BAB I asli

25
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar bel akang Perusahaan me rupakan suatu organisasi yang be rtujuan untuk mem  per oleh la  ba. Kegiatan yang berkaitan dengan k euangan merupakan hal yang  penting untuk menjalankan o  perasi onal  perusahaan. Ke  putusan yang diambil dala m k egiatan k e uangan mengandung  pe rti mbangan antara untung dan rugi. Demikian   pula aplikasinya  pada Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ). BUMN dapat dikat egorikan sebagai badan usaha yang mencakup  perusahaan-perusahaan yang dala m k egiatan o  perasionalnya menyangkut hajat hidup rak yat Indonesia. PT. Pe rta mina adalah  perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Com  pany) . Melalui UU No. 8 Tahun 1971, Pertamina memiliki hak mono  poli dala m industri migas Indonesia. Menurut Undang-undang ini , Perta mina adalah k e  panjangan  pemerintah dalam pengelolaan migas dan me rupakan BUMN khusus yang diatur  khusus lewat Undang-undang. Pertamina  bukan sebuah badan ber  bentuk   pers e r o, melainkan  sebuah lembaga yang diawasi oleh dewan k omisaris yang ter diri dari lima menteri. Singkat kata, Perta mina me rupakan  perusahaan vital Indone sia. Tetapi, semua itu menjadi beru  bah total k etika disahkannya UU No. 22 Tahun 2001,  peraturan  ini menimbulkan  peru  bahan yang besar dalam dunia migas Indonesia yang ber dam  pak besar bagi Perta mina. Salah satu hal yang  paling krusial adalah  peru  bahan  peran Pertamina yang tadinya sebagai r egulator dan o  perator menjadi hanya o  pe rat or  saja. Peran r egulator y ang selama ini diemban Perta mina diserahkan k e  pada BP Migas (untuk bidang hulu) dan BPH Migas (untuk bidang hi lir ). Secara otomatis, Pertamina tidak lagi  memono  poli sektor migas Indonesia. dengan adanya  peraturan ters ebut menuntut  perta mina menjadi  perusahaan yang harus ma m  pu bersaing di  pasar migas yang bebas di Indonesia,sebut saja com  petitor   pe rta mina se  perti Petr onas maupun shell  pun sekarang berani melakukan ekspansi bisnis di Indonesia. atas d asar  hal te rs ebutlah,akhirnya kami mencoba untuk menganalisa langkah ± langkah se  perti apa saja kah yang dilakukan Pertamina dalam menghadapi 

Transcript of BAB I asli

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 1/25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk mem per oleh 

la ba. Kegiatan yang berkaitan dengan k euangan merupakan hal yang  penting 

untuk menjalankan o perasional  perusahaan. Ke putusan yang diambil dalam

k egiatan k euangan mengandung  pertimbangan antara untung dan rugi. Demikian 

 pula aplikasinya  pada Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ). BUMN dapat 

dikategorikan sebagai badan usaha yang mencakup  perusahaan-perusahaan yang 

dalam k egiatan o perasionalnya menyangkut hajat hidup rak yat Indonesia.

PT. Pertamina adalah  perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Com pany) . Melalui UU No. 8 Tahun 1971, Pertamina 

memiliki hak mono poli dalam industri migas Indonesia. Menurut Undang-undang 

ini, Pertamina adalah k e panjangan  pemerintah dalam pengelolaan migas dan 

merupakan BUMN khusus yang diatur  khusus lewat Undang-undang. Pertamina 

 bukan sebuah badan ber  bentuk   perser o, melainkan sebuah lembaga yang diawasi 

oleh dewan k omisaris yang ter diri dari lima menteri. Singkat kata, Pertamina 

merupakan  perusahaan vital Indonesia. Tetapi,semua itu menjadi beru bah total

k etika disahkannya UU No. 22 Tahun 2001, peraturan ini menimbulkan  peru bahan 

yang besar dalam dunia migas Indonesia yang ber dam pak besar bagi Pertamina.

Salah satu hal yang  paling krusial adalah  peru bahan  peran Pertamina yang tadinya 

sebagai r egulator dan o perator menjadi hanya o perator  saja. Peran r egulator yang 

selama ini diemban Pertamina diserahkan k e pada BP Migas (untuk bidang hulu)

dan BPH Migas (untuk bidang hilir ). Secara otomatis, Pertamina tidak lagi 

memono poli sektor migas Indonesia.

dengan adanya  peraturan tersebut menuntut  pertamina menjadi  perusahaan yang 

harus mam pu bersaing di  pasar migas yang bebas di Indonesia,sebut saja 

com petitor   pertamina se perti Petr onas maupun shell  pun sekarang berani 

melakukan ekspansi bisnis di Indonesia.

atas dasar  hal tersebutlah,akhirnya kami mencoba untuk menganalisa langkah ± 

langkah se perti apa saja kah yang dilakukan Pertamina dalam menghadapi 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 2/25

 per masalahan tersebut.kar ena menurut kami,harus ada sebuah alokasi sumber daya 

 perusahaan yang baik  untuk menjadikan  pertamina eksis dan mam pu bersaing 

dalam pasar  ter  buka se perti saat ini.

1.2 R umusan masalah 

1.2.1   bagaimana Se jarah singkat serta  pr of il,struktur ,visi misi  perusahaan 

Pertamina ?

1.2.2  Langkah apa sajakah yang diambil  pertamina dalam mengalokasikan 

sumber daya  perusahaan untuk menjadikan Pertamina  perusahaan yang 

k om petitif ?

1.3 Tujuan 

1.3.1 untuk mengetahui se perti apa se jarah, pr of il,struktur ,visi misi  pertamina 

1.3.2 untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang diambil

 pertamina dalam mengalokasikan sumber daya  perusahaan 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 3/25

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pr of il  perusahaan 

Se jarah Pertamina tidak bisa dile paskan dari  perjalanan  panjang  per  buruan 

minyak di Bumi Nusantara ini yang dimulai se jak  awal Abad 19. Antara 1871

hingga 1885 merupakan masa-masa awal  pencarian hingga  penemuan minyak di 

Indonesia, yang waktu itu masih dalam  pendudukan Belanda. Menyusul

 pengeboran  pertama  pada 1883 di Telaga Tiga, Pangkalan Brandan, Sumatera 

Utara maka  pada 1885 ber dirilah Royal Dutch Com pany di Pangkalan Brandan.

