BAB-I
-
Upload
ade-firmansyah -
Category
Documents
-
view
222 -
download
2
description
Transcript of BAB-I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pernahkah kita merasa kesulitan saat membawa sebuah barang dari
tempat satu ke tempat yang rendah ke yang tinggi??? Pasti tidak mudah
bukan untuk mengangkat dan membawa barang dari bawah hingga atas,
terlebih jika barang yang diangkat adalah barang yang bebannya cukup
berat. Maka kita membutuhkan alat untuk mempermudah itu semua, dan
cara yang mudah adalah dengan menggunakan pesawat sederhana. Apa sih
pesawat Kerja? Pesawat kerja adalah alat-alat yang dapat memudahkan
pekerjaan manusia dalam melakukan sebuah usaha Pesawat kerja juga
termasuk kedalam pesawat sederhana karena berfungsi untuk
memudahkan proses kerja yang dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pesawat kerja?
2. Apa jenis-jenis pesawat kerja?
3. Bagaimana merangkai atau memperhitungkan suatu pesawat kerja?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah:
1. Sebagai bahan resume perkuliahan.
2. Dapat mengetahui tentang pesawat kerja, beserta jenis-jenisnya.
3. Sebagai gambaran untuk membuat suatu merancang pesawat kerja.
D. Manfaat Penulisan
1. sebagai bahan untuk pembelajaran dimasa mendatang.
2. Mengetahui apa itu pesawat sederhana beserta jenis-jenisnya.
3. Dapat menjadi gambaran untuk membuat atau merancang pesawat
kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Apa itu pesawat sederhana?
Pesawat sederhana merupakan peralatan yang melakukan usaha
dengan
hanya satu gerakan. Penggunaan pesawat sederhana dimaksudkan agar
memudahkan pekerjaan kita. Besar keuntungan yang diperoleh dari
penggunaan pesawat sederhana dinamakan keuntungan mekanis.
Keuntungan mekanis yang akan dihasilkan dari masing-masing
pesawat sederhana ini berbeda-beda, bergantung jenis pesawat
sederhana yang digunakan.
2. Jenis-jenis pesawat kerja.
a. Takel
Takel adalah pesawat angkat yang digunakan untuk mengangkat
suatu barang atau benda dalam arah tegak/vertikal, dengan
kapasitas pengangkatan umumnya mencapai 5 Ton. Untuk
keperluan pemasangan dan pembongkaran suatu peralatan
bangunan ataupun dibengkel-bengkel pada umumnya
menggunakan takel. Bila diperlukan gerakan mendatar, takel
digabunkan dengan komponen pendukung yang lainnya. Kostruksi
takel harus cukup ringan karena takel biasanya harus mudah
digantungkan pada suatu tempat. Konstruksi takel harus cukup
kekar dan ringkas serta dilengkapi dengan alat-alat untuk
menggantungkan takel tersebut.
Takel menurut jenisnya dibagi sebagai berikut:
Takel yang digerakan dengan tangan
A. Takel Pullel
Takel pulleyterdiri dari gabungan antara pulley dengan kabel
ataupun tali baja. Takel yang dirancang untuk mengangkat
beban lebih dari 300 kg memakai kabel baja dan untuk
penarikan menggunakan lir. Takel pulley dibagi menjadi
dua macam, yaitu takel pulley tunggal dan takel pulley
majemuk.
1. Takel pulley tunggal
Takel ini terdiri dari satu buah pulley yang digantung dan
digunakan kabel baja atau tali sebagai penarik. ada dua
macam takel pulley tunggal yaitu :
- Takel pulley tunggal tetap
Pulley pada takel ini kedudukannya tetap dengan kait
diujungnya sebagai penggantung. Kait terletak pada suatu
poros yang ada kedudukanya jadi dapat berputar
bebas.Takel pulley tunggal ini sebenarnya bentuknya
seperti mantel block dengan satu pulley.
- Takel pulley tunggal bebas
Takel pulley tunggal bebas ini memiliki kesamaan
konstruksi sambungan pengikat pulleynya dengan takel
pulley tunggal tetap, hanya saja dibalik kedudukanya
tergantung pada kabel bergerak naik turun sesuai dengan
pengangkatan.
2. Takel pulley majemuk
Takel pulley majemuk terdiri dari dua buah takel pulley, yang
tetap dan bebas masing-masing terdiri dari satu pulley atau lebih.
Biasanya dudukan pulley sudah tertentu untuk jumlah pulley dua,
tiga dan seterusnya, disamping itu arah kabel diusahakan agar
berbelok dalam satu arah agar tidak mudah putus. Pulley yang
dipakai pada takel pulley majemuk mempunyai dameter yang sama
dan beberapa jenis takel pulley majemuk digambarkan secara
perspektif.
B. Takel Differensial
Bentuk dan susunannya
Takel differensial terdiri dari dua bagian, pada bagiaan atas
terdapat dua pulley dengan diameter yang berbeda yang berada
pada suatu poros. Bagian bawah mempunyai satu pulley dengan
diameter sama dengan diameter rata-rata pulley bagian atas.
sebagai media yang menghubungkan dua bagian ini dipakai rantai
mata bersambungan tanpa ujung pangkal.
