rupa sehingga dagu menyentuh permukaan meja.
Posisi ini terutama untuk melihat adanya kelainan di sinus maksila, frontal
dan etmoid. Posisi Posteroanterior untuk menilai sinus frontal dan Posisi
7ateral untuk menilai sinus frontal, sphenoid dan etmoid
&
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
7/14
). Pemeriksaan -+ Scan
Pemeriksaan -+Scan merupakan cara terbaik untuk memperlihatkan sifat
dan sumber masalah pada sinusitis dengan komplikasi. -+Scan pada
sinusitis akan tampak < penebalan mukosa, air Fuid leel, perselubungan
homogen atau tidak homogen pada satu atau lebih sinus paranasal,
penebalan dinding sinus dengan sklerotik (pada kasuskasus kronik),alhal yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan -+Scan <
6ista retensi yang luas, bentuknya koneks (bundar), licin, homogen, pada
pemeriksaan -+Scan tidak mengalami ehans. 6adang sukar
membedakannya dengan polip yang terinfeksi, bila kista ini makin lama
makin besar dapat menyebabkan gambaran airFuid leel.
Polip yang mengisi ruang sinus Polip antrokoanal
#assa pada caum nasi yang menyumbat sinus #ukokel, penekanan, atro dan erosi tulang yang berangsurangsur oleh
massa jaringan lunak mukokel yang membesar dan gambaran pada -+
Scan sebagai perluasan yang berdensitas rendah dan kadangkadang
pengapuran perifer.
g. Pemeriksaan di setiap sinus1. Sinusitis maksila akut
Pemeriksaan rongga hidung akan tampak ingus kental yang kadang
kadang dapat terlihat berasal dari meatus medius mukosa hidung.
#ukosa hidung tampak membengkak (edema) dan merah (hiperemis).
Pada pemeriksaan tenggorok, terdapat ingus kental di nasofaring.
Pada pemeriksaan di kamar gelap, dengan memasukkan lampu kedalam
mulut dan ditekankan ke langitlangit, akan tampak pada sinus maksila
yang normal gambar bulan sabit di ba!ah mata.Pada kelainan sinus maksila gambar bulan sabit itu kurang terang atau
tidak tampak. 9ntuk diagnosis diperlukan foto rontgen. Akan terlihat
perselubungan di sinus maksila, dapat sebelah (unilateral), dapat juga
kedua belah (bilateral ).2. Sinusitis etmoid akut
Pemeriksaan rongga hidung, terdapat ingus kental, mukosa hidung
edema dan hiperemis. 8oto roentgen, akan terdapat perselubungan di
sinus etmoid.
3. Sinusitis frontal akut
Pemeriksaan rongga hidung, ingus di meatus medius. Pada pemeriksaan
:
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
8/14
di kamar gelap, dengan meletakkan lampu di sudut mata bagian dalam,
akan tampak bentuk sinus frontal di dahi yang terang pada orang normal,
dan kurang terang atau gelap pada sinusitis akut atau kronis.
Pemeriksaan radiologik, tampak pada foto roentgen daerah sinus frontal
berselubung.0. Sinusitis sfenoid akut
Pemeriksaan rongga hidung, tampak ingus atau krusta serta foto rontgen.
'
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
9/14
2./ Penatalaksanaan -an Pen,egahana. Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan ialah menghilangkan gejala, memberantas
infeksi dan mehilangkan penyebab. Pengobatan dapat dilakukan dengan
cara konseratif dan pembedahan. Pengobatan konseratif terdiri dari
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
10/14
b) Perbanyak minum air putih sehingga dapat mengengencerkan dahak.
"ika dahak lebih encer, semakin kecil kemungkinan terjadinya
sumbatanc) 4erhenti merokok bagi perokok aktif, karena rokok berefek
mengeringkan selaput lendir lunak di dalam saluran lendir.d) Gunakan pelaga sumbatan oral atau semprotan pelega sumbatan
hidung hanya untuk jangka pendek.e) 6eluarkan lendir hidung secara perlahan, tutup ; lubang hidung pada
saat mengeluarkan lendir dari lubang hdiung yang lain.f) Penderita sinusitis perlu lebih cermat mera!at kesehatan gigi dan gusi,
karena ada kalanya kumankuman yang terdaat pada gigi dan gusi
menyebrang ke area sinus.g) indari perjalanan udara dan olahraga angkasa atau laut seperti terjun
payung, menyelam, ski, berenang, dan selancar. al ini bertujuan agar
tidak timbul perubahan tekanan di dalam kepala yang menyebabkan
ingus sulit dikeluarkan.h) endaknya selalu mencuci tangan, !alaupun jarak antara tangan dan sinus
relatif jauh. Sering terjadi, penyakit sinusitis berlangsung setelah seseorang
menderita pilek atau alergi yang tidak sembuhsembuh. irus dari pilek ini
sering terba!a tangan yang kotor.
i) "ika anda mempunyai alergi, cobalah untuk menghindari halhal yang
menyebabkan timbulnya alergi tersebut.
2.0 #m%lkas6omplikasi sinusitis telah menurun secara nyata sejak ditemukannya
antibiotik. 6omplikasi berat biasanya terjadi pada sinusitis akut atau pada
sinusitis kronis dengan eksaserbasi akut, berupa komplikasi orbita atau
intrakranial.a. 6omplikasi ?rbita
Sinusitis etmoidalis merupakan penyebab komplikasi pada orbita
yang tersering. Pembengkakan orbita dapat merupakan manifestasi
etmoiditis akut, namun sinus frontalis dan sinus maksilaris juga
terletak di dekat orbita dan dapat pula menimbulkan infeksi isi orbita.