Se jak  itulah ekspolitasi minyak dari  perut Bumi Nusantara dimulai.Ketika  pecah 

Perang Asia Timur R aya,  pr oduksi minyak mengalami gangguan. Pada masa  pendudukan Je pang, usaha yang dilakukan hanyalah mer eha bilitasi lapangan dan 

sumur yang rusak  aki bat bumi hangus atau  pengeboman.Pada masa  perang 

k emer dekaan,  pr oduksi minyak  terhenti. Namun k etika  perang usai dan bangsa ini 

mulai menjalankan  pemerintahan yang teratur , ternyata  penguasaan atas usaha 

minyak di Indonesia menjadi tidak   jelas. Banyak   perusahaan-perusahaan k ecil

 ber munculan untuk memanf aatkan r ezeki minyak  ini sehingga memicu terjadinya 

sengk eta di sana-sini. Akhirnya, untuk mer edam semua itu,  penguasaan atas 

tambang-tambang minyak  tersebut diserahkan k e pada Angkatan Darat.

Untuk menanganinya,  pemerintah mendirikan sebuah maskapai minyak  

nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional,

disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu berga bung dengan PERTAMIN menjadi 

PERTAMINA  pada 1968. Untuk mem perk ok oh  perusahaan yang masih muda 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 4/25

ini, Pemerintah mener  bitkan UU no. 8 pada 1971, yang menem patkan 

PERTAMINA sebagai  perusahaan minyak dan gas bumi milik  negara.

Ber dasarkan UU ini, semua  perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha 

di Indonesia waji b bek erja sama dengan PERTAMINA. K ar ena itu,

PERTAMINA bertindak  sebagai r egulator bagi mitra yang menjalin k erja sama 

melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah k erja (WK)

PERTAMINA. Di sisi lain PERTAMINA  juga bertindak  sebagai o perator  kar ena 

 juga menggarap sendiri sebagian wilayah k erjanya.

Se jalan dengan dinamika industri migas dunia, Pemerintah mener  bitkan 

Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi (milik  negara) No. 22 tahun 2001.

Sebagai k onsekuensi  penerapan UU tersebut, Pertamina beralih bentuk menjadi 

PT Pertamina (Perser o), dan hanya bertindak  sebagai o perator yang menjalin 

Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan  pemerintah yang diwakili oleh BPMIGAS.

Sekaligus UU itu  juga mewaji bkan PT Pertamina (Perser o) untuk mendirikan 

anak   perusahaan guna mengelola usaha eksplorasi, eksploitasi dan  pr oduksi 

minyak dan gas, sebagai k onsekuensi  pemisahan usaha hulu dengan hilir .

Visi : Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia 

Misi : Menjalankan usaha minyak , gas, serta energi baru dan ter  barukan secara 

terintegrasi, ber dasarkan  prinsip-prinsip k omersial yang kuat 

Tata Nilai perusahaan 

Bersih Dik elola secara  pr ofesional, menghindari benturan k e pentingan, tidak  

menoleransi suap, menjunjung tinggi k e percayaan dan integritas. Berpedoman 

 pada asas-asas tata k elola k orporasi yang baik .

Kompetitif Mam pu berk om petisi dalam skala r egional maupun internasional,

mendor ong  pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja 

Percaya Diri Berperan dalam pembangunan ek onomi nasional, menjadi  pelo por  

dalam r efor masi BUMN, dan membangun k ebanggaan bangsa 

Fokus Pada Pelanggan Beorientasi  pada k e pentingan  pelanggan, dan 

 berk omitmen untuk memberikan  pelayanan ter  baik  k e pada  pelanggan.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 5/25

Komersial Menciptakan nilai tambah dengan orientasi k omersial, mengambil

k e putusan ber dasarkan  prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

Berkemampuan Dik elola oleh  pemim pin dan  pek erja yang  pr ofesional dan 

memiliki talenta dan  penguasaan teknis tinggi, berk omitmen dalam membangun 

k emam puan riset dan  pengembangan.

Keunggulan kompetitif perusahaan :

Sebagai  perusahaan minyak dan gas bumi nasional maka Pertamina memiliki 

competitive advantage yaitu :

1. Memiliki 7 (tujuh) kilang minyak yang tersebar di seluruh Indonesia dengan 

Total K apasitas = 1055 MBCD, kilang-kilang tersebut akan memberikan  jaminan 

 security of supply k e pada seluruh  pelanggan Pertamina.

2. Memiliki sarana dan f asilitas depot supply point yang tersebar di seluruh 

Indonesia bahkan sam pai k e pelosok  tanah air  untuk memberikan  jaminan 

k ehandalan suplai BBM seluruh  pelanggan Pertamina dengan  jumlah 123 suplai

 point (Terminal Transit/Instalasi/Depot).  

3. Memiliki varian  pr oduk yang lengkap sesuai dengan k ebutuhan k onsumen 

Industri dan Marine yaitu :

- Pr emium (Bio Pr emium) - Pertamax - Pertamax Plus 

- Pertamina Dex - M.Solar (Bio Solar )/HSD - M.Diesel/IFO

- MFO 380 - MFO 180 - Diesel V10 - Marine Gas Oil (MFO) 

Kegiatan bisnis Pertamina : Kegiatan PERTAMINA dalam menyelenggarakan 

usaha di bidang energi dan  petr okimia, ter  bagi k e dalam dua sector , yaitu Hulu 

dan Hilir , serta ditunjang oleh k egiatan Anak-Anak Perusahaan dan Perusahaan 

Patungan.

Usaha Hulu

Kegiatan usaha PERTAMINA Hulu meliputi eksplorasi dan  pr oduksi minyak ,

gas, dan  panas bumi. Untuk  k egiatan eksplorasi dan  pr oduksi minyak dan gas 

dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar  negeri. Pengusahaan di 

dalam negeri dik erjakan oleh PERTAMINA Hulu dan melalui k erjasama dengan 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 6/25

mitra sedangkan untuk   pengusahaan di luar  negeri dilakukan melalui aliansi 

strategis bersama dengan mitra. Ber  beda dengan k egiatan usaha di bidang minyak  

dan gas bumi, k egiatan eksplorasi dan  pr oduksi  panas bumi masih dilakukan di 

dalam negeri. Untuk mendukung k egiatan intinya, PERTAMINA Hulu  juga 

memiliki usaha di bidang  pemboran minyak dan gas. Kegiatan eksplorasi 

ditujukan untuk mendapatkan  penemuan cadangan migas baru sebagai  pengganti 

hidr okar  bon yang telah dipr oduksikan. U paya ini dilakukan untuk menjaga agar  

k esinambungan  pr oduksi migas dapat terus dipertahankan. Aktivitas eksplorasi 

dan  pr oduksi dilakukan melalui o perasi sendiri dan k onse p k emitraan dengan 

 pihak  k etiga. Pola k emitraan dalam bidang minyak dan gas berupa JOB-EOR 

(Joint O perating Body for Enhanced Oil Recover y), JOB-PSC (Joint O perating 

Body for Pr oduction Sharing Contract), TAC (Technical Assistance Contract),BOB (Badan O perasi Bersama),  penyertaan berupa IP (Indonesian Participation)

dan PPI (Pertamina Participating Inter est), serta  pr oyek   pinjaman; sedangkan 

 pengusahaan  panas bumi ber  bentuk JOC (Joint O perating Contract). Pengusahaan 

minyak dan gas melalui o perasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh) Daerah O perasi 

