BAB I asli
-
Upload
binti-shofiatul-jannah -
Category
Documents
-
view
71 -
download
0
Transcript of BAB I asli
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 1/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk mem per oleh
la ba. Kegiatan yang berkaitan dengan k euangan merupakan hal yang penting
untuk menjalankan o perasional perusahaan. Ke putusan yang diambil dalam
k egiatan k euangan mengandung pertimbangan antara untung dan rugi. Demikian
pula aplikasinya pada Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ). BUMN dapat
dikategorikan sebagai badan usaha yang mencakup perusahaan-perusahaan yang
dalam k egiatan o perasionalnya menyangkut hajat hidup rak yat Indonesia.
PT. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Com pany) . Melalui UU No. 8 Tahun 1971, Pertamina
memiliki hak mono poli dalam industri migas Indonesia. Menurut Undang-undang
ini, Pertamina adalah k e panjangan pemerintah dalam pengelolaan migas dan
merupakan BUMN khusus yang diatur khusus lewat Undang-undang. Pertamina
bukan sebuah badan ber bentuk perser o, melainkan sebuah lembaga yang diawasi
oleh dewan k omisaris yang ter diri dari lima menteri. Singkat kata, Pertamina
merupakan perusahaan vital Indonesia. Tetapi,semua itu menjadi beru bah total
k etika disahkannya UU No. 22 Tahun 2001, peraturan ini menimbulkan peru bahan
yang besar dalam dunia migas Indonesia yang ber dam pak besar bagi Pertamina.
Salah satu hal yang paling krusial adalah peru bahan peran Pertamina yang tadinya
sebagai r egulator dan o perator menjadi hanya o perator saja. Peran r egulator yang
selama ini diemban Pertamina diserahkan k e pada BP Migas (untuk bidang hulu)
dan BPH Migas (untuk bidang hilir ). Secara otomatis, Pertamina tidak lagi
memono poli sektor migas Indonesia.
dengan adanya peraturan tersebut menuntut pertamina menjadi perusahaan yang
harus mam pu bersaing di pasar migas yang bebas di Indonesia,sebut saja
com petitor pertamina se perti Petr onas maupun shell pun sekarang berani
melakukan ekspansi bisnis di Indonesia.
atas dasar hal tersebutlah,akhirnya kami mencoba untuk menganalisa langkah ±
langkah se perti apa saja kah yang dilakukan Pertamina dalam menghadapi
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 2/25
per masalahan tersebut.kar ena menurut kami,harus ada sebuah alokasi sumber daya
perusahaan yang baik untuk menjadikan pertamina eksis dan mam pu bersaing
dalam pasar ter buka se perti saat ini.
1.2 R umusan masalah
1.2.1 bagaimana Se jarah singkat serta pr of il,struktur ,visi misi perusahaan
Pertamina ?
1.2.2 Langkah apa sajakah yang diambil pertamina dalam mengalokasikan
sumber daya perusahaan untuk menjadikan Pertamina perusahaan yang
k om petitif ?
1.3 Tujuan
1.3.1 untuk mengetahui se perti apa se jarah, pr of il,struktur ,visi misi pertamina
1.3.2 untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang diambil
pertamina dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 3/25
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pr of il perusahaan
Se jarah Pertamina tidak bisa dile paskan dari perjalanan panjang per buruan
minyak di Bumi Nusantara ini yang dimulai se jak awal Abad 19. Antara 1871
hingga 1885 merupakan masa-masa awal pencarian hingga penemuan minyak di
Indonesia, yang waktu itu masih dalam pendudukan Belanda. Menyusul
pengeboran pertama pada 1883 di Telaga Tiga, Pangkalan Brandan, Sumatera
Utara maka pada 1885 ber dirilah Royal Dutch Com pany di Pangkalan Brandan.
Se jak itulah ekspolitasi minyak dari perut Bumi Nusantara dimulai.Ketika pecah
Perang Asia Timur R aya, pr oduksi minyak mengalami gangguan. Pada masa pendudukan Je pang, usaha yang dilakukan hanyalah mer eha bilitasi lapangan dan
sumur yang rusak aki bat bumi hangus atau pengeboman.Pada masa perang
k emer dekaan, pr oduksi minyak terhenti. Namun k etika perang usai dan bangsa ini
mulai menjalankan pemerintahan yang teratur , ternyata penguasaan atas usaha
minyak di Indonesia menjadi tidak jelas. Banyak perusahaan-perusahaan k ecil
ber munculan untuk memanf aatkan r ezeki minyak ini sehingga memicu terjadinya
sengk eta di sana-sini. Akhirnya, untuk mer edam semua itu, penguasaan atas
tambang-tambang minyak tersebut diserahkan k e pada Angkatan Darat.
Untuk menanganinya, pemerintah mendirikan sebuah maskapai minyak
nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional,
disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu berga bung dengan PERTAMIN menjadi
PERTAMINA pada 1968. Untuk mem perk ok oh perusahaan yang masih muda
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 4/25
ini, Pemerintah mener bitkan UU no. 8 pada 1971, yang menem patkan
PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.
Ber dasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha
di Indonesia waji b bek erja sama dengan PERTAMINA. K ar ena itu,
PERTAMINA bertindak sebagai r egulator bagi mitra yang menjalin k erja sama
melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah k erja (WK)
PERTAMINA. Di sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai o perator kar ena
juga menggarap sendiri sebagian wilayah k erjanya.
Se jalan dengan dinamika industri migas dunia, Pemerintah mener bitkan
Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi (milik negara) No. 22 tahun 2001.
Sebagai k onsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina beralih bentuk menjadi
PT Pertamina (Perser o), dan hanya bertindak sebagai o perator yang menjalin
Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan pemerintah yang diwakili oleh BPMIGAS.
