BAB I

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penentuan dalam menentukan wilayah secara tidak aktif merupakan kesalahan yang sering muncul khususnya di daerah perkotaan. Metode GPR merupakan salah satu metode aktif sebagai metode metode eksplorasi permukaan di daerah berbagai zona atau daerah khususnya untuk wilayah perkotaan dengan tanpa harus melakukan penggalian/menggali. Metode lain yang juga baik untuk meminimalisir kesalahan dalam eksplorasi lainnya terdiri dari metode geolistrik, geoseismik, well logging, remote sensing dan studi tentang Anomali permukaan lainnya. Dibandingkan dengan metode lain, GPR adalah atau yang dikenal juga dengan metode Georadar adalah metode yang paling murah dalam pengerjaan dan pengoperasiannya, cepat dan tanpa menimbulkan masalah bagi warga dan sangat akurat untuk di wilayah perkotaan khususnya. Metode Georadar ini adalah salah satu metode Geofisika yang pertama kali dikembangkan di tahun 1930 dan didasarkan pada alat eksplorasi elektromagnetik yang berguna dalam analisa fenomena lempeng tektonik ( kesalahan lempengan ,lipatan, sistem patahan) dan permasalahan litologi yang ada di bawah permukaan lainnya. Dalam hidrogeologi, GPR adalah alat yang digunakan untuk memantau pergerakan tingkat air tanah. Pada analisa magnetoelectlonic, Georadar ini dapat digunakan untuk studi kompleksitas zona pelapukan. 1 | Pendahuluan

description

GEOFISIKA

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Penentuan dalam menentukan wilayah secara tidak aktif merupakan

kesalahan yang sering muncul khususnya di daerah perkotaan. Metode GPR

merupakan salah satu metode aktif sebagai metode metode eksplorasi permukaan di

daerah berbagai zona atau daerah khususnya untuk wilayah perkotaan dengan tanpa

harus melakukan penggalian/menggali. Metode lain yang juga baik untuk

meminimalisir kesalahan dalam eksplorasi lainnya terdiri dari metode geolistrik,

geoseismik, well logging, remote sensing dan studi tentang Anomali permukaan

lainnya. Dibandingkan dengan metode lain, GPR adalah atau yang dikenal juga

dengan metode Georadar adalah metode yang paling murah dalam pengerjaan dan

pengoperasiannya, cepat dan tanpa menimbulkan masalah bagi warga dan sangat

akurat untuk di wilayah perkotaan khususnya. Metode Georadar ini adalah salah satu

metode Geofisika yang pertama kali dikembangkan di tahun 1930 dan didasarkan

pada alat eksplorasi elektromagnetik yang berguna dalam analisa fenomena lempeng

tektonik ( kesalahan lempengan ,lipatan, sistem patahan) dan permasalahan litologi

yang ada di bawah permukaan lainnya. Dalam hidrogeologi, GPR adalah alat yang

digunakan untuk memantau pergerakan tingkat air tanah. Pada analisa

magnetoelectlonic, Georadar ini dapat digunakan untuk studi kompleksitas zona

pelapukan. Secara umum, metode ini sangatlah berguna untuk pemasanga pipa,

penentuan kabel lokasi hingga pemantauan sumur air tanah dan lain sebagainya.

Selain itu Georadar juga banyak digunakan dalam penentuan gua dan karst,

fenomena dalam batuan karbonat, tanah dan semen, konsolidasi dalam struktur sipil

dan pemodelan pipa rembesan. Dalam berbagai penelitian, teknik GPR telah banyak

diterapkan dengan range gelombang 100 dan hingga 200 MHz pada antena di tiga

lokasi aktif dan seismogenoic.

Masalah teknis yang paling utama ketika bekerja dengan pencitraan

algoritma adalah variasi besar dalam sasaran karena kondisi lingkungan, variasi

geometris, karakteristik kebisingan, dan sensor. Namun, klasifikasi citra adalah

pengejaran penting dalam bidang teknis yang beragam termasuk militer, sistem

aplikasi, keamanan, dan keselamatan, pemantauan kesehatan teknik biomedis dan

1 | P e n d a h u l u a n

Page 2: BAB I

banyak lainnya. Oleh karena itu, ini dapat dianggap sebagai masalah multidisiplin

yang memerlukan kontribusi dari teknologi yang beragam. Meskipun pentingnya

disebutkan di atas aplikasi, uji tahan rusak (NDT) beton membutuhkan metode

pengukuran yang dapat diandalkan. Radar adalah metode pengukuran lingkungan

untuk berbagai aplikasi termasuk contoh di atas. Data gelombang diperoleh dengan

memindai antena omnidirectional. Penggunaan gelombang ini dilakuka untuk

memperkirakan karakteristik sasaran yang dikenal sebagai suatu masalah inversi ill-

posed.

Di masa lalu, berbagai pencitraan atau inovasi keteknikan telah

dikembangkan untuk memfokuskan kembali sinyal radar tersebar kembali ke lokasi

sebenarnya. Sebagian besar dari mereka didasarkan pada inversi numerik integral

dalam bentuk persamaan. Semua teknik ini ditandai dengan tingkat kompleksitas,

akurasi, dan komputasi yang signifikan. Akibatnya, pencitraan data lapangan yang

khas mungkin akan sulit karena masalah seperti jangkauan yang terbatas, data yang

berisik, atau hubungan nonlinear antara jumlah data yang diamati dan parameter fisik

yang akan direkonstruksi.

Oleh karena itu, sanatlah perlu untuk menggunakan analisis yang lebih

efisien untuk interpretasi dalam bantuk data mentah. Analisis semacam itu

membutuhkan algoritma dimana masalah yang memiliki sifat hamburan kompleks

dapat diselesaikan seakurat dan secepat mungkin. Spesifikasi ini sulit untuk dicapai

ketika berhadapan dengan iteratif yang dipecahkan algoritma yang ditandai dengan

solver sepan sebagai bagian dari loop yang sering membuat proses solusi komputasi

menjadi mahal untuk masalah yang besar. Pendekatan alternatif adalah dengan

menggunakan metode bebas dengan model yang didasarkan pada data sample.

Penggunaan ANNs dalam masalah hamburan balik menggunakan data paralel

jaringan dan dengan beberapa output untuk masalah yang homogen dalam

melakukan anailsa akan terlihat bahwa akan ada dua buah konfigurasi yang bisa

memberikan hasil yang wajar dan yang sangat mirip dengan menggunakan parameter

masukan dengan gelombang yang mampu didefinisikan sebagai amplitudo puncak

yang tercermin keterlambatan gema dan dihitung dengan waktu kedatangan pada

2 | P e n d a h u l u a n

Page 3: BAB I

titik penerima dari lapangan secara langsung) dan akan ada ukuran durasi bidang

sebaran.

Dalam makalah ini hanya akan membahas bagaimana eksplorasi goradar ini

digunakan dalam cakupan yang masih luas dan belum mendetail.

1.2. Tujuan

1. Mahasiswa kelas Geofisika Cebakan Mineral I memahami bagaimana aplikasi Georadar secara umum terkhususnya dalam Instrumentasi Pertambangan.

2. Dapat memahami permasalahan yang berkaitan dengan aplikasi Georadar sebagai instrument penting dalam dunia keilmuan.

3 | P e n d a h u l u a n