Hulu (DOH). Ketujuh daerah o perasi tersebut adalah DOH Nangr oe Aceh 

Darussalam (NAD) Sumatra Bagian Utara yang berpusat di R antau, DOH

Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi, DOH Sumatra Bagian Selatan 

 berpusat di Pra bumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat di Cir ebon, DOH Jawa 

Bagian Timur berpusat di Ce pu, DOH K alimantan berpusat di Balikpapan, dan 

DOH Papua berpusat di Sor ong. Pengusahaan bidang  panas bumi dilakukan di 3

(tiga) ar ea  panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 162 MW. Ketiga 

Ar ea Panas Bumi tersebut adalah Ar ea Si bayak (2 MW) di Sumatra Utara,

K amo jang (140 MW) di Jawa Barat dan Lahendong (20 MW) di Sulawesi Utara.

Sam pai akhir  tahun 2004  jumlah k ontrak   pengusahaan migas bersama dengan 

mitra sebanyak 92 k ontrak yang ter diri dari 6 JOB-EOR, 15 JOB-PSC, 44 TAC,

27 IP/PPI (ter masuk BOB-CPP) dan 5  pr oyek loan. Sedangkan untuk bidang 

 panas bumi ter dapat 8 JOC. Dalam hal  pengembangan usaha, Pertamina telah 

mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar  negeri melalui aliansi 

strategis dengan mitra. Pertamina  juga memiliki usaha yang  pr ospektif di bidang 

 jasa  pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Ser vice (PDS) yang 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 7/25

memiliki 26 unit rig  pemboran serta anak   perusahaan PT Usayana yang memiliki 

7 rig  pemboran. Dalam k egiatan transmisi gas, Pertamina memiliki  jaringan  pipa 

gas dengan  panjang total 3800 k m dan 64 stasiun k om pr esor .

Usaha Hilir (Pengolahan, Pemasaran & Niaga dan Perk apalan) 

Kegiatan usaha PERTAMINA Hilir meliputi  pengolahan,  pemasaran & niaga dan 

 perkapalan serta distri busi  pr oduk Hilir baik didalam maupun k eluar  negeri yang 

 berasal dari kilang PERTAMINA maupun im por yang didukung oleh sarana 

transportasi darat dan laut.

Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha 

 Niaga, dan Usaha Perkapalan.

Usaha Pengolahan 

Bidang Pengolahan mem punyai 7 unit K ilang dengan kapasitas total 1.041,20

R i bu Barr el. Beberapa kilang minyak  terintegrasi dengan kilang Petr okimia dan 

mem pr oduksi NBBM. Disam ping kilang minyak , PERTAMINA Hilir mem punyai 

kilang L NG di Arun dan di Bontang. K ilang L NG Arun dengan 6 train dan L NG

Badak di Bontang dengan 8 train. K apasitas L NG Arun sebesar 12,5 Juta Ton 

sedangkan L NG Badak 18,5 Juta Ton  per  tahun.

Beberapa K ilang tersebut  juga menghasilkan LPG, se perti di Pangkalan Brandan,

Dumai, Musi, Cilacap,, Balikpapan, Balongan dan Mundu.

K ilang Cilacap adalah satu-satunya  penghasil lu be base oil dengan grade HVI- 60,

HVI ² 95, HVI -160 S dan HVI ² 650. Pr oduksi lu be base ini disalurkan k e

Lu be Oil Blending Plant (LOBP) untuk dipr oduksi menjadii  pr oduk   pelumas dan 

k elebihannya diekspor .

Struk tur Organisasi 

Dir ektur Utama : K ar en Agustiawan 

Dir ektur  investasi dan  per encanaan manajemen r esik o : M.Afdal Bahaudin 

Dir ektur Hulu : Muhammad Husen 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 8/25

Dir ektur   pengolahan : Edi setianto

Dir ektur   pemasaran dan niaga : D jaelani Sutomo

Dir ektur Umum : waluyo

Dir ektur SDM : R uk mi Hadihartini 

Dir ektur Keuangan : M.afdal Bahaudin 

2.  Langk ah-langk ah yang dilakuk an Pertamina dalam mengalok asik an 

sumberdaya perusahaan yang ada. 

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 

Pengelolaan SDM meliputi  pr oses  per encanaan,  pemenuhan k ebutuhan, seleksi 

dan  pr ogram orientasi,  penem patan,  pengembangan dan mutasi serta 

 pemberhentian  pek erja. Pengelolaan SDM dimaksudkan untuk memastikan bahwa 

Perusahaan selalu memiliki sumber daya manusia yang unggul dan dapat 

diarahkan dan digerakkan untuk mencapai tujuan-tujuan Perusahaan.

1. Perencanaan Tenaga Kerja 

a) Per encanaan  tenaga  k erja dilakukan  untuk  mengantisipasi  k ebutuhan 

 penyediaan  pek erja bagi Perusahaan.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 9/25

  b) Per encanaan  tenaga  k erja dilakukan ber dasarkan  analisis organisasi 

(disain   pek erjaan,  pek erjaan, for masi   ja batan, evaluasi   ja batan,

k om petensi,  perputaran  pek erja) dan analisis k ebutuhan  ja batan minimal

untuk  3 (tiga) tahun  k e de pan, sesuai dengan  strategi bisnis dan 

 perk embangan Perusahaan 

c) Dalam melakukan  analisis organisasi  harus dipertimbangkan visi, misi,

tujuan dan  strategi, bila  per lu melakukan  benchmarking k e  perusahaan 

se jenis.

d) Dalam melakukan  analisis  k ebutuhan   ja batan  harus diperhatikan  hasil

analisis organisasi, beban k erja, anggaran Perusahaan, dan data k ekuatan 

 pek erja.

2. Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kerja 

a) Pengadaan  tenaga  k erja dilakukan ber dasarkan  k ebutuhan Perusahaan 

sesuai dengan kriteria dan k om petensi yang di butuhkan Perusahaan 

 b) Sumber   tenaga k erja dapat berasal dari dalam Perusahaan ( pek erja aktif,

tenaga  k ontrak ,  pekar ya, mitra   pek erja,  perpanjangan  pek erja MPPK)

dan dari luar  Perusahaan. Pengisian for masi   ja batan  struktural

diutamakan bagi  tenaga  k erja yang berasal dari dalam Perusahaan.