Konstruksi
Dua pulley dibagian alurnya berlekuk-lekuk untuk sarang bagi
mata rantaisehingga bila rantai ditarik maka pulley akan ikut
berputar. Pada umumnya pulley yang besar mempunyai satu bah
sarang lebih banyak daripada pulley yang lebih kecil. Sedangkan
pada pada pulley bagian bawah mempunyai alur cocok dengan
diameter kawat rantai matanyasehinnga hanya mata yang tegak
letaknya dapat melalui alur ini. Semua pulley dibuat dari besi tuang
karena pelaksanaan lebih mudah dan besi tuang mempunyai sifat
melumas.
Fungsi
Suatu keuntungan bagi takel differensial ialah dapat bekerja
dengan mengerem sendiri untuk mengangkat benda. kapasitas
angkat dari takel differensial tergantung pada kekuatan orang yang
meggerakan, tetapi sangat disayangkan rendemen ataau
efisiensinya sangat rendah.
C. Takel Roda gigi
Takel roda gigi terdiri dari dua jenis atau macam yaitu, takel roda
gigi biasa dan takel roda gigi planit.
1. Takel roda gigi biasa
Takel roda gigi biasa terdiri atas dua buah pulley dengan alur
yang berlekuk-lekuk untuk sarang mata rantai. Kedua pulley
rantai dihubungkan dengan dua buah roda gigi sebagai alat
transmisinya.
2. Takel Roda gigi planit
Takel roda gigi planit mempunyai suatu alat transmisi khusus
yang tersusun dari beberapa roda gigi yang saling berputar, alat
transmisi itu disebut transmisi roda planit .
Takel yang digerakan dengan motor
A. Takel Listrik
Takel listrik digerakan oleh sebuah motor listrik, motor litrik
yang dipakai ialah motor arus bolak-balik. Takel listrik
biasanya mempunyai dua macam kecepatan yaitu kecepatan
untuk pengangkatan dan kecepatan untuk penyetelan suatu
benda ataupun alat. Penyetelan suatu peralatan diperlukan
kecepatan yang lambat sekali seolah-olah merayap (creeping
speed). Pelayanan takel ini dengan cara menekan tombol-
tombol yang terletak pada suatu dudukan yang digantungkan
sehingga dapat dilayani orang dari bawah.
B. Takel Pneumatik
Takel pneumatik digerakan oleh motor yang bersumber tenaga
pada udara bertekanan. Keuntungan dari takel Pneumatik, ialah
putaranya dapat lambat sekali kemudian dapat dipercepat
dengan perubahan kecepatan yang sangat halus. Disamping itu
bila ada gangguan pada pengangkatan misalnya beban
tersangkut, maka motor akan berhenti. Karena sumber
teganganya adalah udara bertekanan maka takel ini hanya
dipakai dalam pabrik yang mempunyai stasiun kompresor
sebagai pembangkitnya.
b. Conveyor
Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor
banyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya
sangat banyak dan berkelanjutan. Conveyor terutama berguna dalam
aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat ataubesar.
System conveyor memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk
berbagai bahan.Banyak jenis system conveyor yang tersedia, dan
digunakan sesuai dengan kebutuhanberbagai industri yang berbeda.
Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai
nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil
pengangkut. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak
dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat
tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor
mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidak empunyai
fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah
barang yang masuk tidak kontinyu.
Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan dengan
karakteristik barang yang diangkut. Jenis-jenis conveyor tersebut antara
lain Apron, Flight, Pivot, Overhead, Loadpropelling, Car, Bucket, Screw,
Roller, Vibrating, Pneumatic, dan Hydraulic.
1. ROLLER CONVEYOR
Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu
utama barang yang ditransportasikan adalah roller. Roller pada
sistem ini sedikit berbeda dengan roller pada conveyor jenis yang
lain. Roller pada sistem roller conveyor didesain khusus agar cocok
dengan kondisi barang yang ditransportasikan, misal roller diberi
lapisan karet, lapisan anti karat, dan lain sebagainya. Sedangkan
roller pada sistem jenis yang lain didesain cocok untuk sabuk yang
ditumpunya
FUNGSI DAN SPESIFIKASI ROLLER CONVEYOR
Roller conveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan
tidak bisa memindahkan barang yang berbentuk bulk atau butiran. Unit
yang bisa dipindahkan menggunakan roller conveyor juga harus
mempunyai dimensi tertentu dan berat tertentu agar bisa
ditransportasikan. Untuk memindahkan barang dalam bentuk bulk, bulk
tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam unit agar bisa
ditransportasikan menggunakan sistem ini. Spesifikasi roller conveyor
juga harus disesuaikan dengan dimensi dan beban unit yang akan
ditransportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus mempu
menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada sistem
conveyor. Selain itu, desain dimensi sistem juga harus dipertimbangkan
agar sesuai dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan. Dalam
beberapa kasus dimensi unit yang lebih lebar dari dimensi lebar roller
masih diperbolehkan. Jarak antar roller disesuaikan dengan dimensi unit
yang akan ditransportasikan. Diusahakan jarak antar roller dibuat
sedekat mungkin agar tumpuan beban semakin banyak. Selain itu,
dimensi unit yang ditranportasikan minimal harus ditumpu oleh 3 roller.