Sekaligus UU itu juga mewaji bkan PT Pertamina (Perser o) untuk mendirikan
anak perusahaan guna mengelola usaha eksplorasi, eksploitasi dan pr oduksi
minyak dan gas, sebagai k onsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir .
Visi : Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia
Misi : Menjalankan usaha minyak , gas, serta energi baru dan ter barukan secara
terintegrasi, ber dasarkan prinsip-prinsip k omersial yang kuat
Tata Nilai perusahaan
Bersih Dik elola secara pr ofesional, menghindari benturan k e pentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi k e percayaan dan integritas. Berpedoman
pada asas-asas tata k elola k orporasi yang baik .
Kompetitif Mam pu berk om petisi dalam skala r egional maupun internasional,
mendor ong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja
Percaya Diri Berperan dalam pembangunan ek onomi nasional, menjadi pelo por
dalam r efor masi BUMN, dan membangun k ebanggaan bangsa
Fokus Pada Pelanggan Beorientasi pada k e pentingan pelanggan, dan
berk omitmen untuk memberikan pelayanan ter baik k e pada pelanggan.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 5/25
Komersial Menciptakan nilai tambah dengan orientasi k omersial, mengambil
k e putusan ber dasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
Berkemampuan Dik elola oleh pemim pin dan pek erja yang pr ofesional dan
memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berk omitmen dalam membangun
k emam puan riset dan pengembangan.
Keunggulan kompetitif perusahaan :
Sebagai perusahaan minyak dan gas bumi nasional maka Pertamina memiliki
competitive advantage yaitu :
1. Memiliki 7 (tujuh) kilang minyak yang tersebar di seluruh Indonesia dengan
Total K apasitas = 1055 MBCD, kilang-kilang tersebut akan memberikan jaminan
security of supply k e pada seluruh pelanggan Pertamina.
2. Memiliki sarana dan f asilitas depot supply point yang tersebar di seluruh
Indonesia bahkan sam pai k e pelosok tanah air untuk memberikan jaminan
k ehandalan suplai BBM seluruh pelanggan Pertamina dengan jumlah 123 suplai
point (Terminal Transit/Instalasi/Depot).
3. Memiliki varian pr oduk yang lengkap sesuai dengan k ebutuhan k onsumen
Industri dan Marine yaitu :
- Pr emium (Bio Pr emium) - Pertamax - Pertamax Plus
- Pertamina Dex - M.Solar (Bio Solar )/HSD - M.Diesel/IFO
- MFO 380 - MFO 180 - Diesel V10 - Marine Gas Oil (MFO)
Kegiatan bisnis Pertamina : Kegiatan PERTAMINA dalam menyelenggarakan
usaha di bidang energi dan petr okimia, ter bagi k e dalam dua sector , yaitu Hulu
dan Hilir , serta ditunjang oleh k egiatan Anak-Anak Perusahaan dan Perusahaan
Patungan.
Usaha Hulu
Kegiatan usaha PERTAMINA Hulu meliputi eksplorasi dan pr oduksi minyak ,
gas, dan panas bumi. Untuk k egiatan eksplorasi dan pr oduksi minyak dan gas
dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di
dalam negeri dik erjakan oleh PERTAMINA Hulu dan melalui k erjasama dengan
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 6/25
mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi
strategis bersama dengan mitra. Ber beda dengan k egiatan usaha di bidang minyak
dan gas bumi, k egiatan eksplorasi dan pr oduksi panas bumi masih dilakukan di
dalam negeri. Untuk mendukung k egiatan intinya, PERTAMINA Hulu juga
memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas. Kegiatan eksplorasi
ditujukan untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti
hidr okar bon yang telah dipr oduksikan. U paya ini dilakukan untuk menjaga agar
k esinambungan pr oduksi migas dapat terus dipertahankan. Aktivitas eksplorasi
dan pr oduksi dilakukan melalui o perasi sendiri dan k onse p k emitraan dengan
pihak k etiga. Pola k emitraan dalam bidang minyak dan gas berupa JOB-EOR
(Joint O perating Body for Enhanced Oil Recover y), JOB-PSC (Joint O perating
Body for Pr oduction Sharing Contract), TAC (Technical Assistance Contract),BOB (Badan O perasi Bersama), penyertaan berupa IP (Indonesian Participation)
dan PPI (Pertamina Participating Inter est), serta pr oyek pinjaman; sedangkan
pengusahaan panas bumi ber bentuk JOC (Joint O perating Contract). Pengusahaan
minyak dan gas melalui o perasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh) Daerah O perasi
Hulu (DOH). Ketujuh daerah o perasi tersebut adalah DOH Nangr oe Aceh
Darussalam (NAD) Sumatra Bagian Utara yang berpusat di R antau, DOH
Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi, DOH Sumatra Bagian Selatan
berpusat di Pra bumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat di Cir ebon, DOH Jawa
Bagian Timur berpusat di Ce pu, DOH K alimantan berpusat di Balikpapan, dan
DOH Papua berpusat di Sor ong. Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 3
(tiga) ar ea panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 162 MW. Ketiga
Ar ea Panas Bumi tersebut adalah Ar ea Si bayak (2 MW) di Sumatra Utara,
K amo jang (140 MW) di Jawa Barat dan Lahendong (20 MW) di Sulawesi Utara.
Sam pai akhir tahun 2004 jumlah k ontrak pengusahaan migas bersama dengan
mitra sebanyak 92 k ontrak yang ter diri dari 6 JOB-EOR, 15 JOB-PSC, 44 TAC,
27 IP/PPI (ter masuk BOB-CPP) dan 5 pr oyek loan. Sedangkan untuk bidang
panas bumi ter dapat 8 JOC. Dalam hal pengembangan usaha, Pertamina telah
mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi
strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang pr ospektif di bidang
jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Ser vice (PDS) yang
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 7/25
memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki
7 rig pemboran. Dalam k egiatan transmisi gas, Pertamina memiliki jaringan pipa
gas dengan panjang total 3800 k m dan 64 stasiun k om pr esor .