Sedangkan  pengisian for masi  ja batan dan  k ebutuhan  tenaga baru yang 

 berasal dari luar  Perusahaan dilakukan dengan mem pertimbangkan 

 peraturan  perundang-undangan di bidang k etenagak erjaan yang ber laku.

c) Kebutuhan  tenaga  k erja diifor masikan  secara  transparan melalui 

 pengumuman di media massa, web site, dan/atau media lainnya.

d) Perusahaan dapat berhu bungan dengan  perguruan  tinggi  atau lembaga-

lembaga  pendidikan lainnya,  pihak-pihak  yang bergerak  di bidang  jasa 

 penyediaan  tenaga k erja  tinggi, serta sumber  dan  penyedia  tenaga k erja 

lain  guna mendapatkan  calon  tenaga  k erja  ter  baik   sesuai dengan 

k ebutuhan Perusahaan.

3. Selek si dan Program Orientasi 

a) Penerimaan tenaga k erja dilakukan melalui  pr oses seleksi yang transparan 

dan obyektif.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 10/25

  b) Pr oses  seleksi dilakukan  sekurang-kurangnya melalui  seleksi 

administrasi, tes tertulis, wawancara, dan tes k esehatan serta diupayakan 

meli batkan  instansi/lembaga   pemerintah yang membidangi  k etenaga-

k erjaan maupun Perguruan Tinggi atau lembaga lain yang k om peten.

c) Ke pada  tenaga  k erja yang diterima di berikan  pr ogram orientasi  umum

tentang Perusahaan dan orientasi  khusus berkaitan dengan bidang 

k erjanya dan  sebelum diangkat menjadi  pek erja  harus mengikuti masa 

 percobaan   paling lama 3 (tiga) bulan dan/atau mengikuti   pr ogram

 bimbingan khusus.

d) Pek erja Perusahaan adalah  pek erja yang memiliki hu bungan k erja untuk  

waktu yang tidak  tertentu yang diangkat setelah melalui masa  percobaan 

 paling lama 3 (tiga) bulan, atau  telah menjalani masa  pendidikan dan  pelatihan sesuai dengan yang diperjanjikan.

e) Perusahaan dan   pek erja waji  b membuat   perjanjian  k erja  sebelum

dimulainya  hu bungan  k erja  sesuai dengan   peraturan   perundang-

undangan yang ber laku.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 11/25

4. Penempatan Pekerja 

a) Penem patan   pek erja dilakukan  sesuai dengan  k ebutuhan Perusahaan 

 ber dasarkan  perjanjian k erja yang dise pakati ber dasarkan  prinsip-prinsip 

the right man at the right place dan equal pay for equal job.

  b) Penem patan   pek erja  untuk    ja batan-ja batan  tertentu dilakukan melalui 

mekanisme fit & proper test atau assessment .

c) Setiap   pek erja  harus bersedia ditem patkan di wilayah  atau  unit  k erja 

Perusahaan sesuai dengan k ebutuhan Perusahaan.

d) Pek erja yang menolak    penem patan dapat di berikan  sanksi oleh 

Perusahaan  sesuai dengan   peraturan di bidang  k etenagak erjaan yang 

 ber laku.

5. Pengembangan Pekerja 

a) Pengembangan  pek erja dimaksudkan  untuk  meningkatkan  pengetahuan 

dan  k om petensi   pek erja melalui   jalur    pendidikan dan   pelatihan  serta 

 jalur   penugasan khusus guna  pencapaian tujuan dan  peningkatan kinerja 

Perusahaan,  pemenuhan k om petensi, dan sekaligus  pengembangan karier  

 pek erja.

  b) Pengembangan  karier  dilakukan  untuk  mengisi   ja batan-ja batan di 

Perusahaan ber dasarkan  k om petensi   ja batan dan   pr of il k om petensi 

 pek erja serta  pr oyeksi  jenjang karir  (career path).

c) Pengembangan karier  meliputi  jalur manajerial/struktural yang mengikuti 

 jenjang  struktur  organisasi Perusahaan dan   jalur   tenaga  ahli/spesialis 

dengan dukungan  Professional Development Program.

d) Perusahaan  harus membentuk   suatu  tim/dewan/badan   pembinaan yang 

ditugaskan  untuk  melakukan   pemilihan   pe ja bat Perusahaan  setingkat 

L2D k e atas.

e) Sam pai   pada  tingkat   ja batan  tertentu,  per encanaan  suksesi   pe ja bat Perusahaan diselaraskan dengan  r encana   pengembangan  karir    pek erja 

dan  k ebutuhan Perusahaan  serta dilaporkan oleh Dir eksi  k e pada 

Komisaris.

6. Mutasi dan Pemberhentian 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 12/25

a) Mutasi  pek erja dapat berupa  pr omosi, r otasi, dan demosi.

  b) Pr omosi dan  r otasi dilakukan dengan mem perhatikan   pengembangan 

karier   pek erja dan k ebutuhan Perusahaan 

c) Demosi dilakukan dengan mem pertimbangkan  unsur    pembinaan  atau 

k etegasan dalam  penerapan  punishment  dengan  tetap mengede pankan 

 prinsip k eadilan.

d) Setiap   pek erja di berikan  k esem patan yang  sama  untuk  diseleksi dan 

dipilih  guna mengisi   ja batan ( pr omosi) se panjang yang bersangkutan 

memenuhi  persyaratan yang telah ditetapkan.

e) Perusahaan memberikan  k esem patan  ter lebih dahulu  k e pada   pek erja 

setem pat untuk   pengisian  ja batan ( pr omosi setem pat)

f) Perusahaan  akan melakukan mutasi bagi Pek erja yang  telah bek erja maksimal 4 (em pat) tahun di  tem pat yang  terpencil atau berkategori 

khusus.

g) Pemutusan hu bungan k erja menimbulkan hak dan k ewaji ban yang harus 

diselesaikan  sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan 

 peraturan  perundang-undangan yang ber laku.

Selain melakukan  pengelolaan  juga di butuhkan  pengembangan,Pengembangan 

SDM difokuskan k e pada  penciptaan  pek erja yang  pr of isien,  pr ofesional,

 berk omitmen, ber dedikasi dan ber orientasi bisnis. Untuk mencapai hal tersebut di 

atas, Perusahaan telah menetapkan strategi k orporat berikut untuk   pengembangan 

SDM:

y  Mengim plementasikan  pengembangan  pek erja yang ter organisasi dan 

k onsisten sehingga  para  pek erja memiliki k om petensi, k etram pilan,

dedikasi, kinerja dan  pr oduktivitas yang tinggi.

y  Memberikan  penghargaan dalam bentuk  k ese jahteraan dan r emunerasi yang k om petitif serta memberikan  per lindungan k e pada  pek erja sesuai 

dengan standar   perusahaan migas di Indonesia dan  peraturan yang ber laku.

y  Menciptakan dan mengembangkan hu bungan industri yang aman untuk  

menciptakan suasana yang har monis dan nyaman guna mendukung 

 pr oduktivitas yang tinggi 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 13/25

 

Strategi k orporat ini menjadi dasar  untuk   pengim plementasian  pr ogram

 pengembangan SDM.

