BAB I
-
Upload
ridwan-effendy -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of BAB I
![Page 1: BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082823/5695d24d1a28ab9b0299e0d2/html5/thumbnails/1.jpg)
DISEMINASI AWALHASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA PERMASALAHAN
MANAJEMEN KEPERAWATANINSTALWATNAP RUANG TERATAI
RUMKIT TK II dr. SOEPRAOEN MALANG
Laporan Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Kepaniteraan Klinik
Departemen Keperawatan Manajemen
Oleh:Kelompok IV K3LN
Shofi Khaqul Ilmy 105070200131010Shindy Anggraeni P 105070201131012Arum Desi Pratiwi 105070201131002Dianita Ayu Retnani 105070201131006Farida Agustiningrum 105070201131007Dyana Lidyahari W 105070203131003Danial Bagus S 105070203131006Tiara Gita Putri 105070204131002Trijati Puspita Lestari 105070207131003
JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG2015
![Page 2: BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082823/5695d24d1a28ab9b0299e0d2/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBerdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat diadakan upaya kesehatan mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan dilaksanakan
bersama antara pemerintah dan masyarakat yang didukung oleh sumber daya kesehatan
termasuk tenaga kesehatan.
Era globalisasi dan perkembangan ilmu teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai
suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Saat ini, praktik pelayanan
keperawatan di banyak rumah sakit di indonesia belum mencerminkan praktik pelayanan
profesional. Metode pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya
berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada
pelaksanaan tugas.
Pelayanan keperawatan sesuai Keputusan Menpan Nomor 94 tahun 2001, pelayanan
keperawatan adalah pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang
mencakup bio, psiko, sosio, dan spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang meliputi peningkatan
derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Untuk itu perawat harus mampu melakukan
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif penyakit serta pemeliharaan kesehatan.
Keperawatan juga mencakup kegiatan perencanaan dan pemberian perawatan pada saat
sehat, sakit, masa rehabilitasi dan menjaga tingkat kesehatan fisik, mental, dan sosial yang
seluruhnya akan mempengaruhi status kesehatan, terjadinya penyakit, kecacatan, dan
kematian (Aditama, 2003).
Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam
penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pada standart
tentang evaluasi dan pengendalian mutu dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan
menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dengan terus – menerus
melibatkan diri dalam program pengendalian mutu di rumah sakit (Muninjaya, 2004).
John Griffith (1987) menyatakan bahwa kegiatan keperawatan di rumah sakit dapat
dibagi keperawatan klinik yang mecakup antara lain pelayanan keperawatan personal,
![Page 3: BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082823/5695d24d1a28ab9b0299e0d2/html5/thumbnails/3.jpg)
menjalin hubungan dan komunikasi dengan klien, komunikasi dan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan , menjaga lingkungan perawatan, melakukan penyuluhan serta upaya
pencegahan penyakit. Dan menajemen keperawatan yang meliputi pelaksana tugas
administratif seperti pengelolaan/ pengurusan pasien (patient admission), pengawasan
pengisian dokumen catatan medik, membuat penjadwalan pemeriksaan/ pengobatan
pasien, membuat penggolongan pasien sesuai berat ringannya penyakit, mengatur kerja
perawat secara optimal sesuai kebutuhan, memonitor mutu pelayanan pada pasien maupun
manajemen ketenagaan logistik keperawatan (2006). Dimana kedua-duanya merupakan
aspek penting yang harus diterapkan secara bersamaan untuk menjamin keberhasilan
pencapaian tujuan pelayanan keperawatan pada khususnya dan kualitas pelayanan
perawatan pada umumnya.
Untuk dapat menjalankan peran dan fungsi tersebut, sesuai SK Menteri Kesehatan RI
No. 983/Menkes/ASK/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, maka
rumah sakit umum harus menjalankan beberapa fungsi, satu diantaranya adalah fungsi
pelayanan manajemen keperawatan, sehingga untuk rumah sakit umum ditetapkan seorang
wakil direktur pelayanan medis dan keperawatan yang dibantu oleh kepala bidang
perawatan yang mempunyai tugas melakukan bimbingan pelaksanaan asuhan/ pelayanan
keperawatan, profesi keperawatan, logistik keperawatan, serta etika dan mutu keperawatan
(Aditama, 2006).