Usaha Hilir (Pengolahan, Pemasaran & Niaga dan Perk apalan)
Kegiatan usaha PERTAMINA Hilir meliputi pengolahan, pemasaran & niaga dan
perkapalan serta distri busi pr oduk Hilir baik didalam maupun k eluar negeri yang
berasal dari kilang PERTAMINA maupun im por yang didukung oleh sarana
transportasi darat dan laut.
Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha
Niaga, dan Usaha Perkapalan.
Usaha Pengolahan
Bidang Pengolahan mem punyai 7 unit K ilang dengan kapasitas total 1.041,20
R i bu Barr el. Beberapa kilang minyak terintegrasi dengan kilang Petr okimia dan
mem pr oduksi NBBM. Disam ping kilang minyak , PERTAMINA Hilir mem punyai
kilang L NG di Arun dan di Bontang. K ilang L NG Arun dengan 6 train dan L NG
Badak di Bontang dengan 8 train. K apasitas L NG Arun sebesar 12,5 Juta Ton
sedangkan L NG Badak 18,5 Juta Ton per tahun.
Beberapa K ilang tersebut juga menghasilkan LPG, se perti di Pangkalan Brandan,
Dumai, Musi, Cilacap,, Balikpapan, Balongan dan Mundu.
K ilang Cilacap adalah satu-satunya penghasil lu be base oil dengan grade HVI- 60,
HVI ² 95, HVI -160 S dan HVI ² 650. Pr oduksi lu be base ini disalurkan k e
Lu be Oil Blending Plant (LOBP) untuk dipr oduksi menjadii pr oduk pelumas dan
k elebihannya diekspor .
Struk tur Organisasi
Dir ektur Utama : K ar en Agustiawan
Dir ektur investasi dan per encanaan manajemen r esik o : M.Afdal Bahaudin
Dir ektur Hulu : Muhammad Husen
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 8/25
Dir ektur pengolahan : Edi setianto
Dir ektur pemasaran dan niaga : D jaelani Sutomo
Dir ektur Umum : waluyo
Dir ektur SDM : R uk mi Hadihartini
Dir ektur Keuangan : M.afdal Bahaudin
2. Langk ah-langk ah yang dilakuk an Pertamina dalam mengalok asik an
sumberdaya perusahaan yang ada.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Pengelolaan SDM meliputi pr oses per encanaan, pemenuhan k ebutuhan, seleksi
dan pr ogram orientasi, penem patan, pengembangan dan mutasi serta
pemberhentian pek erja. Pengelolaan SDM dimaksudkan untuk memastikan bahwa
Perusahaan selalu memiliki sumber daya manusia yang unggul dan dapat
diarahkan dan digerakkan untuk mencapai tujuan-tujuan Perusahaan.
1. Perencanaan Tenaga Kerja
a) Per encanaan tenaga k erja dilakukan untuk mengantisipasi k ebutuhan
penyediaan pek erja bagi Perusahaan.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 9/25
b) Per encanaan tenaga k erja dilakukan ber dasarkan analisis organisasi
(disain pek erjaan, pek erjaan, for masi ja batan, evaluasi ja batan,
k om petensi, perputaran pek erja) dan analisis k ebutuhan ja batan minimal
untuk 3 (tiga) tahun k e de pan, sesuai dengan strategi bisnis dan
perk embangan Perusahaan
c) Dalam melakukan analisis organisasi harus dipertimbangkan visi, misi,
tujuan dan strategi, bila per lu melakukan benchmarking k e perusahaan
se jenis.
d) Dalam melakukan analisis k ebutuhan ja batan harus diperhatikan hasil
analisis organisasi, beban k erja, anggaran Perusahaan, dan data k ekuatan
pek erja.
2. Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kerja
a) Pengadaan tenaga k erja dilakukan ber dasarkan k ebutuhan Perusahaan
sesuai dengan kriteria dan k om petensi yang di butuhkan Perusahaan
b) Sumber tenaga k erja dapat berasal dari dalam Perusahaan ( pek erja aktif,
tenaga k ontrak , pekar ya, mitra pek erja, perpanjangan pek erja MPPK)
dan dari luar Perusahaan. Pengisian for masi ja batan struktural
diutamakan bagi tenaga k erja yang berasal dari dalam Perusahaan.
Sedangkan pengisian for masi ja batan dan k ebutuhan tenaga baru yang
berasal dari luar Perusahaan dilakukan dengan mem pertimbangkan
peraturan perundang-undangan di bidang k etenagak erjaan yang ber laku.
c) Kebutuhan tenaga k erja diifor masikan secara transparan melalui
pengumuman di media massa, web site, dan/atau media lainnya.
d) Perusahaan dapat berhu bungan dengan perguruan tinggi atau lembaga-
lembaga pendidikan lainnya, pihak-pihak yang bergerak di bidang jasa
penyediaan tenaga k erja tinggi, serta sumber dan penyedia tenaga k erja
lain guna mendapatkan calon tenaga k erja ter baik sesuai dengan
k ebutuhan Perusahaan.