Perusahaan memiliki k eyakinan bahwa  pengembangan SDM merupakan investasi 

 jangka  panjang sehingga Perusahaan memiliki k omitmen terhadap  pr ogram

 pengembangan yang sistematik dan berk elanjutan untuk mengantisipasi 

 peru bahan k ebutuhan bisnis.

Perusahaan telah mengim plementasikan  pr oses r ekruitmen dan seleksi  pek erja 

yang transparan guna mem per oleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk  r egenerasi.

Pr oses r ekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui  pihak  k etiga yang 

inde pendent se perti Universitas Indonesia, Universitas Gad jah Mada dan Universitas Pad jad jaran.

Perusahaan telah mengembangkan sistem dan  pr ogram manajemen karir  

 ber dasarkan k emam puan dan kinerja (merit system). Pr ogram dan sistem tersebut 

diharapkan dapat meningkatkan efektif itas dan transparansi dalam  pengembangan 

karir   pek erja Pertamina di masa mendatang.

Untuk menciptakan budaya  perusahaan yang mendukung  pr oses transfor masi,

Perusahaan telah melakukan  pr ogram sosialisasi untuk Nilai-nilai unggulan yang 

dik enal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionar y, Excellence and Mutual

Respect).

Untuk   pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan 

Indeks Pr oduktivitas. Pengukuran ini meningkatkan  pengembangan yang 

 berk elanjutan untuk mem perce pat  pencapaian status sebagai  perusahaan bertaraf 

internasional.

PENGELOLAAN KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN

1. Pengelolaan Kegiatan Hulu

a. Perencanaan 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 14/25

Perusahaan menetapkan   per encanaan  strategis  ter masuk   k egiatan 

 pengembangan usaha dan  portfolio usaha hulu yang ber fokus k e pada:

1) Kemandirian Perusahaan dalam melakukan eksplorasi, eksploitasi dan 

 pr oduksi  ter masuk   pengembangan  teknologi yang mutakhir , unggul,

dan ber daya saing tinggi; 

2) Peningkatan eksplorasi, eksploitasi dan  pr oduksi minyak  mentah dan 

gas bumi serta  panas bumi; 

3) Pengembangan dan   pembinaan SDM Hulu  selaras dengan 

 pengembangan teknologi dan  persaingan global.

b. Pelak sanaan 

1) Melaksanakan  r encana  strategis di bidang  usaha  hulu yang  telah ditetapkan dalam RJPP dan RKAP dengan mem perhatikan  aspek-

aspek  r esik o.

2) Mengembangkan sistem Ukuran K inerja Terpilih (UKT) untuk bidang 

usaha hulu.

3) Meningkatkan ef isiensi dan efektivitas biaya.

c. Pengendalian 

Mengendalikan dan mengawasi  k egiatan bidang  usaha  hulu dari 

 pr oses  awal hingga  akhir   agar  berjalan  sesuai dengan   peraturan 

internal Perusahaan dan   pr osedur  yang ditetapkan oleh Badan 

Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi.

2. Pengelolaan Kegiatan Hilir

a. Kegiatan usaha Pengolahan 

1) Per encanaan 

Perusahaan menetapkan  per encanaan strategis yang meliputi :

a) O ptimasi kinerja dan k ehandalan  kilang b) Pr ogram  peningkatan 

mutu berk elanjutan (C ontinuous quality improvement program)

melalui  pengembangan dan aplikasi teknologi baru 

c) Pengembangan usaha dan  portofolio yang ber wawasan lingkungan 

dan disajikan dalam bentuk  master plan.

2) Pelaksanaan 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 15/25

a) Melaksanakan  r encana  strategis di bidang usaha  hulu yang  telah 

ditetapkan dalam RJPP dan RKAP dengan mem perhatikan 

aspek-aspek  r esik o

  b) Mengk oor dinasikan  k egiatan  usaha   pengolahan  untuk  

mendapatkan margin yang o ptimal.

c) Melaksanakan k ebijakan o ptimalisasi kinerja kilang.

d) Melakukan  kajian dan  analisis  atas  k elayakan  investasi  secara 

teknis dan ek onomis.

e) Mengembangkan  sistem Ukuran K inerja Terpilih (UKT) untuk  

 bidang usaha  pengolahan.

f) Meningkatkan ef isiensi dan efektivitas biaya.

3) Pengendalian Mengendalikan dan mengawasi  k egiatan bidang  usaha  pengolahan 

dari  pr oses awal hingga akhir  agar berjalan sesuai dengan  peraturan 

internal Perusahaan dan   pr osedur  yang ditetapkan oleh Badan 

Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi.

b. Kegiatan Usaha Pemasaran dan Niaga 

1) Per encanaan 

a) Menetapkan  per encanaan  strategis  serta  k egiatan  pengembangan 

usaha dan  portofolio k egiatan  usaha  pemasaran dan  niaga yang 

mencakup   penyaluran   pr oduk  beserta  sarana  transportasi dan 

 penyim panannya.

  b) Menetapkan   per encanaan   pengadaan minyak  mentah, gas, dan 

 pr oduk melalui sistem  pengadaan yang handal dan ef isien.

c) Menetapkan  pola  trayek   perjalanan kapal yang  terintegrasi untuk  

seluruh  jaringan distri busi 

2) Pelaksanaan a) Melaksanakan  r encana  strategis di bidang  usaha  pemasaran dan 

niaga yang  telah ditetapkan dalam RJPP dan RKAP dengan 

mem perhatikan aspek-aspek  r esik o

  b) Mengembangkan  sistem Ukuran K inerja Terpilih (UKT) untuk  

 bidang usaha  pemasaran dan niaga.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 16/25

c) Meningkatkan ef isiensi dan efektivitas biaya.

d) Meningkatkan  je jaring niaga minyak  mentah,  pr oduk  BBM, dan 

 NBBM/ petr okimia dari sumber domestik maupun luar  negeri.

e) Melaksanakan   pola  trayek    perjalanan  kapal secara o ptimal. f)

Mengo ptimalkan   pola distri busi BBM dan NBBM/ petr okimia 

 pada  rantai distri busi ( supply chain) dan distri busi  r etail dengan 

cara membuka k esem patan  partisipasi masyarakat seluas-luasnya 

untuk menjadi agen suatu  pr oduk .

g) Mem pertahankan  pangsa  pasar  BBM dan meningkatkan  pr omosi 

 NBBM/ petr okimia.