+erdapat lima tahapan<
;%
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
11/14
;. Peradangan atau reaksi edema yang ringan. +erjadi pada isi orbita
akibat infeksi sinus etmoidalis di dekatnya. Seperti dinyatakan
sebelumnya, keadaan ini terutama ditemukan pada anak, karena
lamina papirasea yang memisahkan orbita dan sinus etmoidalis
seringkali merekah pada kelompok umur ini.$. Selulitis orbita. Cdema bersifat difus dan bakteri telah secara aktif
menginfasi isi orbita namun pus belum terbentuk.1. Abses subperiosteal. Pus terkumpul di antara periorbita dan dinding
tulang orbita menyebabkan proptosis dan kemosis.0. Abses orbita. Pada tahap ini, pus telah menembus periosteum dan
bercampur dengan isi orbita. +ahap ini disertai gejala sisa neuritis
optik dan kebutaan unilateral yang lebih serius. 6eterbatasan gerak
otot ekstraokular mata yang terserang dan kemosis konjungtia
merupakan tanda khas abses orbita, juga protopsis yang makin
bertambah./. +rombosis sinus kaernosus. 6omplikasi ini merupakan akibat
penyebaran bakteri melalui saluran ena ke dalam sinus kaernosus
dimana selanjutnya terbentuk suatu tromboFebitis septik.
b. 6omplikasi 5ntrakranial#eningitis akut. isamping trombosis sinus kaernosis yang
telah dijelaskan diatas, salah satu komplikasi sinusitis yang terberat
adalah meningitis akut. 5nfeksi dari sinus paranasalis dapat menyebar
sepanjang saluran ena atau langsung dari sinus yang berdekatan,
seperti le!at dinding posterior sinus frontalis atau melalui lamina
kribriformis di dekat sistem se di udara etmoidalis.c. ?steomielitis dan Abses Subperiosteal
Penyebab tersering osteomielitis dan abses subperiosteal pada
tulang frontalis adalah infeksi sinus frontalis. @yeri dan nyeri tekan
dahi setempat sangat berat. Gejala sistemik berupa
malaise,demam,dan menggigil. Pembengkakan di atas alis mata juga
lazim terjadi dan bertambah ebat bila terbentuk abses
subperiosteal,dalam hal mana terbentuk edema supraorbita dan mata
menjadi tertutup. +imbul Fuktuasi dan tulang menjadi sangat nyeri
;;
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
12/14
tekan. *adiogram dapat memperlihatkan erosi batasbatas tulang dan
hilangnya septa intrasinus dalam sinus yang keruh. Pada stadium
lanjut, radiogram memperlihatkan gambaran seperti Hdigerogoti
rayapI pada batasbatas sinus, menunjukan infeksi telah meluas
melampaui sinus. estruksi tulang dan pembengkakan jaringan lunak,
demikian pula cairan atau mukosa sinus yang membengkak paling baik
dilihat dengan CT scan. Sebelum penggunaan antibiotik,penyebaran
infeksi ke kalaria akan mengangkat perikranium dan menimbulkan
gambaran klasik tumor pott yang bengkak. Pengobatan komplikasi ini
termasuk antibiotik dosisi tinggi yang diberikan intraena,diikuti insisi
segera abses periosteal dan trepanasi sinus frontalis guna
memungkinkan drainase. Suatu tabung drainase atau kateter
dijahitkan ke dalam sinus hingga infeki akut meredah sepenuhnya dan
duktus frontonasalis berfungsi dengan baik.jika duktus frontonasalis
tidak lagi dapat diperbaiki, perlu dilakukan prosedur lanjutan untuk
menciptakan suatu duktus frontonasalis baru. Pada osteomielitis
kalarium yang menyebar,diharuskan suatu debridement yang luas
dan terapi antibiotk masif.
2. urnal +erlampir.
;$
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
13/14
A!UHAN EPERA4ATAN
!INU!ITI!
B. Pengkajan; 4iodata <
@ama,umur,jenis kelamin,suku
bangsa,pendidikan,pekerjaan,alamat,dll.
; 6eluhan utama<4iasanya pasien mengeluh nyeri pada kepala sinus dan tenggorokan
$ *i!ayat kesehatan yang perlu ditanyakan kepada klien diantaranya <
Apakah klien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan
hidung atau traumaB Apakah klien pernah mempunyai ri!ayat penyakit ++B
Apakah klien pernah menderita sakit gigi gerahamB
2 PEMERI!AAN 5I!I A Status kesehatan umum < keadaan umum , tandatanda ital,
kesadaran.4 Pemeriksaan sik data fokus hidung < nyeri tekan pada sinus, rinoskopi
(mukosa merah dan bengkak).- ata subyektif
; ?bserasi nares <a *i!ayat bernafas melalui mulut, kapan, onset, frek!ensinyab)b *i!ayat pembedahan hidung atau traumac)c Penggunaan obat tetes atau semprot hidung < jenis, jumlah,frekuensi,
lama.$ Sekret hidung
a Darna, jumlah, konsistensi secretb)b Cpistaksisc Ada tidaknya krusta=nyeri hidung
1 *i!ayat Sinusitisa @yeri kepala, lokasi dan beratnyab ubungan sinusitis dengan musim= cuaca
0 Gangguan umum lainnya < kelemahan ata ?byektif
1 emam, drainage ada < Serousa #ukppurulenb Purulen
;1
-
8/18/2019 BAB I BAB II FIX
14/14