BAB I
-
Upload
intan-mustika-nsp -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia
lainnya. Bahasa juga merupakan kunci dalam menguasai ilmu pengetahuan karena
adanya proses pertukaran informasi yang dapat menambah pemahaman manusia
akan sesuatu yang dikehendakinya. Manusia yang dapat menguasai berbagai
bahasa akan lebih mudah dalam memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu
manusia dituntut untuk dapat menguasai bahasa untuk kelangsungan hidupnya
dalam berinteraksi dengan manusia lain dan memperoleh pengetahuan.
Manusia memiliki tiga kemampuan yang penting atau tritunggal yaitu
mampu mendengar, mampu berfikir sebagai manusia, dan mampu bercakap-
cakap. Ketiga fungsi itu mempunyai hubungan yang sangat erat. Fungsi
pendengaran tergolong yang paling tua dan mempengaruhi fungsi berfikir,
sedangkan fungsi berfikir itu sendiri melatih dan mempergunakan fungsi
berbicara sebagai alat untuk menyatakan kepada dunia luar apa yang tersembunyi
dalam alam pikirannya.
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian terpenting
dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak. Kehilangan pendengaran
yang ringan atau parsial saja dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk
berbicara dan memahami bahasa. Bagi anak-anak, pendengaran dan kemampuan
berbahasa adalah alat yang sangat penting untuk belajar, bermain dan membangun
kemampuan sosial.
Anak Tunarungu adalah istilah yang menunjuk pada kondisi
ketidakfungsian organ pendengaran atau telinga seseorang. Kondisi ini
menyebabkan mereka mengalami hambatan atau keterbatasan dalam merespon
bunyi-bunyi yang ada di sekitarnya.
1
2
Ketulian bukanlah suatu penyakit yang dapat disembuhkan seperti halnya
penyakit pada umumnya. Anak yang tuna rungu memiliki keterbatasan dalam hal
mendengar dikarenakan tidak berfungsinya organ-organ pendengaran, mereka
tidak mampu memahami bentuk komunikasi audio dari lingkungan sekitarnya.
Terhambatnya indra pendengaran, mengakibatkan anak tuna rungu tidak mampu
memahami bahasa. Selama ini, di Indonesia perhatian terhadapa dunia tuna rungu
lebih dititik beratkan terhadap cara-cara bagaimana membuat anak tuna rungu
dapat mendengar.
Anak tuna rungu pada dasarnya mempunyai hak sama seperti anak pada
umumnya, namun kalau kita lihat anak-anak yang memiliki kekurangan seperti
pada anak tunarungu dipandang sebelah mata, sebenarnya anak-anak yang
mempunyai kekurangan seperti tunarungu mempunyai kelebihan yang lebih
daripada anak normal lainnya misalnya melukis, menyulam, membordir dan
masih banyak yang lain.
Maka dari itu,diharapkan baik calon guru maupun guru mampu
mengetahui, memahami dan memperlakukan anak-anak yang mengalami
hambatan fisik Tunarungu dengan baik dan benar agar nantinya dapat
mengoptimalkan kemampuan mereka.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Siapa anak Tunarungu itu?
2. Bagaimana perencanaan pembelajaran bagi anak Tunarungu?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan
penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui siapa anak Tunarungu itu?
2. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran bagi anak
Tunarungu?
3