Jika kurang dari 3 roller, maka unit tersebut akan tersendat bahkan bisa
jatuh keluar sistem tranportasi roller conveyor. Kelebihan roller
conveyor adalah bisa mentransformasikan pada kemiringan tertentu
sehingga conveyor bisa mentranportasikan barang dari satu tingkat ke
tingkat yang lain. Selain itu, roller conveyor juga bisa membelokkan jalur
unit yang belokkannya sangat tajam. Hal tersebut bermanfaat untuk
daerah yang ruanganya terbatas.
Selain itu, roller conveyor memmpunyai kemampuan untuk
menggabungkan 2 jalur yang terpisah. Penggabungan 2 jalur tersebut
dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti Y-Line dan
accumulating roller conveyor.
KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI ROLLER CONVEYOR
Komponen utama alat dan fungsi dalam sistem roller conveyor adalah
sebagai berikut:
1.Kerangka Badan.
Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar lokasi
roller tidak berpindah-pindah. Pemasangan roller dengan kerangka
badan ini harus pas agar tidak terjadi getaran yang tidak diinginkan saat
roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini juga menentuka jarak
antar roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak
jatuh.
2.Tiang Penyangga.
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan
sistem roller conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai tumpuan
roller conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem conveyor.
3.Motor Pengerak.
Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller
agar selalu berputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan operator.
Motor penggerak ini pada umumnya ditempatkan diujung paling akhir
alur roller conveyor agar bisa menjaga rantai transmisi tetap tegang.
3. Roller.
Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan
ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan tidak bergetar agar
tidak merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus
sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat
menumpu barang dengan sempurna. Roller pada sistem roller conveyor
mempunyai perhatian khusus karena merupakan komponen yang paling
utama dalam sistem ini. Sehingga desain dan perawatan pada roller
harus mendapatkan perhatian yang lebih utama. Komponen roller
sendiri adalah terdiri dari pipa, rumah bearing, seal, poros, snapring, C-
ring, dan bantalan. Susunan komponen tersebut seperti Gambar 7
diatas.
5.Sistem Transmisi
Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada
penggerak ke sistem conveyor. Transmisi pada sister roller conveyor
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu transmisi antara motor penggerak
dengan drive roller dan transmisi antara drive roller dengan roller lain.
Sistem transmisi antara motor penggerak dengan drive roller biasanya
ditempatkan di ujung paling akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi
ini biasanya terdiri dari motor, speed reducer, coupling, sprocket, dan
rantai. Sistem transmisi antara drive roller dengan roller biasanya
ditempatkan pada kerangka badan sistem conveyor. Transmisi antar
roller biasanya digunakan sproket dan rantai dengan perbandingan
kecepatan putar 1:1 agar kecepatan putar antar roller sama dan barang
yang ditranportasikan dapat berjalan dengan baik.
MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang
sistem transmisi menuju drive roller.
2.Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui
sistem transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller
conveyor.
3.Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar
karena daya yang disalurkan oleh sistem transmisi.
4.Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan
tranmisi rantai.
5.Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan
transmisi 1:1 sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang
sama.
6.Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling
terakhir.
2. RIBBON CONVEYOR
Ribbon Conveyor merupakan salah satu jenis Screw Conveyor, namun
memiliki jarak yang terbuka jauh antara lubang atau tangkai antara satu dan
lainnya. Selain itu, screw conveyor tidak memiliki pusat helical fin seperti
pada Screw Conveyor biasa. Jenis ini memiliki fungsi yang sama seperti Screw
Conveyor, cocok digunakan untuk lem, cairan kental seperti molasses, tas
panas dan gula.Kegunaan Ribbon Conveyor mirip seperti pada Screw
Conveyor biasa, yaitu untuk :
- industry kimia seperti Titanium dioxide, carbon black, calcium carbonate,
powdered lime, rubber, detergent powders and sulphurdan lain-lain.
- Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder, keju,
permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.
- Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide, clay,
calcium carbonate.
Prinsip Kerja Ribbon Conveyor.
Prinsip Kerja Ribbon Conveyor mirip seperti screw Conveyor, yaitu
Saluran(through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu atau
baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive
end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak. Elemen screw
conveyor disebut flight . bentuknya helical atau dengan modifikasi tertentu.
Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang dan dengan alat
penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as sentral. Screw
conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan mekanik serta
membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat melewati conveyor.
Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara
horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai
dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas horisontalnya.
Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi penurunan
kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.
Macam-Macam Flight
Sectional flight : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau pendek
yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul
tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan
membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang
berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight-
flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian
dengan pilinan berikutnya.
Special flight, terbagi:
cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini
dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu
membelokkan potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,
biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek.
Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut
hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya. Tiap konveyor pendek
mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor
pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah
konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah
antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian
dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan
sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah
yang panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang
konveyor. menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya
semuanya terbuat dari besi.