3. Selek si dan Program Orientasi
a) Penerimaan tenaga k erja dilakukan melalui pr oses seleksi yang transparan
dan obyektif.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 10/25
b) Pr oses seleksi dilakukan sekurang-kurangnya melalui seleksi
administrasi, tes tertulis, wawancara, dan tes k esehatan serta diupayakan
meli batkan instansi/lembaga pemerintah yang membidangi k etenaga-
k erjaan maupun Perguruan Tinggi atau lembaga lain yang k om peten.
c) Ke pada tenaga k erja yang diterima di berikan pr ogram orientasi umum
tentang Perusahaan dan orientasi khusus berkaitan dengan bidang
k erjanya dan sebelum diangkat menjadi pek erja harus mengikuti masa
percobaan paling lama 3 (tiga) bulan dan/atau mengikuti pr ogram
bimbingan khusus.
d) Pek erja Perusahaan adalah pek erja yang memiliki hu bungan k erja untuk
waktu yang tidak tertentu yang diangkat setelah melalui masa percobaan
paling lama 3 (tiga) bulan, atau telah menjalani masa pendidikan dan pelatihan sesuai dengan yang diperjanjikan.
e) Perusahaan dan pek erja waji b membuat perjanjian k erja sebelum
dimulainya hu bungan k erja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang ber laku.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 11/25
4. Penempatan Pekerja
a) Penem patan pek erja dilakukan sesuai dengan k ebutuhan Perusahaan
ber dasarkan perjanjian k erja yang dise pakati ber dasarkan prinsip-prinsip
the right man at the right place dan equal pay for equal job.
b) Penem patan pek erja untuk ja batan-ja batan tertentu dilakukan melalui
mekanisme fit & proper test atau assessment .
c) Setiap pek erja harus bersedia ditem patkan di wilayah atau unit k erja
Perusahaan sesuai dengan k ebutuhan Perusahaan.
d) Pek erja yang menolak penem patan dapat di berikan sanksi oleh
Perusahaan sesuai dengan peraturan di bidang k etenagak erjaan yang
ber laku.
5. Pengembangan Pekerja
a) Pengembangan pek erja dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan
dan k om petensi pek erja melalui jalur pendidikan dan pelatihan serta
jalur penugasan khusus guna pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja
Perusahaan, pemenuhan k om petensi, dan sekaligus pengembangan karier
pek erja.
b) Pengembangan karier dilakukan untuk mengisi ja batan-ja batan di
Perusahaan ber dasarkan k om petensi ja batan dan pr of il k om petensi
pek erja serta pr oyeksi jenjang karir (career path).
c) Pengembangan karier meliputi jalur manajerial/struktural yang mengikuti
jenjang struktur organisasi Perusahaan dan jalur tenaga ahli/spesialis
dengan dukungan Professional Development Program.
d) Perusahaan harus membentuk suatu tim/dewan/badan pembinaan yang
ditugaskan untuk melakukan pemilihan pe ja bat Perusahaan setingkat
L2D k e atas.
e) Sam pai pada tingkat ja batan tertentu, per encanaan suksesi pe ja bat Perusahaan diselaraskan dengan r encana pengembangan karir pek erja
dan k ebutuhan Perusahaan serta dilaporkan oleh Dir eksi k e pada
Komisaris.
6. Mutasi dan Pemberhentian
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 12/25
a) Mutasi pek erja dapat berupa pr omosi, r otasi, dan demosi.
b) Pr omosi dan r otasi dilakukan dengan mem perhatikan pengembangan
karier pek erja dan k ebutuhan Perusahaan
c) Demosi dilakukan dengan mem pertimbangkan unsur pembinaan atau
k etegasan dalam penerapan punishment dengan tetap mengede pankan
prinsip k eadilan.
d) Setiap pek erja di berikan k esem patan yang sama untuk diseleksi dan
dipilih guna mengisi ja batan ( pr omosi) se panjang yang bersangkutan
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
e) Perusahaan memberikan k esem patan ter lebih dahulu k e pada pek erja
setem pat untuk pengisian ja batan ( pr omosi setem pat)
f) Perusahaan akan melakukan mutasi bagi Pek erja yang telah bek erja maksimal 4 (em pat) tahun di tem pat yang terpencil atau berkategori
khusus.
g) Pemutusan hu bungan k erja menimbulkan hak dan k ewaji ban yang harus
diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan
peraturan perundang-undangan yang ber laku.
Selain melakukan pengelolaan juga di butuhkan pengembangan,Pengembangan
SDM difokuskan k e pada penciptaan pek erja yang pr of isien, pr ofesional,
berk omitmen, ber dedikasi dan ber orientasi bisnis. Untuk mencapai hal tersebut di
atas, Perusahaan telah menetapkan strategi k orporat berikut untuk pengembangan
SDM:
y Mengim plementasikan pengembangan pek erja yang ter organisasi dan
k onsisten sehingga para pek erja memiliki k om petensi, k etram pilan,
dedikasi, kinerja dan pr oduktivitas yang tinggi.
y Memberikan penghargaan dalam bentuk k ese jahteraan dan r emunerasi yang k om petitif serta memberikan per lindungan k e pada pek erja sesuai
dengan standar perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang ber laku.
y Menciptakan dan mengembangkan hu bungan industri yang aman untuk
menciptakan suasana yang har monis dan nyaman guna mendukung
pr oduktivitas yang tinggi
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 13/25
Strategi k orporat ini menjadi dasar untuk pengim plementasian pr ogram
pengembangan SDM.
Perusahaan memiliki k eyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi
jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki k omitmen terhadap pr ogram
pengembangan yang sistematik dan berk elanjutan untuk mengantisipasi
peru bahan k ebutuhan bisnis.
Perusahaan telah mengim plementasikan pr oses r ekruitmen dan seleksi pek erja
yang transparan guna mem per oleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk r egenerasi.
Pr oses r ekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak k etiga yang
inde pendent se perti Universitas Indonesia, Universitas Gad jah Mada dan Universitas Pad jad jaran.
Perusahaan telah mengembangkan sistem dan pr ogram manajemen karir
ber dasarkan k emam puan dan kinerja (merit system). Pr ogram dan sistem tersebut
diharapkan dapat meningkatkan efektif itas dan transparansi dalam pengembangan
karir pek erja Pertamina di masa mendatang.
Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung pr oses transfor masi,
Perusahaan telah melakukan pr ogram sosialisasi untuk Nilai-nilai unggulan yang
dik enal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionar y, Excellence and Mutual
Respect).
Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan
Indeks Pr oduktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang
berk elanjutan untuk mem perce pat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf
internasional.
PENGELOLAAN KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN
1. Pengelolaan Kegiatan Hulu
a. Perencanaan
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 14/25
Perusahaan menetapkan per encanaan strategis ter masuk k egiatan
pengembangan usaha dan portfolio usaha hulu yang ber fokus k e pada:
1) Kemandirian Perusahaan dalam melakukan eksplorasi, eksploitasi dan
pr oduksi ter masuk pengembangan teknologi yang mutakhir , unggul,
dan ber daya saing tinggi;
2) Peningkatan eksplorasi, eksploitasi dan pr oduksi minyak mentah dan
gas bumi serta panas bumi;
3) Pengembangan dan pembinaan SDM Hulu selaras dengan
pengembangan teknologi dan persaingan global.
b. Pelak sanaan
1) Melaksanakan r encana strategis di bidang usaha hulu yang telah ditetapkan dalam RJPP dan RKAP dengan mem perhatikan aspek-
aspek r esik o.
2) Mengembangkan sistem Ukuran K inerja Terpilih (UKT) untuk bidang
usaha hulu.
3) Meningkatkan ef isiensi dan efektivitas biaya.
c. Pengendalian
Mengendalikan dan mengawasi k egiatan bidang usaha hulu dari
pr oses awal hingga akhir agar berjalan sesuai dengan peraturan
internal Perusahaan dan pr osedur yang ditetapkan oleh Badan
Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi.
2. Pengelolaan Kegiatan Hilir
a. Kegiatan usaha Pengolahan
1) Per encanaan
Perusahaan menetapkan per encanaan strategis yang meliputi :
a) O ptimasi kinerja dan k ehandalan kilang b) Pr ogram peningkatan
mutu berk elanjutan (C ontinuous quality improvement program)
melalui pengembangan dan aplikasi teknologi baru
c) Pengembangan usaha dan portofolio yang ber wawasan lingkungan
dan disajikan dalam bentuk master plan.
2) Pelaksanaan
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 15/25
a) Melaksanakan r encana strategis di bidang usaha hulu yang telah
ditetapkan dalam RJPP dan RKAP dengan mem perhatikan
aspek-aspek r esik o
b) Mengk oor dinasikan k egiatan usaha pengolahan untuk
mendapatkan margin yang o ptimal.
c) Melaksanakan k ebijakan o ptimalisasi kinerja kilang.
d) Melakukan kajian dan analisis atas k elayakan investasi secara
teknis dan ek onomis.
e) Mengembangkan sistem Ukuran K inerja Terpilih (UKT) untuk
bidang usaha pengolahan.
f) Meningkatkan ef isiensi dan efektivitas biaya.
3) Pengendalian Mengendalikan dan mengawasi k egiatan bidang usaha pengolahan
dari pr oses awal hingga akhir agar berjalan sesuai dengan peraturan
internal Perusahaan dan pr osedur yang ditetapkan oleh Badan
Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi.
b. Kegiatan Usaha Pemasaran dan Niaga
1) Per encanaan
a) Menetapkan per encanaan strategis serta k egiatan pengembangan
usaha dan portofolio k egiatan usaha pemasaran dan niaga yang
mencakup penyaluran pr oduk beserta sarana transportasi dan
penyim panannya.
b) Menetapkan per encanaan pengadaan minyak mentah, gas, dan
pr oduk melalui sistem pengadaan yang handal dan ef isien.
c) Menetapkan pola trayek perjalanan kapal yang terintegrasi untuk
seluruh jaringan distri busi
2) Pelaksanaan a) Melaksanakan r encana strategis di bidang usaha pemasaran dan
niaga yang telah ditetapkan dalam RJPP dan RKAP dengan
mem perhatikan aspek-aspek r esik o
b) Mengembangkan sistem Ukuran K inerja Terpilih (UKT) untuk
bidang usaha pemasaran dan niaga.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 16/25
c) Meningkatkan ef isiensi dan efektivitas biaya.
d) Meningkatkan je jaring niaga minyak mentah, pr oduk BBM, dan
NBBM/ petr okimia dari sumber domestik maupun luar negeri.
e) Melaksanakan pola trayek perjalanan kapal secara o ptimal. f)
Mengo ptimalkan pola distri busi BBM dan NBBM/ petr okimia
pada rantai distri busi ( supply chain) dan distri busi r etail dengan
cara membuka k esem patan partisipasi masyarakat seluas-luasnya
untuk menjadi agen suatu pr oduk .
g) Mem pertahankan pangsa pasar BBM dan meningkatkan pr omosi
NBBM/ petr okimia.
3) Pengendalian
a) Mengendalikan dan mengawasi k egiatan bidang usaha pemasaran dan niaga dari pr oses awal hingga akhir agar berjalan sesuai
dengan peraturan internal Perusahaan dan pr osedur yang
ditetapkan oleh Badan Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas
Bumi.
b) Mengawasi pelaksanaan sistem penanganan muatan dan
transportasi untuk menghindari penyim pangan distri busi BBM
dan NBBM/ petr okimia.
c) Menerapkan sanksi yang tegas bagi mitra penyalur BBM dan
NBBM/ petr okimia yang melanggar peraturan dan/atau perjanjian
k ontrak .
d) Melakukan pengendalian dan pengawasan terpadu dalam
penyediaan dan penggunaan sarana transportasi untuk penyaluran
BBM dan NBBM/ petr okimia.