Sejalan dengan tingginya tuntutan masyarakat akan kualitas asuhan pelayanan
kesehatan, maka diperlukan upaya peningkatan profesionalisme tenaga keperawatan yang
salah satunya adalah pengembangan pendidikan tinggi keperawatan melalui Program
pendidikan D-3 Keperawatan dan pendidikan Sarjana keperawatan dengan tujuan untuk
menghasilkan ilmuwan keperawatan yang siap dan mampu melaksanakan pelayanan
keperawatan profesional, baik sebagai pengelola pelayanan keperawatan maupun
pengelola manajemen keperawatan (Nurhidayah, 2005).
Model keperawatan profesional merupakan suatu sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai
profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan keperawatan
(Hoffart & Woods, 1996). Salah satu bentuk dari penerapan manajemen profesional adalah
manajemen asuhan keperawatan yang saat ini sudah banyak diterapkan di Rumah Sakit,
Penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan model dari
Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) yang tujuannya memungkikan
perawat profesional dalam mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkunagn
yang dapat menopang pemberian asuhan tersebut. Pengembangan MAKP merupakan
upaya dalam membrdayakan keperawatan dalam pemberian pelayana kesehatan, yang
disesuaikan dengan visi dan misi yang diemban oleh masing – masing Rumah Sakit.
![Page 4: BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082823/5695d24d1a28ab9b0299e0d2/html5/thumbnails/4.jpg)
Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang trend dalam keperawatan
di Indonesia adalah Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dengan metode
pemberian asuhan keperawatan Modifikasi Primer. Dalam melaksanakan praktek profesi
departemen manajemen, kami (kelompok 3) mencoba mengidentifikasi dan menganalisis
Model Keperawatan Profesional yang ada dan lebih cocok untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan di Ruang Bougenville RS Ngudi Waluyo Wlingi
Mengingat pentingnya fungsi manajemen dalam menjamin kelancaran dan keberhasilan
pelayanan, maka konsep manajemen keperawatan perlu diwujudkan secara nyata dalam
tatanan praktek guna menjamin efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelayanan keperawatan.
1.2 Tujuan a. Tujuan Umum
Penulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran dari seluruh kegiatan
praktik manajemen keperawatan yang telah dilaksanakan di ruang Bougenville
serta mahasiswa mampu menerapkan Model Asuhan Keperawatan Profesional
sesuai dengan situasi di ruangan Bougenville.
b. Tujuan Khusus1. Mampu mempelajari profil Ruang Bougenville
2. Mampu melakukan pengkajian terhadap pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan di Ruang Bougenville
3. Mampu menganalisa permasalahan manajemen di Ruang Bougenville
4. Mampu menentukan prioritas masalah berdasarkan permasalahan yang
teridentifikasi
5. Mampu membuat rencana pemecahan masalah (Plan of Action) untuk
mengatasi permasalahan yang diprioritaskan
6. Mampu melaksanakan kegiatan yang direncanakan pada Plan of Action
7. Mampu mengevaluasi hasil kegiatan yang telah direncanakan
1.3 Manfaata. Bagi Institusi Rumah Sakit
Penerapan model praktek asuhan keperawatan profesional diharapakan dapat
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan.
b. Bagi Ruang BougenvilleDapat dijadikan sebagai sarana dukungan, masukan, atau pengembangan fungsi
manajemen ruangan guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan di Ruang Bougenville pada khususnya, serta kualitas pelayanan
rumah sakit pada umumnya.
![Page 5: BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082823/5695d24d1a28ab9b0299e0d2/html5/thumbnails/5.jpg)
c. Bagi MahasiswaMahasiswa dapat mengaplikasikan serta mengintegrasikan konsep manajemen
keperawatan dalam tatanan praktik klinik dan pengembangan wawasan
pengetahuan atau teori manajemen melalui penerapan fungsi manajemen di
ruangan perawatan.