3) Pengendalian 

a) Mengendalikan dan mengawasi k egiatan bidang usaha  pemasaran dan  niaga dari   pr oses  awal hingga  akhir   agar  berjalan  sesuai 

dengan   peraturan  internal Perusahaan dan   pr osedur  yang 

ditetapkan oleh Badan Pengatur  Usaha Hilir  Minyak  dan Gas 

Bumi.

  b) Mengawasi   pelaksanaan  sistem  penanganan muatan dan 

transportasi  untuk  menghindari   penyim pangan distri busi BBM

dan NBBM/ petr okimia.

c) Menerapkan  sanksi yang  tegas bagi mitra   penyalur  BBM dan 

 NBBM/ petr okimia yang melanggar   peraturan dan/atau  perjanjian 

k ontrak .

d) Melakukan   pengendalian dan   pengawasan  terpadu dalam

 penyediaan dan  penggunaan sarana transportasi untuk   penyaluran 

BBM dan NBBM/ petr okimia.

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) 

1. Kebi jak an umum

a. Teknologi  infor masi yang di bangun  harus memiliki  nilai yang  sangat 

strategis dalam mendukung  terciptanya   pr oduk   atau   jasa Perusahaan 

yang unggul dan k om petitif.

 b. Investasi teknologi infor masi harus mem pertimbangkan aspek  k euntungan 

 berupa  pengurangan biaya dan k emudahan mem per oleh infor masi.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 17/25

c. Dir eksi menetapkan f ungsi teknologi infor masi yang :

1) bertanggung  jawa b untuk mewujudkan rancangan menjadi k onstruksi 

yang detil

2) bertindak   sebagai  k onsultan dengan melakukan  k omunikasi  secara 

rutin dengan  pihak   pengguna (users)

3) memf asilitasi ber langsungnya  pelatihan teknologi infor masi 

4) di bebaskan dari  k egiatan   pengadaan barang dan   jasa yang 

 berhu bungan dengan k egiatan teknologi infor masi.

d. Fungsi  teknologi  infor masi menerapkan mekanisme  penjaminan mutu 

(Quality Assurance) untuk memastikan bahwa  perangkat-perangkat dan 

sistem yang digunakan dalam teknologi  infor masi  telah berada   pada kualitas dan tingkat layanan yang diharapkan.

e. Fungsi  pemakai (user ) menerapkan  penjaminan mutu (Quality Assurance)

untuk  memastikan bahwa data/infor masi yang dihasilkan oleh  sistem

infor masi  telah berada   pada  kualitas, kuantitas dan waktu yang 

diharapkan.

f. Untuk mem per oleh  pemanf aatan yang aman dan o ptimal, f ungsi teknologi 

infor masi harus menerapkan k endali-k endali terkait dengan aktivitas TI.

2. Tahapan 

Perusahaan harus memaksimalkan  penggunanan teknologi infor masi melalui 

tahapan-tahapan yang sekurang-kurangnya meliputi :

a. Tahap Pra-Implementasi, yang mencakup:

1) Pencanangan visi dan misi di bidang teknologi infor masi 

2) Penyusunan  r encana  strategis di bidang  teknologi  infor masi yang 

se jalan (align) dengan strategi bisnis Perusahaan.

3) Penyusunan rancangan dan desain teknis 

4) Penja baran rancangan dan desain teknis teknologi infor masi k e dalam

k onstruksi sistem secara f isik dan f ungsional.

b. Tahap Implementasi, yang meliputi:

1) Per encanaan yang matang 

2) Pelatihan dan  pengembangan SDM

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 18/25

3) Pembakuan/standar disasi mutu layanan 

4) Evaluasi dan  pengendalian sistem

5) Penerapan  sistem  penanganan darurat (disaster recovery planning 

atau contingency planing ).

c. Tahap Pengembangan 

Pengembangan  teknologi  infor masi  harus dilaksanakan dalam k oridor  

 penerapan teknologi infor masi yang terintegrasi dan handal melalui:

1) Penyusunan master plan  pembangunan dan  pengembangan  teknologi 

infor masi.

2) Penerapan  Executive Information System dan/atau   Decision Support 

System. 3) Penggunaan  satu  Enterprise Resources Planning (ERP)

sebagai back office system, dan aplikasi ekstensi lainnya 

3. Pengendalian 

Fungsi TI:

a. mem punyai  pr osedur dan indikator yang te pat untuk mengukur  efektivitas 

 pengelolaan TI.

  b. mem punyai   pr osedur  baku dalam menangani   per masalahan  teknologi 

infor masi yang terjadi.

c. melakukan  pemantauan secara berkala.

d. membuat laporan  secara berkala  k e pada Dir eksi mengenai  kinerja 

teknologi infor masi 

e. bersama-sama f ungsi   pemakai menetapkan  tingkat layanan yang 

dise pakati ( service level agreement ) dan dir eviu secara berkala.

PENGELOLAAN KEUANGAN

1.Kebi jak an Umuma. Keuangan Perusahaan  harus dik elola  secara   pr ofesional, ter  buka, dan 

 ber dasarkan  prinsip k onser vatif dan k ehati-hatian.

 b. Pr osedur , k ebijakan, serta  peraturan yang berhu bungan dengan  pengelolaan 

k euangan disusun dan dievaluasi  secara  periodik  dengan mem perhatikan 

standar  akuntansi dan  peraturan  perundang-undangan yang ber laku.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 19/25

c. Perusahaan menciptakan  sistem  pengendalian  internal yang baik   untuk  

terciptanya  pengelolaan k euangan yang o ptimal.

d. Pengelolaan  k euangan dimaksudkan  untuk  memaksimalkan  nilai 

Perusahaan melalui   pelaksanaan   pr ogram k erja yang dilandasi   prinsip 

sadar biaya (cost consciousness).

e. Perusahaan melakukan  analisa  atas  segala  k emungkinan  r esik o dan 

melakukan tindakan-tindakan yang diper lukan untuk mengantisipasi r esik o

yang ada.

2. Perencanaan 

a. Per encanaan  k euangan baik    jangka   pendek  maupun   jangka   panjang 

dilakukan  secara  terintegrasi yaitu mem pertimbangkan  k e pentingan 

seluruh unit k erja.

  b. Penyusunan  anggaran dilakukan ber dasarkan  pr ogram k erja dan melalui 

k oor dinasi antar  unit k erja untuk  mensinergikan usulan anggaran  setiap 

unit k erja dengan menganut  prinsip bottom-up dan top-down.

c. Dir eksi menetapkan target  pendapatan dan biaya yang r ealistis yang akan 

dicapai Perusahaan  untuk    penyusunan  anggaran di  unit-unit o perasi 

Perusahaan.