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE)
1. Kebi jak an umum
a. Teknologi infor masi yang di bangun harus memiliki nilai yang sangat
strategis dalam mendukung terciptanya pr oduk atau jasa Perusahaan
yang unggul dan k om petitif.
b. Investasi teknologi infor masi harus mem pertimbangkan aspek k euntungan
berupa pengurangan biaya dan k emudahan mem per oleh infor masi.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 17/25
c. Dir eksi menetapkan f ungsi teknologi infor masi yang :
1) bertanggung jawa b untuk mewujudkan rancangan menjadi k onstruksi
yang detil
2) bertindak sebagai k onsultan dengan melakukan k omunikasi secara
rutin dengan pihak pengguna (users)
3) memf asilitasi ber langsungnya pelatihan teknologi infor masi
4) di bebaskan dari k egiatan pengadaan barang dan jasa yang
berhu bungan dengan k egiatan teknologi infor masi.
d. Fungsi teknologi infor masi menerapkan mekanisme penjaminan mutu
(Quality Assurance) untuk memastikan bahwa perangkat-perangkat dan
sistem yang digunakan dalam teknologi infor masi telah berada pada kualitas dan tingkat layanan yang diharapkan.
e. Fungsi pemakai (user ) menerapkan penjaminan mutu (Quality Assurance)
untuk memastikan bahwa data/infor masi yang dihasilkan oleh sistem
infor masi telah berada pada kualitas, kuantitas dan waktu yang
diharapkan.
f. Untuk mem per oleh pemanf aatan yang aman dan o ptimal, f ungsi teknologi
infor masi harus menerapkan k endali-k endali terkait dengan aktivitas TI.
2. Tahapan
Perusahaan harus memaksimalkan penggunanan teknologi infor masi melalui
tahapan-tahapan yang sekurang-kurangnya meliputi :
a. Tahap Pra-Implementasi, yang mencakup:
1) Pencanangan visi dan misi di bidang teknologi infor masi
2) Penyusunan r encana strategis di bidang teknologi infor masi yang
se jalan (align) dengan strategi bisnis Perusahaan.
3) Penyusunan rancangan dan desain teknis
4) Penja baran rancangan dan desain teknis teknologi infor masi k e dalam
k onstruksi sistem secara f isik dan f ungsional.
b. Tahap Implementasi, yang meliputi:
1) Per encanaan yang matang
2) Pelatihan dan pengembangan SDM
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 18/25
3) Pembakuan/standar disasi mutu layanan
4) Evaluasi dan pengendalian sistem
5) Penerapan sistem penanganan darurat (disaster recovery planning
atau contingency planing ).
c. Tahap Pengembangan
Pengembangan teknologi infor masi harus dilaksanakan dalam k oridor
penerapan teknologi infor masi yang terintegrasi dan handal melalui:
1) Penyusunan master plan pembangunan dan pengembangan teknologi
infor masi.
2) Penerapan Executive Information System dan/atau Decision Support
System. 3) Penggunaan satu Enterprise Resources Planning (ERP)
sebagai back office system, dan aplikasi ekstensi lainnya
3. Pengendalian
Fungsi TI:
a. mem punyai pr osedur dan indikator yang te pat untuk mengukur efektivitas
pengelolaan TI.
b. mem punyai pr osedur baku dalam menangani per masalahan teknologi
infor masi yang terjadi.
c. melakukan pemantauan secara berkala.
d. membuat laporan secara berkala k e pada Dir eksi mengenai kinerja
teknologi infor masi
e. bersama-sama f ungsi pemakai menetapkan tingkat layanan yang
dise pakati ( service level agreement ) dan dir eviu secara berkala.
PENGELOLAAN KEUANGAN
1.Kebi jak an Umuma. Keuangan Perusahaan harus dik elola secara pr ofesional, ter buka, dan
ber dasarkan prinsip k onser vatif dan k ehati-hatian.
b. Pr osedur , k ebijakan, serta peraturan yang berhu bungan dengan pengelolaan
k euangan disusun dan dievaluasi secara periodik dengan mem perhatikan
standar akuntansi dan peraturan perundang-undangan yang ber laku.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 19/25
c. Perusahaan menciptakan sistem pengendalian internal yang baik untuk
terciptanya pengelolaan k euangan yang o ptimal.
d. Pengelolaan k euangan dimaksudkan untuk memaksimalkan nilai
Perusahaan melalui pelaksanaan pr ogram k erja yang dilandasi prinsip
sadar biaya (cost consciousness).
e. Perusahaan melakukan analisa atas segala k emungkinan r esik o dan
melakukan tindakan-tindakan yang diper lukan untuk mengantisipasi r esik o
yang ada.
2. Perencanaan
a. Per encanaan k euangan baik jangka pendek maupun jangka panjang
dilakukan secara terintegrasi yaitu mem pertimbangkan k e pentingan
seluruh unit k erja.
b. Penyusunan anggaran dilakukan ber dasarkan pr ogram k erja dan melalui
k oor dinasi antar unit k erja untuk mensinergikan usulan anggaran setiap
unit k erja dengan menganut prinsip bottom-up dan top-down.
c. Dir eksi menetapkan target pendapatan dan biaya yang r ealistis yang akan
dicapai Perusahaan untuk penyusunan anggaran di unit-unit o perasi
Perusahaan.
Anggaran Perusahaan ter diri atas :
1) Anggaran Pendapatan
2) Anggaran Biaya yang ter diri dari Anggaran Beban O perasi,
Anggaran Investasi, dan Anggaran Pembelian Minyak Mentah,
Gas & Pr oduk
3) Anggaran K as
3. Pengorganisasian
Pengelolaan k euangan dilakukan dengan mem perhatikan pemisahan tugas
( segregation of duties) antara f ungsi verif ikasi, pencatatan dan pelaporan,
penyim panan dan penyetoran dana serta otorisasi. Perusahaan juga
memisahkan secara jelas pengelolaan k euangan Public Service Obligation
(PSO) dan misi Perusahaan.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 20/25
4. Pelak sanaan
a. Pengelolaan k euangan dilakukan dengan menerapkan disiplin anggaran
dan r encana k erja.
b. Dir eksi dan Komisaris membuat aturan atas transaksi-transaksi yang
harus mendapat persetujuan Komisaris, selain yang diatur dalam
Anggaran Dasar .
