BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinetika kimia adalah bahagian ilmu kimia fisika yang mempelajari laju reaksi kimia, faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penjelasan hubungannya terhadap mekanisme reaksi. Kinetika kimia disebut juga dinamika kimia, karena adanya gerakan molekul, elemen atau ion dalam mekanisme reaksi dan laju reaksi sebagai fungsi waktu. Mekanisme reaksi dapat diramalkan dengan bantuan pengamatan dan pengukuran besaran termodinamika suatu reaksi, dengan mengamati arah jalannya reaktan maupun produk suatu sistem. Syarat untuk terjadinya suatu reaksi kimia bila terjadi penurunan energi bebas (Δ G < 0) (Siregar, 2008). Didalam percobaan dilakukan metode pengadukan dan tanpa pengadukan sebagai variabel yang diamati pengaruhnya terhadap konversi, konsentrasi, konstanta laju reaksi dan laju reaksi dari sampel. Variabel ini dipilih karena metodenya yang mudah dilakukan dan pengaplikasiannya yang luas dalam bidang teknik kimia, misalnya dalam perancangan reaktor, dimana pengadukan disini berfungsi untuk menghomogenkan suatu campuran dan mempercepat reaksi. 1.2 Perumusan Masalah

description

yiu

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kinetika kimia adalah bahagian ilmu kimia fisika yang mempelajari laju reaksi

kimia, faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penjelasan hubungannya terhadap

mekanisme reaksi. Kinetika kimia disebut juga dinamika kimia, karena adanya

gerakan molekul, elemen atau ion dalam mekanisme reaksi dan laju reaksi sebagai

fungsi waktu. Mekanisme reaksi dapat diramalkan dengan bantuan pengamatan dan

pengukuran besaran termodinamika suatu reaksi, dengan mengamati arah jalannya

reaktan maupun produk suatu sistem. Syarat untuk terjadinya suatu reaksi kimia bila

terjadi penurunan energi bebas (Δ G < 0) (Siregar, 2008).

Didalam percobaan dilakukan metode pengadukan dan tanpa pengadukan

sebagai variabel yang diamati pengaruhnya terhadap konversi, konsentrasi, konstanta

laju reaksi dan laju reaksi dari sampel. Variabel ini dipilih karena metodenya yang

mudah dilakukan dan pengaplikasiannya yang luas dalam bidang teknik kimia,

misalnya dalam perancangan reaktor, dimana pengadukan disini berfungsi untuk

menghomogenkan suatu campuran dan mempercepat reaksi.

1.2 Perumusan Masalah

Hal yang menjadi masalah dalam percobaan kecepatan reaksi ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh pengadukan terhadap kecepatan reaksi.

2. Berapa konstanta kecepatan reaksi dari etil asetat dengan natrium hidroksida,

sehingga dapat diketahui kecepatan reaksinya.

3. Berapa konversi dan konsentrasi dari reaksi etil asetat dengan natrium

hidroksida.

1.3 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan kecepatan reaksi ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pengadukan dan tanpa pengadukan terhadap

kecepatan reaksi.

Page 2: BAB I

2. Untuk mendapatkan konstanta kecepatan reaksi dari reaksi etil asetat

(CH3COOC2H5) dengan natrium hidroksida (NaOH).

3. Untuk memperoleh konversi dan laju reaksi dari reaksi etil asetat

(CH3COOC2H5) dengan natrium hidroksida (NaOH).

1.4 Manfaat Percobaan

Manfaat dari percobaan kecepatan reaksi adalah :

1. Praktikan dapat mengetahui cara menentukan konstanta kecepatan reaksi dari

reaksi antara etil asetat (CH3COOC2H5) dan natrium hidroksida (NaOH).

2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi dalam

pembuatan suatu produk.

3. Prakikan dapat mengetahui cara menetukan konversi dan laju reaksi dari

reaksi etil asetat (CH3COOC2H5) dengan natrium hidroksida (NaOH). Dengan

mengetahui hal-hal tersebut maka pratikan dapat menentukan konsidi yang

paling baik untuk reaksi etil asetat (CH3COOC2H5) dengan natrium

hidroksida (NaOH).

1.5 Ruang Lingkup Percobaan

Adapun ruang lingkup dari percobaan ini adalah Praktikum Kecepatan Reaksi

ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Teknik Kimia, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara dengan kondisi:

Tekanan Udara : 760 mmHg

Suhu Ruangan : 30 oC

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah natrum hidroksida (NaOH),

etil asetat (CH3COOC2H5), indikator phenolpthalein (C20H14O4) dan aquadest (H2O).

Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah reaktor gelas, stirrer dan

peralatan analisa titrasi. Pengambilan sampel dilakukan setiap 6 menit, 7 menit dan 8

menit selanjutnya dititrasi dengan HCl 0,14 M sampai diperoleh volume pentiter

(HCl) yang konstan.