Anggaran Perusahaan ter diri atas :

1) Anggaran Pendapatan 

2) Anggaran Biaya yang  ter diri dari Anggaran Beban O perasi,

Anggaran Investasi, dan Anggaran Pembelian Minyak  Mentah,

Gas & Pr oduk  

3) Anggaran K as 

3. Pengorganisasian 

Pengelolaan  k euangan dilakukan dengan mem perhatikan  pemisahan  tugas 

(  segregation of duties) antara f ungsi verif ikasi,  pencatatan dan  pelaporan,

 penyim panan dan   penyetoran dana  serta otorisasi. Perusahaan   juga 

memisahkan  secara  jelas  pengelolaan  k euangan  Public Service Obligation

(PSO) dan misi Perusahaan.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 20/25

4. Pelak sanaan 

a. Pengelolaan  k euangan dilakukan dengan menerapkan disiplin  anggaran 

dan r encana k erja.

  b. Dir eksi dan Komisaris membuat  aturan  atas  transaksi-transaksi yang 

harus mendapat   persetujuan Komisaris, selain yang diatur  dalam

Anggaran Dasar .

c. Dir eksi mentaati  setiap  transaksi/k e putusan yang  harus mendapat 

 persetujuan Komisaris.

d. Anggaran Biaya Investasi, Anggaran Biaya O perasi dan Anggaran 

Pembelian Minyak Mentah, Gas & Pr oduk dapat dilaksanakan setelah 

diter  bitkan Surat Ke putusan Otorisasi Pelaksanaan (SKOP) sesuai 

dengan k ewenangan yang ditetapkan.e. Pener  bitan SKOP harus mem perhatikan tata waktu dan r encana k erja dari 

setiap unit k erja.

f. Pengalihan/r evisi  r encana  k erja dan  anggaran  harus melalui 

 pr osedur /k etentuan yang  telah ditetapkan dan dilakukan dengan 

 justif ikasi yang dapat dipertanggungjawa bkan.

g. Perusahaan memberikan  apr esiasi  terhadap  unit  k erja yang mencapai 

target-target k erjanya.

h. Resik o-r esik o yang mungkin  terjadi harus diantisipasi se jak  awal  pr oses 

 pengambilan  k e putusan melalui  sistem dan   pr osedur  yang  telah 

ditetapkan.

5. Pengendalian 

a. Setiap unit k erja harus mem pertanggungjawa bkan  pengelolaan k euangan 

k e pada  pim pinan Perusahaan.

  b. Pim pinan  unit  k erja memonitor , mengevaluasi, dan mengefektif kan 

r ealisasi  anggaran yang  telah ditetapkan   pada  unit  k erja yang 

dipim pinnya.

c. Evaluasi  terhadap   pelaksanaan  anggaran dan  analisis  terhadap 

 penyim pangan yang  terjadi dilakukan oleh masing-masing  unit  k erja 

dan/atau Perusahaan secara k eseluruhan.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 21/25

d. Pengelolaan  k euangan oleh  unit  k erja dimonitor  oleh Divisi Contr oller  

dan dilaporkan k e pada Dir eksi.

e. Dir eksi menyam paikan laporan  pengelolaan k euangan k e pada Komisaris 

dan Pemegang Saham secara berkala  untuk   tujuan monitor  dan 

evaluasi.

6. Pelaporan 

a. Dir eksi bertanggung  jawa b atas  penyusunan laporan k euangan yang 

sesuai dengan standar  akuntansi yang ber laku di Indonesia.

 b. Laporan Keuangan internal harus tersedia  pada saat di butuhkan.

c. Dir eksi menetapkan  k ebijakan  akuntansi  sesuai dengan o perasi 

Perusahaan dan  tidak  dengan  tujuan  untuk  melakukan manipulasi 

la ba.

d. Kebijakan  akuntansi  harus diterapkan  secara  k onsisten dan 

Dir ektorat Keuangan  harus memastikan bahwa  k ebijakan dan 

 pr osedur   akuntansi  telah dilaksanakan oleh  seluruh  unit  k erja 

sesuai dengan k etentuan yang ber laku.

e. Penyusunan laporan  k euangan dilaksanakan dengan 

mengk onsolidasikan laporan k euangan seluruh unit k erja dan anak  

Perusahaan.

f. Setiap unit  k erja dan  anak Perusahaan waji  b mengirimkan laporan 

k euangan k e Dir ektorat Keuangan untuk   pr oses k onsolidasi.

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

1. Kebi jak an Umum

a. Penelitian dan Pengembangan dimaksudkan  untuk  mem pertahankan,

mendukung, dan mengembangkan bisnis guna memberikan nilai tambah 

 bagi Perusahaan.

  b. Penelitian dan Pengembangan dilakukan  secara  kr eatif dengan  tetap 

mem perhatikan  pr oduktivitas dan ef isiensi, guna menghasilkan  pr oduk  

yang unggul.

2. Perencanaan 

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 22/25

Per encanaan   penelitian dan   pengembangan  harus diselaraskan dengan 

r encana strategis dan k ebijakan Perusahaan serta dituangkan dalam RKAP.

3. Pengorganisasian 

Dir eksi menetapkan bagian/f ungsi yang bertanggung   jawa b untuk  

melakukan  penelitian dan  pengembangan.

4. Pelaksanaan 

a. Kegiatan  penelitian dilakukan secara sistematik , ter encana, terus-menerus,

dan mengikuti  k onse p-k onse p  ilmiah dengan metodologi yang  te pat 

dan dapat dipertanggungjawa bkan  serta  hasilnya didaf tarkan  sebagai 

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Perusahaan.

 b. Kegiatan  pengembangan diarahkan  pada k egiatan usaha yang  pr ospektif,

inovatif,  feasible dan memberikan  nilai  tambah dan daya  saing Perusahaan dengan  tetap mem pertimbangkan  prinsip sadar  biaya dan 

skala  prioritas.

c. Perusahaan dapat melakukan  sinergi dan mengembangkan   pola 

k emitraan di bidang   penelitian dan   pengembangan dengan 

 perusahaan lain atau  pihak  lain secara sehat untuk mem perce pat 

ter laksananya  pr oses  penciptaan nilai tambah .

d. Mekanisme pemilihan dan  penetapan  pihak lain untuk menjadi mitra k erja 

didasarkan  pada k etentuan yang ber laku.

e. Perusahaan melakukan  penelitian  pasar  secara  periodik  untuk mengetahui 

 peluang bisnis,  peningkatan mutu   pr oduk / jasa yang  telah  ada, dan 

menciptakan  pr oduk / jasa baru.

f. Hasil  penelitian didokumentasikan.

5. Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan 

a. Fungsi   penelitian dan   pengembangan  secara berkala membuat laporan 

 pertanggungjawa ban k e pada Dir eksi.

  b. Komisaris melakukan   pemantauan dan memberikan masukan-masukan 

yang  terkait dengan  hasil  penelitian dan   pengembangan  usaha 

Perusahaan.

c. Laporan  hasil  penelitian dan  pengembangan hanya dapat diakses  secara 

ter  batas oleh  pihak  terkait yang di beri wewenang.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 23/25

d. Dalam melakukan  pengembangan usaha, Perusahaan mem perhatikan 

 peru bahan lingkungan bisnis dan  peraturan  perundang-undangan yang 

 ber laku 

PENGELOLAAN ANAK PERUSAHAAN

A. KEBIJAKAN UMUM

1. Pembentukan Anak Perusahaan untuk   pengembangan bisnis berkaitan dengan diversif ikasi

usaha yang dilakukan dalam rangka memberikan nilai tambah dan mendukung bisnis utama P

PERTAMINA (Perser o).

2. K inerja Anak Perusahaan diukur dengan Indikator K inerja yang ter diri dari aspek  k euangan

aspek o perasional dan aspek  administrasi. Indikator K inerja tersebut  juga didasarkan  pada  jen

industri,  pangsa  pasar  tertentu (captive market ), nilai tambah ek onomis (economic value adde

dan/atau nilai strategis bagi PT PERTAMINA (Perser o).

3. Ke putusan RUPS Anak Perusahaan tidak boleh bertentangan dengan RJPP dan RKAP sert

Anggaran Dasar PT PERTAMINA (Perser o).

4. Setiap Anak Perusahaan dituntut untuk lebih maju dan mandiri agar  tidak  hanya 

mengandalkan  pangsa  pasar  tertentu (captive market) dari PT PERTAMINA (Perser o).

5. Setiap transaksi antara PT PERTAMINA (Perser o) dengan Anak Perusahaan dilaksanakan 

 ber dasarkan kaidah bisnis yang sehat.

6. Penjualan sebagian atau seluruh saham PT PERTAMINA (Perser o)  pada Anak Perusahaan

k e pada  pihak lain dilakukan dalam rangka: (a) mem per  baiki kinerja PT PERTAMINA (Perse

dan Anak Perusahaan, (b) mem per oleh nilai tambah bagi PT PERTAMINA (Perser o) dan (c)

mengurangi k erugian/risik o yang lebih besar .

B. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI DAN KOMISARIS ANAK 

PERUSAHAAN

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 24/25

1. Pengangkatan dan  pemberhentian Dir eksi dan Komisaris anak   perusahaan didasarkan  pada

anggaran dasar PT PERTAMINA (Perser o)

2. Calon Anggota Dir eksi dan Komisaris Anak Perusahaan harus menandatangani k ontrak  

manajemen sebelum diangkat.

3. Komisaris Anak Perusahaan harus dipilih sedemikian rupa sehingga bebas dari segala 

 benturan k e pentingan.

C. PERLAKUAN SETARA KEPADA PEMEGANG

SAHAM

1. Setiap Pemegang Saham Anak Perusahaan mendapatkan  per lakuan yang setara oleh 

masing-masing Anak Perusahaan.

2.Setiap Pemegang Saham Anak Perusahaan berhak memberikan suara sesuai dengan 

k lasif ikasi dan  jumlah saham yang dimiliki.

Dalam  pelaksanaannya, perusahaan  juga mengalami beberapa k endala yang ada 

antara lain 

Dalam bidang distri busi, Pertamina waji b mendistri busikan BBM k e seluruh 

wilayah Indomesia. Keadaan geograf is Indonesia ter diri dari ri buan  pulau yang 

tersebar  luas. Faktor  ini membuat  pr oses distri busi BBM harus bergerak di antara 

celah-celah lautan dengan biaya  pengangkutan yang tinggi. Hal ini tentu saja tidak  

terjadi di negara Singapura ataupun Ara b Saudi yang wilayahnya berupa dataran.

Perse psi masyarakat terhadap Pertamina banyak yang miring dan menganggap 

Pertamina sebagai  perusahaan  penuh KKN dan kualitas  pr oduknya 

mem prihatinkan. Contoh ter  baru adalah kasus meledaknya ta bung el piji, k enaikan 

BBM, dll. Pendapat tersebut harus diluruskan mengingat Pertamina butuh dukungan masyarakatnya sendiri. Misalnya untuk masalah k enaikan BBM,

masyarakat harus mengerti ter lebih dahulu bahwa  peran Pertamina sekarang 

 bukan lagi sebagai r egulator , dan terjadi k enaikan harga minyak dunia. Kenaikan 

tersebut dapat menaikkan su bsidi  pemerintah yang dapat menguras kas negara.

Sehingga  pemerintah (sebagai r egulator ) harus membatasi su bsidi BBM.

5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 25/25

Pada awal tahun 2011 saja, harga minyak dunia dapat mencapai angka $100/bar el.

Aki batnya Pertamina harus mer ogoh k ocek lebih dalam untuk menalangi biaya 

tersebut kar ena hu bungan antara  pemerintah dan Pertamina menjadi beban yang 

lebih besar  apa bila kita mener o pong sistem  pembayaran ber dasarkan PSO.

Pemerintah baru bisa membayar  k e Pertamina mundur  satu tahun k emudian. Itu 

 pun baru dapat dilakukan setelah  pr osedur dan audit Pertamina dikatakan ber es 

oleh  pemerintah. Aki batnya tentu saja dapat mem pengaruhi cash flow Pertamina.

Faktor lain adalah masalah cadangan minyak . Negara kita ternyata tidak memiliki 

cadangan minyak  sebanyak  se perti yang disangka banyak orang. Total cadangan 

minyak Indonesia sam pai sekarang tidak mam pu mencukupi k ebutuhan BBM

masayarakatnya. Ter  bukti Pertamina hanya mencukupi sekitar 50% total

k ebutuhan masyarakat Indonesia. Sisanya? K ita mengim por minyak dari luar . BPMigas sendiri telah menyatakan berat untuk mencapai target lif ting 970.000 bar el

 per  hari sesuai APBN 2011.

Pertamina sendiri berusaha untuk mengakuisisi lahan minyak baru tak  hanya di 

dalam negeri, tapi sam pai k e luar  negeri. Saat ini, Pertamina telah memiliki 

 beberapa blok di Li bya, Vietnam, Australia, Iraq, Qatar , dan Sudan. Hal itu 

dimaksudkan untuk mencari sumber minyak baru untuk mencukupi k ebutuhan 

dalam negeri. Pengembangan energi alternatif se perti geother mal  juga harus lebih 

dimaksimalkan oleh negara agar  tidak  ter lalu bergantung k e pada minyak .