c. Dir eksi mentaati setiap transaksi/k e putusan yang harus mendapat
persetujuan Komisaris.
d. Anggaran Biaya Investasi, Anggaran Biaya O perasi dan Anggaran
Pembelian Minyak Mentah, Gas & Pr oduk dapat dilaksanakan setelah
diter bitkan Surat Ke putusan Otorisasi Pelaksanaan (SKOP) sesuai
dengan k ewenangan yang ditetapkan.e. Pener bitan SKOP harus mem perhatikan tata waktu dan r encana k erja dari
setiap unit k erja.
f. Pengalihan/r evisi r encana k erja dan anggaran harus melalui
pr osedur /k etentuan yang telah ditetapkan dan dilakukan dengan
justif ikasi yang dapat dipertanggungjawa bkan.
g. Perusahaan memberikan apr esiasi terhadap unit k erja yang mencapai
target-target k erjanya.
h. Resik o-r esik o yang mungkin terjadi harus diantisipasi se jak awal pr oses
pengambilan k e putusan melalui sistem dan pr osedur yang telah
ditetapkan.
5. Pengendalian
a. Setiap unit k erja harus mem pertanggungjawa bkan pengelolaan k euangan
k e pada pim pinan Perusahaan.
b. Pim pinan unit k erja memonitor , mengevaluasi, dan mengefektif kan
r ealisasi anggaran yang telah ditetapkan pada unit k erja yang
dipim pinnya.
c. Evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran dan analisis terhadap
penyim pangan yang terjadi dilakukan oleh masing-masing unit k erja
dan/atau Perusahaan secara k eseluruhan.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 21/25
d. Pengelolaan k euangan oleh unit k erja dimonitor oleh Divisi Contr oller
dan dilaporkan k e pada Dir eksi.
e. Dir eksi menyam paikan laporan pengelolaan k euangan k e pada Komisaris
dan Pemegang Saham secara berkala untuk tujuan monitor dan
evaluasi.
6. Pelaporan
a. Dir eksi bertanggung jawa b atas penyusunan laporan k euangan yang
sesuai dengan standar akuntansi yang ber laku di Indonesia.
b. Laporan Keuangan internal harus tersedia pada saat di butuhkan.
c. Dir eksi menetapkan k ebijakan akuntansi sesuai dengan o perasi
Perusahaan dan tidak dengan tujuan untuk melakukan manipulasi
la ba.
d. Kebijakan akuntansi harus diterapkan secara k onsisten dan
Dir ektorat Keuangan harus memastikan bahwa k ebijakan dan
pr osedur akuntansi telah dilaksanakan oleh seluruh unit k erja
sesuai dengan k etentuan yang ber laku.
e. Penyusunan laporan k euangan dilaksanakan dengan
mengk onsolidasikan laporan k euangan seluruh unit k erja dan anak
Perusahaan.
f. Setiap unit k erja dan anak Perusahaan waji b mengirimkan laporan
k euangan k e Dir ektorat Keuangan untuk pr oses k onsolidasi.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
1. Kebi jak an Umum
a. Penelitian dan Pengembangan dimaksudkan untuk mem pertahankan,
mendukung, dan mengembangkan bisnis guna memberikan nilai tambah
bagi Perusahaan.
b. Penelitian dan Pengembangan dilakukan secara kr eatif dengan tetap
mem perhatikan pr oduktivitas dan ef isiensi, guna menghasilkan pr oduk
yang unggul.
2. Perencanaan
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 22/25
Per encanaan penelitian dan pengembangan harus diselaraskan dengan
r encana strategis dan k ebijakan Perusahaan serta dituangkan dalam RKAP.
3. Pengorganisasian
Dir eksi menetapkan bagian/f ungsi yang bertanggung jawa b untuk
melakukan penelitian dan pengembangan.
4. Pelaksanaan
a. Kegiatan penelitian dilakukan secara sistematik , ter encana, terus-menerus,
dan mengikuti k onse p-k onse p ilmiah dengan metodologi yang te pat
dan dapat dipertanggungjawa bkan serta hasilnya didaf tarkan sebagai
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Perusahaan.
b. Kegiatan pengembangan diarahkan pada k egiatan usaha yang pr ospektif,
inovatif, feasible dan memberikan nilai tambah dan daya saing Perusahaan dengan tetap mem pertimbangkan prinsip sadar biaya dan
skala prioritas.
c. Perusahaan dapat melakukan sinergi dan mengembangkan pola
k emitraan di bidang penelitian dan pengembangan dengan
perusahaan lain atau pihak lain secara sehat untuk mem perce pat
ter laksananya pr oses penciptaan nilai tambah .
d. Mekanisme pemilihan dan penetapan pihak lain untuk menjadi mitra k erja
didasarkan pada k etentuan yang ber laku.
e. Perusahaan melakukan penelitian pasar secara periodik untuk mengetahui
peluang bisnis, peningkatan mutu pr oduk / jasa yang telah ada, dan
menciptakan pr oduk / jasa baru.
f. Hasil penelitian didokumentasikan.
5. Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan
a. Fungsi penelitian dan pengembangan secara berkala membuat laporan
pertanggungjawa ban k e pada Dir eksi.
b. Komisaris melakukan pemantauan dan memberikan masukan-masukan
yang terkait dengan hasil penelitian dan pengembangan usaha
Perusahaan.
c. Laporan hasil penelitian dan pengembangan hanya dapat diakses secara
ter batas oleh pihak terkait yang di beri wewenang.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 23/25
d. Dalam melakukan pengembangan usaha, Perusahaan mem perhatikan
peru bahan lingkungan bisnis dan peraturan perundang-undangan yang
ber laku
PENGELOLAAN ANAK PERUSAHAAN
A. KEBIJAKAN UMUM
1. Pembentukan Anak Perusahaan untuk pengembangan bisnis berkaitan dengan diversif ikasi
usaha yang dilakukan dalam rangka memberikan nilai tambah dan mendukung bisnis utama P
PERTAMINA (Perser o).
2. K inerja Anak Perusahaan diukur dengan Indikator K inerja yang ter diri dari aspek k euangan
aspek o perasional dan aspek administrasi. Indikator K inerja tersebut juga didasarkan pada jen
industri, pangsa pasar tertentu (captive market ), nilai tambah ek onomis (economic value adde
dan/atau nilai strategis bagi PT PERTAMINA (Perser o).
3. Ke putusan RUPS Anak Perusahaan tidak boleh bertentangan dengan RJPP dan RKAP sert
Anggaran Dasar PT PERTAMINA (Perser o).
4. Setiap Anak Perusahaan dituntut untuk lebih maju dan mandiri agar tidak hanya
mengandalkan pangsa pasar tertentu (captive market) dari PT PERTAMINA (Perser o).
5. Setiap transaksi antara PT PERTAMINA (Perser o) dengan Anak Perusahaan dilaksanakan
ber dasarkan kaidah bisnis yang sehat.
6. Penjualan sebagian atau seluruh saham PT PERTAMINA (Perser o) pada Anak Perusahaan
k e pada pihak lain dilakukan dalam rangka: (a) mem per baiki kinerja PT PERTAMINA (Perse
dan Anak Perusahaan, (b) mem per oleh nilai tambah bagi PT PERTAMINA (Perser o) dan (c)
mengurangi k erugian/risik o yang lebih besar .
B. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI DAN KOMISARIS ANAK
PERUSAHAAN
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 24/25
1. Pengangkatan dan pemberhentian Dir eksi dan Komisaris anak perusahaan didasarkan pada
anggaran dasar PT PERTAMINA (Perser o)
2. Calon Anggota Dir eksi dan Komisaris Anak Perusahaan harus menandatangani k ontrak
manajemen sebelum diangkat.
3. Komisaris Anak Perusahaan harus dipilih sedemikian rupa sehingga bebas dari segala
benturan k e pentingan.
C. PERLAKUAN SETARA KEPADA PEMEGANG
SAHAM
1. Setiap Pemegang Saham Anak Perusahaan mendapatkan per lakuan yang setara oleh
masing-masing Anak Perusahaan.
2.Setiap Pemegang Saham Anak Perusahaan berhak memberikan suara sesuai dengan
k lasif ikasi dan jumlah saham yang dimiliki.
Dalam pelaksanaannya, perusahaan juga mengalami beberapa k endala yang ada
antara lain
Dalam bidang distri busi, Pertamina waji b mendistri busikan BBM k e seluruh
wilayah Indomesia. Keadaan geograf is Indonesia ter diri dari ri buan pulau yang
tersebar luas. Faktor ini membuat pr oses distri busi BBM harus bergerak di antara
celah-celah lautan dengan biaya pengangkutan yang tinggi. Hal ini tentu saja tidak
terjadi di negara Singapura ataupun Ara b Saudi yang wilayahnya berupa dataran.
Perse psi masyarakat terhadap Pertamina banyak yang miring dan menganggap
Pertamina sebagai perusahaan penuh KKN dan kualitas pr oduknya
mem prihatinkan. Contoh ter baru adalah kasus meledaknya ta bung el piji, k enaikan
BBM, dll. Pendapat tersebut harus diluruskan mengingat Pertamina butuh dukungan masyarakatnya sendiri. Misalnya untuk masalah k enaikan BBM,
masyarakat harus mengerti ter lebih dahulu bahwa peran Pertamina sekarang
bukan lagi sebagai r egulator , dan terjadi k enaikan harga minyak dunia. Kenaikan
tersebut dapat menaikkan su bsidi pemerintah yang dapat menguras kas negara.
Sehingga pemerintah (sebagai r egulator ) harus membatasi su bsidi BBM.
5/13/2018 BAB I asli - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-asli 25/25
Pada awal tahun 2011 saja, harga minyak dunia dapat mencapai angka $100/bar el.
Aki batnya Pertamina harus mer ogoh k ocek lebih dalam untuk menalangi biaya
tersebut kar ena hu bungan antara pemerintah dan Pertamina menjadi beban yang
lebih besar apa bila kita mener o pong sistem pembayaran ber dasarkan PSO.
Pemerintah baru bisa membayar k e Pertamina mundur satu tahun k emudian. Itu
pun baru dapat dilakukan setelah pr osedur dan audit Pertamina dikatakan ber es
oleh pemerintah. Aki batnya tentu saja dapat mem pengaruhi cash flow Pertamina.
Faktor lain adalah masalah cadangan minyak . Negara kita ternyata tidak memiliki
cadangan minyak sebanyak se perti yang disangka banyak orang. Total cadangan
minyak Indonesia sam pai sekarang tidak mam pu mencukupi k ebutuhan BBM
masayarakatnya. Ter bukti Pertamina hanya mencukupi sekitar 50% total
k ebutuhan masyarakat Indonesia. Sisanya? K ita mengim por minyak dari luar . BPMigas sendiri telah menyatakan berat untuk mencapai target lif ting 970.000 bar el
per hari sesuai APBN 2011.
Pertamina sendiri berusaha untuk mengakuisisi lahan minyak baru tak hanya di
dalam negeri, tapi sam pai k e luar negeri. Saat ini, Pertamina telah memiliki
beberapa blok di Li bya, Vietnam, Australia, Iraq, Qatar , dan Sudan. Hal itu
dimaksudkan untuk mencari sumber minyak baru untuk mencukupi k ebutuhan
dalam negeri. Pengembangan energi alternatif se perti geother mal juga harus lebih
dimaksimalkan oleh negara agar tidak ter lalu bergantung k e pada minyak .